HetdinaStiffany 11408141049
HetdinaStiffany 11408141049
KINERJA
(Studi Pada Karyawan Sales PT. Surya Madistrindo Area Office Yogyakarta)
SKRIPSI
Oleh :
Hetdina Stiffany
11408141049
FAKULTAS EKONOMI
2017
i
HALAMAN MOTTO
"Apabila Anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka Anda telah berbuat baik
terhadap diri sendiri."
(Benyamin Franklin)
"Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang
harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka
menyukainya atau tidak."
(Aldus Huxley)
"Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang.
Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh."
(Andrew Jackson)
"Mereka berkata bahwa setiap orang membutuhkan tiga hal yang akan membuat
mereka berbahagia di dunia ini, yaitu; seseorang untuk dicintai, sesuatu untuk
dilakukan, dan sesuatu untuk diharapkan."
(Tom Bodett)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, skripsi ini penulis
persembahkan untuk:
“Mamaku, Pahlawan hidupku yang mencurahkan segala jerih parah dan cintanya
untukku”
vi
PENGARUH STRESS KERJA DAN ROTASI KERJA
TERHADAP KINERJA
(Studi pada Karyawan Sales PT. Surya Madistrindo Area Office Yogyakarta)
Oleh :
Hetdina Stiffany
11408141049
ABSTRAK
vii
THE IMPACT OF WORK STRESS AND JOB
ROTATION TOWARD PERFORMANCE
(A Study of Sales Employees in PT. Surya Madistrindo Area Office Yogyakarta)
By :
Hetdina Stiffany
11408141049
ABSTRACT
The research aimed to find out: (1) The impact of work stress toward
employees sales performance at PT. Surya Madistrindo Area Office Yogyakarta,
(2) The impact of job rotation toward employees sales performance at PT. Surya
Madistrindo Area Office Yogyakarta, (3) The impact of work stress and job rotation
toward employees sales performance at PT. Surya Madistrindo Area Office
Yogyakarta.
The research was causal associative research by using quantitative
approach. The data was collected by survey method. The sample of the research
was 100 respondents and used simple random sampling. Validity test of the
instrument used construct validity and the reliability test used Alpha Cronbach
technique. The data analysis used multiply linear regression.
The result of this research showed that: (1) work stress had a negative effect
and significant to the employees sales performance with (β) value ) -0,416
(***p<0,001; p=0,000), with the contribution of work stress (ΔR2) 0,170***. (2)
job rotation has a positive effect and significant to the employees sales performance
with (β) value 0,466 (**p<0,01; p=0,001), with the contribution of the job rotation
(ΔR2) 0,206***., (3) work stress with (β) -0,401 (**p<0,01; p=0,003) and job
rotation (β) 0,342 (*p<0,05; p=0,013) had a positive effect and significant to the
empoyees sales performance. The contribution of the work stress and job rotation
explained the employee sales performance (ΔR2) 0,321***.
viii
KATA PENGANTAR
Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yang Maha Kuasa, oleh karena
anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya
Kerja dan Rotasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Sales PT. Surya
kesempurnaan karena menyadari segala keterbatasan yang ada. Untuk itu demi
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka
terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Yogyakarta.
Negeri Yogyakarta
ix
5. Seluruh dosen dan staf Jurusan Manajemen maupun Fakultas Ekonomi
perkuliahan.
7. Mama saya yang telah tulus ikhlas memberikan kasih sayang, cinta, doa,
perhatian, dukungan moral dan materil yang telah diberikan selama ini.
perjalanan hidup saya dengan dibarengi cinta, kesabaran dan doa yang tiada
dukungan maupun doa yang diberikan selama ini. Saya percaya tidak ada
10. Maria, Sinar, Debby, Yando dan Pidan, teman serumah, teman berbagi dan
bercerita. Terimakasih untuk dukungan kalian kalian semua. God bless you!
Penulis
Hetdina Stiffany
NIM. 11408141049
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN.................................................................... iv
HALAMAN MOTTO................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................ vi
KATA PENGANTAR................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah........................................................................ 9
C. Batasan Masalah............................................................................ 10
D. Rumusan Masalah.......................................................................... 10
E. Tujuan Penelitian............................................................................ 10
F. Manfaat Penelitian.......................................................................... 11
xi
3. Pengaruh Stress Kerja dan Rotasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan................................................................................ 38
D. Paradigma Penelitian ..................................................................... 40
E. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 41
LAMPIRAN ................................................................................................ 88
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuisioner Penelitian................................................................................. 89
2. Data Penelitian......................................................................................... 91
3. Karakteristik Responden.......................................................................... 100
4. Hasil Uji Instrumen Penelitian................................................................. 104
5. Hasil Uji Reliabilitas................................................................................ 106
6. Hasil Analisis Karakteristik Responden.................................................. 107
7. Hasil Analisis Deskriptif......................................................................... 109
8. Perhitungan Kategorisasi......................................................................... 110
9. Hasil Uji Kategorisasi.............................................................................. 110
10. Hasil Uji Normalitas................................................................................ 111
11. Hasil Uji Linearitas................................................................................... 111
12. Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................................... 112
13. Hasil Uji Regresi ...................................................................................... 114
xv
BAB I
PENDAHULUAN
keunggulan bersaing.”
oleh manusia, oleh karena itu, kesuksesan dan keberhasilan suatu organisasi dalam
Dari beberapa pendapat di atas, harus pula disadari bahwa manusia sebagai
yaitu faktor instristik dan faktor ekstrinsik. Kedua faktor ini menurut
1
1. Unsur instrinsik terdiri dari : tingkat pendidikan; tingkat pengetahuan;
Kinerja adalah hasil atau keluaran dari suatu proses (Nurlaila, 2010:10).
berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target, atau sasaran atau
kriteria yang telah disepakati bersama (Rivai dan Basri : 2005:50) kerja baik
persaingan antar perusahaan di bidang industri semakin tajam dan ketat. Dalam
sumber daya manusia sebaik mungkin yaitu memperhatikan input dan output
sumber daya manusia. Untuk mengetahui seberapa baik output yang mampu
pembuatan rokok, jasa transportasi dan perdagangan. Pada tahun 2016, Forbes
2
dunia. Berdasarkan pendapatan, laba, aset dan nilai pasar, PT Gudang Garam
Gudang Garam Tbk yang menjalankan fungsi penjualan, distribusi dan aktivitas
field marketing untuk seluruh produk PT Gudang Garam Tbk. Dalam melakukan
pekerjaan di bidang marketing tentu bukan hal yang mudah karena karyawan
masalah, menghadapi tuntutan target pasar, bisa menyesuaikan diri dan memiliki
kepekaan terhadap sekitar khususnya pada lingkungan pangsa pasar. Semua hal
sebesar Gudang Garam memiliki banyak sekali tantangan dan tuntutan dalam
pencapaian target pasar. Maka untuk mencapai kinerja yang baik, perusahaan
3
sebagai ukuran atau indikator yang akan memberikan informasi sejauh mana
karyawan telah berhasil mewujudkan sasaran strategis yang jelas, spesifik dan
terukur (measurable).
organisasi dalam tujuan mencapai target organisasi. KPI juga digunakan untuk
keputusan.
Madristindo:
sebagai berikut :
4
Tabel 2. Penilaian Kinerja Karyawan PT. Surya Madistrindo Area
Office Yogyakarta :
Tahun Semester Kinerja
1 71,49%
2014
2 74,74%
1 69,18%
2015
2 74,39%
1 65,69%
2016
2 69,58%
Sumber : Data PT. Surya Madistrindo Area Office Yogyakarta
hadapi oleh karyawan sales PT. Surya Madristindo Area Office Yogyakarta.
dan bonus yang layak, namun stress akibat tuntutan kerja tidak bisa dipungkiri
sangat berpotensi dalam bidang pekerjaan ini. Apabila hal ini dilakukan secara
terus menerus akan berdampak negatif pada kondisi fisik dan psikis karyawan
dapat diketahui adanya beban kerja yang berat pada karyawan sales PT. Surya
Madistrindo Area Office Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari peran dan jam
kerja yang berlebihan yang dialami oleh karyawan. Sebagian besar karyawan
pulang hingga malam setiap hari atau apabila dihitung berdasarkan jam kerja
karyawan yaitu 10-12 jam perhari. Selain pada itu hari Sabtu karyawan tetap
bekerja meskipun jam kerjanya lebih singkat. Hal ini disebabkan karena
5
untuk mendistristribusikan produk rokok dan baru akan kembali ke kantor
setelah sore hari kemudian setelah itu melakukan laporan dan memeriksa stok
Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 pasal 77 sampai pasal 85. Jam kerja menurut
selama lima hari dalam satu minggu atau memiliki jam kerja total empat puluh
lebih tinggi karena harus membuat laporan bulanan. Sistem kerja yang terus
bertarget membuat karyawan kewalahan dan tidak jarang merasa kelelahan dan
cemas dalam bekerja sehingga karyawan merasa memiliki beban kerja beban
Di sisi lain yang perlu diperhatikan bahwa stress kerja tidak selalu
(2001 : 280-281), stress dalam penampilan optimal adalah kondisi strress yang
positif karena dapat mendorong karyawan untuk bekerja pada tingkatan yang
lebih tinggi, sedangkan stress yang terlalu sedikit dan terlalu banyak beban
Rotasi kerja juga sering dilakukan atau bahkan dialamai secara berkala
oleh semua karyawan sales di PT. Surya Madristindo Area Office Yogyakarta.
6
Rotasi tersebut biasanya dilakukan antar wilayah pemasaran. Untuk jabatan
dalam lingkup 1 Area, misalnya Sleman ke Gunung Kidul, Bantul ke Klaten dan
program perusahaan dalam career mapping yang didasari oleh prinsip “right
tantangan medan pasar yang ada. Berikut adalah data rotasi kerja karyawan PT.
marketing yang bersifat dinamis dan fleksibel, maka hal ini akan menjadi sebuah
7
Bagi karyawan yang menyukai tantangan dan ingin mengembangkan
karirnya dengan cepat, ini merupakan suatu hal yang positif. Namun ada saja
penghambat yang terjadi yaitu tidak semua karyawan menginginkan rotasi kerja.
Bahkan bagi karyawan yang sudah merasa nyaman pada penempatan kerjanya
mereka akan cenderung protes. Alasan lain dari enggannya karyawan melakukan
rotasi wilayah kerja yaitu jarak lokasi pekerjaan yang dirasa lebih jauh dari
tempat tinggal mereka. Dalam menghadapi rotasi kerja, karyawan juga tentu
yaitu suatu cara untuk mendapatkan hasil yang lebih baik bagi organisasi,
kelompok dan individu dengan memahami dan mengelola kinerja sesuai dengan
target yang telah direncanakan, standar dan persyaratan kompentensi yang telah
terhadap kinerjanya dan seberapa besar stress kerja yang dianggap efektif dalam
Demikian pula dengan rotasi kerja yang efektif dan tepat sasaran dapat
Kolaborasi hubungan antara stress kerja dan rotasi kerja terhadap kinerja
8
memberikan informasi yang berguna sehingga dapat menghasilkan kinerja yang
stress kerja dan rotasi kerja dapat mempengaruhi kinerja karyawan sales di PT.
Surya Madristindo Area Office Yogyakarta. Untuk itu, penulis tertarik untuk
Office Yogyakarta”.
B. Identifikasi Masalah
1. Adanya stress kerja yang dialami oleh karyawan sales PT. Surya Madistrindo
area Office Yogyakarta yang ditandai oleh perasaan karyawan yang memiliki
peran berlebihan.
2. Rotasi kerja yang cukup tinggi sebagai bagian dari carrier mapping yang justru
tidak selalu disukai dan diharapkan oleh karyawan sales PT. Surya Madistrindo
Area Office.
3. Stress kerja dapat berakibat negatif maupun positif terhadap kinerja karyawan
karyawan
9
5. Kinerja karyawan salas PT. Surya Madistrindo masih belum maksimal dan
C. Batasan Masalah
membatasi permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu pada
pengaruh stress kerja dan rotasi kerja terhadap kinerja karyawan sales di PT. Surya
D. Rumusan Masalah
c. Bagaimana pengaruh stress kerja dan rotasi kerja terhadap kinerja karyawan
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah
10
a. Untuk mengetahui pengaruh stress kerja terhadap kinerja karyawan sales
c. Untuk mengetahui pengaruh stress kerja dan rotasi kerja terhadap kinerja
F. Manfaat Penelitian
a) Perusahaan
b) Akademisi
bagi pengembangan konsep teori stresss kerja, dan rotasi kerja kaitannya
11
c) Bagi Peneliti
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
(1979), berasal dari akar kata “to perform” dengan beberapa “entries” yaitu:
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
13
mempunyai makna yang luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk
hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi.
berperilaku kerja sesuai dan searah dengan tujuan yang hendak dicapai.
antara kemampuan atau Ability (A), motivasi atau motivation (M), dan
Pada dasarnya kinerja adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
14
meliputi; kuantitas dari hasil, kualitas dari hasil, ketepatan waktu dari hasil,
yang diukur melalui hasil kerja, perilaku kerja, dan sifat pribadi yang
Dalam hal ini kriteria pekerjaan adalah faktor paling penting yang
dibayar organisasi untuk dilakukan oleh karyawan; oleh karena itu, kinerja
dari individu pada kriteria pekerjaan harus diukur dan dibandingkan terhadap
pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu yang diukur melalui hasil
kerja, perilaku kerja, dan sifat pribadi yang berhubungan dengan pekerjaan.
merupakan suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melakukan
15
b. Indikator Kinerja Karyawan
diselesaikan.
menjalankan tugasnya.
manjemen perusahaan.
pokoknya.
yang relevan serta memiliki sikap kerja yang positif di tempat kerja. Pada
16
dalam penelitian yang dilakukan terhadap karyawan sales PT Surya
yaitu:
pembelajaran.
3) Faktor organisasi terdiri dari sistem atau bentuk organisasi sumber daya,
menjadi tanggung jawab dalam bekerja, faktor ini mencakup jenis dan
17
3) Kepribadian, berupa kondisi di dalam diri seseorang dalam mengahadapi
pekerjaan.
manfaat tidak hanya bagi organisasi, atau manajer, tetapi juga memiliki
individu,
2) memperbaiki kinerja,
3) memotivasi karyawan,
4) meningkatkan komitmen,
7) meningkatkan keterampilan,
18
9) mengusahakan basisi perencanaan karir,
10) membantu menahan karyawan untuk minta pindah atau minta berhenti,
rendah,
tingkat kompetensi.
19
5) dasar objektivitas dan kejujuran untuk mengukur kinerja, dan
dan dijalankan.
2. Stress Kerja
a. Pengertian Stres
lingkungan atau suatu stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya. Stres
menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang. Secara umum stres kerja
berikut :
a) Stressor Individu
b) Stressor Organisasi
a) Faktor fisik dan pekerjaan, terdiri dari : metode kerja, kondisi dan
20
b) Faktor sosial dan organisasi, meliputi : peraturan-peraturan organisasi,
lingkungan sosial.
individu dan faktor organisasi) mengalami stress yang disebabkan oleh faktor
organisasi bisa berupa konflik peran jika seorang tenaga kerja mengalami
suatu kondisi dimana terdapat satu atau beberapa faktor di tempat kerja yang
dari lingkungan.
21
Pendekatan ini memandang stres sebagai konsekuensi dari interaksi antara
berbeda.
tergantung dari karakteristik yang unik dari individu yang bersangkutan serta
dihadapkan pada jenis atau kondisi stress yang serupa, tetapi hal tersebut akan
atau kondisi yang sama setiap individu dapat berbeda-beda pola reaksinya.
Menurut Gibson (1996 : 348) mengatakan bahwa sumber stress atau stressor
biasanya dibahas dalam konteks negatif. Stress juga memiliki nilai positif
22
menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari
memberikan stress kerja pada kadar tertentu akan menjadi stimulasi bagi
tergantung dari karakteristik yang unik dari individu yang bersangkutan serta
dihadapkan pada jenis atau kondisi stress yang serupa, tetapi hal tersebut akan
atau kondisi yang sama setiap individu dapat berbeda-beda pola reaksinya.
23
Gambar 1. Kurva beban kerja Yerkes-Dodson Law
Kurva memperlihatkan bahwa dengan beban kerja yang yang terlalu rendah
ataupun terlalu tinggi maka akan menyebabkan kinerja karywan rendah. Hal
itu juga berlaku untuk stress kerja. Jika stress kerja seorang karyawan rendah,
Dalam kata lain, pada titik tertentu stress kerja dapat meningkatkan kinerja
karyawan sampai akhirnya pada titik tertentu stress kerja dapat mencapai
kinerja yang maksimal. Namun terdapat titik balik, yaitu apabila stress kerja
24
merasakan kecemasan yang kronis, peningkatan ketegangan pada emosi,
proses berpikir dan kondisi fisik individu. Selain itu, sebagai hasil adanya
stres kerja sering menimbulkan masalah bagi tenaga kerja, baik pada
Dikalangan para pakar sampai saat ini belum terdapat kata sepakat dan
terjadi pada situasi di mana tujuan individu mendapat halangan dan tidak bisa
Menurut Robbins (2008) ada tiga kategori potensi pemicu stres kerja
yaitu:
1. Faktor-faktor Lingkungan
25
karyawan dalam perusahaan. Perubahan dalam siklus bisnis
karyawan.
2. Faktor-faktor Organisasi
yaitu:
fisik pekerjaan.
dipahami secara jelas dan karyawan tidak yakin apa yang harus ia
lakukan.
26
c) Tuntutan antarpribadi yaitu tekanan yang diciptakan oleh
3. Faktor-faktor Pribadi
yang lalu terbawa sampai ketempat kerja. Masalah ekonomi karena pola
hidup yang lebih besar pasak daripada tiang adalah kendala pribadi lain
kerja mereka.
Indikator Stres Kerja Menurut Yu-Fei et al. (2013), ada tiga indikator
pekerjaan dan tugas-tugas yang dijalankan tidak jelas. Stres dapat terjadi
dalam situasi seperti tidak adanya uraian tugas yang jelas, atau rantai
27
komando tidak ada, di mana tingkat ketidakpastian tinggi tentang
Ketika individu diwajibkan untuk memainkan dua atau lebih peran yang
3. Rotasi Kerja
berbeda atau dalam posisi yang berbeda pada suatu periode tertentu. Hal
ini mengandung arti bahwa rotasi pekerjaan dapat dilakukan dengan dua
28
cara yaitu rotasi alih tugas dan rotasi alih tempat. Pendapat lain
pekerjaan yang bersifat horizontal di mana jenis serta tanggung jawab yang
daya manusianya yaitu karyawan dan rotasi pekerjaan menjadi salah satu
29
kapabilitas seorang karyawan dalam melakukan beberapa pekerjaan yang
berikut :
a) meningkatkan produktivitas;
lebih tinggi;
persaingan terbuka;
30
a) Bertambahnya pengalaman baru;
rasa jenuh atau bosan terhadap pekerjaannya. Namun bagi karyawan yang
sudah nyaman dengan posisi sekarang maka akan protes dengan rotasi
(Mangkuprawira : 2009).
rentang akan keterampilan dan manajemen yang lebih luas dan lentur
31
c. Indikator Rotasi Kerja
bekerja.
dan keinginan mereka sebagai hal yang kedua, dapat dilihat dari
nikmat berkurang.
32
B. Penelitian yang Relevan
Bagia, Gede Putu Agus Jana Susila (2014) terhadap 70 karyawan pada
pengaruh negatif dan signifikan. Hal ini ditunjukan bahwa p-value dari
Pyx1 = 0,000 < α = 0,05. Besar pengaruh dari stres kerja terhadap
33
C. Kerangka Berpikir
memberikan stress kerja pada kadar tertentu akan menjadi stimulasi bagi
34
membuat karyawan sales PT. Surya Madistrindo merasa stress kerja dapat
telah dibuktikan dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Stress Kerja dan
Wayan Bagia, Gede Putu Agus Jana Susila (2014) yang menyatakan
bagian tenaga penjualan. Besar pengaruh dari stres kerja terhadap kinerja
kinerja. Oleh sebab itu karyawan sales PT. Surya Madistrindo Area Office
35
yang sama untuk meneliti pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan
dan rotasi pekerjaan menjadi salah satu unsur penting yang harus
36
jauh berpendapat bahwa rotasi pekerjaan adalah obat stres sehingga
juga karyawan sales PT. Surya Madistrindo Area Office Yogyakarta yang
Penyataan Saravani dan Abbasi (2013) serta Xie (1994) bahwa rotasi
kinerja.
dalam penelitian ini akan mengajukan hipotesis yang sama untuk meneliti
37
pengaruh rotasi kerja terhadap kinerja karyawan sales PT. Surya
rotasi kerja dapat memberikan perangsang bagi karyawan sales PT. Surya
Raditya Negara oleh Chadek Novi Charisma Dewi, I Wayan Bagia, Gede
Putu Agus Jana Susila (2014) yang menyatakan bahwa stress kerja
kinerja karyawan.
38
karyawan. Ini berarti apabila perusahaan meningkatkan rotasi kerja,
itu, stress kerja yang kerja yang dirasakan oleh karyawan sales PT. Surya
akibat stress kerja dan tuntutan kerja yang berakibat pada kondisi fisik dan
Area Office Yogyakarta. Perpaduan yang seimbang antara stress kerja dan
stress kerja apabila dikelola dengan baik dan diimbangi dengan pengayaan
39
rendah dan kesempatan rotasi yang lebih banyak akan cenderung memiliki
D. Paradigma Penelitian
variabel independen yaitu, Stress Kerja, dan Rotasi Kerja terhadap variabel
dependen yaitu Kinerja Karyawan. Data yang digunakan dalam penelitian ini
diberikan pada karyawan yang bekerja di PT. Surya Madistrindo Area Office
Yogyakarta.
Stress Kerja
(X1) 𝐻1
Kinerja
(Y)
Rotasi 𝐻2
Kerja (X2)
𝐻3
Gambar 2. Paradigma Penelitian
40
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran dan hasil kajian empiris di atas, maka
H3 : Stress kerja dan rotasi kerja secara simultan berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan.
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif kausal
penelitian yang digunakan untuk membuktikan sejauh mana hubungan antara dua
variabel atau lebih (Umar, 2005). Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat
variabel yang akan diteliti, yaitu Penelitian ini menganalisis pengaruh stress kerja
dan rotasi kerja terhadap kinerja karyawan sales PT Surya Madistrindo Area
Ofiice Yogyakarta.
menganalisis antara stress kerja dan rotasi kerja terhadap kinerja karyawan sales
42
pada PT. Surya Madistrindo Area Office Yogyakarta di Jalan Palagan Tentara
Yogyakarta. Sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2017 sudah
selesai.
wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan
karyawan sales PT. Surya Madistrindo Area Office Yogyakarta yang berjumlah
160 orang yang terdiri dari Karyawan Devisi Sub-Agent, Devisi Marketing, dan
Devisi Retail. Pengambilan jumlah responden pada penelitian ini mengacu pada
pendapat Hair et al. dalam Wiyono (2011 : 80) mengatakan bahwa untuk
menentukan jumlah sampel adalah tergantung pada jumlah semua item pertanyaan
= 100 responden.
43
D. Definisi Operasional Variabel
Yogyakarta (X1).
adalah suatu kondisi dimana terdapat satu atau beberapa faktor di tempat
Yogyakarta (X2)
44
Menurut Saravani dan Abbasi (2013) “rotasi pekerjaan adalah
2. Variabel dependent (Y) atau variabel terikat, yaitu kinerja karyawan sales
suatu profesi dalam waktu tertentu yang diukur melalui hasil kerja,
Chasanah yaitu :
a. Kuantitas Kerja
b. Kualitas Kerja
c. Ketepatan waktu
d. Efektivitas
e. Kemandirian
45
f. Komitmen kerja
efisien untuk mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert yang
menjadi skala 1 sampai 4 (Hadi, 1991). Daftar pertanyaan dalam angket ini
mencakup permasalahan yang berkaitan dengan stress kerja, rotasi kerja dan
kinerja pada karyawan sales PT. Surya Madistrindo Area Office Yogyakarta.
Dalam hal ini responden hanya menjawab dengan cara memberi tanda tertentu
pada alternatif jawaban yang disediakan. Berikut adalah skor dari empat
46
d. Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)
variabel yaitu, stress kerja, rotasi kerja dan kinerja. Angket disajikan berisi 20
pertanyaan tentang rotasi kerja dan 6 pertanyaan tentang kinerja. Adapun kisi-
47
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
tidaknya untuk pengumpulan data pada karyawan sales PT. Surya Madisttrindo
Area Office Yogyakarta. Uji coba instrumen dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Validitas
sebuah skala untuk mengukur konsep yang dimaksudkan. Manfaat dari uji
validitas yaitu untuk mengetahui apakah item-item yang ada dalam kuisioner
validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner.
2011: 52). Validitas dalam penelitian menyatakan derajat ketepatan alat ukur
penelitian terhadap isi atau arti sebenarnya yang diukur. Dalam penelitian ini
(CFA), yakni digunakan untuk menguji apakah item yang digunakan dapat
48
Dari 20 item pertanyaan ada pada 3 variabel tersebut tidak ada item
Item pernyataan dinyatakan valid dengan nilai loading pada component matrix
diatas 0,5. Berdasarkan hasil uji validitas instrumen tahap I yang menunjukkan
bahwa semua item pernyataan valid, maka instrumen dapat digunakan untuk
49
a) Convergent Validity
mengetahui atau menguji apakah satu konstruk dan konstruk yang lain adalah
sama. Nilai convergent validity diterima jika nilai AVE diatas 0.5 (Fornell
AVE di atas 0,5; sehingga dapat disimpulkan bahwa antar konstruk berbeda.
berikutnya.
b) Divergent Validity
korelasi dan reliabilitas dia antara dua konstruk yang digunakan untuk
50
validity harus kurang dari 0.85 (Campbell dan Fiske, 1959). Artinya antar
variabel tidak tumpang tindih dan memang mengukur hal yang berbeda.
terletak padasisi kiri nilai AVE kurang dari 0,85; sehingga dapat disimpulkan
yang digunakan dalam penelitian ini tidak mengalami tumpang tindih dan
2. Uji Reliabilitas
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah sejalan atau stabil
dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011: 47). Reliabilitas yang tinggi menunjukkan
variabelnya. Indikator pengukuran reliabilitas adalah Cronbach Alpha (α) > 0,70
51
sehingga dapat dikatakan reliabel. Hasil Uji Reliabilitas ditunjukan pada tabel
berikut:
Conbranch Alpha diatas 0,70 sehingga semua item pertanyaan yang digunakan
1. Analisis Deskriptif
yang telah diisi oleh responden selama penelitian berlangsung. Deskripsi data
yang disajikan meliputi Mean (M), Median (Me), Modus (Mo), dan Standar
a. Tinggi = mean + 1 SD ≤ X
52
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
normal atau tidak.Uji normalitas bertujuan untuk menguji salah satu asumsi
1) Ho diterima jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) > level
2) Ho ditolak jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) < level
a. Uji Linieritas
bebas mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji ini digunakan
untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau
53
b. Uji Multikoliniearitas
independen (Imam Ghozali, 2011: 105). Dalam hal ini ada model
variabel dependen lainnya. Nilai cut off yang umum dipakai untuk
3. Uji Hipotesis
yang jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen. Maka dapat
diajukan.
variabel yang ada yaitu stress kerja, rotasi kerja dan kinerja karyawan.
Y = C + β1 X1 + β2 X2 + R
54
Keterangan :
Y = Kinerja karyawan
C = Konstanta
X1 = Stress Kerja
X2 = Rotasi Kerja
R = Residual
yang nilainya berkisar antara 0 <R2 < 1. Apabila nilai R2 kecil berarti
55
BAB IV
A. Hasil Penelitian
a. Sejarah Perusahaan
PT. Gudang Garam Tbk didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Surya
Cap 93 yang merupakan salah satu pabrik rokok terkenal di jawa Timur pada
waktu itu. Berkat kerja keras dan kerajinannya dia mendapatkan promosi
Kediri dan memulai produksi rokok sendiri lalu. Diawali dengan rokok
kretek dari kelobot dengan merek Inghwie. Setelah dua tahun berjalan Surya
dikenal dikalangan masyarakat pada saat ini dengan nama PT. Gudang
memiliki cabang di beberapa kota besar dan salah satunya adalah di kota
Yogyakarta.
56
PT. Gudang Garam Tbk. tidak berdiri sendiri, melainkan menaungi
pendistribusian produk dari PT. Gudang Garam Tbk. tersebut. Salah satu
2) Logo Perusahaan
57
memiliki logo yang merupakan lambang sebagai identitas jati diri
berikut :
produk/brand yang antara lain adalah Gudang Garam Merah, Gudang Garam
Professional, Gudang Garam Shiver, Surya Pro Mild dan masih banyak lagi.
2. Analisis Deskriptif
58
1) Karakteristik Responden Berdasar Jenis Kelamin
9.
Tabel 9.
Karakterisiktik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 80 80 %
Perempuan 20 20 %
Total 100 100 %
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
59
karakteristik responden berdasar pendidikan disajikan pada tabel
berikut:
marketing.
60
sales PT. Surya Madistrindo Area Office Yogyakarta ditunjukan pada
tabel berikut:
sebesar 52%, sisanya berusia 31-40 tahun sebesar 42%, dan 40-50
Data ini akan menunjukan lama kerja karyawan pada PT. Surya
61
Tabel 12. Karakteristik Responden Berdasar Lama Kerja
No Usia Frekuensi Persentase (%)
1 0-4 tahun 28 28 %
2 5-9 tahun 42 42 %
3 10-14 tahun 19 19 %
4 >15 tahun 11 11 %
Total 100 100 %
Sumber : Data primer diolah tahun 2017
28%, 5-9 tahun sebesar 42%, 10-14 tahun sebesar 19 orang, dan yang
mengenai stres kerja dan rotasi kerja terhadap kinerja karyawan sales PT.
62
1) Stress Kerja
13 :
kategori tinggi sebesar 32% yaitu karyawan yang sangat merasa terjadi
kategori sedang sebesar 43% yaitu karyawan yang tidak terlalu merasa
63
mendapatkan peran yang belebihan dan juga tidak merasa adanya
2) Rotasi Kerja
2,877; dan standar deviasi sebesar 0,57186. Selanjutnya data stres kerja
Tabel 14.
rotasi kerja tinggi sebesar 36% yaitu karyawan yang merasa sangat
kejenuhan dari proses rotasi kerja. Responden dengan rotasi kerja dalam
kategori sedang sebesar 34% yaitu karyawan yang tidak terlalu merasa
64
kejenuhan dari proses rotasi kerja. Sebesar 30% karyawan tergolong
rotasi kerja.
3) Kinerja Karyawan
nilai minimum sebesar 1,83; nilai maksimum sebesar 4,00; mean sebesar
Tabel 15.
sebesar 36% yaitu karyawan yang merasa memiliki kinerja yang biasa
65
saja. Sebesar 27% karyawan tergolong dalam karyawan yang merasa
linier berganda. Prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji
a. Uji Normalitas
terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menguji salah
(Imam Ghozali, 2011: 160). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Uji
1) Ho diterima jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) > level
2) Ho ditolak jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) < level
sebagai berikut :
66
Tabel 16. Hasil Uji Normalitas
No Variabel Asymp. Sig. Keterangan
(2-tailed)
1 Stress Kerja 0.109 Normal
2 Rotasi Kerja 0.115 Normal
3 Kinerja 0.126 Normal
Sumber : Data primer diolah tahun 2017
b. Uji Linearitas
variabel bebas dan variabel terikat linear atau tidak. Kriteria pengujian
linearitas adalah jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05, maka hubungan
antara variabel bebas dan variabel terikat adalah linear. Hasil rangkuman uji
Hasil uji linearitas pada Tabel 17 dapat diketahui bahwa semua variabel
memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (sig>0,05). Hal ini
67
c. Uji Multikolinearitas
variabel dependen lainnya. Nilai cut off yang umum dipakai untuk
sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Frisch dalam Strom, 1998). Hasil pengujian
mempunyai nilai tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10 sehingga
4. Pengujian Hipotesis
diajukan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terkait variabel Stress
Kerja, Rotasi Kerja dan Kinerja pada karyawan sales PT. Surya Madistrindo
68
Area Office Yogyakarta. Analisis regresi linier berganda dipilih untuk
a. Hipotesis 1
kinerja (∆R2) sebesar 0,170 atau 17%. Maka hipotesis “stress kerja
69
b. Hipotesis 2
kinerja (∆R2) sebesar 0,210 atau 21,0%. Maka hipotesis “rotasi kerja
c. Hipotesis 3
terhadap kinerja (ΔR2) 0,321 atau 32,1%. Maka hipotesis “stress kerja dan
70
B. Pembahasan
rotasi kerja terhadap kinerja karyawan sales PT Surya Madistrindo Area Office
Yogyakarta.
kinerja karyawan sales PT. Surya Madistrindo Area Office Yogyakarta. Hal
ini dapat diketahui dari koefisien β = - 0,416*** (***p < 0,001; p = 0,000).
Kontribusi pengaruh stress kerja terhadap kinerja (∆R2) sebesar 0,170 atau
17%.
kinerja karyawan sampai akhirnya pada titik tertentu stress kerja dapat
mencapai kinerja yang maksimal. Namun terdapat titik balik, yaitu apabila
stress kerja sudah mencapai titik tertinggi, kinerja akan cenderung menurun.
berfokus pada output yang dihasilkan yaitu tingkat penjualan dan omset.
Dengan begitu, karyawan tidak pernah lepas dari target penjualan, dan target
71
penjualan tersebut cenderung naik dari masa ke masa ditengah persaingan
karyawan sales harus memiliki mobilitas yang tinggi, tidak jarang karyawan
72
Chadek Novi Charisma Dewi, I Wayan Bagia, Gede Putu Agus Jana Susila
Yogyakarta. Hal ini dapat diketahui dari koefisien β = 0,466*** (***p <
dirasakan oleh karyawan, karena dengan tugas yang berbeda dan rekan
tugas atau pekerjaan yang juga monoton. Seperti yang dijelaskan Siagian
73
Dengan adanya rotasi pekerjaan juga memiliki pengaruh terhadap
dan kuantitas kerja yang lebih baik. Begitu juga rotasi kerja yang yang
74
mandiri dan berkomitmen. Berkaitan dengan hal ini juga, Robbins (2006)
kekosongan personalia.
Hasil penelitian ini menunjukan variabel stress kerja dan rotasi kerja
Madistrindo Area Office karena dampak negatif dari stress kerja yang
diperoleh dari rotasi kerja. Rotasi kerja membawa manfaat positif pada
75
belajar di lingkungan baru. Apabila tingkat stress kerja tinggi dan rotasi
C. Keterbatasan Penelitian
1. Dalam penelitian ini kontribusi variabel stress kerja dan rotasi kerja
rotasi kerja untuk kinerja karyawan. Jadi, masih terdapat 67,9% faktor lain
76
kerja dan rotasi kerja terhadap kinerja karyawan sales PT. Surya
77
BAB V
A. Kesimpulan
PT. Surya Madistrindo Area Office Yogyakarta . Hal ini dapat dibuktikan
β = -0,416*** (***p < 0,001; p = 0,000) dan (∆R2) sebesar 0,170 atau 17%
Yogyakarta. Jadi apabila stress kerja tinggi, karyawan sales PT. Surya
menurun.
PT. Surya Madistrindo Area Office Yogyakarta. Hal ini dapat dibuktikan
β = 0,466*** (***p < 0,001; p = 0,000) dan (∆R2) sebesar 0,210 atau 21%
78
Yogyakarta. Jadi apabila rotasi kerja PT. Surya Madistrindo Area Office
karyawan sales PT. Surya Madistrindo Area Office Yogyakarta. Hal ini
Kontribusi pengaruh stress kerja dan rotasi kerja terhadap kinerja (ΔR2)
0,321 atau 32,1%. Jadi apabila stress kerja rendah dan rotasi kerja kerja
B. Implikasi
1. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa stress kerja dan rotasi kerja
dilihat secara bersamaan antara stress kerja dan rotasi kerja memiliki kontribusi
yang culup besar terhadap kinerja karyawan. Hal ini pada dasarnya mendukung
79
2. Stress kerja adalah suatu kondisi dimana terdapat satu atau beberapa faktor di
fisiologis dan perilaku. Stress kerja juga dapat menjadi pemicu menurunnya
kinerja karyawan apabila stress kerja tidak diolah dengan baik. Hasil penelitian
Hal ini mengandung implikasi agar kedepannya pihak perusahaan lebih baik
dalam mengolah stress kerja, hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak
kedepannya pihak perusahaan lebih baik dan efektif dalam melakukan rotasi
80
C. Saran
tertekan.
81
menciptakan iklim yang baik dalam perusahaan yang dapat
Dengan begitu karyawan dapat rehab sejenak dari kejenuhan dan tekanan
lain.
82
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Pandi. (2016). “Concept & Indicator Human Resources Management for
Management Research,” Deepublish, Yogyakarta
Charisma. (2014). Pengaruh Stress Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan pada Bagian Tenaga Penjualan UD Surya Raditya Negara. Diambil
pada tanggal 20 Maret 2017 dari “Http://
ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jjm/article/view/3380“
83
Dessler, Gary. (1992). Manajemen Personalia. diterjemahkan oleh : Agus
Dharma, Edisi Ketiga. Erlangga. Jakarta
Gibson, J.L. Ivancevich, J. M., & Donnelly, J.M., Jr (1994). Organization Behaviour
Structure Processes (8th ed). Bur Ridge IL: Richard D. Irwin
Gibson, James L, John M. Ivancevich dan James H. Donnelly Jr, (2000). Organization
Behaviour, Structure and Process. McGraw-Hill Companies Inc, Boston
Gratton, L.A., Hailey, V.H., Stiles, P., & Truss, C. (1999). Strategic Human Resource
Management. Oxford: Oxford University Press
Greenberg, J. dan Baron, R.A., (2003), Behavior In Organization, 8th Edition, New
Jersey : Prentice Hall
Hadi, Sutrisno. (1991). Analisa Butir untuk Instrument. Edisi pertama. Andi Offset.
Yogyakarta
84
Hasibuan , Malayu S.P. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.
Jakarta
Ilyas, Yaslis. (2002). Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian. Jakarta: Pusat Kajian
Ekonomi Kesehatan FKM Universitas Indonesia
Mangkuprawira, S., dan A.V. Hubeis, (2007) Manajemen Mutu Sumber Daya
Manusia. Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor
Mathis dan Jackson, (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 10, Salemba
Empat: Jakarta
Mathis, Robert L dan Jackson. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 9.
Jakarta: Salemba Empat
85
Rivai, Veithzal (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari
Teori ke Praktik. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Saravani, Shahin Rasouli. dan Abbasi, Badri. (2013). Investigating The Influence Of
Job Rotation On Performance By Considering Skill Variation And Job
Satisfaction Of Bank Employees. Technical Gazette 20, 3: 473-478;
Siagian Sondang P. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta
Strom, Steinar (1998). Econometrics and economic theory in 20th century: The
Ragnar Frisch Centennial Symposium. Cambridge: Cambridge University Press.
Supranto. (2001). Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi 6, cetakan 1. Jakarta: Erlangga
Suryadi, A., & Rosyidi, H. (2013). Kinerja Karyawan Ditinjau dari Analisis Faktor
Budaya Perusahaan. Jurnal Penelitian Psikologi, 04(02), 166-180
Tarus, B.K. (2014). Effects of Job Rotation Strategy on High Performance Workplace,
in Lake Victoria North Water Board, Kenya. ”International Journal of Bussines
and Management”, 9 (11), 139-146.
86
Umar, Husain. (2005). Studi Kelayakan Bisnis-3. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Teori Aplikasi dan
Penerapannya. Salemba Empat. Jakarta
Wiyono, Gendro. (2011). Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS
17.0 & Smart PLS 2.0. Yogyakarta : UPP STIM YKPN
Xie J, Feltham G. (1994). Performance Measure Congruity and Diversity in Multi Task
Principal / Agent Relation. The Accounting review. Vol. 69
87