Kata kunci : Watu sumong, MoU, pemasaran dan pengemasan aren, Blog, limbah
aren
83
84 ABDIMAS Vol. 19 No. 2, Desember 2015
secara langsung merugikan produsen gula Masyarakat (LP2M) dan Unnes. Rekruitmen
aren, sayangnya tengkulak seakan sudah mahasiswa peserta KKN-PPM terbuka untuk
membudaya dikalangan produsen gulaaren. seluruh Fakultas dan dilakukan seleksi khusus
Produsen gula aren selalu ingin menjual gula berupa tes tertulis dan wawancara.
dan langsung mendapatkan uang, dan hal Materi Pembekalan berupa Materi Penge-
tersebut hanya dapat dipenuhi oleh tengkulak. masan dan pemasaran, Diversifikasi Produk
Masalah inilah yang harus dicari jalan Aren, Materi Pembuatan Blog Desa, Materi
keluarnya, melalui cara pemasaran yang lebih Penggalian potensi desa wisata d. Materi
baik dan inovatif. Teknik penyusunan MoU, Materi Pengelolaan
Selain potensi aren, sebenarnya di Desa Limbah Aren. Materi penyuluhan tentang
Peron juga terdapat potensi wisata alam Watu manfaat dan fungsi pohon aren sebagai fungsi
Sumong, yaitu pesona alam yang kental akan produksi dan fungsi konservasi
bukit bebatuannya yang masih besar- besar Bentuk kegiatan penyuluhan, pendam-
dan utuh, terdapat juga sumber gas alami yang pingan dan pelatihan menggunakan metode
biasa digunakan untuk bahan bakar. Tetapi Participatory Rural Appraisal (PRA). Secara
karena lokasi yang sulit terjangkau dengan etimologis PRA berarti pengkajian wilayah
jalan yang berliku-liku maka sulit untuk secara partisipatif dan elaboratif. PRA secara
menuju daerah tersebut. Potensi Wisata Watu teoritis adalah sekumpulan pendekatan dan
Sumong juga belum diketahui masyarakat metode yang mendorong masyarakat desa
luas karena kurangnya perhatian dari aparat atau kelurahan untuk berpartisipasi aktif dalam
yang terkait. meningkatkan dan menganalisis pengetahuan
Guna menyusun program pembangunan mengenai kondisi kehidupan dan kebutuhan
Desa Peron perlu diketahui peta permasalahan mereka sendiri agar mereka dapat membuat
dan potensi di wilayah (RT dan RW) rencana tindakan sesuai dengan permasalahan
Desa Peron. Dengan diketahuinya peta di wilayahnya. Kemudian mereka difasilitasi
permasalahan dan potensi, maka program untuk membuat rencana kegiatan sesuai dengan
pembangunan Desa Peron disusun dengan Potensi dan permasalahan yang ada didesa
menjabarkan langkah-langkah pelaksanaan atau kelurahan maupun diluar lingkungannya.
visi dan misi desa dengan memperhatikan Fasilitator, pendamping atau petugas lapangan
aspirasi masyarakat yang berkembang,aturan sebagai pihak luar masyarakat desa hanya
dan regulasi yang berlaku, kondisi, masalah menganalisis kondisi kehidupan yang meliputi
potensi dan permasalahan yang ada didesa atau
dan potensi serta kemampuan desa, dan
kelurahannya, sedang pengambilan keputusan
penentuan prioritas program yang disesuaikan
ada pada masyarakat itu sendiri. Kebutuhan
dengan fungsi dan urusan pemerintahan,
fasilitator meliputi seorang petugas lapangan
sehingga dapat dirumuskan skala prioritas
bidang pertanian dari Dinas Pertanian Kabu-
penanganan masalah dan pilihan-pilihan
paten Kendal, seorang dosen yang ahli dibidang
tindakan.
pengemasan dan pemasaran produk dari
METODE Fakultas Ekonomi Unnes, pembuatan MoU
untuk membuat perjanjian kerjasama dalam
Kegiatan KKN-PPM dilaksanakan promosi potensi desa wisata Watu Sumong dari
bersama-sama dengan program KKN di Fakultas Hukum yang bekerjasama dengan
Univeristas Negeri Semarang dibawah Dinas Pariwisata dan Dinas Perdagangan dan
koordinasi Satuan Tugas (Satgas) KKN, Perindustrian, dan pemanfaatan limbah aren
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada untuk menjadi sampah organic dari Dosen
86 ABDIMAS Vol. 19 No. 2, Desember 2015
pengolahan limbah aren menghasilkan pupuk Pengenalan Objek wisata Watu Sumong
cair dan pupuk kompos. Masyarakat mampu
mempraktekan pembuatan pupuk cair yang Program kegiatan pengenalan Watu
kemudian dapat dibawa per individu kerumah Sumong ini banyak memiliki pencapian
masing-masing. Pupuk cair dari kulit kolang- yang baik, seperti Tim KKN dapat bekerja
kaling kemudian diujikan ke lab BPTP untuk sama langsung dengan Dinas Pariwisata dan
mengetahui kandungan N, P dan K sedangkan Kebudayaan Kabupaten Kendal. Tahun 2015
pupuk kompos yang dihasilkan dilakukan Desa Peron dapat diprioritaskan menjadi
pengemasan untuk kemudian di pamerkan di Desa Wisata dengan langsung melakukan
penyuluhan serta kerjasama dengan
Expo Peron. Hasil dari uji Lab BPTP yaitu
Desa Peron, serta dari pihak Dinas juga
kandungan N sebesar 0,11 P2O5 sebesar 0,0004
melakukan monitoring terhadap kelanjutan
dan K2O sebesar 0,01. Hal ini menunjukan
ekowisata Watu Sumong. Tim KKN juga
bahwa kandungan N cukup besar mendekati
telah membentuk Kelompok Sadar Wisata
standar <2, sedangkan nilai P2O5sedikit yaitu
Desa Peron sehingga pihak Dinas Pariwisata
jauh dari standar < 2 dan kandungan K2O
dan Kebudayaan Kabupaten Kendal dapat
dalam pupuk cair kulit kolang-kaling cukup
langsung berhubungan dengan Pokdarwis Desa
sedikit, karena jauh dari standar yaitu <2.
Peron jika ada kegiatan yang berhubungan
Partisipasi masyarakat dalam pengolahan
dengan Desa Wisata. Disekitar daerah wisata
limbah aren menjadi pupuk organik sangat
Watu Sumong juga telah dipasang denah
tinggi, hal ini dibuktikan dengan banyaknya
lokasi daerah-daerah lokasi wisata untuk
jumlah masyarakat yang mengikuti, dan
memudahkan wisatawan yang berkunjung
masyarakat yang tidak canggung untuk
serta sejarah dari Watu Sumong itu sendiri agar
melakukan praktek secara langsung membuat
para wisatawan juga memahami bagaimana
limbah aren menjadi pupuk organik.
Watu Sumong itu ada. Selain pembentukan
Kegunaan dari program ini adalah melatih
Pokdarwis dan pemberian denah lokasi wisata
masyarakat untuk memanfaatkan limbah aren
Tim KKN juga mengenalkan ekowisata Watu
yang ada menjadi pupuk yang mempunyai
Sumong kepada para tamu undangan serta
nilai keguanaan yang lebih, sehingga dapat
masyarakat yang hadir pada saat Expo Peron
digunakan untuk tanaman kopi, aren dan
dengan mempertunjukan movie maker hal-hal
tanaman perkebunan lainya. Sedangkan
yang menarik dari ekowisata Watu Sumong
dampak dari pelatihan ini adalah diharapkan
serta menampilkan keunggulan-keunggulan
masyarakat dapat memahami dan mengetahui
yang ada di Desa Peron.
seluk beluk mengenai pembuatan pupuk
organik dari limbah aren. Selain pelatihan
Pembuatan Blog
dengan memaparkan materi tim KKN PPM
juga mempraktekan secara langsung langkah Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah
pembuatan pupuk organik, yang didalamnya pemuda desa peron mengerti dan memahami
masyarakat ikut berpartisipasi secara langsung serta dapat mempraktekkan pembuatan blog,
sebagai bentuk tindak lanjut dari program mendesain blog dan membuat postingan
ini sehingga diharapkan mereka memahami di blog. Sampai saat ini terdapat artikel
secara kesuluruhan materi yang didapat dan yang sudah diposting di alamat blog www.
dapat mempraktekan dalam kehidupan sehari- ekowisataperon.blogspot.com dinataranya
hari. adalah mengenai Gula Aren, Pembentukan
Kelompok Sadar Wisata Desa Peron, Gunung
Tedeng dan beberapa artikel lainnya.
88 ABDIMAS Vol. 19 No. 2, Desember 2015
Pembuatan Petunjuk Arah Posko kompos dari daun aren untuk masyarakat
juga dilaksanakan. Hasil pengolahan kulit
Papan petunjuk arah posko terapasang kolang-kaling menjadi pupuk cair organic
disetiap persimpangan jalan yang menuju telah diuji di lab BPTP dan mendapatkan
posko KKN PPM Unnes tahun 2014 sehingga hasil kandungan N,P dan K yang masih
masyarakat mengetahui bahwa terdapat posko kurang dari standar yang ditetapkan. Hal ini
KKN yang berada di Desa Peron. mungkin disebabkan oleh kulit kolang- kaling
SIMPULAN DAN SARAN yang telah mengalami proses pengukusan
sehingga unsure N,P dan K kurang. Kegiatan
Simpulan Pengenalan Watu Sumong telah dilaksanakan
dan mendapat apresiasi positif dari Bupati
Berdasarkan program kerja yang telah
Kendal dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
terlaksana dalam tim KKN PPM Unnes tahun
Kendal dan akan dikembangkan menjadi Desa
2014 di Desa Peron maka terdapat beberapa
Wisata. Pengenalan juga dilaksanakan pada
simpulan diantaranya adalah sebagai berikut:
saat Peron Expo dengan menampilkan Video
Program pengemasan gula aren dilaksanakan
dan Pemasangan papan sejarah Watu Sumong
dengan 3 variasi bentuk pengemasan yaitu
dan Denah Lokasi Wisata di Desa Peron.
Gula aren cetak, Gula Semut dan Sirup Aren
Pengembangan desa Wisata akan dilanjutkan
dengan label “Arenku” dan sedang dalam
oleh Kelompok sadar wisata “Wikir Sari”.
proses permintaan no PIRT. Bentuk kemasan
Program pembuatan Blog telah dilaksanakan
pengemasan gula semut dengan stand up
dan diikuti oleh karang taruna Desa Peron.
pouch, pengemasan sirup aren dengan
Blog saat ini dikelola oleh kepengurusan yang
botol dan gula cetak menggunakan plastik
telah dibentuk. Alamat blog adalah www.
yang disertai label sehingga lebih menarik.
ekowisataperon.com. Pelatihan membuat
Hambatan yang ditemui adalah kemasan
MoU dilaksanakan dengan sasaran perangkat
berupa botol dan stand up pouch yang sulit
desa, Kelompok sadar wisata dan Kelompok
ditemui dipasaran. Program pemasaran gula
Usaha Bersama. Mou yang telah terealisasi
aren telah terlaksana yaitu dengan memasarkan
adalah Mou terkait pemasaran antara desa
produk gula aren berupa gula semut aren,
Peron dengan KPRI Handayani Pelatihan
gula cetak dan sirup aren di beberapa tempat
pemanfaatan ijuk, akar dan daun dilaksanakan
yaitu di KPRI Handayani, UNSEC UNNES,
di 3 Dusun yaitu dusun Nampu, Dusun
dan Sekatul. Hambatan yang ditemui adalah
Ketro dan Dusun Manggung. Pelatihan yang
produk yang belum memiliki PIRT dan tanggal
diberikan adalah pembuatan sapu dari ijuk.
kadaluarsa sehingga sulit diterima di pasaran.
Untuk pemanfaatan daun digunakan untuk
Langkah yang diambil untuk mengatasi hal
pembuatan pupuk organik.
tersebut adalah dengan membentuk KUB
dan bekerjasama dengan Dinas Perindustrian
Saran
dan Perdagangan. Pengolahan limbah aren
menjadi pupuk organik telah terlaksana, tim Saran yang dapat diberikan dari kegiatan
KKN memberikan materi secara langsung KKN PPM ini adalah: Pengemasan gula
serta mempraktekan dari awal sampai akhir aren telah terlaksana dengan baik dan hasil
cara pembuatan pupuk organik. Masyarakat kemasan yang menarik konsumen namun
sangat antusias dalam mengikuti pelatihan sebaiknya bungkus kemasan tersebut mudah
ini. Pelatihan pembuatan pupuk cair dari ditemui oleh masyarakat sehingga masyarakat
limbah kulit kolang-kaling dan pupuk bisa menerapkannya dalam jangka waktu
90 ABDIMAS Vol. 19 No. 2, Desember 2015