Oleh :
HESKYEL PERISI
L 131 21 049
KHT A
KELOMPOK 5
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
BAB I
PENDAHULUAN
hutan sebagai karunia dan amanat yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia,
bagi umat manusia, karenanya wajib disyukuri, diurus, dan di manfaatkan secara
pekerja untuk bekerja lebih giat sesuai dengan kebutuhan pasar. Namun hal itu
tidak jarang menyebabkan pekerja menjadi cidera. Dari cidera otot sampai yang
salah satu modal utama pembangunan, maka negara-negara berkembang pada saat
dari OSH (Occupational Safety and Health) yaitu: sebuah ilmu disiplin yang
umum dari kesehatan kerja, yaitu: Kesehatan kerja harus mencapai peningkatan
dan perawatan paling tinggi di bidang fisik, sosial sebagai seorang pekerja di
dan perawatan bagi pekerja di lingkungan kerja sesuai dengan kemapuan fisik dan
psikologi dari pekerja dan meringkas adaptasi dari setiap pekerja ke pekerjaannya
masing-masing. Jika kita pelajari angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja di
kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang kurang memadai.
Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-
23 tahun 1992 tentang Kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat
kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan
(K3) di laboratorium dengan benar. II. Dasar Teori Bila kita memecahkan suatu
masalah dalam ilmu pengetahuan, kita juga akan melaksanakan kita juga akan
melaksanakan langkah-langkah yang hampir sama seperti ini. Oleh sebab itu
langkah pertama dalam metode ilmu dapat disebut penelitian dan observasi. Hal
dapat diteliti dalam keadaan terkontrol, jadi hasil eksperimen itu dapat diulangi
diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dan alat-alat di
memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat
harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para
gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari
rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan
aman, produktif, dan efesien (Khasani, 1990). Pemakaian bahan kimia akan
dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari gelas, porselen, kayu,
alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap kondisi asam, tahan
terhadap panas, dan ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab
itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu
mengetahui nama- namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat
tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu
sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan
terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang
merugikan bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar, bila tidak
laboratorium kimia juga mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat
menguasai jenis-jenis alat, nama masing-masing alat, prinsip kerja alat, dan fungsi
alat yang baik dan benar.Selain itu ada pula peralatan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja yang harus diketahui fungsi dan cara pemakaiannya oleh setiap praktikan,
agar terhindar dari bahaya yang tidak diinginkan serta agar dapat menunjang
TINJAUAN PUSTAKA
laboratorium. Oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan
dengan tujuan agar praktikan dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat
laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang
Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk diketahui agar
pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alat-
alat ini dapat mempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Oleh karena itu harus
gelas tersebut haruslah sesuai dengan fungsinya agar pekerjaan tersebut dapat
berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi suatu kesalahan atau kekeliruan
dalam penggunaannya akan mempengaruhi hasil yang diperoleh. Ada beberapa
macam alat gelas yang dipakai di laboratorium, antara lain: gelas piala (beker
gelas), erlenmeyer, gelas ukur, botol, pipet, corong, tabung reaksi, gelas objek dan
gelas penutup, cawan petri dan kamar hitung. Terdapat dua kelompok alat-alat
ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti
(kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti
(kuantitatif) terdiri dari: buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat yang
tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya. Dalam
menekuni bidang kimia pasti akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang
memperkenalkan alat dan fungsinya kita juga harus mengetahui cara kerja dan
sistematika penggunaan alat-alat tersebut secara tepat dan akurat, karena dengan
Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja
fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium
yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang
gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan
tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu
laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja,
berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari
praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas
METODE PRAKTIKUM
Palu. Pada Senin, 25 Oktober 2021, pada pukul 13.15 WITA sampai dengan
selesai.
A. Alat
Pipet Volume, Pipet Ukur, Pipet Tetes, Labu Ukur, Gelas Ukur,
Sentrifuge.
B. Bahan
Kertas Lakmus.
A. Pengenalan Alat
Laboratorium.
Laboratorium.
BAB IV
4.1. Hasil
Adapun hasil dari praktikum yang kami lakukan alam mata kuliah kimia ini
Gambar 3. Beger
glass/gelas kimia
Gambar 4. Pipet tetes
4.2. Pembahasan
alat-alat yang akan di pergunakan pada praktikum kimia. Pada praktikum pertama
ini, kami dikenalkan pada beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di
4. Pipet tetes merupakan jenis pipet berupa pipa kecil yang terbuat dari kaca
atau plastik dan ujung bawahnya meruncing, sedangkan pada ujung atasnya
suatu benda.
10. Sikat tabung reaksi, berfungsi sebagai alat untuk membersihkan tabung
reaksi.
11. Hot plate, alat ini berfungsi untuk menghomogenesasikan suatu larutan
12. Stopwatch, alat ini berfungsi sebagai mengukur lamanya waktu yang
13. Rak tabung, alat ini berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan tabung
14. Handscoon, alat ini berfungsi untuk mencegah terjadinya infeksi silang
serta melindungi dari bahan-bahan kimia yang dapat membuat iritasi pada kulit.
15. Corong, alat ini berfungsi untuk memisahkan dua larutan yang tidak
16. Glukosa adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai
sumber tenaga.
17. NaCL adalah senyawa yang paling mempengaruhi salinitas laut dan cairan
18. NaOH adalah natrium hidroksida terbentuk dari oksida basa natrium
19. Aquades adalah air hasil destilasi sama dengan air murni atau H2O, karena
20. Alkohol adalah salah satu dari sebuah kelompok senyawa organik\yang
21. Kertas lakmus adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah
22. Explosive adalah bahan zat yang berbentuk cairan, padat, gas atau
campurannya yang apabila di kenai suatu aksi berupa panas,benturan gesekan aksi
berubah secara kimiawi menjadi zat zat lain yang lebih stabil,yang sebagian besar
atau seluruhnya berbentuk gas dan perubahan tersebut berlangsung dalam waktu
yang amat singkat, di sertai efek panas dan tekanan yang sangat tinggi.
23. Oxidizing adalah bahan kimia yang bersifat pengksidasi bahaya yang
24. Toxic adalah racun yang mengendap dan menumpuk dalam tubuh.diyakini
bahwa sumber segala penyakit adalah dari toxin tersebut, bahkan menurut
penilitian: 90 % penyakit berasal dari toxin yang menumpuk dalam usus manusia.
25. Flammable adalah mempunyai titik nyala rendah, mudah terbakar dengan
26. Harmful adalah kade xn menunjukan adanya risiko kesehatan jika bahan
kulit, sedang kan kade xi menunjukan adanya risiko inflamasi jika bahan kontak
27. Corrosive adalah suatu bahan tersebut bersifat krosif dan dapat merusak
jaringan hidup karakteristik bahan dengan sifat ini umumnya bisa di lihat dari
tingkat keasamannya.
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
sebagai berikut :
manusia
5.2. Saran
dan selalu rutin melakukan pemeriksaan agar praktikum bisa berjalan dengan
lancer. Dan saran saya kepada praktikan agar selalu memperhatikan dan dapat