0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tugas ilmu pendidikan yang dikerjakan oleh mahasiswa bernama Ainun Cahyani Putri dengan NIM 1917141016. Tugas tersebut membahas 7 kelompok topik terkait ilmu pendidikan meliputi teori pendidikan, inovasi pendidikan, pengembangan kurikulum, model-model pembelajaran, pengembangan kebijakan pendidikan, landasan keilmuan pendidikan, dan teori belajar dalam pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas ilmu pendidikan yang dikerjakan oleh mahasiswa bernama Ainun Cahyani Putri dengan NIM 1917141016. Tugas tersebut membahas 7 kelompok topik terkait ilmu pendidikan meliputi teori pendidikan, inovasi pendidikan, pengembangan kurikulum, model-model pembelajaran, pengembangan kebijakan pendidikan, landasan keilmuan pendidikan, dan teori belajar dalam pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas ilmu pendidikan yang dikerjakan oleh mahasiswa bernama Ainun Cahyani Putri dengan NIM 1917141016. Tugas tersebut membahas 7 kelompok topik terkait ilmu pendidikan meliputi teori pendidikan, inovasi pendidikan, pengembangan kurikulum, model-model pembelajaran, pengembangan kebijakan pendidikan, landasan keilmuan pendidikan, dan teori belajar dalam pembelajaran.
Pendidikan merupakan usaha untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi sesuai dengan nilai yang terdapat dalam masyarakat dan kebudayaan. Di masa pandemi seperti sekarang ini, Pendidikan menjadi sebuah tantangan yang cukup berdampak bagi beberapa pihak, yang mengakibatkam terjadinya perubahan pada beberapa sektor termasuk dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Teori merupakan konsep dasar pada suatu penelitian. Teori merupakan suatu konsep yang berada antara asumsi, konstruksi, dan proposisi untuk menjelaskan suatu peristiwa. Teori pendidikan merupakan sebuah konsep yang telah tertata, yang menjelaskan tentang peristiwa pendidikan. Adapun 4 pembagian teori pendidikan yaitu: 1. Teori Pendidikan Klasik 2. Teori Pendidikan Personal 3. Teknologi Pendidikan 4. Teori Pendidikan Interaksional Adapun salah satu wujud kebijakan pemerintah dalam menghadapi tantangan masa pandemic terhadap proses pembelajaran yaitu dengan mengadakan program Merdeka Belajar Kampus Mengajar (MBKM). MBKM merupakan salah satu kebijakan yang diberikan untuk memberikan hak belajar selama 3 semester di luar jam kuliah. Tujuannya yakni untuk meningkatkan semangat mahasiswa untuk menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan, sehingga siap dan mampu menjalani berbagai tantangan pendidikan di kondisi apapun.
Kelompok 2: Inovasi Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu sarana terpenting dan media yang paling efektif dalam mengajarkan kita tentang norma-norma, cara sosialisasi dengan orang lain, dan menanamkan semangat kerja. Inovasi merupakan suatu hal baru yang belum pernah dikerjakan. Semakin tinggi kesadaran akan pentimgnya pendidikan untuk memperkaya pencarian model pendidikan yang tepat, maka dari situlah inovasi-inovasi pendidikan bermunculan. Kebutuhan mengenai pelayanan terhadap pelajar dan segala aspek perbaikan terhadap proses belajar telah menjadi factor utama timbulnya pembaharuan dalam pendidikan. Maka untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan program yang sesuai dengan perkembangan zaman, situasi, kondisi, dan kebutuhan peljaar tersebut. Tujuan inovasi pendidikan ini yaitu untuk menjaga ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta untuk menjaga perkembangan terselenggarakannya pendidikan sekolah. Adapun faktor lain yang turut menentukan efektivitas pelaksaan perubahan social yaitu ketepatan pemilihan dan penggunaan strategi. Adapaun beberapa strategi inovasi pendidikan yakni Strategi Fasilitatif, Strategi Pendidikan, Strategi Bujukan, Strategi Paksaan. Menurut saya sejalan dengan pendapat kelompok 2, strategi inovasi pendidikan yang cocok dengan dibentuknya Program Studi Statistika yaitu fasilitatif. Strategi ini diperlukan karena penyediaan fasilitas pada satu proses belajar juga sangat mendukung dan meningkatkan pelajarnya dalam memperoleh informasi sehingga dapat mengejar ketertinggalan akibat iptek.
Kelompok 3: Pengembangan Kurikulum
Dalam bidang pendidikan, kita sudah tidak asing dengan kata pengembangan kurikulum pendidikan. Pengembangan kurikulum dapat dilakukan oleh pemerintah bidang pendidikan dan juga oleh civitas akademik dalam satu sekolahan guna meningkatkan mutu pada lembaga pendidikan itu sendiri. Setiap praktik pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu. Pengembangan kurikulum tidak hanya sebagai abstrak yang sering mendominasi penulisan kurikulum pendidikan, tetapi juga memberikan berbagai contoh dan alternatif sebagai Tindakan untuk menginspirasi beberapa ide dan penyesuaian hal lain dalam pendidikan. Pengembangan kurikulum harus sesuai dengan konsep yang akan dipiluh dan dijalani oleh suatu lembaga pendidikan agar pengembangan kurikulum dapat terarah dan tertata dengan baik. Fungsi dari kurikulum bagi lembaga pendidikan yaitu sebagai sarana mengukur kemampuan individu dan logistik pendidikan. Kurikulum memudahkan penyelenggara pendidikan untuk menjadikannya sebagai pedoman pengelolaan sistem pendidikan. Kurikulum menjadikan pendidikan sebagai alat untuk menghasilkan siswa yang memiliki integrasi. Kurikulum juga dibuat untuk memeratakan pendidikan dalam suatu negara, sehingga proses pendidikan dapat membimbing dan mendidik pelajar agar dapat menjadi pribadi yang cerdas, berilmu, kreatif, inovatif, bertanggung jawab besar dan memiliki bekal untuk bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat.
Kelompok 4: Model-Model Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan, proses pembelajaran tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, melainkan juga terjadi di Tri Pusat Pendidikan. Tri Pusat Pendidikan merupakan suatu tempat dimana pelajar bisa mendapatkan proses pengajaran baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Untuk mendapatkan sistem pembelajaran yang baru, maka perlu diadakan penelitian dan pengembangan sistem pembelajaran. Metode pengembangan sistem pembelajaran bisa disalurkan melalui model pembelajaran yang digunakan. Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses untuk mengatur dan mengorganisasikan lingkungan pendidikan sehingga pelajar dapat menumbuhkan dan mendorong semangatnya untuk melakukan proses belajar. Untuk dapat memberikan proses pembelajaran yang baik maka harus disesuaikan dengan gaya belajar dari pelajar tersebut dengan tujuan agar dapat tercapai dengan optimal. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Adapun jenis-jenis model pembelajaran yakni model pembelajaran kooperatif, pembelajaran kontekstual, pembelajaran berbasis masalah, Teams Games Tournament. Manfaat model pembelajaran yakni memudahkan pengajar untuk memilih Teknik pembelajaran yang sesuai dengan latar belakang bidang keilmuan, dan memudahkan dalam memelihara siswa secara aktif terlibat dalam proses belajar mengajar.
Kelompok 5: Pengembangan Kebijakan Pendidikan
Dalam proses pembelajaran, tentunya sangat dibutuhkan kebijakan-kebijakan untuk dapat menghasilkan generasi baru yang tidak hanya menguasai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga dapat menjadi individu yang kreatif dan berguna bagi bangsa. Pendidikan karakter merupakan usaha untuk menanamkan kebiasaan baik sehingga pelajar mampu bersikap dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang menjadi kepribadiannya. Dalam pendidikan pembentukan karakter, terdapat dua pendekatan, yakni pendekatan kebutuhan social, dan pendekatan Man-Power Approach. Tujuan dari pembentukan dan pendidikan karakter yaitu untuk dapat menguatkan dan mengembangkan nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian yang khas, mengoreksi perilaku yang tidak sesuai dengan nilai yang dikembangkan, dan membentuk pelajar menjadi penerus bangsa yang memiliki dasar kuat, baik dari ilmu pengetahuan, keterampilan, keagamaan, dan nilai kebangsaan. Pelajar perlu diperkenalkan dengan berbagai perilaku positif yang dapat dipercaya, bertanggung jawab, tidak suka berprasangka buruk, sering berbuat kebaikan, dan mampu mengatasi permasalahan yang ada di sekitar. Hasil yang baik dari pembentukan karakter yaitu untuk diberikan kepada pelajar yang telah memulai banyak sosialisasi lingkungan baik secara internal maupun eksternal.
Kelompok 6: Landasan Keilmuan Pendidikan
Pendidikan menjadi salah satu unsur penting dalam terciptanya kelompok masyarakat yang dapat melaksanakan bentuk dan nilai- nilai dalam Pancasila. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai usaha sadar dan teratur untuk mencapai kemajuan yang lebih baik. Pendidikan juga merupakan suatu kegiatan yang membuat orang berbudaya. Budaya adalah segala hasil pemikiran, kemauan, perasaan, dan karya individu untuk meningkatkan kehidupan manusia. Sehingga, perlu adanya kajian lebih dalam terhadap pendidika. Landasan yang bersifat konseptual identic dengan pendapat, pertama dari sudut pandang praktek sehingga dikenal istilah praktek pendidikan. Kedua dilihat dari sudut pandang studi sehingga dikenal istilah studi pendidikan. Landasan pendidikan merupakan dasar, tumpuan, asas konseptual yang menyelubungi pendidikan secara keseluruhan. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat selalu mengalami perubahan bergerak menuju perkembangan yang semakin kompleks. Landasan keilmuan statistika snagat berperan dalam landasan ilmiah dan teknologi yang tidak terlepas dari definisi statistika itu sendiri. Perkembangan ilmu pendidikan yang bersifat misteri berarti hukum yang tidak menyatakan secara pasti bagaimana seharusnya berperilaku. Landasan keilmuan Pendidikan merupakan landasan pengembangan ilmu yang berawal dengan potensi, pendidikan diupayakan dengan berawal dari manusia (aktualisasi) dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang berpotensi, dan diarahkan menuju terwujudnya manusia yang seharusnya atau manusia yang dicita-citakan.
Kelompok 7: Teori Belajar dalam Pembelajaran
Teori belajar merupakan suatu upaya untuk mendeskripsikan bagaimana sebenarnya belajar itu, sehingga membantu dalam memahami proses inhern yang kompleks dalam proses belajar. Tujuan teori belajar yaitu untuk menjelaskan dan memperhatikan bagaimana seseorang belajar. Keberhasilan proses pembelajaran tidak lepas dari ketepatan pengajar dalam memilih model pembelajaran dan menerapkan teori dan model pembelajaran di dalam kelas sehingga sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi. Teori belajar juga merupakan suatu teori yang di dalamnya terdapat cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara pengajar dan pelajar, perancangan metode pembelajaran yang akan dipilih di luar maupun di dalam kelas. Adapun macam-macam teori belajar yakni teori belajar behavioristik, teori belajar kognitivisme, teori belajar konstruktivisme, teori belajar humanistik, dan teori kecerdasan ganda. Adapun teori belajar yang cocok digunakan untuk pogram studi Statistika yaitu teori belajar konstruktivisme karena lebih mengutamakan dan menekankan pelajarnya untuk benar-benar memahami dan menerapkan pengetahuan,harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk individu, dan selalu berusaha untuk menemukan ide baru.
Kelompok 8: Aplikasi Pendidikan dan Motivasi Belajar
Pendidikan dan pengajaran merupakan suatu proses yang sadar akan tujuan. Tujuan dapat kita artikan sebagai suatu usaha untuk memberikan hasil yang diharap pelajar setelah melakukan proses belajar mengajar. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi pelajar yakni motivasi belajar. Dengan adanya motivasi, pelajar akan berusaha lebih keras dan memiliki konsentrasi yang penuh dalam proses pembelajaran. Motivasi belajar pelajar sangat penting untuk membuat situasi menjadi lebih kondusif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Di era digital seperti sekarang ini, dimana terjadi kemajuan peradaban, ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung secara cepat menerobos ke segala penjuru Negara dan kehidupan manusia. Hal itu menyebabkan setiap elemen kehidupan manusia dan pendidikan pada khususnya berupaya meraih peluang tersebut untuk meningkatkan mutu dan kualitasnya. Menurut saya dalam pembukaan Prodi Pendidikan Statistika, tentunya para mahasiswa wajib mempunyai motivasi belajar dan motivasi belajar yang cocok adalah menggunakan e-learning. Dengan e- learning, pelajar tanpa batas dan dimanapun dapat mengakses informasi sehingga peserta didik akan sangat diuntungkan.
Kelompok 9: Aplikasi Pendidikan dalam Pengelolaan Kelas
Dalam kelas segala aspek pembelajaran berproses, pengajar dengan segala kemampuannya, pelajar dengan segala latar belakang dan potensinya, kurikulum dengan segala komponennya, metode dengan segala pendekatannya, media dengan segala perangkatnya, materi serta sumber pelajaran dengan segala pokok bahasannya bertemu dan berinteraksi di dalam kelas. Oleh karena itu, selayaknya kelas dimanajemeni dengan sebaik mungkin. Kegiatan pengajar di dalam kelas meliputi dua hal pokok, yaitu mengajar dan mengelola kelas. Kegiatan mengajar dimaksudkan secara langsung menggiatkan pelajar mencapai tujuan seperti menelaah kebutuhan pelajar, menyusun rencana pelajaran, menyajikan bahan pelajaran kepada pelajar, mengajukan pertanyaan kepada pelajar, menilai kemajuan pelajar adalah contoh-contoh kegiatan mengajar. Kegiatan mengelola kelas bermaksud menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas agar kegiatan mengajar itu dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Pengelolaan kelas dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi pelajar sehingga tercapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Ketika kelas terganggu, pengajar berusaha mengembalikannya agar tidak menjadi penghalang bagi kegiatan pembelajaran. Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam- macam kegiatan belajar pelajar dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan pelajar belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada pelajar.
Kelompok 10: Pemikiran Alternatif Pendidikan
Pendidikan alternatif merupakan istilah general dari berbagai program pendidikan yang dilakukan dengan cara yang berbeda dari cara tradisional. Secara umum, pendidikan alternatif memiliki persamaan, yaitu: pendekatannya bersifat individual, memberi perhatian besar kepada peserta didik, orang tua/keluarga, dan pendidik serta dikembangkan berdasarkan minat dan pengalaman. Pendidikan bukan hanya urusan memperbanyak isi memori otak atau mencari tahu sesuatu yang tidak diketahui sebelumnya. Namun lebih dari itu, yaitu upaya menghubungkan semua yang sudah diketahui dengan hal-hal yang masih menjadi misteri. Pendidikan alternatif merupakan istilah general dari berbagai program pendidikan yang dilakukan dengan cara berbeda dari cara tradisional. Pendidikan alternatif tidak diartikan sebagai pengganti sekolah formal, melainkan mencari materi atau metode baru. Secara umum, pendidikan alternatif memiliki persamaan, yaitu: pendekatannya berisfat individual, memberi perhatian besar kepada pelajar, orang tua/keluarga, dan pengajatr serta dikembangkan berdasarkan minat dan pengalaman. Pada dasarnya, untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah yang baik perlu ditunjang dengan sarana berpikir ilmiah berupa bahasa, logika, matematika, dan statistika. Berpikir menggunakan logika induktif erat hubungannya dengan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan umum. Sedangkan, berpikir menggunakan logika deduktif membantu dalam menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi khusus yang bersifat individual.
Kelompok 11: Teori Pengembangan Ilmu Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu komponen utama yang menjadi katalisator dalam perkembangan suatu bangsa. Maju dan tidaknya sebuah negara bergantung pada bagaimana sistem dan tingkat pendidikan di negara tersebut. Hal ini dikarenakan tujuan dari pendidikan itu sendiri adalah untuk mencerdaskan dan meningkatkan kualitas manusia demi terwujudnya masyarakat maju, adil dan makmur yang terus berkembang sesuai dengan perubahan zaman yang selalu berevolusi. Teori merupakan pengetahuan ilmiah mencakup penjelasan mengenai suatu sektor tertentu dari disiplin ilmu dan dianggap benar berdasarkan hasil pengamatan, penelitaian yang mendalam mengenai disiplin ilmu tertentu. Teori pendidikan hadir dilatarbelakangi akan adanya kebutuhan dalam proses belajar mengajar. Teori pendidikan terbagi menjadi aliran empirisme, nativisme, konvergensi, tradisional, liberal, Marxis-Sosialisis, postmodernisme, Frankfurt. Pengembangan teori ilmu pendidikan di suatu negara biasanya didasari atas kebutuhan negaranya, baik itu dari segi ekonomi, sosial, budaya, kedokteran, maupun pemerintahan. Teori- teori pendidikan hanya menjadi langkah awal karena sejatinya sistem pendidikan di suatu negara disesuaikan dengan kondisi dan tujuan yang ingin dipenuhi oleh negara tersebut. Teori yang peluangnya cukup besar untuk diterapkan di Indonesia adalah teori pendidikan tradisional. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, proses pembelajaran satu arah yang merupakan ciri khas dari sistem pendidikan tradisional dianggap tidak lagi berefek besar terhadap peningakatan mutu masyarakat, sehingga muculah sebuah kurikulum baru atau inovasi baru yang membuat siswa ikut andil ataupun interaktif dalam proses pembelajaran atau yang disebut dengan kurikulaum 2013.
Kelompok 12: Psikologi dalam Pembelajaran Sttaistika
Statistik dalam arti luas adalah suatu alat untuk mengumpulkan data, mengolah data, menarik kesimpulan, membuat tindakan berdasarkan analisis data sampel dengan generalisasi populasi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa statistika merupakan ilmu yang mempelajari tentang perancangan pengumpulan data, penyajian data, analisis data, interpretasi data, dan penarikan kesimpulan dimana terdapat keragaman dan kondisi ketidakpastian. Sedangkan statistik merupakan kumpulan data baik berupa bilangan maupun bukan bilangan yang disajikan dalam tabel ataupun gambar yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Adapun peran psikologi dalam pembelajaran statistika yakni memprediksi perkembangan atau dampak perilaku, membuat penelitian menjadi sistematis, dan psikologi berproses dengan ilmu statistika. Dari penjabaran terkait Psikologi dalam Pembelajaran Statistika, dapat ditarik kesimpulan bahwa Statistika memiliki peranan besar dalam setiap kegiatan ilmiah di dalam kehidupan, oleh sebab itu pembelajaran statistika perlu untuk diterapkan dalam setiap bidang keilmuan. Peran lainnya yaitu dalam menerapkan pembelajarn statistika, tidak terlepas dari peranan psikologi begitupun sebaliknya. Artinya bahwa Statistika dan Ilmu psikologi saling berkesinambungan.