Anda di halaman 1dari 3

Nama: Alyatasya Putri Anwar

Kelas: XI IPS 1

Mata Pelajaran: Kimia

RANGKUMAN MATERI SIFAT


KOLIGATIF LARUTAN

Sifat Koligatif Larutan

Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat yang hanya bergantung pada jumlah (kuantitas)
partikel zat terlarut dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis atau identitas partikel zat
terlarut – tidak peduli dalam bentuk atom, ion, ataupun molekul. Sifat koligatif merupakan sifat
yang hanya memandang “kuantitas”, bukan “kualitas”.

Sifat – sifat Koligatif Larutan

1. Penurunan Tekanan Uap


Secara ideal, tekanan uap dari pelarut volatil di atas larutan yang mengandung zat
terlarut non-volatil berbanding lurus terhadap konsentrasi pelarut dalam larutan.
Hubungan dalam sifat koligatif larutan ini dinyatakan secara kuantitatif dalam hukum
Raoult: tekanan uap dari pelarut di atas larutan, Plarutan sama dengan hasil kali fraksi
mol dari pelarut, Xpelarut dengan tekanan uap dari pelarut murni, P°pelarut. Penurunan
tekanan uap, ΔP, yaitu P°pelarut−Plarutan berbanding lurus terhadap fraksi mol dari
Xterlarut.

ΔP = penurunan tekanan uap (atm)


P0 = tekanan uap jenuh pelarut murni (atm)
P = tekanan uap jenuh larutan (atm)
Xt = fraksi mo zat terlarut
Xp = fraksi mol zat pelarut
2. Kenaikan Titik Didih
terjadinya penurunan tekanan uap larutan oleh keberadaan zat terlarut non-volatil,
dibutuhkan kenaikan temperatur untuk menaikkan tekanan uap larutan hingga sama
dengan tekanan eksternal. Jadi, keberadaan zat terlarut dalam pelarut mengakibatkan
terjadinya kenaikan titik didih; titik didih larutan, Tb, lebih tinggi dari titik didih pelarut
murni, Tb°. Kenaikan titik didih, ΔTb, yaitu Tb−Tb° berbanding lurus terhadap
konsentrasi (molalitas, m) larutan, sebagaimana:

ΔTb = kenaikan titik didih larutan (0C)


Kb = tetapan kenaikan titik didih molal (0C/ molal)
m = molalitas zat terlarut (gram)

3. Penurunan Titik Beku


Titik beku adalah suhu di mana cairan dan zat padat suatu zat memiliki tekanan uap
yang sama. Menambahkan zat terlarut dalam pelarut dapat menyebabkan penurunan
tekanan uap. Adapun kurva suhu tekanan uap untuk larutan terletak dibawah kurva
untuk pelarut murni. Oleh karena itu, titik beku larutan lebih kecil dari titik beku pelarut
murni. Dimana, rumus dari penurunan titik beku ini adalah :

ΔTf = penurunan titik beku larutan (0C)


Kf = tetapan penurunan titik beku molal (0C/ molal)

4. Tekanan Osmosis
Tekanan minimum yang mencegah osmosis disebut tekanan osmosis. Ketika dua
larutan yang berbeda dipisahkan oleh suatu membrane semipermeable (membran yang
hanya dapat dilewati partikel pelarut namun tidak dapat dilewati partikel zat terlarut)
maka terjadilah fenomena osmosis. Adapun rumus dari tekanan osmosis ini adalah:
π = M x R x T.
keterangan:
Π = tekanan osmosis (atm)
R = tekanan gas (0,0082 atm L/mol K)
T = suhu (K)
M = molaritas (molar)

Sifat koligatif larutan elektrolit kuat

Pendekatan sifat koligatif larutan elektrolit kuat sedikit berbeda dengan sifat koligatif larutan
nonelektrolit. Hal ini dikarenakan sifat elektrolit yang dapat terdisosiasi menjadi ion-ion
dalam larutan, misalnya satu unit senyawa CaCl2 dapat terdisosiasi menjadi 3 partikel ketika
dilarutkan, yakni 1 ion Ca2+ dan 2 ion Cl− .Oleh karena itu, perlu ikut diperhitungkan faktor
van’t Hoff (i) pada perhitungan larutan elektrolit.

di mana n = jumlah ion yang terdisosiasi dari 1 unit formula senyawa ; α = derajat disosiasi
senyawa.

Anda mungkin juga menyukai