Anda di halaman 1dari 90

SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN IBU TERHADAP PERILAKU


PEMBERIAN MASSAGE PADA BAYI DI
DESA KOHALA KABUPATEN
KEPULAUAN SELAYAR

OLEH :

SITTI RAJA
NIM: 119471716

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK)
FAMIKA MAKASSAR
2021
SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN IBU TERHADAP PERILAKU


PEMBERIAN MASSAGE PADA BAYI DI
DESA KOHALA KABUPATEN
KEPULAUAN SELAYAR

Diajukan untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) dalam


program Studi Ilmu Keperawatan pada Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan
(STIK) Famika Makassar

OLEH:

SITTI RAJA
NIM: 119471716

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK)
FAMIKA MAKASSAR
2021

2
HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN IBU TERHADAP PERILAKU


PEMBERIAN MASSAGE PADA BAYI DI
DESA KOHALA KABUPATEN
KEPULAUAN SELAYAR

Disusun dan diajukan oleh:

SITTI RAJA
NIM: 119471716

Dinyatakan telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diajukan dalam


ujian skripsi.

Disetujui oleh:

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Ns. Wahyuni Wahab, S.Kep Ns. Septi Hendy Telaumbanua, S.Kep


NIDN: 0921058306 NIDN:

3
HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN IBU TERHADAP PERILAKU


PEMBERIAN MASSAGE PADA BAYI DI DESA KOHALA
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
Disusun dan diajukan oleh:

SITTI RAJA
NIM: 119471716

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji skripsi

Pada Hari : Sabtu

Tanggal : 12 Juni 2021

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat dan disetujui sebagai tugas akhir
(Skripsi)

Sungguminasa, 9 Juni 2021

Disetujui Oleh:

1. Ns. Fani Fionita, S.Kep ( )

2. Ns. Agus Salim, S.Kep ( )

3. Ns. Wahyuni Wahab, S.Kep ( )

4. Ns. Septi Hendy Telaumbanua, S.Kep ( )

Mengetahui

KETUA STIK FAMIKA KETUA PRODI S1

Dr. Ns. Yudit Patiku, S.Si, S.Kep., Ns. Ambo Anto, S.Kep., M.MKep
M.Kes NIDN: 0913029103
NIDN: 0916096903

4
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Untuk mendapatkan yang kamu suka, pertama kamu harus bersabar


dengan apa yang kamu benci”

(Imam Al Ghazali)

“Orang yang meraih kesuksesan tidak melulu mereka yang pintar. Akan
tetapi orang yang meraih kesuksesan adalah orang yang gigih dan
pantang menyerah”

(Bob Sadino)

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini adalah bagian dari ibadahku kepada Allah SWT, karena
kepada-Nyalah aku menyembah dan kepada-Nyalah aku memohon
pertolongan.

Sekaligus sebagai ungkapan terima kasihku kepada:

Bapakku (Muh.Raja) selaku pemberi motifasi terhebat sekaligus sosok


yang paling ku kagumi dan ku banggakan.

Mamakku (Bau Malang) bidadari tak bersayapku yang senantiasa


mendoakan agar aku bisa sukses dan jadi anak yang berguna untuk
orang banyak, Dia adalah sosok yang mengajariku banyak hal di dunia ini.

Adekku (Faturrahman) yang selalu memberiku semangat saat


mengingatnya, harapanku kedepanya semoga Dia bisa lebih sukses
dariku.

v
vi

Teman-teman Fisabilillah yang selalu menemani pahit manis dalam


menyelesaikan pendidikan hingga pada tahap akhir ini, mereka yang
menemani saat-saat tersulit dalam proses untuk mencapai gelar S.Kep ku.
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan proposal yang berjudul “PENGARUH PENDIDIKAN IBU

TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN MASSAGE PADA BAYI DI DESA

KOHALA KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR” yang dibuat untuk

memenuhi syarat dalam melakukan penelitian guna menyelesaikan studi

pada program studi S1 Keperawatan pada Sekolah Tinggi Ilmu

Keperawatan (STIK) Famika Makassar.

Tak lupa pula penulis haturkan salam dan shalawat atas junjungan

Nabi Besar Muhammad SAW yang menjadi uswatun hasanah dan

sebagai motivator bagi penulis untuk selalu menuntut ilmu sesuai dengan

tuntunannya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat selesai karena

adanya bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak

terhingga kepada mama dan tettaku yang selalu memberikan nasehat dan

yang selalu menjadi penyemangat. Ucapan terima kasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya juga penulis sampaikan kepada:

vii
viii

1. DR. Oichida selaku Ketua Yayasan Fani Mitra Karya Makassar.

2. Ibu Dr. Ns. Yudit Patiku, S.Si, S.Kep., M.Kes., selaku Ketua STIK

FAMIKA beserta seluruh stafnya.

3. Bapak Ns. Ambo Anto S.Kep., M.Mkep., selaku Ketua Program Studi

S-1 Keperawatan STIK FAMIKA Makassar.

4. Ibu Ns. Wahyuni Wahab, S.Kep., selaku pembimbing I dan Bapak

Ns. Septi Hendy Telaumbanua, S.Kep., selaku pembimbing II yang

telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam

membimbing penulis selama penyusunan proposal ini.

5. Ibu Ns. Faisal Rizal, S.Kep., M.Kes., selaku penguji I dan Bapak Ns.

Agus Salim, S.Kep., selaku penguji II yang telah membantu

memberikan saran dan masukan dalam penyusunan proposal

penelitian ini.

6. Seluruh dosen dan staf STIK Famika Makassar.

7. Sahabat fisabililla sri ayu ashari, surianti, nurhikma, lilis karmila,

heriani dan munawarah yang telah membantu dalam penyusunan

skripsi ini.

8. Teman seperjuanganku yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu

yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik bantuan

materi maupun non materi.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan lapang dada
ix

penulis menerima kritikan dan saran yang konstruktif demi sempurnanya

skripsi ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang

diberikan semoga mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Wassalamu’ alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sungguminasa, 9 Juni 2021

Penulis

SITTI RAJA

NIM: 119451714
x
DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL............................................................................................................................i
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.....................................................................................v
MOTTO.............................................................................................................................v
KATA PENGANTAR......................................................................................................vii
DAFTAR ISI......................................................................................................................x
DAFTAR TABEL............................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................xv
ABSTRAK......................................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar belakang....................................................................................................1
B. Rumusan masalah..............................................................................................4
B. Tujuan penelitian.................................................................................................4
C. Manfaat penelitian..............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................7
A. Konsep Dasar Pendidikan.................................................................................7
B. Konsep Dasar Perilaku......................................................................................9
C. Konsep Dasar Massage Bayi..........................................................................10
D. Hubungan pendidikan ibu terhadap perilaku pemberian massage bayi....21
BAB III.............................................................................................................................23
KERANGKA KERJA PENELITIAN..............................................................................23
A. Kerangka Konsep Penelitian...........................................................................23
B. Hipotesis Penelitian..........................................................................................24
C. Variabel Penelitian............................................................................................24
D. Definisi Operasional Dan Kriteria Objektif.....................................................24

xi
xii

BAB IV............................................................................................................................26
METODE PENELITIAN................................................................................................26
A. Desain Penelitian..............................................................................................26
B. Populasi dan Sampel.......................................................................................26
C. Pengumpulan Data dan Analisa Data............................................................27
D. Instrumen Penelitian.........................................................................................28
E. Lokasi dan Waktu Penelitian...........................................................................28
F. Prosedur Pengumpulan Data..........................................................................28
G. Pengolahan Data..............................................................................................29
H. Analisa Data......................................................................................................30
I. Etika Penulisan.................................................................................................32
BAB V..............................................................................................................................34
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................................................34
A. Hasil Penelitian.................................................................................................34
B. Pembahasan.....................................................................................................39
BAB VI............................................................................................................................41
KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................41
A. Kesimpulan........................................................................................................41
B. Saran..................................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................44
LAMPIRAN.....................................................................................................................46
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1 : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok


Umur Ibu Di Desa Kohala Kabupaten Kepulauan Selayar
…………..……………………..……………………………….. 34

Tabel 5.2 : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan


Ibu Di Desa Kohala Kabupaten Kepulauan Selayar
……………………………...………………………………...… 35

Tabel 5.3 : Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku


Pemberian Massage Pada Bayi Di Desa Kohala Kabupaten
Kepulauan Selayar ………………………...………………… 36

Tabel 5.4 : Hubungan Pendidikan Ibu Terhadap Perilaku Pemberian


Massage Pada Bayi Di Desa Kohala Kabupaten Kepulauan
Selayar ………………………………………………………... 37

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : ……………………………….…………………………….….. 12

Gambar 2.2 : …………………………….……………………………...…… 12

Gambar 2.3 : …………………………….……………………………….….. 12

Gambar 2.4 : ………………………………..…………………………….…. 13

Gambar 2.5 : ……………………………..……………………………….…. 13

Gambar 2.6 : ……………………………….………………………………... 14

Gambar 2.7 : ……………………………….…………………………….….. 15

Gambar 2.8 : …………………………….……………………………...…… 15

Gambar 2.9 : …………………………….……………………………….….. 16

Gambar 2.10 : ………………………………..…………………………….…. 16

Gambar 2.11: ……………………………..……………………………….…. 16

Gambar 2.12 : ……………………………….………………………………... 17

Gambar 2.13 : ……………………………….…………………………….….. 17

Gambar 2.14 : …………………………….……………………………...…… 17

Gambar 2.15 : …………………………….……………………………….….. 18

xiv
xv

Gambar 2.16 : ………………………………..…………………………….…. 18

Gambar 2.17 : ……………………………..……………………………….…. 19

Gambar 2.18 : ……………………………………………………………....... 19

Gambar 2.19 : ……………………………….………………………………... 20


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian

Lampiran 2 : Lembar Penjelasan Penelitian

Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 4 : Instrumen Penelitian

Lampiran 5 : Master Tabel Uji Validitas dan Realibilitas

Lampiran 6 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 7 : Master Tabel

Lampiran 8 : Hasil Olah Data SPSS

Lampiran 9 : Surat Pengantar Izin Penelitian dari Institusi

Lampiran 10 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

xvi
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN

(STIK) FAMIKA MAKASSAR

JUNI, 2021

ABSTRAK

“PENGARUH PENDIDIKAN IBU TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN MASSAGE


PADA BAYI DI DESA KOHALA KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR”

OLEH : Sitti Raja, NIM 119471716


(xvi + 4 Tabel + 10 Lampiran + 45 Halaman)

Di Indonesia saat ini hanya beberapa orang tua yang memberi perawatan
massage pada bayinya, dikarenakan pengetahuan pada orang tua yang kurang.
Padahal sebenarnya massage bayi dapat dilakukan dengan mudah di rumah dengan
syarat orang tua telah memahami bagaimana cara melakukan massage bayi
tersebut[CITATION Placeholder4 \l 1033 ]

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional study yakni


seluruh variabel dalam penelitian ini diukur dan diamati pada saat yang sama yaitu untuk
mengetahui pengaruh pendidikan ibu terhadap perilaku pemberian Massage pada bayi di
Desa Kohala Kabupaten Kepulauan Selayar.

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.4 diperoleh data bahwa dari 36
responden yang memiliki pendidikan rendah dan memiliki perilaku pemberian massase
yang baik sebanyak 1 responden (2,8%), sedangkan responden yang memiliki
pendidikan rendah dan memiliki perilaku pemberian massase yang kurang sebanyak 22
responden (61,1%). Selain itu, dari 36 responden yang memiliki pendidikan tinggi dengan
tingkat perilaku pemberian massage pada bayi yang baik sebanyak 11 responden
(30,6%), sedangkan responden yang memiliki pendidikan tinggi dengan perilaku
pemberian massage pada bayi yang kurang sebanyak 2 responden (5,6%).

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square dengan fisher exact
diperoleh nilai ρ (0,000) < nilai α (0,05), dengan demikian dapat di buktikan bahwa
hipotesis diterima yaitu ada pengaruh pendidikan ibu terhadap perilaku pemberian
massage pada bayi di Desa Kohala Kabupaten Kepulauan Selayar.

Kata kunci : Massage, pendidikan, perilaku


Pustaka : 19 (2010-2021)

xvii
xviii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tingkat pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan

berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan

dicapai dan kemauan yang dikembangkan. Tingkat pendidikan berpen

garuh terhadap perubahan sikap dan perilaku hidup sehat. Tingkat

pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang atau masy

arakat untuk menyerap informasi dan mengimplementasikannya dala

m perilaku dan gaya hidup sehari-hari, khususnya dalam hal kesehata

Pendidikan formal membentuk nilai bagi seseorang terutama dalam m

enerima hal baru [CITATION Placeholder3 \l 1033 ]

Pijat merupakan salah satu bentuk terapi sentuh yang berfungsi

sebagai salah satu teknik pengobatan penting yang sudah dikenal

sejak lama. Pijat berguna tidak hanya untuk bayi sehat tetapi juga bayi

sakit. Arti pijat ditinjau dari segi kesehatan sangat banyak manfaatnya.

Secara tradisional di kampung-kampung para dukun pijat sering kali

melakukan pemijatan pada bayi dengan cara berbeda dan tujuan yang

berbeda pula [ CITATION Ros15 \l 1033 ]

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa sentuhan lembut dan

pijatan pada janin melalui perut ibu tidak hanya meningkatkan

kecerdasan tetapi juga mempengaruhi perkembangan mental dan


xix

emosi[ CITATION Sub16 \l 1033 ]. Sentuhan lembut pada pemijatan bayi

memberikan rasa tenang dan mendorong potensi penyembuhan dari

diri sendiri pada bayi[ CITATION Tur17 \l 1033 ].

Pada saat ini, masyarakat makin peduli akan pentingnya

menjaga perawatan tubuh secara menyeluruh, salah satunya

dengan memanfaatkan jasa massage. Tidak hanya orang

dewasa akan tetapi bayi dan anak-anakpun juga dapat

melakukan perawatan tubuh dengan massage. Perawatan

massage dapat dilakukan dari umur 2 bulan sampai 12 bulan.

Massage bayi merupakan perawatan tubuh bayi yang dilakukan

secara menyeluruh mulai dari massage atau pijatan selama 30

menit lalu kemudian berenang kemudian diberi pijatan kembali

selama 15 menit [ CITATION Wid16 \l 1033 ].

Pijat bayi sudah beberapa waktu ini digemari karena bisa

membuat bayi lebih sehat dan tidak rewel. Pijat bayi juga bisa

membuat otot bayi lebih kuat, imunitasnya meningkat, menaikkan

berat badan bayi, mengurangi rasa sakit, dan membuat tidur bayi lebih

lelap. Pijat bayi bisa merangsang otot motorik, memperbaiki

kekebalannya serta menambah jumlah produksi darah putih yang

membuat menjadi lebih sehat. Dengan memberikan pijatan pada

tubuh bayi nantinya membuat tubuh bayi mengalami penurunan

hormon kortisol, yaitu hormon penyebab stres. Hasilnya bayi menjadi

lebih riang dan tidak suka menangis. Jika bayi mengalami masalah
xx

berat badan, memijatnya secara teratur juga memberikan manfaat

untuk mempengaruhi rangsangan syaraf dan kulit dan memproduksi

hormon-hormon berpengaruh dalam menaikkan berat

badan[ CITATION Roe13 \l 1033 ]

Hal berbeda dinyatakan oleh [CITATION Roe14 \t \l 1033 ]

terdapat hal yang tidak dianjurkan selama melakukan pijat bayi yaitu,

memijat bayi langsung setelah makan, membangunkan bayi khusus

untuk pemijatan. Oleh karena itu, pijat bayi boleh tidak dapat dilakukan

kapan saja karena ada hal yang juga perlu diperhatikan ketika ingin

melakukan pijat bayi agar mendapatkan hasil yang optimal. Menurut

World Health Organitation (WHO, 2017), Secara global sekitar 20-40%

bayi usia 0-2 tahun mengalami masalah keterlambatan dalam proses

perkembangan[ CITATION Bha17 \l 1033 ] Prevalensi masalah

perkembangan anak di berbagai negara maju dan berkembang di

antaranya Amerika sebesar 12-16 %, Argentina 22%, dan Hongkong

23% dan 13-18% Indonesia. seiring berkembangnya teknologi Pijat

bayi kemudian dimodifikasi dengan pola yang lebih modern hingga

menjadi tren baru yang dikenal dengan istilah massage.

Di Indonesia saat ini hanya beberapa orang tua yang

memberi perawatan massage pada bayinya, dikarenakan

pengetahuan pada orang tua yang kurang. Padahal sebenarnya

massage bayi dapat dilakukan dengan mudah di rumah dengan

syarat orang tua telah memahami bagaimana cara melakukan


xxi

massage bayi tersebut[CITATION Placeholder1 \l 1033 ]

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan calon peneliti

kepada salah satu ibu di Desa Kohala mengatakan bahwa di desa

tersebut para ibu biasanya melakukan massage pada bayinya

sebelum berusia 1 tahun. Berdasarkan pengambilan data awal yang di

dapatkan dari hasil wawancara salah satu kader di posyandu di Desa

Kohala mengatakan bahwa di posyandu tersebut terdapat 36 bayi

yang berusia 1 tahun ke bawah.

Dari latar belakang masalah, maka calon peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “Pengaruh pendidikan ibu terhadap

perilaku pemberian massage pada bayi”

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan pertanyaan

penelitian “Apakah ada pengaruh pendidikan ibu terhadap perilaku

pemberian massage pada bayi di Desa Kohala Kabupaten Kepulauan

Selayar?”

B. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui pengaruh pendidikan ibu terhadap perilaku

pemberian message pada bayi di Desa Kohala Kabupaten

Kepulauan Selayar

2. Tujuan khusus
xxii

a. Untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu di Desa Kohala

Kabupaten Selayar

b. Untuk mengindentifikasi perilaku pemberian message pada bayi

Desa Kohala Kabupaten Selayar

c. Menganalisis pengaruh pendidikan ibu terhadap perilaku

pemberian massage pada bayi di Desa Kohala Kabupaten

Selayar

C. Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam ilmu

keperawatan maternitas pada ibu terhadap perilaku dalam

memberikan massage pada bayi

2. Manfaat praktis

a. Manfaat bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan dan sebagai pengalaman khusus yang berharga

terkait dengan pengaruh pendidikan ibu terhadap perilaku

dalam memberikan massage pada bayi

b. Manfaat bagi responden

Diharapkan mampu menambah dan meningkatkan

perilaku ibu dalam memberikan massage pada bayi

c. Manfaat bagi instansi


xxiii

Dapat digunakan sebagai acuan serta masukan untuk

meningkatkan dan mengetahui pengaruh pendidikan ibu

terhadap perilaku dalam memberikan massage pada bayi

d. Manfaat bagi institusi

Penelitian ini dapat memberikan informasi dalam bidang

ilmu keperawatan maternitas dengan menambah kepustakaan

di bidang ilmu keperawatan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Pendidikan

1. Definisi Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses ilmia yang terjadi pada

manusia. Menurut Dicionary of Education, pendidikan dapat di

artikan suatu proses dimana seseorang mengembangkan

kemampuan sikap dan bentuk tingkah laku lainnya dalam

masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan dapat diperoleh melalui

pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal

mempunyai sumbangan yang sangat berharga bagi perubahan

dalam masyarakat, dapat memajukan masyarakat dan

pembangunan. Sedangkan pendidikan nonformal dapat diperoleh

anggota keluarga dan masyarakat sepanjang hayat baik di

lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat [ CITATION

Soe14 \l 1033 ]

2. Jenjang pendidikan

Jenjang pendidikan adalah tingkatan pendidikan

persekolahan yang berkesinambungan antara satu jenjang dengan

jenjang yang lainnya. Jenjang pendidikan yang termasuk jalur

pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan

menengah, dan pendidikan tinggi [ CITATION Mud13 \l 1033 ]

24
25

Jenjang pendidikan menurut Undang-Undang Sisidiknas No

2 tahun 1989 ialah :

a) Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar di selenggarakan untuk mengembangkan

sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan

keterampilan dasar yang di perlukan.

b) Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah di selenggarakan untuk melanjutkan dan

meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik

menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan

mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial,

budaya dan alam sekitar.

c) Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah

yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi

anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik

dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau

kesenian.

Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang makin mudah

menerima informasi sehingga diharapkan makin banyak pula

pengetahuan yang dimiliki. Dapat diartikan bahwa pendidikan

sangat mempengaruhi perilaku seseorang.


26

B. Konsep Dasar Perilaku

1. Pengertian perilaku

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk

hidup) yang bersangkutan [CITATION Not10 \t \l 1033 ].

2. Klasifikasi perilaku

Menurut[CITATION Not13 \t \l 1033 ] perilaku manusia dapat

dikelompokkan menjadi dua yaitu:

a. Perilaku tertutup (convert behaviour), yang artinya perilaku

dapat terjadi apabila respon terhadap stimulus belum dapat

diamati oleh orang lain secara jelas, karena respon hanya

sebatas dalam bentuk persepsi, perhatian, pengetahuan dan

sikap stimulus yang ada.

b. Perilaku terbuka (overt behaviour), artinya perilaku ini dapat

terjadi apabila respon terhadap stimulus berupa tindakan atau

praktik yang dapat diamati oleh orang lain.

3. Perubahan perilaku

Menurut Green dalam[CITATION Not14 \t \l 1033 ] terdapat faktor-faktor

yang mempengaruhi perubahan perilaku seperti:

a. Faktor yang mempermudah (predisposingfactor)

Merupakan faktor yang dapat mempengaruhi perilaku, seperti:

pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai, demografi (status

ekonomi, umur, jenis kelamin, jumlah keluarga).

b. Faktor pendukung (enablingfactor)


27

Merupakan faktor yang menentukan keinginan terlaksananya

perilaku, seperti: sumber daya, sarana dan prasarana, keahlian

dan keterampilan.

c. Faktor pendorong (reinforcingfactor)

Merupakan faktor yang memperkuat perubahan perilaku

seseorang karena adanya sikap dan perilaku orang lain, seperti:

keluarga, teman sebaya, petugas kesehatan.

C. Konsep Dasar Massage Bayi

1. Definisi Massage Bayi

Pijat bayi adalah pemijatan yang dilakukan dengan usapan-

usapan halus pada permukaan kulit bayi, yang dilakukan dengan

tangan bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap syaraf, otot,

sistem pernafasan serta sirkulasi darah[CITATION Sub161 \t \l 1033 ]

2. Manfaat Massage Bayi

Menurut[ CITATION Hea16 \l 1033 ] Terapi sentuh atau pijat bayi

banyak manfaatnya untuk bayi yaitu :

a. Meningkatkan daya tahan tubuh. Meningkatnya aktifitas neuro

transmitter serotonin akan meningkatkan kapasitas sel reseptor

yang mengikat glucocortikoid (adrenalin), proses ini

menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin

(hormon stres), dan selanjutnya akan meningkatkan daya tahan

tubuh terutama lgM dan lgG.


28

b. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih

lelap. Pijatan akan mengubah gelombang otak, yaitu dengan

menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang

betha serta tetha, Perubahan gelombang otak ini dapat

dibuktikan dengan penggunaan EEG (electro enchephalogram).

c. Mempengaruhi Mekanisme Penyerapan Makanan. Bayi yang

dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak

ke-10) yang menyebabkan peningkatan kadar enzim

penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian, sari makanan

yang diserap oleh tubuh akan menjadi lebih baik. Maka dari itu

berat badan bayi yang dipijat meningkat lebih banyak dari pada

yang tidak dipijat.

d. Membina ikatan kasih sayang orang tua dengan anak (bonding).

Sentuhan dan pandangan kasih sayang orang tua pada bayinya

akan mengalirkan kekuatan jalinan kasih di antara keduanya.

Pada perkembangan anak, sentuhan orang tua adalah dasar

perkembangn komunikasi yang memupuk cinta kasih secara

timbal balik antara keduanya.

e. Meningkatkan produksi ASI, aktivitas nervus vagus dapat

meningkatkan aktivitas volume karna adanya penyerapan

makanan yang lebih baik yang menyebabkan bayi cepat lapar

dan akan sering menyusu, sehingga produksi ASI akan

meningkat.
29

3. Persiapan Massage Bayi

Menurut[ CITATION Gat17 \l 1033 ] Hal- hal yang perlu

diperhatikan sebelum memijat adalah tangan bersih dan potong

kuku yang panjang, Lepaskan perhiasan yang ada di tangan, Bayi

sudah selesai makan atau tidak sedang lapar, Ruang untuk

memijat diupayakan hangat dan tidak pengap. Siapkan handuk,

baju ganti dan menggunakan minyak bayi (baby oil/ lotion). Waktu

memijat yang paling efektif dilakukan pada saat bayi dalam

keadaan santai dan tenang. Cara Pemijatan Sesuai Usia Bayi yaitu

a. 0 – 1 bulan, disarankan gerakan yang halus seperti usapan-

usapan. Tidak dilakukan pemijatan didaerah perut sebelum tali

pusat bayi lepas.

b. 1 – 3 bulan, disarankan gerakan yang halus dengan tekanan

ringan dalam waktu yang singkat.

c. 3 bulan – 1 tahun, seluruh gerakan yang dilakukan disertai

dengan tekanan dan waktu yang semakin meningkat

4. Gerakan tahapan massage bayi

 Pijat kaki dan tangan, yaitu menguatkan otot dan tulang,

merangsang saraf motorik disamping menghilangkan

ketegangan dan memperlancar peredaran darah.

 Mulailah memijat bayi mulai dari bagian kaki. Kaki adalah

bagian paling tidak sensitif. Oleh karena itu, kaki merupakan


30

tempat terbaik untuk memulai pijatan. Pertama, peganglah kaki

bayi pada pangkal paha.

Gambar 2.1

 Kemudian gerakan tangan kebawah secara bergantian seperti

sedang memerah susu sapi. Gerakan ini disebut perahan india.

Lakukan gerakan ini sebanyak 15 kali.

 Kemudian remas kaki sikecil dengan kedua tangan.

 Setelah itu buat gerakan seperti memeras mulai dari pangkal

paha sampai ujung kaki. Lakukan gerakan ini selama 15 kali.

Gambar 2.2

 Pijatlah telapak kakinya menggukan kedua ibu jari bunda secara

bergantian.

Gambar 2.3

 Lakukan pijatan ini dari arah tumit keperbatasan jari kaki.

Lakukan sebanyak 60 kali


31

 Pegang pergalangan kaki dengan tangan kiri.

 Kemudian dengan telunjuk dan ibu jari tangan kanan, lakukan

juga pemijatan pada jari-jari kaki dengan gerakan memilin.

Gambar 2.4
 Pegang pergelangan kaki dengan tangan kanan. Tekan ujung

telapak kaki dengan ibu jari, sedangkan telunjuk menekan

bantalan kaki atau bagian bawah jari.Lakukan hal ini selama 5

detik.

 Lalu pindahkan telunjuk kebagian tengah telapak kaki. Lakukan

gerakan ini selama 5 detik.

 Gerakan selanjutnya adalah thumb press. Tekan-tekan telapak

kaki si kecil dengan menggunkan kedua ibu jari.

 Lakukan dengan lembut pada bagian bawah, tengah, atas,

tengah, dan kembali kebawah. Lakukan ini sebanyak empat kali

putar

Gambar 2.5
 lakukan gerakan mengurut dengan ibu jari pada punggung kaki,

dari jari kaki kearah pergelangan kaki. Lakukan ini sebanyak 60


32

kali.

 Masih dengan ibu jari, buatlah lingkaran-lingkaran kecil

disekeliling pergelangan kaki dan mata kaki. Lakukan dengan

lembut sebangak 60 kali.

 Langkah selanjutnya adalah swedish milking atau perahan cara

swedia. Gerakan seperti memeras susu sapi ini sama seperti

Indian milking, tetapi lakukan dari pergelangan kaki menuju

pangkal paha. Lakukan sebanyak 15 kali.

Gambar 2.6

 Lakukan gerakan memilin atau rolling dari pangkal paha kearah

bawah sebanyak 8 kali. Lakukan semua gerakan pada kaki

lainnya.

 Jangan lupa, usap kedua kaki sikecil dengan tekanan lembut

dari paha kearah pergelangan kaki. Ini merupakan gerakan akhir

untuk bagian kaki.

 Water wheel A, Lakukan gerakan memijat pada perut bayi

seperti mengusap dari dada kebawah perut, bergantian dengan


33

tangan kanan dan kiri. Lakukan sebanyak 30 kali.

 Water wheel B, Letakan satu tangan di atasperut, kemudian

tangan yang lain mengusap dari dada kearah perut sebanyak 15

kali.

Gambar 2.7

 Open book, Letakan kedua ibu jari di samping kanan kiri pusar

perut dan gerakan kearah samping kiri dan kanan.

Gambar 2.8

 Gerakan selanjutnya adalah walking fingers atau jari-jari

berjalan. Letakkan ujung jari-jari salah satu tangan bunda pada

perut bayi bagian kanan.

 Lakukan gerakan seperti berjalan dengan menggunakan jari-jari

dari perut bagian kanan ke bagian kiri. Ulang sebanyak 6-7 kali.

Gerakan ini berfungsi untuk mengeluarkan gelembung-

gelembung udara pada perut si kecil.

 Buatlah gerakan yang menggambarkan love atau hati dengan

meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan bunda di

tengah dada bayi.

 Buat gerakan ke atas sampai di bawah leher


34

 Kemudian ke samping di atas tulang selangka.

 Lalu, ke bawah membentuk hati atau bentuk love dan kembali

ke ulu hati.

Gambar 2.9

 Lanjutkan dengan gerakan menyilang, dimulai dengan tangan

kanan membuat gerakan memijat menyilang dari tengah dada

ke arah b kanan, dan kembali ke perut kiri.

Gambar 2.10
 Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke bawah

sebanyak 10 kali. Namun, jika terdapat pembengkakan kelenjar

daerah ketiak, sebaiknya gerakan ini tidak dilakukan.

 Kemudian lakukan relaksasi atau pelemasan otot pada tangan

kiri dengan gerakan milking atau perahan cara India. Lakukan

sebanyak 20 kali.

Gambar 2.11
35

 Selanjutnya adalah gerakan seperti memeras tangan si kecil,

mulai dari pangkal tangan sampai ke ujung tangan sebanyak 6-

7 kali.

Gambar 2.12

 Pijatlah punggung tangan menggunakan kedua ibu jari bunda

secara bergantian, mulai dari arah pergelangan ke jari-jari

tangan. Lakukan sebanyak 40 kali.

Gambar 2.13

 Gerakan ke pergelangan jari jari tangan bayi bunda. Masih

dengan ibu jari, buatlah lingkaran lingkaran kecil di sekeliling

pergelangan tangan lakukan sebanyak 60 kali.

Gambar 2.14
36

 Lakukan gerakan memilin atau rolling pada tangan dari pangkal

tangan ke pergelangan sebanyak 8 kali.

Gambar 2.15

 Untuk memijat daerah muka tidak perlu menggunakan minyak

pijat. Letakan jari-jari kedua tangan bunda pada pertengahan

dahi

Gambar 2.16

 Tekankan jari-jari bunda dengan lembut mulai dari tengah dahi

keluar ke samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi,

lakukan sebanyak 10 kali.

 Letakkan kedua ibu jari bunda di antara kedua alis mata.

 Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis

mata.

 Kemudian di atas kelopak mata, mulai dari tengah ke samping,

lakukan sebanyak empat kali


37

 Gerakan selanjutnya, letakkan kedua ibu jari bunda pada

pertengahan alis Kemudian tekan ibu jari bunda dari

pertengahan alis

 Lalu turun melalui tepi hidung ke arah pipi dengan membuat

gerakan ke samping lalu ke atas seolah membuat bayi

tersenyum. Lakukan sebanyak enam kali.

 Letakkan kedua ibu jari bunda di atas mulut di bawah sekat

hidung, Gerakkan kedua ibu jari bunda dari tengah ke samping

sebanyak 10 kali.

 Letakkan kedua ibu jari bunda di tengah dagu dan pijat ke arah

samping sebanyak 10 kali

Gambar 2.17

 Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran lingkaran kecil di

daerah rahang bayi.

Gambar 2.18

 Dengan mempergunakan ujung- ujung jari, berikan tekanan

lembut pada daerah belakang telinga kanan dan kiri.


38

 Tengkurapkan bayi melintang di depan bunda dengan kepala

sebelah. Taruhlah tangan bunda di kiri dan kaki di sebelah

kanan. punggung bayi, pijatlah sepanjang punggung bayi

dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak

tangan. Lakukan dari leher ke bawah sampai ke pantat bayi,

lalu kembali lagi ke leher.

 Gerakan selanjutnya, pegang pantat bayi dengan tangan kanan

dan dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher ke bawah

sampai bertemu dengan tangan kanan yang menahan pantat

bayi

 Buatlah gerakan lingkaran lingkaran kecil di daerah punggung

bagian bawah.

 Kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat.

 Terakhir, buat gerakan menggaruk dari pangkal leher ke arah

bawah sampai pantat si kecil.

Gambar 2.19
39

D. Hubungan Pendidikan Ibu Terhadap Perilaku Pemberian Massage

Bayi

Pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberikan

respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang dengan

pendidikan tinggi akan memberi respon yang lebih rasional terhadap

informasi yang datang dan akan berfikir sejauh mana keuntungan yang

mungkin akan mereka peroleh dari pendidikan kesehatan. Selanjutnya

pada hubungan sosial, manusia akan saling berinteraksi antara satu

dengan yang lain, sebuah keluarga yang berinteraksi secara langsung

dengan masyarakat sosial akan lebih besar terpapar informasi seperti

tentang pemijatan bayi yang merupakan informasi yang baru yang

harus lebih dipahami oleh ibu yang punya bayi khususnya. Terhadap

penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan [ CITATION

Mub15 \l 1033 ]

Aspek pendidikan juga memegang peranan penting dalam

pemijatan bayi. Semakin tinggi pendidikan, semakin mudah pula

menerima dan mengakses informasi. Pendidikan juga data

menghambat perkembangan sikap seseorang dalam penerimaan

informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan [ CITATION Mub151 \l

1033 ]. Orang tua terdidik mempunyai kemampuan menyerap informasi

yang berkaitan dengan kesehatan khususnya pijat bayi. Pelaksanaan

pijat bayi sangat berkaitan dengan perilaku ibu dalam perawatan anak.

Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pengetahuan, dimana


40

perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan bersifat

langgeng[CITATION Not131 \t \l 1033 ]

Penting sekali bagi setiap ibu bayi untuk mempelajari cara-cara

praktis dan yang dianjurkan mengenai teknis pemijatan bayi.

Pemijatan bayi oleh ibunya sendiri juga mampunyai makna sendiri

karena sangat berpengaruh terhadap hubungan batin atau hubungan

kejiwaan diantara ibu dan anak. Bagi sang bayi pijatan ibu dapat

dirasakan sebagai sentuhan kasih sayang yang sangat berarti bagi

pembentukan pribadinya dikemudian hari (Roesli, 2013).

BAB III

KERANGKA KERJA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep Penelitian

Aspek pendidikan juga memegang peranan penting dalam

pemijatan bayi. Semakin tinggi pendidikan, semakin mudah pula

menerima dan mengakses informasi. Pendidikan juga data

menghambat perkembangan sikap seseorang dalam penerimaan

informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan [CITATION Mub152 \t \l

1033 ]

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme

(makhluk hidup) yang bersangkutan [CITATION Not10 \t \l 1033 ].


41

Pijat bayi adalah pemijatan yang dilakukan dengan usapan-

usapan halus pada permukaan kulit bayi, yang dilakukan dengan

tangan bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap syaraf, otot,

sistem pernafasan serta sirkulasi darah[CITATION Sub16 \t \l 1033 ]

Adapun bentuk kerangka konsep dalam penelitian ini yaitu:

Pendidikan ibu
Perilaku ibu dalam
pemberian Massage
pada bayi

Keterangan :

: Variabel independen

: Variabel dependen

: Penghubung antar variabel

B. Hipotesis Penelitian

Ada pengaruh pendidikan ibu terhadap perilaku pemberian Massage

pada bayi di Desa Kohala Kabupaten Kepulauan Selayar.

C. Variabel Penelitian

1. Variabel independen : pendidikan ibu

2. Variabel dependen : perilaku pemberian Massage pada bayi

D. Definisi Operasional Dan Kriteria Objektif

1. Pendidikan ibu
42

Pendidikan ibu adalah pendidikan terakhir yang dicapai oleh ibu

berjumlah satu pertanyaan yaitu untuk mengetahui tingkat

pendidikan.

a. Kriteria Objektif

Rendah : jika pendidikan ibu SD/SMP

Tinggi : jika pendidikan ibu SMK/D3/S1/S2

2. Perilaku pemberian Masaage pada bayi

Perilaku ibu yaitu bagaimana kebiasaan Ibu dalam memberikan

suatu stimulus terhadap perawatan bayinya atau bagaimana sikap

dan perilaku ibu dalam pemberian Massage pada bayinya.

a. Kriteria objektif

Jumlah pertanyaan× skor tertinggi ─ jumlah pertanyaan× skor terendah


2

10× 4 ─ 10 ×1
=
2

40 ─ 10 30
= = = 15
2 2

Baik : jika total skor >15

Kurang : jika total skor ≤15


43

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional

study yakni seluruh variabel dalam penelitian ini diukur dan diamati

pada saat yang sama yaitu untuk mengetahui pengaruh pendidikan ibu

terhadap perilaku pemberian Massage pada bayi di Desa Kohala

Kabupaten Kepulauan Selayar.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi
44

Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi

berusia < dari 1 tahun di Desa Kohala Kabupaten Kepulauan

Selayar Berjumlah 36 orang

2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi di Desa

Kohala. Responden dipilih dengan teknik Total Sampling yaitu

teknik sampel diambil berdasarkan pertimbangan kriteria-kriteria

tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti. Adapun kriteria-

kriterianya sebagai berikut:

a. Kriteria inklusi:

1) Bersedia menjadi responden

2) Responden yang bisa membaca dan menulis

3) Ibu yang memiliki bayi usia < dari 1 tahun

b. Kriteria eksklusi:

1) Tidak bersedia menjadi responden

2) Responden yang tidak bisa membaca dan menulis

3) Ibu yang tidak memiliki bayi usia < dari 1 tahun

C. Pengumpulan Data dan Analisa Data

Jenjang pendidikan adalah tingkatan pendidikan persekolahan

yang berkesinambungan antara satu jenjang dengan jenjang yang

lainnya. Jenjang pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah

terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan

tinggi [ CITATION Mud13 \l 1033 ]


45

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme

(makhluk hidup) yang bersangkutan [CITATION Not10 \t \l 1033 ].

Adapaun penentuan skor penilaian untuk setiap responden

adalah sebagai berikut:

1. Skor penilaian pendidikan ibu

Rendah : Jika pendidikan ibu SD/SMP

Tinggi : Jika pendidikan ibu SMK/D3/S1/S2

2. Skor penilaian perilaku pemberian Massage pada bayi

Baik : jika total skor >15

Kurang : jika total skor ≤15

D. Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan untuk variable pendidikan ibu

adalah lembar observasi yang terdiri dari satu pertanyaan yaitu tingkat

pendidikan ibu. Untuk variable perilaku pemberian Massage pada bayi

pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari 10

pertanyaan dengan menggunakan skala likert (dengan kategori pilihan

jawaban “selalu”, “sering”, “kadang” dan “tidak pernah”)

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Kohala Kabupaten

Kepulauan Selayar
46

b. Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan sekitar bulan Maret-juni 2021

F. Prosedur Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapatkan dari sumber

utama, individu, atau perseorangan. Biasanya data primer

didapatkan melalui angket, wawancara, jajak pendapat, dan lain-

lain [ CITATION Moh14 \l 1033 ] . Data primer dalam penelitian ini di

antaranya pengaruh pendidikan ibu post partum terhadap perilaku

dalam memberika spa pada bayi. Data primer tersebut akan

dikumpulkan melalui kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak

langsung baik dari buku, literatur, arsip-arsip, dan dokumen-

dokumen yang dimiliki oleh instansi bersangkutan atau media lain.

data sekunder digunakan untuk memberikan gambaran tambahan,

pelengkap, atau diproses lebih lanjut [ CITATION Moh14 \l 1033 ].

G. Pengolahan Data

Menurut[CITATION Not10 \t \l 1033 ] proses pengolahan data melalui

tahap-tahap antara lain:

1. Penyuntingan (Editing)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau

dikumpulkan melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih


47

dahulu. Kalau ternyata masih ada data atau informasi yang tidak

lengkap, dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka

kuesioner tersebut dikeluarkan (droub out), tetapi dengan

memperhatikan beberapa hal dalam pemeriksaan yaitu:

a. Kesesuaian jawaban responden dengan pernyataan

b. Kelengkapan pengisian daftar pernyataan

c. Mengecek macam isian data

2. Pengkodean (coding)

Setelah penyuntingan diselesaikan, kegiatan selanjutnya

yang dilakukan memberi kode dalam hubungan dengan

pengolahan data jika akan menggunakan computer, yakni

mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka

atau bilangan.

3. Memasukkan data (Data Entry)

Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau

kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing.

4. Tabulating

Membuat table-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian

atau yang diinginkan oleh peneliti.

5. Pembersih Data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,


48

ketidak lengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan

pembetulan atau korelasi.

H. Analisa Data

Data dianalisa melalui presentase dan perhitungan jumlah

dengan cara berikut :

1. Analisa univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil

penelitian. Analisis ini menghasilkan distibusi dan persentase dari

tiap variabel yamg diteliti.

2. Analisis bivariate

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan viriabel

independen dan variabel dependen dalan bentuk tabulasi silang

antara kedua variabel tersebut. Menggunakan uji statistik dengan

tingkat kemaknaan (α =0,05 ( 5 % ) dengan menggunakan rumus Chi-

square yaitu :

X2 = Chi-square

O = Nilai observai=si

E = Nilai yang diharapkan


49

∑= Jumlah data

Penilaian:

a.
Apabila X2 Hitung > X2 Tabel, maka Ho ditolak atau Ha

diterima, artinya ada pengaruh antara variabel independen

dengan variabel dependen.

b.
Apabila X2 Hitung ≤ X2 Tabel, maka Ho diterima atau Ha

ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara variabel independen

dengan variabel dependen.

I. Etika Penulisan

Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu mendapat

rekomendasi dari institusinya dengan mengajukan permohonan izin

kepada institusi atau lembaga tempat penelitian. Setelah mendapat

persetujuan barulah melakukan penelitian dengan menekankan

masalah etika yang meliputi:


50

1. Informed Concent

Informed Concent merupakan bentuk persetujuan antara

peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan

lembar persetujuan. Informed concent tersebut diberikan

sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed concent

adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian,

mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka

harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden

tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien.

2. Anonymity (tanpa nama)

Anonymity merupakan jaminan dalam mengguanakan

subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencatumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang disajikan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Kerahasiaan (confidentiality) masalah etika dengan

memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok

data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.


51

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pengantar

penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Kohala Kecamatan

Buki Kabupaten Kepulauan Selayar yang berlangsung selama

kurang lebih 3 bulan dari tanggal 15 Maret – 15 Juni 2021.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling, yaitu

sampel diambil berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang telah


52

ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian diperoleh melalui kuesioner

yang dibagikan secara langsung ke responden. Kuesioner

penelitian tersebut diisi langsung oleh responden.

Penelitian ini menggunakan desain dengan pendekatan

cross sectional study yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

antara pendidikan ibu dengan perilaku pemberian massage pada

bayi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2

macam kuesioner, yaitu kuesioner untuk mengetahui pendidikan

ibu dengan menggunakana skala ordinal, dan kuesioner untuk

mengetahui perilaku pemberian massage pada bayi dengan

menggunakan skala likert. Selanjutnya data dianalisa dengan

komputer menggunakan program SPSS versi 16.00, dengan

menggunakan uji statistik chi-square dengan fisher’s exact dengan

tingkat kemaknaan 5% (0,05).

2. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa kohala adalah desa yang termasuk ke dalam daftar

desa di Kacamatan Buki Kabupaten Kepulauan selayar. Luas

Wilayah Desa Kohala yaitu 6,35 Km2 yang terdiri dari 4 Dusun

yaitu dusun Lebo, dusun Karebosi, dusun Kadempa, dan dusun

Muntea serta 14 Rukun Tetangga (RT) dengan jumlah kepala

keluarga 253 KK dan jumlah penduduk sebanyak 890 jiwa. Luas

dusun muntea yaitu 2,117 m2 merupakan dusun pertama yang di

temui ketika masuk ke Desa Kohala. Sekitar beberapa kilo meter


53

baru kita akan menemui dusun Kadempa dengan luas 1,665 m 2.

Dusun kandempa dan dusun karebose bersebelahan, dengan luas

dusun kadempa sekitar 1,200 m2 sedangakan dusun karebosi

seluas 1,368 m2

3. Karakteristik Responden

a. Berdasarkan Kelompok Umur

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan kelompok
umur Ibu Di Desa Kohala Kabupaten Selayar

Kelompok Umur Frekuensi Persentase


20-25 15 41,7
26-30 13 36,1
31-37 8 22,2
Total 36 100%
Sumber: Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa dari

keseluruhan 36 responden, terdapat sebanyak 15 responden

(41,7%) yang rentang usia 20-25 tahun, 13 responden (36,1%)

dengan rentan usia 26-30 tahun, 8 responden (22,2%) dengan

rentan usia 31-37 tahun.

4. Data khusus

Berdasarkan pengumpulan data yang telah dilakukan

oleh peneliti mulai dari tanggal 15 Maret – 15 Juni 2021 pada

ibu yang memiliki bayi di Desa Kohala Kabupaten Kepulauan


54

Selayar dengan jumlah sampel sebanyak 36 orang di peroleh

hasil sebagai berikut:

a. Analisa Univariat

1) Berdasarkan pendidikan

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Pendidikan Ibu Di Desa Kohala Kabupaten Selayar

Pendidikan Prekuensi Persentase


RENDAH 23 63,9
TINGGI 13 36,1
Total 36 100%
Sumber: Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa

dari keseluruhan 36 responden, terdapat sebanyak 23

responden (63,9%) dengan pendidikan rendah, dan

terdapat sebanyak 13 responden (36,1%) dengan

pendidikan tinggi.

2) Berdasarkan perilaku pemberian massage

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan


Perilaku pemberian massage Di Desa Kohala
Kabupaten Selayar

Perilaku Frekuensi Persentase


BAIK 12 33,3
KURANG 24 66,7
Total 36 100%
Sumber: Data Primer, 2021
55

Berdasarkan tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa

dari keseluruhan 36 responden, terdapat sebanyak 12

responden (33,3%) yang memiliki perilaku pemberian

massage pada bayi yang baik, dan terdapat sebanyak 24

responden (66,7%) yang memiliki perilaku pemberian

massage pada bayi yang kurang.

b. Analisa Bivariat

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.4 diperoleh

data bahwa dari 36 responden yang memiliki pendidikan

rendah dan memiliki perilaku pemberian massase yang baik

sebanyak 1 responden (2,8%), sedangkan responden yang

memiliki pendidikan rendah dan memiliki perilaku pemberian

massase yang kurang sebanyak 22 responden (61,1%).

Selain itu, dari 36 responden yang memiliki pendidikan tinggi

dengan tingkat perilaku pemberian massage pada bayi yang

baik sebanyak 11 responden (30,6%), sedangkan

responden yang memiliki pendidikan tinggi dengan perilaku

pemberian massage pada bayi yang kurang sebanyak 2

responden (5,6%). Hal tersebut dapat kita lihat pada tabel

berikut:

Tabel 5.4
56

Hubungan pendidikan ibu terhadap perilaku pemberian


massage pada bayi di Desa Kohala Kabupaten
Kepulauan Selayar

Perilaku pemberian
massage
Total
Pendidikan
Baik Kurang

F % F % F %

Rendah 1 2,8% 22 61,1% 23 63,9%

Tinggi 11 30,6% 2 5,6% 13 36,1%

Total 12 33,3% 24 66,7% 36 100%

Sumber: Data Primer, 2021

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square

dengan fisher exact diperoleh nilai ρ (0,000) < nilai α (0,05),

dengan demikian dapat di buktikan bahwa hipotesis diterima

yaitu ada pengaruh pendidikan ibu terhadap perilaku

pemberian massage pada bayi di Desa Kohala Kabupaten

Kepulauan Selayar.

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dari 36 responden yang memiliki

pendidikan tinggi dan memiliki perilaku pemberian massage yang baik

sebanyak 11 responden (30,6%). Menurut asumsi peneliti, semakin

tinggi tingkat pendidikan ibu maka perilaku pemberian massage pada

bayi pun akan semakin baik. Faktor yang mempengaruhi baiknya

perilaku ibu terhadap pemberian massage pada bayi tentunya karena

ibu yang memiliki pendidikan tinggi cenderung memiliki pola pikir yang
57

luas dan tentunya dengan memanfaatkan informasi yang bisa ibu

dapatkan dari gadgetnya. Dibanding ibu yang memiliki pendidikan

rendah lebih terbelakang informasi apalagi terkait massage pada bayi,

ibu dengan pendidikan rendah cenderung tidak memiliki pengatahuan

luas apalagi mengenai massage bayi.

Perilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap

positif akan menimbulkan perilaku yang baik. Ibu dengan pendidikan

tinggi memiliki pengetahuan cukup tentan massage bayi dan meyakini

bahwa pemberian massage pada bayi adalah awal yang baik untuk

pertumbuhan dan perkembangan bayi, maka ibu akan cenderung

melakukan massage bayi. Sebaliknya ibu dengan pendidikan rendah

akan memiliki pengetahuan kurang terkait pemberian massage pada

bayi cenderung tidak berkeinginan untuk memberikan massage pada

bayinya. Hal ini dikarenakan ibu belum memahami massage bayi dan

manfaat yang dapat berdampak positif terhadap tumbuh kembang

bayi. Beberapa faktor penghambat juga mempengaruhi perilaku

pemberian massage pada bayi yaitu, pendidikan, pengetahuan, rasa

malu, tidak adanya keinginan serta tidak kurangnnya motifasi untuk

melakukan massage bayi. Menurut [ CITATION Dew141 \l 1033 ] bahwa

terbentuknya suatu perilaku baru, dimulai pada domain kognitif, dalam

arti subjek tahu terhadap stimulus yang berupa objek sehingga

menimbulkan pengetahuan baru pada subjek tersebut dan akan

memberikan perilaku baru dan respon lebih baik berupa tindaka


58

sehubungan dengan stimulus yang telah diketahui. Di harapkan

dengan memiliki pendidikan dan pengetahuan baik maka ibu akan

memiliki keinginan untuk melakukan massage bayi. Pada dasarnya

pendidikan akan menjadi dasar yang kuat untuk menumbuhkan

perilaku (tindakan) massage bayi. Hasil penelitian ini sejalan dengan

hasil penelitian [ CITATION Wul21 \l 1033 ] yang menunjukkan sebagian

besar ibu dengan pendidikan tinggi memiliki pengetahuan cukup

tentang massage bayi. Pengetahuan merupakan salah satu faktor

yang dapat memunculkan perilaku. Ibu yang memiliki pengetahuan

dalam bidang tertentu akan memiliki ketertarikan tersendiri terhadap

hal-hal yang berkaitan dengan ketertarikan tersebut (Dewi A. 2012).


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Kohala

Kabupaten Kepulauan Selayar pada tanggal 15 Maret – 15 Juni 2021.

Dapat di simpulkan bahwa:

1. Tingkat pendidikan ibu di Desa Kohala Kabupaten Kepulauan

Selayar tergolong rendah. Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan

bahwa dari keseluruhan 36 responden, terdapat sebanyak 23

responden (63,9%) dengan pendidikan rendah, dan terdapat

sebanyak 13 responden (36,1%) dengan pendidikan tinggi.

2. Berdasarkan tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa dari

keseluruhan 36 responden, terdapat sebanyak 12 responden

(33,3%) yang memiliki perilaku pemberian massage pada bayi yang

baik, dan terdapat sebanyak 24 responden (66,7%) yang memiliki

perilaku pemberian massage pada bayi yang kurang.

3. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square dengan fisher

exact diperoleh nilai ρ (0,000) < nilai α (0,05), dengan demikian

dapat di buktikan bahwa hipotesis diterima yaitu ada pengaruh

pendidikan ibu terhadap perilaku pemberian massage pada bayi di

Desa Kohala Kabupaten Kepulauan Selayar.

59
60

B. Saran

1. Bagi peneliti lain

Diharapkan bagi peneliti lain agar dapat melakukan penelitian yang

lebih luas lagi mengenai hubungan tingkat pendidikan ibu dengan

perilaku ibu dalam memberikan massage pada bayi.

2. Bagi instansi

Diharakan penelitian ini dapat menjadi informasi tambahan bagi

pembaca, dan instansi sebaiknya dapat menyediakan buku bacaan

yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemberian massage

pada bayi yang lebih komplit lagi.

3. Bagi masyarakat

Meningkatkan pengetahuan dan sebagai informasi kepada ibu

terkait langkah-langkah dan manfaat dalam perilaku pemberian

massage pada bayi.


DAFTAR PUSTAKA

Bhandari, N. (2017). Ongoing Research Project Overview, India.

Dewi. (2014). pijat dan asupan gizi tepat untuk melejitkan timbuh

kembang anak. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Dewi, A. (2012). Teori dan Pengukuran Pengetahuan Dengan Sikap Ibu

Tentang Pijat Bayi. Yogyakarta: Nuha Medika.

Gatot. (2017). Penyembuhan Alternatif Pijat Bayi dan Anak. Jombang:

Lintas Media.

Heath,A, B. (2016). Baby Massage. Jakarta: Dian Rakyat.

Mubarak, W. (2015). Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta:

Salemba Medika.

Mudyahardjo, R. (2011). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Nazir, M. (2014). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Notoatmodjo, S. (2011). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2013). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta.
45

Notoatmodjo, S. (2014). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Roesli, U. (2013). Pedoman Pijat Bayi. Jakarta: Trubus Agriwidya.

Roesli, U. (2015). Pedoman Pijat Bayi Prematur & Bayi Usia 0-3 Bulan.

Jakarta: Trubus Agriwidya.

Rosalina. (2015). Fisiologi Pijat Bayi. Cetakan 1. Bandung: Trisakti

Multimedia.

S, D. (2014). pijat & asupan gizi tepat melejitkan tumbuh kembang anak.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Subakti, R. (2016). Panduan Praktis Memijat Buah Hati Anda. Yogyakarta:

Nusa Pressindo.

Subakti, R. (2016). Panduan Praktis Memijat Buah Hati Anda. Yogyakarta:

Nusa Pressindo.

Turner, N. (2017). Pedoman Praktis Pemijatan Bayi. Tangerang: Karisma.

Wulandari, E. Y. (2021). HUBUNGAN PENDIDIKAN KESEHATAN

TENTANG PIJAT BAYI TERHADAP PENGETAHUAN IBU.

MATERNITY AND NEONATAL, Vol. 03, No. 03,, 11.


LAMPIRAN

Lampiran 1

c   Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian T


No. Jenis Kegiatan Januari Februari Maret April
    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengenal Masalah   √ √                          
2 Pengajuan Judul       √ √ √                    
Mengumpulkan
3               √ √              
Referensi

46
47

4 Menyusun Proposal                 √ √            
5 Asistensi Proposal                 √ √ √ √        
6 Seminar Proposal                       √        
7 Revisi Proposal                       √ √ √    
8 Pelaksanaan Riset                               √
9 Asistensi Skripsi                                
10 Seminar Skripsi                                
11 Revisi Skripsi                                

Lampiran 2
LEMBAR PENJELASAN RESPONDEN
Kepada Yth,
Nn………..……
Di –
Tempat.

Dengan hormat,
Saya bertanda tangan di bawah ini :
Nama : SITTI RAJA
NIM : 119471716
Alamat : Jl. Matahari No. 5A Kel. Batangkaluku, Kec. Somba Opu
Adalah mahasiswa program pendidikan S-1 Keperawatan STIK FAMIKA
Makassar yang akan mengadakan penelitian tentang “PENGARUH
PENDIDIKAN IBU TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN MASSAGE
PADA BAYI DI DESA KOHALA KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR"

Saya sangat mengharapkan partisipasi teman-teman dalam


penelitian ini demi kelancaran pelaksanaan penelitian. Saya menjamin
kerahasiaan dan segala bentuk informasi yang ibu berikan, dan apabila
48

ada hal-hal yang masih ingin ditanyakan, saya memberikan kesempatan


yang sebesar-besarnya untuk meminta penjelasan dari peneliti.

Demikian penyampaian dari saya, atas perhatian dan kerjasamanya


saya mengucapkan terima kasih.

Sungguminasa,................2021
Peneliti

SITTI RAJA

Lampiran 3
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
(Informed Consent)

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama (inisial) :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa setelah mendapatkan
penjelasan penelitian dan memahami informasi yang diberikan oleh
peneliti serta mengetahui tujuan dan manfaat dari penelitian, maka
dengan ini saya secara sukarela bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
49

Sungguminasa,................................2021
Yang menyatakan

(.........................)

Lampiran 4

KUSIONER PENELITIAN

JUDUL PENELITIAN

PENGARUH PENDIDIKAN IBU TERHADAP PERILAKU


PEMBERIAN MASSAGE PADA BAYI DI DESA KOHALA
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

A. Petunjuk Pengisian

1. Isilah terlebih dahulu identitas responden pada tempat yang telah

disediakan.

2. Beri tanda silang tingkat pendidikan terakhir anda

KUESIONER PENDIDIKAN IBU

Nama (Inisial) :

Umur (Tahun) :

No responden :
50

Alamat responden :

1) Apa pendidikan terakhir anda?

a. SD

b. SMP

c. SMA

d. S-1

KUSIONER PENELITIAN

JUDUL PENELITIAN

PENGARUH PENDIDIKAN IBU TERHADAP PERILAKU


PEMBERIAN MASSAGE PADA BAYI DI DESA KOHALA
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

A. Petunjuk Pengisian

1. Isilah terlebih dahulu identitas responden pada tempat yang telah

disediakan.

2. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar dan tepat,

dengan memberi tanda (√) pada kolom yang telah disediakan.

- Selalu :4

- Sering :3

- Kadang :2

- Tidak Pernah :1
51

B. Identitas Responden

Nama (Inisial) :

Umur (Tahun) :

PERILAKU PEMBERIAN MASSAGE PADA BAYI

No Pilihan Jawaban
Pernyataan
Selal Sering Kadan Tidak
u g pernah
1 Apakah ibu memberikan pijat
bayi pada saat bayi ber umur
<1 tahun ?

2 Apakah ibu memberikan pijat


bayi dengan menggunakan
minyak ?

3 apakah ibu memberikan pijat


bayi pada telapak kaki bayi ?

4 apakah ibu memberikan pijat


bayi pada area perut bayi ?

5 apakah ibu melakukan pijat


bayi pada area telapak
tangan bayi ?

6 apakah ibu memberikan pijat


bayi pada area punggung
bayi ?

7 apakah ibu melakukan pijat


bayi di area alis bayi ?

8 apakah ibu menunggu sekitar


45 menit sebelum melakukan
pijat bayi setelah bayi
menyusui ?
52

9 apakah ibu melakukan pijat


bayi setiap pagi dan sore
dengan pemberian pijatan
selama 15 menit ?

10
Apakah ibu melakukan pijat
bayi pada area jari tangan
bayi?
Lampiran 5

MASTER TABEL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS


N NAM UMU PERILAKU PEMBERIAN MASSAGE
O A R PENDIDIKA KRITERI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 TOTAL KRITERI
N A 0 A
1 E 30 SMA Tinggi 4 2 2 2 3 4 3 3 2 4 29 Baik
2 S 29 SD Rendah 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 15 Kurang
3 L 29 SD Rendah 1 1 3 2 1 2 1 1 2 1 15 Kurang
4 P 35 SD Rendah 3 1 2 1 2 1 1 1 1 2 15 Kurang
5 R 37 SD Rendah 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 14 Kurang
6 L 37 SMA Tinggi 3 1 1 2 1 2 1 2 1 1 15 Kurang
7 M 25 S-1 Tinggi 4 1 3 1 2 2 3 1 1 4 22 Baik
8 U 25 SMP Rendah 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 14 Kurang
9 S 27 SD Rendah 1 3 1 1 2 2 1 1 2 1 15 Kurang
10 A 20 SMA Tinggi 2 4 2 2 3 3 2 3 4 4 29 Baik
Lampiran 6

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

CORRELATIONS
  /VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 TOTAL
  /PRINT=TWOTAIL NOSIG

  /MISSING=PAIRWISE.

Correlations

[DataSet0] 

Correlations

PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TOTAL
PERTANYAAN 1 Pearson Correlation 1 -.161 .253 .073 .180 .324 .741* .138 -.433 .518 .484
Sig. (2-tailed) .657 .481 .840 .620 .362 .014 .704 .212 .125 .156
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
PERTANYAAN 2 Pearson Correlation -.161 1 -.115 .244 .526 .496 .224 .395 .730* .287 .511
Sig. (2-tailed) .657 .752 .497 .118 .145 .534 .259 .016 .422 .131
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
PERTANYAAN 3 Pearson Correlation .253 -.115 1 .314 .128 .366 .448 -.148 .059 .472 .464
Sig. (2-tailed) .481 .752 .378 .724 .298 .194 .684 .872 .169 .177
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
*
PERTANYAAN 4 Pearson Correlation .073 .244 .314 1 .117 .736 .153 .575 .421 .196 .481
Sig. (2-tailed) .840 .497 .378 .748 .015 .673 .082 .225 .587 .159
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
PERTANYAAN 5 Pearson Correlation .180 .526 .128 .117 1 .591 .464 .677* .623 .824** .782**
Sig. (2-tailed) .620 .118 .724 .748 .072 .176 .032 .054 .003 .008
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* *
PERTANYAAN 6 Pearson Correlation .324 .496 .366 .736 .591 1 .609 .638 .462 .611 .848**
Sig. (2-tailed) .362 .145 .298 .015 .072 .061 .047 .179 .061 .002
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* **
PERTANYAAN 7 Pearson Correlation .741 .224 .448 .153 .464 .609 1 .288 .029 .781 .800**
Sig. (2-tailed) .014 .534 .194 .673 .176 .061 .420 .937 .008 .005
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* * *
PERTANYAAN 8 Pearson Correlation .138 .395 -.148 .575 .677 .638 .288 1 .646 .574 .658*
Sig. (2-tailed) .704 .259 .684 .082 .032 .047 .420 .044 .083 .039
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
PERTANYAAN 9 Pearson Correlation -.433 .730* .059 .421 .623 .462 .029 .646* 1 .404 .522
Sig. (2-tailed) .212 .016 .872 .225 .054 .179 .937 .044 .247 .122
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
PERTANYAAN Pearson Correlation .518 .287 .472 .196 .824** .611 .781** .574 .404 1 .917**
10 Sig. (2-tailed) .125 .422 .169 .587 .003 .061 .008 .083 .247 .000
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
TOTAL Pearson Correlation .484 .511 .464 .481 .782** .848** .800** .658* .522 .917** 1
Sig. (2-tailed) .156 .131 .177 .159 .008 .002 .005 .039 .122 .000
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-


tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


KETERANGAN:
VALID JIKA: TOTAL PEARSON CORRELATION ≥ 0,300
(MAKA, SETIAP ITEM PERTANYAAN VALID)

RELIABILITY
  /VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 TOTAL
  /SCALE('ALL VARIABLES') ALL
  /MODEL=ALPHA

  /SUMMARY=TOTAL.

Reliability

[DataSet0] 

Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.752 11

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if


Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted

PERTANYAAN 1 34.40 140.044 .387 .740

PERTANYAAN 2 35.10 139.433 .465 .737


PERTANYAAN 3 35.10 143.878 .386 .745

PERTANYAAN 4 35.40 146.044 .470 .747

PERTANYAAN 5 34.90 138.322 .767 .729

PERTANYAAN 6 34.90 132.100 .835 .715

PERTANYAAN 7 35.20 136.622 .753 .726

PERTANYAAN 8 35.10 138.989 .645 .732

PERTANYAAN 9 35.00 140.667 .489 .738

PERTANYAAN 10 34.60 124.489 .883 .697

TOTAL 18.30 37.122 .995 .843

KETERANGAN:

RELIABEL JIKA: R HITUNG > R TABEL

0,734 (CRONBACH’S ALPHA )> 0,632 (JUMLAH SAMPEL UJI = 10)

MAKA RELIABEL
Correlations

[DataSet0] 
Correlations

PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN PERTANYAAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TOTAL

PERTANYAAN 1 Pearson Correlation 1 -.161 .253 .073 .180 .324 .741* .138 -.433 .518 .484

Sig. (2-tailed) .657 .481 .840 .620 .362 .014 .704 .212 .125 .156

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

PERTANYAAN 2 Pearson Correlation -.161 1 -.115 .244 .526 .496 .224 .395 .730* .287 .511

Sig. (2-tailed) .657 .752 .497 .118 .145 .534 .259 .016 .422 .131

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

PERTANYAAN 3 Pearson Correlation .253 -.115 1 .314 .128 .366 .448 -.148 .059 .472 .464

Sig. (2-tailed) .481 .752 .378 .724 .298 .194 .684 .872 .169 .177

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

PERTANYAAN 4 Pearson Correlation .073 .244 .314 1 .117 .736* .153 .575 .421 .196 .481

Sig. (2-tailed) .840 .497 .378 .748 .015 .673 .082 .225 .587 .159

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

PERTANYAAN 5 Pearson Correlation .180 .526 .128 .117 1 .591 .464 .677* .623 .824** .782**

Sig. (2-tailed) .620 .118 .724 .748 .072 .176 .032 .054 .003 .008

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

PERTANYAAN 6 Pearson Correlation .324 .496 .366 .736* .591 1 .609 .638* .462 .611 .848**
Sig. (2-tailed) .362 .145 .298 .015 .072 .061 .047 .179 .061 .002

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

PERTANYAAN 7 Pearson Correlation .741* .224 .448 .153 .464 .609 1 .288 .029 .781** .800**

Sig. (2-tailed) .014 .534 .194 .673 .176 .061 .420 .937 .008 .005

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

PERTANYAAN 8 Pearson Correlation .138 .395 -.148 .575 .677* .638* .288 1 .646* .574 .658*

Sig. (2-tailed) .704 .259 .684 .082 .032 .047 .420 .044 .083 .039

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

PERTANYAAN 9 Pearson Correlation -.433 .730* .059 .421 .623 .462 .029 .646* 1 .404 .522

Sig. (2-tailed) .212 .016 .872 .225 .054 .179 .937 .044 .247 .122

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

PERTANYAAN Pearson Correlation .518 .287 .472 .196 .824** .611 .781** .574 .404 1 .917**
10 .000
Sig. (2-tailed) .125 .422 .169 .587 .003 .061 .008 .083 .247

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

TOTAL Pearson Correlation .484 .511 .464 .481 .782** .848** .800** .658* .522 .917** 1

Sig. (2-tailed) .156 .131 .177 .159 .008 .002 .005 .039 .122 .000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-


tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

KETERANGAN:

VALID JIKA: TOTAL PEARSON CORRELATION > 0,300

(MAKA, SETIAP ITEM PERTANYAAN VALID)

RELIABILITY
  /VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 TOTAL
  /SCALE('ALL VARIABLES') ALL
  /MODEL=ALPHA

  /SUMMARY=TOTAL.
Reliability

[DataSet0] 

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.752 11
Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if
Deleted Deleted Correlation Item Deleted

PERTANYAAN 1 34.40 140.044 .387 .740

PERTANYAAN 2 35.10 139.433 .465 .737

PERTANYAAN 3 35.10 143.878 .386 .745

PERTANYAAN 4 35.40 146.044 .470 .747

PERTANYAAN 5 34.90 138.322 .767 .729

PERTANYAAN 6 34.90 132.100 .835 .715

PERTANYAAN 7 35.20 136.622 .753 .726

PERTANYAAN 8 35.10 138.989 .645 .732

PERTANYAAN 9 35.00 140.667 .489 .738

PERTANYAAN 10 34.60 124.489 .883 .697

TOTAL 18.30 37.122 .995 .843

KETERANGAN:

RELIABEL JIKA: R HITUNG > R TABEL

0,764 (CRONBACH’S ALPHA) > 0,632 (JUMLAH SAMPEL UJI = 10)

MAKA RELIABEL
Lampiran 7

MASTER TABEL
PENGARUH PENDIDIKAN IBU TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN MASSAGE PADA BAYI DI DESA
KOHALA KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
NO NAMA UMUR PERILAKU PEMBERIAN MASSAGE
PENDIDIKAN KRITERIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TOTAL KRITERIA
1 E 30 SMA Tinggi 4 2 2 2 3 4 3 3 2 4 29 Baik
2 S 29 SD Rendah 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 15 Kurang
3 L 29 SD Rendah 1 1 3 2 1 2 1 1 2 1 15 Kurang
4 P 35 SD Rendah 3 1 2 1 2 1 1 1 1 2 15 Kurang
5 R 37 SD Rendah 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 14 Kurang
6 L 37 SMA Tinggi 3 1 1 2 1 2 1 2 1 1 15 Kurang
7 M 25 S-1 Tinggi 4 1 3 1 2 2 3 1 1 4 22 Baik
8 U 25 SMP Rendah 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 14 Kurang
9 S 27 SD Rendah 1 3 1 1 2 2 1 1 2 1 15 Kurang
10 A 20 SMA Tinggi 2 4 2 2 3 3 2 3 4 4 29 Baik
11 A 23 SMA Tinggi 2 3 1 2 4 4 3 2 2 4 27 Baik
12 S 26 SD Rendah 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 15 Kurang
13 S 21 SMP Rendah 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 15 Kurang
14 I 25 SMP Rendah 3 2 1 1 1 2 2 1 1 1 15 Kurang
15 J 27 SMA Tinggi 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 14 Kurang
16 H 32 S-1 Tinggi 2 4 1 2 3 3 3 2 1 4 25 Baik
17 V 30 SMA Tinggi 3 3 1 4 2 2 3 3 1 4 26 Baik
18 U 26 SD Rendah 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 15 Kurang
19 N 26 SMP Rendah 1 2 2 1 1 3 1 1 2 2 16 Baik
20 W 20 SMA Tinggi 4 1 2 2 3 2 4 3 2 4 27 Baik
21 E 24 SD Rendah 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 15 Kurang
22 R 25 SD Rendah 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 15 Kurang
23 M 28 SMA Tinggi 3 3 2 3 2 2 4 3 4 4 30 Baik
24 M 26 SMA Tinggi 2 4 1 3 2 4 3 3 2 4 28 Baik
25 J 26 SD Rendah 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 15 Kurang
26 O 33 SMP Rendah 3 1 1 2 1 1 2 1 1 2 15 Kurang
27 A 31 SMP Rendah 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 15 Kurang
28 A 25 SD Rendah 2 2 1 1 1 3 2 1 1 1 15 Kurang
29 N 21 SMP Rendah 1 1 1 3 1 1 1 1 2 3 15 Kurang
30 N 21 SD Rendah 2 1 2 2 1 1 1 1 1 3 15 Kurang
31 S 26 SMA Tinggi 4 2 2 2 3 3 2 1 4 4 27 Baik
32 D 34 SD Rendah 3 2 1 1 1 1 1 2 1 2 15 Kurang
33 B 31 SD Rendah 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 14 Kurang
34 R 24 S-1 Tinggi 3 4 3 2 2 2 3 3 4 4 30 Baik
35 P 24 SMP Rendah 2 1 1 1 2 1 1 1 1 4 15 Kurang
36 Y 22 SD Rendah 1 1 1 1 2 1 1 1 3 3 15 Kurang
Lampiran 8

HASIL OLAH DATA SPSS

FREQUENCIES VARIABLES=UMUR PENDIDIKAN PERILAKU
  /BARCHART FREQ

  /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

[DataSet1] C:\Users\acer\Documents\UJI C.SKUER.sav

Statistics

PERILAKU
TINGKAT PEMBERIAN
UMUR PENDIDIKAN MASSAGE

N Valid 36 36 36

Missing 0 0 0

Frequency Table

UMUR

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 20-25 15 41.7 41.7 41.7

26-30 13 36.1 36.1 77.8

31-37 8 22.2 22.2 100.0

Total 36 100.0 100.0


TINGKAT PENDIDIKAN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid RENDAH 23 63.9 63.9 63.9

TINGGI 13 36.1 36.1 100.0

Total 36 100.0 100.0

PERILAKU PEMBERIAN MASSAGE

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid BAIK 12 33.3 33.3 33.3

KURANG 24 66.7 66.7 100.0

Total 36 100.0 100.0

Bar Chart
CROSSTABS
  /TABLES=PENDIDIKAN BY PERILAKU
  /FORMAT=AVALUE TABLES
  /STATISTICS=CHISQ
  /CELLS=COUNT EXPECTED ROW COLUMN TOTAL

  /COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

[DataSet1] C:\Users\acer\Documents\UJI C.SKUER.sav

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

TINGKAT PENDIDIKAN *
PERILAKU PEMBERIAN 36 100.0% 0 .0% 36 100.0%
MASSAGE

TINGKAT PENDIDIKAN * PERILAKU PEMBERIAN MASSAGE Crosstabulation

PERILAKU PEMBERIAN
MASSAGE

BAIK KURANG Total

TINGKAT PENDIDIKAN RENDAH Count 1 22 23

Expected Count 7.7 15.3 23.0

% within TINGKAT
4.3% 95.7% 100.0%
PENDIDIKAN

% within PERILAKU
8.3% 91.7% 63.9%
PEMBERIAN MASSAGE

% of Total 2.8% 61.1% 63.9%

TINGGI Count 11 2 13

Expected Count 4.3 8.7 13.0

% within TINGKAT 84.6% 15.4% 100.0%


PENDIDIKAN
% within PERILAKU
91.7% 8.3% 36.1%
PEMBERIAN MASSAGE

% of Total 30.6% 5.6% 36.1%

Total Count 12 24 36

Expected Count 12.0 24.0 36.0

% within TINGKAT
33.3% 66.7% 100.0%
PENDIDIKAN

% within PERILAKU
100.0% 100.0% 100.0%
PEMBERIAN MASSAGE

% of Total 33.3% 66.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 24.080a 1 .000

Continuity Correctionb 20.604 1 .000

Likelihood Ratio 26.440 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 23.411 1 .000

N of Valid Casesb 36

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.33.

b. Computed only for a 2x2 table

Anda mungkin juga menyukai