Anda di halaman 1dari 37

DEPRSIASI DAN PAJAK

PENGHASILAN
CP : mampu menghitung depresiasi dan pengaruhnya terhadap pajak
penghasilan, dan mampu menggunakannya sebagai alat menganalisa
pengambilan keputusan ekonomi.
 Depresiasi atau penyusutan dalam akutansi adalah alokasi
sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu asset
selama umur manfaatnya.
 Depresiasi akan memengaruhi laporan kekeuangan,
termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan.
 Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti
seiring dengan waktu dan penggunaannya.
 Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan
tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga
pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat
terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan.
 Jadi dapat disimpulkan depresiasi adalah biaya non-kas
yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan.
Dengan persetujuan Direktur Jenderal Pajak,
Wajib Pajak diperkenankan melakukan
penyusutan mulai pada bulan harta tersebut
digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan atau pada bulan
harta yang bersangkutan mulai
menghasilkan.
Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut :
1. Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk
menghasilkan pendapatan.
2. Harus mempunyai umur manfaat tertentu, dan umurnya harus lebih
lama dari setahun.
3. Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami
peluruhan/ kehancuran, usang, atau mengalami pengurangan nilai
dari nilai asalnya.
4. Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau properti
investasi.
Properti yang dapat didepresiasi dikelompokkan menjadi :

 Nyata (Tangible) dapat dilihat atau dipegang. Terdiri dari


properti personal (personal property) seperti mesin-mesin,
kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis
dan properti riil (real property) seperti tanah dan segala
sesuatu yang dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di
atas tanah tersebut

 Tidak Nyata (Intangible). Properti personal seperti hak


cipta, paten atau franchise.
Definisi
 Basis atau Basis Harga adalah biaya awal untuk mendapatkan aset (harga beli ditambah
pajak), termasuk biaya transportasi dan biaya lain sampai aset tersebut dapat digunakan sesuai
fungsinya.

 Basis (harga) Yang Disesuaikan adalah harga awal aset disesuaikan dengan kenaikan atau
penurunan yang diperkenankan. Misal: biaya perbaikan aset dengan umur manfaat lebih dari
setahun meningkatkan basis harga awal, dan kecelakanna atau kecurian menurunkan harga
awal.

 Nilai (harga) Buku adalah nilai properti (aset) sesuai dengan laporan akuntansi, yang
mewakili jumlah modal yang masih diinvestasikan pada aset tersebut. Sama dengan harga awal
(termasuk segala penyesuaian) dikurangi dengan pengurangan karena depresiasi. Nilai buku
suatu aset pada akhir tahun ke-k dirumuskan dengan :
 Harga Pasar adalah nilai yang dibayar seorang pembeli kepada penjual aset
dimana masing-masing mendapatkan keuntungan dan bertindak tanpa paksaan.

 Periode Perolehan Kembali (Recovery Period) adalah jumlah tahun dimana basis
(harga) suatu aset diperoleh kembali melalui proses akuntansi. Disebut juga umur
manfaat (klasik) atau kelas properti atau umur kelas.

 Tingkat Perolehan Kembali adalah persentase untuk setiap tahun periode


perolehan kembali, yang digunakan untuk menghitung pengurangan karena
depresiasi tahunan.

 Nilai Sisa adalah perkiraan nilai aset pada akhir umur manfaatnya, merupakan
harga jula suatu aset jika tidak lagi digunakan untuk proses produksi oleh
pemiliknya.

 Umur Manfaat adalah perkiraan periode waktu pemakaian aset (properti) dalam
kegiatan produktif atau untuk menghasilkan pendapatan.
Metode Hitung Depresiasi
a. Metode Klasik
b. Metode Modifikasi Sistem Pengembalian Biaya yang Dipercepat
(Modified Accelerated Cost Recovery System = MACRS)

a.1. Metode Garis lurus (SL):


Jumlah depresiasi konstan setiap tahun selama umur aset yang
disusutkan
Contoh: Alat bedah laser harga basis $ 200.000 dan masa pakai lima
tahun yang dapat disusutkan. Perkiraan SV laser adalah $ 20.000 pada
akhir tahun ke lima. Tentukan jumlah depresiasi tahunan dengan
menggunakan metode SL. Tabulasi jumlah depresiasi tahunan dan nilai
buku alat pada setiap akhir tahun.
Penyelesaian:
Pada tahun ke-3
Depresiasi dan BV untuk setiap tahun ditunjukkan pada tabel
berikut.
a.2. Metode Declining Balance (DB) / Metode saldo menurun
Menggunakan nilai buku (BV), bukan nilai sisa
Rasio depresiasi (R) dalam satu tahun ke BV di awal tahun adalah konstan
sepanjang umur aset
Hubungan berikut berlaku untuk metode DB:
Contoh:
Gergaji listrik baru untuk memotong kayu kecil di pabrik pembuatan
furnitur memiliki harga $ 4.000 dan umur yang dapat disusutkan selama
10 tahun. Perkiraan SV gergaji adalah nol pada akhir 10 tahun. Gunakan
metode DB untuk menghitung jumlah depresiasi tahunan
(a) R = 2 / N (200% metode DB)
(b) R = 1,5 / N (metode DB 150%).
Tabulasi jumlah depresiasi tahunan dan BV untuk setiap tahun.

Penyelesaian:
a. b.
Depresiasi dan BV tahunan untuk setiap tahun, ketika R = 2 / N = 0,2,
ditunjukkan pada tabel berikut:
a.3 Metode Declining Balance dengan Peralihan ke Garis Lurus
Karena metode declining balance tidak bisa mencapai nilai buku (BV) sama
dengan nol dilakukan peralihan ke metode garis lurus untuk mencapai nilai sisa
nol (atau harga lain yang diinginkan). Peralihan terjadi pada tahun dimana
jumlah depresiasi dengan metode garis lurus lebih besar daripada metode
declining balance.

Contoh: Sebuah gergaji listrik untuk memotong kayu pada perusahaan


furniture mempunyai basis harga $40,000 dan umur manfaat 10 tahun. Pada
akhir umur manfaatnya diperkirakan alat tersebut tidak mempunyai nilai sisa.
Tentukan jumlah depresiasi tahunan menggunkan metode Declining Balance
dengan Peralihan ke Garis Lurus
a.4 Metode Unit Produksi
Metode unit produksi digunakan karena pertimbangan bahwa berkurangnya nilai aset terjadi terutama
oleh fungsi pemakaiannya. Laju depresiasi dihitung dengan

Contoh: Penyusutan Berdasarkan Aktivitas


Sebuah peralatan digunakan untuk usaha dengan basis harga $50,000 dan diharapkan
mempunyai nilai sisa $10,000 jika diganti setelah digunakan selama 30,000 jam.
Tentukan tingkat depresiasi per jam penggunaan dan nilai buku setelah 10,000 jam
operasi.
Penyelesaian:
Sistem Perolehan Biaya Dipercepat Termodifikasi (MACRS)
Dengan sistem ini, didefinisikan bahwa aset tidak memiliki nilai sisa (SVN) dan perkiraan umur manfaat
tidak digunakan secara langsung dalam perhitungan jumlah depresiasi.
MACRS terdiri dari dua sistem:
1. Sistem depresiasi umum (GDS)
2. Sistem Depresiasi Alternatif (ADS), memberikan periode perolehan yang lebih panjang dan hanya
menggunakan metode depresiasi garis lurus. Digunakan untuk properti yang tidak dikenai pajak dan
yang digunakan di luar Amerika Serikat.
Informasi-informasi yang dibutuhkan untuk menghitung depresiasi dengan MACRS adalah:
1. Basis harga (B)
2. Tanggal atau waktu saat properti atau aset mulai digunakan
3. Kelas properti dan periode perolehan.
4. Metode yang akan digunakan (ADS atau GDS)
5. Konvensi waktu yang diberlakukan (setengah tahun)
7.4.1. Kelas Properti dan Periode Perolehan
Dengan MACRS, properti tangible diklasifikasikan menjadi kelas-kelas. Setiap kelas ditentukan
umur kelas, perode perolehan GDS dan periode perolehan ADSnya. Umur kelas dan periode
perolehan untuk sistem MACRS diberikan pada tabel 7.2.
Dengan metode GDS, informasi dasar tentang kelas properti dan periode perolehan adalah sebagai
berikut:
1. Properti personal tangible dimasukkan ke dalam salah satu dari enam kelas properti personal
(property 3-, 5-, 7-, 10-, 15- dan 20-tahun).. Kelas properti personal (tahun) sama dengan periode
perolehan GDS. Untuk properti yang tidak cocok dengan kelas-kelas yang ada, dimasukkan pada
kelas properti 7-tahun

2. Properti riil dimasukkan ke dalam dua kelas properti riil – properti riil non-residensial dan properti
penyewaan residensial.

3. Periode perolehan GDS adalah 39 tahun untuk properti riil non-residensial dan 27.5 tahun untuk
properti penyewaan residensial.
Informasi dasar untuk ADS:
1.Periode perolehan ADS diperlihatkan pada kolom terakhir Tabel
7.2.
2. Untuk properti personal yang tidak cocok dengan kelas aset yang
ada, didepresiasi menggunakan periode perolehan 12- tahun ADS.
3. Periode perolehan ADS untuk properti riil non-residensial adalah
40 tahun.
Metode Depresiasi, konvensi Waktu dan Tingkat Perolehan
Metode-metode yang digunakan pada MACRS untuk menghitung depresiasi selama
periode perolehan dari suatu aset adalah sebagai berikut:
1. Kelas properti personal GDS 3-, 5-, 7-, dan 10-tahun: metode 200% declining
balance (DB) yang dialihkan menjadi metode garis lurus (SL) jika metode ini
memberikan pengurangan yang lebih besar.
2. Kelas properti personal GDS 15- dan 20-tahun: metode 150% DB, yang dialihkan
menjadi metode SL jika metode ini memberikan pengurangan yang lebih besar.
3. Kelas properti riil non-residensial dan penyewaan residensial: metode SL selama
periode perolehan yang tetap.
Konvensi setengah tahun digunakan dalam perhitungan depresiasi MACRS,
artinya semua aset yang digunakan selama tahun tersebut diperlakukan
seolah-olah penggunaanyannya dimulai pada pertengahan tahun, dan
diberlakukan depresiasi setengsh tahun.Jika aset dijual atau tidak lagi
dipergunakan sebelum periode perolehan penuhnya dicapai, hanya setengah
dari depresiasi normal yang dapat diambil pada saat itu.
Jika aset dijual atau tidak lagi digunakan pada tahun N+1, nilai buku akhir dari
aset adalah nol, dan tingkat perolehannya untuk setiap kelas properti GDS
diberikan pada Tabel 7.4.
Contoh:
Pada bulan Mei 1996, sebuah perusahaan menjual peralatan komputer, yang digunakan
dalam usahanya, yang mempunyai nilai buku saat itu sebesar $25,000. Sebuah sistem
komputer baru yang lebih cepat diperoleh dengan harga pasar $400,000. Karena penjual
menerima komputer lama sebagai tukar tambah, kesepakatan disetujui sehingga
pembayaran untuk sistem komputer baru menjadi $325,000.
a. Termasuk kelas properti apakah sistem komputer baru?
b. Berapa besar depresiasi yang dapat dikurangkan setiap tahun berdasarkan umur
kelasnya (mengacu pada Gambar 7.1)?

Penyelesaian:
a. Sistem komputer baru masuk ke dalam kelas 00.12 dan mempunyai umur kelas 6 tahun
(Tabel 7.2). Oleh karena itu, kelas properti GDS dan periode perolehannya adalah 5
tahun.
b. Basis biaya = biaya kas aktual + nilai buku tukar tambah
= $325,000 + $25,000 = $350,000
Tingkat perolehan GDS (rk) untuk periode perolehan 5 tahun diambil
dari Tabel 7.4. Pengurangan depresiasi (dk) dirumuskan sebagai:
Contoh:
Sebuah perusahaan membeli dan menggunakan sebuah peralatan pembuat
semikonduktor. Basis biaya untuk peralatan tersebut adalah $100,000.
Tentukan:
a. biaya depresiasi yang dikenakan pada tahun keempat
b. nilai buku peralatan pada tahun keempat
c. depresiasi kumulatif sepanjang tahun ketiga
d. nilai buku pada akhir tahun kelima jika peralatan dijual pada tahun tersebut.

Penyelesaian:
Tabel 7.2 → umur kelas: 6 tahun, periode perolehan: 5 tahun
Tabel 7.4 → tingkat perolehan
a. Pengurangan depresiasi pada tahun keempat (d4) = 0.1152 x $100,000 = $11,520
b. Nilai buku pada akhir tahun keempat (BV4) = basis - biaya depresiasi tahun 1 sampai
tahun 4 : BV4 = $100,000 - $100,000(0.20 + 0.32 + 0.192 + 0.1152)
= $17,280
c. Akumulasi depresiasi sampai tahun ketiga (d3*) adalah penjumlahan
depresiasi tahun satu sampai tahun ketiga
d3* = d1 + d2 + d3 = $100,000 (0.20 + 0.32 + 0.192) = $71,200
d. Jika peralatan dijual sebelum tahun keenam, maka pengurangan
depresiasi yang dapat dikenakan hanya sebesar:
(0.5)(0.1152)($100,000) = $5,760,
sehingga nilai buku pada akhir tahun ke-5 adalah:
BV4 - $5,760 = $11,520
Depresiasi Menyeluruh
Akan dihitung depresiasi suatu aset dengan berbagai metode. Perhatikan perbedaan
dalam cara menghitung dan jumlah depresiasi tahunan untuk masing-masing
metode. Selanjutnya dibandingkan PW dari jumlah depresiasi dengan metode
depresiasi yang dipilih jika MARR 10%. Metode depresiasi yang menghasilkan PW
lebih besar lebih disukai oleh perusahaan yang menginginkan pengurangan PW atas
pajak pendapatannya.
Contoh soal:
Perusahaan bus Yellow Bird telah memutuskan untuk membeli bus baru seharga $85,000
dengan cara tukar tambah dengan bus lama. Bus lama mempunyai nilai buku $10,000 pada
saat tukar tambah. Bus baru akan digunakan selama 10 tahun sebelum akhirnya dijual.
Diperkirakan nilai sisa pada saat tersebut adalah $5,000. Basis biaya = $85,000 + $10,000 =
$95,000. Kelas aset: 00.23, umur kelas: 9 tahun
Penyelesaian:
METODE GARIS LURUS
METODE DECLINING BALANCE
Digunakan persamaan 200%-declining balance.
R = 2/9 = 0.2222
d1 = $95,000(0.2222) = $21,111

Perhatikan bahwa tidak ada penyusutan yang


diambil setelah tahun kesembilan karena umur
kelas hanya sembilan tahun. Juga, BV terakhir
adalah perkiraan SV, dan BV akan tetap pada $
5.000 hingga bus terjual.
Perusahaan lebih
menguntungkan apabila
PW besar, dipilah metode
MACRS
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai