Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ILMU PENDIDIKAN

Nama: Ainun Cahyani Putri


NIM: 1917141016
No. Urut: 10
Kelas: 02

Kelompok 1: Teori Pendidikan


Pendidikan merupakan usaha untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi sesuai
dengan nilai yang terdapat dalam masyarakat dan kebudayaan. Di masa pandemi seperti
sekarang ini, Pendidikan menjadi sebuah tantangan yang cukup berdampak bagi beberapa pihak,
yang mengakibatkam terjadinya perubahan pada beberapa sektor termasuk dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar. Teori merupakan konsep dasar pada suatu penelitian. Teori
merupakan suatu konsep yang berada antara asumsi, konstruksi, dan proposisi untuk
menjelaskan suatu peristiwa. Teori pendidikan merupakan sebuah konsep yang telah tertata,
yang menjelaskan tentang peristiwa pendidikan. Adapun 4 pembagian teori pendidikan yaitu:
1. Teori Pendidikan Klasik
2. Teori Pendidikan Personal
3. Teknologi Pendidikan
4. Teori Pendidikan Interaksional
Adapun salah satu wujud kebijakan pemerintah dalam menghadapi tantangan masa pandemic
terhadap proses pembelajaran yaitu dengan mengadakan program Merdeka Belajar Kampus
Mengajar (MBKM). MBKM merupakan salah satu kebijakan yang diberikan untuk memberikan
hak belajar selama 3 semester di luar jam kuliah. Tujuannya yakni untuk meningkatkan semangat
mahasiswa untuk menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan, sehingga siap dan mampu
menjalani berbagai tantangan pendidikan di kondisi apapun.

Kelompok 2: Inovasi Pendidikan


Pendidikan merupakan salah satu sarana terpenting dan media yang paling efektif dalam
mengajarkan kita tentang norma-norma, cara sosialisasi dengan orang lain, dan menanamkan
semangat kerja. Inovasi merupakan suatu hal baru yang belum pernah dikerjakan. Semakin tinggi
kesadaran akan pentimgnya pendidikan untuk memperkaya pencarian model pendidikan yang
tepat, maka dari situlah inovasi-inovasi pendidikan bermunculan. Kebutuhan mengenai
pelayanan terhadap pelajar dan segala aspek perbaikan terhadap proses belajar telah menjadi
factor utama timbulnya pembaharuan dalam pendidikan. Maka untuk mengatasi hal tersebut
dibutuhkan program yang sesuai dengan perkembangan zaman, situasi, kondisi, dan kebutuhan
peljaar tersebut.
Tujuan inovasi pendidikan ini yaitu untuk menjaga ketinggalan yang dihasilkan oleh
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta untuk menjaga perkembangan
terselenggarakannya pendidikan sekolah. Adapun faktor lain yang turut menentukan efektivitas
pelaksaan perubahan social yaitu ketepatan pemilihan dan penggunaan strategi. Adapaun
beberapa strategi inovasi pendidikan yakni Strategi Fasilitatif, Strategi Pendidikan, Strategi
Bujukan, Strategi Paksaan. Menurut saya sejalan dengan pendapat kelompok 2, strategi inovasi
pendidikan yang cocok dengan dibentuknya Program Studi Statistika yaitu fasilitatif. Strategi ini
diperlukan karena penyediaan fasilitas pada satu proses belajar juga sangat mendukung dan
meningkatkan pelajarnya dalam memperoleh informasi sehingga dapat mengejar ketertinggalan
akibat iptek.

Kelompok 3: Pengembangan Kurikulum


Dalam bidang pendidikan, kita sudah tidak asing dengan kata pengembangan kurikulum
pendidikan. Pengembangan kurikulum dapat dilakukan oleh pemerintah bidang pendidikan dan
juga oleh civitas akademik dalam satu sekolahan guna meningkatkan mutu pada lembaga
pendidikan itu sendiri. Setiap praktik pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan
tertentu.
Pengembangan kurikulum tidak hanya sebagai abstrak yang sering mendominasi penulisan
kurikulum pendidikan, tetapi juga memberikan berbagai contoh dan alternatif sebagai Tindakan
untuk menginspirasi beberapa ide dan penyesuaian hal lain dalam pendidikan. Pengembangan
kurikulum harus sesuai dengan konsep yang akan dipiluh dan dijalani oleh suatu lembaga
pendidikan agar pengembangan kurikulum dapat terarah dan tertata dengan baik. Fungsi dari
kurikulum bagi lembaga pendidikan yaitu sebagai sarana mengukur kemampuan individu dan
logistik pendidikan.
Kurikulum memudahkan penyelenggara pendidikan untuk menjadikannya sebagai pedoman
pengelolaan sistem pendidikan. Kurikulum menjadikan pendidikan sebagai alat untuk
menghasilkan siswa yang memiliki integrasi. Kurikulum juga dibuat untuk memeratakan
pendidikan dalam suatu negara, sehingga proses pendidikan dapat membimbing dan mendidik
pelajar agar dapat menjadi pribadi yang cerdas, berilmu, kreatif, inovatif, bertanggung jawab
besar dan memiliki bekal untuk bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat.

Kelompok 4: Model-Model Pembelajaran


Dalam dunia pendidikan, proses pembelajaran tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah,
melainkan juga terjadi di Tri Pusat Pendidikan. Tri Pusat Pendidikan merupakan suatu tempat
dimana pelajar bisa mendapatkan proses pengajaran baik itu secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk mendapatkan sistem pembelajaran yang baru, maka perlu diadakan penelitian
dan pengembangan sistem pembelajaran. Metode pengembangan sistem pembelajaran bisa
disalurkan melalui model pembelajaran yang digunakan.
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses untuk mengatur dan mengorganisasikan
lingkungan pendidikan sehingga pelajar dapat menumbuhkan dan mendorong semangatnya
untuk melakukan proses belajar. Untuk dapat memberikan proses pembelajaran yang baik maka
harus disesuaikan dengan gaya belajar dari pelajar tersebut dengan tujuan agar dapat tercapai
dengan optimal. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar.
Adapun jenis-jenis model pembelajaran yakni model pembelajaran kooperatif, pembelajaran
kontekstual, pembelajaran berbasis masalah, Teams Games Tournament. Manfaat model
pembelajaran yakni memudahkan pengajar untuk memilih Teknik pembelajaran yang sesuai
dengan latar belakang bidang keilmuan, dan memudahkan dalam memelihara siswa secara aktif
terlibat dalam proses belajar mengajar.

Kelompok 5: Pengembangan Kebijakan Pendidikan


Dalam proses pembelajaran, tentunya sangat dibutuhkan kebijakan-kebijakan untuk dapat
menghasilkan generasi baru yang tidak hanya menguasai bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, tetapi juga dapat menjadi individu yang kreatif dan berguna bagi bangsa. Pendidikan
karakter merupakan usaha untuk menanamkan kebiasaan baik sehingga pelajar mampu bersikap
dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang menjadi kepribadiannya. Dalam pendidikan
pembentukan karakter, terdapat dua pendekatan, yakni pendekatan kebutuhan social, dan
pendekatan Man-Power Approach.
Tujuan dari pembentukan dan pendidikan karakter yaitu untuk dapat menguatkan dan
mengembangkan nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian
yang khas, mengoreksi perilaku yang tidak sesuai dengan nilai yang dikembangkan, dan
membentuk pelajar menjadi penerus bangsa yang memiliki dasar kuat, baik dari ilmu
pengetahuan, keterampilan, keagamaan, dan nilai kebangsaan. Pelajar perlu diperkenalkan
dengan berbagai perilaku positif yang dapat dipercaya, bertanggung jawab, tidak suka
berprasangka buruk, sering berbuat kebaikan, dan mampu mengatasi permasalahan yang ada di
sekitar. Hasil yang baik dari pembentukan karakter yaitu untuk diberikan kepada pelajar yang
telah memulai banyak sosialisasi lingkungan baik secara internal maupun eksternal.

Kelompok 6: Landasan Keilmuan Pendidikan


Pendidikan menjadi salah satu unsur penting dalam terciptanya kelompok masyarakat yang
dapat melaksanakan bentuk dan nilai- nilai dalam Pancasila. Pendidikan juga dapat diartikan
sebagai usaha sadar dan teratur untuk mencapai kemajuan yang lebih baik. Pendidikan juga
merupakan suatu kegiatan yang membuat orang berbudaya. Budaya adalah segala hasil
pemikiran, kemauan, perasaan, dan karya individu untuk meningkatkan kehidupan manusia.
Sehingga, perlu adanya kajian lebih dalam terhadap pendidika.
Landasan yang bersifat konseptual identic dengan pendapat, pertama dari sudut pandang
praktek sehingga dikenal istilah praktek pendidikan. Kedua dilihat dari sudut pandang studi
sehingga dikenal istilah studi pendidikan. Landasan pendidikan merupakan dasar, tumpuan, asas
konseptual yang menyelubungi pendidikan secara keseluruhan. Seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, masyarakat selalu mengalami perubahan bergerak menuju
perkembangan yang semakin kompleks.
Landasan keilmuan statistika snagat berperan dalam landasan ilmiah dan teknologi yang tidak
terlepas dari definisi statistika itu sendiri. Perkembangan ilmu pendidikan yang bersifat misteri
berarti hukum yang tidak menyatakan secara pasti bagaimana seharusnya berperilaku. Landasan
keilmuan Pendidikan merupakan landasan pengembangan ilmu yang berawal dengan potensi,
pendidikan diupayakan dengan berawal dari manusia (aktualisasi) dengan mempertimbangkan
berbagai kemungkinan yang berpotensi, dan diarahkan menuju terwujudnya manusia yang
seharusnya atau manusia yang dicita-citakan.

Kelompok 7: Teori Belajar dalam Pembelajaran


Teori belajar merupakan suatu upaya untuk mendeskripsikan bagaimana sebenarnya belajar
itu, sehingga membantu dalam memahami proses inhern yang kompleks dalam proses belajar.
Tujuan teori belajar yaitu untuk menjelaskan dan memperhatikan bagaimana seseorang belajar.
Keberhasilan proses pembelajaran tidak lepas dari ketepatan pengajar dalam memilih model
pembelajaran dan menerapkan teori dan model pembelajaran di dalam kelas sehingga sesuai
dengan kondisi dan situasi yang dihadapi.
Teori belajar juga merupakan suatu teori yang di dalamnya terdapat cara pengaplikasian
kegiatan belajar mengajar antara pengajar dan pelajar, perancangan metode pembelajaran yang
akan dipilih di luar maupun di dalam kelas. Adapun macam-macam teori belajar yakni teori
belajar behavioristik, teori belajar kognitivisme, teori belajar konstruktivisme, teori belajar
humanistik, dan teori kecerdasan ganda. Adapun teori belajar yang cocok digunakan untuk
pogram studi Statistika yaitu teori belajar konstruktivisme karena lebih mengutamakan dan
menekankan pelajarnya untuk benar-benar memahami dan menerapkan pengetahuan,harus
bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk individu, dan selalu berusaha
untuk menemukan ide baru.

Kelompok 8: Aplikasi Pendidikan dan Motivasi Belajar


Pendidikan dan pengajaran merupakan suatu proses yang sadar akan tujuan. Tujuan dapat kita
artikan sebagai suatu usaha untuk memberikan hasil yang diharap pelajar setelah melakukan
proses belajar mengajar. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi pelajar yakni motivasi
belajar. Dengan adanya motivasi, pelajar akan berusaha lebih keras dan memiliki konsentrasi
yang penuh dalam proses pembelajaran. Motivasi belajar pelajar sangat penting untuk membuat
situasi menjadi lebih kondusif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Di era digital seperti sekarang ini, dimana terjadi kemajuan peradaban, ilmu pengetahuan dan
teknologi berlangsung secara cepat menerobos ke segala penjuru Negara dan kehidupan manusia.
Hal itu menyebabkan setiap elemen kehidupan manusia dan pendidikan pada khususnya
berupaya meraih peluang tersebut untuk meningkatkan mutu dan kualitasnya. Menurut saya
dalam pembukaan Prodi Pendidikan Statistika, tentunya para mahasiswa wajib mempunyai
motivasi belajar dan motivasi belajar yang cocok adalah menggunakan e-learning. Dengan e-
learning, pelajar tanpa batas dan dimanapun dapat mengakses informasi sehingga peserta didik
akan sangat diuntungkan.

Kelompok 9: Aplikasi Pendidikan dalam Pengelolaan Kelas


Dalam kelas segala aspek pembelajaran berproses, pengajar dengan segala kemampuannya,
pelajar dengan segala latar belakang dan potensinya, kurikulum dengan segala komponennya,
metode dengan segala pendekatannya, media dengan segala perangkatnya, materi serta sumber
pelajaran dengan segala pokok bahasannya bertemu dan berinteraksi di dalam kelas. Oleh karena
itu, selayaknya kelas dimanajemeni dengan sebaik mungkin. Kegiatan pengajar di dalam kelas
meliputi dua hal pokok, yaitu mengajar dan mengelola kelas. Kegiatan mengajar dimaksudkan
secara langsung menggiatkan pelajar mencapai tujuan seperti menelaah kebutuhan pelajar,
menyusun rencana pelajaran, menyajikan bahan pelajaran kepada pelajar, mengajukan
pertanyaan kepada pelajar, menilai kemajuan pelajar adalah contoh-contoh kegiatan mengajar.
Kegiatan mengelola kelas bermaksud menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas
agar kegiatan mengajar itu dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Pengelolaan kelas dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi
pelajar sehingga tercapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Ketika kelas terganggu,
pengajar berusaha mengembalikannya agar tidak menjadi penghalang bagi kegiatan
pembelajaran. Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan
pendidikan. Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-
macam kegiatan belajar pelajar dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual dalam kelas.
Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan pelajar belajar dan bekerja, terciptanya suasana
sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan
sikap serta apresiasi pada pelajar.

Kelompok 10: Pemikiran Alternatif Pendidikan


Pendidikan alternatif merupakan istilah general dari berbagai program pendidikan yang
dilakukan dengan cara yang berbeda dari cara tradisional. Secara umum, pendidikan alternatif
memiliki persamaan, yaitu: pendekatannya bersifat individual, memberi perhatian besar kepada
peserta didik, orang tua/keluarga, dan pendidik serta dikembangkan berdasarkan minat dan
pengalaman. Pendidikan bukan hanya urusan memperbanyak isi memori otak atau mencari tahu
sesuatu yang tidak diketahui sebelumnya. Namun lebih dari itu, yaitu upaya menghubungkan
semua yang sudah diketahui dengan hal-hal yang masih menjadi misteri.
Pendidikan alternatif merupakan istilah general dari berbagai program pendidikan yang
dilakukan dengan cara berbeda dari cara tradisional. Pendidikan alternatif tidak diartikan sebagai
pengganti sekolah formal, melainkan mencari materi atau metode baru. Secara umum,
pendidikan alternatif memiliki persamaan, yaitu: pendekatannya berisfat individual, memberi
perhatian besar kepada pelajar, orang tua/keluarga, dan pengajatr serta dikembangkan
berdasarkan minat dan pengalaman. Pada dasarnya, untuk dapat melakukan kegiatan berpikir
ilmiah yang baik perlu ditunjang dengan sarana berpikir ilmiah berupa bahasa, logika,
matematika, dan statistika. Berpikir menggunakan logika induktif erat hubungannya dengan
penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan umum. Sedangkan,
berpikir menggunakan logika deduktif membantu dalam menarik kesimpulan dari hal yang
bersifat umum menjadi khusus yang bersifat individual.

Kelompok 11: Teori Pengembangan Ilmu Pendidikan


Pendidikan merupakan suatu komponen utama yang menjadi katalisator dalam perkembangan
suatu bangsa. Maju dan tidaknya sebuah negara bergantung pada bagaimana sistem dan tingkat
pendidikan di negara tersebut. Hal ini dikarenakan tujuan dari pendidikan itu sendiri adalah
untuk mencerdaskan dan meningkatkan kualitas manusia demi terwujudnya masyarakat maju,
adil dan makmur yang terus berkembang sesuai dengan perubahan zaman yang selalu berevolusi.
Teori merupakan pengetahuan ilmiah mencakup penjelasan mengenai suatu sektor tertentu
dari disiplin ilmu dan dianggap benar berdasarkan hasil pengamatan, penelitaian yang mendalam
mengenai disiplin ilmu tertentu. Teori pendidikan hadir dilatarbelakangi akan adanya kebutuhan
dalam proses belajar mengajar. Teori pendidikan terbagi menjadi aliran empirisme, nativisme,
konvergensi, tradisional, liberal, Marxis-Sosialisis, postmodernisme, Frankfurt.
Pengembangan teori ilmu pendidikan di suatu negara biasanya didasari atas kebutuhan
negaranya, baik itu dari segi ekonomi, sosial, budaya, kedokteran, maupun pemerintahan. Teori-
teori pendidikan hanya menjadi langkah awal karena sejatinya sistem pendidikan di suatu negara
disesuaikan dengan kondisi dan tujuan yang ingin dipenuhi oleh negara tersebut. Teori yang
peluangnya cukup besar untuk diterapkan di Indonesia adalah teori pendidikan tradisional.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, proses pembelajaran satu arah yang merupakan
ciri khas dari sistem pendidikan tradisional dianggap tidak lagi berefek besar terhadap
peningakatan mutu masyarakat, sehingga muculah sebuah kurikulum baru atau inovasi baru yang
membuat siswa ikut andil ataupun interaktif dalam proses pembelajaran atau yang disebut
dengan kurikulaum 2013.

Kelompok 12: Psikologi dalam Pembelajaran Sttaistika


Statistik dalam arti luas adalah suatu alat untuk mengumpulkan data, mengolah data, menarik
kesimpulan, membuat tindakan berdasarkan analisis data sampel dengan generalisasi populasi.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa statistika merupakan ilmu yang mempelajari tentang
perancangan pengumpulan data, penyajian data, analisis data, interpretasi data, dan penarikan
kesimpulan dimana terdapat keragaman dan kondisi ketidakpastian. Sedangkan statistik
merupakan kumpulan data baik berupa bilangan maupun bukan bilangan yang disajikan dalam
tabel ataupun gambar yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.
Adapun peran psikologi dalam pembelajaran statistika yakni memprediksi perkembangan atau
dampak perilaku, membuat penelitian menjadi sistematis, dan psikologi berproses dengan ilmu
statistika. Dari penjabaran terkait Psikologi dalam Pembelajaran Statistika, dapat ditarik
kesimpulan bahwa Statistika memiliki peranan besar dalam setiap kegiatan ilmiah di dalam
kehidupan, oleh sebab itu pembelajaran statistika perlu untuk diterapkan dalam setiap bidang
keilmuan. Peran lainnya yaitu dalam menerapkan pembelajarn statistika, tidak terlepas dari
peranan psikologi begitupun sebaliknya. Artinya bahwa Statistika dan Ilmu psikologi saling
berkesinambungan.

Anda mungkin juga menyukai