Anda di halaman 1dari 63

ANALISA JARINGAN KOMPUTER VIRTUAL LOCAL AREA

NETWORK ( VLAN ) DAN ACL PADA PT.REIMS

NUSANTARA JAKARTA BARAT

TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III

AHMAD REZA FAHLEVI

NIM : 13172013

P r ogr a m St u di Te kn ol ogi K omp ute r

F a ku l t as T e kn ol og i I n f or ma s i

Universitas Bina Sarana Informatika

Jakarta

2019
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ahmad Reza Fahlevi

Nim : 13172013

Jenjang : Diploma Tiga (D3)

Program Studi : Teknologi Komputer

Perguruan Tinggi : Universitas Bina Sarana Informatika

Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan judul:
“Analisa Jaringan Virtual Local Area Network ( VLAN ) dan ACL Pada
PT.Reims Nusantara Jakarta Barat ”, adalah asli (orisinil) atau tidak plagiat
(menjiplak) dan belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dimanapun dan dalam
bentuk apapun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan
dari pihak manapun juga. Apabila kemudian hari ternyata saya memberikan
keterangan palsu dan atau ada pihak lain mengkalim bahwa tugas akhir yang telah
saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu, saya bersedia
diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan saya dari Universitas
Bina Sarana Informatika dicabut/dibatalkan.

Dibuat : Jakarta

Pada tanggal : 05 Juli 2019

Yang menyatakan,

Ahmad Reza Fahlevi

ii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:


Nama : Ahmad Reza Fahlevi
Nim : 13172013
Jenjang : Diploma Tiga (D3)
Program Studi : Teknologi Komputer
Fakultas : Teknologi Informasi
Perguruan Tinggi : Universitas Bina Sarana Informatika
Dengan ini menyatakan untuk memberikan ijin kepada pihak Universitas Bina
Sarana Informatika, Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-exclusive Royalty-free
Right) atas karya ilmiah kami yang berjudul: “Analisa Jaringan Virtual Local Area
Network ( VLAN ) dan ACL Pada PT.Reims Nusantara Jakarta Barat”, beserta
perangkat yang diperlukan (apabila ada).
Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini pihak Universitas Bina Sarana
Informatika berhak menyimpan, mengalih-media atau mem-format-kan,
mengelolanya dalam pangkalan data (database), mendistribusikannya dan
menampilkan atau mempublikasikannya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari kami selama tetap mencantumkan
nama kami sebagai penulis/pencipta karya ilmiah tersebut.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi; tanpa melibatkan Universitas Bina
Sarana Informatika, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran
Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta
Pada Tanggal : 05 Juli 2019
Yang menyatakan,

Ahmad Reza Fahlevi

iii
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir ini diajukan oleh:


Nama : Ahmad Reza Fahlevi
NIM : 13172013
Jenjang : Diploma Tiga (D3)
Program Studi : Teknologi Komputer
Fakultas : Teknologi Informasi
Perguruan Tinggi : Universitas Bina Sarana Informatika
Judul Tugas Akhir : Analisa Jaringan Virtual Local Area Network
( VLAN ) dan ACL Pada PT.Reims Nusantara
Jakarta Barat

Untuk dipertahankan pada periode I-2019 di hadapan Penguji dan diterima sebagai
persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh Diploma Ahli Madya Teknik
(A.Md.T) pada Program Diploma Tiga (D3) Program Studi Teknologi Komputer di
Universitas Bina Sarana Informatika.
Jakarta, 05 Juli 2019
PEMBIMBING TUGAS AKHIR

Dosen Pembimbing : Irwan Agus Sobari, M.Kom ....................................

Asisten Pembimbing : Pas Mahyu Akhirianto, S.Pd, M.Kom ....................................

DEWAN PENGUJI

Penguji I : ................................................ .........................................

Penguji II : ................................................ .........................................

iv
LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

Nim : 13172013
Nama Lengkap : Ahmad Reza Fahlevi
Dosen Pembimbing : Irwan Agus Sobari, M.Kom
Judul Tugas Akhir : Analisa Jaringan Virtual Local Area Network ( VLAN )
dan ACL Pada PT.Reims Nusantara Jakarta Barat
No TglBimbingan PokokBahasan ParafDosenPembimbing
1 4 April 2019 Bimbingan Perdana
2 9 April 2019 Pengajuan Judul dan BAB I
3 24April 2019 ACC Judul dan BAB I
4 08 Mei 2019 Pengajuan BAB II
5 22 Mei 2019 ACC BAB II
6 19 Juni 2019 Pengajuan BAB III dan BAB IV
7 26 Juni 2019 ACC BAB III dan BAB IV
8 05 Juli 2019 ACC Keseluruhan

Catatan untuk Dosen Pembimbing.


Bimbingan Tugas Akhir
- Dimulai pada tanggal : 04 April 2019
- Diakhiri pada tanggal : 05 Juli 2019
- Jumlah Pertemuan bimbingan : 8 kali

Disetujui oleh,
Dosen Pembimbing

(Irwan Agus Sobari, M.Kom)

v
LEMBAR KONSULTASI TUGAS AKHIR

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

Nim : 13172013
Nama Lengkap : Ahmad Reza Faglevi
Dosen Pembimbing : Pas Mahyu Akhirianto, S.Pd, M.Kom
Judul Tugas Akhir : Analisa Jaringan Virtual Local Area Network ( VLAN )
dan ACL Pada PT.Reims Nusantara Jakarta Barat
No TglBimbingan PokokBahasan ParafDosenPembimbing
1 4 April 2019 Bimbingan Perdana
2 10 April 2019 Pengajuan Judul dan BAB I
3 26 April 2019 ACC Judul dan BAB I
4 10 Mei 2019 Pengajuan BAB II
5 23 Mei 2019 ACC BAB II
6 21 Juni 2019 Pengajuan BAB III dan BAB IV
7 27 Juni 2019 ACC BAB III dan BAB IV
8 05 Juli 2019 ACC Keseluruhan

Catatan untuk Dosen Pembimbing.


Bimbingan Tugas Akhir
- Dimulai pada tanggal : 04 April 2019
- Diakhiri pada tanggal : 05 Juli 2019
- Jumlah Pertemuan bimbingan : 8 kali

Disetujui oleh,
Dosen Pembimbing

(Pas Mahyu Akhirianto, S.Pd, M.Kom)

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
dengan judul “Analisa Jaringan Virtual Local Area Network ( VLAN ) dan ACL
Pada PT.Reims Nusantara Jakarta Barat ”guna sebagai salah satu syarat kelulusan
Program Diploma Tiga (D3) Universitas Bina Sarana Informatika.
Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, Dalam
kesempata inipenulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Bina Sarana Informatika.
2. Dekan Fakultas Teknologi Informasi.
3. Ketua Program Studi Teknologi Komputer Universitas Bina Sarana
Informatika.
4. Bapak Irwan Agus Sobari, M.Kom selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
5. Bapak Pas Mahyu Akhirianto, S.Pd, M.Kom selaku Asisten Pembimbing
Tugas Akhir.
6. Staff / karyawan / dosen di lingkungan Universitas Bina Sarana Informatika.
7. Bapak Adang Setiawan, SE selaku Direktur SDM & Umum PT.Reims
Nusantara.
8. Staff Pegawai PT.Reims Nusantara.
9. Bapak Andatua Sipayung S.kom selaku IT PT.Reims Nusantara.
10. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual.
11. Rekan-rekan mahasiswa Tekhnologi Komputer kelas13.6C.25.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan baik isi maupun
susunannya. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis juga
bagi para pembaca.

Jakarta, 15 Juli 2019


Penulis

Ahmad Reza Fahlevi

vii
ABSTRAK

Ahmad Reza Fahlevi (13172013) Analisa Jaringan Komputer Virtual Local


Area Network (VLAN) dan ACL pada PT. Reims Nusantara Jakarta Barat.

Salah satu kontribusi teknologi untuk meningkatkan kinerja jaringan adalah dengan
kemampuan untuk membagi sebuah broadcast domain yang besar menjadi beberapa
broadcast domain yang lebih kecil dengan menggunakan VLAN (Virtual Local Area
Network). Broadcast domain yang lebih kecil akan membatasi device yang terlibat
dalam aktivitas broadcast dan membagi device ke dalam beberapa grup berdasar
fungsinya, PT. Reims Nusantara memiliki beberapa divisi dan akan menerapkan
teknologi VLAN ini. VLAN ini digunakan sebagai alternatif pengganti router yang
digunakan untuk membagi jaringan private disetiap divisi. Di mana tiap divisi
memiliki network yang berbeda satu dengan lainnya sehingga keamanan jaringan
meningkat. Konfigurasi VLAN yang digunakan adalah berupa model VLAN
Trunking. Model ini menggunakan sistem VTP (Virtual Trunking Protocol) Server
dan Client. Switch yang digunakan sebagai server bisa membagi jaringan sebanyak
port yang tersedia. Sedangkan yang sebagai client hanya bisa menyesuaikan network
yang sudah diberikan oleh switch server. Konfigurasi VLAN ini semuanya
menggunakan Switch Cisco Catalyst.

Kata Kunci : Virtual Local Area Network (VLAN) dan Access Control List(ACL)

viii
ABSTRACT

Ahmad Reza Fahlevi (13172013), Analysis Computer Network of Virtual Network


Usage Local Area Network And ACL At PT. Reims Nusantara West Jakarta.

One of the technological contributions to improving network perfor- mance is the


ability to split a large broadcast domain into multiple smaller broad- cast domains
using a VLAN (Virtual Local Area Network). A smaller broadcast domain will limit
the devices involved in broadcast activity and divide the device into groups based on
its function, PT. Reims Nusantara has several divisions and will apply this VLAN
technology. This VLAN is used as an alternate router used to divide the private net-
work in each division. Where each division has a different network with each oth-er
so that network security increases. The VLAN configuration used is a VLAN trunking
model. This model uses VTP system (Virtual Trunking Protocol) Server and Client.
Switches used as a server can divide the network as much as available ports. While
the client can only adjust the network that has been given by the switch server. These
VLAN configurations all use the Cisco Catalyst Switch.

Keywords: Virtual Local Area Network (VLAN) and Access Control List (ACL)

ix
DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Judul Tugas Akhir............................................................................................ i
Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir .................................................................. ii
Lembar Pernyataan Publikasi Karya Ilmiah ............................................................... iii
Lembar Persetujuan dan Pengfesahan Tugas Akhir.................................................... iv
Lembar Konsultasi Tugas Akhir .................................................................................. v
Kata Pengantar ........................................................................................................... vii
Abstrak ...................................................................................................................... viii
Daftar Isi....................................................................................................................... x
Daftar Simbol ............................................................................................................ xiii
Daftar Gambar........................................................................................................... xiv
Daftar Tabel ............................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1


1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan ............................................................................ 3
1.3. Metode Penelitian............................................................................... 3
1.4. Ruang Lingkup ................................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 5


2.1. Pengertian Jaringan Komputer ........................................................... 5
2.1.1. Local Area Network ................................................................. 6
2.1.2. Metropolitan Area Network ..................................................... 6
2.2.3. Wide Area Network ................................................................. 6

2.2. Topologi ............................................................................................. 6


2.1.1. Topologi star ............................................................................ 7
2.2.2. Topologi Ring .......................................................................... 8
2.2.3. Topologi Bush .......................................................................... 8
2.2.4. Topologi Mesh ....................................................................... 10
2.2.5. Topologi Tree ......................................................................... 10

2.3.Perangkat Keras Jaringan .................................................................. 11


2.3.1. NIC (Network Interface Card) .............................................. 12
2.3.2. Kabel jaringan ........................................................................ 13

x
2.2.3. Konektor ................................................................................. 16
2.3.4. Router ..................................................................................... 16
2.3.5. Modem ................................................................................... 17
2.3.6. Switch..................................................................................... 18

2.4. Perangkat Lunak Jaringan ................................................................ 18


2.4.1. Protokol .................................................................................. 19
2.4.2. Media Access Control (MAC) address .................................. 20

2.5. TCP/IP dan Subnetting ..................................................................... 20


2.5.1. IP Address .............................................................................. 20
2.5.2. Subnetting .............................................................................. 23

2.6. Sistem Keamanan Jaringan .............................................................. 23


2.6.1. Firewall .................................................................................. 23

BAB III PEMBAHASAN .................................................................................... 26


3.1. Tinjauan Perusahaan ........................................................................ 26
3.1.1. Sejarah Perusahaan................................................................. 26
3.1.2. Strukur Organisasi dan Fungsi ............................................... 26

3.2. Analisa Jaringan ............................................................................... 28


3.2.1. Blok Jaringan ......................................................................... 28
3.2.2. Skema Jaringan ...................................................................... 29
3.2.3. Keamanan Jaringan Komputer ............................................... 31
3.2.4. Spesifikasi Perangkat Keras ................................................... 32
3.2.5. Spesifikasi Perangkat Lunak .................................................. 37

3.3. Permasalahan Pokok ........................................................................ 38


3.4. Pemecahan Masalah ......................................................................... 38
3. 5. Analisa Usulan ................................................................................ 39
3.5.1. Skema Usulan......................................................................... 39
3.5.2. Konfigurasi Usulan ................................................................ 39
3.5.3. Analisa Biaya ......................................................................... 44

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 45


4.1. Kesimpulan....................................................................................... 45
4.2. Saran ................................................................................................. 45

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 47


DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ 48

xi
KETERANGAN SURAT RISET ........................................................................... 48

xii
DAFTAR SIMBOL

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Topologi star ............................................................................................ 7


Gambar II.2 Topologi Ring .......................................................................................... 8
Gambar II.3 Topologi Bush ........................................................................................ 9
Gambar II.4 Topologi mesh ...................................................................................... 10
Gambar II. 5 Topologi tree......................................................................................... 11
Gambar II. 6 LAN ...................................................................................................... 12
Gambar II. 7 kabel twisted pair .................................................................................. 13
Gambar II.8. Kabel UTP Kategori 5 .......................................................................... 14
Gambar II. 9 kabel UTP kategori 5e .......................................................................... 14
Gambar II. 10 kabel UTP kategori 6 .......................................................................... 15
Gambar II. 11 kabel fiber optic .................................................................................. 15
Gambar II.12 Konektor RJ-45.................................................................................... 16
Gambar II.13. Router ................................................................................................. 17
Gambar II.14 Modem ................................................................................................. 17
Gambar II. 15. Switch ................................................................................................ 18
Gambar III.1. Struktur organisasi perusahaan............................................................ 26
Gambar III.2. Blok jaringan PT. Reims Nusantara .................................................... 28
Gambar III.3. Skema jaringan PT. Reims Nusantara ................................................. 29
Gambat III.4. Pengecekan tagging VLAN ................................................................. 31
Gambar III.5. Ilustrasi Firewall .................................................................................. 31
Gambar III.6. Skema usulan....................................................................................... 39

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel III.1. Tabel Routing skema jaringan ................................................................ 30


Tabel III.2. Spesifikasi perangkat router .................................................................... 32
Tabel III.3. Spesifikasi perangkat switch ................................................................... 34
Tabel III.4. Spesifikasi perangkat PC ........................................................................ 36
Tabel III.5. Spesifikasi perangkat Hub ...................................................................... 37

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semakin berkembangnya teknologi dan semakin dibutuhkan kecepatan

informasi yang tepat serta cepat sehingga kecepatan informasi berbanding lurus

dengan kecepatan akses internet yang disediakan. Selain harus memperhitungkan

faktor kegagalan sistem, keamanan skalabilitas, network yang baik juga

menghitungkan kualitas atau jaminan terhadap layanan yang diberikan user atau

client (Rifai, 2017).

Semakin banyaknya permasalahan yang di hadapi kala menggunakan

permanfaatan teknologi jaringan komputer dan komunikasi, dan semakin tingginya

tingkat kebutuhan serta semakin banyaknya pengguna jaringan yang menginginkan

suatu bentuk jaringan yang dapat memberikan hasil maksimal baik dari segi efisiensi

maupun peningkatan keamanan jarigan itu sendiri, hal ini menyebabkan para ahli

terus mengembangkan metode-metode baru yang berguna untuk meningkatkan

efesiensi dan keamanan. Berdasarkan pada keinginan-keinginan tersebut, maka

upaya-upaya penyempurnaan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Dengan

memanfaatkan sebagai teknik subnetting dan penggunaan hardware yang lebih baik

(antara lain switch) maka munculah konsep Virtual Local Area Network (VLAN).

VLAN merupanan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti

LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat konfigurasi secara virtual tanpa

harus menuruti lokasi fisik peralatan.

1
2

Pengaturan Virtual Local Area Network (VLAN) akan membuat pengaturan

jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada

lokasi workstation.

Dalam membangun suatu jaringan Virtual Local Area Network, penting untuk

diperhatikan terlebih dahulu perancangan topologi untuk memanajemen lalu lintas

data. Suatu topologi jaringan ditentukan hanya oleh pengaturan grafis dan pengaturan

hubungan fisik atau logic antar simpul. Topologi secara teknis adalah

bagian dari teori graf. Jarak antar simpul, hubungan fisik, dan atau tipe sinyal

mungkin berbeda dalam dua jaringan tersebut dan mungkin juga topologi mereka

mirip.

Beberapa orang mungkin berpikir bahwa sebuah topologi sebagai bentuk atau

struktur maya. Bentuk ini mungkin tidak secara langsung berhubungan dengan

keadaan letak fisik suatu alat dalam jaringan. Sebagai contoh, komputer-komputer di

dalam LAN rumahan mungkin diatur dalam sebuah lingkaran di dalam sebuah ruang

keluarga tetapi itu mungkin tidak seperti mencari topologi cincin yang sebenarnya.

Dua jaringan dikatakan mempunyai topologi yang sama apabila pengaturan

hubungannya sama, walau hubungan fisik, jarak antar simpul, dan tipe sinyalnya

berbeda.

Dalam menangani suatu jaringan yang belum termanajemen, maka diperlukan

suatu sistem jaringan yang terorganisir dengan baik. Seperti pemakaian router.

Router bisa diperoleh dengan cara memakai langsung tanpa harus install system

dengan menggunakan router broadband atau bisa dengan menggunakan komputer

untuk membuat router dengan cara menginstall system operasi atau software untuk

membuat router dengan catatan hardware pun mendukung untuk proses routing.
3

1.2. Maksud dan Tujuan

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis bermaksud untuk meneliti sistem jaringan

komputer Virtual Local Area Network (VLAN) dan ACL pada PT. Reims Nusantara,

khususnya pembagian VLAN pada masing-masing PC client.

Sedangkan tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai salah satu syarat

memperoleh Diploma Ahli Madya (A.Md) pada Program Studi Teknologi Komputer

pada Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI).

1.3. Metode Penelitian

1. Adapun metode penelitian yang penulis gunakan dalam melakukan analisa dan

pengumpulan data adalah sebagai berikut :

2. Metode observasi, dengan melakukan riset langsung ke PT. Reims Nusantara,

guna mendapatkan informasi yang berkaitan dengan judul tugas akhir.

3. Metode wawancara, dengan melakukan wawancara langsung terhadap staff IT

perusahaan yaitu bapak Andatua Sipayung dan beberapa pihak terkait di bidang

Jaringan komputer perusahaan.

4. Studi pustaka, dengan mempelajari dan memahami sistem jaringan komputer

dari sumber berupa buku, artikel-artikel ilmiah, dan karya ilmiah dari sumber-

sumber terpercaya.

1.4. Ruang Lingkup

Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas dan agar tidak terjadi

pembahasan yang meluas atau menyimpang, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan

masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan

tugas akhir ini, yaitu hanya pada lingkup seputar sistem jaringan komputer pada
4

PT.Reims Nusantara. Ruang lingkup yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir ini

mengenai sistem jaringan VLAN, ACL , topologi jaringan,

hardware dan software, skema jaringan, blok jaringan, permasalahan, pemecahan

masalah, dan analisa usulan pada PT. Reims Nusantara.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut (Dinulhaki, Roza, & Prayitno, 2016) jaringan komputer adalah suatu

kumpulan atau beberapa komputer yang dihubungkan sehingga dapat berkomunikasi,

termasuk juga printer dan peralatan lainnya yang saling terhubung, Data atau

informasi ditransfer melalui kabel maupun wireless sehingga orang yang

menggunakan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada

printer yang sama dan bersama- sama menggunakan hardware/software yang

terhubung dengan jaringan.

Kristanto (dalam Tiranda, 2014) menyebutkn bahwa Jaringan komputer

merupakan sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan satu sama lain,

dengan menggunakan satu protocol kompunikasi sehingga seluruh komputer yang

saling terhubung tersebut dapat berbagi informasi, program, sumber daya dan juga

dapat saling menggunakan perangkat keras lainnya secara bersamaan, seperti printer,

harddisk dan lain sebagainya.

Menurut (Munandar & Badrul, 2015) bahwa jaringan komputer dapat

dikelompokkan berdasarkan ruang ringkup areanya,yaitu :

5
6

2.1.1. Local Area Network

(Solikin, 2017) Jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup

wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah,

sekolah atau yang lebih kecil.

2.1.2. Metropolitan Area Network

Menurut (Munandar & Badrul, 2015) Jaringan MAN adalah sebuah jaringan

komputer besar yang mencangkup sebuah kota atau sebuah kampus besar, beserta

daerah setempat, missal jaringan telepon sistem, sistem telepon selular, serta jaringan

relay beberapa ISP internet.

2.2.3. Wide Area Network

Menurut (Solikin, 2017) WAN adalah singkatan dari istilah teknologi

informasi dalam Bahasa Inggris: Wide Area Network merupakan jaringan komputer

yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar

wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan

komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN

digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal

yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi

dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.

2.2. Topologi

Topologi jaringan komputer merupakan suatu aturan atau rules bagaimana

menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan

antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media atau peralatan

jaringan (Solikin, 2017).


7

Terdapat beberapa topologi jaringan yang dapat anda sesuaikan dengan kondisi

dilapangan yaitu:

2.1.1. Topologi star

Menurut (T.Muhamad, 2015) “Topologi star merupakan topologi yang

menghubungkan beberapa komputer dengan menggunakan perangkat yaitu hub atau

switch. Perangkat ini berfungsi sebagai pengontrol dari semua komputer yang

terhubung dalam jaringan”.

Sumber : https://dosenit.com/jaringan-komputer/konsep-jaringan/topologi-star

Gambar II. 1 Topologi star

a. Keuntungan:

1) Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada

pengguna bersangkutan.

2) Tingkat keamanan data tinggi.

b. Kerugian:

1) Boros pemakaian kabel.

2) Jika node pusat atau server mengalami gangguan, maka seluruh jaringan akan

terganggu atau mati.


8

2.2.2. Topologi Ring

Topologi ring merupakan topologi yang menghubungkan beberapa komputer dengan

membentuk sebuah lingkaran. Komputer yang terubung dalam sebuah jaringan akan

terkoneksi pada 2 komputer lain (T.Muhamad, 2015)

Sumber:http://www.nesabamedia.com/pengertian-topologi-ring

Gambar II.2 Topologi Ring

a. Keuntungan:

1) Hemat dalam pemakaian kabel.

2) Tidak akan terjadi tabrakan data (collision) karena pad a satu waktu hanya

satu simpul (node) yang dapat mengirimkan data.

b. Kekurangan :

1) Setiap simpul (node) akan ikut serta mengelola informasi yang dilewat kan

sehingga bila terdapat gangguan di suatu simpul (node) maka seluruh

jaringan akan terganggu.

2.2.3. Topologi Bush

Menurut (T.Muhamad, 2015) “Topologi bus merupakan topologi yang

menghubungkan beberapa komputer ke sebuah kabel dengan beberapa terminal.


9

Topologi bus menggunakan jenis kabel coaxial dengan beberapa konektor BNC.

Topologi bus menyediakan 1 jalur yang digunakan untuk komunikasi antar perangkat

sehingga setiap perangkat harus bergantian dalam menggunakan jalur yang ada.

Dalam berkomunikasi antar perangkat, hanya ada 2 perangkat yang dapat saling

berkomunikasi. Kecepatan transfer rata-rata data antar perangkat sangat lambat

karena harus bergantian dalam menggunakan jalur”.

sumber:http://www.nesabamedia.com/topologi-jaringan-komputer

Gambar II.3 Topologi Bush

a. Keuntungan:

1) Hemat kabel

2) Penambahan atau pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu

operasi yang berjalan.

3) Mudah dikembangkan

b. Kerugian:

1) Kepadatan lalu lintas data tinggi

2) Faktor keamanan data kurang terjamin

3) Kecepatan data akan turun bila jumlah pemakai di tambah


10

2.2.4. Topologi Mesh

Menurut (T.Muhamad, 2015) “Pada topologi-topologi di atas, redundansinya

masih kurang, sehingga perlu adanya topologi yang mempunyai redundansi yang

banyak, sehingga tidak mungkin jaringan itu down, walaupun ada node yang rusak”.

sumber:http://www.nesabamedia.com/topologi-jaringan-komputer

Gambar II.4 Topologi mesh

a. Keuntungan:

1) Bila salah satu jalur putus, maka masih ada jalur lain yang dapat digunakan

b. Kekurangan :

1) Membutuhkan banyak sekali kabel

2) Sulit dalam konfigurasinya

2.2.5. Topologi Tree

Menurut (T.Muhamad, 2015) “Topologi tree atau sering disebut sebagai

topologi pohon adalah topologi jaringan komputer yang secara hirarki merupakan

kombinasi dari topologi star dan bus. Jadi, untuk memahami topologi tree, maka

anda harus memahami mengenai topologi star dan bus. Topologi star dan bus sudah

dibahas di atas.
11

Sumber:https://www.nesabamedia.com/wpcontent/uploads/2017/08/topolog i-tree-1.jpg

Gambar II. 5 Topologi tree

a. Keuntungan :

1) Didukung oleh banyak hardware dan software Instalasi jaringan dari titik ke

titik pada masing-masing bagian (segmen)

b. Kerugian :

1) Jika jaringan utama rusak maka berakibat ke bagian (segmen) lain.

2) Sulit dikonfigurasi.

2.3. Perangkat Keras Jaringan

Menurut (Situmorang & Sembiring, 2016) perangkat keras komputer adalah

“semua bagian fisik komputer”. Dapat di bedakan dari data yang ada di dalamnya

atau yang beroprasi di dalamnya, yaitu perangkat lunak yang menyediakan intruksi

untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya. Batasan antara perangkat

keras dan

perangkat lunak akan sedikit buram kalau kita bicara mengenai firmware. Firmware

adalah perangkat lunak yang di buat ke dalam perangkat keras. Frimware ini

termasuk dalam wilayah bidang ilmu komputer dan tehnik komputer, yang jarang di

kenal oleh pengguna umum.

Adapun perangkat-perangkatnya yang wajib alias harus tersedia antara lain:


12

2.3.1. NIC (Network Interface Card)

Biasa disebut juga dengan LAN card adalah sebuah kartu yang berfungsi

sebagai jembatan (media penghubung) dari suatu komputer ke jaringan komputer.

Biasanya Land Card ini sudah terpasang secara onboard pada sebuah komputer atau

laptop.

Sumber https://www.dlink.co.id/dfe-520tx/

Gambar II. 6 LAN

CardNIC merupakan sebuah perangkat keras jaringan yang secara fisik

berbentuk seperti sebuah kartu ekspansi, yang memungkinkan setiap komputer dapat

terhubung dengan suatu jaringan dengan menggunakan kabel jaringan. Fungsi utama

NIC adalah untuk mengubah aliran data berbentuk parallel didalam bus sebuah

komputer menjadi aliran data yang berbentuk serial, sehingga nantinya aliran data

yang berbentuk serial tersebut bisa saling di transmisikan di dalam media jaringan

komputer.
13

2.3.2. Kabel jaringan

Menurut (Setiawan, Triyono, & Iswahyudi, 2017) “Kabel merupakan perangkat

yang digunakan sebagai jalur yang menghubungkan antara perangkat satu dengan

perangkat yang lain. Ada beberapa tipe kabel yang di pakai dalam sebuah jaringan

antara lain :

1. Kabel UTP

Kabel UTP merupakan kabel yang sering dipakai dalam membuat sebuah

jaringan kumputer. Kabel UTP digunakan sebagai media penghubung antar

komputer dan peralatan jaringan lainnya (Hub atau Switch).

Sumber: https://www.nesabamedia.com/wp-content/uploads/2017/06/0-cover.jpg

Gambar II. 7 kabel twisted pair

Kabel UTP ada 3 katagori :

a) Kabel UTP kategori 5

Kabel UTP kategori 5 merupakan kabel UTP yang d desain untuk komunikasi data

dengan kecepatan hingga 100 megabit per detik (100Mbps).


14

Sumber:https://catalog.belden.com/index.cfm?event=pd&p=PF_CAT5UTPCMPBONDEDPIGTAILS

Gambar II.8. Kabel UTP Kategori 5

Kabel UTP kategori 5 menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat

pasang kawat yang dipilin (twisted pair). Kabel UTP kategori 5 dapat mendukung

jaringan Ethernet (10BaseT) dan Fast Ethernet (100BaseT).

b) Kabel UTP kategori 5e

Kabel UTP kategori 5e kabel merupakan kabel UTP yang memiliki frekuensi dan

kecepatan sama dengan kabel UTP kategori 5.

Sumber : https://catalog.belden.com/=pd&p=PF_CAT5EUTPCMPBONDEDPIGTAILS

Gambar II. 9 kabel UTP kategori 5e

Kabel UTP kategori 5e disebut juga Enchanced Category 5, karena kabel ini

merupakan versi perbaikan UTP kategori 5, yang menawarkan kemampuan yang

lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP kategori 5.

c) Kabel UTP kategori 6

Kabel UTP kategori 6 merupakan kabel UTP yang memiliki frekuensi dan kecepatan

up to 250 Mbps.
15

Sumber : https://catalog.belden.com/ =pd&p=PF_CAT6FUTPCMRPIGTAILS

Gambar II. 10 kabel UTP kategori 6

2. Kabel Fiber Optik

Kabel fiber optik merupakan kabel jaringan yang dapat mentransmisi cahaya.

Dibandingkan dengan jenis kabel lainnya. Kabel fiber optic memiliki jangkauan yang

lebih jauh sampai dengan ratusan kilometer.

Sumber: https://www.belden.com/products/enterprise/fiber/fiber-optic-cable?

Gambar II. 11 kabel fiber optic

Kabel fiber optic terdiri dari kumpulan banyak serat-serat kaca yang

digabung dalam satu kabel. Pada dasarnya fungsi dari kabel fiber optic sama seperti

jenis kabel lain yakni menghubungkan antar komputer atau pengguna satu sama lain
16

dan dalam lingkup jaringan tertentu. Yang menjadi pembeda adalah kecepatan akses

yang tinggi serta kemampuan transfer data lebih cepat.

2.2.3. Konektor

Menurut (MADCOMS, 2015) “Konektor merupakan perangkat yang

digunakan sebagai penghubung kabel”.

. Jenis konektor yang digunakan disesuaikan dengan jenis kabel yang dipergunakan.

Salah satu contoh konektor yaitu :

1. Konektor RJ45 (Registered Jack)

Konektor RJ45 (Registered Jack) merupakan konektor yang digunakan untuk

jenis kabel UTP

Sumber : http http://www.jjnetwork.net/product/belden-connector-utp-rj45-cat-5e/

Gambar II.12 Konektor RJ-45

Rj45 adalah konektor kabel Ethernet yang biasa digunakan dalam topologi jaringan

komputer LAN maunpun jaringan komputer tipe lainnya.

2.3.4. Router

Menurut (Wahyudi, Bahri, & Handayani, 2019)“Router merupakan perangkat yang

berfungsi sebagai penyedia jalur untuk routing, sehingga rute mampu menerima
17

paket data atau pesan sekaligus melakukan forward pesan atau paket data tersebut ke

komputer lainnya”.

Sumber : https://www.cisco.com/c/en/us/support/routers/7201-router/model.html

Gambar II.13. Router

Router adalah sebuah alat untuk mengirimkan paket data melalui jaringan atau

internet untuk dapat menuju tujuannya, proses tersebut dinamakan routing.

2.3.5. Modem

Menurut (kustanto & Daniel T saputro, 2015) “modem merupakan perangkat

modulator ke modulator yaitu untuk mengubah informasi data digital ke analog atau

sebaliknya”. Pada modem standar, saat itu telah tersedia modem dengan kecepatan

56 kbps bahkan lebih.

Sumber: https://www.dlink.co.id/?s=modem&lang

Gambar II.14 Modem


18

Modem merupakan perangkat keras pada jaringan komputer yang berfungsi

untuk menghubungkan LAN dengan jaringan internet, akan tetapi secara teori fungsi

modem adalah mengubah komunikasi dua arah yang awalnya dari sinyal digital

menjadi sinyal analog ataupun sebaliknya.

2.3.6. Switch

Menurut Pratama (2014) ”Switch merupakan perangkat keras penghubung di

dalam jaringan komputer yang lebih banyak digunakan saat ini dibandingkan hub.

Hal ini disebabkan karena dengan fungsi yang serupa dengan hub, switch memiliki

dua buah kelebihan utama dibandingkan hub”

Sumber : https://www.cisco.com/c/en/us/support/switches/catalyst-2960-48tc-s-switch/model.html

Gambar II. 15. Switch

2.4. Perangkat Lunak Jaringan

Menurut (sugeng, 2014) ”jaringan komputer pertama di rancang dengan

perangkat keras yang menjadi pertimbangan utamanya, dan perangkat lunak menjadi

pertimbangan selanjutnya. Skarang strategi ini tidak berlaku lagi, karena perangkat

lunak jaringan ini sangat terstuktur”.

Beberapa perangkat lunak yang diperlukan dalam membangun jaringan komputer

yaitu :
19

2.4.1. Protokol

Protokol adalah sebagai prosedur dan pengaturan sejumlah operasi peralatan

komunikasi data. Beberapa jenis protokol pada jaringan Local Area Network yaitu:

1. Ethernet

Ethernet merupakan Protokol LAN paling popular dan banyak di gunakan.

Sistem perhubungan melalui Ethernet membagi aliran data menjadi potongan-

potongan pendek yang disebut bingkai (frame). Ethernet mendukung kecepatan data

antara 10 Mbps hingga 1000 Mbps (1Gigabyte per sekon).

2. Token Ring

Diciptakan oleh perusahaan IBM berupa suatu lingkaran atau ring dimana

komputer-komputer di letakkan di sekeliling lingkaran tersebut. Lalu komputer-

komputer tersebut dihubungkan ke jaringan Token Ring melalui suatu HUB khusus

yang di sebut Multi-Station Access Unit (MSAU). Token Ring mendukung

kecepatan data antara 4 Mbps sampai 16 Mbps dan mendukung kabel untuk jenis

UTP dan STP.

3. FDDI (Fiber Distributed Data Interface)

FDDI (Fiber Distributed Data Interface) adalah suatu protocol yang

menggunakan lingkaran serat optic ganda yaitu lingkaran Primary dan lingkaran

Secondary. Bekerja pada lapisan physical dan lapisan MAC dari lapisan data link.

Protokol FDDI mendukung kabel jenis serat optic dengan kecepatan data 100 Mbps

dan kabel Copper yang disebut Copper Standard Distributed Data Interface (CDDI).

4. ATM (Asynchronous Transfer Mode)


20

ATM (Asynchronous Transfer Mode) dapat mengirmkan informasi berupa

gambar, suara maupun data. Protokol ini sangat cepat dan dapat memiliki Bandwidth

yang sangat besar dengan menggunakan jalur transmisi cepat seperti Fiber optik,

Kabel UTP kategori 5, SONET,Fiber Channel yang mendukung kecepatan data

antara 155 Mbps hingga 622 Mbps (Mega bit per second).

2.4.2. Media Access Control (MAC) address

Media Acces Control (MAC) address merupakan alamat fisik sebuah

perangkat jaringan bersifat unik memiliki panjang 48-bit. 24 bit pertama

merepresentasikan pabrik pembuat dan 24 bit sisanya merepresantikan nomor kartu

tersebut. MAC address bekerja pada lapisan 2 (Data Link) pada model OSI (open

system interconnection).

2.5. TCP/IP dan Subnetting

Menurut (Ginta, 2017) TCP/IP adalah salah satu perangkat lunak jaringan

komputer (networking software) yang terdapat dalam sistem, dan dipergunakan

dalam komunikasi data dalam local area network (LAN) maupun Internet. TCP

singkatan dari Transmission Control Protocol dan IP singkatan dari Internet Protocol.

TCP/IP menjadi satu nama karena fungsinya selalu bergandengan satu sama lain

dalam komunikasi data.

2.5.1. IP Address

IP Address merupakan alamat yang diberikan kepada komputer yang

terhubung dalam suatu jaringan. IP address terdiri dari dua bagian, yaitu: Network ID

dan Host ID.

IP address terbagi dua ( 2 ) bagian, yaitu :


21

1. Network ID (identitas jaringan)

2. Host ID ( Identitas Komputer )

Penulisan IP address terbagi atas 4 angka, yang masing – masing mempunyai nilai

maksimum 255 ( maksimum dari 8 bit ).

IP Address : 255.255.255.255

Menurut (Madcom, 2015) IP address dibedakan menjadi 3 yaitu :

1. Kelas A

Kelas A antara 10.0.0.0 sampai 10.255.255.255 biasanya IP address kelas A ini

digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar.

Karekteristik IP address Kelas A :

a) Bit pertama : 0

b) Panjang Net ID : 8 bit

c) Panjang Host ID : 24 bit

d) Byte pertama : 0-127

Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 di cadangkan)

2. Kelas B

Kelas B antara 127.16.0.0 sampai 127.31.255.255 biasanya IP address kelas B

ini digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang sedang sampai besar.

Karakteristik IP address kelas B :

a) 2 bit pertama : 10

b) Panjang Net Id : 16 bit


22

c) Panjang Host Id : 16 bit

d) Byte pertama : 128-191

e) Jumlah : 16.384 kelas B

f) Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai dengan 191.155.xxx.xxx

g) Jumlah IP : 65.532 Ip address pada tiap kelas B

3. Kelas C

Kelas C antara 192.168.0.0 sampai 192.168.255.255 biasanya digunakan untuk

jaringan dengan jumlah host yang tidak terlalu banyak atau kecil.

Karakteristik IP address kelas C :

a) 3 bit pertama : 110

b) Panjang Net Id : 24

c) Panjang Host Id : 8 bit

d) Byte pertama : 192-223

e) Jumlah : 256 kelas C

f) Range IP : 192.0.0.xxx sampai dengan 225.255.255.xxx

g) Jumlah IP : 254 IP address pada tiap kelas C

4. Kelas D

Kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara

bersama-sama oleh beberapa komputer, dan IP yang bisa digunakan adalah

224.0.0.0–239.255.255.255. Dalam Kelas D Multicast ini tidak mengenal N.Id dan

H.ID.

5. Kelas E
23

Memiliki range dar 240.0.0.0 – 254.255.255.255. IP ini dicadangkan untuk

digunakan keperluan eksperimen.

2.5.2. Subnetting

Menurut (MADCOMS, 2015) “Subneting merupakan proses memecah satu

kelas IP address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit.

Sedangkan subnet mask digunakan untuk menentukan batas network ID dalam suatu

subnet”.

Perhitungan subnetting Subnetting dapat dilakukan dengan perhitungan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Jumlah subnet = 2x

Jumlah Host persubnet =2y-2

x = Jumlah bit yang diselubungkan

y = Jumlah bit yang masih tersisa untuk Host ID

2.6. Sistem Keamanan Jaringan

Menurut (Khasanah, 2016) Keamanan jaringan komputer adalah sebagai

bagian dari sebuah sistem informasi adalah sangat penting untuk menjaga validitas

dan integritas data serta menjamin ketersediaan layanan bagi penggunanya.

2.6.1. Firewall

Menurut (S. Ma’sum, Irwansyah, & Priyanto, 2017) memberikan pengertian bahwa

“Firewall adalah suatu cara atau mekanisme yang diterapkan baik terhadap

hardware, software, ataupun sistem dengan tujuan untuk melindungi. Perlindungan

dapat dilakukan dengan menyaring, membatasi, atau bahkan menolak suatu atau
24

semua hubungan/kegiatan dari suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan

luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya.

Sedangkan menurut Rafiudin (Khasanah, 2016) memberi definisi bahwa firewall

merupakan suatu cara atau mekanisme yang diterapkan baik terhadap hardware,

software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan

menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan atau

kegiatan suatu segmen pada jaringan lokal dengan jaringan luar yang bukan

merupakan ruang lingkupnya”. Firewall memerankan tiga fungsi sebagai berikut :

1. Control (Pengendalian)

Sebagai contoh Firewall mengizinkan akses FTP jaringan tertentu dan menutupnya

untuk jaringan yang lain.

2. Secure (Mengamankan)

Mesin Firewall dirancang pula untuk memblok peluang penyerangan dan akses tidak

sah yang datang dari luar.

3. Prevent (Mencegah)

Firewall bekerja untuk memberitakan berbagai hal abnormal yang terjadi dalam

keluarga jaringan kita misalnya software rusak atau mesin yang terkonfigurasi

dengan buruk yang dapat memuntahkan sembarang paket ke dunia luar.

Ada beberapa kontrol dari firewall yang dapat dilakukan yaitu :

a) Permitted Services : Service yang boleh melintasi firewall harus dibatasi pada

aplikasi yang benar- benar diizinkan.


25

b) Restricted Commonication Flow : Komunikasi langsung harus dibatasi dan

dikontrol firewall

c) Access control : Hak akses pengguna atau user harus dibatasi dari mana dan

mau kemana kapan dan apa saja yang boleh atau tidak boleh di akses.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Perusahaan

3.1.1. Sejarah Perusahaan

Perusahaan PT. Reims Nusantara adalah anak perusahaan yang bergerak di

bidang Parking System yang berpusat di Jakarta. PT. Reims Nusantara berdiri atau

pada Tahun 2005. perusahaan ini berfokus pada System dan perlatan parkir dimana

kemanan system dan Kehandalan alat menjadi tujuan utama saat dipasarkan.

Visi dari perusahaan adalah menjadi salah satu perusahaan bidang parking

system agar memudahkan kalangan masyarakat untuk melakukan transaksi parkir.

Sedangkan misi perusahaan adalah menjalankan usaha dengan ketentuan yg ada

sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah.

3.1.2. Strukur Organisasi dan Fungsi

Struktur organisasi dan fungsi pada PT. Reims Nusantara dapat

dijelaskan pada gambar III.1 di bawah ini.

Sumber PT. Reims Nusantara

Gambar III.1. Struktur organisasi perusahaan

26
27

Fungsi dari masing-masing jajaran dari struktur organisasi perusahaan adalah sebagai

berikut :

1. Direktur bertugas mengawasi kinerja perusahaan, mem utuskan dan

menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan, bertanggung

jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan, berta nggung jawab

atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan

perusahaan.

2. Manager keuangan dan HRD bertugas Mengelola keuanga n perusahaan,

mengelola keahlian karyawan, meningkatkan dan memotivasi karyawan

untuk mencapai kinerja terbaik dan memastikan karyawan tetap berkomitmen

pada perusahaan.

3. Manager pemasaran dan penjualan bertugas mengelola pemasaran dan

penjualan barang di perusahaan.

4. Manager gudang bertugas mengelola stok persedian barang, dan

bertanggungjawab terhadap segala aktifitas ekport import barang.

5. Operator keuangan bertugas membantu mengelolah keuangan perusahaan.

6. Sales Marketing bertugas membantu pemasaran dan penjualan barang di

perusahaan, serta bertugas sebagai promotor barang.

7. Operator lapangan bertugas membantu mengelola stok persediaan barang

lapangan, dan bertugas mencatat segala aktivitas pemakaian barang di

lapangan.
28

3.2. Analisa Jaringan

Jaringan komputer merupakan infrastruktur mendasar dari suatu teknologi

informasi yang dapat digunakan untuk menunjang sistem kerja dalam suatu

perusahaan maupun organisasi. Pembentukan jaringan local (LAN) pada suatu

perusahaan juga belum dianggap cukup untuk menanggualangi seluruh permasalahan

dari suatu sistem kerja. Terkadang dalam suatu jaringan komputer itu sendiri masih

terdapat kelemahan dan permasalahan seperti tingkat keamanan jaringan, tingkat

efesiensi performa jaringan dan masih banyak hal lainnya. Untuk melihat jaringan

PT. Reims Nusantara penulis melakukan analisis meliputi :

3.2.1. Blok Jaringan

Berilkut adalah blok jaringan yang digunakan pada PT. Reims Nusantara.

Gambar III.2. Blok jaringan PT. Reims Nusantara

Pada gambar III.2 di atas merupakan gambaran blok jaringan pada PT. Reims

Nusantara. Modem berperan sebagai penyedia layanan internet (Internet Service


29

Provider). Router akan mengirim paket data ke switch mangeable dan akan

diteruskan ke client melalui perangkap hub di masing-masing VLAN.

3.2.2. Skema Jaringan

Di bawah ini adalah skema jaringan VLAN yang digunakan pada PT.Reims

Nusantara.

Sumber : PT. Reims Nusantara

Gambar III.3. Skema jaringan PT. Reims Nusantara

Hasil riset yang telah di lakukan, sistem jaringan komputer pada PT. Reims

Nusantara, akses internet perusahaan menggunakan layanan ISP (Internet Service

Provider) Dial-Up Telkom Speedy, dengan modem ISP yang tersambung dengan

perangkat Router Cisco, dan access point yang terhubung dengan router untuk akses

Wireless perusahaan. Dalam pengiriman paket data ke client, router mengirimkan

paket data melalui Switch Manageable yang berfungsi sebagai penggabung beberapa

segment atau kelompok LAN atau VLAN, dan Switch manageable akan meneruskan

paket data ke masing-masing client melalui perangkat Hub berdasarkan VLAN yang

telah terkonfigurasi pada switch.


30

Jaringan VLAN perusahaan terbagi atas 3 VLAN, VLAN 10 terpasang pada ruangan

direktur perusahaan yang berisikan 3 (tiga) client yaitu Direktur perusahaan,

Manager keuangan, dan Operator keuangan (Staff Manager keuangan). VLAN 20

terpasang pada ruangan Marketing yang berisikan 4 (empat) client yaitu Direktur

Marketing beserta ketiga Sales Marketing. VLAN 30 terpasang pada ruangan

Pergudangan yang berisikan 3 (tiga) client yaitu Direktur gudang beserta 2 (dua)

orang Operator gudang.

Pada gambar III.3 di atas adalah skema jaringan perusahaan serta pembagian VLAN

untuk masing-masing client, dan terdapat tagging IP Address. Tagging IP Address

dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini.

Tabel III.1. Tabel Routing skema jaringan

Sumber : PT. Reims Nusantara

Dalam pengelompokan beberapa client ke dalam VLAN akan dilakukan konfigurasi

di bawah ini :
31

Gambat III.4. Pengecekan tagging VLAN

Pada gambar III.4 di atas di dapat interface fa0/2 pada switch terhubung ke VLAN

10, fa0/3 terhubung ke VLAN 20, dan fa0/4 terhubung ke VLAN 30.

3.2.3. Keamanan Jaringan Komputer

Sumber : https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/d/d6/Ilustrasi-Firewall.png

Gambar III.5. Ilustrasi Firewall

Keamanan jaringan yang dilakukan pada PT. Reims Nusantara yaitu

menggunakan firewall di router cisco, dan penerapan software anti virus Smadav.
32

3.2.4. Spesifikasi Perangkat Keras

1. Spesifikasi Router Cisco 2900

Tabel III.2. Spesifikasi perangkat router

Spesifikasi

Release Date: 1

AC Input Voltage: 100 to 240 VAC auto ranging

Compact Flash (External) - Default: slot 0: 256 MB; slot 1: none

Airflow: Fro

Temperature: 9,843 feet (3,000m ) Maximum

Modular LAN Switchports (with optional

PoE): 16

Compact Flash (External) - Maximum: slot

Cisco Unified SRST Sessions: 35

Memory DDR2 ECC DRAM - Maximum: 2

Power Supply: AC

Serial console port: 1

Acoustic: Sound Pressure

(Typical/Maximum): 41/
33

Maximum Power with PoE Power Supply

AC Input Current Range AC Power Supply

Dimensions (H x W x D): 1.7

Weight with AC PoE Power Supply (No 14.

EHWIC Slots: 4

Cisco Unified CCME Sessions: 35

Typical Weight Fully Configured : 16

External USB 2.0 Flash Memory Slots (Type

A): 2

AC Input Surge Current: <

Weight with AC Power Supply (No Modules): 13.

Serial auxiliary port: 1

Embedded Hardware-Based Cryptography and

USB Console Port (Type B) (up to 115.2

kbps): 1

RJ-45-based ports: 2
34

Memory DDR2 ECC DRAM - Default: 512

Typical Power (No Modules) (Watts): 40

AC Input Frequency: 47

Double-Wide EHWIC Slots: 2

Non-Operating Altitude: 15,

Maximum End-Point PoE Power Available

from

Maximum Power with AC Power Supply

(Watts): 150

Sumber :http://www.cisco.com/c/en/us/support/routers/2901-integrated-services-router-isr/model.html

2. Switch Cisco SG300-28PP

Spesifikasi Cisco

Tabel III.3. Spesifikasi perangkat switch

Release Date: 1-Sep-13

Minimum Operating Temperature: 32 F

Interfaces: 8x 10Base-T/100Base-TX - RJ-45 - PoE;

1 x console -9 pin D-Sub (DB-9) -

management; 2 x 10Base- T/100Base-

TX/1000Base-T - RJ-45 / SFP (combo)


35

MTBF: 310,755 hours (@40C)

Voltage Required: AC 120/230 V ( 50/60 Hz )

Depth: 10.1 inches

Maxiumum Storage Temperature : 158 F

Device Type: Switch - 28 ports - L3 –

Maximum Operating Temperature: managed 104 F

Power Over Ethernet (PoE): POE and POE+

Weight: 8.71 lbs

Humidity Operating Range: 10-90% (non-condensing)

Rack-Mount 23 in. (58.4 cm) EIA: Included

Routing Protocol: Static IPv4 routing

Width: 11 inches

Performance: Switching capacity: 56 Gbps;

Forwarding performance

Cables Included: 1x Serial Cable

Jumbo Frame Support: 9 KB

Authentication Method: Secure Shell (SSH), RADIUS,

TACACS+

Flash Memory: 16 MB
36

Height: 1.45 inches

Localization: Chinese (simplified), English, German,

French, Italian, Spanish, Japanese

Ram: 128 MB

Minimum Storage Temperature: -4 F

Status Indicators: Link activity, port transmission speed,

system

Power Device: Power supply – internal

Humidity Storage Range: 10-90% (non-condensing)

Enclosure Type: Desktop, rack-mountable - 1U

Capacity: 4K Active VLANs

Ports: 26-port Gigabit + 2 x combo Gigabit SFP

Sumber:http://www.cisco.com/c/en/us/support/switches/sg300-28pp-28-port-gigabit-poe-plus-

managed-switch/model.html

3. PC Client

Tabel III.4. Spesifikasi perangkat PC

Processor Intel i3 @ 3,50 GHz

Motherboard Motherboard Gigabyte H81M-S2PH

RAM DDR3 2GB, 1 keping

VGA Onboard
37

Hardisk 1TB Seagate

Keyboard Logitech

Mouse Logitech

Monitor LG 20M35 19,5''

Sumber : PT. Reims Nusantara

4. Hub 8 port TP-Link TL-SF1008D

Tabel III.5. Spesifikasi perangkat Hub

Standards and Protocols IEEE802.3, 802.3u, 802.3x, CSMA/CD,

Basic Function Wire-speed Performance, MAC Address

Auto-earning and Auto-aging

Backbound Bandwidth 1.6 Gbps

Ports 8x 10/100Mbps Auto-Negotiation RJ45

ports (Auto MDI/MDIX)

Power Source External Power Adapter (Input 220-240v

~ 50Hz 80mA, Output 12v ~ 350mA)

Sumber : https://alnect.net/product/395/Page-LAN-Hub-8-Port-TPLink-TLSF1008D

3.2.5. Spesifikasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak dari 10 PC Client pada PT. Reims Nusantara menggunakan

Windows 7 Ultimate-32bit.
38

3.3. Permasalahan Pokok

Setelah melakukan analisa di PT. Reims Nusantara, terjadi beberapa permasalahan

dalam jaringannya :

1. Kurangnya privasi lalu lintas data direktur perusahaan karena masih berada

dalam VLAN yang sama dengan divisi keuangan perusahaan.

2. Tidak ada kontrol pengaksesan internet oleh karyawan pada saat jam kerja.

Sehingga dapat berakibat terhadap kurang efektifnya karyawan dalam bekerja.

3. Tidak ada kontrol akses data antara direktur dengan divisi-divisi perusahaan,

dengan kemungkinan data direktur dapat diakses oleh client lain khususnya

karyawan.

3.4. Pemecahan Masalah

1. Memasukkan client direktur ke dalam VLAN khusus yang terpisah dengan divisi

lain perusahaan.

2. Penerapan sistem ACL (Access Control List), yang berfungsi untuk mengontrol

pengaksesan website tertentu guna memaksimalkan kualitas kerja karyawan.

3. Melakukan pengijinan akses dengan ACL guna memanagement perangkat mana

yang bisa mengakses data ke client keuangan.


39

3. 5. Analisa Usulan

3.5.1. Skema Usulan

Gambar III.6. Skema usulan

Pada gambar III.6 di atas skema jaringan usulan terdapat 3 (tiga) VLAN,

hanya saja ada perbedaan pada client, untuk VLAN 10 hanya terdapat client direktur

perusahaan, VLAN 20 terdapat manager di semua divisi perusahaan, dan VLAN 30

untuk karyawan atau staff dari masing-masing manager.

3.5.2. Konfigurasi Usulan

1. Melakukan konfigurasi sub-interface VLAN pada router

Router>en

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#host
40

Router(config)#hostname REIMS

REIMS(config)#int f0/0.1

REIMS(config-subif)#encapsulation dot1Q 1

REIMS(config-subif)#ip add

REIMS(config-subif)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0

REIMS(config-subif)#no sh

REIMS(config-subif)#ex

REIMS(config)#int fa0/0.2

REIMS(config-subif)#encapsulation dot1Q 2

REIMS(config-subif)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0

REIMS(config-subif)#no sh

REIMS(config-subif)#ex

REIMS(config)#int f0/0.3

REIMS(config-subif)#encapsulation dot1Q 3

REIMS(config-subif)#ip add 192.168.3.1 255.255.255.0

REIMS(config-subif)#no sh

REIMS(config-subif)#ex

Selanjutanya melakukan pengecekan Taging VLAN dengan konfigurasi show

running-config, maka akan di dapat hasil tagging sub-interface sebagai berikut:


41

2. Melakukan konfigurasi tagging VLAN pada switch manageable

Switch>en

Switch#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Switch(config)#int fa0/1

Switch(config-if)#switchport mode trunk

Switch(config-if)#vlan 10

Switch(config-vlan)#name direktur

Switch(config-vlan)#vlan 20

Switch(config-vlan)#name manager

Switch(config-vlan)#vlan 30

Switch(config-vlan)#name karyawan
42

Switch(config-vlan)#ex

Switch(config)#int f0/2

Switch(config-if)#switchport mode access

Switch(config-if)#switchport access vlan 10

Switch(config-if)#ex

Switch(config)#int f0/3

Switch(config-if)#switchport mode access

Switch(config-if)#switchport access vlan 20

Switch(config-if)#ex

Switch(config)#int f0/3

Switch(config-if)#switchport mode access

Switch(config-if)#switchport access vlan 30

Switch(config-if)#ex

3. Melakukan pengujian koneksi antar client (salah satu client VLAN 20 ke VLAN

30
43

Dari konfigurasi di atas, telah didapatkan sebuah inter-VLAN jaringan komputer

pada perusahaan dan selanjutnya akan dilakukan konfigurasi ACL.

Konfigurasi ACL berikut bekerja pada Router,lalu di-attachkan pada sub

interface yang sudah terkonfigurasi.

pada Skema tersebut ada 3 VLAN

VLAN 10 - IP Network 192.168.1.0

VLAN 20 - IP Network 192.168.2.0

VLAN 30 - IP Network 192.168.3.0

Konfigurasi ACL Blok VLAN 3 ke VLAN 1

Router>en

Router#conf t

1. Router(config)#access-list 100 deny ip 192.168.3.0 0.0.0.255 192.168.1.0

0.0.0.255

2. Router(config)#access-list 100 permit ip 192.168.3.0 0.0.0.255 any

Setelah membuat access list nomor 1, kita juga harus memasukan access list nomor

2, jika tidak maka jaringan 192.168.3.0 tidak dapat berkomunikasi dengan jaringan

lain. pasangkan access-list ini ke interface VLAN 30, karena VLAN 30 ini yang kita

filter

Router(config)#interface fastEthernet 0/0.2

Router(config-subif)#ip access-group 100 in

Router(config-subif)#
44

Konfigurasi ACL Blok VLAN 2 ke VLAN 1

Router>en

Router#conf t

1. Router(config)#access-list 100 deny ip 192.168.2.0 0.0.0.255 192.168.1.0

0.0.0.255

2. Router(config)#access-list 100 permit ip 192.168.2.0 0.0.0.255 any

Setelah membuat access list nomor 1, kita juga harus memasukan access list

nomor 2, jika tidak maka jaringan 192.168.2.0 tidak dapat berkomunikasi dengan

jaringan lain. pasangkan access-list ini ke interface VLAN 20, karena VLAN 20 ini

yang kita filter.

Dari konfigurasi ACL di atas, dapat disimpulkan VLAN 20 dan VLAN 30 di blok

dari akses ke VLAN 10. Akan tetapi VLAN 20 dan VLAN 30 tetap bias terkoneksi,

sebab tidak dilakukan kondigurasi blok VLAN antara keduanya.

3.5.3. Analisa Biaya

Dalam skema usulan penulis, tidak ada penambahan perangkat jaringan.

Terlebih di dalam skema usulan terdapat pengurangan 1 perangkat PC Client yang

penulis merasa untuk operasional pergudangan cukup digunakan 1 (satu) unit PC.

Dengan alasan penyesuaian jumlah port hub yang terdapat pada VLAN 30 untuk

karyawan.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

1. Switch yang telah dikonfigurasi menjadi VLAN tidak akan meneruskan paket

broadcast ke VLAN yang berbeda, broadcast hanya akan diterima oleh VLAN

yang sama.

2. Dengan kemampuan VLAN untuk melakukan konfigurasi secara terpusat maka

sangat menguntungkan bagi pengembangan manajemen jaringan.

3. Untuk memaksimalkan kinerja jaringan dan mengurangi permintaan akibat

banyak user yang merespon broadcast, maka jaringan komputer harus dibagi ke

beberapa jaringan yang lebih kecil berdasarkan persamaan divisi/manajemen.

4. Jaringan VLAN membantu dalam hal meminimalisir biaya yang dibutuhkan

untuk membentuk departemen baru dengan memanfaatkan port yang

tersisa/tidak digunakan pada switch, mengurangi tabrakan data (collsion), serta

tidak terbatas pada lokasi station kerja (workstation).

4.2. Saran

Adapun saran-saran yang dapat disampaikan penulis pada tugas akhir ini

antara lain:

1. Penggunaan VLAN dapat dikembangkan ke kantor yang bekerjasama dengan

perusahaan, sehingga pengontrolan terhadap jaringan yang ada lebih mudah.

45
46

2. Pemberian alamat IP address pada konfigurasi jaringan sebaiknya disamakan

dengan VLAN ID yang digunakan, sehingga dalam penamaan dan pengalamatan

untuk host lebih mudah.

3. Penelitian ini masih banyak kekurangan dan selalu terbuka akan masukan

ataupun kritik untuk menjadikan lebih baik.


47

DAFTAR PUSTAKA

Dinulhaki, A., Roza, E., & Prayitno, G. (2016). Merangcang Konfigurasi IP Address
dan Management Bandwidth dengan Metode Queue Simple Menggunakan
Mikrotik pada Warnet Mainem Net. Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Jakarta Timur, 10–13. Retrieved from
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/teknoka/article/view/333
Munandar, A., & Badrul, M. (2015). Penerapan Open Vpn Ipcop Sebagai Solusi
Permasalahan Jaringan Pada Pt.Kimia Farma Trading & Distribution. Jurnal
Teknik Komputer AMIK BSI (JTK), 1(1), 30.
Rifai, B. (2017). Management Bandwidth Pada Dynamic Queue Menggunakan
Metode Per Connection Queuing. JITK (Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi Komputer), 2(2), 73–79. Retrieved from
http://ejournal.nusamandiri.ac.id/ejurnal/index.php/jitk/article/view/246
Setiawan, D., Triyono, J., & Iswahyudi, C. (2017). Jurnal JARKOM Vol . 5 No . 2
Juni 2017 ISSN : 2338-6313 Jurnal JARKOM Vol . 5 No . 2 Juni 2017. Jarkom,
5(2), 109–119.
Situmorang, O., & Sembiring, A. S. (2016). Perancangan Aplikasi Pembelajaran
Elektronik Data Processing dengan Menggunakan Metode Computer Based
Learning. JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), 3(1), 42–45.
Solikin, I. (2017). Penerapan Metode PPDIOO Dalam Pengembangan LAN Dan
WLAN. Teknomatika, 07(01), 65–73. Retrieved from http://ojs.palcomtech.ac.id
T.Muhamad, M. Z. (2015). Analisis Kinerja Jaringan Komputer Di Smk Darussalam
Medan Dengan Menggunakan Software Cisco Packet Tracer. Singuda
ENSIKOM, 12(33), 55–60.
Wahyudi, I., Bahri, S., & Handayani, P. (2019). Aplikasi Pembelajaran Pengenalan
Budaya Indonesia. V(1), 135–138. https://doi.org/10.31294/jtk.v4i2
48

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

KETERANGAN SURAT RISET

Anda mungkin juga menyukai