Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya lah kami dapat menyelesaikan proposal TAK ini dengan baik.
Proposal TAK yang berjudul ”Stimulasi Sensori (Halusinasi)” disusun untuk
memenuhi tugas mahasiswa mata kuliah Keperawatan Jiwa jurusan Keperawatan
POLTEKKES Jambi.
Kami selaku penyusun menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan proposal TAK ini kedepannya.
Akhir kata, kami selaku penyusun mengharapkan semoga proposal ini berguna dan
bermanfaat bagi semua pihak yang membaca, serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk
menambah pengetahuan para mahasiswa dan pembaca.
Penyusun
B. Landasan Teori
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah manual, rekreasi, dan teknik kreatif untuk
memfasilitasi pengalaman seseorang serta meningkatkan respon sosial dan harga diri.
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada sekelompok pasien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
Oleh karena itu, kami selaku penyusun proposal telah mendiskusikan untuk
melakukan TAK Sesi II pada kasus gangguan persepsi sensori (halusinasi), yaitu kegiatan
mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien dapat memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
disebabkan oleh paparan stimulus.
2. Tujuan Khusus
Klien dapat memahami cara menghardik
Klien dapat memperagakan cara menghardik
E. Klien
1. Kriteria Klien
Pasien yang mengalami halusinasi
Pasien halusinasi yang sudah mulai terkontrol
2. Proses Seleksi
Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok
F. Kriteria Hasil
1. Evaluasi Struktur
Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien
untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
Posisi tempat dikursi
Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
Alat yang digunakan dalam kondisi baik
Leader, Co-leader, Fasilitator, Observer berperan sebagaimana perannya
2. Evaluasi Proses
Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir
Leader mampu memimpin acara
Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan
Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan
Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam
antisipasi masalah
Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang
berfungsi sebagai evaluator kelompok
Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 70% dari kelompok mampu menjelaskan apa yang sudah dilihat
G. Antisipasi Masalah
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien.
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain.
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien.
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan.
3. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih.
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien
tersebut.
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan
pada kegiatan ini.
H. Pengorganisasian
Tim Terapis :
a. Leader
Arya Dwi Yansyah (R. Shinta)
1. Pemimpin jalannya therapy aktifitas kelompok
2. Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya therapy
3. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAk
4. Memimpin diskusi kelompok
b. Co. Leader
Annisa Nur Taufikiyah (R. Yudistira)
Tugas :
1. Membuka acara
2. Mendampingi leader
3. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
4. Menyerahkan kembali posisi kepada leader
5. Menutup acara diskusi
c. Fasilitator
Putri Tama Maharani, Shinta Habibah, Tri Essi Wahyuni (R. Yudistira)
Ivana Dwi Regita (R. Shinta)
Tugas :
1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
2. Memberikan stimulasi dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalannya therapy
d. Observer
Badriyah Rahadatul Aisy (R. Shinta)
Tugas :
1. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia)
2. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga
penutupan.
OBS
F CL L F Keterangan :
L : Leader
K K CL : Co Leader
F : Fasilitator
OBS : Observer
F K K F
K : Klien
J. Proses Pelaksanaan
a. Persiapan
1. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan sensori
persepsi : halusinasi
2. Membuat kontrak dengan klien
3. Mengingatkan kontrak pada klien yang telah mengikuti sesi 1
4. Mempersiapan alat dan tempat pertemuan
b. Tahap Orientasi
1. Salam Terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Perkenalkan nama dan panggilan terapis
2. Evaluasi / Validasi
Menanyakan perasaan klien
3. Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu latihan mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
b) Terapis menjelaskan aturan main
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
pada terapis
Lama kegiatan ± 30 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap Kerja
1. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu dengan cara mengontrol
halusinasi dengan teknik menghardik
2. Terapis meminta pasien untuk menyebutkan cara yang selama ini digunakan
untuk mengatasi halusinasinya, mulai dari pasien yang berada di sebelah kanan
perawat secara begiliran
3. Terapis memperagakan cara menghardik, tutup telinga sambil mengatakan
”pergi, pergi kamu suara palsu aku tidak mau dengar” lakukan berulang sampai
suara tak terdengar lagi
4. Terapis meminta klien memperagakan cara menghardik mulai dari pasien yang
ada di sebalah kanan perawat sampai semua pasien mendapat giliran
5. Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat
setiap klien selesai memperagakan cara menghardik
d. Tahap Terminasi
1. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Terapis memberikan pujian
2. Tindak Lanjut
Terapis memberitahu klien untuk menerapkan cara menghardik yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul
3. Kontrak Yang Akan Datang
Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol halusinasi
Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi klien
1. Menyebutkan cara
yang selama ini
digunakan mengatasi
halusinasi
2. Menyebutkan
efektivitas cara
3. Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi
dengan menghardik
4. Memperagakan
menghardik halusinasi
Petunjuk :
1. Evaluasi dilaksanakan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja
2. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
3. Beri tanda √ bila klien mampu dan beri tanda X bila klien tidak mampu
L. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien