Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengadilan Umum (Pengadilan Sipil)

Jenis pengadilan ini digunakan untuk mengadili masyarakat secara umum. Mengenai peradilan
umum bisa dilihat secara lebih lanjut pada UU Nomor 49 Tahun 2009. Pengadilan negri dan
pengadilan tinggi adalah dua jenis lembaga peradilan yang berada di di dalam lingkup pengadilan
umum.

Pengadilan negri biasanya berada di ibu kota kabupaten/kota.Sedangkan, pengadilan tinggi berada
di tingkat provinsi. Jenis pengadilan yang berada di lingkup umum ini mengadili masyarakat yang
melanggar hukum baik di bidang perdata maupun pidana.

Apabila proses peradilan dirasa tidak cukup pada tingkat pengadilan negri, maka masyarakat bisa
meminta naik banding di pengadilan tinggi. Dalam menjalankan fungsi peradilan, terdapat beberapa
susunan keanggotaan pengadilan umum yang meliputi Pimpinan (meliputi Ketua PN dan Wakil Ketua
PN), hakim anggota, panitera , sekretaris, dan jurusita.

2. Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)

Lembaga peradilan ini digunakan untuk mengadili masyarakat maupun pejabat yang memiliki
permasalahan antara lain sengketa tata usaha yang meliputi kegiatan administrasi tulis menulis,
permasalahan mengenai status seseorang, dan permasalahan ekonomi. Sebagaimana diatur dalam
UU No. 9 tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1991.

Pengadilan tata usaha negara berada di tingkat kabupaten atau kota, sedangkan pengadilan tata
usaha tinggi berada di tingkat provinsi. Pada pengadilan tinggi tata usaha negara susunan
keanggotaannya meliputi hakim anggota, panitera, dan sekretaris.

3. Pengadilan Agama

Pengadilan ini digunakan untuk mengadili masyarakat yang memiliki kepentingan yang berurusan
dengan agama seperti hak waris, pembagian harta, ataupun perceraian. Sebagaimana yang di atur di
dalam UU No. 7 Tahun 1989. Pengadilan agama juga memiliki dua tingkatan yaitu, pengadilan agama
tingkat pertama yang berada di kabupaten / kota dan pengadilan agama tinggi yang berada di
tingkat provinsi.

Pada pengadilan agama tingkat pertama susunan anggotanya adalah pimpinan, hakim anggota,
panitera, sekretaris dan juru sita. Sedangkan pada tingkat pengadilan agama tinggi, susunan
anggotanya adalah sebagai berikut pimpinan, hakim anggota, panitera, dan sekretaris

4. Pengadilan Militer

Pengadilan ini digunakan untuk mengadili para penegak hukum di lingkungan angkatan bersenjata,
yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan negara sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1997. Untuk jenis pengadilan ini, terdapat empat tingkatan pengadilan
yaitu pengadilan militer, pengadilan militer tinggi, pengadilan militer utama dan pengadilan militer
pertempuran. Adanya empat jenis pengadilan ini didasarkan pada pangkat militer yang dimiliki oleh
tentara itu sendiri, sebagai berikut:

Pengadilan militer tingkat pertama, tentara yang diadili adalah mereka yang memiliki pangkat
kapten ke bawah.

Pengadilan militer tinggi digunakan untuk mengadili tentara yang memiliki pangkat mayor ke atas.

Pengadilan militer utama digunakan untuk memeriksa dan memutus perkara tingkat banding pada
pengadilan militer tingkat pertama yang diajukan oleh pengadilan militer tinggi.

Pengadilan militer pertempuran memiliki fungsi untuk mengadili dan memutuskan perkara para
tentara baik di tingkat pengadilan pertama maupun tinggi yang berkaitan dengan perkara pidana
yang mereka lakukan di pertempuran.

Susunan keanggotaan dalam pengadilan militer utama ini antara lain Hakim Ketua (pangkat minimal
Brigadir Jenderal/ Laksamana Pertama / Marsekal Pertama), dua orang Hakim Anggota (pangkat
minimal Kolonel yang dibantu satu Panitera (pangkat minimal Mayor dan maksimal Kolonel).

Anda mungkin juga menyukai