i
KATA PENGANTAR
Pertama puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan
segala karunia serta anugrah-Nya yang luar biasa sehingga kami dapat
2021.
laporan ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari
kata sempurna dikarenakan keterbatasan ilmu yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang
membangun dari berbagai pihak. Kami berharap laporan praktikum ini dapat
Penulis
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB 1. PENDAHULUAN
adalah makhluk hidup sesaat yang secara individu yang memiliki ukuran terlalu kecil
untuk dilihat langsung dengan mata telanjang dan terkadang terdiri dari satu sel.
Kelompok ini terdiri dari bakteri, jamur (ragi dan jamur), protozoa, ganggang
mikroskopik. Kelompok Ini juga mencakup virus, entitas non seluler dan terkadang
dengan yang lainya, diantaranya mikroorganisme yang hidup di dalam tanah dapat
tanah dapat mengeluarkan zat perekat yang tidak mudah larut dalam air.
lingkungan hidup. Setiap mikroba memiliki peranan penting dalam setiap tingkatan
kehidupan di bumi yang berarti memiliki pengaruh besar juga terhadap kehidupan
mikrobiologi dikarena dengan begitu kita dapat memanfaatkan potensi dan sekaligus
mikroskopis.
1
1.2 Maksud
pewarnaan gram, pengamatan hifa pada jamur, dan perhitungan koloni bakterif
1.3 Tujuan
haemocytometer.
Oktober - 24 Oktober 2021 untuk kelas B01 dan B02. Praktikum Dasar-Dasar
Mikrobiologi Akuatik dilaksanakan setiap hari Jumat dan Minggu. Praktikum ini
2
dilaksanakan dengan metode daring yaitu, dilakukan di rumah masing-masing
3
BAB 2. ANALISIS PROSEDUR
semua jenis kehidupan mikroorganisme yang hidup dalam suatu benda. Sterilisasi
dipergunakan. Tujuan dari steriliasi alat itu sendiri agar ketika alat keluar dari
autoklaf, alat itu akan tetap dalam keadaan steril dan juga agar air panas yang di
hasilkan oleh autoklaf tidak akan merusak alat itu sendiri. Saat kondisi di dalam alat
terdapat media atau bahan lain yang disterilkan berfungsi agar uap yang dihasilkan
autoklaf tidak langsung mengenai media atau bahan lain yang akan disterilkan.
a. Cawan Petri
media atau medium pengembangbiakan untuk sel bakteri atau jamur, biasanya
cawan petri berbentuk bundar yang memiliki dua sisi, sisi bawah dengan ukuran
yang lebih kecil memiliki fungsi seagai wadah dans sisi bagian atas memiliki ukuran
yang lebih besar berfungsi sebagai tutup wadah. Cawan petri memiliki fungsi untuk
membiakkan mikroba. Media akan dituang ke cawan bagian bawah dan cawan
bagian berguna sebagai penutup. Cawan petri memiliki berbagai macam variasi
ukuran, diameter tetapi, cawan yang biasa digunakan berdiameter 15 cm dan bisa
menampung media sebanyak kurang lebih sebanyak 15-20 ml, sedangkan untuk
Pertama, siapkan kertas yang berguna untuk membungkus cawan petri. kedua,
4
apabila kita menggunakan kertas bekas yang terdapat tulisan, harus kita pastikan
sisi kertas tersebut berada di luar sehingga tinta tidak akan mengenai alat yang
cawan petri: kita balik cawan petri dengan posisi cawan yang berukuran kecil berada
di posisi atas dan yang berukuran besar berada di posisi di bawah, setelah itu
posisikan cawan tepat bagian tengah kertas pembungkus. Bagi kertas menjadi dua
bagian lalu lipat, kemudian lipat sisa kertas yang di atas seperti melipat ketika
membuat kipas setelah terbentuk lipat kedalam dan tarik hingga kencang. Terakhir,
lipat kertas bagian atas dan bawah dengan melipat sisi kanan dan kiri kertas ke
dalam dan lipat kertas ke belakang dan cawan sudah siap untuk disterilkan.
b. Pipet Volume
Pipet volume merupakan alat laboratorium yang terbuat dari kaca berbentuk
silinder panjang dengan ujung berbentuk runcing dan ujung pada bagian atas
terbuka yang apa bila dilihhat secara sekilas terlihat hampir sama seperti pipet ukur.
Di tengah-tengah dari pipet ini terdapat bagian yang membesar (gondok) dengan
ujung runcing dan pada bagian atas memiliki tanda goresan melingkar. Tepat
sampai tanda tersebut, volume larutan di dalam pipet sama dengan angka yang
tertera pada pipet tersebut. Alat ini digunakan untuk mengambil dan memindahkan
larutan secara tepat pada suatu volume tertentu sesuai dengan kapasitas alat.
Fungsi pipet volume untuk memindahkan cairan yang akan digunakan dalam proses
pengujian dengan jumlah yang sangat kecil atau ukuran lainnya yang diinginkan.
adalah sebagai berikut. Pertama, kita siapkan kertas, lalu dipotong menjadi 4
bagian. Apabila pada kertas terdapat tulisan atau bekas tinta, pastikan bekas
5
tersebut berada pada sisi luar sehingga tinta tersebut tidak mengenai alat yang
nantinya akan menghambat proses penelitian. Bungkus pipet volume dengan cara
menggulung kertas hingga menutupi semua bagian pipet volume dengan sempurna
dan harus kita pastikan tidak ada bagian yang dapat terlihat. Terakhir, lipat bagian
ujung atas dan bawah, lalu ikat dengan tali agar ketika proses pensterilan
berlangsung tidak ada lipatan yang terlepas dan alat siap disterilkan.
c. Blue Tip
Blue tip adalah alat laboratorium yang diintegrasikan dengan mikropipet yang
dimana blue tip itu sendiri berfungsi sebagai wadah untuk mengambil atau
memindah larutan dalam ukuran 100 µl sampai 1000 µl. Blue tip merupakan tip
memiliki volume paling besar apabila dibandingkan dengam tip lainnya dimana white
tip memiliki memiliki ukuran paling kecil yaitu, volume 10 µl – 20 µl. yellow tip
memiliki sedang dengan kapasitas volume 20 µl – 100 µl. blue tip hanya dapat
digunakan sekali pemakaian dan harus ditaruh pada wadah tertutup dengan cara
pada mikropipet dan pemasangan tidak boleh dipegang langsung dengan tangan
d. Autoklaf
yang cukup besar. Prinsip kerjanya sendiri adalah membuat uap dari air mendidih,
dilakukan dengan suhu 121°C dan menggunakan tekanan 1 atm/0,15 Mpa dan
kurang lebih proses ini berlagsung selama 15-20 menit, Oleh karena itu, mikroba
6
atau kontaminan yang terdapat pada alat dan bahan yang disterilkan dapat mati dan
sama yaitu, sebagai berikut; pertama, pastikan praktikan menaati setiap prosedur
penggunaan autoklaf pada ruang yang terbuka dan cukup lapang untuk pelepasan
uap, kemudian kita buka penutup autoklaf dan tuangkan air akuades ke dalam
kapur pada alat pemanas, tempatkan alat atau bahan yang akan disterilkan dalam
autoklaf, kemudian tutup autoklaf secara diagonal agar tekanannya seimbang dan
autoklaf selalu tertutup rapat untuk mencegah uap air panas keluar dari autoklaf
setelah autoklaf tertutup rapat, pastikan bahwa katup keluar uap / katup pengaman
control berubah menjadi kuning. Setelah itu, atur suhu ke suhu paling tinggi
sehingga lampu pemanas berubah menjadi hijau, kemudian tunggu sampai autoklaf
mengeluarkan uap dan tutup side safety valve, lalu pastikan suhu mencapai suhu
Setelah itu nyalakan timer dan set waktu pada 15 menit. saat alarm telah berbunyi
temperature ke minimal dan matikan alat autoklaf pada posisi off. Setelah posisi off
bukalah klep secara perlahan sampai jarum menunjuk pada angka nol. Terakhir,
7
2.2 Pengambilan Sampel dan Sentrifugasi
yang berat jenisnya lebih berat akan berada pada lapisan bawah, sedangkan partikel
yang berat jenisnya lebih ringan akan berada pada lapisan atas. Pemisahan
pada kecepatan tertentu. Apabila objek berotasi di dalam tabung atau silinder yang
berisi campuran cairan dan partikel, maka campuran tersebut dapat bergerak
menuju ke pusat rotasi, namun hal tersebut tidak terjadi karena adanya gaya yang
berlawanan yang menuju ke arah dinding luar silinder atau tabung, gaya tersebut
karakteristiknya hendak diteliti, jika penelitian yang dilakukan sebagian dari populasi
maka bisa dikatakan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian sampel. Ada
beberapa metode yang digunakan untuk pengambilan sampel salah satunya yaitu,
dengan sistem diagonal. Terdapat 5 titik atau unit sampel atau sub-lokasi dalam satu
lahan. Jadi sampel diambil pada titik atau pada unit sampel.
a. TSA
Tryptic Soya Agar (TSA) adalah medium pertumbuhan yang pada umumnya
untuk membuat stok kultur. Skema kerja pembuatan media TSA adalah sebagai
8
berikut. Pertama, lakukan perhitungan menggunakan rumus. Kebutuhan media TSA
timbang media sesuai dengan hasil yang di peroleh ukur juga akuades yang
Ketiga, homogenkan tutup ujung erlenmayer dengan kapas dan lapisi menggunakan
alumunium foil. Keempat, ikat dengan karet agar tidak lepas. Kelima, Sterilkan di
dalam autoklaf selama 15 menit media steril dan siap untuk digunakan. Rumus
b. TSB
Truptic Soya Broth (TSB) adalah media yang sering digunakan untuk
kasein dan pepton kedelai yang sangat baik untuk menyediakan asam amino
Proses dalam pembuatan media TSB adalah sebagai berikut. Pertama-tama hitung
timbang media TSB, lalu ukur akuades yang dibutuhkan untuk pencampuran media
TSB. Homogenkan media TSB dan akuades di dalam erlenmayer, setelah selesai di
homogenkan tutup ujung erlenmayer dengan kapas dan lapisi dengan alumunium
foil, ikat ujung erlenmayer dengan karet agar alumunium foil tidak terlepas.
Panaskan media dengan hot plate, lalu tuangkan kedalam tabung reaksi sebanyak
10 ml dan tutup ujung tabung reaksi menggunakan kapas, lapisi dengan alumunium
foil dan plastic wrap untuk melindungi media saat proses sterilisasi di dalam alat
9
autoklaf. Sterilkan media di dalam autoklaf selama 15 menit, media telah steril dan
c. PDA
Potato Dextrose Agar (PDA) adalah salah satu media yang dipergunakan
untuk pertumbuhan jamur. media ini mengandung banyak ekstrak kentang dan
mengandung glukosa, sehingga media ini begitu cocok digunakan sebagai media
pertumbuhan jamur. Berikut adalah skema kerja dalam proses pembuatan media
PDA. Pertama, hitung media PDA yang diperlukan menggunakan rumus yang
telah ditentukan. Kedua, Timbang media PDA berdasarkan hasil perhitungan awal.
Ketiga, ukurlah akuades yang dibutuhkan. Keempat, homogenkan media PDA dan
dengan kapas dan gunakan alumunium foil sebagai pelapis. Keenam, ikatlah
dengan karet agar aluminium foil tidak terlepas. Ketujuh, Panaskan media PDA
menggunakan alat autoklaf selama 15 menit dan media steril sudah siap untuk
d. Na-Fisiologis
10
Larutan Na-Fisiologis atau yang dikenal sebagai cairan infus atau cairan
Cairan infus sendiri memiliki kisaran harga yang cukup mahal. kita juga dapat
membuat cairan ini sendiri menggunakan bahan dan kegunaan yang relatif sama.
Pertama, hitung larutan NaCl sesuai dengan yang kita butuhkan. Pembuatan
ukur cairan NaCL sudah ditentukan, masukkanlah larutan NaCL ke dalam beaker
kurang lebih sebanyak 9 ml, lalu tutup tabung reaksi menggunakan kapas. Setelah
menutup tabung reaksi masukkan kedalam beaker glass dan tutup beaker glass
menggunakan aluminum yang berguna untuk melindungi media pada saat proses
menit. Terakhir, larutan NaFis yang telah disteril dan media sudah siap untuk di
11
dengan sistem pengenceran bertingkat untuk memudahkan proses pengenceran,
karena semakin tinggi konsentrasi maka semakin rendah densitas bakteri. Langkah-
langkah proses pengenceran ditandai dengan 10-1, 10-2P, dll, arti 10-1 sesuai dengan
ml sampel bakteri yang telah melalui prosws sentrifugasi dan masukkan ke dalam
tabung reaksi satu dan dicatat 10-1, setelah diberi tanda dihomogenkan dengan
sampel yang berasal dari tabung reaksi satu dan pemindahan ke dalam tabung
reaksi dua. Kemudian, tulis 10-2 sebagai penanda, lakukan proses tersebut berulang
kali sampai tabung reaksi ke 10-7. Proses penanaman bakteri biasanya dilakukan
pada tabung reaksi yang ke 10-5. 10-6, dan 10-7 sebanyak 1ml. Terdapat beberapa
dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1, dan ditandai dengan 10 -1. Kemudian
media baru dengan ketelitian yang sangat tinggi. Alat-alat yang digunakan pada
jamur adalah botol film, tube, sentrifuge, hot plate, gelas ukur 100 ml, washing bottle,
nampan, bunsen, rak tabung reaksi, tabung reaksi, pipet volume, bola hisap,
12
mikropipet, triangle, cawan petri, beaker glass (250 ml), erlenmeyer, autoklaf,
timbangan digital, vortex mixer, spatula, kulkas, korek api, inkubator, dan spayer.
Bahan-bahan yang digunakan pada materi ini adalah air sampel, plastic wrap, karet,
kertas label, kapas, alumunium foil, blue tip, NaFis steril, PDA, TSA, TSB, NaCl
teknis, spiritus, plastik, air, serta alkohol 70%. Skema kerja pada proses penanaman
kemudian dituangkan kedalam cawan steril dan diikuti dengan menuangkan medium
agar yang telah dicairkan dan didinginkan pada suhu ±45°C, yang nantinya akan
Skema kerja penanaman pada sampel bakteri menggunakan metode tuang adalah
sampai membentuk agar, setelah itu dibungkus dengan plastic wrap dan cawan petri
Prinsip metode tebar hampir sama dengan metode tuang, prinsip metode
memasukkan media PDA sebanyak 15-20 ml ke dalam cawan petri, tunggu hingga
menjadi agar kemudian masukkan sampel sebanyak 0,1 ml (100µl) dan ratakan
13
menggunakan triangle, kemudian bungkus dengan plastic wrap, setelah itu cawan
petri dibalik, langkah terakhir yaitu, lakukan inkubasi dalam inkubator selama 36 jam
mikropipet pada tabung reaksi yang berisi media TSB, tutup menggunakan kapan,
kemudian bungkus dengan plastic wrap, setelah itu masukkan ke dalam beaker
glass dan bungkus lagi menggunakan aluminium foil, langkah terakhir yaitu, lakukan
sebagai sampel yang akan dihitung. Kedua, TSA sebagai tempat tumbuh bakteri
untuk perhitungan metode TPC. Ketiga, kapas sebagai penutup wadah media TPC.
Keempat, larutan dengan kadar alkohol 70% yang berguna untuk membersihkan
Keberhasilan perhitungan ini jika alat dan bahan steril. Pada perhitungan bakteri
Persiapan media, pengenceran, dan kultur bakteri. Kedua, Bakteri diambil dari
cawan petri dengan isi medium dan sampel dari incubator. Persyaratan perhitungan
koloni menggunakan metode TPC – SNI yaitu, berkisar antara 25 – 250 koloni, tidak
14
TBUD (Too Many to Count), dan penyebar atau koloni juga tidak melebihi cawan
petri. Keempat, Hitung koloni bakteri yang telah di inkubasi dengan colony counter.
Keterangan:
sampel yang akan di hitung. Kedua, TSB sebagai media tempat tumbuh bakteri
untuk haemocytometer. Ketiga, kapas untuk penutup wadah media TSB. Keempat,
larutan alkohol dengan kadar 70% sebagai pembersih alat. Kelima, tisu sebagai
telah ditutup cover glass. Kelima. Amati hasil di bawah mikroskop perbesaran 40x,
15
100x, 400x, dan 1000x. Terakhir, Kemudia hitung jumlah kepadatan bakteri dengan
rumus:
Keterangan:
Isolasi bakteri adalah proses pemindahan bakteri dari media atau tempat
lama di alam ke media yang baru dengan cara menanam atau menebar bakteri di
medium baru. Tujuan dari isolasi ini adalah memindahkan mikroorganisme dari
lingkungan lama ke lingkungan baru untuk mendapatkan biakan murni agar dapat
bakteri pada media padat baru sehingga sel-sel mikroba membentuk coloni baru
pada media baru. Proses isolasi miroba merupakan pemisahan mikroba satu
dengan mikroba lainya yang berasal dari campuran berbagai jenis mikroba agar
Terdapat skema kerja atau proses pemindahan bakteri dari media lama ke
media baru sebagai berikut. Pertama, siapka alat dan bahan terlebih dahulu. Kedua,
nyalakan bunsen dengan menggunakan korek. Ketiga, panaskan ose loop di atas
Bunsen dan ambil 1 sel bakteri dengan menggunakan ose loop lalu goreskan ose
loop pada medium isolasi (TSA) dengan metode 4 kuadran. Kelima, bungkus
16
medium dengan plastic wrap, dan langkah terakhir yaitu, lakukan inkubasi selama 24
Salah satu sifat mikroorganisme yaitu, tidak bisa membiaskan cahaya, oleh
dalam membedakan bakteri Gram positif dengan bakteri Gram negatif berdasarkan
warna yang tampak dibawah mikroskop. Pewarnaan Gram selain digunakan untuk
membedakan antara Gram positif dan Gram negatif, juga digunakan untuk
langlah dalam Skema kerja atau proses pewarnaan Gram pada bakteri. Pertama,
ambil sampel bakteri menggunakan ose loop lalu digesekkan pada object glass
bersamaan dengan difiksasi di atas Bunsen. Kedua, tetesi cairan atau kristal ungu
dan didiamkan selama satu menit. Ketiga diamkan selama satu menit bilas dengan
dua menit, setelah dua menit bilas lagi dengan menggunakan akuades, kelima,
semprotkan menggunakan larutan dengan kadar alkohol 70% dan bilas lagi dengan
akuades. Keenam, teteskan lagi dengan safranin dan diamkan selama menit
dan bilas dengan akuades. Terakhir, amati dibawah mikroskop dengan besaran 40x,
100x, 400x dan 1000x dan lakukan dokumentasi hasil dari pengamatan.
17
2.10 Pengambilan Sampel Alga
siapkan alat yang akan kita digunakan untuk pengambilan sampel seperti botol film,
pipet tetes, kertas label dan bulpen untuk memberi tanda pada sampel. Kedua,
Tandai botol film dengan kertas label yang berisi lokasi pengambilan sampel.
Ketiga, Ambil air kolam dengan menggunakan pipet tetes. Keempat, masukkan air
kolam yang telah diambil dengan pipet tetes ke dalam botol film dan
dokumentasikan. Setelah semua rangkaian proses maka sampel telah siap untuk
mengetahui sampel yang diambil termasuk dalam kelas alga yang mana. Langkah
pertama, ambil air sampel yang akan diteliti menggunakan pipet tetes lalu letakkan
selanjutnya tetesi object glass dengan sampel alga dan botol film sebanyak 1 tetes
dan ditutup menggunakan cover glass dengan kemiringan 45°, ulangi kembali jika
kelas alga yaitu, letakkan sampel alga dibawah mikroskop dengan perbesaran 40x,
100x, 400x, dan 1000x. tentukan filum alga berdasarkan pengamatan di miskroskop
dan dokumentasikan.
18
2.12 Pengamatan Hifa dan Jamur
morfologi dan jenis dari hifa dan jamur. Pada pengamatan hifa dan jamur terdapat
beberapa alat bahan. Pertama, spiritus sebagai isi Bunsen untuk pengkondisian
teleskop. Keempat, jamur sebagai sampel yang diamati. Keelima, alumunium foil
sebagai pembungkus beaker glass dan tabung reaksi yang berisi agar miring setelah
diisolassi. Keenam, tisu sebagai pembersih object glass. Ketujuh, kertas label untuk
pemberi tanda alat. Kedelapaan, alkohol untuk membersihkan alat. Setelah semua
alat dan bahan telah lengkap proses pengamtan dapat dimulai. Proses
pengamatannya adalah sebagai berikut, langkah pertama pijarkan ose loop yang
sudah dipijarkan lalu goreskan pada cover glass, tetesi dengan Na-Fisiologis
sebanyak 1 tetes, kemudian tutup dengan object glass cekung dengan sudut 45°
dan balik object glass. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 40x, 100x,
19
BAB 3. ANALISIS HASIL
Steriliasi memiliki bertujuan untuk membunuh mikroba pada alat dan bahan
Sebelum di sterilisasi kondisi cawan petri masih berdebu, kusam, dan kotor,
sedangkan setelah disterilisasi kondisi cawan petri menjadi bersih dan berembun.
Sebelum di sterilisasi kondisi bluetip masih kotor dan kusam, sedangkan kondisi
setelah sterilisasi kondisi bluetip menjadi bersih dan berembun. Pada pipet volume
terdapat perubahan yang sama seperti alat-alat yang lainya. Kondisi pipet volume
untuk mensterilkan alat dan bahan untuk keperluan praktikum. Kita dapat
mensterilkan peralatan seperti ose loop, jarum, dan spatula dengan membakar
mencapai kondisi yang disebut aseptis atau keadaan dimana lingkungan terkontrol
20
dari kehidupan-kehidupan mikroba. Kita dapat membedakan sterilisasi menjadi
dua yaitu, kering dan basah. Terdapat beberapa perbedaan di antara sterilisasi
basah dan kering. Pada sterilisas kering kita mengguanakan oven dengan suhu
160 - 170°C dengan kurun waktu 1-2 jam. Pada sterilisasi basah kita
menggunakan autoklaf dengan suhu 121°C dan pada tekanan 1 atm selama kurun
signifikan pada kondisi alat yang disterilkan. Perbedaan kondisi pada benda saat
dalam proses sterilisasinya. Apa bila kita lihat suhu dan waktu yang digunakan
sterilisasi terbukti lebih efektif dikarenakan memerlukan suhu yang lebih rendah
dan waktu yang lebih sedikit. Keterlibatan penggunaan tekanan pada sterilisasi
21
3.2 Perhitungan Koloni Bakteri dengan Metode TPC
248,4
250
205,2
200
150
92,5
100
50
0
K1 K2 K3 K4 K5 K6
Kelompok
Hasil perhitungan koloni bakteri dengan metode TPC dari enam kelompok
mendapatkan hasil 92,5 x 105. Kelompok ke dua pada perhitungan koloni bakteri
dengan metode TPC mendapatkan hasil 291,1 x 105. Kelompok ke tiga pada
mendapatkan hasil 205,2 x 105. Kelompok ke lima pada perhitungan koloni bakteri
dengan metode TPC mendapatkan hasil 327,1 x 105. Kelompok ke enam pada
Kelompok pertama memiliki jumlah koloni terkecil dari kelima perhitungan kelompok
22
yang lain. Kelompok lima memiliki perhitungan bakteri dengan metode TPC memiliki
kondisi sampel yang dimiliki oleh masing-masing kelompok dan juga pengaruh faktor
lain.
udang dibagi menjadi lima kategori. Pertama, kategori tambak yang berdekatkan
tambak yang tidak termasuk ke empat kategori yang lain nya. Tambak yang
berdekatan dengan Kawasan pertanian memiliki potensi memiliki kualitas air tambak
yang terganggu oleh pestisida yang berasal daro buangan pertanian. Tambak yang
polutan yang berasal dari pemukiman yang masuk ke dalam saluran air tambak.
Tambak yang berdekatan di muara memiliki populasi koloni Vibrio sp yang paling
tinggi dikarenakan muara menjadi saluran terakhir dari limbah pertanian dan
dibandingkan pada area tidak ada mangrove. Tambak yang jauh dari pemukiman,
pertanian, dan mangrove memiliki jumlah koloni Vibrio sp yang masih dalam kategori
aman dikarenakan tidak adanya zat pencemaran yang masuk ke dalam tambak
23
Perhitungan koloni bakteri menggunakan metode TPC memiliki banyak
manfaat bagi kita terutama untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat pencemaran di
jumlah koloni bakteri dari perhitungan TPC. Oleh karena itu, Kondisi perairan yang
baik untuk budidaya perairan adalah perairan yang memiliki jumlah koloni Vibrio sp
yang rendah karena mengartikan tingkat pencemaran pada perairan itu rendah.
1370
1400
1200
1000
400
200
0
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6
Jumlah Sel
Kelompok satu memperoleh perhitungan kepadatan bakteri dengan angka 740 x 105.
24
sel/mL. Kelompok dua memperoleh perhitungan kepadatan bakteri dengan angka
580 x 105 sel/mL. Kelompok tiga memperoleh perhitungan kepadatan bakteri dengan
bakteri dengan angka 730 x 105 sel/mL. Kelompok lima memperoleh perhitungan
kepadatan bakteri dengan angka 735 x 105 sel/mL. Kelompok lima memperoleh
Dalam perhitungan Kepadatan sel Chlorella sp. kita dapat menggunakan alat
0,0001 mL. Misalkan jumlah sel adalah N, berarti dalam 0,1 mm 3 terdapat N sel. Jadi
dalam 1 cm3 atau 1 mL jumlah Chlorella sp. adalah N x 104 (Mujiman, 2000).
sampel tiap kelompok. Pada perhitungan kepadatan sel bakteri kelompok yang
kepadatan sel bakteri terendah adalah hasil perhitungan kelompok dua. Perhitungan
40x, 100x, 400x, sampai dengan 1000x. kita harus memastikan penutupan alat
25
harus dilakukan dengan benar dikarenakan dapat menimbulkan masalah pada alat
yang digunakan
Terlihat pada gambar di atas warna yang muncul merupakan warna ungu
yang menandakan sampel di atas termasuk Gram positif. Bakteri Gram positif
memiliki dinding sel yang terdapat lapisan peptidoglikan yang tebal dan
mengandung lipid yang lebih rendah, sehingga dinding sel bakteri akan lebih mudah
pori-pori sel berubah menjadi kecil dan daya permeabilitasnya menjadi berkurang,
sehingga zat warna ungu kristal yang merupakan zat warna utama tidak dapat
keluar dari sel dan sel tetap bewarna ungu. Bakteri Gram positif dapat diidentifikasi
memiliki warna ungu sedangkan bakteri Gram negatif dapat diidendifikasi memiliki
warna merah. Hasil pewarnaan kelompok satu sampai dengan enam didapatkan
26
mendapatkan hasil bakteri Gram negatif adalah kelompok 1 dan 5. Pada kelompok 2
didapatkan hasil bakteri Gram positif karena bakteri yang terlihat berwarna ungu.
pewarnaan Gram terdapat 2 jenis bakteri yaitu, bakteri Gram positif dan Gram
negatif. Tujuan dari kegiatan pewarnaan Gram ini agar mempermudah penelitian
lebih lanjut pada bakteri tersebut. Kelebihan metode pewarnaan Gram ialah salah
satu metode paling sederhana dan juga murah untuk diagnosis cepat infeksi bakteri.
Metode ini jauh lebih cepat apabila dibandingkan dengan kultur bakteri. Kekurangan
dari metode inii ialah hanya dapat mengetahui ukuran dan bentuk bakteri serta
hanya dapat melihat struktur dalam bakteri dengan zat warna saja.
didapatkan pada kelompok 3,4, dan 6. bakteri Gram negatif didapatkan oleh
bakteri secara mikroskopik, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, melihat struktur
bakteri seperti dinding sel dan vakuola, dan menghasilkan sifat-sifat fisik serta kimia
khas dari bakteri dengan zat warna. Bakteri Gram positif dapat diidenfikas dengan
sel bakteri yang berwarna ungu. bakteri Gram negatif ditandai dengan warna
merah.
27
3.5 Penentuan Kelas Alga
Gambar 4. Chlorophyta
2021. Praktikum untuk kesempatan kali ini menggunakan dua jenis alga, yaitu
chynophyta (alga biru-hijau) dan chlorophyta alga (alga hijau). Pada kesempatan kali
kelompok satu dan tiga mendapatkan sampel alga chynophyta (alga biru-hijau).
Divisi Cyanobacteria sendiri terdiri atas beberapa mikroalga hijau-biru dan bersifat
unisesuler, berfilamen atau berkoloni, tidak memiliki membran internal, tidak memiliki
fikoeritin. Terdapat 1.500 spesies dari divisi Cyanobacteria. Divisi ini bercirikan
28
memiliki warna hijau kebiruan yang disebabkan oleh klorofil dan karotenoid.
mikroalga ini mempunyai menempati beberapa habitat asal seperti air tawar, air laut,
yang memiliki memiliki membran inti dan nukleus, memiliki dinding sel yang tebal
(Peptidoglikan), lentur, dan sel-selnya tidak memiliki flagel (Harmoko dan Krisnawati,
2018).
alga termasuk eukariotik alga juga temasuk tumbuhan Thallophyta atau tumbuhan
yang tidak dapat dibedakan antara batang, akar, dan daun. Alga banyak bertindak
sebagai orgasme penghasil oksigen di wilaya perairan dan dapat menjadi energi
bagi organisme lain. Pada dasarnya alga dibagi menjadi 4 macam yaitu,
kalo ini keenam kelompok dapat mengidentifikasi dua divisi Chlorophyta dan
29
Hasil pengamatan tiap kelompok pada praktikum pengamatan hifa jamur
ditemukan perbedaan pada tiap hasil pengamatan tiap kelompok. Pengamatan pada
sp.
dapat mendiami berbagai jenis lingkungan dari tanah, bagian tumbuhan hingga
sumber air dan makan. Pertumbuhan dan penyebaran pada jamur sangat
oksigen, jumlah dan jenis nutrisi. Morfologi pada koloni jamur dapat diamati pada
jamur berfilamen yang dimana jamur tersusun atas hifa dengan bentuk silinder,
dengan pengamatan yang berbeda dari kenampakan koloni seperti warna, ukuran,
bentuk yang terkadang dapat kita lihat menggunakan mata telanjang yang
dikarenakan jamur dapat hidup di berbagai kondisi. Terdapat bakteri yang memiliki
30
sifat saprofit dan parasit. Jamur kapang adalah jamur yang bersifat saprofit dan
termasuk jamur aerob. Jamur khamir adalah jamur yang bersifat parasite dan khamir
termasuk jamur aerob dan anaerob. Pada dasarnya jamur dapat diklasifikasikan
31
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
spreader, tidak TBUD dan juga range harus di antara 25-250 koloni.
4. Kita dapat membedakan bakteri Gram positif dan negatif dengan melakukan
morfologi alga.
32
4.2 Saran
dan berjalan dengan baik walaupun dilakukan dengan daring. Kendala terbesar saat
melakukan praktikum online adalah jaringan yang cenderung tidak stabil dan dapat
yang tidak dapat ditangani langsung dan diluar perkiraan seperti mati lampu
apabila laporan dan yang saya buat masih jauh dari kata sempurna sesuai dengan
ketentuan dasar dan belum melakukan praktikum secara maksimal. Harapan saya
untuk kakak-kakak asisten praktikum untuk terus memberikan kritik dan saran
33
DAFTAR PUSTAKA
34