Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Ega

Npm : 1912110410
Pengambilan keputusan manajemen
Kelas : 5MA P8

1. -Kasus : PT sejahtera menghasilkan 10 jenis produk menggunakan fasilitas produksi yang


sama. Produk dihasilkan secara bergantian. Fasilitas dioperasikan 8 jam setiap harinya dan 6
hari dalam seminggu. Setiap tanggal 1, fasilitas dibersihkan untuk perawatan. Biaya produksi
setiap jenis produk berbeda, demikian pula harga jualnya. Semua produk menggunakan bahan
baku yang hampir sama.
Penyelesaian: Pengambil keputusan adalah pimpinan perusahaan. Tujuan yang ingin dicapai
adalah keuntungan maksimum. Keterbatasan sumber daya yang dihadapi
diantaranya waktu kerja, fasilitas produksi, kapasitas produksi, jumlah
permintaan akan produk. Jumlah masing-masing produk yang dihasilkan.

-Contoh Kasus : Penumpang KA datang ke loket mengikuti distribusi poisson dengan tingkat rata-
rata 20/jam. Misal secara rata-rata setiap penumpang dilayani 2 menit dan waktu layanan
mengikuti distribusi eksponensial, maka carilah : a) Probabilitas kepastian dan jumlah pelanggan
dalam system ke-4 b) Rata-rata banyaknya pengantri dalam antrian (Lq) c) Rata-rata banyaknya
pengantri dalam system (L) d) Rata-rata waktu menunggu dalam antrian (Wq) e) Rata-rata waktu
mengunggu dalam system (W) f) Probabilitas tidak adanya pelanggan dalam system (Po atau I) g)
Berapa probabilitas pengantri tidak mendapat tempat duduk jika kursi yang disediakan di depan
loket hanya 5 (Pn≥5) h) Analisis dari penelitian konsultan tersebut
Jawab : a. 𝑃4 = (I-R) Rn = (1 - 2 3 ) ( 2 3 )4 = ( 1 3 ) ( 16 81 ) = 0,0658 b. L = R I−R = 2 3 I−2 3 = 2 3 1 3 =
2 penumpang c. Lq = R2 I−R = ( 2 3)2 I−2 3 = 4 3 1 3 = 4 3 = 1,33 penumpang d.W = 1 µ−λ = 1 30−20 =
1 10 jam = 6 menit e.Wq = λ µ(µ−λ) = 20 30(30−20) = 20 30(10) = 20 300 = 2 30 jam = 4 menit f. Po
atau I = 1-R = 1- 2 3 = 1 3 = 0,333 g. Pn ≥ 5 = Rk = ( 2 3 )5 = 0,1316 = 13,16% Diketahui : μ = 60 menit 2
menit = 30 λ = 20 orang/ jam R = λ μ = 20 30 = 2 3

2.- Perusahaan A yang telah lama berbisnis kerajinan rotan di daerah pariwisata bermaksud
untuk menawarkan produk baru berupa produk kaos. Perusahaan A sama sekali tidak bisa
memperkirakan apakah produk kaos itu bisa laku di tempat pariwisata tersebut, karena
perusahaan tidak mempunyai informasi sama sekali tentang penjualan kaos di daerah tersebut.
Penyelesaian: Pengambil keputusan harus mencari informasi tambahan di tempat
pariwisata tersebut untuk mengetahuai jumlah wisatawan yang datang
setiap tahunnya. Dari informasi tersebut si pengambil keputusan bisa
memperkirakan bahwa jumlah konsumen di tempat wisata tersebut akan
semakin besar di tahun-tahun mendatang, dan ada kemungkinan
konsumen tersebut akan membeli produk kaos yang ditawarkan.

- Perusahaan Krisna Furniture akan membuat meja dan kursi. Keuntungan yang
diperoleh dari satu unit meja adalah $7,- sedang keuntungan yang diperoleh dari
satu unit kursi adalah $5,-. Namun untuk meraih keuntungan tersebut Krisna
Furniture menghadapi kendala keterbatasan jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit
meja dia memerlukan 4 jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit kursi dia
membutuhkan 3 jam kerja. Untuk pengecatan 1 unit meja dibutuhkan 2 jam
kerja, dan untuk pengecatan 1 unit kursi dibutuhkan 1 jam kerja. Jumlah jam
kerja yang tersedia untuk pembuatan meja dan kursi adalah 240 jam per minggu
sedang jumlah jam kerja untuk pengecatan adalah 100 jam per minggu. Berapa
jumlah meja dan kursi yang sebaiknya diproduksi agar keuntungan perusahaan
maksimum?

Penyelesaian : Mengingat produk yang akan dihasilkan adalah meja dan kursi,
maka dalam rangka memaksimumkan profit, perusahaan harus memutuskan
berapa jumlah meja dan kursi yang sebaiknya diproduksi. Dengan demikian
dalam kasus ini, yang merupakan variabel keputusan adalah meja (X1) dan kursi
(X2).
Setelah kita mendefinisikan variabel keputusan, maka langkah selanjutnya
adalah menuliskan secara matematis fungsi tujuan dan fungsi kendala.

3. Linear Programming atau Pemrograman Linier


Adalah metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk
mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan
biaya. Linear programming banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, militer,
sosial dan lain-lain. LP berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai
suatu model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier dengan beberapa kendala
linier (Siringoringo, 2005).
Dalam model LP dikenal dua macam fungsi, yaitu fungsi tujuan (objective function) dan
fungsi-fungsi batasan (constraint function). Fungsi tujuan adalah fungsi yang menggambarkan
tujuan atau sasaran di dalam permasalahan LP yang berkaitan dengan pengaturan secara
optimal sumber daya-sumber daya, untuk memperoleh keuntungan maksimal dan memperoleh
biaya minimal. Sedang fungsi batasan merupakan bentuk penyajian secara matematis batasn-
batasan kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal ke berbagai kegiatan.
Asumsi dasar dalam linear programing yaitu :
1. Proportionality, dimana naik turunnya nilai Z (tujuan) dan penggunaan sumber
daya akan berubah secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatannya.
Contoh : Z = C1X1 + X2C2 + ...........+ CnXn

Penambahan 1 unit X1 akan menaikkan nilai Z sebesar C1, dan seterusnya

2. Additivity, dimana nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi atau
kenaikan dari nilai Z yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat
ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan
lainnya.
3. Divisibility, dimana output yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa
bilangan pecahan.
4. Deterministic, dimana semua parameter yang terdapat dalam linier programing
dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang tepat.

4. Maximax

Pengambil keputusan memilih keputusan yang memberikan nilai paling maksimum


dari hasil-hasil yang maksimum. Pada kriteria ini pengambil keputusan merasa
optimis. Pengambil keputusan mengasumsikan bahwa kondisi dasar yang paling
menguntungkan dari setiap alternatif keputusan akan terjadi.

Berdasarkan Contoh di atas maka pertama-tama pengambil keputusan akan


menentukan nilai maksimum dari alternatif keputusan dengan cara sebagai berikut.
Kondsi Dasar
Keputusan
Nilai
(untuk membeli) Kondisi Ekonomi Kondisi Ekonomi
Maksimum
Baik Buruk
Apartemen $. 50.000 $ 30.000 $. 50.000
Bangunan Kantor $ 100.000 $ – 40.000 $ 100.000
Gudang $ 30.000 $ 10.000 $ 30.000

Dari nilai maksimum tersebut dipilih nilai yang tertinggi, yaitu $ 100.000
sebagai nilai Maximax, karena nilai tersebut menggambarkan laba yang diterima
oleh perusahaan tertinggi dari alternatif investasi yang tersedia. Apabila tabel pay-off
di atas menunjukkan biaya, maka yang dipilih nilai minimum dari biaya minimum,
atau kriteria Minimin.

5.Implementasi

Cara manajemen risiko yang dapat dilakukan berikutnya yaitu tahap implementasi.
Tahap ini tidak lain adalah melaksanakan seluruh metode yang telah direncanakan.
Dengan melakukan setiap metode yang telah disusun dapat mengurangi dan
menanggulangi pengaruh dari setiap risiko yang ada.

Dalam penerapannya perlu dilakukan secara sistematis dan sesuai dengan rencana.
Meskipun begitu, setiap tindakan yang dilakukan bisa disesuaikan dengan kondisi
yang sedang terjadi. Sebab, tidak menutup kemungkinan terjadi berbagai situasi
yang di luar dugaan.

Dalam hal ini, pemimpin perusahaan harus peka dalam membaca keadaan sehingga
dapat

Anda mungkin juga menyukai