Anda di halaman 1dari 36

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan Job
Training dan dapat menyelesaikan laporan akhir praktik magang (job training).
Laporan magang ini disusun berdasarkan apa yang telah saya lakukan pada saat
di lapangan yakni pada “Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Riau – Kepri yang
beralamat di Jalan Durian, Pekanbaru, Riau dimulai dari tanggal 21 Oktober 2019 –
20 Desember 2019. Job Training ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus
ditempuh dalam Program Studi Ilmu Komunikasi. Selain untuk menuntaskan
program studi yang saya tempuh, Job Training ini ternyata banyak memberikan
manfaat kepada saya baik dari segi akademik maupun untuk pengalaman yang tidak
dapat saya temukan saat berada di bangku kuliah.
Dalam penyusunan laporan hasil Job Training ini saya banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu saya ingin mengungkapkan rasa terima
kasih kepada :

1. Bapak Dr. Anuar Rasyid, S.Sos, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau.
2. Ibu Tutut Ismi Wahidar, S.I.Kom, M.I.Kom selaku koordinator Job Training
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Riau.
3. Bapak Ismandianto, S.I.Kom, M.I.Kom selaku pembimbing yang telah banyak
memberikan arahan dan masukan kepada saya dalam melaksanakan kerja
praktek dan juga penyelesaian laporan kerja praktek lapangan ini.
4. Bapak Darmawan, S.Sos, M.I.Kom selaku Kepala Seksi Berita TVRI Riau – Kepri.
5. Mentor-mentor di TVRI Riau – Kepri yang juga telah banyak memberikan
bimbingan dan arahan kepada saya baik secara langsung maupun tidak
langsung sehingga pelaksanaan kerja praktek ini dapat terlaksana dengan baik
dan lancar.

i
6. Tidak lupa pula saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-
pihak terkait lainnya yang telah banyak membantu baik itu untuk pelaksanaan
Job Training maupun dalam penyelesaian Laporan Akhir Job Training ini.

Saya menyadari bahwa laporan akhir ini jauh dari kata sempurna, apabila
nantinya terdapat kekeliruan dalam penulisan laporan Job Training ini saya sangat
mengharapkan kritik dan sarannya. Akhir kata semoga laporan kerja praktek lapangan
ini dapat memberikan banyak manfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 17 Januari 2020

Sakti Novrian Saputra

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

BAB I............................................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................3

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT.........................................................................3

1.3.1 Tujuan Kegiatan......................................................................................3

1.3.2 Manfaat Kegiatan....................................................................................4

1.4 TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN MAGANG..........................5

BAB II...........................................................................................................................6

TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................6

2.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI..................................................................6

2.2 KOMUNIKASI MASSA..............................................................................6

2.3 MEDIA MASSA............................................................................................7

2.4 MEDIA TELEVISI.......................................................................................8

2.5 PROGRAM TELEVISI................................................................................8

2.6 PRODUKSI PROGRAM TELEVISI.........................................................9

BAB III.......................................................................................................................13

PEMBAHASAN.........................................................................................................13

3.1 DESKRIPSI INSTITUSI............................................................................13

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan TVRI Riau – Kepri....................................13

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan......................................................................18

iii
3.1.3 Struktur Organisasi................................................................................19

3.2 PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA RIAU HARI INI..............21

3.3 PEKERJAAN YANG DILAKUKAN.......................................................23

3.4 PEKERJAAN YANG BELUM DILAKUKAN........................................24

3.5 KENDALA YANG DIHADAPI DAN USAHA PEMECAHAN


MASALAH.............................................................................................................24

3.6 FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT...................................25

3.6.1 Faktor Pendukung..................................................................................25

3.6.2 Faktor Penghambat................................................................................25

BAB IV........................................................................................................................27

PENUTUP..................................................................................................................27

4.1 KESIMPULAN...........................................................................................27

4.2 SARAN.........................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................28

LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi saat ini berkembang pesat seiring dengan pesatnya


arus globalisasi dan sumber daya manusia yang meningkat. [ CITATION Rog86 \l
1057 ] [ CITATION Nur171 \l 1057 ] menjelaskan bahwa teknologi komunikasi adalah
peralatan perangkat keras dalam struktur organisasi yang mengandung nilai sosial
yang memungkinkan individu untuk mengumpulkan, memproses, dan saling tukar
informasi dengan individu-individu lain. Perkembangan teknologi tersebut
menciptakan pembangunan yang cepat dan luas baik di bidang teknologi
komunikasi dan informasi.
Perkembangan teknologi menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas,
maju, mampu bersaing, dan mandiri. Perkembangan kualitas sumber daya
manusia menciptakan efesiensi dan produktivitas yang baik. Seiring dengan
meningkatnya sumber daya manusia, media komunikasi juga berkembang dan
membuat masyarakat selalu mengkonsumsi informasi baik melalui media cetak,
elektronik, online, dan sebagainya. Komunikasi massa berasal dari pengembangan
kata media of massa communication (media komunikasi massa), media massa
yang dihasilkan oleh teknologi modern. Komunikasi massa sebagai proses
komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang
melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat
mekanis seperti radio, televisi, surat kabar dan film [CITATION Can98 \p 35 \l 1033 ] .
Banyaknya media massa yang hadir di tengah khalayak luas, televisi menjadi
salah satu media massa yang paling banyak digunakan khalayak untuk mengakses
informasi.
Televisi merupakan salah satu media informasi yang dikategorikan sebagai
media elektronik. Televisi mempunyai tujuan dalam menyampaikan pesan yang
bisa bersifat menghibur, mendidik, alat kontrol sosial, menghubungkan atau

1
sebagai bahan informasi bagi para khalayaknya. Perkembangan media televisi di
Indonesia, baik dari segi kualitas maupun kuantitas semakin meningkat setiap
tahunnya. Ini menunjukkan keseriusan masyarakat membutuhkan informasi-
informasi yang aktual dan faktual. Sejalan dengan perkembangan pertelevisian di
Indonesia baik di tingkat nasional mapun regional atau disebut televisi lokal,
dunia pertelevisian mencoba memberikan program yang dapat menarik perhatian
khalayak. Program termasuk bagian dari ritme sehari-hari yang menawarkan
segudang informasi dan hiburan untuk dipilih, program akrab dengan obrolan
masyarakat, program merupakan titik acuan dalam argumen-argumen, program
dijalankan dengan sistem makna di mana melalui masyarakat memahami dunia
dengannya menjadi kehidupan masyarakat, serta program mempersilakan
masyarakat.
Stasiun televisi harus mampu mendesain sebuah program acara yang menarik.
Oleh karena itu, kekuatan suatu stasiun biasanya dilihat dari keunggulan dalam
memproduksi program. Inti kegiatan industri penyiaran terletak pada
programming, rancangan penyiaran dalam memilih, dan mengatur sesuai dengan
segmentasi dan fragmentasi khalayak sasaran. Dalam menyajikan suatu program
acara, semua televisi bersaing untuk menampilkan program-program acara yang
terbaik dan menarik perhatian pemirsa. Sehingga stasiun televisi dituntut untuk
lebih kreatif dan mengerti kebutuhan pasar.
Pada awalnya Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah satu-satunya
media televisi di Indonesia, namun saat ini sudah banyak muncul televisi-televisi
swasta yang menyajikan beragam program acara. Namun, kemunculan berbagai
macam stasiun televisi tidak lantas membuat stasiun TVRI dilupakan begitu saja
oleh masyarakat. TVRI Riau merupakan salah satu stasiun televisi yang
mengkhususkan program acaranya dalam bentuk dialog khusus dan jenis acaranya
banyak mengandung unsur pendidikan karena komposisi acara pada TVRI Riau
yakni berita, program budaya, dan hiburan. Divisi pada program TVRI Riau
terdiri dari banyak program acara, seperti Dialog Riau Cemerlang, Akademi Da’i
Cilik, Jalan-Jalan Islami, Iqra’, Mimbar Agama, Rona Melayu, Lagu Islami, Band

2
Anak Muda, Calon Bintang Dangdut, Halo Pemirsa, Kedai Pak Lung, Lentera
Hati, Album Memori, Riau Hari Ini dan Pesona Indonesia.
Dari program-program yang diproduksi oleh stasiun TVRI Riau, Acara Riau
Hari Ini lah yang merupakan salah satu program Bagian yang mana tiap harinya
menayangkan kasus, pemberitaan dan kabar terbaru yang mengangkat kasus dan
berita dari daerah Provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Program ini diharapkan
menjadi salah satu media yang bisa menyampaikan infrmasi terbaru seputar kabar
dan topik terbaru bagi masyarakat baik di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau.
Program Riau Hari Ini ditayangkan setiap harinya, di mana pengambilan
informasi berita dan topik yang akan diangkat didapatkan pada hari itu juga di
pagi hari sampai jam tayang program Riau Hari Ini setiap hari nya. Yang mana
pada hari senin – Jum’at Program Riau Hari Ini ditayangkan pada pukul 17.00
WIB. Jika pada hari jum’at tidak ada acara Dialog Riau Cemerlang berita akan
On air pagi hari dan setiap Sabtu, dan Minggu ditayangkan pukul 08.00 WIB.

Dari pemaparan latar belakang di atas, maka penulis ingin mengetahui


mengenai Proses Produksi Program Riau Hari Ini di LPP TVRI Riau – Kepri.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah laporan ini adalah
“Bagaimanakah Proses Produksi Program Riau Hari Ini di LPP TVRI Riau –
Kepri?”

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT

1.3.1 Tujuan Kegiatan


1. Dapat terampil dalam melakukan komunikasi dengan publik secara
harmonis agar saling memahami dan mengerti dalam mencapai tujuan
bersama.
2. Untuk memperoleh ilmu, wawasan, dan pengalaman baru dalam dunia
kerja serta beradaptasi dengan lingkungan kerja sehingga mengetahui

3
secara langsung aktivitas kerja TVRI Riau – Kepri sehingga mampu
menjadi tenaga kerja yang terdidik, terlatih, dan berkualitas. Maka dari
itu tujuan magang dapat menjadi sarana untuk mengimplementasikan
antara teori yang telah didapat di bangku perkuliahan dengan praktik
kerja lapangan yang ada di TVRI Riau – Kepri.
3. Untuk menyelesaikan salah satu bidang mata kuliah, yakni Job
Training yang merupakan salah satu syarat untuk melengkapi
perkuliahan S-1 program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi
Jurnalistik.

4. Sebagai salah satu sarana dalam mengembangkan kemampuan


sosialisasi diri dalam dunia kerja dan masyarakat.

1.3.2 Manfaat Kegiatan

Kegiatan Job Training ini memiliki beberapa manfaat bagi TVRI Riau
– Kepri, pihak Universitas Riau, maupun bagi mahasiswa yang
bersangkutan.

1. Manfaat untuk TVRI Riau – Kepri


a. Sebagai bentuk kerjasama yang baik antara TVRI Riau - Kepri dengan
Universitas Riau dengan ikut andil membantu progam kuliah praktik
mahasiswa Universitas Riau.

b. Mahasiswa yang menjalankan program kuliah praktek diharapkan


dapat meringankan tugas selama diperlukan, dengan membantu sesuai
dengan kemampuan dan ilmu yang diperoleh selama menempuh
pendidikan di Universitas.

2. Manfaat untuk Universitas Riau


a. Menciptakan dan mempererat hubungan kerjasama yang saling
menguntungkan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.

4
b. Menciptakan wahana untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa
Universitas Riau dalam mengimplementasikan teori dan ilmu yang
telah dipelajari di Universitas.

3. Manfaat untuk Mahasiswa


a. Memperoleh pengetahuan tentang kondisi aktual dunia kerja yang
berkaitan dengan peranan Ilmu Komunikasi dalam kegiatan informasi
publik dan dinamika permasalahan yang berkembang di dalamnya.
b. Lebih matang dalam berfikir dan bersikap serta memiliki material
yang kuat dalam menghadapi tantangan dunia kerja.
c. Mengasah kemampuan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP
Universitas Riau dalam mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh.
d. Sebagai proses pembelajaran dalam menciptakan kreatifitas dalam
dunia kerja.

1.4 TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN MAGANG

Kegiatan Magang (Job Training) ini berlokasi di LPP TVRI Stasiun Riau –
Kepri Jalan Durian, Pekanbaru, Riau sebagai tempat operasional penyiaran.
Pelaksanaan magang dimulai pada 21 Oktober 2019 – 20 Desember 2019.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI

Kata komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication berasal dari kata
latin Communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama
di sini maksudnya adalah sama makna. Dalam arti kata bahwa komunikasi itu
minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat.
Kegiatan komunikasi bukan hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti
dan tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima paham
atau keyakinan melakukan suatu perbuatan atau kegiatan. Pada prinsip proses
komunikasi melibatkan setidaknya 4 komponen, yaitu:
1. Sumber (source), yaitu pengirim pesan, komunikator, seseorang atau
sekelompok orang yang mengambil inisiatif menyampaikan pesan.
2. Pesan (message), yakni berupa lambang atau tanda, seperti kata-kata
tertulis atau secara lisan, gambar, angka, dan gesture.
3. Saluran (channel) yaitu sesuatu yang dipakai sebagai alat penyampaian.
Pengiriman pesan contohnya: telepon, radio, surat kabar, majalah, televisi,
gelombang udara, dan konteks komunikasi antar pribadi secara tatap muka
4. Penerima (receiver), komunikan, seseorang atau sekelompok orang atau
organisasi/ institusi yang menjadi sasraan.

2.2 KOMUNIKASI MASSA

Para ahli komunikasi berpendapat bahwa yang dimaksud dengan komunikasi


massa (mass communication) adalah komunikasi melalui media massa. Media
massa dalam pengertian komunikasi massa antara lain surat kabar, majalah, radio,
televisi, dan film. Komunikasi massa juga didefinisikan sebagai keterampilan,
seni, dan ilmu.

6
Komunikasi massa adalah berkomunikasi dengan massa (audiens atau
khalayak sasaran). Massa di sini dimaksudkan sebagai para penerima pesan
(komunikan) yang memiliki status sosial dan ekonomi yang heterogen satu sama
lainnya. Pada umumnya, proses komunikasi massa tidak menghasilkan
“feedback” (umpan balik) yang langsung, tetapi tertunda dalam waktu yang
relatif. Ciri-ciri massa: (1) jumlahnya besar; (2) antara individu tidak ada
hubungan/organisatoris; dan (3) memiliki latar belakang sosial yang berbeda.
Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa
merupakan komunikasi yang ditujukan kepada khalayak yang ramai yang bersifat
heterogen, di mana penyampaiannya melalui media massa, baik cetak maupun
elektronik.

2.3 MEDIA MASSA

Media massa dapat diartikan sebagai alat-alat dalam komunikasi yang bisa
menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audiens yang luas dan
heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain
adalah, bias mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu
menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang terbatas (Nurudin, 2009:9).

Media massa adalah sarana komunikasi yang dapat dipergunakan dalam


berbagai cakupan audiens yang ada pada masyarakat. Media massa dapat
dikelompokkan terhadap sejumlah media modern seperti surat kabar,
majalah, film, radio, dan televisi serta intenet. Pengertian media massa dapat
menjadi semakin luas dengan adanya media baru yang lebih memiliki kelebihan
dalam informasi yang individual, beragam serta dapat mendukung terjadinya
informasi yang interaktif. Tetapi, persaingan dengan media konvensional tidak
akan selesai karena media konvensional akan semakin meningkatkan
kemampuannya (Morissan, 2010:1).

7
2.4 MEDIA TELEVISI

Televisi merupakan salah satu media massa yang dapat menyampaikan


informasi terbaru dan mencakup jangkauan yang luas kepada msayarakat.
Televisi pada pokoknya mempunyai tiga fungsi, yakni fungsi penerangan,
pendidikan, dan hiburan.

Menurut Baksin (2006:16), televisi dapat didefinisikan sebagai “teknologi


merupakan hasil dari produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan pesan
dalam bentuk audiovisual gerak. Isi pesan audiovisual gerak memiliki kekuatan
yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola pikir. dan tindak individu.”
Televisi mampu menyalurkan suara dan gambar sekaligus sehingga televisi dapat
dipandang sebagai penggabungan film dengan radio. Televisi disebut sebagai
media audiovisual karena siarannya dapat ditangkap oleh mata dan telinga.
Televisi merupakan sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara)
melalui kabel atau melalui angkasa yang menggunakan alat yang megubah cahaya
(gambar) dan bunyi (suara) yang dapat dilihat dan dapat didengar [CITATION Ari111
\p 189 \l 1033 ]. Sehingga dapat disimpulkan dengan adanya segala kelebihan yang
dimiliki oleh televisi berupa audiovisual gerak maka televisi memiliki efektifitas
dan pencapaian pesan yang paling optimal.

2.5 PROGRAM TELEVISI

Berbagai macam siaran televisi yang begitu banyak dan beragam dapat
dikelompokan menjadi dua, yaitu berdasarkan isi dan berdasarkan format. Siaran
televisi berdasarkan format dapat pula diklasifikasikan dalam beberapa bentuk,
anrata lain talkshow, kuis, film, dokumenter, dan reality show.

Sedangkan pengelompokan dalam bentuk isi dapat dibedakan berupa


program hiburan, olahraga, drama, dan agama. Pengelompokan program televisi
berbentuk berita dapat dibedakan menjadi berita softnews dan hardnews. Program

8
berita hardnews lebih mengutamakan aktualitaa dari sebuah berita dan
pentingnya dari sebuah berita disampaikan, sedangkan program berita softnews
lebih mengkaji berita yang ringan disertai dengan gosip ataupun unsur
ketertarikan human interest.

2.6 PRODUKSI PROGRAM TELEVISI

Produksi program televisi tidak dapat terlepas dari adanya kerjasama oleh tim
produksi yang merangkai dan menggambarkan ide cerita atau skenario ke dalam
bentuk audio dan video. Adapun dalam sebuah proses produksi dibutuhkan
beberapa materi untuk mencapai kesinambungan dalam hasil yang optimal.
Materi tersebut antara lain berupa: materi produksi, biaya produksi, sarana
produksi serta organisasi pelaksanaan produksi (Fred Wibowo: 2007: 24).
1. Materi Produksi
Bagi seorang produser, materi produksi dapat berupa apa saja. Seorang
produser profesional dapat dengan cepat mengetahui tentang apakah materi
atau bahan yang akan digunakannya akan menjadi materi yang baik atau
tidak. Seorang produser saat berhadapan dengan suatu karya cipta seperti
musik atau lukisan, gagasannya mulai tergerak.

Berawal dari hal-hal seperti itu mulai muncul ide atau tema yang
kemudian diwujudkan menjadi treatment. Treatment adalah langkah
pelaksanaan perwujudan gagasan menjadi program. Oleh karena itu,
treatment pada setiap program berbeda-beda. Dari treatment akan diciptakan
sebuah naskah atau script dan langsung dilaksanakan produksi program. Dari
sinilah penyempurnaan konsep program dapat dilaksanakan sehingga
menghasilkan naskah atau program yang berkualitas atau baik.

2. Sarana Produksi

Menurut Fred Wibowo (2007:25), sarana produksi adalah sarana

9
yang dipergunakan dalam proses produksi untuk mewujudkan hasil nyata
dari ide yang dimiliki. Tiga hal pokok yang dimiliki dalam proses produksi
antara lain dapat berupa unit peralatan perekam suara, unit peralatan
perekam gambar serta peralatan pencahayaan.

3. Biaya Produksi
Biaya produksi sangat diperlukan dalam setiap produksi program acara
apapun. Biaya produksi dapat mempengaruhi kelangsungan dari program
acara yang diproduksi, baik berupa jumlah episode ataupun kualitas yang
dimiliki dari acara tersebut. Seorang produser hendaknya memiliki pemikiran
dan pertimbangan yang matang dalam mendapatkan serta menggunakan
biaya produksi yang acara tersebut miliki. Biaya produksi dapat didasarkan
pada dua kemungkinan, yaitu financial oriented dan quality oriented.
a. Quality Oriented
Perencanaan biaya produksi yang didasarkan atas kualitas hasil produksi
yang maksimal. Dalam hal ini tidak ada masalah keuangan. Produksi dengan
orientasi budget semacam ini biasanya prestige. Produksi yang diharapkan
mendatangkan keuntungan besar, baik dari segi nama maupun finansial.
b. Financial Oriented

Perencanaan biaya produksi yang didasarkan pada kemungkinan keuangan


yang ada. Jika keuangan terbatas berarti tuntunan-tuntunan tertentu untuk
kebutuhan produksi harus pula dibatasi, misal tidak menggunakan artis yang
pembayarannya mahal, konsumsi yang tidak terlalu mewah, dan sebagainya.

4. Organisasi Pelaksanaan Produksi


Suatu produksi program televisi melibatkan banyak orang misalnya crew,
artis, dan fungsionaris. Polisi aparat setempat di mana lokasi shooting
dilaksanakan dan pejabat yang bersangkutan dengan masalah perijinan.
Sehingga memerlukan suatu organisasi pelaksanaan produksi yang tersusun
rapi.

10
Dalam hal ini produser dibantu oleh production manager, ia mendampingi
sutradara dalam mengendalikan organisasi. Produser pelaksana membawahi
bendahara yang mengatur keuangan. Lalu ada sekretaris yang bertugas dan
berhubungan dengan surat menyurat, kontrak, dan perijinan. Tanggung jawab
pelaksanaan dari organisasi yang bersifat di lapangan dipikul oleh bagian
yang disebut unit manager. Bidang yang langsung dibawahi oleh unit
manager, misalnya perijinan, transportasi, konsumsi, akomodasi, properti,
kostum, dan make up.

Tahapan produksi program televisi menurut Herbert Zettl (Fred Wibowo:


2007: 28) sebagai berikut:

1. Pra produksi (perencanaan dan persiapan)


Tahapan ini sangat penting karena menyangkut berbagai macam persiapan
yang dilakukan dalam memproduksi sebuah acara. Tahapan pra produksi
dibagi menjadi tiga tahapan, antara lain:
a. Penemuan ide: Menemukan sebuah gagasan atau ide yang kemudian
melakukan sebuah riset atas ide atau gagasan tersebut yang kemudian
mengembangkannya menjadi sebuah naskah.
b. Perencanaan: Proses penentuan waktu produksi, pemilihan lokasi serta
artis, dan crew yang akan digunakan dan menetapkan naskah yang akan
digunakan.
c. Persiapan: Pembuatan setting tempat, memeriksa, dan melengkapi
peralatan yang digunakan.
2. Produksi
Proses produksi terbagi menjadi beberapa tahapan penting, antara lain:
a. Organizing
Organizing (pengorganisasian) adalah proses penentuan penyusun
dari struktur organisasi yang dilandaskan pada ketersediaan sumber daya
dan lingkugan tempat organisasi tersebut, yang disesuaikan juga dengan
tujuan dari adanya komunikasi tersebut (Morissan, 2008: 142). Pentingnya

11
untuk memahami dan mengetahui tanggung jawab antara bagian dari
sebuah departemen akan membantu kerjasama yang kokoh dan solid.
Stasiun televisi memiliki redaksi berita dan program sebagai bagian dari
struktur organisasi stasiun televisi.

b. Actuating
Tindakan pengorganisasian terhadap anggota dari struktur organisasi
yang bertujuan untuk memberikan motivasi serta arahan agar tercapainya
kinerja yang optimal(Morissan, 2008:142). Dengan adanya proses ini
diharapkan kinerja dari sebuah tim dapat terjalin dengan baik dan
sesuai dengan tujuan dan target yang ingin dicapai oleh organisasi.
c. Controlling
Proses pengawasan terhadap kinerja yang telah dihasilkan oleh
organisasi tersebut, kinerja dinilai berdasarkan pencapaian terhadap
tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi atau perusahaan (Morrisan,
2008: 159). Tindak lanjut yang dapat dilakukan berupa evaluasi dan
koreksi terhadap kinerja sebelumnya untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik ke depannya. Hasil dapat disesuaikan dengan naskah yang telah
dibuat sebelumnya (Fred Wibowo, 2007: 40).
Pada tahapan ini juga membahas mengenai hasil on air, seorang
produser memantau tayangan pada saat on air hingga akhir acara. Setelah
on air seorang produser melakukan rapat evaluasi. Rapat ini membahas
kesalahan dan kendala yang terjadi pada saat tayangan tadi berlangsung.

3. Pasca Produksi

Proses evaluasi terhadap hasil dari proses produksi yang telah


berjalan, evaluasi dapat dilakukan melalui editing online, offline serta mixing.

12
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 DESKRIPSI INSTITUSI

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan TVRI Riau – Kepri


Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di
Indonesia yang mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. Siaran perdana
yang menayangkan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik
Indonesia Ke – 17 dari Istana Negara Jakarta.
Status TVRI saat ini adalah Lembaga Penyiaran Publik. Sebagian biaya
operasioanal TVRI masih ditanggung oleh Negara. Televisi Republik
Indonesia (TVRI) merupakan lembaga penyiaran yang menyandang nama
Negara mengandung arti bahwa dengan nama tersebut siarannya ditujukan
untuk kepentingan Negara. Dalam era reformasi, terbit Peraturan Pemerintah
RI Nomor 36 Tahun 2000 yang menetapkan status TVRI menjadi perusahaan
jawatan di bawah pembinaan Departemen Keuangan. Kemudian melalui
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2002, TVRI berubah statusnya menjadi
PT TVRI (Persero) di bawah pembinaan kantor Menteri Negara BUMN. Era
pertelevisian di Provinsi Riau ditandai dengan berdirinya stasiun produksi di
Pekanbaru yakni TVRI Pekanbaru yang diresmikan oleh Menteri Penerangan
pada 03 November 1998.
TVRI Pekanbaru melakukan siaran lokal perdana pada 1 Ramadhan 1419
Hijriyah, yaitu pada Januari 1999 (menyiarkan adzan magrib). Kemudian
dilanjutkan penayangan 1 jam. Pada tahun 2003 frekuensi siaran ditingkatkan
menjadi 3 jam setiap harinya yang disiarkan dari pukul 16.00 WIB sampai

13
dengan 19.00 WIB. Pada tahun 2004 TVRI Pekanbaru berganti nama menjadi
TVRI Stasiun Riau, dengan jam tayang masih 3 jam setiap hari. Pada tanggal
01 April 2007 program siaran TVRI Stasiun Riau mengacu pada pola acara
dengan menyajikan acara-acara baru yang dikemas dalam bentuk format
dialog interaktif, features, dunia pendidikan, paket acara budaya, dan hiburan
yang menekankan pada muatan lokal budaya melayu, disiarkan secara
langsung maupun playback, dengan jam siaran 4 jam setiap hari mulai pukul
15.00. s.d. 19.00 WIB. Sejak tahun 2010 dengan diresmikannya pemancar
digital, TVRI Riau bersiaran dengan sistim digital dan jumlah jam siar
menjadi 9 jam setiap hari, mulai pukul 13.00-22.00 WIB.
Berdasarkan data jangkauan transmisi TVRI Riau bahwa TVRI Riau telah
mampu menjangkau hampir seluruh wilayah Riau dan Kepulauan Riau
sebagai berikut:
JENIS & DAYA
NO PEMANCAR JANGKAUAN SIARAN
PANCAR

Pekanbaru, Kampar,
01. Pekanbaru UHF-10 KW
Perawang, Pelalawan.

Kota Dumai dan sebagian


wilayah Kabupaten Rokan
02. Dumai UHF-05 KW
Hilir dan Kabupaten
Bengkalis.

03. Siak VHF-200 Watt Kota Siak

Batam, Tanjung Pinang,


Karimun, dan beberapa
04. Batam Digital-02 KW
Negara tetangga (Singapura
dan Malaysia).

05. Tembilahan, Sungai VHF Relay Jakarta


Pakning, Pasir Pangaraian,

14
Selat Panjang.

Catatan: Tahun 2005, pemancar VHF di Tembilahan, Sungai Pakning, dan


Pasir Pengaraian akan diganti dengan UHF

Satuan Transmisi (Pemancar) yang berada di Sektor Transmisi Riau


meliputi:

1. Dabo Singkep (1972) yang dihibahkan oleh PN. TIMAH kekuatan Tx –


10 watt
2. Pekanbaru (1977) kekuatan Tx – 10.000 watt
3. Batam (1978) kekuatan Tx – 5.000 watt
4. Dumai (1983) kekuatan Tx – 10.000 watt
5. Sungai Pakning (1983) kekuatan Tx – 10.000 watt
6. Siak Sri Indrapura ( 1983) kekuatan Tx – 10.000 watt
7. Rengat (1983) kerjasama & di bawah pengawasan PT. Telkom kekuatan
Tx – 100 watt
8. Natuna (1985) kekuatan Tx – 300 watt
9. Kijang – Tj Pinang (1987) kekuatan Tx – 100 watt
10. Pasir pangarayan ( 1991) kekuatan Tx – 100 watt
11. Tarempa (1993) kekuatan Tx – 100 watt
12. Tembilahan (1993) kekuatan Tx –100 watt
13. Selat Panjang (1994) kekuatan Tx – 100 watt
14. Baserah (1995) kekuatan Tx – 300 watt

Pada tanggal 03 November 1998 TVRI Stasiun Pekanbaru diresmikan


oleh Bapak MHD. YUNUS Menteri Penerangan RI dan merupakan Stasiun
Produksi yang terakhir berdasarkan urutan peresmian TVRI yang ada di Pulau
Sumatera. Dengan kata lain, Provinsi Riau merupakan daerah yang paling
terakhir memiliki Stasiun TVRI di Sumatera yang telah memiliki Stasiun
Penyiaran dan Stasiun Produksi. Pembangunan sarana dan prasarana TVRI
Stasiun Produksi Pekanbaru dimulai pada tahun 1995.

15
Sarana dan prasarana yang dimiliki antara lain:

1. Gedung kantor dan studio TVRI SP Pekanbaru seluas 480 m2


2. Rumah dinas sebanyak 9 (sembilan) unit
3. Mobil Jepp Mercy untuk Outside Broadcasting (OB) Van 2 unit
4. Mobil operasional 1 (satu) unit
5. Peralatan studio 1 (satu) paket
6. Kamera Batacam 3 (tiga) unit
7. Meubelair kantor

TVRI Stasiun Produksi Pekanbaru melaksanakan tugas hanya


memproduksi bahan harian dan berita yang dikirimkan ke TVRI Stasiun
Pusat, dan penyiaran hasil produksinya dilakukan oleh TVRI Stasiun Pusat
Jakarta. TVRI Stasiun Produksi Pekanbaru melaksanakan uji coba mengudara
melalui sistem playback di Satuan Transmisi Pekanbaru pertama kali melalui
siaran Azan Magrib dari awal hingga akhir Ramdhan 1419 H (bulan Januari
tahun 1999).

Rekaman produksi siaran berita pertama adalah Liputan Peresmian


Stasiun Produksi Pekanbaru tanggal 3 November 1998 dan dilanjutkan
dengan Memperingati Hari Pahlawan 10 November 1998 di halaman Kantor
Gubernur Riau. Untuk paket produksi acara siaran adalah Paket Rona
Nusantara lokasi Kabupaten Kampar tanggal 17 sd 18 Desember 1998 dan
dilanjutkan dengan produksi acara lagu daerah lokasi Bandar Serai Pekanbaru
tanggal 07 – 09 Januari 1999. TVRI Stasiun Produksi Pekanbaru belum dapat
beroperasi secara optimal karena personil yang ada hanya 14 orang yang
merupakan Satuan Tugas (Satgas) yang direkrut dari TVRI Stasiun Penyiaran

16
Daerah sesuai dengan intruksi Direktur Televisi No. 142/INSTR/DIR/TV1998
tanggal 02 November 1998 sebagai berikut:

1. Drs. Engkos Kaswita - Ketua Satgas (TVRI Medan)


2. Suhatman Zein - Wakil Ketua Satgas (Sektor TX Riau)
3. Sutrisno, SE - Bidang Umum (Sektor TX Riau)
4. Afifuddin - Bidang Umum (TVRI Medan)
5. M. Yusuf, SE - Bidang Umum (TVRI Medan)
6. M. Rachman Muchtar - Bidang Prod. Siaran (TVRI Padang)
7. Drs. Demsi Abdullah - Bidang Prod. Siaran (TVRI Palembang)
8. Sudirman - Bidang Prod. Siaran (TVRI Medan)
9. Drs. B. Guntur G - Bidang Pemberitaan (TVRI B. Lampung)
10. Abdul Chair, S.Sos - Bidang Pemberitaan (TVRI Medan)
11. T. Ahmad Fauzi - Bidang Pemberitaan (TVRI Medan)
12. Drs. Dimar Tamba - Bidang Teknik (TVRI Dili)
13. M. Ihsan Tanjung - Bidang Teknik (TVRI Medan)
14. Ibrahim Daud - Bidang Teknik (TVRI Banda Aceh)

Kepala TVRI Stasiun Produksi Pekanbaru ditetapkan sesuai Surat


Keputusan Menteri Penerangan RI No. 366/SK/BK/JB/1998 tanggal 16
Desember 1998 dan para pejabat eselon IV dilingkungan TVRI SP Pekanbaru
ditetapkan sesuai Surat Keputusan Menpen RI No. 327/SK/BK/JB/1999
tanggal 11 Maret 1999 dan pelantikan pejabat diatas, dilaksanakan pada
tanggal 11 maret 1999 oleh Direktur Jendral Radio, Televisi dan Film – Drs.
A. Aziz Husain. Para pejabat yang dilantik antara lain:

- Drs. Engkos kaswita - Kepala TVRI SP Pekanbaru


- M. Rachman Muchtar - Kepala Seksi Produksi Siaran
- Drs. Dimar Tamba - Kepala Seksi Teknik
- Drs. Abdul Rachman - Kepala Seksi Pemberitaan
- Sutrisno, SE - Kepala Sub Bagian Tata Usaha

17
Tenaga teknik yang direncanakan dimutasikan ke TVRI Stasiun Produksi
Pekanbaru terlebih dahulu ditugaskan untuk mengikuti training, sesuai surat
persetujuan Direktur Televisi No. TV/01/DIR/1381/1999 tanggal 5 Juli 1999.
Training penggunaan peralatan dan pemeliharaan peralatan Siemen
dilaksanakan tanggal 03 sd 10 Juli 1999 yang diikuti oleh:

1. Drs. Dimar Tamba (Kasi Teknik TVRI SP Pekanbaru)


2. M. Ihsan Tanung (Satgas)

3. Ibrahim Daud (Satgas)

Pada awal tahun 2000 TVRI Stasiun Produksi Pekanbaru dapat


melaksanakan siaran langsung dari Ruang Kuning Pendopo Gubernur Riau
acara “Penyambutan Malam Tahun Baru” yang dilakukan seluruhnya oleh
kerabat kerja dari TVRI SP Pekanbaru. Pada akhir bulan Juni 2000 diproduksi
paket dokumenter dengan judul “Tak Melayu Hilang di Bumi” dengan
pengarah acara Tengku Ahmad Fauzi lokasi Selat Malaka, Tanjung Pinang
dan Pulau Penyengat di Kepulauan Riau. Hasil produksi ini diikutsertakan
untuk Lomba Gatra Kencana TVRI Tahun 2000.

Selanjutnya bulan September tahun 2000 TVRI Pekanbaru melaksanakan


siaran langsung teleconference acara Indonesia baru dengan masalah otonomi
daerah dengan pengisi acara Bapak Wakil Gubernur Riau. Dalam bulan itu
juga TVRI Pekanbaru memproduksi Sinetron Drama Seri pertama dengan
judul “DUA DUKA” yang disutradarai oleh saudara M. Nasir Siregar.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan


Adapun Visi TVRI Riau Kepri yaitu, “Terwujudnya LPP TVRI Riau –
Kepri sebagai media utama penggerak, pembangunan di Provinsi Riau, dan
Provinsi Kepulauan Riau.” Misi TVRI Riau – Kepri yaitu:
1. Menyelenggarakan program siaran yang menumbuhkan rasa cinta tanah
air.

18
2. Menyelenggarakan siaran yang mendidik, menghibur, serta memberi
pelayanan informasi yang sehat dan berimbang dalam membangun budaya
daerah dan sebagai kontrol sosial.
3. Menyelenggarakan tata kelola lembaga yang mengacu pada lembaga
penyiaran yang modern.

3.1.3 Struktur Organisasi

19
KEPALA LPP TVRI RIAU
SYARIFUDDIN, SE, MM

KASI PROGRAM & KASI BERITA KASUB BAG. KASUB BAG. UMUM
PNG, USAHA KASI TEKNIK
DARMAWAN, S.Sos, KEUANGAN GANEF DJATITOMO,
SUARDI CAMONG, BUDI RIANTO, S.Ikom
M.I.Kom MUHYIN, S.Sos SH, MSI
M.Ikom

KASUBSI PROGRAM KASUBSI PNG, KASUBSI TEKNIK PRODUKSI KASUBSI TEKNIK KASUBSI FASILITAS
EVI LAURI SHANTI USAHA & PENYIARAN TRANSMISI TRANSMISI II
SRI PUJI ASTUTI MARTIN INDRA P., S.Kom SABENI PIPIN SOFIAN, S.IkomIP

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

STRUKTUR ORGANISASI LPP TVRI STASIUN RIAU

20
3.2 PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA RIAU HARI INI

Program acara Riau Hari Ini merupakan program acara yang menyajikan
program berita harian di stasiun TVRI Riau – Kepri, ditayangkan setiap hari
Senin - Jumat dengan durasi 60 menit mulai pukul 16.00 – 17.00 WIB. Sabtu dan
Minggu dengan durasi 30 menit pukul 08.00 – 08.30 WIB. Topik pemberitaan
program Riau Hari Ini didapat setiap harinya yang mana berita terhangat dan
terbaru pada hari itu juga.
Sama dengan program lainnya, program acara Riau Hari Ini tidak terlepas dari
kerjasama tim produksi yang merangkai dan mengedepankan ide dan berita
terdepan dan teraktual dalam produksi, dibutuhkan materi dan konsep liputan dan
wawancara untuk mendapat informasi yang akurat. Dari hasil pengamatan penulis
selama kegiatan job training, tahapan proses produksi program acara Riau Hari
Ini di TVRI Stasiun Riau – Kepri adalah sebagai berikut:
1. Pra Produksi
Dalam proses program acara Riau Hari Ini, terlebih dahulu melalui tahap
pra-produksi. Tahapan ini dimana dilakukan penjadwal liputan dan sebagainya.
Tahap pra-produksi melakukan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:
a. Penemuan Ide
Tahap paling awal yang dilakukan dalam pra-produksi yaitu dengan tahap
penjadwalan liputan yang ditentukan koordinator liputan, siapa dan kemana
liputan akan dilakukan. Selanjutnya tim melakukan pencarian berita dan topik
yang mau di naikkan di tayangkan pada hari tersebut.
b. Perencanaan
Berisi perencanaan awal sebelum liputan pada pagi hari nya dan
merencanakan pertanyaan apa yang akan di tanyakan kepada narasumber oleh
reporter dan kameramen untuk pergi ke lapangan meliput dan mendapatkan
berita pada hari tersebut.

21
c. Persiapan

Persiapan liputan pada pagi harinya oleh reporter, wartawan dan kameramen
persiapan alat – alat liputan seperti mic dan kamera. Dan untuk persiapan
Penayangan Berita di Televisi nya baik itu sore atau pagi hari nya di siapkan
rundown acara berita harian dan telepronter untuk penyiar berita. Persiapan
pembuatan naskah berita dari hasil liputan pagi hari nya dan juga berita atau
informasi yang berasal dari kontributor dari daerah yang ada kerjasama
dengan TVRI Riau – Kepri.

2. Produksi
Tahap produksi merupakan tahapan peliputan berita oleh wartawan
kelapangan pada pagi harinya dan pengambilan berita oleh redaktur yang ada di
kantor yang mana berita yang dikirim oleh kontributor dari daerah. Dan
pemeriksaan Naskah dari Kontributor oleh redaktur dan nantinya akan di Edit
kembali. Dilakukan Dubbing berita dan pengeditan Visual berita oleh editor yang
akan di tayangkan pada sore harinya.
Sebelum on air EIC dan Redaktur membuat Rundown Harian dan Urutan
berita yang akan di tayangkan. Pada saat On Air penayangan dilakukan oleh
Penyiar Berita dan Di bantu kru dari divisi Teknik, Program yang sudah standby
di Studio. Produksi ini menggunakan 1 kamera yang menyorot penyiar. Dan
penayangan visual berita yang dilakukan oleh kru dari divisi Teknik. Berita Di
siarkan jika Penyiar sudah standby di dalam studio. Berita On Air To On Air.

3. Pasca Produksi

Setelah selesai melakukan siaran pemberitaan Riau Hari Ini, maka tim divisi
berita akan mengumpulkan arsip dan naskah editor yang akan di jadikan bukti
siaran pada hari tersebut. Jika masih ada berita yang masuk dari contributor
setelah penyusunan rundown harian acara berita, maka berita tersebut akan di
masukkan ke materi siaran Riau Hari Ini untuk hari berikutnya.

22
3.3 PEKERJAAN YANG DILAKUKAN

Kegiatan magang (Job Training) di TVRI Riau – Kepri selama dua bulan
memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang berharga untuk penulis.
Penulis melihat para crew yang bekerja di setiap divisi Berita selalu kompak dan
bersemangat untuk berita dan informasi yang seakuratnya dan yang terbaik
kepada pemirsa.
Selama magang di TVRI Riau – Kepri, penulis mendapatkan banyak
pengalaman dan kesempatan dalam melakukan hal-hal yang berhubungan dengan
Pemberitaan atau terkhususnya pada Divisi Berita. Hal ini dikarenakan Penulis
sendiri ditempatkan di divisi berita. Agenda kegiatan penulis sesuai dengan
jadwal yang sudah ditentukan dari pihak berita dan coordinator bagian berita.
Penulis bertugas di kantor Divisi Berita TVRI Riau – Kepri seperti membantu
para crew yang melakukan liputan menjadi reporter dan juga menjadi redaktur
yang mana menerima berita dari contributor di kantor. Di TVRI Riau – Kepri,
penulis mendapat tugas sebagai Reporter dan Redaktur, mengoperasikan
komputer dan membantu produksi acara televisi lnspirasi Indonesia, membantu
mengarsipkan data acara harian berita, dan sebagainya di setiap hal dan acara dan
kegiatan yang di butuhkan oleh kru yang ada di Divisi Berita.
Pada saat pengambilan berita penulis mewawancarai dan pergi liputan
Bersama kru dari berita. Membuat naskah beritanya pada saat selesai liputan yang
akan di dubbing nantinya untuk di siarkan.
Pada setiap harinya penulis juga di tugas untuk menerima berita dan visual
berita dari kontributor yang mana visual berita tersebut akan di edit lagi oleh
editor berita.
Pada tahap pasca-produksi, penulis bertugas menyusun dan mengarsipkan
data harian rundown dan sebagai dan alat – alat yang ada di ruang dan
merapikannya kembali dan memastikan semua alat dan yang berhubungan dengan
berita terletak pada tempatnya kembali.

23
Penulis juga mendapat kesempatan untuk mengamati hal-hal yang
berhubungan dengan proses yang ada di dalam divisi Berita dan semua itu penulis
dapatkan selama magang di TVRI Riau – Kepri.

3.4 PEKERJAAN YANG BELUM DILAKUKAN

Selama dua bulan magang (Job Training) di TVRI Riau – Kepri, ada beberapa
pekerjaan yang belum penulis lakukan, antara lain: melakukan editing visual
berita di komputer editor, mendubbing audio berita, dan mengoperasikan sound
mixer saat produksi program acara karena keterbatasan waktu magang dan
banyaknya sumber daya manusia di TVRI Riau – Kepri.

3.5 KENDALA YANG DIHADAPI DAN USAHA PEMECAHAN


MASALAH

Kendala dan kesalahan bisa terjadi pada siapapun demikian juga bisa terjadi
pada seorang yang bekerja dibagian pemberitaan. Kesalahan bisa diminimalisir
bahkan seharusnya bisa dihindari jika kita dapat melewati semua prosedur dengan
baik.
Dalam pelaksanaan Job Training (Magang) di TVRI Riau – Kepri selama dua
bulan, penulis menemukan beberapa kendala. Diantaranya, ketika awal masuk
penulis masih bingung dengan tugas dan wewenang yang ada di sub bagian berita,
misalnya penggunaan komputer redaktur dan alat liputan berita, dan sebagainya.
Namun penulis berusaha mencari tahu dengan bertanya tentang hal tersebut
tentunya berdasarkan arahan pembimbing magang, sehingga penulis dapat dengan
mudah menjalankan instruksi dari pembimbing.
Selain itu, penulis diminta untuk mendengarkan dengan seksama perintah dari
coordinator liputan dan berita saat memberi tahu lokasi jadwal dan kemana
liputan akan dilakukan. Dan sebagainya yang ada hubungannya dengan Divisi
Berita.

24
3.6 FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

3.6.1 Faktor Pendukung


Selama melakukan kegiatan magang di TVRI Riau – Kepri, penulis
memperoleh pengalaman yang sangat banyak dan berjalan lancar karena
didukung oleh beberapa faktor pendukung diantaranya:
1. Kerja sama yang baik dan sikap saling mengisi antar mahasiswa yang
melaksanakan Job Training (Magang) di TVRI Stasiun Riau.
2. Situasi kerja yang mendukung terciptanya komunikasi interpersonal antara
pimpinan dan bawahan.
3. Adanya sarana dan prasarana seperti komputer, kamera, dan media
komunikasi lainnya yang sangat membantu kelancaran dalam
berkomunikasi.
4. Keterlibatan mahasiswa Job Training (Magang) secara langsung dalam
segala macam tugas lapangan semakin menambah pengalaman dan
pengetahuan.
5. Teori dan pengetahuan mahasiswa Job Training (Magang) yang diperoleh
pada perkuliahan sangat membantu proses Job Training (Magang).

6. Letak dan lokasi kantor LPP TVRI Riau-Kepri yang mudah dijangkau.

3.6.2 Faktor Penghambat


Selama melakukan kegiatan magang di TVRI Riau – Kepri, penulis
memperolah hambatan pada saat pelaksanaan kegiatan magang. Faktor
penghambat yang didapat adalah penulis merasa sedikit kesulitan dalam
beradaptasi dengan lingkungan kantor, terbatasnya waktu magang yang
diberikan sehingga penulis merasa belum mendalami secara maksimal ilmu-
ilmu yang didapat selama magang di TVRI Riau – Kepri.
Banyaknya sumber daya manusia juga membuat pembagian tugas jobdesc
untuk mahasiswa maupun siswa yang sedang melakukan magang secara

25
bergantian. Kurangnya pengetahuan penulis tentang beberapa topik dan kasus
pemberitaan dan hal yang terjadi di lapangan membuat penulis pada awalnya
sedikit bingung mengenai tugas yang diberikan pada saat liputan dan siaran
di studio.

26
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan kegiatan magang (job training), penulis menyimpulkan bahwa


Program Riau Hari Ini termasuk salah satu program Berita yang dimiliki TVRI di
setiap daerahnya. Program Riau Hari Ini adalah program dengan durasi 60 menit,
tayang setiap Senin - Jumat pukul 16.00 – 17.00 WIB, Sabtu dan Minggu pukul
08.00 – 08.30 WIB di TVRI Riau – Kepri.
Program Riau Hari Ini sangat membantu dan memberikan Informasi bagi
masyarakat khususnya Provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Hal itu juga tidak
terlepas dari kerja keras dan kekompakan dari team dan kru divisi berita dalam
mendapatkan berita, informasi dan hal yang penting seputar daerah Riau – Kepri.
Proses produksi program Riau hari Ini terdiri dari banyak tahapan. Di mana
dalam setiap tahap memiliki keterkaitan yang berkesinambungan dan tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya. Yang mana hal itulah yang membuat acara
Riau Hari Ini berjalan dengan lancar.

4.2 SARAN

TVRI Riau – Kepri diharapkan selalu meningkatkan kreativitas dan inovasi


dalam produksi program acara, baik itu program berita, hiburan, dan sebagainya.
Memperbanyak dan meningkatkan fasilitas produksi penyiaran juga diperlukan
agar memberi hasil maksimal di setiap program acara serta memperluas kegiatan
promosi pada setiap program acara agar masyarakat mengetahui dan mengenal
apa saja program-program yang telah diproduksi oleh TVRI Riau – Kepri.

27
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar. 2011. Sistem Komunikasi Indonesia. Bandung: Simbiosa Rekatama


Media.
Baskin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa.
Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Fred, Wibowo. 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Surabaya: Pinus Book
Publisher.
Morissan. 2010. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan
Televisi. Jakarta: Prenada Media Group.
Nurudin. 2009. Pengantar Komuinikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers.

28
L
A
M
P
I
R
A
N

29
Produksi Program Mimbar Agama Sosialisasi Re-Branding TVRI Riau

Program Acara Riau Hari Ini Produksi Program Halo Pemirsa

30
Wawancara di BMKG Proses Dubbing

Berita

31
Contoh Rundown Harian Berita

TVRI Riau – Kepri Studio 2

32

Anda mungkin juga menyukai