Tujuan : a. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan pemeriksaan kadar klorida dalam sampel air. b. Mahasiswa diharapkan dapat menghitung dan menetapkan kadar klorida dalam sampel air. Prinsip : Ag+ dari AgNO3 akan bereaksi dengan klorida membentuk endapan AgCl yang berwarna putih. Bila semua klorida sudah habis bereaksi dengan Ag+ dari AgNO3, maka kelebihan Ag+ akan bereaksi dengan CrO42- dari indikator K2CrO4 yang ditambahkan, ini berarti titik akhir titrasi telah dicapai, yaitu bila terbentuk warna merah dari endapan Ag2CrO4. Reaksi : Ag+ (aq) + Cl- AgCl (s) (endapan berwarna putih) Ag+ (aq) + CrO42- (aq) Ag2CrO4 (s) (coklat kemerahan) Tinjauan Teori: Salah satu zat kimia yang terkandung di dalam air bersih dan air minum adalah Klorida (Cl-). Klorida merupakan zat kimia yang bersifat toksik (beracun) terhadap lingkungan. Untuk itu perlu digunakan metode pengujian atau analisa kualitatif dan kuantitatif Klorida. Dengan pemilihan metode analisa yang tergantung pada kadar analit (contoh uji) dan jenis sampelnya. Pada analisis ini ditentukan kadar Klorida dari sampel air kran dengan metode yang digunakan yaitu metode Argentometri. Yaitu, dengan menggunakan titrasi AgNO3 dan Indikator K2CrO4 5%. Alasan digunakannya metode ini sebagai penentuan kadar Klorida karena pelaksanaanya yang mudah dan cepat serta memiliki ketelitian dan ketepatan yang cukup tinggi, juga dapat digunakan untuk menentukan kadar berbagai zat yang mempunyai sifat yang berbeda- beda. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 baku mutu yang ada dalam air minum adalah 250 mg/L. menurut WHO (World Healt Organization) baku mutu air minum adalah 200 – 250 mg/L. Reagensia : Agno3 0,0594 N Indikator K2CrO4 5% MgO Sampel : Air kran. Alat : Elenmeyer 250 ml Corong gelas. Gelas ukur 100 ml Pipet tetes Buret. Kertas lakmus merah. Statif. Sendok Tanduk. Cara kerja : 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Bilas semua alat gelas yang akan digunakan dengan akuades sebanyak 3 kali. 3. Isi buret dibilas dengan AgNo3 kemudian diisi dengan AgNo3 kemudian dipasang pada statif. 4. Di masukkan 100 ml sampel air kran kedalam elenmeyer. 5. Masukkan kertas lakmus me rah, jika ketas lakmus masih berwarna merah tambahkan bubuk MgO ke dalam elenmeyer sebanyak pucuk sendok sampai ketas lakmus berwarna biru. 6. Tambahkan 1 ml indikator K2Cr4 5% kemudian homogenkan. 7. Titrasi dengan AgnO3. 8. Catat titik awal dan akhir titrasi. Ulangi langkah 4 sampai 8 sebanyak 3 kali. 9. Hitung kadar klorida pada sampel air kran. Perhitungan : N AgNo3 : 0,0594 BE Cl : 35,5 V Sampel : 100 ml V Titrasi 1 : 1,2 ml V Titrasi 2 : 1,6 ml Rumus : 1000 Kadar Cl= ×V Titrasi× N Peniter × BECl V sampel Kadar Cl Titrasi 1 1000 K adar Cl= × V Titrasi 1× N Peniter × BECl V sampel 1000 Kadar Cl= ×1,2 × 0,0594 ×35,5 100 Kadar Cl=25,3044 mg/L Kadar Cl Titrasi 2 1000 K adar Cl= × V Titrasi 2 × N Peniter × BE Cl V sampel 1000 Kadar Cl= ×1,6 × 0,0594 ×35,5 100 Kadar Cl=33,7392 mg/ L Kadar Cl Rata-rata Kadar Cl Titrasi 1+ Cl Titrasi2 Kadar Cl= 2 25,3044+33,7392 Kadar Cl= 2 Kadar Cl=29,5218 mg/ L Hasil : Kadar Cl = 29,5218 mg/L Kesimpulan : Jadi dari pemeriksaan kadar klorida dalam sampel air kran didapatkan hasil 29,5218 mg/L