Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN
1.1.1 Tujuan Khusus
− Mahasiswa memiliki ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan dan
mempunyai sikap kerja yang diperlukan untuk mengidentifikasi,
menjelaskan karakteristik dan menjalankan program atau Ladder Diagram
untuk fungsi instruksi Timer.
− Mahasiswa mampu mengembangkan Ladder diagram khususnya
menggunakan PLC TWIDO yang melibatkan penggunaan Timer.

1.1.2Tujuan Umum
−Mampu memahami dasar-dasar unit rancang bangun PLC TWIDO.
−Mampu memasukkan dan menjalankan program dasar PLC TWIDO.
−Mampu membuat program atau Ladder Diagram (LD) dari suatu masalah
sederhana.
− Mampu menganalisa dan menyimpulkan program dasar di PLC.
− Mampu mempelajari PLC TWIDO dengan mengetahui pebedaan kode
input antara PLC TWIDO dengan PLC lainya.

1.2 DASAR TEORI


1.2.1 Definisi PLC
Definisi PLC menurut NEMA (National Electrical Manufacturer
Association) adalah peralatan elektronik yang bekerja secara digital yang
menggunakan memori untuk menyimpan intruksi internal guna
menerapkan fungsi-fungsi khusus seperti logika, sequencing, pengukuran
waktu, perhitungan dan aritmatika, untuk mengontrol modul input /
output secara analog atau digital.
Programmable Logic Controller (PLC) pertama kali dikenalkan
oleh Richard E. Morley pada tahun 1969 yang merupakan pendiri
Modicon Corporation. Pada dasarnya dirancang untuk menggantikan
sistem logika yang menggunakan relay. Keuntungan PLC dibanding
dengan sistem logika konvensional terutama adalah fleksibel dan dapat
dihandalkan.
1.2.2 Karakteristik PLC

Karakteristik PLC sebagai alat pengoptimal dari tugas-tugas


pengontrolan dan pengoperasian di dalam lingkungan industry, yaitu.
1. Kokoh dan dirancang untuk tahan getaran, suhu
kelembapan dan kebisingan.
2. Antarmuka untuk input – output telah tersedia secara
built-in didalamnya.
3. Menggunakan sebuah bahasa pemrograman yang mudah
dipahami, yang sebagian besar berkaitan dengan
operasi-operasi logika dan penyambungan.

1.2.3 Hardware pada PLC

Umumnya PLC memiliki 5 komponen dasar :


1. Prosessor (CPU) merupakan sesuatu unit yang berisi mikroprosesor
yang menginterpretasikan sinyal-sinyal input dan melaksanakan
tindakan pengontrolan, sesuai dengan program yang tersimpan dalam
memori, lalu mengkomunikasikan keputusan yang diambil sebagai
sinyal control ke antarmuka output.
2. Catu daya, diperlukan untuk mengkonversikan tegangan AC menjadi
sumber tegngan rendah DC (5 Vdc) yang dibutuhkan oleh prosesor dan
modul rangkaian antarmuka I/O.
3. Perangkat pemrograman digunakan unutk memasukan program yang
dibutuhkan keadaan memori. Program yang dibuat dengan
menggunakan perangkat ini lalu dipindahkan kedalam unit memori
PLC.
4. Memori merupakan tempat menyimpan program yang digunakan untuk
melaksanakan tindakan pengontrolan oleh mikroprosesor.
5. Bagian Input-output adalah antarmuka dimana prosesor penerima
informasi dari dan mengkomunikasikan informasi control ke perangkat
eksternal.

1.2.4 Bahasa Pemrograman


Berdasarkan Standart Internastional IEC-61131-3, bahasa
pemrograman PLC ada 5 macam yaitu :
1. Ladder Diagram (LD)
2. Function Block Diagram (FBD)
3. Sequential Function Chart (SFC)
4. Structure Text (ST)
5. Instruction List (IL)
Tidak semua PLC support kelima bahasa pemrograman diatas.
Ada yang hanya support LD saja, ada juga yang support LD, FBD, SFC,
ST sekaligus, tergantung dari PLC yang kita pakai.
1.2.5 PLC Twido

Pada era modern sekarang, sudah banyak perusahaan yang


memproduksi PLC dengan berbagai tipe serta memiliki masing-masing
keunggulan. Salah satu PLC yang di gunakan khususnya pada percobaan
kali ini adalah PLC keluaran dari Schneider Electric yang mengeluarkan
produk PLC nya dengan nama PLC Twido.
Dalam meggunakan PLC Twido ini, dibutuhkan suatu software yang
bernama Twido Suite. Software inilah yang digunakan untuk merancang
suatu program kontrol (kendali) yang biasanya dengan menggunakan bahasa
pemrograman Ladder Diagram. Ladder Diagram itu sendiri adalah suatu
rangkaian logika switching yang disusun berdasarkan logika dengan
switching NO (Normally Open) dan NO (Normally Close). Switch-switch
tersebut nantinya akan disusun berdasarkan aplikasi program yang akan kita
buat.
Bahasa Ladder adalah bahasa yang sering digunakan untuk
memprogram PLC. Bahasa ini disupport oleh semua jenis PLC termasuk
PLC Twido dari Schneider Electric. Diagram ladder mengadopsi logika
saklar pada rangkaian listrik. Sebagai contoh :

Lampu
Saklar I

Vac
Gambar 1.1 Rangkaian Listrik dengan Saklar

Gambar 1.2 Diagram Ladder Ekivalen untuk Gambar 1.1

Pada diagram ladder, bisa dibayangkan arus listrik mengalir dari hot
rail menuju neutral rail. Dalam istilah diagram ladder, simbol yang
mewakili saklar disebut input dan simbol yang mewakili lampu disebut
output.

(a) (b)
Gambar 1.3. ( a) Simbol Input. (b) Simbol output

Simbol ladder yang telah dibicarakan pada bagian atas adalah


ladder normally open. Normally open artinya pada saat PLC di-start, input
tersebut dalam keadaan terbuka atau OFF. Sedangkan normally close
artinya pada saat start, input sudah dalam keadaan ON.

(a)

(b)
Gambar 1.4. (a) Simbol Input Normally Open dan Ekivalen saklarnya. (b)
Simbol Input Normally Close dan Ekivalen saklarnya

1.2.6 Instruksi Timer

Timer digunakan sebagai pengatur waktu proses. Dalam timer


terdapat input, konstanta timer, dan output. Input berfungsi memulai
aktifnya timer untuk mulai menghitung waktu. Konstanta timer
memberikan nilai berapa lama timer aktif. Sedangkan output memberikan
keluaran logika 1 atau 0 bila waktu yang dinyatakan dalam konstanta timer
telah tercapai. Timer pada umumnya ada dua jenis, yaitu timer on-delay
dan timer off-delay. Namun pada PLC Twido ada tambahan yaitu timer
pulsa.

©
Gambar 1.5 (a) Timer on-delay (b) Timer off-delay (c) Timer pulsa

Gambar 1.6 Timer Function Block


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ALAT DAN BAHAN


1. PC Komputer 1 buah
2. Modul PLC Trainer 1 buah
3. Software PLC Twido Suite 1 buah
4. Perangkat kabel konektor secukupnya

2.2 LANGKAH PERCOBAAN

2.2.1 Percobaan 1
Tersedia sebuah momentary push button Normally Open (NO) dan sebuah
momentary push button Normally Close (NC) yang digunakan untuk
menyalakan dan mematikan sebuah motor dengan kondisi sebagai berikut.
● Momentary push button Normally Open untuk menyalakan motor
tersambung dengan alamat %I0.0 .
● Momentary push button Normally Closed untuk mematikan motor
tersambung dengan alamat %I0.1
● Motor tersambung dengan alamat %Q0.0
● Ketika push button NO (%I0.0) ditekan satu kali, motor tidak
langsung menyala. Setelah 3 detik, motor baru menyala. Untuk
mematikan harus menekan push button NC (%I0.1) satu kali.

Rancanglah program Ladder Diagram seperti tabel diatas pada software


Twido Suite berdasarkan kondisi di atas.

2.2.2 Percobaan 2
Tersedia sebuah momentary push button Normally Open (NO) digunakan
untuk menyalakan sebuah motor dengan kondisi sebagai berikut.
● Momentary push button Normally Open untuk menyalakan motor
tersambung dengan alamat %I0.0 .
● Motor tersambung dengan alamat %Q0.0
● Ketika push button NO (%I0.0) ditekan, motor tidak langsung
menyala. Setelah 10 detik, motor baru menyala. Timer tidak akan
memulai menghitung atau reset jika momentary push button NO
(%I0.0) tidak ditekan.

Rancanglah program Ladder Diagram seperti tabel diatas pada software


Twido Suite berdasarkan kondisi di atas.
2.3 Data Percobaan

2.3.1 Percobaan 1

Gambar A . Ladder Diagram Percobaan 1

2.3.2 Percobaan 2

Gambar B . Ladder Diagram Percobaan 2

2.4 Analisa
1. Percobaan 1
Gambar A adalah gambar ladder diagram dari Percobaan 1.
I0.0 adalah input push button NO yang berfungsi sebagai tombol
ON. Sedangkan I0.1 adalah input push button NC yang berfungsi
sebagai tombol OFF. Sedangkan Q0.0 adalah output yang berupa
motor. Motor akan bergerak dengan selang 3 detik setelah
menekan tombol ON. Dan untuk mematikan motor harus
digunakan tombol OFF. Pada rangkaian ini digunakan timmer on
delay yang berfungsi untuk menahan keluaran selama waktu
yang ditentukan untuk tetap off walaupun tombol ON telah
derlebih dulu ditekan, dengan preset 3 detik. Pada ladder ini
digunakan rangkaian interlock dengan menggunakan Q0.0.
Rangkaian interlock berfungsi untuk mengunci suatu keadaan
atau program, dan hanya akan berfungsi apabila inputan interlock
dalam kondisi high. Jadi ketika I0.0 diberi nilai high dan push
button OFF dalam kondisi tertutup (NC), maka Q0.0 akan
bernilai High setelah selang waktu 3 detik. Kemudian Motor
(Q0.0) akan terus dalam kondisi hidup/High sampai push button
OFF ditekan. Hal ini dikarenakan terdapat rangkaian interlock
yang mengunci posisi input tetap high.

2. Percobaan 2
Gambar B merupakan ladder diagram dari Percobaan 2.
Terdapat satu input yaitu I0.0 yang berupa push button NO yang
berfungsi sebagai tombol ON (menyalakan motor). Perintah dari
soal Percobaan 2 yaitu ketika menekan tombol ON, maka motor
akan berlogika 1 (bergerak) 10 detik setelahnya. Pada rangkaian
ini digunakan timmer on delay yang berfungsi untuk menahan
keluaran selama waktu yang ditentukan untuk tetap off walaupun
tombol ON telah derlebih dulu ditekan. Preset dari timer kali ini
adalah 10 detik. Ketika tombol ON dilepas, maka motor akan
berhenti bergerak pula atau akan mereset timer.

2.5 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari kedua percobaan di atas adalah:
1. Bahwa timer on delay berfungsi untuk menahan keluaran
selama waktu yang ditentukan untuk tetap off walaupun
tombol ON telah derlebih dulu ditekan, sesuai dengan preset
yang akan ditentukan.
2. Rangkaian interlock berfungsi untuk mengunci
keluaran/output untuk tetap hidup hingga tombol reset/ stop
ditekan.

Anda mungkin juga menyukai