Anda di halaman 1dari 6

4 Sistem bilangan komputer desimal,biner, oktal dan

heksadesimal | Pengertian dan cara konversinya


Sistem bilangan komputer (Number system) adalah sebuah cara menentukan
bagaimana suatu bilangan dapat diwakili menggunakan simbol yang yang telah
disepakati (standar).

Fungsi sistem bilangan pada komputer awal mulanya adalah bentuk konversi
untuk menyatakan tegangan fisik (voltase) ke data. Saat terjadi perubahan
tegangan yang sesuai, maka output dapat diprediksi.

Tujuan sistem bilangan komputer diciptakan memang untuk mengubah data


analog berupa voltase ke digital yang berupa sinyal 0 dan 1 yang identik dengan
sistem bilangan biner.

Sistem bilangan menggunakan basis atau radix sebagai penentu nilai sebuah


bilangan. Basis atau radix ini yang akan menjadi patokan nilai sesungguhnya
dari sebuah sistem bilangan.

Pada bidang Sistem Komputer, terdapat 4 jenis sistem bilangan yang di pelajari


yakni : desimal (basis/radix 10), biner (basis/radix 2), octal (basis/radix 8), dan
juga hexadesimal (basis /radix 16).

Ada 4 sistem bilangan yang harus kalian kuasai saat mempelajari sistem
komputer dan sistem digital.
Bilangan adalah komponen dalam matematika yang digunakan untuk
perhitungan dan pengukuran.

Simbol bilangan disebut angka.

Sistem bilangan pada sebuah sistem komputer merupakan hal penting dalam


proses sebuah data.

Terkait dengan kompetensi keahlian Jaringan komputer, numbering


system adalah pondasi dalam menguasai ilmu jaringan.

Materi bilangan sistem komputer akan menunjukkan kepada Anda bagaimana


para Insinyur “jaman” dulu menggunakan pengetahuan ini untuk menciptakan
komputer dan termasuk penemuan terhebat yaitu IP Addressing Systems
seperti IPv4 dan IPv6 yang memungkinkan adanya internet seperti saat ini.

Anda akan belajar bagaimana IPv4 adalah kombinasi Numbering system Biner


Basis 2 yang dikonversi menjadi sistem bilangan Desimal basis 10, lalu ada lagi
tentang IPv6 Addressing yang menggunakan sistem bilangan Hexadecimal
Basis 16.

Bahkan alamat Pisik (Physical Address) atau biasa disebut MAC Address juga
menggunakan hexadesimal sebagai identitas unik.
Informasi tentang jaringan yang terpasang di Windows 7. Perhatikan alamat
Pisik, IPv4 Address dan IPv6 Address

Cara menentukan nilai sebuah Sistem bilangan komputer berdasarkan posisi


angka (position value/nilai tempat)

Dalam sebuah Sistem bilangan, posisi angka atau nilai tempat akan menjadi
penentu besarnya nilai yang diwakilinya.

Contoh:ketika anda diberi uang 4521, bagaimana anda membilangnya?

jawab: karena 4521 berkaitan dengan sistem bilangan decimal, maka angka


4521 menggunakan basis (radix) 10. Kita dapat menuliskannya sebagai berikut:

Gambar 1. Menghitung nilai (value) sebuah angka dengan cara mengalikan


dengan basis(radix)nya. Misal sistem bilangan desimal menggunakan basis 10,
maka jika dipangkatkan mulai dari 0, maka kita sudah mendapatkan sebuah nilai
berdasarkan position value.

Dengan demikian kita mengetahui bahwa besarnya nilai dari angka 4521 dapat
diketahui dari position value (nilai tempat) berdasarkan basis angkanya.

Posisi angka paling kanan (dilihat dari depan) bernilai paling kecil (satuan),
dan posisi paling kiri (dilihat dari depan) bernilai paling besar.

Untuk memahami Sistem bilangan komputer dengan basis yang berbeda, kita
harus meminta bantuan dari Desimal, karena sistem desimal adalah sistem
yang paling banyak diketahui semua orang. Dengan cara ini, kita dapat
menghitung nilai dari sistem bilangan apapun.

1. Sistem bilangan desimal (basis/radix 10)

Sistem bilangan yang menggunakan radix atau atau basis 10 disebut Desimal.
Kata desimal berasal dari akar kata Latin decem (sepuluh).

Bilangan desimal terdiri 10 angka D={0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9}.

Konvensi penulisan yang umum adalah 45610, 456des, 456D

Contoh : Bilangan 456

Pada bilangan tersebut, digit 3 berarti 4 ratusan, 5 berarti 5 puluhan, dan 6


berarti 6 satuan.

Sehingga, 4 mempunyai arti paling besar di antara tiga digit yang ada.

Digit ini bertindak sebagai digit paling besar (Most Significant Digit, MSD).

Sedangkan 6 mempunyai arti paling kecil di antara tiga digit yang ada dan
disebut digit paling kecil (Least Significant Digit, LSD).

456 = (4 X 102) + (5 X 101) + (6 X 100) = 400 + 50 + 6

2. Sistem bilangan biner (basis 2)

Sistem bilangan yang menggunakan radix atau atau basis 2 disebut Biner.
Kata biner berasal dari akar kata Latin bine (double).

Bilangan biner terdiri 2 angka B={0 dan 1}.

Konvensi penulisan yang umum adalah 012, 01bin, 01B.

Bilangan biner disebut binary digit atau bit.

4 bit dinamakan nibble dan 8 bit dinamakan byte atau oktet.

Sejumlah bit yang dapat diproses komputer untuk mewakili suatu karakter
(dapat berupa huruf, angka atau lambang khusus) dinamakan word.
Sebuah komputer dapat memproses data satu word yang terdiri dari 4 sampai
64 bit.

Sebagai contoh, sebuah komputer yang menggunakan mikroprosesor 32 bit


dapat menerima, memproses, menyimpan dan mengirim data atau instruksi
dalam format 32 bit.

Cara konversi sistem bilangan biner ke desimal dan desimal ke biner

Contoh: Bilangan 1010

Bit paling kiri (dari depan anda) ini bertindak sebagai digit paling besar (Most
Significant Bit, MSB).

Sedangkan bit paling kanan (dari depan anda) bit paling kecil (Least Significant
Bit, LSB).

1010 = (1 X 23) + (0 X 22) + (1 X 21)+ (0 X 20) = 8+0+2+0

Nah, berarti bilangan biner 1010 = 10 dalam desimal

3. Sistem bilangan Oktal (basis 8)

Sistem bilangan yang menggunakan radix atau atau basis 8 disebut Oktal.
Kata oktal berasal dari akar kata Latin octo (delapan).

Bilangan Oktal terdiri dari 8 angka O={0,1,2,3,4,5,6,dan 7}.

Konvensi penulisan yang umum adalah 458, 45oct, 45O.

Cara konversi sistem bilangan oktal ke desimal dan desimal ke oktal

Contoh: Bilangan 56(oktal)

Penyelesaiannya sebagai berikut:

56 = (5 X 81) + (6 X 80)= 40+6

Jadi bilangan oktal 56 = 46 dalam desimal

4. Sistem bilangan Hexadesimal (basis 16)


Sistem bilangan yang menggunakan radix atau atau basis 16 disebut
HexaDesimal. Kata hexa berasal dari akar kata yunani hex (enam) dan
Latin decem (sepuluh).

Bilangan Hexadesimal Terdiri dari 16 angka H={0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,dan


F}.

Konvensi penulisan yang umum adalah 1A16, 1Ahex, 1AH.

Bilangan A,B,C,D,E,F

Pada sistem hexa desimal, A=10, B=11, C=12, D=13, E=14 dan F=15. Secara
umum metode perhitungannya sama dengan cara-cara diatas.

Cara konversi sistem bilangan hexadesimal ke desimal dan desimal ke


heksadesimal

Contoh: Bilangan 1A(hexa)

Penyelesaiannya sebagai berikut:

1A = (1 X 161) + (10 X 160)= 16+10

Ingat A = 10

Jadi bilangan hexadesimal 1A = 26 desimal

Anda mungkin juga menyukai