Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dini nur amalia

Kelas : XII TKJ 1

No : 11

Mapel : Bahasa Indonesia (Teks Cerita Sejarah)

PEMIMPIN AMANAH MEMBAWA BAROKAH

Amanah artinya jujur atau dapat dipercaya. Pemimpin amanah adalah pemimpin yang setiap kali
mengucapkan janji, maka ia berusaha sekuat tenaga memenuhinya. Sekuat yenaga ia menjaga harta
kekayaan yang dititipkan dibawah kepemimpinannya. Sekuat tenaga ia jauhi bujukan untuk korupsi dan
manipulasi. Pemimpin yang amanah akan bertanggung jawab terhadap setiap perkara sekecil apapun.
Setiap ucapan ia upayakan mengandung kebenaran dan kebaikan. Ia pun tidak meremehkan waktu
sedikitpun, karena meski satu detik tetap berharga. Baginya telat satu detik, satu menit, satu jam
semuanya sama saja yaitu telat.

Dalam cerita BRANDAL MAS CILIK sikap amanah ditunjukan oleh Mas cilik selaku lurah randugunting.
Nyawa Mas Cilik melayang demi mempertahankan kursi kadipaten Tegal yang sempat diambil oleh
Belanda

“Saya berharap Mas Cilik Luras pengangeng Desa Randugunting bersama-sama saya, akan
menghalau pasukan Belanda dan antek-anteknya!”
“Bagaimana? Apa? Dimana? Ini kepriben sih ... aja wedi, Paman Patih Mas Rangga!”
Diam agak panjang.
“Paman Patih Mas Rangga, saya Mas Cilik, Lurah Randugunting, lihat saja, masih segar bugar.
Masih sehat! Hat ... hat ... hat! Masih mampu bertahan bertempur! Pur ... pur ... pur!”
Ternganga Mas Rangga.
“Seluruh rakyat Randugunting pasti memihak Mataram! Aja wedi!”
“Ingat, yang kita hadapi itu pasukan Belanda, yang jumlahnya banyak sekali! Bala tentaranya
kuat, senjata modern, bawa pistol dan senapan perang!”
“Kekuatan kita juga besar. Rakyat Randugunting jumlahnya banyak. Jika saya perintahkan,
semuanya siap bertempur! Bila dipandang masih kurang, saya akan mengajak semua teman-teman
saya, semua kalangan. Teman-teman saya tidak semuanya priyayi, tidak semuanya bangsawan, tidak
semuanya punggawa kerajaan, Patih Mas Rangga! Aja wedi!”
Mas Rangga tersipu kagum. Bangga. Mas Cilik punya nyali!
Percakapan malam itu melahirkan kesepakatan dan dukungan menguntungkan, mempersatukan
Mas Rangga dengan Mas Cilik.

Dalam percakapan tersebut diputuskan bahwa Mas cilik diberi amanah oleh Mas Rangga untuk
membantu dirinya melawan Balanda yang kini sedang menguasai kursi bupati Tegal. Namun setelah Mas
cilik berhasil memenangkan pertempuran tersebut dan mas Rangga berhasil menduduki kursi kadipaten
Tegal, justru Mas Rangga melupakan jasa Mas cilik yang telah membantunya. Mas Rangga berlindung di
belakang Belanda, setelah diangkat sebagai Bupati Tegal oleh Belanda. Mas Rangga tak lagi mendukung
perjuangan Brandal Mas Cilik, Mas Rangga berkhianat, bahkan acuh terhadap pasukan Brandal Mas
Cilik. Padahal dulu dirinya yang menghasut agar memerangi Belanda. Hingga akhirnya pasukan Brandal
Mas cilik tak mampu bertahan. Mas Cilik terkapar, perutnya disobek peluru Belanda. Darah bercucuran.
Nyawanya meregang, tewas di depan Pendopo Kadipaten.

Orang yang berbuat baik kepada orang lain sesungguhnya telah berbuat baik kepada diri sendiri.
Dengan sikap amanah, orang di sekitar merasa aman dan nyaman berhubungan dengan kita. Dalam hal
hal politik terutama Pemilu amanah merupakan salah satu poin penting untuk seorang pemimpin.
Tentunya menjadi harapan kita bersama, bahwa siapapun yang terpilih adalah orang yang benar-benar
amanah dan memiliki jiwa sebagai negarawan dan ia bukan sekedar politisi. Karena jelas ada perbedaan
antara negarawan dan politisi. Sebagaimana dikemukakan oleh James Freeman Clarke (1810-1888),
penulis dan pakar teologi asal Amerika, bahwa seorang negarawan itu lebih berpikir tentang bagaimana
nasib generasi mendatang, sementara politisi hanya berpikir bagaimana memenangkan pemilu yang
akan datang. Hal ini berarti bahwa kebijakan seorang pemimpin harus benar-benar pro rakyat, bertujuan
untuk kemajuan dan kemakmuran rakyat. Hal ini juga berarti pemimpin harus benar-benar peduli
terhadap hal-hal yang bisa merusak masyarakat, baik secara aqidah, akhlak, ekonomi, sosial, dan sisi-sisi
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai