Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ni Putu Ritna Yanti

NPM : 202032121675
Absen : 55
Kelas : C3 Manajemen

Jawab
1). Apa itu Civil Society?
secara umum civil society dapat disimpulkan sebagai sebuah kelompok atau tatnan masyarakat
yang berdiri secara mandiri dihadapan penguasa dan negara. Yang memiliki ruang publik dalam
mengemukakan pendapat dan adanya lembaga-lembaga mandiri yang dapat menyalurkan
aspirasi dan kepentingan publik.

Istilah civil society berasal dari bahasa Latin societes civiles yang mula-mula dipakai oleh
Cicero (106-43 SM), seorang orator, politisi dan filosof Roma. Sejak saat itu sampai dengan
abad ke-18, pengertian civil society masih disamakan dengan negara (the state), yakni
sekelompok masyarakat yang mendominasi seluruh kelompok lain.

Dalam rentang waktu yang panjang itu, Thomas Hobbes (1588-1679), John Locke (1632-1704)
dan Jean-Jacques Rousseau (1712-1778) kembali menghidupkan dan mengembangkan istilah
civil society (masyarakat sipil) dengan merujuk kepada masyarakat dan politik. Hobbes,
misalnya, berpendapat bahwa perjanjian masyarakat diadakan oleh individu-individu untuk
membentuk suatu masyarakat politik atau negara. Locke mendefinisikan masyarakat sipil
sebagai masyarakat politik (political society) yang mana dihadapkan dengan keadaan alami
(state of nature) sekelompok manusia.

Menurut beberapa ahli, civil society merupakan:


Menurut Zbigniew Rau, civil society merupakan masyarakat yang berkembang dari sejarah,
yang mengandalkan ruang di mana individu dan perkumpulan tempat mereka bergabung,
bersaing satu sama lain guna mencapai nilai-nilai yang mereka yakini.

Menurut Anwar Ibrahim, merupakan sistem sosial yang subur yang berasaskan pada prinsip
moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan dengan kestabilan
masyarakat. Masyarakat mendorong daya usaha serta inisiatif individu baik dibidang pemikiran,
seni, pelaksanaan pemerintah mengikuti undang-undang dan bukan nafsu atau keinginan
individu.

Menurut Eisenstadt, civil society adalah suatu masyarakat baik secara individual maupun
kelompok dalam negara yang mampu berinteraksi dengan negara secara independen.

Kim Sunhyuk mengatakan bahwa civil society adalah satu satuan yang terdiri dari kelompok
yang secar mandiri menghimpun dirinya dan gerakan-gerakan dalam masyarakat.
Emest Geller, civil society merupakan masyarakat yang terdiri atas institusi pemerintah yang
otonom dan cukup kuat untuk mengimbangi negara.

Sumber : https://www.kompasiana.com/hanfrymatrutty/5c50374f43322f46724929e3/definisi-
dan-tipologi-civil-society

2. Bagaimana mewujudkan Civil Society di lingkungan terdekat Anda?


Jawab
Cara mewujudkan civil society maka perlu suatu landasan tumpu dalam penguatan
PANCASILA Nilai-nilai dari sila Pancasila yang fleksibel dan universal dapat mempercepat
perubahan sistem ekonomi, sosial, dan politik. Namun tetap berakar pada latar belakang
kesejarahan bangsa.
Masyarakat madani kiranya perlu terus dikembangkan sejalan dengan demokratisasi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Salah satu cara untuk mewujudkan itu
adalah dengan demokratisasi pendidikan, yang berguna untuk mempersiapkan anak bangsa
agar terbiasa berbicara dan mengeluarkan pendapat secara bertanggungjawab dan turut
bertanggung jawab, serta terbiasa mendengar dengan baik dan menghargai pendapat orang
lain, menumbuhkan keberanian moral yang tinggi, terbiasa bergaul dengan sesama, ikut
merasa memiliki, sama-sama merasakan suka dan duka dengan masyarakatnya, dan
mempelajari kehidupan bermasyarakat. Dengan kata lain, saling menjaga keseimbangan untuk
menegakkan hukum yang sehat dan demokrasi. Baik menjadi anggota masyarakat madani
maupun perangkat negara hendaknya dapat mewujudkan negara yang menjunjung tinggi
demokrasi, yang dapat membentuk civil society yang utuh.

Sumber file:///C:/Users/user/Downloads/3222-8006-1-SP.pdf

3. Bagaimana menjadikan Pancasila sebagai landasan dalam mewujudkan Civil Society?


Jawab
Pancasila sebagai landasan Civil Society
masyarakat beradab dan memiliki moral yang baik. Implementasi Pancasila
Dasar negara Pancasila tentu saja memiliki hubungan dengan masyarakat madani. Pancasila
sangat berperan dalam penciptaan masyarakat madani karena nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila nilai-nilai yang sesuai dengan karakter masyarakat madani yaitu :
dalam perwujudan masyarakat madani/masyarakat yang beradab dan terwujud dalam sila-sila
dalam Pancasila, antara lain :
a. Sila ke-1 : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Pengakuan adanya kausa prima (sebab pertama). Kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan masyarakat
memiliki adab terhadap Tuhan seperti melakukan ibadah sesuai
kepercayaan masing-masing.
2) Tidak ada saling memaksakan kehendak memeluk agama akrena adanya toleransi antar
umat beragama.
3) Pelarangan atheisme di Indonesia.
Negara atau pemerintah mengadakan fasilitas dalam menunaikan agama masing-masing.
b. Sila ke-2 : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
1) Memanusiakan manusia atau menempatkan manusia sesuai dengan
hakikatnya sebagai makhluk Tuhan, tidak ada pembedaan antara si
kaya dan si miskin, yang kuat dan yang lemah karena semuanya sama di hadapan Tuhan.
2) Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, dalam masyarakat madani
diwujudkan dengan adanya ruang publik yang luas untuk berpendapat dan adanya demokrasi
dalam masyarakat. Misalnya dengan melkukan musyawarah dalam menyelesaikan
konflik/permasalahan.
3) Adanya penegakan hukum yang tegas, karena merupakan sebuah kedewasaan dan
tanggung jawab yang besar dalam penegakan hukum.
c. Sila ke-3 : Persatuan Indonesia.
1) Rasa nasionalisme terhadap negara yang tidak berlebihan, dengan
menjaga kebudayaan asli Indonesia seperti sopan santun, gotong
royong, pakaian, tempat tinggal, dan lain-lain.
2) Cinta bangsa dan tanah air, dengan memiliki moral yang baik.
3) Menggalang kesatuan dan persatuan, dengan bermusyawarah untuk
menyelesaikan suatu masalah dan tidak membeda-bedakan karena semuanya bersaudara.
4) Memahami pluralisme.
5) Menumbuhkan rasa senasib sepennaggungan, dengan
keswasembadaan , keswadayaan, dan kemandirian untuk menghasilkan.
d. Sila ke-4 : Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan.
1) Adanya demokrasi yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat.
2) Dalam mengambil keputusan dengan musyawarah mufakat seperti
dalam masyarakat madani.
3) Adanya kejujuran bersama dalam pengambilan keputusan.
4) Pemutusan masalah menghasilkan keputusan yang bulat bukan dengan
pemungutan suara seperti yang terjadi di dunia Barat. e.Sila ke-5 : Keadilan Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia.
1) Kemakmuran yang merata pada seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat seperti
rasa kebersamaan yang diciptakan masyarakat madani, tidak egois dan selalu ada rasa saling
tolong menolong.
2) Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan untuk
kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing.
3) Melindungi yang lemah agar kelompok masyarakat dapat bekerja sesuai bidangnya, dalam
masyarakat yang beradab tentunya perlindungan terhadap yang lemah ada
dengan jika yang lemah tertindas itu artinya telah melanggar hak asasi manusia maka hukum
yang tegas diperlukan. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila akan
mewujudkan masyarakat madani jika pengamalannya dimulai dari diri sendiri. Lingkungan yang
kondusif sangat berpengaruh dalam pembentukan moral yang baik jika tidak bisa melakukan
antisipasi dengan membentuk moral yang baik sesuai dalam Pancasila. Sebagai generasi muda
terutama mahasiswa tentu harus tahu bagaimana bersikap, karena mahasiswa merupakan
kaum intelektual yang dibekali oleh Tuhan ilmu dan akal, juga nurani. Maka mereka harus
memanfaatkannya dengan baik agar dapat menjadi intelektual profetik, cendekia, mandiri, dan
bernurani.

Sumber :
Peranan Pancasila Dalam Masyarakat Madani. Oleh : Nany. S. M.Si. Universitas Yogyakarta
Membangun Masyarakat yang Demokratis di Indonesia. Oleh : ACD Agus. Universitas Malang

Anda mungkin juga menyukai