Arki Auliahadi
Dosen Sejarah Peradaban Islam
e-mail: arkilpm@gmail.com
Abstract
The expalanation of this paper is about a discussion of the conflict between Muslim Patani and the Thai
government. Since Patani became a Thai colony, Muslims were required to be noticed and obedient to the Thai
rulers. Since Patani is integrated into the country of Thailand, Muslims face various challenges from the Thai
government. Because of those unworthy treatment, the Patani Muslims are fighting against the Thai government.
This resistance is intended to gain their rights as Malays and Muslims. The discussion of this paper aims to
describe the socio-historic of Patani, describe the forms of struggle, describe the organization's struggles and the gait
of that organization.
Abstrak
Paparan tulisan ini merupakan sebuah pembahasan mengenai konflik yang terjadi antara Muslim Patani
dengan pemerintah Thailand. Semenjak Patani menjadi jajahan Thai, umat lslam diharuskan tunduk dan
patuh kepada kekuasaan Thai. Sejak Patani diintegrasikan ke dalam negara Thailand, umat Islam
menghadapi berbagai tantangan dari pihak pemerintah Thai. Oleh karena mereka mendapatkan perlakuan
yang tidak pantas, maka umat Islam Patani melakukan perlawanan terhadap pemerintah Thai. Perlawanan
ini bertujuan untuk memperoleh hak-hak mereka sebagai orang Melayu dan Islam. Pembahasan tulisan ini
bertujuan untuk mendeskripsikan sosio histroris Patani, mendeskripsikan bentuk-bentuk perjuangan,
mendeskripsikan organisasi-organisasi perjuangan serta kiprah organisasi itu.
1
Indexmundi, Thailand: Demographics
Profile, 2012, diakses dari: http://www.-
2
indexmundi. Helmiati, Sejarah Islam Asia Tenggara,
com/thailand/demographics_profile.html, pada pada (Pekan Baru: Zanafa Publishing dan Nusa Media,
08-11-2012. 2011), h. 238.
mulai dari Segenting Kra hingga ujungnya abad ketiga belas dan berganti menjadi
serta pulau Singapura di bagian selatan. 3 Kerajaan Patani.5
Dengan demikian, Tanah Melayu Kedudukan Patani yang sangat
mempunyai dua bagian yaitu bagian utara strategik dari segi geografis, menyebabkan
yang dimulai dari Segenting Kra, Setul, kota itu menjadi tujuan pedagang-pedagang
Senggora (Songkhla), Yala, dan Bangnara. asing baik dari barat maupun timur. Dalam
Sedangkan di bagian selatan, dimulai dari waktu yang singkat, Patani telah muncul
Kedah, Perlis, Kelantan, Terengganu, Perak, sebagai kerajaan yang penting, maju dari segi
Pahang, Selangor, Negeri Sembilan, Johor, ekonomi, dan stabil dari segi politik dan
Melaka, Pulau Pinang, dan Singapura. Maka pemerintahan.
dalam hal ini, wilayah kerajaan Patani yang Kapan tepatnya daerah Patani beralih
berada di utara merupakan bagian daripada memeluk agama Islam hingga kini belum
Tanah Melayu.4 diketahui dengan pasti. Menurut perkiraan d’
Sejarah Patani tidak terlepas dari Eredia (pada tahun 1613), sebagaimana yang
sejarah awal kerajaan Melayu Patani yang dikutip oleh Surin Pitsuwan, Patani masuk
masih diselimuti kekaburan. Dalam catatan Islam lebih dahulu dibandingkan Malaka,
sejarah tidak dapat dipastikan mengenai asal- yang secara tradisional dikenal sebagai
usul atau tarikh yang sebenarnya kapan ”Darussalam (tempat yang damai) pertama”
kerajaan Melayu Patani didirikan. Menurut waktu itu. Menurut G.W.J. Drewes dalam
catatan pelaut-pelaut China yang menjalin penelitiannya mengenai kedatangan Islam di
hubungan dengan negeri-negeri Asia Indonesia, ia menemukan bahwa di
Tenggara pada abad kedua Masehi, sebuah Trengganu, yang merupakan salah satu
negeri yang bernama Lang-ya-shiu tetangga Patani, agama Islam sudah dianut
(Langkasuka) telah ada pada waktu itu. secara mapan antara tahun 1386-1387.6
Berdasarkan catatan tersebut, ahli-ahli Hubungan awal Patani dengan Islam
sejarah Eropa percaya bahwa negeri terjadi akibat hubungan perdagangan antara
Langkasuka yang terletak di pantai timur Arab, India dan China. Saudagar India dan
Semenanjung Tanah Melayu antara Senggora Arab menduduki pusat-pusat perdagangan
(Songkhla) dan Kelantan adalah lokasi asal Patani pada akhir abad ke- 12 dan mereka
negeri Patani. Kerajaan tersebut beribu kota menikahi penduduk setempat dan
di sekitar daerah Yarang. membentuk masyarakat Islam awal. Lebih
Teluk Langkasuka (Teluk Patani dari tiga abad setelah itu Islam tersebar luas
sekarang) merupakan sebuah pelabuhan di kawasan tersebut hingga mempengaruhi
yang sangat penting sejak kurun abad ke-8 M golongan istana untuk memeluk Islam.7
karena sangat sesuai untuk berlabuhnya Karena sejalan dengan tradisi simbiosis antara
kapal-kapal dagang dari berbagai wilayah agama dan sistem pemerintahan kerajaan di
sekitarnya. Menurut Paul Wheatly, kerajaan Nusantara, serta kelaziman di kalangan
Langkasuka menguasai jalur perdagangan pemegang kekuasaan untuk menerima
timur-barat melalui Segenting Kra dan ”ideologi yang memberi legitimasi” sebelum
kekuasannya meliputi kawasan rakyat sendiri memeluknya, maka Islam
Semenanjung hingga ke Teluk Benggala. dianut oleh keluarga para raja.8
Kerajaan Langksasuka ada hingga menjelang
5
Nik Anuar Nik Mahmud, Sejarah
Perjuangan Melayu Patani 1785-1954, (Bangi:
Universiti Kebangsaan Malaysia, 2006), h. 15.
3 6
Ibrahim Syukri, Sejarah Kerajaan Melayu Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai:
Patani, (Bangi: Universiti Kebangsaan Malaysia, Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani,
2005), cet. 2, h.15. Lihat juga dalam Farid Mat terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h.
Zain, Islam di Tanah Melayu Abad Ke-19, 36-37.
7
(Selangor: Kharisma Publications, 2007), h. 82. W. K. Che. Man, dalam Farid Mat Zain
4
Nik Anuar Nik Mahmud, Sejarah dan Zulkarnain Mohamed (Eds), loc. cit.
8
Perjuangan Melayu Patani 1785-1954, (Bangi: Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai:
Universiti Kebangsaan Malaysia, 2006), h. 116. Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani,
Pada Pemilihan Umum kedua tahun harus ditukar dan diubah sesuai dengan
1937, para pemimpin masyarakat Islam kebudayaan Thai. Dengan kata lain, semua
(bangsawan dan keturunan Raja Melayu) ikut orang di Muang Thai harus menjadi bangsa
serta sebagai calon dalam Pemilihan Umum Thai.34
tersebut. Hasil Pemilihan Umum tersebut, Keadaan ini telah menimbulkan
calon-calon Muslim menang sepenuhnya di perasaan kurang senang di kalangan
tiga wilayah. Mereka berhasil mengukuhkan penduduk-penduduk di negara tersebut.
kedudukan sebagai wakil rakyat dalam Sesuai dengan semangat yang berkembang
Pemilihan Umum tersebut.29 ketika itu, Kerajaan Thai juga berusaha
Akan tetapi hal ini tidak berlangsung untuk mengawal kehidupan keagamaan
lama. Semenjak pemerintahan kerajaan Siam penduduk negara itu. Tujuannya adalah
di bawah Panglima Tentara Phibul untuk menyamakan semangat terhadap
Songgram, rasa nasionalisme Siam negara dengan Budhisme. Ini merupakan
dibangkitkan. Pibul memulai rencananya langkah yang membuat sakit hati di kalangan
dengan mengumumkan Tujuh Dikri atau orang-orang Melayu. Akibatnya, orang Islam
perintah yang bersifat perundang-undangan Patani dilarang memakai nama Melayu,
pada tahun 1939.30 Ketujuh Dikri itu adalah berpakaian Melayu, berbicara dan menulis
mengenai cara untuk menanamkan semangat dalam bahasa Melayu serta mempelajari
cinta negara di kalangan rakyat negara itu. agama Islam. Selain itu, undang-undang
Sejalan dengan hal tersebut, akhirnya nama Islampun dihapuskan. Akhirnya, hal tersebut
Siam diganti dengan Muang Thai (Thailand), menyulut kemarahan umat Islam. 35
yang berarti Negara Bangsa Merdeka. 31 Puncaknya pada tahun 1944, Jawatan Kadhi
Kemudian Pibul Songgram mengambil dihapuskan, dan masalah yang berkaitan
langkah tegas terhadap asimilasi kebudayaan dengan perkawinan dan harta pusaka diurus
golongan minoritas dengan menjalankan berdasarkan undang-undang sipil, bukan
program Dasar Kebudayaan Paksaan syari’at.36
(Rathaniyom)32 pada tahun 1939.33 Dalam hal
ini semua kebudayaan masyarakat minoritas C. Bentuk-Bentuk Perjuangan Muslim
Patani
(Selangor: L Minda Bandar Baru Bangi, 1998), Akibat berbagai kebijakan yang
221. dilaksanakan oleh pemerintah Thai terhadap
29
Farid Mat Zain dan Zulkarnain umat Islam Patani, akhirnya mereka
Mohammed (Eds), Minoriti Muslim di Thailand, menentang kebijakan-kebijakan tersebut. Hal
(Selangor: L Minda Bandar Baru Bangi, 1998),h. ini dilandasi oleh perjuangan kemerdekaan
222.
30
Nik Anuar Nik Mahmud, Sejarah
oleh bangsa lain di Asia Tenggara. Adapun
Perjuangan Melayu Patani 1785-1954, (Bangi: bentuk-bentuk perjuangan Muslim Patani,
Universiti Kebangsaan Malaysia, 2006), h. 56. antara lain:
31
Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai:
Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani, 1. Perjuangan Menuntut Otonomi
terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989),h. oleh Haji Sulong dan Gerakan
69. Lihat juga Soebantardjo, Sari Sedjarah Djilid I :
Asia-Australia, (Yogyakarta: Bopkri, 1960), h. 104. Rakyat Patani (GRP) Tahun 1947-
32
Program Rathaniyom merupakan sebuah 1948
kebijakan yang sangat rasialis. Hal ini berarti negeri Para ulama yang baru saja pulang dari
Thai untuk ras Thai.
33
Mekkah tidak dapat memberikan pimpinan
W. K. Che. Man, “Melayu Muslim Selatan
Thai”, dalam Farid Mat Zain dan Zulkarnain
34
Mohammed (Eds), Minoriti Muslim di Thailand, Sari Sedjarah Djilid I : Asia-Australia,
(Selangor: L Minda Bandar Baru Bangi, 1998), h. (Yogyakarta: Bopkri, 1960), h. 104.
35
9, lihat juga Nik Anuar Nik Mahmud, Sejarah Nik Anuar Nik Mahmud, Sejarah
Perjuangan Melayu Patani 1785-1954, (Bangi: Perjuangan Melayu Patani 1785-1954, (Bangi:
Universiti Kebangsaan Malaysia, 2006),, h. 53, Universiti Kebangsaan Malaysia, 2006),, h. 57.
36
lihat juga Paulus Rudolf Yuniarto, Jurnal Saifullah, Sejarah dan Kebudayaan Islam
Masyarakat dan Budaya, vol. 7, no. 1, (2005), h. di Asia Tenggara, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
102. 2010), h. 91.
Akhirnya, pada 1 April 1947, sebuah terpisah dan bebas dari sistem
pertemuan antara pemimpin-pemimpin peradilan pemerintah.
masyarakat Islam di wilayah selatan diadakan f) Semua hasil pajak di daerah ini akan
di Patani. Keputusannya satu kata sepakat digunakan untuk kesejahteraan rakyat
dicapai untuk menyerahkan sebuah daerah ini.
momerandum yang mengandung beberapa g) Majelis Ulama Islam propinsi akan
tuntutan dari masyarakat Islam di selatan diberi wewenang penuh dalam
kepada wakil-wakil kerajaan Thai ketika menjalankan hukum Syariah dan
mereka datang membuat tinjauan ke Patani kebudayaan.48
(tinjauan ini dilakukan oleh anggota-anggota Berdasarkan isi momerandum
Suruhan Jaya yang dibentuk oleh Pridi dalam tersebut, terlihat bahwa Haji Sulong tidak
usahanya menangani masalah orang Islam di mengusulkan pembentukan sebuah negara
selatan Thai).45 yang merdeka, tetapi hanya sebuah daerah
Pada tanggal 3 April 1947, GRP di yang otonom untuk mempertahankan
bawah pimpinan Haji Sulong menyampaikan kebudayaan dan identitas serta sifat-sifatnya
kepada pemerintah Thai sebuah Rencana yang khas.49
Tujuh Pasal untuk pembentukan sebuah Akan tetapi, harapan-harapan ini
daerah otonom.46 Inilah momerandum yang segera buyar dan sirna.50 Karena pada bulan
kemudian dikenal dengan nama ”Tujuh November 1947, ketika militer mengambil
Tuntuan Haji Sulong” kepada kerajaan alih negara yang menyebabkan Phibul
Thai.47 Pasal-pasal itu adalah: kembali ke kekuasaannya, golongan Melayu
a) Diangkat seorang Komisaris tinggi merasa takut bahwa kemba- linya Phibul
untuk memerintah Patani Raya yang akan berarti penindasan yang sama terhadap
berasal dari putra daerah dan dipilih mereka.51 Akibatnya, Haji Sulong dan para
oleh rakyat dalam pilihan raya yang pendukungnya melakukan tekanan yang
bebas, dengan hak otonomi yang luas. lebih besar dengan jalan akan memboikot
b) Delapan puluh persen pejabat pemilihan umum yang akan direncanakan
pemerintah di keempat propinsi ini untuk akhir Januari 1948.52 Pemberontakan
Patani hendaklah Melayu Muslim, tersebut menjadi lambang semangat
sehingga mencerminkan rasio perlawanan Melayu dan masih terus
penduduk. mengilhami gerakan-gerakan kemerdekaan
c) Bahasa Melayu dan bahasa Siam hingga kini.53
menjadi bahasa resmi.
d) Bahasa Melayu menjadi bahasa 48
Saifullah, Sejarah dan Kebudayaan Islam
pengantar di sekolah-sekolah dasar. di Asia Tenggara, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
e) Hukum Syari’ah diberlakukan di 2010), h. 91-92.
daerah ini, dengan pengadilan yang 49
Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai:
Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani,
terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h.
118.
50
Muslim Cabaran dan Harapan Menjelang Abad Ke Ahmad Fathy al-Fatani, Pengantar Sejarah
21, (Bangi: Persatuan Bekas Mahasiswa Islam Patani, (Alor Setar: Pustaka Darussalam, 1994), h.
Timur Tengah dan Jabatan Pengajian Arab dan 92.
51
Tamadun Islam, Fakulti Pengajian Islam, Univerisi Uthai Dulyakasem, “Kemunculan dan
Kebangsaan Malaysia, 2002), h. 121. Perkembangan Nasionalisme Etnis: Kasus Muslim
45
Ahmad Fathy al-Fatani, Pengantar Sejarah di Siam Selatan”, dalam Taufik Abdullah dan
Patani, (Alor Setar: Pustaka Darussalam, 1994), h. Sharon Siddique (Eds), op. cit., h. 260.
52
89-91. Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai:
46
Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai: Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani,
Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani, terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h.
terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h. 123-124.
53
117. Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai:
47
Ahmad Fathy al-Fatani, Pengantar Sejarah Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani,
Patani, (Alor Setar: Pustaka Darussalam, 1994), h. terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h.
89-91. 125.
64
Inggris yang berpangkalan di India. Dengan Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai:
menjadi anggota tentara Inggris dan bekerjasama Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani,
dengan gerakan nasionalis Melayu, ia berharap terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h.
ketika Perang Dunia berakhir, Inggris akan 175.
65
membantunya mendapatkan Patani. Penjelasan Ahmad Fathy al-Fatani, Pengantar Sejarah
lebih lengkap tentang biografi dan perjuangan Patani, (Alor Setar: Pustaka Darussalam, 1994), h.
Tengku Mahmood Mahyiddeen, lihat Mohd. 127. Menurut W. K. Che Man, “Perjuangan
Zamberi A. Malek, Harimau Malaya: Biografi Pembebasan Bangsa Melayu Islam Patani
Tengku Mahmood Mahyiddeen, (Bangi: Universiti Menjelang Tahun 2000”, dalam Wan Kamal
Kebangsaan Malaysia, 2009). Mujani (Ed), h. 39, dinyatakan bahwa BNPP
61
Ahmad Fathy al-Fatani, Pengantar Sejarah berubah nama menjadi Barisan Islam Pembebasan
Patani, (Alor Setar: Pustaka Darussalam, 1994), h. Patani (BIPP) pada tahun 1959 oleh Tengku Abdul
106. Jalil bin Tengku Abdul Muthalib. Perubahan nama
62
Surin Pitsuwan, Islam di Muangthai: organisasi BNPP menjadi BIPP karena orientasi
Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani, organisasi tersebut cenderung kepada Islam.
terjemah: Hasan Basari, (Jakarta: LP3ES, 1989), h. Perubahan nama tersebut merupakan hasil
175. persetujuan yang dicapai dalam satu musyawarah
63
Ahmad Fathy al-Fatani, Pengantar Sejarah besar tahunannya. Sejak perubahan nama menadi
Patani, (Alor Setar: Pustaka Darussalam, 1994), h. BIPP, organisasi ini dipimpin oleh Tengku Abdul
130. Jalil bin Tengku Abdul Muthalib.
Hasil dari persidangan yang berlangsung program Rathaniyom, yang memaksa semua
selama dua hari menghasilkan dibentuknya penduduk mengikuti budaya yang ditetapkan
Komite Perundingan Rakyat Melayu Patani oleh negara. Hal ini mendapatkan
(KPRMP). KPRMP beranggotakan tujuh perlawanan dari wakil-wakil Muslim. Namun
barisan pembebasan, empat barisan perlawanan tersebut dijawab dengan
merupakan komponen BERSATU (BIPP, tindakan kekerasan oleh pihak pemerintah.
BRN-Kongres, GMP dan PULO) dan tiga Akibatnya, masyarakat Islam di tiga wilayah
barisan bukan anggota BERSATU yaitu (Patani, Yala, Narathiwat) tidak
BRN, Gerakan Ulama Patani (GUP) dan berpartisipasi lagi dalam politik Pemilihan
Patani United Liberation Orgaization 88 Umum pada tahun 1943 dan 1946.77 Pada
(PULO 88). Dr. Mahdi Daud terpilih tahun-tahun tersebut, para wakil rakyat di
menjadi Presiden BERSATU pada bulan tiga wilayah Muslim dipegang oleh orang
Agustus 1994 dan sekaligus dilantik sebagai Budha. Hal ini terus berlanjut hingga
ketua KPRMP.75 Pemilihan Umum antara tahun 1950-an dan
Dari aspek perkembangan organisasi, 1960-an.78
BERSATU dan KPRMP memperluas Pada awal tahun 1970-an, situasi
persatuan perjuangan dengan mendirikan politik Thailand mulai mengalami perubahan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Melayu besar akibat demonstrasi besar-besaran yang
Patani (MPRMP) dan Perlembagaan Negara dilakukan oleh mahasiswa di Bangkok untuk
Melayu Islam Patani (PNMIP) pada 14-15 menuntut perubahan terhadap perlembagaan
Juni 1997. Majelis ini beranggotakan wakil- negara. Aksi tersebut berhasil
wakil yang berpengalaman dan mereka yang menggulingkan Perdana Menteri dan
berpendidikan tinggi (kurang lebih ada enam wakilnya. Akhirnya, sistem demokrasi
orang anggota berijazah Doktor Falsafah berhasil ditegakkan kembali dan arus
dan tiga orang lulusan S3 ilmu medis). demokrasi berkembang dengan pesat. Akibat
Dengan kata lain, MPRMP adalah parlemen perkembangan sistem ini, masyarakat
dan kerajaan perjuangan pembebasan Patani Muslim di Thailand Selatan mencoba
yang diperkirakan meneruskan perjuangan mengambil langkah positif untuk kembali
hingga tahun 2000 dan seterusnya.76 berperan dalam politik berparlemen dengan
tujuan mendapatkan kekuasaan politik.
4. Perjuangan Melalui Parlemen Untuk mencapai tujuan tersebut, para
Sebagaimana yang telah di jelaskan pemimpin masyarakat Islam yang terdiri dari
dalam pembahasan sebelumnya, bahwa politikus dan pemuka agama membentuk
perjuangan melalui parlemen telah cukup Majelis Perhimpunan Umum di Patani, yang
lama dilakukan sebelum perjuangan bertujuan membuat kesepakatan bersama
separatis. Hasil dari perjuangan parlemen untuk menghadapi Pemilihan Umum yang
yaitu adanya wakil-wakil masyarakat Islam diadakan tahun 1976. Majelis tersebut telah
dalam parlemen. Namun situasi politik menunjuk sembilan calon yang bertanding
Thailand periode itu dikuasai oleh golongan untuk memperebutkan kursi parlemen di
tentara. Jendral Phibun Songkram yang keempat wilayah Thailand Selatan (Patani,
menjabat Perdana Menteri melaksanakan Yala, Narathiwat dan Satun) dan satu kursi
di Songkhla. Mereka bertanding atas nama
75
Wan Kamal Mujani (Ed), Minoriti Muslim Partai Demokrat (Prachatipat). Umat Islam di
Cabaran dan Harapan Menjelang Abad Ke 21,
(Bangi: Persatuan Bekas Mahasiswa Islam Timur
77
Tengah dan Jabatan Pengajian Arab dan Tamadun Respon negatif terhadap perpolitikan
Islam, Fakulti Pengajian Islam, Univerisi dilakukan karena dianggap perjuangan melalui
Kebangsaan Malaysia, 2002), h. 40-47.. parlemen sudah tidak berarti lagi.
76 78
Wan Kamal Mujani (Ed), Minoriti Muslim Ahmad Omar Chapakia, “Pembaharuan
Cabaran dan Harapan Menjelang Abad Ke 21, Politik Selatan Thai dan Perjuangan Masyarakat
(Bangi: Persatuan Bekas Mahasiswa Islam Timur Islam”, dalam Farid Mat Zain dan Zulkarnain
Tengah dan Jabatan Pengajian Arab dan Tamadun Mohamed (Eds), Muslim Selatan Thai: Konflik Dan
Islam, Fakulti Pengajian Islam, Univerisi Perjuangan, (Selangor: Karisma Publications Sdn.
Kebangsaan Malaysia, 2002), h. 187-189. Bhd. Shah Alam, 2008), h. 223.
Liow, Joseph Chinyong, Islam, Education and Fakhri, “Gerakan Dakwah Di Pattani”,
Reform In Southern Thailand: Tradition Jurnal Al-Bayan, vol. 6, no. 6, Juli-
and Tranformation, Singapore: ISEAS, Desember 2002, h. 23-36.
2005. Issundari, Sri, “Latar Belakang Kudeta
Kettani, M. Ali, Minoritas Muslim di Dunia Militer Thailand Pada Masa
Dewasa Ini, Jakarta: PT. Raja Pemerintahan PM Thaksin
Grafindo Persada, 2005. Sinawatra”, Jurnal Hubungan
Mahmud, Nik Anuar Nik, Sejarah Perjuangan Internasional UPN “Veteran”
Melayu Patani 1785-1954, Bangi: Yogyakarta, vol. 12, no. 4, Desember
Universiti Kebangsaan Malaysia, 2008, h. 203-2011.
2006. Turmudzi, Endang, “Akar Konflik Etnik
Mujani, Wan Kamal, Minoriti Muslim: Cabaran dan Agama di Thailand Selatan”,
dan Harapan Menjelang Abad Ke 21, Jurnal Harmoni, vol. IX, no. 34, April-
Bangi: Persatuan Bekas Mahasiswa Juni 2010, h. 41-62.
Islam Timur Tengah dan Jabatan Wardhani, Baiq L.S.W., “Mengukur
Pengajian Arab dan Tamadun Islam, Probabilitas Keterlibatan Indonesia
Fakulti Pengajian Islam, Universiti Dalam Resolusi Konflik Di Thailand
Kebangsaan Malaysia, 2002. Selatan”, Jurnal Masyarakat,
Nik Mahmud, Nik Anuar, Sejarah Perjuangan Kebudayaan dan Politik, th. XXI, no. 1,
Melayu Patani 1785-1954, Universiti Januari-Maret 2008, h. 77-84.
Kebangsaan Malaysia, Bangi, 2006. Yuniarto, Paulus Rudolf, “Minoritas Muslim
Pitsuwan, Surin, Islam Di Muangthai: Thailand: Asimilasi, Perlawanan
Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani, Budaya dan Akar Gerakan
Jakarta: LP3ES, 1989. Separatisme”, Jurnal Masyarakat Dan
Saifullah, Sejarah dan Kebudayaan Islam di Asia Budaya, volume VII No I, 2005, h.
Tenggara, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 89-118.
2010. ---------------------------------, “Integrasi
Syukri, Ibrahim, Sejarah Kerajaan Melayu Muslim Patani: Reidentitas Sosial
Patani, Universiti Kebangsaan atas Dominasi “Nasional” Thailand”,
Malaysia, Bangi, 2005. Hermenia, Jurnal Kajian Islam
Thohir, Ajid, Perkembangan Peradaban Di Interdisipliner, vol. 3, no. 2 Juli-
Kawasan Dunia Islam : Melacak Akar- Desember 2004, h. 151-170.
Akar Sejarah, Sosial, Politik, dan
Budaya Umat Islam, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2004.
----------------, Studi Kawasan Dunia Islam:
Perspektif Etno-Linguistik dan Geo-
Politik, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2009.
Zain, Farid Mat, Islam Di Tanah Melayu Abad
Ke 19, Selangor: Karisma
Publications Sdn. Bhd. Shah Alam,
2007.
----------------------, dkk, Minoriti Muslim Di
Thailand, Selangor: L Minda Sdn.
Bhd, 1988.
----------------------, dan Zulkarnain
Mohamed, Muslim Selatan Thai:
Konflik Dan Perjuangan, Selangor:
Karisma Publications Sdn. Bhd.
Shah Alam, 2008.