Anda di halaman 1dari 11

Lex Privatum Vol. IX/No.

2/Mar/EK/2021

PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG menjaga jalannya hubungan antar negara yang


INTERNASIONAL DALAM SISTEM melakukan perjanjian. Namun demikian
PENGATURAN WORLD TRADE ORGANIZATION sengketa internasional seringkali tidak dapat
(WTO)1 dihindari dan berdampak pada kehidupan
Oleh : Kevin Jonathan Wowor2 hubungan antar negara. Diketahui bahwa
Cornelis Dj. Massie3 perjanjian internasional merupakan salah satu
Hendrik B. Sompotan4 sumber hukum yang menjadi pedoman dasar
bagi transaksi internasional, namun dewasa ini
ABSTRAK negara-negara anggota yang melakukan
Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk perjanjian internasional kadang-kadang
mengetahui bagaimana Prinsip Penyelesaian berupaya menanggalkan peraturan yang
Sengketa Menurut Hukum Internasional dan bertujuan untuk menghambat kelancaran
bagaimana Aspek Hukum Penyelesaian transaksi perdagangan internasional5.
Sengketa Dagang Dalam Sistem Pengaturan World Trade Organization (WTO) pada
World Trade Organization di mana dengan kenyataannya merupakan kelanjutan serta
metode penelitian hukum normatif pengembangan dari GATT. WTO adalah
disimpulkan: 1. Prinsip Penyelesaian Sengketa organisasi perdagangan internasional, yang
Menurut Hukum Internasional dapat dilakukan memiliki tujuan utama untuk menciptakan
dengan cara melalui jalur penyelesaian persaingan sehat dalam bidang perdagangan
sengketa politik dan jalur penyelesaian internasional bagi para anggota WTO, namun
sengketa secara hukum. Dalam penyelesaian secara filosofis tujuan WTO untuk
sengketa perdagangan internasional sengketa meningkatkan taraf hidup, pendapatan,
dapat diselesaikan melalui cara-cara dan pejaminan terciptanya lapangan pekerjaan,
tahapan yang diatur dalam hukum perdagngan meningkatkan produksi perdagangan, serta
internasional baik melalui UNCITRAL maupun mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya
WTO sebagai badan-badan perdagangan dunia. dunia6.
2. Aspek Hukum Penyelesaian Sengketa Dalam
Sistem WTO, diatur dalam Dispute Settlement B. Rumusan Masalah
Understanding (DSU), yang memuat segala 1. Bagaimana Prinsip Penyelesaian
jenis peraturan penyelesaian sengketa melalui Sengketa Menurut Hukum Internasional?
sistem WTO. Dispute Settlement Body (DSB) 2. Bagaimana Aspek Hukum Penyelesaian
menyelesaikan sengketa perdagangan yang Sengketa Dagang Dalam Sistem
terjadi hanya kepada anggota-anggota WTO Pengaturan World Trade Organization?
saja, badan banding dapat dilakukan para pihak
untuk memenuhi tercapainya penyelesaian C. Metode Penelitian
sengketa yang memberikan putusan agar Metode pendekatan yang digunakan
terciptanya hubungan perdagangan yang baik terhadap penelitian ini adalah yuridis
bagi para pihak. normative.
Kata kunci: sengketa dagang internasional; wto;
PEMBAHASAN
PENDAHULUAN A. Prinsip Penyelesaian Sengketa Menurut
A . Latar Belakang Masalah Hukum Internasional
Transaksi internasional melalui hubungan 1. Penyelesaian Sengketa Secara Politik Dan
kerja sama antara negara-negara atas dasar Hukum
hukum internasional semakin berkembang. Sengketa internasional merupakan sengketa
Hukum internasional di era globalisasi saat ini yang bukan secara ekslusif menjadi urusan
sangat penting terutama dalam melindungi dan dalam negeri. Setiap sengketa adalah konflik,
tetapi tidak semua konflik dapat dikategorikan
1 Artikel Skripsi
2 Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM : 5 Flora Kalalo, Hukum Dagang Internasional, UNSRAT
17071101413 PRESS, Manado, 2016 ,hlm. 30
3 Fakultas Hukum Unsrat, Doktor Ilmu Hukum 6 Christhophorus Barutu, Seni Bersengketa Di WTO, Citra
4 Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum Aditya Bakti, 2015, hal 6.

140
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

sebagai sengketa. Sengketa internasional tidak Adalah suatu cara penyelesaian sengketa
secara ekslusif menyangkut hubungan melalui pihak ketiga, yang mana pihak ketiga
antarnegara karena mengingat subjek-subjek bias disebut sebagai individua tau lembaga
hukum internasional yang saat ini sudahh maupun organisasi, usulan-usulan penyelesaian
semakin berkembangsehingga sengketa sengketa melalui mediasi dibuat seperti tidak
internasional dapat melibatkan banyak actor resmi, dimana usulan ini dubuat berdasarkan
non-negara7. Penyelesaian sengketa informasi yang diberikan oleh para pihak,
internasional dapat dilaksanakan dengan cara bukan atas penyelidikan, jika usulan tersebut
politik dan hukum. tidak diterima, mediator masih bias tetap
a. Penyelesaian Sengketa Secara Politik menjalankan fungsi mediasinya dengan
penyelesaian sengketa secara politik adalah membuat usulan-usulan baru, oleh karena itu
penyelesaian melalui hubungan diplomatik, ada salah satu fungsi utama mediator adalah
beberapa cara penyelesaian sengketa melalui mencari berbagai solusi, sampai
jalur diplomatik ; mengidentifikasi hal-hal yang dapat disepakati
1) Negosiasi para pihak serta membuat usulan yang dapat
Negosiasi, adalah cara penyelesaian mengakhiri perkara sengketa, seperti halnya
sengketa yang paling dasar dan paling tua dalam negosiasi, tidak ada prosedur-prosedur
digunakan, penyelesaian melalui negosiasi khusus yang harus ditempuh dalam proses
merupakan salah satu cara yang paling penting, mediasi, sehingga para pihak bebas melakukan
oleh karenanya banyak sengketa diselesaikan dan menentukan prosedurnya. Hal yang paling
secara negosiasi karena cara ini dianggap penting adalah kesepakan para pihak mulai dari
sebagai cara yang tidak mengindang adanya proses pemilihancara mediasi, menerima atau
publisitas atau menarik perhatian publik. tidaknya usulan-usulan yang diberikan
Negosiasi adalah fact of life atau keseharian, mediator, sampai kepada pengakhiran tugas
setiap individu maupun kelompok melakukan mediator10. Ketika para pihak masih gagal
negosiasi untuk mendapatkan apa yang melakukan mediasi dalam menyelesaikan
diinginkan8. Kelemahan utama dalam sistem sengketa, mereka masih bias menyerahkan ke
negosiasi adalah ketika para pihak saling tidak forum yang mengikat yaitu melalui
seimbang dalam kedudukan, dimana salah satu penyelesaian sengketa melalui pengadilan atau
pihak lebih kuat daripada pihak yang abritase.
lainnya,sehingga menimbulkan pihak yang 3) Konsiliasi
lemah berada dalam posisi tekanan dari pihak Merupakan penyelesaian sengketa yang
yang lebih kuat, kelemahan selanjutnya proses hampir sama dengan mediasi, dimana kedua
berlakunya negosiasi acap kali lambat dan bias cara ini sama-sama menggunakan pihak ketiga
memakan waktu lama, faktor utamanya adalah untuk menyelesaikan sengketa secara damai,
sulitnya permasalahan-permasalahan yang konsoliasi juga bisa diselesaikan oleh individu
timbul diantara para pihak, adapula kelemahan ataupun suatu badan atau komisi konsiliasi,
yang lainnya yaitu ketika salah satu pihak komisi konsiliasi bias yang sudah terlembaga
terlalu keras dengan pendiriannya. Dalam atau ad hoc yang berfungsi untuk menetapkan
pelaksanaan negosiasi prosedur-prosedur yang persyaratan-persyaratan penyelesaian yang
terdapat didalamnya adalah pertama negosiasi diterima oleh para pihak11. Persidangan suatu
digunakan ketika suatu sengketa belum lahir, komisi konsiliasi biasanya terdiri atas dua
dan kedua negosiasi digunakan ketika adanya tahapan yakni tahap tertulis dan tahap lisan,
sengketa9. dimana yang pertama adalah sengeketa
2) Mediasi diuraikan secara tertulis dann diserahkan
kepada badan konsiliasi, kemudian badan ini
akan mendengar keterangan lisan daripada
para pihak. Berdasarkan fakta-fakta yang
7 Sefriani, Hukum Internasional Suatu Pengantar, PT. diperoleh, badan konsiliasi akan menyerahkan
RajaGrafindo, 2015, Yogyakarta, hal 298
8 Suyud Margono, Alternative Dispute Resolution And laporannya kepada para pihak disertai dengan
Abritation : Proses Pelembagaan Dan Aspek Hukum,
Ghalia Indonesia, Jakarta, 2004, hal. 49. 10 Ibid, Hal. 203.
9 Huala Adolf. Op.cit, hal. 202 11 Ibid, Hal. 205

141
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

kesimpulan, dan usulan-usulan penyelesaian para pihak yang bersengketa sepakat untuk
sengketanya, perlu diketahui bahwa usulan ini menggunakan jalur tersebut. Dalam praktiknya
tidaklah mengikat, oleh karenanya diterima seringkali komisi pencari fakta mengalami
atau tidaknya usulan tersebut bergantung kesulitan ketika suatu negara tempat akan
sepenuhnya pada para pihak. Pengertian dilakukan penyelidikan ataupin investigasi tidak
konsiliasi menurut kamus hukum dan politik mau bekerja sama atau kurang kooperatif. Oleh
menyatakan bahwa “Konsiliasi adalah usaha karenanya dewan keamanan PBB memiliki
atau upaya yang dilakukan untuk kewenangan mengirimkan komisi pencari fakta
mempertemukan keinginan dari puhak-pihak atas nama PBB tanpa persetujuan negara, bila
yang sedang berselisih agar dapat mengakhiri menurut dewan PBB sengketa yang muncul
perselisihan dan mencapai suatu persetujuan sudah masuk kategori mengancam atau
secara bersama12.penyelesaian sengketa melanggar perdamaian keamanan internasional
melalui cara konsiliasi bergantung dari para atau juga tindakan agresi sebagaimana diatur
pihak yang bersengketa, jika tidak dapat dalam Pasal 39 Piagam PBB. 13
terselesaikan secara konsiliasi maka pengadilan 6) Penyelesaian Melalui PBB
internasional merukan salah satu cara terakhir Penyelesaian melalui jalur politik dengan
dalam menyelesaikan sengketa. menggunakan jasa PBB dilakukan oleh Sekjen
4) Jasa Baik (Good Offices) PBB, dalam hal ini Majelis Umum maupun
Pada umumnya ketika negosiasi tidak dapat Dewan Keamanan. Negara-negara yang
menyelesaikan sengketa maka pihak-pihak yang bersengketa seringkali meminta Sekjen PBB
bersengketa akan menggunakan jalur untuk menjadi mediator atau memberikan jasa
jasa/keterlibatan pihak ketiga. Keterlibatan baik dalam menyelesaikan sengketa, karena
pihak ketiga dalam dalam good offices tidak dewan PBB dianggap netral serta memiliki
lebih daripada mengupayakan pertemuan kompetensi untuk membantu menyelesaikan
pihak-pihak bersengketa untuk boleh sengketa oleh pihak-pihak yangbersengketa.
berunding Bersama. Pihak ketiga disebut juga Penyelesaian sengketa melalui majelis umum
sebagai saluran tambahan komunikasi. hanya dapat dilakukan apabula dewan
Persoalan pertemuan yang sudah difasilitasi keamanan sudah tidak mampu ataupun gagal
oleh pihak ketiga berakhir tanpa keputusan mengemban tugasnya untuk memelihara
ataupun para pihak melanjutkan kembali perdamaian keaman internasional.
perseturuan mereka sudah menjadi diluar 7) Penyelesaian Sengketa Melalui Organisasi
kompetensi pihak ketiga, tetapi secara tidak Regional Maupun Internasional
langsung pihak ketiga telah berhasil Menurut koesnadi dalam bukunya
mempertemukan kedua belah pihak maka organisasi internasional menyatakan
pihak ketiga sudah dikatakan berhasil “Kerjasama internasional terjadi karena
melakukan good offices. kesadaran nasional dimana mempunyai arah
5) Pencari Fakta (Fact Finding/Inquiry) dan tujuan yang sama, keinginan didukung oleh
Inquiry merupakan suatu cara penyelesaian kondisi internasional yang saling membutuhkan
sengketa secara diplomatik dengan kerjasama didasari oleh kepetingan bersama
memfasilitasi penyelesaian sengketa dengan diantara negara-negara namun kepentingan itu
mencari kebenaran fakta, tidak memihak, tidak identik”14.Kerjasama perdagangan
melakukan investigasi secara terus-menerus internasional mempuyai berbagai macam
sampai fakta yang disampaikan salah satu pihak kepentingan nasional dari berbagai negara dan
dapat diterima oleh pihak yang lainnya. bangsa yang tidak dapat diperoleh didalam
Penyelesaian sengketa secara inquiry banyak negaranya sendiri. Adanya masyarakat
digunakan oleh negara dan organisasi- internasional berarti ada hubungan antara
organisasi internasional untuk menyelesaiakan masyaraakat internasional, dan karena itu
senngketa-sengketa internasional. Penyelesaian hubungan-hubungan internasional ini
sengketa melalui jalur inquiry mensyaratkan diwujudkan dalam bentuk hubungan bilateral

12Telly Sumbu, dkk, Kamus Umum Politik Dan Hukum, 13Sefriani, op. cit, hal.304
Media Prima Aksara, Cetakan Pertama, Jakarta, 2011, hal. 14 Koesnadi Kartasasmita, Organisasi Internasional,
408 Bandung, 1998, hal. 03

142
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

maupun hubungan multilateral sehingga dari kebanyakan pihak-pihak yang bersengketa


hubungan-hubungan internasional inilah menggunakan penyelesaian sengketa melalui
menimbulkan pembentukkan-pembentukkan jalur hukum karena penyelesaian sengketa
organisasi internasional sesuai dengan secara polotik tidak menemukan jalan keluar.
mekanisme dan prosedur yang berlaku. Dilihat dari asas yang berlaku dalam hubungan
Organisasi internasional yang sudah terbentuk internasional para pihak yang mengadakan
mempunyai banyak kesamaan karena perjanjian internasional berpegang dalam asas-
dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam asas dalam perjanjian internasional, yaitu: asas
hubungan internasional yang semuanya itu territorial adalah asas yang biasanya didasarkan
membawa banyak perkembangan yang sejalan pada kekuasaan atas wilayah tersebut, yang
degan organisasi internasional tersebut. Pada mana menyatakan bahwa negara menjalankan
hakikatnya hukum organisasi internasional hukum untuk semua barang yang ada
merupakan norma-norma hukum internasional diwilayahnya, adapula asas kebangsaan yang
yang terhimpun dalam suatu instrumen pokok berarti sebagai kerjasama internasional dengan
yang mengatur segala aspek yang berkenaan dasar kekuatan masing-masing negara untuk
dengan organisasi internasional. Dalam semua elemen dari semua warga negaranya,
perdagagan internasional sudah sejak dahulu adapula asas kepentingan umum dalam
sudah ada organisasi internasional yang hubungan internasional didasarkan pada
mengatur tentang perdagangan internasional, kewenangan negara untuk melindungi dan
sudah sejak dahulu dikenal sebagai General megatur kehidupan dalam kepentingan
Agreement Tarrifs and Trade (GATT). kehidupan sosial16. Penyelesaian sengketa
Tujuan utama dari perjanjian GATT adalah melalui jalur hukum dilakukan dengan cara
untuk menciptakan suatu iklim dalam penyelesaian sengketa melalui jalur arbitrase
perdagangan iternasional yang aman dan jelas dan jalur pengadilan.
bagi masyarakat bisnis serta untuk 1) Arbitrase
menciptakan liberalisasi perdagangan yang Abritase, merupakan salah satu
berkelanjutan di dalam penanaman modal, penyelesaian sengketa dengan menyerahkan
lapangan kerja, dan menciptakan perdagangan sengketa secara sukarela kepada pihak ketiga
yang sehat. Sehinngga dengan demikian sistem yang netral, pihak ketiga ini dapat berupa
perdagangan yang menjadi upaya utama dalam individu, abritase terlembaga atau abritase
GATT adalah sistem yang dapat meningkatkan sementara (ad hoc) . Badan abritase dewasa ini
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di sudah semakin popular, karena penyelesaian
seluruh dunia15. sengketa dengan cara abritase semakin banyak
Penyelesaian sengketa mealui jalur digunakan dalam menyelesaikan sengketa
organisasi regional maupun internasional nasional maupun sengketa innternasional.
merupakan salah satu penyelesaian sengketa Banyaknya para pihak yang menggunakan cara
yang seharusnya dilakukan terlebih dahulu penyelesaian sengketa ini karena ; pertama,
sebelum dibawah ke forum yang lebih luas. penyelesaian sengketa melalui abritase adalah
Dalam Pasal 53 Piagam PBB menetapkan penyelesaiannya yang relatif mudah dan lebih
bahwa dewan keamanan PBB secara tepat cepat daripada proses berperkara dipengadilan,
dapat memanfaatkkan pennyelesaian secara dalam penyelesaian abritase juga tidak
regional atau badan-badan pennegak hukum di mengenal upaya banding, kasasi, atau
bawah otoritasnya. Namun tidak ada tindakan peninjauan kembali, serta putusan dalam
penegakan dapat diambil dibawah mekanisme abritasi bersifat final dan mengikat, biasanya
regional tanppa otorisasi dewan keamanan. penyelesaian ini dibutuhkan oleh dunia usaha,
b. Penyelesaian Sengketa Secara Hukum kedua dalam penyelesaian sengketa melalui
Penyelesaian sengketa secara hukum abritase bersifat kerahasiaan, baik kerahasiaan
sebenarnya tidak jauh berbeda dengan persidangan maupun kerahasiaan putusan
penyelesaian sengketa secara politik, abritasenya, ketiga dalam penyelesaian
sengketa abritase para pihak memiliki
15 Oliver Lang, Law and Limitations in the GATT
Multilateral Trade System, Martinus Nijhoff Publisher, 16 https://ppkn.co.id/asas-hubungan-internasional/,
1987, hal. 6 diakses tanggal 3 Januari 2021

143
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

kebebasan untuk memiliki hakimnya yang pengadilan internasional antara lain


menurut mereka netral dan ahli dalam International of Justice (ICJ), Permanent Court
penyelesaian sengketa yang mereka hadapi, of International of Justice (PCIC), ada pula
keempat dalam penyelesaian sengketa abritase International Tribunal for the Law of The Sea,
adalah dimungkinkannya para arbiter untuk berbagai ad hoc tribunal, juga International
menerapkan sengketanya berdasarkan Criminal Court (ICC), yang semuanya itu
kelayakan dan kepatutan. Dalam praktiknya merupakan badan peradilan penyelesaian
penyerahan sengketa kepada badan peradilan sengketa internasional18.
tertentu, termasuk abritase, termuat dalam
klausul penyelesaian sengketa dalam suatu 2. Penyelesaian Sengketa Dagang Dalam
kontrak, penyelesaian suatu sengketa kepada Hubungan Perdagangan Internasional
abritase dapat dilakukan dengan pembuatan Seiring perkembangan waktu perdagangan
submission clause yaitu penyerahan kepada internasional mengalami perkembangan yang
abritase suatu sengketa yang telah lahir, hal pesat dimana mulai terjadi sengketa-sengketa
yang perlu diketahui adalah bahwa klausul internasional di bidang perdagangan, GATT
abritase melahirkan yurisdiksi abritase, artinya pada saat itu sebagai organisasi perdagangan
klausul tersebut memberikan kewenangan internasional hanyalah sekumpulan peraturan
kepada pihak arbitrator untuk menyelesaikan perdagangan yang mana apabila terjadi
sengketa. sengketa antar anggota GATT tidak
Peran abritase didukung dengan adanya dimungkikan untuk dapat menyelesaikannya
lembaga-lembaga abritase internasional karena dalam GATT tidak terdapat lembaga
terkemuka, disamping kelembagaan, penyelesaian sengketa19. Sengketa dalam
pengaturan abritase juga sekarang ini didukung perdagangan internasional merupakan salah
pula oleh adanya suatu aturan berarbitrase satu hal yang sering terjadi dalam hubungan
yang menjadi acuan dari banyak negara. perdagangan internasional,dimana para pihak
2) Pengadilan Internasional yang bersengketa berupaya untuk
Pengadilan, dalam sistem penyelesaian mempertahankan apa yang menjadi
sengketa melalui pengadilan merupakan kepentingan-kepentingan negara-negara yang
bentuk penyelesaian sengketa melalui cara bersengketa dalam perdagangan internasional
litigasi, metode penyelesaian sengketa melalui a. Pihak-pihak Dalam Sengketa Dagang
litigasi adalah salah satu cara penyelesaian Internasional
sengketa apabila cara-cara penyelesaian Seperti yang telah diketahui bahwa subjek
sengketa yang lainnya sudah tidak dapat lagi hukum perdagangan internasional adalah
diselesaikan, dalam penyelesaian sengketa negara, idividu, atau badan usaha yang
melalui pengadilan harus melewati beberapa berbadan hukum maupun badan usaha yang
tahapan penyelesaian dengan cara melalui dua tidak berbadan hukum, dalam beberpa
jalur yaitu; pertama, tahapan administrasi, sengketa dagang ada pihak-pihak yang
tahapan ini mendaftarkan berkas sengketa ke merupakan para pihak dalam dalam sengketa
pengadilan setempat dan membayar uang dagang, para pihak-pihak ini merupakan pihak-
muka, setelah itu pihak pengadilan akan pihak yang masuk dalam faktor-faktor
mendaftarkan berkas sengketa tersebut, kedua, terbentuknya badan-badan penyelesaian
tahapan yudisial, dimana perkara sengketa sengketa dagang internasional, para pihak
akan diperiksa secara keseluruhan oleh majelis inilah yang menjadi subjek dalam perdagangan
hakim, namun sebelum dilanjutkan akan internasional, pihak-pihak ini seringkali
dilakukan proses mediasi kepada pihak- mengajukan sengketa karena seringkali terjadi
pihakyang bersengketa17. Dalam hukum pelanggaran perdagangan seperti yang
internasioanal penyelesaian senketa melalui dijelaskan sebelumnya, yaitu ;
pengadilan akan diadapkan oleh beberapa 1) Sengketa antara Pedagang dan Negara
pengadilan yang menyelesaikan sengketa di
bidangnya masinng-masing, ada beberapa
18Sefriani, op. cit. hal 376.
17 https://www.dslalawfirm.com/litigasi/amp/, diakses 19Cristhophorus Barutu, Seni Bersengketa di WTO, Citra
pada tanggal 12 Januari 2021 Aditya Bakti, 2015, hal. 7

144
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

masalah yang menjadi pokok persoalan Sengketa yang sering terjadi dalam
dalam sengketa anatar pedgang dengan dengan hubungan dagang internasional juga adalah
negara adalah adanya konsep imunitas negara sengketa antara negara dengan negara,
dalam hukum internasional, dimaa masalah sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya
utamanya ada pada konsep imunitas ini, suatu mengenai jenis-jenis hubungan dagang
negara dalam situasi apapun, tidak akan pernah internasional, seringkali terjadi sengketa
diadili dihadapan badan-badan peradilan dagang dalam perdagangan internasional yang
asing20. Namun individua tau pedagang juga melibatkan pihak-pihak negara yang
merupakan subjek dalam hukum internasional mengadakan hubungan-hubungan dagang
terbatas, oleh karena itu dalam hukum internasional, baik itu merupakan hubungan
internasional berkembang suatu pengertian dangan bilateral, regional maupun multilateral,
jure imperii, dan jure gestiones, jure imperi sengketa yang sering terjadi antara negara
adalah merupakan suatu tindakan negara pada dengan negara merupakan jenis segketa yang
bidang publik memiliki kapasitas sebagai suatu paling disorot dalam sistem perdagangan
negara berdaulat, tindakan-tindakan inilah internasional karena dalam hal ini negara
tidak akan dapat diuji ataupun diadili mempertahankan apa yang menjadi haknya
dihadapan badan peradilan kemudian adapula dalam hubungan dagang internasional, tidak
pengertian jure gestiones, yang merupakan jarang juga dalam sengketa dagang antar
tindakan negar dibidang perdata ataupun negara ini dapat berdampak pada perjanjian-
dagang tindakan-tindakan yang seperti inilah perjanjian yang dilakukan oleh individu atau
yang merupakan tindakan negara sebagai badan usaha swasta terancam karena adannya
orang-perorangan sehingga tidak boleh sengketa dagang yang terjadi, ini disebabkan
dianggap bahwa tindakan seperti itu menjadi karena dalam sengketa dagang yang
suatu tindakan layaknya pedagangan biasa, dan melibatkan negara dengan negara dapat
tindakan-tindakan inilah yang membuat berakhir dengan pemboikotan barang-barang
sengketa dapat saja diselesaikan dengan cara milik negara lain, ataupun putusnya hubungan
abritase, ataupun di pengadilan21. Jenis ekspor-impor dengan dengan negara lain,
sengketa anatar negara dan individu adalah dalam sistem penyelesaian sengketa yang
salah satu jenis sengketa yang sering terjadi terjadi antara negara dengan negara bisa
dalam hubungan perdagangan internasional, ditempuh dengan beberapa cara yang dapat
banyak kasus yang serig terjadi adalah individu menyelesaikan sengketa, dalam penyelesaian
menuntut suatu negara karena tidak dapat sengketa antara negara dengan negara pula
menjalan suatu perjanjian dagang dengan ada badan-badan khusus yang mengatur
begitu baik, oleh karenanya jenis sengketa tentang penyelesaian sengketa dagang yang
dagang antara individu dan nnegara bukan melibatkan negara dengan negara. Tidak dapat
merupakan suatu pengecualian dalam dipungkiri seringkali dalam penyelesaian
perdagangan internasional. sengketa dagang internasional dapat berujung
2) Sengketa antara Pedagang dengan Pedagang pada persaingan bisnis yang tidak sehat dang
sengketa anatara pedagang-dengan menyebabkan terjadinya gangguan
pedagang adalah sengketa yang seringkali perekonomian didalam negara.
terjadi Dallam sengketa perdagangan b. Prinsip-prinsip Penyelesaian sengketa
internasional, dalam penyelesaian sengketa ini Dalam hukum perdagangan internasional
juga dilakukan dengan berbagai cara, terdapat prinsip-prinsip yang merupakan
kesepaktan dan kebebasan dalam hubungan prinsip dalam menyelesaikan sengketa dagang
daganglah yang juga menjadi sebagai penetu internasional, prinsip-prinsip tersebut antara
dalam memilih forum penyelesaian sengketa, lain ;
kesepakan dan kebebasan pula merupakan hal 1) Prinsip Kesepakatan
yang esensial, dimaa hukum menghormati dalam penyelesaian sengketa prinsip ini
kebebasan dan kesepakan tersebut. merupakan prinsip yang fundamental dalam
3) Sengketa antara Negara dengan Negara menyelesaikan suatu sengketa perdagangan
internasional, prinsip ini merupakan landasan
20 Huala Adolf, op.cit, hal. 195 utama untuk dilaksanakannya suatu
21 Ibid

145
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

penyelesaian sengketa atau tidak, badan-badan sengketa abritase akan memutuska


penyelesaian sengketa juga harus menghormati penyelesaian sengketa dengan bertitik tolaak
apa yang telah mejadi kesepakan para pihak. pada aturan hukum yang dipilih oleh negara
Dalam prinsip kesepakan ini, penyelesaian untuk memilih hukum dalam penyelesaian
sengketa dagang tergantung pada para pihak sengketa setiap system hukum dari sebuah
yang membuat suatu kesepakatan, seringkali negara harus ditafsirkan kecuali dinyatakan
dalam penyelesaian sengketa ada beberapa berbeda, hal itulah yang menjadi acuan dalam
tahapan yang akan dilakukan, dalam tahapan- hukum subtantif egara tersebut dan bukan
tahapan inilah para pihak yang bersegketa akan konflik dalam peraturan hukum23.
memiliki kesepakatan apakah sengketa dapat 4) Prinsip Itikad Baik (Good Faith)
dilanjutkan atau diselesaikan dan berakhir Prisip itikad baik merupakan prinsip yyang
secara damai, yang palig utama dalam prinsip paling fundamental dalam penyelesaian
ini adalah bahwa kesepakatan merukan suatu sengketa, dimaa dalam prinsip ini
hal yang bersifat esensial bagi para pihak. mensyaratkan harus adanya itikad baik dari
2) Prinsip Memilih Jalur Penyelesaian Sengketa para pihak yang menyelesaikan sengketa,
Dalam menyelesaikan suatu sengketa dalam peyelesaian sengketa prinsip ini
perdagngan internasional para pihak yang tercermin dalam dua tahapan, yang pertama
bersegketa diberikan kebebasan dalam memilih prinsip ini disyaratkan agar mencegah
cara penyelesaian sengketa, dalam prisip ini timbulnya sengketa yang dapat mempengaruhi
para pihak diberikan kewenangga dalam hubungan-hubungan baik diantara negara-
memilih jalur penyelesaia sengketa untuk negara, kedua ,dalam prinsip ini disyaratkan
menyelesaikan sengketa perdagangan antara harus ada ketika para pihak menyelesaikan
pihak-pihak yang memiliki sengketa sengketa harus melalui cara penyelesaian
perdagangan internasional, penyrlrsaian sengketa dalam perdagangan internasional,
sengketa dagang internasional memiliki dalam prinsip ini tentunya akan menimbulkan
penyelesaian yang bisa dilakukan dengan suatu hubungan yang baik antara pihak-pihak
beberapa cara, tentunya dalam system memilih yang bersengketa supaya terciptanya hubungan
cara untuk menyelesaikan sengketa adalah perdagangan yang harmonnis dalam
suatu kebebasan para pihak yang bersengketa meyelesaikan suatu masalah sengketa dalam
untuk menentukan jalur hukum yang akan perdagngan internasional, dalam prinsip ini
ditempu dalam menyelesaikan sengketa juga memiliki tujuan agar supaya dapat
perdagangan internasional, intinya adalah terciptanya suatu proses penyelesaian sengketa
dalam penyelesaian sengketa prinsip ini harus yang tertib dan aman, karena seringkali dalam
diperhatikan, dan tentunya untuk menjalankan peyelesaian sengketa dagang para pihak tidak
prisip ini harus didadasari oleh persetujuan mau dirugikan, dan seringkali berujung pada
antara pihak-pihak yang bersengketa22. Prinsip persaingan bisnis yang tidak sehat, oleh
ini memungkinkan setiap negara diberi karenanya melalui prinsip ini dapat diharapkan
kebebasan untuk memilih jalur penyelesaian terciptanya suatu penyelesaian sengketa yang
sengketa yang akan diambil. aman dan tertib dengan memperhatikan nilai-
3) Prinsip Memilih Hukum nilai dalam hukum perdagangan internasional.
dalam prinsip ini para pihak yang 5) Prinsip Exhaustion of Local Remedies
bersengketa memiliki pilihan untuk Dalam prinsip ini bermula dari prisip hukum
menyelesaikan sengketa dengan memilih kebiasaan internasional, menurut prinsip
hukum yang akan menjadi acuan dalam hukum ini kebiasaan internasional menetapkan
penyelesaian sengketa, kebebasan para pihak bahwa sebelum para pihak yang bersengketa
untuk meentukan hukum merupakan suatu
kebebasan untuk memilih kelayakan dan 23 Pasal 28 ayat 1 UNCITRAL, Model Law On International
kepatutan. Dlam prinsip ini penyelesaian Commercial Abritation “the abrital tribunal shall decide
the dispute in accordance with such rules of law as are
chosen by the parties as applicable to the substance of the
22 https://business- dispute. Any designation of law or legal system of a given
law.binus.ac.id/2017/04/27/penyelesaian-sengketa- state shall be construed, unless otherwise expressed, as
dalam-perdagangan-internasional, diakses pada tanggal directly to the substantive lawof that state ad not to its
14 Januari 2021. conflict of laws rules”.

146
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

megajukan sengketanya ke pengadilan B. Aspek Hukum Penyelesaian Sengketa


internasional, langkah-langkah penyelesaian Dagang Dalam Sistem World Trade
segketa yang dilakukan oleh negara-negara Organization
yang bersengketa harus melalui cara-cara Pada tanggal 15 September 2020 organisasi
penyelesaian sengketa hukum nasional suatu perdagangan internasional (WTO)
negara yang harus ditempuh terlebih dahulu. mengumumkan bahwa Amerika Serikat
c. Forum Penyelesaian Sengketa Dagang melanggar aturan perdagangan global dengan
Internasional memberlakukan tarif miliaran dollar dalam
Penyelesaian sengketa dagang internasional perang dagang dengan China. Pemerintah
tidak jauh berbeda dengan yang sudah Trump mengatakan tarif yang diberlakukan dua
dijelaskan dalam tinjauan pustaka mengenai tahun lalu terhadap barang-barang Tiongkok
penyelesaian sengketa, ada beberapa cara yang dengan nilai dari US$ 200 Miliar dibenarkan
dapat ditempuh oleh para pihak yang karena China mencuri kekayaan intelektual dan
bersengketa untuk menyelesaikan sengketa memaksa perusahaan Amerika Serikat untuk
dagang yang sedang dihadapi, cara-cara mentransfer teknologi saat mengakses ke pasar
tersebut yaitu melalui jalur non-litigasi ataupun tiongkok. Akan tetapi dewan panel WTO yang
melalui jalur litigasi. beranggotakan tiga orang mengatakan bahwa
Jalur non-litigasi merupakan jalur AS melanggar aturan perdagangan karena
penyelesaian sengketa diluar pengadilan, ada hanya berlaku untuk China dan diatas tarif
beberapa cara yang dapat dilakukan melalui maksimum yang disepakati Amerika Serikat.
jalur non- litigasi yaitu negosiasi, mediasi, Panel menyimpulkan AS tidak memiliki cukup
konsiliasi, jasa-jasa baik, pencarian fakta, dan alasan saat menjelaskan mengapa tindakan
arbritase, cara-vara tersebut merupakan cara pengecualian yang dibenarkan. Kementrian
penyelesaian sengketa melalui jalur non- perdagangan China mendukung sistem
litigasi24. perdagangan multilateral serta menghormati
Jalur penyelesaian sengketa melalui litigasi aturan dan putusan WTO, dan China berharap
adalah melalui pengadilan internasional, dalam bahwa AS akan melakukan hal yang sama,
penyelesaian sengketa dagang melalui karena putusan tersebut hanya akan
pengadilan terjadi hanya apabila para pihak berdampak kecil pada pada tarif AS dan
sepakat, penyelesaian sengketa melalui hanyalah awal dari proses hukum yang dapat
pengadilan dapat berupa pengadilan dalam memakan waktu bertahun-tahun. Namun
salah satu negara ataupun pengadilan rencananya AS akan mengajukan banding
internasional25. Setiap negara berhak memilih terhadap keputusan panel tersebut.
jalur litigasi yang akan ditempu baik itu melalui World Trade Orgaanization atau organisasi
sistem pengadilan nasional salah satu negara perdagangan internasional merupakan badan
maupun pengadilan internasional. Dalam internasional yang mengatur yang secara
sengketa perdagangan internasional di khusus mengatur penyelesaian sengketa
pengadilan internasional ditangani oleh dagang dalam hubungan perdagangan
International Court of Justice (ICJ), namun pada internasional, sistem dalam perdagangan
kenyataanya banyak negara yang kurang internsional yang merupakan hubungan
berminat dalam penyelesaian sengketa di ICJ multilateral yang diatur dalam WTO merupakan
karena kurangnya penghargaan terhadap fakta- suatu hasil persetujuaan yang berisi peraturan-
fakta spesifik mengenai duduk perkara dan peraaturan dagang internasional sebagai hasil
keahlian mahkama internasional dalam perundingan yang telah dicapai dan ditanda
menyelesaikan sengketa dagang internasional. tangani oleh negara-negara anggota WTO.
Persetujuan-persetujuan tersebut menjadi
suatu kontrak internasional yang mengikat
pemerintah untuk dapat mematuhi dan
melaksanakan kebijakan perdagangan di negara
24Huala Adolf, Penyelesaian Sengketa Internasional, Sinar
masing-masing anggota. Sebagai satu-satunya
Grafika, Bandung, 2004, hal 19. badan penyelesaian sengketa yang mengatur
25 Huala Adolf, Hukum Perdagangan Internasional, masalah perdagangan internasional WTO
Rajwali Pers, Bandung, 2004, hal, 210

147
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

merupakan pintu gerbang bagi suatu negara menyetujui perkara banding, mengawasi
untuk memperluas akses pasarnya26. pelaksanaan keputusan dan rekomendasi-
Dalam penyelesaian sengketa oleh WTO ada rekomendasi, serta menjatuhkan hukumn
aspek-aspek hukum yang harus ditaati oleh dalam hal ada pihak yang tidak melaksanakan
negara-negara anggota, yang mana aspek- rekomendasinya.
aspek ini terbentuk dan dibuat oleh negara- Mekanisme penyelesaian sengketa dalam
negara anggota untuk ditaati dan berdasarkan sistem WTO dipicu dengan adanya keberatan
persetujuan Bersama oleh negara-negara negara anggota yang mana memberikan
anggota sebagai hasil dari perundingan manfaat yang diharapkan sesuai dengan
Bersama, mekanisme penyelesaian sengketa persetujuan GATT “terhapus atau terganggu”,
yang diatur didalam WTO mengacu kepada karena ada beberapa hal yang dapat
ketentuan-kententuan pasal 22-23 GATT 1947, menyebabkannya yaitu, kegagalan negara
sehingga dengan berdirinya WTO maka anggota lainnya melaksanakan kewajiban yang
krtentuan-ketentuan dalam GATT 1947 terlebur sejalan dengan GATT, kemudian penerapan
kedalam peraturan WTO27. Dalam peraturan oleh negara anggota terhadap segala tindakan
penyellesaian sengketa yang diatur dalam Pasal yang bertentangan dengan GATT, hal-hal
22, dan Pasal 23 ini mengatur ketentuan- tersebutlah yang membuat mekanisme dalam
ketentuan yang sederhana, dalam Pasal 22 penyelesaian dalam sistem WTO.
menghendaki bahwa para pihak yang Adapulah tujuan-tujjuan dari penyelesaian
bersengketa menyelesaikan sengketanya sengketa dalam WTO yaitu; menjamin
melalui konsultasi bilateral atas setiap keamanan dan prediktibilitas dalam kegiatan
persoalan yang mempengaruhi perjanjian perdagangan yang dilakukan dalam hubungan
ataupun ketentuan-ketentuan GATT. dagang yang terbentuk, kemudian melindungi
Dalam penyelesaian sengketa dagang dalam hak dan kewajiban anggota-anggota melalui
system WTO ada aturan-aturan yang dibuat ruang lingkup perjanjian, serta menjelaskan
untuk mengacu dalam penyelesaian sengketa ketentuan-ketentuan yang ada dari ruang
dagang, perlu untuk diketahui bahwa dalam lingkup perjanjian internasional, serta dalam
penyelesaian sengketa dagang dalam system memastikan solusi positif terhadap sengketa.
World Trade Organization para pihak yang Keempat hal tersebut akan tercapai apabila
menyelesaikan sengketa dan penyelesaian memungkinkan dengan kesepakatan pihak-
sengketa melalui WTO adalah negara-negara pihak yang bersengketa. Jika dengan mutual
anggota WTO saja, dalam organisasi agreed solution tidak dapat tercapai, maka
perdagangan internasional menjadi paying dapat ditempuh dengan cara lain yang berupa
hukum yang megatur 28 jenis persetujuan ajudikasi pihak ketiga, atau melalui alternatif
tentang perdagangan barang dan jasa serta penyelesaian sengketa.
perlindungan hak dan kepemilikan intelektual
serta investasi yang berhubungan dengan PENUTUP
hubungan dagang internasional. A. Kesimpulan
Berdasarkan hukum kebiasaan internasional, 1. Prinsip Penyelesaian Sengketa Menurut
yang dirumuskan dalam konvensi wina 1969, Hukum Internasional dapat dilakukan
menimbulka akibat hukum eksternal adalah dengan cara melalui jalur penyelesaian
bahwa melalui tindakan berupa negara telah sengketa politik dan jalur penyelesaian
menerima segel kewajiban yang dibebankan, sengketa secara hukum. Dalam
dalam WTO hanya ada satu Dispute Settlement penyelesaian sengketa perdagangan
Body yang berperan untuk menyelesaikan internasional sengketa dapat diselesaikan
segala jenis sengketa yang timbul dari melalui cara-cara dan tahapan yang
persetujuan final act, lembaga ini memiliki diatur dalam hukum perdagngan
wewenang untuk membentuk panel-panel, internasional baik melalui UNCITRAL
maupun WTO sebagai badan-badan
26Christhophorus Barutu, Seni Bersengketa di WTO, PT
perdagangan dunia.
Citra Aditya Bakti, Bandung, 2015,hal 12. 2. Aspek Hukum Penyelesaian Sengketa
27 Huala Adolf, Hukum Penyelesaian Sengketa Dalam Sistem WTO, diatur dalam Dispute
Internasional, Sinar Grafika, Bandung, 2004, hal.132.

148
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

Settlement Understanding (DSU), yang Brierly, J.L. Hukum Bangsa-bangsa Suatu


memuat segala jenis peraturan Pengantar Hukum Internasional.
penyelesaian sengketa melalui sistem Jakarta: Bhratara, 1996.
WTO. Dispute Settlement Body (DSB) Chandrawulan, Huala Adold & A. Masalah-
menyelesaikan sengketa perdagangan Masalah Hukum Dalam Perdagangan
yang terjadi hanya kepada anggota- Internasional . Jakarta: PT. Raja
anggota WTO saja, badan banding dapat Grafindo, 1995.
dilakukan para pihak untuk memenuhi Ibrahim, Jhonny. Teori Dan Metodologi
tercapainya penyelesaian sengketa yang Penelitian Hukum Normatif. Malang:
memberikan putusan agar terciptanya Bayu Media, 2008.
hubungan perdagangan yang baik bagi Jessup, Phillip C. A Modern Law Of Nation.
para pihak. Jakarta: Nuansa Cendikia, 2019.
Kalalo, Flora. Hukum Dagang Internasional.
B. Saran Manado: Unsrat Pers, 2016.
1. Prinsip penyelesaian sengketa menurut Kartasasmita, Koesnadi. Organisasi
hukum internasional merupakan Internasional. Bandung: Bina Cipta,
penyelesaian sengketa yang dilakukan 1998.
oleh negara-negara yang melakukan Kusumaatmadja, Mochtar. Pengantar Hukum
hubungan internasional, karenanya Internasional. Jakarta: Bina Cipta, 1982.
pengaturan hukum internasional dalam Lang, Oliver. Law And Limitation in The GATT
penyelesaian sengketa harus Multilateral Trade System. Leiden:
dikebangkan terlebih khusus dalam Martinus Nijhoff Publisher, 1987.
sengketa perdagangan internasional Mamudji, Soerjono Soekanto & Sri. Penelitian
dalam menangani sengeketa-sengkata Hukum Normatif. Jakarta: Rajawali
yang terbentuk dalam hubungan Pers, 1985.
perdagangan internasional. Margono, Suyud. Alternative Dispute Resolution
2. Aspek hukum penyelesaian sengketa : Prospek Kelembagaan Dan Aspek
dagang dalam sistem pengaturan WTO, Hukum. Jakarta: Ghalia Indonesia,
perlu untuk ditinjau pertimbangan yang 2004.
matang oleh badan penyelesaian Nasulin, Bismar. Hukum Kegiatan Ekonomi.
sengketa, dengan mengacu pada Bandung: Book Terace & Library, 2009.
landasan hukum penyelesaian sengketa Rafiqul, Islam. International Trade Law. Sidney:
melalui sistem pengaturan WTO. Supaya LBC, 1999.
penyelesaian sengketa dapat Sani, Muhammad Burhan. Hukum Dan
memberikan putusan untuk terciptanya Hubungan Internasional. Yogyakarta:
hubungan perdagangan yang sehat bagi Liberty, 1990.
anggota WTO. Sefriani. Hukum Internasional Suatu Pengantar.
Yogyakarta: Rajawali Pers, 2018.
DAFTAR PUSTAKA _______. Peran Hukum Internasional Dalam
Adolf, Huala. Hukum Ekonomi Internasional. Hubungan Internasional Kontemporer.
Jakarta: PT Raja Grafindo, 2000. Yogyakarta: Rajawali pers, 2016.
_____. Hukum Perdagangan Internasional. Sood, Muhammad. Hukum Perdagangan
Yogyakarta: Rajawali Pers, 2011. Internasional. Jakarta: Rajawali Pers,
Aminanto, Kif. Bunga Rampai Hukum. Kupang: 2011.
Jember Kata Media, 2018. Starke, J.G. Pengantar Hukum Internasional.
Asyhadie, Zaeny. Hukum Bisnis. Mataram: PT Jakarta: Sinar Grafika, 1998.
Raja Grafindo, 2012. Sunandar, Taryana. Hukum Perdagangan
Barutu, Christhophorus. Seni Bersengketa Di Internasional Dari GATT Sampai
WTO. Jakarta: Citra Aditya Bakti, 2015. Terbentuknya WTO . Jakarta: BPHN
Boscche, Peter Van Den. Pengantar Hukum Departemen Kehakiman, 1996.
WTO. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, Widijowati, Dijan. Hukum Dagang. Jakarta:
2010. Rajawali Pers, 2011.

149
Lex Privatum Vol. IX/No. 2/Mar/EK/2021

Yani, Gunawan Widjaja & Ahmad. Transaksi


Bisnis Internasional. Jakarta: PT. Raja
Grafindo, 2000.

Sumber Jurnal :
Jamilus. "Analisis Fungsi Dan Manfaat WTO Bagi
Negara Berkembang." JIKH, 2017: 206.
Thalib, Prawita. "Implikasi Most Favoured
Nation Dalam Upaya Penghapusan
Hambatan Perdagangan Internasional."
Yuridika, Vol 27, No.1, 2012: 36.
Ukas. "Analisis Yuridis Mekanisme Penyelesaian
Sengketa Perdagangan Internasional."
Jurnal Cendikia Hukum, Vol 4, No.1,
2018: 131.
Usak. "Penyelesaian Sengketa Impor Produk
Hortikultura Hewan Dan Produk Hewan
Antara New Zealand Dan Indonesia."
Era Hukum, Vol. 2, No. 1, 2017: 35.

150

Anda mungkin juga menyukai