Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS

DI UPTD PUSKESMAS BITTUANG KEC. BITTUANG

DISUSUN OLEH :

1. Agustina Salosso’
2. Arvin Yanti
3. Erlince Timbang
4. Febrianti Asri P
5. Novani Paliling
6. Novita Patandung
7. Rampean Tanja’
8. Yusri Marni Nathan

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN


UNIVERSITAS MEGABUANA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
kehendak-Nya penulisan laporan ini dapat diselesaikan tepat waktu dengan judul
”Laporan Komprehensif Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Fisiologis di
UPTD Puskesmas Bittuang Kecamatan Bittuang 2021 ”. Adapun tujuan dari
pembuatan Asuhan Kebidanan ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan pada Program Studi Diploma Empat di Universitas Mega Buana Palopo.

Dalam penyelesaian Laporan ini, penulis banyak mengalami kesulitan.Namun


berkat bimbingan yang diberikan dari berbagai pihak sehingga penulisan asuhan
kebidanan ini boleh terselesaikan. Karena itu sepantasnya penulis mengucapkan
terima kasih kepada :

1. Dr.Nilawati Uly selaku Rektor Universitas Mega Buana Palopo.

2. Yuniar Dwi Yanti,S.St.,M.Keb selaku Ketua Program Kebidanan Universitas


Mega Buana Palopo.

3. Nurbayani,S.ST,.M.Keb, selaku CI Institusi Universitas Mega Buana Palopo.

4. drg.Irmasinda Topayung, selaku kepala UPTD Puskesmas Bittuang

5. Jeni Lisu,S.Keb.,Bd selaku CI Lahan di UPTD Puskesmas Bittuang yang


banyak membantu dan dengan setia serta sabar membimbing dan
mengarahkan saya dalam penyusunan laporan ini.

6. Ny Y dan keluarga yang telah bersedia dan tidak keberatan dalam


memberikan informasi tentang keadaan bayi Y.

7. Kepada orang tua kami yang tak henti-hentinya memberikan dukungan baik
secara material maupun doa dan semangat sehingga terselesainya laporan
kasus ini.

8. Kepada rekan-rekan kelompok praktik klinik di UPTD Puskesmas Bittuang


yang banyak memberi masukan dalam menyusun laporan kasus ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Asuhan Kebidanan
Komprehensif ini masih banyak kekurangan, untuk itu dengan kerendahan hati
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar dalam
penulisan laporan yang akan datang bisa lebih baik lagi.

Bittuang, Maret 2021

i
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

DAFTAR TABEL....................................................................................................iii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1

1.2 Tujuan......................................................................................................2

1.3 Manfaat....................................................................................................2

1.4 Ruang Lingkup Asuhan............................................................................3

BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................4

2.1 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir Fisiologis...............................................4

2.2 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Fisiologis.......................................7

2.3 Konsep Dasar Asuhan Bayi Baru Lahir Fisiologis..................................12

BAB III STUDI KASUS..........................................................................................16

BAB IV PEMBAHASAN KASUS..........................................................................23

BAB V PENUTUP....................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Apgar Score................................................................................................8

Tabel 2.2 Downe Score..............................................................................................9

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Lahir

Lampiran 2. Catatan Keterangan Bayi Baru Lahir

Lampiran 3. Catatan Hasil Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir

Lampiran 4. Dokumentasi pemberian HE Cara Menyusui yang Baik dan Benar

Lampiran 5. Lembar Konsultasi Laporan

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan berat antara 2500-
4000gr,cukup bulan,lahir langsung menangis,dan tidak ada kelainan
Kongenital(cacat bawaan)yang berat.pada waktu kelahiran,sejumlah adaptasi
psikologismulai terjadi pada tubuh bayi baru Lahir,karena perubahan dramatis
ini bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan bagaimana membuat
suatu transisi yang baik terhadap kehidupannya diluar uterus,bayi baru lahir juga
membutuhkan perawatan yang dapat meningkatkan kesempatan menjalani masa
transisi dengan berhasil.adaptasi bayi baru lahir merupakan proses penyesuaian
bayi dari kehidupan diluar uterus ke kehidupan diluar uterus (Rahardjo dan
Marni,2015:11).
Berdasarkan World Health Organization (WHO) AKI secara global yang yaitu
Angka Kematian Bayi 19 per 1000 KH. Angka ini masih cukup jauh dari target
SDGs (Sustainable Development Goals) yang menargetkan pada tahun 2030 yatu
AKB 12 per 1000 kelahiran hidup (WHO, 2016). Hasil survey demografi
kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKB 32 per 1000 KH.
Faktor penyebab kematian bayi di Indonesia berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa, penyebab kematian terbanyak
pada kelompok bayi 0-6 dominasi oleh gangguan/kelainan pernafasan (35,9%),
prematuritas (32,4%) dan sepsis (12%). Dilain pihak faktor ibu yang
berkontribusi terhadap lahir mati dan kematian bayi diusia 0-6 hari adalah
Hipertensi Maternal (23,6%), komplikasi kehamilan dan kelahiran (17,5%),
ketuban pecah dini dan perdarahan antepartum masing-masing (12,5%).
Penyebab utama kematian bayi pada kelompok 7-28 hari yaitu Sepsis (20,5%),
malformasi kongenital (18,1%) dan pnemonia (15,4%). Dan penyebab utama
kematian bayi pada kelompok 29 hari – 11 bulan yaitu Diare (31,4%), pnemonia
(23,8) dan meningitis/ensefalitis (9,3%), sedangkan cakupan KN 1 : 77,31%
( Kemenkes, 2015).
Selanjutnya untuk menurunkan AKB pemerintah juga mengupayakan agar
setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih seperti Dokter
Spesialis Kebidanan dan Kandungan (SpOG), dokter umum dan bidan serta
diupayakan agar proses pelayanan dilakukan difasilitas pelayanan kesehatan
(Kemenkes RI ,2015). Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunka angka
kematian neonatal antara lain juga melalui penempatan bidan di desa, strategi
Making Pregnancy Safer, pelayanan kontrasepsi, pemberdayaan keluarga dan

1
masyarakat dengan menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA)
(Kemenkes, 2015).
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi AKB antara lain seperti ;
1) Meningkatkan Pelayanan kesehatan Neonatal, yaitu dengan mengharuskan
agar setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan Kunjungan Neonatal
minimal 3 kali (KN1, KN2 dan KN3) sesuai standar.
2) Penanganan neonatal dengan kelainan atau komplikasi/kegawatdaruratan
sesuai standar tenaga kesehatan yang mana pelayanannya antar lain seperti
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM), Manajemen Asfiksia Bayi Baru
Lahir, Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah (Kemenkes, 2015).
Berdasarkan latar belakang diatas maka salah satu yang perlu didilakukan
dengan memberikan asuhan kebidanan untuk mencapai kompetensi. (Kemenkes,
2015). Salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program recoknizing
pembelajaran lampau (RPL), adalah menyusun salah satu asuhan dalam
pelayanan kebidanan, sehingga penulis memilih melakukan pelayanan asuhan
bayi baru lahir (BBL).
Pelayanan ini dilakukan di Puskesmas Bittuang Kecamatan Bituang
Kabupaten Tana Toraja Tahun 2021.

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir sesuai standar
pelayanan kebidanan dengan menggunakan pendekatan manajemen
kebidanan
b. Tujuan Khusus
- Melakukan Pemeriksaan Bayi Baru Lahir dengan Standar KN3
- Melakukan pendokumentasikan asuhan kebidanan dengan metode SOAP

1.3 Manfaat
a. Manfaat Teoritis
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan khususnya dalam
memberikan informasi tentang perubahan fisiologi dan asuhan yang
diberikan pada bayi baru lahir.
b. Manfaat Praktis
- Bagi pasien, keluarga dan masyarakat Untuk memberikan informasi
tentang pelayanan kebidanan secara professional pada bayi baru lahir/
neonatus.
- Bagi Institusi Pendidikan Untuk menambah sumber informasi dan bahan
bacaan mahasiswa di perpustakaan.

2
- Bagi Penulis Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis
dalam menerapkan manajemen kebidanan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada bayi baru lahir secara terstandar.

1.4 Ruang Lingkup Asuhan

Ruang lingkup asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir yang fisiologis,
di Puskesmas Bittuang Kecamatan Bittuang Kabupaten Tana Toraja tahun
2021.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1..KONSEP DASAR BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS


2.1.1 Pengertian Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayiyang baru lahir mengalami
proses kelahiran, berusia 0 - 28 hari, BBL memerlukan penyesuaian
fisiologis berupa maturase, adaptasi (menyesuaikan diri dari kehidupan intra
uterin ke kehidupan (ekstrauterain) dan toleransi bagi BBL utuk dapat hidup
dengan baik (Marmi dkk, 2015).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia
kehamilan genap 37-41 minggu, dengan presentasi belakang kepala atau
letak sungsang yang melewati vagina tanpa memakai alat. (Tando, Naomy
Marie, 2016).
Menurut Sarwono (2005) dalam buku Asuhan Kebidanan Persalinan
dan Bayi Baru Lahir (Sondakh,2017) Bayi baru lahir normal adalah bayi
yang lahir cukup bulan, 38-42 minggu denganberat badan sekitar 2500-
3000gram dan panjang badan sekitar 50-55 cm.

2.1.2. Ciri-ciri bayi normal adalah, sebagai berikut :


 . Berat badan 2.500-4.000 gram
 Panjang badan 48-52.
 Lingkar dada 30-38.
 Lingkar kepala 33-35
 Frekuensi jantung 120-160 kali/menit
 Pernapasan ±40-60 kali/menit
 Kulit kemerah-merahan dan lici karena jaringan subkutan cukup.
Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala baisanya telah
sempurna
 Kuku agak panjang dan lemas
 Genitalia: pada perempuan labia mayora sudah menutupi labia
minora, dan pada lakilaki, testis sudah turun dan skrotum sudah ada.
 Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
 Refleks Moro atau gerak memeluk jikadikagetkan sudah baik.
 Refleks grap atau menggenggam sudah baik.
 Eliminasi baik, mekonium keluar dalam 24 jam pertama, mekonium
berwarna hitam kecoklatan(Tando,2016).

4
2.1.3 Perubahan yang terjadi pada bayi baru Lahir
1.Perubahan Metabolisme Karbohidrat 2 jam setelah bayi Lahir
Air susu ibu adalah makanan yang terbaik untuk bayi dan susu
formula tidak mungkin menyamai ASI. Komposisi ASI berubah sesuai
kebutuhan bayi. Di dalam ASI terdapat kolostrom adalah susu yang
dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa
hari setelah kelahiran bayi. Kolostrum warnanya kekuningan dan kental.
Kolostrum penting bagi bayi karena mengandung banyak gizi dan zat-zat
pertahanan tubuh. Selain itu ASI juga mengandung foremilk / hindmilk.
Foremilk (susu awal) adalah susu ASI yang diproduksi pada awal proses
menyusui. Sedangkan hindmilk (susu akhir) adalah ASI yang diproduksi
pada akhir proses menyusui. Foremilk diproduksi dalam jumlah banyak,
mengandung banyak protein laktosa dan protein lainnya, berkadar air
tinggi, namun kadar lemaknya rendah. umlah lemak yang tinggi dalam
hindmilk ini akan memberikan banyak energi pada bayi, dan
menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama. Sementara jumlah air yang
berlimpah dalam foremilk mampu memenuhi kebutuhan air bayi. Air
Susu Ibu (ASI) adalah makanan yang terbaik yang dapat diberikan oleh
ibu pada bayinya, juga untuk bayi prematur. Komposisi ASI yang
dihasilkan ibu yang melahirkan prematur berbeda dengan komposisi ASI
yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan cukup bulan dan perbedaan ini
berlangsung selama kurang lebih 4 minggu. Jadi apabila bayi lahir sangat
prematur ( < 30 minggu ) maka pada usia kronologis 4 minggu ASI
ibunya perlu ditambahkan zat gizi lain agar komposisinya menyamai
komposisi ASI prematur. Dalam kandungan ASI juga terdapat faktor
protektif dikarenakan terdapat enzim, biofaktor maupun limfosit.

2. Perubahan termoregulasi dan metabolik


Sesaat sesudah lahir, bila bayi dibiarkan dalam suhu ruangan 25 ºC,
maka bayi akan kehilangan panas melalui evaporasi, konveksi, konduksi,
dan radiasi. Suhu lingkungan yang tidak baik akanmenyebabkan bayi
menderita hipotermi dan trauma dingin (cold injury).

3. Perubahan sistem Kardiovaskuler


Dengan berkembangnya paru-paru, pada alveoli akan terjadi
peningkatan tekanan oksigen. Sebaliknya, tekanan karbon dioksida akan
mengalami penurunan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan
resistansi pembuluh darah dari arteri pulmonalis mengalir keparu-paru
dan ductus arteriosus tertutup.

5
4. Perubahan pada sistem pernapasan
Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam 30 detik sesudah
kelahiran. Pernapasan ini timbul sebagai akibat aktivitas normal sistem
saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya.
Frekuensi pernapasan bayi baru lahir berkisar 30-60 kali/menit.

5. Perubahan Gastrointestinal
Kadar gula darah tali pusat 65mg/100mL akan menurun menjadi
50mg/100 mL dalam waktu 2 jam sesudah lahir, energi tambahan yang
diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari
hasil metabolisme asam lemak sehingga kadar gula akan mencapai
120mg/100mL.
Kemampuan bayi cukup bulan menerima dan menelan makanan
terbatas,hubungan esophagus bawah dan lambung belum sempurna
sehingga mudah gumoh terutama bayi baru lahir dan bayi muda.kapasitas
lambung terbatas kurang dari 30 cc untuk bayi cukup bulan.kapasitas
lambung akan bertambah bersamaan dengan bertambah umur.usus bayi
masih belum matang sehingga tidak mampu melindungi diri dari zat
berbahaya,kolon bayi baru lahir kurang efisien dalm mempertahankan air
dibanding dewasa sehinggabahaya diare menjadi serius pada bayi baru
lahir.

6.Perubahan sistem Saraf


Sistem neurologis bayi secara anatomik atau fisiologis belum
berkembang sempurna. Bayi baru lahir menunjukkan gerakan-gerakan
tidak terkoordinasi, pengaturan suhu yang labil, kontrol otot yang buruk,
mudah terkejut, dan tremor pada ekstremitas.
7.Kelenjar Endokrin
Kelenjar Endokrin adalah kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu
sebab sekresi yang dibuat tidak meninggalkan kelenjarnya melalui suatu
saluran tepi langsung masuk kedalam darah yang beredar didalam
jaringan kelenjar.
8.Perubahan Metabolisme
 Kadar Gula darah talipusat menurun dalam waktu 2 jam setelah
kelahiran.
 Energi tambahan diambil dari hasil metabolism asam lemak sehingga
KGD tali pusat meningkat kembali.
 Bila terjadi gangguan metabolisme maka bayi akan mengalami
Hipoglikemia (mis.BBLR,bayi dengan ibu DM)

6
9.Perubahan Sistem Ginjal/keseimbangan air dan fungsi ginjal
Ginjal sangat penting dalam kehidupan janin,kapasitasnya kecil
hingga saat lahir.urine bayi encer,berwarna kekuning kuningan dan tidak
berbau.warna coklat dapat disebabkan oleh lendir bebas membrane
mukosa dan udara asam akan hilang setelah bayi banyak minum.garam
asam urat dapat menimbulkan warna merah jambu pada urine.bayi tidak
mampu mengencerkan urine dengan baik saat mendapat asupan
cairan,juga tidak dapat mengantisipasi tingkat larutan yang tinggi rendah
dalam darah.urine pertama dibuang saat lahir dalam 24 jam,dan akan
semakin sering dengan banyak cairan.
10.Perubahan Imun dan sistem kekebalan tubuh
Bayi baru lahir tidak dapat membatasi organisme penyerang dipintu
masuk. Imaturitas jumlah sistem pelindung secara signifikan
meningkatkan resiko infeksi pada periode bayi baru lahir.
Bayi yang baru lahir mendapat dukungan sistem Imunitas melalui air susu
ibu (ASI)yang pertama kali keluar atau disebut KOLOSTRUM.kolostrum
mengandung Immunoglobulin A(IgA)yang mampu melindungi tubuh
bayi dari kuman.caranya dengan membentuk jaringan pelindung pada
usus,hidung dan tenggorokan.

2.2 Asuhan kebidanan Bayi Baru Lahir Fisiologis


1. Pengertian Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
Asuhan bayi baru lahir adalah menjaga bayi agar tetap hangat,
membersihkan saluran nafas, mengeringkan tubuh bayi (kecuali telapak
tangan), memantau tanda bahaya, memotong dan mengikat tali pusat,
melakukan IMD, memberikan suntikan vitamin K1, memberi salep mata
antibiotik pada kedua mata, memberi immunisasi Hepatitis B, serta
melakukan pemeriksaan fisik (Syaputra Lyndon, 2014)
2. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
 Menjaga bayi agar tetap hangat. Langkah awal dalam menjaga bayi tetap
hangat adalah dengan menyelimuti bayi sesegera mungkin sesudah lahir,
tunda memandikan bayi selama 6 jam atau sampai bayi stabil untuk
mencegah hipotermi.
 Membersihkan saluran napas dengan menghisap lendir yang ada di mulut
dan hidung (jika diperlukan). Tindkaan ini juga dilakukan sekaligus
dengan penilaian APGAR skor menit pertama. Bayi normal akan
menangis spontan segera setelah lahir. Apabila bayi tidak langsung
menangis, jalan napas segera dibersihkan.

TABEL 2.1 PENILAIAN APGAR SCORE

7
Seperti Apa Nilai pada Apgar Score?

Kata ‘Apgar’ sendiri diambil dari beberapa aspek yang diperiksa, yaitu:
 Activity (aktivitas otot).
 Pulse (denyut jantung).
 Grimace (respons dan refleks bayi).
 Appearance (penampilan, terutama warna tubuh bayi).
 Respiration (pernapasan).

Masing-masing aspek fisik pada bayi tersebut akan diperiksa oleh dokter atau bidan
dengan pemberian nilai dan hasil penilaian sebagai berikut:

1) Activity (aktivitas otot)


 Skor 2 berarti bayi tampak bergerak aktif dan kuat.
 Skor 1 berarti bayi bergerak, namun lemah dan tidak aktif.
 Skor 0 berarti bayi tidak bergerak sama sekali.

2) Pulse (denyut jantung)


 Skor 2 berarti jantung bayi berdetak lebih dari 100 denyut per menit.
 Skor 1 berarti jantung bayi berdetak kurang dari 100 denyut per menit.
 Skor 0 berarti detak jantung tidak terdeteksi.

3) Grimace (respons refleks)


 Skor 2 berarti bayi meringis, batuk, atau menangis secara spontan dan
dapat menarik kaki atau tangan ketika diberi rangsang nyeri, seperti cubitan
ringan atau sentilan di kaki.

8
 Skor 1 berarti bayi hanya meringis atau menangis hanya saat diberikan
rangsangan.
 Skor 0 berarti bayi tidak menunjukkan respons sama sekali terhadap
rangsangan yang diberikan.

4) Appearance (warna tubuh)


 Skor 2 jika warna tubuh bayi kemerahan, ini merupakan warna tubuh
bayi yang normal.
 Skor 1 jika warna tubuh normal, tetapi tangan atau kaki kebiruan.
 Skor 0 bila seluruh tubuh bayi sepenuhnya berwarna keabu-abuan,
kebiruan, atau pucat.

5) Respiration (pernapasan)
 Skor 2 jika bayi menangis kuat dan dapat bernapas secara normal.
 Skor 1 jika bayi menangis lemah disertai rintihan dan pola napas yang tidak
teratur.
 Skor 0 jika bayi tidak bernapas sama sekali.

Setelah hal-hal di atas dinilai, maka nilai dari masing-masing aspek yang
diperiksa akan dijumlahkan dan diperoleh nilai total sebesar 0-10. Berikut
ini adalah hasil interpretasi Apgar score:

 Skor di atas 7 menandakan bahwa bayi dalam kondisi baik atau sempurna.
 Skor 5-6 menandakan Si Kecil kurang sehat atau bugar dan mungkin perlu
bantuan pernapasan.
 Skor di bawah 5 merupakan keadaan gawat pada bayi yang
mengindikasikan bahwa bayi membutuhkan resusitasi segera.

9
TABEL 2.2 PENILAIAN PADA DOWN SCORE

 Mengeringkan tubuh bayi dari cairan ketuban dengan


menggunakan kain atau handuk yang kering, bersih dan halus.
Dikeringkan mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
dengan lembut tanpa menghilangkan verniks. Verniks akan
membantu menyamankan dan menghangatkan bayi. Setelah
dikeringkan, selimuti bayi dengan kain kering untuk menunggu 2
menit sebelum tali pusat diklem, Hindari mengeringkan punggung
tangan bayi. Bau cairan amnion pada tangan bayi membantu bayi
mencari putting ibunya yang berbau sama.
 Memotong dan mengikat tali pusat dengan teknik aseptik dan
antiseptik. Tindakan ini dilakukan untuk menilai APGAR skor
menit kelima. Cara pemotongan dan pengikatan tali pusat adalah
sebagai berikut:
- Klem, potong dan ikat tali pusat dua menit pasca bayi lahir.
Penyuntikan oksitosin dilakukan pada ibu sebelum tali pusat
dipotong (oksotosin IU intramuscular)
- Melakukan penjepitan ke-I tali pusat dengan klem logam
DTT 3 cm dari dinding perut (pangkal pusat) bayi, dari titik
jepitan tekan tali pusat dengan dua jari kemudian dorong isi
tali pusat kea rah ibu (agar darah tidak terpancar pada saat
dilakukan pemotongan tali pusat). Lakukan penjepitan ke-2
dengan jarak 2 cm dari tempat jepitan ke-1 ke arah ibu.
- Pegang tali pusat diantara kedua klem tersebut, satu tangan
menjadi landasan tali pusat sambil melindungi bayi, tangan
yang lain memotong tali pusat diantara kedua klem tersebut
dengan menggunakan gunting DTT (steril)

10
- Mengikat tali pusat dengan benang DTT pada satu sisi,
kemudian lingkarkan kembali benang tersebut dan ikat
dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
- Melepaskan klem penjepit tali pusat dan masukkan ke dalam
larutan klorin 0,5% f. Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu
untuk upaya inisisasi menyusui dini.
 Melakukan IMD, dimulai sedini mungkin, eksklusif selama 6
bulan dilanjutkan sampai 2 tahun dengan makanan pendamping
ASI sejak usia 6 bulan. Pemberian ASI pertama kali dapat
dilakukan setelah mengikat tali pusat. Langkah IMD pada bayi
baru lahir adalah lakukan kontak kulit ibu dengan kulit bayi
selama paling sedikit satu jam dan biarkan bayi mencari dan
menemukan putting dan mulai menyusui.
 Memberikan identitas diri segera setelah IMD, berupa gelang
pengenal tersebut berisi identitas nama ibu dan ayah, tanggal, jam
lahir, dan jenis kelamin.
 Memberikan suntikan Vitamin K1. Karena sistem pembekuan
darah pada bayi baru lahir belum sempurna, semua bayi baru lahir
beresiko mengalami perdarahan. Untuk mencegah terjadinya
perdarahan pada semua bayi baru lahir, terutama bayi BBLR
diberikan suntikan vitamin K1 (phytomenadione) sebanyak 1 mg
dosis tunggal, intra muscular pada anterolateral paha kiri. Suntikan
vit K1 dilakukan setelah proses IMD dan sebelum pemberian
imunisasi Hepatitis B
 Memberi salep mata antibiotik pada kedua mata untuk mencegah
terjadinya infeksi pada mata.Salep ini sebaiknya diberikan 1 jam
setelah lahir.
 Menberikan imunisasi Hepatitis B pertama (HB-O) diberikan 1-2
jam setelah pemberian vitamin K1 secara intramuscular. Imunisasi
Hepatitis B bermanfaat untuk mencegah infeksi Hepatitis B
terhadap bayi, terutama jalur penularan ibu-bayi. Imunisasi
Hepatitis B harus diberikan pada bayi usia 0-7 hari.
 Melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir untuk mengetahui
apakah terdapat kelainan yang perlu mendapat tindakan segera
serta kelainan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan
dan kelahiran. Memeriksa secara sistematis head to toe (dari
kepala hingga jari kaki). Diantaranya :

11
- Kepala: pemeriksaan terhadap ukuran, bentuk, sutura
menutup/melebar adanya caput succedaneum, cepal
hepatoma.
- Mata: pemeriksaan terhadap perdarahan, subkonjungtiva, dan
tanda-tanda infeksi
- Hidung dan mulut: pemeriksaan terhadap labioskisis,
labiopalatoskisis dan reflex isap
- Telinga: pemeriksaan terhadap kelainan daun telinga dan
bentuk telinga.
- Leher: perumahan terhadap serumen atau simetris.
- Dada: pemeriksaan terhadap bentuk, pernapasan dan ada
tidaknya retraksi
- Abdomen: pemeriksaan terhadap membuncit (pembesaran
hati, limpa, tumor).
- Tali pusat: pemeriksaan terhadap perdarahan jumlah darah
pada tali pusat, warna dan besar tali pusat, hernia di tali pusat
atau selangkangan.
- Alat kelamin: untuk laki-laki, apakah testis berada dalam
skrotum, penis berlubang pada ujung, pada wanita vagina
berlubang dan apakah labia mayora menutupi labio minora.
- Anus: tidak terdapat atresia ani
- Ekstremitas: tidak terdapat polidaktili dan syndaktili.
(Sondakh,2017)
3. Pelayanan Kesehatan Neonatus
Pelayanan kesehatan neonates menurut kemenkes RI, (2015)
adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga
kesehatan kepada neonates sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai
dengan 28 hari setelah lahir.
a. Kunjungan neonates ke-1 (KN I) dilakukan 6-48 jam setelah lahir,
dilakukan pemeriksaan pernapasan, warna kulit gerakan aktif atau
tidak, ditimbang, ukur panjang badan, lingkar lengan, lingkar dada,
pemberian salep mata, vitamin K1, Hepatitis B, perawatan tali
pusat dan pencegahan kehilangan panas bayi.
b. Kunjungan neonates ke-2 (KN 2) dilakukan pada hari ke-3 sampai
hari ke-7 setelah lahir, pemeriksaan fisik, melakukan perawatan
tali pusat, pemberian ASI eksklusif, personal hygiene, pola
istirahat, keamanan dan tanda-tanda bahaya

12
c. Kunjungan neonates ke-3 (KN 3) dilakukan pada hari ke-8 sampai
hari ke-28 setalah lahir, dilakukan pemeriksaan pertumbuhan
dengan berat badan, tinggi badan dan nutrisinya

2.3 Konsep dasar Asuhan Bayi Baru Lahir Fisiologis

a. Data Subjektif
 Anamnesa
Pada langkah pertama harus mengumpulkan semua
informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang
berkaitan dengan kondisi klien.
 Identitas orang tua
Nama, umur, ras atau suku, agama, status perkawinan,
pekerjaan.Maksud pertanyaan ini adalah untuk
identitas(mengenal) klien dan menentukan status sosial
ekonominya yang harus kita ketahui.
 Keluhan utama keadaan bayi ssaat dilihat
 Riwayat kehamilan dan persalinan ibunya
Riwayat kebidanan yang lalu meliputi jumlah anak,
perjalanan persalinan aterm, berat badan bayi, dan masalah-
masalah yang di alami ibu.
 Riwayat kesehatan ibu
Riwayat kesehatan termasuk penyakit-penyakit yang
didapat dahulu dan sekarang, seperti masalah hipertensi,
diabetes mellitus, malaria, PMS atau HIV/AIDS.
 Riwayat sosial dan ekonomi
Riwayat sosial dan ekonomi meliputi status perkawinan,
respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan ibu, riwayat
KB, dukungan keluarga, pengambilan keputusan dalam
keluarga, gizi yang dikonsumsi dan kebiasaan makan,
kebiasaan hidup sehat, merokok dan minuman keras,
mengkonsimsi obat-obat terlarang, kegiatan sehari-hari,
tempat dan petugas kesehatan yang di inginkan.
b. Data Objektif
Pemeriksaan fisik lengkap perlu dilakukan secara sistematis
 Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum dan kesadaran penderita:
Composmentis (kesadaran baik), gangguan kesadaran

13
meliputi apatis (masa bodoh), samnolen (kesadaran
menurun), spoor (mengantuk), koma.
 Pengukuran tanda-tanda vital
- Nadi
Nadi normal adalah 110-120 menit. Bila nadi tidak
normal mungkin ada kelainan gangguan suhu tubuh atau
gangguan pernapasan.
- Pernapasan
Pernapasan normal adalah 24-28 kali/menit.
- Suhu Badan
Suhu badan normal adalah 36,5 - 37, . Bila suhu lebih
tinggi dari 37,5 kemungkinan ada infeksi.
- Tinggi Badan
Tinggi badan ibu dikategorikan adanya resiko apabila
hasil pengukuran < 45 cm.

- Berat Badan
Berat badan lahir kalau kurang dari 2.5 kg datau lebih 4
kg termasuk resiko.
 Kepala dan Leher
- Apakah ada edema pada wajah, adakah tanda lahir,
lingkar kepala dan tanda caput atau cephal haematom
- Pada mata adakah ada nanah pada konjungtiva, adakah
ikhterus pada sklera dan oedem pada palpebraatau
adakah perdarahan.
- Pada hidung adakah pengeluaran cairan
- Pada mulut adakah gigi sudah ada, lihat keadaan lidah
- Telinga adakah pengeluaran dari saluran , dan bentu
daun telinga.
- Leher apalah ada kaku.
 Payudara
Memeriksa bentuk, Puting , areola warnanya. dan lingkar
dada
 Abdomen
Bentuk , kulit tipis , tidak kembung, tali pusat terikat dan
tidak berdarah
 Ekstremitas
Apakah lengkap, kuku panjang

14
 Genetalia
Labia mayora meutupi labis minor pada perempuan, testis
apakah sudah turun pada laki-laki
 Refleks Grap, sucking reflex , ruting reflex dan reflex morro
c. Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau
masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang
telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan
diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosis dan
masalah yang spesifik. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal
yang sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai
dengan hasil pengkajian , masalah juga sering menyertai diagnosis.
Diagnosa pada bayi ini adalah Bayi baru lahir cukup bulan
fisiologis, dengan masalah potensial hipotermi.
d. Perencanaan
Pengembangan rencana yang komprehensif sesuai dengan
kebutuhan ibu mencakup komponen:
- Penentuan kebutuhan untuk melakukan / menyingkirkan,
mengonfirmasi atau membedakan antara berbagai komplikasi
yang mungkin timbul.
- Penentuan kebutuhan untuk melakukan konsultasi dengan
dokter.
- Penentuan kebutuhan untuk melakukan evaluasi dan
intervensi
- Penentuan kebutuhan untuk mengatasi ketidaknyamanan atau
upaya terapi lain.
- Penentuan kebutuhan untuk melibatkan orang terdekat lain
untuk lebih aktif dalam perencanaan perawatan.
- Penjadwalan kunjungan ulang berikutnya
e. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan seluruh rencana tindakan yang sudah
disusun dilaksanakan dengan efisien dan aman. Perencanaan ini
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan, sebagian lagi oleh klien,
atau anggota tim lainnya. Walaupun bidan tidak melakukannya
sendiri dia tetap memikul tanggung jawab untuk melaksanakan
rencana asuhannya (misal memastikan langkah tersebut benar-
benar terlaksana).
f. Evaluasi

15
Untuk mengetahui keberhasilan asuhan kebidanan yang telah
diberikan kepada pasien harus sesuai dengan:
 Tujuan asuhan kebidanan adalah meningkatkan,
mempertahankan dan mengembalikan kesehatan,
memfasilitasi ibu untuk menjalani kehamilannya dengan
rasa aman dan percaya diri.
 Efektifitas tindakan untuk mengatasi masalah yaitu dengan
mengkaji respon pasien sebagai hasil pengkajian dalam
pelaksanaan asuhan.
 Hasil asuhan merupakan dalam bentuk konkrit meliputi
pemulihan kondisi pasien, peningkatan kesejahteraan,
peningkatan pengetahuan dan kemampuan ibu dalam
perawatan diri untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya.

BAB III
TINJAUAN KASUS

Tanggal Masuk : 20 -02-2021 Tgl pengkajian : 20-02-2021


Jam Masuk :12.15 WITA Jam pengkajian : 12.15 WITA
Tempat :UPT Puskesmas Bittuang
Pengkaji : Kelompok Bittuang

DATA SUBJEKTIF

1. Identitas Pasien
Nama : By. “Y”
Umur : 0 Jam
Tgl/Jam lahir : 20-02-2021
Jenis Kelamin : Perempuan
BB Lahir : 3.300 gr
Panjang Badan : 51 cm

Identitas Ibu Identitas Ayah


Nama : Ny.”Y” Nama :Tn.”A”
Umur : 21 Thn Umur : 26 Thn

16
Jenis Kelamin : Perempuan Jenis Kelamin : Laki-
laki
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Toraja/Indonesia Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan :Tidak Sekolah
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat : Taleppon Alamat :
Taleppon
2. Riwayat Kesehatan Ibu
Jantung : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Diabates Melitus : Tidak ada
Malaria : Tidak ada
Ginjal : Tidak ada
Asma : Tidak ada
Hepatitis : ak adaTid
Riwayat operasi abdomen/SC : Tidak ada
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Hiperensi : Tidak ada
Diabetes Melitus : Tidak ada
Asma : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
4. Riwayat Kehamilan
a. Riwayat komplikasi kehamilan
 Perdarahan : Tidak ada
 Preeklamsia/Eklamsia : Tidak ada
 Penyakit Kelamin : Tidak ada
 Lan-Lain : Tidak ada
b. Kebiasaan ibu selama hamil
 Makanan : Makan nasi,sayur, buah
 Obat-obatan : Obat yang diminum atas indikasi medis
 Jamu : Tidak ada
 Merokok : Tidak
5. Riwayat Persalinan Sekarang
G III PI AI UK.39-40 minggu
Tanggal/Jam persalinan : 20-02-2021/ jam
Tempat persalinan : UPTD Puskesmas Bittuang
Penolong persalinan : Bidan

17
Jenis pesalinan : Spontan,PBK
Komplikasi persalinan : Ibu : Tidak ada
Bayi : Tidak ada
Ketuban pecah : Warna hijau keruh
Keadaan plasenta : Lahir utuh
Tali pusat : Terpilin
Lama persalinan : Kala I 60 mnt, Kala II 15 mnt, Kala III. 6
menit...Kala IV 2 Jam

DATA OBJEKTIF

Keadaan Umum bayi baik,gerak aktif,tonus otot kuat,warna kulit kemerahan dan
tangis bayi kuat.

Pemeriksaan Umum

 Jenis Kelamin : Perempuan


 APGAR Score : 8/10
 Keadaan umum bayi: sehat
 Suhu : 36,70C
 Bunyi jantung : Teratur
Frekuensi : 138 kali/Mnt
Respirasi : 36 kali/mnt

Pemeriksaan Fisik

1. Kepala
 Fontanel anterior :
 Sutura sagitalis :
 Caput succedanum : Tidak ada
 Cepal hematom : Tidak ada
2. Mata
 Letak :
 Bentuk : Bulat
 Sekret : Tidak ada
 Conjungtiva : Normal
 Sclera : Tidak Ikterus
3. Hidung
 Bentuk : Simetris kiri dan kanan
 Sekret : Tidak ada

18
4. Mulut
 Bibir : warna kemerahan
 Palatum : Normal
5. Telinga
 Bentuk : Normal
 Simetris : ya
 Sekret : Tidak ada
6. Leher
 Pergerakan : Normal
 Pembengkakan : Tidak ada
 Kekuatan : Normal
7. Dada
 Bentuk simetris/tidak : simetris kiri dan kanan
 Retraksi dinding dada : Tidak ada
8. Paru-paru
 Suara nafas kanan dan kiri : sama/tidak
 Suara nafas : Normal
 Respirasi : 36 kali/mnt
9. Abdomen
 Kembung : tidak
 Tali pusat : bersih dan kering
10. Punggung : ada / tidak tulang belakang
11. Tangan dan kaki
 Gerakan : Normal
 Bentuk : Simetris kiri dan kanan
 Jumlah : lengkap
 Warna : Kemerahan

Reflek

Reflek moro : Normal

Reflek rooting : Normal

Reflek walking : Normal

Reflek babinski : Normal

Reflek graping : Normal

Reflek suching : Normal

Reflek tonik neck : Normal

19
Antropometri

 Berat badan : 3.300 gr


 Panjang badan : 51 Cm
 Lingkar kepala : 34 Cm
 Lingkar dada : 36 Cm
 Lingkar perut ( Jika ada indkasi) : -

Kebutuhan Bayi

 Intake : Bayi minum ASI


 Eliminasi :
 Miksi : ya
 Keluar tanggal : 20-02-2021
 Mekonium : ya
 Warna : Hitam
 Keluar tanggal : 20-02-2021
 Aktivitas : Bayi bergerak aktif

Pemeriksaan penunjang:Tidak dilakukan Screening Hipotiroid Kongenital.

INTERPRETASI DATA

Bayi usia 0 jam jenis kelamin perempuan,KU saat ini baik,tidak ada cacat
bawaan,apgar score 8/10,suhu 36,7°c,Masalah tidak ada.

ASSESMENT/ DIAGNOSA

Bayi usia 1 jam cukup bulan , masalah saat ini tidak ada.

PLANNING

1. Informasikan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan


2. Edukasi tentang Nutrisi
3. Edukasi tentang manfaat memberi kehangatan kepada bayi
4. Edukasi tentang cara merawat tali pusat
5. Edukasi tentang cara menuyusui yang benar
6. Edukasi tentang manfaat imunisasi
7. Edukasi mengenai tanda bahaya pada bayi baru lahir

PELAKSANAAN:

20
1. Menginformasikan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
2. Mengedukasi tentang Nutrisi
3. Mengedukasi tentang manfaat memberi kehangatan tentang bayi
4. Mengedukasi tentang cara merawat tali pusat
5. Mengedukasi tentang cara menuyusui yang benar
6. Mengedukasi tentang manfaat imunisasi
7. Mengedukasi mengenai tanda bahaya pada bayi baru lahir

EVALUASI:

1. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan bayinya


2. Ibu sudah tahu tentang Nutrisi bayinya
3. Ibu sudah tahu tentang manfaat memberi kehangatan kepada bayi
4. Ibu sudah tahu tentang cara merawat tali pusat
5. Ibu sudah tahu tentang cara menyusui dengan benar
6. Ibu sudah tahu tentang manfaat imunisasi
7. Ibu sudah tahu tentang bahaya pada bayi baru lahir.

KUNJUNGAN NEONATUS 5 HARI

DATA SUBJEKTIF

1. Identitas Pasien
Nama : By. “Y”
Umur 5 Hari
Tgl/Jam lahir : 20-02-2021
Jenis Kelamin : Perempuan
BB Lahir : 3.300 gr
Panjang Badan : 51 cm

DATA OBJEKTIF

Keadaan Umum bayi baik,gerak aktif,tonus otot kuat,warna kulit kemerahan dan
tangis bayi kuat

Pemeriksaan Umum:

 Suhu :37,1°C

21
 Frekuensi jantung :142x/menit
 Respirasi :40x/menit

Pemeriksaan Antropometri:

 Berat badan :3500 gram


 Panjang badan :52 cm

Pemeriksaan Penunjang:Tidak dilakukan

INTERPRETASI DATA:

Bayi usia 5 hari ,Keadaan umum baik Berat badan 3500gr,PB 52cm,
Suhu37,1°C, Frekuensi jantung 142x/menit, Respirasi 40x/menit,masalah saat
ini tidak ada.

PLANNING :

1. Informasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan.


2. Edukasi Tentang Nutrisi
3. Edukasi Tentang manfaat ASI Eksklusif
4. Anjurkan ibu untuk membawa bayinya ke tempat posyandu setiap
bulan
5. Informasikan manfaat Imunisasi dasar

PELAKSANAAN :

1. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan


2. Mengedukasi Tentang Nutrisi
3. Mengedukasi Tentang manfaat ASI Eksklusif
4. Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke tempat posyandu
setiap bulan
5. Menginformasikan manfaat Imunisasi dasar

EVALUASI

1. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan bayinya.


2. Ibu sudah tahu tentang nutrisi untuk bayinya.
3. Ibu sudah tahu tentang manfaat Asi Eksklusif dan berjanji akan
memberikan Asi Eksklusif kepada bayinya sampai 6 bulan.
4. Ibu sudah tahu untuk membawa bayinya ke tempat posyandu setiap
bulan
5. Ibu tahu manfaat imunisasi dasar

22
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Bayi Baru Lahir

Bayi “Y” lahir normal dan spontan pada tanggal 20-02-2021, jam 12.15 Wita
dengan bugar, menangis kuat, tidak ada cacat bawaan, warna kulit kemerahan,
tonus otot aktif dan pernafasan baik. Jenis kelamin perempuan, berat badan 3300
gram, panjang badan 51 cm, ekstremitas lengkap, reflek bagus, pergerakan aktif,
anus (+). Hal ini sesuai dengan teori dimana bayi baru lahir normal dan sehat
apabila warna kulit merah, denyut jantung >100 x/i, menangis kuat, tonus otot
bergerak aktif, pernafasan baik dan tidak ada komplikasi pada bayi tersebut
(Tando, 2016). Pada saat umur bayi 1 jam, dilakukan pemeriksaan fisik bayi serta
memberikan penyuluhan kepada ibu tentang perawatan pencegahan hipotermi,
pemberian ASI eksklusif, dilakukan penimbangan berat badan dan pengukuran
panjang badan dengan hasil berat badan 3300 gram, panjang badan 51 cm. Asuhan

23
yang diberikan pada bayi baru lahir 1 jam setelah lahir memberikan suntik
imunisasi HB0 pada paha bagian luar untuk imunisasi dasar , dan suntik Vit K.

4.2 Neonatus 5 hari

Pada kunjungan neonatus 5 hari, asuhan yang diberikan yaitu melakukan


pemeriksaan fisik pada bayi, melakukan perawatan tali pusat,tali pusat belum
puput,pemberian ASI Eksklusif tetap dipertahankan. Setelah dilakukan
pemeriksaan didapat hasil bahwa keadaan bayi baik dan dalam batas normal,
terjadi penambahan berat badan menjadi 3500 gram,panjang badan 52 cm.sssbayi
tidak ikterus, tidak ditemukan tanda - tanda infeksi dan bayi menyusui dengan
kuat.( Kemenkes, 2015).

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari uraian materi dan pembahasan kasus tersebut, dapat disimpulan bahwa
sebagai seorang bidan sangat penting memberikan asuhan sesuai standar kepada
setiap pasien dan masyarakat terutama di dalam memberikan pelayanan kebidanan.
Asuhan kebidanan komprehensif yang diberikan kepada pasien sudah diberikan
sesuai dengan standar . Asuhan ini di lakukan untuk memantau perkembangan
kesehatan ibu serta mendeteksi dini adanya komplikasi yang mungkin akan terjadi
sehingga dapat dihindari.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi Puskesmas

Diharapkan bidan tetap melaksanakan setiap pelayanan kebidanan dengan


baik dan selalu berpegang pada standar asuhan kebidanan agar tercipta ibu yang
sehat untuk generasi yang sehat juga.

5.2.3 Bagi Mahasiswa

24
Diharapkan semua mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam menerapkan asuhan kebidanan yang profesional, dengan baik
dan benar, mahasiswa lebih memahami ilmu pengetahuan dan perkembangan ilmu
pengetahuan yang up to date

25
DAFTAR PUSTAKA

B, Mangkuji. (2012). Asuhan Kebidanan 7 Langkah SOAP. Jakarta: EGC.

Bappenas. (2015). RPJMN 2015-2019 dan Strategi Pembangunan Kesehatan dan


Gizi Masyarakat. Jakarta: Kemenkes 2015.

Indonesia, D. K. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta:


DepKesRI.

Indonesia, P. I. (2016). Buku Acuan Midwifery Update. Jakarta: Pengurus Ikatan


Bidan Indonesia.

Jannah. (2017). ASKEB II Persalinan Berbasis Kompetensi. Jakarta: EGC.

Johariyah. (2016). Asuhan Kebidanan Persalianan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta:
TIM.

Marni, & Rahardjo, K. (2012). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah
. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Anda mungkin juga menyukai