Anda di halaman 1dari 8

KEWIRAUSAHAAN

KONSTRUKSI
UNW00007 Kewirausahaan Konstruksi K2017
UUW00008 Kewirausahaan - KM2020

Studi Kasus Kewirausahaan


(Case: Bob Sadino)

Pertemuan 5
1 2

CARA MEMASUKI DUNIA USAHA


MERINTIS USAHA DAN MODEL Ada empat cara yang dapat dilakukan untuk
memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha,
PENGEMBANGANNYA yaitu :
1. Merintis usaha baru (starting),
2. Membeli perusahaan orang lain (buying).
3. Kerja sama manajemen (franchising),
4. Memasuki / terlibat Bisnis Keluarga

3 4

1
1. MEMBENTUK & MENDIRIKAN USAHA
DUA PENDEKATAN DASAR PENDIRIAN USAHA
BARU (Starting)
Yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan Ada dua pendekatan utama yang digunakan para
menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen wirausaha untuk mencari peluang dengan
yang dirancang sendiri. Ada tiga bentuk usaha baru mendirikan usaha baru, yaitu :
yang dapat dirintis : 1. Pendekatan berdasarkan pengalaman,
ketrampilan, kemampuan, dan latar belakangnya
1. Perusahaan milik sendiri, yaitu bentuk usaha yang dimiliki sendiri dalam menentukan jenis usaha yang akan
dan dikelola sendiri oleh seseorang. dirintis
2. Persekutuan (partnership), yaitu suatu kerja sama dua orang 2. Pendekatan berdasarkan kebutuhan pasar, yaitu
atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha. pendekatan yang menekankan pada pengamatan
3. Perusahaan berbadan hukum (corporation), yaitu lingkungan tentang kebutuhan pasar ditransfer
perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan menjadi peluang-peluang bisnis
modal saham-saham.
5 6

Beberapa hal yang harus diperhatikan


KOMPETENSI WIRAUSAHA dalam merintis usaha baru :

Seorang wirausaha membutuhkan


kompetensi sebagai berikut : 1. Bidang dan jenis usaha yang akan dimasuki
 Kemampuan Teknik, yaitu kemampuan tentang bagaimana 2. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang
memproduksi barang dan jasa serta cara menyajikannya. akan dipilih
 Kemampuan Pemasaran, yaitu kemampuan tentang bagaimana
menemukan pasar dan pelanggan serta harga yang tepat. 3. Tempat usaha yang akan dipilih
 Kemampuan Finansial, yaitu kemampuan tentang bagaimana 4. Organisasi usaha yang akan digunakan
memperoleh sumber-sumber dana dan cara menggunakannya.
 Kemampuan Hubungan, yaitu kemampuan tentang bagaimana
5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
cara mencari, memelihara dan mengembangkan relasi dan 6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh
kemampuan komunikasi serta negosiasi.

7 8

2
2. MEMBELI PERUSAHAAN ORANG EMPAT PENDEKATAN DASAR DALAM
LAIN (Buying) MENENTUKAN NILAI WAJAR SEBUAH BISNIS

Yaitu dengan membeli perusahaan yang telah Kita dapat menentukan nilai sebuah perusahaan yang
didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang lain akan dibeli menggunakan :
dengan nama dan organisasi usaha yang sudah ada.
 Penilaian berdasarkan aktiva, mengukur bisnis dengan
Hal ini dilakukan karena memiliki beberapa melihat nilai aktiva-nya. Melibatkan perhitungan nilai buku
keuntungan, diantaranya : aktiva, nilai pengganti aktiva dan nilai likuidasi aktiva.
Resiko lebih sedikit.  Penilaian berdasarkan pasar, sesuai harga perusahaan
yang setara.
Lebih mudah, karena perusahaan sudah berjalan
 Penilaian berdasarkan laba, melihat nilai perusahaan
sehingga ada jalinan dengan pelanggan dan berdasarkan laba potensial di masa mendatang.
pemasok.  Penilaian berdasarkan perputaran uang (arus kas),
Memiliki peluang untuk membeli dengan harga dengan membandingkan antara expected dan required rate
yang bisa ditawar. of return dari investasi.

9 10

FAKTOR NON KUANTITATIF 3. Kerja Sama Manajemen


DALAM MENILAI SEBUAH BISNIS (Franchising)

Yaitu kerja sama antara entrepreneur (franchisee)


dengan perusahaan besar (franchisor / parent company)
1. Persaingan
dalam mengadakan persetujuan perjanjian untuk
2. Pasar menyelenggarakan usaha. Bentuk usaha fanchisee
3. Pengambangan komunitas dimasa yang akan datang adalah duplikasi dari perusahaan franchisor.
4. Komitmen hukum  Kerja sama ini biasanya dengan dukungan awal
seperti pemilihan tempat, rencana bangunan,
5. Kontrak serikat pekerja pembelian peralatan, pola arus kerja, pemilihan
karyawan, advertensi, pembukuan, pencatatan dan
6. Harga produk akuntansi, konsultasi, standar, promosi,
pengendalian kualitas, riset, nasihat hukum, dan
sumber-sumber permodalan.
11 12

3
GAMBAR SISTEM FRANCHISING KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
FRANCHISING
FRANCHISOR ADALAH FRANCHISOR ADALAH
PRODUSEN / PENCIPTA PENJUAL KELEBIHAN KEKURANGAN
 Pelatihan formal  Pajak Franchise
 Batuan manajemen
 Royalti
keuangan
 Metode pemasaran yang  Batas pertumbuhan
Franchisee adalah telah terbukti
Franchisee adalah penjual  Kurangnya kebebasan
Pendiri retail, seperti
Seperti minuman  Bantuan manajemen dalam operasi
Minimarket / toko
dingin botolan operasional
 Franchisor mungkin
Misalnya :  Jangka waktu permulaan
INDOMART bisnis lebih cepat penyalur tunggal dari
Misalnya :
COCA COLA SUPERINDO  Tingkat kegagalan beberapa perlengkapan
PEPSI ALFAMART keseluruhan lebih rendah
13 14

4. MEMASUKI BISNIS KELUARGA BUDAYA DALAM BISNIS KELUARGA

 Konfigurasi Budaya dalam bisnis keluarga merupakan


 Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan keseluruhan budaya dari perusahaan keluarga yang terdiri dari
yang anggota keluarganya secara langsung bisnis perusahaan, keluarga dan pola pemerintah.
terlibat dalam kepemilikan dan / atau jabatan /
fungsi.
KONFIGURASI
 Setiap bisnis keluarga mengembangkan cara BUDAYA
POLA BISNIS POLA PEMERINTAH
tertentu di dalam mengerjakan segala sesuatu PERUSAHAAN
KELUARGA
dan prioritas tertentu sehingga memberikan
keunikan pada tiap perusahaan. Pola perilaku
dan kepercayaan yang khusus ini membentuk
budaya organisasi perusahaan. POLA KELUARGA

15 16

4
FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN
KEUNGGULAN PERUSAHAAN KELUARGA
DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA

 Memelihara nilai kemanusiaan di tempat kerja, Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat tergantung
bisnis keluarga dapat dengan mudah menunjukkan pada kemampuan pribadi wirausaha.
tingkat perhatian yang lebih tinggi bagi tiap orang dari Ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan wirausaha
pada perusahaan-perusahaan pada umumnya gagal dalam menjalankan usaha barunya, adalah :
 Memfokuskan pada pelaksanaan jangka panjang,
a. Tidak kompeten dalam manajerial.
manager keluarga dapat mengambil pandangan jangka
panjang yang lebih mudah dari pada manager Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan
mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat
perusahaan yang dinilai hasilnya tiap tahun
perusahaan kurang berhasil.
 Memperluas kualitas, karena mereka memiliki taruhan b. Kurang berpengalaman
di dalam memelihara reputasi keluarga, anggota
Baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha,
keluarga mungkin mempertahankan tradisi memberikan kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber
kualitas dan nilai bagi konsumen. daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan.
17 18

c. Kurang dapat mengendalikan keuangan.


Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik faktor yang paling f. Kurangnya pengawasan peralatan.
utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektifitas.
pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat
tidak efisien dan tidak efektif.
d. Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan
pelaksanaan. mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal.
Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal adalah besar.
e. Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan
h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan / transisi
keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat kewirausahaan.
mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila
efisien. berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan
setiap waktu.
19 20

5
Beberapa potensi yang membuat seseorang
mundur dari kewirausahaan yaitu :

a. Pendapatan yang tidak menentu. b. Kerugian akibat hilangnya modal investasi.

Baik pada tahap awal maupun tahap pertumbuhan, Tingkat kegagalan bagi usaha baru sangatlah tinggi. Dari
dalam bisnis tidak ada jaminan untuk terus memperoleh data diketahui bahwa tingkat mortalitas / kegagalan usaha
pendapatan yang berkesinambungan. kecil di Indonesia mencapai 78 persen.
Dalam bisnis, sewaktu-waktu kita dapat rugi atau Kegagalan investasi mengakibatkan seseorang mundur dari
untung. Kondisi ketidaktentuan ini menjadi potensi kegiatan berwirausaha. Padahal bagi seorang wirausaha,
seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha. kegagalan sebaiknya dipandang sebagai pelajaran
berharga.

21 22

c. Perlu kerja keras dan waktu yang lama. d. Kualitas kehidupan yang tetap rendah
meskipun usahanya mantap.
Wirausaha biasanya bekerja sendiri mulai dari pembelian,
Kualitas kehidupan yang tidak segera meningkat dalam
pengolahan, penjualan, dan pembukuan. Waktu yang lama
usaha, akan mengakibatkan seseorang mundur dari
dan keharusan bekerja keras dalam berwirausaha
kegiatan berwirausaha.
mengakibatkan orang yang ingin menjadi wirausaha menjadi
mundur. Misalnya, pedagang yang kualitas kehidupannya tidak
meningkat, maka akan mundur dari usaha dagangnya
dan masuk ke usaha lain.

23 24

6
PENUTUP

 Semua cara diatas bisa anda tempuh MANAJEMEN


sebagai pintu masuk dunia usaha.
 Empat cara tersebut memiliki keunggulan KEWIRAUSAHAAN
dan kekurangan masing-masing dan kita
dapat memilih salah satu ataupun
gabungan
 Langkah yang terbaik adalah dengan
belajar, berlatih, bertindak, dan sukses.

25 26

MANAJEMEN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN


Adalah proses penentuan dan pencapaian
tujuan-tujuan melalui pelaksanaan fungsi-
fungsi dasar (planning, organizing, staffing, Pengawasan Perencanaan
directing and controlling) dalam penggunaan
sumber-sumber tenaga kerja, modal, material
Pengkoordinasian Pengorganisasian
dan informasi
Pengarahan

27 28

7
POINT-POINT PENTING DEFINISI MANAJER PRINSIP – PRINSIP MANAJEMEN ILMIAH
(Menurut Taylor, 1991)

 Prinsip 1 : Semua Pekerjaan dapat diobservasi dan


 Manajer membuat keputusan yang sadar dianalisis guna menentukan satu cara terbaik untuk
untuk menetapkan tujuan dan mencapai menyelesaikannya
 Prinsip 2 : Orang yang tepat untuk memangku
tujuan-tujuan jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah
Prinsip 3 : Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik
 Manajer mencapai tujuan tsb bisa melalui 
tersebut diikuti dengan menggaji pemegang jabatan
bantuan atau dukungan orang lain dengan dasar insentif, yaitu menyamakan gaji
dengan hasil kerja
 Manajer bekerja baik dengan individu -  Prinsip 4 : Menempatkan Manajer dalam
Perencanaan, Persiapan dan Pemeriksanaan
individu maupun kelompok-kelompok pekerjaan.
29 30

31

Anda mungkin juga menyukai