Anda di halaman 1dari 1

Kesimpulan

Banyaknya para Sahabat yang telah lanjut usia dan banyaknya para
sahabat yang meninggal dunia akibat peperangan ditambah lagi maraknya
muncul hadits-hadits palsu, itulah yang melatarbelakangi rencana dan usaha
diadakannya kodifikasi hadits sebagai upaya penyelamatan. Usaha ini dimulai
pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Khalifah Umar sebagai pelopor
yang member instruksi untuk membukukan hadits, turut terlibat mendiskusikan
hadits yang dihimpun.

Selanjutnya dilakukan penyeleksian dan pen-tashih-an. Penyaringan


hadits dilakukan untuk memisahkan hadits dhaif dari yang shahih. Hasil nyata
dari upaya ini adalah lahirnya kitab-kitab hadits induk yang enam (al-Kutub
Al-Sittah). Kitab-kitab yang dianggap berkualitas standard karena telah memuat
hamper seluruh hadits Nabi SAW yang shahih. Kitab-kitab tersebut adalah: Al-
Jami’ah Al-Shahih karya al-bukhori, Al-Jami’ah al-Shahih karya Muslim, Al-
Sunan karya Abu Dawud, Al-Sunan karya at-Tirmidzi, Al-Sunan karya an-
Nasa’I, dan Sunan karya Ibn Majah.

Anda mungkin juga menyukai