Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN

IDENTIFIKASI NILAI-NILAI DAN


KEPERCAYAAN PASIEN DALAM
PELAYANAN
RSIA BUNDA NONI PALEMBANG
BAB I

DEFINISI
Pengertian : Keyakinan dan kepercayaan yang menjadi dasar bagi seseorang atau kelompok
orang untuk memilih tindakannya, atau menilai suatu yang bermakna bagi
kehidupannya

BAB II

TUJUAN

1. Petugas Rumah Sakit mampu melakukan identifikasi nilai-nilai dan kepercayaan


pasien maupun keluarga dan menghormati nilai-nilai dan kepercayaan didlam proses asuhan.
2. Petugas Rumah Sakit mampu memahami peran mereka dalam melindungi hak pasien
dan keluarga.

BAB III

RUANG LINGKUP

1. Terdapat proses untuk mengidentifikasi dan menghormati nilai-nilai dan keyakinan


pasien dan bilamana diperlukan juga dari keluarga pasien.
2. Staf Rumah Sakit menjalankan proses dan memberikan perawatann yang menghormati
nilai-nilai dan keyakinan pasien
3. Kekuatan dan kekurangan dalam pengetahuan dan ketrampilan di identifikasi dan
digunakan untuk merencanakan penyuluhan .
Ada banyak variabel pasien yang menentukan apakah pasien dan keluarga pasien
bersedia dan mampu untuk belajar, dengan Demikian untuk merencanakan penyuluhan
Rumah Sakit harus menilai :
a. Kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut pasien dan keluarganya
b. Kecakapan baca tulis, tingkat pendidikan dan bahasa mereka
c. Hambatan emosional dan motivasi
d. Keterbatasan fisik dan kopnitip, serta
e. Kemauan pasien untuk menerima informasi

BAB IV

1. Saat pasien dinyatakan rawat inap oleh dpjp

LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan Kerja.
2. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1087/MENKES/SK/VII/2010, tentang Standar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per 03 / Men / 1982, Tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja.
4. Pedoman Imunisasi Pada Orang Dewasa Tahun 2012, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
1
BAB II
RUANG LINGKUP PELAYANAN

Adapun yang menjadi sasaran ruang lingkup dari pemberian imunisasi di RSIA
Bunda Noni Palembang ini :
1. Hepatitis B
 Semua petugas kesehatan yang kontak langsung dengan pasien atau potensial terpapar
darah atau cairan tubuh pasien.
 Yang termasuk dalam kategori ini adalah dokter, dokter gigi, perawat serta karyawan
yang menangani limbah biomedis, karyawan sterilisasi, karyawan kamar jenasah,
karyawan sanitasi, dan karyawan kamar cuci.
2. Tifoid
 Petugas bagian Gizi/Nutrisi yang berhubungan langsung dengan pengelolaan makanan
dan minuman.

2
BAB III
TATA LAKSANA

Adapun tatalaksana pemberian imunisasi yaitu :


1. Hepatitis B
a. Imunisasi Hepatitis B diberikan secara Intramuskular di muskulus deltoid pada orang
dewasa.
b. Imunisasi Hepatitis B diberikan dalam 3 dosis, yaitu pada bulan ke-0,1, dan 6.
c. Komite K3 RS membuat jadwal imunisasi berdasarkan rekomendasi dari Tim Dokter
Pemeriksa K3.
d. Komite K3 RS menyampaikan jadwal imunisasi kepada Bagian Personalia.
e. Bagian Personalia meneruskan jadwal imunisasi kepada karyawan yang namanya
tercantum dalam jadwal dengan tembusan kepada kepala bagian masing-masing dan
Poliklinik imunisasi.
f. Imunisasi dilakukan di Poliklinik Imunisasi.
g. Karyawan yang namanya tercantum dalam jadwal ke Poliklinik Imunisasi sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan (alur terlampir).
h. Petugas Poliklinik Imunisasi memberikan imunisasi yang telah ditentukan kepada
karyawan yang bersangkutan.
i. Petugas poliklinik mencatat tanggal pemberian, jenis imunisasi, no. batch imunisasi
pada lembar imunisasi milik karyawan tersebut.
j. Pemberian imunisasi dilanjutkan sesuai jadwal pemberian untuk dosis 1, dosis 2, dan
dosis 3.
k. Dilakukan follow up 1 bulan setelah selesai dilakukan imunisasi 1 serial (lengkap 3
dosis) untuk pemeriksaan kadar antibodi (titer).
l. Nonresponder adalah orang yang pernah mendapatkan imunisasi Hepatitis B yang telah
diulang sebanyak 3 dosis tetapi tidak memberikan respon kekebalan (Anti HBs tetap
negatif).

2. Tifoid
a. Imunisasi tifoid 0.5 ml satu dosis diberikan secara subkutan atau intramuskular.
b. Komite K3 RSIA Bunda Noni Palembang membuat jadwal imunisasi berdasarkan
rekomendasi dari Tim Dokter Pemeriksa K3.
d. Komite K3 RSIA Bunda Noni Palembang menyampaikan jadwal imunisasi kepada
Bagian Personalia.
e. Bagian Personalia meneruskan jadwal imunisasi kepada karyawan yang namanya
tercantum dalam jadwal dengan tembusan kepada kepala bagian masing-masing dan
Poliklinik imunisasi.
f. Imunisasi dilakukan di Poliklinik Imunisasi.
g. Karyawan yang namanya tercantum dalam jadwal ke Poliklinik Imunisasi sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan (alur terlampir).
h. Petugas Poliklinik Imunisasi memberikan imunisasi yang telah ditentukan kepada
karyawan yang bersangkutan.
i. Petugas poliklinik mencatat tanggal pemberian, jenis imunisasi, no. batch imunisasi
pada lembar imunisasi milik karyawan tersebut.

3
BAB IV
DOKUMENTASI

Kegiatan imunisasi bagi karyawan akan didokumentasikan segera oleh petugas di


Poliklinik Imunisasi dalam lembar imunisasi. Pada akhir program petugas Poliklinik
Imunisasi akan menyerahkan hasil kegiatan imunisasi karyawan ke Komite K3 RSIA Bunda
Noni Palembang.
Laporan kegiatan imunisasi bagi karyawan akan dibuat oleh Kepala Seksi K3 setelah
program imunisasi selesai dan akan dilaporkan kepada Direktur Utama dengan tembusan ke
Bagian Personalia. Evaluasi program imunisasi bagi karyawan akan dilakukan tiap tahunnya oleh
Kepala Seksi K3 dengan melihat kesenjangan antara kegiatan hasil pelaksanaan program.

4
Lampiran1: Alur Pemberian Imunisasi

Anda mungkin juga menyukai