Anda di halaman 1dari 1

❖ Komitmen sekolah rendah dalam melibatkan pemangku kepentingan dalam

pengembangan kurikulum sekolah.


❖ Unsur dalam tim pengembang kurikulum tidak mengetahui dan memahami
pedoman pengembangan kurikulum sekolah sehingga tidak mau terlibat
mendalam.
❖ Sistem informasi manajemen yang dimiliki sekolah belum memberikan akses
kepada pemangku kepentingan.

Sub-Indikator 2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan dengan mengacu pada


kerangka dasar penyusunan

Deskripsi:
❖ Sekolah menyusun KTSP sendiri yang telah mengacu kepada:
 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Na-
sional
 Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 tahun 2016 ten-
tang Standar Kompetensi Lulusan
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016 ten-
tang Standar Isi
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 ten-
tang Standar Proses
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016 ten-
tang Penilaian
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2016 ten-
tang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 tahun 2014 ten-
tang KTSP pada pendidikan dasar dan menengah.
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 tahun 2013 ten-
tang Kerangka dasar dan struktur kurikulum SMA/MA
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 tahun 2013 ten-
tang Kerangka dasar dan struktur kurikulum SMK/MAK
❖ Mengacu pada kerangka dasar yang meliputi:
 Perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah.
 Pengorganisasian muatan kurikuler sekolah.
Indikator Mutu Pendidikan

 Pengaturan beban belajar siswa dan beban kerja guru pada tingkat kelas.
 Penyusunan kalender pendidikan sekolah.
 Penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal.
 Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembela-
jaran.
❖ Dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah , potensi atau karakteristik
daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik.

21

Anda mungkin juga menyukai