Sebuah bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan keturunan, asal, sejarah, dan
bahasa. Dengan kata lain, bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena
kesatuan dalam wilayah tertentu di muka bumi. Definisi berikut benar adanya namun tidak
terlalu tepat untuk diperuntukan bagi bangsa Indonesia karena bangsa Indonesia adalah bangsa
multikultural yang terdiri dari berbagai suku bangsa, agama dan bahasa lebih rinci lagi yaitu
1.128 suku bangsa dengan jumlah penduduk 237.556.363 orang dan dengan luas wilayahnya
sekitar 1.910.931 km2. Walaupun demikian, kemajemukan bangsa Indonesia terjalin dalam satu
ikatan bangsa indonesia sebagai satu kesatuan bangsa yang utuh dan berdaulat. Persatuan ini
tidak terjadi secara cuma-cuma dan terjadi begitu saja, namun telah melalui sejarah panjang
bangsa Indonesia dari sebelum kemerdekaan, kemerdekaan, bahkan setelah kemerdekaan.
Banyak sekali rintangan dan usaha pihak dalam dan luar Indonesia untuk memecahbelah bangsa
Indonesia dan usaha ini akan mudah dilakukan melihat latar belakang dan kondisi bangsa
Indonesia yang penuh dengan keragaman. Maka dari itu, bangsa Indonesia memiliki berbagai
simbol negara yang diatur dalam UUD 1945 diantaranya adalah Bendera Negara Indonesia Sang
Merah Putih, Bahasa Negara Bahasa Indonesia, Lambang Negara Garuda Indonesia beserta
Semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Simbol-simbol
kenegaraan ini diperuntukan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan NKRI,
menjaga kehormatan yang menunjukkan kedaulatan bangsa dan NKRI, serta menciptakan
ketertiban, kepastian dan standardisasi penggunaan bendera, bahasa, lambang negara dan lagu
kebangsaan.
Pada masa pasca kemerdekaan atau masa kini, kita sudah menjadi bangsa yang telah
dimerdekakan meskipun demikian kita berada di dalam sebuah ancaman globalisasi yang
membuat segala batas menjadi buram memperboleh akses terhadap informasi dan perubahan
yang kian meluas dan sangat cepat. Hal ini menjadi sebuah ancaman karena sulitnya untuk
mengidentifikasi nilai-nilai yang tidak boleh kita terima karena tidak selaras dengan falsafah
bangsa Indonesia. Seperti sekarang ini nilai persatuan bangsa sedang di uji dengan kegencaran
sekali mempertontonkan rasisme dengan saling membawa agama dan antar agama satu dengan
agama yang lain. Ini merupakan sebuah ujian bagi bangsa Indonesia, apabila bangsa kita tidak
mengimplementasikan Pancasila tidak mustahil Indonesia akan dilanda konflik internal bangsa.
Sebagai generasi penggerak bangsa sudah diwajibkan untuk kita menjadi cerdas dan bijak dalam
menghadapi arus globalisasi ini. Kita harus pintar dalam menyelaraskan nilai-nilai, informasi,
baik juga ilmu pengetahuan yang selaras dengan dasar pedoman hidup bernegara bangsa
Indonesia yaitu Pancasila. Oleh karena, seperti pada tujuan dari penciptaan Pancasila itu sendiri
yang disampaikan dalam pidato bung Karno 1 Juni 1945 tentang usulan Pancasila supaya
dijadikan dasar negara yaitu: “Kita hendak mendirikan suatu negara “semua buat semua” bukan
buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang
kaya, tetapi “semua buat semua”. Inilah salah satu dasar pikiran yang nanti akan saya kupas lagi.
Maka, yang selalu mendengung di dalam saya punya jiwa, bukan saja di dalam beberapa hari di
dalam sidang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai ini, akan tetapi sejak tahun 1918, 25 tahun lebih ialah:
Dasar pertama yang baik dijadikan dasar buat negara Indonesia, ialah dasar kebangsaan.”.
Pancasila sebagai dasar negara sudah jelas sejak awal diciptakan memang diperuntukan untuk
menyatukan segala sesuatu yang berbeda, menjadikan semua orang yang hidup diatas tanah
Nusantara sebagai satu kesatuan dan dapat memandang perbedaan sebuah kekayaan yang dapat
memajukan bangsa Indonesia.
Sebagai mahasiswa kita harus dapat juga dapat menanggapi sistem pendidikan yang
selalu dalam proses penyempurnaan dengan sungguh-sungguh tekun belajar, menjaga nilai-nilai
kebaikan yang ada di masyarakat, serta menjadi pelaku kontrol sosial untuk menciptakan
perubahan progresif. Pembentukan karakter sesuai dengan nilai-nilai lokal yang hidup pada
masyarakat Indonesia juga merupakan hal yang sangat penting karena karakter individu yang
sudah dipupuk dan dikembangkan akan menjadi kunci keberhasilan yang sejati bagi dirinya.
Sebuah kutipan mengatakan, “Pengetahuan dan keterampilan akan membawamu sampai ke
puncak, namun karakter yang akan menentukan berapa lama kamu akan di puncak.”. Pendidikan
baik secara ilmu, keterampilan, juga karakter akan menjadikan masyarakat Indonesia sebagai
sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan memiliki peran strategis dalam memajukan
kehidupan bangsa dan disebut-sebut sebagai “resep” sebuah negara menjadi negara maju dengan
memiliki SDM dengan kualitas tinggi. Sehingga kita sebagai bangsa, tidak hanya didikte dan
tergerak oleh karena arus perubahan namun menjadi arus perubahan itu sendiri dengan membuat
sesuatu yang baru, inovatif, dan berguna bagi bangsa dan negara.
Daftar Pustaka
Arafat, Y. (Director). (2019, March 24). Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia [Video
file]. Retrieved March 20, 2021, from https://www.youtube.com/watch?v=-v-PfmLLPvw
Keragaman Indonesia. (2018, August 16). Retrieved March 20, 2021, from
https://indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan/keragaman-indonesia#:~:text=Bangsa
%20indonesia%20merupakan%20bangsa%20majemuk,bangsa%20yang%20utuh%20dan
%20berdaulat.
Nailufar, N. (2020, December 26). Identitas Nasional BANGSA Indonesia. Retrieved March 20,
2021, from https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/26/175837669/identitas-nasional-
bangsa-indonesia
Negara, D. (2020, July 1). Pancasila: Nilai Luhur Bangsa Dan PONDASI Bangunan NKRI.
Retrieved March 20, 2021, from
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13234/Pancasila-Nilai-Luhur-Bangsa-dan-
Pondasi-Bangunan-NKRI.html
Nugraha, J. (2020, October 29). Mengenal Perbedaan Bangsa dan Negara, Ketahui UNSUR-
UNSUR Dan Fungsinya Halaman 4. Retrieved March 20, 2021, from
https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-perbedaan-bangsa-dan-negara-ketahui-unsur-
unsur-dan-fungsinya-kln.html?page=4