Anda di halaman 1dari 9

Model Pembelajaran STAD

JURNAL BELAJAR STAD

Identitas Diri
Nama : …………..
NIM : …………..
FOTO
Tanggal : …………..
Konsep : …………..
Pertemuan : ……………
Dosen Pengampu : Mursadam, M.Pd

A. KONSEP YANG DIPELAJARI

1. Latar Belakang
Permasalahan pendidikan yang dihadapi di Indonesia , khususnya di NTB adalah
masih rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Rendahnya
mutu pendidikan tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor, salah satunya yaitu belum
mampu menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas. Proses dapat di katakana bermutu
tinggi jika pengkoordinasian dan penyerasian serta perpaduan input sekolah ( siswa, guru,
kurikulum, uang, dan peralatan ) dilakukan secara harmonis sehingga mampu menciptakan
situasi pembelajaran yang menyenangkan, mampu mendorong motivasi dan minat belajar dan
benar-benar mampu memberdayakan peserta didik. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas
guru masih bersifat aktif untuk terus menyampaikan materi dan belum memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengemukakan ide-ide atau pendapat- pendapatnya. Selain itu model
pembelajaran yang di terapkan oleh guru masih kurang variatif dan kurang menarik minat
siswa untuk mengikuti suatu pembelajaran.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut perlu diadakan perbaikan pembelajaran
yang meliputi perbaikan subtansi pelajaran dan mengutamakan penggunaan model yang
dapat membantu pemberdayaan penalaran siswa. Adapun kriteria model yang digunakan
adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya dan lebih
memberdayakan siswa serta mendorong siswa untuk belajar lebih baik lagi. Model
pembelajaran yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah model pembelajaran kooperatif

Startegi Pembelajaran Kimia


Model Pembelajaran STAD

tipe Student Team Achievement Division (STAD). Semoga dengan adanya model
pembelajaran STAD ini bisa mengatasi masalah tersebut.

2. Pengertian Model Pembelajaran STAD.


Model pembelajaran STAD merupakan salah satu model pembelajaran tipe
kooperatif yang menekankan pada adanya aktifitas dan intraksi diantara siswa untuk saling
memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai perestasi
yang maksimal. STAD juga merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam
pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan
pendekatan kooperatif dalam kelas,

3. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melaksanakan Pembelajaran STAD.


Sebelum melakukan pelaksanaan model pembelajaran STAD dalam suatu
pembelajaran, terlebih dahulu kita melihat pedoman pelaksanaan model pembelajaran ini :
1. Buatlah agar para siswa mengerjakan tiap persoalan atau contoh, atau
mempersiapkan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan.
2. Panggil siswa secara acak. Ini akan membuat para siswa selalu mempersiapkan
diri mereka untuk menjawab.
3. Pada saat ini jangan memberikan tugas-tugas kelas yang memakan waktu lama.
Buatlah agar para siswa mengerjakan satu atau dua permasalahan atau contoh,
atau mempersiapkan satu atau dua jawaban.
Setelah itu, kita harus memahami tahap pelaksanaannya sebagai berikut :
a. Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok.
Sebelum menyajikan materi, guru harus mempersiapkan lembar kegiatan dan
lembar jawaban yang akan dipelajari siswa dalam kelompok-kelompok
kooperatif, kemudian menetapkan siswa dalam kelompok heterogen dengan
jumlah maksimal 4-5 orang, aturan heterogenitas dapat berdasarkan pada :
1. Kemampuan akademik ( pandai, sedang dan rendah ). Yang didapat dari
hasil akademik ( skor awal ) sebelumnya. Perlu diingat pembagian itu harus
diseimbangkan sehingga setiap kelompok terdiri dari siswa dengan tingkat
prestasi seimbang.
2. Jenis kelamin, latar belakang social, kesenangan , bawaan atau sifat
( pendiam dan aktif ).

Startegi Pembelajaran Kimia


Model Pembelajaran STAD

b. Penyajian materi pelajaran


Penyajian materi pelajaran ditekankan pada hal-hal berikut:
1. Pendahuluan
Disini guru menjelaskan suatu materi yang akan dipelajari siswa dalam
kelompok dan mengimpormasikan hal yang penting untuk memotivasi
rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang akan mereka bahas atau
siswa pelajari.
2. Pengembangan
Dilakukan pengembangan materi yang sesuai, yang akan dipelajari siswa
dalam kelompk. Di sini siswa belajar untuk memahami makna bukan
hafalan. Pertanyaan-pertanyaan diberikan penjelasan tentang benar atau
salah. Jika siswa telah memahami konsep maka dapat pindah kekonsep
yang lain.
3. Praktik terkendali
Praktek terkendali dilakukan dalam menyajikan materi dengan cara
menyuruh siswa mengerjakan soal, memanggil siswa secara acak untuk
menjawab atau menyelesaikan masalah agar siswa selalu siap dan dalam
memberikan tugas dengan menyita waktu lama.
c. Kegiatan kelompok
Guru memberikan LKS (Lembar Kerja Siswa) kepada setiap kelompok sebagai
bahan yang akan dipelajari siswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran juga
digunakan untuk melatih kooperatif. Guru memberi bantuan dengan
memperjelas perintah, mengulang konsep dan menjawab pertanyaan yang ada
dalam LKS (lembar kerja siswa)
d. Evaluasi
Evaluasi dilakkukan selama 45-60 menit secara mandiri untuk menunjukkan apa
yang telah siswa pelajari selama bekerja dalam kelompok. Hasil evaluasi
digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan di sumbangkan sebagai
nilai perkembangan kelompok.
e. Penghargaan kelompok
Dari hasil nilai perkembangan, maka penghargaan pada prestasi kelompok
diberikan dalam tingkatan penghargaan seperti kelompok baik, hebat dan super.

Startegi Pembelajaran Kimia


Model Pembelajaran STAD

f. Perhitungan ulang skor awal dan pengubahan kelompok


Satu periode penilaian dilakukan perhitungan ulang skor evaluasi sebagai skor
awal siswa yang baru, kemudian dilakukan perubahan kelompok agar siswa
dapat bekerja dengan teman yang lain. Selain untuk mengetahui tingkat
kemajuan siswa, pengubahan kelompok juga bertujuan menghindari kebosanan
siswa dengan mendapat teman kelompok baru.

4. Mengapa pembelajaran STAD perlu diterapkan ?


Model pembelajaran STAD perlu diterapkan karena dapat membantu siswa dalam
belajar serta membantu siswa dalam mengkomunikasikan pelajaran yang didapatkan. Selain
itu juga mengajak siswa berperan aktif, saling membantu memahami materi pelajaran serta
menyelesaikan permaslahan-permasalahan yang terkait dengan suatu materi pelajaran,
sehingga dengan begitu bisa mencapai tujuan belajar bersama dengan baik. Model
pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih unggul dalam meningkatkan prestasi belajar,
karena siswa lebih memiliki kemungkinan menggunakan tingkat berfikir yang lebih tinggi
selama melakukan diskusi dalam kelompok dari pada mereka bekerja secara individu. Ini
membuktikan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif dalam berbagai
pembelajaran terutama dalam belajar kimia yang berbentuk diskusi atau kelompok yang
sangat membutuhkan pemahaman yang baik dan lebih mendalam untuk meningkatakan
aktivitas dan prestasi belajar siswa. Siswa juga akan bekerja sama dalam mencapai tujuan
dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok, siswa aktif membantu dan memotivasi
semangat untuk berhasil bersama, aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih
meningkatkan keberhasilan kelompok, interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan
kemampuan mereka dalam berpendapat.

5. Penerapan Model Pembelajaran STAD Dalam Proses Pembelajaran


Berikut penerapan model pembelajaran STAD dalam proses pembelajaran :
a. Persentasi kelas
Pada awalnya, seorang guru memulai dengan menyampaikan indikator yang
harus dicapai hari itu dan memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi yang
akan dipelajari. Materi dalam STAD pertama-tama di persentasikan oleh guru. Ini
merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi
pelajaran yang dipinpin oleh guru, tetapi juga bisa memasukkan persentasi

Startegi Pembelajaran Kimia


Model Pembelajaran STAD

audiovisual. Bedanya persentasi kelas dengan pengajaran biasa yaitu persentasi


kelas haruslah benar-benar berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, para
siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian
penuh selama persentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu
siswa mengerjakan kuis dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka.
b. Tim.
Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas
dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan kemampuan. Fungsi utama
tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan
lebih khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa
mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menyampaikan materinya, tim
berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Tim adalah
fitur yang paling penting dalam STAD. Pada setiap poinnya, yang di tekankan
adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim dan tim pun
harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. Dimana tim ini
adalah hal yang paling penting dalam tipe STAD .
c. Kuis.
Setelah siswa mempersentasikan suatu materi pelajaran sekitar satu, dan setelah
guru memberikan persentasi sekitar satu atau dua periode praktik tim, para siswa
akan mengerjakan kuis individual. Dalam hal ini Para siswa tidak di perbolehkan
untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Dengan begitu tiap siswa
bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya. Skor yang
diperoleh para siswa akan didata dan diarsipkan, yang akan digunakan pada
perhitungan skor kelompok berikutnya.
d. Skor kemajuan individual.
Skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada tiap siswa tujuan
kinerja yang akan dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan
kinerja yang lebih baik dari pada sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan
kontribusi poin yang maksimal kepada timnya dalam system skor ini, tetapi tak
ada siswa yang dapat melakukannya tanpa memberikan usaha mereka yang
terbaik. Tiap siswa diberikan skor “awal” yang diperoleh dari rata-rata kinerja
siswa tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama. Siswa selanjutnya

Startegi Pembelajaran Kimia


Model Pembelajaran STAD

akan mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor
mereka dibandingkan dengan skor awal mereka.
e. Rekognisi Tim.
Tim akan mendapatkan sertefikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor
rata-rata mereka mencapai criteria tertentu. Dengan adanya penghargaan ini,
maka siswa diharapkan akan memiliki motivasi belajar yang lebih giat.

B. MASALAH-MASALAH DAN PEMECAHANNYA

1. Mengapa model pembelajaran STAD ini diterapkan jika tidak menarik minat
siswa ?
Jawaban :
Pertanyaan diatas berkaitan dengan latar belakang. Bukan berarti model
pembelajaran STAD ini tidak menarik minat siswa tetapi bagi siswa yang kurang
berminat dalam belajar bisa diterapkan dengan menggunakan model
pembelajaran STAD ini agar bisa termotivasi dan menarik minatnya.

2. Apa yang harus anda lakukan dalam mengatasi kelemahan model pembelajaran
ini !
Jawaban :
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan pada model pembelajaran STAD ini
dapat diatasi dengan menyediakan lembar kegiatan siswa (LKS) sehingga siswa
dapat bekerja secara efektif dan efisien. Sedangkan pembentukan kelompok dan
penataan ruang kelas sesuai kelompok yang ada dapat dilakukan sebelum
kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian, dalam kegiatan
pembelajaran tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan kelompok dan
penataan ruang kelas. Dan juga guru harus meluangkan waktu khusus untuk
menjelaskan tahapan-tahapan dari model pembelajaran ini.

3. Coba terapkan model pembelajaran STAD ini dalam pelajaran kimia SMA !
Contoh mata pelajaran yang dapat diterapkan dengan model pembelajaran STA D
ini antara lain : Pembuatan Beberapa Unsur Nonlogam dan Senyawanya. Terdiri

Startegi Pembelajaran Kimia


Model Pembelajaran STAD

dari beberapa materi yakni : Karbon dan senyawa karbon, Silikon, Nitrogen dan
senyawa nitrogen, fosforus dan senyawa fosforus, oksigen, belerang, halogen dan
senyawa halogen. Dari beberapa materi tersebut kemudian diberikan kepada
siswa untuk mempresentasikan dalam bentuk makalah dan powerpoint. Dan yang
perlu diperhatikan oleh guru yakni dalam pembentukan kelompok harus melihat
tingkatan-tingkatan kualitas kecerdasan peserta didik, agar dalam
mempresentasikan materinya bisa saling membantu antara siswa yang satu
dengan yang lainnya.

4. Bagaimana cara menentukan nilai hasil perkembangan kelompok, sehingga


dikatakan kelompok baik, hebat dan super !
Jawaban :
Untuk melihat nilai hasil perkembangan kelompok, guru harus memberikan
materi yang akan dipresentasikan oleh masing-masing kelompok. Pada saat
presentasi berlangsung guru harus mengamati kelompok tersebut apakah dia bisa
mempresentasikan atau memaparkan materinya dan juga apakah kelompok
tersebut bisa menjawab dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh temannya.
Nah, disitulah guru akan menentukan nilai hasil perkembangan kelompoknya.

5. Apa pengaruh model pembelajaran STAD terhadap kemampuan individu prestasi


belajar siswa ?
Jawaban :
Pengaruh terhadap kemampuan individu prestasi belajar siswa sangat bagus
sekali karena pada model pembelajaran STAD ini apabila ada salah satu siswa
yang belum bisa memahami suatu materi yang dibahas maka proses pembelajaran
belum selesai. Jadi, dengan menggunakan model pembelajaran STAD ini sangat
mendominasi atau menekankan kemampuan berpikir tiap-tiap siswa.

6. Apa yang dimaksud dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok ?


Jawaban :
Maksudnya adalah siswa diharapkan agar saling menghargai, menghormati
pendapat anatara yang satu dengan yang lainnya, dan juga siswa ditekan untuk

Startegi Pembelajaran Kimia


Model Pembelajaran STAD

saling bekerjasama atau saling membantu dalam pemecahan masalah yang


dihadapi.

C. ELEMEN YANG MENARIK


Hal-hal menarik yang saya dapatkan dalam model pembelajaran STAD ini
diantaranya adalah model pembelajaran STAD sangat menuntut guru untuk aktif dalam
membimbing dan mengarahkan siswa. Selain keaktifan guru, terletak pada perserta didik
yaitu keterlibatan semua anggota kelompok siswa dalam berintraksi sebagai sebuah tim
dalam membahas dan menyelesaikan suatu masalah yang terkait dengan suatu mata pelajaran.
Dimana semua siswa atau suatu kelompok harus menyadari bahwa masalah yang dihadapi
adalah masalah kelompok, oleh karena itu kekompakan suatu kelompok dalam
menyelesaikan masalah sangat diperlukan. Dalam pembelajaran kooperatif, setiap anggota
kelompok memiliki peran yang sama dalam kelompoknya dan harus menjalin hubungan
intraksi langsung diantara sesama siswa serta bertanggung jawab atas belajarnya dan juga
teman-teman sekelompoknya sehingga dapat mencapai keberhasilan dalam menyelesaikan
tugas kelompoknya.
Model pembelajaran STAD tidak hanya mempelajari materi saja, tetapi juga harus
mempelajari keterampilan-keterampilan khusus yang disebut keterampilan kooperatif.
Keterampilan kooperatif berfungsi melancarkan hubungan kerja dan tugas. Dengan
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dapat membantu siswa dalam
belajar serta membantu siswa dalam mengkomunikasikan pelajaran yang didapatkan. Selain
itu juga mengajak siswa berperan aktif, saling membantu memahami materi pelajaran serta
menyelesaikan permaslahan-permasalahan yang terkait dengan suatu materi pelajaran,
sehingga dengan begitu bisa mencapai tujuan belajar bersama dengan baik.

D. REFLEKSI DIRI
Banyak pengetahuan yang saya peroleh dari pertemuan hari ini. Saya memahami
bahwa model pembelajaran STAD merupakan salah satu model pembelajaran tipe kooperatif
yang menekankan pada adanya aktifitas dan intraksi diantara siswa untuk saling memotivasi
dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai perestasi yang
maksimal. Model pembelajaran STAD sangat menuntut guru untuk aktif dalam membimbing
dan mengarahkan siswa. Selain keaktifan guru, terletak pada perserta didik yaitu keterlibatan

Startegi Pembelajaran Kimia


Model Pembelajaran STAD

semua anggota kelompok siswa dalam berintraksi sebagai sebuah tim dalam membahas dan
menyelesaikan suatu masalah yang terkait dengan suatu mata pelajaran
Kita sebagai calon pendidik maupun sebagai pendidik perlu kiranya untuk
menerapkan model pembelajaran STAD ini, siswa dapat meningkatkan kemampuan
bekerjasama, siswa mempunyai lebih banyak kesempatan untuk menghargai perbedaan,
partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, mengurangi kecemasan siswa, meningkatkan
motivasi, harga diri,dan sikap positif, dan meningkatkan prestasi akademis siswa. Ke depan,
saya harus menambah refrensi bacaan, agar mempermudah saya dalam berdiskusi dan
menerapkannya.

Startegi Pembelajaran Kimia

Anda mungkin juga menyukai