Anda di halaman 1dari 305

PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

JASA KONSTRUKSI

JILID
1
i

KATA PENGANTAR
Arahan Penggunaan Contoh Naskah Kontrak

Buku ini, Pembahasan mengenai kontrak untuk pengadaan pemerintah, saat ini
masih belum banyak, masih sedikit mengenai referensi tentang kontrak,
sehingga bagi para pelaku pengadaan masih kesulitan untuk menemukan
referensi mengenai kontrak.
Berdasar kondisi demikian, LKPP khususnya Direktorat Penanganan
Permasalahan Hukum telah melakukan berbagai workshop tentang keahlian
berkontrak.
Workshop-workshop yang telah dilakukan antara lain, membuat rancangan
kontrak, melakukan persiapan pelaksanaan kontrak s.d serah terima pekerjaan,
bahkan sudah membahas tema-tema kontrak secara spesifik. Hasil kegiatan
workshop ini ada beberapa hal yang dapat disampaikan untuk menjadi buku atau
referensi bagi para pelaku pengadaan.
Pada buku ini disampaikan contoh-contoh tentang naskah kontrak, buku ini
bukan suatu standar yang tidak boleh diubah tetapi hanya bersifat referensi yang
kemungkinan dapat digunakan atau mungkin perlu disesuaikan untuk digunakan
atau mungkin tidak tepat untuk digunakan.
Buku atau contoh naskah kontrak yang disampaikan disini bila digunakan untuk
berkontrak maka perlu di perbarui dengan peraturan-peraturan yang ada,
disesuaikan dengan kebutuhan berkontrak yang baik dan upaya mencegah
risiko yang kemungkinan akan terjadi.
Bahan atau materi yang dikumpulkan di buku ini, bukan dibuat sendiri oleh team
LKPP, tetapi didapat atau dikumpulkan dari berbagai pihak dari nama-nama
terlampir.
Semoga buku ini bermanfaat bagi para pelaku pengadaan dan pihak-pihak lain
yang memerlukan referensi mengenai kontrak untuk pengadaan pemer- intah.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
ii

Terimakasih diucapkan kepada para pihak yang terlibat dalam penyusunan


materi buku ini dan mohon maaf bila masih ada kekurangan atau
ketidaklengkapan.

Plt. Direktur Penanganan Permasalahan Hukum

Mudjisantosa

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. I
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... III
PEKERJAAN KONSTRUKSI REHABILITASI GOR ....................................................... 1
PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN JEMBATAN .................................... 34
PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBUATAN JEMBATAN PENGHUBUNG.............. 80
PEKERJAAN KONSTRUKSI PENINGKATAN JALAN .............................................. 125
PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG ......................................................................... 175
PEKERJAAN KONSTRUKSI KEGIATAN PENINGKATAN JALAN ....................... 211
PEKERJAAN PENATAAN KAWASAN STRATEGIS .................................................. 258

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
PEKERJAAN KONSTRUKSI REHABILITASI GOR 1

SURAT PERJANJIAN
Nomor :
Tanggal :

Untuk melaksanakan
Pekerjaan Konstruksi Rehabilitasi GOR
REHABILITASI GOR __________ KABUPATEN __________ TAHUN ANGGARAN __________

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat dan ditandatangani di __________ pada hari
__________ tanggal __ bulan __________ tahun ____________ [tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf] antara :
1. __________ [nama PA/KPA/PPK], selaku Pejabat Penandatangan Kontrak, yang bertindak untuk dan atas
nama..................................................................., yang berkedudukan di....................................... berdasarkan Surat Keputusan Bupati
__________ Nomor : SK. ………………. Tanggal …………. disebut “Pejabat Penandatangan Kontrak” dan

2. __________ [nama wakil Penyedia], __________ [jabatan wakil Penyedia], yang bertindak untuk dan atas nama __________ [nama
Badan Usaha Penyedia], yang berkedudukan di __________ [alamat Penyedia], berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar No. ___
[No. Akta Pendirian/Anggaran Dasar] tanggal ____________ [tanggal penerbitan Akta Pendirian/Anggaran Dasar], selanjutnya disebut
”Penyedia”.

Dan dengan memperhatikan :


1. Undang-Undang No. 02 tahun 2017 Tentang jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan);
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah No. 59 Tahun 2010;
4. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 7 /PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia.

Para Pihak menerangkan terlebih dahulu bahwa :


(a) Telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen Pemilihan.
(b) Pejabat Penandatangan Kontrak telah menunjuk Penyedia melalui Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor
________,tanggal________bulan______tahun______, untuk melaksanakan Pekerjaan sebagaimana diterangkan dalam Syarat-
Syarat Umum Kontrak, selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”.
(c) Penyedia telah menyatakan kepada Pejabat Penandatangan Kontrak, memenuhi persyaratan kualifikasi, memiliki keahlian profesional,
personel, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Barang sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam
Kontrak ini.
(d) Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini, dan mengikat
pihak yang diwakili.
(e) Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan Kontrak ini
masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini
beserta semua fakta dan kondisi yang terkait

Maka oleh karena itu, Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai berikut :

Pasal 1
Istilah dan Ungkapan

Peristilahan dan ungkapan dalam Kontrak ini memiliki arti dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Kontrak ini.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
2

Pasal 2
Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan Pengadaan Barang terdiri atas :


1. Terlaksananya Pekerjaan Rehabilitasi GOR __________Kabupaten __________ sesuai Spesifikasi Teknis.
2. Terlaksananya Pekerjaan :
- Pekerjaan Pendahuluan
- Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
- Pekerjaan Kayu dan Plafon
- Pekerjaan Aluminium dan Besi
- Pekerjaan Pengunci dan Penggantung
- Pekerjaan Akhir

Pasal 3
Jenis dan Nilai Kontrak

(1) Pekerjaan ini menggunakan Jenis Kontrak Harga Satuan


(2) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah sebesar Rp_____________ (_______________ rupiah).
(3) Kontrak ini dibiayai dari ……...(diisi sumber pembiayaannya)
(4) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank: … rekening nomor: ............. atas nama penyedia : ...............;

Pasal 4
Dokumen Kontrak

(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini:
a. Adendum/perubahan Kontrak (apabila ada);
b. Kontrak;
c. syarat-syarat khusus Kontrak;
d. syarat-syarat umum Kontrak;
e. Dokumen Penawaran;
f. spesifikasi teknis;
g. gambar-gambar (apabila ada);
h. daftar kuantitas dan harga (apabila ada); dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.

(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu
dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi
berdasarkan urutan hierarki pada ayat (1) di atas.

Pasal 5
Hak dan Kewajiban
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi khususnya :
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;

b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk :


1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri/TKDN secara periodik kepada PPK;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang
diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
7) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
3

8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
9) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
untuk melindungi lingkungan tempat kerja, serta membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya
akibat kegiatan Penyedia.

Hak dan kewajiban timbal-balik Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia dinyatakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan
Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK).

Pasal 6
Masa Berlaku Kontrak

(1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan;
(2) Masa Pelaksanaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak, dihitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK
sampai dengan Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan selama ………. (… dalam huruf …) hari kalender;
(3) Masa pemeliharaan ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai
dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender.

DENGAN DEMIKIAN, Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada tanggal
tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat
dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan meterai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak,
rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama


Pejabat Penandatangan Kontrak Penyedia
__________ __________
[tanda tangan dan cap ] [tanda tangan dan cap]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]

Catatan :
− Kontrak dengan meterai Rp6000 pada bagian tanda tangan Pejabat Penandatangan Kontrak diserahkan untuk Penyedia;
dan
− Kontrak dengan meterai Rp6000 pada bagian tanda tangan Penyedia diserahkan untuk Pejabat Penandatangan Kontrak.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
4

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

A. KETENTUAN UMUM
1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak selanjutnya
disebut SSUK harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan
sebagai berikut :
1.1 Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat
APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit,
reviu, pemantauan, evaluasi, dan kegiatan pengawasan lain
terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah.
1.2 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian
pekerjaan utama atau bagian pekerjaan bukan utama yang
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan
yang pelaksanaannya diserahkan kepada Penyedia lain
(subpenyedia) dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
1.3 Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga adalah daftar
kuantitas/keluaran yang telah diisi harga satuan
kuantitas/keluaran sesuai ketentuan pemberlakuannya dan
jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari
penawaran.
1.4 Direksi Lapangan adalah tenaga/tim pendukung yang
dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih,
untuk mengelola administrasi Kontrak dan mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan.
1.5 Harga Kontrak adalah total harga pelaksanaan pekerjaan yang
tercantum dalam Kontrak.
1.6 Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS adalah
perkiraan harga barang/jasa yang ditetapkan oleh PPK.
1.7 Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya disingkat HSP adalah
harga satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan tertentu.
1.8 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah kerangka waktu yang
sudah terinci berdasarkan Masa Pelaksanaan, setelah
dilaksanakan pemeriksaan lapangan bersama dan disepakati
dalam rapat persiapan pelaksanaan Kontrak.
1.9 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar
kehendak para pihak dalam Kontrak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak
menjadi tidak dapat dipenuhi.
1.10 Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan keruntuhan
bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan setelah
penyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi.
1.11 Kerja Sama Operasi yang selanjutnya disingkat KSO adalah
kerja sama usaha antar Penyedia yang masing-masing pihak
mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas
berdasarkan perjanjian tertulis.
1.12 Kontrak Kerja Konstruksi selanjutnya disebut Kontrak adalah
keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara
PPK dengan Penyedia dalam pelaksanaan jasa konsultansi
konstruksi atau pekerjaan konstruksi.
1.13 Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan adalah Kontrak
yang merupakan gabungan lumsum dan harga satuan dalam 1
(satu) pekerjaan yang diperjanjikan.
1.14 Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan APBN yang
selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh
kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan
tanggung jawab Penggunaan Anggaran pada Kementerian
Negara/Lembaga yang bersangkutan.
1.15 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini
terhitung sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan
Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
5

1.16 Masa Pelaksanaan adalah jangka waktu untuk melaksanakan


seluruh pekerjaan terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai
dengan Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan.
1.17 Masa Pemeliharaan adalah jangka waktu untuk melaksanakan
kewajiban pemeliharaan oleh Penyedia, terhitung sejak Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan.
1.18 Mata Pembayaran Utama adalah mata pembayaran yang pokok
dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan
puluh persen) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata
pembayaran yang nilai bobotnya terbesar.
1.19 Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah metode yang
menggambarkan penguasaan penyelesaian pekerjaan yang
sistematis dari awal sampai akhir meliputi tahapan/urutan
pekerjaan utama dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis
kegiatan pekerjaan utama yang dapat dipertanggungjawabkan
secara teknis.
1.20 Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat
PPHP adalah tim yang bertugas memeriksa administrasi hasil
pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa.
1.21 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK
adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk
mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara.
1.22 Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian
kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu
bangunan.
1.23 Pekerjaan Utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung
menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi sesuai
peruntukannya yang ditetapkan sebagaimanatercantum
dalamDokumen Pemilihan.
1.24 Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau badan
usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan
hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan
dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri
maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
1.25 Pengawas Pekerjaan atau Direksi Teknis adalah tim pendukung
yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK yang bertugas untuk
mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
1.26 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah
pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
Kementerian Negara/Lembaga.
1.27 Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa
berdasarkan Kontrak.
1.28 Personel Manajerial adalah tenaga ahli atau tenaga teknis yang
ditempatkan sesuai penugasan pada organisasi pelaksanaan
pekerjaan.
1.29 Sanksi Daftar Hitam adalah sanksi yang diberikan kepada
Peserta pemilihan/Penyedia berupa larangan mengikuti
Pengadaan Barang/Jasa di seluruh Kementerian/Lembaga dalam
jangka waktu tertentu.
1.30 Subpenyedia adalah Penyedia yang mengadakan perjanjian
kerja tertulis dengan Penyedia penanggung jawab Kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).
1.31 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah
jaminan tertulis yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi/lembaga keuangan khusus
yang menjalankan usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan
asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia/Konsorsium

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
6

Perusahaan Asuransi Umum/Konsorsium Lembaga


Penjaminan/Konsorsium Perusahaan Penjaminan sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
1.32 Surat Perintah Mulai Kerja yang selanjutnya disingkat SPMK
adalah surat yang diterbitkan oleh PPK kepada Penyedia untuk
memulai melaksanakan pekerjaan.
1.33 Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal yang dinyatakan pada SPMK
yang diterbitkan oleh PPK untuk memulai melaksanakan
pekerjaan.

1.34 Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan adalah tanggal serah


terima pertama pekerjaan selesai (Provisional Hand Over/PHO)
dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan
yang diterbitkan oleh PPK.
1.35 Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan adalah tanggal serah
terima akhir pekerjaan selesai (Final Hand Over/FHO) dinyatakan
dalam Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan yang
diterbitkan oleh PPK.
1.36 Tenaga Kerja Konstruksi adalahtenaga kerja yang bekerja di
sektor konstruksi yang meliputi ahli, teknisi atau analis, dan
operator.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi ini tetapi
tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain
yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan Hukum 3.1 Bahasa Kontrak harus dalam bahasa Indonesia.
3.2 Dalam hal Kontrak dilakukan dengan pihak asing harus dibuat dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam hal terjadi perselisihan
dengan pihak asing digunakan Kontrak dalam bahasa Indonesia.
3.3 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia.

4. Korespondensi 4.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail dan/atau faksimili
dengan alamat tujuan para pihak yang tercantum dalam SSKK.
4.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan
Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan
dianggap telah diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung
kepada Wakil Sah Para Pihak dalam SSKK, atau jika disampaikan melalui
surat tercatat dan/atau faksimili ditujukan ke alamat yang tercantum dalam
SSKK.

5. Wakil Sah Para Pihak 5.1 Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dilakukan, dan
setiap dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat
berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan
atau dibuat oleh Wakil Sah Para Pihak atau pejabat yang disebutkan
dalam SSKK.
5.2 Kewenangan Wakil Sah Para Pihak diatur dalam Surat Keputusan dari
Para Pihak dan harus disampaikan kepada masing-masing pihak.
5.3 Direksi Lapangan yang ditunjuk menjadi Wakil Sah PPK memiliki tugas :
a. melaksanakan pendelegasian sesuai dengan pelimpahan dari PPK;
b. mengelola administrasi kontrak; dan
c. mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

6. Larangan Korupsi, Kolusi dan 6.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para pihak
Nepotisme (KKN), dilarang untuk :
Penyalahgunaan Wewenang a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi atau
serta Penipuan menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau melakukan
tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui atau
patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
b. mendorong terjadinya persaingan tidak sehat; dan/atau

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
7

c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar dokumen


dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan
pelaksanaan Kontrak ini.
6.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan termasuk semua anggota
KSO (apabila berbentuk KSO) dan subpenyedianya (jika ada) tidak pernah
dan tidak akan melakukan tindakan yang dilarang pada pasal 6.1 di atas.
6.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan larangan-
larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi administratif oleh PPK
sebagai berikut :
a. pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK;
c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan Uang
Muka dicairkan dan disetorkan sebagaimana ditetapkan dalam
SSKK; dan
d. pengenaan Sanksi Daftar Hitam.
[catatan: pengenaan Sanksi Daftar Hitam ditetapkan oleh PA/KPA
atas usulan PPK.
PA/KPA menyampaikan dokumen penetapan Sanksi Daftar Hitam
kepada :
1) Penyedia yang dikenakan Sanksi Daftar Hitam; dan
2) unit kerja yang melaksanakan fungsi layanan pengadaan
secara elektronik, untuk ditayangkan dalam Daftar Hitam
Nasional]
6.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK kepada
PA/KPA.
6.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

7. Asal Material/Bahan 7.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang terdiri dari
rincian komponen dalam negeri dan komponen impor.
7.2 Asal material/bahan merupakan tempat material/bahan diperoleh, antara
lain tempat material/bahan ditambang, tumbuh, atau diproduksi.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang akurat dan
sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan standar
akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Tenaga Kerja Konstruksi yang bersangkutan
berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang
dibebankan oleh peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua
pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Harga Kontrak.

10. Pengalihan Seluruh Kontrak 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal pergantian
nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger) maupun akibat
lainnya.
10.2 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan sepihak oleh
PPK dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam pasal
41.2.

11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu pihak terhadap pelanggaran ketentuan tertentu
Kontrak oleh pihak yang lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi pengabaian
yang terus-menerus selama Masa Kontrak atau seketika menjadi pengabaian
terhadap pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika
dapat dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang
melakukan pengabaian.

12. Penyedia Mandiri Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh terhadap Tenaga Kerja
Konstruksi dan subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan yang dilakukan oleh
mereka.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
8

13. KSO KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut dalam Surat
Perjanjian untuk bertindak atas nama KSO dalam pelaksanaan hak dan kewajiban
terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini.

14. Pengawasan Pelaksanaan 14.1 PPK menetapkan Pengawas Pekerjaan (Direksi Teknis) untuk melakukan
Pekerjaan pengawasan pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak ini. Pengawas
Pekerjaan dapat berasal dari personel PPK atau Penyedia Jasa
Pengawasan (Konsultan Pengawas).
14.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan bertindak
profesional. Jika tercantum dalam SSKK, Pengawas Pekerjaan yang
berasal dari Personel PPK dapat bertindak sebagai Wakil Sah PPK.

15. Tugas dan Wewenang 15.1 Semua gambar dan rencana kerja yang digunakan dalam pelaksanaan
Pengawas Pekerjaan pekerjaan sesuai Kontrak, untuk pekerjaan permanen maupun pekerjaan
sementara harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.
15.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih dahulu ada
pekerjaan sementara yang tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga di dalam Kontrak maka Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
spesifikasi dan gambar usulan pekerjaan sementara tersebut untuk
mendapatkan pernyataan tidak berkeberatan (no objection) untuk
dilaksanakan dari Pengawas Pekerjaan.
Pernyataan tidak berkeberatan atas rencana pekerjaan sementara ini
tidak melepaskan Penyedia dari tanggung jawabnya sesuai Kontrak.
15.3 Pengawas Pekerjaan melaksanakan tugas dan wewenang paling sedikit
meliputi :
a. mengevaluasi dan menyetujui rencana mutu pekerjaan konstruksi
Penyedia Jasa pelaksana konstruksi;
b. memberikan ijin dimulainya setiap tahapan pekerjaan;
c. memeriksa dan menyetujui kemajuan pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
d. memeriksa dan menilai mutu dan keselamatan konstruksi terhadap
hasil akhir pekerjaan;
e. menghentikan setiap pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan;
f. bertanggungjawab terhadap hasil pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi sesuai tugas dan tanggungjawabnya;
g. memberikan laporan secara periodik kepada PPK sesuai dengan
ketentuan dalam Kontrak.
15.4 Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah Pengawas
Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam
Kontrak ini.

16. Penemuan-penemuan Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak yang berwenang
semua penemuan benda/barang yang mempunyai nilai sejarah atau penemuan
kekayaan di lokasi pekerjaan yang menurut peraturan perundang-undangan
dikuasai oleh negara.

17. Akses ke Lokasi Kerja 17.1 Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil Sah PPK,
Pengawas Pekerjaan dan/atau pihak yang mendapat izin dari PPK ke
lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana pekerjaan ini sedang atau akan
dilaksanakan.
17.2 Penyedia harus dianggap telah menerima kelayakan dan ketersediaan
jalur akses menuju lapangan. Penyedia harus berupaya menjaga setiap
jalan atau jembatan dari kerusakan akibat penggunaan/lalu lintas
Penyedia atau akibat personel Penyedia. Kecuali ditentukan lain maka:
a. Penyedia harus bertanggung jawab atas pemeliharaan yang
mungkin diperlukan akibat penggunaan jalur akses;
b. Penyedia harus menyediakan rambu atau petunjuk sepanjang jalur
akses, dan mendapatkan perizinan yang mungkin disyaratkan oleh
otoritas terkait untuk penggunaan jalur, rambu, dan petunjuk;
c. biaya karena ketidaklayakan atau tidak tersedianya jalur akses
untuk digunakan oleh Penyedia, harus ditanggung Penyedia; dan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
9

d. PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang mungkin timbul akibat
penggunaan jalur akses.
17.3 PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang mungkin timbul selain
penggunaan jalur akses tersebut.

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK


18. Masa Pelaksanaan Kontrak Kontrak ini berlaku efektif sejak penandatanganan Surat Perjanjian oleh Para Pihak
sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan dan hak dan kewajiban Para
Pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi.
B.1 Pelaksanaan Pekerjaan
19. Penyerahan Lokasi Kerja 19.1 Sebelum penyerahan lokasi kerja dilakukan peninjauan lapangan
bersama oleh para pihak.
19.2 PPK berkewajiban untuk menyerahkan lokasi kerja sesuai dengan
kebutuhan Penyedia yang tercantum dalam rencana kerja yang telah
disepakati oleh para pihak dalam Rapat Persiapan Penandatanganan
Kontrak, untuk melaksanakan pekerjaan tanpa ada hambatan kepada
Penyedia sebelum SPMK diterbitkan.
19.3 Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam Berita Acara
Penyerahan Lokasi Kerja.
19.4 Jika dalam peninjauan lapangan bersama ditemukan hal-hal yang dapat
mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut harus
dituangkan dalam adendum Kontrak.
19.5 Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi kerja sesuai kebutuhan
Penyedia yang tercantum dalam rencana kerja (sesuai pasal 19.2) untuk
melaksanakan pekerjaan dan terbukti merupakan suatu hambatan, maka
kondisi ini ditetapkan sebagai Peristiwa Kompensasi.

20. Surat Perintah Mulai Kerja 20.1 PPK menerbitkan SPMK paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak
(SPMK) tanggal penandatanganan Kontrak atau 14 (empat belas) hari kerja sejak
penyerahan lokasi kerja pertama kali.
20.2 Dalam SPMK dicantumkan seluruh lingkup pekerjaan dan Tanggal Mulai
Kerja.

21. Rencana Mutu Pekerjaan 21.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan menyerahkan
Konstruksi (RMPK) RMPK sebagai penjaminan dan pengendalian mutu pelaksanaan
pekerjaan pada rapat persiapan pelaksanaan Kontrak, kemudian dibahas
dan disetujui oleh PPK.
21.2 RMPK disusun paling sedikit berisi:
a. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan(Method Statement );
b. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian/ Inspection and Test Plan
(ITP);
c. Pengendalian Subpenyedia dan Pemasok.
21.3 Penyedia wajib menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan RMPK
secara konsisten untuk mencapai mutu yang dipersyaratkan pada
pelaksanaan pekerjaan ini.
21.4 RMPK dapat direvisi sesuai dengan kondisi pekerjaan.
21.5 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RMPK jika terjadi Adendum
Kontrak dan/atau Peristiwa Kompensasi.
21.6 Pemutakhiran RMPK harus menunjukkan perkembangan kemajuan
setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan sisa pekerjaan,
termasuk perubahan terhadap urutan pekerjaan. Pemutakhiran RMPK
harus mendapatkan persetujuan PPK.
21.7 Persetujuan PPK terhadap RMPK tidak mengubah kewajiban kontraktual
Penyedia.

22. Rencana Keselamatan 22.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan menyerahkan RKK
Konstruksi (RKK) pada saat rapat persiapan pelaksanaan Kontrak, kemudian pelaksanaan
RKK dibahas dan disetujui oleh PPK.
22.2 Para Pihak wajib menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan RKK
secara konsisten.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
10

22.3 RKK menjadi bagian dari Dokumen Kontrak.


22.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RKK sesuai dengan kondisi
pekerjaan, jika terjadi perubahan maka dituangkan dalam adendum
Kontrak.
22.5 Pemutakhiran RKK harus mendapat persetujuan PPK.
22.6 Persetujuan PPK terhadap pelaksanaan RKK tidak mengubah kewajiban
kontraktual Penyedia.

23. Rapat Persiapan Pelaksanaan 23.1 Paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak diterbitkannya SPMK dan
Kontrak sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama dengan Penyedia, unsur
perancangan, dan unsur pengawasan, harus sudah menyelenggarakan
rapat persiapan pelaksanaan kontrak.
23.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan
pelaksanaan kontrak meliputi:
a. RMPK;
b. pelaksanaan RKK;
c. organisasi kerja;
d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti uraian tentang metode
kerja yang memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan Tenaga
Kerja Konstruksi;
g. penyusunan rencana pengukuran/pemeriksaan bersama; dan
h. hal-hal lain yang dianggap perlu.
23.3 Hasil rapat persiapan pelaksanaan Kontrak dituangkan dalam Berita
Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak.
24. Mobilisasi 24.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 30
(tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK, atau sesuai kebutuhan
dan rencana kerja.
24.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu :
a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan, termasuk instalasi alat;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung
laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan Tenaga Kerja Konstruksi.
24.3 Mobilisasi peralatan dan Tenaga Kerja Konstruksi dapat dilakukan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan.

25. Pengukuran / Pemeriksaan 25.1 Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK dan Pengawas Pekerjaan
Bersama bersama-sama dengan Penyedia melakukan pengukuran dan
pemeriksaan detail terhadap kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap
rencana mata pembayaran, Tenaga Kerja Konstruksi, dan Peralatan
Utama (Mutual Check 0%).
25.2 Pada tahapan pengukuran/pemeriksaan bersama, PA/KPA telah
membentuk Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.
25.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara. Apabila
dalam pengukuran/pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi
Kontrak, maka harus dituangkan dalam adendum Kontrak.
25.4 Tenaga Kerja Konstruksi dan/atau Peralatan Utama yang sesuai dengan
persyaratan Kontrak dapat segera dimobilisasi.
25.5 Tindak lanjut hasil pemeriksaan bersama Tenaga Kerja Konstruksi
dan/atau Peralatan Utama mengikuti ketentuan pasal 65 dan 66.

26. Penggunaan Produksi Dalam 26.1 Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedia berkewajiban
Negeri mengutamakan material/bahan produksi dalam negeri dan tenaga kerja
Indonesia untuk pekerjaan yang dilaksanakan di Indonesia sesuai dengan
yang disampaikan pada saat penawaran.
26.2 Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, bahan baku, Tenaga Kerja
Konstruksi, dan perangkat lunak yang digunakan mengacu kepada
dokumen:

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
11

a. formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri


(TKDN), untuk Penyedia yang mendapat preferensi harga; dan
b. daftar barang yang diimpor, untuk barang yang diimpor.
26.3 Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ditemukan ketidaksesuaian
dengan dokumen pada pasal 26.2, maka akan dikenakan sanksi sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
B.2 Pengendalian Waktu
27. Masa Pelaksanaan 27.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, Penyedia berkewajiban untuk
memulai pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan RMPK, serta menyelesaikan
pekerjaan paling lambat selama Masa Pelaksanaan yang dinyatakan
dalam SSKK.
27.2 Apabila Penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan
sesuai Masa Pelaksanaan karena di luar pengendaliannya yang dapat
dibuktikan demikian, dan Penyedia telah melaporkan kejadian tersebut
kepada PPK, dengan disertai bukti-bukti yang dapat disetujui PPK, maka
PPK dapat memberlakukan Peristiwa Kompensasi dan melakukan
penjadwalan kembali pelaksanaan tugas Penyedia dengan membuat
adendum Kontrak.
27.3 Jika pekerjaan tidak selesai sesuai Masa Pelaksanaan bukan akibat
Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau
kelalaian Penyedia maka Penyedia dikenakan denda.
27.4 Apabila diberlakukan serah terima sebagian pekerjaan (secara parsial),
Masa Pelaksanaan dibuat berdasarkan bagian pekerjaan tersebut sesuai
dengan SSKK.
27.5 Bagian pekerjaan pada pasal 27.4 adalah bagian pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan.

28. Penundaan Oleh Pengawas Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis Penyedia untuk
Pekerjaan menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap perintah penundaan ini harus segera
ditembuskan kepada PPK.

29. Rapat Pemantauan 29.1 Pengawas Pekerjaan atau Penyedia dapat menyelenggarakan rapat
pemantauan, dan meminta satu sama lain untuk menghadiri rapat
tersebut. Rapat pemantauan diselenggarakan untuk membahas
perkembangan pekerjaan dan perencanaan atas sisa pekerjaan serta
untuk menindaklanjuti peringatan dini.
29.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas Pekerjaan
dalam berita acara rapat, dan rekamannya diserahkan kepada PPK dan
pihak-pihak yang menghadiri rapat.
29.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan, Pengawas
Pekerjaan dapat memutuskan baik dalam rapat atau setelah rapat melalui
pernyataan tertulis kepada semua pihak yang menghadiri rapat.

30. Peringatan Dini 30.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini mungkin Pengawas
Pekerjaan atas peristiwa atau kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi
mutu pekerjaan, menaikkan Harga Kontrak atau menunda penyelesaian
pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan Penyedia untuk
menyampaikan secara tertulis perkiraan dampak peristiwa atau kondisi
tersebut di atas terhadap Harga Kontrak dan Masa Pelaksanaan.
Pernyataan perkiraan ini harus sesegera mungkin disampaikan oleh
Penyedia.
30.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan Pengawas Pekerjaan
untuk mencegah atau mengurangi dampak peristiwa atau kondisi
tersebut.
B.3 Penyelesaian Kontrak
31. Serah Terima Pekerjaan 31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), sesuai dengan
ketentuan yang tertuang dalam Kontrak, Penyedia mengajukan
permintaan secara tertulis kepada PPK untuk serah terima pertama
pekerjaan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
12

31.2 PPK memerintahkan Pengawas Pekerjaan untuk melakukan


pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan.
31.3 Pemeriksaan dilakukan terhadap kesesuaian hasil pekerjaan terhadap
kriteria/spesifikasi yang tercantum dalam Kontrak.
31.4 Hasil pemeriksaan dari Pengawas Pekerjaan disampaikan kepada PPK,
apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan tidak sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Kontrak dan/atau cacat hasil pekerjaan,
PPK memerintahkan Penyedia untuk memperbaiki dan/atau melengkapi
kekurangan pekerjaan.
31.5 Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan telah sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Kontrak maka PPK dan Penyedia
menandatangani Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan.
31.6 Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima persen) dari
Harga Kontrak, sedangkan yang 5% (lima persen) merupakan retensi
selama masa pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan sebesar 100%
(seratus persen) dari Harga Kontrak dan Penyedia harus menyerahkan
Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima persen) dari Harga Kontrak.
31.7 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama Masa Pemeliharaan
sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
31.8 Masa Pemeliharaan paling singkat untuk pekerjaan permanen selama 6
(enam) bulan, sedangkan untuk pekerjaan semi permanen selama 3 (tiga)
bulan dan dapat melampaui Tahun Anggaran. Lamanya Masa
Pemeliharaan ditetapkan dalam SSKK.
31.9 Setelah Masa Pemeliharaan berakhir, Penyedia mengajukan permintaan
secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.
31.10 Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan, Penyedia telah
melaksanakan semua kewajibannya selama Masa Pemeliharaan dengan
baik dan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak
maka PPK dan Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima
Akhir Pekerjaan.
31.11 PPK wajib melakukan pembayaran sisa Harga Kontrak yang belum
dibayar atau mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.
31.12 Apabila Penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan
sebagaimana mestinya, maka Kontrak dapat diputuskan sepihak oleh
PPK dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam pasal
41.4.
31.13 Setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan,
PPK menyerahkan hasil pekerjaan kepada PA/KPA.
31.14 PA/KPA meminta PPHP untuk melakukan pemeriksaan administratif
terhadap hasil pekerjaan yang diserahterimakan.
31.15 PPHP melakukan pemeriksaan administratif proses pengadaan
barang/jasa sejak perencanaan pengadaan sampai dengan serah terima
hasil pekerjaan, meliputi dokumen program/penganggaran, surat
penetapan PPK, dokumen perencanaan pengadaan, RUP/SIRUP,
dokumen persiapan pengadaan, dokumen pemilihan Penyedia, dokumen
Kontrak dan perubahannya serta pengendaliannya, dan dokumen serah
terima hasil pekerjaan.
31.16 Apabila hasil pemeriksaan administrasi ditemukan
ketidaksesuaian/kekurangan, PPHP melalui PA/KPA memerintahkan
PPK untuk memperbaiki dan/atau melengkapi kekurangan dokumen
administratif.
31.17 Hasil pemeriksaan administratif dituangkan dalam Berita Acara.
31.18 Serah terima pekerjaan dapat dilakukan perbagian pekerjaan (secara
parsial) yang ketentuannya ditetapkan dalam SSKK.
31.19 Bagian pekerjaan yang dapat dilakukan serah terima pekerjaan sebagian
atau secara parsial yaitu:
a. bagian pekerjaan yang tidak tergantung satu sama lain; dan
b. bagian pekerjaan yang fungsinya tidak terkait satu sama lain dalam
pencapaian kinerja pekerjaan.
31.20 Dalam hal dilakukan serah terima pekerjaan secara parsial, maka cara
pembayaran, ketentuan denda dan kewajiban pemeliharaan tersebut di
atas disesuaikan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
13

31.21 Kewajiban pemeliharaan diperhitungkan setelah serah terima pertama


pekerjaan untuk bagian pekerjaan (PHO parsial) tersebut dilaksanakan
sampai Masa Pemeliharaan bagian pekerjaan tersebut berakhir
sebagaimana yang tercantum dalam SSKK.
31.22 Serah terima pertama pekerjaan untuk bagian pekerjaan (PHO parsial)
dituangkan dalam Berita Acara.
32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka waktu tertentu
setelah dikeluarkan surat keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.
33. Pedoman Pengoperasian dan 33.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK tentang
Perawatan / Pemeliharaan pedoman pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan sesuai dengan
SSKK.
33.2 Apabila Penyedia tidak memberikan pedoman pengoperasian dan
perawatan/pemeliharaan, PPK berhak menahan uang retensi atau
Jaminan Pemeliharaan.
B.4 Adendum
34. Perubahan Kontrak 34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum Kontrak.
34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak,
yang diakibatkan beberapa hal berikut meliputi:
a. perubahan pekerjaan;
b. perubahan Harga Kontrak;
c. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau Masa
Pelaksanaan;
d. perubahan Kontrak yang disebabkan masalah administrasi.
34.3 Untuk kepentingan perubahan Kontrak, PPK dapat meminta
pertimbangan dari Pengawas Pekerjaan dan Panitia Peneliti Pelaksanaan
Kontrak
.
35. Perubahan Pekerjaan 35.1 Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan
dalam dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia dapat melakukan
perubahan pekerjaan, yang meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam
Kontrak;
b. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan; dan/atau
d. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
35.2 Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi lapangan seperti yang
dimaksud pada pasal 35.1 namun ada perintah perubahan dari PPK, PPK
bersama Penyedia dapat menyepakati perubahan pekerjaan yang
meliputi:
a. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan;
b. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan; dan/atau
c. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan
35.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada
Penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga
dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Kontrak
awal.
35.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar
penyusunan adendum Kontrak.
35.5 Dalam hal perubahan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada pasal 35.1
dan 35.2 mengakibatkan penambahan Harga Kontrak, perubahan
Kontrak dilaksanakan dengan ketentuan penambahan Harga Kontrak
akhir tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum
dalam Kontrak awal dan tersedianya anggaran.
35.6 Ketentuan pasal 35.1 huruf a tidak berlaku untuk bagian pekerjaan
lumsum.

36. Perubahan Harga 36.1 Perubahan Harga Kontrak dapat diakibatkan oleh :
a. perubahan pekerjaan;
b. penyesuaian harga; dan/atau
c. Peristiwa Kompensasi.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
14

36.2 Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan dilaksanakan


berubah akibat perubahan pekerjaan lebih dari 10% (sepuluh persen) dari
kuantitas awal, maka pembayaran volume selanjutnya dengan
menggunakan harga satuan yang disesuaikan dengan negosiasi.
36.3 Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat harga satuan timpang,
maka harga satuan timpang tersebut hanya berlaku untuk kuantitas
pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan. Untuk kuantitas
pekerjaan tambahan digunakan harga satuan berdasarkan hasil
negosiasi.
36.4 Apabila ada daftar mata pembayaran yang masuk kategori harga satuan
timpang, maka dicantumkan dalam Lampiran A SSKK.
36.5 Apabila terdapat perubahan pekerjaan, maka penentuan harga baru
dilakukan dengan negosiasi.
36.6 Ketentuan penggunaan rumusan penyesuaian harga adalah sebagai
berikut :
a) harga yang tercantum dalam Kontrak dapat berubah akibat adanya
penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b) penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak
dengan yang masa pelaksanaannya lebih dari 18 (delapan belas)
bulan;
c) penyesuaian harga satuan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga
belas) sejak pelaksanaan pekerjaan;
d) penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata
pembayaran, kecuali komponen keuntungan, biaya tidak langsung
(overhead cost) dan harga satuan timpang sebagaimana tercantum
dalam penawaran;
e) penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan yang tercantum dalam Kontrak awal/adendum
Kontrak;
f) penyesuaian harga satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal
dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari
negara asal barang tersebut;
g) jenis pekerjaan baru dengan harga satuan baru sebagai akibat
adanya adendum Kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai
bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum Kontrak tersebut
ditandatangani;
h) indeks yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak terlambat
disebabkan oleh kesalahan Penyedia adalah indeks terendah
antara jadwal Kontrak dan realisasi pekerjaan;
i) jenis pekerjaan yang lebih cepat pelaksanaannya diberlakukan
penyesuaian harga berdasarkan indeks harga pada saat
pelaksanaan.
36.7 Ketentuan lebih lanjut terkait penyesuaian harga diatur dalam SSKK.
36.8 Ketentuan ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi mengacu pada pasal
Peristiwa Kompensasi.
36.9 Ketentuan pasal 36.1 huruf b tidak berlaku untuk bagian pekerjaan
lumsum.
36.10 Ketentuan pasal 36.2 dan 36.3 hanya berlaku untuk bagian pekerjaan
harga satuan.

37. Perubahan Jadwal 37.1 Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dapat diakibatkan oleh:
Pelaksanaan Pekerjaan a. perubahan pekerjaan;
dan/atau Masa Pelaksanaan b. perpanjangan Masa Pelaksanaan; dan/atau
c. Peristiwa Kompensasi.
37.2 Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas
pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
a. perubahan pekerjaan;
b. Peristiwa Kompensasi; dan/atau
c. Keadaan Kahar.
37.3 Masa Pelaksanaan dapat diperpanjang paling kurang sama dengan waktu
terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar atau waktu yang diperlukan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
15

untuk menyelesaikan pekerjaan akibat dari ketentuan pada pasal 37.2


huruf a atau b
37.4 PPK dapat menyetujui perpanjangan Masa Pelaksanaan atas Kontrak
setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh
Penyedia dalam jangka waktu sesuai pertimbangan yang wajar setelah
Penyedia meminta perpanjangan. Jika Penyedia lalai untuk memberikan
peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama untuk
mencegah keterlambatan sesegera mungkin, maka keterlambatan seperti
ini tidak dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang Masa
Pelaksanaan.
37.5 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan dan Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak harus telah menetapkan ada tidaknya
perpanjangan dan untuk berapa lama,
37.6 Persetujuan perubahan jadwal pelaksanaan dan/atau perpanjangan
Masa Pelaksanaan dituangkan dalam Adendum Kontrak.
37.7 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan
melampaui Masa Pelaksanaan maka Penyedia berhak untuk meminta
perpanjangan Masa Pelaksanaan berdasarkan data penunjang. PPK
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Masa
Pelaksanaan secara tertulis. Perpanjangan Masa Pelaksanaan harus
dilakukan melalui adendum Kontrak.

B.5 Keadaan Kahar


38. Keadaan Kahar 38.1 Contoh Keadaan Kahar tidak terbatas pada: bencana alam, bencana non
alam, bencana sosial, pemogokan, kebakaran, kondisi cuaca ekstrem,
dan gangguan industri lainnya.
38.2 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan yang
disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.
38.3 Dalam hal terjadi keadaan kahar, PPK atau Penyedia memberitahukan
tentang terjadinya Keadaan Kahar kepada salah satu pihak secara tertulis
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak
menyadari atau seharusnya menyadari atas kejadian atau terjadinya
Keadaan Kahar, dengan menyertakan bukti serta hasil identifikasi
kewajiban dan kinerja pelaksanaan yang terhambat dan/atau akan
terhambat akibat Keadaan Kahar tersebut.
38.4 Bukti Keadaan Kahar dapat berupa :
a. pernyataan yang diterbitkan oleh pihak/instansi yang berwenang
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
b. foto/video dokumentasi Keadaan Kahar yang telah diverifikasi
kebenarannya.
38.5 PPK meminta Pengawas Pekerjaan untuk melakukan penelitian terhadap
penyampaian pemberitahuan Keadaan Kahar dan bukti sebagaimana
dimaksud pada pasal 38.4.
38.6 Dalam Keadaan Kahar, kegagalan salah satu Pihak untuk memenuhi
kewajibannya yang ditentukan dalam Kontrak bukan merupakan cedera
janji atau wanprestasi apabila telah dilakukan sesuai pada pasal 38.3.
Kewajiban yang dimaksud adalah hanya kewajiban dan kinerja
pelaksanaan terhadap pekerjaan/bagian pekerjaan yang terdampak
dan/atau akan terdampak akibat dari Keadaan Kahar.
38.7 Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, pelaksanaan Kontrak dapat dihentikan.
Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dapat bersifat
a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau
b. permanen apabila akibat Keadaan Kahar tidak memungkinkan
dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan.
38.8 Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dilakukan secara tertulis
oleh PPK dengan disertai alasan penghentian pekerjaan.
38.9 Dalam hal pelaksanaan Kontrak dilanjutkan, para pihak dapat melakukan
perubahan Kontrak. Masa Pelaksanaan dapat diperpanjang sekurang-
kurangnya sama dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat
Keadaan Kahar. Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat melewati Tahun
Anggaran.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
16

38.10 Selama masa Keadaan Kahar, jika PPK memerintahkan secara tertulis
kepada Penyedia untuk sedapat mungkin meneruskan pekerjaan, maka
Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan
dalam Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai
dengan kondisi yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam Keadaan
Kahar. Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu adendum Kontrak.
38.11 Dalam hal pelaksanaan Kontrak dihentikan, para pihak menyelesaikan
hak dan kewajiban sesuai Kontrak. Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan hasil pekerjaan yang
telah dicapai setelah dilakukan pengukuran/pemeriksaan bersama atau
berdasarkan hasil audit.

B.6 Penghentian dan Pemutusan Kontrak


39. Penghentian Kontrak Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena terjadi Keadaan Kahar sebagaimana
dimaksud pada pasal 38.
40. Pemutusan Kontrak 40.1 Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh PPK atau Penyedia.
40.2 Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari
kalender setelah PPK/Penyedia menyampaikan pemberitahuan rencana
Pemutusan Kontrak secara tertulis kepada Penyedia/PPK.
40.3 Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak oleh salah satu pihak maka PPK
membayar kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian prestasi
pekerjaan yang telah diterima oleh PPK dikurangi denda yang harus
dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia menyerahkan semua
hasil pelaksanaan kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.

41. Pemutusan Kontrak oleh PPK 41.1 Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata, PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak apabila:
a. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau
pemalsuan dalam proses pengadaan yang diputuskan oleh Instansi
yang berwenang;
b. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa dinyatakan benar oleh Instansi yang berwenang;
c. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
d. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam sebelum
penandatanganan Kontrak;
e. Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah mendapat Surat
Peringatan Kontrak Kritis berturut-turut sebanyak 3 (tiga) kali;
f. Penyedia tidak mempertahankan berlakunya Jaminan
Pelaksanaan;
g. Penyedia lalai/cedera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan
tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan;
h. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan
kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak
masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan
pekerjaan;
i. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai
dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan, Penyedia tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan;
j. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan)
hari kalender dan penghentian ini tidak tercantum dalam jadwal
pelaksanaan pekerjaan serta tanpa persetujuan pengawas
pekerjaan; atau
k. Penyedia mengalihkan seluruh kontrak bukan dikarenakan
pergantian nama Penyedia.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
17

41.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa Pelaksanaan karena
kesalahan Penyedia, maka:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
b. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan Uang
Muka dicairkan (apabila diberikan);
c. Penyedia membayar denda (apabila ada); dan
d. Penyedia dikenakan Sanksi Daftar Hitam
41.3 Pencairan jaminan sebagaimana dimaksud pada pasal 41.2 di atas,
dicairkan dan disetorkan sesuai ketentuan dalam SSKK.
41.4 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa Pemeliharaan
karena kesalahan Penyedia, maka:
a. PPK berhak untuk tidak membayar retensi atau Jaminan
Pemeliharaan dicairkan untuk membiayai perbaikan/pemeliharaan;
dan
b. Penyedia dikenakan sanksi Daftar Hitam.
41.5 Dalam hal terdapat nilai sisa penggunaan uang retensi atau uang
pencairan Jaminan Pemeliharaan untuk membiayai
pembiayaan/pemeliharaan maka PPK wajib menyetorkan sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK.
41.6 Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak secara sepihak oleh PPK karena
kesalahan Penyedia, maka Pokja Pemilihan dapat menunjuk pemenang
cadangan berikutnya pada paket pekerjaan yang sama atau Penyedia
yang mampu dan memenuhi syarat.

42. Pemutusan Kontrak oleh Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
Penyedia Penyedia dapat melakukan pemutusan Kontrak apabila:
a. setelah mendapatkan persetujuan PPK, Pengawas Pekerjaan
memerintahkan Penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan atau
kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh
delapan) hari kalender;
b. PPK tidak menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk
pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana
tercantum dalam SSKK.

43. Berakhirnya Kontrak Kontrak berakhir apabila pekerjaan telah selesai dan hak dan kewajiban para pihak
yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi.

44. Keterlambatan Pelaksanaan 44.1 Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal,
Pekerjaan dan Kontrak Kritis maka PPK harus memberikan peringatan secara tertulis atau
memberlakukan ketentuan kontrak kritis.
44.2 Kontrak dinyatakan kritis apabila:
a. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari Kontrak),
selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan
rencana lebih besar 10%
b. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari
Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan
dengan rencana lebih besar 5%;
c. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari
Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan
dengan rencana pelaksanaan kurang dari 5% dan akan melampaui
tahun anggaran berjalan.
44.3 Penanganan kontrak kritis dilakukan dengan rapat pembuktian (show
cause meeting/SCM)
a. Pada saat Kontrak dinyatakan kritis, Pengawas Pekerjaan
memberikan peringatan secara tertulis kepada Penyedia dan
selanjutnya menyelenggarakan Rapat Pembuktian (SCM) Tahap I.
b. Dalam SCM Tahap I, PPK, Pengawas Pekerjaan dan Penyedia
membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba
pertama) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap I.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
18

c. Apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka PPK


menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis I dan harus
diselenggarakan SCM Tahap II yang membahas dan menyepakati
besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam
waktu tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam Berita Acara
SCM Tahap II.
d. Apabila Penyedia gagal pada uji coba kedua, maka PPK
menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis II dan harus
diselenggarakan SCM Tahap III yang membahas dan menyepakati
besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam
waktu tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan dalam Berita Acara
SCM Tahap III.
e. Apabila Penyedia gagal pada uji coba ketiga, maka PPK
menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis III dan PPK dapat
melakukan pemutusan Kontrak secara sepihak dengan
mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.
f. Apabila uji coba berhasil, namun pada pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya Kontrak dinyatakan kritis lagi maka berlaku ketentuan
SCM dari awal.
45. Pemberian Kesempatan 45.1 Dalam hal diperkirakan Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai
Masa Pelaksanaan berakhir, namun PPK menilai bahwa Penyedia
mampu menyelesaikan pekerjaan, PPK dapat memberikan kesempatan
kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan.
45.2 Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan
pekerjaan dimuat dalam adendum Kontrak yang didalamnya mengatur:
a. waktu pemberian kesempatan penyelesaian pekerjaan;
b. pengenaan sanksi denda keterlambatan kepada Penyedia;
c. perpanjangan masa berlaku Jaminan Pelaksanaan; dan
d. sumber dana untuk membiayai penyelesaian sisa pekerjaan yang
akan dilanjutkan ke Tahun Anggaran berikutnya dari DIPA Tahun
Anggaran berikutnya, apabila pemberian kesempatan melampaui
Tahun Anggaran.
45.3 Pemberian kesempatan kepada Penyedia menyelesaikan pekerjaan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender, sejak Masa Pelaksanaan
berakhir.
45.4 Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan
pekerjaan dapat melampaui Tahun Anggaran.

46. Peninggalan Semua bahan, perlengkapan, peralatan, hasil pekerjaan sementara yang masih
berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau kesalahan
Penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK tanpa kewajiban
perawatan/pemeliharaan. Pengambilan kembali semua peninggalan tersebut oleh
Penyedia hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan kepentingan PPK.
C. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA
47. Hak dan Kewajiban Penyedia Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
Penyedia dalam melaksanakan Kontrak, meliputi :
a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga
dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
b. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
d. melaksanakan, menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan
penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen
maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan
perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
19

f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan


pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. mengambil langkah-langkah yang memadai dalam rangka memberi
perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja maupun
masyarakat dan lingkungan sekitar yang berhubungan dengan pemindahan
bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi dan proses produksi;
h. melaksanakan semua perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan
kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini;
i. hak dan kewajiban lain yang timbul akibat lingkup pekerjaan ditentukan di
SSKK.

48. Penggunaan Dokumen- Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan menginformasikan dokumen
Dokumen Kontrak dan Kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan Kontrak untuk
Informasi kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis dan/atau gambar-gambar, serta
informasi lain yang berkaitan dengan Kontrak, kecuali dengan izin tertulis dari PPK
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

49. Hak Kekayaan Intelektual Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga
yang disebabkan penggunaan atau atas pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual
oleh Penyedia.
50. Penanggungan Risiko 50.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan
menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua
bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian,
denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan
biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali
kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal
berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan :
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda Penyedia,
Subpenyedia (jika ada), dan tenaga kerja konstruksi;
b. cedera tubuh, sakit atau kematian tenaga kerja konstruksi;
c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cedera tubuh, sakit
atau kematian pihak ketiga.
50.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan
Akhir Pekerjaan, semua risiko kehilangan atau kerusakan hasil pekerjaan
ini, bahan dan perlengkapan merupakan risiko Penyedia, kecuali kerugian
atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.
50.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh Penyedia tidak membatasi
kewajiban penanggungan dalam pasal ini.
50.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap hasil pekerjaan atau bahan yang
menyatu dengan hasil pekerjaan sejak Tanggal Mulai Kerja sampai
dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan harus diganti atau
diperbaiki oleh Penyedia atas tanggungannya sendiri jika kehilangan atau
kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian Penyedia.

51. Perlindungan Tenaga Kerja 51.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk
mengikutsertakan Tenaga Kerja Konstruksinya pada program Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan.
51.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan Tenaga
Kerja Konstruksinya untuk mematuhi peraturan keselamatan kerja. Pada
waktu pelaksanaan pekerjaan, Penyedia beserta Tenaga Kerja
Konstruksinya dianggap telah membaca dan memahami peraturan
keselamatan kerja tersebut.
51.3 Penyedia berkewajiban untuk menyediakan kepada setiap Tenaga Kerja
Konstruksinya (termasuk Tenaga Kerja Konstruksi Subpenyedia, jika ada)
perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.
51.4 Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia untuk melaporkan kecelakaan
berdasarkan hukum yang berlaku, Penyedia wajib melaporkan kepada
PPK mengenai setiap kecelakaan yang timbul sehubungan dengan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
20

pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah
kejadian.

52. Pemeliharaan Lingkungan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang memadai untuk
melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi
gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga dan harta bendanya sehubungan
dengan pelaksanaan Kontrak ini, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai pengelolaan lingkungan hidup.

53. Asuransi 53.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan
Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan untuk barang yang mempunyai
risiko tinggi terjadinya kecelakaan dalam pelaksanaan pekerjaan atas
segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan akibat kecelakaan,
kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga.
53.2 Penyedia wajib menyediakan asuransi bagi pihak ketiga sebagai akibat
kecelakaan di lokasi kerja.
53.3 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk
dalam Harga Kontrak.

54. Tindakan Penyedia yang 54.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan
Mensyaratkan Persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:
PPK atau Pengawas Pekerjaan a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan dalam Lampiran A SSKK;
b. menunjuk Personel Manajerial yang namanya tidak tercantum
dalam Lampiran A SSKK;
c. mengubah atau memutakhirkan RMPK dan RKK;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.
54.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan
tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum melakukan tindakan-tindakan
berikut:
a. melaksanakan setiap tahapan pekerjaan berdasarkan rencana
kerja dan metode kerja;
b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi;
c. mengubah Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

55. Laporan Hasil Pekerjaan 55.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan kontrak untuk
menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan
guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan
dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.
55.2 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat
dalam buku harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi
rencana dan realisasi pekerjaan harian.
55.3 Laporan harian berisi :
a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja konstruksi untuk tiap macam tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya
yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan
pekerjaan.
55.4 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal
penting yang perlu ditonjolkan.
55.5 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting
yang perlu ditonjolkan.
55.6 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, PPK dan
Penyedia membuat foto-foto dokumentasi dan video pelaksanaan
pekerjaan di lokasi pekerjaan sesuai kebutuhan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
21

55.7 Laporan hasil pekerjaan dibuat oleh Penyedia, diperiksa oleh Pengawas
Pekerjaan, dan disetujui oleh PPK/ pihak PPK.

56. Kepemilikan Dokumen Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan dokumen-dokumen
lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh Penyedia berdasarkan Kontrak ini
sepenuhnya merupakan hak milik PPK. Penyedia paling lambat pada waktu
pemutusan atau penghentian atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk
menyerahkan semua dokumen dan piranti lunak tersebut beserta daftar rinciannya
kepada PPK. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan
piranti lunak tersebut. Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan
piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.

57. Kerjasama Antara Penyedia 57.1 Penyedia hanya boleh melakukan subkontrak sebagian pekerjaan utama
dan Subpenyedia kepada Penyedia Spesialis dan/atau pekerjaan bukan pekerjaan utama
kepada Penyedia Usaha Kecil.
57.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan tersebut.
57.3 Subpenyedia dilarang mengalihkan atau mensubkontrakkan pekerjaan.
57.4 Apabila Penyedia yang ditunjuk merupakan Penyedia Usaha Kecil, maka
pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri oleh Penyedia yang
ditunjuk dan dilarang dialihkan atau disubkontrakkan kepada pihak lain.
57.5 Penyedia Usaha Non Kecil yang melakukan kerjasama dengan
Subpenyedia hanya boleh melaksanakan sesuai dengan daftar bagian
pekerjaan yang disubkontrakkan (apabila ada) yang dituangkan dalam
Lampiran A SSKK.
57.6 Lampiran A SSKK (Daftar Pekerjaan yang Disubkontrakkan dan
Subpenyedia) tidak boleh diubah kecuali atas persetujuan tertulis dari
PPK dan dituangkan dalam adendum Kontrak.
57.7 Pelaksanaan Kerjasama Antara Penyedia dan Subpenyedia diawasi oleh
Pengawas Pekerjaan dan Penyedia melaporkan secara periodik kepada
PPK.
57.8 Apabila Penyedia melanggar ketentuan sebagaimana diatur pada pasal
57.4 atau 57.5 maka akan dikenakan denda senilai pekerjaan yang
disubkontrakkan tersebut.

58. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dan menggunakan lokasi kerja
termasuk jalan akses bersama-sama dengan Penyedia Lain (jika ada) dan pihak-
pihak lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu, PPK
dapat memberikan jadwal kerja Penyedia Lain di lokasi kerja.
59. Alih Pengalaman/Keahlian Dalam hal pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi dengan nilai pagu anggaran di
atas Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah), Penyedia diwajibkan
memberikan alih pengalaman/keahlian bidang konstruksi melalui sistem kerja
praktik/magang sesuai dengan jumlah yang disepakati pada saat Rapat Persiapan
Penunjukan Penyedia.

60. Pembayaran Denda Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa denda sebagai
akibat wanprestasi atau cedera janji terhadap kewajiban-kewajiban Penyedia dalam
Kontrak ini. PPK mengenakan denda dengan memotong angsuran pembayaran
prestasi pekerjaan Penyedia. Pembayaran denda tidak mengurangi tanggung jawab
kontraktual Penyedia.
61. Jaminan 61.1 Jaminan yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak ini dapat berupa
bank garansi atau surety bond. Jaminan bersifat tidak bersyarat, mudah
dicairkan, dan harus dicairkan oleh penerbit jaminan paling lambat 14
(empat belas) hari kerja setelah surat perintah pencairan dari PPK atau
pihak yang diberi kuasa oleh PPK diterima.
61.2 Penerbit jaminan selain Bank Umum harus telah ditetapkan/mendapat
rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
61.3 Penggunaan Jaminan Pelaksanaan, Jaminan Uang Muka dan Jaminan
Pemeliharaan sebagai berikut :

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
22

a. paket pekerjaan sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh


miliar rupiah) dapat diterbitkan oleh:
1) Bank Umum;
2) Perusahaan Asuransi;
3) Perusahaan Penjaminan;
4) lembaga keuangan khusus yang menjalankan usaha di
bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk
mendorong ekspor Indonesia sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang lembaga
pembiayaan ekspor Indonesia; atau
5) Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/Konsorsium
Lembaga Penjaminan/Konsorsium Perusahaan Penjaminan
yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship).
b. paket pekerjaan di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah) dapat diterbitkan oleh:
1) Bank Umum; atau
2) Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/Konsorsium
Lembaga Penjaminan/Konsorsium Perusahaan Penjaminan
yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship).
61.4 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK setelah diterbitkannya Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) sebelum dilakukan
Penandatanganan Kontrak dengan besar:
a. 5% (lima persen) dari Harga Kontrak; atau
b. 5% (lima persen) dari nilai total HPS untuk harga penawaran atau
penawaran terkoreksi di bawah 80% (delapan puluh persen) nilai
total HPS.
61.5 Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan paling kurang sejak tanggal
penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Pertama
Pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).
61.6 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan dinyatakan selesai
100% (seratus persen) dan diganti dengan Jaminan Pemeliharaan atau
menahan uang retensi sebesar 5% (lima persen) dari Harga Kontrak;
61.7 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka
pengambilan uang muka yang besarannya paling kurang sama dengan
besarnya uang muka yang diterima Penyedia.
61.8 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional sesuai
dengan sisa uang muka yang diterima.
61.9 Masa berlakunya Jaminan Uang Muka paling kurang sejak tanggal
persetujuan pemberian uang muka sampai dengan Tanggal Penyerahan
Pertama Pekerjaan (PHO).
61.10 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah pekerjaan
dinyatakan selesai 100% (seratus persen).
61.11 Pengembalian Jaminan Pemeliharaan dilakukan paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja setelah Masa Pemeliharaan selesai dan pekerjaan
diterima dengan baik sesuai dengan ketentuan Kontrak.
61.12 Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling kurang sejak Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal Penyerahan
Akhir Pekerjaan (Final Hand Over/FHO).

D. HAK DAN KEWAJIBAN PPK


62. Hak dan Kewajiban PPK Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh PPK
dalam melaksanakan Kontrak, meliputi :
a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
b. menerima laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang dilaksanakan oleh Penyedia;
c. menerima hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan dan
ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak.
d. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak
yang telah ditetapkan kepada Penyedia;

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
23

e. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh


Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
dan
f. menilai kinerja Penyedia.

63. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau kemudahan
lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan ini.

64. Peristiwa Kompensasi 64.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada Penyedia yaitu:
a. PPK mengubah jadwal pekerjaan yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada Penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau
instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak Penyedia untuk melakukan
pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata
tidak ditemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak
dapat diduga sebelumnya dan disebabkan/tidak disebabkan oleh
PPK; atau
h. ketentuan lain dalam SSKK.
64.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan
dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban
untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan Masa
Pelaksanaan.
64.3 Ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi hanya dapat dibayarkan jika
berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan
oleh Penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata.
64.4 Perpanjangan Masa Pelaksanaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan
data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh
Penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat
Peristiwa Kompensasi.
64.5 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan Masa
Pelaksanaan jika Penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan
dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa
Kompensasi.

E. TENAGA KERJA KONSTRUKSI DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA


65. Tenaga Kerja Konstruksi 65.1 Setiap Tenaga Kerja Konstruksi yang bekerja pada pekerjaan ini wajib
memiliki sertifikat kompetensi kerja.
65.2 Tenaga Kerja Konstruksi selain Personel Manajerial yang bekerja/akan
bekerja pada pekerjaan ini dan belum memiliki sertifikat kompetensi kerja,
maka Penyedia wajib memastikan dipenuhinya persyaratan sertifikat
kompetensi kerja sepanjang Masa Pelaksanaan.

66. Personel Manajerial dan/atau 66.1 Personel Manajerial yang ditempatkan dan diperkerjakan harus sesuai
Peralatan Utama dengan yang tercantum dalam Lampiran A SSKK.
66.2 Peralatan Utama yang ditempatkan dan digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan adalah peralatan yang laik dan harus sesuai dengan yang
tercantum dalam Lampiran A SSKK.
66.3 Penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama tidak boleh
dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis dari PPK dan dituangkan dalam
adendum Kontrak.
66.4 Jika penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama perlu
dilakukan, maka Penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti
dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari tenaga kerja konstruksi
dan/atau peralatan yang digantikan tanpa biaya tambahan apapun.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
24

66.5 PPK dapat menyetujui penempatan/penggantian Personel Manajerial


dan/atau Peralatan Utama menurut kualifikasi yang dibutuhkan setelah
mendapat rekomendasi dari Pengawas Pekerjaan.
66.6 Jika PPK menilai bahwa Personel Manajerial:
1) tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik;
2) berkelakuan tidak baik; dan/atau
3) mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya;
maka Penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan
menjamin Personel Manajerial tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam
waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diminta oleh PPK
66.7 Personel Manajerial berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan
pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personel Manajerial dapat
sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan pekerjaan di
bawah sumpah.
66.8 Apabila ada penambahan Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama
maka penambahan tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari PPK dan dituangkan dalam Lampiran A SSKK.

F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA


67. Harga Kontrak 67.1 PPK membayar kepada Penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam
Kontrak sebesar Harga Kontrak.
67.2 Harga Kontrak telah memperhitungkan meliputi :
a. beban pajak;
b. keuntungan dan biaya overhead (biaya umum);
c. biaya pelaksanaan pekerjaan; dan
d. biaya penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja serta
keselamatan konstruksi.
67.3 Harga Kontrak bagian pekerjaan harga satuan sesuai dengan rincian
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan Harga Kontrak
bagian pekerjaan lumsum sesuai dengan Daftar Keluaran dan Harga.

68. Pembayaran 68.1 Uang Muka


a. Uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi peralatan/tenaga
kerja konstruksi, pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok
bahan/material dan/atau untuk persiapan teknis lain.
b. Untuk usaha kecil, uang muka dapat diberikan paling tinggi 30%
(tiga puluh persen) dari Harga Kontrak.
c. Untuk usaha non kecil, uang muka dapat diberikan paling tinggi 20%
(dua puluh persen) dari Harga Kontrak.
d. Untuk Kontrak Tahun Jamak, uang muka dapat diberikan paling
tinggi 15% (lima belas persen) dari Harga Kontrak.
e. Besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar setelah
Penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka paling sedikit sebesar
uang muka yang diterima.
f. Dalam hal diberikan uang muka, maka Penyedia harus mengajukan
permohonan pengambilan uang muka secara tertulis kepada PPK
disertai dengan rencana penggunaan uang muka untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak dan rencana
pengembaliannya.
g. PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
kepada Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar
(PPSPM) untuk permohonan tersebut pada huruf f, paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah Jaminan Uang Muka diterima.
h. Pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-angsur
secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan
dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan mencapai
prestasi 100% (seratus persen).
68.2 Prestasi pekerjaan
Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh
PPK, dengan ketentuan:

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
25

a. Penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil


pekerjaan;
b. pembayaran dilakukan tidak boleh melebihi kemajuan hasil
pekerjaan yang telah dicapai dan diterima oleh PPK;
c. pembayaran dilakukan terhadap pekerjaan yang sudah terpasang;
d. pembayaran dilakukan dengan sistem termin yang ketentuan lebih
lanjut diatur dalam SSKK;
e. pembayaran harus memperhitungkan:
1) angsuran uang muka;
2) peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian permanen
dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan (material on
site) yang sudah dibayar sebelumnya;
3) denda (apabila ada);
4) pajak; dan/atau
5) uang retensi.
f. untuk Kontrak yang mempunyai subkontrak, permintaan
pembayaran harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh
Subpenyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan. Pembayaran
kepada Subpenyedia dilakukan sesuai prestasi pekerjaan yang
selesai dilaksanakan oleh Subpenyedia tanpa harus menunggu
pembayaran terlebih dahulu dari PPK;
g. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai
100% (seratus persen) dan Berita Acara Serah Terima Pertama
Pekerjaan ditandatangani oleh PPK dan Penyedia;
h. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan
permintaan pembayaran dari Penyedia diterima harus sudah
mengajukan Surat Permintaan Pembayaran kepada Pejabat
Penandatanganan Surat Perintah Membayar (PPSPM);
i. apabila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran,
tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat
meminta Penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi
sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang
menjadi perselisihan.
68.3 Bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian permanen dari hasil
pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam SSKK. Bahan
dan/atau peralatan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan memenuhi
ketentuan:
a. bahan dan/atau peralatan yang belum dilakukan uji fungsi
(commisioning), serta merupakan bagian dari pekerjaan utama
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
(1) berada di lokasi pekerjaan sebagaimana tercantum dalam
Kontrak dan perubahannya;
(2) memiliki sertifikat uji mutu dari pabrikan/produsen;
(3) bersertifikat garansi dari produsen/agen resmi yang ditunjuk
oleh produsen;
(4) disetujui oleh PPK sesuai dengan capaian fisik yang diterima;
(5) dilarang dipindahkan dari area lokasi pekerjaan dan/atau
dipindah-tangankan oleh pihak manapun; dan
(6) keamanan penyimpanan dan risiko kerusakan sebelum
diserahterimakan secara satu kesatuan fungsi merupakan
tanggung jawab Penyedia.
b. sertifikat uji mutu dan sertifikat garansi tidak diperlukan dalam hal
peralatan dan/atau bahan dibuat/dirakit oleh Penyedia;
c. besaran yang akan dibayarkan dari material on site (berkisar antara
50% sampai dengan 70%);
d. ketentuan bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian
permanen dari hasil pekerjaan hanya diberlakukan untuk bagian
pekerjaan harga satuan.
e. besaran nilai pembayaran dan jenis material on site dicantumkan di
dalam SSKK.
68.4 Denda dan Ganti Rugi

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
26

a. Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada


Penyedia, antara lain: denda keterlambatan dalam penyelesaian
pelaksanaan pekerjaan, denda keterlambatan dalam perbaikan
Cacat Mutu, denda terkait pelanggaran ketentuan subkontrak.
b. Ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada PPK
maupun Penyedia karena terjadinya cedera janji/wanprestasi.
Besarnya sanksi ganti rugi adalah sebesar nilai kerugian yang
ditimbulkan.
c. Besarnya denda keterlambatan yang dikenakan kepada Penyedia
atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah:
1) 1‰ (satu perseribu) dari harga bagian Kontrak yang
tercantum dalam Kontrak (sebelum PPN); atau
2) 1‰ (satu perseribu) dari Harga Kontrak (sebelum PPN);
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK.
d. Besarnya ganti rugi sebagai akibat Peristiwa Kompensasi yang
dibayar oleh PPK atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar
bunga dari nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat
suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank
Indonesia, sepanjang telah diputuskan oleh lembaga yang
berwenang;
e. Pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan dalam
pembayaran prestasi pekerjaan.
f. Ganti rugi kepada Penyedia dapat mengubah Harga Kontrak
setelah dituangkan dalam adendum kontrak.
g. Pembayaran ganti rugi dilakukan oleh PPK, apabila Penyedia telah
mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data.

69. Hari Kerja 69.1 Orang hari standar atau satu hari orang bekerja adalah 8 (delapan) jam,
terdiri atas 7 (tujuh) jam kerja (efektif) dan 1 (satu) jam istirahat.
69.2 Penyedia tidak diperkenankan melakukan pekerjaan apapun di lokasi
kerja pada waktu yang secara ketentuan peraturan perundang-undangan
dinyatakan sebagai hari libur atau di luar jam kerja normal, kecuali:
a. dinyatakan lain di dalam Kontrak;
b. PPK memberikan izin; atau
c. pekerjaan tidak dapat ditunda, atau untuk
keselamatan/perlindungan masyarakat, dimana Penyedia harus
segera memberitahukan urgensi pekerjaan tersebut kepada
Pengawas Pekerjaan dan PPK.
69.3 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya disimpan oleh
Penyedia. Daftar pembayaran masing-masing pekerja dapat diperiksa
oleh PPK.
69.4 Untuk pekerjaan yang dilakukan di luar hari kerja efektif dan jam kerja
normal harus mengikuti ketentuan Menteri yang membidangi
ketenagakerjaan.
69.5 Pelaksanaan pekerjaan di luar hari kerja efektif dan/atau jam kerja normal
harus diawasi oleh Pengawas Pekerjaan.

70. Perhitungan Akhir 70.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan
setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan berita acara serah
terima pertama pekerjaan telah ditandatangani oleh kedua pihak.
70.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, Penyedia berkewajiban untuk
menyerahkan kepada Pengawas Pekerjaan rincian perhitungan nilai
tagihan terakhir yang jatuh tempo. PPK berdasarkan hasil penelitian
tagihan oleh Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk menerbitkan SPP
untuk pembayaran tagihan angsuran terakhir paling lambat 7 (tujuh) hari
kerja terhitung sejak tagihan dan dokumen penunjang dinyatakan lengkap
dan diterima oleh Pengawas Pekerjaan.

71. Penangguhan 71.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran prestasi
pekerjaan Penyedia jika Penyedia gagal atau lalai memenuhi kewajiban
kontraktualnya, termasuk penyerahan setiap Hasil Pekerjaan sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
27

71.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada Penyedia tentang


penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-alasan yang jelas
mengenai penangguhan tersebut. Penyedia diberi kesempatan untuk
memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.
71.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan proporsi
kegagalan atau kelalaian Penyedia.
71.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran akibat
keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat dilakukan bersamaan
dengan pengenaan denda kepada Penyedia.

G. PENGAWASAN MUTU
72. Pengawasan dan Pemeriksaan PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia. PPK dapat memerintahkan kepada
pihak ketiga untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia.

73. Penilaian Pekerjaan 73.1 PPK dalam Masa Pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan penilaian
Sementara oleh PPK sementara atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia.
73.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan kemajuan
fisik pekerjaan.

74. Pemeriksaan dan Pengujian 74.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap hasil pekerjaan
Cacat Mutu dan memberitahukan Penyedia secara tertulis atas setiap Cacat Mutu
yang ditemukan. PPK atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
Penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu , serta
menguji hasil pekerjaan yang dianggap oleh PPK atau Pengawas
Pekerjaan mengandung Cacat Mutu . Penyedia bertanggung jawab atas
perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak.
74.2 Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk
melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi
Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya cacat mutu
maka Penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian
tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut
dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi

75. Perbaikan Cacat Mutu 75.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan pemberitahuan
Cacat Mutu kepada Penyedia segera setelah ditemukan Cacat Mutu
tersebut. Penyedia bertanggung jawab atas Cacat Mutu selama Masa
Kontrak.
75.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, Penyedia berkewajiban
untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan
dalam pemberitahuan.
75.3 Jika Penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang
ditentukan maka PPK, berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan,
berhak untuk secara langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk
oleh PPK melakukan perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah
menerima klaim PPK secara tertulis berkewajiban untuk mengganti biaya
perbaikan tersebut. PPK dapat memperoleh penggantian biaya dengan
memotong pembayaran atas tagihan Penyedia yang jatuh tempo (jika
ada) atau uang retensi atau pencairan Jaminan Pemeliharaan atau jika
tidak ada maka biaya penggantian akan diperhitungkan sebagai utang
Penyedia kepada PPK yang telah jatuh tempo.
75.4 PPK mengenakan denda keterlambatan untuk setiap keterlambatan
perbaikan Cacat Mutu dan mengenakan Sanksi Daftar Hitam kepada
Penyedia jika tidak melaksanakan perbaikan cacat mutu. Besaran denda
keterlambatan dan jangka waktu perbaikan akibat Cacat Mutu ini
ditentukan dalam SSKK.

76. Kegagalan Bangunan 76.1 Apabila terjadi Kegagalan Bangunan maka PPK dan/atau Penyedia
terhitung sejak Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan bertanggung jawab
atas Kegagalan Bangunan sesuai dengan kesalahan masing-masing

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
28

selama Umur Konstruksi yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih
dari 10 (sepuluh) tahun, dan dalam SSKK agar dicantumkan lama
pertanggungan terhadap Kegagalan Bangunan yang ditetapkan apabila
rencana Umur Konstruksi kurang dari 10 (sepuluh) tahun.
76.2 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan
menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua
bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian,
denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan
biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali
kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim kehilangan atau kerusakan
harta benda, dan cedera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga yang
timbul dari kegagalan bangunan.
76.3 PPK maupun Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara
semua dokumen yang digunakan dan terkait dengan pelaksanaan ini
selama Umur Konstruksi yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih
dari 10 (sepuluh) tahun.

H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
77. Penyelesaian 77.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh
Perselisihan/Sengketa menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau
berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama atau setelah
pelaksanaan pekerjaan ini dengan prinsip dasar musyawarah untuk
mencapai kemufakatan.
77.2 Dalam hal musyawarah para pihak sebagaimana dimaksud pada pasal
77.1 tidak dapat mencapai suatu kemufakatan, maka penyelesaian
perselisihan atau sengketa antara para pihak dalam Kontrak dapat
dilakukan melalui, alternatif penyelesaian sengketa, dewan sengketa
(menggantikan mediasi/konsiliasi), dan/atau arbitrase.
77.3 Penyelesaian perselisihan/sengketa yang dipilih ditetapkan dalam SSKK.

78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan
dengan hak-hak yang terdapat dalam Kontrak.
78.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa
menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Apabila selama Kontrak,
salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
29

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

Pasal
dalam
Ketentuan Data
SSUK

4.1 & 4.2 Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut :

Satuan Kerja PPK :

Nama :

Alamat :

Website :

E-mail :

Faksimili :

Penyedia :

Nama :

Alamat :

E-mail :

Telepon :

Faksimili :

4.2 & 5.1 Wakil Sah Para Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut :
Pihak
Untuk PPK :
Untuk Penyedia :

6.3 & 41.3 & Pencairan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah Kabupaten __________
41.5 Jaminan

27.1 Masa Pelaksanaan Masa Pelaksanaan selama 150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender terhitung sejak Tanggal
Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK.

27.4 Masa Pada Pekerjaan ini Tidak Diberlakukan serah terima sebagian pekerjaan (secara
Pelaksanaan parsial)
untukSerah
Terima Sebagian

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
30

Pekerjaan (Secara
Parsial)

31.8 Masa Masa Pemeliharaan berlaku selama 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender terhitung
Pemeliharaan sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).

31.18 Serah Terima


Sebagian
Pekerjaan

31.21 Masa -
Pemeliharaan
untuk Serah
Terima Sebagian
Pekerjaan (Secara
Parsial)

33.1 Pedoman Gambar ”As built” dan/atau pedoman pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan harus
Pengoperasian diserahkan paling lambat 30 (Tiga Puluh)hari kalender setelah Tanggal Penyerahan Pertama
dan Perawatan/ Pekerjaan.
Pemeliharaan

36.7 Penyesuaian Pada Paket Pekerjaan ini Tidak Diberikan Penyesuaian Harga.
Harga

42.b Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh PPK untuk pembayaran tagihan
Tagihan angsuran adalah 7 (Tujuh)hari kerja terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen
penunjang yang tidak diperselisihkan diterima oleh PPK.

47.(i) Hak dan Hak dan kewajiban Penyedia sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak
Kewajiban Huruf ( C ) Angka (47).
Penyedia

54.1.(d) Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan PPK adalah Mengubah /
Penyedia yang Mengganti Spesifikasi Teknis yang telah tertuang dalam Dokumen Penawaran.
Mensyaratkan
Persetujuan PPK

54.2.(d) Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan Pengawas Pekerjaan adalah
Penyedia yang Menambah / Mengurangi Volume Pekerjaan.
Mensyaratkan
Persetujuan
Pengawas
Pekerjaan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
31

56 Kepemilikan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan
Dokumen dari Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai berikut : Guna Kepentingan
Penelitian/Riset setelah mendapat persetujuan tertulis dari PPK.

63 Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa : Gambar Awal, KAK serta Fasilitas Penunjang lainnya
guna kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

64.1.(h) Peristiwa Termasuk Peristiwa Kompensasi yang dapat diberikan kepada Penyedia adalah apabila
Kompensasi terjadi hal-hal di luar kendali para pihak yang bukan kesalahan penyedia antara lain

1. Pekerjaan Konstruksi ini dapat diberikan Uang Muka Kerja.


68.1.(e) Besaran Uang
2. Uang muka dapat diberikan paling tinggi sebesar 30 % (Tiga Puluh Perseratus)dari Harga
Muka
Kontrak dengan melampirkan perincian penggunaan Uang Muka Kerja serta menyerahkan
Jaminan Uang Muka Kerja.

1. Pembayaran prestasi pekerjaan selanjutnya dilakukan dengan cara : Termin/Angsuran.


68.2.(d) Pembayaran
2. Pembayaran melalui termin tersebut secara bertahap sebanyak 3 (tiga) tahap, sesuai
Prestasi
kemajuan pekerjaan yang dikurangi uang muka secara bertahap dan pembayaran 100%
Pekerjaan
dibayarkan setelah Barang diserahterimakan yang dilengkapi dengan Dokumen
Penunjang lainnya, dengan Perincian sebagai berikut :
i. Termin I sebesar 30 % dari Nilai Kontrak yang dikurangi angsuran sebesar 30% dari
uang muka, apabila progres/bobot pekerjaan minimal sebesar 35% yang dibuktikan
dengan Laporan Kemajuan Pekerjaan yang diketahui oleh Konsultan
Pengawas/Direksi Teknis yang dilengkapi dengan Dokumentasi dan data pendukung
lainnya.
ii. Termin II sebesar 40 % dari Nilai Kontrak yang dikurangi angsuran sebesar 40% dari
uang muka, apabila progres/bobot pekerjaan minimal sebesar 75% yang dibuktikan
dengan Laporan Kemajuan Pekerjaan yang diketahui oleh Konsultan
Pengawas/Direksi Teknis yang dilengkapi dengan Dokumentasi dan data pendukung
lainnya.
iii. Termin III sebesar 30 % dari Nilai Kontrak yang dikurangi angsuran sebesar 30% dari
uang muka, apabila Pekerjaan telah mencapai 100% yang dibuktikan dengan Berita
Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan yang diketahui oleh Konsultan Pengawas/Direksi
Teknis yang dilengkapi dengan Dokumentasi dan data pendukung lainnya.
3. Pembayaran berdasarkan cara tersebut diatas dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut : Termin/Prestasi Kerja di lapangan yang dibuktikan dengan Laporan Kemajuan
Pekerjaan yang dibuat oleh Penyedia dan diketahui oleh Konsultan Pengawas dan
diketahui oleh PPK yang dilengkapi dengan Dokumentasi Pekerjaan.

68.3.(d) Pembayaran Penentuan dan besaran pembayaran untuk bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian
Bahan dan/atau permanen dari pekerjaan utama (material on site), ditetapkan sebagai berikut : -
Peralatan

68.4.(c) Denda akibat Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan untuk setiap hari keterlambatan adalah
Keterlambatan 1/1000 (satu perseribu) dari Harga Kontrak sebelum PPN.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
32

1. Denda keterlambatan akibat Cacat Mutu untuk setiap hari keterlambatan adalah sebesar
75.4 Perbaikan Cacat
1/1000 (satu perseribu) dari biaya perbaikan cacat mutu.
Mutu
2. Jangka waktu perbaikan cacat mutu sesuai dengan perkiraan waktu yang diperlukan untuk
perbaikan dan ditetapkan oleh PPK.

Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki Umur Konstruksi selama 10 (Sepuluh) tahun sejak
76.1 Umur Konstruksi
Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.
dan
Pertanggungan Pertanggungan terhadap Kegagalan Bangunan ditetapkan selama 10 (Sepuluh) tahun sejak
terhadap Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.
Kegagalan
Bangunan

77.4 Penyelesaian Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka para pihak sepakat menyelesaikan
Perselisihan/Sengk perselisihan/sengketa melalui Proses Non Litigasi yaitu : Mediasi, Konsiliasi, Arbitrase (UU
eta No. 2 Tahun 2017 Pasal 88) dan/atau apabila tidak terjadi kesepakatan, maka melalui LPS
LKPP. (Peraturan LKPP Nomor 18 Tahun 2018).

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
33

Adapun Perincian Termin/Angsuran Pembayaran sebagai berikut :

Nilai Kontrak Rp.

Uang Muka 30% 30% x Rp -


=

Termin I (30%) 30% x Rp -


=

Pengembalian Uang Muka 30% x Rp -


=

Jumlah Termin 1 Rp -

Termin II (40%) 40% x Rp -


=

Pengembalian Uang Muka 40% x Rp -


=

Jumlah Termin 2 Rp -

Termin III (30%) 30% x Rp -


=

Pengembalian Uang Muka 30% x Rp -


=

Jumlah Termin 3 Rp -

Hasil Akhir / Nilai Kontrak Rp -

Sentani, ......................................... 2019

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama


Pejabat Penandatangan Kontrak Penyedia
__________ __________
[tanda tangan dan cap ] [tanda tangan dan cap]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN JEMBATAN 34

SURAT PERJANJIAN
(Jenis Kontrak GabunganLumsum dan HargaSatuan)

Untuk melaksanakan

Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Jembatan


Nomor : …………………

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut "Kontrak")


dibuat dan ditandatangani di ……………….
padahari________tanggal___bulan__________tahun__________antara :
1. ………………..,selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan
atas DINAS ……………, yang berkedudukan di …………………., berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Dinas ………….. No. ………,
tanggal__________selanjutnya disebut"PPK" dan
2. ……………,Direktur, yang bertindak untuk dan atasnama CV. ……….., yang
berkedudukan di Jl. ………., berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar No.
____ tanggal__________ , selanjutnya disebut Penyedia

MENGINGAT BAHWA :
1. PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi
sebagaimana diterangkan dalam Syarat- SyaratUmum Kontrak yang terlampir
dalam Kontrak ini (selanjutnyadisebut "Pekerjaan Konstruksi");
2. Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian
profesional, personil, dan sumber daya teknis, sertatelah menyetujui untuk
menyediakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan dalam Kontrak ini;
3. PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani
Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
4. PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
35

masing-masing pihak:
1. telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;

2. menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;

3. telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;

4. telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan


mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
hal-hal sebagai berikut:

1. Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesarRp …………
(………………………………..).
2. Pembayaran pencairan Dana dilakukan melalui Nomor Rekening C V. ………. pada
PT. BANK ……….. Nomor Rekening …………….
3. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memilikiarti dan makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
4. dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini:
a. adendum Surat Perjanjian (apabilaada);

b. pokokperjanjian;

c. suratpenawaran, besertapenawaranharga;

d. syarat-syaratkhususkontrak;
e. syarat-syaratumumkontrak;

f. spesifikasikhusus;

g. spesifikasiumum;

h. gambar-gambar;

i. daftarkuantitas dan harga (apabilaada); dan

j. dokumenlainnyaseperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
36

4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen
yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;

5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang
meliputi khususnya:

a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:


1. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
Kontrak;
4. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak
yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga
yang telah ditentukan dalam Kontrak;
2. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
5. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan
penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen
maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan
perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
6. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
7. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam Kontrak;

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
37

8. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi


lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan, dengan
tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani


Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.

Untuk dan Untuk dan atasnama


atasnama PPK Penyedia Badan Usaha
……………………….

………………….. …………………
NIP. ………………. Direktur

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
38

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

A. KETENTUAN UMUM
1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak selanjutnya disebut SSUK harus mempunyai arti atau
tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut.
1.1 Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang selanjutnya
disingkat APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan
melalui audit, reviu, pemantauan, evaluasi, dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi Pemerintah.
1.2 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian
pekerjaan utama atau bagian pekerjaan bukan utama yang
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen
Pemilihan yang pelaksanaannya diserahkan kepada
Penyedia lain (subpenyedia) dan disetujui terlebih dahulu
oleh PPK.

1.3 Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga adalah daftar


kuantitas/keluaran yang telah diisi harga satuan
kuantitas/keluaran sesuai ketentuan pemberlakuannya dan
jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari
penawaran.

1.4 Direksi Lapangan adalah tenaga/tim pendukung yang


dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu) orang
atau lebih, untuk mengelola administrasi Kontrak dan
mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

1.5 Harga Kontrak adalah total harga pelaksanaan pekerjaan


yang tercantum dalam Kontrak.

1.6 Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS


adalah perkiraan harga barang/jasa yang ditetapkan oleh
PPK.

1.7 Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya disingkat HSP


adalah harga satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan
tertentu.

1.8 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah kerangka waktu


yang sudah terinci berdasarkan Masa Pelaksanaan, setelah
dilaksanakan pemeriksaan lapangan bersama dan disepakati
dalam rapat persiapan pelaksanaan Kontrak.

1.9 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar


kehendak para pihak dalam Kontrak dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

1.10 Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan keruntuhan


bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan setelah
penyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
39

1.11 Kerja Sama Operasi yang selanjutnya disingkat KSO


adalah kerja sama usaha antar Penyedia yang masing- masing
pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang
jelas berdasarkan perjanjian tertulis.

1.12 Kontrak Kerja Konstruksi selanjutnya disebut Kontrak


adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan
hukum antara PPK dengan Penyedia dalam pelaksanaan
jasa konsultansi konstruksi atau pekerjaan konstruksi.

1.13 Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan adalah


Kontrak yang merupakan gabungan lumsum dan harga
satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang diperjanjikan.

1.14 Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan APBN


yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang
memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian
kewenangan dan tanggung jawab Penggunaan Anggaran
pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan.

1.15 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak


ini terhitung sejak tanggal penandatanganan Kontrak
sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

1.16 Masa Pelaksanaan adalah jangka waktu untuk


melaksanakan seluruh pekerjaan terhitung sejak Tanggal
Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan Pertama
Pekerjaan.

1.17 Masa Pemeliharaan adalah jangka waktu untuk


melaksanakan kewajiban pemeliharaan oleh Penyedia,
terhitung sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan
sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

1.18 Mata Pembayaran Utama adalah mata pembayaran yang


pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal
80% (delapan puluh persen) dari seluruh nilai pekerjaan,
dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya
terbesar.

1.19 Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah metode yang


menggambarkan penguasaan penyelesaian pekerjaan yang
sistematis dari awal sampai akhir meliputi tahapan/urutan
pekerjaan utama dan uraian/cara kerja dari masing-masing
jenis kegiatan pekerjaan utama yang dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis.

1.20 Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya


disingkat PPHP adalah tim yang bertugas memeriksa
administrasi hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa.
1.21 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK
adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk
mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
40

1.22 Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian


kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali
suatu bangunan.

1.23 Pekerjaan Utama adalah jenis pekerjaan yang secara


langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu
konstruksi sesuai peruntukannya yang ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan.

1.24 Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau badan


usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan
badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau
melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara
Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama
melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam
berbagai bidang ekonomi.

1.25 Pengawas Pekerjaan atau Direksi Teknis adalah tim


pendukung yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK yang bertugas
untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

1.26 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA


adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran Kementerian Negara/Lembaga.

1.27 Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan


barang/jasa berdasarkan Kontrak.

1.28 Personel Manajerial adalah tenaga ahli atau tenaga teknis


yang ditempatkan sesuai penugasan pada organisasi
pelaksanaan pekerjaan.

1.29 Sanksi Daftar Hitam adalah sanksi yang diberikan kepada


Peserta pemilihan/Penyedia berupa larangan mengikuti
Pengadaan Barang/Jasa di seluruh Kementerian/Lembaga
dalam jangka waktu tertentu.

1.30 Subpenyedia adalah Penyedia yang mengadakan


perjanjian kerja tertulis dengan Penyedia penanggung
jawab Kontrak, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan
(subkontrak).

1.31 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah


jaminan tertulis yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan
Asuransi/lembaga keuangan khusus yang menjalankan
usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk
mendorong ekspor Indonesia/Konsorsium Perusahaan
Asuransi Umum/Konsorsium Lembaga
Penjaminan/Konsorsium Perusahaan Penjaminan sesuai
dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
41

1.32 Surat Perintah Mulai Kerja yang selanjutnya disingkat


SPMK adalah surat yang diterbitkan oleh PPK kepada
Penyedia untuk memulai melaksanakan pekerjaan.

1.33 Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal yang dinyatakan


pada SPMK yang diterbitkan oleh PPK untuk memulai
melaksanakan pekerjaan.

1.34 Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan adalah tanggal


serah terima pertama pekerjaan selesai (Provisional Hand
Over/PHO) dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima
Pertama Pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

1.35 Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan adalah tanggal


serah terima akhir pekerjaan selesai (Final Hand
Over/FHO) dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima
Akhir Pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

1.36 Tenaga Kerja Konstruksi adalah tenaga kerja yang bekerja


di sektor konstruksi yang meliputi ahli, teknisi atau analis,
dan operator.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan


Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi
berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan Hukum 3.1 Bahasa Kontrak harus dalam bahasa Indonesia.
3.2 Dalam hal Kontrak dilakukan dengan pihak asing harus
dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam hal
terjadi perselisihan dengan pihak asing digunakan Kontrak
dalam bahasa Indonesia.
3.3 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di
Indonesia.

4. Korespondensi 4.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail


dan/atau faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang
tercantum dalam SSKK.

4.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan


berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam
Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika
telah disampaikan secara langsung kepada Wakil Sah Para
Pihak dalam SSKK, atau jika disampaikan melalui surat
tercatat dan/atau faksimili ditujukan ke alamat yang
tercantum dalam SSKK.
5. Wakil Sah Para Pihak 5.1 Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk
dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh
PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh
Wakil Sah Para Pihak atau pejabat yang disebutkan dalam
SSKK.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
42

5.2 Kewenangan Wakil Sah Para Pihak diatur dalam Surat


Keputusan dari Para Pihak dan harus disampaikan kepada
masing-masing pihak.

5.3 Direksi Lapangan yang ditunjuk menjadi Wakil Sah PPK


memiliki tugas :
a. melaksanakan pendelegasian sesuai dengan
pelimpahan dari PPK;
b. mengelola administrasi kontrak; dan
c. mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

6. Larangan Korupsi, 6.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para


Kolusi dan Nepotisme pihak dilarang untuk :
(KKN), a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk
Penyalahgunaan memberi atau menerima hadiah atau imbalan berupa
Wewenang serta apa saja atau melakukan tindakan lainnya untuk
Penipuan mempengaruhi siapapun yang diketahui atau patut
dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
b. mendorong terjadinya persaingan tidak sehat; dan/atau
c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar
dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan
untuk penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini.
6.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan termasuk
semua anggota KSO (apabila berbentuk KSO) dan
subpenyedianya (jika ada) tidak pernah dan tidak akan
melakukan tindakan yang dilarang pada pasal 6.1 di atas.
6.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan
larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi
administratif oleh PPK sebagai berikut:
a. pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK;
c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau
Jaminan Uang Muka dicairkan dan disetorkan
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK; dan
d. pengenaan Sanksi Daftar Hitam.
[catatan: pengenaan Sanksi Daftar Hitam ditetapkan oleh
PA/KPA atas usulan PPK.
PA/KPA menyampaikan dokumen penetapan Sanksi Daftar
Hitam kepada:
1) Penyedia yang dikenakan Sanksi Daftar Hitam; dan
2) unit kerja yang melaksanakan fungsi layanan
pengadaan secara elektronik, untuk ditayangkan
dalam Daftar Hitam Nasional]

6.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK


kepada PA/KPA.
6.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan
sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

7. Asal Material/Bahan 7.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang


terdiri dari rincian komponen dalam negeri dan komponen
impor.
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
43

7.2 Asal material/bahan merupakan tempat material/bahan


diperoleh, antara lain tempat material/bahan ditambang,
tumbuh, atau diproduksi.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang


akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
ini berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Tenaga Kerja Konstruksi


yang bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua pajak,
bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan
perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran
perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Harga Kontrak.

10. Pengalihan Seluruh 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal
Kontrak pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan
(merger) maupun akibat lainnya.
10.2 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan
sepihak oleh PPK dan Penyedia dikenakan sanksi
sebagaimana diatur dalam pasal 41.2.

11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu pihak terhadap pelanggaran
ketentuan tertentu Kontrak oleh pihak yang lain maka pengabaian
tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-menerus selama
Masa Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap
pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat
mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani
oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian.

12. Penyedia Mandiri Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh
terhadap Tenaga Kerja Konstruksi dan subpenyedianya (jika ada)
serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.
13. KSO KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut
dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama KSO dalam
pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan
Kontrak ini.
14. Pengawasan 14.1 PPK menetapkan Pengawas Pekerjaan (Direksi Teknis)
Pelaksanaan untuk melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan
Pekerjaan sesuai Kontrak ini. Pengawas Pekerjaan dapat berasal dari
personel PPK atau Penyedia Jasa Pengawasan (Konsultan
Pengawas).

14.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan


bertindak profesional. Jika tercantum dalam SSKK,
Pengawas Pekerjaan yang berasal dari Personel PPK dapat
bertindak sebagai Wakil Sah PPK.

15. Tugas dan Wewenang 15.1 Semua gambar dan rencana kerja yang digunakan dalam
Pengawas Pekerjaan pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak, untuk pekerjaan
permanen maupun pekerjaan sementara harus mendapatkan
persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
44

15.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih


dahulu ada pekerjaan sementara yang tidak tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga di dalam Kontrak maka
Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan spesifikasi dan
gambar usulan pekerjaan sementara tersebut untuk
mendapatkan pernyataan tidak berkeberatan (no objection)
untuk dilaksanakan dari Pengawas Pekerjaan.
Pernyataan tidak berkeberatan atas rencana pekerjaan
sementara ini tidak melepaskan Penyedia dari tanggung
jawabnya sesuai Kontrak.

15.3 Pengawas Pekerjaan melaksanakan tugas dan wewenang


paling sedikit meliputi:
a. mengevaluasi dan menyetujui rencana mutu pekerjaan
konstruksi Penyedia Jasa pelaksana konstruksi;
b. memberikan ijin dimulainya setiap tahapan pekerjaan;
c. memeriksa dan menyetujui kemajuan pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan ketentuan dalam
Kontrak;
d. memeriksa dan menilai mutu dan keselamatan
konstruksi terhadap hasil akhir pekerjaan;
e. menghentikan setiap pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan;
f. bertanggungjawab terhadap hasil pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi sesuai tugas dan
tanggungjawabnya;
g. memberikan laporan secara periodik kepada PPK
sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.

15.4 Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua


perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan
kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini.

16. Penemuan-penemuan Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak
yang berwenang semua penemuan benda/barang yang mempunyai
nilai sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang
menurut peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara.

17. Akses ke Lokasi Kerja 17.1 Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil
Sah PPK, Pengawas Pekerjaan dan/atau pihak yang mendapat
izin dari PPK ke lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana
pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.
17.2 Penyedia harus dianggap telah menerima kelayakan dan
ketersediaan jalur akses menuju lapangan. Penyedia harus
berupaya menjaga setiap jalan atau jembatan dari
kerusakan akibat penggunaan/lalu lintas Penyedia atau akibat
personel Penyedia. Kecuali ditentukan lain maka:
a. Penyedia harus bertanggung jawab atas pemeliharaan
yang mungkin diperlukan akibat penggunaan jalur
akses;
b. Penyedia harus menyediakan rambu atau petunjuk
sepanjang jalur akses, dan mendapatkan perizinan yang
mungkin disyaratkan oleh otoritas terkait untuk
penggunaan jalur, rambu, dan petunjuk;

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
45

c. biaya karena ketidaklayakan atau tidak tersedianya jalur


akses untuk digunakan oleh Penyedia, harus ditanggung
Penyedia; dan

d. PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang mungkin


timbul akibat penggunaan jalur akses.

17.3 PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang mungkin


timbul selain penggunaan jalur akses tersebut.

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK


18. Masa Kontrak ini berlaku efektif sejak penandatanganan Surat
Pelaksanaan Perjanjian oleh Para Pihak sampai dengan Tanggal Penyerahan
Kontrak Akhir Pekerjaan dan hak dan kewajiban Para Pihak yang terdapat
dalam Kontrak sudah terpenuhi.

B1. Pelaksanaan
Pekerjaan 19.1 Sebelum penyerahan lokasi kerja dilakukan peninjauan
19. Penyerahan lapangan bersama oleh para pihak.
Lokasi
Kerja 19.2 PPK berkewajiban untuk menyerahkan lokasi kerja sesuai
dengan kebutuhan Penyedia yang tercantum dalam rencana
kerja yang telah disepakati oleh para pihak dalam Rapat
Persiapan Penandatanganan Kontrak, untuk melaksanakan
pekerjaan tanpa ada hambatan kepada Penyedia sebelum
SPMK diterbitkan.

19.3 Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam Berita


Acara Penyerahan Lokasi Kerja.

19.4 Jika dalam peninjauan lapangan bersama ditemukan hal-hal


yang dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka
perubahan tersebut harus dituangkan dalam adendum
Kontrak.

19.5 Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi kerja sesuai


kebutuhan Penyedia yang tercantum dalam rencana kerja
(sesuai pasal 19.2) untuk melaksanakan pekerjaan dan
terbukti merupakan suatu hambatan, maka kondisi ini
ditetapkan sebagai Peristiwa Kompensasi.

20. Surat Perintah 20.1 PPK menerbitkan SPMK paling lambat 14 (empat belas)
Mulai hari kerja sejak tanggal penandatanganan Kontrak atau 14
Kerja (SPMK) (empat belas) hari kerja sejak penyerahan lokasi kerja
pertama kali.
20.2 Dalam SPMK dicantumkan seluruh lingkup pekerjaan dan
Tanggal Mulai Kerja.

21. Rencana Mutu 21.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan


Pekerjaan menyerahkan RMPK sebagai penjaminan dan pengendalian
Konstruksi mutu pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan
(RMPK) pelaksanaan Kontrak, kemudian dibahas dan disetujui oleh
PPK.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
46

21.2 RMPK disusun paling sedikit berisi:


a. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (Method Statement );
b. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian/ Inspection and
Test Plan (ITP);
c. Pengendalian Subpenyedia dan Pemasok.

21.3 Penyedia wajib menerapkan dan mengendalikan


pelaksanaan RMPK secara konsisten untuk mencapai mutu
yang dipersyaratkan pada pelaksanaan pekerjaan ini.

21.4 RMPK dapat direvisi sesuai dengan kondisi pekerjaan.

21.5 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RMPK jika


terjadi Adendum Kontrak dan/atau Peristiwa Kompensasi.

21.6 Pemutakhiran RMPK harus menunjukkan perkembangan


kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap
penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap
urutan pekerjaan. Pemutakhiran RMPK harus mendapatkan
persetujuan PPK.

21.7 Persetujuan PPK terhadap RMPK tidak mengubah


kewajiban kontraktual Penyedia.
22. Rencana Keselamatan 22.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan
Konstruksi (RKK) menyerahkan RKK pada saat rapat persiapan pelaksanaan
Kontrak, kemudian pelaksanaan RKK dibahas dan disetujui
oleh PPK.

22.2 Para Pihak wajib menerapkan dan mengendalikan


pelaksanaan RKK secara konsisten.

22.3 RKK menjadi bagian dari Dokumen Kontrak.

22.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RKK sesuai


dengan kondisi pekerjaan, jika terjadi perubahan maka
dituangkan dalam adendum Kontrak.

22.5 Pemutakhiran RKK harus mendapat persetujuan PPK.

22.6 Persetujuan PPK terhadap pelaksanaan RKK tidak


mengubah kewajiban kontraktual Penyedia.

23. Rapat Persiapan 23.1 Paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak diterbitkannya
Pelaksanaan Kontrak SPMK dan sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama
dengan Penyedia, unsur perancangan, dan unsur pengawasan,
harus sudah menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan
kontrak.

23.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat


persiapan pelaksanaan kontrak meliputi:
a. RMPK;
b. pelaksanaan RKK;
c. organisasi kerja;

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
47

d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;


e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti uraian
tentang metode kerja yang memperhatikan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi
peralatan dan Tenaga Kerja Konstruksi;
g. penyusunan rencana pengukuran/pemeriksaan
bersama; dan
h. hal-hal lain yang dianggap perlu.

23.3 Hasil rapat persiapan pelaksanaan Kontrak dituangkan


dalam Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak.

24. Mobilisasi 24.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan
SPMK, atau sesuai kebutuhan dan rencana kerja.

24.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan,yaitu


:
a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan, termasuk
instalasi alat;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah,
gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan
sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan Tenaga Kerja Konstruksi.

24.3 Mobilisasi peralatan dan Tenaga Kerja Konstruksi dapat


dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
25. Pengukuran / 25.1 Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK dan Pengawas
Pemeriksaan Bersama Pekerjaan bersama-sama dengan Penyedia melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail terhadap kondisi lokasi
pekerjaan untuk setiap rencana mata pembayaran, Tenaga
Kerja Konstruksi, dan Peralatan Utama (Mutual Check
0%).

25.2 Pada tahapan pengukuran/pemeriksaan bersama, PA/KPA


telah membentuk Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

25.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara.


Apabila dalam pengukuran/pemeriksaan bersama
mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus
dituangkan dalam adendum Kontrak.

25.4 Tenaga Kerja Konstruksi dan/atau Peralatan Utama yang


sesuai dengan persyaratan Kontrak dapat segera dimobilisasi.

25.5 Tindak lanjut hasil pemeriksaan bersama Tenaga Kerja


Konstruksi dan/atau Peralatan Utama mengikuti ketentuan
pasal 65 dan 66.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
48

26. Penggunaan 26.1 Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedia berkewajiban


Produksi mengutamakan material/bahan produksi dalam negeri dan
Dalam Negeri tenaga kerja Indonesia untuk pekerjaan yang dilaksanakan
di Indonesia sesuai dengan yang disampaikan pada saat
penawaran.
26.2 Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, bahan baku,
Tenaga Kerja Konstruksi, dan perangkat lunak yang
digunakan mengacu kepada dokumen:
a. formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen
Dalam Negeri (TKDN), untuk Penyedia yang
mendapat preferensi harga; dan
b. daftar barang yang diimpor, untuk barang yang
diimpor.

26.3 Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ditemukan


ketidaksesuaian dengan dokumen pada pasal 26.2, maka akan
dikenakan sanksi sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.

B2. Pengendalian Waktu


27. Masa Pelaksanaan 27.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, Penyedia
berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada
Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan RMPK, serta menyelesaikan pekerjaan paling
lambat selama Masa Pelaksanaan yang dinyatakan dalam
SSKK.
27.2 Apabila Penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan sesuai Masa Pelaksanaan karena di luar
pengendaliannya yang dapat dibuktikan demikian, dan
Penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK,
dengan disertai bukti-bukti yang dapat disetujui PPK, maka
PPK dapat memberlakukan Peristiwa Kompensasi dan
melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas Penyedia
dengan membuat adendum Kontrak.
27.3 Jika pekerjaan tidak selesai sesuai Masa Pelaksanaan bukan
akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau
karena kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia
dikenakan denda.
27.4 Apabila diberlakukan serah terima sebagian pekerjaan
(secara parsial), Masa Pelaksanaan dibuat berdasarkan
bagian pekerjaan tersebut sesuai dengan SSKK.
27.5 Bagian pekerjaan pada pasal 27.4 adalah bagian pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan.

28. Penundaan Oleh Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis


Pegawas Pekerjaan Penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap perintah
penundaan ini harus segera ditembuskan kepada PPK.

29. Rapat Pemantauan 29.1 Pengawas Pekerjaan atau Penyedia dapat


menyelenggarakan rapat pemantauan, dan meminta satu
sama lain untuk menghadiri rapat tersebut. Rapat

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
49

pemantauan diselenggarakan untuk membahas


perkembangan pekerjaan dan perencanaan atas sisa
pekerjaan serta untuk menindaklanjuti peringatan dini.

29.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas


Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan rekamannya
diserahkan kepada PPK dan pihak-pihak yang menghadiri
rapat.

29.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan,


Pengawas Pekerjaan dapat memutuskan baik dalam rapat
atau setelah rapat melalui pernyataan tertulis kepada semua
pihak yang menghadiri rapat.

30. Peringatan Dini 30.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini


mungkin Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau kondisi
tertentu yang dapat mempengaruhi mutu pekerjaan,
menaikkan Harga Kontrak atau menunda penyelesaian
pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
Penyedia untuk menyampaikan secara tertulis perkiraan
dampak peristiwa atau kondisi tersebut di atas terhadap
Harga Kontrak dan Masa Pelaksanaan. Pernyataan
perkiraan ini harus sesegera mungkin disampaikan oleh
Penyedia.

30.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan Pengawas


Pekerjaan untuk mencegah atau mengurangi dampak
peristiwa atau kondisi tersebut.

B3. Penyelesaian Kontrak


31. Serah Terima 31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), sesuai
Pekerjaan dengan ketentuan yang tertuang dalam Kontrak, Penyedia
mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk
serah terima pertama pekerjaan.

31.2 PPK memerintahkan Pengawas Pekerjaan untuk melakukan


pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan.

31.3 Pemeriksaan dilakukan terhadap kesesuaian hasil pekerjaan


terhadap kriteria/spesifikasi yang tercantum dalam
Kontrak.

31.4 Hasil pemeriksaan dari Pengawas Pekerjaan disampaikan


kepada PPK, apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan
tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak
dan/atau cacat hasil pekerjaan, PPK memerintahkan
Penyedia untuk memperbaiki dan/atau melengkapi
kekurangan pekerjaan.

31.5 Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan telah sesuai dengan


ketentuan yang tercantum dalam Kontrak maka PPK dan
Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima
Pertama Pekerjaan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
50

31.6 Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima


persen) dari Harga Kontrak, sedangkan yang 5% (lima
persen) merupakan retensi selama masa pemeliharaan, atau
pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus persen) dari
Harga Kontrak dan Penyedia harus menyerahkan Jaminan
Pemeliharaan sebesar 5% (lima persen) dari Harga
Kontrak.
31.7 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama Masa
Pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat
penyerahan pertama pekerjaan.

31.8 Masa Pemeliharaan paling singkat untuk pekerjaan permanen


selama 6 (enam) bulan, sedangkan untuk pekerjaan semi
permanen selama 3 (tiga) bulan dan dapat melampaui
Tahun Anggaran. Lamanya Masa Pemeliharaan ditetapkan
dalam SSKK.

31.9 Setelah Masa Pemeliharaan berakhir, Penyedia mengajukan


permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan
akhir pekerjaan.

31.10 Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan, Penyedia telah


melaksanakan semua kewajibannya selama Masa
Pemeliharaan dengan baik dan telah sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Kontrak maka PPK dan
Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima
Akhir Pekerjaan.

31.11 PPK wajib melakukan pembayaran sisa Harga Kontrak


yang belum dibayar atau mengembalikan Jaminan
Pemeliharaan.

31.12 Apabila Penyedia tidak melaksanakan kewajiban


pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka Kontrak dapat
diputuskan sepihak oleh PPK dan Penyedia dikenakan
sanksi sebagaimana diatur dalam pasal 41.4.

31.13 Setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima Akhir


Pekerjaan, PPK menyerahkan hasil pekerjaan kepada
PA/KPA.
31.14 PA/KPA meminta PPHP untuk melakukan pemeriksaan
administratif terhadap hasil pekerjaan yang
diserahterimakan.

31.15 PPHP melakukan pemeriksaan administratif proses


pengadaan barang/jasa sejak perencanaan pengadaan
sampai dengan serah terima hasil pekerjaan, meliputi
dokumen program/penganggaran, surat penetapan PPK,
dokumen perencanaan pengadaan, RUP/SIRUP, dokumen
persiapan pengadaan, dokumen pemilihan Penyedia,
dokumen Kontrak dan perubahannya serta
pengendaliannya, dan dokumen serah terima hasil
pekerjaan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
51

31.16 Apabila hasil pemeriksaan administrasi ditemukan


ketidaksesuaian/kekurangan, PPHP melalui PA/KPA
memerintahkan PPK untuk memperbaiki dan/atau
melengkapi kekurangan dokumen administratif.

31.17 Hasil pemeriksaan administratif dituangkan dalam Berita


Acara.

31.18 Serah terima pekerjaan dapat dilakukan perbagian


pekerjaan (secara parsial) yang ketentuannya ditetapkan
dalam SSKK.

31.19 Bagian pekerjaan yang dapat dilakukan serah terima


pekerjaan sebagian atau secara parsial yaitu:
a. bagian pekerjaan yang tidak tergantung satu sama
lain; dan
b. bagian pekerjaan yang fungsinya tidak terkait satu
sama lain dalam pencapaian kinerja pekerjaan.

31.20 Dalam hal dilakukan serah terima pekerjaan secara parsial,


maka cara pembayaran, ketentuan denda dan kewajiban
pemeliharaan tersebut di atas disesuaikan.

31.21 Kewajiban pemeliharaan diperhitungkan setelah serah


terima pertama pekerjaan untuk bagian pekerjaan (PHO
parsial) tersebut dilaksanakan sampai Masa Pemeliharaan
bagian pekerjaan tersebut berakhir sebagaimana yang
tercantum dalam SSKK.

31.22 Serah terima pertama pekerjaan untuk bagian pekerjaan


(PHO parsial) dituangkan dalam Berita Acara.

32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka
waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan
selesai/pengakhiran pekerjaan.

33. Pedoman 33.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK


Pengoperasian dan tentang pedoman pengoperasian dan
Perawatan / perawatan/pemeliharaan sesuai dengan SSKK.
Pemeliharaan
33.2 Apabila Penyedia tidak memberikan pedoman
pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan, PPK berhak
menahan uang retensi atau Jaminan Pemeliharaan.

B4. Adendum
34. Perubahan Kontrak 34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum
Kontrak.
34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui
oleh para pihak, yang diakibatkan beberapa hal berikut
meliputi:
a. perubahan pekerjaan;
b. perubahan Harga Kontrak;
c. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
52

Masa Pelaksanaan;
d. perubahan Kontrak yang disebabkan masalah
administrasi.
34.3 Untuk kepentingan perubahan Kontrak, PPK dapat
meminta pertimbangan dari Pengawas Pekerjaan dan
Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.
35. Perubahan Pekerjaan 35.1 Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada
saat pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis
yang ditentukan dalam dokumen Kontrak, PPK bersama
Penyedia dapat melakukan perubahan pekerjaan, yang
meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum
dalam Kontrak;
b. menambah dan/atau mengurangi jenis
kegiatan/pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar
pekerjaan; dan/atau
d. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.

35.2 Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi lapangan seperti


yang dimaksud pada pasal 35.1 namun ada perintah
perubahan dari PPK, PPK bersama Penyedia dapat
menyepakati perubahan pekerjaan yang meliputi:
a. menambah dan/atau mengurangi jenis
kegiatan/pekerjaan;
b. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar
pekerjaan; dan/atau
c. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan

35.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara


tertulis kepada Penyedia kemudian dilanjutkan dengan
negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada
ketentuan yang tercantum dalam Kontrak awal.
35.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara
sebagai dasar penyusunan adendum Kontrak.
35.5 Dalam hal perubahan pekerjaan sebagaimana dimaksud
pada pasal 35.1 dan 35.2 mengakibatkan penambahan
Harga Kontrak, perubahan Kontrak dilaksanakan dengan
ketentuan penambahan Harga Kontrak akhir tidak melebihi
10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum dalam
Kontrak awal dan tersedianya anggaran.
35.6 Ketentuan pasal 35.1 huruf a tidak berlaku untuk bagian
pekerjaan lumsum.

36. Perubahan Harga 36.1 Perubahan Harga Kontrak dapat diakibatkan oleh:
a. perubahan pekerjaan;
b. penyesuaian harga; dan/atau
c. Peristiwa Kompensasi.
36.2 Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan
dilaksanakan berubah akibat perubahan pekerjaan lebih

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
53

dari 10% (sepuluh persen) dari kuantitas awal, maka


pembayaran volume selanjutnya dengan menggunakan
harga satuan yang disesuaikan dengan negosiasi.

36.3 Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat harga satuan


timpang, maka harga satuan timpang tersebut hanya
berlaku untuk kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan. Untuk kuantitas pekerjaan tambahan
digunakan harga satuan berdasarkan hasil negosiasi.

36.4 Apabila ada daftar mata pembayaran yang masuk kategori


harga satuan timpang, maka dicantumkan dalam Lampiran
A SSKK.

36.5 Apabila terdapat perubahan pekerjaan, maka penentuan


harga baru dilakukan dengan negosiasi.

36.6 Ketentuan penggunaan rumusan penyesuaian harga adalah


sebagai berikut:
a) harga yang tercantum dalam Kontrak dapat berubah akibat
adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
b) penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun
Jamak dengan yang masa pelaksanaannya lebih dari 18
(delapan belas) bulan;
c) penyesuaian harga satuan diberlakukan mulai bulan ke-
13 (tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan;
d) penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh
kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen
keuntungan, biaya tidak langsung (overhead cost) dan
harga satuan timpang sebagaimana tercantum dalam
penawaran;
e) penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam Kontrak
awal/adendum Kontrak;
f) penyesuaian harga satuan bagi komponen pekerjaan
yang berasal dari luar negeri, menggunakan indeks
penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut;
g) jenis pekerjaan baru dengan harga satuan baru sebagai
akibat adanya adendum Kontrak dapat diberikan
penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak
adendum Kontrak tersebut ditandatangani;
h) indeks yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak
terlambat disebabkan oleh kesalahan Penyedia adalah
indeks terendah antara jadwal Kontrak dan realisasi
pekerjaan;
i) jenis pekerjaan yang lebih cepat pelaksanaannya
diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan indeks harga
pada saat pelaksanaan.

36.7 Ketentuan lebih lanjut terkait penyesuaian harga diatur


dalam SSKK.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
54

36.8 Ketentuan ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi mengacu


pada pasal Peristiwa Kompensasi.

36.9 Ketentuan pasal 36.1 huruf b tidak berlaku untuk bagian


pekerjaan lumsum.

36.10 Ketentuan pasal 36.2 dan 36.3 hanya berlaku untuk bagian
pekerjaan harga satuan.

37. Perubahan Jadwal 37.1 Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dapat diakibatkan
Pelaksanaan oleh:
Pekerjaan dan/atau a. perubahan pekerjaan;
Masa Pelaksanaan b. perpanjangan Masa Pelaksanaan; dan/atau
c. Peristiwa Kompensasi.
37.2 Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK
atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal
sebagai berikut:
a. perubahan pekerjaan;
b. Peristiwa Kompensasi; dan/atau
c. Keadaan Kahar.
37.3 Masa Pelaksanaan dapat diperpanjang paling kurang sama
dengan waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar
atau waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
akibat dari ketentuan pada pasal 37.2 huruf a atau b

37.4 PPK dapat menyetujui perpanjangan Masa Pelaksanaan


atas Kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan
tertulis yang diajukan oleh Penyedia dalam jangka waktu
sesuai pertimbangan yang wajar setelah Penyedia meminta
perpanjangan. Jika Penyedia lalai untuk memberikan
peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat bekerja
sama untuk mencegah keterlambatan sesegera mungkin,
maka keterlambatan seperti ini tidak dapat dijadikan alasan
untuk memperpanjang Masa Pelaksanaan.

37.5 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan dan


Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak harus telah
menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan untuk berapa
lama,

37.6 Persetujuan perubahan jadwal pelaksanaan dan/atau


perpanjangan Masa Pelaksanaan dituangkan dalam Adendum
Kontrak.

37.7 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian


pekerjaan akan melampaui Masa Pelaksanaan maka
Penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Masa
Pelaksanaan berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Masa
Pelaksanaan secara tertulis. Perpanjangan Masa
Pelaksanaan harus dilakukan melalui adendum Kontrak.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
55

B4. Penyelesaian Kontrak


38. Keadaan Kahar 38.1 Contoh Keadaan Kahar tidak terbatas pada: bencana alam,
bencana non alam, bencana sosial, pemogokan, kebakaran,
kondisi cuaca ekstrem, dan gangguan industri lainnya.
38.2 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan
yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.

38.3 Dalam hal terjadi keadaan kahar, PPK atau Penyedia


memberitahukan tentang terjadinya Keadaan Kahar kepada
salah satu pihak secara tertulis dalam waktu paling lambat
14 (empat belas) hari kalender sejak menyadari atau
seharusnya menyadari atas kejadian atau terjadinya
Keadaan Kahar, dengan menyertakan bukti serta hasil
identifikasi kewajiban dan kinerja pelaksanaan yang
terhambat dan/atau akan terhambat akibat Keadaan Kahar
tersebut.

38.4 Bukti Keadaan Kahar dapat berupa :


a. pernyataan yang diterbitkan oleh pihak/instansi yang
berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan/atau
b. foto/video dokumentasi Keadaan Kahar yang telah
diverifikasi kebenarannya.

38.5 PPK meminta Pengawas Pekerjaan untuk melakukan


penelitian terhadap penyampaian pemberitahuan Keadaan
Kahar dan bukti sebagaimana dimaksud pada pasal 38.4.

38.6 Dalam Keadaan Kahar, kegagalan salah satu Pihak untuk


memenuhi kewajibannya yang ditentukan dalam Kontrak
bukan merupakan cidera janji atau wanprestasi apabila
telah dilakukan sesuai pada pasal 38.3. Kewajiban yang
dimaksud adalah hanya kewajiban dan kinerja pelaksanaan
terhadap pekerjaan/bagian pekerjaan yang terdampak
dan/atau akan terdampak akibat dari Keadaan Kahar.

38.7 Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, pelaksanaan Kontrak


dapat dihentikan. Penghentian Kontrak karena Keadaan
Kahar dapat bersifat
a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau
b. permanen apabila akibat Keadaan Kahar tidak
memungkinkan dilanjutkan/ diselesaikannya pekerjaan.

38.8 Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dilakukan


secara tertulis oleh PPK dengan disertai alasan penghentian
pekerjaan.

38.9 Dalam hal pelaksanaan Kontrak dilanjutkan, para pihak


dapat melakukan perubahan Kontrak. Masa Pelaksanaan
dapat diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan
jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.
Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat melewati Tahun
Anggaran.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
56

38.10 Selama masa Keadaan Kahar, jika PPK memerintahkan


secara tertulis kepada Penyedia untuk sedapat mungkin
meneruskan pekerjaan, maka Penyedia berhak untuk
menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam
Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar
sesuai dengan kondisi yang telah dikeluarkan untuk bekerja
dalam Keadaan Kahar. Penggantian biaya ini harus diatur
dalam suatu adendum Kontrak.

38.11 Dalam hal pelaksanaan Kontrak dihentikan, para pihak


menyelesaikan hak dan kewajiban sesuai Kontrak.
Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai
dengan prestasi atau kemajuan hasil pekerjaan yang telah
dicapai setelah dilakukan pengukuran/pemeriksaan bersama
atau berdasarkan hasil audit.

B4. Penghentian dan Pemutusan Kontrak

39. Penghentian Kontrak Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena terjadi Keadaan
Kahar sebagaimana dimaksud pada pasal 38.

40. Pemutusan Kontrak 40.1 Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh PPK atau
Penyedia.
40.2 Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14
(empat belas) hari kalender setelah PPK/Penyedia
menyampaikan pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak
secara tertulis kepada Penyedia/PPK.

40.3 Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak oleh salah satu


pihak maka PPK membayar kepada Penyedia sesuai
dengan pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima
oleh PPK dikurangi denda yang harus dibayar Penyedia
(apabila ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil
pelaksanaan kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak
milik PPK.
41. Pemutusan Kontrak 41.1 Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
oleh PPK Undang Hukum Perdata, PPK dapat melakukan pemutusan
Kontrak apabila:
a. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan
dan/atau pemalsuan dalam proses pengadaan yang
diputuskan oleh Instansi yang berwenang;
b. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan
KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar
oleh Instansi yang berwenang;
c. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
d. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam
sebelum penandatanganan Kontrak;
e. Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah mendapat
Surat Peringatan Kontrak Kritis berturut-turut sebanyak
3 (tiga) kali;
f. Penyedia tidak mempertahankan berlakunya Jaminan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
57

Pelaksanaan;
g. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
h. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan
mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun
diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh)
hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;
i. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia tidak
dapat menyelesaikan pekerjaan;
j. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh
delapan) hari kalender dan penghentian ini tidak
tercantum dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan serta
tanpa persetujuan pengawas pekerjaan; atau
k. Penyedia mengalihkan seluruh kontrak bukan
dikarenakan pergantian nama Penyedia.

41.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa


Pelaksanaan karena kesalahan Penyedia, maka:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
b. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau
Jaminan Uang Muka dicairkan (apabila diberikan);
c. Penyedia membayar denda (apabila ada); dan
d. Penyedia dikenakan Sanksi Daftar Hitam

41.3 Pencairan jaminan sebagaimana dimaksud pada pasal 41.2


di atas, dicairkan dan disetorkan sesuai ketentuan dalam
SSKK.

41.4 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa


Pemeliharaan karena kesalahan Penyedia, maka:
a. PPK berhak untuk tidak membayar retensi atau Jaminan
Pemeliharaan dicairkan untuk membiayai
perbaikan/pemeliharaan; dan
b. Penyedia dikenakan sanksi Daftar Hitam.

41.5 Dalam hal terdapat nilai sisa penggunaan uang retensi atau
uang pencairan Jaminan Pemeliharaan untuk membiayai
pembiayaan/pemeliharaan maka PPK wajib menyetorkan
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.

41.6 Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak secara sepihak


oleh PPK karena kesalahan Penyedia, maka Pokja
Pemilihan dapat menunjuk pemenang cadangan berikutnya
pada paket pekerjaan yang sama atau Penyedia yang
mampu dan memenuhi syarat.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
58

42. Pemutusan Kontrak Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
oleh Penyedia Hukum Perdata, Penyedia dapat melakukan pemutusan Kontrak
apabila:
a. setelah mendapatkan persetujuan PPK, Pengawas
Pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk menunda
pelaksanaan pekerjaan atau kelanjutan pekerjaan, dan
perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh
delapan) hari kalender;
b. PPK tidak menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai
dengan yang disepakati sebagaimana tercantum dalam
SSKK.

43. Berakhirnya Kontrak Kontrak berakhir apabila pekerjaan telah selesai dan hak dan
kewajiban para pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi.

44. Keterlambatan 44.1 Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai


Pelaksanaan jadwal, maka PPK harus memberikan peringatan secara
Pekerjaan dan tertulis atau memberlakukan ketentuan kontrak kritis.
Kontrak Kritis 44.2 Kontrak dinyatakan kritis apabila:
a. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70%
dari Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik
pelaksanaan dengan rencana lebih besar 10%
b. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% -
100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara
realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar
5%;
c. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% -
100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara
realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana pelaksanaan
kurang dari 5% dan akan melampaui tahun anggaran
berjalan.

44.3 Penanganan kontrak kritis dilakukan dengan rapat


pembuktian (show cause meeting/SCM)
a. Pada saat Kontrak dinyatakan kritis, Pengawas
Pekerjaan memberikan peringatan secara tertulis kepada
Penyedia dan selanjutnya menyelenggarakan Rapat
Pembuktian (SCM) Tahap I.
b. Dalam SCM Tahap I, PPK, Pengawas Pekerjaan dan
Penyedia membahas dan menyepakati besaran kemajuan
fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam periode
waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan
dalam Berita Acara SCM Tahap I.
c. Apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka
PPK menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis I dan
harus diselenggarakan SCM Tahap II yang membahas
dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba
kedua) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM
Tahap II.
d. Apabila Penyedia gagal pada uji coba kedua, maka PPK

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
59

menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis II dan


harus diselenggarakan SCM Tahap III yang membahas
dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba
ketiga) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM
Tahap III.
e. Apabila Penyedia gagal pada uji coba ketiga, maka PPK
menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis III dan
PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak secara
sepihak dengan mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
f. Apabila uji coba berhasil, namun pada pelaksanaan
pekerjaan selanjutnya Kontrak dinyatakan kritis lagi
maka berlaku ketentuan SCM dari awal.

45. Pemberian Kesempatan 45.1 Dalam hal diperkirakan Penyedia gagal menyelesaikan
pekerjaan sampai Masa Pelaksanaan berakhir, namun PPK
menilai bahwa Penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan,
PPK dapat memberikan kesempatan kepada Penyedia
untuk menyelesaikan pekerjaan.

45.2 Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk


menyelesaikan pekerjaan dimuat dalam adendum Kontrak
yang didalamnya mengatur:
a. waktu pemberian kesempatan penyelesaian pekerjaan;
b. pengenaan sanksi denda keterlambatan kepada
Penyedia;
c. perpanjangan masa berlaku Jaminan Pelaksanaan; dan
d. sumber dana untuk membiayai penyelesaian sisa
pekerjaan yang akan dilanjutkan ke Tahun Anggaran
berikutnya dari DIPA Tahun Anggaran berikutnya,
apabila pemberian kesempatan melampaui Tahun
Anggaran.

45.3 Pemberian kesempatan kepada Penyedia menyelesaikan


pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender, sejak
Masa Pelaksanaan berakhir.

45.4 Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk


menyelesaikan pekerjaan dapat melampaui Tahun
Anggaran.

46. Peninggalan Semua bahan, perlengkapan, peralatan, hasil pekerjaan sementara


yang masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak
akibat kelalaian atau kesalahan Penyedia, dapat dimanfaatkan
sepenuhnya oleh PPK tanpa kewajiban perawatan/pemeliharaan.
Pengambilan kembali semua peninggalan tersebut oleh Penyedia
hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan kepentingan
PPK.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA


47. Hak dan Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus
Kewajiban dilaksanakan oleh Penyedia dalam melaksanakan Kontrak,
Penyedia meliputi:

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
60

a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai


dengan harga dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
b. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana
dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada
PPK;
d. melaksanakan, menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan
sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan ketentuan
yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat,
akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan,
dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang
diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. mengambil langkah-langkah yang memadai dalam rangka
memberi perlindungan kepada setiap orang yang berada di
tempat kerja maupun masyarakat dan lingkungan sekitar yang
berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan
peralatan kerja konstruksi dan proses produksi;
h. melaksanakan semua perintah Pengawas Pekerjaan yang
sesuai dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam
Kontrak ini;
i. hak dan kewajiban lain yang timbul akibat lingkup pekerjaan
ditentukan di SSKK.

48. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan


Dokumen- Dokumen menginformasikan dokumen Kontrak atau dokumen lainnya yang
Kontrak dan berhubungan dengan Kontrak untuk kepentingan pihak lain,
Informasi misalnya spesifikasi teknis dan/atau gambar-gambar, serta informasi
lain yang berkaitan dengan Kontrak, kecuali dengan izin tertulis dari
PPK sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

49. Hak Kekayaan Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim dari
Intelektual pihak ketiga yang disebabkan penggunaan atau atas pelanggaran
Hak Kekayaan Intelektual oleh Penyedia.

50. Penanggungan Risiko 50.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan
menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap
semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,
kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul
dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja
sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan :

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
61

a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda


Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan tenaga kerja
konstruksi;
b. cidera tubuh, sakit atau kematian tenaga kerja
konstruksi;
c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera
tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga.

50.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan


Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan, semua risiko
kehilangan atau kerusakan hasil pekerjaan ini, bahan dan
perlengkapan merupakan risiko Penyedia, kecuali kerugian
atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau
kelalaian PPK.

50.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh Penyedia tidak


membatasi kewajiban penanggungan dalam pasal ini.

50.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap hasil pekerjaan atau


bahan yang menyatu dengan hasil pekerjaan sejak Tanggal
Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir
Pekerjaan harus diganti atau diperbaiki oleh Penyedia atas
tanggungannya sendiri jika kehilangan atau kerusakan
tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian Penyedia.
51. Perlindungan Tenaga 51.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri
Kerja untuk mengikutsertakan Tenaga Kerja Konstruksinya pada
program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.

51.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan


memerintahkan Tenaga Kerja Konstruksinya untuk
mematuhi peraturan keselamatan kerja. Pada waktu
pelaksanaan pekerjaan, Penyedia beserta Tenaga Kerja
Konstruksinya dianggap telah membaca dan memahami
peraturan keselamatan kerja tersebut.

51.3 Penyedia berkewajiban untuk menyediakan kepada setiap


Tenaga Kerja Konstruksinya (termasuk Tenaga Kerja
Konstruksi Subpenyedia, jika ada) perlengkapan keselamatan
kerja yang sesuai dan memadai.

51.4 Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia untuk melaporkan


kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku, Penyedia wajib
melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan yang
timbul sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam
waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian.

52. Pemeliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang


Lingkungan memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar
tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga
dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai pengelolaan lingkungan hidup.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
62

53. Asuransi 53.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai
dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan untuk barang
yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan dalam
pelaksanaan pekerjaan atas segala risiko terhadap
kecelakaan, kerusakan akibat kecelakaan, kehilangan, serta
risiko lain yang tidak dapat diduga.

53.2 Penyedia wajib menyediakan asuransi bagi pihak ketiga


sebagai akibat kecelakaan di lokasi kerja.
53.3 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran
dan termasuk dalam Harga Kontrak.
54. Tindakan Penyedia 54.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu
yang Mensyaratkan persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-
Persetujuan PPK atau tindakan berikut:
Pengawas Pekerjaan a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan dalam Lampiran
A SSKK;
b. menunjuk Personel Manajerial yang namanya tidak
tercantum dalam Lampiran A SSKK;
c. mengubah atau memutakhirkan RMPK dan RKK;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

54.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu


persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum
melakukan tindakan-tindakan berikut:
a. melaksanakan setiap tahapan pekerjaan berdasarkan
rencana kerja dan metode kerja;
b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi;
c. mengubah Personel Manajerial dan/atau Peralatan
Utama;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

55. Laporan Hasil 55.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan


Pekerjaan kontrak untuk menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan
yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan.
Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan
kemajuan hasil pekerjaan.
55.2 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan
pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan
dilokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan
laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi
pekerjaan harian.
55.3 Laporan harian berisi:
a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi
pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja konstruksi untuk tiap macam
tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa
alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran
pekerjaan; dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan
pekerjaan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
63

55.4 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian


dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode
satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

55.5 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan


dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode
satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

55.6 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan pekerjaan


konstruksi, PPK dan Penyedia membuat foto-foto
dokumentasi dan video pelaksanaan pekerjaan di lokasi
pekerjaan sesuai kebutuhan.

55.7 Laporan hasil pekerjaan dibuat oleh Penyedia, diperiksa


oleh Pengawas Pekerjaan, dan disetujui oleh PPK/ pihak
PPK.

56. Kepemilikan Dokumen Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan
dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh
Penyedia berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak milik
PPK. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau
penghentian atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk
menyerahkan semua dokumen dan piranti lunak tersebut beserta
daftar rinciannya kepada PPK. Penyedia dapat menyimpan 1
(satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut.
Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti
lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.
57. Kerjasama Antara 57.1 Penyedia hanya boleh melakukan subkontrak sebagian
Penyedia dan pekerjaan utama kepada Penyedia Spesialis dan/atau
Subpenyedia pekerjaan bukan pekerjaan utama kepada Penyedia Usaha
Kecil.

57.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan


yang disubkontrakkan tersebut.

57.3 Subpenyedia dilarang mengalihkan atau mensubkontrakkan


pekerjaan.

57.4 Apabila Penyedia yang ditunjuk merupakan Penyedia


Usaha Kecil, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan
sendiri oleh Penyedia yang ditunjuk dan dilarang dialihkan
atau disubkontrakkan kepada pihak lain.

57.5 Penyedia Usaha Non Kecil yang melakukan kerjasama


dengan Subpenyedia hanya boleh melaksanakan sesuai
dengan daftar bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
(apabila ada) yang dituangkan dalam Lampiran A SSKK.

57.6 Lampiran A SSKK (Daftar Pekerjaan yang


Disubkontrakkan dan Subpenyedia) tidak boleh diubah
kecuali atas persetujuan tertulis dari PPK dan dituangkan
dalam adendum Kontrak.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
64

57.7 Pelaksanaan Kerjasama Antara Penyedia dan Subpenyedia


diawasi oleh Pengawas Pekerjaan dan Penyedia
melaporkan secara periodik kepada PPK.

57.8 Apabila Penyedia melanggar ketentuan sebagaimana diatur


pada pasal 57.4 atau 57.5 maka akan dikenakan denda senilai
pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.

58. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dan menggunakan
lokasi kerja termasuk jalan akses bersama-sama dengan Penyedia
Lain (jika ada) dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan
ataslokasi kerja. Jika dipandang perlu, PPK dapat memberikan
jadwal kerja Penyedia Lain di lokasi kerja.
59. Alih Dalam hal pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi dengan nilai
Pengalaman/Keahlian pagu anggaran di atas Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
rupiah), Penyedia diwajibkan memberikan alih
pengalaman/keahlian bidang konstruksi melalui sistem kerja
praktik/magang sesuai dengan jumlah yang disepakati pada saat
Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia.

60. Pembayaran Denda Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa
denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap
kewajiban-kewajiban Penyedia dalam Kontrak ini. PPK
mengenakan denda dengan memotong angsuran pembayaran
prestasi pekerjaan Penyedia. Pembayaran denda tidak mengurangi
tanggung jawab kontraktual Penyedia.

61. Jaminan 61.1 Jaminan yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak ini
dapat berupa bank garansi atau surety bond. Jaminan
bersifat tidak bersyarat, mudah dicairkan, dan harus dicairkan
oleh penerbit jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja setelah surat perintah pencairan dari PPK atau pihak
yang diberi kuasa oleh PPK diterima.
61.2 Penerbit jaminan selain Bank Umum harus telah
ditetapkan/mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)
61.3 Penggunaan Jaminan Pelaksanaan, Jaminan Uang Muka
dan Jaminan Pemeliharaan sebagai berikut:
a. paket pekerjaan sampai dengan Rp10.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah) dapat diterbitkan oleh:
1) Bank Umum;
2) Perusahaan Asuransi;
3) Perusahaan Penjaminan;
4) lembaga keuangan khusus yang menjalankan usaha
di bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk
mendorong ekspor Indonesia sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang lembaga
pembiayaan ekspor Indonesia; atau
5) Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/Konsorsium
Lembaga Penjaminan/Konsorsium Perusahaan
Penjaminan yang mempunyai program asuransi
kerugian

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
65

(suretyship).
b. paket pekerjaan di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah) dapat diterbitkan oleh:
1) Bank Umum; atau
2) Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/
Konsorsium Lembaga Penjaminan/Konsorsium
Perusahaan Penjaminan yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship).

61.4 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK setelah


diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
(SPPBJ) sebelum dilakukan Penandatanganan Kontrak
dengan besar:
a. 5% (lima persen) dari Harga Kontrak; atau
b. 5% (lima persen) dari nilai total HPS untuk harga
penawaran atau penawaran terkoreksi di bawah 80%
(delapan puluh persen) nilai total HPS.

61.5 Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan paling kurang sejak


tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan (Provisional Hand
Over/PHO).

61.6 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan


dinyatakan selesai 100% (seratus persen) dan diganti
dengan Jaminan Pemeliharaan atau menahan uang retensi
sebesar 5% (lima persen) dari Harga Kontrak;

61.7 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka


pengambilan uang muka yang besarannya paling kurang
sama dengan besarnya uang muka yang diterima Penyedia.

61.8 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara


proporsional sesuai dengan sisa uang muka yang diterima.

61.9 Masa berlakunya Jaminan Uang Muka paling kurang sejak


tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai dengan
Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).

61.10 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah


pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus persen).

61.11 Pengembalian Jaminan Pemeliharaan dilakukan paling


lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah Masa
Pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan baik
sesuai dengan ketentuan Kontrak.

61.12 Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling kurang sejak


Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan
Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan (Final Hand
Over/FHO).

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
66

D. HAK DAN KEWAJIBAN PPK


62. Hak dan Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus
Kewajiban dilaksanakan oleh PPK dalam melaksanakan Kontrak, meliputi :
PPK a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia;
b. menerima laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
c. menerima hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak.
d. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum
dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
e. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak; dan
f. menilai kinerja Penyedia.

63. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau
kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini.

64. Peristiwa Kompensasi 64.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada Penyedia
yaitu:
a. PPK mengubah jadwal pekerjaan yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada Penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi
dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal
dalam kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak Penyedia untuk
melakukan pengujian tambahan yang setelah
dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu
yang tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan/tidak
disebabkan oleh PPK; atau
h. ketentuan lain dalam SSKK.

64.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran


tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan
maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau
memberikan perpanjangan Masa Pelaksanaan.

64.3 Ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi hanya dapat


dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada
PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata.

64.4 Perpanjangan Masa Pelaksanaan hanya dapat diberikan jika


berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi
yang diajukan oleh Penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan
perlunya tambahan waktu akibat Peristiwa Kompensasi.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
67

64.5 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau


perpanjangan Masa Pelaksanaan jika Penyedia gagal atau
lalai untuk memberikan peringatan dini dalam
mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa
Kompensasi.

E. TENAGA KERJA KONSTRUKSI DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA


65. Tenaga Kerja 65.1 Setiap Tenaga Kerja Konstruksi yang bekerja pada
Konstruksi pekerjaan ini wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja.

65.2 Tenaga Kerja Konstruksi selain Personel Manajerial yang


bekerja/akan bekerja pada pekerjaan ini dan belum
memiliki sertifikat kompetensi kerja, maka Penyedia wajib
memastikan dipenuhinya persyaratan sertifikat kompetensi
kerja sepanjang Masa Pelaksanaan.

66. Personel 66.1 Personel Manajerial yang ditempatkan dan diperkerjakan


Manajerial harus sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran A
dan/atau SSKK.
Peralatan Utama
66.2 Peralatan Utama yang ditempatkan dan digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan adalah peralatan yang laik dan harus
sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran A SSKK.

66.3 Penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama


tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis dari
PPK dan dituangkan dalam adendum Kontrak.

66.4 Jika penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan


Utama perlu dilakukan, maka Penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau
lebih baik dari tenaga kerja konstruksi dan/atau peralatan
yang digantikan tanpa biaya tambahan apapun.

66.5 PPK dapat menyetujui penempatan/penggantian Personel


Manajerial dan/atau Peralatan Utama menurut kualifikasi
yang dibutuhkan setelah mendapat rekomendasi dari
Pengawas Pekerjaan.

66.6 Jika PPK menilai bahwa Personel Manajerial:


1) tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan
dengan baik;
2) berkelakuan tidak baik; dan/atau
3) mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya;
maka Penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dan menjamin Personel Manajerial tersebut
meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari
kalender sejak diminta oleh PPK

66.7 Personel Manajerial berkewajiban untuk menjaga


kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK,
Personel Manajerial dapat sewaktu-waktu disyaratkan
untuk menjaga kerahasiaan pekerjaan di bawah sumpah.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
68

66.8 Apabila ada penambahan Personel Manajerial dan/atau


Peralatan Utama maka penambahan tersebut harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari PPK dan
dituangkan dalam Lampiran A SSKK.

F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA


67. Harga Kontrak 67.1 PPK membayar kepada Penyedia atas pelaksanaan
pekerjaan dalam Kontrak sebesar Harga Kontrak.

67.2 Harga Kontrak telah memperhitungkan meliputi :


a. beban pajak;
b. keuntungan dan biaya overhead (biaya umum);
c. biaya pelaksanaan pekerjaan; dan
d. biaya penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja
serta keselamatan konstruksi.

67.3 Harga Kontrak bagian pekerjaan harga satuan sesuai


dengan rincian yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga dan Harga Kontrak bagian pekerjaan lumsum sesuai
dengan Daftar Keluaran dan Harga.

68. Pembayaran 68.1 Uang Muka


a. Uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi
peralatan/tenaga kerja konstruksi, pembayaran uang
tanda jadi kepada pemasok bahan/material dan/atau
untuk persiapan teknis lain.
b. Untuk usaha kecil, uang muka dapat diberikan paling
tinggi 30% (tiga puluh persen) dari Harga Kontrak.

c. Untuk usaha non kecil, uang muka dapat diberikan


paling tinggi 20% (dua puluh persen) dari Harga
Kontrak.
d. Untuk Kontrak Tahun Jamak, uang muka dapat
diberikan paling tinggi 15% (lima belas persen) dari
Harga Kontrak.
e. Besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan
dibayar setelah Penyedia menyerahkan Jaminan Uang
Muka paling sedikit sebesar uang muka yang diterima.
f. Dalam hal diberikan uang muka, maka Penyedia harus
mengajukan permohonan pengambilan uang muka
secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana
penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai Kontrak dan rencana pengembaliannya.
g. PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) kepada Pejabat Penandatanganan Surat Perintah
Membayar (PPSPM) untuk permohonan tersebut pada
huruf f, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah
Jaminan Uang Muka diterima.
h. Pengembalian uang muka harus diperhitungkan
berangsur-angsur secara proporsional pada setiap
pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat harus
lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100%
(seratus persen).

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
69

68.2 Prestasi pekerjaan


Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati
dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:
a. Penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan
kemajuan hasil pekerjaan;
b. pembayaran dilakukan tidak boleh melebihi kemajuan
hasil pekerjaan yang telah dicapai dan diterima oleh
PPK;
c. pembayaran dilakukan terhadap pekerjaan yang sudah
terpasang;
d. pembayaran dilakukan dengan sistem termin yang
ketentuan lebih lanjut diatur dalam SSKK;
e. pembayaran harus memperhitungkan:
1) angsuran uang muka;
2) peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian
permanen dari hasil pekerjaan yang akan
diserahterimakan (material on site) yang sudah
dibayar sebelumnya;
3) denda (apabila ada);
4) pajak; dan/atau
5) uang retensi.
f. untuk Kontrak yang mempunyai subkontrak,
permintaan pembayaran harus dilengkapi bukti
pembayaran kepada seluruh Subpenyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan. Pembayaran kepada
Subpenyedia dilakukan sesuai prestasi pekerjaan yang
selesai dilaksanakan oleh Subpenyedia tanpa harus
menunggu pembayaran terlebih dahulu dari PPK;
g. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah
pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan Berita
Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan ditandatangani
oleh PPK dan Penyedia;
h. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah
pengajuan permintaan pembayaran dari Penyedia
diterima harus sudah mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran kepada Pejabat Penandatanganan Surat
Perintah Membayar (PPSPM);
i. apabila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan
angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda
pembayaran. PPK dapat meminta Penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan
mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi
perselisihan.
68.3 Bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian permanen
dari hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam SSKK. Bahan dan/atau peralatan yang
menjadi bagian dari hasil pekerjaan memenuhi ketentuan:
a. bahan dan/atau peralatan yang belum dilakukan uji
fungsi (commisioning), serta merupakan bagian dari
pekerjaan utama harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
(1) berada di lokasi pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam Kontrak dan perubahannya;
(2) memiliki sertifikat uji mutu dari

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
70

pabrikan/produsen;
(3) bersertifikat garansi dari produsen/agen resmi
yang ditunjuk oleh produsen;
(4) disetujui oleh PPK sesuai dengan capaian fisik
yang diterima;
(5) dilarang dipindahkan dari area lokasi pekerjaan
dan/atau dipindah-tangankan oleh pihak
manapun; dan
(6) keamanan penyimpanan dan risiko kerusakan
sebelum diserahterimakan secara satu kesatuan
fungsi merupakan tanggung jawab Penyedia.
b. sertifikat uji mutu dan sertifikat garansi tidak
diperlukan dalam hal peralatan dan/atau bahan
dibuat/dirakit oleh Penyedia;
c. besaran yang akan dibayarkan dari material on site
(berkisar antara 50% sampai dengan 70%);
d. ketentuan bahan dan/atau peralatan yang menjadi
bagian permanen dari hasil pekerjaan hanya
diberlakukan untuk bagian pekerjaan harga satuan.
e. besaran nilai pembayaran dan jenis material on site
dicantumkan di dalam SSKK.

68.4 Denda dan Ganti Rugi


a. Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan
kepada Penyedia, antara lain: denda keterlambatan
dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan, denda
keterlambatan dalam perbaikan Cacat Mutu, denda
terkait pelanggaran ketentuan subkontrak.
b. Ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan
kepada PPK maupun Penyedia karena terjadinya cidera
janji/wanprestasi. Besarnya sanksi ganti rugi adalah
sebesar nilai kerugian yang ditimbulkan.
c. Besarnya denda keterlambatan yang dikenakan kepada
Penyedia atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan
adalah:
1) 1‰ (satu perseribu) dari harga bagian Kontrak yang
tercantum dalam Kontrak (sebelum PPN); atau
2) 1‰ (satu perseribu) dari Harga Kontrak (sebelum
PPN);
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK.
d. Besarnya ganti rugi sebagai akibat Peristiwa
Kompensasi yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan
pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai tagihan
yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga
yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank
Indonesia, sepanjang telah diputuskan oleh lembaga
yang berwenang;
e. Pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan
dalam pembayaran prestasi pekerjaan.
f. Ganti rugi kepada Penyedia dapat mengubah Harga
Kontrak setelah dituangkan dalam adendum kontrak.
g. Pembayaran ganti rugi dilakukan oleh PPK, apabila
Penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan
dan data-data.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
71

69. Hari Kerja 69.1 Orang hari standar atau satu hari orang bekerja adalah 8
(delapan) jam, terdiri atas 7 (tujuh) jam kerja (efektif) dan 1
(satu) jam istirahat.
69.2 Penyedia tidak diperkenankan melakukan pekerjaan apapun
di lokasi kerja pada waktu yang secara ketentuan peraturan
perundang-undangan dinyatakan sebagai hari libur atau di
luar jam kerja normal, kecuali:
a. dinyatakan lain di dalam Kontrak;
b. PPK memberikan izin; atau
c. pekerjaan tidak dapat ditunda, atau untuk
keselamatan/perlindungan masyarakat, dimana Penyedia
harus segera memberitahukan urgensi pekerjaan tersebut
kepada Pengawas Pekerjaan dan PPK.

69.3 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya


disimpan oleh Penyedia. Daftar pembayaran masing-
masing pekerja dapat diperiksa oleh PPK.

69.4 Untuk pekerjaan yang dilakukan di luar hari kerja efektif


dan jam kerja normal harus mengikuti ketentuan Menteri
yang membidangi ketenagakerjaan.

69.5 Pelaksanaan pekerjaan di luar hari kerja efektif dan/atau


jam kerja normal harus diawasi oleh Pengawas Pekerjaan.

70. Perhitungan Akhir 70.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan
setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan berita
acara serah terima pertama pekerjaan telah ditandatangani
oleh kedua pihak.

70.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, Penyedia


berkewajiban untuk menyerahkan kepada Pengawas
Pekerjaan rincian perhitungan nilai tagihan terakhir yang
jatuh tempo. PPK berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh
Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk menerbitkan SPP
untuk pembayaran tagihan angsuran terakhir paling lambat
7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tagihan dan dokumen
penunjang dinyatakan lengkap dan diterima oleh Pengawas
Pekerjaan.

71. Penangguhan 71.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran


prestasi pekerjaan Penyedia jika Penyedia gagal atau lalai
memenuhi kewajiban kontraktualnya, termasuk penyerahan
setiap Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.

71.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada Penyedia


tentang penangguhan hak pembayaran, disertai alasan- alasan
yang jelas mengenai penangguhan tersebut. Penyedia diberi
kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.

71.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan


proporsi kegagalan atau kelalaian Penyedia.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
72

71.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran


akibat keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengenaan denda kepada Penyedia.
G. PENGAWASAN
MUTU PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan
72. Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia.
dan PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan
Pemeriksaa pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan
n yang dilaksanakan oleh Penyedia.

73. Penilaian 73.1 PPK dalam Masa Pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan
Pekerjaan penilaian sementara atas hasil pekerjaan yang dilakukan
Sementara oleh oleh Penyedia.
PPK
73.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan
kemajuan fisik pekerjaan.

74. Pemeriksaan dan 74.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap hasil
Pengujian Cacat pekerjaan dan memberitahukan Penyedia secara tertulis
Mutu atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau
Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan Penyedia untuk
menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu , serta menguji
hasil pekerjaan yang dianggap oleh PPK atau Pengawas
Pekerjaan mengandung Cacat Mutu . Penyedia bertanggung
jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak.

74.2 Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan


Penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang
tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan
hasil uji coba menunjukkan adanya cacat mutu maka
Penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian
tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji
coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.

75. Perbaikan Cacat Mutu 75.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan
pemberitahuan Cacat Mutu kepada Penyedia segera setelah
ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab
atas Cacat Mutu selama Masa Kontrak.
75.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, Penyedia
berkewajiban untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam
jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan.

75.3 Jika Penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka


waktu yang ditentukan maka PPK, berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan, berhak untuk secara
langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK
melakukan perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah
menerima klaim PPK secara tertulis berkewajiban untuk
mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK dapat
memperoleh penggantian biaya dengan memotong
pembayaran atas tagihan Penyedia yang jatuh tempo (jika
ada) atau uang retensi atau pencairan Jaminan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
73

Pemeliharaan atau jika tidak ada maka biaya penggantian


akan diperhitungkan sebagai utang Penyedia kepada PPK
yang telah jatuh tempo.

75.4 PPK mengenakan denda keterlambatan untuk setiap


keterlambatan perbaikan Cacat Mutu dan mengenakan
Sanksi Daftar Hitam kepada Penyedia jika tidak
melaksanakan perbaikan cacat mutu. Besaran denda
keterlambatan dan jangka waktu perbaikan akibat Cacat
Mutu ini ditentukan dalam SSKK.

76. Kegagalan Bangunan 76.1 Apabila terjadi Kegagalan Bangunan maka PPK dan/atau
Penyedia terhitung sejak Tanggal Penyerahan Akhir
Pekerjaan bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan
sesuai dengan kesalahan masing-masing selama Umur
Konstruksi yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih
dari 10 (sepuluh) tahun, dan dalam SSKK agar
dicantumkan lama pertanggungan terhadap Kegagalan
Bangunan yang ditetapkan apabila rencana Umur
Konstruksi kurang dari 10 (sepuluh) tahun.

76.2 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan,


dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya
terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau
tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya
yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali
kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan
kesalahan atau kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim
kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh,
sakit atau kematian pihak ketiga yang timbul dari
kegagalan bangunan.

76.3 PPK maupun Penyedia berkewajiban untuk menyimpan


dan memelihara semua dokumen yang digunakan dan
terkait dengan pelaksanaan ini selama Umur Konstruksi yang
tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh)
tahun.

H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
77. Penyelesaian 77.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh
Perselisihan/Seng menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang
keta timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan
ini dengan prinsip dasar musyawarah untuk mencapai
kemufakatan.

77.2 Dalam hal musyawarah para pihak sebagaimana dimaksud


pada pasal 77.1 tidak dapat mencapai suatu kemufakatan,
maka penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para
pihak dalam Kontrak dapat dilakukan melalui, alternatif
penyelesaian sengketa, dewan sengketa (menggantikan
mediasi/konsiliasi), dan/atau arbitrase.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
74

77.3 Penyelesaian perselisihan/sengketa yang dipilih ditetapkan


dalam SSKK.

78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang
disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam Kontrak.

78.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur


tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.
Apabila selama Kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
75

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

Pasal
dalam Ketentuan Data
SSUK
4.1 & 4.2 Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:
Satuan Kerja PPK : …………..
Nama : ………………..
Alamat : …………...
Website :-
E-mail : ……………
Faksimili : -

Penyedia : CV. …………………


Nama : ………………..
Alamat : …………………….
E-mail : ……………………
Faksimili : -
4.2 & 5.1 Wakil Sah Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
Para Untuk PPK:
Pihak Nama :
1 . ……………….. (PPTK)
2. ………….. (Direksi Lapangan)
Berdasarkan Surat Keputusan PPK
Nomor : …………, tanggal ………..

Untuk Penyedia:
Nama :-

6.3 & 41.3 Pencairan Jaminan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah
& 41.5 …………..

27.1 Masa Masa Pelaksanaan selama 150 (seratus lima


Pelaksanaan puluh) kalender terhitung sejak Tanggal Mulai
untuk Serah Terima Kerja yang tercantum dalam SPMK.
Sebagian Pekerjaan
(Secara Parsial) Catatan : untuk pekerjaan ini diserahterimakan secara
sekaligus.
31.8 Masa Pemeliharaan Masa Pemeliharaan berlaku selama 180 [seratus
delapan puluh] hari kalender terhitung sejak Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).

149

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
76

31.18 Serah --
Terima
Sebagian Pekerjaan

31.21 Masa --
Pemeliharaan
untuk Serah Terima
Sebagian Pekerjaan
(Secara Parsial)

33.1 Pedoman Gambar “As built” dan/atau pedoman pengoperasian


Pengoperasian dan
dan Perawatan/ perawatan/pemeliharaan harus diserahkan paling
Pemeliharaan lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan.

36.7 Penyesuaian Harga Penyesuaian harga tidak diberikan.

42.b Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan


Tagihan SPP
oleh PPK untuk pembayaran tagihan angsuran adalah
14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang yang tidak
diperselisihkan diterima oleh PPK.

47.(i) Hak dan Hak Penyedia sesuai dengan yang tercantum


Kewajiban dalam SSUK. Kewajiban Penyedia selain yang
Penyedia tercantum dalam SSUK, adalah :
1. Melaksanakan Sistem Manajemen
Keselamatan, dan Kesehatan Kerja (K3)
konstruksi
2. Menyiapkan Dokumen Rekaman Kegiatan
3. Melaksanakan Pekerjaan Sesuai
Dengan Spesifikasi.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
77

54.1.(d) Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang


Penyedia yang memerlukan persetujuan PPK adalah: Sesuai Yang
Mensyaratkan sudah tercantum dalam SSUK
Persetujuan PPK
54.2.(d) Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang
Penyedia memerlukan persetujuan Pengawas Pekerjaan
yang adalah: Sesuai Yang sudah tercantum dalam SSUK
Mensyaratkan
Persetujuan
Pengawas Pekerjaan

56 Kepemilikan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan


Dokumen dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai
berikut: harus mendapatkan persetujuan tertulis dari
PPK.
63 Fasilitas PPK akan memberikan/menyiapkan fasilitas
berupa : Gambar kerja, KAK dan uraian rincian
volume pekerjaan yang akan dilaksanakan serta lokasi
pekerjaan yang akan dilaksanakan.

64.1.(h) Peristiwa Termasuk Peristiwa Kompensasi yang dapat


Kompensasi diberikan kepada Penyedia adalah :
1. Terjadinya hal- hal yang tak terduga seperti banjir
badai, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran,
cuaca buruk.
2. Lingkungan sosial politik yang tidak stabil.
3. Adanya respon negatif dari masyarakat sekitar
menyebabkan adanya demo yang berakibat
pada berhentinya kegiatan proyek.
4. Persetujuan ijin kerja yang lama dalam
melaksanakan suatu aktivitas pekerjaan
seperti gambar dan contoh bahan.
5. Persoalan lahan yang belum selesai sehingga
mengakibatkan terlambatnya serah terima lokasi
pekerjaan kepada penyedia.
68.1.(e) Besaran Uang Muka Uang muka diberikan sebesar 30% (tiga puluh
persen) dari Harga Kontrak. Dengan syarat penyedia
memberikan Jaminan Uang muka dan Rincian
rencana penggunaan Uang muka

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
78

68.2.(d) Pembayaran Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan


Prestasi dengan cara Termin, dengan ketentuan tahapan
Pekerjaan pembayaran sebagai berikut:
“Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan
cara Termin. Pembayaran didasarkan pada hasil
pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang
benar-benar dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa, dengan ketentuan tahapan pembayaran
sebagai berikut :
- pembayaran 60% jika progress kerja mencapai
65%,
- pembayaran 80% jika progress mencapai 85%,
- pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah
pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan
Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan
ditandatangani oleh PPK dan Penyedia.

Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk


mengajukan tagihan pembayaran prestasi pekerjaan:
1. Progress Pekerjaan
2. Dokumentasi Lapangan
3. Pekerjaan Tambah/Kurang (CCO), jika ada.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
79

68.3.(d) Pembayaran Penentuan dan besaran pembayaran untuk bahan


Bahan dan/atau dan/atau peralatan yang menjadi bagian permanen
Peralatan dari pekerjaan utama (material on site), ditetapkan :

Tidak ditetapkan Pembayaran Bahan dan/atau


Peralatan onsite.

68.4.(c) Denda Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan untuk


akibat setiap hari keterlambatan adalah 1/1000 (satu
Keterlambatan perseribu) dari harga Nilai Kontrak (sebelum PPN)

75.4 Perbaikan Denda keterlambatan akibat Cacat Mutu untuk


Cacat setiap hari keterlambatan adalah sebesar 1/1000
Mutu (satu perseribu) dari biaya perbaikan cacat mutu.
Jangka waktu perbaikan cacat mutu sesuai dengan
perkiraan waktu yang diperlukan untuk perbaikan dan
ditetapkan oleh PPK.

76.1 Umur a. Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki Umur


Konstruksi dan Konstruksi selama 15 (limabelas) tahun sejak
Pertanggungan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.
terhadap b. Pertanggungan terhadap Kegagalan
Kegagalan Bangunan ditetapkan selama 5 (lima) tahun sejak
Bangunan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

77.4 Penyelesaian Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak


Perselisihan/ tercapai, maka para pihak sepakat menyelesaikan
Sengketa perselisihan/sengketa melalui Layanan
Penyelesaian Sengketa (LPS) LKPP RI

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
PEKERJAAN KONSTRUKSI
PEMBUATAN JEMBATAN PENGHUBUNG 80
RANCANGAN SURAT PERJANJIAN
Kontrak Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan
Pekerjaan Konstruksi Pembuatan Jembatan Penghubung
,..............................
Nomor : ......................................
`
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja Konstruksi
Gabungan Lumsum dan Harga Satuan, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat
dan ditandatangani di ....................... [diisi nama tempat penandatangan kontrak]
pada hari ............. tanggal …............ bulan ........................ tahun ........................
[tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf], berdasarkan Surat Penetapan
Pemenang Nomor ........................ tanggal ........................, Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor ........................ tanggal ........................ [jika
kontrak tahun jamak ditambahkan surat persetujuan pejabat yang berwenang, misal:
“dan Surat ...............(untuk sumber dana selain APBN) Nomor ..... tanggal ..... perihal
.....”], antara:
Nama : ............................................. [diisi nama PPK]
NIP : ............................................. [diisi NIP PPK]
Jabatan : PPK ................................ [diisi sesuai SK Pengangkatan]
Berkedudukan di : ............................................. [diisi alamat kantor PPK]
yang bertindak untuk dan atas nama ........ berdasarkan Surat Keputusan ……. Nomor
……. tanggal tentang ……. [SK pengangkatan PPK] selanjutnya disebut “PPK”,
dengan: Penyedia tunggal
[Nama : ............................................. [diisi nama wakil Penyedia]
Jabatan : ............................................. [diisi jabatan sesuai di Akta
Notaris]
Berkedudukan di : ............................................. [diisi alamat kantor Penyedia]
Akta Notaris Nomor : ............................................. [diisi Nomor Akta Notaris]
Tanggal : ............................................. [diisi tanggal penerbitan Akta
Notaris]
Nama Notaris : ............................................. [diisi nama Notaris penerbit
Akta]
yang bertindak untuk dan atas nama ……............…….. [nama badan usaha]
selanjutnya disebut “Penyedia”.]

dan dengan memerhatikan:


1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 54 Tahun 2016;
4. Peraturan Rektor No. 20 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa
yang Dibiayai Dari Dana Selain Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
81
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2019 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.

PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:

(a) telah dilakukan proses pemilihan Penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen
Pemilihan;
(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam Kontrak ini melalui Surat
Penunjukan Penyediaan Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi ........... sebagaimana diterangkan dalam dokumen Kontrak ini
selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, tenaga
kerja konstruksi, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan
dalam Kontrak ini;
(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani
Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini; dan
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta
dan kondisi yang terkait.

Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui untuk
membuat perjanjian pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi ................ dengan
syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN

Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini.

Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

(1) Ruang lingkup utama pekerjaan terdiri dari:


1. Struktur Jembatan Penghubung dan Masjid
2. Arsitektur Jembatan Penghubung dan Masjid
3. Elektrikal Jembatan Penghubung dan Masjid

(2) Uraian pekerjaan terdiri dari :


Terlampir dalam Daftar Kuantitas dan Harga

Pasal 3
HARGA KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
82
(1) Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam
Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga adalah sebesar Rp. 4.844.662.680,00
(empat milyar delapan ratus empat puluh empat juta enam ratus enam puluh dua
ribu enam ratus delapan puluh rupiah).
(2) Kontrak ini dibiayai dari RKAT ______ Tahun ____
(3) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank ............................ dengan
rekening nomor ……atas nama Penyedia …..

Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK

(1) Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian


yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini terdiri dari adendum Surat Perjanjian
(apabila ada), Surat Perjanjian, Surat Penawaran, Daftar Kuantitas/Keluaran dan
Harga, Syarat-Syarat Umum Kontrak, Syarat-Syarat Khusus Kontrak beserta
lampirannya berupa lampiran A (daftar harga satuan timpang, subpenyedia,
personel manajerial, dan peralatan utama), lampiran B (Rencana Keselamatan
Konstruksi), spesifikasi teknis, gambar-gambar, dan dokumen lainnya seperti:
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan,
jaminan-jaminan, Berita Acara Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak,
Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak.
(2) Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam
dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagai berikut:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. Surat Perjanjian;
c. Surat Penawaran berikut Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga;
d. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
e. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
f. spesifikasi teknis; dan
g. gambar-gambar.

Pasal 5
MASA KONTRAK DAN BERLAKUNYA KONTRAK

(1) Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan;
(2) Masa Pelaksanaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak, dihitung
sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai dengan Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender;
(3) Masa Pemeliharaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dihitung
sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan selama 180 (seratus delapan puluh)hari kalender.
(4) Kontrak berlaku bersamaan dengan penandatanganan kontrak antara PPK
dengan konsultan pengawas.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
83
Dengan demikian, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani
Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2
(dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan meterai, mempunyai kekuatan
hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat
diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.

Untuk dan atas nama ……………...….. Untuk dan atas nama


…………. PPK Pekerjaan Konstruksi
_______________
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk satuan kerja PPK maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )] [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Penyedia maka rekatkan materai Rp
6.000,- )]
.......

....................... [nama lengkap] .............................. [nama lengkap]


................................ [jabatan] ................................ [NIP]

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
84
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)
A. KETENTUAN UMUM

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak


selanjutnya disebut SSUK harus mempunyai arti atau tafsiran seperti
yang dimaksudkan sebagai berikut:
1.1 Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat
APIP adalah SPI ______________; aparat yang melakukan
pengawasan melalui audit, reviu, pemantauan, evaluasi, dan
kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi Pemerintah
1.2 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian
pekerjaan utama atau bagian pekerjaan bukan utama yang
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan
yang pelaksanaannya diserahkan kepada Penyedia lain
(subpenyedia) dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
1.3 Bagian kontrak adalah bagian pekerjaan yang tercantum di dalam
Syarat-Syarat Khusus Kontrak. Penyelesaian masing-masing
pekerjaan yang tercantum pada bagian kontrak tersebut tidak
tergantung satu sama lain dan memiliki fungsi yang berbeda,
dimana fungsi masing-masing bagian kontrak tersebut tidak terkait
satu sama lain dalam pencapaian kinerja pekerjaan.
1.4 Daftar Kuantitas/Keluaran dan Harga adalah daftar
kuantitas/keluaran yang telah diisi harga satuan
kuantitas/keluaran sesuai ketentuan pemberlakuannya dan jumlah
biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran.
1.5 Direksi Lapangan adalah tenaga/tim pendukung yang
dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih,
untuk mengelola administrasi Kontrak dan mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan.
1.6 Harga Kontrak adalah total harga pelaksanaan pekerjaan yang
tercantum dalam Kontrak.
1.7 Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS adalah
perkiraan harga barang/jasa yang ditetapkan oleh PPK.
1.8 Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya disingkat HSP adalah
harga satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan tertentu.
1.9 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah kerangka waktu yang
sudah terinci berdasarkan Masa Pelaksanaan, setelah
dilaksanakan pemeriksaan lapangan bersama dan disepakati
dalam rapat persiapan pelaksanaan Kontrak.
1.10 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar
kehendak para pihak dalam Kontrak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak
menjadi tidak dapat dipenuhi.
1.11 Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan yang
tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati
dalam kontrak baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat
kesalahan Pengguna atau Penyedia.
1.12 Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan keruntuhan
bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan setelah
penyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi.
1.13 Kerja Sama Operasi yang selanjutnya disingkat KSO adalah
kerja sama usaha antar Penyedia yang masing-masing pihak
mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas
berdasarkan perjanjian tertulis.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
85
1.14 Kontrak Kerja Konstruksi selanjutnya disebut Kontrak adalah
keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara
PPK dengan Penyedia dalam pelaksanaan jasa konsultansi
konstruksi atau pekerjaan konstruksi.
1.15 Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan adalah Kontrak
yang merupakan gabungan lumsum dan harga satuan dalam 1
(satu) pekerjaan yang diperjanjikan.
1.16 Pengguna Anggaran pada pelaksanaan dana selain APBN
yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh
kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan
tanggung jawab Penggunaan Anggaran pada ______________.
1.17 Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan APBD yang
selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagian kewenangan Pengguna Anggaran dalam
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Perangkat Daerah.
1.18 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini
terhitung sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan
Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.
1.19 Masa Pelaksanaan adalah jangka waktu untuk melaksanakan
seluruh pekerjaan terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai
dengan Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan.
1.20 Masa Pemeliharaan adalah jangka waktu untuk melaksanakan
kewajiban pemeliharaan oleh Penyedia, terhitung sejak Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan.
1.21 Mata Pembayaran Utama adalah mata pembayaran yang pokok
dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan
puluh perseratus) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dari
mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar.
1.22 Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah metode yang
menggambarkan penguasaan penyelesaian pekerjaan yang
sistematis dari awal sampai akhir meliputi tahapan/urutan
pekerjaan utama dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis
kegiatan pekerjaan utama yang dapat dipertanggungjawabkan
secara teknis.
1.23 Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat
PPHP adalah tim yang bertugas memeriksa hasil pekerjaan
Pengadaan Barang/Jasa.
1.24 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK
adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk
mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran dana selain APBN.
1.25 Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian
kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu
bangunan.
1.26 Pekerjaan Utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung
menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi sesuai
peruntukannya yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam
Dokumen Pemilihan.
1.27 Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha,
baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum
yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam
wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
86
bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan
usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
1.28 Pengawas Pekerjaan atau Direksi Teknis adalah tim pendukung
yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK yang bertugas untuk
mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
1.29 Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa
berdasarkan Kontrak.
1.30 Personel Manajerial adalah tenaga ahli atau tenaga teknis yang
ditempatkan sesuai penugasan pada organisasi pelaksanaan
pekerjaan.
1.31 Sanksi Daftar Hitam adalah sanksi yang diberikan kepada
Peserta pemilihan/Penyedia berupa larangan mengikuti
Pengadaan Barang/Jasa di seluruh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah dalam jangka waktu
tertentu.
1.32 Subpenyedia adalah Penyedia yang mengadakan perjanjian kerja
tertulis dengan Penyedia penanggung jawab Kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).
1.33 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah jaminan
tertulis yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi/lembaga keuangan khusus
yang menjalankan usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan
asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia/Konsorsium
Perusahaan Asuransi Umum/Konsorsium Lembaga
Penjaminan/Konsorsium Perusahaan Penjaminan sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
1.34 Surat Perintah Mulai Kerja yang selanjutnya disingkat SPMK
adalah surat yang diterbitkan oleh PPK kepada Penyedia untuk
memulai melaksanakan pekerjaan.
1.35 Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal yang dinyatakan pada SPMK
yang diterbitkan oleh PPK untuk memulai melaksanakan
pekerjaan.
1.36 Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan adalah tanggal serah
terima pertama pekerjaan selesai (Provisional Hand Over/PHO)
dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan
yang diterbitkan oleh PPK.
1.37 Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan adalah tanggal serah
terima akhir pekerjaan selesai (Final Hand Over/FHO) dinyatakan
dalam Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan yang diterbitkan
oleh PPK.
1.38 Tenaga Kerja Konstruksi adalah tenaga kerja yang bekerja di
sektor konstruksi yang meliputi ahli, teknisi atau analis, dan
operator.
2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam
Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki
dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan 3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia.


Hukum 3.2 Dalam hal Kontrak dilakukan dengan pihak asing harus dibuat
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam hal terjadi
perselisihan dengan pihak asing digunakan Kontrak dalam bahasa
Indonesia.
3.3 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
87
4. Korespondensi 4.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, surat elektronik (e-
mail) dan/atau faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang
tercantum dalam SSKK.
4.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan
berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam
Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada Wakil Sah Para Pihak
dalam SSKK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat dan/atau
faksimili ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.
5. Wakil Sah Para 5.1 Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk
Pihak dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau
Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh Wakil Sah Para
Pihak atau pejabat yang disebutkan dalam SSKK.
5.2 Kewenangan Wakil Sah Para Pihak diatur dalam Surat Keputusan
dari Para Pihak dan harus disampaikan kepada masing-masing
pihak.
5.3 Direksi Lapangan yang ditunjuk menjadi Wakil Sah PPK memiliki
tugas:
a. melaksanakan pendelegasian sesuai dengan pelimpahan dari
PPK;
b. mengelola administrasi kontrak; dan
c. mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.
6. Larangan 6.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah,
Korupsi, Kolusi para pihak dilarang untuk:
dan Nepotisme a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi
(KKN), atau menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau
Penyalahgunaan melakukan tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun
Wewenang serta yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan
Penipuan pengadaan ini;
b. mendorong terjadinya persaingan tidak sehat; dan/atau
c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar
dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk
penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini.
6.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan termasuk semua
anggota KSO (apabila berbentuk KSO) dan subpenyedianya (jika
ada) tidak pernah dan tidak akan melakukan tindakan yang
dilarang pada pasal 6.1 di atas.
6.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan
larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi
administratif oleh PPK sebagai berikut:
a. pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK;
c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan
Uang Muka dicairkan dan disetorkan sebagaimana ditetapkan
dalam SSKK; dan
d. pengenaan Sanksi Daftar Hitam.
[catatan: pengenaan Sanksi Daftar Hitam ditetapkan oleh PA/KPA atas
usulan PPK. PA/KPA menyampaikan dokumen penetapan Sanksi Daftar
Hitam kepada:
1) Penyedia yang dikenakan Sanksi Daftar Hitam; dan
2) unit kerja yang melaksanakan fungsi layanan pengadaan
secara elektronik, untuk ditayangkan dalam Daftar Hitam
Nasional]

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
88
6.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK
kepada PA/KPA.
6.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan
sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
7. Asal Material/ 7.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang terdiri
Bahan dari rincian komponen dalam negeri dan komponen impor.
7.2 Asal material/bahan merupakan tempat material/bahan diperoleh,
antara lain tempat material/bahan ditambang, tumbuh, atau
diproduksi.
8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang
akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini
berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Tenaga Kerja Konstruksi yang
bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea,
retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan perpajakan
atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran perpajakan ini
dianggap telah termasuk dalam Harga Kontrak

10. Pengalihan 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal
Seluruh Kontrak pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan
(merger) maupun akibat lainnya.
10.2 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan sepihak
oleh PPK dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur
dalam pasal 41.2.
11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu pihak terhadap pelanggaran ketentuan
tertentu Kontrak oleh pihak yang lain maka pengabaian tersebut tidak
menjadi pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak atau
seketika menjadi pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain.
Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis
dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian.

12. Penyedia Mandiri Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh terhadap
personil dan subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan yang dilakukan
oleh mereka.

13. KSO KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut dalam
Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama KSO dalam pelaksanaan hak
dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini.

14. Pengawasan 14.1 PPK menetapkan Pengawas Pekerjaan (Direksi Teknis) untuk
Pelaksanaan melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak
Pekerjaan ini. Pengawas Pekerjaan dapat berasal dari personel PPK atau
Penyedia Jasa Pengawasan (Konsultan Pengawas).
14.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan
bertindak profesional. Jika tercantum dalam SSKK, Pengawas
Pekerjaan yang berasal dari Personel PPK dapat bertindak
sebagai Wakil Sah PPK.
15. Tugas dan 15.1 Semua gambar dan rencana kerja yang digunakan dalam
Wewenang pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak, untuk pekerjaan
Pengawas permanen maupun pekerjaan sementara harus mendapatkan
Pekerjaan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.
15.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih dahulu
ada pekerjaan sementara yang tidak tercantum dalam Daftar

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
89
Kuantitas dan Harga di dalam Kontrak maka Penyedia
berkewajiban untuk menyerahkan spesifikasi dan gambar usulan
pekerjaan sementara tersebut untuk mendapatkan pernyataan
tidak berkeberatan (no objection) dari Pengawas Pekerjaan untuk
dilaksanakan. Pernyataan tidak berkeberatan atas rencana
pekerjaan sementara ini tidak melepaskan Penyedia dari tanggung
jawabnya sesuai Kontrak.
15.3 Pengawas Pekerjaan melaksanakan tugas dan wewenang paling
sedikit meliputi:
a. mengevaluasi dan menyetujui rencana mutu pekerjaan
konstruksi Penyedia Jasa pelaksana konstruksi;
b. memberikan ijin dimulainya setiap tahapan pekerjaan;
c. memeriksa dan menyetujui kemajuan pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
d. memeriksa dan menilai mutu dan keselamatan konstruksi
terhadap hasil akhir pekerjaan;
e. menghentikan setiap pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan;
f. bertanggungjawab terhadap hasil pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi sesuai tugas dan tanggungjawabnya; dan
g. memberikan laporan secara periodik kepada PPK sesuai
dengan ketentuan dalam Kontrak.
15.4 Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah
Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas
Pekerjaan dalam Kontrak ini.
16. Penemuan- Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak yang
penemuan berwenang semua penemuan benda/barang yang mempunyai nilai
sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang menurut
peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara.

17. Akses ke Lokasi 17.1 Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil
Kerja Sah PPK, Pengawas Pekerjaan dan/atau pihak yang mendapat
izin dari PPK ke lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana pekerjaan
ini sedang atau akan dilaksanakan.
17.2 Penyedia harus dianggap telah menerima kelayakan dan
ketersediaan jalur akses menuju lapangan. Penyedia harus
berupaya menjaga setiap jalan atau jembatan dari kerusakan
akibat penggunaan/lalu lintas Penyedia atau akibat personel
Penyedia. Kecuali ditentukan lain maka:
a. Penyedia harus bertanggung jawab atas pemeliharaan yang
mungkin diperlukan akibat penggunaan jalur akses;
b. Penyedia harus menyediakan rambu atau petunjuk sepanjang
jalur akses, dan mendapatkan perizinan yang mungkin
disyaratkan oleh otoritas terkait untuk penggunaan jalur,
rambu, dan petunjuk;
c. biaya karena ketidaklayakan atau tidak tersedianya jalur
akses untuk digunakan oleh Penyedia, harus ditanggung
Penyedia; dan
d. PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang mungkin timbul
akibat penggunaan jalur akses.
17.3 PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang mungkin
timbul selain penggunaan jalur akses tersebut.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
90
B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK
18. Masa Kontrak ini berlaku efektif sejak penandatanganan Surat Perjanjian oleh
Pelaksanaan Para Pihak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan dan
Kontrak hak dan kewajiban Para Pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah
terpenuhi.

B.1 Pelaksanaan Pekerjaan


19. Penyerahan 19.1 Sebelum penyerahan lokasi kerja dilakukan peninjauan lapangan
Lokasi Pekerjaan bersama oleh para pihak.
19.2 PPK berkewajiban untuk menyerahkan lokasi kerja sesuai dengan
kebutuhan Penyedia yang tercantum dalam rencana kerja yang
telah disepakati oleh para pihak dalam Rapat Persiapan
Penandatanganan Kontrak, untuk melaksanakan pekerjaan tanpa
ada hambatan kepada Penyedia sebelum SPMK diterbitkan.
19.3 Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam Berita Acara
Penyerahan Lokasi Kerja.
19.4 Jika dalam peninjauan lapangan bersama ditemukan hal-hal yang
dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan
tersebut harus dituangkan dalam adendum Kontrak.
19.5 Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi kerja sesuai kebutuhan
Penyedia yang tercantum dalam rencana kerja (sesuai pasal 19.2)
untuk melaksanakan pekerjaan dan terbukti merupakan suatu
hambatan, maka kondisi ini ditetapkan sebagai Peristiwa
Kompensasi.

20. Surat Perintah 20.1 PPK menerbitkan SPMK paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
Mulai Kerja sejak tanggal penandatanganan Kontrak atau 14 (empat belas)
(SPMK) hari kerja sejak penyerahan lokasi kerja pertama kali.
20.2 Dalam SPMK dicantumkan seluruh lingkup pekerjaan dan Tanggal
Mulai Kerja.
21. Rencana Mutu 21.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan
Pekerjaan menyerahkan RMPK sebagai penjaminan dan pengendalian mutu
Konstruksi pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan pelaksanaan
(RMPK) Kontrak, kemudian dibahas dan disetujui oleh PPK.
21.2 RMPK disusun paling sedikit berisi:
a. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (Method Statement);
b. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian/Inspection and Test
Plan (ITP); dan
c. Pengendalian Subpenyedia dan Pemasok.
21.3 Penyedia wajib menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan
RMPK secara konsisten untuk mencapai mutu yang
dipersyaratkan pada pelaksanaan pekerjaan ini.
21.4 RMPK dapat direvisi sesuai dengan kondisi pekerjaan.
21.5 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RMPK jika terjadi
Adendum Kontrak dan/atau Peristiwa Kompensasi.
21.6 Pemutakhiran RMPK harus menunjukkan perkembangan
kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan
sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap urutan pekerjaan.
Pemutakhiran RMPK harus mendapatkan persetujuan PPK.
21.7 Persetujuan PPK terhadap RMPK tidak mengubah kewajiban
kontraktual Penyedia.
22. Rencana 22.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan
Keselamatan menyerahkan RKK pada saat rapat persiapan pelaksanaan
Konstruksi Kontrak, kemudian pelaksanaan RKK dibahas dan disetujui oleh
PPK.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
91
22.2 Para Pihak wajib menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan
RKK secara konsisten.
22.3 RKK menjadi bagian dari Dokumen Kontrak.
22.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RKK sesuai dengan
kondisi pekerjaan, jika terjadi perubahan maka dituangkan dalam
adendum Kontrak.
22.5 Pemutakhiran RKK harus mendapat persetujuan PPK.
22.6 Persetujuan PPK terhadap pelaksanaan RKK tidak mengubah
kewajiban kontraktual Penyedia.
23. Rapat Persiapan 23.1 Paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak diterbitkannya SPMK
Pelaksanaan dan sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama dengan
Kontrak Penyedia, unsur perancangan, dan unsur pengawasan, harus
sudah menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.
23.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan
pelaksanaan kontrak meliputi:
a. RMPK;
b. pelaksanaan RKK;
c. organisasi kerja;
d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti uraian tentang
metode kerja yang memperhatikan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja;
f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan
Tenaga Kerja Konstruksi;
g. penyusunan rencana pengukuran/pemeriksaan bersama; dan
h. hal-hal lain yang dianggap perlu.
23.3 Hasil rapat persiapan pelaksanaan Kontrak dituangkan dalam
Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak.
24. Mobilisasi 24.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK, atau
sesuai kebutuhan dan rencana kerja.
24.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu:
a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan, termasuk instalasi alat;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung
laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan Tenaga Kerja Konstruksi.
24.3 Mobilisasi peralatan dan Tenaga Kerja Konstruksi dapat dilakukan
secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
25. Pengukuran/ 25.1 Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK dan Pengawas
Pemeriksaan Pekerjaan bersama-sama dengan Penyedia (Konsultan
bersama Perencana dan Konstruksi) melakukan pengukuran dan
pemeriksaan detail terhadap kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap
rencana mata pembayaran, Tenaga Kerja Konstruksi, dan
Peralatan Utama (Mutual Check 0%).
25.2 Pada tahapan pengukuran/pemeriksaan bersama, PA/KPA telah
membentuk Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.
25.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara.
Apabila dalam pengukuran/pemeriksaan bersama mengakibatkan
perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam adendum
Kontrak.
25.4 Tenaga Kerja Konstruksi dan/atau Peralatan Utama yang sesuai
dengan persyaratan Kontrak dapat segera dimobilisasi.
25.5 Tindak lanjut hasil pemeriksaan bersama Tenaga Kerja Konstruksi
dan/atau Peralatan Utama mengikuti ketentuan pasal 65 dan 66.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
92
26. Penggunaan 26.1 Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedia berkewajiban
Produksi Dalam mengutamakan material/bahan produksi dalam negeri dan tenaga
Negeri kerja Indonesia untuk pekerjaan yang dilaksanakan di Indonesia
sesuai dengan yang disampaikan pada saat penawaran.
26.2 Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, bahan baku, Tenaga
Kerja Konstruksi, dan perangkat lunak yang digunakan mengacu
kepada dokumen:
a. formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN), untuk Penyedia yang mendapat preferensi
harga; dan
b. daftar barang yang diimpor, untuk barang yang diimpor.
26.3 Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ditemukan ketidaksesuaian
dengan dokumen pada pasal 26.2, maka akan dikenakan sanksi
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
.2 Pengendalian Waktu
27. Masa 27.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, Penyedia berkewajiban
Pelaksanaan untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja,
dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan RMPK, serta
menyelesaikan pekerjaan paling lambat selama Masa
Pelaksanaan yang dinyatakan dalam SSKK.
27.2 Apabila Penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan sesuai Masa Pelaksanaan karena di luar
pengendaliannya yang dapat dibuktikan demikian, dan Penyedia
telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, dengan disertai
bukti-bukti yang dapat disetujui PPK, maka PPK dapat
memberlakukan Peristiwa Kompensasi dan melakukan
penjadwalan kembali pelaksanaan tugas Penyedia dengan
membuat adendum Kontrak.
27.3 Jika pekerjaan tidak selesai sesuai Masa Pelaksanaan bukan
akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena
kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia dikenakan
denda.
27.4 Apabila diberlakukan serah terima sebagian pekerjaan (secara
parsial), Masa Pelaksanaan dibuat berdasarkan bagian pekerjaan
tersebut sesuai dengan SSKK.
27.5 Bagian pekerjaan pada pasal 27.4 adalah bagian pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan.
28. Penundaan oleh Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis Penyedia
Pengawas untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap perintah penundaan ini
Pekerjaan harus segera ditembuskan kepada PPK.
29. Rapat 29.1 Pengawas Pekerjaan atau Penyedia dapat menyelenggarakan
Pemantauan rapat pemantauan dan meminta satu sama lain untuk menghadiri
rapat tersebut. Rapat pemantauan diselenggarakan untuk
membahas perkembangan pekerjaan dan perencanaan atas sisa
pekerjaan serta untuk menindaklanjuti peringatan dini.
29.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas
Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan rekamannya diserahkan
kepada PPK dan pihak-pihak yang menghadiri rapat.
29.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan, Pengawas
Pekerjaan dapat memutuskan baik dalam rapat atau setelah rapat
melalui pernyataan tertulis kepada semua pihak yang menghadiri
rapat.
30. Peringatan Dini 30.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini mungkin
Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau kondisi tertentu yang
dapat mempengaruhi mutu pekerjaan, menaikkan Harga Kontrak

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
93
atau menunda penyelesaian pekerjaan. Pengawas Pekerjaan
dapat memerintahkan Penyedia untuk menyampaikan secara
tertulis perkiraan dampak peristiwa atau kondisi tersebut di atas
terhadap Harga Kontrak dan Masa Pelaksanaan. Pernyataan
perkiraan ini harus sesegera mungkin disampaikan oleh Penyedia.
30.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan Pengawas
Pekerjaan untuk mencegah atau mengurangi dampak peristiwa
atau kondisi tersebut.
B.3 Penyelesaian Kontrak
31. Serah Terima 31.1 Proses serah terima pekerjaan selesai 100 % dijelaskan dalam
Pekerjaan SSKK
31.2 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), sesuai
dengan ketentuan yang tertuang dalam Kontrak, Penyedia
mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk serah
terima pertama pekerjaan.
31.3 PPK memerintahkan Pengawas Pekerjaan untuk melakukan
pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan.
31.4 Pemeriksaan dilakukan terhadap kesesuaian hasil pekerjaan
terhadap kriteria/spesifikasi yang tercantum dalam Kontrak.
31.5 Hasil pemeriksaan dari Pengawas Pekerjaan disampaikan kepada
PPK, apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan tidak sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak dan/atau cacat
hasil pekerjaan, PPK memerintahkan Penyedia untuk memperbaiki
dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan.
31.6 Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan telah sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Kontrak maka PPK dan Penyedia
menandatangani Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan.
31.7 Pembayaran dilakukan dengan ketentuan:
a. sebesar 95% (sembilan puluh lima perseratus) dari Harga
Kontrak sedangkan 5% (lima perseratus) merupakan retensi
selama masa pemeliharaan, dalam hal akhir masa
pemeliharaan (FHO) masih berada pada tahun anggaran yang
sama dengan pembebanan anggaran pada DIPA/DPA; atau
b. sebesar 100% (seratus perseratus) dari Harga Kontrak dan
Penyedia harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan
sebesar 5% (lima perseratus) dari Harga Kontrak, dalam hal
akhir masa pemeliharaan (FHO) melampaui batas akhir tahun
anggaran pembebanan anggaran pada DIPA/DPA.
31.8 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama Masa
Pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat
penyerahan pertama pekerjaan.
31.9 Masa Pemeliharaan paling singkat untuk pekerjaan permanen
selama 6 (enam) bulan, sedangkan untuk pekerjaan semi
permanen selama 3 (tiga) bulan dan dapat melampaui tahun
anggaran. Lamanya Masa Pemeliharaan ditetapkan dalam SSKK.
31.10 Setelah Masa Pemeliharaan berakhir, Penyedia mengajukan
permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir
pekerjaan.
31.11 Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan, Penyedia telah
melaksanakan semua kewajibannya selama Masa Pemeliharaan
dengan baik dan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam Kontrak maka PPK dan Penyedia menandatangani Berita
Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan.
31.12 PPK wajib melakukan pembayaran sisa Harga Kontrak yang belum
dibayar atau mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
94
31.13 Apabila Penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan
sebagaimana mestinya, maka Kontrak dapat diputuskan sepihak
oleh PPK dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur
dalam pasal 41.4.
31.14 Setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima Akhir
Pekerjaan, PPK menyerahkan hasil pekerjaan kepada PA/KPA.
31.15 PA/KPA meminta PPHP untuk melakukan pemeriksaan
administratif terhadap hasil pekerjaan yang diserahterimakan.
31.16 PPHP melakukan pemeriksaan administratif proses pengadaan
barang/jasa sejak perencanaan pengadaan sampai dengan serah
terima hasil pekerjaan, meliputi dokumen program/penganggaran,
surat penetapan PPK, dokumen perencanaan pengadaan,
RUP/SIRUP, dokumen persiapan pengadaan, dokumen pemilihan
Penyedia, dokumen Kontrak dan perubahannya serta
pengendaliannya, dan dokumen serah terima hasil pekerjaan.
31.17 Apabila hasil pemeriksaan administrasi ditemukan
ketidaksesuaian/kekurangan, PPHP melalui PA/KPA
memerintahkan PPK untuk memperbaiki dan/atau melengkapi
kekurangan dokumen administratif.
31.18 Hasil pemeriksaan administratif oleh PPHP dituangkan dalam
Berita Acara.
31.19 Serah terima pekerjaan dapat dilakukan perbagian pekerjaan
(secara parsial) yang ketentuannya ditetapkan dalam SSKK.
31.20 Bagian pekerjaan yang dapat dilakukan serah terima pekerjaan
sebagian atau secara parsial yaitu:
a. bagian pekerjaan yang tidak tergantung satu sama lain; dan
b. bagian pekerjaan yang fungsinya tidak terkait satu sama lain
dalam pencapaian kinerja pekerjaan.
31.21 Dalam hal dilakukan serah terima pekerjaan secara parsial, maka
cara pembayaran, ketentuan denda dan kewajiban pemeliharaan
tersebut di atas disesuaikan.
31.22 Kewajiban pemeliharaan diperhitungkan setelah serah terima
pertama pekerjaan untuk bagian pekerjaan (PHO parsial) tersebut
dilaksanakan sampai Masa Pemeliharaan bagian pekerjaan
tersebut berakhir sebagaimana yang tercantum dalam SSKK.
31.23 Serah terima pertama pekerjaan untuk bagian pekerjaan (PHO
parsial) dituangkan dalam Berita Acara.
32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka waktu
tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan selesai/pengakhiran
pekerjaan.
33. Pedoman 33.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK tentang
Pengoperasian pedoman pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan sesuai
dan Perawatan/ dengan SSKK.
Pemeliharaan 33.2 Apabila Penyedia tidak memberikan pedoman pengoperasian dan
perawatan/pemeliharaan, PPK berhak menahan uang retensi atau
Jaminan Pemeliharaan.
B.4 Adendum Kontrak
34. Perubahan 34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum Kontrak.
Kontrak 34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh para
pihak, yang diakibatkan beberapa hal berikut meliputi:
a. perubahan pekerjaan;
b. perubahan Harga Kontrak;
c. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau Masa
Pelaksanaan; dan/atau
d. perubahan Kontrak yang disebabkan masalah administrasi.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
95
34.3 Untuk kepentingan perubahan Kontrak, PPK dapat meminta
pertimbangan dari Pengawas Pekerjaan dan Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak.
34.4 Prosedur perubahan kontrak sesuai dalam SSKK
35. Perubahan 35.1 Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat
Pekerjaan pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang
ditentukan dalam dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia dapat
melakukan perubahan pekerjaan, yang meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam
Kontrak;
b. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan;
dan/atau
d. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
35.2 Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi lapangan seperti yang
dimaksud pada pasal 35.1 namun ada perintah perubahan dari
PPK, PPK bersama Penyedia dapat menyepakati perubahan
pekerjaan yang meliputi:
a. Menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan;
b. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan;
dan/atau
c. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
35.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis
kepada Penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis
dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum
dalam Kontrak awal.
35.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai
dasar penyusunan adendum Kontrak.
35.5 Dalam hal perubahan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada
pasal 35.1 dan 35.2 mengakibatkan penambahan Harga Kontrak,
maka perubahan Kontrak dilaksanakan dengan ketentuan
penambahan Harga Kontrak akhir tidak melebihi 10% (sepuluh
perseratus) dari harga yang tercantum dalam Kontrak awal dan
tersedianya anggaran.
35.6 Ketentuan pasal 35.1 huruf a tidak berlaku untuk bagian pekerjaan
lumpsum.
36. Perubahan Harga 36.1 Perubahan Harga Kontrak dapat diakibatkan oleh:
a. perubahan pekerjaan;
b. penyesuaian harga; dan/atau
c. Peristiwa Kompensasi.
36.2 Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan
dilaksanakan berubah akibat perubahan pekerjaan lebih dari 10%
(sepuluh perseratus) dari kuantitas awal, maka pembayaran
volume selanjutnya dengan menggunakan harga satuan yang
disesuaikan dengan negosiasi.
36.3 Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat harga satuan
timpang, maka harga satuan timpang tersebut hanya berlaku untuk
kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan.
Untuk kuantitas pekerjaan tambahan digunakan harga satuan
berdasarkan hasil negosiasi.
36.4 Apabila ada daftar mata pembayaran yang masuk kategori harga
satuan timpang, maka dicantumkan dalam Lampiran A SSKK.
36.5 Apabila terdapat perubahan pekerjaan, maka penentuan harga
baru dilakukan dengan negosiasi.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
96
36.6 Ketentuan penggunaan rumusan penyesuaian harga adalah
sebagai berikut:
a. harga yang tercantum dalam Kontrak dapat berubah akibat
adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
b. penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak
dengan yang masa pelaksanaannya lebih dari 18 (delapan
belas) bulan;
c. penyesuaian harga satuan diberlakukan mulai bulan ke-13
(tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan;
d. penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata
pembayaran, kecuali komponen keuntungan, biaya tidak
langsung (overhead cost) dan harga satuan timpang
sebagaimana tercantum dalam penawaran;
e. penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan yang tercantum dalam Kontrak awal/adendum
Kontrak;
f. penyesuaian harga satuan bagi komponen pekerjaan yang
berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian
harga dari negara asal barang tersebut;
g. jenis pekerjaan baru dengan harga satuan baru sebagai akibat
adanya adendum Kontrak dapat diberikan penyesuaian harga
mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum Kontrak
tersebut ditandatangani;
h. indeks yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak terlambat
disebabkan oleh kesalahan Penyedia adalah indeks terendah
antara jadwal Kontrak dan realisasi pekerjaan;
i. jenis pekerjaan yang lebih cepat pelaksanaannya
diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan indeks harga
pada saat pelaksanaan.
36.7 Ketentuan lebih lanjut terkait penyesuaian harga diatur dalam
SSKK.
36.8 Ketentuan ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi mengacu pada
pasal Peristiwa Kompensasi.
36.9 Ketentuan pasal 36.1 huruf b tidak berlaku untuk bagian pekerjaan
lumsum.
36.10 Ketentuan pasal 36.2 dan 36.3 hanya berlaku untuk bagian
pekerjaan harga satuan.
37. Perubahan 37.1 Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dapat diakibatkan oleh:
Jadwal a. perubahan pekerjaan;
Pelaksanaan b. perpanjangan Masa Pelaksanaan; dan/atau
Pekerjaan c. Peristiwa Kompensasi.
dan/atau Masa 37.2 Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas
Pelaksanaan pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
a. perubahan pekerjaan;
b. Peristiwa Kompensasi; dan/atau
c. Keadaan Kahar.
37.3 Masa Pelaksanaan dapat diperpanjang paling kurang sama
dengan waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar atau
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan akibat dari
ketentuan pada pasal 37.2 huruf a atau b.
37.4 PPK dapat menyetujui perpanjangan Masa Pelaksanaan atas
Kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis
yang diajukan oleh Penyedia dalam jangka waktu sesuai
pertimbangan yang wajar setelah Penyedia meminta

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
97
perpanjangan. Jika Penyedia lalai untuk memberikan peringatan
dini atas keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama untuk
mencegah keterlambatan sesegera mungkin, maka keterlambatan
seperti ini tidak dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang
Masa Pelaksanaan.
37.5 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan dan Panitia
Peneliti Pelaksanaan Kontrak harus telah menetapkan ada
tidaknya perpanjangan dan untuk berapa lama.
37.6 Persetujuan perubahan jadwal pelaksanaan dan/atau
perpanjangan Masa Pelaksanaan dituangkan dalam Adendum
Kontrak.
37.7 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian
pekerjaan akan melampaui Masa Pelaksanaan maka Penyedia
berhak untuk meminta perpanjangan Masa Pelaksanaan
berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan pertimbangan
Pengawas Pekerjaan memperpanjang Masa Pelaksanaan secara
tertulis. Perpanjangan Masa Pelaksanaan harus dilakukan melalui
adendum Kontrak.
38. Keadaan Kahar 38.1 Contoh Keadaan Kahar tidak terbatas pada: bencana alam,
bencana non alam, bencana sosial, pemogokan, kebakaran,
kondisi cuaca ekstrem, dan gangguan industri lainnya.
38.2 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan yang
disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.
38.3 Dalam hal terjadi keadaan kahar, PPK atau Penyedia
memberitahukan tentang terjadinya Keadaan Kahar kepada salah
satu pihak secara tertulis dalam waktu paling lambat 14 (empat
belas) hari kalender sejak menyadari atau seharusnya menyadari
atas kejadian atau terjadinya Keadaan Kahar, dengan
menyertakan bukti serta hasil identifikasi kewajiban dan kinerja
pelaksanaan yang terhambat dan/atau akan terhambat akibat
Keadaan Kahar tersebut.
38.4 Bukti Keadaan Kahar dapat berupa:
a. pernyataan yang diterbitkan oleh pihak/instansi yang
berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan/atau
b. foto/video dokumentasi Keadaan Kahar yang telah diverifikasi
kebenarannya.
38.5 PPK meminta Pengawas Pekerjaan untuk melakukan penelitian
terhadap penyampaian pemberitahuan Keadaan Kahar dan bukti
sebagaimana dimaksud pada pasal 38.4.
38.6 Dalam Keadaan Kahar, kegagalan salah satu Pihak untuk
memenuhi kewajibannya yang ditentukan dalam Kontrak bukan
merupakan cedera janji atau wanprestasi apabila telah dilakukan
sesuai pada pasal 38.3. Kewajiban yang dimaksud adalah hanya
kewajiban dan kinerja pelaksanaan terhadap pekerjaan/bagian
pekerjaan yang terdampak dan/atau akan terdampak akibat dari
Keadaan Kahar.
38.7 Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, pelaksanaan Kontrak dapat
dihentikan. Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dapat
bersifat:
a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau
b. permanenapabila akibat Keadaan Kahar tidak memungkinkan
dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan.
38.8 Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dilakukan secara
tertulis oleh PPK dengan disertai alasan penghentian pekerjaan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
98
38.9 Dalam hal pelaksanaan Kontrak dilanjutkan, para pihak dapat
melakukan perubahan Kontrak. Masa Pelaksanaan dapat
diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu
terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar. Perpanjangan Masa
Pelaksanaan dapat melewati Tahun Anggaran.
38.10 Selama masa Keadaan Kahar, jika PPK memerintahkan secara
tertulis kepada Penyedia untuk sedapat mungkin meneruskan
pekerjaan, maka Penyedia berhak untuk menerima pembayaran
sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat
penggantian biaya yang wajar sesuai dengan kondisi yang telah
dikeluarkan untuk bekerja dalam Keadaan Kahar. Penggantian
biaya ini harus diatur dalam suatu adendum Kontrak.
38.11 Dalam hal pelaksanaan Kontrak dihentikan, para pihak
menyelesaikan hak dan kewajiban sesuai Kontrak. Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau
kemajuan hasil pekerjaan yang telah dicapai setelah dilakukan
pengukuran/pemeriksaan bersama atau berdasarkan hasil audit.
B.5 Penghentian dan Pemutusan Kontrak
39. Penghentian Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena terjadi keadaan kahar
Kontrak sebagaimana dimaksud pada pasal 38.
40. Pemutusan 40.1 Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh PPK atau Penyedia.
Kontrak 40.2 Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat
belas) hari kalender setelah PPK/Penyedia menyampaikan
pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara tertulis
kepada Penyedia/PPK.
40.3 Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak oleh salah satu pihak
maka PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh PPK
dikurangi denda yang harus dibayar Penyedia (apabila ada), serta
Penyedia menyerahkan semua hasil pelaksanaan kepada PPK
dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.
41. Pemutusan 41.1 Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
Kontrak oleh PPK Hukum Perdata, PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak
apabila:
a. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau
pemalsuan dalam proses pengadaan yang diputuskan oleh
Instansi yang berwenang;
b. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN
dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh Instansi yang
berwenang;
c. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
d. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam sebelum
penandatanganan Kontrak;
e. Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah mendapat Surat
Peringatan Kontrak Kritis berturut-turut sebanyak 3 (tiga) kali;
f. Penyedia tidak mempertahankan berlakunya Jaminan
Pelaksanaan;
g. Penyedia lalai/cedera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan;
h. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan
kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
99
sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk
menyelesaikan pekerjaan;
i. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan;
j. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh
delapan) hari kalender dan penghentian ini tidak tercantum
dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan serta tanpa persetujuan
pengawas pekerjaan; atau
k. Penyedia mengalihkan seluruh kontrak bukan dikarenakan
pergantian nama Penyedia.
l. Hal lain yang ditentukan dalam SSKK
41.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa Pelaksanaan
karena kesalahan Penyedia, maka:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
b. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan
Uang Muka dicairkan (apabila diberikan);
c. Penyedia membayar denda (apabila ada); dan
d. Penyedia dikenakan Sanksi Daftar Hitam
41.3 Pencairan jaminan sebagaimana dimaksud pada pasal 41.2 di
atas, dicairkan dan disetorkan sesuai ketentuan dalam SSKK.
41.4 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa Pemeliharaan
karena kesalahan Penyedia, maka:
a. PPK berhak untuk tidak membayar retensi atau Jaminan
Pemeliharaan dicairkan untuk membiayai
perbaikan/pemeliharaan; dan
b. Penyedia dikenakan sanksi Daftar Hitam.
41.5 Dalam hal terdapat nilai sisa penggunaan uang retensi atau uang
pencairan Jaminan Pemeliharaan untuk membiayai
pembiayaan/pemeliharaan maka PPK wajib menyetorkan
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.
41.6 Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak secara sepihak oleh PPK
karena kesalahan Penyedia, maka Pokja Pemilihan dapat
menunjuk pemenang cadangan berikutnya pada paket pekerjaan
yang sama atau Penyedia yang mampu dan memenuhi syarat.
41.7 Proses penunjukan langsung dalam hal terjadi kondisi
sebagaimana dijelaskan pada pasal 41.6 mengacu pada ketentuan
peraturan perundang-undangan.
42. Pemutusan Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum
Kontrak oleh Perdata, Penyedia dapat melakukan pemutusan Kontrak apabila:
Penyedia a. setelah mendapatkan persetujuan PPK, Pengawas Pekerjaan
memerintahkan Penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan
atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama
28 (dua puluh delapan) hari kalender;
b. PPK tidak menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk
pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati
sebagaimana tercantum dalam SSKK. Penerbitan SPP untuk
kegiatan dengan sumber dana selain APBN sesuai dengan ketentuan
peraturan keuangan di ________________.
43. Berakhirnya Kontrak berakhir apabila pekerjaan telah selesai dan hak dan kewajiban
Kontrak para pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi.
44. Keterlambatan 42.1 Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai
Pelaksanaan jadwal, maka PPK harus memberikan peringatan secara tertulis
atau memberlakukan ketentuan kontrak kritis.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
100
Pekerjaan dan 42.2 Kontrak dinyatakan kritis apabila:
Kontrak Kritis a. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0%-70% dari
Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik
pelaksanaan dengan rencana lebih besar 10%;
b. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70%-100% dari
Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik
pelaksanaan dengan rencana lebih besar 5%;
c. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70%-100% dari
Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik
pelaksanaan dengan rencana pelaksanaan kurang dari 5%
dan akan melampaui tahun anggaran berjalan.
42.3 Penanganan kontrak kritis dilakukan dengan rapat pembuktian
(show cause meeting/SCM):
a. Pada saat Kontrak dinyatakan kritis, Pengawas Pekerjaan
memberikan peringatan secara tertulis kepada Penyedia dan
selanjutnya menyelenggarakan Rapat Pembuktian (SCM)
Tahap I.
b. Dalam SCM Tahap I, PPK, Pengawas Pekerjaan dan
Penyedia membahas dan menyepakati besaran kemajuan
fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu
tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan dalam Berita
Acara SCM Tahap I.
c. Apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka PPK
menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis I dan harus
diselenggarakan SCM Tahap II yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh
Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba kedua) yang
dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap II.
d. Apabila Penyedia gagal pada uji coba kedua, maka PPK
menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis II dan harus
diselenggarakan SCM Tahap III yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh
Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba ketiga) yang
dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap III.
e. Apabila Penyedia gagal pada uji coba ketiga, maka PPK
menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis III dan PPK dapat
melakukan pemutusan Kontrak secara sepihak dengan
mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata.
f. Apabila uji coba berhasil, namun pada pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya Kontrak dinyatakan kritis lagi maka berlaku
ketentuan SCM dari awal.
45. Pemberian 45.1 Dalam hal diperkirakan Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan
Kesempatan sampai Masa Pelaksanaan berakhir, namun PPK menilai bahwa
Penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan, PPK dapat
memberikan kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan
pekerjaan.
45.2 Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan
pekerjaan dimuat dalam adendum Kontrak yang didalamnya
mengatur:
a. Waktu pemberian kesempatan penyelesaian pekerjaan;
b. pengenaan sanksi denda keterlambatan kepada Penyedia;
c. perpanjangan masa berlaku Jaminan Pelaksanaan; dan
d. sumber dana untuk membiayai penyelesaian sisa pekerjaan
yang akan dilanjutkan ke Tahun Anggaran berikutnya dari

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
101
DIPA/DPA Tahun Anggaran berikutnya, apabila pemberian
kesempatan melampaui Tahun Anggaran.
45.3 Pemberian kesempatan kepada Penyedia menyelesaikan
pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender, sejak
Masa Pelaksanaan berakhir.
45.4 Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan
pekerjaan dapat melampaui Tahun Anggaran.
45.5 Untuk kegiatan dengan sumber dana selain APBN, ketentuan
pemberian kesempatan yang akan melampaui tahun anggaran
mengacu pada peraturan perundang-undangan (Peraturan Rektor
Universitas ________ Nomor 20 Tahun 201 Tentang Tata Cara
Pengadaan Barang/Jasa Yang Dibiayai Dari Dana Selain
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara).
46. Peninggalan Semua bahan, perlengkapan, peralatan, hasil pekerjaan sementara yang
masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat kelalaian
atau kesalahan Penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK
tanpa kewajiban perawatan/pemeliharaan. Pengambilan kembali semua
peninggalan tersebut oleh Penyedia hanya dapat dilakukan setelah
mempertimbangkan kepentingan PPK.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA

47. Hak dan Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus
Kewajiban dilaksanakan oleh Penyedia dalam melaksanakan Kontrak, meliputi:
Penyedia a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
harga dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
b. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari
PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
Kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
d. melaksanakan, menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan ketentuan yang telah
ditetapkan dalam Kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat
dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala
pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci
dalam Kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. mengambil langkah-langkah yang memadai dalam rangka memberi
perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja
maupun masyarakat dan lingkungan sekitar yang berhubungan
dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja
konstruksi dan proses produksi;
h. melaksanakan semua perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai
dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini;
i. hak dan kewajiban lain yang timbul akibat lingkup pekerjaan
ditentukan di SSKK.
48. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan menginformasikan
Dokumen- dokumen Kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan
Dokumen Kontrak Kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis
dan Informasi dan/atau gambar-gambar, serta informasi lain yang berkaitan dengan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
102
Kontrak, kecuali dengan izin tertulis dari PPK sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
49. Hak Kekayaan Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim dari
Intelektual pihak ketiga yang disebabkan penggunaan atau atas pelanggaran Hak
Kekayaan Intelektual oleh Penyedia.
50. Penanggungan 50.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan
Risiko menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap
semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan,
kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK
beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK)
sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut
terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan:
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda
Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan tenaga kerja
konstruksi;
b. cedera tubuh, sakit atau kematian tenaga kerja konstruksi;
c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cedera tubuh,
sakit atau kematian pihak ketiga.
50.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan, semua risiko kehilangan atau
kerusakan hasil pekerjaan ini, bahan dan perlengkapan
merupakan risiko Penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan
tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.
50.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh Penyedia tidak
membatasi kewajiban penganggungan dalam pasal ini.
50.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap hasil pekerjaan atau bahan
yang menyatu dengan hasil pekerjaan sejak Tanggal Mulai Kerja
sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan harus
diganti atau diperbaiki oleh Penyedia atas tanggungannya sendiri
jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan
atau kelalaian Penyedia.
51. Perlindungan 51.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk
Tenaga Kerja mengikutsertakan Tenaga Kerja Konstruksinya pada program
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
51.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan
Tenaga Kerja Konstruksinya untuk mematuhi peraturan
keselamatan kerja. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan, Penyedia
beserta Tenaga Kerja Konstruksinya dianggap telah membaca dan
memahami peraturan keselamatan kerja tersebut.
51.3 Penyedia berkewajiban untuk menyediakan kepada setiap Tenaga
Kerja Konstruksinya (termasuk Tenaga Kerja Konstruksi
Subpenyedia, jika ada) perlengkapan keselamatan kerja yang
sesuai dan memadai.
51.4 Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia untuk melaporkan
kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku, Penyedia wajib
melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24 (dua
puluh empat) jam setelah kejadian.
52. Pemeliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah- langkah yang
Lingkungan memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar
tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
103
ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai pengelolaan lingkungan hidup.
53. Asuransi 53.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai
dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan untuk barang yang
mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan dalam pelaksanaan
pekerjaan atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan
akibat kecelakaan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat
diduga.
53.2 Penyedia wajib menyediakan asuransi bagi pihak ketiga sebagai
akibat kecelakaan di lokasi kerja.
53.3 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan
termasuk dalam Harga Kontrak.
54. Tindakan 54.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu
Penyedia yang persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-tindakan
Mensyaratkan berikut:
Persetujuan PPK a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan dalam Lampiran A
atau Pengawas SSKK;
Pekerjaan b. menunjuk Personel Manajerial yang namanya tidak tercantum
dalam Lampiran A SSKK;
c. mengubah atau memutakhirkan RMPK dan RKK;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.
54.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu
persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum melakukan
tindakan- tindakan berikut:
a. melaksanakan setiap tahapan pekerjaan berdasarkan
rencana kerja dan metode kerja;
b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi;
c. mengubah Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.
55. Laporan Hasil 55.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan kontrak
Pekerjaan untuk menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah
dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil
pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil
pekerjaan. Ketentuan pemeriksaan pekerjaan sesuai dalam SSKK.
55.2 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan
dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan
yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan harian.
55.3 Laporan harian berisi:
a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja konstruksi untuk tiap macam
tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam
lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan;
dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan
pekerjaan.
55.4 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi
hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta
hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
104
55.5 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan
berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan,
serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.
55.6 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, PPK
dan Penyedia membuat foto-foto dokumentasi dan video
pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan sesuai kebutuhan.
55.7 Laporan hasil pekerjaan dibuat oleh Penyedia, diperiksa oleh
Pengawas Pekerjaan, dan disetujui oleh PPK/pihak PPK.
55.8 Rincian laporan hasil pekerjaan lainnya sesuai dalam SSKK.
56. Kepemilikan Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan dokumen-
Dokumen dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh Penyedia
berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak milik PPK. Penyedia
paling lambat pada waktu pemutusan atau penghentian atau akhir Masa
Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen dan piranti
lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK. Penyedia dapat
menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut.
Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti lunak
tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.
57. Kerjasama Antara 57.1 Penyedia hanya boleh melakukan subkontrak sebagian pekerjaan
Penyedia dan utama kepada Penyedia Spesialis dan/atau pekerjaan bukan
Subpenyedia pekerjaan utama kepada Penyedia Usaha Kecil.
57.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan tersebut.
57.3 Subpenyedia dilarang mengalihkan atau mensubkontrakkan
pekerjaan.
57.4 Apabila Penyedia yang ditunjuk merupakan Penyedia Usaha Kecil,
maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri oleh
Penyedia yang ditunjuk dan dilarang dialihkan atau
disubkontrakkan kepada pihak lain.
57.5 Penyedia Usaha Non Kecil yang melakukan kerjasama dengan
Subpenyedia hanya boleh melaksanakan sesuai dengan daftar
bagian pekerjaan yang disubkontrakkan (apabila ada) yang
dituangkan dalam Lampiran A SSKK.
57.6 Lampiran A SSKK (Daftar Pekerjaan yang Disubkontrakkan dan
Subpenyedia) tidak boleh diubah kecuali atas persetujuan tertulis
dari PPK dan dituangkan dalam adendum Kontrak.
57.7 Pelaksanaan Kerjasama Antara Penyedia dan Subpenyedia
diawasi oleh Pengawas Pekerjaan dan Penyedia melaporkan
secara periodik kepada PPK.
57.8 Apabila Penyedia melanggar ketentuan sebagaimana diatur pada
pasal 57.4 atau 57.5 maka akan dikenakan denda senilai
pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.
58. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dan menggunakan lokasi
kerja termasuk jalan akses bersama-sama dengan Penyedia Lain (jika
ada) dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika
dipandang perlu, PPK dapat memberikan jadwal kerja Penyedia Lain di
lokasi kerja.
59. Alih Pengalaman Dalam hal pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi dengan nilai pagu
anggaran di atas Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah),
Penyedia diwajibkan memberikan alih pengalaman/keahlian bidang
konstruksi melalui sistem kerja praktik/magang sesuai dengan jumlah
yang disepakati pada saat Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia.
60. Pembayaran Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa denda
Denda sebagai akibat wanprestasi atau cedera janji terhadap kewajiban-
kewajiban Penyedia dalam Kontrak ini. PPK mengenakan denda dengan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
105
memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan Penyedia.
Pembayaran denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual
Penyedia.
61. Jaminan 61.1 Jaminan yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak ini dapat
berupa bank garansi atau surety bond. Jaminan bersifat tidak
bersyarat, mudah dicairkan, dan harus dicairkan oleh penerbit
jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah surat
perintah pencairan dari PPK atau pihak yang diberi kuasa oleh
PPK diterima.
61.2 Penerbit jaminan selain Bank Umum harus telah
ditetapkan/mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK)
61.3 Penggunaan Jaminan Pelaksanaan, Jaminan Uang Muka dan
Jaminan Pemeliharaan sebagai berikut:
a. paket pekerjaan sampai dengan Rp10.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah) dapat diterbitkan oleh:
1) Bank Umum;
2) Perusahaan Asuransi;
3) Perusahaan Penjaminan;
4) lembaga keuangan khusus yang menjalankan usaha di
bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk
mendorong ekspor Indonesia sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang lembaga
pembiayaan ekspor Indonesia; atau
5) Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/Konsorsium
Lembaga Penjaminan/Konsorsium Perusahaan
Penjaminan yang mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship).
b. paket pekerjaan di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah) dapat diterbitkan oleh:
1) Bank Umum; atau
2) Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/Konsorsium
Lembaga Penjaminan/Konsorsium Perusahaan
Penjaminan yang mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship).
61.4 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK setelah
diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
sebelum dilakukan penandatanganan Kontrak dengan besar:
a. 5% (lima perseratus) dari Harga Kontrak untuk harga
penawaran/penawaran terkoreksi tidak kurang dari 80%
(delapan puluh perseratus) nilai total HPS; atau
b. 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS untuk harga
penawaran/penawaran terkoreksi di bawah 80% (delapan
puluh perseratus) nilai total HPS.
61.5 Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan paling kurang sejak
tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).
61.6 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan dinyatakan
selesai 100% (seratus perseratus) dan diganti dengan Jaminan
Pemeliharaan atau menahan uang retensi sebesar 5% (lima
perseratus) dari Harga Kontrak;
61.7 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka
pengambilan uang muka yang besarannya paling kurang sama
dengan besarnya uang muka yang akan diterima Penyedia.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
106
61.8 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional
sesuai dengan sisa uang muka yang diterima.
61.9 Masa berlakunya Jaminan Uang Muka paling kurang sejak tanggal
persetujuan pemberian uang muka sampai dengan Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).
61.10 Pengembalian Jaminan Muka dilakukan paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja setelah Penyedia melunasi uang muka.
61.11 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah pekerjaan
dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus).
61.12 Pengembalian Jaminan Pemeliharaan dilakukan paling lambat 14
(empat belas) hari kerja setelah Masa Pemeliharaan selesai dan
pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan ketentuan Kontrak.
61.13 Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling kurang sejak Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan (Final Hand Over/FHO).

C. HAK DAN KEWAJIBAN PPK


62. Hak dan Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus
Kewajiban PPK dilaksanakan oleh PPK dalam melaksanakan Kontrak, meliputi :
a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia;
b. menerima laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
c. menerima hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak.
d. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam
Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
e. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan
oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak; dan
f. menilai kinerja Penyedia.
63. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau
kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini.
64. Peristiwa 64.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada Penyedia yaitu:
Kompensasi a. PPK mengubah jadwal pekerjaan yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada Penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau
instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam
kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak Penyedia untuk
melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan
pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang
tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan/tidak
disebabkan oleh PPK; atau
h. ketentuan lain dalam SSKK.
64.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan
dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK
berkewajiban untuk membayar ganti rugi berupa pemberian
perpanjangan Masa Pelaksanaan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
107
64.3 Ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi hanya dapat diajukan jika
berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang
diajukan oleh Penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian
nyata.
64.4 Perpanjangan Masa Pelaksanaan hanya dapat diberikan jika
berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang
diajukan oleh Penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan perlunya
tambahan waktu akibat Peristiwa Kompensasi.
64.5 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan Masa
Pelaksanaan jika Penyedia gagal atau lalai untuk memberikan
peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak
Peristiwa Kompensasi.

E. TENAGA KERJA KONSTRUKSI DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA


65. Tenaga Kerja 65.1 Setiap Tenaga Kerja Konstruksi yang bekerja pada pekerjaan ini
Konstruksi wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja.
65.2 Tenaga Kerja Konstruksi selain Personel Manajerial yang
bekerja/akan bekerja pada pekerjaan ini dan belum memiliki
sertifikat kompetensi kerja, maka Penyedia wajib memastikan
dipenuhinya persyaratan sertifikat kompetensi kerja sepanjang
Masa Pelaksanaan.
66. Personel 66.1 Personel Manajerial yang ditempatkan dan diperkerjakan harus
Manajerial sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran A SSKK.
dan/atau 66.2 Peralatan Utama yang ditempatkan dan digunakan untuk
Peralatan Utama pelaksanaan pekerjaan adalah peralatan yang laik dan harus
sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran A SSKK.
66.3 Penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama tidak
boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis dari PPK dan
dituangkan dalam adendum Kontrak.
66.4 Jika penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama
perlu dilakukan, maka Penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih
baik dari tenaga kerja konstruksi dan/atau peralatan yang
digantikan tanpa biaya tambahan apapun.
66.5 PPK dapat menyetujui penempatan/penggantian Personel
Manajerial dan/atau Peralatan Utama menurut kualifikasi yang
dibutuhkan setelah mendapat rekomendasi dari Pengawas
Pekerjaan.
66.6 Jika PPK menilai bahwa Personel Manajerial:
a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan
baik;
b. berkelakuan tidak baik; dan/atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya;
maka Penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan
menjamin Personel Manajerial tersebut meninggalkan lokasi kerja
dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diminta oleh PPK
66.7 Personel Manajerial berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan
pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personel Manajerial
dapat sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan
pekerjaan di bawah sumpah.
66.8 Apabila ada penambahan Personel Manajerial dan/atau Peralatan
Utama maka penambahan tersebut harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari PPK dan dituangkan dalam Lampiran A SSKK.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
108
F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA
67. Harga Kontrak 67.1 PPK membayar kepada Penyedia atas pelaksanaan pekerjaan
dalam Kontrak sebesar Harga Kontrak.
67.2 Harga Kontrak telah memperhitungkan meliputi :
a. beban pajak;
b. keuntungan dan biaya overhead (biaya umum);
c. biaya pelaksanaan pekerjaan; dan
d. biaya penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja
serta keselamatan konstruksi.
67.3 Harga Kontrak bagian pekerjaan harga satuan sesuai dengan
rincian yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan
Harga Kontrak bagian pekerjaan lumsum sesuai dengan Daftar
Keluaran dan harga.
67.4 Rincian item pekerjaan yang menggunakan jenis kontrak Harga
Satuan dan Lumpsum dicantumkan dalam Lampiran SSKK.
68. Pembayaran 68.1 Uang muka
a. Uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi
peralatan/tenaga kerja konstruksi, pembayaran uang tanda
jadi kepada pemasok bahan/material dan/atau untuk
persiapan teknis lain.
b. Untuk usaha kecil, uang muka dapat diberikan paling tinggi
30% (tiga puluh perseratus) dari Harga Kontrak.
c. Untuk usaha non kecil, uang muka dapat diberikan paling
tinggi 20% (dua puluh perseratus) dari Harga Kontrak.
d. Untuk Kontrak Tahun Jamak, uang muka dapat diberikan
paling tinggi 15% (lima belas perseratus) dari Harga Kontrak.
e. Besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar
setelah Penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka paling
sedikit sebesar uang muka yang diterima.
f. Dalam hal diberikan uang muka, maka Penyedia harus
mengajukan permohonan pengambilan uang muka secara
tertulis kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan
uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak
dan rencana pengembaliannya.
g. PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
kepada Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar
(PPSPM) untuk permohonan tersebut pada huruf f, paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Jaminan Uang Muka
diterima. Penerbitan SPP untuk kegiatan dengan sumber
dana selain APBN sesuai dengan ketentuan peraturan
keuangan di ________________
h. Pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-
angsur secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi
pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan
mencapai prestasi 100% (seratus perseratus).
i. Ketentuan lanjut uang muka mengacu pada SSKK
68.2 Prestasi pekerjaan
Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh
PPK, dengan ketentuan:
a. Penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan
hasil pekerjaan;
b. pembayaran dilakukan tidak boleh melebihi kemajuan hasil
pekerjaan yang telah dicapai dan diterima oleh PPK;
c. pembayaran dilakukan terhadap pekerjaan yang sudah
terpasang;

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
109
d. pembayaran dilakukan dengan sistem termin yang ketentuan
lebih lanjut diatur dalam SSKK;
e. pembayaran harus memperhitungkan:
1) angsuran uang muka;
2) peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian permanen
dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan (material
on site) yang sudah dibayar sebelumnya;
3) denda (apabila ada);
4) pajak; dan/atau
5) uang retensi.
f. untuk Kontrak yang mempunyai subkontrak, permintaan
pembayaran harus dilengkapi bukti pembayaran kepada
seluruh Subpenyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan.
Pembayaran kepada Subpenyedia dilakukan sesuai prestasi
pekerjaan yang selesai dilaksanakan oleh Subpenyedia tanpa
harus menunggu pembayaran terlebih dahulu dari PPK;
g. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan
selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita Acara Serah
Terima Pertama Pekerjaan ditandatangani oleh PPK dan
Penyedia;
h. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan
permintaan pembayaran dari Penyedia diterima harus sudah
mengajukan Surat Permintaan Pembayaran kepada Pejabat
Penandatanganan Surat Perintah Membayar (PPSPM).
Penerbitan SPP untuk kegiatan dengan sumber dana selain
APBN sesuai dengan ketentuan peraturan keuangan di
_________________.
i. apabila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan
angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda
pembayaran. PPK dapat meminta Penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan
mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan.
68.3 Bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian permanen dari
hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
SSKK. Bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian dari hasil
pekerjaan memenuhi ketentuan:
a. bahan dan/atau peralatan yang belum dilakukan uji fungsi
(commisioning), serta merupakan bagian dari pekerjaan
utama harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) berada di lokasi pekerjaan sebagaimana tercantum dalam
Kontrak dan perubahannya;
2) memiliki sertifikat uji mutu dari pabrikan/produsen;
3) bersertifikat garansi dari produsen/agen resmi yang
ditunjuk oleh produsen;
4) disetujui oleh PPK sesuai dengan capaian fisik yang
diterima;
5) dilarang dipindahkan dari area lokasi pekerjaan dan/atau
dipindah-tangankan oleh pihak manapun; dan
6) keamanan penyimpanan dan risiko kerusakan sebelum
diserahterimakan secara satu kesatuan fungsi merupakan
tanggung jawab Penyedia.
b. sertifikat uji mutu dan sertifikat garansi tidak diperlukan dalam
hal peralatan dan/atau bahan dibuat/dirakit oleh Penyedia;
c. besaran yang akan dibayarkan dari material on site (berkisar
antara 50% sampai dengan 70%);

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
110
d. ketentuan bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian
permanen dari hasil pekerjaan hanya diberlakukan untuk
bagian pekerjaan harga satuan.
e. besaran nilai pembayaran dan jenis material on site
dicantumkan di dalam SSKK.
68.4 Denda dan ganti rugi
a. Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada
Penyedia, antara lain: denda keterlambatan dalam
penyelesaian pelaksanaan pekerjaan, denda keterlambatan
dalam perbaikan Cacat Mutu, denda terkait pelanggaran
ketentuan subkontrak.
b. Ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada
PPK maupun Penyedia karena terjadinya cedera
janji/wanprestasi. Besarnya sanksi ganti rugi adalah sebesar
nilai kerugian yang ditimbulkan.
c. Besarnya denda keterlambatan yang dikenakan kepada
Penyedia atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah:
1) 1‰ (satu perseribu) dari harga bagian Kontrak yang
tercantum dalam Kontrak (sebelum PPN); atau
2) 1‰ (satu perseribu) dari Harga Kontrak (sebelum PPN);
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK.
d. Besarnya ganti rugi sebagai akibat Peristiwa Kompensasi
yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan pembayaran
adalah sebesar bunga dari nilai tagihan yang terlambat
dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada
saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, sepanjang telah
diputuskan oleh lembaga yang berwenang;
e. Pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan dalam
pembayaran prestasi pekerjaan.
f. Ganti rugi kepada Penyedia dapat mengubah Harga Kontrak
setelah dituangkan dalam adendum kontrak.
g. Pembayaran ganti rugi dilakukan oleh PPK, apabila Penyedia
telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data- data.
69. Hari Kerja 69.1 Orang hari standar atau satu hari orang bekerja adalah 8 (delapan)
jam, terdiri atas 7 (tujuh) jam kerja (efektif) dan 1 (satu) jam
istirahat.
69.2 Penyedia tidak diperkenankan melakukan pekerjaan apapun di
lokasi kerja pada waktu yang secara ketentuan peraturan
perundang-undangan dinyatakan sebagai hari libur atau di luar jam
kerja normal, kecuali:
a. dinyatakan lain di dalam Kontrak;
b. PPK memberikan izin; atau
c. pekerjaan tidak dapat ditunda, atau untuk
keselamatan/perlindungan masyarakat, dimana Penyedia
harus segera memberitahukan urgensi pekerjaan tersebut
kepada Pengawas Pekerjaan dan PPK.
69.3 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya disimpan
oleh Penyedia. Daftar pembayaran masing-masing pekerja dapat
diperiksa oleh PPK.
69.4 Untuk pekerjaan yang dilakukan di luar hari kerja efektif dan jam
kerja normal harus mengikuti ketentuan Menteri yang membidangi
ketenagakerjaan.
69.5 Pelaksanaan pekerjaan di luar hari kerja efektif dan/atau jam kerja
normal harus diawasi oleh Pengawas Pekerjaan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
111
70. Perhitungan 70.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan
Akhir setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan berita
acara serah terima pertama pekerjaan telah ditandatangani oleh
kedua pihak.
70.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, Penyedia berkewajiban
untuk menyerahkan kepada Pengawas Pekerjaan rincian
perhitungan nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo. PPK
berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh Pengawas Pekerjaan
berkewajiban untuk menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan
angsuran terakhir paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak
tagihan dan dokumen penunjang dinyatakan lengkap dan diterima
oleh Pengawas Pekerjaan. Penerbitan SPP untuk kegiatan dengan
sumber dana selain APBN sesuai dengan ketentuan peraturan
keuangan di ______________.
71. Penangguhan 71.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran prestasi
pekerjaan Penyedia jika Penyedia gagal atau lalai memenuhi
kewajiban kontraktualnya, termasuk penyerahan setiap Hasil
Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
71.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada Penyedia tentang
penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-alasan yang jelas
mengenai penangguhan tersebut. Penyedia diberi kesempatan
untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.
71.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan
proporsi kegagalan atau kelalaian Penyedia.
71.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran
akibat keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat
dilakukan bersamaan dengan pengenaan denda kepada
Penyedia.

F. PENGAWASAN MUTU
72. Pengawasan dan PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap
Pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia. PPK dapat
memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan pengawasan dan
pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia.
73. Penilaian 73.1 PPK dalam Masa Pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan
Pekerjaan penilaian sementara atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh
Sementara oleh Penyedia.
PPK 73.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan
kemajuan fisik pekerjaan.
74. Pemeriksaan dan 74.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap hasil
Pengujian Cacat pekerjaan dan memberitahukan Penyedia secara tertulis atas
Mutu setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau Pengawas
Pekerjaan dapat memerintahkan Penyedia untuk menemukan dan
mengungkapkan Cacat Mutu, serta menguji hasil pekerjaan yang
dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat
Mutu. Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu
selama Masa Kontrak.
74.2 Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan Penyedia
untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum
dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba
menunjukkan adanya cacat mutu maka Penyedia berkewajiban
untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
112
adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai
Peristiwa Kompensasi
75. Perbaikan cacat 75.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan
Mutu pemberitahuan Cacat Mutu kepada Penyedia segera setelah
ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab
atas Cacat Mutu selama Masa Kontrak.
75.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, Penyedia
berkewajiban untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu
yang ditetapkan dalam pemberitahuan.
75.3 Jika Penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu
yang ditentukan maka PPK, berdasarkan pertimbangan Pengawas
Pekerjaan, berhak untuk secara langsung atau melalui pihak ketiga
yang ditunjuk oleh PPK melakukan perbaikan tersebut. Penyedia
segera setelah menerima klaim PPK secara tertulis berkewajiban
untuk mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK dapat
memperoleh penggantian biaya dengan memotong pembayaran
atas tagihan Penyedia yang jatuh tempo (jika ada) atau uang
retensi atau pencairan Jaminan Pemeliharaan atau jika tidak ada
maka biaya penggantian akan diperhitungkan sebagai utang
Penyedia kepada PPK yang telah jatuh tempo.
75.4 PPK mengenakan denda keterlambatan untuk setiap
keterlambatan perbaikan Cacat Mutu dan mengenakan Sanksi
Daftar Hitam kepada Penyedia jika tidak melaksanakan perbaikan
cacat mutu. Besaran denda keterlambatan dan jangka waktu
perbaikan akibat Cacat Mutu ini ditentukan dalam SSKK.
76. Kegagalan 76.1 Apabila terjadi Kegagalan Bangunan maka PPK dan/atau
Bangunan Penyedia terhitung sejak Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan
bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan sesuai dengan
kesalahan masing-masing selama Umur Konstruksi yang
tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun,
dan dalam SSKK agar dicantumkan lama pertanggungan terhadap
Kegagalan Bangunan yang ditetapkan apabila rencana Umur
Konstruksi kurang dari 10 (sepuluh) tahun.
76.2 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan
menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap
semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan,
kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK
beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian PPK) sehubungan
dengan klaim kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cedera
tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga yang timbul dari kegagalan
bangunan.
76.3 PPK maupun Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan
memelihara semua dokumen yang digunakan dan terkait dengan
pelaksanaan ini selama Umur Konstruksi yang tercantum
dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
77. Penyelesaian 77.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh
Perselisihan/ menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari
Sengketa atau berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama
atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini dengan prinsip dasar
musyawarah untuk mencapai kemufakatan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
113
77.2 Dalam hal musyawarah para pihak sebagaimana dimaksud pada
pasal 77.1 tidak dapat mencapai suatu kemufakatan, maka
penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak
dalam Kontrak dapat dilakukan melalui alternatif penyelesaian
sengketa, dewan sengketa (menggantikan
mediasi/konsiliasi), dan/atau arbitrase.
77.3 Penyelesaian perselisihan/sengketa yang dipilih ditetapkan dalam
SSKK.
78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang
disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam Kontrak.
78.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur
tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Apabila
selama Kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan
tersebut.
79. Lain-lain Lain-lain ditentukan dalam SSKK

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
114

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

Pasal
No. dalam Ketentuan Data
SSUK
1. 4.1 & Korespondensi Alamat para Pihak sebagai berikut:
4.2
PPK (Pejabat Pembuat Komitmen)
Satuan Kerja : ...................... [diisi Satker PPK]
Nama : ...................... [diisi nama PPK]
Alamat : ...................... [diisi alamat PPK]
Telepon : ...................... [diisi nomor telepon
PPK]
Website : ...................... [diisi website PPK]
e-mail : ...................... [diisi e-mail PPK]
Faksimili : ...................... [diisi nomor faksimili
PPK]

Penyedia
Nama : ...................... [diisi nama Badan
Usaha/KSO]
Wakil Penyedia : ...................... [diisi nama yang ttd
surat perjanjian]
Alamat : ...................... [diisi alamat PPK]
Telepon : ...................... [diisi nomor telepon
Penyedia]
Website : ...................... [diisi website
Penyedia]
e-mail : ...................... [diisi e-mail
Penyedia]
Faksimili : ...................... [diisi nomor faksimili
Penyedia]

2. 4.2 & Wakil Sah Para Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
5.1 Pihak
Untuk PPK (Direksi Lapangan):
Nama : …………………………………
Jabatan : …………………………………
Nama : …………………………………
Jabatan : …………………………………
Nama : …………………………………
Jabatan : …………………………………
Nama : …………………………………
Jabatan : …………………………………
Nama : …………………………………
Jabatan : …………………………………
…. berdasarkan Surat
Keputusan
…… nomor .…. tanggal …….

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
115
Untuk PPK (Direksi Teknis/Tim Teknis):
Nama : …………………………………
Jabatan : …………………………………
Nama : …………………………………
Jabatan : …………………………………
Nama : …………………………………
Jabatan : …………………………………
Nama : …………………………………
Jabatan : …………………………………
Nama : …………………………………
Jabatan : …………………………………
…. berdasarkan Surat
Keputusan
…… nomor .…. tanggal …….
Untuk PPK (Panitia Pemeriksa Hasil
Pekerjaan):
Nama : …………………………………
Jabatan : …………………………………
Nama : …………………………………
Jabatan : …………………………………
Nama : …………………………………
Jabatan : …………………………………
Nama : …………………………………
Jabatan : …………………………………
Nama : …………………………………
Jabatan : …………………………………
…. berdasarkan Surat
Keputusan
…… nomor .…. tanggal …….

Untuk Penyedia
Nama : ...................... [diisi nama yang
ditunjuk menjadi Wakil Sah
Penyedia]
Berdasarkan Surat Keputusan
Nomor ........….. tanggal ….......….
[diisi nomor dan tanggal SK
pengangkatan Wakil Sah
Penyedia]

3. 6.3; Pencairan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Bendahara


41.3; Jaminan Penerimaan _______________
&41.5

4. 24.4 Ketentuan 1. Kegiatan mobilisasi yang dilakukan sebagai dasar


Mobilisasi pengajuan uang muka tidak boleh terlambatuntuk
mobilisasi yang harus sudah mulai dilaksanakan
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
diterbitkan SPMK.
2. Terhadap keterlambatan mobilisasi:

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
116
a. PPK memberikan surat peringatan pertama
akibat keterlambatan mobilisasi kepada
penyedia setelah diperiksa oleh konsultan
pengawas.
b. PPK segera memerintahkan penyedia untuk
melakukan mobilisasi
c. Dalam hal penyedia tidak melakukan mobilisasi
sampai dengan 7 hari kalender setelah
diberikan surat peringatan pertama, PPK
mengundang penyedia untuk melakukan rapat
bersama. Hasil rapat bersama PPK dapat
melanjutkan kontrak atau memutus kontrak
secara sepihak.
3. Dalam hal mobilisasi sebagaimana ketentuan
SSKK 24.4 angka 1. Mengalami keterlambatan,
maka dikenakan denda keterlambatan untuk
setiap hari keterlambatan sebesar (1/1000) dari
nilai uang muka yang akan diberikan
5. 27.1 Masa Masa Pelaksanaan selama 180 (seratus delapan
Pelaksanaan puluh) hari kalender terhitung sejak Tanggal Mulai
Kerja yang tercantum dalam SPMK.

6. 31.1 Serah Terima 1. Sebelum dilakukan Serah Terima Pekerjaan


Pekerjaan 100% (PHO) harus dilakukan terlebih dahulu
kunjungan pertama (first visit) pada saat realisasi
pekerjaan mencapai 95-97 %
2. Kunjungan pertama (first visit) dilakukan oleh
PPHP/Tim Teknis, Konsultan Pengawas.
Kunjungan pertama dapat dibuat draft adendum
final
3. Hasil Kunjungan pertama (first visit) adalah cek list
cacat dan kekurangan pekerjaan baik itu minor
atau pun mayor.
4. Kriteria cacat dan kekurangan pekerjaan baik itu
minor atau pun mayor mengacu pada spesifikasi
teknis ditambah kesepakatan dalam rapat
persiapan pelaksanaan kontrak.
5. Kunjungan pertama (first visit) dituangkan Berita
Acara kunjungan pertama (first visit)
6. Antara kunjungan pertama dengan kunjungan
kedua (second visit/pekerjaan mencapai 100%),
penyedia berkewajiban memperbaiki/memenuhi
cacat dan kekurangan pekerjaan baik itu minor
atau pun mayor.
7. Pekerjaan selesai 100% dan diterima oleh PPHP
jika hasil pekerjaan tidak ada cacat dan
kekurangan pekerjaan baik itu minor atau pun
mayor
8. Serah Terima Pekerjaan 100% dilampiri Adendum
Final untuk item pekerjaan yang terikat kontrak
harga satuan
9. Adendum Final dibuat oleh Konsultan Pengawas,
dan ditandatangani oleh PPK/Tim Teknis,
penyedia, dan konsultan Pengawas

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
117
10. Jika ada cacat dan kekurangan pekerjaan yang
mayor terhadap pekerjaan dan diketahui pada
masa pemeliharaan atau setelah masa
pemeliharaan, maka penyedia wajib memperbaiki
cacat mutu yang mengalami cacat dan
kekurangan pekerjaan yang bersifat mayor
dengan biaya sendiri.
7. 31.8 Masa 1. Masa Pemeliharaan berlaku selama 180 (seratus
Pemeliharaan delapan puluh) hari kalender hari kalender
terhitung sejak Tanggal Penyerahan Pertama
Pekerjaan (PHO).
2. Prosedur pada masa pemeliharaan dilakukan
oleh penyedia dilakukan sebagai berikut:
a. Penyedia menempatkan tenaga lapangan
untuk memantau hasil pekerjaan minimal 2
kali dalam sebulan
b. Penyedia meminta ijin secara lisan/tulisan
kepada PPK dan berkoordinasi dengan
pimpinan .........untuk melakukan perbaikan
pada masa pemeliharaan
c. Pimpinan ..........Konsultan Pengawas/Tim
Teknis melalui PPK menyampaikan secara
tertulis kepada Penyedia untuk memperbaiki
jika ada kerusakan pekerjaan pada masa
pemeliharaan
d. Maksimal 1 minggu setelah surat permintaan
perbaikan, maka penyedia harus memperbaiki
kerusakan
e. Jika penyedia tidak mengindahkan permintaan
perbaikan, maka PPK memberikan surat
peringatan dan mengundang kepada penyedia
untuk melakukan rapat bersama.
f. Jika penyedia tidak datang atau tidak
mengindahkan undangan PPK untuk
melakukan rapat bersama, PPK memberikan
surat peringatan kedua kepada Penyedia
g. Berdasar surat peringatan kedua, PPK dapat
memutus kontrak secara sepihak kepada
penyedia dan memberikan sanksi yang
berlaku.
3. Serah terima masa pemeliharaan
a. Tiga minggu sebelum masa pemeliharaan
berakhir, PPK mengadakan rapat dengan
penyedia , konsultan pengawas dan
pimpinan ...........untuk evaluasi di masa
pemeliharaan
b. Tiga minggu sebelum masa pemeliharaan
berakhir, melakukan kunjungan pertama
(first visit) antara PPK dengan penyedia
dan konsultan pengawas. Hasil first adalah
cek list kerusakan yang telah diperbaiki.
c. Setelah satu hari pada tanggal akhir masa
pemeliharaan atau di hari kerja setelah masa
akhir pemeliharaan, PPK menerbitkan Berita
Acara serah terima akhir pekerjaan (FHO)

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
118
dan ditandatangani oleh PPK, Konsultan
Pengawas dan Penyedia.
8. 31.18 Serah Terima Dalam Kontrak ini tidak diberlakukan serah terima
Sebagian pekerjaan sebagian atau secara parsial.
Pekerjaan
9. 33.1 Pedoman 1. Gambar ”As built” dan/atau pedoman
Pengoperasian pengoperasian perawatan/pemeliharaan yang
dan Perawatan/ ditentukan dalam spesifikasi teknis dan harus
Pemeliharaan diserahkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah Tanggal Penyerahan Pertama
Pekerjaan (PHO).
2. Gambar ”As built” dan/atau pedoman
pengoperasian perawatan/pemeliharaan harus
disetujui oleh konsultan pengawas, PPK dan tim
teknis
3. Keterlambatan penyampaian Gambar ”As built”
dan/atau pedoman pengoperasian
perawatan/pemeliharaan, penyedia dikenakan
denda keterlambatan sebesar (1/1000) dari nilai
jaminan pemeliharaan untuk setiap hari
keterlambatan.

10. 34.4 Perubahan Prosedur perubahan kontrak dilakukan sebagai


Kontrak berikut :
Para pihak yang terlibat dalam perubahan kontrak
adalah :
a. Perhitungan tambah – kurang pada volume
pekerjaan, total nilai kontrak bersifat tetap
(balance budget). Dalam perubahan kontrak
jenis ini pihak yang terlibat adalah PPK,
Penyedia dari Konsultan Pengawas/MK dan
Pelaksana Pekerjaan (Penyedia Pekerjaan
Konstruksi).
b. Perhitungan tambah – kurang, terdapat item
pekerjaan baru, total nilai kontrak bersifat
tetap (balance budget), dan perpanjangan
waktu. Dalam perubahan kontrak jenis ini
pihak yang terlibat adalah PPK, Penyedia dari
Konsultan Pengawas/MK dan Pelaksana
Pekerjaan, Konsultan Perencana dan Panitia
Peneliti Pelaksanaan Kontrak (P3-K) (jika
diperlukan).
c. Perhitungan tambah – kurang, terdapat item
pekerjaan baru, nilai tambah maksimal 10%.
Dalam perubahan kontrak jenis ini pihak yang
terlibat adalah PPK, Penyedia dari Konsultan
Pengawas/MK dan Pelaksana Pekerjaan,
Konsultan Perencana, Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak (P3-K) (jika diperlukan
dan menyampaikan ijin kepada Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.
d. Penambahan volume pekerjaan, terdapat
item pekerjaan baru, Penambahan nilai 10%,
review desain, dan memiliki justifikasi teknis.
Dalam perubahan kontrak jenis ini pihak yang

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
119
terlibat adalah PPK, Penyedia dari Konsultan
Pengawas/MK dan Pelaksana Pekerjaan,
Konsultan Perencana dan Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak (P3-K) (jika diperlukan)
, dan mendapat persetujuan Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
setelah ada Rekomendasi Tim Teknis atas
Justifikasi Teknis.
e. Perubahan lingkup pekerjaan (berkurang)
dengan perubahan pokok lain, dan terdapat
Justifikasi teknis. Dalam perubahan kontrak
jenis ini pihak yang terlibat adalah PPK,
Penyedia dari Konsultan Pengawas/MK dan
Pelaksana Pekerjaan, Konsultan Perencana
dan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak
(P3-K) (jika diperlukan), mendapat izin
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran apabila lingkup berkurang, dan
rekomendasi Tim Teknis.
f. Perubahan karena disebabkan masalah
administrasi seperti penggantian PPK atau
perubahan referensi bank. Dalam perubahan
kontrak jenis ini pihak yang terlibat adalah
PPK dan Pelaksana Pekerjaan (Penyedia
Pekerjaan Konstruksi).
2. Perubahan kontrak dapat dilakukan oleh usulan
PPK atau Pelaksana Pekerjaan (Penyedia
Pekerjaan Konstruksi) atau usulan konsultan
pengawas atau PA/KPA.
3. Setiap perubahan kontrak ada berita acara dan
surat secara tertulis dari PPK atau Pelaksana
Pekerjaan (Penyedia Pekerjaan Konstruksi) atau
usulan konsultan pengawas atau PA/KPA.
4. Setiap perubahan kontrak dituangkan dalam
adendum kontrak.
5. Perubahan kontrak sesuai dengan SSKK 34.4
Perubahan Kontrak angka 1 huruf a, dapat
dilakukan Proses Contract Changes Order (CCO)
dengan alur sebagai berikut :
a. Penyedia (pelaksana pekerjaan) memberikan
usulan kepada Penyedia (Konsultan
Pengawas/ MK);
b. Penyedia (Konsultan Pengawas/ MK) akan
mengkaji dan mengecek ke lapangan. Dan
hasil dari kajian dan pengecekan lapangan di
laporkan kepada PPK;
c. PPK memanggil Penyedia (pelaksana
pekerjaan dan konsultan pengawas/ MK)
untuk membahas bersama dan mengoreksi
teknis, item dan volume;
d. Hasil dari pembahasan tersebut jika disetujui,
maka dituangkan ke dalam dokumen CCO
yang selanjutnya akan dilaksanakan oleh
penyedia (pelaksana pekerjaan).

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
120
e.
CCO tidak dapat dijadikan sebagai dasar
pembayaran
f. CCO yang dilakukan sekali atau lebih dari
satu kali dilakukan perubahan kontrak yang
tertuang dalam adendum kontrak. Adendum
kontrak dari CCO menjadi dasar pembayaran
kepada penyedia (pelaksana pekerjaan).
11. 36.7 Penyesuaian Penyesuaian harga tidak diberikan.
Harga
12. 42.b Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan
Tagihan SPP oleh PPK untuk pembayaran tagihan angsuran
adalah 14 empat belas) hari kerja terhitung sejak
tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang yang
tidak diperselisihkan diterima oleh PPK.
13. 47.(i) Hak dan Hak dan kewajiban Penyedia :
Kewajiban Penyedia dan tenaga kerja yang terlibat dalam
Penyedia pelaksanaan pekerjaan ini dilarang melakukan
tindakan asusila di lokasi pekerjaan dan dilarang
melakukan tindak pidana

14. 54.1.(d Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan


) Penyedia yang persetujuan PPK adalah: perubahan tenaga
Mensyaratkan manajerial lapangan
Persetujuan PPK
15. 54.2.(d Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan
) Penyedia yang persetujuan Pengawas Pekerjaan adalah: Jadwal
Mensyaratkan tes/uji yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis
Persetujuan
Pengawas
Pekerjaan
16. 55.1 Pemeriksaan 1. Prosedur pemeriksaan pekerjaan untuk melihat
pekerjaan dan memeriksa hasil pekerjaan
a. Setelah pekerjaan mencapai minimal sesuai
realisasi atau tahapan termin minimal 40 %,
maka Penyedia bersurat kepada PPK dan
Konsultan Pengawas untuk dilakukan
pemeriksaan (opname) pekerjaan
b. Setelah pekerjaan mencapai minimal sesuai
realisasi atau tahapan termin minimal 70 %,
maka Penyedia bersurat kepada PPK dan
Konsultan Pengawas untuk dilakukan
pemeriksaan (opname) pekerjaan.
c. Setelah pekerjaan mencapai minimal sesuai
realisasi atau tahapan termin minimal 95-97
%, maka Penyedia bersurat kepada PPK dan
Konsultan Pengawas untuk dilakukan
pemeriksaan (opname) pekerjaan (first visit).
d. Setelah pekerjaan mencapai minimal sesuai
realisasi atau tahapan termin minimal 100 %,
maka Penyedia bersurat kepada PPK dan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
121
Konsultan Pengawas untuk dilakukan
pemeriksaan (opname) pekerjaan (second
visit).
e. Maksimal 2 hari setelah diterima surat dari
penyedia , maka PPK meminta kepada
Pengawas, Tim Teknis dan atau PPHP untuk
melakukan pemeriksaan bersama
f. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan
dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan
2. Para pihak yang melakukan pemeriksaan
pekerjaan adalah PPK , konsultan Pengawas,
Tim Teknis dan atau PPHP.
3. Tindakan yang harus dilakukan jika ditemukan
ketidaksesuaian antara dokumen dengan
realisasi adalah, PPK meminta kepada penyedia
melakukan perbaikan atau penyempurnaan
pekerjaan.

17. 55.8 Rincian Laporan Rincian laporan pekerjaan antara lain:


Hasil Pekerjaan 1. Laporan Cuaca
2. Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Bulanan
3. Back Up Data Kualitas
4. Back Up Data Kuantitas
5. Sertifikat Bulanan (MC) (untuk yang terikat
kontrak harga satuan dan yang terikat kontrak
lumpsum jika diperlukan)
6. Sertifikat Bulan Akhir (untuk yang terikat kontrak
harga satuan dan yang terikat kontrak lumpsum
jika diperlukan)
7. Status Pembayaran
8. Job Mixed Formula
9. Job Mixed Design
10. Request Gambar Kerja
11. Foto Dokumentasi 0%, 25%, 50%, 100%
12. Bongkaran Aset dan bongkaran Non Aset
13. Laporan Rapat Koordinasi
18. 56 Kepemilikan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan
Dokumen dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan
sebagai berikut: 5 tahun dengan
batasan/ketentuan yang dibolehkan dalam
penggunaannya untuk penelitian/riset setelah
mendapat persetujuan tertulis dari PPK]
19. 63 Fasilitas PPK tidak memberikan fasilitas
20. 68.1.(e Besaran Uang Pekerjaan Konstruksi ini dapat diberikan uang muka
) Muka : .......... [diisi: YA/TIDAK].

Uang muka diberikan paling tinggi sebesar 20 %


(dua puluh persen) dari Harga Kontrak.

Ketentuan pemberian uang muka:

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
122
1. Diperuntukkan untuk mobilisasi peralatan/tenaga
kerja konstruksi, pembayaran uang tanda jadi
kepada pemasok bahan/material dan/atau untuk
persiapan teknis lain
2. Pemberian uang muka harus dilampiri rincian
biaya mobilisasi
3. Rincian uang muka harus diteliti oleh konsultan
pengawas dan direksi lapangan/tim teknis/direksi
teknis dan disetujui oleh PPK

21. 68.2.(d Pembayaran Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan


) Prestasi cara Termin, dengan ketentuan tahapan pembayaran
Pekerjaan sebagai berikut:

Besaran %
Tahapan
Pembayaran
No Pembayaran
dari Harga
Keterangan
(milestone)
Kontrak
1. Realisasi Dibayar Dilampiri dengan
pekerjaan sebesar 30 % laporan
mencapai 40 % dari harga mingguan yang
[diisi dengan kontrak menunjukkan
satu atau dikurangi progres minimal
gabungan angsuran uang 40%
keluaran/sub- muka sebesar [diisi dengan
keluaran yang 40 % dari nilai bagian
akan uang muka pekerjaan
dibayarkan [diisi dengan lumsum
dan/atau ketentuan dan/atau harga
kombinasi persentase satuan yang
dengan yang akan dibayarkan]
realisasi dibayarkan
pekerjaan] maksimal
senilai
pekerjaan yang
sudah
terpasang]
2. Realisasi Dibayar Dilampiri dengan
pekerjaan sebesar 30% laporan
mencapai 70 % dari harga mingguan yang
kontrak menunjukkan
dikurangi progres minimal
angsuran uang 70%
muka sebesar
40 % dari nilai
uang muka
3. Realisasi Dibayar Dilampiri dengan
pekerjaan sebesar 40 % laporan
mencapai 100 dari harga mingguan yang
% kontrak menunjukkan
dikurangi progres 100%
angsuran uang dan
muka sebesar memberikan
20 % dari nilai jaminan
uang muka pemeliharaan
sebesar 5 % dari
harga kontrak
dari bank yang
berlaku selama

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
123
210 hari
kalender (jika
masa
pemeliharaan
melampaui
tahun anggaran)

Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk


mengajukan tagihan pembayaran prestasi pekerjaan:
1. Surat Tagihan pembayaran
2. E faktur
3. Berita Acara Pemeriksaan, Berita Acara
Pembayaran, dan Berita Acara Serah Terima I
PHO
(untuk pembayaran ketiga)
4. Bukti pembayaran kepada subkon (jika ada)
dibuktikan dengan laporan pekerjaan dan
dokumentasi yang disubkonkan dan sudah
dikerjakan.
5. Bukti pembayaran denda (jika ada) (untuk
pembayaran ketiga)
6. Dokumen atau laporan lainnya (untuk
pembayaran ketiga) yang disyaratkan seperti ;
a. progres 100% yang dituangkan dalam MC100.
b. hasil uji tes (yang ditentukan dalam spesifikasi
teknis, misalnya uji tes beton, dan lain-lain)
22. 68.3.(d Pembayaran Penentuan dan besaran pembayaran untuk bahan
) Bahan dan/atau dan/atau peralatan yang menjadi bagian permanen
Peralatan dari pekerjaan utama (material on site), ditetapkan
sebagai berikut:
1. AC Splitdibayar 50 % dari harga satuan pekerjaan;
2. Mustaka masjid dibayar 50 % dari harga satuan
pekerjaan;
3. Kamera CCTV dibayar 70 % dari harga satuan
pekerjaan.

23. 68.4.(c Denda akibat 1. Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan
) Keterlambatan untuk setiap hari keterlambatan adalah 1/1000
(satu perseribu) dari harga bagian kontrak
(sebelum PPN).
2. denda keterlambatan mobilisasi untuk setiap
hari keterlambatan sebesar (1/1000) dari nilai
uang muka yang akan diberikan (sebelum
PPN).
3. Keterlambatan penyampaian Gambar ”As built”
dan/atau pedoman pengoperasian
perawatan/pemeliharaan, penyedia dikenakan
denda keterlambatan sebesar (1/1000) dari nilai
jaminan pemeliharaan untuk setiap hari
keterlambatan (sebelum PPN).
24. 75.4 Perbaikan Cacat Jika ada cacat mutu dan kekurangan pekerjaan yang
Mutu mayor terhadap pekerjaan dan diketahui pada masa
pemeliharaan atau setelah masa pemeliharaan,
maka penyedia dikenakan denda keterlambatan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
124
setiap harinya sebesar (1/1000) dari biaya perbaikan
cacat mutu yang mengalami cacat dan kekurangan
pekerjaan yang bersifat mayor.
25. 76.1 Umur Konstruksi a. Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki Umur
dan Konstruksi selama 50 (lima puluh) tahun sejak
Pertanggungan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.
terhadap
Kegagalan b. Pertanggungan terhadap Kegagalan Bangunan
Bangunan ditetapkan selama 10 (sepuluh) tahun sejak
Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan. [diisi
sesuai dengan umur rencana pada huruf a
apabila umur konstruksinya tidak lebih dari 10
(sepuluh) tahun]

26. 77.4 Penyelesaian Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak


Perselisihan/ tercapai, maka para pihak wajib menyelesaikan
Sengketa perselisihan/sengketa melalui : Lembaga
Penyelesaian Sengketa Kontrak LKPP yang
bersifat mengikat dan final
27. 79 Lain-lain 1. Segala perintah secara lisan dari PPK/Direksi
Teknis/Tim Teknis/Direksi Lapangan/Panitia
Pemeriksa Hasil Pekerjaan tidak dapat diajukan
klaim/tuntutan ganti rugi oleh penyedia
2. Kontrak ini berlaku hukum perdata dan tidak
dapat diajukan tuntutan pidana, kecuali tidak
melaksanakan dari putusan Lembaga
Penyelesaian Sengketa Kontrak LKPP akibat
wanprestasi yang ditimbulkan oleh penyedia.
3. PPK wajib mendaftarkan kontrak ini kepada
Pengadilan Negeri Kota ........., agar menolak
segala tuntutan dari Penyedia untuk
menyelesaikan sengketa kontrak di Pengadilan
Negeri Kota........ maksimal 7 hari kerja sejak
kontrak ditandatangani

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
PEKERJAAN KONSTRUKSI
PENINGKATAN JALAN PEMERINTAH PROVINSI________ 125
DINAS ________
Pusat Pemerintahan Provinsi ________

.......................................................................................................

SURAT PERJANJIAN
HARGA SATUAN
UNTUK MELAKSANAKAN PAKET
Pekerjaan Konstruksi Peningkatan Jalan
...................
NOMOR : ..................................

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja


Konstruksi Harga Satuan, selanjutnya disebut “Kontrak”, dibuat dan
ditandatangani di ............. pada hari ……… tanggal …….. bulan ..................
tahun ________, berdasarkan Surat Penetapan Pemanang nomor :
………………………. tanggal
...................... ________, dan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
nomor : …………………….. tanggal …………………________, antara:

Nama NIP :
Jabatan Alamat :
: Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) Kegiatan ........ Tahun
Anggaran ________
: ..................................
Yang bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi ________ c.q. Dinas
________ Provinsi ________, berdasarkan Keputusan Gubernur ________ Nomor :
……………………. tanggal ……………… ________ tentang Pejabat Pembuat
Komitmen di Lingkungan Dinas ________ Provinsi________ Tahun Anggaran ________,
selanjutnya disebut “PPK”, dengan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
Nama Jabatan : .......................................
126
Berkedudukan di : .......................................
: ......................................
Yang bertindak untuk dan atas nama PT/CV ……………… berdasarkan Akta
Notaris Nomor …………, tanggal …………….. yang diterbitkan oleh Notaris
……………………….. selanjutnya disebut “PENYEDIA”
dan dengan memperhatikan:
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 54 Tahun 2016;
4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah beserta aturan turunannya;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
7/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Melalui Penyedia.

PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA :

(a) Telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan
Dokumen Pemilihan
(b) PPK telah menunjuk penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui
suatu Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi Peningkatan Jalan ...........
sebagaimana diterangkan dalam dokumen Kontrak ini selanjutnya disebut
”Pekerjaan Konstruksi”;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional.
Personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan dalam kontrak ini;
(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili ;
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1) Telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh
advokat;

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
127
2) Menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) Telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) Telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua
fakta dan kondisi yang terkait.

Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
untuk membuat perjanjian pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Peningkatan
Jalan .................. dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :
PASAL 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian.

PASAL 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup utama pekerjaan dalam kontrak ini terdiri dari ;
a. Pelebaran Jalan sepanjang ... Km;
b. Drainase Pasangan Batu dengan Mortar sepanjang ... m
c. dst.

PASAL 3
HARGA KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN

1. Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh


berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp. ……….. (……….. ditulis dalam
huruf ……..) dengan kode akun kegiatan ……….;
2. Kontrak ini dibiayai dari APBD Provinsi ________Tahun Anggaran ________;
3. Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank ..... rekening nomor :
............. atas nama Penyedia : PT/CV. ……………………….
PASAL 4
DOKUMEN KONTRAK
1. Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan
bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini terdiri dari adendum Surat
Perjanjian (apabila ada), Surat Perjanjian, Surat Penawaran, Daftar

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
128
Kuantitas dan Harga, Syarat-Syarat Umum Kontrak, Syarat-Syarat Khusus
Kontrak beserta lampirannya berupa lampiran A (daftar harga satuan
timpang, subpenyedia, personel manajerial, dan peralatan utama), lampiran
B (Rencana Keselamatan Konstruksi), spesifikasi teknis, gambar-gambar,
dan dokumen lainnya seperti: Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa,
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, jaminan-jaminan, Berita Acara Rapat
Persiapan Penandatanganan Kontrak, Berita Acara Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak.
2. Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagai
berikut:
a. Adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. Surat Perjanjian;
c. Surat Penawaran berikut Daftar Kuantitas dan Harga;
d. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
e. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
f. Spesifikasi Teknis;
g. Gambar-gambar.

PASAL 5
MASA KONTRAK

1. Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung


sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan;

2. Masa Pelaksanaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak,


dihitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai
dengan Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan selama ………. (… dalam
huruf …) hari kalender;

3. Masa Pemeliharaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak


dihitung sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan
Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......)
hari kalender.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
129
Dengan demikian, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani
Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan
dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan meterai,
mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak.
Rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.

Untuk dan Atas Nama Untuk dan Atas Nama


PT/ CV. .................... PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN KEGIATAN
.............

NAMA JELAS ……………………..


Jabatan NIP. …………………….

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
130

PEMERINTAH PROVINSI ________


DINAS________
Pusat Pemerintahan Provinsi ________

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

Ketentuan Umum

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak,


selanjutnya disebut SSUK, harus mempunyai arti atau tafsiran seperti
yang dimaksudkan sebagai berikut :

1.1 Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang selanjutnya


disingkat APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui
audit, reviu, pemantauan, evaluasi, dan kegiatan pengawasan lain
terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah..

1.2 Bagian pekerjaan yang disubkontrakan adalah bagian


pekerjaan utama atau bagian pekerjaan bukan utama yang ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan yang
pelaksanaannya diserahkan kepada Penyedia lain (Subpenyedia) dan
disetujui terlebih dahulu oleh PPK.

1.3 Daftar Kuantitas dan Harga adalah daftar kuantitas yang telah
diisi harga satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan
bagian dari penawaran.

1.4 Direksi Lapangan adalah tenaga/tim pendukung yang


dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih,
untuk mengelola administrasi Kontrak dan mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan.

1.5 Harga Kontrak adalah total harga pelaksanaan pekerjaan


yang tercantum dalam Kontrak.

1.6 Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS


adalah perkiraan harga barang/jasa yang ditetapkan oleh PPK.

1.7 Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya disingkat HSP


adalah harga satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan tertentu.

1.8 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah kerangka waktu yang


sudah terinci berdasarkan Masa Pelaksanaan, setelah dilaksanakan
pemeriksaan lapangan bersama dan disepakati dalam rapat persiapan
pelaksanaan Kontrak.

1.9 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar


kehendak para pihak dalam Kontrak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak
menjadi tidak dapat dipenuhi.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
131

1.10 Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan keruntuhan


bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan setelah penyerahan
akhir hasil Jasa Konstruksi.

1.11 Kerja Sama Operasi yang selanjutnya disingkat KSO adalah


kerja sama usaha antar Penyedia yang masing-masing pihak
mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas
berdasarkan perjanjian tertulis.

1.12 Kontrak Kerja Konstruksi selanjutnya disebut Kontrak adalah


keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara PPK
dengan Penyedia dalam pelaksanaan jasa konsultansi konstruksi atau
pekerjaan konstruksi.

1.13 Kontrak Harga Satuan adalah Kontrak dengan harga satuan


yang tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan
spesifikasi teknis tertentu atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam
batas waktu yang telah ditetapkan, volume atau kuantitas
pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat Kontrak
ditandatangani, pembayaran berdasarkan hasil pengukuran bersama
atas realisasi volume pekerjaan dan nilai akhir Kontrak ditetapkan
setelah seluruh pekerjaan diselesaikan.

1.14 Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan APBD yang


selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Perangkat Daerah.

1.15 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini


terhitung sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan
Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

1.16 Masa Pelaksanaan adalah jangka waktu untuk melaksanakan


seluruh pekerjaan terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan
Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan.

1.17 Masa Pemeliharaan adalah jangka waktu untuk


melaksanakan kewajiban pemeliharaan oleh Penyedia, terhitung sejak
Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan.

1.18 Mata Pembayaran Utama adalah mata pembayaran yang


pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal 80%
(delapan puluh persen) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dari
mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar.

1.19 Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah metode yang


menggambarkan penguasaan penyelesaian pekerjaan yang
sistematis dari awal sampai akhir meliputi tahapan/urutan pekerjaan
utama dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis kegiatan
pekerjaan utama yang dapat dipertanggung jawabkan secara teknis.

1.20 Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat


PPHP adalah tim yang bertugas memeriksa administrasi hasil
pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa.

1.21 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK


adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
132

mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat


mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara.

1.22 Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian


kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan,
pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan.

1.23 Pekerjaan Utama adalah jenis pekerjaan yang secara


langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi
sesuai peruntukannya yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam
Dokumen Pemilihan.

1.24 Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau badan


usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan
hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan
dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun
bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha
dalam berbagai bidang ekonomi.

1.25 Pengawas Pekerjaan atau Direksi Teknis adalah tim


pendukung yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK yang bertugas untuk
mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

1.26 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah


pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Perangkat
Daerah.

1.27 Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan


barang/jasa berdasarkan Kontrak.

1.28 Personel Manajerial adalah tenaga ahli atau tenaga teknis


yang ditempatkan sesuai penugasan pada organisasi pelaksanaan
pekerjaan.

1.29 Sanksi Daftar Hitam adalah sanksi yang diberikan kepada


peserta pemilihan/penyedia berupa larangan mengikuti Pengadaan
Barang/Jasa di seluruh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
dalam jangka waktu tertentu.

1.30 Subpenyedia adalah Penyedia yang mengadakan perjanjian


kerja tertulis dengan Penyedia penanggung jawab Kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).

1.31 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah


jaminan tertulis yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi/ lembaga keuangan khusus yang
menjalankan usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi
untuk mendorong ekspor Indonesia/Konsorsium Perusahaan Asuransi
Umum/Konsorsium Lembaga Penjaminan/ Konsorsium Perusahaan
Penjaminan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-
undangan.

1.32 Surat Perintah Mulai Kerja yang selanjutnya disingkat SPMK


adalah surat yang diterbitkan oleh PPK kepada Penyedia untuk
memulai melaksanakan pekerjaan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
133

1.33 Surat Perintah Mulai Kerja yang selanjutnya disingkat SPMK


adalah surat yang diterbitkan oleh PPK kepada Penyedia untuk
memulai melaksanakan pekerjaan.

1.34 Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan adalah tanggal


serah terima pertama pekerjaan selesai (Provisional Hand Over/PHO)
dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan yang
diterbitkan oleh PPK.

1.35 Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan adalah tanggal serah


terima akhir pekerjaan selesai (Final Hand Over/FHO) dinyatakan
dalam Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan yang diterbitkan
oleh PPK.

1.36 Tenaga Kerja Konstruksi adalah tenaga kerja yang bekerja di


sektor konstruksi yang meliputi ahli, teknisi atau analis, dan operator.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan


Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan Hukum 3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia.

3.2 Dalam hal Kontrak dilakukan dengan pihakasing harus dibuat


dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam hal terjadi
perselisihandengan pihak asing digunakan Kontrak dalam bahasa
Indonesia.

3.3 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di


Indonesia.

4. Korespondensi 4.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail dan/atau


faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang tercantum dalam
SSKK.

4.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan


berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa
Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah disampaikan
secara langsung kepada Wakil Sah Para Pihak dalam SSKK, atau jika
disampaikan melalui surat tercatat dan/atau faksimili ditujukan ke
alamat yang tercantum dalam SSKK.

5. Wakil Sah Para Pihak 5.1 Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan
untuk dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK
atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh Wakil
Sah Para Pihak atau pejabat yang disebutkan dalam SSKK.

5.2 Kewenangan Wakil Sah Para Pihak diatur dalam Surat


Keputusan dari Para Pihak dan harus disampaikan
kepada masing-masing pihak.

5.3 Direksi Lapangan yang ditunjuk menjadi Wakil Sah PPK


memiliki tugas :
a. melaksanakan pendelegasian sesuai dengan
pelimpahan dari PPK;

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
134

b. mengelola administrasi kontrak; dan


c. mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

6. Larangan Korupsi, Kolusi 6.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah,


dan Nepotisme (KKN), dilarang untuk :
Penyalahgunaan Wewenang a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi
Serta Penipuan atau menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau melakukan
tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui atau
patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
b. mendorong terjadinya persaingan tidak sehat;
c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar
dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk
penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini.

6.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan termasuk


semua anggota KSO (apabila berbentuk KSO) dan subpenyedianya
(jika ada) tidak pernah dan tidak akan melakukan tindakan yang
dilarang pada pasal 6.1 di atas.

6.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan


larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi administratif
oleh PPK sebagai berikut:
a. Pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK;
c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan
Uang Muka dicairkan dan disetorkan sebagaimana ditetapkan dalam
SSKK; dan
d. pengenaan Sanksi Daftar Hitam.
Catatan : Pengenaan Sanksi Daftar Hitam ditetapkan oleh PA/KPA
atas usulan PPK.
PA/KPA menyampaikan dokumen penetapan Sanksi Daftar Hitam
kepada :
1. Penyedia yang dikenakan Sanksi Daftar Hitam; dan
2. unit kerja yang melaksanakan fungsi layanan pengadaan
secara elektronik, untuk ditayangkan dalam Daftar Hitam Nasional.

6.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK


kepada PA/KPA.

6.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

7. Asal Material/Bahan 7.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang


terdiri dari rincian komponen dalam negeri dan komponen impor.

7.2 Asal material/bahan merupakan tempat material/bahan


diperoleh, antara lain tempat material/bahan ditambang, tumbuh, atau
diproduksi.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang


akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini
berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Tenaga Kerja Konstruksi yang
bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea,
retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
135

perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran


perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Harga Kontrak.

10. Pengalihan dan/atau 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal
Subkontrak pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger)
maupun akibat lainnya.

10.2 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan


sepihak oleh PPK dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur
dalam pasal 41.2.

11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu pihak terhadap pelanggaran
ketentuan tertentu Kontrak oleh pihak yang lain maka pengabaian
tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-menerus selama Masa
Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap pelanggaran
ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat
dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak
yang melakukan pengabaian.

12. Penyedia Mandiri Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh terhadap
Tenaga Kerja Konstruksi dan subpenyedianya (jika ada) serta
pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.

13. KSO KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut dalam
Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama KSO dalam pelaksanaan
hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini.

14. Pengawasan Pelaksanaan 14.1 PPK menetapkan Pengawas Pekerjaan (Direksi Teknis) untuk
Pekerjaan melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak ini.
Pengawas Pekerjaan dapat berasal dari personel PPK atau Penyedia
Jasa Pengawasan (Konsultan Pengawas).

14.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan


bertindak profesional. Jika tercantum dalam SSKK, Pengawas
Pekerjaan yang berasal dari Personel PPK dapat bertindak sebagai
Wakil Sah PPK.

15. Tugas dan Wewenang 15.1 Semua gambar dan rencana kerja yang digunakan dalam
Pengawas Pekerjaan pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak, untuk pekerjaan permanen
maupun pekerjaan sementara mendapatkan persetujuan dari
Pengawas Pekerjaan.

15.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih


dahulu ada pekerjaan sementara yang tidak tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga di dalam Kontrak maka Penyedia berkewajiban
untuk menyerahkan spesifikasi dan gambar usulan pekerjaan
sementara tersebut untuk mendapatkan pernyataan tidak
berkeberatan (no objection) untuk dilaksanakan dari Pengawas
Pekerjaan.

Pernyataan tidak berkeberatan atas rencana pekerjaan sementara ini


tidak melepaskan Penyedia dari tanggung jawabnya sesuai Kontrak.

15.3 Pengawas Pekerjaan melaksanakan tugas dan wewenang


paling sedikit meliputi:
a. mengevaluasi dan menyetujui rencana mutu pekerjaan
konstruksi Penyedia Jasa pelaksana konstruksi;

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
136

b. memberikan ijin dimulainya setiap tahapan pekerjaan;


c. memeriksa dan menyetujui kemajuan pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
d. memeriksa dan menilai mutu dan keselamatan konstruksi
terhadap hasil akhir pekerjaan;
e. menghentikan setiap pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan;
f. bertanggungjawab terhadap hasil pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi sesuai tugas dan tanggungjawabnya;
g. memberikan laporan secara periodik kepada PPK sesuai
dengan ketentuan dalam Kontrak.

15.4 Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan perintah


Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas
Pekerjaan dalam Kontrak ini.

16. Penemuan-Penemuan Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak yang
berwenang semua penemuan benda/barang yang mempunyai nilai
sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang menurut
peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara.

17. Akses ke Lokasi Kerja 17.1 Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil
Sah PPK, Pengawas Pekerjaan dan/atau pihak yang mendapat izin
dari PPK ke lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana pekerjaan ini
sedang atau akan dilaksanakan.

17.2 Penyedia harus dianggap telah menerima kelayakan dan


ketersediaan jalur akses menuju lapangan. Penyedia harus berupaya
menjaga setiap jalan atau jembatan dari kerusakan akibat
penggunaan/lalu lintas Penyedia atau akibat personel Penyedia.
Kecuali ditentukan lain maka:
a. Penyedia harus bertanggung jawab atas pemeliharaan yang
mungkin diperlukan akibat penggunaan jalur akses;
b. Penyedia harus menyediakan rambu atau petunjuk sepanjang
jalur akses, dan mendapatkan perizinan yang mungkin disyaratkan
oleh otoritas terkait untuk penggunaan jalur, rambu, dan petunjuk;
c. Biaya karena ketidaklayakan atau tidak tersedianya jalur
akses untuk digunakan oleh penyedia, harus ditanggung penyedia;
dan
d. PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang mungkin timbul
akibat penggunaan jalur akses.

17.3 PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang mungkin timbul
selain penggunaan jalur akses tersebut.

A. Pelaksanaan, Penyelesaian, Adendum dan Pemutusan Kontrak


18. Masa Pelaksanaan Kontrak Kontrak ini berlaku efektif sejak penandatanganan Surat Perjanjian
oleh Para Pihak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan
dan hak dan kewajiban Para Pihak yang terdapat dalam Kontrak
sudah terpenuhi.

B.1 Pelaksanaan Pekerjaan


19. Penyerahan Lokasi Kerja 19.1 Sebelum penyerahan lokasi kerja, dilakukan peninjauan
lapangan bersama oleh para pihak.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
137

19.2 PPK berkewajiban untuk menyerahkan lokasi kerja sesuai


dengan kebutuhan Penyedia yang tercantum dalam rencana kerja
yang telah disepakati oleh para pihak dalam Rapat Persiapan
Penandatanganan Kontrak, untuk melaksanakan pekerjaan tanpa ada
hambatan kepada Penyedia sebelum SPMK diterbitkan.

19.3 Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam Berita


Acara Penyerahan Lokasi Kerja.

19.4 Jika dalam peninjauan lapangan bersama ditemukan hal-hal


yang dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan
tersebut harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

19.5 Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi kerja sesuai


kebutuhan Penyedia yang tercantum dalam rencana kerja (sesuai
pasal 19.2) untuk melaksanakan pekerjaan dan terbukti merupakan
suatu hambatan, maka kondisi ini ditetapkan sebagai Peristiwa
Kompensasi.

20. Surat Perintah Mulai Kerja 20.1 PPK menerbitkan SPMK paling lambat 14 (empat belas) hari
(SPMK) kerja sejak tanggal penandatanganan Kontrak atau 14 (empat belas)
hari kerja sejak penyerahan lokasi kerja pertama kali.

20.2 Dalam SPMK dicantumkan seluruh lingkup pekerjaan dan


Tanggal Mulai Kerja.

21. Rencana Mutu Pekerjaan 21.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan


Konstruksi (RMPK) dan menyerahkan RMPK sebagai penjaminan dan pengendalian mutu
pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan pelaksanaan Kontrak,
kemudian dibahas dan disetujui oleh PPK.

21.2 RMPK disusun paling sedikit berisi:


a. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (Method Statement );
b. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian/Inspection and Test
Plan (ITP);
c. Pengendalian Subpenyedia dan Pemasok.

21.3 Penyedia wajib menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan


RMPK secara konsisten untuk mencapai mutu yang dipersyaratkan
pada pelaksanaan pekerjaan ini.

21.4 RMPK dapat direvisi sesuai dengan kondisi pekerjaan.

21.5 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RMPK jika


terjadi Adendum Kontrak dan/atau Peristiwa Kompensasi.

21.6 Pemutakhiran RMPK harus menunjukkan perkembangan


kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan
sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap urutan pekerjaan.
Pemutakhiran RMPK harus mendapatkan persetujuan PPK.

21.7 Persetujuan PPK terhadap RMPK tidak mengubah kewajiban


kontraktual Penyedia.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
138

22. Rencana Keselamatan 22.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan


Konstruksi (RKK) dan menyerahkan RKK pada saat rapat persiapan pelaksanaan
Kontrak, kemudian pelaksanaan RKK dibahas dan disetujui oleh PPK.

22.2 Para Pihak wajib menerapkan dan mengendalikan


pelaksanaan RKK secara konsisten.

22.3 RKK menjadi bagian dari Dokumen Kontrak.

22.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RKK sesuai


dengan kondisi pekerjaan, jika terjadi perubahan maka dituangkan
dalam adendum Kontrak.

22.5 Pemutakhiran RKK harus mendapat persetujuan PPK.

22.6 Persetujuan PPK terhadap pelaksanaan RKK tidak


mengubah kewajiban kontraktual Penyedia.

23. Rapat Persiapan 23.1 Paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak diterbitkannya
Pelaksanaan Kontrak SPMK dan sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama dengan
Penyedia, unsur perancangan, dan unsur pengawasan, harus sudah
menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.

23.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat


persiapan pelaksanaan kontrak meliputi :
a. RMPK;
b. Pelaksanaan RKK;
c. organisasi kerja;
d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti uraian tentang
metode kerja yang memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja;
f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan
Tenaga Kerja Konstruksi;
g. penyusunan rencana pengukuran/pemeriksaan bersama; dan
h. hal-hal lain yang dianggap perlu.

23.3 Hasil rapat persiapan pelaksanaan Kontrak dituangkan dalam


Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak:

24. Mobilisasi 24.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK, atau
sesuai kebutuhan dan rencana kerja.

24.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu :


a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan, termasuk instalasi alat;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung
laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan Tenaga Kerja Konstruksi.

24.3 Mobilisasi peralatan dan Tenaga Kerja Konstruksi dapat


dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
139

25. Pengukuran / 25.1 Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK dan Pengawas
Pemeriksaan Bersama Pekerjaan bersama-sama dengan Penyedia melakukan pengukuran
dan pemeriksaan detail terhadap kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap
rencana mata pembayaran, Tenaga Kerja Konstruksi, dan Peralatan
Utama (Mutual Check 0%).

25.2 Pada tahapan pengukuran/pemeriksaan bersama, PA/KPA


telah membentuk Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

25.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara.


Apabila dalam pengukuran/pemeriksaan bersama
mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam
adendum Kontrak.

25.4 Tenaga Kerja Konstruksi dan/atau Peralatan Utama yang


sesuai dengan persyaratan Kontrak dapat segera dimobilisasi.

25.5 Tindak lanjut hasil pemeriksaan bersama Tenaga Kerja


Konstruksi dan/atau Peralatan Utama mengikuti ketentuan pasal 65
dan 66.

26. Penggunaan Produksi 26.1. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedia berkewajiban
Dalam Negeri mengutamakan material/bahan produksi dalam negeri dan tenaga
kerja Indonesia untuk pekerjaan yang dilaksanakan di Indonesia
sesuai dengan yang disampaikan pada saat penawaran.

26.2. Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, bahan baku,


Tenaga Kerja Konstruksi, dan perangkat lunak yang digunakan
mengacu kepada dokumen:
a. formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN), untuk Penyedia yang mendapat preferensi harga;
dan
b. daftar barang yang diimpor, untuk barang yang diimpor.

26.3. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ditemukan


ketidaksesuaian dengan dokumen pada pasal 26.2, maka akan
dikenakan sanksi sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

B.2 Pengendalian Waktu


27. Masa Pelaksanaan 27.1. Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, Penyedia
berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal
Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan RMPK, serta
menyelesaikan pekerjaan paling lambat selama Masa Pelaksanaan
yang dinyatakan dalam SSKK.

27.2. Apabila Penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan


pekerjaan sesuai Masa Pelaksanaan karena di luar pengendaliannya
yang dapat dibuktikan demikian, dan Penyedia telah melaporkan
kejadian tersebut kepada PPK, dengan disertai bukti-bukti yang dapat
disetujui PPK, maka PPK dapat memberlakukan Peristiwa
Kompensasi dan melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas
Penyedia dengan membuat adendum Kontrak.

27.3. Jika pekerjaan tidak selesai sesuai Masa Pelaksanaan bukan


akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena
kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia dikenakan denda.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
140

27.4. Apabila diberlakukan serah terima sebagian pekerjaan


(secara parsial), Masa Pelaksanaan dibuat berdasarkan bagian
pekerjaan tersebut sesuai dengan SSKK.

27.5. Bagian pekerjaan pada pasal 27.4 adalah bagian pekerjaan


yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan.

28. Penundaan oleh Pengawas Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis Penyedia
Pekerjaan untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap perintah penundaan
ini harus segera ditembuskan kepada PPK.

29. Rapat Pemantauan 29.1. Pengawas Pekerjaan atau Penyedia dapat


menyelenggarakan rapat pemantauan, dan meminta satu sama lain
untuk menghadiri rapat tersebut. Rapat pemantauan diselenggarakan
untuk membahas perkembangan pekerjaan dan perencanaan atas
sisa pekerjaan serta untuk menindaklanjuti peringatan dini.

29.2. Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas


Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan rekamannya diserahkan
kepada PPK dan pihak-pihak yang menghadiri rapat.

29.3. Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan,


Pengawas Pekerjaan dapat memutuskan baik dalam rapat atau
setelah rapat melalui pernyataan tertulis kepada semua pihak yang
menghadiri rapat.

30. Peringatan Dini 30.1. Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini


mungkin Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau kondisi tertentu
yang dapat mempengaruhi mutu pekerjaan, menaikkan Harga Kontrak
atau menunda penyelesaian pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat
memerintahkan Penyedia untuk menyampaikan secara tertulis
perkiraan dampak peristiwa atau kondisi tersebut di atas terhadap
Harga Kontrak dan Masa Pelaksanaan. Pernyataan perkiraan ini harus
sesegera mungkin disampaikan oleh Penyedia.

30.2. Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan


Pengawas Pekerjaan untuk mencegah atau mengurangi dampak
peristiwa atau kondisi tersebut.

B.3 Penyelesaian Kontrak


31. Serah Terima 31.1. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), sesuai
Pekerjaan dengan ketentuan yang tertuang dalam Kontrak, Penyedia
mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk serah
terima pertama pekerjaan.

31.2. PPK memerintahkan Pengawas Pekerjaan untuk melakukan


pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan.

31.3. Pemeriksaan dilakukan terhadap kesesuaian hasil pekerjaan


terhadap kriteria/spesifikasi yang tercantum dalam Kontrak.

31.4. Hasil pemeriksaan dari Pengawas Pekerjaan disampaikan


kepada PPK, apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan tidak sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak dan/atau cacat hasil
pekerjaan, PPK memerintahkan Penyedia untuk memperbaiki
dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
141

31.5. Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan telah sesuai


dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak maka PPK dan
Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima Pertama
Pekerjaan.

31.6. Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima


persen) dari Harga Kontrak, sedangkan yang 5% (lima persen)
merupakan retensi selama masa pemeliharaan, atau pembayaran
dilakukan sebesar 100% (seratus persen) dari Harga Kontrak dan
Penyedia harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5%
(lima persen) dari Harga Kontrak.

31.7. Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama Masa


Pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan
pertama pekerjaan.

31.8. Masa Pemeliharaan paling singkat untuk pekerjaan permanen


selama 6 (enam) bulan, sedangkan untuk pekerjaan semi permanen
selama 3 (tiga) bulan dan dapat melampaui Tahun Anggaran.
Lamanya Masa Pemeliharaan ditetapkan dalam SSKK.

31.9. Setelah Masa Pemeliharaan berakhir, Penyedia mengajukan


permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir
pekerjaan.

31.10. Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan, Penyedia telah


melaksanakan semua kewajibannya selama Masa Pemeliharaan
dengan baik dan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam Kontrak maka PPK danPenyedia menandatangani Berita Acara
Serah Terima Akhir Pekerjaan .

31.11. PPK wajib melakukan pembayaran sisa Harga Kontrak yang


belum dibayar atau mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.

31.12. Apabila Penyedia tidak melaksanakan kewajiban


pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka Kontrak dapat
diputuskan sepihak oleh PPK dan Penyedia dikenakan sanksi
sebagaimana diatur dalam pasal 41.4.

31.13. Setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima Akhir


Pekerjaan, PPK menyerahkan hasil pekerjaan kepada PA/KPA.

31.14. PA/KPA meminta PPHP untuk melakukan pemeriksaan


administratif terhadap hasil pekerjaan yang diserahterimakan.

31.15. PPHP melakukan pemeriksaan administratif proses


pengadaan barang/jasa sejak perencanaan pengadaan sampai
dengan serah terima hasil pekerjaan, meliputi dokumen
program/penganggaran, surat penetapan PPK, dokumen
perencanaan pengadaan, RUP/SIRUP, dokumen persiapan
pengadaan, dokumen pemilihan Penyedia, dokumen Kontrak dan
perubahannya serta pengendaliannya, dan dokumen serah terima
hasil pekerjaan.

31.16. Apabila hasil pemeriksaan administrasi ditemukan


ketidaksesuaian/kekurangan, PPHP melalui PA/KPA memerintahkan
PPK untuk memperbaiki dan/atau melengkapi kekurangan dokumen
administratif.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
142

31.17. Hasil pemeriksaan administratif dituangkan dalam Berita


Acara.

31.18. Serah terima pekerjaan dapat dilakukan per bagian pekerjaan


(secara parsial) yang ketentuannya ditetapkan dalam SSKK.

31.19. Bagian pekerjaan yang dapat dilakukan serah terima


pekerjaan sebagian atau secara parsial yaitu:
a. bagian pekerjaan yang tidak tergantung satu sama lain; dan
b. bagian pekerjaan yang fungsinya tidak terkait satu sama lain
dalam pencapaian kinerja pekerjaan.

31.20. Dalam hal dilakukan serah terima pekerjaan secara parsial,


maka cara pembayaran, ketentuan denda dan kewajiban
pemeliharaan tersebut di atas disesuaikan.

31.21. Kewajiban pemeliharaan diperhitungkan setelah serah terima


pertama pekerjaan untuk bagian pekerjaan (PHO parsial) tersebut
dilaksanakan sampai Masa Pemeliharaan bagian pekerjaan tersebut
berakhir sebagaimana yang tercantum dalam SSKK.

31.22. Serah terima pertama pekerjaan untuk bagian pekerjaan


(PHO parsial) dituangkan dalam Berita Acara.

32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka
waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan
selesai/pengakhiran pekerjaan.

33. Pedoman Pengoperasian 33.1. Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK
dan Perawatan/Pemeliharaan tentang pedoman pengoperasian dan perawatan/ pemeliharaan
sesuai dengan SSKK.

33.2 Apabila Penyedia tidak memberikan pedoman pengoperasian


dan perawatan/pemeliharaan, PPK berhak menahan uang retensi
atau Jaminan Pemeliharaan.

B.4 Adendum
34. Perubahan Kontrak 34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.

34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh


para pihak, yang diakibatkan beberapa hal berikut meliputi:
a. perubahan pekerjaan;
b. perubahan Harga Kontrak;
c. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau Masa
Pelaksanaan;
d. perubahan Kontrak yang disebabkan masalah administrasi.

34.3 Untuk kepentingan perubahan Kontrak, PPK dapat meminta


pertimbangan dari Pengawas Pekerjaan dan Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak.

35. Perubahan Lingkup 35.1 Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada
Pekerjaan saat pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
143

ditentukan dalam dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia dapat


melakukan perubahan pekerjaan, yang meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang
tercantum dalam kontrak;
b. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar
pekerjaan; dan/atau
d. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.

35.2 Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi lapangan seperti


yang dimaksud pada pasal 35.1 namun ada perintah perubahan dari
PPK, PPK bersama Penyedia dapat menyepakati perubahan
pekerjaan yang meliputi:
a. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan;
b. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar
pekerjaan; dan/atau
c. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.

35.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis


kepada Penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan
harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam
Kontrak awal..

35.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara


sebagai dasar penyusunan adendum Kontrak.

35.5 Dalam hal perubahan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada


pasal 35.1 dan 35.2 mengakibatkan penambahan Harga Kontrak,
perubahan Kontrak dilaksanakan dengan ketentuan penambahan
Harga Kontrak akhir tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga
yang tercantum dalam Kontrak awal dan tersedianya anggaran.

36. Perubahan Harga 36.1. Perubahan Harga Kontrak dapat diakibatkan oleh:

a. perubahan pekerjaan;
b. penyesuaian harga; dan/atau
c. Peristiwa Kompensasi.

36.2. Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan


dilaksanakan berubah akibat perubahan pekerjaan lebih dari 10%
(sepuluh persen) dari kuantitas awal, maka pembayaran volume
selanjutnya dengan menggunakan harga satuan yang disesuaikan
dengan negosiasi.

36.3. Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat harga satuan


timpang, maka harga satuan timpang tersebut hanya berlaku untuk
kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan. Untuk
kuantitas pekerjaan tambahan digunakan harga satuan berdasarkan
hasil negosiasi.

36.4. Apabila ada daftar mata pembayaran yang masuk kategori


harga satuan timpang, maka dicantumkan dalam Lampiran A SSKK.

36.5. Apabila diperlukan mata pembayaran baru, maka penyedia


jasa harus menyerahkan rincian harga satuannya kepada PPK.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
144

Penentuan harga satuan mata pembayaran baru dilakukan dengan


negosiasi.

36.6. Ketentuan penggunaan rumusan penyesuaian harga adalah


sebagai berikut:
a) harga yang tercantum dalam Kontrak dapat berubah
akibat adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
b) penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun
Jamak dengan yang masa pelaksanaannya lebih dari 18 (delapan
belas) bulan;
c) penyesuaian harga satuan diberlakukan mulai bulan ke-
13 (tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan;
d) penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh
kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen keuntungan, biaya
tidak langsung (overhead cost) dan harga satuan timpang
sebagaimana tercantum dalam penawaran;
e) penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam Kontrak awal/adendum
Kontrak;
f) penyesuaian harga satuan bagi komponen pekerjaan
yang berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian
harga dari negara asal barang tersebut;
g) jenis pekerjaan baru dengan harga satuan baru sebagai
akibat adanya adendum Kontrak dapat diberikan penyesuaian harga
mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum Kontrak tersebut
ditandatangani;
h) indeks yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak
terlambat disebabkan oleh kesalahan Penyedia adalah indeks
terendah antara jadwal Kontrak dan realisasi pekerjaan;
i) jenis pekerjaan yang lebih cepat pelaksanaannya
diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan indeks harga pada
saat pelaksanaan.

36.7. Ketentuan lebih lanjut terkait penyesuaian harga diatur dalam


SSKK.

36.8. Ketentuan ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi mengacu


pada pasal Peristiwa Kompensasi.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
145

37. Perubahan Jadwal 37.1. Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dapat diakibatkan
Pelaksanaan oleh:
Pekerjaan dan/atau a. perubahan pekerjaan;
Masa Pelaksanaan b. perpanjangan Masa Pelaksanaan; dan/atau
c. Peristiwa Kompensasi.

37.2. Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK


atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
a. perubahan pekerjaan;
b. Peristiwa Kompensasi; dan/atau
c. Keadaan Kahar.

37.3. Masa Pelaksanaan dapat diperpanjang paling kurang sama


dengan waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar atau waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan akibat dari ketentuan
pada pasal 37.2 huruf a atau b.

37.4. PPK dapat menyetujui perpanjangan Masa Pelaksanaan atas


Kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang
diajukan oleh Penyedia dalam jangka waktu sesuai pertimbangan
yang wajar setelah Penyedia meminta perpanjangan. Jika Penyedia
lalai untuk memberikan peringatan dini atas keterlambatan atau tidak
dapat bekerja sama untuk mencegah keterlambatan sesegera
mungkin, maka keterlambatan seperti ini tidak dapat dijadikan alasan
untuk memperpanjang Masa Pelaksanaan.

37.5. PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan dan


Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak harus telah menetapkan ada
tidaknya perpanjangan dan untuk berapa lama.

37.6. Persetujuan perubahan jadwal pelaksanaan dan/atau


perpanjangan Masa Pelaksanaan dituangkan dalam Adendum
Kontrak.

37.7. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian


pekerjaan akan melampaui Masa Pelaksanaan maka Penyedia
berhak untuk meminta perpanjangan Masa
Pelaksanaanberdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Masa
Pelaksanaan secara tertulis. Perpanjangan Masa Pelaksanaan harus
dilakukan melalui adendum Kontrak.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
146

B.5 Keadaan Kahar


38. Keadaan Kahar 38.1. Contoh Keadaan Kahar tidak terbatas pada: bencana alam,
bencana non alam, bencana sosial, pemogokan, kebakaran, kondisi
cuaca ekstrem, dan gangguan industri lainnya.

38.2. Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan


yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.

38.3. Dalam hal terjadi keadaan kahar, PPK atau Penyedia


memberitahukan tentang terjadinya Keadaan Kahar kepada salah
satu pihak secara tertulis dalam waktu paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender sejak menyadari atau seharusnya menyadari atas
kejadian atau terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan bukti
serta hasil identifikasi kewajiban dan kinerja pelaksanaan yang
terhambat dan/atau akan terhambat akibat Keadaan Kahar tersebut.

38.4. Bukti Keadaan Kahar dapat berupa:


a. pernyataan yang diterbitkan oleh pihak/instansi yang
berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan/atau
b. foto/video dokumentasi Keadaan Kahar yang telah
diverifikasi kebenarannya.

38.5. PPK meminta Pengawas Pekerjaan untuk melakukan


penelitian terhadap penyampaian pemberitahuan Keadaan Kahar dan
bukti sebagaimana dimaksud pada pasal 38.4.

38.6. Dalam Keadaan Kahar, kegagalan salah satu Pihak untuk


memenuhi kewajibannya yang ditentukan dalam Kontrak bukan
merupakan cedera janji atau wanprestasi apabila telah dilakukan
sesuai pada pasal 38.3. Kewajiban yang dimaksud adalah hanya
kewajiban dan kinerja pelaksanaan terhadap pekerjaan/bagian
pekerjaan yang terdampak dan/atau akan terdampak akibat dari
Keadaan Kahar.

38.7. Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, pelaksanaan Kontrak dapat


dihentikan. Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dapat
bersifat
a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau
b. permanen apabila akibat Keadaan Kahar tidak
memungkinkan dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan.

38.8. Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dilakukan secara


tertulis oleh PPK dengan disertai alasan penghentian pekerjaan.

38.9. Dalam hal pelaksanaan Kontrak dilanjutkan, para pihak dapat


melakukan perubahan Kontrak. Masa Pelaksanaan dapat
diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu
terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar. Perpanjangan Masa
Pelaksanaan dapat melewati Tahun Anggaran.

38.10. Selama masa Keadaan Kahar, jika PPK memerintahkan


secara tertulis kepada Penyedia untuk sedapat mungkin meneruskan
pekerjaan, maka Penyedia berhak untuk menerima pembayaran
sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat penggantian
biaya yang wajar sesuai dengan kondisi yang telah dikeluarkan untuk

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
147

bekerja dalam Keadaan Kahar. Penggantian biaya ini harus diatur


dalam suatu adendum Kontrak.

38.11. Dalam hal pelaksanaan Kontrak dihentikan, para pihak


menyelesaikan hak dan kewajiban sesuai Kontrak. Penyedia berhak
untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan
hasil pekerjaan yang telah dicapai setelah dilakukan pengukuran/
pemeriksaan bersama atau berdasarkan hasil audit.

B.6 Penghentian dan Pemutusan Kontrak


39. Penghentian Kontrak Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena terjadi Keadaan Kahar
sebagaimana dimaksud pada pasal 38.

40. Pemutusan Kontrak 40.1. Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh PPK atau Penyedia.

40.2. Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat


belas) hari kalender setelah PPK/Penyedia menyampaikan
pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara tertulis kepada
Penyedia/PPK.

40.3. Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak oleh salah satu pihak
maka PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian
prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh PPK dikurangi denda yang
harus dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia menyerahkan
semua hasil pelaksanaan kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak
milik PPK.

41. Pemutusan Kontrak oleh 41.1. Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
PPK Undang Hukum Perdata, PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak
apabila:

41.2. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa


Pelaksanaan karena kesalahan Penyedia, maka:

41.3. Pencairan jaminan sebagaimana dimaksud pada pasal 41.2 di


atas, dicairkan dan disetorkan sesuai ketentuan dalam SSKK.

41.4. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa


Pemeliharaan karena kesalahan Penyedia, maka:

41.5. Dalam hal terdapat nilai sisa penggunaan uang retensi atau
uang pencairan Jaminan Pemeliharaan untuk membiayai
pembiayaan/pemeliharaan maka PPK wajib menyetorkan
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.

41.6. Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak secara sepihak oleh


PPK karena kesalahan Penyedia, maka Pokja Pemilihan dapat
menunjuk pemenang cadangan berikutnya pada paketpekerjaan yang
sama atau Penyedia yang mampu dan memenuhi syarat.

42. Pemutusan Kontrak oleh Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
Penyedia Hukum Perdata, Penyedia dapat melakukan pemutusan Kontrak
apabila:

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
148

a. setelah mendapatkan persetujuan PPK, Pengawas Pekerjaan


memerintahkan Penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan
atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama
28 (dua puluh delapan) hari kalender;
b. PPK tidak menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati
sebagaimana tercantum dalam SSKK.

43. Berakhirnya Kontrak Kontrak berakhir apabila pekerjaan telah selesai dan hak dan
kewajiban para pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi.

44. Keterlambatan 44.1. Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai


Pelaksanaan Pekerjaan dan jadwal, maka PPK harus memberikan peringatan secara tertulis atau
Kontrak Kritis memberlakukan ketentuan kontrak kritis.

44.2. Kontrak dinyatakan kritis apabila :


a. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari
Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan
dengan rencana lebih besar 10%;
b. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% -
100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik
pelaksanaan dengan rencana lebih besar 5%;
c. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% -
100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi fisik
pelaksanaan dengan rencana pelaksanaan kurang dari 5% dan akan
melampaui tahun anggaran berjalan.

44.3. Penanganan kontrak kritis dilakukan dengan rapat


pembuktian (show cause meeting/SCM):
a. Pada saat Kontrak dinyatakan kritis, Pengawas Pekerjaan
memberikan peringatan secara tertulis kepada Penyedia dan
selanjutnya menyelenggarakan Rapat Pembuktian (SCM) Tahap I.
b. Dalam SCM Tahap I, PPK, Pengawas Pekerjaan dan
Penyedia membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang
harus dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba
pertama) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap I.
c. Apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka PPK
menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis I dan harus
diselenggarakan SCM Tahap II yang membahas dan menyepakati
besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam
waktu tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam Berita Acara
SCM Tahap II.
d. Apabila Penyedia gagal pada uji coba kedua, maka PPK
menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis II dan harus
diselenggarakan SCM Tahap III yang membahas dan menyepakati
besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam waktu
tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM
Tahap III.
e. Apabila Penyedia gagal pada uji coba ketiga, maka PPK
menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis III dan PPK dapat
melakukan pemutusan Kontrak secara sepihak dengan
mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata.
f. Apabila uji coba berhasil, namun pada pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya Kontrak dinyatakan kritis lagi maka berlaku ketentuan
SCM dari awal.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
149

45. Pemberian 45.1 Dalam hal diperkirakan Penyedia gagal menyelesaikan


Kesempatan pekerjaan sampai Masa Pelaksanaan berakhir, namun PPK menilai
bahwa Penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan, PPK dapat
memberikan kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan
pekerjaan.
45.2 Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk
menyelesaikan pekerjaan dimuat dalam adendum Kontrak yang
didalamnya mengatur:
a. waktu pemberian kesempatan penyelesaian
pekerjaan;
b. pengenaan sanksi denda keterlambatan kepada Penyedia;
c. perpanjangan masa berlaku Jaminan Pelaksanaan; dan
d. sumber dana untuk membiayai penyelesaian sisa
pekerjaan yang akan dilanjutkan ke Tahun Anggaran
berikutnya dari DIPA Tahun Anggaran berikutnya, apabila
pemberian kesempatan melampaui Tahun Anggaran.
45.3 Pemberian kesempatan kepada Penyedia menyelesaikan
pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender, sejak Masa
Pelaksanaan berakhir.
45.4 Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk
menyelesaikan pekerjaan dapat melampaui Tahun Anggaran.

46. Peninggalan Semua bahan, perlengkapan, peralatan, hasil pekerjaan sementara


yang masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat
kelalaian atau kesalahan Penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya
oleh PPK tanpa kewajiban perawatan/pemeliharaan. Pengambilan
kembali semua peninggalan tersebut oleh Penyedia hanya dapat
dilakukan setelah mempertimbangkan kepentingan PPK.

B. Hak dan Kewajiban Penyedia


47. Hak dan Kewajiban Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus
Penyedia dilaksanakan oleh Penyedia dalam melaksanakan Kontrak, meliputi:
a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan harga dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
b. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana
dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
Kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada
PPK;
d. melaksanakan, menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan
sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan ketentuan yang
telah ditetapkan dalam Kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat,
akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala
pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci
dalam Kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. mengambil langkah-langkah yang memadai dalam rangka
memberi perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat
kerja maupun masyarakat dan lingkungan sekitar yang berhubungan
dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja
konstruksi dan proses produksi;
h. melaksanakan semua perintah Pengawas Pekerjaan yang
sesuai dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini;

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
150

i. hak dan kewajiban lain yang timbul akibat lingkup pekerjaan


ditentukan di SSKK.

48. Penggunaan Dokumen- Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan menginformasikan


Dokumen Kontrak dan dokumen Kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan
Informasi Kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis
dan/atau gambar-gambar, serta informasi lain yang berkaitan dengan
Kontrak, kecuali dengan izin tertulis dari PPK sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

49. Hak Kekayaan Intelektual Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim dari
pihak ketiga yang disebabkan penggunaan atau atas pelanggaran Hak
Kekayaan Intelektual oleh Penyedia.

50. Penanggungan Risiko 50.1. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan
menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua
bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian,
denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum,
dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali
kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan
atau kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul yang
timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai
dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan:
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda
Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan tenaga kerja konstruksi;
b. cedera tubuh, sakit atau kematian tenaga kerja konstruksi;
c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cedera tubuh,
sakit atau kematian pihak ketiga.

50.2. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal


Penyerahan Akhir Pekerjaan, semua risiko kehilangan atau kerusakan
hasil pekerjaan ini, bahan dan perlengkapan merupakan risiko
Penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh
kesalahan atau kelalaian PPK.

50.3. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh Penyedia tidak


membatasi kewajiban penanggungan dalam pasal ini.

50.4. Kehilangan atau kerusakan terhadap hasil pekerjaan atau


bahan yang menyatu dengan hasil pekerjaan sejak Tanggal Mulai
Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan harus
diganti atau diperbaiki oleh Penyedia atas tanggungannya sendiri jika
kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau
kelalaian Penyedia.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
151

51. Perlindungan Tenaga Kerja 51.1. Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri
untuk mengikutsertakan Tenaga Kerja Konstruksinya pada program
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

51.2. Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan


Tenaga Kerja Konstruksinya untuk mematuhi peraturan keselamatan
kerja. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan, Penyedia beserta Tenaga
Kerja Konstruksinya dianggap telah membaca dan memahami
peraturan keselamatan kerja tersebut.

51.3. Penyedia berkewajiban untuk menyediakan kepada setiap


Tenaga Kerja Konstruksinya (termasuk Tenaga Kerja Konstruksi
Subpenyedia, jika ada) perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai
dan memadai.

51.4. Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia untuk melaporkan


kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku, Penyedia wajib
melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24 (dua
puluh empat) jam setelah kejadian.

52. Pemeliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah - langkah yang


Lingkungan memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar
tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak
ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak
ini, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai pengelolaan lingkungan hidup.

53. Asuransi 53.1. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai
dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan untuk barang yang
mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan dalam pelaksanaan
pekerjaan atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan akibat
kecelakaan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga.

53.2. Penyedia wajib menyediakan asuransi bagi pihak ketiga


sebagai akibat kecelakaan di lokasi kerja.

53.3. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran


dan termasuk dalam Harga Kontrak.

54. Tindakan Penyedia Yang 54.1. Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu
Mensyaratkan Persetujuan PPK persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-tindakan
atau Pengawas Pekerjaan berikut:
a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan dalam Lampiran A
SSKK;
b. menunjuk Personel Manajerial yang namanya tidak tercantum
dalam Lampiran A SSKK;
c. mengubah atau memutakhirkan RMPK dan RKK;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

54.2. Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu


persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum melakukan
tindakan-tindakan berikut:
a. melaksanakan setiap tahapan pekerjaan berdasarkan
rencana kerja dan metode kerja;
b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi;
c. mengubah Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama;

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
152

d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

55. Laporan Hasil Pekerjaan 55.1. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan
kontrak untuk menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah
dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan
pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.

55.2. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan


pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi
pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan harian
pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan harian.

55.3. Laporan harian berisi:


a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja konstruksi untuk tiap macam
tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam
lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan
pekerjaan.

55.4. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan


berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta
hal- hal penting yang perlu ditonjolkan.

55.5. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan


dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan,
serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

55.6. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi,


PPK dan Penyedia membuat foto-foto dokumentasi dan video
pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan sesuai kebutuhan.

55.7. Laporan hasil pekerjaan dibuat oleh Penyedia, diperiksa oleh


Pengawas Pekerjaan, dan disetujui oleh PPK/pihak PPK.

56. Kepemilikan Dokumen Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan
dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh
Penyedia berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak milik
PPK. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau
penghentian atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk
menyerahkan semua dokumen dan piranti lunak tersebut beserta
daftar rinciannya kepada PPK. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu)
buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut. Pembatasan
(jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti lunak tersebut
di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.

57. Kerjasama Antara Penyedia 57.1. Penyedia hanya boleh melakukan subkontrak sebagian
dan Subpenyedia pekerjaan utama kepada Penyedia Spesialis dan/atau pekerjaan
bukan pekerjaan utama kepada Penyedia Usaha Kecil.

57.2. Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan


yang disubkontrakkan tersebut.

57.3. Subpenyedia dilarang mengalihkan atau mensubkontrakkan


pekerjaan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
153

57.4. Apabila Penyedia yang ditunjuk merupakan Penyedia Usaha


Kecil, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri oleh
Penyedia yang ditunjuk dan dilarang dialihkan atau disubkontrakkan
kepada pihak lain.

57.5. Penyedia Usaha Non Kecil yang melakukan kerjasama


dengan Subpenyedia hanya boleh melaksanakan sesuai dengan
daftar bagian pekerjaan yang disubkontrakkan (apabila ada) yang
dituangkan dalam Lampiran A SSKK.

57.6. Lampiran A SSKK (Daftar Pekerjaan yang Disubkontrakkan


dan Subpenyedia) tidak boleh diubah kecuali atas persetujuan tertulis
dari PPK dan dituangkan dalam adendum Kontrak.

57.7. Pelaksanaan Kerjasama Antara Penyedia dan Subpenyedia


diawasi oleh Pengawas Pekerjaan dan Penyedia melaporkan secara
periodik kepada PPK.

57.8. Apabila Penyedia melanggar ketentuan sebagaimana diatur


pada pasal 57.4 atau 57.5 maka akan dikenakan denda senilai
pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.

58. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan menggunakan lokasi
kerja termasuk jalan akses bersama-sama dengan Penyedia Lain (jika
ada) dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja.
Jika dipandang perlu, PPK dapat memberikan jadwal kerja Penyedia
Lain di lokasi kerja.

59. Alih Pengalaman/ Dalam hal pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi dengan nilai pagu
Keahlian anggaran di atas Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah),
Penyedia diwajibkan memberikan alih pengalaman/keahlian bidang
konstruksi melalui sistem kerja praktik/magang sesuai dengan jumlah
yang disepakati pada saat Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia.

60. Pembayaran Denda Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa
denda sebagai akibat wanprestasi atau cedera janji terhadap
kewajiban-kewajiban Penyedia dalam Kontrak ini. PPK mengenakan
denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan
Penyedia. Pembayaran denda tidak mengurangi tanggung jawab
kontraktual Penyedia.

61. Jaminan 61.1. Jaminan yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak ini
dapat berupa bank garansi atau surety bond. Jaminan bersifat tidak
bersyarat, mudah dicairkan, dan harus dicairkan oleh penerbit jaminan
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah surat perintah
pencairan dari PPK atau pihak yang diberi kuasa oleh PPK diterima.

61.2. Penerbit Jaminan selain Bank Umum harus telah


ditetapkan/mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK).

61.3. Penggunaan Jaminan Pelaksanaan, Jaminan Uang Muka dan


Jaminan Pemeliharaan sebagai berikut:
a. paket pekerjaan sampai dengan Rp10.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah) dapat diterbitkan oleh:
1) Bank Umum;
2) Perusahaan Asuransi;

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
154

3) Perusahaan Penjaminan;
4) lembaga keuangan khusus yang menjalankan
usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan
asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang lembaga pembiayaan
ekspor Indonesia; atau
5) Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/ Konsorsium
Lembaga Penjaminan/Konsorsium
Perusahaan Penjaminan yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship).
b. paket pekerjaan di atas Rp10.000.000.000,00
(sepuluhmiliar rupiah) dapat diterbitkan oleh:
1) Bank Umum; atau
2) Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/
Konsorsium Lembaga Penjaminan/Konsorsium
Perusahaan Penjaminan yang mempunyai prog-
ram asuransi kerugian (suretyship).

61.4. Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK setelah


diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
sebelum dilakukan Penandatanganan Kontrak dengan besar:
a. 5% (lima persen) dari Harga Kontrak; atau
b. 5% (lima persen) dari nilai total HPS untuk harga penawaran
atau penawaran terkoreksi di bawah 80% (delapan puluh persen) nilai
total HPS.

61.5. Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan paling kurang sejak


tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).

61.6. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan


dinyatakan selesai 100% (seratus persen) dan diganti dengan
Jaminan Pemeliharaan atau menahan uang retensi sebesar 5% (lima
persen) dari Harga Kontrak.

61.7. Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka


pengambilan uang muka yang besarannya paling kurang sama
dengan besarnya uang muka yang diterima Penyedia.

61.8. Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional


sesuai dengan sisa uang muka yang diterima.
61.9. Masa berlakunya Jaminan Uang Muka paling kurang sejak
tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai dengan Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).

61.10. Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah


pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus persen).

61.11. Pengembalian Jaminan Pemeliharaan dilakukan paling


lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah Masa Pemeliharaan selesai
dan pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan ketentuan Kontrak.

60.12. Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling kurang


sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai
dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan (Final
Hand Over/FHO).

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
155

C. Hak dan Kewajiban PPK


62. Hak dan Kewajiban Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus
PPK dilaksanakan oleh PPK dalam melaksanakan Kontrak, meliputi:
a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia;
b. menerima laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
c. menerima hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak.
d. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum
dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
e. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
sesuai ketentuan Kontrak; dan
f. menilai kinerja Penyedia.

63. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau
kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini.

64. Peristiwa Kompensasi 64.1. Peristiwa Kompensasi yang dapat diberikan kepada penyedia
yaitu :
a. PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau
instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam
kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk
melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian
ternyata tidak ditemukan kerusakan/ kegagalan/ penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang
tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;
h. ketentuan lain dalam SSKK.

64.2. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran


tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK
berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan
perpanjangan Masa Pelaksanaan.

64.3. Ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi hanya dapat


dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan kerugian nyata.

64.4. Perpanjangan Masa Pelaksanaan hanya dapat diberikan jika


berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang
diajukan oleh Penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan perlunya
tambahan waktu akibat Peristiwa Kompensasi.

64.5. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan


Masa Pelaksanaan jika Penyedia gagal atau lalai untuk memberikan
peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak
Peristiwa Kompensasi.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
156

D. Tenaga Kerja Konstruksi dan/atau Peralatan Penyedia


65. Tenaga Kerja 65.1. Setiap Tenaga Kerja Konstruksi yang bekerja pada pekerjaan
Konstruksi ini wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja.

65.2. Tenaga Kerja Konstruksi selain Personel Manajerial yang


bekerja/akan bekerja pada pekerjaan ini dan belum memiliki sertifikat
kompetensi kerja, maka Penyedia wajib memastikan dipenuhinya
persyaratan sertifikat kompetensi kerja sepanjang Masa Pelaksanaan.

66. Personel Manajerial 66.1. Personel Manajerial yang ditempatkan dan dipekerjakan
dan/atau Peralatan Utama harus sesuai dengan yang tercantum dalam Lampiran A SSKK.

66.2. Peralatan Utama yang ditempatkan dan digunakan untuk


pelaksanaan pekerjaan adalah peralatan yang laik dan harus sesuai
dengan yang tercantum dalam Lampiran A SSKK.

66.3. Penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama


tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis dari PPK dan
dituangkan dalam adendum Kontrak.

66.4. Jika penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan


Utama perlu dilakukan, maka Penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik
dari tenaga kerja konstruksi dan/atau peralatan yang digantikan tanpa
biaya tambahan apapun

66.5. PPK dapat menyetujui penempatan/penggantian Personel


Manajerial dan/atau Peralatan Utama menurut kualifikasi yang
dibutuhkan setelah mendapat rekomendasi dari Pengawas Pekerjaan.

66.6. Jika PPK menilai bahwa Personel Manajerial:


a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan
baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya,
maka Penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan
menjamin Personel Manajerial tersebut meninggalkan lokasi kerja
dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diminta oleh PPK.

66.7. Personel Manajerial berkewajiban untuk menjaga


kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personel
Manajerial dapat sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga
kerahasiaan pekerjaan di bawah sumpah.

66.8. Apabila ada penambahan Personel Manajerial dan/atau


Peralatan Utama maka penambahan tersebut harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari PPK dan dituangkan dalam Lampiran
A SSKK.

E. Pembayaran Kepada Penyedia


67. Harga Kontrak 67.1. PPK membayar kepada Penyedia atas pelaksanaan
pekerjaan dalam Kontrak sebesar Harga Kontrak.

67.2. Harga kontrak telah memperhitungkan meliputi:


a. beban pajak;
b. keuntungan dan biaya overhead (biaya umum);

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
157

c. biaya pelaksanaan pekerjaan; dan


d. biaya penyelenggaraan keamanan dan kesehatan
kerja serta keselamatan konstruksi.

67.3. Rincian Harga Kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum


dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

68. Pembayaran 68.1. Uang Muka


a. Uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi
peralatan/tenaga kerja konstruksi, pembayaran uang tanda jadi
kepada pemasok bahan/material dan/atau untuk persiapan teknis lain.
b. Untuk usaha kecil, uang muka dapat diberikan paling tinggi
30% (tiga puluh persen) dari Harga Kontrak.
c. Untuk usaha non kecil, uang muka dapat diberikan paling
tinggi 20% (dua puluh persen) dari Harga Kontrak.
d. Untuk Kontrak Tahun Jamak, uang muka dapat diberikan
paling tinggi 15% (lima belas persen) dari Harga Kontrak.
e. Besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar
setelah Penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka paling sedikit
sebesar uang muka yang diterima.
f. Dalam hal diberikan uang muka, maka Penyedia harus
mengajukan permohonan pengambilan uang muka secara tertulis
kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan uang muka untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak dan rencana
pengembaliannya.
g. PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
kepada Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar
(PPSPM) untuk permohonan tersebut pada huruf f, paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah Jaminan Uang Muka diterima.
h. Pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-
angsur secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi
pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan
mencapai prestasi 100% (seratus persen).

68.2. Prestasi pekerjaan


Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan
oleh PPK, dengan ketentuan:
a) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan
hasil pekerjaan;
b) pembayaran dilakukan tidak boleh melebihi kemajuan hasil
pekerjaan yang telah dicapai dan diterima oleh PPK;
c) pembayaran dilakukan terhadap pekerjaan yang sudah
terpasang;
d) pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan atau sistem
termin sesuai ketentuan dalam SSKK;
e) Pembayaran harus memperhitungkan :
1) angsuran uang muka;
2) peralatan dan/atau bahan yang menjadi bagian
permanen dari hasil pekerjaan yang akan
diserahterimakan (material On Site) yang sudah
dibayar sebelumnya;
3) denda (apabila ada);
4) pajak; dan/atau
5) uang retensi.
f) untuk Kontrak yang mempunyai subkontrak, permintaan
pembayaran harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh
Subpenyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan. Pembayaran kepada
Subpenyedia dilakukan sesuai prestasi pekerjaan yang selesai

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
158

dilaksanakan oleh Subpenyedia tanpa harus menunggu pembayaran


terlebih dahulu dari PPK;
g) pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan
selesai 100% (seratus persen) dan Berita Acara Serah Terima
Pertama Pekerjaan ditandatangani oleh PPK dan Penyedia;
h) PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan
permintaan pembayaran dari Penyedia diterima harus sudah
mengajukan Surat Permintaan Pembayaran kepada Pejabat
Penandatanganan Surat Perintah Membayar (PPSPM);
i) apabila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan
angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran.
PPK dapat meminta Penyedia untuk menyampaikan perhitungan
prestasi sementara dengan mengesampingkan hal- hal yang sedang
menjadi perselisihan.

68.3. Bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian permanen


dari hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
SSKK. Bahan dan/atau peralatan yang menjadi bagian dari hasil
pekerjaan memenuhi ketentuan:
a. bahan dan/atau peralatan yang belum dilakukan uji fungsi
(commisioning), serta merupakan bagian dari pekerjaan utama
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. berada di lokasi pekerjaan sebagaimana tercantum
dalam Kontrak dan perubahannya;
2. memiliki sertifikat uji mutu dari pabrikan/produsen;
3. bersertifikat garansi dari produsen/agen resmi yang ditunjuk
oleh produsen;
4. disetujui oleh PPK sesuai dengan capaian fisik yang
diterima;
5. dilarang dipindahkan dari area lokasi pekerjaan dan/atau
dipindahtangankan oleh pihak manapun; dan
6. keamanan penyimpanan dan risiko kerusakan sebelum
diserahterimakan secara satu kesatuan fungsi merupakan
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
b. sertifikat uji mutu dan sertifikat garansi tidak diperlukan
dalam hal peralatan dan/atau bahan dibuat/dirakit oleh Penyedia;
c. besaran yang akan dibayarkan dari material OnSite (berkisar
antara 50% sampai dengan 70%).
d. besaran nilai pembayaran dan jenis material OnSite
dicantumkan di dalam SSKK.

68.4. Denda dan ganti rugi


a. Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada
Penyedia, antara lain: denda keterlambatan dalam penyelesaian
pelaksanaan pekerjaan, denda keterlambatan dalam perbaikan
Cacat Mutu, denda terkait pelanggaran ketentuan subkontrak.
b. Ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada
PPK maupun Penyedia karena terjadinya cedera janji/wanprestasi.
Besarnya sanksi ganti rugi adalah sebesar nilai kerugian yang
ditimbulkan.
c. Besarnya denda keterlambatan yang dikenakan kepada
Penyedia atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah:
1) 1‰ (satu perseribu) dari harga bagian Kontrak yang
tercantum dalam Kontrak (sebelum PPN); atau
2) 1‰ (satu perseribu) dari Harga Kontrak (sebelum PPN).
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK;
d. Besarnya ganti rugi sebagai akibat Peristiwa Kompensasi
yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan pembayaran adalah

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
159

sebesar bunga dari nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan


tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan
Bank Indonesia, sepanjang telah diputuskan oleh lembaga yang
berwenang.
e. Pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan dalam
pembayaran prestasi pekerjaan.
f. Ganti rugi kepada Penyedia dapat mengubah Harga Kontrak
setelah dituangkan dalam adendum kontrak;
g. Pembayaran ganti rugi dilakukan oleh PPK, apabila Penyedia
telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data.

69. Hari Kerja 69.1 Orang hari standar atau satu hari orang bekerja adalah 8
(delapan) jam, terdiri atas 7 (tujuh) jam kerja (efektif) dan 1 (satu)
jam istirahat.

69.2 Penyedia tidak diperkenankan melakukan pekerjaan


apapun di lokasi kerja pada waktu yang secara ketentuan peraturan
perundang-undangan dinyatakan sebagai hari libur atau di luar jam
kerja normal, kecuali:
a. dinyatakan lain di dalam Kontrak;
b. PPK memberikan izin; atau
c. pekerjaan tidak dapat ditunda, atau untuk
keselamatan/perlindungan masyarakat, dimana Penyedia
harus segera memberitahukan urgensi pekerjaan tersebut kepada
Pengawas Pekerjaan dan PPK.

69.3 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya


disimpan oleh Penyedia. Daftar pembayaran masing-masing
pekerja dapat diperiksa oleh PPK.

69.4 Untuk pekerjaan yang dilakukan di luar hari kerja efektif dan
jam kerja normal harus mengikuti ketentuan Menteri yang
membidangi ketenagakerjaan.
69.5 Pelaksanaan pekerjaan di luar hari kerja efektif dan/atau
jam kerja normal harus diawasi oleh Pengawas Pekerjaan.

70. Perhitungan Akhir 70.1. Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan
setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan berita acara
serah terima pertama pekerjaan telah ditandatangani oleh kedua
pihak.

70.2. Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, Penyedia


berkewajiban untuk menyerahkan kepada Pengawas Pekerjaan
rincian perhitungan nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo. PPK
berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh Pengawas Pekerjaan
berkewajiban untuk menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan
angsuran terakhir paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak
tagihan dan dokumen penunjang dinyatakan lengkap dan diterima
oleh Pengawas Pekerjaan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
160

71. Penangguhan 71.1. PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran


prestasi pekerjaan Penyedia jika Penyedia gagal atau lalai memenuhi
kewajiban kontraktualnya, termasuk penyerahan setiap Hasil
Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

71.2. PPK secara tertulis memberitahukan kepada Penyedia


tentang penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-alasan yang
jelas mengenai penangguhan tersebut. Penyedia diberi kesempatan
untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.

71.3. Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan


proporsi kegagalan atau kelalaian Penyedia.

71.4. Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran


akibat keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengenaan denda kepada Penyedia.

F. Pengawasan Mutu
72. Pengawasan dan PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap
Pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia. PPK dapat
memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan pengawasan
dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilak-------
-------sanakan oleh Penyedia.

73. Penilaian Pekerjaan 73.1. PPK dalam Masa Pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan
Sementara oleh PPK penilaian sementara atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh
Penyedia.

73.2. Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan


kemajuan fisik pekerjaan.

74. Pemeriksaan dan 74.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap
Pengujian Cacat Mutu hasil pekerjaan dan memberitahukan Penyedia secara tertulis atas
setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau Pengawas Pekerjaan
dapat memerintahkan Penyedia untuk menemukan dan
mengungkapkan Cacat Mutu , serta menguji hasil pekerjaan yang
dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat
Mutu . Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu
selama Masa Kontrak.

74.2 Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan


Penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak
tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba
menunjukkan adanya cacat mutu maka Penyedia berkewajiban
untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan
adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai
Peristiwa Kompensasi.

75. Perbaikan Cacat Mutu 75.1. PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan
pemberitahuan Cacat Mutu kepada Penyedia segera setelah

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
161

ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab atas


Cacat Mutu selama Masa Kontrak.

75.2. Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, Penyedia


berkewajiban untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu
yang ditetapkan dalam pemberitahuan.

75.3. Jika Penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka


waktu yang ditentukan maka PPK, berdasarkan pertimbangan
Pengawas Pekerjaan, berhak untuk secara langsung atau melalui
pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK melakukan perbaikan tersebut.
Penyedia segera setelah menerima klaim PPK secara tertulis
berkewajiban untuk mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK dapat
memperoleh penggantian biaya dengan memotong pembayaran atas
tagihan Penyedia yang jatuh tempo (jika ada) atau uang retensi atau
pencairan Jaminan Pemeliharaan atau jika tidak ada maka biaya
penggantian akan diperhitungkan sebagai utang Penyedia kepada
PPK yang telah jatuh tempo.

75.4. PPK mengenakan denda keterlambatan untuk setiap


keterlambatan perbaikan Cacat Mutu dan mengenakan Sanksi Daftar
Hitam kepada Penyedia jika tidak melaksanakan perbaikan cacat
mutu. Besaran denda keterlambatan dan jangka waktu perbaikan
akibat Cacat Mutu ini ditentukan dalam SSKK.

76. KegagalanBangunan 76.1. Apabila terjadi Kegagalan Bangunan maka PPK dan/atau
Penyedia terhitung sejak Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan
bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan sesuai dengan
kesalahan masing-masing selama Umur Konstruksi yang tercantum
dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun, dan dalam
SSKK agar dicantumkan lama pertanggungan terhadap Kegagalan
Bangunan yang ditetapkan apabila rencana Umur Konstruksi kurang
dari 10 (sepuluh) tahun.

76.2. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan


menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua
bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian,
denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum,
dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali
kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan
atau kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim kehilangan atau
kerusakan harta benda, dan cedera tubuh, sakit atau kematian pihak
ketiga yang timbul dari kegagalan bangunan.

76.3. Penyedia PPK maupun Penyedia berkewajiban untuk


menyimpan dan memelihara semua dokumen yang digunakan dan
terkait dengan pelaksanaan ini selama Umur Konstruksi yang
tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

G. Penyelesaian Perselisihan
77. Penyelesaian 77.1. Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh
Perselisihan menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari
atau berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama
atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini dengan prinsip dasar
musyawarah untuk mencapai kemufakatan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
162

77.2. Dalam hal musyawarah para pihak sebagaimana dimaksud


pada pasal 77.1 tidak dapat mencapai suatu kemufakatan, maka
penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak dalam
Kontrak dapat dilakukan melalui alternatif penyelesaian
sengketa, dewan sengketa (menggantikan mediasi/konsiliasi),
dan/atau arbitrase.

77.3. Penyelesaian perselisihan/sengketa yang dipilih ditetapkan


dalam SSKK.

78. Itikad Baik 78.1. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang
disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam Kontrak.

78.2. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur


tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Apabila
selama Kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan
tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
163

PEMERINTAH PROVINSI ________


DINAS ________Pusat Pemerintahan Provinsi________

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

PASAL KETENTUAN DATA


DALAM
SSUK
4.1 & 4.2 Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:

Satuan Kerja PPK : Dinas ________ Provinsi ________


Nama :
Alamat :
Website :
E-Mail :
Faksimili :

Penyedia :
Nama :..........
Alamat :
E-Mail :
Faksimili :

4.2 & 5.1 Wakil Sah Para Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
Pihak
Untuk PPK:
Nama : ..........
Berdasarkan Surat Keputusan PPK
…… nomor .…. tanggal …….

Untuk Penyedia:
Nama : ..........
Berdasarkan Surat Keputusan ……
nomor .…. tanggal …….

6.3 & 41.3 & Pencairan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah
41.5 Jaminan Provinsi ________.

27.1 Masa Masa Pelaksanaan selama 210 (dua ratus sepuluh) hari
Pelaksanaan kalender terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang
tercantum dalam SPMK.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
164

27.4 Masa Ketentuan serah terima sebagian pekerjaan (secara


Pelaksanaan parsial) tidak diberlakukan untuk pekerjaan ini.
untuk Serah
Terima
Sebagian
Pekerjaan
(Secara Parsial)
31.8 Masa Masa Pemeliharaan berlaku selama 365 (tiga ratus enam
Pemeliharaan puluh lima) hari kalender terhitung sejak Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).

31.18 Serah Terima Ketentuan serah terima sebagian pekerjaan (secara parsial)
Sebagian tidak diberlakukan untuk pekerjaan ini.
Pekerjaan

31.21 Masa Serah terima sebagian pekerjaan (secara parsial) tidak


Pemeliharaan diberlakukan untuk pekerjaan ini.
untuk Serah
Terima
Sebagian
Pekerjaan
(Secara
Parsial)
33.1 Pedoman Gambar ”As built” dan/atau pedoman pengoperasian dan
Pengoperasian perawatan/pemeliharaan harus diserahkan paling lambat 30
dan Perawatan/ (tiga puluh) hari kalender setelah Tanggal Penyerahan
Pemeliharaan Pertama Pekerjaan.

36.7 Penyesuaian Penyesuaian harga tidak diberikan.


Harga

42.b Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP
Tagihan oleh PPK untuk pembayaran tagihan angsuran adalah 14
(empat belas) hari kerja terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan
diterima oleh PPK.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
165

47.(i) Hak dan Hak dan kewajiban Penyedia :


Kewajiban 1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan
Penyedia pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana
dan prasarana dari PPK untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara
periodik kepada PPK;
4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi
dalam negeri/TKDN secara periodik kepada PPK;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan
secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab
dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan
segala pekerjaan permanen maupun sementara
yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian
dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam
Kontrak;
7) memberikan keterangan-keterangan yang
diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang
dilakukan PPK;
8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan
jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam Kontrak;
9) mengambil langkah-langkah yang memadai
seperti menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk
melindungi lingkungan tempat kerja, serta
membatasi perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan
Penyedia.
.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
166

54.1.(d) Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan


Penyedia persetujuan PPK adalah:
yang a) Menambah dan/atau mengurangi volume pekerjaan
Mensyaratkan yang menimbulkan perubahan nilai total kontrak
Persetujuan dan/atau nilai masing-masing lingkup pekerjaan;
PPK b). Menambah jenis item pekerjaan baru;
c). Menambah dan/atau mengurangi nilai kontrak;
d). Mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan;
e). Persetujuan pembayaran prestasi pekerjaan.

54.2.(d) Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan


Penyedia persetujuan Pengawas Pekerjaan adalah:
yang a). Metode dan izin pelaksanaan pekerjaan;
Mensyaratkan b). Pengesahan rancangan mutu kerja;
Persetujuan c). Pengujian mutu bahan dan hasil pekerjaan;
Pengawas d). Pengesahan perbaikan cacat mutu pekerjaan;
Pekerjaan e). Pengesahan hasil prestasi pekerjaan di lapangan.

56 Kepemilikan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan


Dokumen dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai
berikut:
untuk penelitian/riset setelah mendapat persetujuan
tertulis dari PPK.
63 Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa : (tidak ada
fasilitas yang diberikan oleh PPK).

64.1.(h) Peristiwa Termasuk Peristiwa Kompensasi yang dapat diberikan


Kompensasi kepada Penyedia adalah Peristiwa Kompensasi
sebagaimana tertuang dalam SSUK.

68.1.(e) Besaran Uang muka diberikan paling tinggi sebesar 20% (dua
Uang Muka puluh) dari Harga Kontrak.

68.2.(d) Pembayaran Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara


Prestasi bulanan yang diatur dalam Spesifikasi Umum Untuk
Pekerjaan Pekerjaan Jalan dan Jembatan Divisi I Seksi 1.6
Pembayaran Sertifikat Bulanan

Dokumen penunjang yang disyaratkan


untuk mengajukan tagihan pembayaran
prestasi pekerjaan :
1. Surat Permohonan Pembayaran Prestasi Pekerjaan;
2. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan;
3. Berita Acara Pembayaran;
4. Monthly Certificate;
5. Laporan Harian;
6. Laporan Mingguan;
7. Laporan Bulanan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
167

68.3.(d) Pembayar Penentuan dan besaran pembayaran untuk


an Bahan material/bahan (material OnSite) yang menjadi bagian
dan/atau pekerjaan permanen dari pekerjaan utama (material On
Peralatan Site), dapat dibayarkan untuk bahan sebagai berikut:
1. Beton Pracetak (unit pracetak gelagar, tiang
pancang beton, turap beton);
2. Baja Tulangan (reinforcing steel);
3. Baja Struktur;
4. Geo-material (Geo-Textile).

Besaran pembayaran material OnSite tersebut


maksimum 70% dari harga satuan pekerjaannya
sesuai kontrak.

68.4.(c) Denda akibat Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan untuk
Keterlambatan setiap hari keterlambatan adalah 1/1000 (satu perseribu)
dari Harga Kontrak (sebelum PPN).

75.4 Perbaikan Denda keterlambatan akibat Cacat Mutu untuk setiap


Cacat Mutu hari keterlambatan adalah sebesar 1/1000 (satu
perseribu) dari biaya perbaikan cacat mutu. Jangka
waktu perbaikan cacat mutu sesuai dengan perkiraan
waktu yang diperlukan untuk perbaikan dan ditetapkan
oleh PPK.
a. Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki Umur
76.1 Umur
Konstruksi selama 5 (lima) tahun sejak Tanggal
Konstruksi
Penyerahan Akhir Pekerjaan.
dan
Pertanggung
an terhadap
b. Pertanggungan terhadap Kegagalan
Kegagalan
Bangunan ditetapkan selama 5 (lima) tahun sejak
Bangunan
Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.
77.4 Penyelesaian Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,
Perselisihan/ maka para pihak sepakat menyelesaikan
Sengketa perselisihan/sengketa melalui :

Layanan Penyelesaian Sengketa (LPS) LKPP

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
168

LAMPIRAN A SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

DAFTAR HARGA SATUAN TIMPANG

Harga Harga %
Mata Satuan Satuan Satuan Ter
No Kuantitas Keterangan
Pembay Ukuran HPS Penawaran had
aran (Rp) ap
(Rp)
HPS

1 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. …… ………..


…..

2 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. …… ………..


…..

3 Dst.

DAFTAR PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKKAN DAN SUBPENYEDIA

a. Pekerjaan Utama
N Bagian Pekerjaan Nama Alamat Kualifikasi Keterangan
o yang
Subpenyedia Subpenyedia Subpenyedia
Disubkontrakkan

1 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

2 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

3 Dst.

b. Pekerjaan bukan Pekerjaan Utama

N Bagian Pekerjaan Nama Alamat Kualifikasi Keteran


o yang gan
Subpenyedia Subpenyedia Subpenyedia
Disubkontrakkan

1 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
169

2 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

3 Dst.

DAFTAR PERSONEL MANAJERIAL

Nama Jabatan Tingkat Pengalaman Sertifikat


Personel dalam Pendidikan/ Kerja Kompetensi
N Keterang
o Manajerial Pekerjaan Ijazah Profesional Kerja an
ini (Tahun)

1 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

2 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

3 Dst.

DAFTAR PERALATAN UTAMA

Nama
Merek Status
N Peralatan Kapa Jumlah Kondisi Keter
dan Tipe Kepemilikan
o Utama sitas angan
1 ……….. ……….. ………. ……….. ……….. ……….. ……….
. .
2 ……….. ……….. ………. ……….. ……….. ……….. ……….
. .
3 Dst.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
170

LAMPIRAN B SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK


RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

CONTOH

BENTUK RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

................. RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

[Logo & Nama [digunakan untuk usulan penawaran]


Perusahaan]

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
B. Perencanaan keselamatan konstruksi
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3. Standar dan peraturan perundangan
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1. Perencanaan Operasi
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan dan evaluasi
E.2. Tinjauan manajemen
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
171

Penjelasan mengenai isi Komitmen Keselamatan Konstruksi poin (A.2) sesuai dengan
format di bawah ini:

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Tanpa KSO]

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : …………… [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : .............
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/atau lainnya [pilih yang
dan atas nama sesuai dan cantumkan nama]

dalam rangka pengadaan …………… [isi nama paket] pada ……………


[isi sesuai dengan nama Pokja Pemilihan] berkomitmen melaksanakan
konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan
memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP)

………… [tempat], ….. [tanggal] ………… [bulan] ...….

[tahun] [Nama Penyedia]

[tanda tangan], [nama lengkap]

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
172

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan KSO]

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama : [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : .............
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/atau lainnya [pilih yang
sesuai dan cantumkan nama]
2. Nama : [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : ……………
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/atau lainnya [pilih yang
sesuai dan cantumkan nama]
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota KSO]

dalam rangka pengadaan …………… [isi nama paket] pada ……………


[isi sesuai dengan nama Pokja Pemilihan] berkomitmen melaksanakan
konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan
memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP)

………… [tempat], ….. [tanggal] ………… [bulan] ...….

[tahun] [Nama Penyedia] [Nama Penyedia]

[Nama Penyedia]

[tanda tangan], [tanda tangan], [tanda tangan],

[nama lengkap] [nama lengkap] [nama lengkap]

[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota KSO]


Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
173

B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.

TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3

Nama Perusahaan : ..................


Kegiatan : ..................
Lokasi : ..................
Tanggal dibuat : .................. halaman : ….. / …..

PENILAIAN RISIKO

JENIS/TIPE IDENTIFIKASI SKALA PENETAPAN


NO DAMPAK TINGKAT
PEKERJAAN BAHAYA KEKER KEPAR PRIORITAS PENGENDALIAN
APAN AHAN RISIKO
RISIKO K3
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (
9
)

Keterangan:
Kolom (4), (5), (6), (7), (8), (9) diisi oleh penyedia

Dibuat oleh,

PJT(Penanggung Jawab Teknis)

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
174

B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)

TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3


Nama Perusahaan : ..................
Kegiatan : ..................
Lokasi : ..................
Tanggal dibuat : ..................

SASARAN KHUSUS PROGRAM

TIPE/JE PENGENDALIAN
TOL SUM JANG INDIKATOR PENANGGUNG
NIS RISIKO
N OK BER KA PENCAPAIA JAWAB
PEKERJA URAI MONITORIN
O UK DAY WAK N
AN AN G
UR A TU

(1 ( ( (4) ( ( ( ( (9) (10)


) 2 3 5 6 7 8
) ) ) ) ) )

Dibuat oleh,

PJT (Penanggung
Jawab Teknis)

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG 175

SURAT PERJANJIAN

KONTRAK HARGA SATUAN

Pekerjaan Konstruksi Gedung


(Yang terdiri dari beberapa bagian )
Nomor :

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja Konstruksi Harga
Satuan, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di …..pada hari …..
tanggal ……. bulan … tahun …….. berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Nomor ……..
tanggal …….., Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor …….. tanggal
………, antara:
Nama :
NIP :
Jabatan :
Berkedudukan di :
yang bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Indonesia c.q. Dinas________ Kabupaten
________, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas …………… ……………tentang Penetapan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis (PPTK), Pejabat Pengadaan
Lingkup ……….. dan Penataan Ruang ……. Anggaran ………, selanjutnya disebut “PPK”, dengan:
Nama :
Jabatan :
Berkedudukan di :
Akta Notaris Nomor :-
Tanggal :
Notaris :

yang bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha ………..selanjutnya disebut “Penyedia”.

Dan dengan memperhatikan:


1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54
Tahun 2016;
4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
176

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2019 tentang Standar dan


Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Melalui Penyedia;
6. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 09 Tahun
2018, Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia

PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:

(a) telah dilakukan proses pemilihan Penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen
Pemilihan;
(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam Kontrak ini melalui Surat
Penunjukan Penyediaan Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi
…………………… sebagaimana diterangkan dalam dokumen Kontrak ini selanjutnya disebut
“Pekerjaan Konstruksi”;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, tenaga kerja
konstruksi, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak
ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi yang
terkait.

Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui untuk
membuat perjanjian pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi Pengaspalan Jalan ________di
Kecamatan ________ dan Kecamatan ________, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
177

Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini.

Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup utama pekerjaan terdiri dari:

NO. NAMA PEKERJAAN LOKASI NILAI KONTRAK

3
4

5
6

TOTAL NILAI KONTRAK

Pasal 3
HARGA KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN

(1) Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan
total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga
adalah sebesar ……………) dengan kode akun kegiatan Pembangunan Jalan ,…………….

(2) Kontrak ini dibiayai dari ………………… dan dibayarkan melalui Pemegang Kas Umum
Daerah Kabupaten ________;

(3) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke ………………, rekening nomor : ………….. atas
nama Penyedia : ……………..

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
178

Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK

(1) Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian


yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini terdiri dari :
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. Surat Perjanjian;
c. Surat Penawaran, Daftar Kuantitas dan Harga;
d. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
e. Syarat-Syarat Khusus Kontrak beserta lampirannya berupa lampiran A (daftar
harga satuan timpang, subpenyedia, personel manajerial, dan peralatan utama), lampiran B
(Rencana Keselamatan Konstruksi);
f. Spesifikasi teknis;
g. Gambar- gambar, dan
h. Dokumen lainnya seperti: Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan, jaminan-jaminan, Berita Acara Rapat Persiapan Penandatanganan
Kontrak, Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak.
(2) Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain mak4a yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen
yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagai berikut:
a. Adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. Surat Perjanjian;
c. Surat Penawaran berikut Daftar Kuantitas dan Harga;
d. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
e. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
f. Spesifikasi teknis; dan
g. Gambar-gambar.
Pasal 5
KEWAJIBAN PENYEDIA

Penyedia bertanggung jawab sepenuhnya atas:


a. Pelaksanaan Kontrak;
b. Kualitas barang/jasa;
c. Ketepatan perhitungan jumlah atau volume;
d. Ketepatan waktu penyerahan; dan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
179

e. Ketepatan tempat penyerahan


f. Timbulnya Kecelakaan, atau yang menyebabkan kematian selama masa pelaksanaan

Pasal 6
MASA KONTRAK

(1) Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan;
(2) Masa Pelaksanaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak, dihitung sejak
Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai dengan Tanggal Penyerahan Pertama
Pekerjaan selama 166 (Seratus Enam Puluh Enam) hari kalender;
(3) Masa Pemeliharaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dihitung sejak
Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan
selama 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender.

Dengan demikian, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada
tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing
dibubuhi dengan meterai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para
pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Penyedia

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN KONTRAKTOR PELAKSANA


( PPK )

------------------------------ --------------------------

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
180

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

A. KETENTUAN UMUM

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum


Kontrak selanjutnya disebut SSUK harus mempunyai arti atau
tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut.
Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat
APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit,
reviu, pemantauan, evaluasi, dan kegiatan pengawasan lain
terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah.
Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian pekerjaan
utama yang pelaksanaannya diserahkan kepada Penyedia lain
(Subpenyedia) dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
Direksi Teknis adalah tim pendukung yang ditunjuk/ditetapkan
oleh PPK yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
Harga Kontrak adalah total harga pelaksanaan pekerjaan yang
tercantum dalam Kontrak.
Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS adalah
perkiraan harga barang/jasa yang ditetapkan oleh PPK.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah jadwal yang menunjukkan
kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara
logis, realistis dan dapat dilaksanakan dan dirincikan sampai ke
satuan hari kerja. Jadwal Pelaksanaan digunakan untuk untuk
menghitung kesesuaian Rincian Komponen Remunerasi Personel
dan Biaya Langsung Non Personel.
Kerangka Acuan Kerja yang selanjutnya disebut KAK adalah yang
disusun oleh PPK untuk menjelaskan tujuan, lingkup jasa
konsultansi, produk/output serta input/keahlian yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Kontrak ini
Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak
para pihak dalam kontrak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak
menjadi tidak dapat dipenuhi.
Kerja Sama Operasi yang selanjutnya disingkat KSO adalah kerja
sama usaha antar Penyedia yang masing-masing pihak mempunyai
hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan
perjanjian tertulis;
Kontrak Kerja Konstruksi selanjutnya disebut Kontrak adalah
keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara
PPK dengan Penyedia dalam pelaksanaan jasa konsultansi konstruksi
atau pekerjaan konstruksi.
Kontrak Waktu Penugasan adalah Kontrak Jasa Konsultansi untuk
pekerjaan yang ruang lingkupnya belum bisa didefinisikan dengan
rinci dan/atau waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan belum bisa dipastikan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
181

Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan APBN yang


selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa
dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung
jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga
yang bersangkutan.
Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan APBD yang
selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Perangkat Daerah.
Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini
terhitung sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan
Tanggal Penyerahan Pekerjaan.
Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat PPHP
adalah tim yang bertugas memeriksa administrasi hasil pekerjaan
Pengadaan Barang/Jasa.
Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah
pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil
keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara/anggaran
belanja daerah.
Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha,
baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum
yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam
wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun
bersama- sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan
usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat
pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian
Negara/Lembaga/Perangkat Daerah.
Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa
berdasarkan Kontrak.
Personel Inti adalah orang yang akan ditempatkan secara penuh
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan
untuk melaksanakan pekerjaan.
Personel Pendukung adalah orang yang akan ditempatkan secara
penuh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan
yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan, namun tidak
dievaluasi dalam proses pemilihan.
Rincian Biaya Langsung Non Personel adalah rincian biaya
langsung yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan
Kontrak yang dibuat dengan mempertimbangkan dan
berdasarkan harga pasar yang wajar dan dapat
dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan perkiraan kegiatan.
Biaya Non Personel dapat dibayarkan secara Lumsum, Harga
Satuan dan/atau penggantian biaya sesuai yang dikeluarkan (at

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
182

cost).
Rincian Komponen Remunerasi Personel adalah rincian biaya
langsung yang diperlukan untuk membayar remunerasi personel
berdasarkan Kontrak. Komponen Remunerasi Personel
telah memperhitungkan gaji dasar (BasicSalary), beban
biaya sosial (Social Charge), beban biaya umum (overhead cost),
dan keuntungan (profit/fee). Biaya Langsung Personel dapat
dihitung menurut jumlah satuan waktu tertentu (bulan (SBOB),
minggu (SBOM), hari (SBOH), atau jam (SBOJ))

Sanksi Daftar Hitam adalah sanksi yang diberikan kepada


Peserta pemilihan/Penyedia berupa larangan mengikuti
Pengadaan Barang/Jasa di seluruh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah dalam jangka waktu
tertentu.
Subpenyedia adalah Penyedia yang mengadakan perjanjian kerja
tertulis dengan Penyedia penanggung jawab kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).
Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah jaminan
tertulis yang dikeluarkan oleh Bank Umum/ Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi/lembaga keuangan khusus
yang menjalankan usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan
asuransi untuk mendorong ekspor Indonesia/konsorsium
Perusahaan Asuransi Umum/konsorsium Lembaga
Penjaminan/konsorsium Perusahaan Penjaminan sesuai
dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.

Surat Perintah Mulai Kerja yang selanjutnya disingkat SPMK


adalah surat yang diterbitkan oleh PPK kepada Penyedia untuk
memulai melaksanakan pekerjaan.
Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal yang dinyatakan pada SPMK
yang diterbitkan oleh PPK untuk memulai melaksanakan
pekerjaan.
1.29 Tanggal Penyerahan Pekerjaan adalah tanggal
penyelesaian pekerjaan Jasa Konsultansi ini oleh Penyedia dan
dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang
diterbitkan oleh PPK.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan Jasa


Konsultansi Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan
ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih
tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Pemisahan Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam Kontrak ini
berdasarkan Hukum yang Berlaku menjadi tidak sah, tidak berlaku,
atau tidak dapat dilaksanakan maka ketentuan-ketentuan lain
tetap berlaku secara penuh.

4. Bahasa dan Bahasa Kontrak harus dalam bahasa Indonesia.


Hukum
Dalam hal Kontrak dilakukan dengan pihak asing harus dibuat
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam hal terjadi

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
183

perselisihan dengan pihak asing digunakan Kontrak dalam bahasa


Indonesia.
Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia.

5. Korespondensi Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e- mail dan/atau


faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang tercantum dalam
SSKK.
Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan
berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa
Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada Wakil Sah Para Pihak dalam
SSKK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat dan/atau
faksimili ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.

6. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk
Pihak dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK
atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat
yang disebutkan dalam SSKK.
Kewenangan Wakil Sah Para Pihak diatur dalam Surat Keputusan
dari Para Pihak dan harus disampaikan kepada masing-masing
pihak.

7. Larangan Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para pihak


Korupsi, Kolusi dan dilarang untuk :
Nepotisme (KKN), a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi
Penyalahgunaan atau menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau
Wewenang serta melakukan tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang
Penipuan diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan
ini;
b. mendorong terjadinya persaingan tidak sehat; dan/atau
c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar
dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk
penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini.

Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan termasuk semua


anggota KSO (apabila berbentuk KSO) dan subpenyedianya (jika
ada) tidak pernah dan tidak akan melakukan tindakan yang
dilarang di atas.
Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan
larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi
administratif oleh PPK sebagai berikut:
a. pemutusan Kontrak;
b. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia; dan
c. pengenaan Sanksi Daftar Hitam.
[catatan: pengenaan Sanksi Daftar Hitam ditetapkan oleh PA/KPA

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
184

atas usulan PPK. PA/KPA menyampaikan dokumen penetapan


Sanksi Daftar Hitam kepada:
1) Penyedia yang dikenakan Sanksi Daftar Hitam; dan
2) unit kerja yang melaksanakan fungsi layanan pengadaan
secara elektronik, untuk ditayangkan dalam Daftar Hitam Nasional]
Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK kepada
PA/KPA.
PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang


akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
ini berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Tenaga Kerja Konstruksi


yang bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua pajak,
bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan
perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran
perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Harga Kontrak.

10. Pengalihan Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal


Seluruh Kontrak pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan
(merger) maupun akibat lainnya.
Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan sepihak
oleh PPK dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur
dalam pasal 31.2.

11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu pihak terhadap pelanggaran
ketentuan tertentu Kontrak oleh pihak yang lain maka pengabaian
tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-menerus selama
Masa Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap
pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat
mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani
oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian.

12. Penyedia Mandiri Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh
terhadap personel dan Subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan
yang dilakukan oleh mereka.

13. KSO KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut
dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama KSO dalam
pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan
Kontrak ini.

14. Pengawasan PPK mengangkat Direksi Teknis untuk melakukan pengawasan


Pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak ini.
Pekerjaan Dalam melaksanakan kewajibannya, Direksi Teknis selalu
bertindak profesional. Jika tercantum dalam SSKK, Direksi Teknis
dapat bertindak sebagai Wakil Sah PPK.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
185

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK

15. Masa Pelaksanaan Kontrak ini berlaku efektif sejak penandatanganan Surat
Kontrak Perjanjian oleh Para Pihak sampai dengan Tanggal Penyerahan
Akhir Pekerjaan dan hak dan kewajiban Para Pihak yang terdapat
dalam Kontrak sudah terpenuhi.

Pelaksanaan Pekerjaan
16. Penyerahan/ Sebelum penyerahan/pemberian akses lokasi kerja dilakukan
Pemberian peninjauan lapangan bersama.
Akses Lokasi Kerja PPK berkewajiban untuk menyerahkan/memberi akses lokasi
(apabila diperlukan) kerja sesuai dengan kebutuhan Penyedia dan disepakati oleh para
pihak dalam rapat persiapan penandatanganan Kontrak, untuk
melaksanakan pekerjaan tanpa ada hambatan kepada Penyedia
sebelum SPMK diterbitkan.
Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam berita acara
penyerahan lokasi kerja.
Jika dalam peninjauan lapangan bersama ditemukan hal-hal yang
dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan
tersebut harus dituangkan dalam adendum Kontrak.
Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi kerja sesuai kebutuhan
Penyedia (sesuai pasal 16.2) untuk melaksanakan pekerjaan dan
terbukti merupakan suatu hambatan, maka kondisi ini ditetapkan
sebagai Peristiwa Kompensasi.

17. Surat PPK menerbitkan SPMK paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
Perintah Mulai sejak tanggal penandatanganan Kontrak atau 14 (empat belas) hari
Kerja (SPMK) kerja sejak penyerahan lokasi pekerjaan (apabila ada).
Dalam SPMK dicantumkan Tanggal Mulai Kerja.

18. Program 18.1 Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan


Mutu dan menyerahkan Program Mutu sebagai penjaminan mutu
pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan pelaksanaan Kontrak,
kemudian dibahas dan disetujui oleh PPK.

Program Mutu disusun paling sedikit berisi:


a. informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
b. organisasi kerja Penyedia;
c. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan;
d. jadwal penugasan Personel Inti dan Personel
Pendukung;
e. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
f. prosedur instruksi kerja; dan
g. pelaksana kerja.
Penyedia wajib menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan
Program Mutu secara konsisten untuk mencapai mutu yang
dipersyaratkan pada pelaksanaan pekerjaan ini.
Program Mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi pekerjaan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
186

Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan Program


Mutu jika terjadi Adendum Kontrak dan/atau Peristiwa
Kompensasi.
Pemutakhiran Program Mutu harus menunjukkan perkembangan
kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap
penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap
urutan pekerjaan. Pemutakhiran Program Mutu harus
mendapatkan persetujuan PPK.
Persetujuan PPK terhadap Program Mutu tidak mengubah
kewajiban kontraktual Penyedia

19. Rapat Paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak diterbitkannya SPMK
Persiapan dan sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK, Direksi Teknis, bersama
Pelaksanaan dengan Penyedia dan pihak lain yang ditunjuk oleh PPK, harus
Kontrak sudah menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak
Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan
pelaksanaan kontrak meliputi:
a. Program Mutu;
b. organisasi kerja dan jadwal penugasan;
c. kesesuaian personel dan peralatan dengan
persyaratan Kontrak;
d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
e. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan,
f. jadwal mobilisasi peralatan dan personel;
g. rencana pelaksanaan pemeriksaan dan pembayaran .
h. hal-hal lain yang dianggap perlu.
Hasil rapat persiapan pelaksanaan Kontrak dituangkan dalam
Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak dan apabila
mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan
dalam adendum Kontrak
Pada tahapan Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak, PA/KPA
telah membentuk Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.
Personel dan/atau peralatan yang sesuai dengan persyaratan
Kontrak dapat segera dimobilisasi.
Tindak lanjut hasil pemeriksaan bersama personel, dan/atau
peralatan mengikuti ketentuan pasal 50

20. Mobilisasi Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK, atau
sesuai kebutuhan dan rencana kerja.
Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu :
a. mendatangkan Personel Inti;
b. mendatangkan Personel Pendukung;
c. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan; dan/atau

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
187

d. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, dan


sebagainya.
Mobilisasi peralatan dan personel dapat dilakukan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan.
Kendala dalam mobilisasi dilaporkan kepada PPK dalam waktu 7
(tujuh) hari kalender.

Pengendalian Waktu
21. Waktu Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, Penyedia berkewajiban
Penyelesaian untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja,
Pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Program Mutu, serta
menyelesaikan pekerjaan paling lambat selama Masa Kontrak yang
dinyatakan dalam SSKK.
Apabila Penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan sesuai Waktu Penyelesaian Pekerjaan karena di luar
pengendaliannya yang dapat dibuktikan demikian, dan Penyedia
telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, dengan disertai
bukti-bukti yang dapat disetujui PPK, maka PPK dapat
memberlakukan peristiwa kompensasi dan melakukan
penjadwalan kembali pelaksanaan tugas Penyedia dengan
membuat adendum Kontrak.
Jika pekerjaan tidak selesai sesuai Waktu Penyelesaian Pekerjaan
bukan akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau
karena kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia
dikenakan denda.

22. Peringatan 22.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan


Dini sedini mungkin Direksi Teknis atas peristiwa atau kondisi tertentu
yang dapat mempengaruhi mutu pekerjaan, menaikkan Harga
Kontrak atau menunda penyelesaian pekerjaan. Direksi Teknis
dapat memerintahkan Penyedia untuk
menyampaikan secara tertulis perkiraan dampak peristiwa atau
kondisi tersebut di atas terhadap Harga Kontrak dan Tanggal
Penyerahan Pekerjaan. Pernyataan perkiraan ini harus sesegera
mungkin disampaikan oleh Penyedia.
22.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan Direksi
Teknis untuk mencegah atau mengurangi dampak peristiwa atau
kondisi tersebut.

B.3 Penyelesaian Kontrak


31. Serah Terima
Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
Pekerjaan
perseratus), sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam
Kontrak, Penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK untuk serah terima pekerjaan.
Pemeriksaan dilakukan oleh Direksi Teknis terhadap kesesuaian
hasil pekerjaan terhadap Kerangka Acuan Kerja yang tercantum

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
188

dalam Kontrak. Apabila memerlukan keahlian teknis khusus dapat


dibantu oleh Tim/Tenaga Ahli untuk membantu tugas Direksi
Teknis.
Hasil pemeriksaan dari Direksi Teknis disampaikan kepada PPK,
apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan tidak sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Kontrak dan/atau cacat hasil
pekerjaan, PPK memerintahkan Penyedia untuk
memperbaiki dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan.
Setelah pekerjaan selesai sesuai dengan ketentuan yang tertuang
dalam Kontrak dan Berita Acara Pemeriksaan telah diterbitkan
oleh Direksi Teknis, Penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada PPK untuk serah terima pekerjaan.
Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan telah sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Kontrak maka PPK dan Penyedia
menandatangani Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
Setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan,
PPK menyerahkan hasil pekerjaan kepada PA/KPA.
PA/KPA meminta PPHP untuk melakukan pemeriksaan
administratif terhadap hasil pekerjaan yang diserahterimakan.
PPHP melakukan pemeriksaan administratif proses pengadaan
barang/jasa sejak perencanaan pengadaan sampai dengan serah
terima hasil pekerjaan, meliputi dokumen program/penganggaran,
surat penetapan PPK, dokumen perencanaan pengadaan,
RUP/SIRUP, dokumen persiapan pengadaan, dokumen pemilihan
Penyedia, dokumen Kontrak dan perubahannya serta
pengendaliannya, dan dokumen serah terima hasil pekerjaan.
Apabila hasil pemeriksaan administrasi ditemukan
ketidaksesuaian/kekurangan, PPHP melalui PA/KPA
memerintahkan PPK untuk memperbaiki dan/atau melengkapi
kekurangan dokumen administratif.
23.10 Hasil pemeriksaan administratif dituangkan dalam Berita
Acara.

Adendum
24. Perubahan Kontrak hanya dapat diubah melalui Adendum Kontrak.
Kontrak Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh para
pihak, yang diakibatkan beberapa hal berikut meliputi:
a. perubahan pekerjaan
b. perubahan harga Kontrak
c. perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan;
d. perubahan Kontrak yang disebabkan masalah administrasi.
Untuk kepentingan perubahan Kontrak, PPK meminta
pertimbangan dari Direksi Teknis dan Panitia Peneliti Pelaksanaan
Kontrak.

25. Perubahan Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi pekerjaan pada saat
Pekerjaan pelaksanaan dengan Kerangka Acuan Kerja yang ditentukan dalam

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
189

dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia dapat melakukan


perubahan pekerjaan, yang meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume waktu penugasan
yang tercantum dalam KAK/Kontrak;
b. menambah, mengurangi dan/atau mengganti personel
c. yang tercantum dalam KAK/Kontrak;
d. mengurangi atau menambah jenis pekerjaan yang
tercantum dalam KAK/Kontrak;
e. perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi lapangan seperti yang
dimaksud pada pasal
25.1 namun ada perintah perubahan dari PPK, PPK bersama
Penyedia dapat menyepakati perubahan pekerjaan yang meliputi:
a. mengurangi atau menambah jenis pekerjaan yang
tercantum dalam KAK/Kontrak;
b. perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis


kepada Penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis
dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum
dalam Kontrak awal.
Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai
dasar penyusunan adendum Kontrak.
Dalam hal perubahan pekerjaan mengakibatkan perubahan
personel maka perubahan tersebut harus mengikuti ketentuan
dalam pasal 50.
Dalam hal perubahan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada
pasal 25.1 dan
25.2 mengakibatkan penambahan harga
Kontrak, perubahan Kontrak dilaksanakan dengan ketentuan
penambahan harga Kontrak akhir tidak melebihi 10% (sepuluh
perseratus) dari harga yang tercantum dalam Kontrak awal dan
tersedianya anggaran.

26. Perubahan Perubahan Harga Kontrak dapat diakibatkan oleh:


Harga a. perubahan pekerjaan;
b. penyesuaian harga; dan/atau
c. Peristiwa Kompensasi.
Setiap perubahan harga yang ditimbulkan oleh perubahan
pekerjaan harus terlebih dahulu melalui pemeriksaan Direksi
Teknis dan dilengkapi dengan data-data pendukung yang lengkap.
Perubahan harga diakibatkan penambahan/pengurangan
personel yang tercantum dalam Kontrak diberlakukan setelah
disepakati para Pihak dan dapat diberikan penyesuaian harga
setelah bulan ke-13 sejak personel tersebut mulai bekerja.
Ketentuan penggunaan rumusan Penyesuaian Harga adalah
sebagai berikut:

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
190

a) harga yang tercantum dalam kontrak dapat


berubah akibat adanya penyesuaian harga sesuai dengan
peraturan yang berlaku apabila diberlakukan dalam SSKK.
b) penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak
Tahun Jamak dengan yang Masa Kontraknya lebih dari 18 (delapan
belas) bulan;
c) penyesuaian Komponen Remunerasi Personel
dan Biaya Langsung Non Personel diberlakukan mulai bulan ke-
13 (tiga belas) sejak pelaksanaan
pekerjaan;
d) penyesuaian Komponen Remunerasi Personel
dan Biaya Langsung Non Personel berlaku bagi seluruh
kegiatan/mata pembayaran yang berjenis Harga Satuan, kecuali
komponen keuntungan dan biaya tidak langsung (overhead cost)
sebagaimana tercantum dalam penawaran;
e) penyesuaian Komponen Remunerasi Personel
dan Biaya Langsung Non Personel diberlakukan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam Kontrak awal/adendum
Kontrak;
f) jenis pekerjaan baru dengan Komponen
Remunerasi Personel dan Biaya Langsung Non Personel baru
sebagai akibat adanya adendum Kontrak dapat diberikan
penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum
Kontrak tersebut ditandatangani;
g) indeks yang digunakan dalam pelaksanaan
Kontrak terlambat disebabkan oleh kesalahan Penyedia adalah
indeks terendah antara jadwal Kontrak dan realisasi pekerjaan;
h) jenis pekerjaan yang lebih cepat pelaksanaannya
diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan
indeks harga pada saat pelaksanaan.
i) Koefisien komponen kontrak berdasarkan
koefisien yang digunakan dalam analisis harga satuan
j) Hasil perhitungan Penyesuaian Harga dituangkan
dalam Adendum Kontrak setelah dilakukan audit sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan.

Ketentuan Penyesuaian Harga lebih lanjut sebagaimana diatur


dalam SSKK.
Ketentuan ganti rugi akibat peristiwa kompensasi mengacu pada
pasal Peristiwa Kompensasi.

27. Perubahan Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dapat diakibatkan oleh:


Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan a. perubahan pekerjaan;
b. perpanjangan Masa Kontrak
c. Peristiwa Kompensasi.
Perpanjangan Masa Kontrak dapat diberikan oleh PPK atas
pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
a. perubahan pekerjaan;
b. Peristiwa Kompensasi; dan/atau

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
191

c. Keadaan Kahar.

Masa Kontrak dapat diperpanjang paling kurang sama dengan


waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar atau waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan akibat dari ketentuan
pada pasal
27.2 huruf a dan b.
PPK dapat menyetujui perpanjangan Masa Kontrak setelah
melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh
Penyedia sesuai pertimbangan yang wajar setelah Penyedia
meminta perpanjangan. Jika Penyedia lalai untuk memberikan
peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama
untuk mencegah keterlambatan sesegera mungkin, maka
keterlambatan seperti ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
memperpanjang Masa Kontrak.
PPK berdasarkan pertimbangan Direksi Teknis dan Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak harus telah menetapkan ada tidaknya
perpanjangan dan untuk berapa lama.
Persetujuan perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dan/atau
perpanjangan Masa Kontrak dituangkan dalam Adendum Kontrak.
Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian
pekerjaan akan melampaui Masa Kontrak maka Penyedia berhak
untuk meminta perpanjangan Masa Kontrak berdasarkan data
penunjang. PPK berdasarkan pertimbangan Direksi Teknis
memperpanjang Masa Kontrak secara tertulis. Perpanjangan Masa
Kontrak harus dilakukan melalui Adendum Kontrak.

Keadaan Kahar
28. Keadaan Kahar Contoh Keadaan Kahar tidak terbatas pada :
bencana alam, bencana non alam, bencana sosial, pemogokan,
kebakaran, kondisi cuaca ekstrim, dan gangguan industri lainnya.
Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan yang
disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.
Dalam hal terjadi keadaan kahar, PPK atau Penyedia
memberitahukan tentang terjadinya Keadaan Kahar kepada salah
satu pihak secara tertulis dalam waktu paling lambat 14 (empat
belas) hari kalender sejak menyadari atau seharusnya menyadari
atas kejadian atau terjadinya Keadaan Kahar, dengan
menyertakan bukti serta hasil identifikasi kewajiban dan kinerja
pelaksanaan yang terhambat dan/atau akan terhambat akibat
Keadaan Kahar tersebut.
Bukti Keadaan Kahar dapat berupa :
a. pernyataan yang diterbitkan oleh pihak/instansi yang
berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan/atau
b. foto/video dokumentasi Keadaan Kahar yang telah
diverifikasi kebenarannya.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
192

PPK meminta Direksi Teknis untuk melakukan penelitian terhadap


penyampaian pemberitahuan Keadaan Kahar dan bukti
sebagaimana dimaksud pada pasal 28.4.

Dalam Keadaan Kahar, kegagalan salah satu Pihak untuk


memenuhi kewajibannya yang ditentukan dalam Kontrak bukan
merupakan cedera janji atau wanprestasi apabila telah dilakukan
sesuai pada pasal 28.3. Kewajiban yang dimaksud adalah hanya
kewajiban dan kinerja pelaksanaan terhadap pekerjaan/bagian
pekerjaan yang terdampak dan/atau akan terdampak akibat dari
Keadaan Kahar
Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, pelaksanaan Kontrak dapat
dihentikan. Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dapat
bersifat
a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau
b. permanen apabila akibat Keadaan Kahar tidak
memungkinkan dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan.
Penghentian Kontrak karena Keadaan Kahar dilakukan secara
tertulis oleh PPK dengan disertai alasan penghentian pekerjaan.
Dalam hal pelaksanaan Kontrak dilanjutkan, para pihak dapat
melakukan perubahan Kontrak. Masa Kontrak dapat diperpanjang
sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu terhentinya
Kontrak akibat Keadaan Kahar. Perpanjangan waktu untuk
penyelesaian Kontrak dapat melewati Tahun Anggaran.
Selama masa Keadaan Kahar, jika PPK memerintahkan secara
tertulis kepada Penyedia untuk sedapat mungkin meneruskan
pekerjaan, maka Penyedia berhak untuk menerima pembayaran
sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat
penggantian biaya yang wajar sesuai dengan kondisi yang telah
dikeluarkan untuk bekerja dalam Keadaan Kahar. Penggantian
biaya ini harus diatur dalam suatu adendum Kontrak.
Dalam hal pelaksanaan Kontrak dihentikan, para pihak
menyelesaikan hak dan kewajiban sesuai Kontrak. Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau
kemajuan hasil pekerjaan yang telah dicapai setelah dilakukan
pemeriksaan bersama atau berdasarkan hasil audit.

Penghentian dan Pemutusan Kontrak


29. Penghentian Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena terjadi Keadaan
Kontrak Kahar sebagaimana dimaksud pada pasal 28.

30. Pemutusan Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh PPK atau Penyedia.
Kontrak Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat
belas) hari kalender setelah PPK/Penyedia menyampaikan
pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara tertulis kepada
Penyedia/PPK.
Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak oleh salah satu pihak
maka PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
193

prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh PPK dikurangi denda


yang harus dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia
menyerahkan semua hasil pelaksanaan kepada PPK dan
selanjutnya menjadi hak milik PPK.
31. Pemutusan Kontrak Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
oleh PPK Hukum Perdata, PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak
apabila:
a. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau
pemalsuan dalam proses pengadaan yang diputuskan oleh
Instansi yang berwenang;
b. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN
dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh Instansi
yang berwenang
c. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
d. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam sebelum
penandatanganan Kontrak;
e. Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah mendapat Surat
Peringatan Kontrak Kritis berturut-turut sebanyak 3 (tiga) kali;
f. Penyedia lalai/cedera janji dalam melaksanakan kewajibannya
dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan;
g. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan
kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak
masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk
menyelesaikan pekerjaan;
h. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai
dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak Tanggal Penyerahan
Pekerjaan semula, Penyedia tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan;
i. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh
delapan) hari kalender dan penghentian ini tidak tercantum
dalam Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan serta tanpa persetujuan
Direksi Teknis; atau
j. Penyedia mengalihkan seluruh Kontrak bukan dikarenakan
pergantian nama.
Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa Kontrak
karena kesalahan Penyedia, maka:
a. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan
Uang Muka dicairkan (apabila diberikan);
b. Penyedia membayar denda (apabila ada); dan
c. Penyedia dikenakan Sanksi Daftar Hitam

Pencairan jaminan sebagaimana dimaksud pada pasal 31.2 di


atas, dicairkan dan disetorkan sesuai ketentuan dalam SSKK.
Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak secara sepihak oleh PPK
karena kesalahan Penyedia, maka Pokja Pemilihan dapat

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
194

menunjuk pemenang cadangan berikutnya pada paket pekerjaan


yang sama atau Penyedia yang mampu dan memenuhi syarat.

32. Pemutusan Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang


Kontrak oleh Penyedia Hukum Perdata, Penyedia dapat melakukan pemutusan Kontrak
apabila:
a. setelah mendapatkan persetujuan PPK, Pengawas setelah
mendapatkan persetujuan PPK, Direksi Teknis memerintahkan
Penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan atau kelanjutan
pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua
puluh delapan) hari kalender;
b. PPK tidak menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang
disepakati sebagaimana tercantum dalam SSKK

33. Berakhirnya Kontrak berakhir apabila pekerjaan telah selesai dan hak dan
Kontrak kewajiban para pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah
terpenuhi

34. Keterlambatan 34.1 Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan


Pelaksanaan sesuai jadwal karena kesalahan Penyedia, maka PPK harus
Pekerjaan memberikan peringatan secara tertulis dan dapat dilakukan
pengenaan denda keterlambatan.
Apabila PPK mengakibatkan/akan mengakibatkan keterlambatan
pekerjaan sesuai jadwal, maka Penyedia wajib mengingatkan PPK
ketika Penyedia menyadari atau seharusnya menyadari
timbulnya keterlambatan tersebut.
Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh
kesalahan atau kelalaian PPK, maka diberlakukan peristiwa
Kompensasi.

35. Pemberian Dalam hal diperkirakan Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan


Kesempatan sampai Masa Kontrak berakhir, namun PPK menilai bahwa
Penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan, PPK dapat
memberikan kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan
pekerjaan.
Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan
pekerjaan dimuat dalam adendum Kontrak yang didalamnya
mengatur:
a. waktu pemberian kesempatan penyelesaian
pekerjaan;
b. pengenaan sanksi denda keterlambatan kepada
Penyedia; dan
c. sumber dana untuk membiayai penyelesaian sisa
pekerjaan yang akan dilanjutkan ke Tahun Anggaran Berikutnya
dari DIPA/DPA Tahun Anggaran Berikutnya apabila pemberian
kesempatan melampaui Tahun Anggaran.
Pemberian kesempatan kepada Penyedia menyelesaikan
pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender, sejak

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
195

Tanggal Penyerahan Pekerjaan semula terlewati.


Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan
pekerjaan dapat melampaui Tahun Anggaran.

46. Peninggalan Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil Pekerjaan


Sementara yang masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan
Kontrak akibat kelalaian atau kesalahan Penyedia, dapat
dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK tanpa kewajiban
perawatan/pemeliharaan. Pengambilan kembali semua
peninggalan tersebut oleh Penyedia hanya dapat dilakukan
setelah mempertimbangkan kepentingan PPK.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA


37. Hak dan a. Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus
Kewajiban dilaksanakan oleh Penyedia dalam melaksanakan Kontrak,
Penyedia meliputi :
b. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan harga dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
c. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana
dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak; melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara
periodik kepada PPK;
d. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik
kepada PPK;
e. melaksanakan, menyelesaikan dan menyerahkan
pekerjaan sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dan
ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
f. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat,
akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan,
dan segala pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan,
penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam
Kontrak;
g. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
h. mengambil langkah-langkah yang memadai dalam rangka
memberi perlindungan kepada setiap orang yang berada di
tempat kerja maupun masyarakat dan lingkungan sekitar yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan;
i. melaksanakan semua perintah Direksi Teknis yang sesuai
dengan kewenangan Direksi Teknis dalam Kontrak ini;
j. hak dan kewajiban lain yang timbul akibat lingkup pekerjaan
ditentukan di SSKK..

38. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan


Dokumen- Dokumen menginformasikan dokumen Kontrak atau dokumen lainnya yang
Kontrak dan Informasi berhubungan dengan Kontrak untuk kepentingan pihak lain,

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
196

misalnya spesifikasi teknis dan/atau gambar-gambar, serta


informasi lain yang berkaitan dengan Kontrak, kecuali dengan izin
tertulis dari PPK sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

39. Hak Kekayaan Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim
Intelektual dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan atau atas
pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual oleh Penyedia.

40. Penanggungan Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan


Risiko menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua
bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan,
kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK
beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK)
sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut
terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal
Penyerahan Pekerjaan :
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda
Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan personel;
b. cedera tubuh, sakit atau kematian personel; dan
c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cedera
tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga.
Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan Tanggal
Penyerahan Pekerjaan, semua risiko kehilangan atau kerusakan
hasil pekerjaan ini, bahan dan perlengkapan merupakan risiko
Penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan
oleh kesalahan atau kelalaian PPK.
Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh Penyedia tidak
membatasi kewajiban penanggungan dalam pasal ini.
Kehilangan atau kerusakan terhadap hasil pekerjaan sejak Tanggal
Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan Pekerjaan harus
diganti atau diperbaiki oleh Penyedia atas tanggungannya sendiri
jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan
atau kelalaian Penyedia..

41. Perlindungan Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk
Tenaga Kerja mengikutsertakan personelnya pada program Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan
personelnya untuk mematuhi peraturan keselamatan kerja. Pada
waktu pelaksanaan pekerjaan, Penyedia beserta personelnya
dianggap telah membaca dan memahami peraturan keselamatan
kerja tersebut.
Penyedia berkewajiban untuk menyediakan kepada setiap
personelnya (termasuk personelnya Subpenyedia, jika ada)
perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.
Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia untuk melaporkan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
197

kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku, Penyedia wajib


melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24 (dua
puluh empat) jam setelah kejadian.

42. Pemeliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah- langkah yang


Lingkungan memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di
luar tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap
pihak ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan
Kontrak ini, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai pengelolaan lingkungan hidup

43. Asuransi Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan
Tanggal Penyerahan Pekerjaan untuk semua barang yang
mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan
pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan,
kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga.
Penyedia wajib menyediakan asuransi bagi pihak ketiga sebagai
akibat kecelakaan di lokasi kerja.
43.3 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam
penawaran dan termasuk dalam harga kontrak.

Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu


44. Tindakan Penyedia
persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-tindakan
yang Mensyaratkan
berikut:
Persetujuan PPK
a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan dalam Lampiran
SSKK (apabila ada);
b. menunjuk Personel Inti yang namanya tidak tercantum
dalam Lampiran SSKK;
c. mengubah atau memutakhirkan Program Mutu
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

45. Laporan Hasil Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan kontrak


Pekerjaan untuk menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah
dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil
pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil
pekerjaan sesuai ketentuan dalam KAK
Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan personil dan pekerjaan di
lokasi pekerjaan dicatat dalam laporan rencana dan realisasi
pekerjaan.
Laporan hasil pekerjaan dibuat oleh Penyedia, diperiksa oleh
Direksi Teknis, dan disetujui oleh PPK/ pihak PPK

46. Kepemilikan Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan


Dokumen dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh
Penyedia berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak
milik PPK. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
198

penghentian atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk


menyerahkan semua dokumen dan piranti lunak tersebut beserta
daftar rinciannya kepada PPK. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu)
buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut.
Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan
piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.

47. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan menggunakan


lokasi kerja bersama-sama dengan Penyedia Lain (jika ada) dan
pihak-pihak lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika
dipandang perlu, PPK dapat memberikan jadwal kerja Penyedia
Lain di lokasi kerja.
.
48. Pembayaran Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa
Denda Denda sebagai akibat wanprestasi atau cedera janji terhadap
kewajiban-kewajiban Penyedia dalam Kontrak ini. PPK
mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran
prestasi pekerjaan Penyedia. Pembayaran Denda tidak
mengurangi tanggung jawab kontraktual Penyedia.

49. Jaminan 49.1 Jaminan yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak ini
dapat berupa bank garansi atau surety bond. Jaminan bersifat
tidak bersyarat, mudah dicairkan, dan harus dicairkan oleh
penerbit jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah surat perintah pencairan dari PPK atau pihak yang diberi
kuasa oleh PPK diterima.
Penerbit jaminan selain Bank Umum harus telah
ditetapkan/mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK)
Penggunaan Jaminan Uang Muka sebagai berikut:
a. paket pekerjaan sampai dengan Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah) dapat diterbitkan oleh:
1) Bank Umum;
2) Perusahaan Asuransi;
3) Perusahaan Penjaminan;
4) Lembaga Keuangan Khusus yang Menjalankan Usaha
di Bidang Pembiayaan, Penjaminan, dan asuransi untuk
mendorong ekspor Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang lembaga pembiayaan ekspor
Indonesia; atau
5) Konsorsium Perusahaan Asuransi
Umum/Konsorsium Lembaga Penjaminan/ Konsorsium
Perusahaan Penjaminan yang mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship).
b. paket pekerjaan di atas Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah) dapat diterbitkan oleh:
1). Bank Umum; atau
2). Konsorsium Perusahaan Asuransi Umum/Lembaga
Penjaminan/Perusahaan Penjaminan yang mempunyai program

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
199

asuransi kerugian (suretyship).

Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka


pengambilan uang muka paling kurang sama dengan besarnya
uang muka.
Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional
sesuai dengan sisa uang muka yang diterima.
Masa berlakunya Jaminan Uang Muka paling kurang sejak tanggal
persetujuan pemberian uang muka sampai dengan Tanggal
Penyerahan Pekerjaan

D. PERSONEL PENYEDIA DAN SUBPENYEDIA


50. Persyaratan Personel Inti yang diperkerjakan harus
Personel sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman yang ditawarkan dalam
Dokumen Penawaran dan dibuktikan dalam Rapat Persiapan
Penandatanganan Kontrak serta dituliskan dalam Lampiran SSKK
Penggantian Personel Inti tidak boleh dilakukan kecuali atas
persetujuan tertulis PPK.
Penggantian Personel Inti dilakukan oleh Penyedia dengan
mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada PPK
dengan
melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja Personel Inti yang
diusulkan beserta alasan perubahan. Personel Inti pengganti yang
diusulkan wajib memiliki kualifikasi yang setara atau lebih baik dari
Personel Inti yang digantikan, tanpa biaya tambahan apapun
PPK dapat menilai dan menyetujui penggantian Personel Inti
menurut kualifikasi yang dibutuhkan.
Jika PPK menilai bahwa Personel Inti:
a. tidak mampu atau tidak dapat
melakukan pekerjaan dengan baik
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya
maka Penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan
dengan biaya sendiri menjamin Personel Inti tersebut
meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender
sejak diminta oleh PPK.
Penyesuaian terhadap perkiraan Waktu Penugasan Personel akan
dibuat oleh Penyedia melalui pemberitahuan secara tertulis
kepada PPK;
Jika terdapat pekerjaan tambah diluar KAK, maka perkiraan Waktu
Penugasan harus ditentukan secara tertulis oleh para pihak
Apabila ada penambahan Personel Inti akibat perubahan
pekerjaan maka penambahan tersebut harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari PPK dan dituangkan dalam
Lampiran SSKK.
a. Penambahan Personel Inti dilakukan oleh Penyedia dengan
mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada PPK dengan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
200

melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja Personel Inti yang


diusulkan beserta alasan penambahan.
b.
51. Personel Inti Nama Personel Inti, uraian pekerjaan, kualifikasi, dan perkiraan
Waktu Penugasan dilampirkan dalam Lampiran SSKK;
Personel Inti berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan
pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personel Inti dapat
sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan pekerjaan
di bawah sumpah.
52. Jam Kerja dan Orang hari standar atau satu hari orang bekerja adalah 8 (delapan)
Lembur jam, terdiri atas 7 (tujuh) jam kerja (efektif) dan 1 (satu) jam
istirahat.
Pelaksanaan pekerjaan diluar ketentuan pasal 52.2 dapat diberikan
lembur sesuai dengan ketentuan Menteri yang membidangi
ketenagakerjaan setelah mendapatkan izin PPK.
Personel yang bekerja melebihi batas waktu lembur yang diizinkan
wajib diganti oleh personel lain dan personel penggantinya harus
mendapatkan izin dari PPK setelah diperiksa oleh Direksi Teknis.
Waktu kerja tenaga kerja asing yang dimobilisasi ke Indonesia
dihitung sejak kedatangannya di Indonesia sesuai dengan surat
perintah mobilisasi;
Personel tidak berhak untuk dibayar atas sakit atau liburan, karena
perhitungan upah sudah mencakup hal tersebut.

53. Hari Kerja Penyedia tidak diperkenankan melakukan pekerjaan apapun di


lokasi kerja pada waktu yang secara ketentuan peraturan
perundang-undangan dinyatakan sebagai hari libur atau di luar
jam kerja normal, kecuali:
a. dinyatakan lain di dalam Kontrak;
b. PPK memberikan izin; atau
c. pekerjaan tidak dapat ditunda, atau untuk
keselamatan/perlindungan masyarakat, dimana Penyedia harus
segera memberitahukan urgensi pekerjaan tersebut kepada
Direksi Teknis dan PPK.
Semua personel dibayar selama hari kerja dan datanya disimpan
oleh Penyedia. Daftar pembayaran masing-masing pekerja dapat
diperiksa oleh PPK.
Untuk pekerjaan yang dilakukan di luar hari kerja efektif dan jam
kerja normal harus mengikuti ketentuan Menteri yang
membidangi ketenagakerjaan.
Pelaksanaan pekerjaan di luar hari kerja efektif dan/atau jam kerja
normal harus diawasi oleh Direksi Teknis.

54. Kerjasama Antara Penyedia hanya boleh melakukan subkontrak sebagian pekerjaan
Penyedia dan utama kepada Penyedia Spesialis.
Subpenyedia
Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan tersebut.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
201

Subpenyedia dilarang mengalihkan atau mensubkontrakkan


pekerjaan.
Apabila Penyedia yang ditunjuk merupakan Penyedia Usaha Kecil,
maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri oleh Penyedia
yang ditunjuk dan dilarang dialihkan atau disubkontrakkan kepada
pihak lain.
Penyedia Usaha Non Kecil yang melakukan kerjasama dengan
Subpenyedia hanya boleh melaksanakan sesuai dengan daftar
bagian pekerjaan yang disubkontrakkan (apabila ada) yang
dituangkan dalam Lampiran A SSKK.
Lampiran A SSKK (Daftar Pekerjaan yang Disubkontrakkan dan
Subpenyedia) tidak boleh diubah kecuali atas persetujuan tertulis
dari PPK dan dituangkan dalam adendum Kontrak.
Pelaksanaan Kerjasama Antara Penyedia dan Subpenyedia
diawasi oleh Pengawas
Pekerjaan dan Penyedia melaporkan secara periodik kepada PPK.

54.8 Apabila Penyedia melanggar ketentuan


sebagaimana diatur pada pasal 54.4 atau
54.5 maka akan dikenakan denda senilai pekerjaan yang
disubkontrakkan tersebut.

E. HAK DAN KEWAJIBAN PPK


55. Hak dan Kewajiban Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban
PPK yang harus dilaksanakan oleh PPK dalam
melaksanakan Kontrak, meliputi :
a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Penyedia;
b. menerima laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
c. menerima hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kontrak.
d. membayar pekerjaan sesuai dengan Biaya Langsung
Personel dan Biaya Langsung Non Personel yang tercantum dalam
Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
e. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak; dan
f. menilai kinerja Penyedia

56. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau
kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini.

57. Peristiwa Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada Penyedia yaitu:


Kompensasi a. PPK mengubah Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
202

dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;


b. keterlambatan pembayaran kepada Penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi
dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam
kontrak;
e. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;
f. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu
yang tidak dapat diduga sebelumnya yang disebabkan/tidak
disebabkan oleh PPK;
g. Ketentuan lain dalam SSKK.
Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan
dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK
berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan
perpanjangan Masa Kontrak.
Ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi hanya dapat dibayarkan
jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi
yang diajukan oleh Penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan
kerugian nyata.
Perpanjangan Masa Kontrak hanya dapat diberikan jika
berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang
diajukan oleh Penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan perlunya
tambahan waktu akibat Peristiwa Kompensasi.
Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan
Masa Kontrak jika Penyedia gagal atau lalai untuk memberikan
peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak
Peristiwa Kompensasi.

F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA


58. Harga Kontrak PPK membayar kepada Penyedia atas pelaksanaan pekerjaan
dalam Kontrak sebesar Harga Kontrak.
Harga Kontrak telah memperhitungkan meliputi:
a. beban pajak,
b. keuntungan dan biaya overhead (biaya umum); dan
c. biaya pelaksanaan pekerjaan.
Untuk Kontrak Waktu Penugasan, Rincian harga Kontrak sesuai
dengan rincian yang tercantum dalam Rincian Komponen
Remunerasi Personel dan Rincian Biaya Langsung Non Personel
dan dicantumkan di dalam Kontrak

59. Rincian PPK membayar kepada Penyedia Biaya Langsung Personel berupa
Komponen Remunerasi remunerasi sesuai Waktu Penugasan aktual Personel dan Biaya
Personel dan Biaya Langsung Non Personel yang timbul akibat pelaksanaan Kontrak.
Langsung Non Personel Pembayaran berdasarkan Rincian Komponen Remunerasi
Personel harus dilengkapi bukti pembayaran dari Penyedia
sebesar nominal yang diterima oleh personelnya sesuai dengan
Waktu Penugasan.
Pembayaran berdasarkan Rincian Biaya Langsung Non Personel
harus dilengkapi Penyedia dengan bukti pengeluaran yang dapat

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
203

dipertanggungjawabkan.
Pembayaran Biaya Langsung Non Personel dapat dibayarkan
secara lumsum, harga satuan dan/atau penggantian biaya sesuai
yang dikeluarkan (at cost)
Rincian Komponen Remunerasi Personel dan Biaya Langsung Non
Personel dapat diberikan Penyesuaian Harga apabila ditentukan
dalam SSKK;

60. Pembayaran Uang Muka


a. Uang Muka dapat diberikan kepada Penyedia sesuai
ketentuan dalam SSKK untuk:
1) Mobilisasi; dan/atau
2) pekerjaan teknis yang diperlukan untuk
persiapan pelaksanaan pekerjaan
b. untuk usaha kecil, uang muka dapat diberikan paling tinggi
30% (tiga puluh perseratus) dari harga Kontrak;
c. untuk usaha non kecil, uang muka dapat diberikan paling
tinggi 20% (dua puluh perseratus) dari harga Kontrak;
d. untuk Kontrak Tahun Jamak, uang muka dapat diberikan
paling tinggi 15% (lima belas perseratus) dari harga Kontrak;
e. Besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar
setelah Penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka paling sedikit
sebesar uang muka yang diterima;
f. Dalam hal diberikan uang muka, maka Penyedia harus
mengajukan permohonan pengambilan uang muka secara tertulis
kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan uang muka
untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak;
g. PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) kepada Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar
(PPSPM) untuk permohonan tersebut pada huruf f, paling lambat
7 (tujuh) hari kerja setelah Jaminan Uang Muka diterima;
h. Pengembalian uang muka diperhitungkan berangsur-
angsur secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi
pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan
mencapai prestasi 100 % (seratus perseratus).

Prestasi pekerjaan
Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan
oleh PPK, dengan ketentuan:
a. Penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan
kemajuan hasil pekerjaan;
b. Tagihan yang disampaikan Penyedia dilampiri dengan
Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan sesuai dengan KAK, bukti
pembayaran, kuitansi, dan bukti dukung pengeluaran lain sesuai
dengan SSKK
c. pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan dalam SSKK.
d. pembayaran harus memperhitungkan angsuran uang
muka, denda (apabila ada),dan pajak;

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
204

e. untuk Kontrak yang mempunyai subkontrak, permintaan


pembayaran harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh
Subpenyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan. Pembayaran
kepada Subpenyedia dilakukan sesuai prestasi pekerjaan yang
selesai dilaksanakan oleh Subpenyedia tanpa harus menunggu
pembayaran terlebih dahulu dari PPK.
f. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan
selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan ditandatangani oleh PPK dan Penyedia;
g. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah
pengajuan permintaan pembayaran dari Penyedia diterima harus
sudah mengajukan Surat Permintaan Pembayaran kepada Pejabat
Penandatanganan Surat Perintah Membayar (PPSPM);
h. Apabila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan
tagihan, tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran.
PPK dapat meminta Penyedia untuk menyampaikan perhitungan
prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang
sedang menjadi perselisihan.
Denda dan Ganti Rugi
a. denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada
Penyedia, antara lain: denda keterlambatandalam penyelesaian
pelaksanaan pekerjaan dan denda terkait pelanggaran ketentuan
subkontrak;
b. Ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan
kepada PPK maupun Penyedia karena terjadinya cedera
janji/wanprestasi. Besarnya sanksi ganti rugi adalah sebesar nilai
kerugian yang ditimbulkan.
c. Besarnya denda keterlambatan yang dikenakan kepada
Penyedia atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1‰
(satu perseribu) dari harga Kontrak (sebelum PPN) untuk setiap
hari keterlambatan
d. besarnya ganti rugi sebagai akibat peristiwa kompensasi
yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan pembayaran adalah
sebesar bunga dari nilai tagihan yang terlambat dibayar,
berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu
menurut ketetapan Bank Indonesia;
e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan
dalam pembayaran prestasi pekerjaan;
f. ganti rugi kepada Penyedia dapat mengubah Harga
Kontrak setelah dituangkan dalam adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dilakukan oleh PPK, apabila
Penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-
data.

61. Perhitungan Akhir Untuk Waktu Penugasan, perhitungan akhir nilai pekerjaan
berdasarkan jumlah waktu dan ketentuan Kontrak dilaksanakan
selesai 100% (seratus perseratus) dan dituangkan dalam Adendum
Kontrak.
Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan
setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan berita

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
205

acara serah terima pekerjaan telah ditandatangani oleh kedua


belah Pihak.
61.3 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, Penyedia
berkewajiban untuk menyerahkan kepada Direksi Teknis rincian
perhitungan nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo. PPK
berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh Direksi Teknis,
berkewajiban untuk menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan
angsuran terakhir paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak
tagihan dan dokumen penunjang dinyatakan lengkap dan diterima
oleh Direksi Teknis.

62. Penangguhan PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran prestasi


Pembayaran pekerjaan Penyedia jika Penyedia gagal atau lalai memenuhi
kewajiban kontraktualnya, termasuk penyerahan setiap Hasil
Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
PPK secara tertulis memberitahukan kepada Penyedia tentang
penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-alasan yang jelas
mengenai penangguhan tersebut. Penyedia diberi kesempatan
untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.
Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan
proporsi kegagalan atau kelalaian Penyedia.
Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran akibat
keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat dilakukan bersamaan
dengan pengenaan denda kepada Penyedia.

G. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
63. Penyelesaian Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh
Perselisihan/Sengketa menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari
atau berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama
atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini dengan prinsip dasar
musyawarah untuk mencapai kemufakatan.
Dalam hal musyawarah para pihak sebagaimana dimaksud pada
pasal 63.1 tidak dapat mencapai suatu kemufakatan, maka
penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak dalam
Kontrak dapat dilakukan melalui alternatif penyelesaian sengketa,
dewan sengketa (menggantikan mediasi/konsiliasi), dan/atau
arbitrase.
Penyelesaian perselisihan/sengketa yang dipilih ditetapkan dalam
SSKK.

64. Itikad Baik Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang
disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam Kontrak.
Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur
tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Apabila
selama Kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan
tersebut.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
206

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Penyedia

DINAS PU DAN PENATAAN RUANG KONSULTAN PENGAWAS


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ________
( PPK )

________ ________

NIP : ________ Direktur

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
207

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

Pasal
Ketentuan Data
dalam SSUK
4.1 & 4.2 Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:
Satuan Kerja
PPK :
Nama :
Alamat :
Website :
E-mail :
Faksimili :

Penyedia :
Nama :
Alamat :
E-mail :
Faksimili :

4.2 & 5.1 Wakil Sah Para Pihak Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
Untuk PPK:
Nama :

Untuk Penyedia:
Nama : pengawas
teknis/Konsultan Pengawas

Nama :

6.3 & 41.3 Pencairan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas
& 41.5 Jaminan Umum Daerah Kabupaten ________

27.1 Masa Pelaksanaan Masa Pelaksanaan selama Harikalender


terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang
tercantum dalam SPMK.

31.8 Masa Pemeliharaan Masa Pemeliharaan berlaku selama hari


kalender terhitung sejak Tanggal Penyerahan
Pertama Pekerjaan (PHO).

31.18 Serah Terima Sebagian Serah terima pekerjaan dilakukan sesuai dengan
Pekerjaan yang tercantum dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak (SSUK)

33.1 Pedoman Gambar ”As built” dan/atau pedoman


Pengoperasian dan pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan
Perawatan/ harus diserahkan paling lambat 7 ( Tujuh) hari
Pemeliharaan kalender setelah Tanggal Penyerahan Pertama
Pekerjaan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
208

36.7 Penyesuaian Harga Penyesuaian harga tidak diberikan:

42.b Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk


Tagihan penerbitan SPP oleh PPK untuk pembayaran
tagihan angsuranadalah 7 (tujuh) hari kerja
terhitung sejak tagihan dan kelengkapan
dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan
diterima oleh PPK.

47.(i) Hak dan Hak dan kewajiban Penyedia : Sesuai yang


Kewajiban Penyedia tercantum dalam Syarat – Syarat Umum
Kontrak (SSUK)

54.1.(d) Tindakan Penyedia Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan


yang Mensyaratkan persetujuan PPK adalah Pekerjaan sesuai yang
Persetujuan PPK tercantum dalam Syarat – Syarat Umum
Kontrak (SSUK)

54.2.(d) Tindakan Penyedia Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan


yang Mensyaratkan persetujuan PPK adalah Pekerjaan sesuai yang
Persetujuan Pengawas tercantum dalam Syarat – Syarat Umum
Pekerjaan Kontrak (SSUK)

56 Kepemilikan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan


Dokumen dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan
sebagai berikut:
Untuk penelitian / riset setelah mendapat
persetujuan tertulis dari PPK

63 Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa : lokasi


pekerjaan

64.1.(h) Peristiwa Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada


Kompensasi Penyedia sesuai yang tertuang dalam Syarat-
Syarat Umum Kontrak (SSUK)

68.1.(e) Besaran Uang Muka Uang muka diberikan paling tinggi


sebesar 20% (Dua Puluh Persen)dari Harga
Kontrak.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
209

68.2.(d) Pembayaran Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan


Prestasi Pekerjaan dengan cara: Bulanan
Dokumen penunjang yang
disyaratkan untuk mengajukan
tagihan pembayaran prestasi pekerjaan:
1. Surat Permohonan Pembayaran MC
2. Surat Rekomendasi Permohonan
Pembayaran MC dari Konsultan Pengawas
3. Surat Pernyataan Kebenaran Bobot oleh
Konsultan Pengawas
4. Rincian MC (Monthly Certificate)
5. Perhitungan Bobot
6. Back Up Data Pekerjaan (Quantity dan
Quality)
7. Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
yang telah berjalan
8. Berita Acara Pemeriksaan Fisik Pekerjaan
9. Dokumentasi Pekerjaan
10. DokumentasiBackUp
Dst.
[diisi dokumen yang disyaratkan]
75.4 Denda akibat Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan
Keterlambatan untuk setiap hari keterlambatan adalah 1/1000
(satu perseribu) dari Nilai Kontrak/harga bagian
kontrak yang tercantum dalam kontrak dan
belum diserahterimakan secara parsial (sebelum
PPN)

76.1 Perbaikan Cacat Denda keterlambatan akibat Cacat Mutu untuk


Mutu setiap hari keterlambatan adalah sebesar 1/1000
(satu perseribu) dari biaya perbaikan cacat mutu.
Jangka waktu perbaikan cacat mutu sesuai
dengan perkiraan waktu yang diperlukan untuk
perbaikan dan ditetapkan oleh PPK.

77.4 Umur Konstruksi dan a. Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki Umur


Pertanggungan Konstruksi selama 5 (lima) tahun sejak Tanggal
terhadap Kegagalan Penyerahan Akhir Pekerjaan.
Bangunan
b. Pertanggungan terhadap Kegagalan
Bangunan ditetapkan selama 5 (lima) tahun
sejak Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.

Penyelesaian Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak


Perselisihan /Sengketa tercapai, maka para pihak sepakat
menyelesaikan perselisihan/sengketa melalui :

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
210

Pengadilan Republik Indonesia atau merujuk


kepada peraturan perundang – undangan yang
berlaku

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah sepakatuntuk menandatangani Syarat–Syarat


Khusus Kontrak (SSKK) dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Dikeluarkan di :

Pada Tanggal :

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Penyedia

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN KONTRAKTOR PELAKSANA

( PPK )

---------------------------- -----------------------------

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
PEKERJAAN KONSTRUKSI KEGIATAN PENINGKATAN JALAN 211

CONTOH SURAT PERJANJIAN


Pekerjaan Konstruksi Kegiatan Peningkatan Jalan
Pekerjaan : ..............................................

Nomor : ..............................................
Tanggal : ..............................................

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan
ditandatangani di . .................................................... pada hari ...................... tanggal
...................... bulan ...................... tahun ......................, berdasarkan Berita Acara Hasil
Pelelangan No. ...................... tanggal ...................... dan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ) No ...................... Tanggal ......................, antara:

Nama : ......................
NIP : ......................
Jabatan : ......................
Berkedudukan di : ......................
yang bertindak untuk dan atas nama Dinas ......................................................................
selanjutnya disebut “PPK”, dan:

Nama : ......................
Jabatan : ......................
Berkedudukan di : ......................
Akta Notaris
Nomor : ......................
Tanggal : ......................
Notaris : ......................

yang bertindak untuk dan atas nama ...................... selanjutnya disebut “Penyedia”

Dan dengan memperhatikan :


1. Undang-Undang No. 02 tahun 2017 Tentang jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan);
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2010;
4. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
5. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 tahun 2018
tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
07/prt/m/2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui
Penyedia

PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:

(a) telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen Pemilihan;
(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui suatu Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan ..............
sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang merupakan satu
kesatuan dalam Kontrak ini selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil, dan
sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini,
dan mengikat pihak yang diwakili;

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
212

(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.

Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat untuk membuat perjanjian
pelaksanaan paket pekerjaan .................... [ditulis nama paket pekerjaan] dengan syarat-
syarat atau ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;

Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup utama pekerjaan terdiri atas dari:


1. Divisi 1 Umum
2. Divisi 2 Drainase
3. Divisi 3 Pekerjaan Tanah
4. Divisi 4 Pelebaran dan Perkerasan bahu jalan
5. Divisi 5 Perkerasan berbutir
6. Divisi 6 Perkerasan Aspal
7. Divisi 7 Struktur
8. Divisi 8 Pengembalian kondisi dan Perkerjaan Minor
[ruang lingkup utama pekerjaan diisi dengan output dari pekerjaan tersebut]

Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
1. Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan total
harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga
adalah sebesar Rp...................... (........ditulis dalam huruf........rupiah).
2. Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank: … rekening nomor: ............. atas nama
penyedia : ...............;
[Catatan: untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian pendanaan untuk masing-
masing Tahun Anggarannya]

Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan
dari Kontrak ini:
a. Perubahan Kontrak Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.

(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen
yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi
berdasarkan urutan hierarki sebagaimana dimaksud pada ayat (1);

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
213

Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi
khususnya:
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang telah
ditetapkan kepada Penyedia;

b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk:


1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri/TKDN secara periodik
kepada PPK;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara
yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang
dirinci dalam Kontrak;
7) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam Kontrak;
9) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi lingkungan tempat
kerja, serta membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun milik
10) Penyedia bertanggung jawab sepenuhnya atas:
a. pelaksanaan Kontrak;
b. kualitas barang/jasa;
c. ketepatan perhitungan jumlah atau volume;
d. ketepatan waktu penyerahan; dan
e. ketepatan tempat penyerahannya akibat kegiatan Penyedia.

[Catatan: Hak dan Kewajiban kontraktor disesuaikan dengan lingkup pekerjaan yang harus
dilaksanakan sesuai kontrak]

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
214

Pasal 6
MASA KONTRAK

(1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir;
(2) Masa pelaksanaan kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan
dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan selama
......... (.......dalam huruf......) hari kalender;
(3) Masa pemeliharaan ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal
penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan
selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender.

Dengan demikian PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada
tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-
masing dibubuhi dengan materai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi
para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi materai.

Untuk dan atas nama ...................... Untuk dan atas nama ......................
Penyedia PPK

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Penyedia maka rekatkan materai untuk satuan kerja PPK maka rekatkan
Rp6.000,- )] materai Rp6.000,- )]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
215

KOP INSTANSI

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)


Nomor: ……………………..
Paket Pekerjaan
..............................................
Yang bertanda tangan di bawah ini:

...................... selaku PPK Dinas ......................................................... yang berkedudukan di Jl.


............................................................... (selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat
Komitmen).

berdasarkan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) nomor .............................................. tanggal


.............................................., bersama ini memerintahkan kepada:

...................... yang berkedudukan di ...................... yang dalam hal ini diwakili oleh:
......................, ...................... (selanjutnya disebut sebagai Penyedia),

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan


sebagai berikut:
1. Pekerjaan: .............................................. dengan target panjang ...................... yang
berlokasi di …………………, termasuk pekerjaan persiapan, administrasi pelaporan,
dokumentasi, pajak-pajak, pengujian (laboratorium dan lapangan), dan pekerjaan lain
sebagaimana yang dijelaskan dalam dokumen pengadaan
2. Tanggal mulai kerja: ..............................................
3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;
4. Waktu penyelesaian: selama ...................... (......................) hari kalender dan pekerjaan
harus sudah selesai pada tanggal …………………….
5. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan
Penyedia akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari Nilai
Kontrak sebelum PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Umum Kontrak.
............., ...................................

Untuk dan atas nama


Menerima dan menyetujui ..........................................................
...................... PPK

...................... ......................
...................... NIP. ......................

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
216

KOP INSTANSI

BERITA ACARA SERAH TERIMA LAPANGAN


Nomor : ………………
Tanggal : ..............................................

Kegiatan Peningkatan Jalan


Pekerjaan : ..............................................
Lokasi : …………….

Pada hari ini ...................... tanggal …………….. bulan ……………. tahun ......................,
bertempat di Dinas ................................................................., yang bertandatangan dibawah ini
:
1. Nama : …………….
Jabatan : ………………
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU.
Alamat :

2. Nama : ......................
Jabatan : ...................... ......................
Alamat : ......................
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Berdasarkan Surat Perjanjian Kerja (kontrak) Nomor : .............................................. tanggal :
.............................................. dengan ini PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA telah bersepakat
mengadakan serah terima lapangan untuk Kegiatan Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan, Pekerjaan
.............................................. (panjang ......................) dengan lokasi di Kecamatan …………...
PIHAK KESATU menyatakan telah menyerahkan Lapangan untuk pelaksanaan Pekerjaan
tersebut diatas, dan PIHAK KEDUA menyatakan dapat dan telah menerima penyerahan
lapangan tersebut dari PIHAK KESATU.
Setelah serah terima lapangan ini, maka pengelolaan lapangan untuk pekerjaan tersebut dan
jaminan kelancaran lalu-lintas selama pelaksanaan pekerjaan sepenuhnya menjadi tanggung-
jawab PIHAK KEDUA.
Demikian Berita Acara Serah ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU


Selaku Pejabat Pembuat Komitmen
......................

...................... ......................
...................... NIP. ......................

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
217

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)


A. Ketentuan Umum

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini


harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai
berikut:
1.1 Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang
berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau
pembuatan wujud fisik lainnya.
1.2 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah
pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau
Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna
APBN/APBD.
1.3 Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA
adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan
APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk
menggunakan APBD.
1.4 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK
adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi.
1.5 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah
panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas
memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.
1.6 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern
pada Institusi lain yang selanjutnya disebut APIP adalah aparat
yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
1.7 Penyedia adalah badan usaha atau orang perseorangan yang
menyediakan Pekerjaan Konstruksi.
1.8 Subpenyedia adalah penyedia yang mengadakan perjanjian
kerja dengan penyedia penanggung jawab kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).
1.9 Kemitraan/ Kerja Sama Operasi (KSO) adalah kerja sama
usaha antar penyedia baik penyedia nasional maupun
penyedia asing, yang masing-masing pihak mempunyai hak,
kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan
perjanjian tertulis.
1.10 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah
jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi yang
diserahkan oleh penyedia kepada PPK untuk menjamin
terpenuhinya kewajiban penyedia.
1.11 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut
Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan penyedia
yang mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
218

Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain yang


merupakan bagian dari kontrak.
1.12 Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam
Kontrak.
1.13 Hari adalah hari kalender.
1.14 Direksi lapangan adalah tim pendukung yang
dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu) orang
atau lebih, yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus
kontrak untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.
1.15 Direksi teknis adalah tim pendukung yang
ditunjuk/ditetapkan oleh PPK untuk mengawasi pelaksanaan
pekerjaan.
1.16 Daftar kuantitas dan harga (rincian harga penawaran) adalah
daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan jumlah biaya
keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran.
1.17 Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perhitungan
perkiraan biaya pekerjaan yang ditetapkan oleh PPK,
dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh Pokja ULP
untuk menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya.
1.18 Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung
menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi
sesuai peruntukannya yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan;
1.19 Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga satu jenis
pekerjaan tertentu per satu satuan tertentu;
1.20 Metode pelaksanaan pekerjaan adalah cara kerja yang layak,
realistis dan dapat dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan dengan tahap pelaksanaan yang
sistematis berdasarkan sumber daya yang dimiliki penawar;
1.21 Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan
kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara
logis, realistis dan dapat dilaksanakan.
1.22 Personil inti adalah orang yang akan ditempatkan secara
penuh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan
yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan.
1.23 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian
pekerjaan bukan pekerjaan utama yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan, yang pelaksanaannya diserahkan
kepada penyedia lain dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
1.24 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini
terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai
dengan masa pemeliharaan berakhir.
1.25 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia yang
dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang
diterbitkan oleh PPK.
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
219

1.26 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan


pertama pekerjaan selesai, dinyatakan dalam Berita Acara
penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.
1.27 Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang
ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak
tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal
penyerahan akhir pekerjaan.

1.28 Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan yang


tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana
disepakati dalam kontrak baik sebagian maupun keseluruhan
sebagai akibat kesalahan pengguna atau penyedia.
1.29 Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah
diserahterimakan oleh penyedia kepada PPK dan terlebih
dahulu diperiksa serta diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima
Hasil Pekerjaan, menjadi tidak berfungsi, baik secara
keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi teknis,
manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau
keselamatan umum.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi


ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan
dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan
hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan 3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia.


Hukum
3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di
Indonesia.

4. Larangan 4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para


Korupsi, Kolusi pihak dilarang untuk:
dan Nepotisme a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi
(KKN), atau menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau
Persekongkolan melakukan tindakan lainnya untuk mempengaruhi
serta Penipuan siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan
dengan pengadaan ini;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk
mengatur hasil pelelangan, sehingga
mengurangi/menghambat/ memperkecil/meniadakan
persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;
dan/atau
c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar
dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan
untuk penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini .

4.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan (termasuk


semua anggota Kemitraan/KSO apabila berbentuk
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
220

Kemitraan/KSO) dan Sub penyedianya (jika ada) tidak akan


melakukan tindakan yang dilarang di atas.

4.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan


larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi
administratif sebagai berikut:
a. pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK;
c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia; dan
d. dimasukkan dalam daftar hitam.

4.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK


kepada PA/KPA.

4.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Asal Material/ 5.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang


Bahan terdiri dari rincian komponen dalam negeri dan komponen
impor.

5.2 Asal material/bahan merupakan tempat material/bahan


diperoleh, antara lain tempat material/bahan ditambang,
tumbuh, atau diproduksi.

5.3 Material/bahan harus diutamakan yang manufaktur,


pabrikasi, perakitan, dan penyelesaian akhir pekerjaannya
dilakukan di Indonesia (produksi dalam negeri).

5.4 Jika dalam material/bahan digunakan komponen berupa


barang, jasa, atau gabungan keduanya yang tidak berasal dari
dalam negeri (impor) maka penggunaan komponen impor
harus sesuai dengan besaran TKDN dalam formulir
rekapitulasi perhitungan TKDN (apabila diberikan preferensi
harga) yang merupakan bagian dari penawaran penyedia.

6. Korespondensi 6.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail dan/atau


faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang tercantum
dalam SSKK.

6.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan


berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam
Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para Pihak
dalam SSKK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat, e-
mail, dan/atau faksimili yang ditujukan ke alamat yang
tercantum dalam SSKK.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
221

7. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk
Pihak dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan
untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Penyedia hanya
dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK.
Khusus untuk penyedia perseorangan, Penyedia tidak boleh
diwakilkan.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang


akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini
berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang bersangkutan


berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan
pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan perpajakan atas
pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap
telah termasuk dalam Nilai Kontrak.

10. Pengalihan 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal
dan/atau pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan
Subkontrak (merger), konsolidasi, pemisahan, maupun akibat lainnya.

10.2 Penyedia dapat bekerjasama dengan penyedia lain dengan


mensubkontrakkan sebagian pekerjaan.

10.3 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan sebagian pekerjaan


dan dilarang mensubkontrakkan seluruh pekerjaan.

10.4 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan apabila


pekerjaan tersebut sejak awal di dalam Dokumen Pengadaan
dan dalam Kontrak diizinkan untuk disubkontrakkan.

10.5 Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya diperbolehkan


kepada Penyedia spesialis.

10.6 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan setelah


persetujuan tertulis dari PPK. Penyedia tetap bertanggung
jawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan.

10.7 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan dan


Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam SSKK.

11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran
ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian
tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-menerus selama Masa
Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap pelanggaran
ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat
dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak
yang melakukan pengabaian.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
222

12. Penyedia Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh terhadap
Mandiri personil dan subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan yang
dilakukan oleh mereka.

13. Kemitraan/KSO Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang
disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama
Kemitraan/KSO dalam pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap PPK
berdasarkan Kontrak.

14. Penemuan- Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak yang
penemuan berwenang semua penemuan benda/barang yang mempunyai nilai
sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang menurut
peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara .

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, PERUBAHAN KONTRAK DAN PEMUTUSAN KONTRAK

15. Jadwal 15.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan
Pelaksanaan Surat Perjanjian oleh Para Pihak atau pada tanggal yang
Pekerjaan ditetapkan dalam SSKK.

15.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang


ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung sejak
tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.

15.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang


ditentukan dalam SSKK.

15.4 Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan


pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar
pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian
tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan penjadwalan
kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan Perubahan
Kontrak.

B.1 Pelaksanaan Pekerjaan

16. Penyerahan 16.1 PPK berkewajiban untuk menyerahkan keseluruhan lokasi


Lokasi Kerja kerja kepada penyedia sebelum SPMK diterbitkan. Penyerahan
dilakukan setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan
lapangan bersama. Hasil pemeriksaan dan penyerahan
dituangkan dalam berita acara penyerahan lokasi kerja.

16.2 Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama ditemukan hal-hal


yang dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka
perubahan tersebut harus dituangkan dalam Perubahan
Kontrak.

16.3 Jika penyerahan hanya dilakukan pada bagian tertentu dari


lokasi kerja maka PPK dapat dianggap telah menunda

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
223

pelaksanaan pekerjaan tertentu yang terkait dengan bagian


lokasi kerja tersebut, dan kondisi ini ditetapkan sebagai
Peristiwa Kompensasi.

17. Surat Perintah 17.1 PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas)
Mulai Kerja hari sejak tanggal penanda-tanganan kontrak.
(SPMK)
17.2 Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya
pelaksanaan kontrak oleh penyedia.

18. Program Mutu 18.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program mutu
pada rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh
PPK.

18.2 Program mutu disusun paling sedikit berisi:


a. informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
b. organisasi kerja penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan
f. pelaksana kerja.

18.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi lokasi


pekerjaan.

18.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan program mutu


jika terjadi Perubahan Kontrak dan Peristiwa Kompensasi.

18.5 Pemutakhiran program mutu harus menunjukkan


perkembangan kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya
terhadap penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk perubahan
terhadap urutan pekerjaan. Pemutakhiran program mutu
harus mendapatkan persetujuan PPK.

18.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak mengubah


kewajiban kontraktual penyedia.

19. Rapat Persiapan 19.1 PPK bersama dengan penyedia, unsur perencanaan, dan unsur
Pelaksanaan pengawasan, harus sudah menyelenggarakan rapat persiapan
Kontrak pelaksanaan kontrak.

19.2 Dalam rapat persiapan, PPK dapat mengikutsertakan Tim


Teknis dan/atau Tim Pendukung.

19.3 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat


persiapan pelaksanaan kontrak meliputi:
a. Program mutu disusun oleh Penyedia, yang paling sedikit
berisi :
1) Informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
224

2) organisasi kerja Penyedia;


3) jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
5) prosedur instruksi kerja;
6) jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi
peralatan dan personil; dan
7) penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan
lokasi pekerjaan.
b. program mutu dapat direvisi sesuai kondisi lokasi
pekerjaan.

19.4 Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam


Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak yang
ditandatangani oleh seluruh peserta rapat.

20. Mobilisasi 20.1 Penyedia melakukan mobilisasi paling lambat harus sudah
Peralatan, mulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
Fasilitas dan diterbitkan SPMK.
Personil
20.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu:
a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung
laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan personil-personil.

20.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara


bertahap sesuai dengan kebutuhan.

21. Pengawasan 21.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, PPK jika


Pelaksanaan dipandang perlu dapat mengangkat Pengawas Pekerjaan yang
Pekerjaan berasal dari personil PPK atau manajemen
konstruksi/konsultan pengawas. Pengawas Pekerjaan
berkewajiban untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

21.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan


selalu bertindak untuk kepentingan PPK. Jika tercantum dalam
SSKK, Pengawas Pekerjaan dapat bertindak sebagai Wakil Sah
PPK.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
225

22. Persetujuan 22.1 Semua gambar yang digunakan untuk mendapatkan Hasil
Pengawas Pekerjaan baik yang permanen maupun sementara harus
Pekerjaan mendapatkan persetujuan Pengawas Pekerjaan.

22.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih


dahulu adanya Hasil Pekerjaan Sementara maka penyedia
berkewajiban untuk menyerahkan spesifikasi dan gambar
usulan Hasil Pekerjaan Sementara tersebut untuk disetujui oleh
Pengawas Pekerjaan. Terlepas dari ada tidaknya persetujuan
Pengawas Pekerjaan, penyedia bertanggung jawab secara
penuh atas rancangan Hasil Pekerjaan Sementara.

23. Perintah Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah


Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas
Pekerjaan dalam Kontrak ini.

24. Akses ke Lokasi Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil Sah PPK
Kerja dan/atau Pengawas Pekerjaan ke lokasi kerja dan lokasi lainnya
dimana pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.

25. Pemeriksaan 25.1 Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK
Bersama bersama-sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan
lokasi pekerjaan dengan melakukan pengukuran dan
pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap
rencana mata pembayaran.

25.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA dapat membentuk


Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

25.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara.


Apabila dalam pemeriksaan bersama mengakibatkan
perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam
Perubahan Kontrak.

25.4 Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Personil dan/atau


Peralatan ternyata belum memenuhi persyaratan Kontrak
maka penyedia tetap dapat melanjutkan pekerjaan dengan
syarat Personil dan/atau Peralatan yang belum memenuhi
syarat harus segera diganti dalam jangka waktu yang
disepakati bersama.

26. Waktu 26.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban
Penyelesaian untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai
Pekerjaan Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program
mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya
pada Tanggal Penyelesaian yang ditetapkan dalam SPMK.

26.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan


akibat Keadaan Kahar atau bukan Peristiwa Kompensasi atau
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
226

karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia


dikenakan denda.

26.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh


Peristiwa Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban
pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan
jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk
diperpanjang.

26.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam angka 26 ini


adalah tanggal penyelesaian semua pekerjaan.

27. Perpanjangan 27.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian


Waktu pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka
penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Tanggal
Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Tanggal
Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis. Perpanjangan Tanggal
Penyelesaian harus dilakukan melalui Perubahan Kontrak jika
perpanjangan tersebut mengubah Masa Kontrak.

27.2 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan harus


telah menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan untuk
berapa lama, dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari setelah
penyedia meminta perpanjangan. Jika penyedia lalai untuk
memberikan peringatan dini atas keterlambatan atau tidak
dapat bekerja sama untuk mencegah keterlambatan maka
keterlambatan seperti ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
memperpanjang Tanggal Penyelesaian.

28. Penundaan oleh Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis penyedia
Pengawas untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap perintah penundaan
Pekerjaan ini harus segera ditembuskan kepada PPK.

29. Rapat 29.1 Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat menyelenggarakan


Pemantauan rapat pemantauan, dan meminta satu sama lain untuk
menghadiri rapat tersebut. Rapat pemantauan diselenggarakan
untuk membahas perkembangan pekerjaan dan perencanaan
atas sisa pekerjaan serta untuk menindaklanjuti peringatan
dini.

29.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas


Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan dokumennya
diserahkan kepada PPK dan pihak-pihak yang menghadiri
rapat.

29.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan,


Pengawas Pekerjaan dapat memutuskan baik dalam rapat atau

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
227

setelah rapat melalui pernyataan tertulis kepada semua pihak


yang menghadiri rapat.

30. Peringatan Dini 30.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini


mungkin Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau kondisi
tertentu yang dapat mempengaruhi mutu pekerjaan,
menaikkan Nilai Kontrak atau menunda penyelesaian
pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menyampaikan secara tertulis perkiraan
dampak peristiwa atau kondisi tersebut di atas terhadap Nilai
Kontrak dan Tanggal Penyelesaian. Pernyataan perkiraan ini
harus sesegera mungkin disampaikan oleh penyedia.

30.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan Pengawas


Pekerjaan untuk mencegah atau mengurangi dampak
peristiwa atau kondisi tersebut.

B.2 Penyelesaian Kontrak

31. Serah Terima 31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia
Pekerjaan mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk
penyerahan pekerjaan.

31.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK meminta kepada


PA/KPA untuk menugaskan Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan. Apabila memerlukan keahlian teknis khusus dapat
dibantu oleh Tim/Tenaga Ahli untuk membantu tugas
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

31.3 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan penilaian


terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia.
Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil
pekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya,
atas perintah PPK.

31.4 PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah seluruh


hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kontrak
dan diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

31.5 Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan oleh penyedia sesuai


dengan ketentuan dalam kontrak bukan akibat Keadaan Kahar
atau karena kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia
dikenakan denda keterlambatan.

31.6 Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima


perseratus) dari nilai kontrak, sedangkan yang 5% (lima
perseratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan,
atau pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus perseratus)
dari nilai kontrak dan penyedia harus menyerahkan Jaminan
Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
228

31.7 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa


pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat
penyerahan pertama pekerjaan.

31.8 Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan


permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir
pekerjaan.

31.9 PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia


melaksanakan semua kewajibannya selama masa
pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan pembayaran
sisa nilai kontrak yang belum dibayar atau mengembalikan
Jaminan Pemeliharaan.

31.10 Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan


sebagaimana mestinya, maka PPK berhak menggunakan uang
retensi untuk membiayai perbaikan/pemeliharaan atau
mencairkan Jaminan Pemeliharaan.

31.11 Jika Hasil Pekerjaan berupa bangunan maka umur konstruksi


bangunan ditetapkan dalam SSKK.

32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka
waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan
selesai/pengakhiran pekerjaan.

33. Pedoman 33.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK


Pengoperasian tentang pedoman pengoperasian dan perawatan sesuai dengan
dan Perawatan SSKK.

33.2 Apabila penyedia tidak memberikan pedoman


pengoperasian dan perawatan, PPK berhak menahan uang
retensi atau Jaminan Pemeliharaan.

B.3 Perubahan Kontrak


34. Perubahan 34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui Perubahan Kontrak.
Kontrak
34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh
para pihak, meliputi:
1) perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang
dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga
mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;
2) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya
perubahan pekerjaan; dan/atau
3) perubahan nilai kontrak akibat adanya perubahan
pekerjaan perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan,
dan/atau penyesuaian harga.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
229

34.3 Perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pada angka 34.2


tidak dapat dilakukan untuk kontrak lump sum dan kontrak
gabungan lump sum dan harga satuan pada bagian lump sum.

34.4 Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat


membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas
usul PPK.

35. Perubahan 35.1 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan
Lingkup atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada
Pekerjaan bagian harga satuan, apabila terdapat perbedaan yang
signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan/lapangan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan
dalam Kontrak, maka:
a. PPK bersama penyedia dapat melakukan perubahan
kontrak yang meliputi antara lain :
1) menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang
tercantum dalam kontrak;
2) mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
3) mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan
sesuai dengan kebutuhan lokasi pekerjaan; dan/atau
4) melaksanakan pekerjaan tambah yang belum
tercantum dalam kontrak yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan.
b. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya
anggaran dan paling tinggi 10% (sepuluh perseratus) dari
nilai kontrak awal.
c. Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat harga
satuan timpang maka harga satuan timpang tersebut
berlaku untuk kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam
dokumen pengadaan. Untuk kuantitas pekerjaan
tambahan digunakan harga satuan berdasarkan hasil
negosiasi.
d. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara
tertulis kepada penyedia kemudian dilanjutkan dengan
negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada
ketentuan yang tercantum dalam kontrak awal.
e. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara
sebagai dasar penyusunan Perubahan Kontrak.

35.2 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak lump sum dan


kontrak gabungan lump sum dan harga satuan pada bagian
lump sum, tidak dapat dilakukan perubahan kontrak.

36. Perubahan 36.1 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan
Jadwal atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada
Pelaksanaan bagian harga satuan, perubahan jadwal dalam hal terjadi
Pekerjaan perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK
atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai
berikut:
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
230

a. pekerjaan tambah;
b. perubahan desain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. masalah yang timbul di luar kendali penyedia; dan/atau
e. keadaan kahar.

36.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang paling


kurang sama dengan waktu terhentinya kontrak akibat
keadaan kahar.

36.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas


kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis
yang diajukan oleh penyedia.

36.4 PPK dapat menugaskan Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan


Kontrak untuk meneliti kelayakan usulan perpanjangan waktu
pelaksanaan.

36.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan


dalam Perubahan Kontrak.

B.4 Keadaan Kahar

37. Keadaan Kahar 37.1 Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

37.2 Yang termasuk Keadaan Kahar antara lain:


a. bencana alam;
b. bencana non alam;
c. bencana sosial;
d. pemogokan;
e. kebakaran;
f. gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui
keputusan bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis
terkait.

37.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia


memberitahukan kepada PPK paling lambat 14 (empat belas)
hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan
pernyataan Keadaan Kahar dari pejabat yang berwenang,
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

37.4 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan


disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
231

37.5 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk


pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar
harus diperpanjang paling kurang sama dengan jangka waktu
terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

37.6 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat Keadaan Kahar


yang dilaporkan paling lambat 14 (empat belas) hari sejak
terjadinya Keadaan Kahar, tidak dikenakan sanksi.

37.7 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan


dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar berakhir dengan
ketentuan, Penyedia berhak untuk menerima pembayaran
sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan
yang telah dicapai. Jika selama masa Keadaan Kahar PPK
memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia untuk
meneruskan pekerjaan sedapat mungkin maka Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan
dalam Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar
sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam
situasi demikian. Penggantian biaya ini harus diatur dalam
suatu Perubahan Kontrak.

B.5 Penghentian dan Pemutusan Kontrak

38. Penghentian 38.1 Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah
Kontrak selesai atau terjadi Keadaan Kahar.

38.2 Penghentian Kontrak karena keadaan kahar dilakukan secara


tertulis oleh PPK dengan disertai alasan penghentian
pekerjaan.

38.3 Penghentian kontrak karena keadaan kahar dapat bersifat:


a. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau
b. permanen apabila akibat keadaan kahar tidak
memungkinkan dilanjutkan/ diselesaikannya pekerjaan.

38.4 Penghentian pekerjaan akibat keadaan kahar tetap


mempertimbangkan efektivitas tahun anggaran.

38.5 Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan


prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah
dicapai dan diterima PPK.

39. Pemutusan 39.1 Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak PPK atau pihak
Kontrak Penyedia.

39.2 PPK dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila Penyedia


tidak memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan dalam kontrak.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
232

39.3 Penyedia dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila PPK


tidak memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan dalam kontrak.

39.4 Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat


belas) hari setelah PPK/penyedia menyampaikan
pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara tertulis
kepada penyedia/PPK.

40. Pemutusan 40.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
Kontrak oleh PPK Undang Hukum Perdata, PPK dapat memutuskan Kontrak
melalui pemberitahuan tertulis kepada Penyedia setelah
terjadinya hal-hal sebagai berikut:
a. Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sampai
dengan batas akhir pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan
barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya
kontrak;
b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan
kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender
sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk
menyelesaikan pekerjaan;
c. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan;
d. Penyedia lalai/cedera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan;
e. Penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak
memulai pelaksanaan pekerjaan;
f. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh
delapan) hari dan penghentian ini tidak tercantum dalam
program mutu serta tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan;
g. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
h. Penyedia selama Masa Kontrak gagal memperbaiki Cacat
Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh PPK;
i. Penyedia tidak mempertahankan keberlakuan Jaminan
Pelaksanaan;
j. Pengawas Pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk
menunda pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan, dan
perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh
delapan) hari;
k. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau
pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh
instansi yang berwenang; dan/atau
l. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN
dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan
pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
233

40.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan


Penyedia:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan (untuk nilai paket di atas
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah));
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau Jaminan
Uang Muka dicairkan (apabila ada);
c. Penyedia membayar denda keterlambatan (apabila
sebelumnya penyedia diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan pekerjaan);
d. penyedia membayar denda sebesar kerugian yang diderita
PPK sebagaimana yang tercantum dalam SSKK; dan
e. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam; dan

40.3 PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian


prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh PPK sampai dengan
tanggal berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi dengan
denda keterlambatan yang harus dibayar Penyedia (apabila
ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil pelaksanaan
pekerjaan kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.

41. Pemutusan 41.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
Kontrak oleh Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat memutuskan Kontrak
Penyedia melalui pemberitahuan tertulis kepada PPK apabila PPK tidak
memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan dalam
kontrak.

41.2 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak, PPK membayar kepada


Penyedia sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan yang
telah diterima oleh PPK sampai dengan tanggal berlakunya
pemutusan Kontrak dikurangi dengan denda keterlambatan
yang harus dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia
menyerahkan semua hasil pelaksanaan kepada PPK dan
selanjutnya menjadi hak milik PPK.

42. Keterlambatan 42.1 Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai


Pelaksanaan jadwal, maka PPK harus memberikan peringatan secara tertulis
Pekerjaan dan atau dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis.
Kontrak Kritis
(Untuk Pekerjaan 42.2 kontrak dinyatakan kritis apabila:
Konstruksi a. dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari
Bangunan) Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar
10% dari rencana;
b. dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100%
dari Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih
besar 5% dari rencana;
c. rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak,
realisasi fisik pelaksanaan terlambat kurang dari 5% dari
rencana dan akan melampaui tahun anggaran berjalan.

42.3 Penanganan kontrak kritis


Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
234

a. dalam hal keterlambatan pada angka 42.1 dan


penanganan Kontrak pada pasal kritis 42.2 penanganan
Kontrak Kritis dilakukan dengan Rapat Pembuktian (show
cause meeting/SCM)
1) pada saat Kontrak dinyatakan krisis, direksi pekerjaan
menerbitkan surat peringatan kepada Penyedia dan
selanjutnya menyelenggarakan SCM.
2) dalam SCM PPK, direksi pekerjaan, direksi teknis dan
penyedia membahas dan menyepakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang
dituangkan dalam Berita Acara SCM I
3) apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka
dilaksanakan SCM II yang membahas dan menyepakati
besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh
Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba kedua)
yang dituangkan dalam Berita Acara SCM II.
4) apabila Penyedia gagal pada uji coba tahap kedua,
maka diselenggarakan SCM III yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji
coba ketiga) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM
III.
5) pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus menerbitkan
surat peringatan kepada Penyedia atas keterlambatan
realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan.
b. dalam hal setelah diberikan SCM III dan Penyedia tidak
mampu memenuhi kemajuan fisik yang sudah ditetapkan,
PPK melakukan rapat bersama atasan PPK sebelum tahun
anggaran berakhir, dengan ketentuan:
1) PPK dapat memberikan kesempatan untuk
menyelesaikan sisa pekerjaan paling lama 50 (lima
puluh) hari kalender dengan ketentuan:
a) penyedia secara teknis mampu menyelesaikan sisa
pekerjaan paling lama 50 (lima puluh) hari kalender;
dan
b) penyedia dikenakan denda keterlambatan sesuai
dengan SSKK apabila pemberian kesempatan
melampaui masa pelaksanaan pekerjaan dalam
kontrak.
2) PPK dapat langsung memutuskan Kontrak secara
sepihak dengan mengesampingkan pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata; atau
3) PPK dapat menunjuk pihak lain untuk melaksanakan
pekerjaan. Pihak lain tersebut selanjutnya dapat
menggunakan bahan/peralatan, Dokumen
Kontraktor dan dokumen desain lainnya yang dibuat
oleh atau atas nama penyedia. Seluruh biaya yang
timbul dalam pelaksanaan pekerjaan pihak lain

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
235

sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia


berdasarkan kontrak awal.

43. Pemutusan Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK terlibat
Kontrak akibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau pelanggaran
lainnya persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan
sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan.

44. Peninggalan Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil Pekerjaan Sementara


yang masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat
kelalaian atau kesalahan penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya
oleh PPK tanpa kewajiban perawatan. Pengambilan kembali semua
peninggalan tersebut oleh penyedia hanya dapat dilakukan setelah
mempertimbangkan kepentingan PPK.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA

45. Hak dan 45.1 Penyedia memiliki hak dan kewajiban:


Kewajiban a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan
Penyedia sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam kontrak;
b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana
dan prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik
kepada PPK;
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara
cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan
menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan
permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang
dirinci dalam kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan
untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
kontrak; dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk
melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi
perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya akibat kegiatan penyedia.

45.2 Penyedia dilarang baik secara langsung atau tidak langsung


melakukan kegiatan yang akan menimbulkan pertentangan
kepentingan (conflict of interest) dengan kegiatan yang
merupakan tugas penyedia.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
236

46. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan menginformasikan


Dokumen dokumen kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan
Kontrak dan kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis
Informasi dan/atau gambar-gambar, kecuali dengan ijin tertulis dari PPK.

47. Hak Atas Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim dari
Kekayaan pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas Kekayaan
Intelektual Intelektual (HAKI) oleh penyedia.

48. Penanggungan 48.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan


dan Risiko menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap
semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,
kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul
dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja
sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan akhir:
1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda
penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil;
2) cedera tubuh, sakit atau kematian Personil;
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cedera tubuh,
sakit atau kematian pihak ketiga;

48.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal


penandatanganan berita acara penyerahan awal, semua risiko
kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan
Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali kerugian
atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau
kelalaian PPK.

48.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak


membatasi kewajiban penanggungan dalam angka 48 ini.

48.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau


Bahan yang menyatu dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal
Mulai Kerja dan batas akhir Masa Pemeliharaan harus diganti
atau diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya sendiri jika
kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan
atau kelalaian penyedia.

49. Perlindungan 49.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri
Tenaga Kerja untuk mengikutsertakan Personilnya pada program Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
237

49.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan


Personilnya untuk mematuhi peraturan keselamatan kerja.
Pada waktu pelaksanaan pekerjaan, penyedia beserta
Personilnya dianggap telah membaca dan memahami
peraturan keselamatan kerja tersebut.

49.3 Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk menyediakan


kepada setiap Personilnya (termasuk Personil Subpenyedia, jika
ada) perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan
memadai.

49.4 Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk melaporkan


kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku, penyedia akan
melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan yang
timbul sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam
waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian.

50. Pemeliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang


Lingkungan memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar
tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak
ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak
ini.

51. Asuransi 51.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai
dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk:
a. semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi
terjadinya kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja
untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko terhadap
kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang
tidak dapat diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya;
dan
c. perlindungan terhadap kegagalan bangunan.

51.2 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran


dan termasuk dalam nilai kontrak.

52. Tindakan 52.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu


Penyedia yang persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-
Mensyaratkan tindakan berikut:
Persetujuan PPK a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan;
atau Pengawas b. menunjuk Personil yang namanya tidak tercantum dalam
Pekerjaan Lampiran A SSKK;
c. mengubah atau memutakhirkan program mutu;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

52.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu


persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum melakukan
tindakan-tindakan berikut:

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
238

a. menggunakan spesifikasi dan gambar dalam angka 22.2


SSUK;
b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi;
c. mengubah Personil Inti dan/atau Peralatan;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

53. Laporan Hasil 53.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan kontrak
Pekerjaan untuk menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah
dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil
pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan
hasil pekerjaan.

53.2 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan


pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di
lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan
laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi
pekerjaan harian.

53.3 Laporan harian berisi:


a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam
lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan;
dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.

53.4 Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan


diperiksa oleh konsultan dan disetujui oleh wakil PPK.

53.5 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan


berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu
minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

53.6 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan


dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu
bulan, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

53.7 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK membuat


foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi
pekerjaan.

54. Kepemilikan Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan dokumen-
Dokumen dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh penyedia
berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak milik PPK.
Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau akhir Masa
Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen dan
piranti lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK. Penyedia
dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
239

lunak tersebut. Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan


dokumen dan piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur
dalam SSKK.

55. Kerjasama 55.1 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut harus diatur
Antara Penyedia dalam Kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
dan Sub Penyedia
55.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan tersebut.

55.3 Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus mengacu


kepada Kontrak serta menganut prinsip kesetaraan.

56. Usaha Mikro, 56.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Usaha Kecil dan koperasi kecil, antar lain dengan
Koperasi Kecil mensubkontrakkan sebagian pekerjaannya.

56.2 Dalam melaksanakan kewajiban di atas penyedia


terpilih tetap bertanggungjawab penuh atas keseluruhan
pekerjaan tersebut.

56.3 Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian


pekerjaan yang bukan pekerjaan utama.
56.4 Membuat laporan periodik mengenai pelaksanaan
ketetapan di atas.

56.5 Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka


penyedia dikenakan sanksi yang diatur dalam SSKK.

57. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan menggunakan lokasi
kerja bersama dengan penyedia yang lain (jika ada) dan pihak lainnya
yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu, PPK dapat
memberikan jadwal kerja penyedia yang lain di lokasi kerja.

58. Keselamatan dan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan kerja
Kesehatan Kerja semua pihak di lokasi kerja.

59. Pembayaran Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa


Denda Denda sebagai akibat wanprestasi atau cedera janji terhadap
kewajiban-kewajiban penyedia dalam Kontrak ini. PPK mengenakan
Denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan
penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab
kontraktual penyedia.

60. Jaminan 65.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK sebelum dilakukan
penandatanganan kontrak dengan besar:
a. 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak; atau
b. 5% (lima perseratus) dari nilai total Harga Perkiraan Sendiri
(HPS) bagi penawaran yang lebih kecil dari 80% (delapan
puluh perseratus) HPS.
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
240

65.2 Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan paling kurang sejak


tanggal penanda-tanganan kontrak sampai dengan serah
terima pertama pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).

65.3 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan


dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus) dan diganti
dengan Jaminan Pemeliharaan atau menahan uang retensi
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.

65.4 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka


pengambilan uang muka dengan nilai 100% (seratus
perseratus) dari besarnya uang muka.

65.5 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional


sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan.

65.6 Masa berlaku Jaminan Uang Muka paling kurang sejak tanggal
persetujuan pemberian uang muka sampai dengan tanggal
penyerahan pertama pekerjaan (PHO).

65.7 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah pekerjaan


dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus).

65.8 Pengembalian Jaminan Pemeliharaan dilakukan paling lambat


14 (empat belas) hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai
dan pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan ketentuan
kontrak.

65.9 Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling kurang sejak


tanggal serah terima pertama pekerjaan (PHO) sampai dengan
tanggal penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand Over/FHO).

D. HAK DAN KEWAJIBAN PPK

61. Hak dan PPK memiliki hak dan kewajiban :


Kewajiban PPK a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia;
c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam
kontrak yang telah ditetapkan kepada penyedia;
d. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh pihak penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
e. mengenakan denda keterlambatan (apabila ada);
f. membayar uang muka (apabila diberikan);
g. memberikan instruksi sesuai jadwal;
h. membayar ganti rugi karena kesalahan yang dilakukan PPK; dan
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
241

i. mengusulkan penetapan sanksi Daftar Hitam kepada PA/KPA


(apabila ada).

62. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau
kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini.

63. Peristiwa 63.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia


Kompensasi dalam hal sebagai berikut:
a. PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi
dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam
kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk
melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan
pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang
tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;
h. ketentuan lain dalam SSKK.

63.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran


tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan
maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi atau
memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.

63.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan


data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan
oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata
akibat Peristiwa Kompensasi.

63.4 Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan dapat


diberikan jika berdasarkan data penunjang dapat dibuktikan
terjadi gangguan penyelesaian pekerjaan akibat peristiwa
kompensasi.

63.5 Dalam hal akibat adanya peristiwa kompensasi dan


penyedia telah diberikan perpanjangan waktu pelaksanaan
maka penyedia tidak berhak meminta ganti rugi.

63.6 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian


pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka
penyedia berhak untuk meminta perpanjangan waktu
Penyelesaian berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada PPK.
Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
242

Perubahan Kontrak jika perpanjangan tersebut mengubah


Masa Kontrak.

63.7 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau


perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika penyedia
gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam
mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.

E. PERSONIL DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA

64. Personil Inti 64.1 Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan harus
dan/atau sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen Penawaran.
Peralatan
64.2 Penggantian personil inti dan/atau peralatan tidak boleh
dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK.

64.3 Penggantian personil inti dilakukan oleh penyedia dengan


mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada PPK dengan
melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja personil inti
yang diusulkan beserta alasan penggantian.

64.4 PPK dapat menilai dan menyetujui penempatan/penggantian


personil inti dan/atau peralatan menurut kualifikasi yang
dibutuhkan.

64.5 Jika PPK menilai bahwa personil inti:


a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan
baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya;
maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti
dan menjamin personil inti tersebut meninggalkan lokasi kerja
dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak diminta oleh PPK.

64.6 Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan perlu


dilakukan, maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari
personil inti dan/atau peralatan yang digantikan tanpa biaya
tambahan apapun.

64.7 Personil inti berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan


pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personil inti dapat
sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan
pekerjaan di bawah sumpah.

F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
243

65. Harga Kontrak 65.1 PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan
dalam kontrak sebesar harga kontrak.

65.2 Harga kontrak telah memperhitungkan keuntungan, beban


pajak dan biaya overhead serta biaya asuransi yang meliputi
juga biaya keselamatan dan kesehatan kerja.
65.3 Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum
dalam daftar kuantitas dan harga

66. Pembayaran 66.1 Uang muka


a. uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi peralatan,
personil, pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok
bahan/material dan persiapan teknis lain;
b. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar
setelah penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai
uang muka yang diterima;
c. dalam hal PPK menyediakan uang muka maka Penyedia
harus mengajukan permohonan pengambilan uang muka
secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana
penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai Kontrak;
d. PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM) untuk permohonan tersebut pada huruf c, paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah Jaminan Uang
Muka diterima;
e. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank umum,
perusahaan penjaminan, atau Perusahaan Asuransi Umum
yang memiliki izin untuk menjual produk jaminan
(suretyship) yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan atau
lembaga yang berwenang;
f. pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-
angsur secara proporsional pada setiap pembayaran
prestasi pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat
pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus perseratus).

66.2 Prestasi pekerjaan


a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati
dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan
kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan, sistem
termin atau pembayaran secara sekaligus, sesuai
ketentuan dalam SSKK;
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah
terpasang, kecuali peralatan dan/atau bahan yang
menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan
diserahterimakan sebagaimana diatur dalam SSKK;
4) pembayaran harus dipotong angsuran uang muka,
denda (apabila ada), pajak dan uang retensi; dan
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
244

5) untuk kontrak yang mempunyai sub kontrak,


permintaan pembayaran harus dilengkapi bukti
pembayaran kepada seluruh sub penyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan.
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan
selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita Acara
penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan;
c. PPK dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah
pengajuan permintaan pembayaran dari penyedia harus
sudah mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM);
d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran,
tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran.
PPK dapat meminta penyedia untuk menyampaikan
perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan
hal-hal yang sedang menjadi perselisihan.

66.3 Denda dan ganti rugi


a. denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada
penyedia;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan
kepada PPK karena terjadinya cedera janji/wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan kepada penyedia atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan untuk setiap hari
keterlambatan adalah:
1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga bagian kontrak
yang belum selesai dikerjakan, apabila kontrak terdiri
atas bagian pekerjaan yang dapat dinilai terpisah dan
bukan merupakan kesatuan sistem, serta hasil
pekerjaan tersebut telah diterima oleh PPK;
2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga kontrak, apabila
bagian pekerjaan yang sudah dilaksanakan belum
berfungsi;
3) pilihan denda pada angka 1) atau 2) ditetapkan dalam
SSKK.
d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas
keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai
tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku
bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank
Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi;
e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan
dalam pembayaran prestasi pekerjaan;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta dituangkan dalam
Perubahan Kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi dilakukan oleh PPK,
apabila penyedia telah mengajukan tagihan disertai
perhitungan dan data-data.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
245

67. Hari Kerja 67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya disimpan
oleh penyedia. Daftar pembayaran ditandatangani oleh
masing-masing pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.
67.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja kepada tenaga
kerjanya setelah formulir upah ditandatangani.

67.3 Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja harus dilampirkan.

68. Perhitungan 68.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan


Akhir setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan berita
acara penyerahan awal telah ditandatangani oleh kedua belah
Pihak.

68.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, penyedia


berkewajiban untuk menyerahkan kepada Pengawas Pekerjaan
rincian perhitungan nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo.
PPK berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh Pengawas
Pekerjaan berkewajiban untuk menerbitkan SPP untuk
pembayaran tagihan angsuran terakhir selambat-lambatnya
14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang diterima oleh Pengawas
Pekerjaan.

69. Penangguhan 69.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran


Pembayaran prestasi pekerjaan penyedia jika penyedia gagal atau lalai
memenuhi kewajiban kontraktualnya, termasuk penyerahan
setiap Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.

69.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada penyedia tentang


penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-alasan yang
jelas mengenai penangguhan tersebut. Penyedia diberi
kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.

69.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan


proporsi kegagalan atau kelalaian penyedia.

69.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran


akibat keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengenaan denda kepada penyedia.

70. Penyesuaian Tidak ada penyesuaian harga


Harga

G. PENGAWASAN MUTU

71. Pengawasan dan PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap
Pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia. Apabila
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
246

diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk


melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.

72. Penilaian 72.1 PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan
Pekerjaan penilaian atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia.
Sementara oleh
PPK 72.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan
kemajuan fisik pekerjaan.

73. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap Hasil Pekerjaan
dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas setiap Cacat Mutu
yang ditemukan. PPK atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu, serta
menguji Hasil Pekerjaan yang dianggap oleh PPK atau Pengawas
Pekerjaan mengandung Cacat Mutu. Penyedia bertanggung jawab atas
perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.

74. Pengujian Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk
melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam
Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan
adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk menanggung
biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu
maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.

75. Perbaikan Cacat 75.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan
Mutu pemberitahuan Cacat Mutu kepada penyedia segera setelah
ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab
atas cacat mutu selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.

75.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, penyedia


berkewajiban untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan.

75.3 Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka


waktu yang ditentukan maka PPK, berdasarkan pertimbangan
Pengawas Pekerjaan, berhak untuk secara langsung atau
melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK melakukan
perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah menerima klaim
PPK secara tertulis berkewajiban untuk mengganti biaya
perbaikan tersebut. PPK dapat memperoleh penggantian biaya
dengan memotong pembayaran atas tagihan penyedia yang
jatuh tempo (jika ada) atau uang retensi atau pencairan Surat
Jaminan Pemeliharaan atau jika tidak ada maka biaya
penggantian akan diperhitungkan sebagai utang penyedia
kepada PPK yang telah jatuh tempo.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
247

75.4 PPK dapat mengenakan Denda Keterlambatan untuk setiap


keterlambatan perbaikan Cacat Mutu, dan mendaftarhitamkan
penyedia.

76. Kegagalan 76.1 Jika terjadi kegagalan konstruksi pada pelaksanaan pekerjaan
Konstruksi dan maka PPK, pengawas pekerjaan dan/atau Penyedia
Kegagalan bertanggung jawab atas kegagalan konstruksi sesuai dengan
Bangunan kesalahan masing-masing.

76.2 Jika Hasil Pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK


berupa bangunan maka PPK dan/atau penyedia terhitung sejak
tanggal penandatanganan berita acara penyerahan akhir
bertanggung jawab atas kegagalan bangunan sesuai dengan
kesalahan masing-masing selama umur konstruksi yang
tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh)
tahun.

76.3 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan


menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap
semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,
kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim kehilangan atau
kerusakan harta benda, dan cedera tubuh, sakit atau kematian
pihak ketiga yang timbul dari kegagalan bangunan.

76.4 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak


membatasi kewajiban penanggungan penyedia dalam angka
70 ini.

76.5 Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara


semua dokumen yang digunakan dan terkait dengan
pelaksanaan ini selama umur konstruksi yang tercantum
dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

77. Penyelesaian 78.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh


Perselisihan menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul
dari atau berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini.

78.2 Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak


dalam Kontrak dapat dilakukan melalui musyawarah,
arbitrase, mediasi, konsiliasi atau pengadilan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
248

78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang
disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak.

78.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur


tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.

78.3 apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan,


maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi
keadaan tersebut.

78.4 Masing-masing Pihak dalam Kontrak berkewajiban untuk


bertindak dengan itikad baik sehubungan dengan hak-hak
Pihak lain, dan mengambil semua langkah yang diperlukan
untuk memastikan terpenuhinya tujuan Kontrak ini.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
249

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:

Satuan Kerja PPK:


Nama : PPK Pengadaan Jasa Konstruksi Bidang Bina Marga
Alamat : ....................
Telepon : ....................
Website :__________
Faksimili :__________
e-mail :__________

Penyedia:
Nama :__________
Alamat :__________
Telepon :__________
Website :__________
Faksimili :__________
e-mail :__________

B. Wakil Sah Para Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:


Pihak
Untuk PPK : Koordinator Pelaksana Teknis
Untuk Penyedia : General Superintendent
Pengawas Pekerjaan : Konsultan pengawas (Site Engineer) sebagai
wakil sah PPK

C. Jenis 1. Kontrak berdasarkan cara pembayaran: Harga satuan


Kontrak 2. Kontrak berdasarkan pembebanan Tahun Anggaran: Tahun
tunggal
3. Kontrak berdasarkan sumber pendanaan: Kontrak Pengadaan
Tunggal
4. Kontrak berdasarkan jenis pekerjaan: Kontrak Pengadaan
Pekerjaan Tunggal

D. Tanggal Kontrak mulai berlaku sejak : Surat Perjanjian ditandatangani oleh


Berlaku kedua belah pihak dan diterbitkannya SPMK
Kontrak

E. Jadwal Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan selama : 120 ( seratus dua


Pelaksanaan puluh ) hari kalender
Pekerjaan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
250

F. Masa Masa Pemeliharaan berlaku selama: 1 (satu) tahun (365 hari kalender)
Pemeliharaan terhitung sejak tanggal penyerahan pertama (PHO) pekerjaan

G. Umur Konstruksi a. Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki umur konstruksi: 5 (lima)


tahun sejak tanggal penanda-tanganan Berita Acara penyerahan
akhir
b. Pertanggungan terhadap kegagalan bangunan ditetapkan selama
10 (sepuluh) tahun sejak tanggal penyerahan akhir

H. Pedoman Gambar ”As built” dan/atau pedoman pengoperasian dan perawatan


Pengoperasian harus diserahkan selambat-lambatnya: 14 (empat belas) hari kalender
dan Perawatan setelah tanggal penandatanganan Berita Acara penyerahan awal.

I. Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh PPK untuk
Tagihan pembayaran tagihan angsuran adalah 20 hari kalender terhitung sejak
tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang yang tidak
diperselisihkan diterima oleh PPK.

J. Pencairan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah


Jaminan

K. Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan PPK adalah:
Penyedia yang 1. Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum
Mensyaratkan dalam Kontrak;
Persetujuan PPK 2. Mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
atau Pengawas 3. Mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan
Pekerjaan lapangan;
4. Pelaksanaan pekerjaan tambah/kurang yang belum tercantum
dalam Kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan Pengawas


Pekerjaan adalah:
1. Pengajuan menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang
tercantum dalam Kontrak;
2. Pengajuan pengurangan atau penambahan jenis pekerjaan;
3. Pengajuan Perubahan spesifikasi pekerjaan sesuai dengan
kebutuhan lapangan;
4. Pengajuan pekerjaan tambah/kurang yang belum tercantum dalam
Kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.

L. Kepemilikan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan piranti


Dokumen lunak yang dihasilkan dari Pekerjaan Konstruksi ini dengan
pembatasan sebagai berikut:
1. Shop drawings dan As built drawings;
2. Laporan;
3. Dokumen pelaksanaan lainnya

M. Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa Akses jalan masuk ke lokasi
pekerjaan
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
251

N. Sumber Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini dibiayai dari APBD


Pembiayaan ................... tahun anggaran .................

O. Pembayaran Uang Uang muka diberikan sebesar 30% (tiga puluh per seratus) dari Nilai
Muka Kontrak untuk penyedia usaha kecil

Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan


pembayaran uang muka:

• Kontrak/SPK/Perubahan Kontrak
• Permohonan Pembayaran
• Kuitansi dilengkapi SSP dan Faktur Pajak
• BA Pembayaran
• Rincian Uang Muka
• Pernyataan Penggunaan Uang Muka
• Jaminan uang muka
• Foto copy NPWP

P. Pembayaran Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara: Termin


Prestasi
Pekerjaan Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut:

Termin 1 sebesar 30% setelah progres pekerjaan mencapai minimal


35% (material on site tidak bisa dihitung sebagai progres), dengan
perhitungan sebagai berikut :
− Pembayaran termin I : 30% dari Nilai Kontrak = 30% X Nilai
Kontrak Rp. ………… = Rp. ……………..
− Pengembalian Uang Muka pada termin I = 30% X Nilai Uang
Muka Rp. ………. = Rp. ….
− Nilai yang dibayarkan adalah Pembayaran termin I dikurangi
Pengembalian Uang Muka termin I.

Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan


pembayaran prestasi pekerjaan:

• Kontrak/SPK/Perubahan kontrak
• Permohonan Pembayaran
• Kuitansi dilengkapi SSP dan Faktur Pajak
• BA Pembayaran
• Foto dokumentasi
• Berita acara pemeriksaan pekerjaan
• Laporan prestasi pekerjaan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
252

Termin 2 sebesar 70 % setelah progres pekerjaan mencapai minimal


100% dan telah ditandatanganinya Berita acara Serah Terima Pertama
Pekerjaan (PHO), dengan perhitungan sebagai berikut :
− Pembayaran termin II : 70% dari Nilai Kontrak = 70% X Nilai
Kontrak Rp. ………… = Rp. ……………..
− Pengembalian Uang Muka pada termin II = 70% X Nilai Uang
Muka Rp. ………. = Rp. ….
− Nilai yang dibayarkan adalah Pembayaran termin II dikurangi
Pengembalian Uang Muka pada termin II.

Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan


pembayaran prestasi pekerjaan:

• Kontrak/SPK/Perubahan kontrak
• Permohonan Pembayaran
• Kuitansi dilengkapi SSP dan Faktur Pajak
• BA Pembayaran
• Foto dokumentasi
• Berita acara pemeriksaan pekerjaan
• Berita acara serah terima pekerjaan (PHO)
• Bukti setor Pembayaran Denda (jika ada)
• Laporan Prestasi pekerjaan

Q. [Penyesuaian Tidak ada penyesuaian harga


Harga]

R. Peristiwa Ketentuan selain yang diatur dalam SSUK mengenai pemberian


Kompensasi peristiwa kompensasi adalah: (tidak ada)

S. Denda dan ganti 1. Besaran denda dibayarkan oleh penyedia apabila PPK
rugi memutuskan kontrak secara sepihak adalah: setiap hari
keterlambatan adalah 1/1000 (satu perseribu) dari harga
kontrak sebelum PPN

2. Denda akibat penyedia diputus kontrak secara sepihak oleh PPK


yang dibayarkan oleh penyedia dalam jangka waktu : 30 (tiga
puluh) hari sejak tanggal pemutusan kontrak

Denda akibat penyedia diputus kontrak secara sepihak oleh PPK


dibayarkan oleh penyedia dengan cara: penyedia menyetorkan
ke kas daerah.

3. Besarnya denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan sebesar


[1/1000 (satu perseribu) dari nilai kontrak

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
253

4. Ganti rugi dibayarkan kepada penyedia dengan cara :


dianggarkan dalam anggaran perubahan tahun bersamaan atau
dalam tahun anggaran berikutnya.

5. Ganti rugi dibayarkan kepada penyedia dalam jangka waktu :


setelah anggaran ganti rugi tersedia.

T. Sanksi Pelanggaran terhadap ketentuan Pengalihan dan/atau Subkontrak


dikenakan sanksi : dilakukan pemutusan kontrak.

U. Penyelesaian Dalam hal terjadi perselisihan/sengketa diantara para pihak, para


Perselisihan pihak terlebih dahulu menyelesaikan perselisihan tersebut melalui
musyawarah untuk mufakat.
Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka para pihak
sepakat menyelesaikan perselisihan/sengketa melalui adalah Lembaga
Penyelesaian Sengketa (LPS) LKPP

V. LAINNYA Jaminan Pelaksanaan


Jaminan Pelaksanaan adalah jaminan yang diterbitkan oleh Bank
Umum (tidak termasuk bank perkreditan rakyat).

Jaminan Pelaksanaan ditujukan kepada PPK


…………………………………………

Jaminan Pemeliharaan
Masa berlaku jaminan pemeliharaan selama 365 (tiga ratus enam
puluh lima) hari kalender sejak penandatanganan kontrak.

Jaminan Pemeliharaan ditujukan kepada PPK


…………………………………………………….

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
254

Lampiran A – Syarat-Syarat Khusus Kontrak


Personil Inti, Subpenyedia dan Peralatan

I. Tugas dan Tanggung jawab Personil Inti :


1. General Superintendent/Penanggung Jawab Teknik
General Superintendent adalah unit organisasi kontraktor pelaksana yang berada di
lapangan. General Superintendent merupakan wakil mutlak dari perusahaan.
Tugas General Superintendent yaitu :
a. Mengkoordinir seluruh pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b. Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan proyek dari awal sampai selesai.
c. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak.
d. Memotivasi seluruh stafnya agar bekerja sesuai dengan ketentuan dan sesuai dengan
tugasnya masing - masing.
e. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja dalam rangka mencapai QCD (Quality,
Cost, Delivery) yang akan dipertanggung jawabkan

2. Quantity Engineer (Quantity Control) ketugasan boleh dirangkap Pelaksana


a. Melakukan opname pekerjaan,
b. Memonitor pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
c. Menyampaikan rencana pekerjaan request kepada pengguna jasa (pemilik proyek),
d. Membuat laporan kemajuan fisik proyek,
e. Membuat sertifikat bulanan dan data pendukungnya,
f. Membina, mengarahkan, dan mengkoordinasi bawahan,
g. Memastikan diimplementasikannya sistem manajemen mutu di bagian
proyek,(.Memenuhi sasaran mutu yang telah ditetapkan di bagian proyek,
h. Menyimpan arsip.

3. Quality Engineer (Quality Control) ketugasan boleh dirangkap Pelaksana


a. Memeriksa kualitas material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Memeriksa kualitas hasil pekerjaan yang telah selesai.
c. Memberikan saran kepada pelaksana agar hasil pekerjaan tersebut sesuai dengan
dokumen.

4. Ahli K3 Konstruksi/Petugas K3 Konstruksi


Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli K3 Konstruksi Muda/Petugas K3
Konstruksi adalah sebagai berikut :
a. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3
Konstruksi
b. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
c. Merencanakan dan menyusun program K3
d. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
e. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur
kerja dan instruksi kerja K3
f. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3
konstruksi
g. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika
diperlukan
h. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan
darurat

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
255

5. Pelaksana
Tugas pelaksana yaitu :
a. Bertanggung jawab kepada general superintendent
b. Bertanggung jawab atas urusan teknis yang ada di lapangan.
c. Memberikan cara-cara penyelesaian atas usul-usul perubahan desain dari lapangan
berdasarkan persetujuan pihak pemberi perintah kerja, sedemikian rupa sehingga
tidak menghambat kemajuan pelaksanaan di lapangan.
d. Melakukan pengawasan terhadap hasil kerja apakah sesuai dengan dokumen kontrak
e. Melaksanakan pekerjaan harian sesuai dokumen kontrak.
f. Mengkoordinir pekerja agar bekerja efektif dan efisien.
g. Melaksanakan pekerjaan harian lapangan
h. Bertanggung jawab atas data-data pengukuran di lapangan.
i. Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah pelaksanaan proyek
j. Memeriksa kualitas hasil pekerjaan yang telah selesai
k. Memonitor kemajuan pekerjaan yang telah selesai.
l. Memeriksa kemajuan apakah pekerjaan sesuai dengan perencanaan
m. Melaksanakan kegiatan sesuai dokumen kontrak.
n. Menetapkan rencana dan petunjuk pelaksanaan untuk keperluan pengendalian dari
pelaksanaan pekerjaan

6. Logistik
Tugas logistik yaitu :
a. Mencari dan menyurvei data jumlah material beserta harga bahan dari beberapa
supplier atau toko material bangunan sebagai data untuk memilih harga bahan dan
memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.
b. Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier atau toko bahan bangunan.
c. Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang sudah didatangkan
ke area proyek sehingga dapat tertata rapi dan terkontrol dengan baik jumlah
kedatangan dan pemakaiannya.
d. Membuat label keterangan pada barang yang disimpan untuk menghindari kesalahan
penggunaan akibat tertukar dengan barang lain.
e. Melakukan pencatatan keluar masuknya barang serta bertanggung jawab atas
pendatangan dan ketersediaan material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
pembangunan.
f. Mengelola persediaan barang dalam jumlah yang cukup pada waktu material tersebut
diperlukan sesuai persyaratan mutu spesifikasi bahan.
g. Membuat dan menyusun laporan material.
h. Membuat berita acara mengenai penerimaan atau penolakan material setelah melalui
control kualitas bahan oleh quality control.
i. Berkoordinasi dengan pelaksana lapangan dan bagian teknik proyek mengenai
jumlah dan schedule pendatangan bahan yang dibutuhkan pada masing-masing
waktu pelaksanaan pembangunan.
j. Memeriksa kualitas material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan

7. Tugas administrasi dan keuangan


Tugas administrasi dan keuangan yaitu :

a. Melakukan seleksi atau perekrutan pekerja di proyek sesuai posisi organisasi proyek
yang dibutuhkan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
256

b. Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek, laporan pergudangan,
laporan harian, mingguan, bulanan, dokumentasi dan Membuat gambar-gambar
kerja yang diperlukan dalam proyek.
c. Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti pekerjaan yang akan dibayar oleh
owner sebagai pemilik proyek.
d. Membuat laporan akuntansi proyek dan menyelesaikan perpajakan serta retribusi.
e. Mengurus tagihan kepada pemilik proyek.
f. Membantu pemimpin proyek terutama dalam hal keuangan dan sumber daya
manusia sehingga kegiatan pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan baik. Membuat
laporan ke pemerintah daerah setempat, lurah atau kepolisian mengenai keberadaan
proyek dan karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
257

- PERSONIL INTI DAN PERALATAN:

a. Paket 1 ..........................
Personil : (contoh)
No Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat keahlian Jumlah
(min) (min) (Min)
General SKA
1 S-1/T. Sipil 7 tahun 1 orang
Superintendent (Ahli Teknik Jalan (202))
Pelaksana D-3 SKK/SKT
5 tahun/ 7
2 lapangan/ Sipil/STM (Pelaksana Lapangan 1 orang
Tahun
Inspector Bangunan Pekerjaan Jalan (028))
Petugas K3 SLTA/SMU 1 tahun Surat keterangan 1 orang
3 Konstruksi (sertifikat) Bimtek K3
Konstruksi Bidang PU
STM
4 Surveyor Bangunan/ 3 tahun - 1 orang
Pemetaan
D-3
5 tahun/ 7
5 Logistik Sipil/STM - 1 orang
Tahun
Bangunan
6 Administrasi SLTA/SMU 3 tahun - 1 orang

Peralatan : (contoh)
Jumlah Kondisi
No Jenis alat Status alat Keterangan
(minimal) alat
1 milik sendiri/ bersertifikat laik
Asphalt Mixing Plant 1 unit Baik
sewa operasi
2 milik sendiri/
Asphalt Finisher 1 unit Baik
sewa
3 milik sendiri/
Asphalt Sprayer 1 unit Baik
sewa
4 Compressor 4000-6500 milik sendiri/
1 unit Baik
l/m sewa
5 milik sendiri/
Tandem Roller 6-8 ton 1 unit Baik
sewa
6 milik sendiri/
Tire Roller 8-10 ton 1 unit Baik
sewa
7 milik sendiri/
Dump Truck 3,5 ton 5 unit Baik
sewa
8 milik sendiri/
Dump Truck 10 ton 1 unit Baik
sewa
9 milik sendiri/
Excavator 80-140 HP 1 unit Baik
sewa
10 milik sendiri/
Concrete Pan Mixer 1 unit Baik
sewa
Water Tank Truck milik sendiri/
11 1 unit Baik
3000-4500 liter sewa
12 Concrete Vibratory 1 unit Baik milik sendiri/
sewa

- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut uraian
personilnya seperti uraian personil Penyedia di atas]
Tidak diperlukan Sub Penyedia

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
PEKERJAAN PENATAAN KAWASAN STRATEGIS 258

SURAT PERJANJIAN
untuk melaksanakan

Pekerjaan Penataan Kawasan Strategis


Nomor : …………………………….

“SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya selanjutnya disebut “KONTRAK” dibuat dan
ditandatangani di ………, pada hari ……… tanggal ……… bulan ……… tahun ………
antara …………….. selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama
…………….., yang berkedudukan di ………, berdasarkan Surat Keputusan Pengguna
Anggaran …………….. Nomor : ……… selanjutnya disebut “PPK ” dan …………….. sebagai
Direktur, yang bertindak untuk dan atas nama …………….., yang berkedudukan di
…………….., berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar Notaris No. ………, selanjutnya
disebut “PENYEDIA”

MENGINGAT BAHWA :

(f) PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana
diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini
(selanjutnya disebut “PEKERJAAN KONSTRUKSI ”);
(g) Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil, dan
sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(h) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini,
dan mengikat pihak yang diwakili;
(i) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
5) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
6) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
7) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
8) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
259

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal
sebagai berikut :

1. Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga Negosiasi adalah sebesar Rp. 1.606.200.000,00- (Satu
Milyar Enam Ratus Enam Juta Dua Ratus Ribu Rupiah);

2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;

3. dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan


dari Kontrak ini:
j. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
k. pokok perjanjian;
l. surat penawaran, beserta penawaran harga;
m. syarat-syarat khusus Kontrak;
n. syarat-syarat umum Kontrak;
o. spesifikasi teknis;
p. gambar-gambar;
q. daftar kuantitas dan harga (apabila ada); dan
r. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.

4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen
yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi
berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;

5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi
khususnya :
c. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :
5) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
6) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Penyedia;
7) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
8) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang
telah ditetapkan kepada Penyedia;
d. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk :
11) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang
telah ditentukan dalam Kontrak;
12) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
13) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
14) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
15) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
260

sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan


pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
16) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
17) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam Kontrak;
18) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan
tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya akibat kegiatan Penyedia.

6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan, dengan tanggal
mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak.

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini
pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Penyedia


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN, CV. ………….,

…………….. ……………..
NIP. ………………………. Direktur

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
261

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)


I. Ketentuan Umum

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum


Kontrak ini harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang
dimaksudkan sebagai berikut:
1.1 Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang
berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan
atau pembuatan wujud fisik lainnya.
1.2 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah
pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah
atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna
APBN/APBD.
1.3 Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA
adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk
menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah
untuk menggunakan APBD.
1.4 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK
adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi.
1.5 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah
panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang
bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.
1.6 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern
pada Institusi lain yang selanjutnya disebut APIP adalah
aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain
terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
1.7 Penyedia adalah badan usaha atau orang perseorangan
yang menyediakan Pekerjaan Konstruksi.
1.8 Subpenyedia adalah penyedia yang mengadakan
perjanjian kerja dengan penyedia penanggung jawab
kontrak, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan
(subkontrak).
1.9 Kemitraan/ Kerja Sama Operasi (KSO) adalah kerjasama
usaha antar penyedia baik penyedia nasional maupun
penyedia asing, yang masing-masing pihak mempunyai
hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas
berdasarkan perjanjian tertulis.
1.10 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah
jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi
yang diserahkan oleh penyedia kepada PPK untuk
menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia.
1.11 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut
Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan
penyedia yang mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
262

(SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta


dokumen lain yang merupakan bagian dari kontrak.

1.12 Nilai Kontra kadalah total harga yang tercantum dalam


Kontrak.
1.13 Hari adalah hari kalender.
1.14 Direksi lapangan adalah tim pendukung yang
dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu)
orang atau lebih, yang ditentukan dalam syarat-syarat
khusus kontrak untuk mengendalikan pelaksanaan
pekerjaan.
1.15 Direksi teknis adalah tim pendukung yang
ditunjuk/ditetapkan oleh PPK untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.
1.16 Daftar kuantitas dan harga (rincian harga penawaran)
adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan
jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian
dari penawaran.
1.17 Harga Perkiraan Sendiri (HPS)adalah perhitungan
perkiraan biaya pekerjaan yang ditetapkan oleh PPK,
dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang
dapat dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh Pokja
ULP untuk menilai kewajaran penawaran termasuk
rinciannya.
1.18 Pekerjaan utamaadalah jenis pekerjaan yang secara
langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya
suatu konstruksi sesuai peruntukannya yang ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan;
1.19 Harga Satuan Pekerjaan (HSP)adalah harga satu jenis
pekerjaan tertentu per satu satuan tertentu;
1.20 Metode pelaksanaan pekerjaanadalah cara kerja yang
layak, realistis dan dapat dilaksanakan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan dan diyakini
menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian
pekerjaan dengan tahap pelaksanaan yang sistematis
berdasarkan sumber daya yang dimiliki penawar;
1.21 Jadwal waktu pelaksanaanadalah jadwal yang
menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan
yang disusun secara logis, realistis dan dapat
dilaksanakan.
1.22 Personil inti adalah orangyang akan ditempatkan secara
penuh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi
pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.23 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkanadalah bagian
pekerjaan bukan pekerjaan utama yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan, yang pelaksanaannya diserahkan
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
263

kepada penyedia lain dan disetujui terlebih dahulu oleh


PPK.
1.24 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak
ini terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak
sampai dengan masa pemeliharaan berakhir.
1.25 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia
yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
yang diterbitkan oleh PPK.
1.26 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal
penyerahan pertama pekerjaan selesai, dinyatakan dalam
Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan yang
diterbitkan oleh PPK.
1.27 Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang
ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung
sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai
dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan.
1.28 Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan
yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan
sebagaimana disepakati dalam kontrak baik sebagian
maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna
atau penyedia.
1.29 Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang
setelah diserahterimakan oleh penyedia kepada PPK dan
terlebih dahulu diperiksa serta diterima oleh
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, menjadi tidak
berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian
dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan
kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan


Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi
berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan 3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia.[kecuali


Hukum dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri
menggunakan Bahasa Indonesia dan bahasa nasional
pemberi pinjaman/hibah tersebut dan/atau bahasa
Inggris.]

3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di


Indonesia.[kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar
negeri menggunakan hukum yang berlaku di Indonesia
atau hukum yang berlaku di negara pemberi
pinjaman/hibah (tergantung kesepakatan antara
Pemerintah dan negara pemberi pinjaman/hibah)]

4. Larangan 4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah,


Korupsi, Kolusi para pihak dilarang untuk:
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
264

dan Nepotisme a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk


(KKN), memberi atau menerima hadiah atau imbalan berupa
Persekongkolan apa saja atau melakukan tindakan lainnya untuk
serta Penipuan mempengaruhi siapapun yang diketahui atau patut
dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk
mengatur hasil pelelangan, sehingga
mengurangi/menghambat/
memperkecil/meniadakan persaingan yang sehat
dan/atau merugikan pihak lain; dan/atau
c. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar
dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan
untuk penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini .

4.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan (termasuk


semua anggota Kemitraan/KSOapabila berbentuk
Kemitraan/KSO) dan Sub penyedianya (jika ada) tidak
akan melakukan tindakan yang dilarang di atas.

4.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan


larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi
administratif sebagai berikut:
a. pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK;
c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia; dan
d. dimasukkan dalam daftar hitam.

4.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK


kepada PA/KPA.

4.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan


sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

5. Asal Material/ 5.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang


Bahan terdiri dari rincian komponen dalam negeri dan
komponen impor.

5.2 Asal material/bahan merupakan tempat material/bahan


diperoleh, antara lain tempat material/bahan ditambang,
tumbuh, atau diproduksi.

5.3 Material/bahan harus diutamakan yang manufaktur,


pabrikasi, perakitan, dan penyelesaian akhir pekerjaannya
dilakukan di Indonesia (produksi dalam negeri).

5.4 Jika dalam material/bahan digunakan komponen berupa


barang, jasa, atau gabungan keduanya yang tidak berasal
dari dalam negeri (impor) maka penggunaan komponen
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
265

impor harus sesuai dengan besaran TKDN dalam formulir


rekapitulasi perhitungan TKDN (apabila diberikan
preferensi harga) yang merupakan bagian dari penawaran
penyedia.

6. Korespondensi 6.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail


dan/atau faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang
tercantum dalam SSKK.

6.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan


berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam
Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika
telah disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para
Pihak dalam SSKK, atau jika disampaikan melalui surat
tercatat, e-mail, dan/atau faksimili yang ditujukan ke
alamat yang tercantum dalam SSKK.

7. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk
Pihak dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK
atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat
yang disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk penyedia
perseorangan, Penyedia tidak boleh diwakilkan.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan


yang akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan ini berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang bersangkutan


berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan
pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan perpajakan atas
pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran perpajakan ini
dianggap telah termasuk dalam Nilai Kontrak.

10. Pengalihan 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam


dan/atau hal pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat
Subkontrak peleburan (merger),konsolidasi, pemisahan, maupun
akibat lainnya.

10.2 Penyedia dapat bekerjasama dengan penyedia lain dengan


mensubkontrakkan sebagian pekerjaan.

10.3 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan sebagian


pekerjaan dan dilarang mensubkontrakkan seluruh
pekerjaan.

10.4 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan


apabila pekerjaan tersebut sejak awal di dalam Dokumen

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
266

Pengadaan dan dalam Kontrak diizinkan untuk


disubkontrakkan.

10.5 Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya


diperbolehkan kepada Penyedia spesialis.

10.6 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan


setelah persetujuan tertulis dari PPK. Penyedia tetap
bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan.

10.7 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan


dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam
SSKK.

11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran
ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian
tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-menerus selama
Masa Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap
pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat
mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani
oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian.

12. Penyedia Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh


Mandiri terhadap personil dan subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan
yang dilakukan oleh mereka.

13. Kemitraan/KSO Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang
disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama
Kemitraan/KSO dalam pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap
PPK berdasarkan Kontrak.

14. Penemuan- Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak
penemuan yang berwenang semua penemuan benda/barang yang
mempunyai nilai sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi
pekerjaan yang menurut peraturan perundang-undangan
dikuasai oleh negara.

J. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK

15. Jadwal 15.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan
Pelaksanaan Surat Perjanjian oleh Para Pihak atau pada tanggal yang
Pekerjaan ditetapkan dalam SSKK.

15.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang


ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung
sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.

15.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal


yang ditentukan dalam SSKK.
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
267

15.4 Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan


pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar
pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian
tersebut kepada PPK, maka PPKdapat melakukan
penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan
adendum kontrak.

B.6 Pelaksanaan Pekerjaan


16. Penyerahan 16.1 PPK berkewajiban untuk menyerahkan keseluruhan lokasi
Lokasi Kerja kerja kepada penyedia sebelum SPMK diterbitkan.
Penyerahan dilakukan setelah sebelumnya dilakukan
pemeriksaan lapangan bersama. Hasil pemeriksaan dan
penyerahan dituangkan dalam berita acara penyerahan
lokasi kerja.
16.2 Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama ditemukan
hal-hal yang dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak
maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam
adendum Kontrak.

16.3 Jika penyerahan hanya dilakukan pada bagian tertentu


dari lokasi kerja maka PPK dapat dianggap telah menunda
pelaksanaan pekerjaan tertentu yang terkait dengan
bagian lokasi kerja tersebut, dan kondisi ini ditetapkan
sebagai Peristiwa Kompensasi.

17. Surat Perintah 17.1 PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat


Mulai Kerja belas) hari sejak tanggal penanda-tanganan kontrak.
(SPMK)
17.2 Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya
pelaksanaan kontrak oleh penyedia.

18. Program Mutu 18.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program


mutu pada rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk
disetujui oleh PPK.

18.2 Program mutu disusun paling sedikit berisi:


g. informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
h. organisasi kerja penyedia;
i. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
j. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
k. prosedur instruksi kerja; dan
l. pelaksana kerja.

18.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi lokasi


pekerjaan.

18.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan program


mutu jika terjadi adendum Kontrak dan Peristiwa
Kompensasi.
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
268

18.5 Pemutakhiran program mutu harus menunjukkan


perkembangan kemajuan setiap pekerjaan dan
dampaknya terhadap penjadwalan sisa pekerjaan,
termasuk perubahan terhadap urutan pekerjaan.
Pemutakhiran program mutu harus mendapatkan
persetujuan PPK.

18.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak mengubah


kewajiban kontraktual penyedia.

19. Rapat Persiapan 19.1 PPK bersama dengan penyedia, unsur perencanaan, dan
Pelaksanaan unsur pengawasan, harus sudah menyelenggarakan rapat
Kontrak persiapan pelaksanaan kontrak.

19.2 Dalam rapat persiapan, PPK dapat mengikutsertakan Tim


Teknis dan/atau Tim Pendukung.

19.3 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat


persiapan pelaksanaan kontrak meliputi:
a. Program mutu disusun oleh Penyedia, yang paling
sedikit berisi :
1) Informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
2) organisasi kerja Penyedia;
3) jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
5) prosedur instruksi kerja;
6) jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi
peralatan dan personil; dan
7) penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi pekerjaan.
b. program mutu dapat direvisi sesuai kondisi lokasi
pekerjaan.

19.4 Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan


dalam Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
yang ditandatangani oleh seluruh peserta rapat.

20. Mobilisasi 20.1 Penyedia melakukan mobilisasi paling lambat harus sudah
Peralatan, mulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
Fasilitas dan sejak diterbitkan SPMK.
Personil
20.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan,
yaitu:
a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
269

b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung


laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya;
dan/atau
c. mendatangkan personil-personil.

20.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara


bertahap sesuai dengan kebutuhan.

21. Pengawasan 21.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, PPK jika


Pelaksanaan dipandang perlu dapat mengangkat Pengawas Pekerjaan
Pekerjaan yang berasal dari personil PPK atau manajemen
konstruksi/konsultan pengawas. Pengawas Pekerjaan
berkewajiban untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

21.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan


selalu bertindak untuk kepentingan PPK. Jika tercantum
dalam SSKK, Pengawas Pekerjaan dapat bertindak sebagai
Wakil Sah PPK.

22. Persetujuan 22.1 Semua gambar yang digunakan untuk mendapatkan Hasil
Pengawas Pekerjaan baik yang permanen maupun sementara harus
Pekerjaan mendapatkan persetujuan Pengawas Pekerjaan.

22.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih


dahulu adanya Hasil Pekerjaan Sementara maka penyedia
berkewajiban untuk menyerahkan spesifikasi dan gambar
usulan Hasil Pekerjaan Sementara tersebut untuk disetujui
oleh Pengawas Pekerjaan. Terlepas dari ada tidaknya
persetujuan Pengawas Pekerjaan, penyedia bertanggung
jawab secara penuh atas rancangan Hasil Pekerjaan
Sementara.

23. Perintah Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah


Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas
Pekerjaan dalam Kontrak ini.

24. Akses ke Lokasi Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil Sah PPK
Kerja dan/atau Pengawas Pekerjaan ke lokasi kerja dan lokasi lainnya
dimana pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.

25. Pemeriksaan 25.1 Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak,
Bersama PPK bersama-sama dengan penyedia melakukan
pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi
pekerjaan untuk setiap rencana mata pembayaran.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
270

25.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA dapat


membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak
atas usul PPK.

25.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita


Acara. Apabila dalam pemeriksaan bersama
mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus
dituangkan dalam adendum Kontrak.

25.4 Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Personil


dan/atau Peralatan ternyata belum memenuhi persyaratan
Kontrak maka penyedia tetap dapat melanjutkan pekerjaan
dengan syarat Personil dan/atau Peralatan yang belum
memenuhi syarat harus segera diganti dalam jangka waktu
yang disepakati bersama.
26. Waktu 26.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia
Penyelesaian berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada
Pekerjaan Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan program mutu, serta menyelesaikan pekerjaan
selambat-lambatnya pada Tanggal Penyelesaian yang
ditetapkan dalam SPMK.

26.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian


bukan akibat Keadaan Kahar atau bukan Peristiwa
Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian penyedia
maka penyedia dikenakan denda.

26.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh


Peristiwa Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban
pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak
dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para
Pihak untuk diperpanjang.

26.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam angka 26 ini


adalah tanggal penyelesaian semua pekerjaan.

27. Perpanjangan 27.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian


Waktu pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka
penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Tanggal
Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan
memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara
tertulis. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus
dilakukan melalui adendum Kontrak jika perpanjangan
tersebut mengubah Masa Kontrak.

27.2 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan harus


telah menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan untuk
berapa lama, dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
setelah penyedia meminta perpanjangan. Jika penyedia
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
271

lalai untuk memberikan peringatan dini atas


keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama untuk
mencegah keterlambatan maka keterlambatan seperti ini
tidak dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang
Tanggal Penyelesaian.

28. Penundaan oleh Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis


Pengawas penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap perintah
Pekerjaan penundaan ini harus segera ditembuskan kepada PPK.

29. Rapat 29.1 Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat


Pemantauan menyelenggarakan rapat pemantauan, dan meminta satu
sama lain untuk menghadiri rapat tersebut. Rapat
pemantauan diselenggarakan untuk membahas
perkembangan pekerjaan dan perencanaan atas sisa
pekerjaan serta untuk menindaklanjuti peringatan dini.

29.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas


Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan dokumennya
diserahkan kepada PPK dan pihak-pihak yang menghadiri
rapat.

29.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan,


Pengawas Pekerjaan dapat memutuskan baik dalam rapat
atau setelah rapat melalui pernyataan tertulis kepada
semua pihak yang menghadiri rapat.

30. Peringatan Dini 30.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini


mungkin Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau kondisi
tertentu yang dapat mempengaruhi mutu pekerjaan,
menaikkan Nilai Kontrak atau menunda penyelesaian
pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menyampaikan secara tertulis perkiraan
dampak peristiwa atau kondisi tersebut di atas terhadap
Nilai Kontrak dan Tanggal Penyelesaian. Pernyataan
perkiraan ini harus sesegera mungkin disampaikan oleh
penyedia.

30.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan


Pengawas Pekerjaan untuk mencegah atau mengurangi
dampak peristiwa atau kondisi tersebut.

B.7 Penyelesaian Kontrak

31. Serah Terima 31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus),
Pekerjaan penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK untuk penyerahan pekerjaan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
272

31.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK meminta


kepada PA/KPA untuk menugaskan Panitia/Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan. Apabila memerlukan keahlian
teknis khusus dapat dibantu oleh Tim/Tenaga Ahli untuk
membantu tugas Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan.

31.3 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan


penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan
oleh penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan
dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib
memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.

31.4 PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah


seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan Kontrak dan diterima oleh Panitia/Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan.

31.5 Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan oleh penyedia


sesuai dengan ketentuan dalam kontrak bukan akibat
Keadaan Kahar atau karena kesalahan atau kelalaian
Penyedia maka Penyedia dikenakan denda keterlambatan.

31.6 Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima


perseratus) dari nilai kontrak, sedangkan yang 5% (lima
perseratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan,
atau pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus
perseratus) dari nilai kontrak dan penyedia harus
menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai kontrak.

31.7 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa


pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat
penyerahan pertama pekerjaan.

31.8 Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia


mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk
penyerahan akhir pekerjaan.

31.9 PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah


penyedia melaksanakan semua kewajibannya selama masa
pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan
pembayaran sisa nilai kontrak yang belum dibayar atau
mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.

31.10 Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban


pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka PPK berhak
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
273

menggunakan uang retensi untuk membiayai


perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan Jaminan
Pemeliharaan.
31.11 Jika Hasil Pekerjaan berupa bangunan maka umur
konstruksi bangunan ditetapkan dalam SSKK.

32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka
waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan
selesai/pengakhiran pekerjaan.

33. Pedoman 33.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK


Pengoperasian tentang pedoman pengoperasiandanperawatan sesuai
dan Perawatan dengan SSKK.

33.2 Apabila penyedia tidak memberikan pedoman


pengoperasian dan perawatan, PPK berhak menahan uang
retensi atau Jaminan Pemeliharaan.

B.8 Perubahan Kontrak

34. Perubahan 34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.
Kontrak
34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui
oleh para pihak, meliputi:
4) perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal
yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak
sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam
kontrak;
5) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat
adanya perubahan pekerjaan; dan/atau
6) perubahan nilai kontrak akibat adanya perubahan
pekerjaan perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan,
dan/atau penyesuaian harga.

34.3 Perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pada angka


34.2 tidak dapat dilakukan untuk kontrak lump sum dan
kontrak gabungan lump sum dan harga satuan pada
bagian lump sum.

34.4 Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat


membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak
atas usul PPK.

35. Perubahan 35.1 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga


Lingkup Satuan atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga
Pekerjaan Satuan pada bagian harga satuan, apabila terdapat
perbedaan yang signifikan antara kondisi lokasi
pekerjaan/lapangan pada saat pelaksanaan dengan
gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam Kontrak,
maka:

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
274

a. PPK bersama penyedia dapat melakukan perubahan


kontrak yang meliputi antara lain :
1) menambah atau mengurangi volume pekerjaan
yang tercantum dalam kontrak;
2) mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
3) mengubah spesifikasi teknis dan gambar
pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lokasi
pekerjaan; dan/atau
4) melaksanakan pekerjaan tambah yang belum
tercantum dalam kontrak yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan.
b. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan
tersedianya anggaran dan paling tinggi 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai kontrak awal.
c. Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat harga
satuan timpang maka harga satuan timpang tersebut
berlaku untuk kuantitas pekerjaan yang tercantum
dalam dokumen pengadaan. Untuk kuantitas
pekerjaan tambahan digunakan harga satuan
berdasarkan hasil negosiasi.
d. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara
tertulis kepada penyedia kemudian dilanjutkan
dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap
mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam
kontrak awal.
e. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita
Acara sebagai dasar penyusunan adendum kontrak.

35.2 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak lump sum


dan kontrak gabungan lump sum dan harga satuan pada
bagian lump sum, tidak dapat dilakukan perubahan
kontrak.

36. Perubahan 36.1 [Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga


Jadwal Satuan atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga
Pelaksanaan Satuan pada bagian harga satuan, perubahan jadwal
Pekerjaan dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan dapat
diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan
wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan desain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. masalah yang timbul di luar kendali penyedia;
dan/atau
e. keadaan kahar.]

[Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Gabungan


Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian Lump Sum,
perubahan jadwal dalam hal terjadi perpanjangan waktu
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
275

pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan


yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
a. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
b. masalah yang timbul di luar kendali penyedia;
dan/atau
c. keadaan kahar.]

36.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang paling


kurang sama dengan waktu terhentinya kontrak akibat
keadaan kahar.

36.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan


atas kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan
tertulis yang diajukan oleh penyedia.

36.4 PPK dapat menugaskan Panitia/Pejabat Peneliti


Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti kelayakan usulan
perpanjangan waktu pelaksanaan.

36.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan


dalam adendum kontrak.

B.9 Keadaan Kahar

37. Keadaan Kahar 37.1 Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

37.2 Yang termasuk Keadaan Kahar antara lain:


g. bencana alam;
h. bencana non alam;
i. bencana sosial;
j. pemogokan;
k. kebakaran;
l. gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan
melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan
menteri teknis terkait.

37.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia


memberitahukan kepada PPK paling lambat 14 (empat
belas) hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan
menyertakan pernyataan Keadaan Kahar dari pejabat yang
berwenang, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

37.4 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan


disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian para pihak.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
276

37.5 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk


pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan
Kahar harus diperpanjang paling kurang sama dengan
jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

37.6 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat Keadaan


Kahar yang dilaporkan paling lambat 14 (empat belas)
hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, tidak dikenakan
sanksi.

37.7 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan


dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar berakhir
dengan ketentuan, Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan
pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama
masa Keadaan Kahar PPK memerintahkan secara tertulis
kepada Penyedia untuk meneruskan pekerjaan sedapat
mungkin maka Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan
mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai dengan
yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi
demikian. Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu
adendum Kontrak.

B.10 Penghentian dan Pemutusan Kontrak

38. Penghentian 38.1 Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan


Kontrak sudah selesai atau terjadi Keadaan Kahar.

38.2 Penghentian Kontrak karena keadaan kahar dilakukan


secara tertulis oleh PPK dengan disertai alasan
penghentian pekerjaan.

38.3 Penghentian kontrak karena keadaankahar dapat bersifat:


c. sementara hingga Keadaan Kahar berakhir; atau
d. permanen apabila akibat keadaan kahar tidak
memungkinkan dilanjutkan/ diselesaikannya
pekerjaan.

38.4 Penghentian pekerjaan akibat keadaan kahar tetap


mempertimbangkan efektivitas tahun anggaran.

38.5 Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai


dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan
yang telah dicapai dan diterima PPK.

39. Pemutusan 39.1 Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak PPK atau
Kontrak pihak Penyedia.
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
277

39.2 PPK dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila


Penyedia tidak memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan
dalam kontrak.

39.3 Penyedia dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila


PPK tidak memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan dalam
kontrak.

39.4 Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurangnya 14


(empat belas) hari setelah PPK/penyedia menyampaikan
pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara tertulis
kepada penyedia/PPK.

40. Pemutusan 40.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Kontrak oleh PPK Undang-Undang Hukum Perdata, PPK dapat memutuskan
Kontrak melalui pemberitahuan tertulis kepada Penyedia
setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut:
a. Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sampai
dengan batas akhir pelaksanaan pekerjaan dan
kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi
batas berakhirnya kontrak;
b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan
mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan
walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50
(lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan
pekerjaan;
c. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak
masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia
tidak dapat menyelesaikan pekerjaan;
d. Penyedia lalai/cedera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
e. Penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak
memulai pelaksanaan pekerjaan;
f. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua
puluh delapan) hari dan penghentian ini tidak
tercantum dalam program mutu serta tanpa
persetujuan Pengawas Pekerjaan;
g. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
h. Penyedia selama Masa Kontrak gagal memperbaiki
Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh
PPK;
i. Penyedia tidak mempertahankan keberlakuan Jaminan
Pelaksanaan;
j. Pengawas Pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk
menunda pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan, dan
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
278

perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh


delapan) hari;
k. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan
dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang
diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau
l. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan
KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi
yang berwenang.

40.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena


kesalahan Penyedia:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan (untuk nilai paket di
atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah));
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau
Jaminan Uang Muka dicairkan (apabila ada);
c. Penyedia membayar denda keterlambatan (apabila
sebelumnya penyedia diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan pekerjaan);
d. penyedia membayar denda sebesar kerugian yang
diderita PPK sebagaimana yang tercantum dalam SSKK;
dan
e. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam; dan

40.3 PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian


prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh PPK sampai
dengan tanggal berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi
dengan denda keterlambatan yang harus dibayar Penyedia
(apabila ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil
pelaksanaan pekerjaan kepada PPK dan selanjutnya
menjadi hak milik PPK.

41. Pemutusan 41.1 Mengesampingkan dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Kontrak oleh Undang-Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat
Penyedia memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis
kepada PPK apabila PPK tidak memenuhi kewajibannya
sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.

41.2 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak, PPK membayar


kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian prestasi
pekerjaan yang telah diterima oleh PPK sampai dengan
tanggal berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi dengan
denda keterlambatan yang harus dibayar Penyedia
(apabila ada), serta Penyedia menyerahkan semua hasil
pelaksanaan kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak
milik PPK.

42. [Keterlambatan 42.1 [Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan


Pelaksanaan sesuai jadwal, maka PPK harus memberikan peringatan
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
279

Pekerjaan dan secara tertulis atau dikenakan ketentuan tentang kontrak


Kontrak Kritis kritis.

(Untuk Pekerjaan 42.2 kontrak dinyatakan kritis apabila:


Konstruksi a. dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% -
Bangunan)] 70% dari Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan
terlambat lebih besar 10% dari rencana;
b. dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% -
100% dari Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan
terlambat lebih besar 5% dari rencana;
c. rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak,
realisasi fisik pelaksanaan terlambat kurang dari 5%
dari rencana dan akan melampaui tahun anggaran
berjalan.

42.3 Penanganan kontrak kritis


a. dalam hal keterlambatan pada angka 42.1 dan
penanganan Kontrak pada pasal kritis 42.2
penanganan Kontrak Kritis dilakukan dengan
Rapat Pembuktian (show cause meeting/SCM)
1) pada saat Kontrak dinyatakan krisis, direksi
pekerjaan menerbitkan surat peringatan kepada
Penyedia dan selanjutnya menyelenggarakan SCM.
2) dalam SCM PPK, direksi pekerjaan, direksi teknis
dan penyedia membahas dan menyepakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia
dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama)
yang dituangkan dalam Berita Acara SCM I
3) apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama,
maka dilaksanakan SCM II yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu
tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam
Berita Acara SCM II.
4) apabila Penyedia gagal pada uji coba tahap kedua,
maka diselenggarakan SCM III yang membahas
dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang
harus dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu
tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan dalam
Berita Acara SCM III.
5) pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus
menerbitkan surat peringatan kepada Penyedia
atas keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan
pekerjaan.
b. dalam hal setelah diberikan SCM III dan Penyedia
tidak mampu memenuhi kemajuan fisik yang sudah
ditetapkan, PPK melakukan rapat bersama atasan PPK
sebelum tahun anggaran berakhir, dengan ketentuan:

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
280

1) PPK dapat memberikan kesempatan untuk


menyelesaikan sisa pekerjaan paling lama 50
(lima puluh) hari kalender dengan ketentuan:
a) penyedia secara teknis mampu menyelesaikan
sisa pekerjaan paling lama 50 (lima puluh) hari
kalender; dan
b) penyedia dikenakan denda keterlambatan
sesuai dengan SSKK apabila pemberian
kesempatan melampaui masa pelaksanaan
pekerjaan dalam kontrak.
2) PPK dapat langsung memutuskan Kontrak secara
sepihak dengan mengesampingkan pasal 1266
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata; atau
3) PPK dapat menunjuk pihak lain untuk
melaksanakan pekerjaan. Pihak lain tersebut
selanjutnya dapat menggunakan
bahan/peralatan, Dokumen Kontraktor dan
dokumen desain lainnya yang dibuat oleh atau
atas nama penyedia. Seluruh biaya yang timbul
dalam pelaksanaan pekerjaan pihak lain
sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia
berdasarkan kontrak awal.

43. Pemutusan Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK terlibat
Kontrak akibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau pelanggaran
lainnya persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK
dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan.

44. Peninggalan Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil Pekerjaan


Sementara yang masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan
Kontrak akibat kelalaian atau kesalahan penyedia, dapat
dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK tanpa kewajiban perawatan.
Pengambilan kembali semua peninggalan tersebut oleh penyedia
hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan kepentingan
PPK.

K. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA

45. Hak dan 45.1 Penyedia memiliki hak dan kewajiban:


Kewajiban a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan
Penyedia sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam
kontrak;
b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk
sarana dan prasarana dari PPK untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik
kepada PPK;
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak;

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
281

e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara


cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan
menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan
permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan
yang dirinci dalam kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan
untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
kontrak; dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai
untuk melindungi lingkungan tempat kerja dan
membatasi perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan
penyedia.

45.2 Penyedia dilarang baik secara langsung atau tidak


langsung melakukan kegiatan yang akan menimbulkan
pertentangan kepentingan (conflict of interest) dengan
kegiatan yang merupakan tugas penyedia.

46. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan


Dokumen menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen lainnya yang
Kontrak dan berhubungan dengan kontrak untuk kepentingan pihak lain,
Informasi misalnya spesifikasi teknis dan/atau gambar-gambar, kecuali
dengan ijin tertulis dari PPK.

47. Hak Atas Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim
Kekayaan dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas
Intelektual Kekayaan Intelektual (HAKI) oleh penyedia.

48. Penanggungan 48.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan,


dan Risiko dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya
terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau
tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya
yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali
kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan
kesalahan atau kelalaian berat PPK) sehubungan dengan
klaim yang timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak
Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan akhir:
1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda
penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil;
2) cedera tubuh, sakit atau kematian Personil;
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cedera
tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
282

48.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan


tanggal penandatanganan berita acara penyerahan awal,
semua risiko kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan
ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan risiko penyedia,
kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh
kesalahan atau kelalaian PPK.

48.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak


membatasi kewajiban penanggungan dalam angka 48 ini.

48.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau


Bahan yang menyatu dengan Hasil Pekerjaan selama
Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa Pemeliharaan
harus diganti atau diperbaiki oleh penyedia atas
tanggungannya sendiri jika kehilangan atau kerusakan
tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian penyedia.

49. Perlindungan 49.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri
Tenaga Kerja untuk mengikutsertakan Personilnya pada program
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan.
49.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan
memerintahkan Personilnya untuk mematuhi peraturan
keselamatan kerja. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan,
penyedia beserta Personilnya dianggap telah membaca dan
memahami peraturan keselamatan kerja tersebut.
49.3 Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk
menyediakan kepada setiap Personilnya (termasuk
Personil Subpenyedia, jika ada) perlengkapan keselamatan
kerja yang sesuai dan memadai.

49.4 Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk melaporkan


kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku, penyedia
akan melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan
yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini
dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian.

50. Pemeliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang


Lingkungan memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di
luar tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap
pihak ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan
pelaksanaan Kontrak ini.

51. Asuransi 51.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai
dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk:
a. semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko
tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan,
serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala
risiko terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan,
serta risiko lain yang tidak dapat diduga;
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
283

b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat


kerjanya; dan
c. perlindungan terhadap kegagalan bangunan.

51.2 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam


penawaran dan termasuk dalam nilai kontrak.

52. Tindakan 52.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu


Penyedia yang persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-
Mensyaratkan tindakan berikut:
Persetujuan PPK a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan;
atau Pengawas b. menunjuk Personil yang namanya tidak tercantum
Pekerjaan dalam Lampiran A SSKK;
c. mengubah atau memutakhirkan program mutu;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

52.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu


persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum
melakukan tindakan-tindakan berikut:
a. menggunakan spesifikasi dan gambar dalam angka22.2
SSUK;
b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi;
c. mengubah Personil Inti dan/atau Peralatan;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

53. Laporan Hasil 53.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan


Pekerjaan kontrak untuk menetapkan volume pekerjaan atau
kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil
pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam
laporan kemajuan hasil pekerjaan.

53.2 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan


pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan
pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian
sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi
rencana dan realisasi pekerjaan harian.

53.3 Laporan harian berisi:


a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi
pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa
alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran
pekerjaan; dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan
pelaksanaan.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
284

53.4 Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan


diperiksa oleh konsultan dan disetujui oleh wakil PPK.

53.5 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian


dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode
satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

53.6 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan


mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam
periode satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu
ditonjolkan.

53.7 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK


membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di
lokasi pekerjaan.

54. Kepemilikan Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan


Dokumen dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan
oleh penyedia berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan
hak milik PPK. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan
atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan
semua dokumen dan piranti lunak tersebut beserta daftar
rinciannya kepada PPK. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu)
buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut.
Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan
piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam
SSKK.

55. Kerjasama 55.1 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut


Antara Penyedia harus diatur dalam Kontrak dan disetujui terlebih dahulu
dan Sub Penyedia oleh PPK.

55.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan


yang disubkontrakkan tersebut.

55.3 Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus mengacu


kepada Kontrak serta menganut prinsip kesetaraan.

56. Usaha Mikro, 56.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Usaha Kecil dan koperasi kecil, antar lain dengan
Koperasi Kecil mensubkontrakkan sebagian pekerjaannya.

56.2 Dalam melaksanakan kewajiban di atas penyedia


terpilih tetap bertanggungjawab penuh atas keseluruhan
pekerjaan tersebut.

56.3 Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian


pekerjaan yang bukan pekerjaan utama.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
285

56.4 Membuat laporan periodik mengenai pelaksanaan


ketetapan di atas.

56.5 Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka


penyedia dikenakan sanksi yang diatur dalam SSKK.

57. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan menggunakan


lokasi kerja bersama dengan penyedia yang lain (jika ada) dan
pihak lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika
dipandang perlu, PPK dapat memberikan jadwal kerja penyedia
yang lain di lokasi kerja.

58. Keselamatan dan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan
Kesehatan Kerja kerja semua pihak di lokasi kerja.

59. Pembayaran Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa


Denda Denda sebagai akibat wanprestasi atau cedera janji terhadap
kewajiban-kewajiban penyedia dalam Kontrak ini. PPK
mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran
prestasi pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak
mengurangi tanggung jawab kontraktual penyedia.

60. Jaminan 65.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK sebelum


dilakukan penandatanganan kontrak dengan besar:
a. 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak; atau
b. 5% (lima perseratus) dari nilai total Harga Perkiraan
Sendiri (HPS) bagi penawaran yang lebih kecil dari 80%
(delapan puluh perseratus) HPS.

65.2 Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan paling kurang sejak


tanggal penanda-tanganan kontrak sampai dengan serah
terima pertama pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).

65.3 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan


dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus) dan diganti
dengan Jaminan Pemeliharaan atau menahan uang retensi
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.

65.4 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka


pengambilan uang muka dengan nilai 100% (seratus
perseratus) dari besarnya uang muka.

65.5 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara


proporsional sesuai dengan pencapaian prestasi
pekerjaan.

65.6 Masa berlaku Jaminan Uang Muka paling kurang sejak


tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai dengan
tanggal penyerahan pertama pekerjaan (PHO).

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
286

65.7 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah


pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus).

65.8 Pengembalian Jaminan Pemeliharaan dilakukan paling


lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah masa
pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan baik
sesuai dengan ketentuan kontrak.
65.9 Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling kurang sejak
tanggal serah terima pertama pekerjaan (PHO) sampai
dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand
Over/FHO).

L. HAK DAN KEWAJIBAN PPK

61. Hak dan PPK memiliki hak dan kewajiban :


Kewajiban PPK a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia;
c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum
dalam kontrak yang telah ditetapkan kepada penyedia;
d. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh pihak penyedia untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
e. mengenakan denda keterlambatan (apabila ada);
f. membayar uang muka (apabila diberikan);
g. memberikan instruksi sesuai jadwal;
h. membayar ganti rugi karena kesalahan yang dilakukan PPK;
dan
i. mengusulkan penetapan sanksi Daftar Hitam kepada PA/KPA
(apabila ada).

62. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau
kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini.

63. Peristiwa 63.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada


Kompensasi penyedia dalam hal sebagai berikut:
a. PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi
dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal
dalam kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk
melakukan pengujian tambahan yang setelah
dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
287

f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan


pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu
yang tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan
oleh PPK;
h. ketentuan lain dalam SSKK.

63.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan


pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan
penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk
membayar ganti rugi atau memberikan perpanjangan
waktu penyelesaian pekerjaan.

63.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika


berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi
yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan
kerugian nyata akibat Peristiwa Kompensasi.

63.4 Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan dapat


diberikan jika berdasarkan data penunjang dapat
dibuktikan terjadi gangguan penyelesaian pekerjaan
akibat peristiwa kompensasi.

63.5 Dalam hal akibat adanya peristiwa kompensasi dan


penyedia telah diberikan perpanjangan waktu
pelaksanaan maka penyedia tidak berhak meminta ganti
rugi.

63.6 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga


penyelesaian pekerjaan akan melampaui Tanggal
Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta
perpanjangan waktu Penyelesaian berdasarkan data
penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan
oleh Penyedia kepada PPK. Perpanjangan Tanggal
Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum Kontrak
jika perpanjangan tersebut mengubah Masa Kontrak.

63.7 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau


perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika penyedia
gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam
mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa
Kompensasi.

M. PERSONIL DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA

64. Personil Inti 64.1 Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan harus
dan/atau sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen Penawaran.
Peralatan

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
288

64.2 Penggantian personil inti dan/atau peralatan tidak boleh


dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK.

64.3 Penggantian personil inti dilakukan oleh penyedia dengan


mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada PPK
dengan melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja
personil inti yang diusulkan beserta alasan penggantian.

64.4 PPK dapat menilai dan menyetujui


penempatan/penggantian personil inti dan/atau
peralatan menurut kualifikasi yang dibutuhkan.

64.5 Jika PPK menilai bahwa personil inti:


a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan
pekerjaan dengan baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya;
maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dan menjamin personil inti tersebut
meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari
sejak diminta oleh PPK.

64.6 Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan perlu


dilakukan, maka penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara
atau lebih baik dari personil inti dan/atau peralatan yang
digantikan tanpa biaya tambahan apapun.

64.7 Personil inti berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan


pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personil inti dapat
sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan
pekerjaan di bawah sumpah.

N. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA

65. Harga Kontrak 65.1 PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan
pekerjaan dalam kontrak sebesar harga kontrak.

65.2 Harga kontrak telah memperhitungkan keuntungan,


beban pajak dan biaya overhead serta biaya asuransi yang
meliputi juga biaya keselamatan dan kesehatan kerja.

65.3 [Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang


tercantum dalam daftar kuantitas dan harga (untuk
kontrak harga satuan atau Kontrak Gabungan Lump Sum
dan Harga Satuan).]

66. Pembayaran 66.1 Uang muka

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
289

a. uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi


peralatan, personil, pembayaran uang tanda jadi kepada
pemasok bahan/material dan persiapan teknis lain;
b. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar
setelah penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka
senilai uang muka yang diterima;
c. dalam hal PPK menyediakan uang muka maka Penyedia
harus mengajukan permohonan pengambilan uang
muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan
rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai Kontrak;
d. PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah
Membayar (PPSPM) untuk permohonan tersebut pada
huruf, paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
Jaminan Uang Muka diterima;
e. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank umum,
perusahaan penjaminan, atau Perusahaan Asuransi
Umum yang memiliki izin untuk menjual produk
jaminan (suretyship) yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan atau lembaga yang berwenang;
f. pengembalian uang muka harus diperhitungkan
berangsur-angsur secara proporsional pada setiap
pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat
harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi
100% (seratus perseratus).

66.2 Prestasi pekerjaan


a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati
dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai
laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan,
sistem termin atau pembayaran secara sekaligus,
sesuai ketentuan dalam SSKK;
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang
telah terpasang, kecuali peralatan dan/atau bahan
yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang
akan diserahterimakan sebagaimana diatur dalam
SSKK;
4) pembayaran harus dipotong angsuran uang muka,
denda (apabila ada), pajak dan uang retensi; dan

5) untuk kontrak yang mempunyai subkontrak,


permintaan pembayaran harus dilengkapi bukti
pembayaran kepada seluruh sub penyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan.
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah
pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita
Acara penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan;
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
290

c. PPK dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari kerja


setelah pengajuan permintaan pembayaran dari
penyedia harus sudah mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) kepada Pejabat Penandatangan Surat
Perintah Membayar (PPSPM);
d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan
angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda
pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan
mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi
perselisihan.

66.3 Denda dan ganti rugi


a. denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan
kepada penyedia;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan
kepada PPK karena terjadinya cedera janji/wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan kepada penyedia atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan untuk setiap
hari keterlambatan adalah:
1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga bagian
kontrak yang belum selesai dikerjakan, apabila
kontrak terdiri atas bagian pekerjaan yang
dapat dinilai terpisah dan bukan merupakan
kesatuan sistem, serta hasil pekerjaan tersebut
telah diterima oleh PPK;
2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga kontrak,
apabila bagian pekerjaan yang sudah dilaksanakan
belum berfungsi;
3) pilihan denda pada angka 1) atau 2) ditetapkan
dalam SSKK.
d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas
keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga dari
nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan
tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut
ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan
kompensasi;
e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan
dalam pembayaran prestasi pekerjaan;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta dituangkan
dalam adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi dilakukan oleh
PPK, apabila penyedia telah mengajukan tagihan
disertai perhitungan dan data-data.

67. Hari Kerja 67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan
datanya disimpan oleh penyedia. Daftar pembayaran
ditandatangani oleh masing-masing pekerja dan dapat
diperiksa oleh PPK.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
291

67.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja kepada tenaga


kerjanya setelah formulir upah ditandatangani.

67.3 Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja harus


dilampirkan.

68. Perhitungan 68.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir


Akhir dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen)
dan berita acara penyerahan awal telah ditandatangani
oleh kedua belah Pihak.

68.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, penyedia


berkewajiban untuk menyerahkan kepada Pengawas
Pekerjaan rincian perhitungan nilai tagihan terakhir yang
jatuh tempo. PPK berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh
Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk menerbitkan SPP
untuk pembayaran tagihan angsuran terakhir selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak
tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang diterima
oleh Pengawas Pekerjaan.

69. Penangguhan 69.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran


Pembayaran prestasi pekerjaan penyedia jika penyedia gagal atau lalai
memenuhi kewajiban kontraktualnya, termasuk
penyerahan setiap Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.

69.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada penyedia


tentang penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-
alasan yang jelas mengenai penangguhan tersebut.
Penyedia diberi kesempatan untuk memperbaiki dalam
jangka waktu tertentu.

69.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan


proporsi kegagalan atau kelalaian penyedia.

69.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran


akibat keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat
dilakukan bersamaan dengan pengenaan denda kepada
penyedia.

70. [Penyesuaian 70.1 [Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah
Harga (Untuk akibat adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan
Kontrak Harga yang berlaku.
Satuan atau
Kontrak 70.2 Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun
Gabungan Lump Jamak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas)

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
292

Sum dan Harga bulan dan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas)
Satuan)] sejak pelaksanaan pekerjaan.

70.3 Penyesuaian harga diberlakukan terhadap Kontrak Tahun


Jamak yang berbentuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan yang mengacu
pada Dokumen Pengadaan dan/atau perubahan Dokumen
Pengadaan, yang selanjutnya dituangkan dalam SSKK.

70.4 Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh


kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen
keuntungan dan biaya overhead sebagaimana tercantum
dalam penawaran.

70.5 Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai dengan


jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak
awal/adendum kontrak.
70.6 Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang
berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian
harga dari negara asal barang tersebut.

70.7 Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai


akibat adanya adendum kontrak dapat diberikan
penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak
adendum kontrak tersebut ditandatangani.
70.8 Kontrak yang terlambat pelaksanaannya disebabkan oleh
kesalahan Penyedia diberlakukan penyesuaian harga
berdasarkan indeks harga terendah antara jadwal awal
dengan jadwal realisasi pekerjaan.

70.9 Penyesuaian Harga Satuan, ditetapkan dengan rumus


sebagai berikut:
Hn=Ho (a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+d.Dn/Do+.....)
Hn = Harga Satuan pada saat pekerjaan dilaksanakan;
Ho = Harga Satuan pada saat harga penawaran;
a = Koefisien tetap yang terdiri atas keuntungan dan
overhead;
Dalam hal penawaran tidak mencantumkan
besaran komponen keuntungan dan overhead
maka a = 0,15.
b, c, d = Koefisien komponen kontrak seperti tenaga
kerja, bahan, alat kerja, dsb.;
Penjumlahana+b+c+d+....dst. adalah 1,00.
Bn, Cn, Dn = Indeks harga komponen pada saat pekerjaan
dilaksanakan (mulai bulan ke-13 setelah
penandatanganan kontrak).
Bo, Co, Do = Indeks harga komponen pada bulan ke-12
setelah penanda-tanganan kontrak.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
293

70.10 Penetapan koefisien bahan, tenaga kerja dan alat kerja


ditetapkan dalam SSKK.

70.11 Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan


BPS.

70.12 Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan


BPS, digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh
instansi teknis.

70.13 Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan sebagai


berikut:
Pn = (Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+.... dst.
Pn = Nilai Kontrak setelah dilakukan penyesuaian Harga
Satuan;
Hn = Harga Satuan baru setiap jenis komponen
pekerjaan setelah dilakukan penyesuaian harga
menggunakan rumusan penyesuaian Harga
Satuan;
V = Volume setiap jenis komponen pekerjaan yang
dilaksanakan.

70.14 Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh PPK,


apabila penyedia telah mengajukan tagihan disertai
perhitungan dan data-data;

70.15 Penyedia dapat mengajukan secara berkala selambat-


lambatnya setiap 6 (enam) bulan.]

O. PENGAWASAN MUTU

71. Pengawasan dan PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan


Pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
penyedia. Apabila diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada
pihak ketiga untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas
semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.

72. Penilaian 72.1 PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat


Pekerjaan melakukan penilaian atas hasil pekerjaan yang dilakukan
Sementara oleh oleh penyedia.
PPK
72.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu
dan kemajuan fisik pekerjaan.

73. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap Hasil
Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas
setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau Pengawas Pekerjaan
dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan dan
mengungkapkan Cacat Mutu, serta menguji Hasil Pekerjaan yang
dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat
Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
294

Mutu. Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu


selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.

74. Pengujian Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk
melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam
Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan
adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk
menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan
adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai
Peristiwa Kompensasi.

75. Perbaikan Cacat 75.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan
Mutu pemberitahuan Cacat Mutu kepada penyedia segera
setelah ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia
bertanggung jawab atas cacat mutu selama Masa Kontrak
dan Masa Pemeliharaan.

75.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, penyedia


berkewajiban untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam
jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan.

75.3 Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam


jangka waktu yang ditentukan maka PPK, berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan, berhak untuk secara
langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK
melakukan perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah
menerima klaim PPK secara tertulis berkewajiban untuk
mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK dapat
memperoleh penggantian biaya dengan memotong
pembayaran atas tagihan penyedia yang jatuh tempo (jika
ada) atau uang retensi atau pencairan Surat Jaminan
Pemeliharaan atau jika tidak ada maka biaya penggantian
akan diperhitungkan sebagai utang penyedia kepada PPK
yang telah jatuh tempo.

75.4 PPK dapat mengenakan Denda Keterlambatan untuk setiap


keterlambatan perbaikan Cacat Mutu, dan
mendaftarhitamkan penyedia.

76. Kegagalan 76.1 Jika terjadi kegagalan konstruksi pada pelaksanaan


Konstruksi dan pekerjaan maka PPK, pengawas pekerjaan dan/atau
Kegagalan Penyedia bertanggung jawab atas kegagalan konstruksi
Bangunan sesuai dengan kesalahan masing-masing.

76.2 Jika Hasil Pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK


berupa bangunan maka PPK dan/atau penyedia terhitung
sejak tanggal penandatanganan berita acara penyerahan
akhir bertanggung jawab atas kegagalan bangunan sesuai
dengan kesalahan masing-masing selama umur konstruksi

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
295

yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10


(sepuluh) tahun.

76.3 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan,


dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya
terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau
tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya
yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali
kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan
kesalahan atau kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim
kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cedera tubuh,
sakit atau kematian pihak ketiga yang timbul dari
kegagalan bangunan.

76.4 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak


membatasi kewajiban penanggungan penyedia dalam
angka 70 ini.

76.5 Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan


memelihara semua dokumen yang digunakan dan terkait
dengan pelaksanaan ini selama umur konstruksi yang
tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh)
tahun.

P. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

77. Penyelesaian 77.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-


Perselisihan sungguh menyelesaikan secara damai semua perselisihan
yang timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak ini
atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan
pekerjaan ini.

77.2 Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak


dalam Kontrak dapat dilakukan melalui musyawarah,
arbitrase, mediasi, konsiliasi atau pengadilan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang
disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak.

78.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan


jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing
pihak.

78.3 apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa


dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi keadaan tersebut.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
296

78.4 Masing-masing Pihak dalam Kontrak berkewajiban untuk


bertindak dengan itikad baik sehubungan dengan hak-hak
Pihak lain, dan mengambil semua langkah yang diperlukan
untuk memastikan terpenuhinya tujuan Kontrak ini.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
297

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:

Satuan Kerja PPK


Nama : __________
Alamat :__________
Telepon :__________
Website :__________
Faksimili :__________
e-mail :__________

Penyedia:
Nama : __________
Alamat : __________
Telepon :__________
Website :__________
Faksimili :__________
e-mail : __________

B. Wakil Sah Para Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:


Pihak
Untuk PPK : __________

Untuk Penyedia : __________


Pengawas Pekerjaan ________ sebagai wakil sah PPK (apabila ada)

C. Jenis Kontrak berdasarkan cara pembayaran : Turn Key


Kontrak

D. Tanggal Kontrak mulai berlaku sejak: SPMK


Berlaku
Kontrak
E. Jadwal Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan selama :
Pelaksanaan 180(seratus delapan puluh) hari kalender
Pekerjaan

F. Masa Masa Pemeliharaan berlaku selama: 180 (seratus delapan puluh)hari


Pemeliharaan kalender
G. Umur Konstruksi Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki umur konstruksi: 2 (dua) tahun sejak
tanggal penanda-tanganan Berita Acara penyerahan akhir.

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
298

H. Pedoman Gambar ”As built” dan/atau pedoman pengoperasian dan perawatan


Pengoperasian harus diserahkan selambat-lambatnya: 14 (empat belas) hari kalender
dan Perawatan setelah tanggal penandatanganan Berita Acara penyerahan awal.

I. Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh PPK untuk
Tagihan pembayaran tagihan angsuran adalah ______ hari kalender terhitung
sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang yang tidak
diperselisihkan diterima oleh PPK.

J. Pencairan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah


Jaminan

K. Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan PPK adalah:
Penyedia yang __________
Mensyaratkan
Persetujuan PPK
atau Pengawas Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan Pengawas
Pekerjaan Pekerjaan adalah: __________

L. Kepemilikan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan piranti lunak


Dokumen yang dihasilkan dari Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai
berikut: __________

M. Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa :


tidak ada

N. Sumber Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini dibiayai dari APBD


Pembiayaan

O. Pembayaran Uang Pekerjaan Konstruksi ini dapat diberikan uang muka (YA)
Muka
Uang muka diberikan sebesar 30 % (tiga puluh per seratus) dari Nilai
Kontrak

P. Pembayaran Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara: Termin, dengan


Prestasi rincian 25 %, 50%, 75%, dan 100%.
Pekerjaan

Q. [Penyesuaian Tidak Ada


Harga]

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
299

R. Peristiwa Ketentuan selain yang diatur dalam SSUK mengenai pemberian peristiwa
Kompensasi kompensasi adalah: perpanjangan waktu (apabila diperlukan)

S. Denda dan ganti 1. Besaran denda dibayarkan oleh penyedia apabila PPK memutuskan
rugi kontrak secara sepihak adalah: sebesar nilai jaminan pelaksanaan
yang disampaikan

2. Denda akibat penyedia diputus kontrak secara sepihak oleh PPK


yang dibayarkan oleh penyedia dalam jangka waktu :
________________ hari sejak tanggal pemutusan kontrak

Denda akibat penyedia diputus kontrak secara sepihak oleh PPK


dibayarkan oleh penyedia dengan cara: penyedia menyetorkan ke
kas negara/daerah

3. Besarnya denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan sebesar


1/1000 (satu perseribu) dari bagian berdasarkan sub output

T. Sanksi Pelanggaran terhadap ketentuan Pengalihan dan/atau Subkontrak


dikenakan sanksi : dilakukan pemutusan kontrak

U. Penyelesaian Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan Kontrak tidak dapat
Perselisihan diselesaikan secara damai maka Para Pihak menetapkan lembaga
penyelesaian perselisihan tersebut di bawah sebagai Pemutus Sengketa:

LPS (Layanan Penyelesaian Sengketa) LKPP

V. LAINNYA
(Apabila Ada)

Catatan : Dokumen ini merupakan contoh dokumen kontrak, apabila akan digunakan harap menyesuaikan dengan
kebutuhan berkontrak yang baik untuk pengadaan di tempat anda dan perkembangan peraturan yang berlaku
TEAM PENYUSUN

TEAM KONSTRUKSI 1 :
Agus Kurniawan
Aisah Ahmad
Text
Ajik Sujoko
Alfha Lee Hikmah
Andi Juana Fachruddin
Budi Sukiswo
Galuh Tantri Narindra

Anda mungkin juga menyukai