Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang maham kuasa, yang
senantiasa melimpahkan rahmad dan ridhonya kepada kita semua, sehingga kita
mendapatkan kekuatan dan kemampuan untuk melaksanakan tugas kita sehari-hari di
lingkungan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada
umumnya, dan Instalasi Rekam Medis pada khususnya.
Pada kesempatan yang baik ini, kami mengajak seluruh teman - teman sejawat
dilingkungan Instalasi Rekam medis, marilah kita bersama-sama meningkatkan kinerja
kita untuk mencapai apa yang sudah kita programkan bersama, dengan harapan
kedepan kita bisa melihat Instalasi Rekam Medis RSUP. Dr. Mohammad Hoesin
Palembang yang lebih baik, lebih maju, lebih sejahtera.
Akhirnya saya mengucapkan selamat bekerja, semoga Allah memberkahi kita semua.
Palembang,
Kepala Instalasi Rekam Medis
Bab. I PENDAHULUAN..................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................... 4
. B. Dasar Hukum ................................................................................. 5
C. Tujuan ............................................................................................ 5
D. Ruang Lingkup .............................................................................. 6
Bab. II
GAMBARAN UMUM RSUP. Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG.. 8
A. Gambaran Umum RSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang ........ 8
B. Gambaran Umum Instalasi Rekam Medis ........................................ 10
C. Visi dan Misi Rekam Medis .............................................................. 10
D. Fungsi Rekam Medis ....................................................................... 10
E. Arah Kebijakan Instalasi Rekam Medis ............................................ 11
Bab. III.
SRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS INSTALASI RM ......... 12
A. Uraian Tugas Kepala Instalasi Rekam Medis . ................................... 13
B. Uraian Tugas Sekretaris Instalasi Rekam Medis ................................ 14
C. Uraian Tugas Koordinator Penyimpanan Berkas Rekam Medis ......... 15
D. Uraian Tugas Koordinator Pengolahan data Rekam Medis ................ 16
E. Uraian Tugas Staf Rekam Medis ........................................................ 17
F. Kapasitas SDM .................................................................................... 28
G. Daftar Inventaris Instalasi Rekam Medis ............................................. 30
Bab. IV.
I. Penutup .......................... ........................................................................ 31
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rekam Medis adalah berkas yang berisikan cacatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien (Penjelasan pasal 46 ayat (1) UU No.29 Tahun 2004 tentang
praktik kedokteran). Rekam medis adalah dokumen yang berisikan catatan tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.(Permenkes 269/Menkes/Per/III/2008) 1. Sedangkan menurut
Huffman dalam Fajri2 rekam medis adalah fakta yang berkaitan dengan keadaan pasien,
riwayat penyakit dan pengobatan masa lalu serta saat ini yang ditulis oleh profesi
kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien tersebut.
Dengan melihat hal tersebut dapat dikatakan bahwa suatu berkas rekam medis
mempunyai arti yang lebih luas daripada hanya sekedar catatan biasa, karena didalam
catatan tersebut sudah memuat segala informasi menyangkut seorang pasien yang akan
dijadikan dasar untuk menentukan tindakan lebih lanjut kepada pasien
Tujuan rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi
(good corporate governance) dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di
rumah sakit (good clinical governance). Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan
rekam medis yang baik dan benar, mustahil tertib administrasi rumah sakit akan berhasil
sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu
faktor yang menentukan di dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Dalam menghadapi era globalisasi masa kini, rumah sakit pemerintah di
Indonesia akan menghadapi tantangan persaingan yang cukup berat, baik terhadap
rumah sakit swasta dalam negeri maupun luar negeri. Instalasi Rekam medis sebagai
salah satu unit kerja yang turut memberikan pelayanan administrasi kesehatan kepada
masyarakat juga memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
Pada saat ini, Instalasi rekam medis telah menjadi cabang ilmu dan profesi
sendiri dengan ruang lingkup pelayanannya, antara lain :
1. Penerimaan pasien rawat jalan, unit gawat darurat dan rawat inap
(Admission)
2. Pengelolaan rekam medis (dokumen, disain, pemeliharaan indeks utama
pasien) dan pendistribusian rekam medis.
3. Menjaga mutu rekam medis (analisa berkas rekam medis)
4. Mengklasifikasi penyakit dan tindakan (kodifikasi penyakit dan pengobatan
serta tindakan medis).
5. Menjaga keamanan informasi yang ada dalam rekam medis (kerahasiaan
rekam medis).
6. Pengelolaan statistik rumah sakit dan penyusunan laporan internal dan
eksternal rumah sakit (informasi, indikator kinerja rumah sakit)
7. Retensi rekam medis dalam rangka pemusnahan rekam medis.
8. Riset dan pendidikan
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain : aspek
administrasi, aspek medis, aspek hukum, aspek keuangan, aspek penelitian, aspek
pendidikan dan aspek dokumentasi. Dengan melihat dari beberapa aspek tersebut,
rekam medis mempunyai kegunaan yang sangat luas, karena tidak hanya menyangkut
antara pasien dengan pemberi pelayanan saja.
Bentuk Rekam Medis dapat berupa manual rekam medis dan elektronik rekam
kesehatan, rekam medis manual yaitu tertulis lengkap dan jelas sesuai ketentuan
sedangkan bentuk rekam medis elektronik/rekam kesehatan elektronik adalah suatu
kegiatan mengkomputerisasikan tentang isi rekam kesehatan mulai dari mengumpulkan,
mengolah, menganalisa dan mempresentasikan data yang berhubungan dengan
kegiatan pelayanan kesehatan pasien.
Dokumen rekam medis adalah milik sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi
rekam medis adalah milik pasien (dalam bentuk ringkasan rekam medis). Oleh karena
itu pimpinan sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab atas hilang, rusak,
pemalsuan, dan atau penggunaan oleh orang atau badan yang tidak berhak terhadap
rekam medis.
Agar penyelenggaraan rekam medis di RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang dapat
terlaksana dengan baik dibutuhkan kesadaran, motivasi, tanggung jawab dan kerjasama
antara pimpinan, pemberi pelayanan, dan seluruh petugas rumah sakit yang terkait.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran
Negara RI Tahun 2009 Nomor 144 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063)
2. Undang-undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran.
3. Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi
Elektronik.
4. Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi
publik.
5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit ( Lembaran
Negara RI Tahun 2009 Nomor 153 Tambahan Lembaga Negara Nomor 5072)
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis.
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 290/Menkes/Per/III/2008 tentang
persetujuan tindakan kedokteran.
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 55/2013 tentang penyelenggaraan
pekerjaan Perekam Medis.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 28 Tahun 2014
tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional.
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI. Nomor : 1144/MENKES/PER/VIII/2010
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
11. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 634/MENKES/SK/ VIII/2009
tanggal 12 Agustus 2009
12. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 882/MENKES/ SK/VII/2010
tanggal 13 Juli 2009
C. TUJUAN
a. Umum.
Memberikan gambaran secara jelas kepada Direksi tentang pelaksanaan
penyelenggaraan pekerjaan di Instalasi Rekam Medis tahun 2014 dan langkah-
langkah yang akan diambil untuk perbaikan Instalasi Rekam Medis, dalam
rangka menunjang kegiatan Operasional pelayanan Kesehatan yang bermutu
kepada masyarakat.
b. Khusus.
Tujuan khusus Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pusat Dr.
Mohammad Hoesin Palembang adalah :
1. Meningkatkan pelayanan administrasi rekam medis kepada pasien dalam
rangka mendukung program JKN, RSUP. Dr.Mohammad Hoesin
Palembang Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
2. terlaksananya pelayanan administrasi yang cepat, tertib dan lancar serta
dapat dipertanggung jawabkan, untuk mencapai respon time pelayanan
berkas rekam medis poliklinik rawat jalan.
3. Terlaksananya sentralisasi penyimpanan data rawat jalan dan rawat inap,
dengan harapan tidak ada lagi timbul nomor rekam medis ganda,
disamping untuk mencapai pelayanan administrasi pasien yang cepat
4. Melakukan pelaporan yang cepat tepat dan akurat
5. Sebagai alat pengendalian dan pelaporan
D. RUANG LINGKUP .
KEBIJAKAN UMUM
1. Peralatan di Rekam Medis harus selalu dilakukan pemeliharaan sesuai
ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di Rekam Medis harus selalu berorientasi kepada mutu dan
keselamatan pasien.
3. Semua petugas Rekam Medis wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4. Setiap petugas atau staf Rekam Medis `wajib meningkatkan kompetensinya
melalui pelatihan yang sudah diprogramkan.
5. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan
dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), termasuk penggunaan alat
pelindung diri (APD), serta selalu mengacu pada pencegahan dan pengendalian
infeksi.
6. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, etiket, menghormati hak pasien, dan
mengutamakan keselamatan pasien.
7. Pelayanan Instalasi Rekam Medis dilaksanakan dalam 24 jam.
8. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
9. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin
bulanan minimal 1 bulan sekali.
10. Setiap bulan wajib membuat laporan intern dan ekstern.
KEBIJAKAN KHUSUS
1. Setiap pasien RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang memiliki satu nomor
Rekam Medis.
2. Penyimpanan rekam medis pasien rawat jalan dan rawat inap disimpan di
dalam satu tempat.
3. Data minimal yang harus ada dalam formulir rekam medis rawat inap dan rawat
jalan. Assesmen yang dilakukan dalam perawatan inap terdiri dari assesment
bayi (0-28 hari), assesment anak (28 hari– 17 tahun) dan assesment dewasa
(lebih dari 17 tahun) serta bila ada kasus khusus, maka dokter/DPJP dapat
mengambil status lokalis di bagian logistik Ruang Rawat Inap masing-masing.
4. Praktisi kesehatan yang memiliki akses pada berkas Rekam Medis adalah
Dokter, Perawat, Bidan, Nutrisionis, ahli Farmasi, ahli Anestesi, Penata
Rontgen, Fisioterapis, Tenaga Laboratorium dan Perekam Medis.
5. Setiap pasien yang pulang rawat inap dibuatkan Ringkasan Perawatan Pasien
(Resume Medis) dan setiap pasien berobat jalan aktif selama 6 bulan/lebih
dibuatkan resume rawat jalan (summary list).
6. Kegiatan pelayanan medis dilaksanakan dengan membuat sensus harian.
7. Seluruh pelayanan dokumen rekam medis dilaksanakan oleh petugas rekam
medis.
8. Setiap pasien yang masuk ke RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dientry
melalui admission / registrasi.
9. Permintaan rekam medis hanya bisa diberikan untuk kepentingan pengobatan
pasien dan untuk kepentingan lain harus sesuai aturan dan pinjaman
menggunakan bon peminjaman.
10. Kepala Ruangan Rawat Inap bertanggung jawab atas kembalinya berkas rekam
medis pasien rawat inap yang keluar perawatan dalam waktu tidak lebih dari 1
x 24 jam sesuai check list pasien pulang.
11. Semua profesi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien
diwajibkan
a. menulis seluruh pelayanan yang diberikan pada lembar rekam medis yang
sudah ditentukan, dengan tulisan jelas dan bisa dibaca, dilengkapi dengan
tanda tangan/paraf dan nama jelas.
b. mengisi catatan perkembangan pasien terintegrasi dengan lengkap tiap 1 x
24 jam.
12.Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) pada pasien wajib verifikasi
semua tindakan medik yang sebelumnya dilimpahkan kepada peserta
didik/PPDS di formulir rekam medis tiap 1 x 24 jam.
13. Pelayanan konsul dituliskan dalam Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
di formulir rekam medis rawat inap maupun rawat jalan dengan mendantumkan
cap konsul,nama dan tanda tangan dokter/DPJP yang melakukan konsul.
14. Berkas rekam medis yang telah dikembalikan ke Rekam Medis Instalasi Rekam
Medis yang belum lengkap, wajib dilengkapi oleh profesi tenaga kesehatan
yang bersangkutan.
15. Semua profesi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien
diwajibkan membuat kembali asesmen rawat inap bila pasien sudah
mendapatkan pelayanan rawat inap 1 (satu) bulan (assesmen ulang).
16. Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas laporan berkala yang telah
ditetapkan, baik untuk kepentingan eksternal maupun internal.
17. Seluruh hasil pemeriksaan pelayanan penunjang wajib ditempelkan pada
lembar rekam medis yang telah ditetapkan.
18. Bagian Rekam Medis Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas
tersedianya informasi kegiatan pelayanan dan indikator rumah sakit yang telah
ditetapkan.
19. Seluruh pelayanan rekam medis wajib berorientasi pada kepuasan pelanggan.
20. Bagian Rekam Medis Instalasi Rekam Medis RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang menerima kegiatan magang mahasiswa terkait.
21. Bagi pasien yang memerlukan data rekam medis, dapat diberikan resume atau
ringkasan perawatan pasien, hasil pemeriksaan dan riwayat pelayanan telah
diberikan.
22. Ketentuan tentang standarisasi Kode Diagnosa menggunakan ICD 10
23. Ketentuan tentang standarisasi Kode tindakan menggunakan ICD 9 CM
24. Ketentuan tentang standarisasi definisi, simbol dan singkatan yang boleh dan
tidak boleh digunakan.
25. Penyusutan (retensi) rekam medis dilaksanakan secara rutin sesuai jangka
waktu 5 tahun setelah kunjungan terakhir (selanjutnya dialihkan ke media
elektronik).
26. Petugas Rekam Medis bertanggungjawab atas pengembalian dan
pendistribusian berkas rekam medis.
27. Privasi dan kerahasiaan informasi serta akses data yang dapat diketahui
sejauhmana bila diperbolehkan didalam Rekam Medis.
28. Lama waktu penyimpanan Rekam Medis dan data serta informasi adalah
selama 5 tahun sesuai Permenkes nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang
rekam medis.
29. Otorisasi siapa yang berhak mengisi Rekam Medis adalah Dokter, Dokter gigi,
Residen, Perawat, Bidan, Nutrisionis, ahli Anestesi, Penata Rontgen,
Fisioterapis, Tenaga Laboratorium sesuai dengan permenkes nomor
749a/Menkes/Xii/1989 tentang rekam medis.
30. Review Rekam Medis tertutup dilaksanakan tiap tanggal 1 awal bulan di
Instalasi Rekam Medis dengan mengambil sampel 20% berkas rekam medis
pasien pulang.
31. Review Rekam Medis tertutup dilakukan oleh Tim yang terdiri dari : Dokter,
Perawat, Farmasis, Ahli Gizi, Tenaga Rekam Medis dan tenaga kesehatan
lainnya.
32. Melakukan koreksi tentang pengisian Rekam Medis.
33. Petugas rekam medis bertanggung jawab atas penyimpanan rekam medis in
aktif, termasuk rekam medis pasien meninggal.
34. Pemusnahan rekam medis in aktif dilakukan oleh Panitia yang dibentuk oleh
manajemen RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang (tidak dilakukan oleh
bagian Rekam Medis sendiri).
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT Dr. MOHAMMAD HOESIN
PALEMBANG
A. Gambaran Umum
3. Kegiatan RSMH
d. Pelayanan Penunjang :
1) Patologi Anatomi
Pelayanan patologi anatomi meliputi pemeriksaan histopatologi,
imunohistokimia, sitologi dengan peralatan peralatan microtom, tissu
embeding, autoclave, tissu Processor, microscope, microwave, centrifuge.
2) Laboratorium Sentral
Pelayanan patologi klinik meliputi pemeriksaan hematologi, kimia klinik,
serologi, imunologi, mikrobiologi dan pelayanan darah.
3) Radiologi
Pelayanan radiologi meliputi pelayanan radioterapi dan radio diagnostik.
4) Pelayanan Kamar Bedah
Pelayanan kamar bedah dikhususkan bagi pasien–pasien yang akan
dilakukan operasi, baik cito maupun elektif.
5) Pelayanan Farmasi
Pelayanan farmasi meliputi pemenuhan resep/obat-obatan yang dibutuhkan
pasien di rawat jalan, gawat darurat, rawat inap dan kamar operasi.
6) Pemulasaran Jenazah
7) Pelayanan Gizi
8) Pelayanan Rekam Medis
9) Pelayanan Administrasi Keuangan
10) Pelayanan Informasi/Penyuluhan
e. Pelayanan Unggulan
Dengan telah terakreditasi paripurna dan ditetapkannya RSMH sebagai rumah
sakit rujukan nasional, lebih memfokuskan pada kegiatan pengembangan
layanan unggulan yaitu:
1) Cerebrocardiovascular
Merupakan pelayanan yang diberikan secara terpadu untuk kasus gangguan
sirkulasi darah otak (brain) dan pembuluh darah jantung
(Cerebrocardiovascular).
2) Onkologi Terpadu
Merupakan suatu pelayanan terpadu untuk kasus-kasus onkologi yang
meliputi proses diagnostik dan terapi penyakit kanker mulai dari poliklinik
khusus kanker, ruang rawat inap khusus kanker sampai dengan tindakan
radioterapi.
3) Minimal Invasive Surgery
Merupakan layanan yang diberikan secara terpadu untuk semua tindakan
atau prosedur bedah yang dilakukan dengan membuat sayatan kecil sebagai
pembuka jalan masuk operasi seperti bedah laparoskopi, sehingga tindakan
yang dilakukan lebih aman, proses pemulihan lebih cepat dan tidak
menimbulkan bekas luka sayatan yang besar.
Program kerja strategis yang telah berhasil dicapai pada tahun 2015 yaitu
Rumah Sakit mendapatkan sertifikat akreditasi KARS versi 4 dengan hasil sempurna
(paripurna), dengan keberhasilan tersebut pada tahun 2015 rumah sakit telah
mendanangkan untuk persiapan menuju akreditasi internasional (JCI) yang
diperkirakan akan dilaksanakannya kegiatan Initial Survei di tanggal 28 November
sampai dengan 2 Desember 2016
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
.
2) M i s i
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka RSMH menetapkan
misi selama lima tahun ke depan sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan dan penelitian berstandar
internasional.
2. Menyelenggarakan promosi kesehatan secara komprehensif dan
berkelanjutan.
3. Menjalin kemitraan dan melaksanakan sistem rujukan dengan rumah sakit
jejaring.
4. Meningkatkan kompetensi, kinerja dan kesejahteraan pegawai
3) Budaya RSMH
Seluruh pegawai RSMH menjalankan aktivitas pelayanan untuk mencapai
Visi misi yang sudah ditetapkan dengan menerapkan budaya kerja (tata nilai)
sebagai berikut:
I. Sinergi
Perilaku utama :
a. Koordinasi
b. Kolaborasi
c. Satu Persepsi dalam meningkatkan Mutu dan Keselamatan
II. Integritas
Perilaku utama :
- Jujur
- Disiplin
- Konsisten
- Komitmen
- Menjadi Teladan
III.Profesional
Perilaku utama :
- Tanggung jawab
- Kompeten
- Bekerja Tuntas
- Akurat
- Efektif
- Efisien
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
4.1. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
A. Kedudukan
1 Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang yang
selanjutnya disebut RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang adalah Unit
Pelaksanaan Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan RI yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
Pelayanan Kesehatan.
2. RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dipimpin oleh seorang Kepala
yang disebut Direktur Utama.
B. Tugas
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang mempunyai tugas menyelenggarakan
upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi,
terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan, melaksanakan upaya rujukan serta menyelenggarakan pendidikan,
pelatihan dan penelitian.
C. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas, RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
meyelenggarakan fungsi :
1. Pelayanan medis
2. Pelayanan penunjang medis dan non medis
3. Pelayanan dan asuhan keperawatan.
4. Pengelolaan sumber daya manusia rumah sakit
5. Pelayanan rujukan
6. Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan.
7. Penelitian dan pengembangan
8. Administrasi umum dan keuangan.
2) Instalasi
a. Instalasi adalah unit pelayanan non struktual yang menyediakan fasilitas
dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan dan penelitian
rumah sakit.
b. Pembentukan Instalasi ditetapkan oleh Direktur Utama sesuai kebutuhan
rumah sakit.
c. Instalasi dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan
oleh Direktur Utama
d. Kepala Instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenaga-tenaga
fungsional dan atau non medis.
C. DIREKTORAT KEUANGAN
- Direktorat Keuangan dipimpin oleh seorang direktur yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
- Direktorat Keuangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan keuangan rumah
sakit yang meliputi perendanaa anggaran, perbendaharaan dan mobilisasi dana
serta akuntansi.
- Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Keuangan menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan rencana kegiatan program dan anggaran, perbendaharaan
dan mobilisasi dana, serta akuntansi.
2. Koordinasi pelaksanaan kegiatan penyusunan program dan
anggaran perbendaharaan dan mobilisasi dana, serta akuntansi.
3. Perencanaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi pengelolaan Instalasi-
Instalasi dibawah Direktur Keuangan.
3. KOMITE
- Komite adalah wadah non struktural yang terdin dart tenaga ahli atau
profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategic kepada Direktur
Utama dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit.
- Pembentukan Komite ditetapkan oleh Direktur Utama sesuai kebutuhan
rumah sakit.
- Komite berada dibawah dare bertanggung jawab keada Direktur Utama.
- Komite dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan
oleh Direktur Utama.
- Pembentukan dan perubahan jumlah Komite ditetapkan oleh Direktur
Utama setelah mendapat persetujuan dan Direktur Jenderal Pelayanan
Kesehatan.
1. KOMITE MEDIK
- Komite medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata
kelola klinis (clinical governance) agar staf medis dirumah sakit terjaga
profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu
profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.
- Komite Medik mempunyai tugas memberikan pertimbangan kepada
Direktur Utama dalam hal menyusun standar pelayanan medis,
pengawasan dan pengendalian mutu pelayanan medis, hak klinis khusus
kepada staf medis fungsional, program pelayanan, pendidikan dan
pelatihan, serta penelitian dan pengembangan.
- Pembentukan komite medik ditetapkan oleh Direktur Utama.
- Komite medik dipimpin oleh seorang krtua yang diangkat dan
diberhentikan oleh Direktur Utama.
2. KOMITE KEPERAWATAN
- Komite Keperawatan merupakan wadah kelompok professional
keperawatan yang mengkoordinasikan penegakan etika dan mutu
keperawatan di rumah sakit.
- Pembentukan dan susunan organisasi Komite Keperawatan ditetapkan
oleh Direktur Utama dan mempunyai masa kerja 3 (tiga) tahun.
- Komite Keperawatan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Utama.
- Komite Keperawatan mempunyai tugas memberikan pertimbangan kepada
Direktur Utama dan pars Direktur dalam hal etika dan mutu profesi
keperawatan.
3. KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN
- Komite Mutu dan Keselamatan merupakan wadah non struktural yang
beranggotakan tenaga professional dart unit kerja yang terkait.
- Pembentukan Komite Mutu dan Keselamatan ditetapkan oleh Direktur
Utama untuk masa kerja 3 (tiga) tahun.
- Komite Mutu dan Keselamatan dipimpin oleh seorang Ketua yang
diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama.
- Komite Mutu dan Keselamatan mempunyai tugas memberikan
pertimbangan, monitoring dan evaluasi mutu pelayanan dan keselamatan
pasien rumah sakit
F. SEKRETARIAT DIREKSI
Sekretariat Direksi adalah unit kerja yang melaksanakan pengelolaan
kesekretanatan direksi, quality control, dan kerja sama.
4.4. ESELON
Eselonisasi RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang terdiri dari :
a. Direktur Utama adalah jabatan struktural eselon Il.a.
b. Direktur adalah jabatan struktural eselon ll.b.
c. Kepala Bidang dan Kepala Bagian adalah jabatan struktural eselon Ill.a.
d. Kepala Seksi dan Kepala Subbagian adalah jabatan struktural eselon IV.
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI REKAM MEDIS
RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
DIREKTUR UTAMA
DR.Dr. H.M.ARLAN,Sp.B-KBD.MARS
BAB VI
URAIAN JABATAN
DI INSTALASI REKAM MEDIS RSMH
1. Mengkoordinir entri data INA-CBGs Rawat Jalan dan Rawat Inap dan Jamsoskes.
2. Indexing/ entry data RI/ RJ ke SIM RS.
3. Mengkoordinir Verifikasi data BPJS dan Jamsostek.
4. Melaksanakan tugas- tugas yang dibenkan langsung oleh atasan.
Plus
N Minus
o Kegiatan Pokok Jumlah Jumlah Staff
Staff yang
dibutuhka Staff yang Staff
Instalasi Rekam Medis n Tersedia 2016
1 Petugas Admision 11 9 -2
2 Petugas Admision IRD 10 6 -4
3 Petugas Pendaftaran Pasien 24 18 -6
4 Petugas Analisa Kelengkapan 7 3 -4
5 Petugas Pelaporan 7 2 -5
Petugas Entri data Morbiditas
6 Rawat jalan 2 4 2
7 Petugas Entri data Morbiditas 9 3 -6
Rawat Inap
8 Petugas Assembling 10 7 -3
9 Petugas Filing 14 7 -7
10 PetugasPendistribusian RM (Kurir ) 17 9 -8
11 Portir Pasien Rawat Inap 4 0 -4
Monitoring Print Shere dan Ass .
Rajal 3 2 -1
12 Portir Pasien Rawat Rajal 3 3 0
Petugas Pelayanan Visum dan
13 Klim Asuransi 2 1 -1
Jumlah Kebutuhan Penambahan Staff 2015
102 59 -48
DAFTAR INVENTARIS
INSTALASI REKAM MEDIS RSMH. PALEMBANG
KONDISI BARANG
No NAMA BARANG JUMLAH
. BAIK RR RB
1 AC. Split 2 PK 7 7
2 AC. Split 1 PK 7 7
3 AC. Floor 3 3
4 PC.Komputer 15 18
5 Rak Besi (Berkas Rekam Medis ) 120 120
6 Rak Kayu ( berkas Rekam Medis) 70 20 90
7 Scanner (HP. Scan Jet) 3 3
8 Pembatas Kertas 600 600
9 Meja Kayu. 90 x 2 Meter 4 4
10 Kursi ½ Biro 4 2 6
11 Lemari Arsip Kayu 1 x 2 Meter 2 2
12 Filling Kabinet 7 7
13 Gambar Dinding (Jembatan Ampera) 1 1
14 Meja Kerka Kayu 32 32
15 Printer 6 6
16 Printer HP 2 2
17 Printer Karcis 5 5
18 Printer SJP 12 12
19 Exauspen 7 7
20 Dispenser 3 3
21 Kursi Tunggu Stenlis 2 1 3
22 Lemari Arsip Kayu 2 2
23 Meja Komputer 3 3
24 Kursi Kerja 2 2
25 APAR 3 3
26 Lemari Besi 1 M x 2 M 1 1
27 Lemari Kayu 1 1
28 Kursi Kerja 3 3
29 Lemari Besi 2 M x 2 M 2 2
30 Rak Status Besi kecil 1 1
31 Kursi Stenlis 2 2
32 Kursi Kerja 2 2
33 Kursi Roda Putar 2 2
34 Meja Kerja 1 M x 2 M 6 6
35 Meja Konter (Triplek) 1 1
36 Rak Kayu (Triplek) 4 4
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
BAB X.
PERTEMUAN / RAPAT
RAPAT BERKALA :
1. Rapat Rutin
2. Rapat Insidentil
BAB X.
PELAPORAN
LAPORAN HARIAN
No Jenis Laporan Jadwal Laporan Keterangan
1 Laporan DBD Setiap ada kejadian DKK
Laporan Surveilans Puslitbang Sumber Daya
2 Setiap ada kejadian
Kelainan Bawaan dan Pelayanan Kesehatan
SIRS OL RL 1.1 Data Update setiap ada Direktorat Jenderal
3
Dasar Rumah Sakit perubahan Pelayanan Kesehatan
Direksi, Perencanaan
Laporan Urgensi/ Anggaran, Komite Mutu,
4 Setiap dibutuhkan
Permintaan Data RS Bid. Pelayanan Medik dan
Bagian terkait lainnya
LAPORAN BULANAN
No Jenis Laporan Jadwal Laporan Keterangan
Direksi, Perencanaan
Laporan Bulanan Anggaran, Komite Mutu,
1 Tgl 5 bl berikutnya
Rekam Medis Bid. Pelayanan Medik dan
Bagian terkait lainnya
Direksi, Perencanaan
Laporan Implementasi
Anggaran, Komite Mutu,
2 Standar Pelayanan Tgl 5 bl berikutnya
Bid. Pelayanan Medik dan
Minimal
Bagian terkait lainnya
Direksi, Perencanaan
Laporan Triwulan Anggaran, Komite Mutu,
1 Tgl 5 bl berikutnya
Rekam Medis Bid. Pelayanan Medik dan
Bagian terkait lainnya
Direksi, Perencanaan
Laporan Implementasi
Anggaran, Komite Mutu,
2 Standar Pelayanan Tgl 5 bl berikutnya
Bid. Pelayanan Medik dan
Minimal
Bagian terkait lainnya
LAPORAN SEMESTER
No Jenis Laporan Jadwal Laporan Keterangan
Direksi, Perencanaan
Laporan Semester Anggaran, Komite Mutu,
1 Tgl 5 bl berikutnya
Rekam Medis Bid. Pelayanan Medik dan
Bagian terkait lainnya
Direksi, Perencanaan
Laporan Implementasi
Anggaran, Komite Mutu,
2 Standar Pelayanan Tgl 5 bl berikutnya
Bid. Pelayanan Medik dan
Minimal
Bagian terkait lainnya
LAPORAN TAHUNAN
No Jenis Laporan Jadwal Laporan Keterangan
Direksi, Perencanaan
Laporan Tahunan Anggaran, Komite Mutu,
1 Tgl 5 bl berikutnya
Rekam Medis Bid. Pelayanan Medik dan
Bagian terkait lainnya
SIRS OL RL 1.2
Direktorat Jenderal
2 Indikator Pelayanan Tgl 5 bl berikutnya
Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit
SIRS OL RL 1.3
Direktorat Jenderal
3 Fasilitas Tempat Tidur Tgl 5 bl berikutnya
Pelayanan Kesehatan
Rawat Inap
Kegiatan rutin sehari-hari pada instalasi rekam medis saat ini sangat meningkat.
Terutama pendistribusian berkas rekam medis ke Poliklinik rawat jalan, Poli Graha
Spesialis, Polliklinik BHC, disamping itu penyimpanan berkas rekam medis sangat.
C. Tujuan Khusus :
1. Dalam bidang administrasi, untuk tertib administrasi pelayanan kesehatan di
RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang.
2. Dalam bidang medis, untuk dasar perendanaan pengobatan, perawatan yang
harus diberikan kepada seorang pasien.
3. Dalam bidang hukum, untuk menjamin kepastian hukum atas dasar keadilan,
karena rekam medis merupakan bukti tertulis yang otentik dari segala tindakan
dan pelayanan kesehatan.
4. Dalam bidang keuangan, untuk mengetahui kepastian finansial biaya yang harus
diselesaikan oleh seorang pasien.
5. Dalam bidang penelitian, untuk dipergunakan sebagai bahan penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.
6. Dalam bidang pendidikan, untuk mengetahui perkembangan kronologis dari
kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien, informasi ini dapat
dipergunakan sebagai bahan pengajaran di bidang profesi.
7. Dalam bidang dokumentasi, untuk bukti tertulis pelayanan yang harus
didokumentasikan sebagai bahan pertanggung jawaban pelayanan Rumah Sakit.