Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan telah terjadi dimana-mana bahkan di dunia pendidikan.

Dunia pendidikan secara terus menerus mengalami proses perubahan dan

perkembangan. Perkembangan ini berawal dari tidak ada menjadi ada, dari

yang sudah ada menjadi lebih baik, dari yang sudah baik menjadi lebih baik

dan sempurna, dan seterusnya. Proses perubahan yang terjadi dalam dunia

pendidikan kita saat ini secara tidak langsung menyebabkan terjadinya

pergeseran paradigma dalam masyarakat.

Salah satu tuntutan masyarakat terhadap dunia pendidikan kita adalah

mampu menciptakan manusia yang memiliki kemampuan dalam melakukan

kerjasama dengan orang lain. Keinginan ini tidak bisa diindahkan begitu saja

oleh dunia pendidikan kita, begitu pula oleh lembaga formal Taman Kanak-

kanak. Taman Kanak-kanak sebagai lembaga pendidikan formal yang

terendah juga harus mampu menanamkan sikap kerjasama dengan orang lain

dengan melakukan kreativitas dalam melakukan proses pembelajaran di

sekolah, namun juga tidak bisa melepaskan begitu saja prinsip “Belajar

sambil bermain, bermain seraya belajar” dalam proses pembelajaran yang

dilakukan. Di samping itu perlu juga diperhatikan bahwa batasan

pembelajaran pada lembaga TK adalah tidak menargetkan pada suatu hasil

tetapi pada prosesnya. Jika prosesnya benar dan baik maka secara otomatis

hasilnya akan baik malah bahkan bisa diluar dugaan.

1
2

Berdasarkan persoalan yang ada dan berpatokan pada Kurikulum

Berbasis Kompetensi TK 2004, yang didalamnya terdapat dua formula besar

yang harus dikembangkan, yaitu: pembentukan perilaku dan pembentukan

kemampuan dasar. Pembentukan perilaku dijabarkan ke dalam empat poin,

diantaranya moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, dan kemandirian.

Sedangkan kemampuan dasar juga dijabarkan ke dalam empat poin juga,

yaitu berbahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni. Peneliti melakukan

pengamatan terhadap permasalahan yang terjadi di TK Aisyiyah Sikampuh

Kroya, bahwa salah satu kecerdasan yang harus tergali oleh siswa TK, yaitu

Kecerdasan Bahasa siswa kelompok B yang berjumlah 38 anak pada TK

Aisyiyah Sikampuh Kroya sangatlah rendah.

Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti mencoba untuk

menerapkan penggunaan metode cooperative learning tipe group

investigation dalam meningkatkan kecerdasan bahasa siswa kelompok B di

TK Aisyiyah Sikampuh Kroya yang berjumlah 38 anak. Dimana metode ini

merupakan salah satu metode yang tidak hanya mampu mengajak siswa untuk

memiliki emosional yang baik dalam berhubungan dengan temannya tetapi

juga mampu menggali kemampuan berkomunikasi yang dimiliki oleh anak.


3

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latarr belakang masalah di atas, peneliti mencoba

mengidentifikasi masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Kemampuan siswa untuk berbicara secara lancar, dimana hanya sekitar

35% atau sekitar 13 siswa dari 38 siswa yang mampu berbicara secara

lancar.

2. Kekayaan kosakata siswa yang masuk dalam kategori baik, dimana hanya

sekitar 25% siswa atau sekitar 9 siswa dari 38 siswa yang memiliki

kekayaan kosakata dengan kategori baik.

3. Kemampuan siswa dalam mengungkapkan ide atau gagasan, dimana hanya

sekitar 20% siswa atau sekitar 8 siswa dari 38 siswa yang mampu

mengungkapkan ide atau gagasannya.

4. Kemampuan siswa dalam menceritakan isi cerita tentang gambar yang ada

secara berurutan, dimana hanya sekitar 20% siswa atau sekitar 8 siswa dari

38 siswa yang memiliki kemampuan menceritakan isei cerita pada gambar

secara berurutan.

Permasalahan yang terjadi tidak terlepas dari kurangnya wawasan

guru dalam memilih dan menerapkan metode yang tepat untuk digunakan

dalam mengembangkan kecerdasan bahasa pada anak.

Kondisi seperti ini tidak bisa didiamkan begitu saja. Karena jika

penerapan proses awal salah maka sudah bisa dipastikan bahwa proses

selanjutnya juga akan mengalami kegagalan. Sehingga sangatlah penting

perbaikan proses pembelajaran di tingkat lembaga formal TK ini.


4

Dapat disimpulkan bahwa akar permasalahan yang terjadi adalah

penggunaan metode yang kurang tepat dalam melakukan proses belajar

mengajar dalam kegiatan pengembangan kemampuan berbahasa, sekaligus

memenuhi tuntutan masyarakat dalam membekali anak untuk memiliki sikap

kerjasama. Permasalahan ini dapat diatasi dengan menggunakan metode

cooperative learning tipe group investigation yang tidak hanya melatih anak

untuk mengasah emosionalnya tetapi juga menggali kemampuan anak dalam

berkomunikasi melalui kegiatan cerita bergambar.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mengangkat judul

“Peningkatan Kecerdasan Bahasa melalui Metode Cooperative Learning Pada

Siswa Kelompok B di TK Aisyiyah Sikampuh Kroya”

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalahan yang telah dikemukakan

diatas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses pembelajaran melalui pendekatan scientific

berbantuan model Cooperative Learning untuk meningkatkan kecerdasan

bahasa pada siswa kelompok B TK Aisyiyah Sikampuh Kroya tahun

pelajaran 2019/2020?

2. Bagaimanakah perubahan perilaku menerima ajaran agama yang dianutnya

pada siswa kelompok B TK Aisyiyah Sikampuh Kroya tahun pelajaran

2019/2020, setelah dalam pembelajaran menggunakan pendekatan

scientific berbantuan model Cooperative Learning?


5

3. Bagaimanakah perubahan perilaku memiliki perilaku hidup sehat, rasa

ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli,

mampu bekerjasama, mampu menyesuaikan diri, jujur, dan santun dalam

berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman pada

siswa kelompok B TK Aisyiyah Sikampuh Kroya tahun pelajaran

2019/2020, setelah dalam pembelajaran menggunakan pendekatan

scientific berbantuan model Cooperative Learning?

4. Seberapa besar peningkatan kecerdasan bahasa pada siswa kelompok B

TK Aisyiyah Sikampuh Kroya tahun pelajaran 2019/2020, setelah dalam

pembelajaran menggunakan pendekatan scientific berbantuan model

Cooperative Learning?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan

bahwa penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan proses pembelajaran melalui pendekatan scientific

berbantuan model Cooperative Learning untuk meningkatkan kecerdasan

bahasa pada siswa kelompok B TK Aisyiyah Sikampuh Kroya tahun

pelajaran 2019/2020.

2. Mendeskripsikan perubahan perilaku menerima ajaran agama yang

dianutnya pada siswa kelompok B TK Aisyiyah Sikampuh Kroya tahun

pelajaran 2019/2020, setelah dalam pembelajaran menggunakan

pendekatan scientific berbantuan model Cooperative Learning.


6

3. Mendeskripsikan perubahan perilaku memiliki perilaku hidup sehat, rasa

ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli,

mampu bekerjasama, mampu menyesuaikan diri, jujur, dan santun dalam

berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman pada

siswa kelompok B TK Aisyiyah Sikampuh Kroya tahun pelajaran

2019/2020, setelah dalam pembelajaran menggunakan pendekatan

scientific berbantuan model Cooperative Learning.

4. Mendeskripsikan peningkatan kecerdasan bahasa pada siswa kelompok B

TK Aisyiyah Sikampuh Kroya tahun pelajaran 2019/2020, setelah dalam

pembelajaran menggunakan pendekatan scientific berbantuan model

Cooperative Learning.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini sangat penting bagi siswa maupun guru, adapun manfaat

yang bisa diambil dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Bagi Siswa

a. Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk berbicara secara lancar.

b. Dapat meningkatkan kekayaan kosakata siswa.

c. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengungkapkan ide atau

gagasan.

d. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menceritakan isi cerita

tentang gambar yang ada secara berurutan

e. Dapat meningkatkan kecerdasan bahasa.


7

2. Manfaat Bagi Guru

a. Dapat meningkatkan keterampilan dalam penggunaan metode yang

tepat dalam proses pembelajaran.

b. Dapat meningkatkan keterampilan guru dalam memilih alat

pembelajaran yang tepat.

c. Dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kualitas

profesional guru dalam melakukan pembelajaran.

d. Dapat meningkatkan minat untuk melakukan penelitian.

3. Manfaat Bagi Guru lain

a. Dapat meningkatkan pemahaman tentang penelitian

b. Dapat meningkatkan makna kerjasama

Anda mungkin juga menyukai