Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pembimbing
H. Herman Ahmadi, S.E., MM.
Disusun oleh :
Fitri Zubaidah (1803102295)
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2020
A. Pengantar Teori Organisasi
1) Latar belakang dan sejarah teori organisasi
Minat untuk mempelajari perilaku manusia sebenarnya bisa ditelusuri sejak dari awal
periode sejarah. Hal ini dapat kita jumpai dari buah karya filosof Yunani Plato, dimana
filosof ini membagi jiwa manusia menjadi 3 bagian, yakni ; Philosopic (filsafat), keinginan
untuk mencapai ilmu pengetahuan, Sprited (ambisi), aspek jiwa manusia yang berusaha
untuk mencari kekuasaan dan ambisi dan Appetite (nafsu makan), suatu keinginan manusia
untuk memenuhi selera seperti makann, minum, seks dan uang. (the philosophie, the
ambitious, and the lovers of gain. (dalam Indrawijaya, 1989: 14 dan Thoha, 2007 : 11) Dari
konsep filosifi di atas, Plato menggolongkan manusia atas tiga tipe yakni, filosofis, ambisius,
dan pencinta keberuntungan. (lovers of gain).
2) Hakikat Manusia
manusia adalah faktor utama yang sangat penting dalam setiap organisasi apapun
bentuknya. Ketika manusia memasuki dunia organisasi dan dia beraktifitas disana, maka
itulah awal perilaku manusia yang berada dalam organisasi itu. Menurut Nawawi (2005:3)
mengemukakan bahwa manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan YME yang kompleks dan unik
dan diciptakan dalam integrasi dua subtansi yang tidak dapat berdiri sendiri. Subtansi
pertama disebut tubuh (fisik/jasmani) sebagai unsur materi, sedangkan subtansi ke dua
disebut jiwa (rohani /psikis) yang bersifat non-materi. Tanpa keterpaduan itu wujudnya
bukan manusia, karena secepat tubuh di tinggalkan jiwa, maka yang tampak sebagi materi
bukan manusia lagi tetapi mayat atau jenazah. Dalam keadaan seperti itu, tidak satupun
fungsi manusiawi yang dapat di jalankannya. Demikian pula sebaliknya jiwa yang pergi yang
meninggalkan tubuh yang disebut roh, bukan manusia lagi yang tidak mampu yang
menjalankan fungsi kemanusiaan sebagaimana sebelumnya.
3) Pengertian Organisasi, Nawawi, (2000:8), menyatakan pendapatnya tentang pengertian
organisasi dari dua segi yaitu pengerian organisasi secara statis dan dinamis. kan di atas, pada
dasarnya memiliki 4 (empat) unsur pokok (Nawawi, 2008) yaitu :
a) Manusia. Unsur ini dari segi jumlah terdiri dari dua orang atau lebih.
b) Filsafat. Manusia yang menghimpun diri dalam organisasi, dengan hakekat
kemanusiaannya, menjalani kehidupan bersama berdasarkan filsafat yang sama, sehingga
memungkinkan terwujudnya kerjasama.
c) Proses. Organisasi sebagai perwujudan interaksi antar manusia yang menghasilkan
kerjasama, tidak pernah berhenti selama manusia berhimpun didalamnya. Oleh sebab itu
kerjasama tersebut sebagai kegiatan yang berlangsung sebagai proses.
d) Tujuan. Organisasi didirikan manusia adalah karena kesamaan kepentingan, baik dalam
rangka mewujudkan hakekat kemanusiannya maupun secara berkelanjutan untuk
memenuhi kebutuhanya.
4) Perubahan Paradigma Organisasi
Keban (2008:129) bahwa pada paradigm klasik tokoh yang sangat popular adalah Fayol,
Taylor, Urwick dan Gullick, Gant, dsb. Rancangan organisasi pada generasi ini adalah
a) Orientasi pada efesiensi yang tinggi;
b) Sistem otoritas dan kendali yang sangat hirarkis dengan rental kendali
c) Prisnsip-prinsip spesialisasi, sentralisasi dan formalisasi sangat ditekankan disini.
Paradigma dalam aliran ini mendapat kritikan tajam karena memperlakukan manusia
dalam organisasi seperti mesin (kurang manusiawi). Organisasi dilihat seperti sebagai suatu
proses mechanistic. Kreatifitas, inisiatif dan partisipasi anggota tidak dihargai sama sekali.
B. Motivasi
Kata motivasi (motivation) kata dasarnya adalah motif (motive) yang berati dorongan,
sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu
kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan
yang berlangsung secara sadar. Dari pengertian tersebut berarti pula semua teori motivasi
bertolak dari prinsip utama bahwa manusia (seseorang) hanya melakukan suatu kegiatan
yang menyenangkannya untuk dilakukan. Prinsip itu tidak menutup kemungkinan bahwa
dalam keadaan terpaksa seseorang mungkin saja melakukan sesuatu yang tidak disukainya.
(Nawawi, 2000:351).
Ada enam teori motivasi yakni :
a) Teori kebutuhan (Need) dari Abraham Maslow.
b) Teori dua faktor dari Frederic Herzberg.
c) Teori prestasi (Achevement) dari David McClland
d) Teori penguatan (Reinforcement).
e) Teori harapan (Expectetensy).
f) Teori tujuan sebagai motivasi
C. Kepemimpinan