NIM : 043339827
Tahap /Langkah-Langkah Membuat karya tulis ilmiah
Pada tahap-tahap tertentu penulis dalam karya ilmiah perlu memperhatikan alur proses
dalam memproduksi tulisannya melalui proses yang tidak singkat, akan tetapi perlu
upaya yang dilakukan, diantaranya:
5. Tahapan revisi
1) Memperbaiki ide dalam karangan karya tulis ilmiah yang berfokus pada
penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan
pembaca
2) Membaca ulang seluruh isi draf data, atau referensi yang akan dijadikan bahan
sehingga memudahkan kita untuk mereduksi kedalam bahan yang siap jadi
3) Sharing atau berbagai pengalaman tentang draf kasar dengan berbagai teman
untuk menemukan apa yang menjadi kekurangan kelebihan
6. Tahap penyuntingan
1) Memperbaiki dan mengevaluasi perubahan-perubahan aspek mekanik karangan
(huruf capital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format
karangan).
2) Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan menarik yang
dilakukan guna meminimalisir kesalahan yang terjadi
7. Tahap publikasi
1) Tulisan yang kita buat akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain
2) Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
8. Evaluasi
Apa perlu kah evaluasi dilakukan dalam membuat karya ilmiah, bagi penulis sangat
perlu, karena dengan evaluasi dapat mengukur kemampuan kita untuk bisa
mengerjakan, maupun menyelesaikan apa yang bisa kita lakukan dalam membuat karya
ilmiah yang bagus, terutama bagi pemula atau yang akan memulai membuat karya tulis
ilmiah, dengan melakukan evaluasi maka kita berarti ingin selalu melakukan perbaikan
agar apa yang kita kerjakan menjadi terukur dan maksimal. Adapun evaluasi yang lebih
utama ada (fokus, pembangunan, organisasi, gaya konvensi).
Adapun yang perlu ada pada metodologi penelitiannya: (waktu serta tempat penelitian.
metode dan rancangan penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian,
pengumpulan data dan analisis data, hasil penelitian, jabaran variabel penelitian, hasil
penelitian, pengajuan hipotesis, diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis
tentang hasil yang didapatnya).
5. Hasil penelitian
Pada bagian hasil penelitian peneliti harus menyertakan jabaran variable penelitian,
bagaimana hasil penelitian, pengajuan hipotesisnya, tentang tanggapan diskusi
penelitian yang diberikan, memberikan pandangan teoritis terkait hasil yang sudah
didapatkan kemudian melakukan memberikan kesimpulan mengenai apa telah didapat
dari hasil meneliti tersebut.
6. Bagian penutup
Adapun bagian penutup dalam karya tulis ilmiah, adanya bab akhir penutup yang
berisikan kesimpulan dan saran serta implikasi penelitian yang didapat.
7. Bagian penunjang
Pada bagian penunjang yang ada dalam karya ilmiah adalah adanya lampiran, seperti
daftar pustaka, lampiran instrument penelitian, dan juga daftar table, daftar gambar,
daftar bagan yang bisa memberikan penjelasan pada pembaca karya tulis ilmiah Anda.
https://sevima.com/%E2%88%9A-panduan-cara-membuat-karya-tulis-ilmiah-
lengkap/
Pengertian notasi ilmiah
Teknik penggunaan dan implementasi acuan teoretik yang dijadikan sumber rujukan
disebut teknik notasi ilmiah. penerapan dalam merujuk referensi dapat dilakukan
dengan berbagai teknik atau cara yang sudah dianggap standar baku. seorang penulis
diharapkan menguasai aspek-aspek yang bersifat esensial dan mampu
mengomunikasikan gagasannya secara ilmiah, atau paling tidak mampu memahami
sebuah karya ilmiah.
Dalam praktiknya teknik notasi ilmiah mempunyai beberapa aspek yang dilakukan
sebagai berikut :
a) Mengutip tulisan dari halaman-halaman yang berhubungan dengan pokok
bahasan tulisan/penelitian yang sedang disusun.
b) Kutipan langsung maksimal 30 persen dari seluruh kutipan dalam tubuh tulisan
dengan menggunakan pernyatan yang telah disimpulkan dan ditulis sendiri
(parafase).
c) Meringkas tulisan yang diambil dari teks dalam bahasa yang berbeda tanpa
mengurangi substansinya kandungan isinya.
d) Mengambil sari dan kesimpulan dari tulisan orang lain, yaitu membuat abstrak
tulisan yang sudah ada dengan gaya cara tertentu sehingga lebih singkat, padat,
dan mudah dimengerti.
e) Menerjemahkan teks yang dikutip dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia
dan mencantumkan penulis aslinya dan tanda kurung di belakang kalimat
tersebut.
f) Membuat catatan kaki, yaitu tulisan yang berisi nomor urut pencatatan,
pengarang, judul, tempat terbit, penerbit, tahun terbit, dan halaman buku
tersebut.
g) Membuat catatan pada akhir tiap bab adalah pemindahan catatan kaki padahal
aman tersendiri dengan keterangan lebih rinci. Hal ini biasanya dilakukan untuk
buku teks ilmiah, bukan merupakan laporan hasil penelitian.
h) Membuat daftar pustaka untuk semua bahan rujukan yang telah dimanfaatkan
dalam menulis karya tersebut.
http://d-teksi.blogspot.com/2013/06/teknik-notasi-ilmiah.html