Anda di halaman 1dari 3

Nama : Raditya Masyura

NIM : 042306833

Tugas 1

No Tugas Tutorial
1 Diciptakan berbagai jenis pajak sehingga timbul istilah nothing is certain
but death and taxes. Apakah istilah tersebut berlaku di Indonesia?
Jelaskan!
2 Jelaskan beserta contoh apa yang dimaksud dengan tax evasion dan tax
avoidance!

Jawab :
1. “In this world nothing can be said to be certain, except death and taxes,” tulis Benjamin
Franklin dalam suratnya kepada Jean-Baptiste Le Roy pada 1789. Kutipan ini lantas
menjadi populer setelah surat-surat Franklin diterbitkan pada 1817 dengan judul The
Works of Benjamin Franklin.
Apa yang dikatakan Franklin dalam suratnya tersebut tidak berlebihan. Pada dasarnya
semua mahluk hidup di dunia pasti akan mati. Dan tingkat ‘kepastian hukum’ kematian
tersebut mungkin hanya bisa disamakan dengan tingkat 'kepastian hukum’ pajak,
kewajiban yang hampir tidak mungkin dihindari.
Franklin memang bukan yang pertama memararelkan ‘tingkat kepastian hukum’
kematian dan pajak. Daniel Defoe telah menuliskannya dalam The Political History of
the Devil pada 1726. Namun, kutipan tersebut memang baru populer setelah ditulis
Franklin, sosok yang terkenal bijaksana itu.
Menurut saya itu masih berlaku di Indonesia, karena sesuai dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah bebrerapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 pada pasal 1 angka 1, pajak adalah
kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Jadi, pajak dapat dikatakan pungutan wajib bagi wajib pajak
untuk pembangunan Negara karena pajak merupakan sumber utama penerimaan
negara ini.

2. Jelaskan beserta contoh apa yang dimaksud dengan tax evasion dan tax avoidance!
A. Tax Evasion
Tax evasion sendiri merupakan suatu pelanggaran dalam perpajakan dalam
melakukan skema penggelapan pajak yang dilakukan oleh wajib pajak untuk
mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan, bahkan beberapa wajib pajak
sama sekali tidak membayar pajak terutang yang harus dibayarkan melalui cara-
cara yang ilegal, seperti tidak melaporkan sebagian penjualan atau memperbesar
biaya dengan cara fiktif. Secara sederhana, tax evasion sama dengan penggelapan
pajak.
Contoh : wajib pajak tidak melaporkan sebagian atau seluruh penghasilannya ke
dalam SPT, membebankan biaya-biaya yang tidak seharusnya dijadikan
pengurangan dalam penghasilan yang bertujuan untuk meminimalkan beban pajak,
serta memperbesar biaya dengan cara fiktif.

B. Tax Avoidance
Tax Avoidance sendiri merupakan suatu pelanggaran dalam perpajakan dengan
melakukan skema penghindaran pajak yang bertujuan untung meringankan kan
beban pajak dengan mencari dan memanfaatkan celah (loophole) terhadap
ketentuan perpajakan di suatu negara. Pada dasarnya tax avoidance ini mempunyai
sifat sah karena tidak melanggar ketentuan perpajakan apapun, namun mempunyai
dampak yang cukup merugikan terhadap penerimaan perpajakan suatu negara
khususnya di Indonesia.
Contoh : wajib pajak membayar pajak lebih sedikit daripada yang seharusnya
terutang dengan memanfaatkan interpretasi hukum, wajib pajak berusaha untuk
pajak yang terutang dikenakan atas keuntungan yang telah dibuat dan bukan
keuntungan yang seharusnya diperoleh, dan wajib pajak sengaja untuk menunda
pembayaran pajak terutangnya.
Sumber :

- Modul UT PAJA3211
- https://news.ddtc.co.id/tak-ada-yang-pasti-kecuali-kematian--pajak-6596?page_y=528
- https://www.kompasiana.com/risdaadinda/558cd04a159773030ffee06e/pajak-itu-pasti
- https://www.pajakku.com/read/5f6ad6402712877582239046/Apa-Bedanya-Tax-
Avoidance-dan-Tax-Evasion-?-
- https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/hubungan-tax-avoidance-tax-planning-
tax-evasion-anti-avoidance-rule

Anda mungkin juga menyukai