Dewa Ayu Diah Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Rencana Pelaksanaan
Pradnyawati1 (*) Pembelajaran (RPP) yang meliputi aspek isi RPP, pemahaman guru terhadap
ayu.diah.pradnyawati@ pendekatan saintifik dan kendala-kendala guru dalam membuat RPP oleh
undiksha.ac.id Guru IPA di Kecamatan Sawan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan
Ketut Suma2 dalam penelitian ini yaitu studi dokumentasi, angket yang diberikan kepada
ketut.suma@undiksha.ac.id Guru IPA di Kecamatan Sawan dan wawancara dengan Guru IPA yang
membuat RPP. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. (1) persentase
Putu Prima Juniartina3 aspek komponen isi RPP sebesar 70,83% kategori cukup sesuai dengan
prima.juniartina@ pedoman yang digunakan ; (2) persentase pemahaman guru terhadap aspek
undiksha.ac.id pendekatan saintifik sebesar 87,8% kualitas seluruh guru sangat baik terhadap
pendekatan saintifik; (3) kendala-kendala guru IPA dalam menyusun RPP di
Kecamatan Sawan yaitu pada penilaian dan sarana prasarana penunjang
pembelajaran IPA.
123
Universitas Pendidikan Abstract: This study aims to describe the Learning Implementation Plan (RPP)
Ganesha which includes aspects of the contents of the RPP, the teacher's understanding
of the scientific approach and the constraints of the teacher in making the RPP
Corresponding author (*) by the Science Teachers in Sawan District. This research was a descriptive
study with a qualitative approach. Data collection methods used in this
research were documentation studies, questionnaires given to Science
Teachers in Sawan District and interviews with Science Teachers who make
RPP. The results of the study show the following. (1) the percentage of
components of the contents of the RPP of 70,83% in the category quite
accordance with the guidelines used; (2) the percentage of teachers'
understanding of the scientific approach aspect by 87.8%; (3) the constraints of
science teachers in preparing lesson plans in the Sawan sub-district,
assessment and namely the infrastructure that supports science learning.
beriman, produktif, kreatif dan inovatif serta Pemerintah telah menyusun pedoman
ikut dalam kehidupan bermasyarakat, pengembangan RPP yang tercantum pada
berbangsa, bernegara, dan peradaban Permendikbud nomor 65 dan 81A tahun 2013
negara (Permendikbud, 2013). untuk memudahkan guru dalam membuat
Kurikulum 2013 guru tidak lagi RPP Kurikulum 2013. Pada Permendikbud
dibebani dengan kewajiban membuat silabus tersebut terdapat penjelasan tentang
seperti pada KTSP. Silabus dan bahan ajar pengertian, komponen, sistematika, manfaat,
dibuat oleh pemerintah, sedangkan guru prinsip-prinsip penyusunan, dan
hanya mempersiapkan RPP dan media langkah-langkah penyusunan RPP.
pembelajarannya (Muzamiroh, 2013:134). Montavani (dalam Djoko dan Yuni, 2014)
Asriati (2009) berpendapat bahwa guru menyatakan guru adalah orang yang diberi
merupakan faktor penting dalam tanggung jawab untuk mengembangkan dan
implementasi kurikulum 2013, hal ini karena melaksanakan kurikulum hingga
guru berhadapan langsung dengan siswa di mengevaluasi ketercapaiannya. Penyusunan
kelas. Keberhasilan suatu proses RPP mengharuskan guru untuk memahami
pembelajaran diawali dengan perencanaan segala teori-teori dalam pembuatan RPP
yang matang (Putu, et al., 2013). kualitas RPP yang dihasilkan dengan
Perencanaan pembelajaran yang dilakukan pendekatan saintifik. Oleh karena itu RPP
dengan baik merupakan setengah dari suatu yang disusun oleh guru harus sesuai dengan
keberhasilan yang sudah dapat tercapai, Kurikulum 2013.
tinggal setengahnya lagi pada pelaksanaan Menurut Permendikbud Nomor 81A
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum,
dirancang dalam bentuk silabus dan RPP. bahwa RPP yang dibuat oleh guru dengan
Dalam penyusunan RPP, seorang guru harus pendekatan saintifik terlihat pada
mampu menguasai secara teoritis langkah-langkah kegiatan pembelajaran,
unsur-unsur yang ada di dalam RPP. yang meliputi kegiatan mengamati, menanya,
Pengetahuan dan pemahaman tentang mengumpulkan data, mengasosiasi, dan
tagihan Kurikulum 2013 yang dimiliki seorang mengkomunikasikan. Kunandar (2013)
guru menentukan kualitas RPP yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan
dihasilkan. Rencana pelaksanaan pendekatan saintifik tidak hanya mendorong
pembelajaran (RPP) adalah rencana partisipasi aktif peserta didik di dalam kelas,
pembelajaran yang dikembangkan secara tetapi juga memberikan ruang yang cukup
rinci mengacu pada silabus, buku teks bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
pelajaran, dan buku panduan guru. sesuai dengan bakat, minat, dan
Komponen RPP mencakup (1) identitas perkembangan fisik serta psikologis peserta
sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan didik. Dalam kurikulum 2013 RPP harus
kelas/semester, (2) alokasi waktu, (3) KI, KD, memuat KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4 dengan
indikator pencapaian kompetensi, (4) materi kegiatan inti yang mengaplikasikan
pembelajaran, (5) kegiatan pembelajaran, (6) metode/pendekatan saintifik yang meliputi
penilaian, dan (7) media/alat, bahan, serta langkah mengamati, menanya,
sumber belajar dan mengacu pada silabus. mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
Penyusunan RPP merupakan hal yang mengkomunikasikan (Ernawati & Safitri,
penting bagi seorang guru untuk menunjang 2017). Salah satu Pembelajaran tingkat SMP
pelaksanaan proses pembelajaran. Setiap yang dapat diterapkan RPP dengan
guru wajib menyusun RPP secara lengkap Pendekatan Saintifik adalah Pembelajaran
dan sistematis agar pembelajaran IPA.
berlangsung secara interaktif, inspiratif, Pembelajaran IPA berkaitan dengan
menyenangkan, menantang, dan efisien kehidupan sehari-hari yang dialami oleh
(Permendikbud nomor 65 Tahun 2013). peserta didik sendiri dan berpusat pada
siswa, sehingga siswa dapat membangun
103
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852
RPP secara bersama-sama yaitu guru kode Tabel 2. Hasil Analisis Angket
G3.1 dan G3.2. Oleh sebab itu, peneliti No Kode RPP Rerata Respon
hanya dapat menganalisis RPP dari sembilan 1 A1.1 96
guru IPA di Kecamatan Sawan. Analisis isi
2 A1.2 95
RPP pada pembelajaran semester Genap
3 A2.1 80
SMP Negeri di Kecamatan Sawan meliputi
4 A2.2 90
perumusan indikator, tujuan pembelajaran,
5 A3.1 89
materi ajar, pemilihan sumber belajar, media
6 A3.2 78
belajar, model pembelajaran,
7 A4.1 86
langkah-langkah pembelajaran, dan
8 A4.2 92
penilaian. Skor isi RPP diperoleh dari
9 A1A.1 86
masing-masing RPP dengan menghitung
10 A1A.2 86
persentase akhir diadaptasi dari Nurzain,
Rerata 87,8%
2015. Analisis isi RPP guru IPA berpedoman
dengan Permendikbud Nomor 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi Kurikulum. Pembahasan
Berikut ini disajikan hasil akhir analisis isi Berdasarkan tabel 1 hasil analisis
RPP pada Tabel 1. RPP IPA secara berurutan yaitu R1.1 dengan
skor 77,4 kategori cukup, R1.2 dengan skor
Tabel. 1 Hasil Analisis Aspek Isi RPP 84,3 kategori sesuai, R2.1 dengan skor 68,6
No Kode Skor Kategori kategori kurang, R2.2 dengan skor 67,6
RPP kategori kurang, R3.1 dengan skor 67,6
1 R1.1 77,4 Cukup kategori kurang, R4.1 dengan skor 62,7
2 R1.2 84,3 Sesuai kategori kurang, R4.2 dengan skor 96,0
3 R2.1 68,6 Kurang kategori sangat sesuai, R1A.1 dengan skor
4 R2.2 67,6 Kurang 60,7 kategori kurang, dan R1A.2 dengan skor
5 R3.1 67,6 Kurang 55,8 kategori kurang. Secara keseluruhan
6 R3.2 67,6 Kurang rata-rata hasil analisis isi RPP IPA dengan
7 R4.1 62,7 Kurang pedoman Permendikbud No 81A Tahun 2013
8 R4.2 96,0 Sangat sesuai yaitu 70,83% dengan kategori cukup.
9 R1A.1 60,7 Kurang Pada kegiatan pendahuluan dua guru
10 R1A.2 55,8 Kurang tidak menyampaikan tujuan pembelajaran
Rerata 70,83% Cukup yang akan dicapai oleh siswa ketika
pembelajaran selesai sebelum masuk ke
kegiatan inti. Pada kegiatan inti, tujuh RPP
guru tidak mencantumkan secara langsung
Angket yang dibuat dalam bentuk
komponen 5M (mengamati, menanya,
pilihan interval yaitu SS (Sangat Setuju), S
mengumpulkan data, mengasosiasikan, dan
(Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat
mengkomunikasikan) tetapi hanya implisit
Tidak Setuju). Guru IPA hanya memberikan
terlihat pada deskripsi kegiatan pembelajaran
checklist pada satu kolom dengan keadaan
guru beranggapan bahwa tidak semua materi
sebenarnya mengenai 5M (Pendekatan
harus mencantumkan langsung pendekatan
Saintifik). Kriteria pada angket memiliki skor
saintifik (5M) tersebut melainkan harus
yaitu SS dengan skor 4, S dengan skor 3, TS
memilih materi yang cocok dengan
dengan skor 2, dan STS dengan skor 1
pendekatan saintifik, sedangkan dua RPP
jumlah butir angket yaitu 25 butir. Berikut ini
guru mencantumkan langsung komponen 5M
disajikan hasil akhir persentase angket pada
(mengamati, menanya, mengumpulkan data,
Tabel 2.
mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan)
pada kegiatan pembelajarannya guru lainnya
beranggapan bahwa pendekatan saintifik
106
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852
mengatakan bahwa cukup bekal dan paham penelaah untuk tujuh RPP tersebut yaitu
dalam pendekatan saintifik, hal ini 68,6 (kurang), 67,6 (kurang), 67,6 (kurang),
berdasarkan angket yang sudah diisi oleh 62,7 (kurang), 62,7 (kurang), 60,7 (kurang),
sepuluh orang responden. Hasilnya yaitu 55,8 (kurang).
seluruh guru IPA di Kecamatan Sawan sudah Hasil analisis angket seluruh guru
paham dengan konsep 5M, hanya saja masih sudah paham dengan penerapan konsep 5M,
bingung dalam memilih materi yang cocok terlihat dari hasil analisis bahwa semua guru
untuk pendekatan saintifik karena kegiatan rata-rata menjawab “sangat setuju dan
5M yang sangat padat. Empat guru setuju”. Persentase analisis angket secara
mengatakan mendapatkan format RPP dari keseluruhan yaitu 87,8% skor ini
mengikuti MGMP selanjutnya disesuaikan dikategorikan “sangat paham” terhadap
lagi dengan keadaan sekolah, dan guru aspek pendekatan saintifik.
sendiri yang mengembangkan dengan Kendala-kendala guru dalam
kreativitas dari masing-masing individu guru. menyusun RPP yaitu pada penilaian dan
Sebagian guru mengatakan mereka sarana prasarana penunjang pembelajaran
menyusun sendiri RPP yang akan digunakan. IPA, belum berjalan efektif dan masih
Sebagian guru IPA mengatakan terbentur dengan jadwal lain jika
menggunakan pedoman dari Permendikbud menggunakan secara bersamaan, ada satu
No 81A Tahun 2013 sebagai acuan dalam sekolah yang belum ada laboratorium karena
pembuatan RPP. Semua guru tidak sekolah tersebut terletak di desa serta
kekurangan waktu dalam menyusun RPP alat-alatnya masih kurang memadai, belum
karena setiap sekolah memiliki batas waktu lengkap dan belum sesuai standar.
dalam pengumpulannya, selain itu untuk
sumber yang digunakan dalam pembuatan Saran
RPP yaitu guru menggunakan Permendikbud Berdasarkan hasil penelitian dan
yang disesuaikan dengan keadaan sekolah pembahasan, maka dapat diajukan beberapa
dan peserta didik. Kendala lainnya yaitu saran sebagai berikut.
penilaian dan sarana prasarana masih 1. Saat seorang guru menyadari bekal
kurang memadai, tetapi penggunaannya tentang Kurikulum 2013 belum cukup,
sudah dimaksimalkan, prasarana seperti hendaknya guru tersebut terus berupaya
Laboratorium IPA belum ada di satu sekolah meningkatkan pemahamannya tentang
sehingga praktikum dilakukan di dalam kelas. Kurikulum 2013.
2. Guru harus membuat RPP sesuai
SIMPULAN DAN SARAN dengan pedoman, jika guru sudah
Simpulan membuat RPP sesuai standar maka
Dari hasil analisis isi RPP diketahui akan berdampak pada sekolah tersebut
bahwa 50% guru mendapatkan RPP dari yang sudah berhasil menerapkan
MGMP, 20% memvariasikan RPP milik teman Kurikulum 2013 salah satunya melalui
yang disesuaikan kembali dengan keadaan RPP yang dibuat sendiri.
sekolah, 30% guru membuat sendiri RPP 3. Hendaknya guru mengikuti pelatihan
IPA. Hasil analisis RPP yang dibuat oleh guru dengan baik, agar dapat menyusun RPP
IPA menunjukkan bahwa RPP IPA yang dengan optimal dan sesuai pedoman.
digunakan oleh R1.1, R1.2, R4.2, dengan
skor 77,4 (cukup), 84,3 (sesuai), 96,0 (sangat UCAPAN TERIMA KASIH
sesuai) hal ini menunjukkan ketiga RPP Penulis menyadari bahwa selesainya
tersebut “sesuai” dengan pedoman artikel ini tidak terlepas dari bantuan dan
sedangkan R2.1, R2.2, R3.1, R3.2, R4.1, berbagai pihak. Untuk itu, tidak lupa penulis
R1A.1, R1A.2 sebagai pedoman mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
pelaksanaan pembelajaran kurang sesuai kepada Kepala SMP Negeri di Kecamatan
dengan pedoman. Hal itu karena skor Sawan yang telah mengizinkan penulis
109
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852
dalam pengambilan data dan responden guru Kustijono, R. dan Wiwin, E. 2014. Pandangan
IPA SMP Negeri di Kecamatan Sawan yang Guru Terhadap Pelaksanaan
telah membantu penulis dalam pengambilan Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran
data. Fisika SMK di Kota Surabaya. Jurnal
Pendidikan Fisika dan Aplikasinya.
DAFTAR PUSTAKA 4(1):1-14.
Asriati N. 2009. Implementasi KTSP dan
kendalanya (antara harapan dan Kunandar. 2013. Penilaian Autentik:
kenyataan). Jurnal Visi Ilmu Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Pendidikan 3 (2):243-256. Berdasarkan Kurikulum 2013. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada.
Auliya, N. Swistoro, E. & Putri, D.S., 2019.
Analisis RPP dan Pelaksanaan Lutfiyah Nurzain, 2015. “Analisis Rencana
Pembelajaran Fisika berdasarkan Pelaksanaan Pembelajaran
Kurikulum 2013. Kumparan Fisika, (RPP)Matematika Kurikulum 2013
II(3), pp. 177-184. Kelas X Semester 1 Tahun Ajaran
2014/2015 di Man Babakan Tegal”
Chui Mi LN. 2010. Meningkatkan [Skripsi]. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
kemampuan guru yang telah Keguruan. Universitas Islam Negeri
disertifikasi dalam menyusun rencana Walisongo. Semarang.
pelaksanaan pembelajaran melalui
bimbingan berkelanjutan pada sekolah Mailani, E., 2014. Upaya meningkatkan
binaan di Sambas. Jurnal Visi Ilmu kompetensi pedagogik guru dalam
Pendidikan: 269-278. menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran melalui kegiatan
E. & Safitri, R., 2017. Analisis Kesulitan Guru pendampingan (monitoring). School
dalam Merancang Rencana Education Journal, 2(1), pp. 35-41.
Pelaksanaan Pembelajaran Mata
Pelajaran Fisika berdasarkan Makhrus, M. et al., 2019. Analisis Rencana
Kurikulum 2013 di Kota Banda Aceh. Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pendidikan Sains Indonesia, V(2), pp. terhadap Kesiapan Guru sebagai Role
49-56. Model Keterampilan Abad 21 Pada
Pembelajaran IPA SMP. JPPIPA, pp.
Iskandar, 2013. Metodologi Penelitian 66-72.
Pendidikan dan Sosial. Jakarta:
Referensi. Mardiana, S., 2017. Implementasi Kurikulum
2013 dalam Pembelajaran Sejarah di
Kartowagiran B. 2011. Kinerja guru SMA Negeri 1 Metro.. Historial, v(1),
profesional (pasca sertifikasi). Artikel pp. 45-54.
Fakultas Universitas Negeri
Yogyakarta. Moleong, L. J. 2013. Metodologi Penelitian
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:
Kemendikbud. 2013. Bahan Ajar Training Of Remaja Rosdakarya.
Training (ToT) Implementasi Kurikulum
2013 : Penyusunan Rencana Muliatina, 2016. Kendala Guru dalam
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SD/ Menerapkan Pendekatan Saintifik
SMP/ SMA/ SMK. Jakarta : pada Kurikulum 2013 di SDN Teupin
Kementerian Pendidikan dan Pukat Meureudu Pidie Jaya.. Ilmiah
Kebudayaan. Mahasiswa Prodi PGSD FKHIP
Unsyiah, I(1), pp. 129-136.
110
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852
111