Anda di halaman 1dari 7
Bab Il PENGARUH GESEKAN PADA GAYA STATIS MEKANISME Telah disebutkan dalam pendahuluan bab Il, pada setiap konaisi permukaan kontak sambungan antara dua buah batang yang berpasangan akan mempengaruhi lefak dan kemungkinan arah vektor gaya terhadap titik pusat pena sambungan, ataypun arah gaya resultan pada permukaan batang luncur. Bila terjadi gesekan maka kondisinya akan merubah posisi, besar dan arah gaya. 3.1 Gesekan Permukaan Luncur Gaya gesek selalu dipengaruhi oleh arah gerak relatif benda atau batang, dimana dari fenomena bahwa arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gerak benda atau batang. Pada sambungan atau pasangan luncur dimodelkan dalam sebuah empat persegi panjang de Permukaan kontak pada bagian atas dan bagian bawah, maka kemungkinan letak gaya kontak dipilih salah satu dari dua lokasi tersebut dalam penyelesaian. Gombor3.1,Pasongan incur Bila dikombinasikan dengan arah gerak relatih batang luncur, dalam hal ini arah ke kiri dan ke kanan, didapatken ada empat kemungkinan kondisi gaya kontak dalam pasangan luncur. Ve RON i 7 Fs Fs R N () ©) © @ Camber 3.2. Kemungkinan fokes! Gaya Kontak R akibat gerekon Gambars.2a dan 3.26, mempelihatkan kemungkinan gesekan berada pada bagian bawah dari batang luncur, bila arah gerak relatif ke kanan menghasilkan arah gaya gesek dan gaya resultan R seperti gambar3.2a, sebaliknya, seperti gambar3.2b. Untuk gesekan berada di bagian atas, yang dengan kemungkinan gerak relatif batang seperti pada gambars3.2¢ dan 3.2d. sudur arah, @ , dari gaya resultan R terhadap garis normal lintasan gerak adalah : Fs e arctg = = aretgu g=7 % Bp Taretah ( ) dimana : adalah koefisien gesek statis, yang nilainya tergantung material batang luncur dan material lantailuncur. 3.2 GesekanPena Telah disebutkan pada bab Il, bahwa bila terjadi gesekan gaya resuttan tidak melalui pusat pena, sehingga menimbulkan persoalan dalam menentukan herga dan arah gaya-gaya pada pena bila melibatkan gesekan dalam analisa keseimbangan Ditekankan untuk menyelesaikan bahwa koefisien gesek diketahui atau dimisalkan yeng nilainya tidak tergantung terhadap kecepatan relatif gerak batang dan beban. Metode seperti ini sudah mampu menghesikan analisa yang cukup teliti dalam sebagian besar perancangan mekanisme permesinan. Gomber8.3. Geyagaya pede sbuah pene dengan mempethatkan gesekan Gambar 3.3a menunjukkan sebuah pena yang terletak di dalam lubang bebas batang-3, yang dimisalkan disini berputar berlawanan jarum jam.Unsur gaya gesek terletak seperti yang ditunjukkan pada masing-masing permukaan kontak, karena arah gaya gesek selalu berlawanan dengan rah gerak telat, Akibat gesekan, yaitu memberikan suai. momen searah putaran jarum jam terhadap pusat lUbang batangs, untuk melawen arah gerak batang. Pada gambar3.3b, ditunjukkan bahwa gaya resultan, Ra di permukaan lubang batang merupakan gaya aksi atau beban gaya dari pena kepada batang3. Gaya ini merupakan jumiah dari gaya aksial, N, sebagai gaya normal terhadap permulsan lubang, yang berimpit dengan sumbu batang3, dan gaya total gesekan, Fz pada titik kontak permukaan yang berarah tangensial terhadap sumbu batang3. Arch Fe sedemikian rupa yang mana momennya melawan arah gerak batang. Secara vektor adalah : R= N+ Fs (3-2) Besar gaya resultan adalah Ror = N74 FE (3-3) dimana : Fe=u.N Sehingga persamaan (3-3) menjacii : Rey = Nl? (3-4) dati persamaan (3-1), koefisien gesek adalah tangen sudut arahgaye resultan = fg 9, substitusikan ke persamaan (3-3), maka Ry = Nf l+ig*@ =Nsecp (3-5) Berdasarkan teorema Varignon yang sudah dibicarakan dalam Bab |, momen yang ditinjau dari pusat lubang batang3 adalah Fo. R= Rawr HN. R=N.secar N.tag. R=N.secg.r r=R. sing (3-6) Persamacan adalah untuk menentukan jarak gaye resultan terhadap pusat lubang batans, bila jari-jari pena, R, dan koefisien Gesek. 1, telah diketahui. Jaci akibat gesekan, maka gaya resuitan tidak melalui pusat pena atau pusat lubang batang, tetapi berada sejauh r, dan arah gaya resultan akan menghasilkan momen yang melawan arah gerak relatit batang. Bila beban sebagai gaya tunggal P diberikan kepada batang3, untuk menghasilkan keseimbangan pada batang, maka P harus sarna besarnya dengan Rr, dan harus terletak pada garis gaya Re. dan terlak pada jarak r dari pusat pena, gambar3.3.b. Selanjuinya jorak r disebut sebagai jari-jari lingkaran gesek. 3.3. Analisa Batang Penerus Gaya akibat Gesekan Pena Dalam analisa keseimbangan akibat pengaruh gaya gesek pace pena, secara gratis, hanya dibahas untuk mekanisme, dimang batang penerus gaya tidak dikenai beban, gaya Ivar. Di atas sudah dijelaskan, dalam meéncapai keseimbangan gaya aksi akibat beban, dan gaye reaksi sebagai gaya resuttan, merupakan sistem dua gaya berimpit terletak sejauh r dari pusat Iubang, atau pusat pena. Selanjutnya arah momen kedua gaya melawan arch gerak relatif pada _masing-masing pusat Iubang, Gombar 3.4. Kemungkinen arah keselnbangen pada bolang penens gaye karene gesekan pene. Dalam hal ini perlu diketahui juga kondisi gaya-gaya yang bekerja pada batang ketika tidak ada gesekan. Hanya dua kemungkinan batang tersebut akan mengalami tarikan atau tekan, maka ada empat kemungkinan, dipilh salah satu yang memenuhisyarat. Gambar: .4, adalah contoh suatu batang3 dengan kondisi menerima gaya iekan, dan batang3, mempunyai gerak relatif terhadap, batang2, @s, di A berlawanan jarum jam, dan gerak relatif ternadap batang-4, ws, di B, juga berlawanan jarum jam. Analisanya adalah, bahwa gaya di pena A arah momennya harus melawan grah @e, demikian pula gaya di pena 8 grah momennya harus melawan tah a, jadi yang dipilin dari keempatnya adalah kemunakinan (3 A 2 2 B4 bike ib eo P @ a $ o AS Gombor 3.5, Mekanisme peluncur dengan gesekan luncur 3.4 Keseimbangan Gaya Mekanisme Luncur dengan Gesekan Luneur Mekanisme luncur empal batang seperti kasus-kasus sebelumnya, gambar3.5a, skala gambar 1: 10, dengan data -data ukuran batang OA = 20cm, AB =60cm,0, = 60°, batang luncur menerima beban gaya ke kir, P = 60 KN, koefisien gesek pasangan luncur, M = 0,364. Batang-2 berputar melawan jarum jam. Akan ditentukan gaya-gaya ujung batang dan torsi lawan batang-2 supaya terjadi keseimbangan, bila gesekan terjadi pada bagian bawah dari batang luncur. Penyelesaian : 1. Membuat diagram benda bebas, gambar3.5b. 2. Menentukan sudut arah Fis yaitu ¢, karena batang4 bergerak ke kiri, maka gaya geseknya berarak ke kanan, sehingaa letak sudut gaya Fisdi kwadran Il, bila ditinjau pusatnya di B too = ¢ = arctaye = arctg 0,364 = 20" 3. Jumiah variabel vektor yang belum diketahui adalah: a. Batang2 : 4 variabel : 1) besar Fy, 2) besar Fs 3) besar Te, 4) arah Te arah Fe dan arah Fa diketahui, yaitu sejajar dengan batangs b. Batang-3 : 2 variabel : 1) besar Fes, 2) besar Fis, sedang untuk arah Fes dan arah Fes diketahui, berimpit dengan batangs ©. Batang-4 : 2 variabel : 1) besar Fa, 2) besar Fu, dimana arah Fs diketahui sejajar batang3, arah Fy, diketahui, membentuk sudut 20° terhadap vertikal. 4. Pelukisan poligon gaya dimulai dari batang-4, gambar3.5c, 3.5q, dan 3.5e. Untuk skella gaya lem = 40 kN didapatkan : Fis = 040m = 0,4cmx 40 kN/crn = 16 KN Fs: = 1,45em = 1,450mx 40 KN/cm = 58 KN, 5. Pada batangs, dari pene 8 didapatkan F. - Fea cian F. Fae = 58kN, gambar-3.5f, dari keseimbangan batang dihasilkan Fas =~ Fas dan Fa = Fas = 58 kN, gambar3.5g. 6. Pada batang2 di pena A didapatkan Fas = - Faz dan Fas = Fz = 58 kN, dari keseimbangan translasi & F = 0) gaya di pena Ox Fiz =- Fez Gan Fe = Fs = 58 KN. Jarak dua gaya di A dan 2 h dari lukisan. Jadi h = 1,9cm = 1,9em x 10 = 19cm = 0,19m, maka torsi lawan ditinjau dari keseimbangan momen di Oz didapatkan, Tz = Fe . h = S8KN x 0,19m = 11,02 kNm, sii, gambar3.5h. Gambar 3.6. Mekanisme luncur, dengan Ingkaran gesek pena.

Anda mungkin juga menyukai