Npm : 1912110410
Pengambilan keputusan manajemen
Kelas : 5MA P8
-Contoh Kasus : Penumpang KA datang ke loket mengikuti distribusi poisson dengan tingkat rata-
rata 20/jam. Misal secara rata-rata setiap penumpang dilayani 2 menit dan waktu layanan
mengikuti distribusi eksponensial, maka carilah : a) Probabilitas kepastian dan jumlah pelanggan
dalam system ke-4 b) Rata-rata banyaknya pengantri dalam antrian (Lq) c) Rata-rata banyaknya
pengantri dalam system (L) d) Rata-rata waktu menunggu dalam antrian (Wq) e) Rata-rata waktu
mengunggu dalam system (W) f) Probabilitas tidak adanya pelanggan dalam system (Po atau I) g)
Berapa probabilitas pengantri tidak mendapat tempat duduk jika kursi yang disediakan di depan
loket hanya 5 (Pn≥5) h) Analisis dari penelitian konsultan tersebut
Jawab : a. 𝑃4 = (I-R) Rn = (1 - 2 3 ) ( 2 3 )4 = ( 1 3 ) ( 16 81 ) = 0,0658 b. L = R I−R = 2 3 I−2 3 = 2 3 1 3 =
2 penumpang c. Lq = R2 I−R = ( 2 3)2 I−2 3 = 4 3 1 3 = 4 3 = 1,33 penumpang d.W = 1 µ−λ = 1 30−20 =
1 10 jam = 6 menit e.Wq = λ µ(µ−λ) = 20 30(30−20) = 20 30(10) = 20 300 = 2 30 jam = 4 menit f. Po
atau I = 1-R = 1- 2 3 = 1 3 = 0,333 g. Pn ≥ 5 = Rk = ( 2 3 )5 = 0,1316 = 13,16% Diketahui : μ = 60 menit 2
menit = 30 λ = 20 orang/ jam R = λ μ = 20 30 = 2 3
2.- Perusahaan A yang telah lama berbisnis kerajinan rotan di daerah pariwisata bermaksud
untuk menawarkan produk baru berupa produk kaos. Perusahaan A sama sekali tidak bisa
memperkirakan apakah produk kaos itu bisa laku di tempat pariwisata tersebut, karena
perusahaan tidak mempunyai informasi sama sekali tentang penjualan kaos di daerah tersebut.
Penyelesaian: Pengambil keputusan harus mencari informasi tambahan di tempat
pariwisata tersebut untuk mengetahuai jumlah wisatawan yang datang
setiap tahunnya. Dari informasi tersebut si pengambil keputusan bisa
memperkirakan bahwa jumlah konsumen di tempat wisata tersebut akan
semakin besar di tahun-tahun mendatang, dan ada kemungkinan
konsumen tersebut akan membeli produk kaos yang ditawarkan.
- Perusahaan Krisna Furniture akan membuat meja dan kursi. Keuntungan yang
diperoleh dari satu unit meja adalah $7,- sedang keuntungan yang diperoleh dari
satu unit kursi adalah $5,-. Namun untuk meraih keuntungan tersebut Krisna
Furniture menghadapi kendala keterbatasan jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit
meja dia memerlukan 4 jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit kursi dia
membutuhkan 3 jam kerja. Untuk pengecatan 1 unit meja dibutuhkan 2 jam
kerja, dan untuk pengecatan 1 unit kursi dibutuhkan 1 jam kerja. Jumlah jam
kerja yang tersedia untuk pembuatan meja dan kursi adalah 240 jam per minggu
sedang jumlah jam kerja untuk pengecatan adalah 100 jam per minggu. Berapa
jumlah meja dan kursi yang sebaiknya diproduksi agar keuntungan perusahaan
maksimum?
Penyelesaian : Mengingat produk yang akan dihasilkan adalah meja dan kursi,
maka dalam rangka memaksimumkan profit, perusahaan harus memutuskan
berapa jumlah meja dan kursi yang sebaiknya diproduksi. Dengan demikian
dalam kasus ini, yang merupakan variabel keputusan adalah meja (X1) dan kursi
(X2).
Setelah kita mendefinisikan variabel keputusan, maka langkah selanjutnya
adalah menuliskan secara matematis fungsi tujuan dan fungsi kendala.
2. Additivity, dimana nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi atau
kenaikan dari nilai Z yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat
ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan
lainnya.
3. Divisibility, dimana output yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa
bilangan pecahan.
4. Deterministic, dimana semua parameter yang terdapat dalam linier programing
dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang tepat.
4. Maximax
Dari nilai maksimum tersebut dipilih nilai yang tertinggi, yaitu $ 100.000
sebagai nilai Maximax, karena nilai tersebut menggambarkan laba yang diterima
oleh perusahaan tertinggi dari alternatif investasi yang tersedia. Apabila tabel pay-off
di atas menunjukkan biaya, maka yang dipilih nilai minimum dari biaya minimum,
atau kriteria Minimin.
5.Implementasi
Cara manajemen risiko yang dapat dilakukan berikutnya yaitu tahap implementasi.
Tahap ini tidak lain adalah melaksanakan seluruh metode yang telah direncanakan.
Dengan melakukan setiap metode yang telah disusun dapat mengurangi dan
menanggulangi pengaruh dari setiap risiko yang ada.
Dalam penerapannya perlu dilakukan secara sistematis dan sesuai dengan rencana.
Meskipun begitu, setiap tindakan yang dilakukan bisa disesuaikan dengan kondisi
yang sedang terjadi. Sebab, tidak menutup kemungkinan terjadi berbagai situasi
yang di luar dugaan.
Dalam hal ini, pemimpin perusahaan harus peka dalam membaca keadaan sehingga
dapat