a) Badan Eksekutif
Pada negara demokratis badan eksekutif terdiri dari kepala negara seperti
raja atau presiden, beserta menteri-menterinya. Dalam sistem presidential Menteri
dipimpin langsung oleh presiden. Sedangkan dalam sistem parlementer Menteri
dipimpin oleh perdana menteri yang dalam sistem parlementer sendiri
bertanggungjawab menjadi bagian dari bagian eksekutif.
a. Amerika Serikat
Dalam memilih menterinya, presiden tidak terbatas pada partainya sendiri,
akan tetapi dapat memilih dari partai lain, atau sama sekali di luar partai.
Begitu pula presiden bebas untuk memilih penasihat pribadinya, yang tidak
perlu disetujui oleh Senat. Penasihat presiden ini kadang-kadang lebih banyak
berpengaruh atas presiden daripada menteri.
Mulai juni 1959 Undang-Undang Dasar 1945 berlaku Kembali dan menurut
ketentuan dari UUD 1945 tersebut, badan eksekutif terdiri atas seorang presiden,
wakil presiden, beserta menteri-menterinya. Presiden dan wakil presiden dipilih
oleh MPR dan presiden merupakan “mandataris” MPR. Ia bertanggungjawab
kepada MPR dan kedudukannya untergeordnet kepada MPR.
b)Badan Legislatif
Badan Legislatif atau Legislature mencerminkan salah satu fungsi badan itu,
yaitu legislate, atau membuat undang-undang. Nama lain yang sering dipakai ialah
Assembly yang mengutamakan unsur ”berkumpul”. Nama lain lagi adalah
Parliament, suatu istilah yang menekankan unsur ”bicara” (parler) dan
merundingkan. Sebutan lain mengutamakan representasi atau keterwakilan anggota-
anggotanya dan dinamakan People’s Representative Body atau Dewan Perwakilan
Rakyat. Akan tetapi apa pun perbedaan dalam namanya dapat dipastikan bahwa
badan ini merupakan simbol dari rakyat yang berdaulat. Menurut teori yang berlaku,
rakyatlah yang berdaulat; rakyat yang berdaulat ini mempunyai suatu ”kehendak”
(yang oleh Rousseau disebut Volonte Generale atau General Will). Keputusan-
keputusan yang diambil oleh badan ini merupakan suara yang authentic dari general
will itu. Karena itu keputusan-keputusannya, baik yang bersifat kebijakan maupun
undang-undang, mengikat seluruh masyarakat.
Ada negara yang memakai sistem satu majelis (yang biasa dinamakan House
of Representatives atau Lower House). Negara lain memakai sistem dua majelis yaitu
Upper House atau Senate. Atas dasar apa negara memilih antara dua sistem itu? Para
penganjur sistem satu majelis berpendapat bahwa satu kamar mencerminkan
mayoritas dari ”kehendak rakyat” karena biasanya dipilih secara langsung oleh
masyarakat. Prinsip mayoritas inilah yang dianggap sesuai dengan konsep
demokrasi. Lagi pula prosedur pengambilan keputusan dapat berjalan dengan relatif
cepat.
Majelis Tinggi
a. Turun-temurun (Inggris)
b. Ditunjuk (Inggris, Kanada)
c. Dipilih (India, Amerika, Filipina).
Majelis Rendah
Biasanya semua anggota dipilih dalam pemilihan umum; dianggap sebagai
majelis yang terpenting. Biasanya masa jabatan sudah ditentukan (Amerika Serikat 2
tahun, Filipina 2 tahun). Di Inggris dan India masa jabatan maksimal 5 tahun, akan
tetapi sewaktu-waktu dapat dibubarkan atas anjuran perdana menteri untuk diadakan
pemilihan baru (Westminster style). Wewenang majelis rendah biasanya lebih besar
daripada wewenang majelis tinggi, kecuali di Amerika Serikat. Wewenang ini
tercermin baik di bidang legislatif maupun di bidang pengawasan (kontrol). Di
negara-negara yang memakai sistem parlementer, seperti Inggris, India, dan
Australia, majelis ini dapat menjatuhkan kabinet. Dalam sistem presidensial, seperti
Amerika Serikat dan Filipina, majelis rendah tidak mempunyai wewenang ini.
Fungsi Legislatif
1. Menentukan kebijakan dan membuat undang-undang.
2. Mengontrol badan eksekutif dalam arti menjaga semua Tindakan badan eksekutif
sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
Fungsi Legislasi
Di negara yang badan eksekutifnya dominan, badan legislatif biasanya tidak
akan terlalu banyak mengubah rancangan anggaran belanja. Akan tetapi di negara
yang badan legislatifnya kuat, badan itu dapat saja mengadakan banyak perubahan,
termasuk mengurangi anggaran yang akan dipergunakan. Congress Amerika Serikat,
misalnya, sering mengurangi bantuan ekonomi untuk negara-negara yang sedang
berkembang. Begitu juga di Australia wewenang pemerintah terhadap badan
legislatif mengenai budget lebih kuat dibanding dengan negara lain.
Fungsi Kontrol
1. Pertanyaan Parlementer
2. Interpelasi
3. Angket
4. Mosi.
a. Volksraad:1918−1942
b. Komite Nasional Indonesia : 1945-1949
c. DPR dan senat Republik Indonesia Serikat : 1949-1950
d. DPR Sementara : 1950-1956
e. – DPR (hasil pemilu 1955): 1956-1959
- DPR Peralihan : 1959-1960
f. DPR Gotong Royong Demokrasi Terpimpin 1960-1966
g. DPR Gotong Royong Demokrasi Pancasila 1966-1971
h. DPR hasil pemilihan umum 1971
i. DPR hasil pemilihan umum 1977
j. DPR hasil pemilihan umum 1982
k. DPR hasil pemilihan umum 1987
l. DPR hasil pemilihan umum 1992
m. DPR hasil pemilihan umum 1997
n. DPR hasil pemilihan umum 1999
o. DPR hasil pemilihan umum 2004
d. Badan Yudikatif
1. Badan Yudikatif dalam Negara-Negara Demokratis : Sistem Common Law dan
Sistem Civil Law