Anda di halaman 1dari 78

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

ANTENATAL CARE PADA NY. H DENGAN


DIAGNOSAG2P1A0 8 MINGGU (TRIMESTER I) DI UPT
PUSKESMAS PANARUNG
PALANGKARAYA

OLEH:

ITA
(NIM : 2020-01-14901-022)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKARAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN2020/2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Asuhan keperawatan ini disusun oleh :


Nama : Ita
Nim :2020-01-14901-022
Judul :LaporanPendahuluandanAsuhanKeperawatanAntenatalCarepadaNy.
H Dengan Diagnosa G2P1A0 8 Minggu (Trimester I) Di UPT
Puskesmas Panarung Palangka Raya.
Telah melaksanakan Asuhan Keperawatan sebagai persyaratan untuk
menyelesaikan Program Profesi Ners Stase Keperawatan Maternitas pada Program
Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

PEMBIMBING PRAKTIK

PembimbingAkademik PembimbingLahan

Vina Agustina,Ners.,M.Kep Ina Indrayanti,SST., M.PH

i
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan keperawatan ini disusun oleh :


Nama : Ita
Nim :2020-01-14901-022
Judul :LaporanPendahuluandanAsuhanKeperawatanAntenatalCarepadaNy.
H Dengan Diagnosa G2P1A0 8 Minggu (Trimester I) Di UPT
Puskesmas Panarung Palangka Raya.

Telah melaksanakan Asuhan Keperawatan sebagai persyaratan untuk


menyelesaikan Program Profesi Ners Stase Keperawatan Maternitas pada Program
Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

PEMBIMBING PRAKTIK

PembimbingAkademik PembimbingLahan

Vina Agustina,Ners.,M.Kep Ina Indrayanti,SST., M.PH

Mengetahui
Ketua Program Studi Ners

Meilitha Carolina, Ners.,M.Kep

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan asuhan keperawatan yang berjudul”
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Antenatal Care PADA Ny. H
Dengan Diagnosa G2P1A0 8 Minggu (Trimester I) Di UPT Puskesmas Panarung
Palangka Raya.“ Ini dengan tepat waktu. Laporan kasus ini saya susun sebagai syarat
yang harus dipenuhi untuk menyelasaikan Praktek Keperawatan Maternitas pada
Program Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap. Selama
penyusunan laporan kasus ini, penulis mendapatkan banyak masukan dan bantuan
dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan
kepada:
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes Selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penyusun
untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Profesi NersKeperawatan
2. Vina Agustina,Ners.,M.Kepselaku Ketua Program Studi Ners dan pembimbing
akademik yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, saran dan dukungan
dalam menyelesaikan laporanini.
3. Ina Indrayanti,SST., M.PHselaku pembimbing klinik yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan, saran dan dukungan dalam menyelesaikan
laporanini.
4. Seluruh teman seangkatan Program Profesi Ners Angkatan VIII TA 2020/2021,
yang selalu memberikan dukungan dan semangat demi selesainya laporanini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa asuhan keperawatan ini jauh dari
sempurna. Maka dengan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak. Akhir kata, semoga asuhan keperawatan ini dapat
berguna bagi pengembangan ilmu kesehatan khususnya dalam bidang keperawatan.
Palangka Raya, Desember 2020

Ita

iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBARPERSETUJUAN..................................................................................i
LEMBARPENGESAHAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTARISI..........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 KonsepDasar Kehamilan.................................................................................1
1.1.1 DefinisiKehamilan..................................................................................1
1.1.2 Etiologi....................................................................................................1
1.1.3 KlasifikasiKehamilan..............................................................................2
1.1.4 Patofisiologi............................................................................................3
1.1.5 Manifestasi Klinis...................................................................................7
1.1.6 Kompikasi Kehamilan Trimester I(1-13Minggu)...................................9
1.1.7 PemeriksaanDiagnostik..........................................................................11
1.1.8 Penatalaksanaan......................................................................................11
BAB 2 KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 PengkajianKeperawatan..................................................................................17
2.2 DiagnosaKeperawatan.....................................................................................20
2.3 IntervensiKeperawatan.....................................................................................21
2.4 ImplementasiKeperawatan..............................................................................30
2.5 EvaluasiKeperawatan......................................................................................30
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN KELOLAAN
3.1. Pengkajian.......................................................................................................31
3.2. Diagnosa..........................................................................................................43
3.3. Intervensi.........................................................................................................44
3.4. Implementasi..................................................................................................49
3.5. Evaluasi...........................................................................................................49
BAB 4PEMBAHASAN
4.1 PengkajianKeperawatan.................................................................................54
4.2 DiagnosaKeperawatan.....................................................................................54
4.3 IntervensiKeperawatan....................................................................................54
4.4 Implementasi Kepearawatan...........................................................................56
4.5 EvaluasiKepearawatan....................................................................................56
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................................59
5.2 Saran.................................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 1
PENDAHULUAN

2.1 Konsep DasarKehamilan


2.1.1 DefinisiKehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya
pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk zigot
yang pada akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovum
dan sperma hingga masa di mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis ± 40
minggu (Masriroh, 2014).
Menurut Kamus Saku Kedokteran Dorland, kehamilan adalah suatu keadaan
mengandung embrioatau fetusyang bertumbuh di dalam tubuh, setelah penyatuan sel
telur denganspermatozoon (Newman, 2015).
Namun menurut Kuswanti kehamilan merupakan masa di mana wanita
membawa embrioatau fetus di dalam tubuhnya. Masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus
yaitu kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu)
(Kuswanti,2014).
Sedangkan sumber lain mengatakan kehamilan adalah suatu peristiwa alami
dan fisiologis yang terjadi pada wanita yang didahului oleh suatu peristiwa fertilisasi
yang membentuk zigot dan akhirnya menjadi janin yang mengalami proses
perkembangan di dalam uterus sampai proses persalinan (Febyanti,dkk.2012).

2.1.2 Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
2.1.2.1 Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu
nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh
kromosom radiata.

1
2

2.1.2.2 Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor
yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerakcepat.
2.1.2.3 Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopii.
2.1.2.4 Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
2.1.2.5 Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. Kehamilan menurut Mochtar,
(2014) dibagi menjadi 3 triwulan :
a. Triwulan I antara 0-12minggu.
b. Triwulan II antara 12-28minggu.
c. Triwulan III antara 28-40minggu

2.1.3 KlasifikasiKehamilan
Menurut Kuswanti (2014), kehamilan dibagi menjadi dua yaitu kehamilan
menurut lamanya dan kehamilan dari tuanya. Kehamilan ditinjau dari lamanya,
kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Kehamilan premature, yaitu kehamilan antara 28-36minggu.
2. Kehamilan mature, yaitu kehamilan antara 37-42minggu.
3. Kehamilan postmature, yaitu kehamilan lebih dari 43minggu.
Sedangkan kehamilan ditinjau dari tuanya kehamilan dibagi menjadi 3pula
yaitu:
1. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu), di mana dalam triwulan
pertama alat-alat mulaiterbentuk.
2. Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu), di mana dalam triwulan
kedua alat-alat telah terbentuk tetapi belum sempurna dan viabilitas janin masih
disangsikan.
3. Kehamilan triwulan terakhir (antara 28 sampai 40 minggu), di mana janin yang
dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat hidup) (Kuswanti,2014).

2.1.4 Patofisiologis
Dalam buku Asuhan Kehamilan karya Kuswanti tahun 2014, terdapat 2
peristiwa penting dalam masa kehamilan yaitu pembuahan (fertilisasi) dan implantasi
(nidasi) (Kuswanti, 2014).
2.1.4.1 Pembuahan(Fertilisasi)
Fertilisasi adalah peleburan inti sel sperma dan inti sel telur yang terjadi
disaluran telur (oviduk) atau di uterus. Pada saat fertilisasi kepala sel sperma
menembus dinding sel telur sedang ekor tertinggal di luar membentuk zigot (2n) yang
terus membelah mitosis menjadi 32 sel (morula). Morula berkembang menjadi
blastula. Bagian dalam blastula akan membentuk janin sedang bagian luarnya
membentuk trofoblast (bagian dinding untuk menyerap makanan dan akan
berkembang menjadi plasenta). Pada usia hari ke 4-5 setelah fertilisasi blastula
bergerak ke uterus dan melakukan implantasi (pelekatan) di uterus pada hari ke-6.
Blastula kemudian berkembang menjadi gastrula (punya lapisan ektodermis,
mesodermis, dan endodermis). Selanjutnya gastrula berkembang menjadi embrio
setelah melalui peristiwa diferensiasi, spesialisasi, dan organogenesis. Ektodermis
akan membentuk susunan saraf, hidung, mata, epidermis, kelenjar kulit. Mesodermis
akan membentuk jaringan tulang, otot jantung, pembuluh darah, limfa, ginjal,
kelenjar kelamin. Endodermis akan membentuk kelenjar gondok, hati, pankreas,
kandung kemih, saluran pencernaan, saluran pernafasan (Budiyanto,2015).
2.1.4.2 Impantasi(Nidasi)
Nidasi atau implantasi adalah peristiwa tertanamnya atau bersarangnya sel
telur yang telah dibuahi ke dalam endometrium. Biasanya terjadi para pars superior
korpus uteri bagian anterior atau posterior. Pada saat implantasi, selaput lendir rahim
sedang berada pada fase sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi). Blastokista tingkat
lanjut diselubungi oleh trofoblas yang mampu menghancurkan dan mencairkan
jaringan. Ketika blastokista mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada
dalam masa sekresi. Jaringan endometrium ini mengandung banyak sel-sel desidua
yaitu sel-sel besar yang banyak mengandung glikogen, serta mudah dihancurkan oleh
trofoblas. Blastula dengan bagian berisi massasel dalam (inner-cell mass) akan mudah
masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan
menutup lagi (Kuswanti,2014).
Kejadian di atas dapat dirangkum sebagai berikut (Pernoll,dkk. 2014):
1. Siklus menstruasi terakhir : Siklus 1-7 hari (last menstrual period,LMP)
2. Ovulasi : Hari ke-14 setelah LMP
3. Fertilisasi: Hari ke-14-15 setelahLMP
4. Ovum melewati tuba ke uterus : Harike-15-19
5. Ovum bebas dalam uterus : Harike-15-19
6. Implantasi : Hari ke-19-21 setelah LMP
7. Menstruasi berikutnya yang diharapkan : Tidak ada atausedikit
Korion, lapisan pelindung ovum terfertilisasi yang sedang berkembang,
memiliki lapisan ectodermluar (trofoblas). Lapisan bagian dalamnya adalah
mesenkim. Trofoblas yang pada awalnya merupakan sinsitium berbatas tidak tegas,
segera berkembang menjadi dua jenis jaringan: plasmotrofoblas di bagian luar yang
menyatu tetapi berdiferensiasi (sinsitio-atau sintrofoblas), dan sitotrofoblas yang
berbeda di bagian dalam (striae Langhans). Trofoblas menghasilkan enzim proteolitik
yang mampu melakukan destruksi endometrium bahkan miometrium dengan cepat.
Hal tersebut memungkinkan zigot untukmengikis stratum fungsionalis endometrium
dengan cepat tetapi biasanya tidak melampaui stratum kompaktum. Invasi yang lebih
dalam (plasenta akreta) tidak akan terjadi bila terjadi pembentukan lapisan fibrin yang
berhialin (striae Nitabuch). Seluruh hasil konsepsi mencapai ukuran yang cukup
untuk mendesak desidua parietalis dan menghilangkan ruang bebas dalam kavum
uterus yang terjadi sekitar minggu ke-12 (Pernoll,dkk.2014).
Selain dari kedua proses di atas, dalam penjelasan (Kustiyaningrum, 2012)
terdapat tambahan yaitu:
1. Ovulasi
2. Terjadinya pergerakan spermatozoa dan ovum yangaktif.
3. Konsepsi dan pertumbuhanzigot.
4. Nidasi (implantasi) pada uterus.
5. Pembentukanplasenta.
6. Tumbuh kembang hasil konsepsi hinggaaterm.
6

Hamil
WOC (WebOf
Caution)ANC

Trimester I Trimester III


Trimester II

B1 (Breating) B2 (Blood) B3 (Brain) B4 (Bladder) B5 (Bowel) B6 (Bone)

Diafragma terdorong Perubahan Fisiologis


Hemokonsentrasi (darah ibu di bagi untuk ibu dan plasenta) Uterus semakin membesar Peningkatan estrogen Kurangnya asupan kalsium & fospor
keatas

Distensi paru-paru
Sistem kardio vascular Penekanan saluran Tonus otot menurun Kram otot
kemih (ureter)

Suplai darah keseluruh


Menekan diagfragma kearah paru
Peningkat tekanan darah Urin terhambat HCL lambung Kelemahan fisik
tubuh terganggu
peristaltik meningkat

Hb/ Pseudoanemia
Dispnea (sesak napas)
Sakit kepala Gangguan eliminasi urine Intoleransi aktivitas
Mual/muntah

Pola nafas Tidak efektif


Perfusi jaringan tidak efektif
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Nyeri
7

2.1.5 Manifestasi Klinis (Tanda danGejala)


Tanda-Tanda Kehamilan Secara garis besar, tanda-tanda kehamilan bisa
terbagi menjadi tiga yaitu tanda diduga hamil, tanda tidak pasti hamil dan tanda
pasti hamil. Adapun penjelasan dari berbagai jenis tanda-tanda kehamilan tersebut
adalah sebagai berikut:
1.1.5.1 Tanda DidugaHamil
1. Amenorae
2. Mual, muntah
3. Perasaan geli pada payudara, mastalgia
4. Sering kencing (urinary frequency) danurgensi
5. Gerakan-gerakan dalam perut(quickening)
6. Konstipasi
7. Kelelahan
8. Peningkatan berat badan (Kuswanti,2014)
2.1.5.1 Tanda Tidak PastiHamil
1. Perutmembesar
2. Uterusmembesar
3. Tandahegar
4. Tandapiscaseck
5. Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang(BraxtonHicks)
6. Teraba Ballotment. (Kuswanti,2014)
2.1.5.2 Tanda PastiHamil
1. Terasa adanya gerakan janin dalamrahim.
2. Teraba adanya bagian-bagianjanin.
3. Terdengar adanya denyut jantungjanin.
4.Terlihat adanya gambaran janin melalui USG (Ultrasonografi)
(Kuswanti,2014)
2.1.5.3 Perubahan dan Adaptasi PsikologisKehamilan
Menurut Armyati 2015, terdapat pemahaman dan reaksi emosi ibu
terhadap kehamilan meliputi trimester I, trimester II dan juga trimester IIIyaitu:
1. Trimester I
1) Ambivalence
2) Ragu tentang ketepatan waktuhamil.
3) Gangguan rasa nyaman (frekuensi kencing lebih sering, mual-muntah, lelah,
tidak dapat beristirahat denganbaik).
4) Keraguan tentang diri dan pasangannya terhadap peran menjadi orangtua.
5) Keraguan tentang kemampuanekonomi.
2. Trimester II
1) Feling ofwell-being
2) Menurunnya rasa tidak enak dan gejala fisiklainnya.
3) Melupakan rasa takut dan cemas dengan adanya gerakan janin (pada
kehamilannormal).
4) Introversion, self-egrossmentintrospection.
5) Konsentrasi ibu pada kebutuhan dirinya sendiri danjanin.
6) Latihanperan.
7) Mengisolasikan kehamilan yang akandijalankan.
8) Tertarik pada kehamilan dan proses kehamilan dan perilakubayinya.
9) Tampak egosentris dan seringmelamun.
10) Mulai menunjukkan perilaku bersatunya dengan bayibaru.
3. Trimester III
1) Physical discomfortreturn.
2) Kelelahan, terasa berat, frekuensi kencing meningkat kembali, merasa
kurang
tidur, dan bila tidur merasa janggal.
3) Physico social dimensionexpand.
4) Perubahan hargadiri.
5) Perasaan janggal dankaku.
6) Heightened introversiondan heightenedconcern.
7) Kekhawatiran terhadap kesehatan diri selamamelahirkan.
8) Kekhawatiran terhadap kesehatanjaninnya.
9) Perenungan terhadap penerimaan peran sebagaiibu.
10) Khayalan terhadap situasi sebagaiorangtua.
11) Plateaustage.
12) Masa puncak stabil (terlindungi dimana peran sudahterlatih).
13) Gangguan pikiran tentang persalinan. (Armyati,2015)

2.1.6 Komplikasi Kehamilan Trimester I (1-13Minggu)


1. Keguguran
Keguguran merupakan salah satu komplikasi yang banyak dialami oleh ibu
hamil, terutama di trimester pertama. Ada bermacam-macam penyebab yang bisa
memicu keguguran di waktu ini. Beberapa di antaranya yakni infeksi, kelainan
kromosom, gangguan pembekuan darah, atau ada masalah anatomi pada rahim.
Untuk meminimalkan risiko terjadinya keguguran di trimester pertama, upayakan
untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat (Armyati, 2015).
2. KehamilanEktopik
Kehamilan ektopik atau ectopic pregnancy terjadi ketika sel telur yang telah
terbuahi tumbuh di luar rahim. Kondisi ini bisa memicu nyeri hebat dan
perdarahan. Jika pertumbuhan terjadi di tuba fallopi atau saluran indung telur, bisa
juga memicu terjadinya area tersebut menjadi bermasalah. Apabila pendarahan
internal sampai terjadi, selain nyeri juga bisa sampai lemas, sesak napas dan perlu
dilakukan segera tindakan operasi untuk mencegah masalah lebih lanjut terjadi.
Segera cek ke dokter jika mendadak mengalami nyeri perut dan muncul
pendarahan (Armyati, 2015).
3. GangguanPencernaan
Masalah pada sistem pencernaan juga bisa menjadi salah satu masalah yang
terjadi di trimester pertama. Beberapa efek yang terjadi bisa berupa sembelit atau
justru diare. Konstipasi di trimester pertama biasanya terjadi karena perubahan
mendadak pada pola makan dan ketidakseimbangan saat mengonsumsi makanan
dengan zat besi. Jika tidak segera dicari tahu penyebab dan diatasi, sembelit pada
ibu hamil juga bisa berlanjut menjadi wasir dan darah pada feses. Sebaliknya, jika
mengalami diare, pemeriksaan ke dokter atau bidan juga tetap diperlukan.
Terlebih jika kondisi ini terjadi sampai 3-4 hari. Dikhawatirkan bisa berlanjut
menjadi dehidrasi dan lemas. Tetap terapkan diet dengan gizi seimbang dan
jangan lupa banyak minum air putih guna mencegah dehidrasi. Dalam beberapa
kasus, diare juga dapat disebabkan oleh keracunan makanan. Jadi, perhatikan
selalu kebersihan dan faktor higienis saat makan (Armyati,2015).
4. Komplikasi KehamilanKembar
Dibandingkan dengan kehamilan janin tunggal, kehamilan kembar memiliki
risiko komplikasi yang lebih tinggi. Tanda komplikasi yang perlu perhatikan
yakni adanya pendarahan pada vagina. Komplikasi kehamilan kembar pada
trimester pertama di antaranya keguguran pada salah satu janin. Salah satu
penyebabnya adalah embrio yang sudah terdeteksi mendadak „terserap‟ kembali
ke dalam lapisan rahim tanpa gejala. Apabila sejak pemeriksaan awal diketahui
memiliki janin kembar, lebih teliti lagi dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Hindari terlalu lelah dan tetap usahakan untuk memiliki waktu cukup untuk
beristirahat (Armyati, 2015).
5. Gatal pada Vagina
Gatal-gatal yang terjadi pada vagina di trimester pertama pada umumnya
disebabkan oleh keputihan. Apabila keputihan yang terjadi sudah sampai berbau
dan berwarna, maka ini perlu mendapat perhatian lebih lanjut. Jika kondisi ini
sudah terjadi, apalagi sampai menimbulkan keluhan gatal atau kemerahan pada
kulit area organ intim, bisa jadi ini adalah karena infeksi. Apabila infeksi yang
terjadi ini adalah karena penyakit menular seksual atau sexually transmitted
diseases, maka risiko paling berbahayanya adalah bisa menular pada janin. Jaga
selalu kebersihan area organ intim. Hindari area tersebut dalam kondisi lembap
karena bisa memicu infeksi lebih lanjut. Ganti celana dalam secara teratur,
terutama saat aktivitas sedang banyak. Keringkan dulu sebelum memakai celana
dalam (Armyati, 2015).
6. Nyeri Saat Buang AirKecil
Saat hamil, perempuan memang menjadi lebih rentan terhadap infeksi ini.
Selain karena faktor hormonal, bisa juga karena perubahan secara fisik. Saat usia
kehamilan semakin besar, janin bertumbuh semakin besar dan menekan kandung
kemih. Akibatnya, kandung kemih pun jadi sulit untuk benar-benar kering dan
kondisi inilah yang memicu terjadinya infeksi. Apabila infeksi saluran kemih
tidak diobati, efeknya bisa memicu infeksi ginjal atau persalinan prematur
(Armyati,2015).
7. Sesaknapas
Peningkatan kadar progesteron selama trimester pertama juga bisa memicu
sesak napas. Apabila mengalaminya, segera hentikan aktivitas apapun yang
sedang lakukan. Cari posisi rileks, misalnya dengan duduk atau berbaring di atas
bantal. Apabila masa-masa ini sudah berhasil dilewati, maka biasanya baru akan
kembali rasakan nanti di trimester ketiga. Tepatnya ketika janin sudah tumbuh
besar dan mulai mendorong diafragma dan paru-paru. Apabila sesak napas yang
terjadi sudah dibarengi dengan adanya mengi, jantung berdebar, atau batuk-batuk,
segera cek ke dokter. Ada kemungkinan gejala ini merupakan tanda dari
komplikasi lainnya (Armyati,2015).

2.1.7 PemeriksaanDiagnostik
2.1.7.1 Pemeriksaan penunjang (laboratorium) (bukuKIA).
1. PemeriksaanKhusus
a) Inspeculo: Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan berasal
dari osteum uteri eksternum atau dari kelaianan cervik dan vagina. Apabila
perdarahan dari osteum uteri eksternum, adanya plasenta harusdicurigai.
b) USG: Untuk menentukan letak placenta.

2.1.7.2 PemeriksaanLaboratorium
a) Hb : Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan umum pasienlemah
serta pucat, kemungkinan pasien mengalamianemia.
b) Urin : dicurigai ada protein urin yang memperberatkehamilan

2.1.8 Penatalaksanaan
2.1.8.1 Definisi AntenatalCare
Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat
preventif care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin
agar melalui persalinan dengan sehat dan aman, diperlukankesiapan fisik dan
mental ibu sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan optimal, karena
kesehatan ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya
(Winjosastro,2014).

2.1.8.2 Tujuan
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil
dapat melalui masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat
serta menghasilkan bayi yang sehat. Secara rinci tujuan antenatal careadalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembangjanin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosialibu.
3. Mengenali dan mengurangi sedini mungkin adanya penyulit/komplikasi
yang dapat muncul selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan danpembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang amandengan
trauma seminimalmungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan mempersiapkan
ibu agar dapat memberi asi secaraeksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin
agar tumbuh kembang secaranormal.
7. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahiran mati dan
kematian neonatal (Winjosastro,2014).

2.1.8.3 Standar Pelayanan AntenatalCare


Pelayanan antenatal mengacu pada konsep 7 T yaitu:
1. Timbang dan ukur berat badan, tujuannya adalah untuk mengetahui sesuai
tidaknya berat badan ibu. Pemeriksaan berat badan dilakukan setiap
berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan. Selama triwulan I berat badan ibu
harus naik 0,5 sampai dengan 0,75 kg setiap bulan, pada triwulan ketiga harus
naik 0,25 kg setiap minggunya dan pada trisemester III berat badan ibu harus
naik sekitar 0,5 kg setiap minggunya, atau secara umum berat badan meningkat
sekitar 8 kg selamakehamilan.
2. Ukur tekanan darah, tujuannya untuk mendeteksi apakah tekanan darah normal
atau tidak. Pemeriksaan ini juga dilakukan pada setiap kunjungan. Tekanan
darah yang tinggi dapat membuat ibu keracunan kehamilan, baik ringan
maupun berat bahkan sampai kejang-kejang. Sementara tekanan darah yang
rendah menyebabkan pusing danlemah.
3. Skrinin statusimunisasi Tetanus Toxoid (TT). Tujuannya untuk melindungi ibu
dan bayi yang dilahirkan nanti dari tenanus neonatorum. Imunisasi TT
diberikan pada kunjungan antenatal I, TT2 deberikan empat minggu setelah
TT1, TT3 diberikan setelah enam bulan TT2, TT4 diberikan 1 Tahun setelah
TT3, dan TT5 diberikan setelah setahunTT4.
4. Ukur tinggi fundus uteri. Tujuannya untuk melihat pembesaran rahim,
dilakukan dengan cara meraba perut dari luar, selain itu untuk mengetahui
presentasi janin, serta mengetahui posisi janin dalam rahim. Pada pemeriksaan
ini juga dilakukan pengukuran tinggi puncak rahim untuk kemudian
disesuaikan dengan umur kehamilan. Jika diperoleh besarnya rahim tidak
sesuai dengan umur kehamilan maka direncanakan pemeriksaanlanjutan.
5. Pemberian tablet besi (90 Tablet) selama kehamilan. Pemberian tablet besi
diberikan sesuai dengan kebijakan nasional yang berlaku diseluruh puskesmas
di Indonesia. Pemberian satu tablet besi sehari sesegera mungkin setelah rasa
mual hilang pada awalkehamilan.
6. Temu wicara/pemberian komunikasi interpersonal atau konseling. Untuk
menghindari kesalahan penanganan kehamilan, komunikasi dengan suami dan
keluarga diperlukan gunan mempersiapkan rujukan nantinya. Dengan
manajemen rujukan yang benar, cepat, dan tepat maka ibu dan janin akan
memperoleh pelayanan persalinan dan kelahiran yang benar sehingga
membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Program ini lebih
diutamakan pada tempat pelayanan kesehatan terpencil dan jauh dari akses
transfortasi yang memadai.
7. Test laboratorium sederhana (Hb,Protein, dan Urine) berdasarkan indikasi
(HbsAg, sifilis, HIV, malaria, tuberkulosis paru (TBC) , PMS). Wanita yang
sedang hamil merupakan kelompok dengan risiko tinggi terhadap penyakit
menularseksualyangdapatmenimbulkankematianpadaibudanjaninyang
dikandungnya (Winjosastro, 2014).
1.1.8.4 Pemeriksaan Ante Natal
Asuhan antenatal harus dimulai sedini mungkin. Pada awal pemeriksaan
yaitu untuk menentukan apakah seorang ibu sedang mengalami kehamilan.
Diagnosa kehamilan ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium. Umumnya
pemeriksaan yang dipakai yaitu tes untuk mendeteksi keberadaan hCG. Human
Chorionic Gonadotropin (HCG) dapat diukur dengan radioimunoesai dan deteksi
dalam darah enam hari setelah konsepsi atau sekitar 20 hari sejak periode
menstruasi terakhir. Keberadaan hormone ini dalam urin pada kehamilan
merupakan dasar dari berbagai tes kehamilan di berbagai laboratorium dan
kadang-kadang dapat dideteksu dalam urine 14 hari setelah konsepsi

(Winjosastro, 2014).
Dengan TPP adalah taksiran perkiraan partus.
Menurut Winjosastro (2014), kunjungan antenatal untuk pemantauan
pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali pemeriksaan
selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut:

1) Trimester pertama (< 4 minggu) satu kalikunjungan


2) Trimester kedua (14-28 minggu ) satu kalikunjungan

3) Trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah minggu ke 36 dua kali


kunjungan kecuali jika ditemukan kelainan/faktor risiko yang
memerlukan penatalaksanaan medik lain, harus lebih sering dan
intensif.
Menurut Manuaba (2014), berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan
ditentukan berulang dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambathaid
2) Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7bulan
3) Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8bulan
4) Setiap minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai denganbersalin.
5) Kunjungan/pemeriksaan kehamilan bertujuan Kunjungan pertama,
mementukan diagnosis ada tidaknya kehamilan dan kunjungan kedua,
menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan. Menentukan usia
kehamilan dilakukan manuverLeopold:
1. LeopoldI:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian
tubuh fetus apa yang berada di fundus dan daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan
mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka akan
terasa keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba di fundus, maka
akan terasa lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.
Hasil :jika kepala teraba benda bulat dan keras, jika bokong teraba tidak bulat
dan lunak
2. LeopoldII
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada
kedua sisi abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain
mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan bagian punggung
janin. Jika punggung akan teraba cembung dan resisten.
Hasil : punggung janin teraba membujur dari atas kebawah pada letak kepala.
Pada letak lintang dapat ditemukan kepala.
3. LeopoldIII:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah
pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi
abdomen di atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang
dan menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan
tangan turun perlahan dan menekan sekitardaerah tersebut. Jika
kepala akan teraba keras, bulat, dan bergerak jika disentuh.Jikabokong
akan teraba lembut dan tidakberaturan.
Hasil : teraba kepala/bokong/bagian kecil janin.
4) Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah
janin masuk ke pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan
turun ke sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan
merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen
yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil, sejajar yaitu jika
bagian yang masuk baru setengah, divergen yaitu jika hampir sebagian
besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga panggul.
Hasil : 1. 5/5 jika bagian terbawah seluruh teraba diatas simpisis pubis. 2. 4/5
jika sebagian terbawah janin telah masuk PAP 3. 3/5 jika sebagian telah
memasuki rongga panggul 4. 2/5 jika hanya sebagian terbawah janin masih
berada diatas simpisis 5. 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian
bawah janinyang berada diatas simpisis. 6. 0/5 jk bagian terbawah janin tdk dpt
teraba dr pemeriksaan luar.
BAB 2
KONSEPDASAR
ASUHAN
KEPERAWATAN

17
BAB 2
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

2.1 PengkajianKeperawatan
Pengkajian keperawatan menurut (SDKI, 2017):
2.1.1 Aktivitas danIstirahat
1. Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8 – 12 minggu)
kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan
terakhir.
2. Denyut nadi dapat meningkat 10 – 15DPM.
3. Murmur sistolik pendek dapat terjadi sampai dengan peningkatan
volume episodesingkope.
4. Varises
5. Sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama
pada trisemesterakhir)
2.1.2. Integritas Ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
2.1.3 Eliminasi
1. Perubahan pada konsistensi / frekuensidefekasi
2. Peningkatan frekuensiperkemihan
3. Urinalisis: Peningkatan beratjenis
4. Hemoroid
2.1.4 Makanan/Cairan
1. Mual dan muntah, terutama trisemester pertama; nyeri ulu hati
umumterjadi
2. Penambahan berat badan: 2 sampai 4 lb trisemester pertama,
trisemester kedua dan ketiga masing-masing 11 – 12lb.
3. Membran mukosa kering: hipertropi jaringan gusi dapat terjadi
mudahberdarah
4. Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemiafisiologis)
5. Sedikit edemadependen
6. Sedikit glikosuria mungkinada

17
18

7. Diastasis recti (separasi otot rektus) dapat terjadi pada akhir


kehamilan.
2.1.5 Nyeri danKenyamanan
Kram kaki; nyeri tekan dan bengkak pada payudara; kontraksi
Braxton Hicks terlihat setelah 28 minggu; nyeri punggung.
2.1.6 Pernapasan
1. Hidung tersumbat; mukosa lebih merah daripadanormal.
2. Frekuensipernapasan dapat meningkat terhadap
ukuran/tinggi; pernapasantorakal.
2.1.7 Keamanan
1. Suhu tubuh 98 – 99,5 ºF (36,1 – 37,6 ºC).
2. Irama Jantung Janin (IJJ) terdengar dengan Doptone (mulai 10 –12
minggu) atau fetoskop (17 - 20 minggu).
3. Gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu. Sensasi
gerakan janin pada abdomen diantara 16 dan 20minggu.
4. Ballottement ada pada bulan keempat dankelima.
2.1.8 Seksualitas
1. Penghentianmenstruasi
2. Perubahan respon /aktivitasseksual
3. Leukosa mungkinada
4. Peningkatan progresif pada uterus mis: Fundus ada di atas simfisis
pubis (pada 10 – 12 minggu) pada umbilikolis (pada 20 – 30
minggu) agak kebawah kartilago ensiform (pada 36minggu)
5. Perubahan payudara: pembesaran jaringan adiposa, peningkatan
vaskularitas lunak bila dipalpasi, peningkatan diameter dan
pigmentasi jaringan arcolar, hipertrofi tberkel montgemery, sensasi
kesemutan (trisemester pertama dan ketiga); kemungkinan strial
gravidarum kolostrum dapat tampak setelah 12minggu
6. Perubahan pigmentasi: kloasma, lineanigra, palmar eritema,
spicler nevi, strialgravidarum.
7. Tanda-tanda Goodell, HegarSchdwickpositif.
2.1.9 IntegritasSosial
1. Bingung/meragukan perubahan peran yangdintisipasi.
2. Tahap maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan
stressorkehamilan
3. Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan
mendukung sampaidisfungsional.
2.1.10 Penyuluhan/Pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan
tergantung pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman paritas,
keinginan terhadap anak, stabilitas ekonomik.
2.1.11 PemeriksaanDiagnostik
1. DL menunjukkan anemia, hemoglobinipatis (mis: selsabit)
2. Golongan darah: ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi resiko
terhadapinkompatibilitas
3. Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea,Chlamydia
4. Tes serologi: menentukan adanya sefilis (RPR: Rapid Plasma
Reagen)
5. Penyakit Hubungan Kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh
kutil vagina, lesi, rabasabnormal.
6. Skrining: terhadap HIV, hepatitis,tuberculosis
7. Papanicolaow Smear: mengidentifikasi neoplasia, herpes simpleks
tipe2
8. Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian kehamilan
infeksi, diabetes penyakitginjal)
9. Ter serum/urin untuk gadadotropin karionik manusia (HCG)positif
10. Titer rubella > a : a O menunjukkanimunitas
11. Tes sonografi: ada janin setelah gestasi 8minggu
12. Skin glukosa serum/1 jam tes glukosa: < 140 jam mg/dl (biasanya
dilakukan antara 24 sampai 28 minggu. Evaluasi selanjutnyadari
folus pengkajian dilakukan pada setiap kunjunganprenatal.
2.2 DiagnosaKeperawatan
Diagnosa keperawatan meurut (SDKI, 2017):
1) Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik pengaruhhormonal.
(SDKI;D.0075.Hal, 168)
2) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pengalaman, kesalahan
interpretasi informasi. (SDKI;D.0111.Hal,246)
3) Resiko harga diri rendah kronis berhubungan dengan kemampuan untuk
menyelesaikan tugas kehamilan / kelahiran anak. (SDKI;D.0101.Hal,220)
4) Resiko cedera pada ibu berhubungan dengan hipertensi, infeksi,
penggunaan/ penyalahgunaan zat, perubahan sistem imun, profil darah
abnormal, hipoksia jaringan, ketuban pecah dini. (SDKI;D.0137.Hal,296)
5) Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus,
peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi
glomerulus. (SDKI;D.0040.Hal,96)
6) Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan volume
cairan/ perubahan aliran balik vena, perubahan permeabilitas kapiler.
(SDKI;D.0011.Hal,41)
7) Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas,
stres, psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
(SDKI;D.0055.Hal,126)
8) Risiko cedera pada janin berhubungan dengan masalah kesehatan ibu,
pemajanan pada teratogen/ agen infeksi. (SDKI;D.0138.Hal,298)
9) kesiapan peningkatan koping keluarga berhubungan dengan krisis situasi/
maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realistis, metoda koping yang
tidak adekuat, sistem pendukung yang tidak ada/ tidak adekuat.
(SDKI;D.000.Hal,199)
2.3 IntervensiKeperawatan
1) Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik pengaruhhormonal.
(SDKI;D.0075.Hal, 168)
Tujuan Intervensi Rasional
Setelah diberikan 1) Kaji secara 2) Data dasar terbaru
asuhan keperawatan, terusmenerus untuk merencanakan
klien merasa ketidaknyamanan perawatan.
nyaman. klien dan metoda 3) Penurunan kapasitas
Kriteria hasil yang di untukmengatasinya. pernapasan saat uterus
harapkan : 2) Kaji satatus menekan diafragma,
1. Melakukan pernapasanklien mengakibatkan
aktivitas 3) Perhatikan adanya dispnea.
perawatan diri keluhan ketegangan 4) Lordosis dan regangan
dengan tepat pada punggung dan otot disebabkan oleh
untuk perubahan cara jalan. pengaruh hormon
mengurangi Anjurkan (relaksin, progesteron)
ketidaknyamanan. penggunaan sepatu pada sambungan
2. Melaporkan hak rendah, latihan pelvis dan perpindahan
ketidaknyamanan pelvicrock, girdle pusat gravitasi sesuai
dapat maternitas, dengan perbesaran
diminimalkan/ penggunaan kompres uterus. Intervensi
dikontrol. panas, sentuhan multipel biasanya
3. Mencari terapeutik atau membantu untuk
pertolongan stimulasi saraf menghilangkan
medis dengan elektrikal transkutan ketidaknyamanan.
tepat. dengantepat. 5) Penurunkan
4) Anjurkan klien untuk ketidaknyamanan
meluruskan kaki dan berkenaan dengan
mengangkat telapak perubahan kadar
kaki bagian dalam kalsium/
keposisi dorsofleksi, ketidakseimbangan
menurunkan kalsium-fosfor atau
masukan susu, sering karena tekanan dari
mengganti posisi, pembesaran uterus
dan menghindari pada saraf yang
berdiri/ duduklama. mensuplai ekstremitas
5) Kaji adanya/ bawah kontraksi ini
frekuensikontraksi dapat menciptakan
braxton Hick. ketidaknyamanan.
Berikan informasi 6) Pada multigrafida pada
mengenai fisiologi trimesterkedua.
aktifitasuterus. Primigrafida biasanya
tidak mengalami
ketidaknyamanan ini
sampai trimester akhir.
2) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pengalaman, kesalahan
interpretasi informasi. (SDKI;D.0111.Hal,246)
Tujuan Intervensi Rasional
Setelah 1) Berikan informasi 1) Pemahaman
mendapatkan tentang perubahan kenormalan
asuhan keperawatan, fisik/ fisiologis perubahan ini dapat
klien mampu normal berkenaan menurunkan
menambah dengan trimester kecemasan dan
pengetahuannya ketiga. membantu
tentang perubahan 2) Berikan informasi meningkatkan
fisik/ psikologis, tertulis/ verbal penyesuaian aktifitas
persalinan atau tentang tanda-tanda perawatandiri
kelahiran. awitanpersalinan. 2) Membantu klien
Kriteria hasil yang 3) Berikan informasi untuk mengenali
diharapkan: verbal/ tertulis awitan persalinan,
1. Mendiskusikan tentang perawtan untuk menjamin tiba
perubahan fisik/ bayi dan pemberian dirumah sakit tepat
psikologis makan. waktu, dan
berkenaan 4) Anjurkan menangani
dengan keikutsertaan dalam persalinan/kelahiran
persalinan/ kelas kelahiran anak 3) Membantu
kelahiran. dan melakukan menyiapkan
2. Mengidentifikasi orientasi rumah pengambilan peran
sumber-sumber sakit atau rumah baru, memrlukan
yang tepat untuk bersalin. barang-barang
mendapatkan tertentu untuk
informasi tentang perabot, pakaian,
perawatanbayi. dan
3. Mengungkapkan suplai.
kesiapan untuk 4) Menurunkanansietas
persalinan/ berkenaan dengan
kelahiran dan ketidak tahuan;
bayi. meningkatkan
mekanisme koping
untukpersalinan/
kelahiran.
3) Resiko harga diri rendah kronis berhubungan dengan kemampuan untuk
menyelesaikan tugas kehamilan / kelahiran anak. (SDKI;D.0101.Hal,220)
Tujuan Intervensi Rasional
Setelah diberikan 1) Perhatikan isyarat 1) Krisis trimester akhir
asuhan keperawatan, verbal dan nonverbal ini dapat
diharapkan klien klien/ pasangan saat mengakibatkan klien
dapat meningkatkan diskusi tentang merasa cemas,
harga dirinya. masalah-masalah ambivalen, dan depresi
Kriteria hasil yang perubahan tubuh dan akan tubuhnya dan
diharapkan: harapanperan. efek-efek kehamilan
1. Mendiskusikan 2) Diskusikan sifat atau pada kemampuan/
reaksi-reaksi frekuensi mimpi- aktifitasnya.
terhadap mimpi. 2) Mimpi dan fantasi
perubahan citra 3) Evaluasi adaptasi berhubungan dengan
tubuh dan fisiologis klien/ pengalaman
impianimpian pasangan terhadap melahirkan,
2. Mencari model kehamilan. kemungkinan
peran positif 4) Berikan informasi abnormalitas bayi baru
dalam persiapan kepada pasangan lahir, perubahan peran
untuk menjadi mengenai kenormalan yangberat.
orangtua. introspeksi, perubahan 3) Tugas normal pada
3. Mengungkapkan alam perasaan, dan trimester ketiga
perasaan percaya rasatakut. berfokus pada
diri mengenal 5) Berikan/ tinjau ulang persiapan menjadi
peranbaru. informasi tentang ibu/ayah.
perubahan fisik 4) Memikirkan diri
normal padatrimester terusmenerus dapat
ketiga. membingungkan,
tetapi hal ini
memungkinkan klien
untuk menilai,
beradaptasi, dan
meningkatkan
kekuatan dari dalam
diri yang diperlukan
untuk melahirkan
anak, menjadi orang
tua, dan perubahan
peran. Mimpi/ rasa
takut terhadap
persalinan adalah
normal.
5) Pendidikan/
komunikasi tentang
bagaimana perubahan
tubuh normaldapat
mempengaruhi secara
positif sikap dan
persepsi yang
memudahkan
pemahaman dan
apresiasi terhadap
kehamilan pada kedua
anggota pasangan.

4) Resiko cedera pada ibu berhubungan dengan hipertensi, infeksi,


penggunaan/ penyalahgunaan zat, perubahan sistem imun, profil darah
abnormal, hipoksia jaringan, ketuban pecah dini. (SDKI;D.0137.Hal,296)
Tujuan Intervensi Rasional
Setelah diberikan 1) Periksa/ evaluasi 1) Situasi potensial risiko
asuhan keperawatan, faktor-faktor risiko tinggi sering menjadi
pasien diharapkan yang ada masalah dan
tidak mengalami sebelumnya/ baru, memerlukan intervensi
cedera. nadi, dan bunyi segera, bila kebutuhan
Kriteria hasil yang jantung. Periksa sirkulasi dan
diharapkan: tanda-tanda metabolik paling
1. Mengungkapkan hipertensi akibat besar.
pemahaman kehamilan. 2) Infeksi vagina yang
tentang faktor- 2) Dapatkan kultur tidak dapat diobati,
faktor risiko vagina. Kaji menciptakan
individu yang terhadap infeksi dan ketidaknyamanan
potensial. penyakit hubungan berat pada klien, dan
2. Bebas dari seksual. risiko terhadapjanin.
Komplikasi. 3) Dapatkan Hb dan 3) Mendeteksi anemia
Ht pada gestasi dengan hipoksemia/
minggu ke 28. anoksia potensial pada
pastikan klien klien danjanin.
mentaati asupan zat 4) Riwayat positif
besi dan vitamin meningkatkan
pranatal setiaphari. kemungkinan masalah
4) Berikan informasi serupa padakehamilan
tentang tanda-tanda berikutnya.
awitan persalinan ; 5) Penggunaan/
tinjau ulang riwayat penyalahgunaan zat
KPD/ persalinan membuat klien
paterm. berisiko terhadap
5) Tentukan persalinanprematur
penggunaan dan janin sulit
alkohol/ obatobatan dilahirkan
lain. 6) Adanya kedaruratan
6. Kaji terhadap obstetrik, dengan
perdarahan vagina reduksi padavolume
dan tanda-tanda cairan dan penurunan
koagulasi intra kapasitas vaskular
vaskular diseminata. diseminata .

5) Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus,


peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi
glomerulus. (SDKI;D.0040.Hal,96)
Tujuan Intervensi Rasional
Setelah diberikan 1) Berikan informasi 1) Membantu klien
asuhan keperawatan, tentang perubahan memahami alasan
klien mengerti perkemihan fisiologis dari
tentang perubahan sehubungan dengan frekuensi berkemih
pola eliminasi urin. trimesterketiga dan nokturia.
Kriteria hasil yang 2) Anjukan klien untuk Pembesaran uterus
diharapkan: melakukan posisi trimesterketiga.
1. Mengungkapkan miring saat tidur. 2) Meningkatkan perfusi
pemahaman Perhatikan Ginjal.
tentangkondisi keluhankeluhan 3) Posisi ini
2. mengidentifikasi nokturia. memungkinkan
cara-cara untuk 3) Anjurkan klien untuk terjadinya sindrom
mencegah stasis menghindari posisi vena kava dan
urinarius dan atau tegak dalam waktu menurunkan aliran
edemajaringan. yanglama. vena.
4) Berikan informasi 4) Mempertahankan
mengenai perlunya tingkat cairan dan
masukan cairan 6-8 perfusi ginjal adekuat,
gelas/ hari, penurunan yang mengurangi
masukan 2-3 jam natrium diet untuk
sebelum beristirahat, mempertahankan
dan penggunaan status isotonik.
garam, makanan, dan 5) Mehilangan/
produk mengandung pembatasan natrium
natrium dalam jumlah dapat sangat menekan
sedang. regulator
5) Berikan informasi reninangiotensin-
mengenai bahaya aldosteron
menggunakan diuretik dari kadar cairan,
dan penghilangan mengakibatkan
natrium daridiet. dehidrasi/ hipovolemia
6) Tes urin midstream berat.
untuk memeriksa 6) Dapat
albumin. mengidentifikasi
spasme glomerulus
atau penurunan perfusi
ginjal berkenaan
denganhipertensi
akibatkehamilan.
6) Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan volume
cairan/ perubahan aliran balik vena, perubahan permeabilitas kapiler.
(SDKI;D.0011.Hal,41)
Tujuan Intervensi Rasional
Setelah diberikan 1) Tinjau ulang 1) Retensi kelebihan
asuhan keperawatan, perubahan fisiologis cairan dan permulaan
diharapkan klien normal. Identifikasi respons stres
mampu mengontrol tanda/gejala yang reninangiotensin
volume cairan. memerlukan IIaldosteron dapat
Kriteria hasil yang evaluasi medis atau menyebabkan cairan
diharapkan: intervensi meninggalkan
1. Tekanan darah 2) Pantau frekuensi kardiovaskuler,
normal, bebas nadijantung mengakibatkan
edemapatologis 3) Catat tanda-tanda dehidrasi yang secara
2. Mengidentifikasi hipertensi akibat negatif
adanyatandatanda kehamilan: edema mempengaruhi
abnormal umum, albuminuria curah jantung.
yang memerlukan 2+, dan hipertensi 2) Saat frekuensi jantung
evaluasi lanjut. dengan peningkatan istirahat meningkat
sistolik lebih besar secara normal
dari 30 mm Hg atau sebanyak 15 pdm
sistolik lebih besar untuk memudahkan
dari 30 mm Hg atau sirkulasi tambahan
diastolik > dari 15 volumecairan.
mmHg 3) Membedakan antara
4) Anjurkan perubahan edema fisiologis
posisi yangsering normal danpotensial.
4) Posisi supine/
rekumben dan posisi
tegak lama sangat
menurunkan aliran
balik vena dan curah
jantung pada trimester
tiga, secara negatif
mempengaruhi aliran
pada uterus dan
ginjal.
Posisi sim/
semifowler
miring
mengoptimalkan
perfusi plasenta/
ginjal
meningkatkan aliran
balik vena.
7) Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas,
stres, psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
(SDKI;D.0055.Hal,126)
Tujuan Intervensi Rasional
Setelah diberikan 1) Tinjau ulang 1) Membantu
asuhan keperawatan, kebutuhan perubahan mengidentifikasi
diharapkan pasien tidur normal kebutuhan untuk
tidak mengalami berkenaan dengan menetapkan pola tidur
gangguan pola tidur. kehamilan. Tentukan yangberbeda.
Kriteria hasil yang pola tidur saat ini 2) Meningkatan retensi
diharapkan: evaluasi tingkat cairan, penambzahan
1. Melaporkan kelelahan. berat badan, dan
perbaikan 2) Kaji terhadap pertumbuhan janin,
tidur/istirahat. kejadian insomnia semua memperberat
2. Melaporkan dan respons klien perasaan lelah,
peningkatan rasa terhadap penurunan khususnya pada
sejahtera dan tidur. Anjurkan alat multipara.
perasaansegar. bantu untuk tidur, 3) Ansietas yang
seperti teknik berlebihan,
relaksasi, membaca, kegembiraan,
mandi air hangat,dan ketidaknyamanan
penurunan aktifitas fisik, nokturia, dan
sebelumistirahat. aktifitas janin dapat
mempersulittidur.
3) Perhatikan kesulitan
4) Pada posisi rekumben,
bernafas karena
pembesaran
posisi. Anjurkan
uterusserta organ
tidur pada posisi
abdomen menekan
semifowler.
diafragma, sehingga
4) Dapatkan sel darah membatasi ekspansi
merah (SDM) dan paru. Penggunaan
kadarHb. posisi semifowler
5) Rujuk klien untuk memungkinkan
konseling bila diafragma menurun
kekurangan membantu
tidur/kelelahan mengembangkan
mempengaruhi ekspansi paruoptimal.
aktifitas kehidupan 5) Mungkin perlu bagi
sehari-hari. klien menghadapi
perubahan siklus
tidurterjaga,
mengidentifikasi
prioritas yang tepat
dan memodifikasi
komitmen.
8) Risiko cedera pada janin berhubungan dengan masalah kesehatan ibu,
pemajanan pada teratogen/ agen infeksi. (SDKI;D.0138.Hal,298)
Tujuan Intervensi Rasional
Setelah diberikan 1) Lanjutkan pengkajian 1) Perubahan pada nutrisi
asuhan keperawatan, berkelanjutan tentang ibu dapat menurunkan
diharapkan dapat nutrisi ibu. cadangan zat besi pada
menjaga kesehatan 2) Hindari penggunaan janin, membatasi
ibu dan janin dan Tembakau. cadangan lemak,
dapat menghindari 3) Berikan informasi memperlambat
resiko cedera. tentang resiko terapi perkembangan
Kriteria hasil yang obat. neurologis pada
diharapkan: 4) Pantau profil biofisik neonatus/ anak, dan
1. Mengidentifikasi janin perhatikan menurunkan cadangan
faktor-faktor kondisi membran; protein untuk
risiko klien yang dirawat di pertumbuhan otak,
individu. rumah sakit bila sehingga menurunkan
2. Mengubah gaya membranpecah lingkar kepala pada
hidup/ perilaku keturunan.
yang 2) Dapat menghambat
menurunkan penebalan berat badan
resiko. ibu, menurunkan
pertumbuhan intra
uterus/ plasenta, dan
mengakibatkan skor
apgar rendah saat
kelahiran.
3) Pada trimester ketiga,
sulfonamid
meningkatkan risiko
hiperbilirubinemia
dengan mempengaruhi
ikatan
albuminbilirubin.
Tetrasiklin
menyebabkan
pewarnaan pada
pelapisan desisua gigi
dan menghambat
pertumbuhan tulang
pada bayi prematur.
Streptomisin
mengakibatkan
kerusakan pada saraf
pendengaran serta
kemungkinan
kehilangan kehilangan
pendengaran.
4) Tentukan
kesejahteraan
uteroplasenta/ janin
dan klien berisiko
terkena sepsis
7) kesiapan peningkatan koping keluarga berhubungan dengan krisis situasi/
maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realistis, metoda koping yang
tidak adekuat, sistem pendukung yang tidak ada/ tidak adekuat.
(SDKI;D.000.Hal, 199)
Tujuan Intervensi Rasional
Setelah diberikan 1) Kaji persiapan 1) Keterlibatan pada
asuhan keperawatan, persalinan, kelahiran, kelas kelahiran bayi
diharapkan klien dan kedatangan bayi dan keahlian tentang
mendapatkan kopign barulahir. peralatan dan bahan
individu yang 2) Tentukan persepsi dalam perawatan dapat
efektif. klien/ pasangan menunjukkan kesiapan
Kriteria hasil yang terhadap janin sebagai secara psikologis.
diharapkan: kesatuan yang Kurangnya persiapan
1. Endiskusikan terpisah. dapat didasarkan pada
reaksi emosional 3) Tentukan bagaimana keyakinan budaya,
pada trimester manusia mengetahui atau dapat menandkan
tiga. kehamilan saat masalah keuangan atau
2. Menyiapkan persalinan dan psikologis
kelahiran bayi, kelahiranmendekat. 2) Persepsi ini
sesuai dengan 4) Perhatikan menandakan
keyakinan budaya kehilangan dari pelengkapantugastugas
melalui kehamilan psikologis dari
pendidikan/ sebelumnya, kehamilan
keahlian. faktorfaktor genetik, 3) Seorang dengan tingkat
3. Mengidentifikasi atau ketergantungan yang
model peran yang riwayat lahir mati, tinggidapat
tepat. dan diskusikan mengalami kesulitan
4. Menggambarkan makna kejadian memenuhi
karakteristik tersebut kepada peningkatan
kepribadian pasien/klien. kebutuhan
tentangjanin. 5) Evaluasi sistem ketergantungan klien
pendukung yang sehingga dapat
tersedia pada klien/ menciptakan konflik.
pasangan. Selain itu, koping
negatif
dimanifestasikan
sebagai akibat
kurangnya persiapan
persalinan dan atau
pada bayi baru lahir.
4) Pasangan risikotinggi
mungkin lebih
memilih untuk tidak
membuat persiapan
dengan baik sebagai
cara perlindungan bagi
mereka sendiri dari
kemungkinan
kehilangn/ cedera
apabila janin tidak
hidup.
5) Ketersediaan keluarga
dan teman dapat
membantu klien/
pasangan untuk
mengatasi tugas-tugas
yang datang karena
persalinan dan
kelahiran.

2.4 ImplementasiKeperawatan
Implementasi merupakan pelaksanaan rencana keperawatan oleh perawat
terhadap pasien. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
rencana keperawatan diantaranya : Implementasi dilaksanakan sesuai dengan
rencana setelah dilakukan validasi ; keterampilan interpersonal, teknikal dan
intelektual dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat, keamanan
fisik dan psikologis klien dilindungi serta dokumentasi intervensi dan respon
pasien. Pada tahap implementasi ini merupakan aplikasi secara kongkrit dari
rencana intervensi yang telah dibuat untuk mengatasi masalah kesehatan dan
perawatan yang muncul pada pasien (Budianna, 2016).

2.5 EvaluasiKeperawatan
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan, dimana
evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dengan melibatkan
pasien, perawat dan anggota tim kesehatan lainnya. Tujuan dari evaluasi ini
adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan tercapai dengan
baik atau tidak dan untuk melakukan pengkajian ulang (US. Midar H, dkk,2016).
BAB 3
ASUHAN
KEPERAWATAN
KELOLAAN

31
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN KELOLAAN

3.1 Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 15 Desember 2020,
pukul 09.00 WIB bertempat di ruang KIA Puskesmas Panarung Palangka Raya,
dengan teknik anamnesa (Wawancara), observasi, pemeriksaan fisik, dan data
dari buku keperawatan klien, di dapat data-data sebagaiberikut:
3.1.1 IDENTITAS KLIEN & PENANGGUNGJAWAB
3.1.1.1 IdentitasKlien
Nama : Ny.H
Tempat /tanggallahir : 21
Juni1991Agama :Islam
SukuBangsa : Dayak
Pendidikanterakhir : S1
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga(IRT)
Golongan Darah :B
Alamat : Jl. Turi I No. 28 B
DiagnosaMedis : G2P1A0 8 Minggu (Trimester I)
Penghasilan Per Bulan : Tidakada
Tanggal Waktu Periksa : 15 Desember 2020
Pengkajian : 15 Desember
2020NomorRekam Medik : -
3.1.1.2 Identitas PenanggungJawab
Nama : Tn. M
Umur : 32Tahun
JenisKelamin :Laki-laki
Agama :Islam
SukuBangsa : Dayak
Pendidikanterakhir : S1
Pekerjaan : PNS
Golongan Darah :O
Alamat : Jl. Turi I No. 28
BHubungan dengan Klien :Suami

31
32

3.1.2 STATUSKESEHATAN
3.1.2.1 Alasan Kunjungan/Keluhan Utama: Klien mengatakan nyeri pada
punggung serta pusing dan mual.
3.1.2.2 Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) : Klien melakukan pemeriksaan
pada tanggal 15 Desember 2020dengan usia kehamilan 8 minggu. Klien
Klien mengatakan nyeri pada punggung serta pusing dan mual. nyeri saat
beraktivitas, nyeri seperti kram dan skala nyeri 3-4, nyeri hilang timbul
5-10 menit. Hasil pengkajian menunjukan keadaan umum baik, compos
mentis, tidak anemis, TD : 110/80 mmHg, Nadi: 85x/menit,
RR:20x/menit, Suhu: 36,3°C, BB: 50 kg, TB :149,5 cm, LILA: 29cm.
3.1.2.3 Riwayat Kesehatan Yang Lalu/Yang Pernah Dialami: Klien mengatakan
sebelumnya tidak pernah memiliki riwayat kesehatan yang pernah di
alami misalnya seperti hipertensi, diabetes, asma dan lainsebagainya.
3.1.2.4 Riwayat Kesehatan Keluarga: Klien mengatakan tidak memiliki riwayat
penyakit menurun/menular sebelumnya misalnya seperti TB Paru,
Hipertensi danHepatitis.

3.1.3 RIWAYAT OBSTETRIC DAN GINEKOLOGI


Riwayat Ginekologi:
3.1.3.1 Riwayat Menstruasi :
Menarche : 15Tahun
Siklus : 30Hari
LamanyaHaid : 5 Hari
Banyaknya : 1 Pembalut Penuh
Sifat Darah (warna, bau, cair/gumpalan, dysmenorhoe): Merah darah, cair
Gangguan sewaktu menstruasi: Bisa sampai 1 bulan tidak haid
Gejalapremenstruasi : Nyeri daerah perut
HPHT :15-10-2020
TaksiranPersalinan :22-07-2021
3.1.3.2 Riwayat Perkawinan (suami dan isteri) :
UsiaPernikahan : 8 Tahun
LamanyaPernikahan : 8 Tahun
PernikahanKe :Pertama
3.1.3.3 Riwayat Keluarga Berencana:
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil: Suntik KB 3 bulan
Waktu dan lamanya penggunaan: 3 bulan
Apakah ada masalah dengan cara tersebut: Tidak ada
Jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang: Suntik
KB 3 bulan
Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga : 2 orang
Riwayat Obstetri :
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G2 P1A0
Tgl Umur Jenis Tempat Jenis MASALAH Keadaan
No BB
Partus Hamil Partus /Penolong Kelamin Anak
Hamil Lahir Nipas Bayi
1. 12/02/2013 22 Normal Rumah Laki- 3,4 Tidak Tidak Tidak Tidak Sehat
Tahun Bersalin Laki kg ada ada ada ada dan
Normal
2. 05/06/2016 25 Normal Rumah Laki- 3,5 Tidak Tidak Tidak Tidak Sehat
Tahun Sakit Laki kg ada ada ada ada dan
Normal
Keterangan :
1. Masa hamil: tekanan darah tinggi, bengkak, infeksi saluran
perkemahan, perdarahan, premature,dll
2. Masalah Lahir/persalinan: SC atas indikasi tidak ada, perdarahan,
kejang-kejang,dll
3. Masalah Nifas: perdarahan, infeksi, anemia,dll
4. Masalah bayi: pernapasan, makanan, ikterus, cacat, meninggal dalam
kandungan, meninggal setelah lahir,dll
5. Keadaan Anak: hidup / mati, sebab kematian : Tidakada
b. Riwayat KehamilanSekarang
1. Amenorhoe: TidakAda
2. Keluhan waktu hamil : Pusing, Mual danMuntah
3. Gerakan anak pertama di rasakan :Menendang-nendang
4. Imunisasi :Lengkap
5. Penambahan BB selama hamil : 3Kg
6. Pemeriksaan kehamilan :teratur
7. Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan : PukesmasPahandut

3.1.4 PEMERIKSAAN FISIK


Subjektif Objektif
1. Keadaan Umum Suhu : 36,3°C
BB sebelum hamil 64 kg Nadi : 85 x/menit
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
RR: 20 x/menit
BB : 55 kg
Tinggi Badan : 149,5
cm LILA: 29 cm.
Kesadaran : Compos Mentis
Turgor Kulit : Baik
2.Kepala Baik tidak ada pembengkak kemerahan
Keluhan: terasa berat maupun luka.
3. Muka Hyperpigmentasi : Tidak ada Cloasma
Rasa bengkak : Tidak ada gravidarum : Tidak ada Edema : Tidak
ada
Simetris : Iya, Simestris
4. Mulut Mukosa mulut & bibir : Lembab
Keluhan : Tidak ada Keadaan gigi : Rapi lengkap Fungsi
Pengecapan : Berfungsi dengan baik
Keadaan Mulut : Baik bersih
Fungsi menelan : Baik tidak terasa
sakit
5. Mata Ukuran pupil : Normal (Isokor)
Keluhan : Tidak ada Konjungtiva : Merahmuda
Sklera : Putih
Fungsi Penglihatan : Normal
Reaksi alergi : Tidak ada
6. Hidung Pernah flu : Pernah
Keluhan : Tidak ada Frekuensinya dalam 1 tahun : Tidak
menentu
Perdarahan/peradangan : Tidak ada
Keadaan/kebersihan : Baik dan bersih
7. Telinga Keadaan : Normal dan bersih Fungsi
Keluhan : Tidak ada pendengaran : Baik bisa mendengar
dengan jelas
8.Leher Pembesaran kel.Tyroid : Tidak ada
Pembengkakan : Tidak ada Distensi vena jugularis : Tidak ada
Pembesaran KGB : Tidak ada
Sesak napas : Tidak ada
9. Daerah dada Jantung dan paru- Batuk : Tidak ada
paru:Normal Sakit dada : Tidak ada
Payudara : Normal tidak ada Suara napas : Normal (Vesikuler)
benjolan danlesi Bunyi jantung : S1 S2 ( Lup Dup)
Palpitasi : Normal
10. Abdomen Belum dapat di palpasi
11.Genitalia Eksterna VT: 1 cm, postio tebal lunak, ketuban
(+)
12.Anus Baik tidak ada peradangan
13. Ekstremitas atas dan bawah Ukuran panggul luar :
- Distantia spinarum : Tidak dilakukan
- Distantia cristarum : Tidak dilakukan
- Conjugata externa : Tidak di lakukan
- Lingkar panggul : Tidak dilakukan
14. Pemeriksaan Panggul Ukuran panggul dalam :
- Promonotorium : Tidak dilakukan
- Linea inominata : Tidak dilakukan
- Dinding samping : Tidak di lakukan -
Spina Ischiadika : Tidak dilakukan
- Sacrum : Tidak dilakukan
- CV : Tidak dilakukan
- CD Tidak di lakukan
3.1.4 POLA AKTIVITASSEHARI-HARI
1. Pola Nutrisi : Nutrisi terpenuhi selama proses kehamilan nasi, sayur,
buah, laukpauk.
2. PolaEliminasi
a. Buang Air Kecil (BAK) : 2-4x/hari
: 1-2 x/malam
b. Buang Air Besar (BAB) : 1x/hari
3. Pola tidur dan istirahat : Siang :1-2 jam/hari, Malam : 4-6 jam/hari
4. Pola aktivitas dan latihan : Klien dapat beraktivitas sepertibiasa
5. Personal Hygiene:
Kulit : Bersih tidak adaluka
Rambut : Bersih dan rapi tidak rontok
Mulut&Gigi : Bersih dan gigi lengkap
Pakaian : Bersih danrapi
Kuku : Bersih danrapi
VulvaHygiene : Bersih
6. Ketergantungan fisik:
Merokok : Klien tidak pernah merokok
Minuman Keras : Klien tidak pernah minuman keras
Obat-obatan : Klien tidak pernah meminum obat-obatan
Lain-lain : Tidak ada

3.1.5 ASPEK PSIKOSOSIAL DANSPIRITUAL


1. Pola pikir dan persepsi
a. Apakah ibu telah mengetahui cara memberi ASI dan merawat bayi:
b. Klien mengatakan belum mengetahui cara memberi ASI danmerawat
c. bayi dengan baik danbenar
d. Apakah klien merencanakan pemberian ASI pada bayinya :Klien
e. berencana memberikan ASI kepadabayinya
f. Jenis kelamin yang diharapkan:Perempuan
g. Siapa yang membantu merawat bayi di rumah : Suami danmertua
h. Apakah hamil ini diharapkan : Kehamilan ini sangat diharapkan
2. Persepsidiri
a. Hal yang amat di pikirkan saat ini : Klien memikirkan proses
persalinan berjalan denganlancar
b. Harapan setelah menjalani perawatan : Ibu dan bayi tetapselamat.
c. Perubahan yang dirasa setelah hamil : Bentuk dan ukuran payudara
membesar, kenaikan berat badan dan seringBAK.
3. Konsepdiri
a. Body image : Klien tidak malu dengan perubahan padatubuhnya
b. Peran : Klien sebagai ibu rumahtangga
c. Ideal diri : Klien ingin cepatsembuh
d. Identitas diri : Klien seorang perempuan, istri dan seorangibu
e. Harga diri: Bentuk dan ukuran payudara membesar, kenaikan berat
badan dan seringBAK
4. Hubungan/komunikasi
a. Bicara : jelas/ relevan / mampu mengekspresikan / mampu mengerti
oranglain?
b. Bahasa utama : Indonesia Bahasa daerahDayak
c. Yang tinggal serumah : Suami danAnak-anak
d. Adat istiadat yang di anut : AdatDayak
e. Yang memegang peranan penting dalam keluarga :Suami
f. Motivasi dari suami : Agar istri dan anak tetap sehat sampai proses
persalinan
g. Apakah suami perokok :Iya
h. Kesulitan dalam keluarga : Tidak ada
5. Kebiasaanseksual
a. Gangguan hubungan seksual : Tidakada
b. Pemahaman terhadap fungsi seksual :Iya
6. Sistem Nilai – Kepercayaan
a. Siapa dan apa sumber kekuatan : Tuhan yang maha Esa dankeluarga
b. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda : Klien
mengatakan Tuhan dan agama itupenting
c. Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan
frekuensi) : Sebutkan kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin
dilakukan selama di RS : Klien ingin melakukan doa danberzikir

3.1.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Darah
 HB :Tidak ada Golongan Darah/Rh :B
 Gula Darah : Tidakada
 Leukosit : Tidakada
 VR/VDRL : Tidakada
2. Urine
 Protein :Tidakada Sedimen : Tidak ada
 Reduksi : Tidakada
3. Pemeriksaantambahan
 TTT/NST:Tidakada TTO/OCT : Tidak ada
 USG :Tidakada Amnioscopy : Tidakada
 TORCH :Tidakada Rontgent : Tidak ada
3.1.7 PENGOBATAN
No Nama Rute Indikasi
Obat
1. Antasida Oral Digunakan untuk menetralkan
kadar asam di dalam lambung.

2. B6 Oral Untuk pengobatan kekurangan


B12 vitamin B6, B12 seperti pada
polineuritis.

Palangka Raya, 15 Desember 2020


Mahasiswa

Ita
ANALISIS DATA
DATA SUBYEKTIF KEMUNGKINAN
MASALAH
DAN DATA OBYEKTIF PENYEBAB
1. DS: Klien mengatakan Aktifitas Berlebih Nyeri Akut
Nyeri pada bagian (SDKI; D.0077. Hal,
punggung. 172)
- P: Nyerisaat
beraktivitas
- Q: Nyeri seperti
kram
- R: Nyeri di bagian
punggung
- S: Skala nyeri3-4
- T: Nyerihilang
timbul 5-10 menit
DO :
- Klien tampak
meringiskesakitan
dan memegangi
punggungnya
- Nyeri yang di
rasakan klien nyeri
sedang dengan skala
3-4
- TTV:
- TD :110/80 mmHg
- N : 85 x/menit
- S : 36,3 ºC
- RR : 20x/menit
2. DS : klien mengatakan Kurang Kontrol Tidur Gangguan Pola Tidur
kepalanya terasa berat (SDKI; D.0055. Hal,
dan kurangtidur. 126)
DO:
- Wajah klien
tampaklesu
- Klien tampak
seringmenguap
- Mata klien tampak
sayu
- Tidur malam klien
hanya 4-6jam/hari
3. DS: Klien mengatakan Kurang Terpapar Defisit Pengetahuan
tidak pernah ikut Informasi (SDKI; D.0111. Hal,
penyuluhan tentang 246)
kehamilan/persalinan
selama ini hanya
membaca dari buku
KIA
DO:
- Usia kehamilan 8
munggu (Trimester
I)
- Klien tampak
penasaran
- Klien selalu
bertanya-tanya
PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri akut berhubungan dengan aktifitas berlebih dibuktikan dengan klien
tampak meringis kesakitan dan memegangi punggung, nyeri yang di rasakan
klien nyeri sedang dengan skala 3-4 dan TTV: TD :110/80 mmHg, N : 85
x/menit, S : 36,3 ºC, RR : 20 x/menit. (SDKI; D.0077. Hal,172)
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur dibuktikan
dengan wajah klien tampak lesu, klien tampak sering menguap, mata klien
tampak sayu, tidur malam klien hanya 4-6 jam/hari. (SDKI; D.0055. Hal,
126)
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang
kehamilannya dibuktikan dengan usia kehamilan 8 minggu (Trimester I),
klien tampak penasaran dan klien selalu bertanya-tanya. (SDKI; D.0111.
Hal, 246)
44

RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. H
Ruang Rawat : Di UPT Puskesmas Panarung
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1) Manajemen Nyeri: 1) Untuk mendektesi nyeri yang
dengan aktifitas berlebih keperawatan selama 1x7 (SIKI; I.08238. Hal, dialami oleh pasien
dibuktikan dengan klien jam diharapkan nyeri dapat 201)
tampak meringis kesakitan teratasi dengan kriteria a. Identifikasi lokasi,
dan memegangi punggung, hasil: karakteristik, durasi,
nyeri yang di rasakan klien (SLKI; L.08066. Hal, 145) frekuensi, kualitas dan
nyeri sedang dengan skala 1. Keluhan nyeri dengan intensitasnyeri
3-4 dan TTV: TD :100/80 skor5. b. Berikan teknik
mmHg, N : 85 x/menit, S : 2. Meringis dengan skor5. nonfarmakoligi untuk
36,3 ºC, RR : 20 x/menit. 3. Kesulitan tidur dengan mengurangi rasa nyeri
(SDKI; D.0077. Hal, 172) skor5. (mis. terapi pijat, terapi
4. ketegangan otot dengan musik dan aroma
skor 5. terapi)
c. Jelaskan strategi
meredakannyeri
d. Anjurkan monitor nyeri
secaramandiri
2) Pemantauan Nyeri: 2) Untuk mengetahui dan
(SIKI; I.08242. Hal, 246) membantu dalam
a. Monitor lokasi dan memantau nyeripasien
penyebarannyeri
b. Monitor intensitas
nyeri dengan
mengguakanskala
c. Monitor durasi dan
frekuensi
d. Atur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisipasien
e. Jelaskan tujuan dan
prosedurpemantauan
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. H
Ruang Rawat : Di UPT Puskesmas Panarung
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria Intervensi Rasional
hasil)
2.Gangguan pola tidur Setelah dilakukan Dukungan Tidur: 1) Membantu mengidentifikasi
berhubungan dengan tindakan keperawatan (SIKI; I.09265. Hal, 48) kebutuhan untuk
kurang kontrol tidur selama 1x7 jam 1) Identifikasi pola aktivitas menetapkan pola aktivitas
dibuktikan dengan wajah diharapkan gangguan dantidur dan tidur yangberbeda.
klien tampak lesu, klien pola tidur klien dapat 2) Tetapkan jadwal tidurrutin 2) Membantu dalam
tampak sering menguap, teratasi dengan kriteria 3) Lakukan prosedur untuk mengontrol pola tidur yang
mata klien tampak sayu, hasil: meningkatkan kenyamanan baik
tidur malam klien hanya 4- (SLKI; L.055045. Hal, seperti pengaturanposisi 3) Agar kualitas tidurterpenuhi
6 jam/hari. (SDKI; D.0055. 96) 4) Anjurkan menghindari 4) Untuk menghindari keadaan
Hal, 126) 1. Keluhan sulit tidur makanan/minuman yang sering terjaga saat malam
skor1. mengganggutidur hari
2. Keluhan sering
terjaga dengan skor
1.
3. Keluhan istirahat
tidak cukup dengan
skor1.
4. Kemampuan
beraktivitas dengan
skor1.
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. H
Ruang Rawat : Di UPT Puskesmas Panarung
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria Intervensi Rasional
hasil)
3. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan Edukasi Persalian: 1) Untuk mengetahui sejauh
berhubungan dengan tindakan keperawatan (SIKI; I.12437. Hal, 101) mana tingkat pengetahuan
kurang terpapar informasi selama 1x7 jam 1) Identifikasi tingkat ibu
tentang kehamilannya diharapkan defisit pengetahuan 2) Untuk menetukan
dibuktikan dengan usia pengetahuan klien 2) Jadwalkan pendidikan kesepakatan antara perawat
kehamilan 8 minggu dapat teratasi dengan kesehatan sesuai dan pasien dalam
(Trimester I), klien tampak kriteriahasil: kesepakatan memberikan pendidikan
penasaran dan klien selalu (SLKI; L.12111. Hal, 3) Anjurkan ibu cukupnutrisi kesehatan
bertanya-tanya. (SDKI; 146) 4) Ajarkan ibu cara mengenali 3) Nutrisi yang cukup dapat
D.0111. Hal,246) 1. Verbalisasi miat tanda-tandapersalinan membantu ibu agar IMT
dalam belajar dalam batasnormal
dengan skor5 4) Membantu ibu dalam
2. Kemampuan mengenali tanda-tanda
menjelaskan persalinan
pengetahuan
tentang suatu topik
dengan skor5
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal Tanda tangan dan


Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat

Dx 1 S: Klien mengatakan nyeri pada bagian


Selasa, 15 1. ManajemenNyeri: punggungnya mulai berkurang
Desember (SIKI; I.08238. Hal, 201) O: - Klien tidak meringis
2020 a. Mengidentifikasi lokasi, - PQRST:
karakteristik, durasi, - P: tidak ada nyeri saatberaktifitas
09.25 WIB frekuensi, kualitas dan - Q: tidak adakram
intensitasnyeri Ita
- R: nyeri pada bagianpunggungnya
b. Memberikan teknik berkurang
nonfarmakoligi untuk - S: skala nyeri0.
mengurangi rasa nyeri (mis. - T: Tidak ada nyeri yang hilang timbullagi
terapi pijat, terapi musik dan - TTV:
aromaterapi) TD: 120/80 mmHg
c. Menjelaskan strategi N: 85 x/menit
meredakannyeri S: 36,3°C
d. Menganjurkan monitor nyeri RR: 20 x/menit
secaramandiri - Klien mau mendegarkan penjelasan perawat
tentang strategi meredakannyeri
- Klien monitor nyerinya secaramandiri
- Klien mau megikuti tujuan dan prosedur
pemantauan
A: Masalah Nyeri Akut teratasi
P: Intervensi dihentikan
09.45 WIB 2. Pemantauan Nyeri:
(SIKI; I.08242. Hal, 246)
a. Memonitor lokasi dan
penyebarannyeri
b. Memonitor intensitas nyeri
dengan mengguakanskala
c. Memonitor durasi dan
frekuensi
d. Mengatur interval waktu
pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
e. Menjelaskan tujuan dan
prosedurpemantauan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal Tanda tangan dan


Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat

Dx 2 S: Klien mengatakan kepalanya tidak


Selasa, 15 terasa pusing dan tidurnya mulai
Deseember tercukupi
2020 O: - Pola aktivitas da tidur klie kembali
normal
Dukungan Tidur: - Klien mau dianjurkan untuk
(SIKI; I.09265. Hal, 48) melakukan Menetetapkan jadwal Ita
09.55WIB 1. Mengidentifikasi pola aktivitas tidurrutin
dantidur - Klien tidur dalam posisi semi
10.00WIB 2. Menetetapkan jadwal tidurrutin fowler.
10.05WIB 3. Melakukan prosedur untuk - Klien mau megikuti ajuran untuk
meningkatkan kenyamanan menghindari makanan/minuman
seperti pengaturanposisi yang mengganggutidur
10.10WIB 4. Meganjurkan menghindari A: Masalah Gangguan Pola Tidur teratasi
makanan/minuman yang P: Intervensi dihentikan
mengganggutidur
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tangga Tanda tangan dan


Implementasi Evaluasi (SOAP)
l Jam Nama Perawat

Dx 3 S: Klien mengatakan sudah mengerti


Selasa, 15 dengan apa yang dijelaskan oleh
Deseember perawat dan bila ada penyuluhan
2020 tentang kehamilan/persalinan klien
bersedia untuk mengikutinya.
Edukasi Persalian: O:- Klien mengerti tetang persalinan
10.35WIB (SIKI; I.12437. Hal, 101) - Klien mau megukuti jadwal yag Ita
10.40WIB 1. Megidentifikasi tingkat ditetapkan olehperawat
pengetahuan - Klien harus tau nutrisi yang cukup
10.45WIB 2. Menjadwalkan pendidikan untuk ibuhamil
11.50WIB kesehatan sesuaikesepakatan - Klien tampak tertarik
3. Menganjurkan ibu cukupnutrisi dalampenjelasan perawat cara
4. Mengajarkan ibu cara mengenali mengenali tanda-tandapersalinan
tanda-tandapersalinan A: Masalah Defisit Pengetahuan teratasi
P: Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA

Armyati. 2015. Manisfestasi Klinis Dan Kompikasi Kehamilan. Jakarta: EGC.


Budianna. 2016. Implemetasi Keperawatan. Jakarta: EGC.
Budiyanto.2015.KeperawatanObstetri&Ginekologi.Yogyakarta:Imperium.
Febyanti, dkk. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan danKeluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC: Jakarta.
Kuswanti. 2014. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Bina Pustaka.
Kustiyaningrum. 2012. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
Ar-ruzz Media.
Manuaba. 2014. Standar Pemeriksaan Kehamilan. Jakarta: EGC.
Masriroh.2014.BukuAjarKeperawatanMaternitas.EGC:Jakarta.
Newman.2015.PerawatanMaternitas.Edisi2.EGC:Jakarta.
Pernoll,dkk. 2014.Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha
Medika.
SDKI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI.
SIKI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI.
SLKI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI.
US. Midar H, dkk, 2016. Evaluasi Keperawatan. Jakarta: EGC.
Winjosastro. 2014. Definisi Antenatal Care
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
NUTRISI IBU HAMIL

Topik : Nutrisi pada Ibu Hamil


Sasaran : Pasien
Tempat : Virtual Zoom
Hari / Tanggal : Jumat, 04 Desember 2020
Waktu : 20 Menit

1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan, klien diharapkan dapat mengetahui dan
memahami tentang pentingnya nutrisi bagi ibu hamil.

2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 20 menit, diharapkan klien
yang mengikuti jalannya penyuluhan mampu:
a. Memahami pengertian nutrisi pada ibu hamil dengan baik.
b. Menyebutkan manfaat nutrisi pada ibu hamil dengan benar.
c. Menyebutkan nutrisi apa saja yang di butuhkan ibu hamil dengan benar.
d. Menyebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi pada ibu
hamil dengan benar.
3. Kegiatan:
Langkah- Kegiatan Kegiatan Sasaran
No Waktu
Langkah Penyuluhan
1. Pendahuluan 3 menit a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan b. Memperhatikan
diri c. Menyampaikan
c. Kontrak waktu pendapat dan
d. Menjelaskan mengajukan
maksud dan tujuan pertanyaan
e. Melakukan
apersepi dan
integrasi pada
kehidupan sehari-
hari
f. Menjelaskan
proses jalannya
acara penyuluhan
2. Penyajian 10 menit Menjelaskan materi Memperhatikan dan
penyuluhan pada mendengarkan
sasaran yang meliputi: dengan seksama
a. Pengertian nutrisi
pada ibu hamil
b. Manfaat nutrisi
pada ibu hamil
c. Jenis nutrisi yang
dibutuhkan bagi
ibu hamil
d. Faktor-faktor yang
mempengaruhi
nutrisi pada ibu
hamil
3. Evaluasi 5 menit a. Memberi Berpartisipasi aktif
kesempatan (bertanya,
sasaran untuk menjawab,
bertanya menyampaikan
b. Melakukan sesi pendapat)
tanya jawab
c. Menanyakan
kembali materi
yang telah
disampaikan
d. Menyampaikan
rencana tindak
lanjut :
1) Menganjurkan
sasaran agar
selama
kehamilannya
untuk
meningkatkan
dan
mempertahan
kan asupan
nutrisi yang
telah
disampaikan
di acara
penyuluhan
2) Menganjurkan
sasaran untuk
mengabaikan
pantangan dan
mitos tentang
makanan pada
ibu hamil
4. Penutup 2 menit a. Meminta dan a. Memberi pesan
memberi pesan dan kesan
serta kesan kepada mengenai acara
sasaran tentang penyuluhan
acara penyuluhan b. Menjawab salam
b. Salam dan
berpamitan

4. Metode : Ceramah dan tanya jawab


5. Media : Leaflet.
6. Materi : Terlampir
7. Evaluasi
Prosedur : Post Test
Bentuk Test : Lisan
Metode : Tanya Jawab/diskusi

a. Evaluasi Struktur
1) Pasien hadir dalam kegiatan pedidikan kesehatan
2) Kontrak waktu dan tempat diberikan 1 hari sebelum acara dilaksanakan.
3) Pembuatan SAP, leaflet dilakukan 2 hari sebelumnya
4) Pengorganisasian penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilakukan
sebelum dan saat pendidikan kesehatan dilaksanakan.
b. Evaluasi Proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta mendengar dan memperhatikan penyuluhan.
3) Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.
4) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan SAP yang telah disusun
5) Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description yang telah
disusun.

c. Evaluasi Hasil
1) Pasien yang ada sejumlah 1 orang.
2) Acara dimulai tepat waktu.
3) Keluarga dan pasien mampu menjawab dengan benar 85% dari
pertanyaan penyuluh.
MATERI
NUTRISI PADA IBU HAMIL

A. Pengertian
Nutrisi atau gizi pada saat kehamilan adalah zat makanan atau menu yang
takaran semua zat gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil setiap hari dan mengandung zat
gizi seimbang dengan jumlah sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan (Mitayani,
2014). Kondisi kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil sangat menentukan
kesehatan ibu hamil, sehingga demi suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu pada
waktu konsepsi harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat
tambahan energi, protein, vitamin, dan mineral (Kusmiyati, 2015).

B. Manfaat
Sophia (2015) menyatakan, kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak
daripada kebutuhan untuk wanita yang tidak hamil, kegunaan makanan tersebut
adalah :
1. Untuk pertumbuhan janin dalam kandungan
2. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan ibu sendiri
3. Agar luka-luka akibat persalinan cepat sembuh dalam masa nifas
4. Sebagai cadangan untuk masa laktasi

C. Jenis Nutrisi yang Dibutuhkan


1. Energi
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat.
Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh
darah, dan jaringan yang baru (Almatsier, 2016). Selain itu, tambahan kalori
dibutuhkan sebagai cadangan lemak serta untuk proses metabolisme jaringan baru
(Mitayani, 2014).
Ibu hamil memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2016 menganjurkan penambahan sebesar 300
kkal/hari untuk ibu hamil trimester ketiga. Dengan demikian dalam satu hari asupan
energi ibu hamil trimester ketiga dapat mencapai 2300 kkal/hari. Kebutuhan energi
yang tinggi paling banyak diperoleh dari bahan makanan sumber lemak, seperti
lemak dan minyak, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Setelah itu bahan makanan
sumber karbohidrat seperti padi-padian, umbi-umbian, dan gula murni (Almatsier,
2016).

2. Protein
Pada saat hamil terjadi peningkatan kebutuhan protein yang disebabkan oleh
peningkatan volume darah dan pertumbuhan jaringan baru (Aritonang, 2015). Jumlah
protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan adalah sebanyak 925 gr yang
tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin. Widyakarya Pangan dan Gizi VIII
2016 menganjurkan penambahan sebanyak 17 gram untuk kehamilan pada trimester
ketiga atau sekitar 1,3 g/kg/hr. Dengan demikian, dalam satu hari asupan protein
dapat mencapai 67-100 gr. Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang
baik dalam hal jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, dan kerang.
Selain sumber hewani, ada juga yang berasal dari nabati seperti tempe, tahu, serta
kacang-kacangan (Almatsier, 2016).

3. Vitamin dan Mineral


Bagi pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan mineral
seperti vitamin C, asam folat, zat besi, kalsium, dan zink. Angka kecukupan gizi yang
dianjurkan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi 2004 untuk tambahan gizi ibu hamil
pada trimester ketiga adalah vitamin A +300 RE, vitamin C +10 mg, tiamin +0,3 mg,
riboflavin +0,3 mg, niasin +4 mg, asam folat +200 µg, vitamin B12 +0,2 µg, kalsium
+150 mg, magnesium +40 mg, zat besi +13 mg, zink +10,2 mg,serta iodium +50 µg
(Almatsier, 2016).
4. Zat Besi
Selama hamil, zat besi banyak dibutuhkan untuk mensuplai pertumbuhan janin
dan plasenta serta meningkatkan jumlah sel darah merah ibu. Zat besi merupakan
senyawa yang digunakan untuk memproduksi hemoglobin (Aritonang, 2015).
Menyatakan total besi yang diperlukan selama hamil adalah 1040 mg. Dari jumlah
ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang.
Sebanyak 300 mg ditransfer ke janin dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan
plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah sel darah merah, dan 200 mg lenyap ketika
melahirkan. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2016 menganjurkan penambahan
sebanyak 13 mg untuk kehamilan pada trimester ketiga. Dengan demikian, angka
kecukupan gizi yang dianjurkan bagi ibu hamil trimester ketiga adalah 39 mg/hari.
Menurut Aritonang (2015), ada dua bentuk besi yang terdapat dalam pangan,
yaitu besi heme yang terdapat dalam produk-produk hewani dan besi nonheme yang
terdapat dalam produk-produk nabati. Makanan dari produk hewani seperti hati, ikan
dan daging yang harganya relatif mahal dan belum sepenuhnya terjangkau oleh
kebanyakan masyarakat Indonesia. Selain sumber hewani, ada juga makanan nabati
yang kaya akan zat besi seperti singkong, kangkung, dan sayuran berwarna hijau
lainnya. Namun, zat besi dalam makanan tersebut lebih sulit penyerapannya.
Dibutuhkan porsi besar sumber nabati untuk mencukupi kebutuhan besi sehari
(Almatsier, 2016).
Menurut Aritonang (2015), makanan-makanan yang dapat meningkatkan
absorpsi besi selama hamil diantaranya sebagai berikut :
1) Konsumsi makanan yang dapat meningkatkan absorpsi besi, yaitu daging,
sayur, dan buah yang kaya vitamin C.
2) Menghindari penghambat (inhibitor) absorpsi besi seperti teh dan kopi.
Kebutuhan akan zat besi yang besar terutama pada kehamilan yang menginjak
usia trimester ketiga tidak akan mungkin tercukupi hanya melalui diet. Oleh
karena itu, suplementasi zat besi sangat penting sekali, bahkan kepada ibu
hamil status gizinya sudah baik.
5. Asam Folat
Asam folat berperan dalam berbagai proses metabolik seperti metabolisme
beberapa asam amino, sintesis purin, dan timidilat sebagai senyawa penting dalam
sintesis asam nukleat (Aritonang, 2015). Selain itu Almatsier (2016) menyebutkan
bahwa asam folat juga dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah
putih dalam sum-sum tulang belakang dan untuk pendewasaannya. Sekitar 24-60%
wanita baik di negara berkembang maupun yang telah maju mengalami kekurangan
asam folat karena kandungan asam folat di dalam makanan mereka sehari-hari tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka disaat hamil.
Kekurangan asam folat berkaitan dengan tingginya insiden komplikasi
kehamilan seperti aborsi spontan, toxemia, prematur, pendeknya usia kehamilan dan
hemorrhage (pendarahan), (Aritonang, 2015). Widyakarya Pangan dan Gizi 2016
menganjurkan penambahan sebanyak 200 µg untuk ibu hamil, yang dapat dipenuhi
dengan mengkonsumsi suplemen. Suplementasi sebaiknya diberikan sekitar 28 hari
setelah ovulasi atau pada 28 hari pertama kehamilan. Besarnya suplementasi adalah
280, 660, dan 470 µg per hari, masing-masing pada trimester I, II, dan III (Arisman,
2014). Jenis makanan yang banyak mengandung asam folat antara lain ragi, hati,
brokoli, sayuran hijau, kacangkacangan, ikan, daging, jeruk, dan telur.

6. Kalsium
Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menunjang perrtumbuhan
tulang dan gigi serta persendian janin. Selain itu kalsium juga digunakan untuk
membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Jika kebutuhan kalsium
tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang
ibu yang mengakibatkan tulang ibu menjadi keropos atau osteoporosis (Sophia,
2015).
Widya Karya Pangan dan Gizi 2016 menganjurkan penambahan sebesar 150
mg kalsium untuk ibu hamil trimester ketiga. Dengan demikian kebutuhan kalsium
yang harus dipenuhi oleh ibu hamil adalah 950 mg/hari. Makanan yang menjadi
sumber kalsium diantaranya ikan teri, udang, sayuran hijau, dan berbagai produk
olahan susu seperti keju dan yoghurt. Kekurangan kalsium selama hamil akan
menyebabkan tekanan darah ibu menjadi meningkat.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Masalah gizi pada masyarakat Indonesia sangat berkaitan erat dengan pangan,
karena gizi seseorang sangat terpengaruh pada kondisi pangan yang dikonsumsinya.
Masalah pangan antara lain menyangkut ketersediaan pangan dan kerawanan
konsumsi pangan yang disebabkan kemiskinan, rendahnya pendidikan, dan adat
kepercayaan yang terkait dengan tabu makanan (Mitayani, 2014).
1. Tabu Makanan (Pantangan)
Pantangan atau tabu adalah suatu larangan untuk mengkonsumsi jenis makanan
tertentu karena terdapat ancaman bahaya terhadap barang siapa yang melanggarnya
(Sophia, 2015). Beberapa alasan tabu diantaranya khawatir terjadi keracunan, tidak
biasa, takut mandul, kebiasaan yang bersifat pribadi, khawatir menimbulkan penyakit,
larangan agama, pembatasan makanan hewani karena disucikan oleh adat/budaya.
Penelitian yang dilakukan oleh Hartati Bahar pada tahun 2015, menyimpulkan bahwa
kepercayaan berpantang makanan tertentu memiliki kontribusi terhadap kejadian
anemia pada ibu hamil.
Diantara makanan yang menjadi pantangan adalah makanan yang kaya akan zat
besi baik golongan hewani, nabati, dan gabungan dari keduanya. Golongan makanan
hewani seperti cumi-cumi, udang, kepiting, gurita, telor bebek, dan beberapa jenis
ikan. Golongan nabati meliputi daun kelor, rebung, tebu, nenas, durian, terong, serta
beberapa jenis buah-buahan. Di beberapa negara berkembang umumnya masih
ditemukan larangan, pantangan atau tabu tertentu bagi makanan ibu hamil, tidak
terkecuali di Indonesia. Walaupun demikian, harus diakui bahwa tidak semua tabu itu
berakibat negatif terhadap kondisi gizi dan kesehatan. Tabu yang tidak jelas
pengaruhnya bagi kesehatan dibiarkan saja, sambil terus dipelajari pengaruhnya
untuk jangka panjang (Sophia, 2015).
2. Rendahnya Penghasilan dan Pendidikan
Pendidikan kurang merupakan salah satu faktor yang mendasari penyebab gizi
kurang. Pendidikan yang rendah akan menyebabkan seseorang kesulitan dalam
mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal ini akan menyebabkan rendahnya
penghasilan seseorang yang akan berakibat pula terhadap rendahnya seseorang dalam
menyiapkan makanan baik secara kualitas maupun kuantitasnya (Aritonang, 2015).
Studi tentang perilaku makan telah dilakukan oleh Jerome yang dikutip oleh
Soeharjo, menemukan bahwa jumlah uang belanja untuk makan erat kaitannya
dengan serentetan karakteristik masyarakat daripada dengan pendapatan keluarga.
Analisis Jerome menyimpulkan bahwa pendapatan bukan sebagai faktor penentu
dalam perilaku konsumen, tetapi faktor-faktor gabungan antara pendapatan dan gaya
hidup dapat memberikan andil bagi perilaku kelompok yang kebudayaannya
cenderung berubah (Sophia, 2015).
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier. 2016. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


Aritonang, E. 2015. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor : IPB Press.
Kusmiyati. 2015. Perawatan Ibu Hamil asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.
Mitayani. 2014. Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta: Trans Info Media.
Sophia, E. 2015. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Jakrata: EGC.
Kebutuhan Nutrisi Ibu selama PENGERTIAN NUTRISI
4. Tabu JENIS NUTRISI YANG DIBUTUHK
Kehamilan PADA IBU HAMIL
Makanan
(Pantangan)
1. Energi

Nutrisi atau gizi pada saat kehamilan adalah


zat makanan atau menu yang takaran semua zat gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil.
2. Protein
OLEH:

EGHA HANDRIANI MANFAAT UTRISI PADA IBU HAMIL


(2020-01-14901-014) 1. UntukMANFAAT
pertumbuhan janin PADA IBU
NUTRISI 3. Vitamin
dalam kandungan HAMIL
5.Rendahnya dan
Penghasilan
2. Untuk mempertahankan Mineral
kesehatan dan kekuatan
ibu sendiri 4. Zat Besi
3. Agar luka-luka akibat
YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA persalinan cepat sembuh
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dalam masa nifas
5. Asam
PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN TAHUN 4. Sebagai cadangan untuk
AJARAN 2020/2021 masa laktasi Folat
6. Kalsium
YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI PADA IBU HAMIL

1. Kemiskinan

2. Rendahnya
Pendidikan

3. Adat
Kepercaya-
an
SELF HIPNOSIS TERHADAP MUAL MUNTAHKEHAMILAN TRIMESTER INur Djanah', Ana
Kurniati2'Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, email:nj.syafaa@yahoo.co.id'Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
YogyakartaABSTRACTNausea
andvomitinginpregnancyisacommonproblem,whichcanbeseriousforbothmotherandbaby.Morethanhalf (50-90%) ofpregnant
women e-xpe,riencing nausea vomiting. Numerous attempts have been made to reduce the nausea vomiting with'phirmacologicat
and non-phaimacological approaches. Se/f hypnosls is one of the non-pharmacological approach toreduce the'symptoms 6f nausea
and vomiting. The puipose of this research was to descn'bes the effect of self hypnosis to decreas^e thefreq'uency of nausea vomiting
of fisttrimester pregnancy.The deslgn used was quasi experimenl with the approach -of One Groupprefest-postesf against 30 pregnant
women trimester / use consecutive sampling corresponding to the criteria of inclusion andexclusion.Self hyfnosiswasdoheeveryl0-
lSminutes forthreedays.Datacollectionofpretestandposttesf us,ttgthemeasuing instrument 7UQE-74 (Pregnancy-tJnique
Quantification of Ernesrs), data analysis using the Wilcoxon Rank Test.There arcsignificant differences bn d-ecreases of thescore
nausea P.A07), score vomiting retching (0,013), and score of nausea vomiting1ti.OOZl before and after the intervention.The conclusian
was that the self hypnosis can decreas,es of the frequency of nauseavomiting of pregnancy. Se/f hypnosls can be applied as a non-
pharmacologicaltherapy to decrease frequency ol nausea vomiting offi st tri me ste r pregnancy.Keywords: nausea vomiting of pregnancy, se/f
hypnoslsINTISARI[,1ual muntah kehamilan merupakan masalah !Jmum yang dapat berdampak serius bagi ibu dan bayi. Lebih dari
setengah (50-90%)wanita hamil mengalarni mual muntah. Berbagai upaya telah ciilakukan untuk mengurangi mual muntah dengan
pendekatanfarmakologis dan nonfarmakologis. Se/f hrpnosrs merupakan salah satu pendekatan nonfarmakologis untuk mengurangi
gejalamual dan muntah.Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh self hipnosisterhadap penurunan frekuensi mual
muntahkehamilan trimester l. Desain yang digunakan quasi eksperimen dengan pendekatan One Group Pretest-Posfesf terhadap 30
ibuhamil trimester I mengunakan consecutive samplingyangsesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Self hipnosis dilakukandalam3
ha1 berturut-turut sLlama 10-1 5 menit. Pengumpulan dala pre fest dan post fest menggunakan alat ukur PUQE-24 (Pregnancy'Unique
Quantification of Emesis),analisa data menggunakan Wilcoxon RankTest. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yangbermakna
skor mual (0,007),skor muntah retching (0,013), dan skor mual muntah (0,002) sebelum dan sesudah intervensi.Terdapat pengaruh
terhadap penurunan frekuensi mual muntah kehamilan. Saran self hipnosis dapat diterapkan sebagai terapi nonfarmakologi untuk
mengurangi frekuensi mual mr"intah kehamilan trimester l.Kata Kunci : mual muntah kehamilan, se/fhtpnosis
Kesehatan lbu dan Anak, Volume 7, No'1, Juli 201 5' Hal 1'4

PENDAHULUAN ebih darisetengah (50-90%)wanita hamilMualmuntah kehamilan atau Sering


disebut 1.l."j!:|.,*i mual dan muntah selama trimester#,,,JI;g"i[i[:i";,ffi f t,"'.h1.nl+L,ff
SUtilLtuofi 1"J.',:',i%fr i:iifi "nffiTyakibat kehamilan, ) ang umumnya terjadi pala
JiIt 1o ."rg
mlnggy keempat dan menghilang pada minggu kutrimester pertama. Muaimuntan ,i "rrpufiJn

meni:apai puncak- antara minggu delapansatu gejata paling awal, merupakan masaffi';ft; oan mingg;
re,rz-' .Lima puluh tiga persen dariyang sering terjadi pada awal ,renamiiln."M;;i -pisooe iiuntah
terjadi antara pukul 06'00 danmuntah serins kali diabaikan karena ;ild;; iz99,9"ritar 20%-30%
dari wanita hamil akansebagai konsekuensi normal d! ?Yu,! f,tftrffii*i. mengatami gejala -mual dan
muntah pada usiapersepsi wanita ,*ngun"i muar dalam ;?H,h; lunu"rirun oiatas ?g-ringgu
sampaidengan waktusama dengan perslpsi yang. oiarami';;;;;; akan..merahirkan."o"'"
Hiperemesis gravidarurnonkolosi yans sedans menialani n"ht'!!"jii' f:l':ll p'JJ o's sampai-
3% atau 1 dari 200sehingga setiap **iiu'Ourr..u'fi diberi ;;;;l;d kehamiian yang
menvebabkan dehidrasi'paling memungkinr.un ,ntrx ,"ngutJli"g!;"8 r"tio'rt"i*d*gln
elektrbtit dan rawat inap'tersebut.,,- Kan untuK llrErrllcrtuu': Yvrs!= Bentuk parah m-ual
muntah kehamilan cenderungMual muntah kehamilan dapat berdampak
u"rur'ngsampaidengangoyo'''''"serius bagi ibu dan bayi. Mual muntah yang parah F"nyfnan mua!
dan muntah dalamdan persisten oapit berkemba.J""iJnj"li !:lll'lan 6etum diketahui
secara pasti' tetapihiperemesis gravioilt;, terutama jika ilanita tidak '"tutu umum penyebab
dikaitkan dengandapat mempertahrnrr. hidrasi 'yrrg'';:k;;il perubahan hormonal -yang
berhubungan dengankeseimbangan cairan, erektrorit dJ ffirufl iiniriran yaitu peningkatan
konsentrasi humanpene,tian sverana dkk menunjukkan brh*; ir";% cnorionit gonaooiropin, perubahan
fisiologis dalamibu hamit yang mengalami mual *u"ruh';i;; saluran^-pencernaan dan
kecenderungansampai berat, 1i;t berkemba,-,g' *u-nEO"i genetik'''o:" Perubahan dalam
metabolismehiperemesis sravioJrum.i -studi ,r"d Ji,;'iiiffi tiiuo-niJot dan tipid menvebabkan
hiposlikemiaRoser dkk menyim;;i;; urn*, g5X i,r;;i; il;ii terutama pada saat bangun tidur' vang
merangsansrata-rara menrnggarkan pekerjaanni;"';i"l;; ieriaoinvJ maming sic-kness'' Diduga
penyebabkarena gejata *rui Jun muntah.6 X"UurlOuun'Orn muai muntan [ehami]an adalah
masalahtingkat keparahan *rri *untrn r..*nu,i-l;i. ,#.i mutiifartoriaryang rneribatkan teori hormon'
paritas,ter.bukti berdampak pada kualitas hidup ibu hamit. peningt<atan'ueiat placenta' umLlr ibu'
sistemHasir peneritian vanq dirakut<a, L#;".J',';il luriitrutar, pencernaan,- osikorogis dan
riwayatmenunj u kka,, ounYr?fl r;' fit:l;ii d;';;i;;";i"; nipererr'esis sravidarum's'1i 14 15pertama kehamilan

,u."r, bermakna dikaitkan Tujuai. utama. pengelolaan mual muntahdengan rebih rendahnya skara
sxor.sflr;.;:ili keharnilari "o.tuh untuk mengurangi geiala mualyang dilakukan Gulenguldkk
menuniurxa,i'ro*ra.i dan muntah pada awa! kehamilan' mengurangiyans signifikun unirir-rkor mual
,r;tui iiiii;ffi; kejadian hiperernesis gravidarum sertadengan recemasairlio,eae, p<0.001)
dan skor meminimarkan efek sarnping pengobatan dandepresi (r=0,351:"r:o.dffit'o"-*p'ri
ffi*rg ["*'ng[inun efek teratogenik pada janin'yang merugikan janin akibat
muntan'ian;'",',;;X r'r'n'iJ'"n yang. optimai akan menjaminadalah berat badan lahir rendah
Oai-l6tiniran feselinteraan'meital 'dan fisik ibu hamil danprematur., studi prospektif
yung^^oii;r;i;"'M; bayiriya. Beberapa. pengelolaan mual muntahCarthy dkk menuniir.** bahwa
+le'2. *i"iil';';il kehamilan dimulai dengan pendekatandensan muar ;';ili';;;;";ii;"

il#,E,!j; nonrarmarolosis dan farmakologis' PendekatangravidarumOimrnaZ,i"Z,


,"rnUrtrnXrn;r*rtintp nonfarmakob[is meliputi pengaturan pola makan'dan memitiki kemungkinan dua
ift;;;kJt qqku;ta; em6sionat'' hipnosii' akupresur' vitaminkategoris Edinbuigh Postnatal
xari re#i'r

'ir";'r'"1;i; a6- oan penggunaan iahe' PendekatanScare/EpDS dan g% berkembang


m;;jaoi pre- farmakorogis me-nggunakan kombinasi Pyridoxine-ekrampsiserta berisiko
m"ngata#i"'i;ilhffi oorsitamii, antieir-etit< antagonis dopamin pusatprematur spontan (oR=.2,6;
95% ii1'r-5.i).10 oan perifer antihistamin dan antikorinergik sertaMorbiditas akibat mual dan
muntah selama agen'lainyaitu'Ondansetron'o'u""kehamilan termasuk ensefalopati wernicke, avulsi .
-- S6if iypnosis adalah suatu metode untuklimpa, pecah esofagus, .pn"rr#;il3,";;; "r"'nt"ki'
sr\v' oapai m"raruran
fii<iran bawah sadar' sehingga kitanekrosis tubular akut, telah dilaporkan.tvr
"pemrograman ulang" terhadappi*ran bawah sadir kita'-dan juga "pembersihan

Anda mungkin juga menyukai