Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENYUSUNAN MATERI IPS BERBASIS LINGKUNGAN


MENCAKUP ILMU ANTROPOLOGI

Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Konsep Dasar IPS di SD

Dosen Pengampu: Yulia Siska S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:

NAMA : FANY FERNITA


NPM : 20160032
PRODI : PGSD 1 A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP-PGRI) BANDAR LAMPUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan kemudahan sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini
untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang sekitar, diantaranya orang
tua, dosen pengajar, dan teman-teman, sehingga kendala-kendala yang kami
hadapi teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca khususnya calon guru dan guru dapat
memperluas materi tentang Penyusunan Materi IPS Berbasis Lingkungan
mencakup Antropologi

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
STKIP PGRI Bandar Lampung. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pengajar, kami
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang
akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Lampung Selatan, 28 Desember


2020

Penyusun

FANY FERNITA

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

1.1. Latar Belakang........................................................................................2

1.2. Rumusan Masalah...................................................................................2

1.3. Tujuan ....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3

2.1. Antropologi ...........................................................................................3

2.1.1. Pengertian Antropologi.................................................................3

2.1.2. Cabang-cabang ilmu antropologi..................................................4

2.1.3. Ruang lingkup...............................................................................5

2.2. Hubungan Antropologi Dengan Ilmu - Ilmu Sosial Lainnya.................6

2.2.1. Hubungan Antropologi dengan Sosiologi.....................................6

2.2.2. Hubungan Antropologi dengan Sosiologi Psikologi.....................7

2.2.3. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Sejarah...............................8

2.2.4. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Geografi.............................8

2.2.5. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Ekonomi.............................8

2.2.6. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Politik.................................9

2.3. Konsep –Konsep Antropologi................................................................9

2.3.1. Kebudayaan...................................................................................9

2.3.2. Evolusi.........................................................................................10

2.3.3. Daerah budaya (Culture area).......................................................10

ii
2.3.4. Tradisi...........................................................................................10

2.4. Kebiasaan , Karakter, dan Adat Istiadat dilingkungan Sekitar...............10

2.4.1. Kebiasaan dan karakter Suku Jawa di Jati Agung Kab.Lampung Selatan
........................................................................................................................11

2.4.2. Adat Istiadat di daerah Jati Agung Kab.Lampung Selatan........... 11

2.5. Konsep Budaya Belajar Pendidikan Antropologi ................................ 12

BAB III PENUTUP......................................................................................15

3.1. Keimpulan...............................................................................................15

3.2. Saran.......................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kajian tentang hubungan manusia dan lingkungannya lebih banyak ditekankan


pada tema adaptasi pandangan ini dalam antropologi mengalami pasang surut
pendekatan. Pandangan terakhir tentang pola hubungan ini mencoba menjelaskan
bahwa pola hubungan manusia dan lingkungannya tidak selalu bertujuan menjaga
homeostatis (keseimbangan). Ini bergerak dari pandangan bahwa walaupun
adaptasi tertentu kelihatannya baik untuk jangka waktu pendek dan bijaksana
dimata masyarakat bersangkutan, tetapi dalam jangka waktu panjang justru
terlihat merugikan keseimbangan lingkungan, kesehatan manusia, bahkan
merugikan masa depan satuan sosio-kultural tersebut.

Untuk memahami perilaku-perilaku responsif seperti ini, dari sudut


antropologi harus juga melihatnya sebagai suatu perangkat proses psikologis yang
universal atau hampir universal sekaligus suatu perangkat respon perilaku baru
yang diadaptasikan pada situasi-situasi dan waktu-waktu tertentu.

Masalah lain yang menjadi sorotan dalam antropologi adalah perbedaan antara
fungsi pengendalian pada tahapan individu, kelompok dan masyarakat.
Pengendalian kebutuhan-kebutuhan individual dipandang tidak relevan bagi
pengendalian sumber alam oleh kelompok atau masyarakat, karena dalam
mengendalikan penggunaan sumber alam, suatu kelompok atau masyarakat bisa
saja menyalahgunakan sumber alam lainnya. Lagi pula pemanfaatan yang rendah
oleh individu bisa mengakibatkan pemanfaatan yang tinggi oleh kelompok
masyarakat atau sebaliknya.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Antropologi dan apasajakah cabang-cabang
antropologi serta ruang lingkupnya?
2. Jelaskan hubungan antropologi dengan ilmu-ilmu sosial lainnya !
3. Apasajakah konsep-konsep anrtopologi ?
4. Kebiasaan , Karakter, dan Adat Istiadat dilingkungan Sekitar
5. Bagaimanakah ketrkaitan antara antropologi dan pendidikan ?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian antropologi , cabang-cabang antropologi serta
ruang lingkup antropologi
2. Mengetahui hubungan antropologi dengan ilmu-ilmu sosial lainnya.
3. Mengetahui konsep-konsep antropologi.
4. Mengetahui apa saja . Kebiasaan , Karakter, dan Adat Istiadat
dilingkungan Sekitar
5. Mengetahui keterkaitan antropologi dan pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Antropologi

2.1.1. Pengertian Antropologi

Istilah anrtopologi berasal dari bahasa yunani , asal kata anthropos berarti
manusia dan ligos berarti ilmu. Dengan demikian secara harfiah antropologi
berarti manusia. Para ahli antropologi (antropolog) sering mengemukan bahwa
antropologi merupakan studi tentang umat manusia yang berusaha menyusun
generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya dan untuk
memperoleh , dan untuk memperoleh pengertian ataupun pemahaman yang
lengkap tentang keanekaragaman manusia (Haviland
1999:7;koentjaraningrat,1987:1-2).

Defenisi antropologi menurut para ahli :

 William A. Havilland: Antropologi adalah studi tentang umat manusia,


berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan
perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang
keanekaragaman manusia.
 David Hunter: anthropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan
yang tidak terbatas tentang umat manusia.
 Koentjaraningrat: Anthropologi adalah ilmu yang mempelajari umat
manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk
fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.

Dari definisi-definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana


anthropologi, yaitu sebuah ilmu yang mempelajari tentang segala aspek dari
manusia, yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisik berupa warna kulit, bentuk
rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, dan berbagai pengetahuan
tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat.

3
Jadi antropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai pengertian atau
pemahaman tentang manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik,
masyarakat dan kebudayaannya.

2.1.2. Cabang-cabang ilmu antropologi

Secara garis besar, antropologi memiliki cabang-cabang ilmu yang


terdiri dari:

 Anthropologi Fisik , terdiri dari :


1. Paleoantropologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan
evolusi manusia dengan meneliti fosil-fosil.
2. Somatologi adalah ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia
dengan mengamati ciri-ciri fisik.

Antropologi fisik memusatkan perhatiannya pada manusia sebagai


organism biologis yang tekanannya pada upaya melacak evolusi
perkembangan manusia dan mempelajari variasi-variasi biologis dalam
species manusia. Sedangkan antropologi budaya berusahamempelajari
manusia berdasarkan kebudayaannya. Dimana kebudayaan dapat
merupakanperaturan-peraturan atau norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat.Di antara ilmu-ilmu social, dan alamiah, antropologi memiliki
kedudukan, tujuan,manfaat yang unik karena bertujuan dan bermanfaat dalam
merumuskan penjelasan-penjelasan tentang perilaku manusia yang didasarkan
pada studi atas semua aspek biologismanusia dan perilakunya di semua
masyarakat, konsep antropologi dan hubungannyadengan ilmu lain

 Antropologi Budaya, terdiri dari :


1. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan
perkembangan budaya manusia mengenal tulisan.
2. Etnolingustik antrologi adalah ilmu yang mempelajari suku-suku
bangsa yang ada di dunia atau bumi.
3. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia
didalam kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh dunia.

4
4. Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta
peranan individu pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat
dan nilai universal dengan berpegang pada konsep tertentu.

2.1.3. Ruang lingkup

Antropologi mempunyai dua cabang utama, yaitu antropologi yang


mengkaji evolusi fisik manusia dan adaptasinya terhadap lingkungan yang
berbeda-beda, dan antropologi budaya yang mengkaji baik kebudayaan-
kebudayaan yang masih ada maupun kebudayaan yang sudah punah.
Secara umum antropologi budaya mencakup antropologi bahasa yang
mengkaji bentuk-bentuk bahasa, arkeologi yang mengkaji kebudayaan-
kebudayaan yang masih punah, etnologi yang mengkaji kebudayaan yang
masih ada atau kebudayaan yang hidup yang masih dapat di amati secara
langsung.

Antropologi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang


mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Lahir atau
muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri
fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.
Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan
masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal
di daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada
sosiologi lebih menitikberatkan pada masyarakat dan kehidupan
sosialnya.

Antropologi adalah suatu ilmu yang memahami sifat – sifat semua


jenis manusia secara lebih banyak. Antropologi yang dahulu dibutuhkan
oleh kaum misionaris untuk penyebaran agama Nasrani dan bersamaan
dengan itu berlangsung system penjajahan atas Negara-Negara di luar
Eropa, dewasa ini dibutuhkan bagi kepentingan kemanusiaan yang lebih
luas. Studi antropologi selain untuk kepentingan pengembangan ilmu itu
sendiri, di Negara-Negara yang telah membangun sangat diperlukan bagi

5
pembuatan-pembuatan kebijakan dalam rangka pembangunan dan
pengembangan masyarakat.

Sebagai suatu disiplin ilmu yang sangat luas cakupannya, maka


tidak ada seorang ahli antropologi yang mampu menelaah dan menguasai
antropologi secara sempurna. Demikianlah maka antropologi dipecah –
pecah menjadi beberapa bagian dan para ahli antropologi masing –
masing mengkhususkan diri pada spesialisasi sesuai dengan minat dan
kemampuannya untuk mendalami studi secara mendalam pada bagian –
bagian tertentu dalam antropologi. Dengan demikian, spesialisasi studi
antropologi menjadi banyak, sesuai dengan perkembangan ahli – ahli
antropologi dalam mengarahkan studinya untuk lebih mamahami sifat –
sifat dan hajat hidup manusia secara lebih banyak.

2.2 Hubungan Antropologi Dengan Ilmu - Ilmu Sosial Lainnya

2.2.1. Hubungan Antropologi dengan Sosiologi

Objek kajian sosiologi adalah masyarakat manusia terutama dari


sudut hubungan antar manusia dan proses- proses yang timbul dari
hubungan manusia dalam masyarakat.Dalam antropologi budaya
mempelajari gambaran tentang perilaku manusia dan kontekssosial
budayanya.

Dalam hal ini masyarakat menjadi kajian pokok sosiologi dan


kebudayaan menjadi kajian pokok antropologi. Hal ini disebabkan
hubungan erat antara kebudayaan dan masyarakat diibaratkan semut dan
lebah bermasyarakat, tetapi tidak berkebudayaan. Sehingga daapt ditarik
kesimpulan bahwa masyarakat lebih mendasar dan merupakan tanah
dimana kebudayaan itu tumbuh.

Kebudayaan selalu berbentuk atau bercorak sesuai dengan


masyarakatnya. Menurut Ralph Linton, kata masyarakat menunjuk pada
segolongan manusia yang pandai dan bekerja sama, sedangkan kata
kebudayaan menunjuk pada cara hidup yang khas dari golongan manusia

6
tersebut. Dengan kata lain, masyarakat merupakan fungsi-fungsi yang
asasi dalam hubungan manusia, sedangkan kebudayaan adalah cara fungsi
itu dilaksanakan.

Masyarakat berhubungan dengan susunan dan proses hubungan


antar manusia dan golongan, kebudayaan berhubungan dengan isi corak
dengan hubungan yang ada. Karena itu, keduanya baik masyarakat dan
kebudayaan penting bagi sosiologi dan antropologi. Hanya saja,
penekanan antara keduanya berbeda. Kedua spesialisasi ini sering
digabungkan menjadi satuan bagian.

Adapun bidang yang menjadi bahan kajian antara sosiologi dan


antropologi meliputi hal-hal berikut :

 Sejarah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai makhluk


biologis.
 Sejarah terjadinya berbagai bahasa manusia diseluruh dunia dan
penyebarannya.
 Masalah terjadinya persebaran dan perkembangan berbagai
kehidupan diseluruh dunia.. Masalah dasar kebudayaan dalam
kehidupan manusia dari suku-suku bangsa yang tersebar dimuka
bumi sampai sekarang.

2.2.2. Hubungan Antropologi dengan Sosiologi Psikologi

pada hakikatnya mempan kelajari perilaku manusia dan proses-


prosesmentalnya. Psikologi pun membahas faktor- faktor penyebab
perilaku manusia secara internal, seperti motivasi, minat, sikap, konsep
diri dan lain- lain. Sedangkan dalamantropologi khususnya antropologi
budaya lebih bersifat faktor eksternal yaitu lingkunganfisik, lingkungan
keluarga dan lingkungan sosial dalam arti luas. Kedua unsur itu
salungberinterkai satu sama lain yang menghasilkan suatu kebudayaan
melalui proses belajar.Denagn demikian keduanya memerlukan interaksi
yang intens untuk memahami pola- polabudaya masyarakat terntentu
secara bijak.

7
2.2.3. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Sejarah

Lebih menyerupai hubungan ilmu arkeologi dengan antropologi.


Antropologi memberi bahan prehistori sebagai pangkal bagi tiap penulis
sejarah dari tiap bangsa didunia. Selain itu banyak persoalan dalam
historiografi dari sejarah suatu bangsa dapatdipecahkan dengan metode
antropologi. Konsep- konsep tentang kehdupan masyarakatyang
dikembangkan oleh antropologi dan ilmu- ilmu sosial lainnya akan
memberi pengertianbanyak kepada seorang ahli sejarah untuk mengisi
latar belakang dari peristiwa politikdalam sejarah yang menjadi objek
penelitiannya. Demikian juga sebaliknya bagi para ahliantropologi jelas
memerlukan sejarah sterutama sekali sejarah dari suku- suku bangsa dalam
daerah yang didatanginya.

2.2.4. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Geografi

Diantara berbagai macam bentuk hidup di bumi yang berupa flora


dan fauna itu,terdapat sefatnya yang beraneska ragam di muka bumi ini.
Disinilah antropologi berusahamenyalami keanekaragaman manusia jika
dilihat dari ras, etnis maupun budayanya.Begitupun sebaliknya seorang
sarjana antropologi sangat memerlukan ilmu geografi karenatidak sedikit
masalah- masalah manusia baik fisik maupun kebudayaannya tidak lepas
daripengaruh lingkungan alamnya.

2.2.5.Hubungan Antropologi dengan Ilmu Ekonomi

Kekuatan, proses dan hukum-hukum ekonomi yang berlaku dalam


aktivitas kehidupan ekonominya sangat dipengaruhi system
kemasyarakatan, cara berpikir, pandangan dan sikap hidup dari warga
masyarakat. Seorang ahli ekonomi yang akanmembangun
perekonomiannya itu tentu akan memerlukan bahan komparatif
mengenaimisalnya sikap terhadap kerja, sikap terhadap kekayaan, system

8
gotong royong dansebagainya yang menyangkut bahan komparatif tentang
berbagai unsur dari systemkemasyarakatan. Untuk pengumpulan
keterangan komparatif tersebut ilmu antropolgimemiliki manfaat yang
tinggi bagi seorang ekonom.

2.2.6. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Politik

Penting halnya jika seorang ahli ilmu politik harus meneliti ataupun
menganalisis kekuatan- kekuatan politik di Negara- Negara yang sedang
berkembang agar dapat memahami latar belakang dan adat istiadat dari
suatu suku bangsa tertentu maka metode analisis antropologi menjadi
penting bagi seorang ahli ilmu politik untuk mendapat pengertian tentang
tingkah laku dari partai politik yang ditelitinya.

2.3. Konsep –Konsep Antropologi

2.3.1. Kebudayaan
Secara umum pengertian kebudayaan mengacu kepada kumpulan
pengetahuan yang secara sosial diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
Makna itu, kontras dengan pengertian kebudayaan sehari-hari yang hanya
merujuk kepada bagian-bagian tertentu warisan sosial, yakni tradisi sopan
santun dan kesenian.
Masyarakat merupakan suatu penduduk lokal yang bekerja sama dalam
jangka waktu yang lama untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan
kebudayaan merupakan cara hidup dari masyarakat tersebut atau hal-hal
yang mereka pikirkan, rasakan dan kerjakan. Masyarakat mungkin saja
memiliki satu kebudayaan jika masyarakat tersebut kecil, terpisah dan
stabil.

9
2.3.2. Evolusi
Secara sederhana , konsep evolusi mengacu pada sebuah
transformasi yang berlangsung secara bertahap. Dalam pandangan
antrpolog, istilah evolusi merupakan gagasan bahwa bentuk-bentuk
kehidupan berkembang dari suatu bentuk, ke bentuk lain melalui mata
rantaitransformasi dan modifikasi yang tak pernah putus, pada umumnya
diterima sebagai awallandasan berpikir mereka.

2.3.3. Daerah budaya (Culture area)


Suatu daerah kebudayaan pada mulanya berkaitan dengan
pertumbuhankebudayaan yang menyebabkan timbulnya unsur-unsur baru
yang akan mendesak unsurlama ke arah pinggir, sekeliling daerah pusat
pertumbuhan tersebut. Oleh karena itu, jikapeneliti ingin memperoleh
unsure budaya kuno, maka tempat untuk mendapatkannyaadalah daerah-
daerah pinggir yang dikenal dengan maginal survival.

2.3.4. Tradisi
Tradisi adalah suatu pola perilaku atau kepercayaan yang telah
menjadi bagiandari suatu budaya yang telah lama dikenal segingga
menjadi adat istiadat dan kepercayaansecara turun temurun.

2.4 . Kebiasaan , Karakter, dan Adat Istiadat dilingkungan Sekitar


Suku Jawa merupakan salah satu suku mayoritas di Indonesia. Bahkan
persebarannya tak hanya di hampir seluruh daerah Indonesia namun hingga
mancanegara. Persebaran tersebut biasanya dilakukan karena dulunya terjadi
imigrasi besar-besaran dari tanah Jawa ke berbagai tempat,salah satunya di
daerah JatiAgung, Kab. Lampung Selatan.

10
2.4.1. Kebiasaan dan karakter Suku Jawa di Jati Agung Kab. Lampung Selatan

Adapun beberapa kebiasaan yang ada di sekitar lingkungan JatiAgung


kab.Lampung Selatan :

 Menjaga Sopan Santun


 Ramah Tapi Sungkan Menyapa (Pemalu)
 Karakter Pekerja Keras dan Penurut
 Banyak Pantangan
 Memegang Erat Tradisi dan Budaya

2.4.2. Adat Istiadat di daerah Jati Agung Kab.Lampung Selatan


Ada beberapa adat istiadat yang masih dipakai sampai saat
ini,diantaranya :
 Kenduren
Kenduren atau kenduri bisa diartikan sebagai selametan. Umumnya
di acara kenduren diselenggarakan doa bersama teruntuk yang punya
hajat. Kenduren diselenggarakan dalam sejumlah maksud. Misalnya
ungkapan rasa syukur untuk hal tertentu yang sifatnya baik, kenduren
untuk memperingati kematian seseorang, acara doa bersama sebelum dan
sesudah pernikahan, dan berbagai hal lainnya.
 Tumpengan
Tumpengan bisa diartikan sebagai prosesi syukuran dengan
tumpeng sebagai sarananya. Tumpeng yang berisi nasi kuning atau nasi
putih lengkap dengan segala lauk pauknya merupakan filosofi dari ucapan
syukur. Tradisi ini kerap dilakukan ketika memperingati sesuatu.
Misalnya syukuran hari lahir, membuka gedung/rumah baru, dan
berbagai hal yang sifatnya bersyukur. Di sejumlah daerah Jawa,
tumpengan juga kerap dilakukan pasca sholat Idulfitri sebagai ungkapan
rasa syukur setelah sebulan penuh berpuasa.

11
 Panggih Manten
Panggih manten biasanya diselenggarakan di acara pernikahan
yang menggunakan adat Jawa lengkap. Upacara tersebut memiliki
sejumlah susunan yang begitu menakjubkan. Upacara tersebut intinya
adalah mempertemukan mempelai laki-laki dan perempuan namun
dengan sejumlah ritual tertentu.

2.5. Konsep Budaya Belajar Pendidikan Antropologi

Budaya atau kebudayaan tidak hanya berupa fenomena yang berwujud


material semata, baik yang berupa benda, tindakan ataupun emosi, melainkan
sesuatu yang abstrak yang terdapat dalam pikiran manusia, yaitu berupa model
system pengetahuan manusia yang digunakan oleh pemiliknya untuk menafsirkan
benda, tindakan dan emosi (Geodenough dalam Spradley, 1972). Tegasnya
kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk
sosio budaya yang digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan
pengalaman, lingkungannya yang menjadi kerangka landasan untuk menciptakan
dan mendorong terwujudnya kelakuan (Suparlan: 1980). Berdasarkan konsep
tersebut, maka budaya belajar juga dipandang sebagai model-model pengetahuan
manusia mengenai belajar yang digunakan oleh individu atau kelompok social
untuk menafsirkan benda, tindakan dan emosi dalam lingkungannya.

Cara pandang budaya belajar sebagai system pengetahuan mengisyaratkan


bahwa, budaya belajar merupakan “pola kelakuan manusia yang berfungsi sebagai
blueprint (pedoman hidup) yang dianut secara bersama” (Keesing & Keesing,
1971). Sebagai sebuah pedoman, budaya belajar digunakan untuk memahami dan
menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, yang dapat menciptakan dan
mendorong individu-individu bersangkutan melakukan berbagai macam tindakan
dan pola tindakan yang sesuai dengan kerangka aturan yang telah digariskan
bersama.

Budaya belajar dapat menjadi piranti proses adaptasi manusia dengan


lingkungannya, baik berupa lingkungan fisik maupun lingkungan social. System

12
pengetahuan belajar digunakan untuk adaptasi dalam kerangka memenuhi tiga
syarat kebutuhan hidup, yakni:

1. Syarat dasar alamiah, yang berupa kebutuhan biologis, seperti pemenuhan


kebutuhan makan, minum, menjaga stamina, menjadikan organ-organ
tubuh manusia lebih berfungsi
2. Syarat kejiwaan, yakni pemenuhan kebutuhan akan perasaan tenang, jauh
dari perasaan takut, keterkucilan, kegelisahan dan berbagai kebutuhan
kejiwaan lainnya
3. Syarat dasar social, yakni kebutuhan untuk berhubungan dengan orang
lain, dapat melangsungkan hubungan, dapat mempelajari kebudayaan,
dapat mempertahankan diri dari serangan musuh. (Suparlan, 1980, Bennet,
1976: 172)

Lebih lanjut Bunnet (1976) menjelaskan, bahwa adaptasi adalah upaya


menyesuaikan dalam arti ganda, yakni manusia belajar menyesuaikan kehidupan
dengan lingkungannya, atau sebaliknya manusia belajar agar lingkungan yang
dihadapi dapat disesuaikan dengan keinginan dan tujuannya. Pada kenyataannya
manusia memang tidak hanya sekedar menerima lingkungan dengan apa adanya,
melainkan belajar untuk menanggapi bergabai masalah yang ada di
lingkungannya. Oleh karena itu, pada suatu lingkungan masyarakat terdapat
ragam bentuk tindakan belajar individu atau kelompok yang pada dasarnya
terdorong oleh sikap adaptif mereka. Upaya manusia melakukan belajar
menyesuaikan dengan lingkungannya senantiasa berhubungan dengan pranata
social, psikologis, ekonomi dan juga fisik nya. (Montagu, 1969, Smith, 1982: 85-
S89).

Dalam kaitannya itu, maka budaya belajar dapat dipandang juga sebagai
strategi adaptasi yang berupa model-model pengetahuan belajar yang mencakup
serangkaian aturan, petunjuk, resep-resep, rencana, strategi yang dimiliki dan
digunakan oleh individu pembelajar untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya(spradley, 1972). Resep-resep tersebut berisikan pengetahuan
belajar yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi tujuan-tujuan dan tata cara
yang digunakan untuk mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya.

13
Pendidikan sebagai pranata social selalu berbeda dalam tatanan system social
masyarakat pendukungnya, yang memiliki kedudukan penting yang relative sama
dengan pranata keluarga, agama dan pemerintahan dalam menentukan tata
kelakuan seseorang dan kelompok. Oleh karena itu kepribadian seseorang adalah
produk dari budaya masyarakat pendukung kebudayaan itu.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang di peroleh dari makalah ini, yaitu :

1. Antropologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata ”antrophos”


berarti manusia, dan “logos” berarti ilmu. Antropologi mempelajari
manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
2. Wiliam A. Haviland, Antropologi adalah studi tentang manusia,
berusahamenyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusi adan
perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang
keanekaragaman manusia.
3. Masyarakat berhubungan dengan susunan dan proses hubungan antar
manusia dan golongan, kebudayaan berhubungan dengan isi corak dengan
hubungan yang ada. Karena itu, keduanya baik masyarakat dan
kebudayaan penting bagi sosiologi dan antropologi.

3.1. Saran

Seharusnya di sekolah-sekolah juga perlu mengembangkan antropologi


pendidikan kurikulum agar anak didik serta pendidiknya mengerti dan paham
asal-usul mengapa kebudayaan di sekeliling kita diadakan, apa makna dibalik
kebudayaan tersebut, apa manfaat dari kebudayaan tersebut, relevankah
kebudayaan itu dengan kehidupan dan kepercayaan umat manusia sebagai
manusia yang beragama masa kini.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://papuaweb.org/uncen/dlib/jr/antropologi/01-01/jurnal.pdf

https://dosenpsikologi.com/antropologi#:~:text=Secara%20harfiah%2C
%20antropologi%20dapat%20didefinisikan,semua%20manusia
%20dimanapun%20dan%20kapanpun.

https://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi

https://salamadian.com/mengenal-karakter-sifat-dan-kebiasaan-orang-jawa/

https://www.kompasiana.com/khusnulkhuluq/54f83240a33311c6708b463a/ad
a-hubungan-apa-antara-antropologi-dengan-ilmu-sosial-
lain#:~:text=Antropologi%20mempunyai%20hubungan%20dengan
%20ilmu,prilaku%20manusia%20dan%20proses%20mental.

Anda mungkin juga menyukai