Anda di halaman 1dari 2

1.

Bagaimana konsep dari nilai perusahaan yang telah anda pahami, berikan contoh dan
cara menghitungnya!
2. Suatu keputusan manajerial harus diselesaikan oleh perusahaan berkaitan dengan
prinsip tata kelola  manajerial; mengenai Principal Agent. Jelaskan  Principal Agent
Problems terkait dengan moral hazard suatu perusahaan !

Jawab :
1. Yang saya pahami dalam konsep nilai perusahaan adalah bahwa nilai perusahaan
didefinisikan sebagai nilai sekarang dari aliran kas suatu perusahaan yang di harapkan
akan diterima pada masa yang akan datang.
Nilai sekarang adalah nilai dari laba yang diharapkan akan diperoleh pada masa yang
akan datang yang dihitung pada masa sekarang dengan cara mendiskontokannya pada
suatu tingkat bunga tertentu.
Nilai perusahaan = PV dari laba yang di harapkan pada masa depan
PV merupakan singkatan dari present value π 1 , π 2 ,dan seterusnya menunjukkan laba
yang diharapkan setiap tahun dan i adalah tingkat bunga ( diskonto) yang terbaik.
Contoh :
Jika perusahaan memperoleh NOPAT sebesar 20 sampai tak terhingga waktunya.
Discount rate NOPAT yang sesuai dengan risiko perusahaan adalah sebesar 10%.
Tentukan berapakah nilai perusahaan.
Jawab :
V=NOPATr =200,1= 200

2. Kasper (2002),moral hazard merepresentasikan suatu kondisi dimana individu


berupaya untuk melanggar nilai-nilai kejujuran dan kepercayaan untuk keinginan
pribadinya karena keadaan lingkungan dimana individutersebut beraktivitas
memberikan kesempatan melakukan tindakan pelanggaran tersebut.Moral hazard
dapat terjadi dalam jenis informasi di mana pihak pengambil risiko yang bertransaksi
lebih banyak tentang niatnya daripada pihak yang membayar konsekuensi dari risiko.
Secara lebih luas, moral hazard bisa terjadi ketika pihak dengan informasi yang lebih
banyak tentang tindakan atau niatnya memiliki kecenderungan atau dorongan untuk
berperilaku tidak sepatutnya dari perspektif pihak dengan informasi yang lebih
sedikit.Moral hazard juga muncul di masalah agen-prinsipal atau principal-agent
problem, di mana salah satu pihak, yang disebut agen, bertindak atas nama pihak lain,
yang disebut prinsipal. Agen biasanya memiliki informasi lebih banyak tentang
tindakan atau niatnya daripada prinsipal, karena prinsipal biasanya tidak bisa benar-
benar memantau agen. Agen hanya memiliki insentif untuk bertindak tidak sepatutnya
dari sudut pandang prinsipal jika kepentingan agen dan prinsipal tidak sejalan.

Sumber referensi :

EKMA4312/Modul 1. Hal 1.11-1.20.


http://repository.ut.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai