Anda di halaman 1dari 2

A.

 Kegiatan Ulama Hadis pada periode ini


Walaupun pada periode ini Daulah Islamiyah mulai melemah dan akhirnya
runtuh, tetapi kegiatan ulama dalam melestarikan hadits Tidaklah terlalu terpengaruh.
Sebab kenyataannya, tidak sedikit ulama  tetap menekuni dan bersungguh-sungguh
memelihara dan mengembangkan pembinaan hadis sekalipun caranya tidak lagi sama
dengan ulama pada periode sebelumnya.
Sebagaimana telah dibahas dalam Bab yang lalu, pada abad 3 hampir seluruh
hadis nabi telah berhasil di dewan kan atau dibukukan oleh para ulama. Oleh karena itu,
pada abad 9 tinggal sedikit lagi hadits-hadits shohih yang masih dikumpulkan dan
dibukukan titik Kitab Kitab Hadis yang telah berhasil disusun pada abad 9 dan
daripadanya dapat dijumpai hadits-hadits shohih di luar dari kitab-kitab hadis abad 3,
antara laiIbadalah :
1. As-Shahih, susunan Ibnu khuzaimah.
2. Al-Anwa'wat Taqsim, susunan Ibnu Hibban.
3. Al-Musnad, susunan Abu Awanah.
4. Al-Muntaqa, susunan Ibnu Jarud. 
5. Al-Mukhtarah,  susunan Muhammad bin Abdul Wahid Al-Mutaqaddimin. 1
B.  Ciri-ciri Sistem Pembukuan Hadis pada periode ini
 Ulama hadis pada periode ini, selain menyusun Kitab Kitab Hadis seperti yang telah
ditempuh oleh ulama pada periode sebelumnya, misalnya dengan sistem sonar dan musnad
juga menyusun kitab dengan sistem baru yakni yang dikenal dengan istilah:
1. Kitab Athraf
     Yakni kitab hadits yang hanya menyebut sebagian sebagian dari Matan Matan
hadis tertentu kemudian menjelaskan seluruh sanad dari mantan itu, baik sangat
yang berasal dari Kitab Hadis yang dikutip matannya itu maupun dari kitab-kitab
lainnya. misalnya:
1. Athrafus Shahihani, susunan Ibrahim Ad-Dimasyqy. 
2. Atrafus Shahihani, susunan Abu Muhammad Khalaf Ibnu Muhammad Al-
Wasithy.2 
2. Kitab Mustakhraj
     Yakni Kitab Hadis yang menurut mantan Matan hadis yang diriwayatkan oleh
Bukhari atau muslim atau kedua-duanya atau lainnya, kemudian si penyusun
meriwayatkan matan-matan hadis tersebut dengan sanad sendiri yang berbeda titik
misalnya:
1. Mustakhraj Shahih Bukhari, susunan Al-Jurjany. 
2. Mustakhraj Shahih Muslim, susunan Abu Awanah. 
3. Mustakhraj Bukhari-Muslim, sususnan Abu Bakar Ibnu Abdan AsAs-As-
Sirazy. 3

1
Drs. M. Syuhudi Ismail,Pengantar Ilmu Hadits(Bandung: Angkasa,…..),hal. 120.
2
Prof.Dr Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddiqy,Sejarah & Pengantar Ilmu Hadits (Semarang: Pustaka Riski
Putra, 2009),hal. 99.
3
Drs. M. Syuhudi Ismail,Pengantar Ilmu Hadits(Bandung: Angkasa,…..),hal. 121.
3. Kitab Mustadrak
     Yakni Kitab Hadis yang menghimpun hadits-hadits yang memiliki syarat-
syarat Bukhari dan Muslim atau yang memiliki Salah satu syarat dari keduanya.
Misalnya:
1. Al-Mustadrak, susunan Al-Hakim. 
2. Al-Ilzamat, susunan Ad-Daraquthny. 4

4. Kitab Jami'
     Yakni Kitab Hadis yang menghimpun hadis-hadis nabi yang telah termuat
dalam kitab-kitab yang telah ada titik misalnya:
1. Yang menghimpun Hadits-hadits Shahih Bukhari dan Muslim:
a. Al-Jami' bainas Shahihaini, susunan Ibnu Furat(Ismail Ibnu Muhammad). 
b. Al-Jami' bainas Shahihaini, susunan Muhammad Ibnu Nashr Al-
Humaidy. 
2. Yang menghimpun Hadits-hadits Nabi dari Al-Kutubussittah:
a. Tajridus Shihah, susunan Razim Mu’awiyah,kemudian disempurnakan
oleh Ibnu Atsir Al-Jurjany pada kitab Al-Jami’ul Ushul li Ahaditsir Rasul.
b. Al-Jami’, susunan Ibnu Kharat.
3. Yang Menghimpun Hadits-hadits Nabi dari kitab Hadits:
a. Mashahibus Sunah,susunan Al-Baghawy yang kemudian disaring oleh Al-
Khatib At-Tabrizy dalam kitab Misykatul Mashabih.
b. Bahrul Asanid, susunan Al-Hasan Ibnu Ahmad As-Samarqandy.5

4
Prof.Dr Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddiqy,Sejarah & Pengantar Ilmu Hadits (Semarang: Pustaka Riski
Putra, 2009),hal. 98.
5
Drs. M. Syuhudi Ismail,Pengantar Ilmu Hadits(Bandung: Angkasa,…..),hal. 122.

Anda mungkin juga menyukai