Artikel Ilmiah - 2021
Artikel Ilmiah - 2021
REZA DENNI
D62114020
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
1
DESAIN PERKUATAN LERENG MENGGUNAKAN KLASIFIKASI
SLOPE MASS RATING (SMR) DI DOMAIN 5 DAN DOMAIN 9 PIT
BATU HIJAU PT AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA
SARI: Desain perkuatan lereng dapat ditentukan melalui perhitungan tingkat kestabilan lereng
dengan beberapa metode salah satunya klasifikasi Slope Mass Rating (SMR). Nilai SMR dapat
menjadi acuan dalam pemilihan jenis perkuatan yang digunakan. Penelitian dilakukan di Domain
5 dan Domain 9 pit Batu Hijau PT Amman Mineral Nusa Tenggara. Domain 5 tersusun oleh
batuan andesit dengan penggalian lereng menggunakan metode line drilling sedangkan Domain
9 tersusun oleh batuan diorit dengan penggalian lereng menggunakan metode pre-splitting.
Daerah penelitian dibagi menjadi 4 sektor yaitu sektor 1 dan 2 berada pada domain 5 dengan
geometri lereng 450/3290NE dan 450/140NE, sektor 3 dan 4 berada pada Domain 9 dengan
geometri lereng 470/310NE dan 470/630NE. Nilai SMR daerah penelitian sebesar 7-60 pada sektor
1, 23-50 pada sektor 2, 43-53 pada sektor 3 dan 43-60 pada sektor 4. Hasil nilai SMR menunjukan
tingkat kestabilan lereng daerah penelitian berada pada kelas V-III (sangat tidak stabil-kritis).
Jenis perkuatan yang diberikan berdasarkan klasifikasi SMR yaitu menggunakan systematic
bolting pada nilai SMR 20-40 dan spot bolting pada nilai SMR 41-60. Spot bolting diberikan pada
sektor 1, sektor 3, dan sektor 4 sehingga faktor keamanan lereng masing-masing menjadi 1,212,
1,262, dan 1,260. Systematic bolting diberikan pada sektor 2 sehingga nilai faktor kemanan lereng
menjadi 1,267.
Kata kunci: kestabilan lereng, kinematika, SMR, jenis longsoran, perkuatan lereng.
ABSTRACT: Slope reinforcement design can be determined by calculating the level of slope
stability with several methods, one of which is the Slope Mass Rating (SMR) classification. The
SMR value can be a reference in the selection of the type of reinforcement used. The research was
conducted in Domain 5 and Domain 9 of the Batu Hijau pit PT Amman Mineral Nusa Tenggara.
Domain 5 is composed of andesite rock with slope excavation using the line drilling method while
Domain 9 is composed of diorite rock with slope excavation using the pre-splitting method. The
research area is divided into 4 sectors, namely sectors 1 and 2 are in domain 5 with a slope
geometry of 450/3290NE and 450/140NE, sectors 3 and 4 are in Domain 9 with a slope geometry
of 470/310NE and 470/630NE. The SMR value of the research area is 7-60 in sector 1, 23-50 in
sector 2, 43-53 in sector 3 and 43-60 in sector 4. The results of the SMR value indicate the level of
slope stability of the study area is in class V-III (very unstable-critical). The type of reinforcement
given is based on the SMR classification using systematic bolting at SMR values of 20-40 and spot
bolting at SMR values of 41-60. Spot bolting is assigned to sector 1, sector 3, and sector 4 so that
the slope safety factors are 1,212, 1,262, and 1,260, respectively. Systematic bolting is given to
sector 2 so that the value of the slope safety factor becomes 1.267.
Analisis kestabilan lereng yang dilakukan Daerah penelitian berada pada domain 5 dan
yaitu menentukan nilai faktor keamanan (FK) domain 9 penambangan fase 7 pit Batu Hijau
lereng menggunakan software Rocscience PT Amman Mineral Nusa Tenggara.
Dips. Nilai faktor keamanan yang diperoleh
akan menjadi acuan dalam tahapan tindak 1. Kondisi Domain 5
lanjut terhadap lereng.
Domain 5 berada pada elevasi -180 mRL.
4. Rekomendasi Penanganan Lereng Metode ekskavasi yang diterapkan pada lereng
domain 5 menggunakan metode pre-split
Rekomendasi penanganan lereng yang blasting. Nilai RMR pada sayatan 1 domain 5
dilakukan yaitu rekomendasi sistem berkisar pada 40-50 dan sayatan 2 domain 5
perkuatan berdasarkan pada klasifikasi Slope berkisar pada 20-40, menunjukan bahwa
Mass Rating (SMR). Rekomendasi dilakukan kekuatan massa batuan (RMR) Domain 5
apabila faktor keamanan (FK) dari lereng lebih berada pada kelas IV (bad) dan III (normal).
3
Tabel 2. Geometri domain 9
Slope Bench Bench Bench
Domain Location IRA
Aspect Face Angle Height (m) Configuration
Above ramp -180 mRl 47° 75° 15 Single
9 105-075
Below ramp -180 mRL 47° 75° 15 Single
Gambar 2. Arah umum bidang lemah sektor 1 Gambar 3. Arah umum bidang lemah sektor 1
domain 5, tipe longsoran bidang domain 5, tipe longsoran baji
Gambar 4. Arah umum bidang lemah sektor 2 Gambar 5. Arah umum bidang lemah sektor 2
domain 5, tipe longsoran bidang domain 5, tipe longsoran baji
4
Sektor 2 berada pada domain 5 pit Batu Hijau umum bidang lemah yang dominan berada
dengan elevasi -90 mRL. Geometri lereng pada arah (dip/dip direction) 740/2750NE.
sektor 2 (dip/dip direction) 450/140NE, arah
5
Sektor 4 berada pada domain 9 dengan elevasi dan 50. Arah umum bidang lemah yang
-185 mRL sampai -240 mRL. Geometri lereng dominan di sektor 4 hanya 1 (satu) dengan
sektor 4 berada pada arah (dip/dip direction) arah (dip/dip direction) 340/700NE.
470/630NE. Nilai RMR pada sektor 4 yaitu 40
3.3 Desain Perkuatan Lereng daerah penelitian. Nilai hasil klasifikasi Slope
Mass Rating (SMR) daerah penelitian berkisar
Hasil dari analisis tingkat kestabilan lereng antara 7,5-60, menunjukan tingkat kestabilan
menggunakan metode SMR dan Kinematika lereng daerah berada pada level sangat tidak
dapat diketahui kondisi massa batuan, tingkat stabil sampai kritis. Jenis bolt yang digunakan
kestabilan, jenis longsoran, dan persentase adalah End Anchored dengan kapasitas anchor
longsoran yang mugkin terjadi, sehingga dapat sebesar 1000 kN dan panjang anchor yang
diberikan rekomendasi penangan lereng pada digunakan 20–60 meter.
6
1. Desain Perkuatan Lereng Sektor 1 Rekomendasi disesuaikan dengan acuan pada
tabel 7 mengenai klasifikasi nilai SMR.
Sektor 1 pada domain 5 pit Batu Hijau dengan
geometri lereng (dip/dip direction) 450/3290NE. 2. Desain Perkuatan Lereng Sektor 2
Pada sektor 1 tersusun dari perlapisan batuan
andesit dan diorit dengan RMR 40–50. Sektor 2 pada domain 5 pit Batu Hijau dengan
geometri lereng (dip/dip direction) 450/3290NE.
Pada sektor 2 tersusun dari perlapisan batuan
andesit dan diorit dengan RMR 40–50. Hasil
perhitungan nilai SMR pada sektor 2 diperoleh
sebesar 23,6–43,6 untuk tipe longsoran bidang
dan 30–50 untuk tipe longsoran baji.
Klasifikasi SMR sektor 2 masuk dalam kelas
IV dan III, sehingga kondisi massa batuan
sektor 2 dikategorikan buruk-normal dan
tingkat kestabilan sangat tidak stabil-kritis.
Setelah dilakukan pemasangan perkuatan Gambar 12. Faktor keamanan lereng sektor 2
pada lereng di sektor 1, hasilnya menunjukkan setelah diberi perkuatan
bahwa lereng dalam kondisi aman dengan nilai
faktor keamanan sebesar 1,212. Terkhusus Setelah dilakukan pemasangan perkuatan
untuk longsoran baji, dapat dilihat dari nilai pada lereng di sektor 2, hasilnya menunjukkan
SMR yang dihasilkan pada sektor 1 berkisar bahwa lereng dalam kondisi aman dengan nilai
antara 44–60 yang menunjukkan tingkat faktor keamanan sebesar 1,267. Terkhusus
kestabilan lereng dalam kondisi kritis, untuk longsoran baji pada sektor 2, dapat
sehingga perlu diberikan rekomendasi dilihat dari nilai SMR yang dihasilkan pada
perkuatan berupa pemasangan spot bolting. sektor 2 berkisar antara 30–50 yang
7
menunjukkan tingkat kestabilan lereng dalam berkisar antara 50–60 yang menunjukkan
kondisi kritis, sehingga perlu diberikan tangka kestabilan lereng dalam kondisi kritis,
rekomendasi perkuatan berupa pemasangan sehingga perlu diberikan rekomendasi
systematic bolting. Rekomendasi ini perkuatan berupa pemasangan spot bolting.
disesuaikan dengan acuan pada tabel 7 Rekomendasi disesuaikan dengan acuan pada
mengenai klasifikasi nilai SMR. tabel 7 mengenai Klasifikasi nilai SMR.
Sektor 3 berada pada domain 9 dengan elevasi Sektor 4 berada pada domain 9 dengan elevasi
-185 mRL sampai -240 mRL. Geometri lereng -185 mRL sampai -240 mRL. Geometri lereng
sektor 3 berada pada arah (dip/dip direction) sektor 4 berada pada arah (dip/dip direction)
440/2350NE. Nilai RMR pada sektor 3 yaitu 30, 470/630NE. Nilai RMR pada sektor 4 yaitu 40
40, dan 50. Arah umum bidang lemah yang dan 50. Arah umum bidang lemah yang
dominan pada sektor 3 hanya satu (dip/dip dominan di sektor 4 hanya 1 dengan arah
direction) 470/3190NE. hasil perhitungan nilai (dip/dip direction) 340/700NE. Hasil
SMR pada sektor 3 diperoleh sebesar 43,7–53,7 perhitungan nilai SMR pada sektor 4 diperoleh
untuk tipe longsoran bidang dan 50 – 60 untuk sebesar 43,7–53,7 untuk tipe longsoran bidang
tipe longsoran baji. Klasifikasi SMR sektor 3 dan 50–60 untuk tipe longsoran baji.
masuk dalam kelas III. Sehingga kondisi Klasifikasi SMR sektor 4 masuk dalam kelas
massa batuan sektor 3 dikategorikan normal III, sehingga kondisi massa batuan sektor 4
dengan tingkat kestabilan kritis. dikategorikan normal dengan tingkat
kestabilan Kritis.