Anda di halaman 1dari 3

NAMA:AMAR SUBKI

RUANG:II.A

NIM:18010005

1.Dari gambar di ata dapat kita simpulkan bahwa VCT kepanjangan dari Voluntary Counseling and
Testing adalah suatu proses konseling pra testing, proses konseling post testing, dan testing HIV secara
sukarela yang bersifat rahasia (confidential). VCT lebih dini akan membantu seseorang mengetahui
mengenai status HIV nya. Hal ini sangat perlu dilakukan agar seseorang bisa mengetahui secara
pasti.Seperti kita ketahui bersama penularan HIV dari tubuh seseorang yang telah terinfeksi HIV adalah
dengan cara pertukaran cairan tubuh, yang meliputi cairan darah, cairan sperma, cairan vagina, dan air
susu ibu Jadi apabila sesorang melakukan hal beresiko tinggi yang disebutkan di halaman tersebut, maka
sangat penting bagi dirinya untuk segera melakukan VCT ini. Sehingga bisa lebih menjaga perilaku
selanjutnya demi kesehatan diri sendiri dan pasangan nya serta (calon) anak anak nya kelak.

VCT adalah singkatan dari voluntary counseling and testing, yaitu serangkaian tes untuk mengetahui
Anda apakah positif atau negatif mengidap HIV. Tes ini bersifat rahasia dan sukarela, yang berarti
keputusan untuk mengikuti tes sepenuhnya pilihan Anda sendiri dan Anda memiliki hak untuk privasi
mutlak.

2.Untuk memastikan apakah pasien terinfeksi HIV, maka harus dilakukan tes HIV. Skrining dilakukan
dengan mengambil sampel darah atau urine pasien untuk diteliti di laboratorium. Jenis skrining untuk
mendeteksi HIV adalah:

a.Tes antibodi. Tes ini bertujuan mendeteksi antibodi yang dihasilkan tubuh untuk melawan infeksi HIV.
Meski akurat, perlu waktu 3-12 minggu agar jumlah antibodi dalam tubuh cukup tinggi untuk terdeteksi
saat pemeriksaan.

b.Tes antigen. Tes antigen bertujuan mendeteksi p24, suatu protein yang menjadi bagian dari virus HIV.
Tes antigen dapat dilakukan 2-6 minggu setelah pasien terinfeksi.

Bila skrining menunjukkan pasien terinfeksi HIV (HIV positif), maka pasien perlu menjalani tes
selanjutnya. Selain untuk memastikan hasil skrining, tes berikut dapat membantu dokter mengetahui
tahap infeksi yang diderita, serta menentukan metode pengobatan yang tepat. Sama seperti skrining,
tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah pasien, untuk diteliti di laboratorium. Beberapa tes
tersebut antara lain:

a.Hitung sel CD4. CD4 adalah bagian dari sel darah putih yang dihancurkan oleh HIV. Oleh karena itu,
semakin sedikit jumlah CD4, semakin besar pula kemungkinan seseorang terserang AIDS. Pada kondisi
normal, jumlah CD4 berada dalam rentang 500-1400 sel per milimeter kubik darah. Infeksi HIV
berkembang menjadi AIDS bila hasil hitung sel CD4 di bawah 200 sel per milimeter kubik darah.

b.Pemeriksaan viral load (HIV RNA). Pemeriksaan viral load bertujuan untuk menghitung RNA, bagian
dari virus HIV yang berfungsi menggandakan diri. Jumlah RNA yang lebih dari 100.000 kopi per mililiter
darah, menandakan infeksi HIV baru saja terjadi atau tidak tertangani. Sedangkan jumlah RNA di bawah
10.000 kopi per mililiter darah, mengindikasikan perkembangan virus yang tidak terlalu cepat. Akan
tetapi, kondisi tersebut tetap saja menyebabkan kerusakan perlahan pada sistem kekebalan tubuh.

c.Tes resistensi (kekebalan) terhadap obat. Beberapa subtipe HIV diketahui kebal pada obat anti HIV.
Melalui tes ini, dokter dapat menentukan jenis obat anti HIV yang tepat bagi pasien.

Dampak dari HIV

Hilangnya sel CD4 akan melemahkan fungsi sistem imun hingga sangat drastis. Akibatnya, terinfeksi HIV
akan membuat tubuh Anda rentan mengalami berbagai penyakit infeksi dari bakteri, virus, jamur,
parasit, dan patogen merugikan lainnya.Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada penderita
HIV AIDS yaitu: Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungn dengan penyakit paru obstruksi
kronis; ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan kerusakan neurologis, ansietas, nyeri,
keletihan; diare berhubungan dengan infeksi; kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan aktif; ketidak seimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan diare; ketidak
seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis ,
ketidakmampuam menelan; nyeri kronis berhubngan dengan agen cedera biologis; nyeri akut
berhubungan dengan agen cedera biologis; hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju
metabolisme; kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status cairan, perubahan
pigmentasiperubahan turgor kulit.

Implementasi Keperawatan

Implmentasi keperawatan merupakan tindakan keperewatan yang dilakukan berdasarkan dari rencana
atau intervensi keperawatan yang dibuat, tujuan melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan
intervensi keperawatan agar kriteria hasil dapat tercapai.

keperawatan yang dilakukan selam 4 hari dari tanggal 25-28juni 2018 untuk diagnosa hipertermi
berhubungan dengan peningkatanmetabolisme antara lain: Jam (09.00) mengobservasi suhu tubuh
pasien,Jam (10.00) melakukan kompres hangat pada lipatan paha dan axila, Jam(11.00) melayani
pemberian obat paracetamol, Jam (11.30) mengobservasitanda-tanda vital.

keperawatan yang dilakukan selama 4 hari dari tanggal 25- 28 Juni 2018 untuk diagnosa defisit volume
cairanberhubungan dengankehilangan cairan aktif antara lain: Jam (08.00) mencatatat intake danoutput
pasien , jam (09.00) mengobservasi TTV pasien, jam (09.00)memeriksa CRT, jam (09.30) mengobservasi
turgor kulit pasien, am(12.00) mengganti cairan infus NACL 0,9%.

keperawatan yang dilakukan selama 4 hari dari tanggal 25- 28 Juni 2018 untuk diagnosa diare
berhubungan dengan faktor fisiologis(proses infeksi) antara lain : jam (08.30) mengobservasi buang air
besar termasuk frekuensi, bentuk, volume, konsistensi, dan warna, am (08.30)auskultasi bising usus, jam
(09.00) mengkaji riwayat diare, jam (10.00)mengobservasi turgor kulit, jam(10.00) mengobservasi
adanya mual muntah, jam (11.30) memberika terapi cairan parenteral NACL 0,9%, jam(12.00) 7)
mengobservasi tanda-tanda vital.

keperawatan yang dilakukan selama 4 hari dari tanggal 25- 28 Juni 2018 untuk diagnosa ketidak
seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis antara lain:
jam(09.00) mengkaji riwayat alergi, jam (09.00) mengobservasi turgor kulit,am (10.00) mengukur tinggi
badan dan berat badan, jam 10.30)mengobservasi adanya mual muntah, jam (12.00) mengobservasi
intakedan outpun cairan, mengobservasi tanda-tanda vital.

Anda mungkin juga menyukai