Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian
Kanker serviks adalah suatu proses keganasan yang terjadi pada leher rahim,
sehingga jaringan di sekitarnya tidak dapat melaksanakan fungsi sebagaimana
mestinya. Keadaan tersebut biasanya disertai dengan adanya perdarahan dan
pengeluaran cairan vagina yang abnormal, penyakit ini dapat terjadi berulang-ulang.
Kanker serviks dimulai dengan adanya suatu perubahan dari sel leher rahim normal
menjadi sel abnormal yang kemudian membelah diri tanpa terkendali. Sel leher
rahim yang abnormal ini dapat berkumpul menjadi tumor. Tumor yang terjadi dapat
bersifat jinak ataupun ganas yang akan mengarah ke kanker dan dapat menyebar
[ CITATION Dar15 \l 1057 ].
2. Klasifikasi
Stadium kanker adalah cara bagi paramedis untuk merangkum seberapa jauh
kanker telah menyebar. Salah satu cara yang digunakan pada umumnya untuk
memetakan stadium kanker serviks yaitu sistem FIGO (Federasi Internasional
Ginekologi dan Obstetri). Berdasarkan Federation of International Gynecology and
Obsetrics (FIGO) tahun 2009 stadium klinis karsinoma serviks terbagi atas:

Stadium Deskripsi
Stadium 0 Karsinoma insitu, karsinoma intra-ephitelial. Tumor
masih dangkal, hanya tumbuh di lapisan sel serviks
Stadium I Kanker telah tumbuh dalam serviks.
IA Kanker invasive ditemukan hanya secara mikroskopik.
Kedalamannya 5 mm dan besarnya kurang dari 7 mm
IA 1 Invasi stromal sedalam <3 mm dan lebar <7 mm
IA 2 Invasi ke stroma sedalam 3-5 mm dengan lebar <7 mm
IB Lesi klinis masih pada serviks atau lesi mikroskopik
lebih besar dari lesi stadium IA
IB 1 Kanker serviks dapat dilihat dengan mata telanjang.
Ukuran tidak lebih dari 4 cm
IB 2 Kanker serviks dapat dilihat dengan mata telanjang.
Ukuran lebih besar dari 4 cm
Stadium II Kanker telah menginvasi melewati serviks namun tidak
sampai pada dinding pelvis atau 1/3 bawah vagina
IIA Kanker meluas sampai 2/3 atas vagina, tanpa invasi
parametrial
IIA 1 Tumor yang terlihat secara klinis <4 cm. Meluas hingga
2/3 bagian atas vagina
IIA 2 Tumor yang terlihat secara klinis >4 cm namun tidak
sampai masuk dinding pelvis.
IIB Kanker telah menyebar ke jaringan sekitar vagina dan
serviks, namun belum sampai ke dinding panggul
Stadium III Kanker meluas sampai ke dinding pelvis dan/atau
mencapai 1/3 bawah dinding vagina dana tau
menyebabkan hidronefrosis atau penurunan fungsi ginjal
III A Tumor meluas sampai 1/3 bawah vagina namun tanpa
ekstensi ke dinding pelvis
IIIB Meluas sampai dinding pelvis atau menyebabkan
obstruksi uropati.
Stadium IV Pada stadium ini, kanker telah menyebar ke pelvis,
kandung kemih, atau rectum.
IVA Kanker telah menyebar ke organ terdekat, seperti
kandung kemih dan rectum
IVB Metastase ke organ yang lebih jauh.

3. Etiologi
Penyebab Kanker serviks tidak diketahui secara pasti. Menurut [ CITATION
Dar15 \l 1057 ] beberapa faktor predisposisi kanker serviks antara lain yaitu:
1) HPV (Human Papilloma Virus) adalah virus penyebab kutil genetalia
(kondiloma akuminata) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Varian
yang sangat berbahaya adalah HPV tipe 16, 18, 45 dan 56. Sekitar 90-99%
jenis kanker serviks disebabkan oleh HPV. Virus ini bisa ditransfer melalui
hubungan seksual dan bisa hadir dalam berbagai variasi.
2) Tembakau dalam rokok bisa menurunkan system kekebalan tubuh dan
mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada leher
rahim.
3) Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini. Semakin muda seorang
perempuan melakukan hubungan seks, maka semakin besar risiko untuk
terkena kanker serviks. Berdasarkan penelitian para ahli, perempuan yang
melakukan hubungan seks pada usia kurang dari 17 tahun mempunyai risiko 3
kali lebih besar daripada yang menikah pada usia lebih dari 20 tahun, selain itu
sperma yang mengandung komplemen histone dapat bereaksi dengan DNA sel
leher rahim. Sperma yang bersifat alkalis dapat menimbulkan hiperplasia dan
neoplasia sel leher rahim.
4) Perilaku seksual berganti pasangan seks akan meningkatkan penularan
penyakit kelamin. Risiko terkena kanker serviks menjadi 10 kali lipat pada
wanita yang mempunyai partner seksual 6 orang atau lebih.
5) Pemakaian pil KB. Penggunaan kontrasepsi oral dilaporkan meningkatkan
insiden NIS (Neoplasia Intraepitelial Kanker serviks) meskipun tidak
langsung. Diduga mempercepat perkembangan progresivitas lesi. Pemakaian
pil KB lebih dari 6 tahun meningkatkan risiko terjadinya Kanker serviks.
Penjelasan yang rasional atas fenomena ini adalah karena kontrasepsi oral
menginduksi eversi epitel kolumnar sehingga meningkatkan atipia pada
wanita, menurunkan kadar asam folat darah sehingga terjadi perubahan
megaloblastik sel epitel leher rahim dan dapat meningkatkan efek ekspresi
onkoprotein virus.
6) Suami yang tidak disirkumsisi. Telah diketahui bahwa frekuensi kanker
serviks pada wanita Yahudi jauh lebih rendah dibandingkan dengan wanita
kulit putih lainnya. Mereka menyangka bahwa persetubuhan dengan laki-laki
yang tidak disirkumsisi lebih banyak menyebabkan Kanker serviks karena
hygiene penis tidak terawat, di mana terdapat kumpulan-kumpulan smegma.
4. Manifestasi Klinis
Kanker serviks pada stadium awal tidak menimbulkan gejala. Gejala akan muncul
saat sel kanker serviks sudah menginvasi jaringan di sekitarnya. Berikut beberapa
gejala yang mungkin muncul [ CITATION Tim10 \l 1033 ]:
a. Perdarahan vagina yang bersifat abnormal
b. Perdarahan yang biasanya terjadi
c. Perdarahan setelah bersenggama
d. Perdarahan setelah menopause
e. Perdarahan dan bercak darah antara periode menstruasi
f. Periode menstruasi yang lebih lama atau lebih berat dari biasanya
g. Perdarahan setelah douching atau setelah pemeriksaan panggul merupakan
gejala umum kanker serviks, tetapi bukan prekanker.
h. Keputihan yang tidak normal. Ciri-cirinya yaitu keputihan dengan lender kental,
bewarna kuning atau kecoklatan. Berbau busuk dan gatal.
i. Rasa sakit saat bersenggama
5. Patofisiologi

Anda mungkin juga menyukai