2. A. Wartawan dan sumber informasi media mainstream dengan media sosial sangat jauh
berbeda. Para wartawan di media mainstream pada umumnya adalah para professional.
Mereka adalah para sarjana yang telah mendapat pembekalan khusus tentang etika.
Mereka juga umumnya tergabung dalam serikat profesi yang diikat oleh kode etik. Jadi
para wartawan itu bekerja untuk mencari, menverifikasi, dan menyebarkan informasi
dengan kerangka yang sesuai dengan kode etik jurnalistik. Mereka akan hanya
mengkabarkan fakta, bukan hoaks.
B. Siapapun bisa bersuara secara bebas di media sosial tanpa adanya batasan. Semua
orang bebas untuk menyampaikan sesuatu (positif/negatif). Maka dari itu, media sosial
akan condong ke dampak lebih buruk karena terlalu banyak orang yang mengujar
kebencian dan hoaks. Beda dengan media mainstream seperti koran, tv, atau radio yang
sudah diverifikasi sedemikian mungkin dengan menggunakan etika sebagai jurnalis.
C. Media massa memiliki peraturan yaitu UU Pers. Maka, para wartawan professional
memiliki pedoman dan pandangan dalam membuat sebuah berita atau informasi.
Melainkan siapapun bisa berfantasi bebas di media sosial. Media sosial juga akan lebih
susah di kontrol karena siapapun bisa memiliki akun media sosial. Jadi, akan sangat sulit
untuk mengontrol/menyaring informasi di media sosial.
3. A. Menurut saya sendiri mengapa hal itu bisa terjadi karena perkembangan teknologi
dan budaya yang sangat pesat. Faktanya di zaman sekarang semua orang memiliki akun
media sosial, maka alasan media arus utama mengelola media sosial untuk setidaknya
bisa menyebar berita yang sudah terverifikasi dan meraih pembaca yang sudah lupa
dengan adanya media arus utama.
B. Mekanisme kerjanya menurut apa yang saya amati adalah dengan cara memindahkan
beberapa artikel yang ada di media mainstream ke dalam media sosial dan
menyebarkanya. Media mainstream juga mengadopsi dan memberitakan kasus yang
sedang panas di media sosial.
5. Pertama, Tanggung jawab yang didasarkan pada penugasan. Dalam kondisi masyarakat
tertentu, tanggung jawab pers dapat ditentukan oleh pemerintah melalui aturan yang
dibuat dalam UU. Kedua, Tanggung jawab berdasarkan kontrak. Wartawan memiliki dua
tanggung jawab berdasarkan kontrak. Yang pertama dengan tempat dimana ia bekerja dan
yang kedua dengan masyarakat (contracted responsibilities). Ketiga, Tanggung jawab
yang berasal dari diri sendiri sebagai wartawan. Salah satu hal yang termasuk dalam
kategori ini adalah bagaimana wartawan harus mau mengoreksi atau meminta maaf
apabila melakukan kesalahan dalam proses pembuatan berita.