Anda di halaman 1dari 18

Pembangunan Duplikasi Jembatan Pulau Baai 2

Tahun Anggaran 2020

I. Latar Belakang
Metode Pelaksanaan adalah suatu dokumen yang memberikan gambaran pelaksanaan
pekerjaan yang akan digunakan sebagai panduan proses pekerjaan dilapangan

II. Maksud dan Tujuan


Metode Pelaksanaan ini dimaksudkan untuk menjelaskan proses pelaksanaan
pekerjaan dalam memonitor/mengontrol mutu, jadwal kegiatan dan biaya dengan
lingkup pekerjaan sesuai persyaratan dan spesifikasi teknis yang tertuang dalam
dokumen kontrak. Metode Pelaksanaan ini disusun dengan tujuan memberikan arahan
yang sistematis bagi team lapangan dalam melaksanakan pekerjaan.
Manfaat yang didapat dari penerangan Metode Pelaksanaan secara benar adalah mutu
pekerjaan yang sesuai dengan spesifikasi dan rencana kerja.

III. Lingkup Pekerjaan


Divisi 1. Umum
Divisi 2. Drainase
Divisi 3. Pekerjaan Tanah dan Geosintetik
Divisi 5. Perkerasan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen
Divisi 6 Pekerasan Aspal
Divisi 7. Struktur
Devisi 9. Pekerjaan Harian dan Lain - Lain

Paket pekerjaan Pembangunan Duplikasi Jembatan Pulau Baai 2 terletak di Lokasi


Ruas jalan Akses Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu dekat kantor PT. Pelindo II
(persero) Bengkulu)

Lingkup Pekerjaan ini meliputi jembatan dimulai dari pemancangan tiang pancang,
abutmen/pilar dan bangunan atas dengan menggunakan girder pracetak dengan
bentang 45 meter, termasuk pekerjaan pengaspalan dan pekerjaan pendukung lainnya.

Pekerjaan ini akan dilasanakan yaitu 300 Hari Kalender, tentunya harus dilaksanakan
secara teliti dan peralatan untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan dilapangan
termasuk personil dengan tenaga ahli yang profesional supaya tepat waktu, Tepat
mutu, tepat biaya dan seluruh item pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis.

Adapun mata pembayaran pekerjaan utama paket pekerjaan ini sesuai dokumen lelang
yang dihitung dengan presentase ± 80 % terhadap total progres pekerjaan yaitu sebagai
berikut :
1 Beton Struktur fc’30 MPa (Tanpa Perancah)
2 Beton Struktur fc’30 MPa (Dengan Perancah)
3 Beton Struktur memadat sendiri fc’30 MPa
4 Beton fc’10 MPa
5 Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe 1 Bentang 45 meter
6 Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe 1 Bentang 45 meter
7 Beton pratekan untuk diafragma fc’ 45 Mpa termasuk pekerjaan pasca tarik
(Post tension)
8 Baja Tulangan Polos BJTP 280
9 Baja Tulangan sirip BJTS 420
10 Penyedian tiang pancang baja diameter 500 mm tebal 12 mm
11 Penyediaan tiang pancang baja diameter 600 mm tebal 12 mm
12 Pemasangan tiang pancang baja diameter 500 mm
13 Pemancangan tiang pancang baja diameter 500 mm dengan preboring
14 Pemancangan tiang pancang baja diameter 600 mm
15 Pemancangan tiang pancang baja diameter 600 mm dengan preboring
16 Pengujian Pembebanan statis pada tiang ukuran / diameter.... dengan beban
hidrolik cara beban saklik

Divisi 1. Umum
Devisi ini meliputi :
1 Mobilisasi
2 Manajemen dan keselamatan lalu lintas
3 Pengujian PH
4 Pengujian Oksigen terlarut (DO)
5 Pengujian E- coil
6 Pengujian parameter kuantitas air lainnya
7 Pengujian virasi lingkungan untuk kenyamanan berdaraan bermotor
8 Pengujian parameter kebisingan dan/atau kebisingan lainnya :.....
9 Pengujian pameter udara emisi dan ambien lainnya
10 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
11 Manajemen Mutu

Adapun persiapan tahap awalnya adalah sebagai berikut :


- Persiapan Lokasi Pekerjaan dan Base Camp
Penyedia jasa akan melakukan survey pada daerah yang akan dikerjakan dan
mencari lokasi / bangunan yang tepat untuk dijadikan kantor lapangan dan
gudang sementara guna mendukung pelaksanaan pekerjaan nantinya.
- setelah penandatanganan Kontrak akan dibuat Program Mobilisasi untuk lebih
menjamin pelaksanaan Mobilisasi Alat, Personil dan Penyediaan Bahan tepat
pada waktunya.
- Pekerjaan ini termasuk sosialisasi dengan masyarakat setempat terkait lahan
tanah masarakat yang terkena dampak pekerjaan pembangunan jembatan guna
menjelaskan dan diukur untuk menentukan luas tanah yang terkena, pembebasan
tanah harus berkodinasi dengan warga setemapat, perangkat desa, camat, tata
kota termasuk dinas pertanahan

- Seluruh tenaga kerja, peralatan dan personil harus dimobilisasi sesuai jadwal
pelaksanaan.
- Untuk unit Plant Pencampur Pencampur Aspal (AMP) dan Plat Pemecah Batu
(Stone Crusher) kami tidak memobilisasi lagi karena sudah terpasang pada
lokasi Base Camp yang direncanakan sesuai surat dukungan Peralatan
- Khusus untuk pengujian seperti pengujian pH, pengujian oksigen terlarut,
pengujian E-coil dan lainsebagainya yang tertera pada daftar kuantitas dan harga
akan dilaksanakan pada saat pelaksnaan pekerjaan berkodinasi dengan balai
pengujian atau dinas laboratorim kesehatan propinsi bengkulu
- Setelah pekerjaan dinyatakan selesai oleh direksi teknis semua peralatan dan
personil akan di demobilisasi dan tentunya sesuai petunjuk direksi pekerjaan.
- Persiapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pekerjaan ini meliputi penanganan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) setiap
orang yang terlibat pada pelaksanaan pekerjaan. Penanganan mulai dari kantor
lapangan dan fasilitasnya yang memiliki fasilitas pencucian, sanitasi, toilet yang
layak dan berfungsi dengan baik. Sarana air minum, fasilitas pertolongan
pertama pada kecelakaan (P3K), alat pelindung diri seperti helm, sepatu, sarung
tangan, pakaian pelindung dll disiapkan kontraktor untuk keselamatan dan
kesehatan kerja, personil dan seluruh yang terkait pada pekerjaan dilapangan
- Persiapan Keuangan, Bahan dan Peralatan
Bahan dan peralatan dipersiapkan dahulu agar pada saat pelaksanaan dapat
berjalan dengan baik dan tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan. Semua
peralatan diservice sebelum dimobilisasi kelokasi pekerjaan. Bahan bahan dites
dan diuji terlebih dahulu dibalai pengujian sehingga didapatkan Job Mix
Formula yang sesuai dengan rencana.
- Untuk menghindari terjadinya gangguan lalu lintas dan untuk kelancaran
pekerjaan, Kontraktor akan berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait
dengan pekerjaan ini seperti Kepolisian, DLLAJR, PDAM, TELKOM, PLN dan
lainnya. Selain itu penyedia jasa juga menyediakan, memasang rambu lalu lintas
yang diperlukan, barikade, lampu rotary, tongkat lampu pengarah, penghalang
lalu lintas, papan lalu lintas, cone dan perlengkapan lain yang diperlukan.
- Manajemen mutu harus diperhatikan karena sangat berpengaruh pada pekerjaan
dilapangan dan spesifikasi teknis termasuk personil yang ahli dibidangnya untuk
mengontrol mutu pekerjaan disetiap tahap pelaksanaan.

Divisi 2. Pekerjaan Drainase


1. Galian untuk selokan drainase dan saluran air
Pekerjaan galian drainase dikerjakan sesuai dengan gambar rencana (Shop
drawing ) yang telah disetujui direksi pekerjaan dan dilaksanakan terlebih dahulu
untuk mengamankan aliran air supaya tidak terjadi genangan air dan merusak
badan jalan yang ada. Galian untuk drainase dilaksanakan secara mekanis dengan
Excavator dan alat bantu seperti, sekop/cangkul tergantung kondisi lapangan.
Hasil galian tanah dibuang ketempat pembuangan atau tempat penimbunan yang
ditunjuk direksi dengan menggunakan Dump Truck atau alat bantu lainnya

2. Pasangan batu dengan mortar


Pekerjaan pasangan batu dengan mortar, dikerjakan sesuai dengan gambar
rencana (shop drawing) yang telah disetujui direksi pekerjaan. Sebelum dikerjakan
dilakukan pengukuran dan pemasangan Bouwplank sesuai dimensi rencana. Bahan
batu dan pasir diterima dilokasi pekerjaan sedangkan semen dibawa dari gudang
penyimpanan ke lokasi kerja. Pengadukan mortar akan menggunakan alat
Concrete Mixer dan alat bantu lain sesuai kebutuhan dilapangan.

Bahan-bahan dan peralatan serta tenaga yang digunakan antara lain :


- Batu kali (terdiri dari batu sungai)
- Pasir (pasir yang digunakan sudah mendapat pengujian dari lab)
- Semen (semen digunakan semen type I )
Peralatan yang digunakan :
- Concrete mixer/molen
- Kotak aduk
- Dan alat bantu lainnya

Tenaga kerja :
- Pekerja
- Tukang batu
- Mandor

Langkah kerjanya antara lain :


Adukan dibuat sesuai takaran/ spesifikasi teknis yaitu semen dan pasir diaduk
sampai rata dengan menggunakan alat beton molen. Batu yang digunakan adalah
batu yang sudah bersih. Dimensi pasangan harus mendapat persetujuan direksi
sehingga terbentuk konstruksi pasangan batu kali yang diinginkan.
Pasangan batu dasar pasangannya tidak boleh basah ini dimaksudkan agar spesi
adukan tidak hanyut.
Adukan harus memenuhi ketebalan sekitar 3 cm hal ini mencegah terjadinya
bersinggungan antara batu kali yang satu dengan yang lainnya.

Divisi 3. Pekerjaan Tanah dan Geosentetik


1. Galian Biasa
- Sebelum melaksanankan pekerjaan ini terlebih dahulu melaksanakan
pengukuran existing untuk mendapatkan elevasi awal, pembersihan dan
pemasangan patok – patok agar pekerjaan galian dapat berjalan dengan baik.
- Pekerjaan galian biasa dilaksanakan dengan cara mekanis dengan alat
Excavator dan alat bantu sesuai keadaan lapangan.
- Tanah hasil galian dibuang kelokasi pembuangan/penimbunan yang ditunjuk
direksi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck
- Pekerjaan ini akan dilaksanakan pada pemotongan tebing, galian pelebaran
sesuai kebutuhan dilapangan.

2. Galian Struktur dengan kedalaman 0 – 2 m


3. Galian Struktur dengan kedalaman 2 – 4 m
- Untuk poin 2 dan poin 3 Pada prinsipnya pekerjaan diatas sama cara
pelaksanaan hanya yang membedakan kedalaman yang telah ditentukan dalam
dokumen kontrak atau spesifikasi teknis.
- pekerjaan ini akan dilaksanakan pada pekerjaan galian Struktur jembatan
seperti galian abutmen jembatan, pilar dan pada pekerjaan struktur lainnya
- Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan Alat Berat (Excapator) dan
Tanah hasil galian dibuang kelokasi pembuangan/penimbunan yang ditunjuk
direksi pekerjaan

4. Timbunan Biasa dari sumber Galian


Pekerjaan Timbunan Pilihan dari sumber galian Meliputi pekerjaan penimbunan
Oprit Jembatan dan badan jalan dengan memakai bahan material pilihan yang telah
dicek bersama - sama pihak direksi, konsultan dan kontraktor pelaksana serta
dipadatkan dengan alat berat Vibro Roller ± 6 – 8 Ton dan dibantu tenaga kerja (
mandor dan pekerja) untuk merapikan timbunan.

Langkah Kerjanya yaitu :


- Menentukan terlebih dahulu lebar dan tebal perkerasan serta panjang jalan /
oprit bersama sama pihak direksi
- Material harus diperiksa diperiksa bersama – sama pihak direksi dan
konsultan supervisi guna untuk mendapatkan Job Mix Formula (JMF)
- Timbunan pilihan diambil dari sumber galian, diangkut dengan dump truck
dan dihamparkan dengan alat Berat dan dibantu tenaga manusia dengan
ketebalan yang diinginkan.
- Timbunan Pilihan dihampar dengan alat berat dan dipadatkan dengan alat
pemadat ( Vibro Roller ) secara berulang-ulang sampai mendapat kepadatan
sesuai spesifikasi teknis.
- Kepadatan Timbunan harus diuji dengan alat sane cone, apabila kepadatan
belum memenuhi syarat maka harus dipadatkan kembali sampai kepadatan
maximal

5. Timbunan Pilihan dari sumber galian


Pekerjaan Timbunan Pilihan dari sumber galian Meliputi pekerjaan penimbunan
Oprit Jembatan atau badan jalan dengan memakai bahan material pilihan yang
telah dicek bersama - sama pihak direksi, konsultan dan kontraktor pelaksana serta
dipadatkan dengan alat berat Vibro Roller ± 6 – 8 Ton dan dibantu tenaga kerja (
mandor dan pekerja) untuk merapikan timbunan.

Langkah Kerjanya yaitu :


- Menentukan terlebih dahulu lebar dan tebal perkerasan serta panjang jalan /
oprit bersama sama pihak direksi
- Material harus diperiksa diperiksa bersama – sama pihak direksi dan
konsultan supervisi guna untuk mendapatkan Job Mix Formula (JMF)
- Timbunan pilihan diambil dari sumber galian dihamparkan dengan alat Berat
dan dibantu tenaga manusia dengan ketebalan yang diinginkan.
- Timbunan Pilihan dihampar dengan alat berat dan dipadatkan dengan alat
pemadat ( Vibro Roller ) secara berulang-ulang sampai mendapat kepadatan
sesuai spesifikasi teknis.
- Untuk mendapatkan pemadatan maksimal dipadatkan dengan cara lapis demi
lapis sambil disiram dengan air menggunakan mobil water tank

6. Penyiapan Badan Jalan


Pelaksanaan pekerjaan ini dilaksanakan sebelum pekerjaan perkerasan berbutir
atau pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Klas A, pekerjaan ini meliputi membentuk
badan jalan lama dengan menggunakan alat motor grader dan dilanjutkan
pemadatan dengan menggunakan alat Vibro Roller.

Divisi 5. Pekerjaan Perkerasan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen


1. Lapis Pondasi Agregat Kelas A
- Sebelum melaksanakan pekerjaan ini material yang akan digunakan harus
diperiksa bersama – sama dengan pihak diterksi dan konsultan supervisi guna
untuk mendapatkan campuran yang sesuai dengan spesifikasi teknis sehingga
didapat Draft Mix Formula (DMF) dan dituangkan kedalam Job Mix Formula
(JMF) untuk pedoman dalam melaksanakan pekerjaan lapis pondasi Agregat
Kelas A
- Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan,
pembasahan dan pemadatan, Lapis pondasi agregat klas A harus memenuhi
syarat spesifikasi teknis. Bahan material konstruksi base A di produksi sendiri
di Base Camp Untuk pengangkutannya menggunakan Dump Truck sesuai
dengan kebutuhan optimum dari alat produksi lainnya sehingga diperoleh kerja
yang effektif .
- Lapis pondasi agregat dihampar dengan takaran yang merata agar
menghasilkan tebal padat yang direncanakan dengan alat Motor Grader, tebal
padat maksimum tidak lebih dari 30 cm.
- Setelah pencampuran dan pembentukan akhir setiap lapis harus dipadatkan
menyeluruh dengan alat pemadat mesin gilas roda karet (Pneumatic Tyre
Roller) atau mesin gilas roda statis (Vibro Roller) sesuai persetujuan direksi.
- Pemadatan dilakukan bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3 %
dibawah kadar air optimum sampai 1 % diatas kadar air optimum.
- Proses pemadatan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit
ke arah sumbu jalan , dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber “
superelevasi “ penggilasan dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak
sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Pemadatan dilakukan sampai
seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis pondasi agregat terpadatkan
secara merata.
2. Lapis Pondasi Agregat Kelas S
- Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan, penyiraman
secukupnya dan pemadatan pada Bahu Jalan yang dilaksanakan setelah
pekerjaan AC – WC selesai.
- Material yang digunakan sesuai dengan campuran yang telah ditentukan pada
JMF dan spesifikasi teknis
- Setelah penghamparan harus dipadatkan sampai derajat kepadatan sesuai
spefikasi teknis

3. Lapisan drainase
- Pekerjaan ini merupakan pekerjaan lapis drainase permukaan yang bertujuan
untuk mengstabilkan air tanah
- Biasanya air berdekatan dengan jalan raya, dimana air limpasan dikumpulkan
dalam liener triskan
- Lapisan drainase horizontal dibawah jalan raya dapat menghapus air yang
berpotensi mendestabilisasi dari lapisan pondasi jalan
- Material yang dipergunakan harus sesuai dengan spesifikasi teknis

Divisi 6. Pekerjaan Perkerasan Aspal


1. Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair /emulsi
2. Lapis Perekat – Aspal Cair / emolsi
- Pekerjaan lapis resap pengikat dan Lapis Perekat menggunakan alat berat
(mekanik) aspal dan plux / pencair dicampur dan dipanaskan menjadi
campuran aspal cair dan diangkut menggunakan Dumpt Truck . Penyemprotan
menggunakan aspal Sprayer/distributor untuk volume yang besar, dan Asphalt
Sprayer untuk volume kecil . Sebelum disemprotkan permukaan yang akan
dilapisi dibersihkan dari debu dan kotoran lainnya dengan menggunakan Air
Compressor.
- Untuk pekerjaan Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair dilaksanakan pada
permukaan agregat kelas A sedangkan Lapis Perekat – Aspal Cair
dilaksanakan pada pada permukaaan Aspal Existing atau permukaan Aspal
yang baru dan bisa juga pada beton
- Untuk komposisi disetiap item disesuaikan dengan rancangan campuran yang
telah diuji atau sesuai dengan spesifikasi teknis.

3. Laston Lapis Aus (AC - WC)


4. Laston Lapis Antara (AC – BC)
5. Laston Lapis Pondasi (AC-Base)
Untuk Poin 3 sd Poin 5 pekerjaan Aspal (Hotmix) Pada Prinsipnya sama cara
pelaksanaannya, hanya yang membedakan composisi material (Gradasi) yg
digunakan, Kadar Aspal, berat jenis sesuai dengan rancangan DMF dan
dituangkan ke JMF yang dibuat bersama – sama (konsultan, direksi dan
Kontraktor pelaksna) atau dibuat langsung ke balai pengujian. khususnya bahan
batu pecah diproduksi dibase camp, untuk proses pencampuran aspal dilakukan
pada alat pencampur aspal AMP (Asphalt Mixing Plant) dengan komposisi
masing – masing material sesuai dengan Job Mix Formula yang disyaratkan ,
ketentuan yang lain tetap mengacu kepada buku Spesifikasi Teknis
Campuran aspal dari AMP diangkut menggunakan Dump Truck pengangkut yang
ditutup terpal, dibawa ke lokasi dan dihampar dengan Asphalt Finisher sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan dan harus dipadatkan pada temperatur
dibawah 125 0 C dan harus sudah selesai diatas suhu 80 0 C.

Pemadatan dilakukan dalam 3 tahap yang berurutan, yaitu :


1. Pemadatan Awal (Break down rolling )
Untuk menempatkan material pada posisinya dan sekaligus memadatkannya
dilakukan pemadatan dgn intasan (Sesuai hasil Trial Mix)). Alat yang
digunakan adalah mesin gilas roda baja (Tandem Roller)

2. Pemadatan antara / kedua (Secondary Rolling)


Setelah pemadatan awal, dilanjutkan dengan pemadatan kedua (Secondary
rolling) dengan lintasan (Sesuai Hasil Trial Mix), pemadatan antara merupakan
pemadatan seperti pemadatan akibat beban lalu lintas . alat yang digunakan
adalah mesin gilas dengan roda karet (Pneumatic Tyre Roller).

3. Pemadatan Akhir ( Finishing Rolling )


Setelah pemadatan antara, dilanjutkan dengan pemadatan akhir (Finishing
rolling) dengan lintasan (Sesuai Hasil Trial Mix), dilakukan untuk
menghilangkan jejak – jejak pada ban. Penggilasan dilakukan pada temperatur
diatas titik leleh aspal.

Untuk Aspal dipesan pada pabrik yang telah memiliki lisensi dengan kualitas
yang memenuhi persyaratan teknis. Aspal disimpan/ditempatkan diruang yang
terlindung dari panas matahari dan hujan. Sebelum digunakan, dilakukan
pengujian laboratorium. Apabila telah memenuhi, aspal dimasukkan ke dalam
tanki standar atau tanki khusus yang tersedia di lokasi AMP.

6. Bahan Anti Pengelupasan


Bahan Anti Pengelupasan adalah bahan kelekatan atau anti pengelupasan (anti
striping agent) dipesan/dibeli pada pabrik yang berlisensi dan disetujui Direksi
Pekerjaan. Bahan aditif ditambahkan dalam bentuk cairan kedalam campuran aspal
dengan menggunakan pompa penakar (dozing pump) pada proses pencampuran
dalam rentang 0,2% - 0,3% terhadap berat aspal.

Divisi 7. Pekerjaan Struktur


1. Beton Struktur fc’=30 Mpa (Dengan Perancah)
2. Beton Struktur fc’=30 Mpa (Tanpa Perancah)
Pada poin 1 s/d poin 2 merupakan pekerjaan utama dan pada prinsipnya cara
pelaksanannya sama. Yaitu dilaksanakan pada pekerjaan pengecoran lantai
jembatan
- Untuk Beton mutu fc’=30 Mpa (dengan perancah) dilaksanakan pada
samping jembatan atau dibawah trotoar jembatan. Yang menggunakan
bekisting/perancah, perancah harus dibuat serapi mungkin dan kuat supaya
aman pada saat pengecoran, elevasi pada saat membuat perancah harus
dikasih benang agar lurus dan agar elevasi sesuai rencana
- Untuk Beton mutu fc’=30 Mpa (tanpa perancah) dilaksanakan pada tengah
jembatan atau diantara girder disepanjang bentang jembatan. Tidak
menggunakan perancah / bekisting karena dilaksanakan menggunakan beton
deck yang dicetak diluar dengan mutu beton sesuai gambar rencana atau
spesifikasi teknis dan dipasang menggunakan alat cran dan dibantu tenaga
manual
- pekerjaan juga termasuk pekerjaan pemasangan perancah/bekisting untuk
cetakan beton (untuk Poin 1)
- bekisting/perancah harus dibuat serapi mungkin dengan memperhatikan
elevasi kekuatan sesuai gambar rencana
- Sebelum memulai pekerjaan pengecoran material dan campuran beton diuji
untuk mendapatkan rancangan campuran (mix design) yang sesuai dengan
spesifikasi teknis. Apabila campuran beton telah menghasilkan kuat tekan
beton yang disyaratkan (Job Mix Formula) maka pekerjaan beton dapat
dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana..

Untuk melaksanakan pekerjaan beton terlebih dahulu menyiapkan :


1. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang diperlukan dalam pekerjaan ini antara lain :
- Pekerja
- Tukang batu
- Tukang kayu
- Kepala tukang
- Dan mandor
2. Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini :
- Concrete pan Mixer (Baching Plant)
- Truck Mixer
- Concrete Pump
- Concrete Vibrator
- Water Tank
- Whellloder
- Gerobak sorong
- dll
3. Bahan yang digunakan
- Semen portland / Type I
- Pasir Beton
- Batu pecah / Splite
- Air bersih
- dan Kayu Bekisting/perancah
- paku
- dan lain lain

Langkah kerjanya antara lain :


- Areal pengecoran beton harus bersih dari bahan-bahan organik, kotoran-kotoran
lain seperti tanah lepas dan air.
- Pencampuran beton menggunakan mesin pengaduk Concrete pan Mixer
(Baching plant) lalu diangkut menggunakan truck Mixer dan dibantu dengan
Concrete Pump untuk mengarahkan lokasi pengecoran yang terjauh atas
persetujuan direksi pekerjaan.
- Pengecoran beton dilaksanakan pada cetakan/acuan struktur yang telah
dipersiapkan, kemudian beton dipadatkan dengan penggetar mekanis/ala
Concrete Vibrator yang disetujui direksi untuk mendapatkan pemadatan yang
tepat dan memadai.
- Selama proses pengeringan, beton dijaga dari pengeringan dini, temperatur yang
terlalu panas, dan gangguan mekanis
- Bila pengecoran menggunakan concrete mixer harus disesuaikan dengan
kebutuhan dilapangan atau sesuai petujuk/perintah direksi
- Di setiap bagian pengecoran dilakukan uji slump, diambil sampel silinder beton.
- Pengecoran dimulai dari yang terbawah dan terjauh dari molen.
- Adukan beton yang sudah dituangkan dipadatkan dengan alat penggetar sesuai
dengan type yang disetujui oleh Direksi.
- Penggetaran dilakukan tegak lurus disela-sela pembesian dan sudut-sudut
bekisting.
- Penggetaran dilakukan sebanyak 10 kali diameter alat penggetar untuk satu
tempat dimana pengecoran dilakukan dan tidak boleh lebih dari 30 detik.
- Tahapan tersebut diatas terus dilakukan berulang sampai semua pekerjaan beton
selesai dilakukan.
- Pemeliharaan beton dilakukan minimal 7 hari.

- Beton Struktur memadat sendiri fc’=30 Mpa Pekerjaan ini merupakan


pekerjaan pengecoran plat deck dan plat injak jembatan yang diseuaikan
dengan gambar kerja.
- khusus plat deck bisa dilasanakan pengecoran diluar lokasi dengan cara
membuat cetakan seuai dengan gambar kerja
- Plat deck harus dicetak dipermukaan yang datar dan bersih
- Setelah pengecoran dan umur beton sudah memenuhi persyaratan spesifikasi
teknis baru bisa dipindahkan atau dipasang diantara girder, ini bertujuan
untuk menggantikan bekisting/perancah pada tengah jembatan.
- Untuk pengecoran plat injak harus memperhatikan permukaan plat injak yang
akan dilaksanakan dan permukaan harus benar super elevasi sesuai gambar
kerja yaitu dengan kemiringan keluar ± 3 % dan dipadatkan dengan vibrator.
- Sebelum memulai pekerjaan pengecoran material dan campuran beton diuji
untuk mendapatkan rancangan campuran (mix design) yang sesuai dengan
spesifikasi teknis. Apabila campuran beton telah menghasilkan kuat tekan
beton yang disyaratkan (Job Mix Formula) maka pekerjaan beton dapat
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis
Untuk melaksanakan pekerjaan beton terlebih dahulu menyiapkan :
1. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang diperlukan dalam pekerjaan ini antara lain :
- Pekerja
- Tukang batu
- Tukang kayu
- Kepala tukang
- Dan mandor
2. Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini :
- Concrete pan Mixer (Baching Plant)
- Truck Mixer
- Concrete Pump
- Concrete Vibrator
- Water Tank
- Whellloder
- Gerobak sorong
- Dll

3. Bahan yang digunakan


- Semen portland / Type I
- Pasir Beton
- Batu pecah / Splite
- Air bersih
- dan Kayu Bekisting/perancah
- paku
- dan lain lain

Langkah kerjanya antara lain :


- Areal pengecoran beton harus bersih dari bahan-bahan organik, kotoran-kotoran
lain seperti tanah lepas dan air.
- Pencampuran beton menggunakan mesin pengaduk Concrete pan Mixer
(Baching plant) lalu diangkut menggunakan truck Mixer dan dibantu dengan
Concrete Pump untuk mengarahkan lokasi pengecoran yang terjauh atas
persetujuan direksi pekerjaan.
- Pengecoran beton dilaksanakan pada cetakan/acuan struktur yang telah
dipersiapkan, kemudian beton dipadatkan dengan penggetar mekanis/ala
Concrete Vibrator yang disetujui direksi untuk mendapatkan pemadatan yang
tepat dan memadai.
- Selama proses pengeringan, beton dijaga dari pengeringan dini, temperatur yang
terlalu panas, dan gangguan mekanis
- Bila pengecoran menggunakan concrete mixer harus disesuaikan dengan
kebutuhan dilapangan atau sesuai petujuk/perintah direksi
- Di setiap bagian pengecoran dilakukan uji slump, diambil sampel silinder beton.

3. Beton mutu bervolume besar fc’=30 Mpa


- Pekerjaan merupakan pekerjaan utama yaitu pekerjaan pengecoran yang
bervolume besar seperti, abutmen, pilar dan pekerjaan konstruksi lainnya
sesuai gambar rencana dan kebutuhan dilapangan
- pekerjaan juga termasuk pekerjaan pemasangan perancah/bekisting untuk
cetakan beton.
- bekisting/perancah harus dibuat serapi mungkin dengan memperhatikan
elevasi sesuai gambar rencana
- Sebelum memulai pekerjaan pengecoran material dan campuran beton diuji
untuk mendapatkan rancangan campuran (mix design) yang sesuai dengan
spesifikasi teknis. Apabila campuran beton telah menghasilkan kuat tekan
beton yang disyaratkan (Job Mix Formula) maka pekerjaan beton dapat
dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana..

Untuk melaksanakan pekerjaan beton terlebih dahulu menyiapkan :


1. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang diperlukan dalam pekerjaan ini antara lain :
- Pekerja
- Tukang batu
- Tukang kayu
- Kepala tukang
- Dan mandor
2. Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini :
- Concrete pan Mixer (Baching Plant)
- Truck Mixer
- Concrete Pump
- Concrete Vibrator
- Water tank
- Whellloder
- Gerobak sorong
- Dll

3. Bahan yang digunakan


- Semen portland / Type I
- Pasir Beton
- Batu pecah / Splite
- Air bersih
- dan Kayu Bekisting/perancah
- paku
- dan lain lain

Langkah kerjanya antara lain :


- Areal pengecoran beton harus bersih dari bahan-bahan organik, kotoran-kotoran
lain seperti tanah lepas dan air.
- Pencampuran beton menggunakan mesin pengaduk Concrete pan Mixer
(Baching plant) lalu diangkut menggunakan Truck Mixer dan dibantu dengan
Concrete Pump untuk mengarahkan lokasi pengecoran yang terjauh atas
persetujuan direksi pekerjaan.
- Pengecoran beton dilaksanakan pada cetakan/acuan struktur yang telah
dipersiapkan, kemudian beton dipadatkan dengan penggetar mekanis/ala
Concrete Vibrator yang disetujui direksi untuk mendapatkan pemadatan yang
tepat dan memadai.
- Selama proses pengeringan, beton dijaga dari pengeringan dini, temperatur yang
terlalu panas, dan gangguan mekanis
- Bila pengecoran menggunakan concrete mixer harus disesuaikan dengan
kebutuhan dilapangan atau sesuai petujuk/perintah direksi
- Di setiap bagian pengecoran dilakukan uji slump, diambil sampel silinder beton.
- Pengecoran dimulai dari yang terbawah dan terjauh dari molen.
- Adukan beton yang sudah dituangkan dipadatkan dengan alat penggetar sesuai
dengan type yang disetujui oleh Direksi.
- Penggetaran dilakukan tegak lurus disela-sela pembesian dan sudut-sudut
bekisting.
- Penggetaran dilakukan sebanyak 10 kali diameter alat penggetar untuk satu
tempat dimana pengecoran dilakukan dan tidak boleh lebih dari 30 detik.
- Tahapan tersebut diatas terus dilakukan berulang sampai semua pekerjaan beton
selesai dilakukan.
- Pemeliharaan beton dilakukan minimal 7 hari.

4. Beton fc’=10 Mpa


- Pada pekerjaan ini dilaksanakan pada pekerjaan pengecoran lantai kerja
Abutmen/pilar dan disesuaikan dengan gambar kerja
- Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan tiang pancang Abumen/pilar selesai
dan telah mendapatkan persetujuan direksi teknis
- Sebelum memulai pekerjaan pengecoran material dan campuran beton diuji
untuk mendapatkan rancangan campuran (mix design) yang sesuai dengan
spesifikasi teknis. Apabila campuran beton telah menghasilkan kuat tekan beton
yang disyaratkan (Job Mix Formula) maka pekerjaan beton dapat dilaksanakan
sesuai dengan gambar rencana.
- Pencampuran beton menggunakan mesin pengaduk (Truck Mixer / concrete
mixer).
- Pekerjaan ini harus memperhatikan elevasi sesuai gambar rencana agar tidak
terjadi kesalahan pada saat melanjutkan pekerjaan abutmen/pilar

5. Penyediaan unit Pracetak Gelagar Tipe 1 bentang 45 meter


- Untuk pekerjaan diatas merupakan pekerjaan utama pada prinsipnya sama, yang
membedakan hanya panjang bentang sesuai dengan gambar rencana
- Sebelum melaksanakan pekerjaan ini, terlebih dahulu ketiga unsur (Direksi
Pekerjaan, Konsultan Supervisi dan Kontraktor Pelakasana) Harus bersama – sama
memeriksa atau mengecek lokasi tempat pembuatan Gelagar Pracetak yang akan
dipesan.
- pemeriksaannya meliputi :
o Karakteristik bahan yang digunakan dan sertpikat kelayakan pabrikasi
o Proses pembuatan, kualitas dan akurasinya apakah sesuai spesifikasi teknis
seperti Mutu Beton, dimensi dan lain – lain
- Setelah dilakasanakan pemeriksaan dan distujui direksi baru bisa dilaksanakan
pembuatan girder
- Setelah beton girder umur masuk baru bisa dikirim kelokasi pekerjaan
menggunakan tronton/trailer, untuk menurunkan girder harus hati - hati supaya
tidak terjadi gesekan dengan yang lain agar tidak terjadi kerusakan/patah dengan
menggunakan alat cran
- Dilokasi pekerjaan harus disiapkan terlebih dahulu tempat penempatan Gelagar
dengan cara membuat bantalan supaya gelagar tersebut tidak bersentuhan dengan
tanah

6. Pemasangan unit Pracetak Gelagar Tipe 1 bentang 45 meter


- Pekerjaan ini juga merupakan pekerjaan utama yaitu pekerjaan pemasangan girder
yang harus dilaksanakan dengan teliti dan perlu tenaga spesialist yang propesional
- Sebelum pemasangan gelagar pracetak terlebih dahulu pastikan bahwa beton
abutmen / pilar sudah masuk pada umur rencana dan bantalan (elastomer) sudah
terpasang.
- Gelagar berpungsi sebagai pemikul beban bergerak kendaraan mobil. Termasuk
memikul beban tetap pada konstruksi jembatan itu sendiri
- Langkah kerjanya adalah sebagai berikut :
o pemasangan Gelagar Pracetak dilaksanakan sistim louncher dengan
menggunakan alat crene, dan dibantu dengan rel jembatan atau alat batu
lainnya
o lonucher harus dipasang / disiapkan terlebih dahulu dengan cara merakit
tiang, roll dan alat penyangga lainnya supaya kuat menyangga beban girder
diatas Louncher
o setelah loncher siap gelagar jembatan diangkat persegmen diatas rel/roll dan
disusun sesuai gambar rencana
o setelah girder terpasang sesuai susunan baru distresing dengan alat dan
bahan yang telah disiapkan dengan tenaga propesional (spesialist)
o Setelah selesai distresing baru dipindahkan dengan cara didorong / diangkat
dengan alat cran dan diletakkan pada posisi memanjang diatas elastomer
yang telah disiapkan.
o Pekerjaaan ini harus dilaksanakan dengan teliti sesuai prosedur yang
ditetapkan oleh masing – masing buku petunjuk pemasangan dari pabrik
pembuat gelagar dan ketentuan umum yang disyaratkan

7. Beton pratekan untuk diagrama fc’=45 Mpa termasuk pekerjaan Pasca Tarik
(Post tension)
- Pada pekerjaan ini dilaksanakan bisa bersamaan atau setelah pekerjaan
pemasangan gelagar jembatan selesai
- Beton diafragma dipasang diantara gelagar jembatan yang bertujuan untuk
menyatukan gelagar dan akan ditarik dengan kabel Ducting (Kabel prestress) dan
Ducting (Strand prestress)
- Mutu Beton diafragma dipakai fc’ 45 Mpa yang dicetak diluar sesuai gambar
rencana atau dipesan langsung dipabrik pembuat girder
- Beton diafragma dipasang menggunakan alat cran dan alat bantu lainnya dengan
tenaga kerja kerja yang propesional

7. Baja Tulangan Polos BJTP 280


8. Baja Tulangan Sirip BJTP 420A
- Untuk poin 7 dan 8 diatas juga merupakan pekerjaan utama dan pada prinsipnya
sama cara pelaksanaannya, yang membedakan hanya jenis material yang
digunakan yaitu baja Tulangan polos dan baja Tulangan sirip sesuai gambar
rencana
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pembengkokan dan pemasangan baja
tulangan.
- Baja tulangan dipesan pada pabrik/toko bangunan yang menjual bahan sesuai
standar SNI atau sesuaispesifikasi teknis
- Besi yang dipesan kemudian disimpan dalam gudang bahan pada lokasi kerja.
Peralatan pemotongan dan pembengkokan dibuat di lokasi pekerjaan
- sebelum dipasang baja tulangan dibersihkan dari kotoran agar kelekatan dengan
beton menjadi optimal.
- Jarak antara bekisting dan besi harus dibuat spasi supaya besi tidak bersentuhan
langsung dengan bekisting dengan membuat beton tahu sesuai ketebalan selimut
beton sesuai dengan gambar kerja.
- Jarak besil tulangan dan diameter yang digunakan harus sesuai dengan gambar
kerja dan spesifikasi teknis

9. Penyediaan tiang Pancang Baja Dia. 500 mm dengan tebal 12 mm


10. Penyediaan tiang Pancang Baja Dia. 600 mm dengan tebal 12 mm
- Pekerjaan ini merupakan pekerjaan utama pada prinsipnya sama
pelaksanaannya, yang membedakan hanya diameter tiang pancang sesuai dengan
gambar rencana
- sebelum melaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu ketiga unsur (Direksi
Pekerjaan, Konsultan Supervisi dan Kontraktor Pelakasana) Harus bersama –
sama memeriksa kelokasi tempat Pabrik pembuat Baja yang akan dipesan,
pemeriksaannya meliputi :
o Karakteristik bahan, kualitas Baja dan setifikat dari pabrik
o Dimensi profil apakah sesuai dengan gambar rencana
o Proses pembuatan, kualitas dan akurasinya apakah sesuai spesifikasi
teknis (antara lain ukuran Baja, titik leleh dan lain – lain)
- Setelah dilakasnakan pemeriksaan baru bisa dikirim kelokasi pekerjaan dengan
mobil trailer
- Dilokasi pekerjaan harus disiapkan terlebih dahulu tempat penyimpanan
(gudang) dengan cara membuat bantalan supaya tiang pancang tersebut tidak
bersentuhan dengan tanah

11. Pemancangan tiang Pancang Baja Dia. 500 mm dengan tebal 12 mm


12. Pemancangan tiang Pancang Baja Dia. 600 mm dengan tebal 12 mm
- Sebelum melaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu mengajukan request ijin
pelaksanaan kepada direksi dan konsultan supervisi untuk mendapatkan
persetujuan untuk melaksankan pekerjaan
- Lokasi rencana pemancangan harus diukur dan dipasang patok dan profil sesuai
dengan elepasi gambar rencana
- Setelah diukur dan dicek bersama-sama dan telah disetujui direksi pekerjaan
baru bisa dilaksanakan pekerjaan
- Alat yang digunakan pada saat pemancangan harus benar –benar dalam kondisi
baik seperti alat pile direver + Hammer, cran dan alat batu lainnya, alat pukul
(hamer) beratnya tidak boleh kurang dari 2,5 ton
- Langkah kerjanya adalah sebagai berikut :
1. Buat terlebih dahulu pensil tiang pancang sesuai gambar kerja
2. Siapkan plat besi untuk penyambungan tiang pancang tersebut
3. Tiang pancang yang telah dibuat pensil harus didekatkan dari lokasi
pemancangan yang terjangkau oleh alat crain
4. Setelah tiang pancang siap baru ditegakkan secara vertikal dengan alat
crain pada patok yang telah kita siapkan
5. Setelah tiang pancang tegak baru dipukul dengan pile driver hamer
sampai kedalaman maksimal
6. Setelah pemacangan masuk dengan kedalam maximal harus diuji dengan
cara kalendring dengan cara 10 pukulan terharis masimal tiang pancang
masuk ± 2 cm dan dilanjutkan pengujian pembebanan statis sesuai
dengan spesifikasi teknis.
7. Setelah selesai dan telah diuji pembebanan cara statis tiang pancang yang
melebihi elevasi rencana harus dipotong sesuai top elevasi sesuai gambar
rencana dan pemotongan tiang pancang harus memperhitungkan yang
masuk kedalam Abutmen/pilar yaitu ± 20 cm masuk kedalam abutmen
atau pilar
.
13. Tambahan biaya untuk nomor mata pembayaran 7.6(13) s/d 7.6(18) bila tiang
pancang dilaksanakan ditempat yang berair
- Pekerjaan ini merupakan pekerjaan tambahan biaya pada pekerjaan
pemancangan tiang pancang
- Pekerjaan ini dimaksud khusus untuk menambah biaya apabila pelaksanaan
pemancangan pada daerah yang berair
- Sebelum melaksanakan pekerjaan ini, terlebih dahulu mengajukan request ijin
pelaksanaan dan mendapatkan persetujuan direksi teknis dan konsultan
supervisi dan perlu menyiapkan :
Tenaga kerja
a. Pekerja
b. Tukang
c. Mandor
Peralatan
a. Mesin Las
b. Dan Alat Bantu Lainnya

Material yang diperlukan sesuai kebutuhan seperti :


a. Beronjong untuk menahan arus sungai
b. Tanah timbunan
c. Besi H-Beam
d. Karung yang disi tanah
e. Dan material lainnya

Langkah kerjanya antara lain :


 Ajukan request ijin pelaksanaan untuk mendapat persetujuan direksi teknis dan
konsultan supervisi dan dicek bersama sama apakah item pekerjaan ini sudah
masuk katagori untuk penambahan biaya pekerjaan pemancangan pada derah
yang berair
 Setelah mendapat persetuan siapkan terlebih dahulu lokasi pemacangan yang
akan dilaksanakan.harus dipasang patok sesuai gambar kerja
 Setelah siap lokasi kerja, peralatan dan tenaga baru bisa dilaksanan
 Volume pekerjaan ini diukur kedalaman yang dilasanakan dilapangan.

14. Pasangan batu


- Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana (shop drawing) yang
telah disetujui direksi pekerjaan.
- Sebelum dikerjakan dilakukan pengukuran dan pemasangan Bouwplank sesuai
dimensi rencana
- Bahan batu dan pasir diterima dilokasi pekerjaan sedangkan semen dibawa dari
gudang penyimpanan ke lokasi kerja.
- Pekerjaan ini akan dilaksanakan pada pasangan batu talud, oprit, tembok sedada
dan pelapis tebing sesuai kebutuhan dilapangan.
- Adapun Bahan-bahan dan peralatan serta tenaga kerja yang digunakan adalah
sebagai berikkut :

Bahan yang di gunakan :


a. batu kali (terdiri dari batu sungai)
b. Pasir (pasir yang digunakan sudah mendapat pengujian dari lab)
c. Semen (semen digunakan semen type I )
Peralatan yang digunakan :
a. Concrete mixer/molen
b. Kotak Adukan
c. Dan alat – alat bantu lainnya

Tenaga kerja :
a. Pekerja
b. Tukang batu
c. Mandor

Langkah kerjanya antara lain :


- Adukan dibuat sesuai takaran/ spesifikasi teknis yaitu 1 Pc dan 4 pasir diaduk
sampai rata dengan menggunakan alat beton molen. Batu yang digunakan adalah
batu yang sudah bersih. Dimensi pasangan harus mendapat persetujuan direksi
sehingga terbentuk konstruksi batu kali yang diinginkan.
- Pasangan batu dasar pasangannya tidak boleh basah ini dimaksudkan agar spesi
adukan tidak hanyut.
- Untuk menghindari terjadinya roboh pada pasangan maka setiap pasangan tegak
pada satu hari tidak boleh tingginya melebihi dari 1,5 m , dan pada
penyambungan pasangan selalu dibersihkan agar pasangan lama dapat menyatu
dengan pasangan baru.
- Adukan harus memenuhi ketebalan sekitar 3 cm hal ini mencegah terjadinya
bersinggungan antara batu kali yang satu dengan yang lainnya.

15. Expansion Join Tipe Asphaltic Plug Fixed


Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan pengecoran lantai jembatan atau
setelah pekerjaan pengaspalan selesai dan akan dipasang diantara expansion join
baja bersudut lantai jembatan
- Sebelum melaksanakan pekerjaan ini asphaltick harus dipesan terlebih dahulu
pada pabrik yang memproduksi asphaltic
- Setelah material sampai aspaltick harus dipanaskan terlebih dahulu sampai
suhu yang disyaratkan spesifikasi teknis
- Setelah panas aspaltick dipasang diantara espansion join dengan ketebalan
sesuai gambar kerja

16. Landasan Elastomerik Karet Alam berlapis baja ukuran 200mm x 300mm x
50mm
17. Landasan Elastomerik Karet sintetis berlapis baja ukuran 200mm x 200mm
x 20mm
- Pekerjaan ini pada prinsipnya sama yang membedakan hanya jenis karet yang
digunakan yaitu karet alam dan karet siintetis
- Elastomerik merupakan bantalan karet untuk kebutuhan konstruksi jembatan
dan digunakan sebagai peredam guncangan, tekanan, dan geser pada konstruksi
jembatan.
- Bahan elastomerik yang dipesan diPabrik dan harus sesuai standar ketentuan
dan spesifikasi teknis
- sebelum dipasang pada tempat nya, cek terlebuh dahulu elevasi perletakan
supaya elastomerik pada perletakan abutmen 1 dan abutmen 2 termasuk Pilar
jembatan elevasinya harus sesuai dengan gambar rencana
- permukaan perletakan harus rata sebelum elastomerik dipasang.

18. Sandaran (Realling)


- Pelaksanaan Pekerjaan sandaran Ralling Jembatan dillaksanakan setelah lantai
atau bersamaan dengan pekerjaan pengecoran dinding beton trotoar, tujuannya
agar baut dudukan tiang hand realling masuk kedalam dinding trotoar
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan
- Sebelum melaksankan pekerjaan ini terlebih dahulu menyiapkan :
Tenaga Kerja : Pekerja, tukang dan mandor
Peralatan : Mesin Las, kunci kunci dan alat bantu lainya
Material : Pipa sandaran realing, plat baja dan baut
- Pemasnagan tiang hand realling harus dipasang lurus dengan cara pemasangan
benag
- Material yang digunakan harus seuai gspesifikasi teknis.

19. Papan Nama Jembatan


Pelaksanaan Papan Nama Jembatan dilaksanakan setelah pekerjaan konstruksi
selesai, papan nama jembatan dipasang pada Loneng/tembok kepala jembatan
sebagai identitas jembatan dan dibuat nama jembatan, lokasi jembatan dan nomor
identitas jembatan. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pendataan dan
inpentaris jembatan secara berkala.

20. Bembongkoran Beton


21. Pembongkaran Beton dengan Perancah
- Pekerjaan diatas pada prinsipnya sama cara pelaksanaannya hanya yg
membedakan poin 38 termasuk Pembongkoran perancah
- Khusus jembatan Taba terunjam sebelum pekerjaan lain dimulai, atau sebelum
melaksanakan pekerjaan pemancangan jembatan lama harus dibongkar terlebih
dahulu karena mengganggu alat pemancangan pada saat pemancangan
- Sebelum melaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu menyiapkan :
Tenaga kerja :
 Pekerja
 Tukang batu
 Dan mandor
Peralatan :
 Jack Breaker
 Wheel loader
 Dump truck
 Dan Alat Bantu Lainnya
Pekerjaan ini merupakan pembongkaran beton dan pembongkaran perancah (Poin 28)
jembatan lama hasil bonkaran dibuang keluar lokasi dengan dump truck sesuai
petunjuk direksi pekerjaan

22. Pipa drainase Baja diameter 150 mm


23. Pipa drainase Baja diameter 150 mm
24. Pipa drainase PVC
- Pipa drainase berpungsi sebagai saluaran pembuang apabila ada genangan air
diatas jembatan
- Pelaksanaan pemasangan harus bersamaan dengan pemasangan beton deck atau
pemasangan bekisting/kayu perancah bagian luar jembatan supaya bisa dibuat
lobang dan dipasang pipa untuk sirkulasi air dari lantai jembatan
- Perhatikan arah pembuang (out let) agar pembuangan lancar

Divisi 9. Pekerjaan Harian dan Pekerjaan Lain - lain


1 Marka Jalan Thermoplastistik
2 Rambu Jalan tunggal dengan permukaan pemantul engineering Grade
3 Rambu Jalan ganda dengan permukaan pemantul engineering Grade
4 Patok pengarah
5 Rel Pengaman
6 Kerb pracetak jenis 2 (peninggi / barnier)
- Untuk pekerjaan diatas merupakan pekekerjaan minor dan akan
dilaksanaksakan setelah pekerjaan utama selesai, pelekasanaannya harus sesuai
dengan spefikasi teknis baik itu bahan dan peralatan yang digunakan
- dan khusus untuk Poin 2, 3, 4 dan 5 bisa dilaksanakan bersamaan dengan
pekerjaan pasangan batu talud/oprit dan pekerjaan Konstruksi lainnya sesuai
Jadwal Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
- Untuk pemasangan rambu harus dipasang sesuai penempatan dan pungsinya
- Patok pengaman dipasang untuk mengarahkan dan melindungi pengendara dari
kecelakan lalu lintas.
- Rel pengaman dipesan dipabrik dan harus disesuaikan dengan standar SNI dan
spefikasi teknis, pemasangan juga harus disesuaikan dengan spefikasi teknis.
- Untuk kreb pracetak dipergunakan untuk trotoar atau sesuai gambar kerja, kreb
pracetak dicetak diworkshop dengan menggunakan plat agar rapi, pemasangan
harus menggunakan benang agar lurus, pada setiap sambungan dan permukaan
harus dikasih adukan supaya kreb terkunci dan tidak lepas.

Demikian Metode pelaksanaan ini di buat, untuk pedoman pelaksanaan pekerjaan


dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai