Revi Friska
Revi Friska
DISUSUN OLEH
NAMA : REVI FRISKA SELVIA
NIM : PO.71.20.3.19.057
SEMESTER : 4
A. Definisi
Sectio caeseriaadalah suatu persalinan buatan dimana janis di lahirkan pada suatu
insisi pada depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim daam keaadaaan utuh serta
berat janin di atas 500 gram(serwono 2009).
Sectio caeserisa adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada
dinding uterus melalui depan perut atau vagina atau disebut juga histerotomia untuk
melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar, 1998).
B. Etiologi
Indikasi SC
Indikasi klasik yang dapat dikemukakan sebagai dasar SC adalah :
a. Prolog labour sampai nectected labour
b. Ruptura uteri iminenn
c. Fetal distress
d. Janin besar melebihi 400 gr
e. Pendarahan antepartum
C. Patofisiologi
SC merupakan tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat di atas 500 gr dengan
sayatan pada dinding uterus yang masih utuh. Indikasi dilakukan tindakan ini yaitu distorsi
kepala panggul, disfungsi uterus, distorsia jaringan lunak, placenta previa dll, untuk ibu.
Sedangkan untuk janin adalah gawat janin. Janin besar dan letak lintang setelah dilakukan SC
ibu akan mengalami adaptasi post partum baik dari aspek kognitif berupa kurang
pengetahuan. Akibat kurang informasi dan dari aspek fisiologis yaitu produk oxsitosin yang
tidak adekuat akan mengakibatkan ASI yang keluar hanya sedikit, luka dari insisi akan
menjadi post de entris bagi kuman. Oleh karena itu perlu diberikan antibiotik dan perawatan
luka dengan prinsip steril. Nyeri adalah salah utama karena insisi yang mengakibatkan
gangguan rasa nyaman. Sebelum dilakukan operasi, pasien perlu dilakukan anestesi bisa
bersifat regional dan umum. Namun anestesi umum lebih banyak pengaruhnya terhadap janin
maupun ibu anestesi janin sehingga kadang-kadang bayi lahir dalam keadaan upnoe yang
tidak dapat diatasi dengan mudah. Akibatnya janin bisa mati, sedangkan pengaruhnya
anestesi bagi ibu sendiri yaitu terhadap tonus uteri berupa atonia uteri sehingga darah banyak
yang keluar. Untuk pengaruh terhadap nafas yaitu jalan nafas yang tidak efektif akibat sekret
yan berlebihan karena kerja otot nafas silia yang menutup. Anestesi ini juga mempengaruhi
saluran pencernaan dengan menurunkan mobilitas usus.
D. WOC
E. Penatalaksanaan
a. Perawatan Awal
Periksa kondisi pasien, cek tanda vital setiap 15 menit selama 1 jam pertama
kemudian tiap 30 menit jam berikutnya. Periksa tingkat kesadaran tiap 15 menit
sampai sadar, yakinkan jalan nafas bersih dan cukup ventilasi.
b. Diet
Pemberian cairan inpus biasanya dihentikan setelah penderita flatus lalu dimulailah
pemberian minuman dan makanan peroral.
c. Mobilisasi
Mobilisasi dilakukan secara bertahap meliputi
Miring kanan dan kiri dapat dimulai sejak jam 6-10 setelah operasi.
Latihan pernapasan
Hari kedua post operasi, penderita dapat didudukkan selama 15 menit dan diminta
untuk bernapas dalam lalu menghembuskannya.
Kemudian posisi tidur telentang dapat diubah menjadi posisi setengah duduk
(semi fowler)
d. Pembalutan dan Perawatan Luka
Jika pembalut luka terjadi pendarahan/keluar cairan tidak terlalu banyak jangan
mengganti pembalut. Jika pembalut agak kendor, jangan ganti pembalut tapi beri
plester untuk mengencangkan.
F. Pemeriksaan Penunjang
G. Komplikasi
a. Infeksi puerperial : kenaikan suhu selama beberapa hari dalam masa nifas dibagi
menjadi:
b. Perdarahan : perdarahan banyak bisa terjadi jika pada saat pembedahan cabang-
cabang arteri uterine ikut terbuka atau karena atonia uteri.
d. Kurang kuatnya parut pada dinding uterus, sehingga pada kehamilan berikutnya
bisa terjadi ruptur uteri.
1. Pengkajian
Identitas pasien
Berupa nama,tempat/tanggal lahir,alamat,agama,suku,dll
Riwayat Kesehatan
Riwayat kehesatan sekarang
Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan keluarga
Pola fungsi kesehatan
Pola nutrisi dan metabolisme
Peningkatan nafsu makan,keinginan untuk menyusui bayinya
Pola aktivitas
Pada pasien post partum dapat beraktifitas terbatas
Pola eliminasi
Pada pasien post partum terjadi perasaan susah kencing
Pola istirahat dan tidur
Pada pasien nifas terjadi perubahan pola tidur
Pola penanggulangan stress
Biasanya pasien sering melamun dan cemas
Pemeriksaan fisik
Kepala
Bagaimana bentuk kepala,kebersihan kepala,apakah ada benjolan/tidak
Mata
Pembekakkan kelopak mata,konjungtiva,skrela
Telinga
Bentuk telinga,kebersihan telinga
Hidung
Adanya polip/tidak
Leher
Apakah ada pembesaran kelenjar tyroid/tidak
Dada
Pembesaran dada
Abdomen
Klien nifas abdomen kendor,masih terasa nyeri
2. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b.d agen pencedera fisik
Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur
Resiko infeksi b.d efek prosedur invasif
3. Intervensi keperawatan
a. Dx 1 : Nyeri akut b.d agen pencedera fisik
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 × 24 jam diharapkan
tingkat nyeri berkurang dengan kriteria hasil.
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Keluhan nyeri
Meringis
Kesulitan tidur
KET :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
Observasi
Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,dan instensitas nyeri
Identifikasi skaka nyeri
Identifikasi faktor yang memperberat/memperingan nyeri
Teraupetik
Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
Jelaskan penyebab,priode,pemicu nyeri
Jelaskan strategi pereda nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu
b. Dx 2 : gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 × 24 jam diharapkan
pola tidur membaik dengan kriteria hasil.
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Keluhan tidur
Keluhan sering terjaga
Keluhan istirahat kurang
KET :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
Observasi
Identifikasi pola istirahat dan tidur
Teraupeutik
Lakukan prosedur peningkatan kenyamanan
Edukasi
Anjurkanmenghindari makanan/minuman yang mengganggu tidur
Anjurkan relaksasi otot-otot atau cara nonfarmakologi lainnya.
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Kemerahan
Nyeri
Bengkak
KET :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
Observasi
Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Teraupeutik
Batasi jumlah pengunjung
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Daftar Pustaka
Tim pokja SDKI DPP PPNI, 2016 standart diagnosa keperawatan Indonesia Jakarta,
PPNI
Tim pokja SLKI DPP PPNI, 2018 standart luaran keperawatan Indonesia Jakarta,
PPNI
Tim pokja SIKI DPP PPNI, 2019 standart intervensi keperawatan Indonesia Jakarta,
PPNI
Manuaba, Ida bagus gede 2002:ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga
berencana, Jakata: EGC
DISUSUN OLEH
NAMA : REVI FRISKA SELVIA
NIM : PO.71.20.3.19.057
SEMESTER : 4
B. RIWAYATKESEHATAN
1. Keluhanutama
- Saatmasukrumahsakit:Pasien datang dengan keluhan nyeri pada perut menjalar
kepinggang
- Saatpengkajian : Klien mengatakan nyeri pada luka post operasi,klien
mengatakan sulit untuk tidur
C. RIWAYATKEHAMILANDANPERSALINAN
1. HPHT :26 September 2020
2. Taksiranpartus :1 Juli 2021
3. ANC
- Frekuensi : 6×selama kehamilan
- Tempat :Dokter
- Keluhan-keluhan : Mual muntah,edema ekstermitas bawah
4. Imunisasi : Imunisa TT dilakukan 5×
Sebelum menikah 1×
Sesudah menikah 1×
Anak pertama 2×
Anak ke dua 1×
Anak ke tiga 1×
Riwayat Persalinan
1. Ibu : Ny.P
- Tanggalpersalinan :11 Juni 2021
- Tempatpersalinan :Ruang OK rs siti aisyah
- Ditolongoleh : DR Julius p SPOG
- Jenispersalinan : SC
- Perdarahan :Aktif
- Plasenta :Utuh
- Ketuban :Jernih
- Laporanpersalinan
KalaI :Tidak dikaji
KalaII :Tidak dikaji
KalaIII :Tidak dikaji
KalaIV :Tidak dikaji
2. Bayi
- Jeniskelamin :Perempuan
- BBlahir : 3700 gram
- APGARSCORE :9
- Anus : Berubang
- Masagestasi :37 minggu
- Cacatbawaan :Tidak ada
D. AKTIVITASSEHARI-HARI
1. Nutrisi
Pola makan :Pola makan teratur,tapi nafsu makansedikit
Komposisimakanan : Biasanya 1 piring sekarang hanya 5 sendok
Perubahanmakanyangdialami : Nafsu makan sedikit
2. Eliminasi
Pola eliminasiB.A.B : Belum BAB setelah post operasi sc
Karakteristik : Lembek
Pola eliminasiB.A.K :Sebelum post op sc BAK 4-5× sehari,setelah
sc pasien menggunakan pempers
Karakteristik : Kuning
3. Aktivitas sehari-hari : Pasien mandi 2× sehari
Personalhygienepekerjaan : Pasien hanya dilap oleh keluarga
- Pola istirahat/tidur :Pasien mengatakan sering terbangun karena nyeri
- Seksualitas : Sebelum hamil Ny P menggunakan pil KB
4. KontrasepsiRencana : Melanjukan pil KB
E. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tandavital
Tekanandarah : 130/80 mmhg
Denyutnadi :80×/m
Pernafasan : 20×/m
BBsebelumhamil :60 kg
Lila :31 cm
TB :160 cm
Suhu :36,6 ͦ c
BB Sekarang :78 kg
Wajah
- Bentuk : Simetris
- Oedema : Tidak ada oedema
- Cloasma gravidarum :Tidak ada closma
Hidung
-Bentuk : Simetris
- Perdarahan :Tidak ada
- Polip :Tidak ada
- Sinusitis : Tidak ada
Mata
- Bentuk : Simetris
- Oedema : Tidak ada oedema
- Conjungtiva :Tidak anemis
- Sclera :Aniterik
Mulut
- Bentuk : Simetris,tidak sumbing
- Warna :merah mudah
- Kelembaban :Lembab
- Hipersaliva :Normal
- Gigi:caries : Gigi bersih tidak ada caries
Leher
- Pembesaran kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
- PeningkatanJVP : Tidak ada peningkatan JVP
Dada
Payudara
-Bentukpayudara : Simetris antara payudara kiri dan kanan
-Putingsusu : Puting susu menonjol
-Hiperpigmentasi : Ada hiperpigmentasi
-Kebersihan : Kebersihan payudara bersih
-Kolostrum : Klostrum sudah keluar
-Kelainan : Tidak ada kelainan
Paru-paru
-Inspeksi(inspirasi/ekspirasi):Menggunakan pernafasan otot dada
- Palpasi: Getaran suara normal, dada cekung (-), dada menonjol (-)
-Perkusi : Sonor
-Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler,tidak ada nafas
tambahan
Jantung
-Palpasi : Tidak ada massa
-Perkusi : Suara perkusi jantung pekak
-Auskultasi :Normal,tidak ada bunyi tambahan
Abdomen luka
Operasi striae tinggi :Terdapat luka pos OP SC
Fundus uterus : Dua jari dibawah pusat
Kontraksi uterus :
Bisingusus : 15 x/m
Hepar
Genitalia
Vulvadanvagina
- Varises :Tidak ada varises
- Luka :Tidak ada luka
- Kemerahan :Tidak ada kemerahan
- Nyeri : Tidak ada nyeri pada bagian genitalia
- Kebersihan :Keadaan tampak bersih
Perineum
- Lukaparut : Tidak ada luka perut
- Lain-lain :-
Lochea
- Jenis : Lochea nebra
- Jumlah : 80 cc
- Warna :Merah
- Bau :Amis
- Sifatpengeluaran :
Ekstremitas
Aksila
Pembesarankelenjar :Tidak ada pembekakkan kelenjar
Ekstremitasatas
Oedematangan/jari :Tidak ada oedema
Kekuatanotot :Normal,derajat kekuatan otot nilai 5
Ekstremitasbawah
- Oedemakaki : Terdapat oedema pada ekstermitas bawah
- Varises : Tidak ada verises
- Kekuatanotot :Derajat kekuatan otot nilai 4
- Tromboplebitis: Tidak ada tromboplebitis pada ekstermitas
F. PENGKAJIANPSIKOSOSIAL
1. Konsepdiri : Pasien tidak pantang mengeluh
2. Kognitif : Pasien dapat membaca,menulis,pasien dapat
3. Behavior :Pasien berfikir positif
4. Mekanismekoping :Mekanisme koping pasien baik
5. Peran :Pasien berperan sebagai istri dan ibu dari 3
orang anak
6. Supportsistem :Pasien di support oleh suami dan keluarga
PEMERIKSAANDIAGNOSTIK
1. Hb
2. Darahrutin
3. Kimiadarah
Nama pasien : Ny P
Pasieen masuk ke ruang OK : 20:30 WIB
Pasien melahirkan bayinya : 21:30 WIB
BB bayi : 3700 gram
DPJP : DR Julius Spog
Jenis persalinan : Sectio Caeseria
DPJP anestesib : DR Ari mulyono Spog
Bius yang dikasih : Anestesi spinal
Pada tanggal 10 juni 2021,pasien datang ke ruang kebidanan atau ponek pada pukul 16:30
WIB.pada pukul 20:30 WIB pasien di pindahkan keruang OK untuk melakukan persalinan
sc atas indikasi riwayat sc sebelumnya.kemudian pada pukul 21:30 WIB pasien melahirkan
bayi nya dengan jenis kelamin perempuan dengan berat badan 3700 gram dan panjang badan
55 cm.,bayi nya lahir dengan sehat.
PENATALAKSANAAN DAN TERAPI
Untuk mengatasi
1 gr
Ceftriaxon berbagai infeksi
12 jam
bakteri
B. complex Memecahkan
12 mg
12 jam makanan menjadi
energi
ANALISA DATA
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O
Ds : Klien mengatakan PEB + gawat Janin Nyeri Akut
nyeri pada luka SC
P : Luka padda OP SC Tindakan sc
Q : Ditusuk-tusuk
R : Dibawah abdomen Post op sc
S : Skala nyeri 4
T : Tulang timbul Jaringan terputus
Resiko infeksi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
T : 36,6 oC Kolaborasi
x -Kolaborasi pemberian
N : 80
m
analgetik,jika perlu
x
RR : 20
m
11 juni 2021 Nyeri akut b.d agen pencedera 20 : 00 wib -S : Klien mengatakan masih
fisik - nyeri pada luka SC
Ds : Klien mengatakan Mengidentifikasilokasi,karakte P : Luka padda OP SC
nyeri pada luka SC ristik,durasi,frekuensi, Q : Ditusuk-tusuk
P : Luka padda OP SC kualitas,dan instensitas nyeri R : Dibawah abdomen
Q : Ditusuk-tusuk R : Klien mengatakan nyeri S : Skala nyeri 3
R : Dibawah abdomen pada luka operasi T : Tulang timbul
S : Skala nyeri 4 21 : 00 wib
T : Tulang timbul -Mengidentifikasiskala nyeri O:-Klien tampak meringis
R : Skala nyeri 4 -Klien tampak gelisah
Do :-Klien tampak meringis To : 120/80 mmHg
-Klien tampak gelisah 22 : 00 wib T : 36,8oC
-Memberikanteknik x
N : 80
m
To : 130/80 mmHg nonfarmakologi untuk
x
T : 36,6 oC mengurangi rasa nyeri RR : 20
m
R : Mengajarkan teknik nafas
A : Nyeri akut belum teratasi
x dalam kemudian Kriteria 1 2 3 4 5
N : 80
m
perlahan-lahan keluarkan hasil
x Keluhan
RR : 20 lewat mulut
m
nyeri
Meringis
23 : 00 wib Kesulitan
-Kolaborasi pemberian analgetik, tidur
jika perlu KET :
12 juni 2021 Nyeri akut b.d agen pencedera 14 : 00 wib -S : Klien mengatakan
fisik - nyeri pada luka operasi sudah berkurang
Ds : Klien mengatakan Mengidentifikasilokasi,karakte P : Luka padda OP SC
nyeri pada luka SC ristik,durasi,frekuensi, Q : Ditusuk-tusuk
P : Luka padda OP SC kualitas,dan instensitas nyeri R : Dibawah abdomen
Q : Ditusuk-tusuk R : Klien mengatakan nyeri S : Skala nyeri 2
R : Dibawah abdomen pada luka operasi T : Tulang timbul
S : Skala nyeri 3
T : Tulang timbul 17 : 00 wib O:-Klien tampak meringis berkurang
-Mengidentifikasiskala nyeri -Klien tampak gelisah berkurang
Do :-Klien tampak meringis R : Skala nyeri 3 To : 120/80 mmHg
-Klien tampak gelisah T : 36,8oC
19 : 00 wib x
N : 80
m
To : 110/70 mmHg -Kolaborasi pemberian analgetik,
x
T : 36,6 oC jika perlu RR : 20
m
x R : Pasien diberikan obat injeksi
N : 86
m
A : Nyeri akut teratasi sebagian
x 30 mg Kriteria 1 2 3 4 5
RR : 20 kateroloc
m 8 jam
hasil
untuk meredahkan nyeri Keluhan
nyeri
Meringis
Kesulitan
tidur
KET :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
13 juni 2021 Nyeri akut b.d agen pencedera 09 : 00 wib -S : Klien mengatakan sudah tidak
fisik - nyeri pada luka operasi
Ds : Klien mengatakan nyeri Mengidentifikasilokasi,karakte P : Luka padda OP SC
pada luka SC sudah ristik,durasi,frekuensi, Q : Ditusuk-tusuk
berkurang kualitas,dan instensitas nyeri R : Dibawah abdomen
P : Luka padda OP SC R : Klien mengatakan nyeri S : Skala nyeri 1
Q : Ditusuk-tusuk pada luka operasi berkurang T : Tulang timbul
R : Dibawah abdomen
S : Skala nyeri 2 11 : 00 wib O:-Klien sudah tidak meringis
T : Tulang timbul -Mengidentifikasiskala nyeri -Klien sudah tidakgelisah
R : Skala nyeri 2 To : 135/90 mmHg
Do :-Klien tampak T : 36,8oC
meringisberkurang 12 : 00 wib x
N : 80
m
-Klien tampak gelisah -Kolaborasi pemberian analgetik,
x
berkurang jika perlu RR : 20
m
R : Pasien diberikan obat injeksi
To : 130/70 mmHg
30 mg A : Nyeri akut teratasi
kateroloc
T : 36,6 oC 8 jam
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
x untuk meredahkan nyeri Keluhan
N : 86
m
nyeri
x Meringis
RR : 20
m Kesulitan
tidur
KET :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
23.00
-Mengidentifikasi pola tidur
R: Klien mengatakan sering
terjaga saat tidur dan sulit
untuk tertidur kembali ketika
sudah terbangun.
KET :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
To : 130/80 mmHg
T : 36,6 oC KET :
x 1 : Meningkat
N : 80
m
2 : Cukup meningkat
x
RR : 20 3 : Sedang
m
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
11 juni 2021 Resiko infeksi d.d efek -Memonitor tanda-tanda infeksi 06.00
prosedur invasf R : Melihat tanda-tanda - S : -Pasien mengatakan masih nyeri pada luka
Ds : infeksi operasi dengan skala nyeri 3
-Klien mengatakan nyeri pada -Menjelaskan tanda-tanda O : Tampak luka operasi pada abdomen bawah
luka operasi. Skala nyeri 4 infeksi TD : 120/80 mmHg
dengan lebar luka ± 12 cm R : Menjelaskan kepada T : 36,7 oC
Do : pasien apa saja tanda- x
N : 80
m
-Tampak luka operasi pada tanda infeksi
x
abdomen bawah -Menganjurkan mengkonsumsi RR : 20
m
makanan tinggi kalori dan
TD : 130/80 mmHg protein
T : 36,6 oC R : Pasien akan melakukan
A : Resiko infeksi belum teratasi
x apa yang dianjurkan
N : 80 Kriteria 1 2 3 4 5
m
-Kolaborasi pemberian
x hasil
RR : 20 antibiotik Nyeri
m
R : Pasien diberi obat injeksi
Kemerahan
1 gr
CEFTRIAXONE
12 jam
KET :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
12 juni 2021 Resiko infeksi d.d efek prosedur -Memonitor tanda-tanda infeksi - S :-Pasien mengatakan nyeri luka operasi
invasif R : Melihat apa ada tanda- sudah berkurang, skala nyeri 2
Ds : tanda infeksi
-Klien mengatakan nyeri pada -Menjelaskan tanda-tanda O : -Tampak luka operasi pada abdomen bawah
luka operasi. Skala nyeri 4 infeksi
dengan lebar luka ± 12 cm R : Pasien dan keluarga TD :120/80 mmHg
Do : paham tanda-tanda T : 36,8oC
-Tampak luka operasi pada infeksi N : 86 x/menit
abdomen bawah -Menganjurkan mengkonsumsi RR : 20 x/menit
makanan tinggi kalori dan
TD : 130/80 mmHg protein A : Resiko infeksi teratasi sebagian
T : 36,6 oC R : Pasien mengikuti apa Kriteria 1 2 3 4 5
x yang dianjurkan hasil
N : 80
m Nyeri
-Kolaborasi pemberian
x Kemerahan
RR : 20 antibiotik
m
R : Pasien diberi obat injeksi KET :
1 gr 1 : Meningkat
CEFTRIAXONE
12 jam 2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
13 juni 2021 Resiko infeksi d.d efek prosedur -Memonitor tanda-tanda -S : -Paien mengatkan sudah tidak nyeri, skal
invasif infeksi nyeri 1
Ds : R : Tidak ada tanda-tanda O : -Tidak ada tanda-tanda infeksi,seperti
-Klien mengatakan nyeri pada infeksi kemerahan dan bengkak
luka operasi. Skala nyeri 4 -Menganjurkan mengkonsumsi -Klien tampak lebih bersemangat
dengan lebar luka ± 12 cm makanan tinggi kalori dan TD :135/65 mmHg
Do : protein T : 36,8oC
-Tampak luka operasi pada R : Pasien mengikuti apa N : 80 x/menit
abdomen bawah yang dianjurkan RR : 20 x/menit
-Kolaborasi pemberian
TD : 130/80 mmHg antibiotik A : Resiko infeksi teratasi
T : 36,6 oC R : Pasien diberi obat injeksi Kriteria hasil 1 2 3 4 5
x CEFTRIAXONE 1 gr Nyeri
N : 80 Kemerahan
m
x
RR : 20 KET :
m
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun