Anda di halaman 1dari 15

FUADUNA: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 1, No.

1, Januari- Juni 2017

Arki Auliahadi
Dosen Sejarah Peradaban Islam
e-mail: arkilpm@gmail.com

Diterima: 14 Maret 2017 Direvisi : 12 April 2017 Diterbitkan:15 Juni 2017

Abstract

The expalanation of this paper is about a discussion of the conflict between Muslim Patani and the Thai
government. Since Patani became a Thai colony, Muslims were required to be noticed and obedient to the Thai
rulers. Since Patani is integrated into the country of Thailand, Muslims face various challenges from the Thai
government. Because of those unworthy treatment, the Patani Muslims are fighting against the Thai government.
This resistance is intended to gain their rights as Malays and Muslims. The discussion of this paper aims to
describe the socio-historic of Patani, describe the forms of struggle, describe the organization's struggles and the gait
of that organization.

Keywords: Muslim Patani, Thailand, Struggles

Abstrak

Paparan tulisan ini merupakan sebuah pembahasan mengenai konflik yang terjadi antara Muslim Patani
dengan pemerintah Thailand. Semenjak Patani menjadi jajahan Thai, umat lslam diharuskan tunduk dan
patuh kepada kekuasaan Thai. Sejak Patani diintegrasikan ke dalam negara Thailand, umat Islam
menghadapi berbagai tantangan dari pihak pemerintah Thai. Oleh karena mereka mendapatkan perlakuan
yang tidak pantas, maka umat Islam Patani melakukan perlawanan terhadap pemerintah Thai. Perlawanan
ini bertujuan untuk memperoleh hak-hak mereka sebagai orang Melayu dan Islam. Pembahasan tulisan ini
bertujuan untuk mendeskripsikan sosio histroris Patani, mendeskripsikan bentuk-bentuk perjuangan,
mendeskripsikan organisasi-organisasi perjuangan serta kiprah organisasi itu.

Kata Kunci: Muslim Patani, Thailand, Perjuangan

A. Pendahuluan tetapi dari segi bahasa dan budaya, mereka


Thailand merupakan sebuah negara adalah Melayu, yang berbeda dengan etnik
dengan mayoritas pen-duduknya penganut Siam (etnik mayoritas di Thailand).2 Mereka
agama Budha aliran Theravada, namun ada pada umumnya berada di empat propinsi
minoritas kecil pemeluk agama Islam.1 Dari yaitu Patani, Satun, Yala dan Narathiwat.
sekian banyak penganut agama Islam di sana, Mengenai sejarah Patani, tidak terlepas
terdapat sebuah etnik Patani yang dari persoalan Tanah Melayu. Pengertian
merupakan etnik Melayu yang sama dengan Tanah Melayu adalah suatu semenanjung
etnik Melayu di beberapa negara mayoritas yang terbentang ke arah selatan dan
Islam di Asia Tenggara seperti Malaysia, kedudukannya di belahan tenggara benua
Indonesia, dan Brunei. Meskipun dari segi Asia merupakan kawasan yang luas. Di utara
politik mereka bagian dari negara Thailand,

1
Indexmundi, Thailand: Demographics
Profile, 2012, diakses dari: http://www.-
2
indexmundi. Helmiati, Sejarah Islam Asia Tenggara,
com/thailand/demographics_profile.html, pada pada (Pekan Baru: Zanafa Publishing dan Nusa Media,
08-11-2012. 2011), h. 238.

Arki Auliahadi 1 Dinamika Perjuangan Muslim......


FUADUNA: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

mulai dari Segenting Kra hingga ujungnya abad ketiga belas dan berganti menjadi
serta pulau Singapura di bagian selatan. 3 Kerajaan Patani.5
Dengan demikian, Tanah Melayu Kedudukan Patani yang sangat
mempunyai dua bagian yaitu bagian utara strategik dari segi geografis, menyebabkan
yang dimulai dari Segenting Kra, Setul, kota itu menjadi tujuan pedagang-pedagang
Senggora (Songkhla), Yala, dan Bangnara. asing baik dari barat maupun timur. Dalam
Sedangkan di bagian selatan, dimulai dari waktu yang singkat, Patani telah muncul
Kedah, Perlis, Kelantan, Terengganu, Perak, sebagai kerajaan yang penting, maju dari segi
Pahang, Selangor, Negeri Sembilan, Johor, ekonomi, dan stabil dari segi politik dan
Melaka, Pulau Pinang, dan Singapura. Maka pemerintahan.
dalam hal ini, wilayah kerajaan Patani yang Kapan tepatnya daerah Patani beralih
berada di utara merupakan bagian daripada memeluk agama Islam hingga kini belum
Tanah Melayu.4 diketahui dengan pasti. Menurut perkiraan d’
Sejarah Patani tidak terlepas dari Eredia (pada tahun 1613), sebagaimana yang
sejarah awal kerajaan Melayu Patani yang dikutip oleh Surin Pitsuwan, Patani masuk
masih diselimuti kekaburan. Dalam catatan Islam lebih dahulu dibandingkan Malaka,
sejarah tidak dapat dipastikan mengenai asal- yang secara tradisional dikenal sebagai
usul atau tarikh yang sebenarnya kapan ”Darussalam (tempat yang damai) pertama”
kerajaan Melayu Patani didirikan. Menurut waktu itu. Menurut G.W.J. Drewes dalam
catatan pelaut-pelaut China yang menjalin penelitiannya mengenai kedatangan Islam di
hubungan dengan negeri-negeri Asia Indonesia, ia menemukan bahwa di
Tenggara pada abad kedua Masehi, sebuah Trengganu, yang merupakan salah satu
negeri yang bernama Lang-ya-shiu tetangga Patani, agama Islam sudah dianut
(Langkasuka) telah ada pada waktu itu. secara mapan antara tahun 1386-1387.6
Berdasarkan catatan tersebut, ahli-ahli Hubungan awal Patani dengan Islam
sejarah Eropa percaya bahwa negeri terjadi akibat hubungan perdagangan antara
Langkasuka yang terletak di pantai timur Arab, India dan China. Saudagar India dan
Semenanjung Tanah Melayu antara Senggora Arab menduduki pusat-pusat perdagangan
(Songkhla) dan Kelantan adalah lokasi asal Patani pada akhir abad ke- 12 dan mereka
negeri Patani. Kerajaan tersebut beribu kota menikahi penduduk setempat dan
di sekitar daerah Yarang. membentuk masyarakat Islam awal. Lebih
Teluk Langkasuka (Teluk Patani dari tiga abad setelah itu Islam tersebar luas
sekarang) merupakan sebuah pelabuhan di kawasan tersebut hingga mempengaruhi
yang sangat penting sejak kurun abad ke-8 M golongan istana untuk memeluk Islam.7
karena sangat sesuai untuk berlabuhnya Karena sejalan dengan tradisi simbiosis antara
kapal-kapal dagang dari berbagai wilayah agama dan sistem pemerintahan kerajaan di
sekitarnya. Menurut Paul Wheatly, kerajaan Nusantara, serta kelaziman di kalangan
Langkasuka menguasai jalur perdagangan pemegang kekuasaan untuk menerima
timur-barat melalui Segenting Kra dan ”ideologi yang memberi legitimasi” sebelum
kekuasannya meliputi kawasan rakyat sendiri memeluknya, maka Islam
Semenanjung hingga ke Teluk Benggala. dianut oleh keluarga para raja.8
Kerajaan Langksasuka ada hingga menjelang
5
Nik Anuar Nik Mahmud, Sejarah
Perjuangan Melayu Patani 1785-1954, (Bangi:
Universiti Kebangsaan Malaysia, 2006), h. 15.
3 6
Ibrahim Syukri, Sejarah Kerajaan Melayu Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai:
Patani, (Bangi: Universiti Kebangsaan Malaysia, Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani,
2005), cet. 2, h.15. Lihat juga dalam Farid Mat terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h.
Zain, Islam di Tanah Melayu Abad Ke-19, 36-37.
7
(Selangor: Kharisma Publications, 2007), h. 82. W. K. Che. Man, dalam Farid Mat Zain
4
Nik Anuar Nik Mahmud, Sejarah dan Zulkarnain Mohamed (Eds), loc. cit.
8
Perjuangan Melayu Patani 1785-1954, (Bangi: Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai:
Universiti Kebangsaan Malaysia, 2006), h. 116. Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani,

Arki Auliahadi 2 Dinamika Perjuangan Muslim......


FUADUNA: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

Pemelukan agama Islam oleh mengokohkan kekuasaan mereka dan


golongan istana kerajaan Patani tidak jauh menghasilkan keteguhan raja-raja yang
berbeda dengan proses yang terjadi dengan mempunyai kepentingan dalam mewujudkan
kerajaan-kerajaan Islam yang lain di kerajaan mereka sendiri karena mereka
Nusantara. Dalam hal ini, Raja Patani mengalami konflik dengan kerajaan
memeluk Islam disebabkan oleh faktor Majapahit. Menurut Syed Husin al-Atas,
penyembuhan. Faktor ini merupakan salah sebagaimana yang dikutip oleh W.K.Che
satu alasan mudahnya proses Islamisasi di Man, Islam mempunyai identitas tersendiri
Nusantara. Menurut Azyumardi Azra, karena dan oleh sebab itu dapat dijadikan untuk
penyakit selalu dikaitkan dengan sebab-sebab memenuhi sebagian cita-cita mendalam
spiritual, agama-agama baru tidak dapat orang Islam. Oleh karena itu, pemelukan
berkembang kecuali jika mereka dipandang agama Islam oleh golongan istana Patani
mempunyai jawaban terhadap penyakit.9 mungkin disebabkan oleh kehendak rakyat
Dalam Hal ini, penyakit Raja Patani diobati Patani terhadap nilai-nilai dan gaya hidup
oleh seorang ulama Muslim yang berasal dari baru yang ditawarkan oleh kepercayaan yang
Pasai yaitu Syeikh Sa’id atau Safiyy al-Din baru itu.12
yang selanjutnya berhasil mengajak raja Kerajaan Melayu Patani mencapai
tersebut memeluk Islam.10 puncak kejayaannya pada zaman
Di samping itu, raja mempunyai motif- pemerintahan raja-raja Perempuan atau para
motif ekonomi dan politik karena Islam Ratu. Raja-raja perempuan itu adalah Raja
adalah satu jalan untuk hubungan dagang Hijau (1584-1616), Raja Biru (1616-1624),
dengan para pedagang Gujarat, Arab, Turki, Raja Ungu (1624-1635), dan Raja Kuning
dan Persia yang lebih awal berdagang pada (1635-1651).13
abad ke- 14 M dan ke-15 M. Motif ekonomi Keagungan dan kekuatan Patani tidak
merupakan salah satu alasan lain mudahnya kekal. Pada zaman akhir pemerintahan Raja
Islam diterima. Dalam hal ini senada dengan Kuning (1651), Patani mulai menuju zaman
pendapat Azyumardi Azra tentang asosiasi kemerosotan. Keadaan Patani menjadi sunyi
dengan kekayaan, bahwa penduduk Asia ketika Raja Kuning meninggalkan kerajaan
Tenggara melihat orang-orang Muslim tanpa seorang pengganti yang berwibawa.
sebagai saudagar kaya.11 Selain itu, menurut Dalam Hikayat Patani menyebutkan bahwa
Van Lur, sebagaimana yang dikutip oleh pertengkaran antara pembesar-pembesar
W.K.Che Man, beberapa orang pengawal negeri yang berebut kekuasaan untuk
pantai dan keluarga bangsawan menjadi bendahara sehingga menyebabkan
menggunakan Islam sebagai politik untuk Raja Patani sebagai boneka saja.14
Ketika Patani sedang menghadapi
terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h. kekacauan politik, Siam sedang berperang
36-37. dengan Burma. Peperangan antara Burma
9
Azyumardi Azra, Renaisans Islam di Asia dengan Siam secara tidak langsung telah
Tenggara: Sejarah Wacana dan Kekuasaan, melibatkan negeri-negeri Melayu utara,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), cet. 3, termasuk Patani yang menjadi rebutan kedua
h. 64.
10
W. K. Che. Man, “Islam Di Patani pihak yang berperang. Pada tahun 1779,
Semasa”, dalam Farid Mat Zain, dkk (Eds), Sultan Muhammad telah dipaksa memberi
Minoriti Muslim di Thailand, (Selangor: L Minda bantuan kepada Siam untuk menentang
Bandar Baru Bangi, 1998), h. 62. Cerita lengkap Burma. Apabila Sultan Muhammad enggan
tentang pengobatan Raja Patani oleh Syeikh Safiyy
al-Din terdapat dalam Hikayat Patani yang dimuat
12
dalam buku Ibrahim Syukri, Ibrahim Syukri, W. K. Che. Man, dalam Farid Mat Zain,
Sejarah Kerajaan Melayu Patani, (Bangi: dkk (Eds), h.62
13
Universiti Kebangsaan Malaysia, 2005), cet. 2 , h. Ahmad Fathy Al-Fatani, Pengantar
32-34. Sejarah Patani, (Alor Setar: Pustaka Darussalam,
11
Azyumardi Azra, Renaisans Islam di Asia 1994), h. 20.
14
Tenggara: Sejarah Wacana dan Kekuasaan, Ahmad Fathy Al-Fatani, Pengantar
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), cet. 3, Sejarah Patani, (Alor Setar: Pustaka Darussalam,
h. 63. 1994), h. 20..

Arki Auliahadi 3 Dinamika Perjuangan Muslim......


FUADUNA: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

berbuat demikian, maka Phraya Chakri telah


memerintah adiknya, Putera Surasi, dengan
dibantu oleh Phraya Senaphutan, Gubernur Tujuh negeri dan raja-rajanya
Pattalung, Palatcana, dan Songkhla supaya No Negeri Raja (Chao
menyerang Patani pada tahun 1785. Muang)
Walaupun kerajaan Patani mencoba 1. Patani Tuang Sulung
mempertahankan diri tetapi Siam telah 2. Teluba Nik Dir
berhasil menguasai Patani. Sultan 3. Nongchik Tuan Nik
Muhammad tewas dalam pertempuran 4. Jalor Tuan Yalor
melawan Siam. Akibat kekalahan tersebut, 5. Jambu Nai Pai
sebanyak empat ribu orang Melayu Patani 6. Rangae Nik Dah
menjadi tawanan dan dibawa ke Bangkok 7. Reman Tuan Mansur
sebagai budak.15
Setelah kekalahan itu, Patani tunduk di Pada tahun 1906, Pemerintahan Tujuh
bawah pemerintahan Siam. Wilayah tersebut Wilayah Melayu disusun kembali menjadi
kemudian berubah statusnya dari sebuah satu Monthon (lingkaran) Patani. Monthon
kerajaan yang berdiri sendiri menjadi besar adalah Patani, Bangnara, Saiburi, dan
kerajaan jajahan. Maka dimulailah era baru Yala. Daerah Kedah juga dimasukkan ke
bagi Patani di bawah pemerintahan kerajaan dalam jajahan Siam dan dinamakan daerah
Siam. Sebagai bentuk penyerahan Patani Satun. Sedangkan Kelantan dan Trengganu
terhadap Siam, Sultan dan Sultanah berdasarkan perjanjian Siam-Inggris yang
diwajibkan mengirimkan “Bunga Emas”, ditanda tangani pada 10 Maret 1909
yaitu bunga hiasan yang terbuat dari emas diserahkan kepada Inggris di bawah Tanah
dan perak sebagai upeti dan tanda Melayu Bersekutu .18
penghormatan kepada raja Siam, setiap dua
setengah tahun sekali. Semua daerah yang B. Latar Historis Perjuangan Muslim
takluk kepada Raja Siam harus melakukan Patani
ritual kenegaraan ini untuk menyatakan Semenjak wilayah Patani Raya
ketundukannya kepada Bangkok dan dimasukkan secara resmi ke dalam kerajaan
menegaskan loyalitasnya kepada Raja.16 Thai pada tahun 190219 telah menimbulkan
Untuk mengatasi kemungkinan penentangan umat Islam yang berbentuk
pemberontakan daerah Patani, maka politik dan agama.20 Umat Islam Patani
kerajaan Siam membagi dan memecah-belah merasa dianiaya dan di bawah tekanan
wilayah Patani menjadi tujuh buah negeri pembaharuan oleh mayoritas. Sangat tidak
atau Hua Muang dan melantik tujuh orang menyenangkan di wilayah tersebut dengan
penguasa negeri atau Chao Muang, dan tidak adanya perhatian pemerintah terhadap
dengan kebijakan ini maka berakhirlah
kerajaan Patani Raya, dan sejak itu Patani
hanya menjadi salah satu dari tujuh negeri.17 18
W. K. Che. Man, “Islam di Patani
Semasa”, dalam Farid Mat Zain dan Zulkarnain
Mohammed (Eds), Minoriti Muslim di Thailand,
15
Ahmad Fathy Al-Fatani, Pengantar (Selangor: L Minda Bandar Baru Bangi, 1998), h.
Sejarah Patani, (Alor Setar: Pustaka Darussalam, 7.
19
1994), h. 20. Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai:
16
Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai: Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani,
Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani, terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h.
terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h. 48. Lihat juga Helmiati, Sejarah Islam Asia
25 Tenggara, (Pekan Baru: Zanafa Publishing dan
17
Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai: Nusa Media, 2011), op.cit., h. 240-241.
20
Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani, W. K. Che. Man, “Melayu Muslim Selatan
terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h. Thai”, dalam Farid Mat Zain dan Zulkarnain
36-37. Lihat juga Saifullah, Sejarah dan Mohamed (Eds), Muslim Selatan Thai: Konflik dan
Kebudayaan Islam di Asia Tenggara, (Yogyakarta: Perjuangan, (Selangor: Karisma Publications Sdn.
Pustaka Pelajar, 2010), h. 86-87 Bhd. Shah Alam, 2008), h. 7.

Arki Auliahadi 4 Dinamika Perjuangan Muslim......


FUADUNA: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

perasaan kebangsaan (Melayu) dan absolut menjadi kerajaan berparlemen.


keagamaan mereka.21 Sebagai langkah nyata melaksanakan sistem
Langkah pertama yang diambil oleh tersebut, pada tahun 1933 diadakan
pemerintah Siam adalah integrasi Pemilihan Umum pertama di seluruh wilayah
administratif yang dirancang untuk dalam kerajaan Siam. Dalam Pemilihan
memasukkan daerah-daerah Muslim itu ke Umum pertama, masyarakat Islam dalam
dalam sistem politik nasional yang berpusat tiga kawasan selatan (Patani, Yala,
di Bangkok. Karena orang-orang Muslim Narathiwat) tidak mengambil bagian dan
tidak berpengalaman dengan sistem-sistem tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.
ini, maka perlu menempatkan mereka di Namun, masyarakat Islam di wilayah Satun
bawah pejabat pemerintah Budhis berhasil memilih dan mengangkat calon
Thailand.22 Muslim sebagai wakil rakyat yaitu Tui bin
Pada tahun 1923 di Belukar Semak, Abdullah atau dikenal Phraya Samantarat
sebuah kampung yang terletak dekat daerah Burin.25 Hasil Pemilihan Umum tersebut
Rakak terjadi pemberontakan yang besar. mencerminkan sebuah fakta bahwa
Pemberontakan ini berpuncak akibat penduduk Satun pada umumnya mampu
tindakan pemerintah Siam yang berbahasa Thai, dan kemampuan tersebut
mengintegrasikan masyarakat Melayu yang memudahkan mereka untuk berkomunikasi
dianggap minoritas ke dalam masyarakat dan berpartisipasi dalam politik Thai.26
Siam melalui proses pendidikan tersebut.23 Sebagai wakil tunggal rakyat Muslim,
Sejak peristiwa Belukar Semak, ia memainkan peran penting di parlemen
akhirnya kerajaan Siam terpaksa memberi Siam dalam memperjuangkan nasib
sedikit kelonggaran kepada Patani dan masyarakat Islam, khususnya di wilayah
wilayah-wilayah sekitarnya dalam usaha selatan. Perjuangannya yang berhasil adalah
menyatukan wilayah-wilayah tersebut ke mengecualikan masyarakat Islam dari
dalam sistem pemerintahan Siam. Dengan kekuasaan undang-undang keluarga yang
demikian, Patani memperoleh sedikit dibuat oleh parlemen pada 1 Oktober 1935.
otonomi.24 Sebagai gantinya, dibuat undang-undang
Kelonggaran yang diberikan khusus untuk masyarakat Islam yang
pemerintah Siam (Thai) memberikan sebuah dinamakan Undang-Undang Islam dalam hal
hal yang posistif kepada Muslim Patani keluarga dan pusaka.27 Hasil positif tersebut,
untuk berjuang melalui parlemen. Semenjak membuat pemimpin masyarakat Islam di tiga
terjadinya Revolusi Perlembagaan pada wilayah (Patani, Yala, dan Narathiwat) turut
tahun 1932. Pada saat itu, sistem politik menarik perhatian dan minat mereka untuk
kerajaan Siam berganti dari kerajaan monarki berpartisipasi dalam Pemilihan Umum
berikutnya.28
21
M. Ali Ketani, Minoritas Muslim di Dunia
25
Dewasa Ini, terjemah: Zarkowi Soejoeti, (Jakarta: Ahmad Omar Chapakia, “Pembaharuan
PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 203. Politik Selatan Thai dan Perjuangan Masyarakat
22
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Islam”, dalam Farid Mat Zain dan Zulkarnain
Kawasan Dunia Islam : Melacak Akar-Akar Mohammed (Eds), Minoriti Muslim di Thailand,
Sejarah, Sosial, Politik, dan Budaya Umat Islam, (Selangor: L Minda Bandar Baru Bangi, 1998), h.
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), cet. I, h. 221.
26
271. Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai:
23
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani,
Kawasan Dunia Islam : Melacak Akar-Akar terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989),
Sejarah, Sosial, Politik, dan Budaya Umat Islam, h. 59.
27
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), cet. I, h. Menurut penulis, undang-undang tersebut
271. tidak jauh berbeda dengan hukum perdata Islam
yang mengatur tentang keluarga dan harta warisan
24
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di yang ada di Indonesia.
28
Kawasan Dunia Islam : Melacak Akar-Akar Ahmad Omar Chapakia, “Pembaharuan
Sejarah, Sosial, Politik, dan Budaya Umat Islam, Politik Selatan Thai dan Perjuangan Masyara- kat
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), cet. I, h. Islam”, dalam Farid Mat Zain dan Zulkarnain
53. Mohammed (Eds), Minoriti Muslim di Thailand,

Arki Auliahadi 5 Dinamika Perjuangan Muslim......


FUADUNA: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

Pada Pemilihan Umum kedua tahun harus ditukar dan diubah sesuai dengan
1937, para pemimpin masyarakat Islam kebudayaan Thai. Dengan kata lain, semua
(bangsawan dan keturunan Raja Melayu) ikut orang di Muang Thai harus menjadi bangsa
serta sebagai calon dalam Pemilihan Umum Thai.34
tersebut. Hasil Pemilihan Umum tersebut, Keadaan ini telah menimbulkan
calon-calon Muslim menang sepenuhnya di perasaan kurang senang di kalangan
tiga wilayah. Mereka berhasil mengukuhkan penduduk-penduduk di negara tersebut.
kedudukan sebagai wakil rakyat dalam Sesuai dengan semangat yang berkembang
Pemilihan Umum tersebut.29 ketika itu, Kerajaan Thai juga berusaha
Akan tetapi hal ini tidak berlangsung untuk mengawal kehidupan keagamaan
lama. Semenjak pemerintahan kerajaan Siam penduduk negara itu. Tujuannya adalah
di bawah Panglima Tentara Phibul untuk menyamakan semangat terhadap
Songgram, rasa nasionalisme Siam negara dengan Budhisme. Ini merupakan
dibangkitkan. Pibul memulai rencananya langkah yang membuat sakit hati di kalangan
dengan mengumumkan Tujuh Dikri atau orang-orang Melayu. Akibatnya, orang Islam
perintah yang bersifat perundang-undangan Patani dilarang memakai nama Melayu,
pada tahun 1939.30 Ketujuh Dikri itu adalah berpakaian Melayu, berbicara dan menulis
mengenai cara untuk menanamkan semangat dalam bahasa Melayu serta mempelajari
cinta negara di kalangan rakyat negara itu. agama Islam. Selain itu, undang-undang
Sejalan dengan hal tersebut, akhirnya nama Islampun dihapuskan. Akhirnya, hal tersebut
Siam diganti dengan Muang Thai (Thailand), menyulut kemarahan umat Islam. 35
yang berarti Negara Bangsa Merdeka. 31 Puncaknya pada tahun 1944, Jawatan Kadhi
Kemudian Pibul Songgram mengambil dihapuskan, dan masalah yang berkaitan
langkah tegas terhadap asimilasi kebudayaan dengan perkawinan dan harta pusaka diurus
golongan minoritas dengan menjalankan berdasarkan undang-undang sipil, bukan
program Dasar Kebudayaan Paksaan syari’at.36
(Rathaniyom)32 pada tahun 1939.33 Dalam hal
ini semua kebudayaan masyarakat minoritas C. Bentuk-Bentuk Perjuangan Muslim
Patani
(Selangor: L Minda Bandar Baru Bangi, 1998), Akibat berbagai kebijakan yang
221. dilaksanakan oleh pemerintah Thai terhadap
29
Farid Mat Zain dan Zulkarnain umat Islam Patani, akhirnya mereka
Mohammed (Eds), Minoriti Muslim di Thailand, menentang kebijakan-kebijakan tersebut. Hal
(Selangor: L Minda Bandar Baru Bangi, 1998),h. ini dilandasi oleh perjuangan kemerdekaan
222.
30
Nik Anuar Nik Mahmud, Sejarah
oleh bangsa lain di Asia Tenggara. Adapun
Perjuangan Melayu Patani 1785-1954, (Bangi: bentuk-bentuk perjuangan Muslim Patani,
Universiti Kebangsaan Malaysia, 2006), h. 56. antara lain:
31
Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai:
Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani, 1. Perjuangan Menuntut Otonomi
terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989),h. oleh Haji Sulong dan Gerakan
69. Lihat juga Soebantardjo, Sari Sedjarah Djilid I :
Asia-Australia, (Yogyakarta: Bopkri, 1960), h. 104. Rakyat Patani (GRP) Tahun 1947-
32
Program Rathaniyom merupakan sebuah 1948
kebijakan yang sangat rasialis. Hal ini berarti negeri Para ulama yang baru saja pulang dari
Thai untuk ras Thai.
33
Mekkah tidak dapat memberikan pimpinan
W. K. Che. Man, “Melayu Muslim Selatan
Thai”, dalam Farid Mat Zain dan Zulkarnain
34
Mohammed (Eds), Minoriti Muslim di Thailand, Sari Sedjarah Djilid I : Asia-Australia,
(Selangor: L Minda Bandar Baru Bangi, 1998), h. (Yogyakarta: Bopkri, 1960), h. 104.
35
9, lihat juga Nik Anuar Nik Mahmud, Sejarah Nik Anuar Nik Mahmud, Sejarah
Perjuangan Melayu Patani 1785-1954, (Bangi: Perjuangan Melayu Patani 1785-1954, (Bangi:
Universiti Kebangsaan Malaysia, 2006),, h. 53, Universiti Kebangsaan Malaysia, 2006),, h. 57.
36
lihat juga Paulus Rudolf Yuniarto, Jurnal Saifullah, Sejarah dan Kebudayaan Islam
Masyarakat dan Budaya, vol. 7, no. 1, (2005), h. di Asia Tenggara, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
102. 2010), h. 91.

Arki Auliahadi 6 Dinamika Perjuangan Muslim......


FUADUNA: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

yang efektif, karena mereka belum keberagaman, keadilan, bersama-sama


berpengalaman dalam berurusan dengan dengan manifestasi-manifestasinya di
penguasa-penguasa Thai. Lunturnya kalangan umat Islam, maka menjelang Juni
kekuatan politik dan hilangnya peran elit 1946, Haji Sulong memperoleh keyakinan
tradisonal mereka menimbulkan efek bahwa komunitas seperti itu tidak dapat
melemahkan umat.37 ditegakkan selama Patani Raya masih berada
Orang-orang Islam Patani akhirnya dalam kekuasaan Thai.
menemukan pemimpin yang ideal itu dalam Haji Sulong yang diilhami oleh
diri Haji Sulong bin Abdul Kadir bin pandangan Pridi yang menganjurkan suatu
Muhammad al-Fatani, yang lebih dikenal federalisme, otonomi kebudayaan untuk
dengan nama Haji Sulong.38 Haji Sulong golongan-golongan etnis dalam lingkungan
kembali ke Patani pada tahun 1924 dan Thai, desentralisasi kekuasaan, dan dari segi
memulai karirnya sebagai guru agama di moral menentang kesewenang-wenangan
wilayah itu. Ia telah mendirikan Madrasah al- kaum fasis dan militeris dalam memperlakukan
Mu’aruf al-Wataniah. Akan tetapi madrasah golongan-golongan minoritas. Sebagai kepala
tersebut tidak dapat bertahan lama setelah pemerintah, Pridi telah membentuk sebuah
pemerintah Siam memerintahkan untuk panitia pada tingkat kabinet untuk mencari
menutup madrasah tersebut. Dengan jalan guna memperbaiki situasi yang semakin
penutupan madrasah tersebut, Haji Sulong memburuk di selatan Thai. Ia juga
mulai mengajar di masjid Patani dalam memulihkan ”otonomi hukum” kepada
bidang ilmu Ushuludin dan Tafsir. golongan Islam Patani pada tahun 1946.
Menyadari bahwa identitas agama dan Tidak lama setelah itu, Pridi dijatuhkan
kebudayaan orang Islam Patani telah dari jabatannya oleh orang-orang yang
tertantang di rezim Pibul Songgram, duduk dalam parlemen dan yang aktif dalam
pemimpin-pemimpin agama Islam di bawah politik ditangkap oleh polisi dengan dalih
pimpinan Haji Sulong telah mendirikan bahwa orang-orang itu sedang berkomplot
sebuah lembaga agama yang dikenal sebagai untuk menghasut suatu gerakan separatis di
He’et al-Napadh al-Lahkanal Shariat (Lembaga wilayah selatan Thai dengan bantuan orang-
Untuk Mempertahankan Undang-Undang orang yang bersimpati di Kelantan. Setelah
Syari’at).39 Haji Sulong tergolong ulama yang kepergian Pridi, Haji Sulong tidak dapat
mencurigai keterlibatan pemerintah dalam menghentikan momentum perjuangan
urusan agama komunitas di Thailand. 40 Ia otonomi politik yang sudah berjalan.42
juga dikatakan sebagai salah seorang yang Oleh karena hal tersebut, Haji Sulong
menentang campur tangan kerajaan Thai membentuk Gerakan Rakyat Patani (GRP).43
dalam urusan agama Islam.41 Haji Sulong berhasil menggalang dukungan
Dengan mengikuti rumusan dari kaum ulama dan politisi Melayu Muslim,
Muhammad Abduh mengenai suatu yang telah dikecewakan oleh sistem
hubungan yang jelas antara kemanusiaan, parlementer yang tidak menghasilkan sesuatu
perbaikan di daerah mereka.44
37
Ajid Thohir (2), op. cit., h. 357.
38 42
Mengenai biografi lengkap Haji Sulong, Nik Anuar Nik Mahmud, Sejarah
terdapat dalam Ahmad Fathy Al-Fatani, Ulama Perjuangan Melayu Patani 1785-1954, (Bangi:
Besar Dari Patani, (Bangi: Universiti Kebangsaan Universiti Kebangsaan Malaysia, 2006), 116-117.
43
Malaysia, 2002). W.K. Che Man, “Perjuangan Pembebasan
39
Ahmad Fathy Al-Fatani, Ulama Besar Bangsa Melayu Islam Patani Menjelang Tahun
Dari Patani, (Bangi: Universiti Kebangsaan 2000”, dalam Wan Kamal Mujani (Ed), Minoriti
Malaysia, 2002). h. 57. Muslim Cabaran dan Harapan Menjelang Abad Ke
40
Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai: 21, (Bangi: Persatuan Bekas Mahasiswa Islam
Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani, Timur Tengah dan Jabatan Pengajian Arab dan
terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h. Tamadun Islam, Fakulti Pengajian Islam, Univerisi
115. Kebangsaan Malaysia, 2002), h. 38.
41 44
Nik Nik Anuar Nik Mahmud, Sejarah W.K. Che Man, “Perjuangan Pembebasan
Perjuangan Melayu Patani 1785-1954, (Bangi: Bangsa Melayu Islam Patani Menjelang Tahun
Universiti Kebangsaan Malaysia, 2006), h. 58. 2000”, dalam Wan Kamal Mujani (Ed), Minoriti

Arki Auliahadi 7 Dinamika Perjuangan Muslim......


FUADUNA: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

Akhirnya, pada 1 April 1947, sebuah terpisah dan bebas dari sistem
pertemuan antara pemimpin-pemimpin peradilan pemerintah.
masyarakat Islam di wilayah selatan diadakan f) Semua hasil pajak di daerah ini akan
di Patani. Keputusannya satu kata sepakat digunakan untuk kesejahteraan rakyat
dicapai untuk menyerahkan sebuah daerah ini.
momerandum yang mengandung beberapa g) Majelis Ulama Islam propinsi akan
tuntutan dari masyarakat Islam di selatan diberi wewenang penuh dalam
kepada wakil-wakil kerajaan Thai ketika menjalankan hukum Syariah dan
mereka datang membuat tinjauan ke Patani kebudayaan.48
(tinjauan ini dilakukan oleh anggota-anggota Berdasarkan isi momerandum
Suruhan Jaya yang dibentuk oleh Pridi dalam tersebut, terlihat bahwa Haji Sulong tidak
usahanya menangani masalah orang Islam di mengusulkan pembentukan sebuah negara
selatan Thai).45 yang merdeka, tetapi hanya sebuah daerah
Pada tanggal 3 April 1947, GRP di yang otonom untuk mempertahankan
bawah pimpinan Haji Sulong menyampaikan kebudayaan dan identitas serta sifat-sifatnya
kepada pemerintah Thai sebuah Rencana yang khas.49
Tujuh Pasal untuk pembentukan sebuah Akan tetapi, harapan-harapan ini
daerah otonom.46 Inilah momerandum yang segera buyar dan sirna.50 Karena pada bulan
kemudian dikenal dengan nama ”Tujuh November 1947, ketika militer mengambil
Tuntuan Haji Sulong” kepada kerajaan alih negara yang menyebabkan Phibul
Thai.47 Pasal-pasal itu adalah: kembali ke kekuasaannya, golongan Melayu
a) Diangkat seorang Komisaris tinggi merasa takut bahwa kemba- linya Phibul
untuk memerintah Patani Raya yang akan berarti penindasan yang sama terhadap
berasal dari putra daerah dan dipilih mereka.51 Akibatnya, Haji Sulong dan para
oleh rakyat dalam pilihan raya yang pendukungnya melakukan tekanan yang
bebas, dengan hak otonomi yang luas. lebih besar dengan jalan akan memboikot
b) Delapan puluh persen pejabat pemilihan umum yang akan direncanakan
pemerintah di keempat propinsi ini untuk akhir Januari 1948.52 Pemberontakan
Patani hendaklah Melayu Muslim, tersebut menjadi lambang semangat
sehingga mencerminkan rasio perlawanan Melayu dan masih terus
penduduk. mengilhami gerakan-gerakan kemerdekaan
c) Bahasa Melayu dan bahasa Siam hingga kini.53
menjadi bahasa resmi.
d) Bahasa Melayu menjadi bahasa 48
Saifullah, Sejarah dan Kebudayaan Islam
pengantar di sekolah-sekolah dasar. di Asia Tenggara, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
e) Hukum Syari’ah diberlakukan di 2010), h. 91-92.
daerah ini, dengan pengadilan yang 49
Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai:
Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani,
terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h.
118.
50
Muslim Cabaran dan Harapan Menjelang Abad Ke Ahmad Fathy al-Fatani, Pengantar Sejarah
21, (Bangi: Persatuan Bekas Mahasiswa Islam Patani, (Alor Setar: Pustaka Darussalam, 1994), h.
Timur Tengah dan Jabatan Pengajian Arab dan 92.
51
Tamadun Islam, Fakulti Pengajian Islam, Univerisi Uthai Dulyakasem, “Kemunculan dan
Kebangsaan Malaysia, 2002), h. 121. Perkembangan Nasionalisme Etnis: Kasus Muslim
45
Ahmad Fathy al-Fatani, Pengantar Sejarah di Siam Selatan”, dalam Taufik Abdullah dan
Patani, (Alor Setar: Pustaka Darussalam, 1994), h. Sharon Siddique (Eds), op. cit., h. 260.
52
89-91. Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai:
46
Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai: Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani,
Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani, terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h.
terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h. 123-124.
53
117. Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai:
47
Ahmad Fathy al-Fatani, Pengantar Sejarah Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani,
Patani, (Alor Setar: Pustaka Darussalam, 1994), h. terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h.
89-91. 125.

Arki Auliahadi 8 Dinamika Perjuangan Muslim......


FUADUNA: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

Sementara itu, pemerintah tetap Patani,56 yang dinamai ”Gabungan


menahan Haji Sulong karena ia menolak Melayu Patani Raya” atau GAMPAR
memberikan uang jaminan. Pada tahap (dalam abjad Jawi dibaca : ga, mim, pa,
selanjutnya, ketegangan semakin meningkat ra) pada tanggal 5 Maret 1948
di empat wilayah selatan Thai setelah (bertepatan tanggal 24 Rabi’ul Akhir
penangkapan Haji Sulong. 54 1367 H), tidak lama setelah Haji
Sulong ditangkap.57
Sejak berdirinya GAMPAR,
2. Perjuangan Separatis Melalui beberapa aktivitas diusahakan dengan
Organisasi Pasca GRP kerjasama Partai Kebangsaan Melayu
Terdapat beberapa organisasi besar di Tanah Semenanjung Melayu untuk
Muslim di Thailand Selatan setelah GRP menyebarkan pemberitaan mengenai
pimpinan Haji Sulong. Semua organisasi ini Patani. Hasil dari kegiatan GAMPAR
berjuang untuk pembebasan Patani dari ini, isu Patani mulai mendapat
pemerintahan Thai. Dalam istilah lain perhatian surat kabar dan organisasi-
disebut ”perjuangan pemisahan”55 atau organisasi politik di Semenanjung
”gerakan separatis”. Organisasi-organisasi itu Tanah Melayu dan Singapura. 58
antara lain: Walaupun GAMPAR berhasil
a) Gabungan Melayu Patani Raya ( menarik perhatian masyarakat
GAMPAR ) internasional terhadap masalah yang
Kelompok-kelompok pe- dihadapi orang Melayu di Thailand
ngungsi Melayu, mengadakan Selatan, tetapi gagal mempengaruhi
pertemuan dengan kerjasama Partai beberapa negara Asia dan negara-
Kebangsaan Melayu (PKM) cabang negara Arab untuk membawa isu
Kelantan, perwakilan orang-orang Patani ke Majelis Keamanan
Melayu di selatan Thai bertempat di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).59
Kota Bharu, Kelantan, awal Februari GAMPAR terpaksa dibubarkan
1948, untuk membicarakan masalah lebih awal. Hal ini terjadi ketika
orang-orang Melayu Patani. Dalam Tengku Mahmud Mahyidden60
pertemuan yang dihadiri sebanyak 500
orang peserta disepakati untuk 56
Nik Anuar Nik Mahmud, Sejarah
mendirikan sebuah organisasi Perjuangan Melayu Patani 1785-1954, (Bangi:
persatuan orang-orang Melayu Universiti Kebangsaan Malaysia, 2006), h. 81.
57
Ahmad Fathy al-Fatani, Pengantar Sejarah
Patani, (Alor Setar: Pustaka Darussalam, 1994), h.
101. Dari beberapa sumber menyatakan bahwa
oraganisasi itu disingkat dengan GEMPAR, tapi
54
Menurut hemat penulis di sinilah dalam sumber yang lain disingkat dengan
kekeliruan Menteri Dalam Negeri, seharusnya GAMPAR. Dalam hal ini penulis lebih cenderung
untuk meredam ketegangan itu ia tidak melakukan untuk menggunakan singkatan GAMPAR karena
kebohongan publik dengan mengatakan hanya singkatan ini lebih cocok apabila dibaca dengan
beberapa kekacauan kecil yang terjadi, seharusnya tulisan Jawi.
58
ia merumuskan beberapa akomodasi yang dapat Nik Anuar Nik Mahmud, Sejarah
mempertemukan antara kebijakan pemerintah Perjuangan Melayu Patani 1785-1954, (Bangi:
dengan hal-hal yang menenangkan masyarakat Universiti Kebangsaan Malaysia, 2006), h. 81-82.
59
Muslim Patani, yakni melakukan kunjungan ke Nik Anuar Nik Mahmud, Sejarah
wilayah Thailand Selatan dan memberikan Perjuangan Melayu Patani 1785-1954, (Bangi:
kepastian serta jaminan kepada masyarakat Patani Universiti Kebangsaan Malaysia, 2006), h. 81-82.
60
bahwa masalah di wilayah tersebut akan segera Tengku Mahmud Mahyidden merupakan
diselesaikan dalam waktu singkat. Dengan putera kedua Raja Patani yang terakhir. Setelah
melakukan hal tersebut, akan memberikan dampak ayahnya meninggal di Kota Bharu, Kelantan, tahun
berupa berkurangnya aksi-aksi kekerasan di 1933, ia menjadi Pegawai Pemerintah Melayu di
wilayah tersebut. Kelantan dan bertugas sebagai Superintendent
55
Ahmad Fathy al-Fatani, Pengantar Sejarah Education Officer (Petugas Pengawas Pendidikan).
Patani, (Alor Setar: Pustaka Darussalam, 1994), h. Namanya mulai dikaitkan dengan perjuangan
125. Patani tahun 1942 ketika ia menjadi anggota tentara

Arki Auliahadi 9 Dinamika Perjuangan Muslim......


FUADUNA: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

diperingatkan oleh seorang Pegawai Muslim kepada dunia Arab. Melalui


Tinggi Inggris agar tidak mencampuri jaringan-jaringannya di Timur Tengah,
permasalahan Patani atas alasan organisasi-organisasi ini berhasil
kerjasama Thai dan Inggris dalam mengirimkan pelajar-pelajar Patani ke
memberantas kaum komunis di banyak universitas. Organisasi ini
perbatasan wilayah Patani. Lebih dari dikabarkan telah mendirikan sebuah
itu, perintah Inggris agar GAMPAR kantor pusat di kota Mekkah untuk
dibubarkan dan orang-orang Patani mengkoordinasikan kegiatannya.
yang berada di Kota Bharu Setiap tahun, bertepatan dengan
ditempatkan di sebuah penempatan musim haji, diadakan pertemuan untuk
khusus di Pasir Puteh dan Besut, di membahas dan mengevaluasi strategi
samping itu kegiatan pemimpin- perjuangan BNPP. Pemerintah
pemimpin mereka diawasi.61 Bangkok merasa cemas dengan
kenyataan bahwa organisasi itu dapat
b) Barisan Nasional Pembe-basan mengutus wakil-wakilnya ke berbagai
Patani (BNPP) pertemuan Islam.64
Setelah GAMPAR dibubarkan,
kemudian orang-orang mantan c) Barisan Revolusi Nasional (BRN)
anggota organisasi itu membentuk Organisasi ini nama lainnya
organisasi Barisan Nasional adalah Liberation Front of Republic Patani
Pembebasan Patani (BNPP). (LFRP). Organisasi ini didirikan pada
Organisasi ini didirikan oleh Tengku 13 Maret 1960 oleh Haji Karim bin
Mahmood Mahyiddeen, putera Raja Hasan. Tujuan utama BRN adalah
Patani yang terakhir. Ketika untuk menyatukan kembali kumpulan
Mahyidden meninggal pada tahun pejuang yang ada ke dalam sebuah
1953, Adul Na Siburi mengambil alih organisasi tunggal untuk
pimpinan BNPP.62 Tujuan organisasi memperjuangkan Patani. 65
Seperti
ini adalah untuk memulihkan yang terlihat dari namanya, organisasi
kedudukan lama Patani di bawah ini juga bertujuan ”republik”, dan
kesultanan Melayu dengan status cenderung ke arah suatu bentuk
sebagai ”negeri otonomi” dalam sosialisme Islam. Menurut sumber-
Persekutuan Malaysia.63 sumber pemerintah Thai, basis
BNPP dianggap berjasa organisasi ini berada di kota dan
memperkenalkan masalah kaum memiliki pasukan gerilya yang baik

64
Inggris yang berpangkalan di India. Dengan Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai:
menjadi anggota tentara Inggris dan bekerjasama Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani,
dengan gerakan nasionalis Melayu, ia berharap terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h.
ketika Perang Dunia berakhir, Inggris akan 175.
65
membantunya mendapatkan Patani. Penjelasan Ahmad Fathy al-Fatani, Pengantar Sejarah
lebih lengkap tentang biografi dan perjuangan Patani, (Alor Setar: Pustaka Darussalam, 1994), h.
Tengku Mahmood Mahyiddeen, lihat Mohd. 127. Menurut W. K. Che Man, “Perjuangan
Zamberi A. Malek, Harimau Malaya: Biografi Pembebasan Bangsa Melayu Islam Patani
Tengku Mahmood Mahyiddeen, (Bangi: Universiti Menjelang Tahun 2000”, dalam Wan Kamal
Kebangsaan Malaysia, 2009). Mujani (Ed), h. 39, dinyatakan bahwa BNPP
61
Ahmad Fathy al-Fatani, Pengantar Sejarah berubah nama menjadi Barisan Islam Pembebasan
Patani, (Alor Setar: Pustaka Darussalam, 1994), h. Patani (BIPP) pada tahun 1959 oleh Tengku Abdul
106. Jalil bin Tengku Abdul Muthalib. Perubahan nama
62
Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai: organisasi BNPP menjadi BIPP karena orientasi
Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani, organisasi tersebut cenderung kepada Islam.
terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h. Perubahan nama tersebut merupakan hasil
175. persetujuan yang dicapai dalam satu musyawarah
63
Ahmad Fathy al-Fatani, Pengantar Sejarah besar tahunannya. Sejak perubahan nama menadi
Patani, (Alor Setar: Pustaka Darussalam, 1994), h. BIPP, organisasi ini dipimpin oleh Tengku Abdul
130. Jalil bin Tengku Abdul Muthalib.

Arki Auliahadi 10 Dinamika Perjuangan Muslim......


FUADUNA: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

perlengkapannya. Kebanyakan merupakan organisasi induk yang


pemimpin organisasi ini berpendidikan mengkoordinasikan banyak kelompok
luar negeri, khususnya di Malaysia dan gerilya yang menentang pemerintah
Indonesia. 66 Thai. PULO dianggap lebih praktis
dan dengan segaja meluaskan
d) Patani United Liberation imbauannya kepada semua unsur
Organization (PULO) dalam masyarakat Melayu Muslim.
Organisasi ini dalam bahasa Salah satu hal yang
Melayu bernama Pertubuhan menyebabkan PULO efektif dan
Persatuan Pembebasan Patani (PPPP) mendapat dukungan luas adalah
atau dalam bahasa Inggris Patani United jaringannya yang luas di seluruh dunia.
Liberation Organization (PULO).67 Hal ini dikarenakan pimpinan PULO
Didirikan di India pada tanggal 22 terdiri dari para cendekiawan muda
Januari 196868 oleh Tengku Bira lulusan perguruan tinggi di Timur
Kotanila (Kabir Abdul Rahman) Tengah dan Asia Selatan, sehingga
seorang mahasiswa tamatan Alighar mereka berhasil mendapatkan
University bersama-sama dengan dukungan dari dalam dan luar negeri.70
kumpulan pelajar Patani yang lain dari
universitas yang sama.69 Organisasi ini e) Barisan Bersatu Mujahidin Patani
(BBMP)
Pada tahun 1985, Wahyudin
66
Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai: Muhammad, mantan wakil pengurus
Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani, BIPP dan beberapa orang pimpinan
terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989),
h. 177-178. lainnya membentuk Barisan Bersatu
67
Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai: Mujahidin Patani (BBMP) dalam usaha
Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani, membekali organisasi yang memayungi
terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h. perjuangan separatis di Patani.71
179.
68
Ada dua pendapat W. K. Che Man tentang
tahun berdirinya PULO. Pertama, menurut W.K. Zulkarnain Mohamed (Eds), Muslim Selatan Thai:
Che Man, “Melayu Muslim Selatan Thailand”, Konflik dan Perjuangan, (Selangor: Karisma
dalam Farid Mat Zain, dkk (Eds), Minoriti Muslim Publications Sdn. Bhd. Shah Alam, 2008), h. 77.
70
di Thailand (Selangor: L Minda Bandar Baru Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai:
Bangi, 1998), h. 25, dinyatakan bahwa organisasi Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani,
PULO didirikan pada bulan januari 1967. Kedua, terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h.
W. K. Che Man, “W.K. Che Man, “Perjuangan 180-181.
71
Pembebasan Bangsa Melayu Islam Patani”, dalam W. K. Che. Man, “Institusi Agama dan
Wan Kamal Mujani (Ed), op. cit., h. 39, Politik di Patani”, dalam Farid Mat Zain dan
menyatakan tahun 1968. Menurut penulis, Zulkarnain Mohamed (Eds), Muslim Selatan Thai:
organisasi PULO didirikan pada bulan Januari Konflik dan Perjuangan, (Selangor: Karisma
1968, karena banyak sumber yang menyebutkan Publications Sdn. Bhd. Shah Alam, 2008), h. 77.
berdirinya organisasi itu tahun 1968. Sumber- Lihat juga W. K. Che. Man, “Islam Di Patani
sumber tersebut, yaitu Surin Pitsuwan, Islam di Semasa”, dalam Farid Mat Zain, dkk (Eds), h. 76.
Muangthai: Nasionalisme Melayu Masyarakat Pendapat lain dari W. K. Che Man, “Perjuangan
Patani, terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, Pembebasan Bangsa Melayu Patani”, dalam Wan
1989), h.179, Ahmad Fathy al-Fatani, Pengantar Kamal Mujani (Ed),, h. 39 dinyatakan bahwa
Sejarah Patani, (Alor Setar: Pustaka Darussalam, organisasi yang didirikan oleh Wahyudin
1994), h. 128. Dari kedua pendapat tersebut, dapat Muhammad bernama Gerakan Mujahidin Patani
diambil kesimpulan bahwa tahun 1967 merupakan (GMP) pada tahun 1989. Penulis berpendapat
tahun di mana Tengku Bira Kotanila merencanakan bahwa organisasi yang didirikan oleh Wahyudin
untuk mendirikan sebuah organisasi perjuangan Muhammad pada awalnya bernama Barisan Bersatu
umat Islam Patani, dan hal tersebut baru terealisasi Mujahidin Patani (BBMP) pada tahun 1985. Bila
pada tahun 1968. dibandingkan dengan kedua tahun yang berbeda,
69
Ahmad Fathy al-Fatani, Pengantar Sejarah maka tahun 1985 lebih dahulu dibandingkan tahun
Patani, (Alor Setar: Pustaka Darussalam, 1994), h. 1989. Dapat dismpulkan bahwa tahun 1989
128 dan W. K. Che. Man, “Islam Agama dan merupakan perubahan nama dan peresmian
Politik di Patani”, dalam Farid Mat Zain dan organisasi BBMP menjadi GMP.

Arki Auliahadi 11 Dinamika Perjuangan Muslim......


FUADUNA: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

Walaupun organisasi ini berbeda Para pemimpin perjuangan dan


dalam banyak hal, tetapi mereka organisasi-organisasi yang simpati dengan
memandang pemerintahan Siam gerakan-gerakan separatis telah beberapa kali
terhadap Patani merupakan suatu berusaha mencari persatuan dan kerjasama
kekuasaan yang tidak berubah. Pada dalam menentang pihak lawan, akan tetapi
masa aktivitas organisasi ini mengalami kegagalan. Hal ini karena setiap
meningkat, istilah ”kerajaan ghaib” organisasi perjuangan percaya bahwa
digunakan oleh beberapa penduduk organisasinya mampu mengatasi kelemahan-
kampung yang beragama Islam untuk kelemahan yang ada. Pada akhir 1980-an,
mengacu kepada organisasi ini.72 hampir semua organisasi pembebasan Patani
Organisasi tersebut me- mulai menyadari bahwa kelemahan aktivitas
ningkatkan tahap pengaruhnya di perjuangan mereka sulit diatasi. Tanpa
berbagai kawasan yang beragama mengambil tindak lanjut, perjuangan mereka
Islam. Penduduk kampung beragama pasti menemui jalan buntu.
Islam yang tinggal dalam kawasan ini Pada tanggal 31 Agustus 1989,
secara langsung atau tidak langsung persidangan pejuang-pejuang Patani
terlibat dalam aktivitas organisasi ini. diusulkan dan dilaksanakan bersama oleh
Walaupun tidak semua penduduk para pejuang pembebasan, akademisi, dan
Islam dipengaruhi oleh organisasi ini para pegawai. Empat buah organisasi
tetapi kebanyakan mereka mengetahui gerakan pembebasan yang utama telah
politik pembebasan. menghadirinya, yaitu BIPP, BRN-Kongres,
PULO dan GMP. Hasil dari keputusan
3. Perjuangan di Bawah Naungan persidangan, mereka berikrar untuk bersama
BERSATU dan setuju membentuk sebuah organisasi
Organisasi-organisasi yang ber-juang yang memayungi perjuangan rakyat Patani.
untuk pembebasan Patani berangsur-angsur Pada pertengahan 1991, organisasi payung
mengalami ke-munduran. Hal ini disebabkan yang telah disetujui ini dibentuk dan dan
sumber keuangan yang tidak mencukupi. diberi nama Barisan Bersatu Kemerdekaan
Sebagian besar sumber keuangan datang dari Patani (BERSATU) atau United Fronts for
sumbangan anggota dan usaha yang Patani Independence. Wahyudin Muhammad,
dilakukan oleh setiap pasukan sendiri. pengurus GMP dipilih sebagai presiden
Dengan demikian, setiap anggota pasukan pertama BERSATU. Sebagai organisasi
mem-punyai dua tugas utama yaitu berusaha payung pertama dalam sejarah perjuangan
mendapatkan dana yang cukup dan pembebasan Patani, BERSATU mulai giat
merancang aktivitas perjuangan yang dan mulai menarik simpati dan keyakinan
berbekas. Tugas berat ini tidak saja rakyat Patani terhadap perjuangan
menghambat dan melemahkan perjuangan, pembebasan. Unit-unit gerilya kembali aktif
bahkan menyebabkan terjadinya persaingan walaupun belum meningkat ke tahap yang
dan perselisihan antara pasukan yang ada.73 pernah dicapai seperti pada tahun 70-an.74
Persidangan pemimpin-pemimpin
72
W. K. Che. Man, “Institusi Agama dan pejuang Patani diadakan pada 4-5 Juli 1995.
Politik di Patani”, dalam Farid Mat Zain dan
Zulkarnain Mohamed (Eds), Muslim Selatan Thai:
Konflik dan Perjuangan, (Selangor: Karisma Harapan Menjelang Abad Ke 21, (Bangi: Persatuan
Publications Sdn. Bhd. Shah Alam, 2008),h. 77. Bekas Mahasiswa Islam Timur Tengah dan Jabatan
73
W.K. Che Man, “Perjuangan Pembebasan Pengajian Arab dan Tamadun Islam, Fakulti
Melayu Islam Patani Menjelang Abad Ke 21”, Pengajian Islam, Univerisi Kebangsaan Malaysia,
dalam Farid Mat Zain dan Zulkarnain Mohamed 2002), h. 40-47.
74
(Eds), Muslim Selatan Thai: Konflik Dan Wan Kamal Mujani (Ed), Minoriti Muslim
Perjuangan, (Selangor: Karisma Publications Sdn. Cabaran dan Harapan Menjelang Abad Ke 21,
Bhd. Shah Alam, 2008), h. 181. Lihat juga W. K. (Bangi: Persatuan Bekas Mahasiswa Islam Timur
Che Man, “Perjuangan Pembebasan Melayu Islam Tengah dan Jabatan Pengajian Arab dan Tamadun
Patani Menjelang Abad Ke 21”, dalam Wan Kamal Islam, Fakulti Pengajian Islam, Univerisi
Mujani (Ed), Minoriti Muslim Cabaran dan Kebangsaan Malaysia, 2002), h. 40-47.

Arki Auliahadi 12 Dinamika Perjuangan Muslim......


FUADUNA: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

Hasil dari persidangan yang berlangsung program Rathaniyom, yang memaksa semua
selama dua hari menghasilkan dibentuknya penduduk mengikuti budaya yang ditetapkan
Komite Perundingan Rakyat Melayu Patani oleh negara. Hal ini mendapatkan
(KPRMP). KPRMP beranggotakan tujuh perlawanan dari wakil-wakil Muslim. Namun
barisan pembebasan, empat barisan perlawanan tersebut dijawab dengan
merupakan komponen BERSATU (BIPP, tindakan kekerasan oleh pihak pemerintah.
BRN-Kongres, GMP dan PULO) dan tiga Akibatnya, masyarakat Islam di tiga wilayah
barisan bukan anggota BERSATU yaitu (Patani, Yala, Narathiwat) tidak
BRN, Gerakan Ulama Patani (GUP) dan berpartisipasi lagi dalam politik Pemilihan
Patani United Liberation Orgaization 88 Umum pada tahun 1943 dan 1946.77 Pada
(PULO 88). Dr. Mahdi Daud terpilih tahun-tahun tersebut, para wakil rakyat di
menjadi Presiden BERSATU pada bulan tiga wilayah Muslim dipegang oleh orang
Agustus 1994 dan sekaligus dilantik sebagai Budha. Hal ini terus berlanjut hingga
ketua KPRMP.75 Pemilihan Umum antara tahun 1950-an dan
Dari aspek perkembangan organisasi, 1960-an.78
BERSATU dan KPRMP memperluas Pada awal tahun 1970-an, situasi
persatuan perjuangan dengan mendirikan politik Thailand mulai mengalami perubahan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Melayu besar akibat demonstrasi besar-besaran yang
Patani (MPRMP) dan Perlembagaan Negara dilakukan oleh mahasiswa di Bangkok untuk
Melayu Islam Patani (PNMIP) pada 14-15 menuntut perubahan terhadap perlembagaan
Juni 1997. Majelis ini beranggotakan wakil- negara. Aksi tersebut berhasil
wakil yang berpengalaman dan mereka yang menggulingkan Perdana Menteri dan
berpendidikan tinggi (kurang lebih ada enam wakilnya. Akhirnya, sistem demokrasi
orang anggota berijazah Doktor Falsafah berhasil ditegakkan kembali dan arus
dan tiga orang lulusan S3 ilmu medis). demokrasi berkembang dengan pesat. Akibat
Dengan kata lain, MPRMP adalah parlemen perkembangan sistem ini, masyarakat
dan kerajaan perjuangan pembebasan Patani Muslim di Thailand Selatan mencoba
yang diperkirakan meneruskan perjuangan mengambil langkah positif untuk kembali
hingga tahun 2000 dan seterusnya.76 berperan dalam politik berparlemen dengan
tujuan mendapatkan kekuasaan politik.
4. Perjuangan Melalui Parlemen Untuk mencapai tujuan tersebut, para
Sebagaimana yang telah di jelaskan pemimpin masyarakat Islam yang terdiri dari
dalam pembahasan sebelumnya, bahwa politikus dan pemuka agama membentuk
perjuangan melalui parlemen telah cukup Majelis Perhimpunan Umum di Patani, yang
lama dilakukan sebelum perjuangan bertujuan membuat kesepakatan bersama
separatis. Hasil dari perjuangan parlemen untuk menghadapi Pemilihan Umum yang
yaitu adanya wakil-wakil masyarakat Islam diadakan tahun 1976. Majelis tersebut telah
dalam parlemen. Namun situasi politik menunjuk sembilan calon yang bertanding
Thailand periode itu dikuasai oleh golongan untuk memperebutkan kursi parlemen di
tentara. Jendral Phibun Songkram yang keempat wilayah Thailand Selatan (Patani,
menjabat Perdana Menteri melaksanakan Yala, Narathiwat dan Satun) dan satu kursi
di Songkhla. Mereka bertanding atas nama
75
Wan Kamal Mujani (Ed), Minoriti Muslim Partai Demokrat (Prachatipat). Umat Islam di
Cabaran dan Harapan Menjelang Abad Ke 21,
(Bangi: Persatuan Bekas Mahasiswa Islam Timur
77
Tengah dan Jabatan Pengajian Arab dan Tamadun Respon negatif terhadap perpolitikan
Islam, Fakulti Pengajian Islam, Univerisi dilakukan karena dianggap perjuangan melalui
Kebangsaan Malaysia, 2002), h. 40-47.. parlemen sudah tidak berarti lagi.
76 78
Wan Kamal Mujani (Ed), Minoriti Muslim Ahmad Omar Chapakia, “Pembaharuan
Cabaran dan Harapan Menjelang Abad Ke 21, Politik Selatan Thai dan Perjuangan Masyarakat
(Bangi: Persatuan Bekas Mahasiswa Islam Timur Islam”, dalam Farid Mat Zain dan Zulkarnain
Tengah dan Jabatan Pengajian Arab dan Tamadun Mohamed (Eds), Muslim Selatan Thai: Konflik Dan
Islam, Fakulti Pengajian Islam, Univerisi Perjuangan, (Selangor: Karisma Publications Sdn.
Kebangsaan Malaysia, 2002), h. 187-189. Bhd. Shah Alam, 2008), h. 223.

Arki Auliahadi 13 Dinamika Perjuangan Muslim......


FUADUNA: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

wilayah selatan bersatu padu memberikan Patani dikenakan bermacam-macam jenis


dukungan yang kuat dalam Pemilihan eksploitasi dari kerajaan Siam.
Umum tersebut, sehingga semua calon Perjuangan umat Islam terhadap
memenangkan Pemilu dan memperoleh pemerintahan Thai muncul sebagai akibat
suara mayoritas. Kemenangan tersebut juga akomodasi secara paksa (coercion) oleh
terjadi pada calon Muslim di wilayah pemerintah Thai terhadap masyarakat Patani
Pathlung dan Krabi. Hal ini merupakan yang mengakibatkan konflik di antara kedua
pertama kali dalam sejarah politik Thailand belah pihak tersebut. Tujuan perjuangan
yang mencatat kemenangan sebelas orang yang dilakukan mengalami perubahan, yang
wakil rakyat Muslim yang mewakili tujuh dimulai dengan menuntut otonomi dan
wilayah. berubah untuk memperoleh kemerdekaan.
Namun, pemerintahan de-mokrasi Hal tersebut dilakukan karena untuk
tersebut tidak dapat bertahan lama karena memperoleh otonomi tidak mungkin, maka
terjadi kudeta militer tahun 6 Oktober 1976. mereka berjuang untuk merdeka dengan
Kembalinya pihak militer yang berkuasa melakukan perjuangan bersenjata menentang
dalam politik Thailand, mengakibatkan pemerintah.
banyak dari kalangan pejuang demokrasi Perjuangan yang dilakukan oleh
ditangkap dan dibunuh, termasuk pemimpin Muslim Patani mengalami beberapa
masyarakat Islam di wilayah selatan yang perubahan, seperti perjuangan dari menuntut
terlibat dalam demonstrasi di Patani pada otonomi sampai menuntut kemerdekaan,
tahun 1975. Hal ini menimbulkan dari perjuangan yang bersifat lunak hingga
ketegangan politik di Thailand Selatan, perjuangan dengan kekerasan dan
bahkan lebih buruk dari sebelumnya. menggunakan senjata. Perjuangan tersebut
Setelah menghadapi tantangan dan mengalami pasang surut dan mendapat
suasana tergang itu, pihak wakil rakyat berbagai tantangan, baik tantangan dari
Muslim mulai mengambil inisiatif untuk pihak luar seperti pemerintah Thai, maupun
menyatukan kedudukan mereka di bawah tantangan dari dalam, seperti adanya
satu wadah politik. Beberapa kali pertemuan pengkhianat dalam perjuangan dan
yang diadakan dan berlanjut hingga 3 Mei kurangnya dukungan dari sebagian
1986, tercapailah kesepakatan untuk masyarakat Muslim Patani.
membentuk kesatuan politik dengan nama
“Wahdah”, yang secara umum berfungsi
untuk memajukan kehidupan masyarakat Daftar Kepustakaan
Muslim di seluruh wilayah Thailand.79 Walau
apapun yang terjadi di masa depan,
perjuangan Muslim Patani akan terus Al-Fatani, Ahmad Fathy, Pengantar Sejarah
berlanjut selama pemerintah Thai masih Patani, Alor Setar: Pustaka
mendeskriminasikan mereka. Darussalam, 1994.
----------------------------------, Ulama Besar dari
D. Penutup Patani, Bangi: Universiti Kebangsaan
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, Malaysia, 2002.
dapat ditarik kesimpulan bahwa perjuangan Azra, Azyumardi, Renaisans Islam Asia
Muslim Patani di Thailand Selatan berakar Tenggara: Sejarah Wacana dan
dari penaklukan kerajaan Siam atas kerajaan Kekuasaan, Bandung: PT. Remaja
Patani. Semenjak itu, Patani tidak lagi Rosdakarya, 2006.
menjadi kerajaan yang merdeka, akan tetapi Hasbullah, Moeflich (Ed), Asia Tenggara
menjadi kerajaan jajahan Siam. pada saat itu Konsentrasi Baru Kebangkitan Islam,
Bandung: Fokusmedia, 2003.
Helmiati, Sejarah Islam Asia Tenggara, Pekan
79
Farid Mat Zain dan Zulkarnain Mohamed Baru: Zanafa Publishing dan Nusa
(Eds), Muslim Selatan Thai: Konflik Dan Media, 2011.
Perjuangan, (Selangor: Karisma Publications Sdn.
Bhd. Shah Alam, 2008), h. 223-226.

Arki Auliahadi 14 Dinamika Perjuangan Muslim......


FUADUNA: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 1, No. 1, Januari- Juni 2017

Liow, Joseph Chinyong, Islam, Education and Fakhri, “Gerakan Dakwah Di Pattani”,
Reform In Southern Thailand: Tradition Jurnal Al-Bayan, vol. 6, no. 6, Juli-
and Tranformation, Singapore: ISEAS, Desember 2002, h. 23-36.
2005. Issundari, Sri, “Latar Belakang Kudeta
Kettani, M. Ali, Minoritas Muslim di Dunia Militer Thailand Pada Masa
Dewasa Ini, Jakarta: PT. Raja Pemerintahan PM Thaksin
Grafindo Persada, 2005. Sinawatra”, Jurnal Hubungan
Mahmud, Nik Anuar Nik, Sejarah Perjuangan Internasional UPN “Veteran”
Melayu Patani 1785-1954, Bangi: Yogyakarta, vol. 12, no. 4, Desember
Universiti Kebangsaan Malaysia, 2008, h. 203-2011.
2006. Turmudzi, Endang, “Akar Konflik Etnik
Mujani, Wan Kamal, Minoriti Muslim: Cabaran dan Agama di Thailand Selatan”,
dan Harapan Menjelang Abad Ke 21, Jurnal Harmoni, vol. IX, no. 34, April-
Bangi: Persatuan Bekas Mahasiswa Juni 2010, h. 41-62.
Islam Timur Tengah dan Jabatan Wardhani, Baiq L.S.W., “Mengukur
Pengajian Arab dan Tamadun Islam, Probabilitas Keterlibatan Indonesia
Fakulti Pengajian Islam, Universiti Dalam Resolusi Konflik Di Thailand
Kebangsaan Malaysia, 2002. Selatan”, Jurnal Masyarakat,
Nik Mahmud, Nik Anuar, Sejarah Perjuangan Kebudayaan dan Politik, th. XXI, no. 1,
Melayu Patani 1785-1954, Universiti Januari-Maret 2008, h. 77-84.
Kebangsaan Malaysia, Bangi, 2006. Yuniarto, Paulus Rudolf, “Minoritas Muslim
Pitsuwan, Surin, Islam Di Muangthai: Thailand: Asimilasi, Perlawanan
Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani, Budaya dan Akar Gerakan
Jakarta: LP3ES, 1989. Separatisme”, Jurnal Masyarakat Dan
Saifullah, Sejarah dan Kebudayaan Islam di Asia Budaya, volume VII No I, 2005, h.
Tenggara, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 89-118.
2010. ---------------------------------, “Integrasi
Syukri, Ibrahim, Sejarah Kerajaan Melayu Muslim Patani: Reidentitas Sosial
Patani, Universiti Kebangsaan atas Dominasi “Nasional” Thailand”,
Malaysia, Bangi, 2005. Hermenia, Jurnal Kajian Islam
Thohir, Ajid, Perkembangan Peradaban Di Interdisipliner, vol. 3, no. 2 Juli-
Kawasan Dunia Islam : Melacak Akar- Desember 2004, h. 151-170.
Akar Sejarah, Sosial, Politik, dan
Budaya Umat Islam, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2004.
----------------, Studi Kawasan Dunia Islam:
Perspektif Etno-Linguistik dan Geo-
Politik, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2009.
Zain, Farid Mat, Islam Di Tanah Melayu Abad
Ke 19, Selangor: Karisma
Publications Sdn. Bhd. Shah Alam,
2007.
----------------------, dkk, Minoriti Muslim Di
Thailand, Selangor: L Minda Sdn.
Bhd, 1988.
----------------------, dan Zulkarnain
Mohamed, Muslim Selatan Thai:
Konflik Dan Perjuangan, Selangor:
Karisma Publications Sdn. Bhd.
Shah Alam, 2008.

Arki Auliahadi 15 Dinamika Perjuangan Muslim......

Anda mungkin juga menyukai