Anda di halaman 1dari 96

Buku Nahwu Praktis

BAB 1
KATA (ُ‫)اَلْ َكلِ َمة‬

Kata (ُ‫كلِ َمة‬


َ ْ‫ )اَل‬adalah lafaz yang mempunyai makna. Kata

(ُ‫كلِ َمة‬
َ ْ‫ )اَل‬dalam bahasa Arab dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

ِ
ْ ‫)ا ِإل‬, fi'il (ُ‫ )اَلْف ْعل‬dan huruf (ُ‫ْح ْرف‬
Isim (ُ‫سم‬ َ ‫)اَل‬. Untuk
ِ
ْ ‫)ا ِإل‬, fi'il (ُ‫ )اَلْف ْعل‬dan huruf (ُ‫ْح ْرف‬
membedakan antara isim (ُ‫سم‬ َ ‫)اَل‬
maka dapat dilihat dari cakupannya jika dipadankan dengan
bahasa Indonesia dan dengan cara melihat ciri-ciri khas setiap
kalimah tersebut.

ْ ‫ُاَ ُِإل‬
A. Isim / ُ‫سم‬

Kata yang menunjukkan atas suatu makna, dan kata


tersebut tidak terikat oleh waktu.

[Lisan Al-Arab] Page 1


Buku Nahwu Praktis
Contoh:

ٌ‫ـُأستَاذٌُـُ َش َج َرُة‬ ِ ٌ ‫كِتَابُـُبـي‬


ْ ُ‫اب‬ٌ َ‫تُـُديْ ٌنُـُب‬ َْ ٌ
Cakupannya jika dipadankan dengan bahasa Indonesia
meliputi:

1. Kata benda. ِ ‫)اَل‬


Contoh: (ُ‫ْكتَاب‬

2. Kata sifat. Contoh: (ُ‫ح َمن‬


ْ ‫)اَ َّلر‬

3. Kata keterangan. Contoh: (‫ق‬


َُ ‫ فَـ ْو‬،‫)يَـ ْوٌُم‬

Contoh (‫د‬ ِ ‫)و‬


ٌُ ‫اح‬
4. Kata bilangan. َ
5. Kata ganti. Contoh (‫و‬
َُ ‫)ه‬

6. Kata tunjuk. Contoh (‫) َه َذا‬

7. Kata benda abstrak. ٌُ ْ‫) ِري‬


Contoh:(‫ح‬

Adapun ciri-ciri khas isim )‫سم‬ ِ ‫ ( َعالَمات‬adalah :


ْ ‫ُاال‬ َ

 Diawali dengan Alif Lam (‫اْلَلِفُ َُوالالَّم‬


ْ ).
ِ ِ‫ك الْ ِكتَاب الَ ريب‬
2:‫فيه} البقرة‬ ِ
Contoh
َ َْ َ ‫{ َذل‬:

[Lisan Al-Arab] Page 2


Buku Nahwu Praktis
 Diakhiri dengan tanwin (‫)التَّـ ْن ِويْن‬.

ِ
Contoh :22:‫البقرة‬ َ ‫{ فَالَ ََْت َعلوا للَّ ِه أ‬
}‫َند ًادا َوأَنت ْم تَ ْعلَمو َن‬
 Diawali oleh salahsatu huruf jar (ُ‫الجر‬
َ ُ‫) َح ْرف‬ yaitu huruf

yang berfungsi memajrurkan kalimah setelah huruf jar

(ُ‫الجر‬
َ ُ‫) َح ْرف‬.
Huruf jar tersebut adalah : ،‫ب‬ ِ ،‫ ِل‬،‫ َك‬،‫ إِ ََل‬،‫َعلَى‬
َّ ‫ ر‬،‫ ِِف‬،‫ب‬

‫ ِم ْن‬،‫َع ْن‬
ِ ‫اْل َّق بِالْب‬
Contoh : 42:‫البقرة‬ }‫اط ِل‬َ َْ ‫{والَ تَ ْلبِسوا‬
َ
 Diawali oleh kalimat yang mengkhofadkan (‫خ ْفض‬
َ ‫ )ال‬atau
memajrurkan, namun dalam hal ini bukan dimajrurkan oleh
haraf jar.

Contoh : 1:‫الرِحيم} الفاحتة‬ َّ ‫}بِ ْس ِم اللَّ ِه‬:


َّ ‫الر ْْحَ ِن‬
 Diawali diawali oleh huruf nida (‫)يَا‬. Contoh : ‫ اَ َدم‬+ ‫= يَا‬

‫يَااََدم‬

[Lisan Al-Arab] Page 3


Buku Nahwu Praktis
 Disandarkan (diidlofatkan) kepada kata benda lainnya,
kebanyakan untuk menunjukkan pemilikan. Mudhof
memiliki ketentuan sebagai berikut:
a. Mudhof tidak boleh ditanwin
b. Mudhof ilaih biasanya berharokat akhir kasroh
c. Mudhof dan mudhof ilaih kedua-duanya merupakan
isim

Contoh : ‫َرس ْول‬ + ِ‫َرس ْول اللِ = الل‬


ِ ‫اَل‬
B. Fi'il / ُ‫ْف ْعل‬

Fi'il / ُ‫اَل ِْف ْعل‬ adalah Kata yang menunjukkan sebuah

pekerjaan, dimana kata tersebut terikat dengan waktu.


Contoh:

ُ‫سُـُقَـتَ َلُـُأَ َك َل‬


َ َ‫ـُجل‬
َ ُ‫ب‬َ ‫ـُض َر‬
َ ُ‫ب‬َ َ‫ص َرُـُ َكت‬
َ َ‫ن‬

Fi'il / ُ‫اَل ِْف ْعل‬ identik dengan kata kerja dalam bahasa

Indonesia. Akan tetapi fi'il ini sangat tergantung kepada waktu


pelaksanaannya seperti kata kerja dalam bahasa Inggris.

ُِ ‫ ) َعالَ َماتُ ال ِْف ْع‬adalah :


Ciri khas dari fi'il (‫ل‬
 Diawali ‫قَ ْد‬. Contoh : )1 :‫قَ ْد أَفْ لَ َح امل ْؤِمن ْو َن (املؤمنون‬
[Lisan Al-Arab] Page 4
Buku Nahwu Praktis
 Diawali salah satu huruf mudlori' (‫ي‬ ،‫ ت‬،‫ أ‬،‫)ن‬. Contoh :

)5 :‫اك نَ ْستَعِ ْْي (الفاحتة‬


َ َّ‫اك نَ ْعبد َوإِي‬
َ َّ‫إَي‬

 Diawali ‫ س‬atau ‫ف‬


َ ‫ َس ْو‬. Contoh : )142 : ‫َسيَ ق ْول الس َف َهآء (البقرة‬
َ
)4 :‫ف تَ ْعلَم ْو َن (التكاثر‬
َ ‫كال َس ْو‬
‫ مث ا‬،

 Diakhiri dengan Ta' taknis (‫ت‬


ْ ). Contoh : ْ َ‫فما َرِِب‬
‫ت َتارهتم‬

)17 :‫وماكنوا مهتدين (البقرة‬

Diakhiri dengan Ta' fa'il (‫ت‬ ِ ،‫ ت‬،‫ ت َّن‬،‫ ُتَا‬،‫)ت‬.


،‫ت‬
 ْ َ
Contoh : )7:‫(الفاحتة‬ ‫ت عليهم‬
َ ‫صراط الذين أَنْ َع ْم‬
 Diakhiri dengan Naa fa'il (‫)نَا‬. Contoh : ‫إنا اَنْ َزلْنَه يف ليلة القدر‬

)1: ‫(القدر‬

C. Huruf / ُ‫ْح ْرف‬


َ ‫اَل‬

Huruf (ُ‫ْح ْرف‬


َ ‫)اَل‬adalah Kata yang tidak mempunyai makna
yang sempurna kecuali setelah bersambung dengan kata yang
lain.
[Lisan Al-Arab] Page 5
Buku Nahwu Praktis
Huruf sama dengan kata tugas atau kata bantu dalam bahasa
Indonesia (preposisi), karena mempunyai tugas
menyempurnakan arti dari kalimat. Huruf ini tidak mempunyai
ciri khusus, dan untuk mengetahuinya harus dihafalkan. berikut
daftar huruf –huruf yang ada dalam ilmu nahwu :

ِ ،‫ ِيف‬،‫ َعن‬،‫حرف جر = ِمن‬


‫ َح ْرف ترجي = لَ َع َّل‬،‫ب‬ ْ ْ َ َْ
،‫ َك‬،‫ ِل‬،‫َل‬
‫ت‬
َ ‫= لَْي‬ ‫َح ْرف ُتىن‬
َّ ‫ ر‬،‫ َعلَى‬،‫إِ ََل‬
‫ب‬

‫َح ْرف‬ ،‫ أ َْو‬،َّ‫ مث‬،‫ف‬


َ ،‫َو‬ ‫َح ْرف‬
‫ لَ ِك َّن‬،‫ أ ََّما‬،‫= َح ََّّت‬ =
‫ الَ إِ ْستِ ْد َراك‬،‫ لَ ِك ْن‬،‫ بَ ْل‬،‫أ َْم‬ ‫َعطْف‬

‫َح ْرف‬
َّ‫َح ْرف إِ ْشتِثْ َىن = إِال‬ ‫ إِ َّن‬،‫َن‬
َّ ‫ أ‬،‫ َل‬،‫= قَ ْد‬
‫تَ ْوكِْيد‬

‫َح ْرف‬
َ‫ ال‬،‫= َما‬ ‫َح ْرف نَ ْفي‬ ‫ َه ْل‬،َ‫= أ‬
‫إِ ْستِ ْف َهام‬

[Lisan Al-Arab] Page 6


‫‪Buku Nahwu Praktis‬‬
‫صب = أَ ْن‪ ،‬لَ ْن‪ ،‬إ َذ ْن‪َ ،‬ك ْي‬
‫َح ْرف نَ ْ‬ ‫َح ْرف َش ْرط = إِ ْن‪ ،‬إ َذا‪ ،‬لَ ْو‬

‫ََلْ‪ ،‬لَ َّما‪ ،‬الَ (نَ ْه ِي)‪،‬‬


‫=‬ ‫َح ْرف َج ْزم‬ ‫َح ْرف تَْنبِْيه = إ ْذ‪ ،‬أَالَ‬
‫ِل (الَم ْاْل َْم ِر)‬

‫]‪[Lisan Al-Arab‬‬ ‫‪Page 7‬‬


Buku Nahwu Praktis
BAB2
PEMBAGIAN ISIM (ُ‫ْسامُا ِإل ْس ِم‬
َ ‫)أَق‬

A. Pembagian Isim Dilihat Dari Segi Jenisnya

Isim dilihat dari segi jenisnya dibagi menjadi dua bagian


yaitu:
1. Isim Mudzakkar
Isim Mudzakkar adalah isim yang menunjukkan jenis laki-
laki
2. Isim Muannats
Isim Muannats adalah isim yang menunjukkan jenis
perempuan
Untuk membedakan antara mudzakar dan muannatas
konsep dasarnya adalah dengan melihat akhir kalimah isimnya,

[Lisan Al-Arab] Page 8


Buku Nahwu Praktis
kalau akhir kalimah isimnya diakhiri ta' marbuthoh (‫ )ة‬maka

kalimah tersebut adalah kalimah isim muannats, sedangkan


kalau akhhir kalimah isimnya tidak diakhiri oleh ta' marbuthoh
(‫ )ة‬maka kalimah tersebut adalah kalimah isim mudzakar.

Kemudian masing-masing bagian dari Isim Mudzakkar dan


Isim Muannats dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

ِ
‫اال ْس ِم‬

‫م َؤ نَّث‬ ‫م َذ َّكر‬

‫َم ْعنَ ِوي‬ ‫لَ ْف ِظى‬ ‫َح ِقْي ِقى‬ ‫َم ْعنَ ِوي‬ ‫لَ ْف ِظى‬ ‫َح ِقْي ِقى‬
1. Isim Mudzakar Hakiki
Yaitu isim yang faktanya berasal dari kelompok makluk
hidup yang berjenis kelamin laki-laki atau mudzakar yang
lafad serta maknanya diperuntukan bagi yang berjenis
kelamin laki-laki.

Contoh : ‫( تِْل ِمْيذ‬Seorang siswa laki-laki),


‫َسد‬
َ ‫( أ‬Seekor singa jantan).

[Lisan Al-Arab] Page 9


Buku Nahwu Praktis
2. Isim Muannats Hakiki
Yaitu isim yang berasal dari kelompok makluk hidup yang
berjenis kelamin perempuan atau muanats yang lafad serta
maknanya diperuntukan bagi muanats.

Contoh: ‫( م َد ِّر َسة‬Seorang pengajar perempuan)


‫( ِهَّرة‬Seekor kucing betina)
3. Isim Mudzakar Lafdzi
Yaitu isim yang berasal dari kelompok benda mati yang
dianggap berjenis kelamin laki-laki berdasarkan
kesepakatan orang arab atau mudzakar dari segi lafadznya
saja karena tidak kemasukan ta' marbuthoh (‫)ة‬. sedangkan

faktanya sama sekali tidak diketahui jenis kelaminnya


(benda).

Contoh: ‫( بَْيت‬Sebuah rumah)


‫( ك ْرِسي‬Kursi)
4. Isim Muannats Lafdzi
Yaitu isim yang berasal dari kelompok benda mati yang
dianggap berjenis kelamin laki-laki berdasarkan
kesepakatan orang arab atau muannats dari segi lafadznya
saja karena kemasukan ta' marbuthoh (‫)ة‬. sedangkan

[Lisan Al-Arab] Page 10


Buku Nahwu Praktis
faktanya sama sekali tidak diketahui jenis kelaminnya
(benda).

Contoh: ، ‫( النَّافِ َذة‬Jendela), ‫امل ْد َر َسة‬ (Sekolah).


َ
5. Isim Mudzakar Ma`nawi
Yaitu isim yang faktanya berasal dari kelompok makluk
hidup yang berjenis kelamin laki-laki namun lafadnya
menunjukan muannats karena diakhiri oleh ta' marbuthoh
(‫ )ة‬akan tetapi maknanya diperuntukan bagi yang berjenis

kelamin laki-laki.

Contoh : ‫حة‬
َ ‫( طَْل‬Thalhah), ‫ََهَْزة‬ (Hamzah)

6. Isim Muannats Ma`nawi


Yaitu isim yang faktanya berasal dari kelompok makluk
hidup yang berjenis kelamin perempuan namun lafadnya
menunjukan mudzakar karena tidak diakhiri oleh ta'
marbuthoh (‫ )ة‬akan tetapi maknanya diperuntukan bagi

yang berjenis kelamin perempuan.

Contoh : ‫( َم ْرَي‬Maryam)

‫( َزيْنَب‬Zainab)

[Lisan Al-Arab] Page 11


Buku Nahwu Praktis
7. Selain kaidah yang disebutkan di atas, untuk muannats ada
beberapa kaidah yang disepakati oleh orang arab sebagai
muannats yang disebut dengan muanats majzi yaitu sebagai
berikut :
 Alat tubuh yang berpasangan

ْ ‫ِر‬
Contoh: ‫جل‬ ، ‫ أذن‬، ‫ يَد‬، ‫َع ْْي‬
 Benda yang tidak dapat dihitung

Contoh: ‫النَّار‬ ، ‫ ِريْح‬، ‫َس َحاب‬


 Oleh orang Arab digolongkan muannats (sima'i)

Contoh: ‫اَْرض‬ ،‫ ََشْس‬، ‫ قَ َمر‬، ‫ َدار‬، ‫ طَ ِريْق‬، ‫ س ْوق‬، ‫الس َماء‬


َّ ، ‫النَّ ْفس‬
 Nama negara atau kota

Contoh: ‫( إِنْد ْونِْي ِسيَا‬Indonesia), ‫( ج ْوْك َجا َك ْرتَا‬Jogjakarta)


 Seluruh benda yang jumlahnya lebih dari dua satuan
(jamak).

Kaidahnya:

‫( ك ُّل َجَْع م َؤنَّث‬setiap jamak adalah muannats)

Contoh: ‫اَبْ َواب‬ (pintu-pintu) ‫نَ َوافِذ‬ (jendela-jendela).

[Lisan Al-Arab] Page 12


Buku Nahwu Praktis
Apabila tidak terdapat ciri muannats dan tidak tercakup
dalam isim muannats seperti di atas, maka isim tersebut adalah
mudzakkar.

B. Pembagian isim Dilihat Dari Segi Jumlah Bilangannya

Isim dilihat dari segi jumlah bendanya dibagi menjadi tiga,


yaitu:
1. Isim mufrod adalah isim yang jumlah bilangannya satu
(satu biji, satu helai, satu pohon dan sebagainya), biasanya
ditandai dengan dhommah, fathah, kasroh.
Contoh:

(Seorang mukmin) ‫م ْؤِمن‬


(Seorang kafir) ‫َكافِر‬

[Lisan Al-Arab] Page 13


Buku Nahwu Praktis
2. Isim mutsanna adalah isim yang jumlah bilangannya dua.
Tanda khas yang mudah diketahui dari isim ini adalah
ِ .َ.. atau ‫ي ِن‬.َ.. untuk mudzakkar dan ‫ان‬
akhirannya ‫ان‬ ِ َ‫ ت‬atau ‫ْي‬
ِ ْ َ‫ت‬
ْ
untuk muannats.
ِ َ‫م ْؤِمنَت‬
Contoh :‫ْي‬

(Dua orang mukmin) ‫ م ْؤِمنَ ْْي‬/ ‫ان‬


ِ َ‫م ْؤِمن‬
(Dua orang kafir) ‫ َكافَِريْن‬/ ‫َكافَِر ِان‬
3. Isim jamak adalah isim yang jumlah bilangannya lebih dari
dua satuan. Isim jamak ini dibagi tiga bagian, yaitu jamak

mudzakkar salim (‫السلِ ِم‬


َّ ‫)َجَْع الْم َذ َّك ِر‬, jamak muannats salim

(‫السلِ ِم‬
َّ ‫َّث‬ َ
ِ
ِ ‫ )َجَْع الْمؤن‬dan jamak taksir (‫ْس ِي‬
ْ ‫)َجَْع التَّك‬.
 Isim jamak mudzakkar salim adalah Jamak yang
dibentuk dari isim mufrodnya yang digunakan untuk
menunjukkan jenis laki-laki. Cara pembentukannya

adalah dengan menambahahkan wawu dan nun (‫) ْو َن‬

َ ِْ) pada akhir isim mufradnya.


atau ya dan nun (‫ْي‬

Contoh : ‫سلِم ْو َن‬


ْ ‫ م‬atau ‫ْي‬
ِِ ِ
َ ْ ‫ م ْسلم‬berasal dari ‫م ْسلم‬.
[Lisan Al-Arab] Page 14
Buku Nahwu Praktis
 Isim jamak muannats salim adalah jamak yang dibentuk
dari isim mufrodnya yang digunakan untuk
menunjukkan jenis perempuan. Cara pembentukan isim

jamak muannats salim adalah ta' marbuthoh (‫ )ة‬di akhir

kata yang menjadi ciri isim muannats dipisahkan dulu

dengan menambah alif mati menjadi ‫ َات‬atau ‫َات‬.

Contoh : ‫سلِ َمات‬ ِ


ْ ‫ م‬atau ‫ م ْسل َمات‬berasal dari ‫م ْسلِ َمة‬

 Isim jamak taksir adalah jamak yang berubah dari


bentuk mufrodnya. Isim jamak taksir dapat berasal dari
isim mudzakkar mufrod atau isim muannatsah
mufrodah, akan tetapi rangkaian hurufnya terjadi
pemecahan baik ditambah, dikurangi atau berubah
harakat saja. Isim ini tidak memiliki aturan dan tanda
khas, sehingga harus dihafal.

Contoh : ‫ اَبْواب‬berasal dari ‫ بَاب‬,


َ ‫ نَ َوافِذ‬berasal dari ‫نَافِ َذة‬
Namun para ulama nahwu- setelah meneliti beberapa
kalimat yang dikategorikan isim jama` taksirnya
menemukan pola-pola khusus dari jamak taksir. Adapun
pola-pola itu adalah sebagai berikut:

[Lisan Al-Arab] Page 15


‫‪Buku Nahwu Praktis‬‬
‫‪Tabel 1 Pola-pola isim jamak taksir‬‬

‫ْمُ‬ ‫جمعُالت ِ‬
‫َّكس ْي ِرُ‬ ‫اِ ْسمُالم ْف َرِدُ‬
‫َرق ٌ‬ ‫َوْز ٌنُ‬ ‫َْ‬ ‫‪Kata Benda‬‬
‫‪No‬‬ ‫‪Pola‬‬ ‫‪Kata Benda Jamak‬‬
‫‪Tunggal‬‬
‫‪1.‬‬ ‫أَفْـ َعالٌُ‬ ‫أَبْـ َو ٌ‬
‫ابُ‬ ‫ابُ‬
‫بَ ٌ‬

‫‪2.‬‬ ‫أَفْـعالٌُ‬ ‫أَنْـف ٌ‬


‫سُ‬ ‫سُ‬
‫نَـ ْف ٌ‬

‫‪3.‬‬ ‫فِ ْعلَ ُةٌ‬ ‫فِ ْتـيَ ُةٌ‬ ‫فَـتَى‬

‫فَـعَّالٌُ‬ ‫َّابُ‬
‫كت ٌ‬ ‫بُ‬ ‫ِ‬
‫‪4.‬‬ ‫َكات ٌ‬

‫‪5.‬‬ ‫ُفِ َعالٌُ‬ ‫ِجبَالٌُ‬ ‫َجبَ ٌلُ‬

‫‪6.‬‬ ‫فـع ْولٌُ‬ ‫بُ‬


‫قـل ْو ٌ‬ ‫ْبُ‬
‫قَـل ٌ‬

‫‪7.‬‬ ‫فـع ٌلُ‬ ‫رس ْولٌُ‬ ‫َرس ْولٌُ‬

‫‪8.‬‬ ‫فـ َع َلُ‬ ‫اءٌ‬


‫علَ َم ُ‬ ‫َع ِل ْي ٌمُ‬

‫‪9.‬‬ ‫أَفْ ِع َالءُ‬ ‫أَنْبِيَُأٌ‬ ‫نَبِ ُي‬

‫‪10.‬‬ ‫فَـ َعائِ ُل‬ ‫َر َسائِ ٌلُ‬ ‫ِر َسالَُةٌ‬

‫]‪[Lisan Al-Arab‬‬ ‫‪Page 16‬‬


Buku Nahwu Praktis
ِ ‫م َف‬
ُ‫اع ٌل‬ ُ‫ب‬ ِ
11. َ ٌ ‫َم َذاه‬ ُ‫ب‬
ٌ ‫َم ْذ َه‬
ِ ‫م َف‬
ُ‫اع ْي ٌل‬ ُ‫َم َفاتِْي ٌح‬ ُ‫اح‬ ِ
12. َ ٌ َ‫م ْفت‬

C. Pembagian Isim Dari Segi Umum Khususnya

Berdasarkan umum dan khususnya isim dibagi menjadi dua,


yaitu isim nakiroh (umum) dan isim ma'rifat (khusus).
1. Isim nakiroh adalah isim yang belum jelas petunjuknya.

Isim nakirah ditandai dengan adanya tanwin ( ، ،ً )

Contoh : ٌ‫ُسبُّـ ْوَرُة‬،


َ ‫اب‬ٌُ َ‫ كِت‬، ‫هدُى‬
2. Isim ma'rifat adalah isim yang sudah jelas petunjuknya.

Contoh : ُ‫ع َمر‬, ُ‫ح َّمد‬ ِ


َ ‫كتَابُ م‬

[Lisan Al-Arab] Page 17


Buku Nahwu Praktis
Isim ma`rifat mencakup tujuh macam, yaitu :
ِ ‫الن‬
‫َّك َرُة‬
"‫اََّولهُ"ال‬ ِ
ُ‫اال ْسم‬
ُ‫ُض ِم ْير‬ ِ ُ‫الم ْع ِرفَة‬
َ ‫اسم‬ َ
‫اِسمُا ُِإل َُشا َرُِة‬
‫اِسمُال َْم ْوص ْو ُِل‬
‫اِسمُال َْعلَ ُِم‬
‫ادى‬ ِ
َ َ‫اسمُالْمن‬
‫ضافَُِة‬ ِ
َ ‫اسمُا ِإل‬

Penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Isim yang diawali dengan Alif dan Lam (‫)ال‬

ِ ، ‫اله َدى‬
Contoh : ُ‫الكتَاب‬

2. Isim dhomir (kata ganti) Contoh : ‫أَنَا‬ َُ ْ‫ه َُو – أَن‬


–‫ت‬

َُ ِ‫َه َذا – َذال‬


3. Isim isyaroh (kata penunjuk) Contoh: ‫ك‬

َُ ْ‫ اَلَّ ِذي‬-‫ي‬
4. Isim maushul (kata sambung) Contoh: ‫ن‬ ُْ ‫اَلَّ ِذ‬

[Lisan Al-Arab] Page 18


Buku Nahwu Praktis
5. Isim alam (nama orang) Contoh : ُ‫جة‬ ِ
َ ْ‫–ُم َح َّم ٌُدُُ–ُ َخدي‬ ُ‫ع َمر‬

6. Isim munada (yang dipanggil) Contoh: ُ‫ح َّمد‬


َُ ‫يَا م‬

7. Isim idhofat (yang disandarkan) Contoh: ُ َ‫ كِت‬-


ُ‫اب م َح َّمد‬

ِ‫ص‬
ِ ‫احبُ البـ ْي‬
ُ‫ت‬ َ َ
Masing-masing jenis isim tersebut, akan dibahas berikut ini.

a. Isim Dhomir (ُ‫) اسمُالضمير‬

Isim dhomir adalah kata benda yang tersembunyi atau kata

ganti untuk orang kesatu (‫م‬


ٌُ ‫)متَ َكل‬, kedua (‫ب‬
ٌُ َ‫ )م َخاط‬dan ketiga

ٌُ ِ‫)غَائ‬. Kata ganti ini digolongkan ke dalam isim ma'rifat


(‫ب‬

karena fungsinya untuk menggantikan isim tertentu.


Isim dhomir dibagi dua bagian yaitu dhomir munfasil dan
dhomir muttasil:
1) Dhomir Munfasil adalah dhomir yang penulisannya
terpisah dengan kata yang lain.
Dhomir munfasil dilihat dari segi irabnya terbagi dua
bagian :
a) Dhomir munfasil marfu`

[Lisan Al-Arab] Page 19


Buku Nahwu Praktis
Yaitu isim dhomir yang penulisannya terpisah denga

kata lain dan menempati tempat marfu (‫ )المرفوع‬, berikut

penjabarannya secara rinci:

‫الضميرُالمنفصلُفيُمحلُرفع‬

‫جمع‬ ‫مثنّى‬ ‫مفرد‬

‫هم‬ )‫هماُ(للمذكر‬ ‫هو‬

‫هن‬ )‫هماُ(للمؤنث‬ ‫هي‬

‫أنتم‬ )‫أنتما(للمذكر‬ ‫أنت‬

ُ‫أنتن‬
ّ )‫أنتماُ(للمؤنث‬ ‫أنت‬

‫نحن‬ - ‫أنا‬

Contoh:

ٌ‫( ه َوُأ ْستاَ ُذ‬Dia adalah seorang Ustadz)

ُ‫اُمسلِ ٌم‬
ْ َ‫( أَن‬Aku adalah seorang muslim)

[Lisan Al-Arab] Page 20


Buku Nahwu Praktis
b) Dhomir Munfasil Mansub
Yaitu isim dhomir yang penulisannya terpisah
denga kata lain dan menempati tempat mansub

(‫)منصوب‬

‫الضميرُالمنفصلُفيُمحلُنصب‬

‫جمع‬ ‫مثنى‬ ‫مفرد‬

‫إيّاهم‬ ‫إيّاهما‬ ‫إيّاه‬

‫إيّاهن‬ ‫إيّاهما‬ ‫إيّاها‬

‫إيّاكم‬ ‫إيّاكما‬ ‫إيّاك‬

‫إيّاكن‬ ‫إيّاكما‬ ‫إيّاك‬

‫إيّانا‬ - ‫إيّاي‬

2) Dhomir Muttasil adalah dhomir yang bersambung baik


bersambung dengan isim, fiil maupun huruf.
Berdasarkan penampakkannya dalam tulisan, isim dhomir
muttashil dibagi dua, yaitu isim dhomir muttashil bariz (tampak

[Lisan Al-Arab] Page 21


Buku Nahwu Praktis
dalam tulisan) dan isim dhomir muttashil mustatir (tidak
tampak dalam tulisan).
Isim dhomir muttashil bariz dibagi lagi menjadi dua bagian
yaitu
1) Isim dhomir muttashil bariz marfu yaitu isim dhomir
yang tersambung dengan kata lain dan dhomirnya tampak

dalam tulisan serta kedudukannya di rof`akan (‫)مرفوع‬.

seperti :

‫الضميرُالمتصلُالبارزُفيُمحلُرفع‬

‫الضمير‬ ‫فعلُأمر‬ ‫فعلُمضارع‬ ‫الضمير‬ ‫فعلُماض‬

- - - - ‫فعل‬

ُ‫ألفُاإلثنين‬ - ‫يفعالن‬ ُ‫ألفُاإلثنين‬ ‫فعال‬

‫واوُالجمع‬ - ‫يفعلون‬ ‫واوُالجمع‬ ‫فعلو‬

- - - - ‫فعلت‬

‫ألفُاإلثنين‬ - ‫تفعالن‬ ‫تاءُالفاعل‬ ‫فعلتا‬

[Lisan Al-Arab] Page 22


‫‪Buku Nahwu Praktis‬‬
‫نونُنثوة‬ ‫‪-‬‬ ‫يفعلن‬ ‫ن ُونُنثوة‬ ‫فعلن‬

‫تاءُالفاعل‬ ‫‪-‬‬ ‫‪-‬‬ ‫تاءُالفاعل‬ ‫فعلتُ‬


‫َ‬

‫ألفُاإلثنين‬ ‫أفعال‬ ‫تفعالن‬ ‫تاءُالفاعل‬ ‫فعلتما‬

‫واوُالجمع‬ ‫أفعلوا‬ ‫تفعلون‬ ‫تاءُالفاعل‬ ‫فعلتم‬

‫‪-‬‬ ‫أفعلي‬ ‫تفعلين‬ ‫تاءُالفاعل‬ ‫ِ‬


‫فعلتُ‬

‫ألفُاإلثنين‬ ‫أفعال‬ ‫تفعالن‬ ‫تاءُالفاعل‬ ‫فعلتما‬

‫نونُنثوة‬ ‫أفعلن‬ ‫تفعلن‬ ‫تاءُالفاعل‬ ‫فعلتن‬

‫‪-‬‬ ‫‪-‬‬ ‫‪-‬‬ ‫تاءُالفاعل‬ ‫فعلتُ‬

‫‪-‬‬ ‫‪-‬‬ ‫‪-‬‬ ‫ناُالفاعل‬ ‫فعلنا‬

‫‪2) Isim dhomir muttashil barizُ mansub yaitu isim‬‬


‫‪dhomir yang tersambung dengan kata lain dan dhomirnya‬‬
‫‪tampak dalam tulisan serta kedudukannya di nashabkan‬‬

‫‪), seperti:‬منصوب(‬

‫]‪[Lisan Al-Arab‬‬ ‫‪Page 23‬‬


Buku Nahwu Praktis
‫الضميرُالمتصلُالبارزُفيُمحلُنصب‬

‫البيان‬ ‫الضمير‬ ‫المثال‬

(Orang Ke III Laki-Laki) ‫عائب‬ ‫ه‬ ‫نصره‬

(Orang Ke III Laki-Laki) ‫عائب‬ ‫هما‬ ‫نصرهما‬

(Orang Ke III Laki-Laki) ‫عائب‬ ‫هم‬ ‫نصرهم‬

(Orang Ke III Perempuan) ‫عائبة‬ ‫ها‬ ‫نصرها‬

(Orang Ke III Perempuan) ‫عائبة‬ ‫هما‬ ‫نصرهما‬

(Orang Ke III Perempuan) ‫عائبة‬ ُ‫هن‬


ّ ‫نصرهن‬

(Orang Ke II Laki-Laki) ‫مخاطب‬ ُ‫َك‬ ‫نصرك‬

(Orang Ke II Laki-Laki) ‫مخاطب‬ ‫كما‬ ‫نصركما‬

(Orang Ke II Laki-Laki) ‫مخاطب‬ ‫كم‬ ‫نصركم‬

(Orang Ke II Perempuan) ‫مخاطبة‬ ‫ك‬ ِ


ُ‫نصرك‬

[Lisan Al-Arab] Page 24


Buku Nahwu Praktis
(Orang Ke II Perempuan) ‫مخاطبة‬ ‫كما‬ ‫نصركما‬

(Orang Ke II Perempuan) ‫مخاطبة‬ ‫كن‬ ‫نصركن‬

(Orang Ke II Tunggal) ‫متكلمُوحده‬ ‫ني‬ ‫نصرني‬

(Orang Ke I Jamak)‫متكلمُمعُالغير‬ ‫نا‬ ‫نصرنا‬

3) Isim dhomir muttashil bariz majrur yaitu isim


dhomir yang tersambung dengan kata lain dan dhomirnya
tampak dalam tulisan serta kedudukannya di majrurkan

(‫)مجرور‬, seperti:

‫الضميرُالمتصلُالبارزُفيُمحلُجر‬

‫البيان‬ ‫الضمير‬ ‫المثال‬

(Orang Ke III Laki-Laki) ‫عائب‬ ‫ه‬ ‫به‬

(Orang Ke III Laki-Laki) ‫عائب‬ ‫هما‬ ‫بهما‬

(Orang Ke III Laki-Laki) ‫عائب‬ ‫هم‬ ‫بهم‬

[Lisan Al-Arab] Page 25


Buku Nahwu Praktis
(Orang Ke III Perempuan) ‫عائبة‬ ‫ها‬ ‫بها‬

(Orang Ke III Perempuan) ‫عائبة‬ ‫هما‬ ‫بهما‬

(Orang Ke III Perempuan) ‫عائبة‬ ُ‫هن‬


ّ ُ‫بهن‬
ّ

(Orang Ke II Laki-Laki) ‫مخاطب‬ ُ‫َك‬ ُ‫بك‬


َ

(Orang Ke II Laki-Laki) ‫مخاطب‬ ‫كما‬ ‫بكما‬

(Orang Ke II Laki-Laki) ‫مخاطب‬ ‫كم‬ ‫بكم‬

(Orang Ke II Perempuan) ‫مخاطبة‬ ‫ك‬ ‫بك‬

(Orang Ke II Perempuan) ‫مخاطبة‬ ‫كما‬ ‫بكما‬

(Orang Ke II Perempuan) ‫مخاطبة‬ ‫كن‬ ‫بكن‬

(Orang Ke II Tunggal) ‫متكلمُوحده‬ ‫يا‬ ‫بي‬

(Orang Ke I Jamak)‫متكلمُمعُالغير‬ ‫نا‬ ‫بنا‬

[Lisan Al-Arab] Page 26


Buku Nahwu Praktis
Sedangkan untuk Isim Dhomir Muttasil Mustatir dibagi
menjadi dua bagian yaitu:
1) Isim Dhomir Muttasil Mustatir Jawaz yaitu isim
dhomir yang tersambung dengan kata lain dan dhomirnya
tersimpan pada fiil yang bisa diganti dengan isim dzohir.
Seperti:

‫الضميرُالمتصلُالمستترُجوازا‬

‫ضميرُمحدوف‬ ‫فعل‬ ‫مثال‬

‫هو‬ ُ‫ماض‬ ُ‫كتب‬


َ

‫هو‬ ُ‫مضارع‬ ُ‫يكتب‬

‫هي‬ ُ‫ماض‬ ُ‫كتبت‬


ْ

‫هي‬ ‫مضارع‬ ُ‫تكتب‬

2) Isim Dhomir Muttasil Mustatir Wujub yaitu isim


dhomir yang tersambung dengan kata lain dan dhomirnya
tersimpan pada fiil yang tidak bisa diganti dengan isim
dzohir. Seperti:

[Lisan Al-Arab] Page 27


Buku Nahwu Praktis
‫الضميرُالمتصلُالمستترُوجوبا‬

‫ضمير‬ ‫فعل‬ ‫مثال‬

ُ‫أنت‬
َ ‫أمر‬ ُ‫ب‬
ُْ ُ‫أُ ُْكت‬

‫أنا‬ ‫مضارع‬ ُُ‫أَ ْكتب‬

‫نحن‬ ‫مضارع‬ ‫نكتب‬

ُ‫أنت‬
َ ‫مضارع‬ ُ‫تكتب‬

b. Isim isyaroh ( ِ‫ارُة‬ ُِ ‫) اِ ْسم‬


َ ‫ُاال َش‬
Isim Isyarah adalah Kata yang berpungsi sebagai kata
penunjuk. Isim isyarah merupakan bagian dari isim ma'rifat
karena fungsinya untuk menunjuk isim-isim tertentu.
Isim isyarah ini berbeda sesuai dengan letak isim yang
ditunjuk serta jenis dan jumlahnya. Perbedaan kata tunjuk
ini antara isim dekat (qorib) dengan jauh (ba'id) yaitu ha

tanbih ( ‫َه‬ ) di awal untuk qorib dan adanya dhomir

mukhotob di akhir untuk isim ba'id ( ‫ َك‬، ‫ ك َما‬atau ‫) ك ْم‬.

[Lisan Al-Arab] Page 28


Buku Nahwu Praktis
Selain isim isyaroh ada yang dikaitkan dengan letak,
jenis dan jumlahnya, ada juga isim isyaroh yang dikaitkan
dengan letaknya saja.

Seperti : ‫ك‬ ِ
َ ‫هنَال‬ ، ‫اك‬
َ َ‫ هن‬، ‫هنَا‬
1) Isim isyarah yang dikaitkan dengan benda mempunyai
tiga tingkatan:
ِ ‫اِ ْسم‬
ُ‫ُاال َش َارةُِلِ ِال ْس ِم‬

‫= َه َذا‬ ‫امل ْفَرد‬  ‫ال َق ِريْب‬.1

‫ َه َذيْ ِن‬،‫= َه َذ ِان‬ ‫املثَ َّىن‬  ‫امل َذ َّكر‬

‫= َهؤالَِء‬ ‫اجلَ ْمع‬ 

‫= َه ِذ ِه‬ ‫امل ْفَرَدة‬ 

‫ْي‬ ِ َ‫= هت‬


ِ ْ َ‫ َهت‬،‫ان‬ ‫املثَ َّىن‬ ‫امل َؤنَّث‬
َ 

‫= َهؤالَِء‬ ‫اجلَ ْمع‬ 

‫ذاك كتاب‬ ‫امل ْفَرد‬  ‫امل َذ َّكر‬ ‫لِْل َو ْس ِط‬.2

[Lisan Al-Arab] Page 29


‫‪Buku Nahwu Praktis‬‬

‫ذَانِ َ‬
‫ك كتابان‬ ‫املثَ َّىن‬ ‫‪‬‬

‫اولَئِ َ‬
‫ك‬ ‫اجلَ ْمع‬ ‫‪‬‬

‫تاك‬ ‫امل ْفَرَدة‬ ‫‪‬‬

‫تَانِ َ‬
‫ك‬ ‫املثَ َّىن‬ ‫‪‬‬

‫امل َؤنَّث‬
‫اولَئِ َ‬
‫ك‬ ‫اجلَ ْمع‬ ‫‪‬‬

‫ك‬ ‫ِ‬ ‫‪ .2‬البَعِْيد‬


‫= َذل َ‬ ‫امل ْفَرد‬

‫= ذَانِ َ‬
‫ك‬ ‫املثَ َّىن‬ ‫امل َذ َّكر‬

‫= اولَئِ َ‬
‫ك‬ ‫اجلَ ْمع‬

‫= تِْل َ‬
‫ك‬ ‫امل ْفَرَدة‬

‫= تَانِ َ‬
‫ك‬ ‫املثَ َّىن‬ ‫امل َؤنَّث‬

‫= اولَئِ َ‬
‫ك‬ ‫اجلَ ْمع‬

‫]‪[Lisan Al-Arab‬‬ ‫‪Page 30‬‬


Buku Nahwu Praktis

2) Isim isyarah yang menunjukan tempat atau arah ada dua


tingkat yaitu:
ِ
ُ‫اإلشارة‬ ُ‫اِ ْسم‬

‫ ههنا‬،‫هنا‬ ‫ للقريب‬.1

‫ هنالك‬،‫ ههناك‬،‫هناك‬ ‫ للبعيد‬.2

c. Isim Maushul ( ‫) اِ ْسمُُال َْم ْوص ْو ُِل‬

Isim maushul adalah kata sambung yang mengandung


arti “yang”. Isim mausul ini digolongkan ke dalam isim
ma'rifat karena fungsinya untuk mengkhususkan suatu isim
tertentu dengan kalimat yang ada sesudahnya.

ُ‫ُالم ْوص ْو ِلُلِ ِْال ْس ِم‬ ِ


َ ‫ا ْسم‬
‫= الَّ ِذى‬ ‫امل ْفَرد‬ ‫امل َذ َّكر‬.1

‫ اللَّ َذيْ ِن‬، ‫= الَّ َذ ِان‬ ‫املثَ َّىن‬

[Lisan Al-Arab] Page 31


Buku Nahwu Praktis
، ‫= الَّ ِذيْ َن‬ ‫اجلَ ْمع‬

‫= الََِّّت‬ ‫امل ْفَرَدة‬ ‫امل َؤنَّث‬.2

‫ْي‬ ِ َ‫= اللَّت‬


ِ ْ َ‫ اللَّت‬، ‫ان‬ ‫املثَ َّىن‬

‫الالئِى‬
َّ ، ‫الالتِى‬
َ = ‫اجلَ ْمع‬

Selain isim maushul yang digunakan untuk


menghubungkan isim berdasarkan jenis dan jumlahnya, ada
pula isim maushul yang sifatnya umum (tidak dilihat
mudzakkar atau muannats-nya) yang digunakan untuk yang

berakal atau yang tidak. Yaitu ‫َما‬ (apa-apa, apa saja)

digunakan untuk isim yang tidak berakal ( ‫اِ ْسم امل ْوص ْوِل لِغَ ِْي‬
َ
‫ ) اِلْ َعاقِ ِل‬dan ‫( َم ْن‬siapa saja/barang siapa) digunakan untuk

isim yang berakal ( ‫لِْل َعاقِ ِل‬ ‫) اِ ْسم امل ْوص ْوِل‬.
َ
d. Isim Alam ( ‫) اِ ْسمُُال َْعلَ ُِم‬

[Lisan Al-Arab] Page 32


Buku Nahwu Praktis
Isim alam adalah isim yang digunakan untuk nama

tertentu tanpa membutuhkan penjelasan. Contoh: ‫ع َمر‬, ‫اِبْن‬

‫اب‬ ْ , ‫الرِشْيد‬
ِ َّ‫اْلَط‬ َّ . Isim Alam ini termasuk bagian dari isim

ma'rifat karena setiap nama menunjukkan isim tertentu.


Pada bagian ini akan dikhususkan pada kata yang
digunakan untuk nama manusia. yang dibagi menjadi 3
golongan, yaitu :

1) Kunyah ( ‫ ) كْن يَة‬: julukan

Adalah setiap tarkib idofi atau nama yang diawali

dengan kata : ‫ اَب‬، ‫ ام‬، ‫ اِبْن‬dan ‫بِْنت‬. Contoh : ، ‫ا ُّم الْمؤمنْي‬

ْ ‫ اِبْن‬dan lain-lain.
ِ َّ‫اْلَط‬
‫ اَب ْو َح ْفص‬، ‫اب‬

2) Laqob ( ‫ ) لَ َقب‬: gelar

Diberikan khusus kepada orang-orang yang mempunyai

kelebihan dalam suatu perkara. Contoh : ‫الرِشْيد‬


َّ ، ‫الصدِّيْق‬
ِّ

‫ ال َفارْوق‬، dan lain-lain.

[Lisan Al-Arab] Page 33


Buku Nahwu Praktis
3) Sakhos/ Nama asli (‫ )شخص‬atau nama selain kunyah

(julukan) dan laqob (gelar). Contoh : ‫ع َمر‬، ‫َعائِ َشة‬


Apabila berkumpul isim sakhos (nama asli) dan isim
laqob (Gelar), maka dahulukan isim sakhos (nama asli)

dan akhirkan isim laqob (Gelar). Contoh : ‫هارون الرشيد‬,


kecuali kalau isim laqob (Gelar) lebih mashur dari isim
sakhos (nama asli) maka boleh mendahulukan isim
laqob mengahirkan isim sakhos.

Contoh: ‫مري‬ ‫إمنا املسيح عيس بن‬


Adapun isim kunyah (julukan) maka boleh didahulukan
dan boleh diakhirkan. Contoh:

‫ أْحد املتناب أبو الطياب‬،‫املتنب‬


‫أبو الطياب أْحد ا‬
e. Isim Munada ( ‫ادى‬ ِ
َ َ‫) ا ْسمُُالْمن‬
Adalah isim dzahir yang berada setelah huruf nida. Isim
ini menjadi ma'rifat karena setiap objek yang diseur pasti
telah tentu dan diketahui oleh si penyeru. Huruf nida terdiri
dari huruf nida untuk dekat, untuk jauh dan untuk dekat dan
jauh.

[Lisan Al-Arab] Page 34


Buku Nahwu Praktis
(hai) ‫ أي‬، ‫أ‬ = ِ ْ‫لِْل َق ِري‬
‫ب‬

(hai) ‫ هيا‬، ‫أياا‬ = ‫لِْلبَعِْي ِد‬ ‫َح ْرف نِ َداء‬

‫يَا‬ = ‫ب اَْو لِْلبَعِْي ِد‬


ِ ْ‫لِْل َق ِري‬

Pembagian Munada
ِ
ُ‫المثَل‬ ‫أنواعُالندى‬ ُ‫ْم‬
ٌ ‫َرق‬
‫يَا َخالِد‬ = ‫العلَم‬
َ ‫امل ْفَرد‬ .1
‫يَا بَائِع‬ = ‫النَ ِكَرة امل ْقص ْوَدة‬ .2
َ
‫يَا َوطَنِيًا‬ = ‫النَ ِكَرة َغْي ر امل ْقص ْوَد ِة‬ .3
َ
‫يَا َذا العِْل ِم‬ = ‫ضافًا‬
َ‫م‬ .4
‫يَا َشا ِربًا ِم َن النَ ْي ِل‬ = ِ ‫ِشبه املض‬
‫اف‬ .5
َ ْ
‫ اَللاه َّم‬/ ‫يَا اَلل‬ = ‫اجلَ َاللَ ِة‬
ْ ‫لَ ْفظ‬ .6

Isim munada dibagi lima, yaitu : isim munada mufrod


alam, isim munada nakiroh maqsudah, isim munada
mudhofan, isim munada sibhul mudhof, isim munada
nakiroh ghoiru maqsudah dan khusus lafdzul jalalah.
- Munada mufrod
Yaitu isim munada yang terdiri dari satu kata bentuknya
nakiroh, akan tetapi tidak boleh pakai tanwin setelah

[Lisan Al-Arab] Page 35


Buku Nahwu Praktis
diawali huruf nida. Tanda akhirnya tetap rofa (salah satu
tandanya dhommah).

Contoh : ‫سلِم‬
ْ‫م‬ ‫يَا‬
- Isim munada mudhofan
Isim munada yang berbentuk idhofah (disandarkan).
Tanda akhir untuk kata yang disandarkan adalah nashob
(salah satunya fathah).

Contoh : ِ‫الل‬ ‫يَا َرس ْو َل‬


Kadang-kadang huruf nida dapat dibuang jika berbentuk
do'a

seperti : ‫َربَّنَا‬ ‫يَا‬ menjadi ‫َربَّنَا‬

- Isim munada khusus lafdzul jalalah (‫)اَلل‬

Sebenarnya termasuk isim munada mufrod, akan tetapi


isim munada ini ada pengkhususan yaitu : bentuknya

ma'rifat ‫يَا اَلل‬ dan huruf nida bisa diganti dengan huruf

mim yang bertasydid ditarik di akhirnya yaitu : ‫اَللاه َّم‬

Catatan :

[Lisan Al-Arab] Page 36


Buku Nahwu Praktis
Apabila isim munada mufrod dalam bentuk ma'rifat baik

dengan ” ‫ ” ال‬ataupun isim maushul, maka setelah ‫يا‬ tidak

dapat langsung tersambung dengan isim tersebut, tetapi

harus diselingi dengan lafadz ‫( اَيُّ َها‬untuk isim mudzakkar)

dan ‫( اَيَّت َها‬untuk isim muannats).

Contoh : ‫ يَا اَيُّ َها الَّ ِذيْ َن‬، ‫يَااَيَّت َها النَّ ْفس‬

f. Isim Idhofat (kata yang disandarkan) ( ‫ضافَُِة‬ ِ


َ ‫) ا ْسمُاْ ِإل‬
Penyandaran (idhofat) ini hanya terjadi antara dua isim
(tidak fiil dan tidak juga huruf) Isim yang pertama yang

disandarkan disebut mudhof ( ‫ضاف‬


َ ‫ ) م‬sedangkan isim yang
disandari disebut mudhof ilaihi ( ‫ضاف إِلَْي ِه‬
َ‫م‬ ), yang

merupakan isim ma'rifat adalah isim yang menjadi mudhof,


sedangkan yang menjadi mudhof ilaihi dapat ma'rifat dapat
pula nakiroh tergantung bentuknya. Yang perlu dipahami
bahwa mudhof ilaihi itu tidak boleh kata sifat, dan
bentuknya tetap majrur (salah satu tandanya kasroh).
Sedang ketentuan untuk mudhof adalah :

[Lisan Al-Arab] Page 37


Buku Nahwu Praktis
- Tidak boleh ada " ‫" ال‬

- Tidak boleh tanwin


- Apabila isim mutsanna dan jamak mudzakkar salim,
nun yang berada di akhirnya dibuang.

ِ‫رسول الل‬ ‫ الل‬+ ‫َرس ْول‬


Contoh : ْ َ =

‫َوالِ َديِْه‬ = ‫ِه‬ + ‫َوالِ َديْ ِن‬

‫بَِ ْن اِ ْسَرائِْي َل‬ = ‫اِ ْسَرائِْي َل‬ + ‫ْي‬ ِ


َ ْ ‫بَن‬

[Lisan Al-Arab] Page 38


Buku Nahwu Praktis
D. Berdasarkan Bangunan/huruf Akhirnya

‫الص ِحْيح االَ ِخر‬


َ
‫امل ْقص ْور‬
َ
‫امل ْعتَل االَ ِخر‬ ِ
‫اال ْسم‬

‫املْن ق ْوص‬
َ
ْ ‫ِم َن االَ ْْسَ ِاء‬
‫اْلَ ْم َس ِة‬

‫ص ِرف‬
َ ‫َغْي ر الْمْن‬

Isim dilihat berdasarkan huruf akhir dan sakal akhirnya dibagi 4


jenis, yaitu isim shohih akhir, isim mu'tal akhir, asmaul
khomsah dan isim ghoiru munshorif.
1. Isim shohih akhir adalah isim yang huruf akhirnya terbuat
dari khuruf shohih, terdiri dari isim mufrod, mutsanna,
jamak taksir, jamak mudzakkar salim dan jamak muannats
salim.
2. Isim mu'tal akhir artinya isim yang huruf akhirnya berupa
huruf illat yaitu alif mati atau ya' mati ( ‫ ْى‬atau ‫) ْي‬. Jika

[Lisan Al-Arab] Page 39


Buku Nahwu Praktis
akhirnya alif mati (‫)ى‬ ِ
ْ disebut isim maqshur ( ‫) اال ْسم املَْقص ْور‬
seperti : ‫ ه َدى‬، ‫ م ْو َسى‬, dan jika akhirnya ya' (‫)ي‬
ْ mati disebut
ِ
ِ ) seperti : ‫اضي‬
isim manqus ( ‫اال ْسم الْ َمْن ق ْوص‬ ِ
ْ ‫ ال َق‬، ‫اهلَاد ْي‬
3. Asmaul khomsah (isim yang lima) adalah isim yang
jumlahnya lima buah, yaitu :
‫ ذ‬، ‫ ف‬، ‫ َحم‬، ‫ اَخ‬، ‫ اَب‬.

Kelimanya memiliki kesamaan bentuk yaitu diakhiri


dengan wawu jika rofa' seperti :
‫ ذ ْو َمال‬، ‫ ف ْو َك‬، ‫ َْح ْو َك‬، ‫ اَخ ْو َك‬، ‫اَب ْو َك‬

Diakhiri dengan alif jika nashob, seperti : ‫اك‬


َ َ‫ ف‬، ‫اك‬
َ َ‫ َْح‬، ‫اك‬
َ ‫ اَ َخ‬، ‫اك‬
َ َ‫اَب‬

‫ ذَا َمال‬،
ِ ‫ْحي‬
Diakhiri dengan ya' jika majrur, seperti : ‫ك‬
َ ‫ فْي‬، ‫ك‬ َ ‫ اَ ِخْي‬، ‫ك‬
َ ْ َِ ، ‫ك‬ َ ‫اَبِْي‬

‫ ِذْْيَال‬،

4. Isim ghoiru munshorif (isim yang tidak menerima tanwin).


Ada beberapa isim yang tidak ber " ‫ " ال‬dan bukan sebagai

mudhof, akan tetapi tidak dapat menerima tanwin. Isim


semacam ini disebut isim ghoiru munshorif. Yang termasuk
isim ghoiru munshorif adalah :

[Lisan Al-Arab] Page 40


Buku Nahwu Praktis
a. Sebagian besar nama orang arab yang bukan bentukan
ِ َ‫ ف‬dll.
dari kata lain, seperti : ‫ ع َمر‬، ‫ عثْ َمان‬، ‫اط َمة‬

b. Shighot muntahal jumuk ( ‫) صغة منتهى اجلموع‬, bentuk jamak


ِ ‫ م َف‬dan ‫اعيل‬
yang sama dengan ‫اعل‬ ِ ‫ مس‬،‫ مصابِيح‬،
ِ seperti : ‫اجد‬
َ ْ ‫م َف‬,
َ ََ ْ َ َ
c. Mengandung alif ta'nits mamdudah ( ‫) الف التأنيث املمدودة‬

seperti : ‫ ْحََْراء‬، ‫ َس ْوَداء‬، ‫ص ْخَراء‬


َ

Latihan 4.

Lanjutkan latihan ke-3 dengan menambahkan nama


shahih akhir, isim maqshur, isim manqush, asmaul khamsah
dalam isim ghoiru munsharif.

‫ْي‬ ِ ِ ِ ِ ‫ك الْ ِكتَاب الَ ري‬ ِ


َ ْ ‫ب فْيه ه ًدى ل ْلمتَّق‬
َ َْ َ ‫ذل‬
Ini = ‫اِ ْسم اْ ِإل َش َارة لِ ِال ْس ِم الْبَعِْي ِد‬ = ‫ك‬ ِ
َ ‫ذل‬

‫الْم َذ َّك ِر الْم ْفَرِد‬


Kitab = ‫اِ ْسم الْم َذ َّك ِر الْم ْفَرِد الْ َم ْع ِرفَِة‬ = ‫الْ ِكتَاب‬

[Lisan Al-Arab] Page 41


‫‪Buku Nahwu Praktis‬‬
‫ص ِحْيح االَ ِخ ِر‬
‫َ‬
‫‪Tidak ada‬‬ ‫=‬ ‫َح ْرف النَّ ْف ِي‬ ‫=‬ ‫الَ‬
‫ِ ِ‬
‫َّكرةِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ا ْسم الْم َذ َّكر الْم ْفَرد الْن َ‬ ‫ب‬
‫َريْ َ‬
‫‪Keraguan‬‬ ‫=‬ ‫=‬

‫ص ِحْيح االَ ِخ ِر‬


‫َ‬
‫‪Di dalam‬‬ ‫=‬ ‫َح ْرف َجر‬ ‫=‬ ‫ِ ْيف‬

‫َّم ِي الْبا ِرِز الْمت ِ‬


‫َّص ِل‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِه‬
‫ا ْسم الض ْ َ‬
‫‪Nya‬‬ ‫=‬ ‫=‬

‫لِْلغَائِ ِ‬
‫ب‬
‫‪Petunjuk‬‬ ‫اِسم الْم َذ َّك ِر الْم ْفرِد الْن ِ‬
‫َّكَرةِ َوه َو‬ ‫ه ًدى‬
‫=‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫=‬

‫اِ ْسم الْ َم ْقص ْوِر‬


‫‪Bagi‬‬ ‫=‬ ‫َح ْرف َجر‬ ‫=‬ ‫ِل‬
‫اجلم ِع الْم َذ َّك ِر الس ِ‬
‫اَل‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ا ْسم َْ ْ‬ ‫ْي‬
‫الْمتَّق ْ َ‬
‫‪Orang-orang‬‬ ‫=‬ ‫َّ‬ ‫=‬
‫‪yang bertaqwa‬‬
‫الْ َم ْع ِرفَِة‬

‫]‪[Lisan Al-Arab‬‬ ‫‪Page 42‬‬


Buku Nahwu Praktis
BAB 3
PEMBAGIAN FI'IL

A. Berdasarkan Waktu Pelaksanaannya.

ِ ‫َوقْت الْ َم‬


‫اض‬ ‫َماض‬

‫اْلَ ِال‬
ْ ‫َوقْت‬ ‫ضا ِرع‬
َ‫م‬ ‫فِ ْعل‬

‫َوقْت الْم ْستَ ْقبَ ِل‬

‫َوقْت الْم ْستَ ْقبَ ِل‬ ‫اَْمر‬

1. Fi'il Madli ( ‫ ) فِ ْعل َماض‬Kata Kerja Lampau.


Kata kerja yang digunakan untuk menyatakan pekerjaan
yang telah selesai atau memastikan suatu janji yang akan
terjadi (khusus janji Allah). Untuk membedakan fi'il ini
dengan fi'il lainnya dapat dilihat dari tanda atau huruf
akhirnya yaitu :
- Diakhiri dengan fathah seperti : ‫ب‬
َ َ‫ َكت‬dia telah menulis
- Diakhiri dengan alif mati : ‫َكتَبَا‬

- Diakluri dengan wawu mati : ‫َكتَب ْوا‬

[Lisan Al-Arab] Page 43


‫‪Buku Nahwu Praktis‬‬
‫ت ‪- Diakhiri dengan ta ta'nits sakinah :‬‬
‫َكتَبَ ْ‬
‫َكتبتم ‪َ ،‬كتبت ‪ ) :‬ت ‪ ،‬ت َّن ‪ُ ،‬تَا ‪ ،‬ت ‪ ،‬ت ‪ِ ،‬‬
‫ت ( ‪- Diakhiri dengan ta' fa'il‬‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َْ ْ َْ َ‬
‫‪ ) :‬نَا ( ‪- Diakhiri dengan na' fa'il‬‬

‫‪Lebih jelasnya fi'il madli ini terdiri dari 14 jenis sesuai‬‬


‫‪dengan subyeknya (fa'ilnya).‬‬

‫َكا َن‬ ‫ب‬


‫َكتَ َ‬ ‫ه َو‬

‫الف اثنْي‬ ‫َكانَا‬ ‫َكتَبَا‬ ‫َهَا‬

‫واو اجلماعة‬ ‫َكان ْوا‬ ‫َكتَب ْوا‬ ‫ه ْم‬

‫تاء تأنث الساكنة‬ ‫ت‬


‫َكانَ ْ‬ ‫ت‬
‫َكتَبَ ْ‬ ‫ِه َي‬

‫تاء تأنث الساكنة‬ ‫َكانَتَا‬ ‫َكتَبَتَا‬ ‫َهَا‬

‫نون النسوة‬ ‫ك َّن‬ ‫ب‬


‫َكتَ ْ َ‬ ‫ه َّن‬

‫تاء الفاعل‬ ‫ت‬


‫كْن َ‬ ‫ت‬
‫َكتَْب َ‬ ‫ت‬
‫اَنْ َ‬
‫تاء الفاعل‬ ‫كْنت َما‬ ‫َكتَْبت َما‬ ‫اَنْت َما‬

‫تاء الفاعل‬ ‫كْنت ْم‬ ‫َكتَْبت ْم‬ ‫اَنْت ْم‬

‫]‪[Lisan Al-Arab‬‬ ‫‪Page 44‬‬


Buku Nahwu Praktis
‫تاء الفاعل‬ ِ ‫كْن‬
‫ت‬ ِ ‫َكتَب‬
‫ت‬ ِ ْ‫اَن‬
‫ت‬
ْ
‫تاء الفاعل‬ ‫كْنت َما‬ ‫َكتَْبت َما‬ ‫اَنْت َما‬

‫تاء الفاعل‬ ‫ت‬


َّ ‫كْن‬ ‫ت‬
َّ ‫َكتَْب‬ ‫ت‬
َّ ْ‫اَن‬

‫تاء الفاعل‬ ‫كْنت‬ ‫َكتَْبت‬ ‫اَنَا‬

‫ناء الفاعل‬ ‫كنَّا‬ ‫َكتَْب نَا‬ ‫ََْنن‬

Yang menjadi patokan dari ke-14 fi'il ini adalah fi'il madhi
dengan dhomir ‫ب( ه َو‬
َ َ‫ ) َكت‬huruf pertama dinamakan fa' fi'il,
huruf kedua disebut 'ain fi'il dan huruf ketiga disebut lam
fi'il, hal ini diambil dari lafadz ( ‫) فَ َع َل‬.

Huruf tambahan di akhir menunjukkan jenis subyeknya


berturut-turut : alif itsnain (alif menunjukkan dua), wawu
jama'ah (huruf wawu menunjukkan jamak), ta' ta'nits
sakinah (huruf ta' yang menunjuk wanita dan huruf tersebut
mati/disukun), nun niswah (huruf nun menunjukkan wanita
banyak), ta' fa'il (huruf ta' yang menunjukkan subyeknya),
na' fa'il (huruf na' yang menunjukkan subyeknya).

[Lisan Al-Arab] Page 45


Buku Nahwu Praktis
‫ضا ِرع‬ ِ
2. Fi'il Mudlore ( َ ‫ ) ف ْعل م‬Kata Kerja Sekarang atau
Akan Datang.
Fi'il mudlore adalah kata kerja yang digunakan untuk
menunjukkan pekerjaan yang sedang berlangsung atau akan
datang. Untuk membedakan bahwa kata tersebut
menunjukkan sedang atau akan, biasanya untuk fi'il
mudlore akan datang diawali oleh sin tanfis ( ‫س‬
َ ) atau saufa
taswif ( ‫ف‬
َ ‫ ) َس ْو‬yang berarti akan, atau di akhir kalimatnya
dibubuhi dengan keterangan waktu yang berarti akan datang
seperti ‫( َغ ًدا‬besok), ‫( بَ ْع َد قَلِْيل‬sebentar lagi) dan sebagainya.

Kata kerja ini sangat spesifik dan sangat mudah


dibedakan dengan kata kerja lainnya karena pasti diawali
oleh salah satu huruf mudloro'ah yaitu ( ‫ ت‬، ‫ ي‬، ‫ ن‬، ‫ ) ا‬bisa

disingkat ‫ت‬
َ ‫ اَنَْي‬dan diakhiri dengan :
- Dhomah/fathah/sukun (mati) : ‫نَ ْعبد‬

- ‫ اَ ِن‬atau ‫ َا‬: ‫ان‬


ِ ‫ ي َك ِّذب‬، ‫لَن ي َك ِّذبا‬
َ َ ْ
- ‫ ْو َن‬atau ‫ ْوا‬: ‫ ي ْؤِمن ْو َن‬، ‫لَ ْن ي ْؤِمن ْوا‬

Seperti fi'il madli, fi'il mudlore juga dibagi menjadi 14


sesuai fa'ilnya :

[Lisan Al-Arab] Page 46


‫‪Buku Nahwu Praktis‬‬

‫يَكْتب‬ ‫ه َو‬

‫الف اثنْي‬ ‫يكْتب ِ‬


‫ان‬ ‫َهَا‬
‫َ َ‬
‫واو اجلمع‬ ‫يَكْتب ْو َن‬ ‫ه ْم‬

‫تَكْتب‬ ‫ِه َي‬

‫الف اثنْي‬ ‫تَكْتب ِ‬


‫ان‬ ‫َهَا‬
‫َ‬
‫نون النسوة‬ ‫ب‬
‫يَكْت ْ َ‬ ‫ه َّن‬

‫تَكْتب‬ ‫ت‬
‫اَنْ َ‬
‫الف اثنْي‬ ‫تَكْتب ِ‬
‫ان‬ ‫اَنْت َما‬
‫َ‬
‫واو اجلمع‬ ‫تَكْتب ْو ِن‬ ‫اَنْت ْم‬

‫اَنْ ِ‬
‫ََتكْتبِ ْ َ‬
‫ْي يَاء املخاطبة‬ ‫ت‬

‫الف اثنْي‬ ‫تَكْتب ِ‬


‫ان‬ ‫اَنْت َما‬
‫َ‬
‫نون النسوة‬ ‫ب‬
‫ََتكْت ْ َ‬ ‫ت‬
‫اَنْ َّ‬

‫]‪[Lisan Al-Arab‬‬ ‫‪Page 47‬‬


Buku Nahwu Praktis
‫اَ ْكتب‬ ‫اَنَا‬

‫نَكْتب‬ ‫ََْنن‬

Huruf asli dan fi'il disini adalah kaf, ta', dan ba'.

3. Fi'il Amar ( ‫اَْمر‬ ‫ ) فِ ْعل‬Kata Perintah.


Digunakan untuk memerintah orang ke-II (yang diajak
bicara) untuk pekerjaan yang belum dikerjakan. Karena
pelakunya yang akan mengerjakan perintah hanya orang
kedua, maka fi'il ini hanya terdiri dari 6 jenis.

‫ا ْكتِ ْب‬ ِ ْ‫اَن‬


‫ت‬ ‫ب‬
ْ ‫ت ا ْكت‬
َ ْ‫اَن‬
‫ا ْكتبَا‬ ‫اَنْت َما‬ ‫اَنْت َما ا ْكتبَا‬

‫ب‬
َ ْ ‫ا ْكت‬ ‫ت‬
َّ ْ‫اَن‬ ‫اَنْت ْم ا ْكتب ْوا‬

Fi'il amar ini hasil transformasi dari fi'il mudhore, maka


tidak memiliki ciri khusus, tetapi cara membuat fi'il amar
dari fi'il mudlore akan dibahas pada bab khusus.

[Lisan Al-Arab] Page 48


Buku Nahwu Praktis
Latihan 6.
Seperti latihan sebelumnya, namun jika menemukan fi'il
disebutkan Jenis fi'il apa.
Contoh :
ِ ‫َوِم َن الن‬
)۷ : ‫َّاس َم ْن يَق ْول َأمنَّا (البقرة‬

Orang yang = ‫= اِ ْسم الْ َم ْوص ْوِل لِلْ َعاقِ ِل‬ ‫َم ْن‬

‫ضا ِرع‬ ِ
Berkata = َ ‫= ف ْعل م‬ ‫يَق ْول‬

Kami telah beriman = ‫= فِ ْعل َماض‬ ‫َأمنَّا‬

B. Pembagian Fi'il Berdasarkan Ada Tidaknya Subyek.


14 April 2021

‫معلوم‬
‫ماض‬
‫جمهول‬
‫فعل‬
‫معلوم‬
‫مضارع‬
‫جمهول‬

[Lisan Al-Arab] Page 49


Buku Nahwu Praktis
Kata kerja aktif telah dibahas di depan, tinggal mengulas
kata kerja pasif. Fi'il amar tidak mungkin pasif karena setiap
perintah pasti ada yang diperintahkan.
Kata kerja pasif merupakan hasil dari perubahan tanda
(syakal) kata kerja aktif sedangkan susunan hurufnya tetap.
Berikut ini dapat dilihat cara membuat fi'il majhul (pasif) dari
fi'il ma'lum (aktif).
1. Fi'il madhi majhul
- Huruf pertama dhommah
- Huruf sebelum akhir kasroh
- Huruf akhir tetap.
Contoh :

‫فعل جمهول‬ ‫فعل معلوم‬

‫ب‬ ِ
َ ‫كت‬ ‫ب‬
َ َ‫َكت‬
‫ن ِزَل‬ ‫نََزَل‬

‫ا ْستَ ْغ ِفَر‬ ‫اِ ْستَ ْغ َفَر‬

2. Fi'il mudlore majhul


- Huruf mudlore dhomah

[Lisan Al-Arab] Page 50


Buku Nahwu Praktis
- Huruf asli sebelum akhir fathah
- Huruf akhir tetap (sama dengan ma'lum).
Contoh :

‫فعل مضارع جمهول‬ ‫فعل مضارع معلوم‬

‫يكْتَب‬ ‫يَكْتب‬

‫يأْ َمرْو َن‬ ‫يَأْمرْو َن‬

C. Pembagian Fi'il Mudlore

Berdasarkan pada huruf dan tanda akhirnya fi'il mudlore


dibagi menjadi 4 bagian, yaitu : fi'il shohih akhir, fi'il mu'tal
akhir, af'alul khomsah dan mudlore mabni dengan sukun.
Fi'il mudlore digolongkan ke dalam fi'il shohih akhir
apabila fa'ilnya (subyeknya) dan huruf akhirnya bukan wawu
mati, alif mati atau ya mati. Tanda pada huruf akhir fi'il shohih
akhir ini adalah : dhommah, fathah atau sukun.

[Lisan Al-Arab] Page 51


Buku Nahwu Praktis
Fi'il mudlore yang digolongkan ke dalam fi'il mu'tal akhir
apabila subyekn dan huruf akhirnya wawu mati, alif mati atau
ya' mati. Ketiga huruf ini disebut huruf illat (penyakit).
Fi'il mudlore digolongkan ke dalam af'alul khomsah apabila
fi'il-fi'il tersebut bertemu dengan alif itsnain, wawu jamak dan
ya' mukhotobah serta dicirikan dengan adanya huruf nun di
akhirnya. Dinamakan af'alul khomsah karena fi'ilnya berjumlah
lima buah, meskipun sebenarnya ada 7 buah, tetapi ada 3 buah
fi'il yang bentuknya sama sehingga digolongkan satu jenis,
yaitu untuk dhomir muannats, mudzakkar dan muannats.
Digolongkan fi'il mudlore mabni dengan sukun karena
huruf akhir dari fi'il tersebut tandanya tidak akan berubah
meskipun kemasukan huruf nashob atau huruf jazm karena
niswah yang menempel pada fi'il tersebut tidak pernah terlepas.
Dengan mengetahui pembagian fi'il mudlore seperti di atas
kita dapat mengetahui pula berbagai perubahan tanda yang
berkaitan dengan fi'il-fi'il tersebut yang akan dibahas pada bab
selanjutnya.

[Lisan Al-Arab] Page 52


‫‪Buku Nahwu Praktis‬‬

‫يَكْتب‬ ‫ه َو‬
‫تَكْتب‬ ‫ِه َي‬
‫تَكْتب‬ ‫ت‬
‫اَنْ َ‬ ‫صحيح االخر‬
‫اَ ْكتب‬ ‫اَنَا‬
‫نَكْتب‬ ‫ََْنن‬
‫فعل مضارع‬
‫يَ ْدع ْو‬
‫معتل االخر (حرف علة = ْو‪ْ ،‬ى‪ْ ،‬ي ََيْ َشى‬
‫يكْتب ِ‬
‫ان‬ ‫َهَا‬
‫َ َ‬
‫تَكْتب ِ‬
‫ان‬ ‫اَنْت َما‬
‫َ‬
‫يَكْتب ْو َن‬ ‫ه ْم‬ ‫من االفعال اْلمسة‬
‫تَكْتب ْو َن‬ ‫اَنْت ْم‬
‫اَنْ ِ‬
‫تَكْتبِ ْ َ‬
‫ْي‬ ‫ت‬
‫ب‬
‫يَكْت ْ َ‬ ‫ه َّن‬
‫ب‬
‫تَكْت ْ َ‬ ‫ت‬
‫اَنْ َّ‬ ‫مبن على السكون‬

‫]‪[Lisan Al-Arab‬‬ ‫‪Page 53‬‬


Buku Nahwu Praktis
D. Cara membuat fi'il amar dari fi'il mudlore :
Seperti telah dikemukakan di depan bahwa fi'il amar tidak
mempunyai ciri yang khas, dikarenakan fi'il tersebut
merupakan hasil transformasi (perubahan) dari fi'il mudlore.
Adapun cara membuat fi'il amar dan fi'il mudlore dapat disimak
seperti berikut :

‫فعلُامر‬ ‫ضمير‬ ‫فعلُمضارع‬

‫س‬ ِ ِ ‫ا ْكت‬ ‫ ََْتلِس‬، ‫تَكْتب‬


ْ ‫ ا ْجل‬، ‫ب‬
ْ ‫ت‬
َ ْ‫اَن‬ ‫ معتل‬/ ‫ فعل صحيح‬.۱

‫ قَاتِ ْل‬، ‫ا ْدع‬ ‫ ت َقاتِل‬، ‫تَ ْدع ْو‬

‫ا ْكتبَا‬ ‫اَنْت َما‬ ِ ‫تَكْتب‬


‫ان‬َ
‫ا ْكتب ْو‬ ‫اَنْت ْم‬ ‫تَكْتب ْو َن‬ ‫اْلَ ْم َس ِة‬
ْ ‫ ِم ْن اَفْ َع ِال‬.۲
ِ ْ‫اَن‬
‫ا ْكتِ ْب‬ ‫ت‬ َ ْ ِ‫تَكْتب‬
‫ْي‬

‫ا ْكتبَا‬ ‫اَنْت َما‬ ِ ‫تَكْتب‬


‫ان‬َ
‫ب‬
َ ْ ‫ا ْكت‬ ‫ت‬
َّ ْ‫اَن‬ ‫ب‬
َ ْ ‫تَكْت‬ ‫ مبن على السكون‬.۳

1. Awalan
- Buang huruf mudlore

[Lisan Al-Arab] Page 54


Buku Nahwu Praktis
- Bila huruf sesudahnya mati datangkan di depannya
hamzah washol ( ‫) أ‬

- Bila huruf sesudahnya hidup tidak ditambah apa-apa


- Jika huruf 'ain fi'il dhommah, hamzah washol diberi
tanda dhommah
- Jika huruf 'ain fi'il fathah/kasroh hamzah washol diberi
tanda kasroh.
2. Akhiran
- Jika berasal dari fi'il shohih, ganti dhommah dengan
sukun
- Jika berasal dari fi'il mu'tal, buang huruf illat
- Jika berasal dan af'alul khomsah, buang huruf nun, jika
sebelum nun ada wawu mati, tambah alif fariqoh
- Jika dari fi'il mabni, tetap (tidak ditambah tidak
dikurangi)

Contoh :
‫ إِ ْه ِد‬۲ ‫ إِ ْه ِدى‬۱ ‫تَ ْه ِدى‬

‫ ا ْدخل ْوا‬۲ ‫ ا ْدخل ْو َن‬۱ ‫تَ ْدخل ْو َن‬

[Lisan Al-Arab] Page 55


Buku Nahwu Praktis
Latihan 7.
Seperti latihan sebelumnya, namun jika menemukan fi'il
disebutkan Jenis fi'il apa ?
ِ
َ ‫ِِبَا انْ ِزَل الَْي‬
‫ك‬

Dengan = ‫= َح ْرف َجر‬ ِ


‫ب‬

Apa-apa = ‫= اِ ْسم الْ َم ْوص ْوِل لِغَ ِْي‬ ‫َما‬


yang
‫الْ َعاقِ ِل‬
ِ
Diturunkan = َ ‫انْ ِزَل = ف ْعل م‬
ً‫ضا ِرع َْجمه ْوال‬
Kepada = ‫= َح ْرف َجر‬ ‫اِ ََل‬

Mu ِ ‫= اِسم الض‬
‫َّم ِْي الْبَا ِرِز‬ ‫َك‬
= ْ
ِ َ‫َّص ِل لِْلم َخاط‬
‫ب‬ ِ ‫الْمت‬

[Lisan Al-Arab] Page 56


Buku Nahwu Praktis
BAB 4
ُ‫اَلْج ْملَةُال َْم ِف ْي َدة‬

KALIMAT SEMPURNA

Kalimat sempurna adalah susunan kata yang mengandung


pengertian tertentu yang dapat dipahami oleh lawan bicara.
Susunan kata yang paling sederhana dan memenuhi persyaratan
dalam definisi ini ada tiga, yaitu : ‫ اسم‬+ ‫ فعل ؛ اسم‬+ ‫ اسم‬dan + ‫فعل‬

‫اسم‬, sedangkan huruf fungsinya hanya sebagai penyempurna

makna kalimat tersebut. Susunan kalimat yang diawali oleh


isim ( ‫ ) اسم‬dengan kata lain isim sebagai pokok pembicaraan,

ِْ ‫اإل‬
disebut jumlah ismiyyah (ُ ‫ْسيَة‬ ِْ ‫) اَ ْجل ْملَة‬, sedangkan yang diawali

oleh fi'il disebut dengan jumlah fi'liyyah (ُ‫) اَ ْجل ْملَة الْ ِف ْعلِيَة‬.

A. Jumlah Ismiyyah
1. Susunan ‫ُاسم‬+ُ‫اسم‬

a. Apabila tidak didahului dengan huruf jar, inna dan


saudaranya ( ‫ ) إن و أخواهتا‬dan kaana dan saudaranya ( ‫كان و‬

[Lisan Al-Arab] Page 57


Buku Nahwu Praktis
‫ ) أخواهتا‬maka isim pertama (pokok pembicaraan) disebut

mubtada' ( ‫ ) مْبتَ َداء‬dan isim berikutnya yang menerangkan

mubtada' disebut khobar mubtada' ( ‫) َخبَ ر الْمْبتَ َد ِاء‬.

Contoh : ‫ علي = مبتداء ؛ قائم = خرب املبتداء‬، ‫َعلِي قَائِم‬

Perbedaan antara mubtada' dan khobarnya adalah


biasanya mubtada itu isim ma'rifat sedangkan
khobarnya dalam bentuk nakiroh.
b. Apabila susunan tersebut diawali dengan huruf jar,
maka huruf jar dengan isim sesudahnya menduduki
jabatan khobar yang dikedepankan ( ‫) خرب املقدم‬,

sedangkan isim berikutnya yang dikebelakangkan ( ‫مبتداء‬

‫ ) املأخر‬justru yang menjadi pokok pembicaraan.

Contoh : ‫ت = خرب املقدم ؛ َعلِي = مبتداء املأخر‬


ِ ‫ الْب ي‬+ ‫ ِِف‬، ‫ت علِي‬
َْ
ِ
َ ‫ِِف الْبَ ْي‬
c. Apabila diawali oleh inna dan saudaranya (‫)إن و أخواهتا‬

yaitu : َ‫ ال‬،‫ لَ َع َّل‬،‫ت‬ ِ َّ ‫ َكأ‬،‫ أ ََّن‬،‫ إِ َّن‬yang semuanya adalah


َ ْ‫ لَي‬،‫ لَك َّن‬،‫َن‬
huruf, maka isim yang pertama disebut dengan isim
inna dan saudaranya ( ‫ ) اسم إن و أخواهتا‬dan isim yang

menerangkan isim inna disebut khobar inna dan


saudaranya ( ‫) خرب إن و أخواهتا‬

[Lisan Al-Arab] Page 58


Buku Nahwu Praktis
Contoh : ‫ ُممدا = إسم إن ؛ رسول = خرب إن‬+ ‫ إن‬، ‫إِ َّن ُمَ َّم ًدا َرس ْول‬

d. Apabila diawali dengan kana dan saudaranya ( ‫كان و أخواهتا‬

) yaitu yang semuanya adalah fi'il, maka isim yang


pertama disebut isim kana dan saudaranya ( ‫اسم كان و أخواهتا‬

) dan isim berikutnya disebut khobar kana dan


saudaranya ( ‫) خرب كان و أخواهتا‬.

Contoh : ‫ الل = اسم كان ؛ عليما = خرب كان‬+ ‫ كان‬، ‫َكا َن الل َعلِْي ًما‬

2. Susunan ‫ُفعل‬+ُ‫اسم‬

Susunan ini digolongkan jumlah isimiyyah karena yang


menjadi topik pembicaraan adalah isim, sedangkan
khobarnya berupa kalimat lagi (karena setiap kata kerja ( ‫فعل‬

) aktif memerlukan subyek). Sehingga jika di depannya


tidak ada huruf jar, inna dan saudaranya, kaana dan
saudaranya, maka isim ini disebut mubtada' ( ‫) مْبتَ َداء‬

sedangkan fi'il bertindak sebagai khobar dalam bentuk


kalimat ( ‫اجل ْملَ ِة‬
ْ ‫) َخبَر‬, di mana kata ganti yang menjadi subyek

yang terdapat dalam fi'il tersebut akan kembali ke


mubtada'nya.
Contoh : ‫ الل = مبتداء ؛ يستهزء = خرب اجلملة‬، ‫الل يَ ْستَ ْه ِزء ِبِِ ْم‬

[Lisan Al-Arab] Page 59


Buku Nahwu Praktis
B. Jumlah Fi'liyyah (ُ‫) اَلْج ْمُلَةُال ِْف ْعلِيَة‬

Susunannya hanya satu yaitu : ‫ اسم‬+ ‫ فعل‬, hanya saja fi'il

terbagi dua yaitu fi'il ma'lum (kata kerja aktif) dan fi'il majhul
(kata kerja pasif) seperti yang telah dipaparkan di muka.
Apabila fi'ilnya ma'lum, maka isim yang sesudahnya disebut
ِ َ‫ )ف‬atau subyek, sedangkan jika fi'ilnya majhul maka isim
fa'il (‫اعل‬

yang datang sesudahnya disebut pengganti fa'il ِ ‫)نَائِب الْ َف‬.


(‫اع ِل‬

Antara fa'il dan naibul fa'il untuk tiap fi'il bentuknya sama.
Untuk itu yang akan dibedakan hanya fa'il.

- Fail (Subyek)
1. Fa'il Fi'il Madhi
Fa'il dan fi'il madhi adalah dhomir baariz ( ‫ ) ضمي بارز‬yaitu

alif itsnain, wawu jamak, nun niswah, ta' fa'il dan na' fa'il,
kecuali untuk dhomir ‫ ه َو‬dan ‫ت ( ِهي‬
ْ َ‫ َكتَب‬dan ‫ب‬
َ َ‫ ) َكت‬fa'ilnya
dapat berupa isim dhohir (mufrod, mutsana atau jamak)
atau isim dhomir mustatir jawaz ( ‫) اسم ضمي مسترت جوازا‬

yang dikira-kirakan ke ‫ ه َو‬atau ‫ ِهي‬.

Contoh :
‫إِ َّن الَّ ِذيْ َن َك َفرْوا‬
[Lisan Al-Arab] Page 60
Buku Nahwu Praktis
‫= حرف توكيد‬ ‫إن‬

‫الذين = اسم املوصول السم اجلمع املذكر و هو اسم إن‬

‫كفروا = فعل ماض معلوم و فاعله ضمي بارز واو اجلماعة‬

‫= فعل ماض معلوم و فاعله ضمي مسترت جوازا تقديره هو‬ ‫صلى الل عليه وسلم ؛ سلم‬

2. Fa'il Fi'il Mudlore


Fa'il fi'il mudlore adalah dhomir mustatir wujuban (kata
ganti yang harus tersembunyi) yang dikira-kirakan kepada
dhomir bariz munfashil untuk tempat rofa' (..،‫ انت‬،‫ هم‬،‫ َها‬،‫)هو‬,

kecuali untuk dhomir ‫ هو‬dan ‫ تكتب ( هي‬dan ‫ ) يكتب‬fa'ilnya

dapat berupa isim dhohir atau isim dhomir mustatir jawaz


(yang dikira-kirakan ke dhomir ‫ هو‬atau ‫) هي‬.

Contoh :
‫الَّ ِذيْ َن ي ْؤِمن ْو َن ؛ يؤمنون = فعل مضارع معلوم وفاعله ضمي مسترت وجوبا تقديره هم‬

3. Fa'il Fi'il Amar


Fa'il dari fi'il amar adalah dhomir bariz seperti fi'il madhi
yaitu : alif itsnain, wawu jamak, ya' mukhotobah dan nun
niswah, kecuali untuk dhomir : ‫ب ( انت‬
ْ ‫ ) ا ْكت‬fa'ilnya adalah
dhomir mustatir wujuban yang dikira-kirakan kepada ‫انت‬.

[Lisan Al-Arab] Page 61


‫‪Buku Nahwu Praktis‬‬
‫‪Contoh :‬‬
‫‪ -‬ق ْل ه َو الل اَ َحد ؛‬

‫قل = فعل امر و فاعله ضمي مسترت وجوبا تقديره انت‬

‫‪ -‬يَا أَيُّ َها الَّ ِذيْ َن َامن ْوا ْادخل ْوا ِِف ِّ‬
‫السلْ ِم َكافَّة‬

‫ادخلوا = فعل امر وفاعله ضمي بارز واو اجلماعة‬

‫‪Latihan 8.‬‬

‫‪Lanjutkan latihan sebelumnya, kemudian ditambahkan‬‬


‫‪kedudukan setiap kata-kata tersebut pada kalimat yang dibaca.‬‬
‫‪Contoh :‬‬

‫‪ُ.۱‬إِ َّنُلَه ْم َ‬
‫ُجنَّاتُ‬

‫= ‪Sesungguhnya‬‬ ‫= حرف التوكيد‬ ‫إن‬

‫= ‪Bagi‬‬ ‫= حرف جر‬ ‫ل‬

‫= ‪Mereka‬‬ ‫هم = اسم الضمي البارز املتصل للغائبْي‬

‫= ‪Bagi mereka‬‬ ‫هلم = خرب إن مقدم‬

‫= ‪Syurga-surga‬‬ ‫جنات = اسم إن مؤخر‬

‫]‪[Lisan Al-Arab‬‬ ‫‪Page 62‬‬


‫‪Buku Nahwu Praktis‬‬
‫بُاهللُبِنـ ْوِرِه ْمُ‬
‫‪ .۲‬ذَ َه َ‬
‫= ‪Menghilangkan‬‬ ‫ذهب = فعل ماض معلوم‬

‫= ‪Allah‬‬ ‫= فاعل‬ ‫الل‬

‫= ‪Terhadap‬‬ ‫= حرف جر‬ ‫ب‬

‫= ‪Cahaya‬‬ ‫نور = اسم املذكر املفرد املعرفة‬

‫= ‪Mereka‬‬ ‫هم = اسم الضمي اليارز املتصل للغائبْي‬

‫]‪[Lisan Al-Arab‬‬ ‫‪Page 63‬‬


Buku Nahwu Praktis
BAB 5
ُ‫ب‬
ٌ ‫ُوُم ْع َر‬ ِ
َ ‫َم ْبني‬
MABNI DAN MU'ROB

Kata-kata dalam bahasa Arab ada yang berubah sakal


(tanda) akhirnya sesuai dengan jabatan kata tersebut dalam
kalimat atau adanya pengaruh dari huruf tertentu, dan ada yang
tetap, tidak terpengaruh oleh jabatan atau huruf-huruf tertentu.
Kata-kata yang berubah ini disebut kata yang mu'rob (‫)م ْعَرب‬

sedangkan kata-kata yang tetap disebut kata yang mabni (‫) َمْب ِن‬.

A. MABNI
Kata yang mabni adalah seluruh fi'il madhi, seluruh fi'il
amar, seluruh huruf, sebagian isim dan sebagian kecil fi'il
mudlore.

[Lisan Al-Arab] Page 64


Buku Nahwu Praktis
1. Mabninya fi'il madhi

‫َل يتصل بأخره شيئ‬

‫يتصل بتاء التأنيث الساكنة‬ ‫الفتح‬

‫يتصل بألف اثنْي‬

‫يتصل بواو اجلماعة‬ ‫الضم‬ ‫فعل ماض مبن على‬

‫يتصل بنون النسوة‬

‫يتصل بتاء الفاعل‬ ‫السكون‬

‫يتصل بناء الفاعل‬

Fi'il madhi tetap ditandai dengan fathah (‫ )مبن على الفتح‬jika

tidak bersambung dengan apa-apa (‫ب‬


َ َ‫) َكت‬, atau jika
bersambung dengan alif itsnain (‫ ) َكتَبَا‬dan ta' ta'nits sakinah

(‫ت‬
ْ َ‫) َكتَب‬. Fi'il madhi tetap ditandai dengan dhommah ( ‫مبن على‬

[Lisan Al-Arab] Page 65


Buku Nahwu Praktis
‫ )الضم‬jika bersambung dengan wawu jamak (‫ ) َكتَب ْوا‬dan tetap

ditandai dengan sukun (‫ )مبن على السكون‬jika bertemu dengan

nun niswah (‫ب‬


َ ْ َ‫) َكت‬, ta' fa'il (‫ت‬
َ ‫ ) َكتَْب‬dan na' fa'il (‫) َكتَْب نَا‬.

2. Mabninya fi'il amar


Fi'il amar tetap ditandai dengan sukun (‫ )مبن على السكون‬jika

tidak bersambung dengan apa-apa (‫ب‬


ْ ‫ )أ ْكت‬atau jika
bersambung dengan nun niswah (‫ب‬
َ ْ َ‫)أ ْكت‬, dan mabni dengan
membuang huruf illat (‫ )مبن على حذف اْلرف العلة‬jika berasal dari

fi'il mu'tal akhir (‫( )أ ْدع‬ikuti cara pembuatan fi'il amar).

Mabni dengan membuang nun (‫ )مبن على حذف النون‬jika

bersambung dengan alif itsnain (‫)أ ْكتبَا‬, wawu jamak (‫)أ ْكتب ْوا‬

dan ya' mukhotobah (‫)أ ْكتِ ْب‬, serta mabni dengan fathah ( ‫مبن‬

‫ ) على الفتح‬apabila perintah ini bermaksud ditegaskan dengan

menambah nun taukid di akhirnya ( ‫ َّن‬dan ‫ ) ْن‬seperti : ‫أ ْكت َب‬

atau ‫أ ْكت َب‬.

‫َل يتصل بأخره شيئ‬ : ‫السكون‬.1 :‫فعل امر مبن على‬

[Lisan Al-Arab] Page 66


Buku Nahwu Praktis
‫يتصل بنون النسوة‬

‫يتصل ِبرف العلة‬ :‫حذف حرف العلة‬.2

‫يتصل بألف اثنْي‬ : ‫حذف النون‬.3

‫يتصل بواو اجلماعة‬

‫يتصل بياء املخاطبة‬ : ‫الفتح‬.4

‫يتصل بنون التوكيد‬

3. Mabninya huruf
Seluruh huruf mabni dengan sakal huruf akhirnya.
Seperti ( ‫ ) َو‬adalah huruf athof yang tetap ditandai dengan

fathah. Adapun beberapa huruf jar kadang-kadang seperti


berubah tanda akhinya seperti ‫ ِم ْن‬menjadi ‫ ِم َن‬atau ‫ َع ْن‬menjadi

‫ َع ِن‬sebenarnya itu berlaku dalam bacaan saja, dikarenakan

ada dua tanda sukun yang berhadapan sehingga harus ada


salah satu yang dihidupkan.

[Lisan Al-Arab] Page 67


Buku Nahwu Praktis
ِ ‫ ِم ْن – َو ِم َن الن‬dibaca ‫ ِم َن‬hanya untuk
Contoh : ‫َّاس‬

menyambungkan dua tanda setelah ‫ ن‬dengan ( ‫) ال‬. Jadi

sebenarnya tetap ditandai dengan sukun (‫)مبن على السكون‬.

4. Mabninya sebagian kecil isim.


Dari sekian banyak isim ada sebagian jenis isim yang
tandanya tetap ( ‫) مبن‬, isim-isim ini biasanya bentuknya

hampir menyerupai huruf dan dikarenakan hukum asal dari


isim itu adalah berubah-ubah ( ‫) معرب‬, maka isim-isim yang

mabni ini harus disebutkan pada tempat apa sebenarnya dia


(jika seandainya dia isim-isim yang berubah-ubah) ( ‫ِف ُمل‬

).
Isim-isim yang mabni adalah :
1. Isim dhomir (kata ganti)
2. Isim isyaroh (kata tunjuk)
3. Isim mausul (kata sambung)
4. Beberapa keterangan ( ‫ ) ظرف‬seperti : ، ‫ْي‬ ِ ِ ‫اَْم‬
َ ْ ‫ ح‬، ‫ منْذ‬، ‫س‬
‫حيْث‬serta
َ ‫ قَبْ َل‬dan ‫ بَ ْع َد‬apabila tidak diidhofatkan.

5. Mabninya fi'il mudlore

[Lisan Al-Arab] Page 68


Buku Nahwu Praktis
Dalam bab pembagian fi'il mudlore telah dibedakan
apabila fi'il mudlore bersambung dengan nun niswah ( ‫نون‬

‫)النسوة‬, tandanya tetap dengan sukun (‫ب‬


َ ْ ‫ يَكْت‬atau ‫ب‬
َ ْ ‫ )تَكْت‬dan fi'il
mudlore yang lainnya dapat juga mabni apabila bersambung
dengan nun taukid (‫)نون التوكيد‬. Bila yang bersambung dengan

nun taukid, fi'il shohih akhir, mu'tal akhir dan af'alul


khomsah yang bersambung dengan alif itsnain maka
َّ َ ‫ يَكْت‬، ‫ يَ ْدع َو َّن‬، ‫ان‬
mabninya dengan fathah. Seperti : ‫ب‬ َّ َ‫ يَكْتب‬. Dan

bila af'alul khomsah yang bersambung dengan wawu jamak,


maka mabni dengan dhommah, seperti ‫ب‬
َّ ‫ تَ ْرَك‬asalnya ‫ تَ ْرَكب ْو َن‬dan

apabila af'alul khomsah yang bersambung dengan ya'


َّ ِ‫ تَكْت‬asalnya
mukhathabah mabni dengan kasrah, seperti ‫ب‬

َ ْ ِ‫تَكْتب‬.
‫ْي‬

Latihan 9.

Lengkapi latihan-latihan sebelumnya dengan menyebutkan


tanda-tanda mabninya, bagi kata-kata yang tergolong mabni.
Contoh :
) : ‫ض فَِر ًشا (البقرة‬ ِ
َ ‫الَّذ ْي َج َع َل لَكم ْاْل َْر‬

[Lisan Al-Arab] Page 69


Buku Nahwu Praktis
‫الذي = اسم املوصول السم املذكر املفرد مبن على السكون ِف ُمل رفع مبتداء‬

‫جعل = فعل ماض مبن على الفتح ْلنه َل يتصل بأخره شيئ وفاعله ضمي مسترت جوازا تقديره هو‬

‫= حرف جر مبن على الفتح‬ ‫ل‬

‫كم = اسم الضمي البارز املتصل للمخاطبْي مبن على السكون ِف ُمل جر‬

B. MU'ROB
I'rob adalah perubahan sakal (tanda) dari huruf akhir suatu
kata dikarenakan perbedaan kedudukannya dalam kalimat atau
disebabkan masuknya alat-alat perubah tertentu. Kata-kata yang
berubah (mu'rob) hanya isim dan fi'il mudlore. Jenis i'rob ada 4
macam yaitu :
1. Rof`a ( ‫ ) َرفْع‬lafadz yang dirofakkan disebut lafadz marfu' (

‫) َم ْرفوع‬

2. Nashob ( ‫صب‬
ْ َ‫ ) ن‬lafadz yang dinashobkan disebut lafadz
manshub ( ‫) َمنْص ْوب‬

3. Jar atau khofadl ( ‫جر‬/


َ ‫ ) َخ ْفض‬lafadz yang dijarkan disebut
lafadz majrur ( ‫ ) َْجمرْور‬atau mahfudh ( ‫) َمَْف ْوض‬

4. Jazm ( ‫ ) َج ْزم‬lafadz yang dijazmkan disebut lafadz majzum (

‫)جمزْوم‬
َْ

[Lisan Al-Arab] Page 70


Buku Nahwu Praktis

a. I'rob Isim
Isim hanya menerima 3 jenis i'rob yaitu rof`a, nashob
dan jar. Oleh karena itu isim ada tiga jenis yaitu isim-isim
marfu', isim-isim manshub dan isim-isim majrur/mahfudh.
1) Isim-isim marfu' (ُ‫)ُاْلسماءُالمرفوعات‬

Isim - isim akan dibaca rofak atau termasuk isim marfu'


apabila menduduki jabatan :
a) Mubtada ( ‫) مبتداء‬

b) Khobar mubtada' ( ‫) خرب مبتداء‬

c) Isim kaana dan saudaranya ( ‫) اسم كان و اخواهتا‬

d) Khabar inna dan saudaranya ( ‫)اسم إن و اخواهتا‬

e) Fa'il ( ‫) الفاعل‬

f) Naibul Fa'il ( ‫) نائب الفاعل‬

Penjelasan tentang kedudukan dari isim-isim tersebut


telah dibahas pada bab kalimat sempurna.

[Lisan Al-Arab] Page 71


Buku Nahwu Praktis
‫اسم مفرد‬

‫اسم َجع التكسي‬ ‫ضمة ظاهرة على اْلخر‬

‫اسم َجع مؤنث الساَل‬

‫اسم غي منصرف‬

‫اسم مقصور‬ ‫ضمة مقدرة على اْلخر‬ ‫عالمةُرفع‬

‫اسم منقوص‬

‫اسم مثىن‬ ‫ْللف‬

‫اسم َجع مذكر الساَل‬ ‫الواو‬

‫من اْلْساء اْلمسة‬

Tanda-tanda i'rob rofak ada 4 macam, yaitu :


 Dhommah yang nampak dalam tulisan huruf akhirnya (
‫)ضمة ظاهرة على اْلخر‬, apabila isim tersebut isim mufrod,

jamak taksir, jamak muannats salim, isim ghoiru


munshorif.

[Lisan Al-Arab] Page 72


‫‪Buku Nahwu Praktis‬‬
‫‪‬‬ ‫‪Dhomah yang dikira-kirakan pada sakal huruf akhirnya‬‬
‫‪), apabila isim tersebut berupa isim‬ضمة مقدرة على اْلخر (‬

‫‪yang bersambung dengan huruf illat yaitu : isim‬‬


‫‪maqshur dan isim manqush.‬‬
‫‪‬‬ ‫‪ ), apabila isim ini berbentuk isim muannats.‬اْللف ( ‪Alif‬‬

‫‪‬‬ ‫‪ ), apabila termasuk isim jamak mudzakkar‬الواو ( ‪Wawu‬‬

‫‪salim dan isim-isim yang lima.‬‬

‫'‪Latihan 10. I'rab rafa‬‬


‫صغِْي ر ‪:‬‬ ‫ِ‬
‫‪ .۱‬الكتَاب َ‬
‫= مبتداء مرفوع و عالمة رفعه ضمة ظاهرة على اْلخر ْلنه اسم املفرد‬ ‫الكتاب‬

‫= خرب املبتداء مرفوع و عالمة رفعه ضمة ظاهرة على اْلخر ْلنه اسم املفرد‬ ‫صغي‬

‫ْي‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬


‫‪َ .۲‬كا َن الْم ْسلم ْو َن نَاجح ْ َ‬
‫= فعل ماض مبن على الفتح ْلنه َل يتصل بأخره شيئ‬ ‫كان‬

‫املسلمون = اسم كان مرفوع وعالمة رفعه الواو ْلنه اسم اجلمع الذكر الساَل‬

‫الصيَ َام‬
‫ب الل ِّ‬
‫‪َ .۳‬كتَ َ‬
‫= فعل ماض مبن على الفتح ْلنه َل يتصل بأخره شيئ‬ ‫كتب‬

‫= فاعل مرفوع و عالمة رفعه ضمة ظاهرة على اْلخر ْلنه اسم املفرد‬ ‫الل‬

‫]‪[Lisan Al-Arab‬‬ ‫‪Page 73‬‬


Buku Nahwu Praktis

2) Isim-isim yang manshub (ُ‫)ُاْلسماءُالمنصوبات‬

Isim akan dibaca nashob (menjadi manshub), apabila


menduduki jabatan :
a) Maf'ul biih
b) Maf'ul muthlaq
c) Maf'ul liajlih
d) Maf'ul fiih
e) Maf'ul ma'ah
f) Isim inna dan saudaranya
g) Khobar kaana dan saudaranya
h) Tamyiz
i) Hal
j) Isim mutsanna dengan
Selain isim inna dan khobar kaana, penjelasan mengenai
kedudukan di atas akan dibahas pada akhir bagian ini.
Tanda-tanda i'rob nashob :
 Fathah yang nampak dalam tulisan huruf akhirnya ( ‫فتحة‬

‫) ظاهرة على اْلخر‬, apabila isim mufrod, isim jamak taksir,

isim manqush dan isim ghoiru munshorif.

[Lisan Al-Arab] Page 74


Buku Nahwu Praktis
 Fathah yang dikira-kirakan dengan sakal dari alif yang
mati (‫) فتحة مقدرة على اْللف‬, apabila isim maqshur.

 Alif ( ‫) اْللف‬, apabila isim tersebut salah satu dari asmaul

khomsah.
 Ya' ( ‫) الياء‬, apabila isim mutsanna dan isim jamak

mudzakkar salim.
 Kasroh ( ‫) كسرة ظاهرة على اْلخر‬, apabila isim jamak muannats

salim.

‫عالمةُنصب‬

‫فتحة ظاهرة على اْلخر‬ .1

‫اسم املفرد‬ 

‫اسم َجع التكسي‬ 

‫اسم املنقوص‬ 

‫اسم غي منصرف‬ 

‫ فتحة مقدرة على اْللف‬.2

[Lisan Al-Arab] Page 75


Buku Nahwu Praktis
‫اسم املقصور‬ 

‫ اْللف‬.3

‫من اْلْساء اْلمسة‬ 

‫ الياء‬.4

‫اسم املثىن‬ 

‫اسم َجع مذكر الساَل‬ 

‫ كسرة ظاهرة على اْلخر‬.5

‫اسم َجع مؤنث الساَل‬ 

Isim-isim yang manshub


1. Maf'ul Bihi
Maf'ul bihi sama dengan obyek penderita dalam bahasa
Indonesia, yaitu suku kata yang dikenai pekerjaan.
Contoh :

[Lisan Al-Arab] Page 76


Buku Nahwu Praktis
‫ض‬ ِ َّ ‫ = خلَق الل‬Allah telah menciptakan langit dan
َ ‫الس َم َاوات َواْل َْر‬ َ َ
bumi.

2. Maf'ul Mutlaq
Maf'ul mutlaq adalah kata benda abstrak (masdar) yang
diambil dari kata kerjanya yang telah disebutkan di depan,
baik berupa sinonimnya atau lafadz yang sama.
Fungsi dari maf'ul mutlaq ini untuk menegaskan suatu
pekerjaan, untuk menjelaskan bentuk pekerjaannya atau
untuk menyatakan frekwensi pekerjaan.
Contoh :
ِ ‫إِ َذا د َّك‬
‫ت اْل َْرض َد ًّكا َد ًّكا‬ = Apabila bumi benar-benar

digoncangkan
‫ = ي َع ِّذب الل الْ َكافِ ِريْ َن َع َذابًا أَلِْي ًما‬Allah akan mengadzab orang kafir

dengan adzab yang pedih


ً‫ض ْربَة‬
َ ‫ب‬
َ ْ‫ب الْ َولَد الْ َكل‬
َ ‫ضَر‬
َ = Seorang anak telah memukul anjing

dengan satu pukulan.

3. Maf’ul Liajlih

[Lisan Al-Arab] Page 77


Buku Nahwu Praktis
Maf'ul liajlih adalah kata yang menerangkan sebab
dilakukannya pekerjaan, oleh karena itu mengandung arti
sebab/untuk. Bentuknya mufrod dan bentuk dasar (masdar).
Contoh :
‫ضا َن ِعبَ َاد ًة لِلا ِه‬ ِ
َ ‫ص َام الْم ْسلم ْو َن َرَم‬
َ = Kaum muslimin berpuasa pada
bulan Ramadhan untuk beribadah
kepada Allah SWT.

4. Maf’ul Fih
Maf'ul fih adalah kata yang menerangkan waktu atau
tempat dilakukannya sesuatu pekerjaan, juga bisa disebut
keterangan tempat (‫ )ظرف املكان‬atau keterangan waktu

(‫)ظرف الزمان‬.

Contoh :
‫َر َج َع أَخ ْو َك إِ ََل بَْيتِ ِه نَ َه ًارا‬ = Saudaramu kembali ke rumahnya pada

siang hari.
Macam-macam zharaf makan (‫)ظرف املكان‬

‫اَماََم‬ = di depan ‫َم َع‬ = bersama

َ‫َوَراء‬ = di belakang َ‫ = َح َداء‬di persimpangan


‫ف‬
َ َ‫َخل‬ = di belakang ‫ْي‬
َ ْ َ‫ب‬ = di antara

[Lisan Al-Arab] Page 78


Buku Nahwu Praktis
‫فَ ْو َق‬ = di atas ‫َح ْو َل‬ = di sekitar

‫ت‬
َ ‫َْحت‬ = di bawah ‫ط‬
َ ‫ = َو َس‬di tengah-tengah

‫ِعْن َد‬ = di sisi ‫َْيِْي نًا‬ = di sebelah kanan

‫ب‬ ِ ِ
َ ‫َجان‬ = di samping ً‫َشَاال‬ = di sebelah kiri

‫هنَا‬ = di sana َ‫بَلْ َقاء‬ = di samping/ke

arah
‫اك‬
َ َ‫هن‬ = di sana َّ‫مث‬ = di sana

Macam-macam zharaf zaman (‫)ظرف الزمان‬

ً‫اعة‬
َ ‫َس‬ = sesaat ‫اْلَ ْن‬ = sekarang

‫يَ ْوًما‬ = sehari ‫َغ ًدا‬ = besok

‫َع ًاما‬ = setahun ً‫ = َم َساء‬pada waktu sore

ً‫لَْي لَة‬ = malam hari ‫اَبَ ًدا‬ = selamanya

‫َس ْحًرا‬ = pada waktu sahur ‫اََم ًدا‬ = selamanya

ً‫َغ ْد َوة‬ = pagi-pagi ً‫ = بَا ِر َحة‬tadi malam

‫بكَْرًة‬ = pagi-pagi ‫َش ْهًرا‬ = sebulan

‫احا‬
ً َ‫صب‬
َ = waktu subuh ‫ = ا ْسب ْو ًعا‬seminggu

‫ِع ِشي‬ = waktu petang ‫َحْي نًا‬ = dekat waktunya

[Lisan Al-Arab] Page 79


Buku Nahwu Praktis
ً‫اَ ِصْيال‬ = petang hari ‫َزَمنًا‬ = zaman

‫َد ْهًرا‬ = masa

5. Maf'ul Ma'ah
Maf'ul ma'ah adalah kata yang menjadi obyek penyerta
dari fa'ilnya (subyeknya), kata ini didahului oleh wawu
ma'iyyah huruf wawu yang bermakna beserta.
Contoh :
‫ِس ْرت َو َخالِ ًدا‬ = Aku berjalan beserta Khalid

6. Hal
Hal adalah kata yang digunakan untuk menerangkan
keadaan subyek atau obyek. Kata ini digunakan untuk
menjawab pertanyaan bagaimana/dalam keadaan apa.
Bentuk asal hal berupa isim nakirah dan mufrad sedangkan
yang menjadi shahibul hal isim ma'rifat.
Contoh :
ِ ‫رجع ُم َّمد إِ ََل ب يتِ ِه م‬
‫اشيًا‬ َ َْ َ َََ = Muhammad telah kembali ke

rumahnya (dalam keadaan) berjalan


kaki.

[Lisan Al-Arab] Page 80


Buku Nahwu Praktis
‫صفًّا‬
َ ‫صفًّا‬
َ ‫ك َوالْ َملَك‬
َ ُّ‫ = َو َجاءَ َرب‬dan datanglah Tuhanmu dan

malaikat (dalam keadaan) berbaris-


baris.

7. Tamyiz
Tamyiz adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan
ungkapan-ungkapan yang tidak jelas, untuk itu banyak jatuh
setelah :
a) Bilangan sebelas sampai sembilan puluh sembilan (11-
99)
Contoh :
‫َح َد َع َشَر َك ْوَكبًا‬
َ ‫ = َرأَيْت أ‬Aku melihat sebelas buah bintang
b) Timbangan, takaran atau ukuran.
Contoh :
َ ‫فَ َم ْن يَ ْع َم ْل ِمثْ َق‬
‫ال َذ َّرة َخْي ًرا‬ = Barangsiapa yang beramal

seberat zarah kebaikan


‫اعا َسعِْي ًرا‬
ً‫ص‬ ِ
َ ‫ب ْعت‬ = Aku menjual satu sha' kacang

sa'ir
c) Setelah isim tafdhil (‫ )اسم التفضيل‬yaitu isim yang

menyatakan lebih (super latif), seperti bentuk ‫ض َل‬


َ ْ‫أَف‬.
Contoh :
[Lisan Al-Arab] Page 81
Buku Nahwu Praktis
ً‫َح َسن َع َمال‬ ِ
ْ ‫ليَْب ل َوك ْم أَيُّك ْم أ‬ = Agar dia menguji kalian siapa

di antara kalian yang paling


baik amalnya.

8. Mustatsna dengan َّ‫إِال‬

Yaitu isim yang dikecualikan dengan huruf (kecuali),


isim ini wajib dibaca nashob dengan syarat :
- Kalimat sebelum huruf َّ‫ إِال‬adalah kalimat sempurna

(Jumlah fi'liyyah atau ismiyyah), serta bukan kalimat


negatif, kalimat tanya, atau kalimat larangan.
Contoh :
‫ََنَ َح الطُّالَّب إِالَّ َخالِ ًدا‬ = seluruh pelajar telah lulus

kecuali Khalid.
- Apabila kalimat sebelumnya sempurna, tetapi bentuk
negatif, tanya atau larangan, maka isim yang berada
setelah َّ‫ إِال‬boleh dibaca nashab, ( َّ‫ إِال‬beramal ) dan boleh

juga dibaca seperti isim yang ada sebelum َّ‫إِال‬.

Contoh :

[Lisan Al-Arab] Page 82


Buku Nahwu Praktis
‫خالِد‬/‫ا‬ ِ
َ ‫ضَر الطُّالَّب إِالَّ َخال ًد‬
َ ‫ = َما َح‬para pelajar tidak hadir kecuali
Khalid
- Apabila kalimat sebelumnya belum sempurna, maka
kata yang ada setelah َّ‫ إِال‬menduduki jabatan kata yang

belum ada ( َّ‫ إِال‬tidak beramal ).

Contoh : ‫الَ إِلَهَ إالَّ الل‬ ‫ الل‬sebagai khabar َ‫ال‬

3) Isim-isim yang majrur (ُ‫)ُاْلسماءُالمجرورات‬

Isim dibaca jar atau menjadi majrur apabila :


1. Berada setelah huruf jar.
2. Berada setelah huruf sumpah (qosam) (‫ت‬ ِ seperti
َ ، ‫ َو‬، ‫)ب‬,
: ‫ص ِر‬
ْ ‫الع‬
َ ‫َو‬
3. Menjadi mudhof ilaih.
Tanda-tanda i'rob jar adalah :
1. Kasroh yang nampak dalam tulisan huruf akhinya ( ‫كسرة‬

‫)ظاهرة على اْلخر‬, apabila isim mufrod, isim jamak taksir,

jamak muannats salim.

[Lisan Al-Arab] Page 83


Buku Nahwu Praktis
2. Kasroh yang dikira-kirakan kepada sakal huruf akhirnya
(‫)كسرة مقدرة على اْلخر‬, apabila isim maqshur dan isim

manqush.
3. Ya' (‫)الياء‬, apabila isim mutsanna, jamak mudzakkar

salim dan asmaul khomsah.


4. Fathah yang nampak dalam tulisan huruf akhirnya ( ‫فتحة‬

‫)ظاهرة على اْلخر‬, apabila isim ghoir munshorif.

‫عالمةُالجر‬

‫ كسرة ظاهرة على اْلخر‬.1

‫اسم املفرد‬ 

‫اسم َجع التكسي‬ 

‫اسم َجع املؤنث الساَل‬ 

‫ كسرة مقدرة على اْلخر‬.2

‫اسم املقصور‬ 

[Lisan Al-Arab] Page 84


‫‪Buku Nahwu Praktis‬‬
‫اسم املنقوص‬ ‫‪‬‬

‫‪ .3‬الياء‬

‫اسم املثىن‬ ‫‪‬‬

‫اسم َجع مذكر الساَل‬ ‫‪‬‬

‫أْساء اْلمسة‬ ‫‪‬‬

‫‪ .4‬فتحة ظاهرة على اْلخر‬

‫اسم غي منصرف‬ ‫‪‬‬

‫‪b. I'rab Fi'il Mudlore‬‬


‫‪Fi'il mudlore hanya menerima tiga jenis i'rob, yaitu rofa',‬‬
‫‪nashob dan jazm.‬‬
‫‪1) Fi'il mudlore dirafa'kan apabila tidak diawali oleh salah‬‬
‫‪satu dari alat nashob dan jazm.‬‬
‫‪ .۱‬فعل مضارع مرفوع لتجرده عن احدى النواصب واجلوازم‬
‫فعل صحيح اْلخر‬ ‫ضمة ظاهرة على اْلخر‬
‫فعل معتل اْلخر‬ ‫ضمة مقدرة على اْلخر‬ ‫وعالمة رفعه‬
‫من اْلفعال اْلمسة‬ ‫ثبوت النون‬
‫]‪[Lisan Al-Arab‬‬ ‫‪Page 85‬‬
Buku Nahwu Praktis
Adapun tanda rofa' fi'il mudlore ada tiga jenis,
yaitu dhommah yang nampak pada sakal huruf akhirnya
(‫)ضمة ظاهرة على اْلخر‬, apabila fi'il tersebut shohih akhir.

Dhommah yang dikira-kirakan kepada sakal huruf


akhirnya (‫)ضمة مقدرة على اْلخر‬, apabila fi'il mu'tal akhir dan

tetapnya nun (‫)ثبوت النون‬, apabila termasuk salah satu dari

fi'il yang lima.


Contoh :
- َ َّ‫اِي‬
‫اك نَ ْعبد‬

- ِ ‫الَّ ِذيْن ي ْؤِمن ْو َن بِالْغَْي‬


‫ب‬ َ
- ‫ََْت ِر ْي ِم ْن َْحتتِ َها اْلَنْ َهر‬

2) Fi'il mudlore dinashabkan oleh huruf nashab ( ، ‫ َك ْي‬، ‫ لَ ْن‬، ‫أَ ْن‬

‫)إِ َذ ْن‬

‫ إذن‬، ‫ كي‬، ‫ لن‬، ‫ فعل مضارع منصوب بأن‬.۲

‫فعل صحيح اْلخر‬


‫فعل معتل اْلخر الياء والواو‬ ‫فتحة ظاهرة على اْلخر‬
‫فعل معتل اْلخر اْللف‬ ‫فتحة مقدرة على اْللف‬ ‫وعالمة نصبه‬
‫من اْلفعال اْلمسة‬ ‫حذف النون‬

[Lisan Al-Arab] Page 86


Buku Nahwu Praktis
Fi'il mudlore dibaca nashob (manshub) apabila diawali
oleh salah satu huruf nashob (‫ إِذَ ْن‬، ‫ َك ْي‬، ‫ لَ ْن‬، ‫)أَ ْن‬, dan tanda

nashobnya ada tiga jenis, yaitu fathah yang nampak


dalam sakal huruf akhir (‫)فتحة ظاهرة على اْلخر‬, apabila fi'il

shohih akhir dan mu'tal akhir dengan ya' dan wawu,


fathah yang dikira-kirakan pada sakal huruf alif ( ‫فتحة مقدرة‬

‫ )على اْللف‬apabila fi'il mu'tal akhir dengan alif, dan

dibuangnya nun (‫ )حذف النون‬apabila termasuk salah satu

dari fi'il yang lima.


Contoh :
- ‫َيَْ ِدر الْمنَافِق ْو َن أَ ْن ت نَ ِّزَل َعلَْي ِه ْم س ْوَرة‬

- َ َ‫لَ ْن ي ْؤِم َن ل‬
‫ك‬

3) Fi'il mudlore dijazmkan oleh huruf jazm (‫ ِل‬،َ‫ ال‬،‫ لَ َّما‬،ْ‫) ََل‬

‫ الم االمر‬،‫ الَ النهي‬،‫ لَ َّما‬،‫ فعل مضارع جمزوم بلَ ْم‬.3

‫فعل صحيح اْلخر‬ ‫السكون ظاهرة على اْلخر‬

‫فعل معتل اْلخر‬ ‫حذف حرف العلة‬ ‫وعالمة جزمه‬

‫من اْلفعال اْلمسة‬ ‫حذف النون‬

[Lisan Al-Arab] Page 87


Buku Nahwu Praktis
Fi'il mudlore dibaca jazm (majzum) apabila diawali
oleh huruf jazm (‫ ِل‬،َ‫ ال‬،‫ لَ َّما‬،ْ‫ ) ََل‬dan tanda jazmnya ada tiga

yaitu sukun yang nampak dalam sakal huruf akhirnya


(‫)السكون ظاهرة على اْلخر‬, apabila fi'il shohih akhir. Dibuang

huruf illat (‫ )حذف حرف العلة‬apabila fi'il mu'tal akhir. Dan

dibuangnya nun apabila (‫ )حذف النون‬termasuk salah satu

dari fi'il-fi'il yang lima.


Contoh :
- ‫أَ ََلْ تَ ْعلَ ْم‬

- ‫فَِإ ْن ََلْ تَ ْف َعل ْوا‬

- ‫الَ تَ ْدع َم َع اللِ إِلَْي َها اَ َخَر‬

4) Fi'il mudlore dinashobkan oleh an (‫ )أَ ْن‬yang tersembunyi

setelah lam ta'lil, lam juhud, hatta, fa sababiyyah, wawu


ma'iyah dan au yang bermakna sampai atau kecuali,
،‫ فاء السببية‬،‫ حَّت‬،‫ ال اجلحود‬،‫ الم التعليل‬: ‫ فعل مضارع بأن مضمرة بعد‬.4

‫ أو ِبعىن إَل أو إال‬،‫واو املعية‬

Yang menashobkan sebenarnya adalah huruf nashob


jadi bukan kata-kata tersebut di atas. Dari lima alat

[Lisan Al-Arab] Page 88


‫‪Buku Nahwu Praktis‬‬
‫‪tersebut yang banyak ditemukan adalah lam ta'lil (lam‬‬
‫‪) yang berarti‬حَّت( ‪yang bermakna untuk/agar) dan hatta‬‬

‫‪sampai.‬‬
‫‪Contoh :‬‬
‫ِ‬
‫ال ُ‬
‫ُع َم ُ‬
‫سن َ‬ ‫‪ُ.1‬ليَْبـل َوك ْمُأَيُّك ْمُأ ْ‬
‫َح َ‬
‫= الم التعليل مبن على الكسر‬ ‫ِل‬

‫= فعل مضارع منصوب بأن مضمرة بعد الم التعليل و‬ ‫يَْب ل َو‬

‫عالمة نصبه فتحة ظاهرة على اْلخر ْلنه فعل صحيح اْلخر‬

‫تُيَـ ْرِج َُع ُ‬


‫‪ُ.‬ح َّ‬
‫‪َ ٢‬‬
‫= حرف إستدراك‬ ‫حَّت‬

‫= فعل مضارع منصوب بأن مضمرة بعد حَّت و عالمة‬ ‫يرجع‬

‫نصبه فتحة ظاهرة على اْلخر ْلنه فعل صحيح اْلخر‬

‫]‪[Lisan Al-Arab‬‬ ‫‪Page 89‬‬


Buku Nahwu Praktis
5) Fi'il mudlore dijazmkan dengan alat-alat syarat seperti
In, Maa, Man, Idzma, Mahma, Mata, Ayyaana, Anna,
Haitsuma, Kaifama, Ayna, Ayyu.

،‫ مَّت‬،‫ مهما‬،‫ إذما‬،‫ من‬،‫ ما‬،‫ إن‬: ‫ فعل مضارع جمزوم بأدة الشرط‬.5

‫ أي‬،‫ أين‬،‫ كيفما‬،‫ حيثما‬،‫ أىن‬،‫أيان‬


Alat-alat tersebut menjazmkan dua fi'il mudlore, fi'il
pertama disebut fi'il syarat, sedangkan fi'il kedua
disebut fi'il jawab syarat. Dan dari 12 alat tersebut,
yang banyak dijumpai adalah ‫ إن‬dan ‫من‬.

Contoh :

ُ ُ‫إِ ْنُتَـ ْنصرواُاهللَُيَـ ْنص ْرك ْم‬

‫= حرف شرط‬ ‫إن‬

‫تنصروا = فعل مضارع جمزوم و عالمة جزمه حذف النون ْلنه من‬

‫اْلفعال اْلمسة‬

‫= مفعول به منصوب وعالمة نصبه فتحة ظاهرة على‬ ‫الل‬

‫االخر ْلنه اسم املفرد‬

[Lisan Al-Arab] Page 90


‫‪Buku Nahwu Praktis‬‬
‫ينصر = جواب الشرط جمزوم و عالمة جزمه سكون ظاهر على‬

‫اْلخر ْلنه فعل صحيح اْلخر‬

‫= اسم الضمي البارز املتصل للمخاطبْي مبن على‬ ‫كم‬

‫السكون يف ُمل نصب مفعول به‬

‫‪Latihan 10.‬‬

‫اكُنَ ْستَ ِع ْينُ ُ‬


‫ُوُإِيَّ َ‬ ‫إِيَ َ‬
‫اكُنَـ ْعبد َ‬
‫= اسم الضمي بارز منفصل للمخاطب مبن على الفتح ِف ُمل‬ ‫إِيَ َ‬
‫اك‬

‫نصب مفعول به مقدم‬

‫= فعل مضارع مرفوع لتجرده عن احدىالنواصب واجلوازم و عالمة‬ ‫نعبد‬

‫رفعه ضمة ظاهرة على اْلحر ْلنه فعل صحيح اْلخر‬

‫]‪[Lisan Al-Arab‬‬ ‫‪Page 91‬‬


‫‪Buku Nahwu Praktis‬‬
‫ىُحتَّىُتَـتَّبِ َع ُِملَّتَـه ْمُ ُ‬
‫َّص َر َ‬
‫ُوالَُالن َ‬
‫كُالْيَـه ْود َ‬
‫ىُع ْن َ‬
‫ض َ‬ ‫َولَ ْنُتَـ ْر َ‬

‫= حرف نصب مبن على السكون‬ ‫لن‬

‫ترضى = فعل مضارع منصوب بلن وعالمة نصبه فتحة مقدرة على اْللف‬

‫ْلنه فعل معتل اْلخر اْللف‬

‫= فعل مضارع منصوب بأن مضمرة بعد حَّت و عالمة نصبه فتحة‬ ‫تتبع‬

‫ظاهرة على اْلخر ْلنه فعل صحيح اْلخر‬

‫ُع ِنُ‬
‫ُويَـ ْنـ َه ْو َن َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َولْتَك ْن ُِم ْنك ْم ُأ َّمةٌ ُيَ ْدع ْو َن ُإِلَى ُالْ َخ ْي ِر َُ‬
‫ُويَأْمرْو َن ُبال َْم ْعرْوف َ‬
‫الْم ْن َك ِرُ ُ‬

‫= الم اْلمر مبن على السكون‬ ‫ل‬

‫= فعل مضارع جمزوم بالم اْلمر و عالمة جزمه سكون ظاهر على‬ ‫تكن‬

‫اْلخر ْلنه فعل صحيح‬

‫]‪[Lisan Al-Arab‬‬ ‫‪Page 92‬‬


‫‪Buku Nahwu Praktis‬‬
‫ُخ ْيـراُيَـ َرُه ُ‬ ‫فَ َم ْنُيَـ ْع َم ْل ُِمثْـ َق َ‬
‫الُذَ َّرة َ‬

‫يعمل = فعل شرط جمزوم و عالمة جزمه سكون ظاهر فعل اْلخر‬

‫= فعل جواب الشرط جمزوم و عالمة جزمه حذف حرف علة ْلنه‬ ‫ير‬

‫فعل معتل اْلخر‬

‫]‪[Lisan Al-Arab‬‬ ‫‪Page 93‬‬


Buku Nahwu Praktis
BAB 6
ISIM-ISIM YANG I'RABNYA
MENGIKUTI (‫ )التوابع‬KATA SEBELUMNYA

Ada empat jenis jabatan yang i'rabnya mengikuti i'rab


kata yang ada sebelumnya, yaitu:
A. Naat/sifat (‫نعت‬/‫)صفة‬

B. Athaf(‫)عطف‬

C. Taukid (‫)توكد‬

D. Badal (‫)بدل‬

A. Naat/sifat
Naat adalah isim yang mengikuti kata yang diikutinya
(man'ut) dalam hal i'rab (rafa', nashab, jar), jenis (muannats,
mudzakkar), jumlah (mufrod, tasniyah, jamak) dan nakirah
ma'rifatnya dan berfungsi sebagai sifat.
Jadi antara naat dan man'ut terselip makna "yang".
Contoh : ‫بسم الل الرْحن الرحيم‬

‫إهدنا الصراط املستقيم‬

[Lisan Al-Arab] Page 94


Buku Nahwu Praktis

B. Athof
Athof adalah kata atau kalimat yang ada sesudah huruf
athof dan mengikuti kata atau kalimat sebelumnya (ma'thuf
alaihi) dalam hal i'robnya (rafa', nashob, jar). Adapun
huruf-huruf athof itu adalah :
1. ‫ واو‬contoh : ‫إِ َّن اللَ َو َمالَئِ َكتَه‬

2. ‫ فاء‬contoh : ‫ه َو الَّ ِذ ْي َخلَ َق فَ َس َّوى‬

َ ‫لَبِثْنَا يَ ْوًما أ َْو بَ ْع‬


3. ‫ أو‬contoh : ‫ض يَ ْوم‬

4. ‫ أم‬contoh : ‫أَقَ ِريْب أ َْم بَعد َما ت ْر َعد ْو َن‬

5. ‫ بل‬contoh : ‫َْحَد‬
ْ ‫َما َس َفَر ُمَ َّمد بَ ْل أ‬
ِ ِ
َ ‫الَ ت ْك ِرْم َخال ًدا لَك ْن أ‬
6. ‫ لكن‬contoh : ‫َخاه‬

ُّ َّ‫َْحَد َإَل الْ َم ْد َر َس ِة مث‬


7. ‫ مث‬contoh : ‫الس ْو ِق‬ ْ‫بأ‬َ ‫ذَ َه‬
8. ‫ ال‬contoh : ‫الصالِح الَ الطَّالِح‬
َّ ‫اَ ْكَرَم‬

C. Taukid
Taukid (penegas) adalah kata yang dipergunakan untuk
mempertegas sebelumnya. Dalam taukid ini ada dua cara
yaitu:
1. Dengan mengulang kata (taukid lafdzi)

[Lisan Al-Arab] Page 95


Buku Nahwu Praktis
Contoh : ‫أخك أخك إمنا ْلخاك كساع إَل اهليجا بغي سالح‬

2. Menggunakan salah satu dari kata berikut ini (taukid


ma'nawi) : ‫ عْي‬،‫ كل‬،‫ نفس‬،‫َجيع‬

Contoh :
1. ‫َجاءَ ُمَ َّمد َعْنه‬ 3. ‫قَ َام َم ْسع ْود نَ ْفسه‬

2. ‫ضَر التَّالَِمْيذ كلُّه ْم‬


َ ‫َح‬ َِ ‫ََنح التَّالَِميذ‬
4. ‫َجْي عه ْم‬ ْ ََ

D. Badal
Badal atau pengganti adalah kata yang digunakan untuk
menggantikan kata sebelumnya, yang keduanya (pengganti
atau yang diganti) jika salah satu kalimat tersebut tidak
disebutkan masih dapat dipahami.
Contoh:
1. ‫ضَر اْل ْستَاذ ُمَْم ْود‬
َ ‫َح‬

2. ‫ك ُمَ َّمد قَ ْد َيَْرج ِم َن الْ َم ْد َر َس ِة‬


َ ‫إِبْن‬

ُّ ‫ك َعلِي إِ ََل‬
3. ‫الس ْو ِق‬ َ ‫ب َع ُّم‬
َ ‫قَ ْد َذ َه‬

Catatan: Mohon Koreksi Untuk Perbaikan Wassalam

[Lisan Al-Arab] Page 96

Anda mungkin juga menyukai