Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM KIMIA

PENGENALAN ALAT DAN K3

Oleh :

HESKYEL PERISI
L 131 21 049
KHT A
KELOMPOK 5

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu kehutanan adalah ilmu-ilmu yang membahas berbagai hal berkenaan

dengan pengelolaan, pembangunan dan pengkonservasian hutan secara

berkelanjutan. Hutan mempunyai hubungan yang erat dengan masalah manusia

dan kepentingan masyarakat. UU PP NO. 41 Thn 1999 yang berbunyi Bahwa

hutan sebagai karunia dan amanat yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia,

merupakan kekayaan yang dikuasai oleh Negara, memberikan manfaat serbaguna

bagi umat manusia, karenanya wajib disyukuri, diurus, dan di manfaatkan secara

optimal serta dijaga kelestariaannya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat bagi

generasi sekarang maupun generasi yang akan datang.

Semakin berkembangnya dunia industri di dunia, telah mendorong para

pekerja untuk bekerja lebih giat sesuai dengan kebutuhan pasar. Namun hal itu

tidak jarang menyebabkan pekerja menjadi cidera. Dari cidera otot sampai yang

menghasilkan korban jiwa. Dengan terganggunya perkembangan manusia sebagai

salah satu modal utama pembangunan, maka negara-negara berkembang pada saat

itu mulai peduli tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan pekerja di

negaranya tersebut. Prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja berawal

dari OSH (Occupational Safety and Health) yaitu: sebuah ilmu disiplin yang

peduli dan melindungi keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan orang yang


bekerja di tempat kerja. Sejak tahun 1950 ILO (International Labour

Organization) dan WHO (World Health Organization) telah menetapkan definisi

umum dari kesehatan kerja, yaitu: Kesehatan kerja harus mencapai peningkatan

dan perawatan paling tinggi di bidang fisik, sosial sebagai seorang pekerja di

bidang pekerjaan apapun; pencegahan bagi setiap pekerja atas pengurangan

kesehatan karena kondisi kerja mereka, perlindungan bagi pekerja untuk

mengurangi faktor-faktor yang dapat merugikan kesehatan mereka; penempatan

dan perawatan bagi pekerja di lingkungan kerja sesuai dengan kemapuan fisik dan

psikologi dari pekerja dan meringkas adaptasi dari setiap pekerja ke pekerjaannya

masing-masing. Jika kita pelajari angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja di

beberapa negara maju (dari beberapa pengamatan) menunjukan kecenderungan

peningkatan prevalensi.Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena kurangnya

kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang kurang memadai.

Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-

alat pengaman walaupun sudah tersedia. Dalam penjelasan undang-undang nomor

23 tahun 1992 tentang Kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat

kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan

kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan disekitarnya.

Mampu mengidentifikasi beberapa macam alat dan menggunakannya dengan

benar. Mengenalkan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di

laboratorium. Mampu menggunakan peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(K3) di laboratorium dengan benar. II. Dasar Teori Bila kita memecahkan suatu

masalah dalam ilmu pengetahuan, kita juga akan melaksanakan kita juga akan
melaksanakan langkah-langkah yang hampir sama seperti ini. Oleh sebab itu

langkah pertama dalam metode ilmu dapat disebut penelitian dan observasi. Hal

ini merupakan tujuan eksperimen yang dibuat di laboratorium dimana sifat-sifat

dapat diteliti dalam keadaan terkontrol, jadi hasil eksperimen itu dapat diulangi

atau ditiru kembali (Braddy, 1999). Dalam sebuah praktikum, praktikan

diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dan alat-alat di

laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan

memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat

melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998). .Suatu laboratorium

harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para

praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau

gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari

rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan

aman, produktif, dan efesien (Khasani, 1990). Pemakaian bahan kimia akan

sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang digunakan. Setiap alat dirancang

dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari gelas, porselen, kayu,

alumunium, plastik, dan lain-lain. Sesuai dengan fungsinya masing-masing. Alat-

alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap kondisi asam, tahan

terhadap panas, dan ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab

itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu

penelitian (Mored, 2000). Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat,

mengetahui nama- namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat

tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu
sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan

untuk percobaan–percobaan di dalam laboraturium terbuat dari gelas. Meskipun

peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat

untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan

gelas atau membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imamkhasani, 2000).

Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam laboratorium

terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang

berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan

merugikan bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar, bila tidak

digunakan dengan baik. Seperti layaknya pekerjaan lain, bekerja dalam

laboratorium kimia juga mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat

disebabkan karena faktor ketidaksengajaan, keteledoran dan sebab-sebab lain

yang diluar kendali manusia

1.2. Tujuan dan Kegunaan Praktikum

Tujuan dari pengenalan alat di laboratorium adalah untuk mengetahui dan

menguasai jenis-jenis alat, nama masing-masing alat, prinsip kerja alat, dan fungsi

alat yang baik dan benar.Selain itu ada pula peralatan Kesehatan dan Keselamatan

Kerja yang harus diketahui fungsi dan cara pemakaiannya oleh setiap praktikan,

agar terhindar dari bahaya yang tidak diinginkan serta agar dapat menunjang

setiap kegiatan praktikum. Berguna untuk mempermudah kita dalam

melaksanakan percobaan, serta untuk menghindari resiko kecelakaan yang cukup

besar di laboratorium. Kebersihan dan kesempurnaan alat juga sangat penting

untuk pekerjaan di laboratorium.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Seperti yang telah dijelaskan, bahwa teori pengenalan alat-alat laboratorium

bertujuanuntuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat

laboratorium. Oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan

dengan tujuan agar praktikan dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat

laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang

menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau prosesyang berlangsung

ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan

namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan

kata meter seperti thermometer, hygrometer, spektrofotometer, dll. Alat-alat

pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan

“graph” seperti thermograph, barograph (Moningka, 2013).

Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk diketahui agar

pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Kesalahan dalam penggunaan alat-

alat ini dapat mempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Oleh karena itu harus

diberikan pelatihan tentang penggunaan alat-alat tersebut. Penggunaan alat-alat

gelas tersebut haruslah sesuai dengan fungsinya agar pekerjaan tersebut dapat

berjalan dengan baik dan tepat. Apabila terjadi suatu kesalahan atau kekeliruan
dalam penggunaannya akan mempengaruhi hasil yang diperoleh. Ada beberapa

macam alat gelas yang dipakai di laboratorium, antara lain: gelas piala (beker

gelas), erlenmeyer, gelas ukur, botol, pipet, corong, tabung reaksi, gelas objek dan

gelas penutup, cawan petri dan kamar hitung. Terdapat dua kelompok alat-alat

ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti

(kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti

(kuantitatif) terdiri dari: buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat yang

tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya. Dalam

prakteknya baik analisa maupun sintesa, sesorang yang mempelajari atau

menekuni bidang kimia pasti akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang

berhubungan dengan alat-alat dan bahan kimia ( Ajudan 2014 ).

Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya

diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain

memperkenalkan alat dan fungsinya kita juga harus mengetahui cara kerja dan

sistematika penggunaan alat-alat tersebut secara tepat dan akurat, karena dengan

mengetahui sistematika atau langkah-langkah penggunaan alat akan membuat

praktikan tahu bagaimana mengatasi kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada

alat saat kita melakukan percobaan dilaboratorium (Mardani, 2013).

Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja

atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan

fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium

yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang

dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien.


Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat

gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan

tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu

laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja,

pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan

melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat

berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari

praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas

yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2013).


BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Adapun praktikum tentang Pengenalan Alat Dan K3 yang bertempat di

Laboratorium Ilmu-Ilmu Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Tadulako,

Palu. Pada Senin, 25 Oktober 2021, pada pukul 13.15 WITA sampai dengan

selesai.

3.2. Alat dan Bahan

A. Alat

Pipet Volume, Pipet Ukur, Pipet Tetes, Labu Ukur, Gelas Ukur,

Erlenmeyer, Tabung Reaksi, Corong, Neraca Analitik, Rak Tabung Dan

Gegep, Batang Pengaduk, Spatula, Buret, Klem, Statif, Tabung

Bengkok, Gelas Arloji, Botol Semprot, Sentrifuge Dan Tabung

Sentrifuge.

B. Bahan

Glukosa, NaCL, Serbuk Kayu, Naoh, Aquades, Alkohol, Dan

Kertas Lakmus.

3.4. Prosedur Kerja

A. Pengenalan Alat

1. Penjelasan penggunaan alat-alat Laboratorium oleh asisten.


2. Menggambarkan alat-alat yang ditunjukkan oleh asisten.
3. Mengamati dan mencatat fungsi alat-alat Laboratorium.

B. Pengenalan lambang dan bahan kimia

1. Mencatat hal-hal yang mendukung keselamatan kerja di

Laboratorium.

2. Menggambar lambang dan spesifikasi bahan kimia yang ada di

Laboratorium.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Adapun hasil dari praktikum yang kami lakukan alam mata kuliah kimia ini

adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Tabung reaksi

Gambar 2. Gelas ukur

Gambar 3. Beger
glass/gelas kimia
Gambar 4. Pipet tetes

Gambar 5. Labu semprot

Gambar 6. Gelas kultur


Gambar 7. Pinset

Gambar 8. Cawan petri

Gambar 9. Sikat tabung reaksi

Gambar 10. Timbangan eletrik


Gambar 11. Hot plate

Gambar 12. Stopwatch

Gambar 13. Rak tabung

Gambar 14. Handscoon


Gambar 15. Corong

Gambar 16. Glukosa

Gambar 17. NaCL

Gambar 18. Sebuk kayu


Gambar 19. NaOH

Gambar 20. Aquades

Gambar 21. Alkohol

Gambar 22. Kertas lakmus


Gambar 23. Explosive

Gambar 24. Oxidizing

Gambar 25. Flammable

Gambar 26. Toxic


Gambar 27. Hammful

Gambar 28. Corrosive

Gambar 29. Dangerous for enviromental

4.2. Pembahasan

Praktikum yang berjudul Pengenalan Alat dan K3 ini membahas mengenai

alat-alat yang akan di pergunakan pada praktikum kimia. Pada praktikum pertama

ini, kami dikenalkan pada beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di

praktikum kimia, diantaranya yaitu :

1. Tabung reaksi, berfungsi untuk mengukur volume larutan.

2. Gelas ukur, berfungsi untuk mengukur takaran benda cair


3. Gelas beaker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk

mengaduk, mencampur, dan memanaskan cairan.

4. Pipet tetes merupakan jenis pipet berupa pipa kecil yang terbuat dari kaca

atau plastik dan ujung bawahnya meruncing, sedangkan pada ujung atasnya

ditutupi oleh karet.

5. Labu semprot, berfungsi untuk menyimpan aquades dan digunakan untuk

mencuci ataupun membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air.

6. Gelas kultur, berfungsi sebagai wadah sampel.

7. Pinset adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengambil atau

memegang sesuatu bahan yang mungkin bersifat berbahaya.

8. Cawan petri, berfungsi sebagai tempat membiakkan sel.

9. Timbangan analitik, sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur massa

suatu benda.

10. Sikat tabung reaksi, berfungsi sebagai alat untuk membersihkan tabung

reaksi.

11. Hot plate, alat ini berfungsi untuk menghomogenesasikan suatu larutan

yaitu dengan pengadukan.

12. Stopwatch, alat ini berfungsi sebagai mengukur lamanya waktu yang

diperlukan dalam kegiatan.

13. Rak tabung, alat ini berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan tabung

reaksi yang berjumlah banyak.

14. Handscoon, alat ini berfungsi untuk mencegah terjadinya infeksi silang

serta melindungi dari bahan-bahan kimia yang dapat membuat iritasi pada kulit.
15. Corong, alat ini berfungsi untuk memisahkan dua larutan yang tidak

bercampur karena adanya perbedaan massa jenis.

16. Glukosa adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai

sumber tenaga.

17. NaCL adalah senyawa yang paling mempengaruhi salinitas laut dan cairan

ekstraseluler pada banyak organisme multiseluler.

18. NaOH adalah natrium hidroksida terbentuk dari oksida basa natrium

oksida dilarutkan dalam air.

19. Aquades adalah air hasil destilasi sama dengan air murni atau H2O, karena

H2O hamper tidak mengandung mineral.

20. Alkohol adalah salah satu dari sebuah kelompok senyawa organik\yang

dibentuk oleh hidrokarbon-hidrokarbon oleh pertukaran satu atau lebih gugus

hidroksil dengan atom-atom hidrogen dalam jumlah yang sama.

21. Kertas lakmus adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah

warna jika dicelupkan kedalam larutan asam atau basa.

22. Explosive adalah bahan zat yang berbentuk cairan, padat, gas atau

campurannya yang apabila di kenai suatu aksi berupa panas,benturan gesekan aksi

berubah secara kimiawi menjadi zat zat lain yang lebih stabil,yang sebagian besar

atau seluruhnya berbentuk gas dan perubahan tersebut berlangsung dalam waktu

yang amat singkat, di sertai efek panas dan tekanan yang sangat tinggi.

23. Oxidizing adalah bahan kimia yang bersifat pengksidasi bahaya yang

dapat ditimbulkan adalah dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan


kebakaran dengan menghasilkan panas pada saat kontak dengan bahan organik

dan bahan pereduksi .

24. Toxic adalah racun yang mengendap dan menumpuk dalam tubuh.diyakini

bahwa sumber segala penyakit adalah dari toxin tersebut, bahkan menurut

penilitian: 90 % penyakit berasal dari toxin yang menumpuk dalam usus manusia.

25. Flammable adalah mempunyai titik nyala rendah, mudah terbakar dengan

api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga api.

26. Harmful adalah kade xn menunjukan adanya risiko kesehatan jika bahan

masuk melalui pernafasan (inhalsi), melalui mulut (ingestion), melalui kontak

kulit, sedang kan kade xi menunjukan adanya risiko inflamasi jika bahan kontak

langsung dengan kulit dan selaput lendir.

27. Corrosive adalah suatu bahan tersebut bersifat krosif dan dapat merusak

jaringan hidup karakteristik bahan dengan sifat ini umumnya bisa di lihat dari

tingkat keasamannya.

28. Dangerous for Environment adalah menunjukan bahwa bahan tersebut

berbahaya bagi lingkungan (dangerous for environment)


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Alat Merupakan benda yang berfungsi dalam kegiatan dilaboratorium kimia

yang dapat dipergunakan secara berulang-ulang

2. Bahan-bahan kimia yang berada di laboratorium bersifat berbahaya bagi

manusia

3. Fungsi dari k3 adalah untuk memperkenalkan bahaya jenis-jenis kimia dari

berbagai bahan kimia yang ada pada laboratorium.

5.2. Saran

Saran saya kepada pihak laboratorium agar selalu mengusahakan alat-alat

dan selalu rutin melakukan pemeriksaan agar praktikum bisa berjalan dengan

lancer. Dan saran saya kepada praktikan agar selalu memperhatikan dan dapat

memahami apa yang di jelaskan oleh asisten dosen


DAFTAR PUSTAKA

Ajudan 2014.Guruh kimia universitas tinggi

Ginting 2013.Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua.http://academia.edu.com.


Diakses pada tanggal 31 oktober 2019

Khasani 2011.Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif : Choosing Effective


LaboratoryTests. Http://academia.edu.com. Diakses pada tanggal 31 Oktober
2014.

Mardani, 2013.Buku Kedokteran EGC, Jakarta. http://academia.edu.com . diakses


pada tanggal 31 oktober 2019

Moningka.2013.Buku penuntun praktikum kimia 2013.laboratorium teknologi


zsaspertanian unib. http://academia.edu.com. Diakses pada tanggal 31 Oktober
2019

Riadi2011.Analisis Kimia Kualitatif.Erlangga, Jakarta.. http://academia.edu.com.


Diakses pada tanggal 31 Oktober 2015.

Anda mungkin juga menyukai