Anda di halaman 1dari 34

Desain Penelitian

19 April – 24 April 2021

Survey Research

Desain penelitian yang Mahasiswa memahami desain


merupakan pedoman dalam penelitian dan mendesain sebuah
melakukan melaksanakan penelitian kecil dari sebuah studi
penelitian kasus

Desain penelitian merupakan pedoman dalam melakukan proses penelitian diantaranya dalam menentukan instrumen
pengambilan data, penentuan sampel, pengumpulan data serta analisa data. Dengan pemilihan desain penelitian yang
tepat diharapkan akan dapat membantu peneliti dalam menjalankan penelitian secara benar. Tanpa desain yang benar
seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena tidak memiliki pedoman penelitian yang
jelas.
5. Survey Research

• Penelitian survei termasuk ke dalam penelitian yang bersifat kuantitatif untuk


meneliti perilaku suatu individu atau kelompok.
• Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi
dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok
(primer).
• Dalam penelitian survei diperlukan jumlah populasi yang cukup besar jika
penelitinya menginginkan hasil yang mencerminkan kondisi nyata di lapangan.
• Metode survei ini sangat popular dan banyak digunakan dalam penelitian sosial
dan bisnis karena cepat dan mudah untuk dilaksanakan.

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 2


Maksud pengunaan teknik survey
Penelitian survei dapat digunakan untuk maksud;
1) penjajangan (eksploratif),
2) deskriptif,
3) penjelasan (explanatory atau confirmatory), yakni untuk menjelaskan hubungan kausal dan
pengujian hipotesa;
4) evaluasi,
5) prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang,
6) penelitian operasional, dan
7) pengembangan indikator-indikator sosial.
Kekuatan survei terletak pada data yang diambil langsung dari objek yang diteliti dengan mengajukan
pertanyaanya secara berstruktur. Kelemahan survei terletak pada apa yang dijawab oleh responden
belum tentu sesuai dengan isi hati mungkin saja jawaban yang diberikan hanya berupa refleksi sesaat dan
bukan berdasarkan apa yang dirasakan. Namun walaupun begitu, bukan berarti riset yang dilakukan telah
gagal, karena riset yang dilakukan mengkonfirm apa yang kita hipotesiskan. Riset atau penelitian
dikatakan gagal apabila tidak mengikuti kaedah-kaedah ilmiah yang telah ditetapkan.

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 3


Unsur-unsur penelitian survey
Menurut Singarimbun (1989), terdapat beberapa unsur dalam penelitian antara lain;
1) konsep yang menggambarkan secara tepat fenomena yang hendak diteliti yang biasanya
digunakan untuk menggambarkan abstrak: kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang
menjadi pusat perhatian ilmu sosial;
2) proporsi yaitu hubungan yang logis antara dua konsep, dimana proporsi tidak mempunyai
format tertentu dan biasanya disajikan dalam bentuk kalimat peryataan yang menunjukkan
hubungan antara dua konsep;
3) teori merupakan serangkaian asumsi, konsep, konstrak, defenisi, dan proporsi untuk
menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan
antar konsep;
4) variable digunakan agar dapat diteliti sacara empiris dengan mengambil dimensi tertentu,
dalam penelitian sosial terdapat dua macam bentuk variable yaitu variabel katagorikal dan
variabel bersambungan;
5) hipotesa dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan antara dua variabel atau
lebih;
6) Defenisi operasional merupakan konsep-konsep sosial yang diterjemahkan menjadi satuan yang
lebih operasional.

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 4


Kuisioner

• kuisioner merupakan salah satu instrumen pengumpul data dalam penelitian.


• berisikan pertanyaan-pertanyaan terstruktur yang berkaitan dengan permasalahan
dalam penelitian.
• nantinya akan disebarkan kepada responden atau objek yang menjadi pusat penelitian
• Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, sebaiknya kuesioner diujicobakan
terlebih dahulu kepada sejumlah kecil responden.
• Hal ini berguna untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang dimaksud.
• Selain itu juga bisa digunakan untuk mengetahui kemungkinan diterima atau ditolaknya
hipotesis yang telah dirumuskan.
• Jika ternyata dalam uji coba kuesioner ini terdapat banyak kesalahan, maka peneliti bisa
mengubah atau menyempurnakannya, hal ini dilakukan berulang-ulang untuk mengukur
tingkat keakuratannya.
• Selama kuesioner tersebut memberikan hasil yang sudah konvergen maka pengujian
sudah cukup dilakukan dan kuesioner bisa disebarkan langsung pada objek peneliti.
Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 5
Validitas dan Reliabilitas

Konsep Validitas

• Menurut Gronlund dan Linn (1990), Validitas adalah ketepatan interpretasi yang
dibuat dari hasil pengukuran atau evaluasi.
• Menurut Anastasi (1990), Validitas adalah ketepatan mengukur konstruk, menyangkut;
“What the test measure and how well it does”.
• Menurut Arikunto (1995), Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat
instrumen bersangkutan yang mampu mengukur apa yang akan diukur.
• Menurut Sukadji (2000), Validitas adalah derajat yang menyatakan suatu tes
mengukur apa yang seharusnya diukur.
• Menurut Azwar (2000), Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukan fungsinya.

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 6


Jenis-Jenis Validitas

1) Validitas Internal, adalah sebuah bentuk kesesuaian intrumen yag dikembangkan berdasarkan
konstruk yang telah disusun, bentuk dan tata bahasa penggunaan instrumen. Validitas internal
meliputi;
a) validitas konstruk, Validitas konstruk menunjuk kepada asumsi, bahwa alat ukur yang dipakai
mengandung satu definisi operasional yang tepat dari suatu konsep teoritis yang dapat diamati
dan diukur. Seorang peneliti dalam membahas validitas konstruk, mulai dengan;
1. menganalisis unsur-unsur suatu konstruk.
2. Kemudian diberikan penilaian apakah bagian-bagian itu memang logis untuk disatukan
menjadi skala yang mengukur suatu konstruk.
3. Langkah terakhir yaitu menghubungkan konstruk yang sedang diamati dengan konstruk
lainnya, dan menelusuri apa saja dari konstruk tersebut yang mempunyai kaitan dengan
unsur-unsur tertentu pada konstruk yang lainnya.
b) validitas isi, Menunjuk kepada suatu instrumen yang memiliki kesesuaian isi dalam mengukur
yang akan diukur. Penentuan suatu alat ukur mempunyai validitas isi, biasanya dapat juga
didasari pada penilaian para ahli dalam suatu bidang.
2) ....
Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 7
Jenis-Jenis Validitas

1) Validitas Internal;
a) validitas konstruk
b) validitas isi
2) Validitas Eksternal (Validitas Empiris), Validitas ini biasanya menggunakan teknik statistik, yaitu
analisis korelasi. Hal ini disebabkan validitas empiris mencari hubungan antara skor tes dari suatu
kriteria tertentu yang merupakan suatu tolok ukur di luar tes yang bersangkutan. Namun, kriteria itu
harus relevan dengan apa yang diukur. Ada tiga macam validitas empiris, yaitu:
a) validitas prediktif (predictive validity), merupakan validitas yang digunakan untuk mengukur
suatu hal dengan kriteria standar, seperti meramalkan prestasi belajar peserta didik di masa
yang akan datang.
b) validitas kongkuren (concurrent validity), digunakan untuk mengukur hal-hal dengan kriteria
standar yang berlainan.
c) validitas sejenis (congruent validity), merupakan validitas yang digunakan untuk mengukur
hal-hal dengan kriteria standar yang sejenis.

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 8


Faktor-Faktor yang mempengaruhi Validitas

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi validitas internal:


1) Kematangan
2) Peristiwa sewaktu-waktu
3) Ujian
4) Pengukuran tak stabil
5) Regresi statistik
6) Pilihan yang berbeda
7) Menguapnya sampel penelitian

Faktor-faktor yang mempengaruhi validitas eksternal


1) Latar penelitian yang buatan
2) Pengaruh placebo-homethorne
3) Kontaminasi
4) Campur tangan threatment sebelumnya
5) Ujian
6) Pilihan yang bias

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 9


Mengukur Validitas
Perhitungan validitas dari sebuah instrumen dapat menggunakan rumus korelasi product moment atau
dikenal juga dengan korelasi pearson.

Keterangan:
• r : koefisien korelasi Pearson
• N : banyak pasangan nilai X dan Y
• ∑XY : jumlah dari hasil kali nilai X dan nilai Y
• ∑X : jumlah nilai X
• ∑Y : jumlah nilai Y
• ∑X2 : jumlah dari kuadrat nilai X
• ∑Y2 : jumlah dari kuadrat nilai Y

Koefisien korelasi tersebut menunjukkan seberapa kuat korelasi antar variabel. Nilai koefisien
korelasi yaitu -1 £ r £ 1.
Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 10
Mengukur Validitas - Interpretasi korelasi product moment Pearson

• Interpretasi terhadap koefisien korelasi -1 £ r £ 1 yaitu:


0,00 – 0,199: korelasi sangat rendah
0,20 – 0,399: korelasi rendah
0,40 – 0,599: korelasi sedang
0,60 – 0,799: korelasi kuat
0,80 – 1,000: korelasi sangat kuat

• Begitu pula dengan nilai negatifnya, semakin mendekati nilai 0 maka korelasi
semakin rendah dan mendekati -1 korelasi semakin kuat.
• Nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik sedangkan nilai positif
menunjukkan hubungan searah.

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 11


Contoh Mengukur Validitas - korelasi product moment Pearson
Contoh berikut ini menjelaskan korelasi antara data lama bermain game dengan nilai yang diperoleh.

Lama Bermain Nilai Lama Bermain Nilai


No. Nama No. Nama X.Y X2 Y2
Game (Jam) Siswa Game (Jam) Siswa
1 A 7 64 1 A 7 64 448 49 4096
2 B 7 66 2 B 7 66 462 49 4356
3 C 7 63 3 C 7 63 441 49 3969
4 D 4 78 4 D 4 78 312 16 6084
5 E 4 67 5 E 4 67 268 16 4489
6 F 2 53 6 F 2 53 106 4 2809
7 G 3 86 7 G 3 86 258 9 7396
8 H 4 96 384 16 9216
8 H 4 96
9 I 3 76 228 9 5776
9 I 3 76 10 J 4 92 368 16 8464
10 J 4 92 11 K 6 86 516 36 7396
11 K 6 86 12 L 5 69 345 25 4761
12 L 5 69 13 M 6 69 414 36 4761
13 M 6 69 14 N 2 81 162 4 6561
14 N 2 81 15 O 3 83 249 9 6889
15 O 3 83
Jumlah N=15 67 1129 4961 343 87023
Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 12
Contoh Mengukur Validitas - korelasi product moment Pearson
Contoh berikut ini menjelaskan korelasi antara data lama bermain game dengan nilai yang diperoleh.
Lama Bermain Nilai
No. Nama X.Y X2 Y2
Game (Jam) Siswa
1 A 7 64 448 49 4096
2 B 7 66 462 49 4356 N= 15
3 C 7 63 441 49 3969 ∑X= 67
4 D 4 78 312 16 6084 ∑Y= 1129
5 E 4 67 268 16 4489 ∑X.Y= 4961
6 F 2 53 106 4 2809
∑X2= 343
7 G 3 86 258 9 7396
8 H 4 96 384 16 9216 ∑Y2= 87023
9 I 3 76 228 9 5776 (𝟏𝟓 × 𝟒𝟗𝟔𝟏) − (𝟔𝟕 × 𝟏𝟏𝟐𝟗)
𝒓=
10 J 4 92 368 16 8464 (𝟏𝟓 × 𝟑𝟒𝟑 − 𝟑𝟒𝟑) × (𝟏𝟓 × 𝟏𝟏𝟐𝟗 − 𝟖𝟕𝟎𝟐𝟑)
11 K 6 86 516 36 7396
12 L 5 69 345 25 4761 𝑟 = -0,016054849753078
13 M 6 69 414 36 4761
14 N 2 81 162 4 6561 Kesimpulan: korelasi sangat rendah, meskipun demikian,
15 O 3 83 249 9 6889 dengan nilai r negatif, jika semakin rendah main game,
N=15 67 1129 4961 343 87023 maka prestasi semakin meningkat

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 13


Validitas dan Reliabilitas
Konsep Reliabilitas berdasarkan ahli (buku referensi)
Menurut Sudjana (2005:16), reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa
yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.
Menurut Mehrens & Lehmann (1973:102), reliabilitas merupakan derajat keajegan (consistency) di antara dua buah
hasil pengukuran pada objek yang sama.
Menurut Rbel (1986:71), reliabilitas adalah syarat-syarat yang digunakan untuk menggambarkan salah satu sifat yang
paling signifikan dari satu nilai uji dengan cara yang konsisten.
Menurut Suryabrata (2000), reliabilitas alat ukur menunjuk kepada sejauh mana perbedaan-perbedaan skor perolehan
mencerminkan perbedaan atribut yang sebenarnya.
Menurut Sukadji (2000) reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran
yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koefisien. Koefisien tinggi berarti
reliabilitas tinggi.
Menurut Nursalam (2003) Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan
hidup tadi diukur atau diamati berkali – kali dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati
sama – sama memegang peranan penting dalam waktu yang bersamaan.
Menurut Sugiono (2005) Pengertian Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang
memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reliabilitas
tes adalah tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk
menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda.
Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 14
Konsep Reliabilitas

Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian reliabilitas, maka dapat


diambil kesimpulan bahwa reliabilitas adalah suatu keajegan suatu tes untuk
mengukur atau mengamati sesuatu yang menjadi objek ukur. Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi jka tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap sama (konsisten, ajeg). Hasil pengukuran itu
harus tetap sama (relative sama) jika pengukurannya diberikan pada subjek
yang sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda, waktu yang
berbeda, dan tempat yang berbeda pula. Alat ukur yang reliabilitasnya tinggi
disebut alat ukur yang reliable.

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 15


Karakteristik dan Jenis Reliabilitas
Sebuah tes dianggap memiliki reliabilitas yang baik apabila memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Reliabilitas merupakan milik dari satu set nilai tes bukan milik tes itu sendiri, artinya suatu tes
dikatakan baik apabila dapat menghasilkan skor yang cukup akurat, apabila tes tersebut
diberikan pada kelas tertentu, maka bisa juga menghasilkan skor yang cukup konsisten bila
diberikan pada kelas yang berbeda atau ketika diberikan pada kelas yang sama pada waktu yang
berbeda.
2) Suatu tes dikatakan reliable jika dua buah tes dilakukan pada jarak waktu yang berbeda dan
menunjukkan skor yang tidak jauh berbeda.
3) Reliabilitas dapat dinyatakan untuk dua atau lebih pengukuran independen yang diperoleh dari
tes yang sama untuk setiap anggota kelompok.

Secara garis besar, kita mengenal ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas
internal. Pada tulisan ini kita hanya membatasi membahas mengenai reliabilitas internal. Pada
dasarnya, reliabilitas ini diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan.

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 16


Teknik Pengujian Reliabilitas suatu Instrumen
Secara khusus, beberapa teknik memerlukan persyaratan tertentu sehingga peneliti tidak
dapat begitu saja memilih teknik tersebut. Beberapa teknik mencari reliabilitas yang
biasanya digunakan adalah:
a) Spearman-Brown
b) Flanagan
c) Rulon
d) Kuder-Richardson (K-R 20)
e) Kuder-Richardson (K-R 21)
f) Cronbanch Alpha.
Reliabilitas adalah tingkat ketetapan suatu instrumen mengukur apa yang harus diukur. Ada
tiga cara pelaksanaan untuk menguji reliabilitas suatu tes, yaitu:
(1) tes tunggal (single test),
(2) tes ulang (test retest), dan
(3) tes ekuivalen (alternate test).

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 17


Reliabilitas Tes Tunggal (Internal Consistency Reliability)
Tes tunggal adalah tes yang terdiri dari satu set yang diberikan terhadap sekelompok subjek dalam satu
kali pengetesan, sehingga dari hasil pengetesan hanya diperoleh satu kelompok data. Ada dua teknik
untuk perhitungan reliabilitas tes, yaitu:
a) Rumus Uji Reliabilitas Teknik Belah Dua (Split-Half Technique), dilakukan dengan cara membagi tes
menjadi dua bagian yang relatif sama (banyaknya soal sama), sehingga masing-masing test
mempunyai dua macam skor, yaitu skor belahan pertama (awal / soal nomor ganjil) dan skor belahan
kedua (akhir / soal nomor genap). Koefisien reliabilitas belahan tes dinotasikan dengan r1/2 1/2 dan
dapat dihitung dengan menggunakan rumus yaitu korelasi Pearson. Selanjutnya koefisien reliabilitas
keseluruhan tes dihitung menggunakan formula Spearman-Brown, Kategori koefisien reliabilitas
(Guilford, 1956: 145) adalah sebagai berikut:
• 0,80 < r11 1,00 reliabilitas sangat tinggi
• 0,60 < r11 0,80 reliabilitas tinggi
• 0,40 < r11 0,60 reliabilitas sedang
• 0,20 < r11 0,40 reliabilitas rendah.
• -1,00 r11 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliable).

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 18


a) Split-Half Technique, memiliki kelemahan;
1. banyaknya butir soal harus genap, dan
2. dapat dilakukan dengan cara yang berbeda sehingga menghasilkan nilai yang berbeda
pula.
b) Rumus Uji Reliabilitas Teknik Non Belah Dua (Non Split-Half Technique), Untuk mengatasi
masalah pada Split-Half Technique dapat dilakukan dengan menggunakan teknik non belah
dua. Untuk perhitungan koefisien reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus;

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 19


Reliabilitas Tes Ulang (test retest)
• Uji reliabilitas dengan metode tes ulang digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu pengukuran dapat
diandalkan. Uji ini dilakukan sebanyak dua kali, pengukuran pertama dan ulangnya. Kedua pengukuran dapat
dilakukan oleh orang yang sama atau berbeda. Dalam hal ini perlu diatur bahwa proses pengukuran kedua, keadaan
yang diukur itu harus benar-benar sama. Selanjutnya hasil pengukuran yang pertama dan yang kedua dikorelasikan
dan hasilnya menunjukkan reliabilitas dari tes ini.

• Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengukuran reliabilitas tes ulang adalah;
1) jangka waktu antara kedua pengambilan penilaian,
2) stabilitas yang diharapkan dari kinerja yang diukur.

• Secara umum, semakin lama antara interval pelaksanaan tes yang berulang, semakin rendah tingkat reliabilitasnya.
Pendekatan tes ulang merupakan pemberian perangkat tes yang sama terhadap sekelompok subjek sebanyak dua
kali dengan selang waktu yang berbeda. Asumsinya adalah bahwa skor yang dihasilkan oleh tes yang sama akan
menghasilkan skor tampak yang relatif sama.

• Estimasi reliabilitas dengan pendekatan tes ulang akan menghasilkan koefisien stabilitas (stability). Untuk
memperoleh koefisien reliabilitas melalui pendekatan tes ulang dapat dilakukan dengan menghitung koefisien
korelasi linier antara distribusi skor subyek pada pemberian tes pertama dengan skor subjek pada pemberian tes
kedua.

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 20


Reliabilitas Tes Ekuivalen (alternate test)
• Tes paralel atau tes equivalent adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan tujuan, tingkat
kesukaran dan susunan tetapi butir-butir soalnya berbeda, dalam istilah bahasa Inggris disebut
alternate-forms method (parallel forms).

• Pengujian reliabilitas instrument dengan cara ini cukup dilakukan sekali, tetapi instrumennya
dua, pada responden yang sama, waktu sama, instrument berbeda. Reliabilitas instrument
dihitung dengan cara mengkorelasikan antara data instrument yang satu dengan data instrument
yang dijadikan ekuivalen. Bila korelasi positif dan signifikan, maka instrument dapat danyatakan
reliable.

• Kelemahan dari metode ini adalah bahwa pengetes pekerjaannya berat karena harus menyusun
dua seri tes. Lagipula harus tersedia waktu yang lama untuk mencobakan dua kali tes.

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 21


Rumus Reliabilitas Instrumen
Terdapat beberapa rumus dalam pengujian reliabilitas instrumen, antara lain; Spearman Brown, Flanagan,
Rulon, Kuder Richardson (KR) dan Cronbanch Alpha.
a. Rumus Spearman-Brown

Keterangan:
ri = reliabilitas instrument
rb = indeks korelasi antara dua belahan instrument
N = banyaknya responden
X = belahan pertama
Y = belahan kedua

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 22


b. Rumus Flanagan

Keterangan:
ri = reliabilitas instrument
v1 = varians belahan pertama (varian skor butir-butir ganjil)
v2 = varians belahan kedua (varian skor butir-butir genap)
vt = varians skor total

c. Rumus Rulon
Keterangan:
ri = reliabilitas instrument
Vt = varians total atau varians skor total
Vd = varians (varians difference)
d = skor pada belahan awal dikurangi skor pada belahan akhir

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 23


d. Rumus KR 20
𝟐
𝒕
𝟏𝟏 𝟐
𝒕
Keterangan:
n = banyaknya soal
p = Proporsi banyak subyek menjawab benar pada butir soal ke-i
q = Proporsi banyak subyek menjawab salah pada butir soal ke-i
𝑆 = varians skor total
𝑟 =koefisien reliabilitas

e. Rumus KR 21

Keterangan:
ri = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
p = skor rata-rata

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 24


f. Rumus Cronbanch Alpha

Keterangan:
ri = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soa

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 25


Teknik-teknik Sampling

Teknik-teknik Sampling
A. Tenik random sampling (probability sampling) atau pengambilan sampling secara
acak adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi
baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama memiliki kesempatan yang sama
untuk dipilih menjadi anggota sampel.
B. Teknik non random sampling (non probability sampling) adalah cara pengambilan
sampel dimana tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama
untuk dipilih menjadi sampel penelitian. Penggunaan teknik non probability
sampling ini terkadang digunakan dengan mempertimbangkan faktorfaktor
tertentu.

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 26


Bagan Teknik Pemilihan Sample

Menurut Sutrisno (1995:71) ada beberapa petunjuk


dalam pengambilan sampel yaitu;
(1) daerah generalisasi;
(2) penegasan sifat-sifat populasi;
(3) sumber-sumber informasi tentang populasi;
(4) besar kecilnya sample; dan
(5) teknik sampling.
Pencarian sample dengan cara sensus dilakukan
karena elemen populasi relatif sedikit, variabilitas
setiap elemen relatif tinggi (heterogen) dan untuk
menjelaskan karakteristik setiap elemen dari suatu
populasi.

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 27


Hubungan antara sample dengan populasi

Hubungan antara sample dengan populasi adalah analisis data sampel menghasilkan statistik sampel yang
digunakan untuk mengestimasi para meter populasinya. Selain itu, parameter adalah ukuran depskripsi
numeris yang dihitung dari pengukuran populasi. Statistik sampel digunakan untuk membuat inferensi
mengenai parameter populasinya.

Sumber: Uma, Sekaran. Research Method for Business. John Wiley and Sons, Inc. New York. 1992.

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 28


Prosedur dan Formula pemilihan Sampel:

Prosedur pemilihan Sampel:


1. Mengidentifikasi populasi target
2. Memilih kerangka pemilihan sample
3. Menentukan metode pemilihan sampel.
4. Merencanakan prosedur penentuan unit sampel.
5. Menentukan unit sample

Formula Pengukuran sample :

n = Z2 σ2 / e 2
Dimana:
n = Sample size
Z = indicates confidence level (95% = 1.96)
σ = standard deviation of variable in population
e = sampling error

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 29


Teknik Pemilihan Sampel

Terdapat dua macam cara teknik pengambilan sampel, yaitu:


1. Metode pemilihan sampel probabilitas, yaitu metode pemilihan sampel secara acak. Setiap elemen
populasi mempuyai probabilitas yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Pemilihan sampel dengan
metode ini bisa dilakukan dari cara yang paling sederhana hingga yang kompleksitasnya tinggi. Yang
termasuk dalam pemilihan sampel ini adalah:
a. Simple random sampling yaitu pemilihan sampel dengan menggunakan angka random atau acak.
Pengambilan sampel ini sering digunakan oleh peneliti apabila populasi yang diambil dari sampel
merupakan populasi homogen yang hanya mengandung satu ciri.
b. Sytematic sampling yaitu pengambilan sampel secara sistematis.
c. Stratified sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara bertingkat dan biasanya digunakan oleh
peneliti apabila di dalam populasi terdapat strata atau tingkatan antara satu kelompok dengan
kelompok lainnya.
d. Cluster Sampling yaitu pengambilan sampel dengan memilih kelompok tertentu secara acak dan
biasanya digunakan oleh peneliti apabila di dalam populasi terdapat kelompok yang mempunyai ciri
tersendiri.

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 30


2. Metode pemilihan sampel non-probabilitas adalah pengambilan sampel secara tidak acak
atau sampel diambil tanpa melalui proses seleksi. Elemen-elemen populasinya tidak mempunyai
peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Yang termasuk dalam pemilihan sampel ini adalah:
a. Convience sampling yaitu pemilihan unit-unit analisa sesuai dengan penelitian
b. Purposive sampling biasanya digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai
pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya.
c. Quota sampling
d. Snowball sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan karakteristik tertentu.

Ukuran sampel sangat tergantung dari variasi populasinya. Semakin besar dispersi atau variasi
populasi maka semakin besar ukuran sampel yang diperlukan agar estimasi terhadap parameter
dapat dilakukan dengan akurat dan memenuhi presisi. Ukuran sampel juga dipengaruhi oleh
keyakinan peneliti dalam melakukan estimasi.

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 31


Tipe Pemilihan Sampel

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 32


Contoh Tahapan Pemilihan Sampel
Contoh: Pengambilan sampel terhadap sekelompok mahasiswa yang dimulai dari
target population  sampling frame  sample.

Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 33


Referensi
1. “Accuracy and precision,” Wikipedia – The Free Encyclopedia. [Online]. Available:
https://en.wikipedia.org/wiki/Accuracy_and_precision. [Accessed: 16-Jun-2013].
2. “Precision and recall,” Wikipedia – The Free Encyclopedia. [Online]. Available:
http://en.wikipedia.org/wiki/Precision_and_recall. [Accessed: 16-Jun-2013].
3. Arifin, Zainal. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
4. Azwar S. 2014. Psikologi Inteligensi. Yogyakarta
5. B. Raharjo, “Presisi dan Akurasi,” Beni Raharjo – Nature, Environment, Remote Sensing, GIS, IT and Myself,
17-Mar-2011. [Online]. Available: http://www.raharjo.org/math/presisi-dan-akurasi.html. [Accessed: 16-Jun-
2013].
6. Hasibuan, Zainal. A. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi: Konsep,
Teknik dan Aplikasi. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia. 2007.
7. Kerlinger, Fred N. 1973. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: UGM
8. Mehrens, W.A., & Lehmann, I.J. 1973. Measurement and evaluation ineducation and psychology. New York:
Holt, Rinehart and Winston. Inc.
9. putubuku, “Recall & Precision,” Ilmu Perpustakaan & Informasi – diskusi dan ulasan ringkas, 27-Mar-2008.
[Online]. Available: http://iperpin.wordpress.com/2008/03/27/recall-precision/. [Accessed: 16-Jun-2013].
10. Rbel. 1986. Essential ef Educational Measurement. University of Lowa.
11. Sudjana. 2005. Metode Statistika Edisi ke 6. Bandung: Tarsito.
12. Sukardi, 2009. Metodologi penelitian pendidikan: kompetensi dan praktiknya Jakarta: Bumi Aksara
13. Suryabrata, S. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Metodologi Penelitian - Desain Penelitian 34

Anda mungkin juga menyukai