Anda di halaman 1dari 1

PROBLEM PETANI INDONESIA

Struktur Kepemilikan Tanah


a. Pertama, mereka yang tidak memiliki tanah, kemudian menjadi buruh tani-
menjual tenaga kepada pemilih tanah-untuk menyambung hidupnya.
b. Kedua, mereka yang mempunyai tanah walau relative dalam petak kecil. Disini
tanah bener-benar berfungsi sebagai alat produksi petani.
c. Ketiga, kepmilikan tanah yang dikuasai negara dan Koorporasi.

Selain Problem kepemilikan tanah, ada 5 problem lainya yang membuat Petani hidup
sengsara :
1. Petani Indonesia rata-rata hanya memiliki lahan yang sempit rata-rata 0,5 – 2 ha.
Dengan kondisi lahan demikian, diperparah lagi dengan minimnya modal
pertanian serta tekhnologi yang tidak menunjang, tak mencukupi untuk
kebutuhan sehari-hari.
2. Nilai Tukar Produk Pertanian dengan produk industri manufaktur yang tidak
sesuai. Hasil pertanian semakin merosot. Harga satu liter beras tidak sebanding
dengan harga sandal misalnya.
3. Rendahnya tekhnologi pertanian. Dengan minimnya penggunaan tehnologi
pertanian, serta mahalnya tekhnologi pertanian, maka produktifitas sangat
rendah.
4. Tidak adanya jaminan pemerintah terhadap hasil produksi pertanian.
5. Minimnya anggaran negara untuk mengembangkan teknologi dan produktifitas
pertanian.

Anda mungkin juga menyukai