) P-ISSN 2622-5050
Volume 1, Nomor 1, April 2018 O-ISSN 2622-6456
Halaman: 47-53 DOI: http://dx.doi.org/10.35941/akp.1.1.2018.1703.47-53
ABSTRAK
Pengembangan produksi jagung merupakan salah satu aspek dalam pengembangan pertanian
Penelitian dilakukan untuk mengetahui potensi dan prospek produksi jagung di Kota Samarinda.
Penelitian telah dilakukan dari bulan Oktober sampai Desember 2017. Penelitian ini menggunakan data
deret waktu selama 9 tahun dari tahun 2006 hingga tahun 2014 dengan menggunakan analisis regresi
linier sederhana untuk mengetahui potensi dan prospek pengembangan produksi jagung di tahun yang
akan datang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi jagung di Kota Samarinda pada tahun 2006-
2014 mengalami penurunan. Produksi jagung di Kota Samarinda kurang berkembang, dengan demikian
pengelolaan usahatani jagung di Kota Samarinda perlu menerapkan program intensifikasi.
ABSTRACT
The development of corn production is an aspect in agricultural development. The research was
done to know potency and prospect of corn production in Samarinda City. The research was conducted
from October to December 2017. This research used time series data during 9 years from 2006 to 2014
by using simple linear regression to know potency and prospek of corn production in future. The result of
research shows corn production in Samarinda City in 2006-2014 decreased. Corn production in
Samarinda City is less developed, futhermore the corn farming should be managed by intensification
program.
Gambaran Budidaya Tanaman Jagung di yang dihasilkan sangat rendah dan beraneka
Kota Samarinda ragam, antara lain kurangnya biji jagung
Kegiatan awal untuk melakukan yang menempel pada bagian tongkol jagung,
usahatani jagung adalah persiapan lahan, kecilnya buah jagung yang berproduksi.
menebas, dan membersihkan lahan dan Kriteria mutu biji jagung yeng meliputi
setelah itu persiapan benih yang terlebih aspek fisik dan kebersihan serta aspek
dahulu direndam dengan insektisida agar keseragaman sangat ditentukan oleh
benih terlindung dari serangan penyakit. perlakuan pada setiap tahapan produksi.
Jarak tanam untuk tanaman jagung dalam Selain itu pengawasan dan pemantauan
satu baris sekitar 20 cm, sedangkan jarak setiap proses harus dilakukan secara rutin
antara baris 70-75 cm, setelah itu dilanjutkan agar tidak terjadi penyimpangan mutu,
dengan penanaman benih jagung dengan karena hal demikian sangat diperhatikan
kedalaman lubang tanam 3-5 cm, setiap oleh konsumen.
lubang diisi 2-3 biji jagung kemudian lubang
ditutup agar terhindar dari serangan hama. Potensi Produksi Jagung di Kota Samarinda
Kegiatan pemeliharaan tanaman jagung Perkembangan pertanian merupakan
yaitu penyulaman, pemangkasan, bagian yang prioritas di Kota Samarinda
pemupukan dan pengendalian HPT. Jenis karena menyangkut hajat hidup sebagian
pupuk yang diberikan adalah Urea, KCl, besar masyarakat di pedesaan dan
TSP, dan SP36. Pengendalian hama dan merupakan salah satu tiang penyangga
penyakit tanaman jagung dilakukan hanya perekonomian daerah. Dalam pembangunan
jika terlihat serangan hama dan penyakit pertanian di Kota Samarinda, jagung
pada tanaman, untuk menghadapi serangan merupakan salah satu komuditi unggulan di
penyakit dengan menggunakan fungisida samping tanaman padi, kedelai, ketela
(Dithane M-45) sedangkan untuk mengatasi pohon, kacang hijau, dan lainnya.
serangan hama yaitu menggunakan Kota Samarinda memiliki potensi
insektisida carbofuran, sesuai dengan hama produksi jagung, potensi tersebut dapat
dan penyakit yang menyerang pada dilihat dari luas areal dan produksi biji
tanaman. jagung. Makin luas areal pertanian jagung
Pemanenan buah jagung yang dilakukan maka makin besar pula potensi Kota
pada saat jagung berumur sekitar 100 hari Samarinda untuk dapat menghasilkan
setelah tanam tergantung varietas yang produksi jagung.
digunakan. Ciri-ciri jagung yang siap Serangan hama sudah menjadi ancaman
dipanen atau sering disebut masak fisiologis bagi produksi jagung di Kota Samarinda.
adalah ditandai dengan daun jagung/klobot Oleh karena itu upaya perbaikan perlu
telah kering, berwarna kekuning-kuningan, segera dilakukan petani agar produksi
dan ada tanda hitam di bagian pangkal jagung di Kota Samarinda dapat
tempat melekatnya biji pada tongkol. dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Pascapanen, pengeringan yang dilakukan a. Luas areal pertanian di Kota
setelah panen yang berfungsi untuk Samarinda
menurunkan kadar air biji jagung agar aman Pengembangan usahatani jagung
disimpan. Pengeringan diperlukan sebelum membutuhkan ketersediaan lahan, tenaga
pemipilan untuk menghindari terjadinya biji kerja yang cukup, modal, dan sarana serta
jagung yang pecah. prasarana yang memadai. Kota Samarinda
masih memiliki lahan yang cukup luas untuk
Gambaran Umum Produksi Biji Jagung pengembangan pertanian jagung.
Jagung merupakan salah satu komoditi Pengembangan pertanian jagung yang
perdagangan yang mempunyai peluang sangat berpotensi dalam pengembangan
untuk dikembangkan dalam rangka usaha yaitu terdapat pada daerah Kecamatan
memperbesar atau meningkatkan devisa Samarinda Utara, karena merupakan daerah
negara serta penghasilan petani jagung. pertanian yang paling luas termasuk petani
Produksi jagung di Indonesia secara jagung.
signifikan terus meningkat, namun mutu
JAKP, 1(1): 47-53, April 2018 51
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Hasil penelitian menunjukkan
pengembangan produksi jagung di Kota
Samarinda pada tahun 2006-2014
mengalami penurunan diketahui dengan
analisis regresi sederhana diketahuih
penurunan produksi rata-rata 2,75 ton
tahun-1, maka di perkirakan pada tahun
2020 produksi jagung di Kota
Samarinda 42,1 ton tahun-1.